Aku Wanita Pertama Pacar Adikku

Cerita Sex Terbaru | 2 hari setelah persetubuhanku dengan Hendra, aku ambil libur. Sore itu aku berangkat dengan diantar Ida
adikku untuk berenang di sebuah hotel yang cukup besar. Setelah berganti dengan baju renang, aku
melangkahkan kaki ke tepi kolam. Beberapa pemuda melirikku dengan pandangan nakal.

Cerita Sex Terbaru Aku Wanita Pertama Pacar Adikku
” suitttt…suitttttt… Cantik…” terdengar celetukan dari kumpulan pemuda tersebut
Aku menoleh ke arah mereka tersenyum manis dan kukedipkan mata ke arah mereka.

Usai melakukan pemanasan aku lalu turun ke air untuk menyesuaikan diri dengan suhu air, baru aku mulai
berenang.

Aku berenang bolak-balik 3 kali putaran lalu beristirahat di pinggir kolam sambil mengatur napas.
Beberapa pemuda yang lewat tersenyum menggodaku, aku balas terseyum.

“Sendirian saja mba Yuyun?” Suara yang ramah mengagetkanku dari belakang.

“Ii…ya…” Jawabku sambil menoleh ke belakang.

Ternyata Anto, pacar Indah, adikku yang bungsu menyapaku, aku menjadi tenang tetapi sedikit merasa risih
karena ia melihatku tanpa berkedip.

”mba Yuyun sering yang berenang disini?” tanya Anto memulai percakapan
”Kadang kadang Nto, Kamu sering juga ya kesini?” aku balik bertanya
”Iya mba, aku kesini hampir setiap minggu, lumayan disamping olah raga bisa lihat yang indah indah
seperti mba Yuyun” jelasnya mencoba memujiku.
”bisa aja kamu Nto..” aku mencoba menepis pujiannya.
”suerr mba, bener bener indah kok” ia mencoba memper tahankan pendapatnya.

Sambil mengobrol ia melakukan pemanasan. Sesekali aku melirik untuk melihat tubuhnya yang kekar. Lalu
mataku turun lagi ke dadanya yang bidang dan perutnya yang sangat berotot.

Saat mataku sampai ke celana renangnya, dadaku berdegup kencang, celana itu terlihat sangat menonjol
pada bagian tengahnya. Pasti besar sekali kontolnya, mungkin bahkan lebih besar dari pada kontol
suamiku, batinku.

Setelah 7 kali bolak-balik ia menepi ke sampingku yang sedang duduk di tepi kolam untuk beristirahat. Ia
meletakkan tangannya di sampingku sehingga sikunya menyentuh paha kananku. Terasa ada rangsangan birahi.

“Kesini pake apa mba?” Tanyanya sambil menatapku dengan tajam. seolah olah ingin menembus baju renangku
“Diantar sama Ida naik motor” Jawabku sambil menghindari pandangan matanya.
“Trus.. Sekarang Idanya kemana?” Sahut Anto melirik sekeliling.
“Langsung pulang jagain keponakan…” Sebelum ia sempat menanyaiku lagi, aku langsung melompat terjun.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Setelah menyeberang sekali, aku lansung naik karena ingin segera pulang. Aku tidak menyangka akan
bertemu dengan orang yang mengenalku di kolam renang ini, karena letaknya cukup jauh dari tempat
tinggalku. Yang bertemu denganku ternyata Anto, pacar adikku. Dimana saat ngapel Indah, sering terlihat
mencuri curi pandang saat aku melintas ruang tamu atau saat berpapasan, terlebih lagi saat ini aku hanya
mengenakan baju renang hingga otomatis menampakkan sebagian tubuhku yang indah. Aku ke ruang bilas dan
langsung berganti pakaian. Aku memakai rok setinggi lutut. Dengan mengenakan pakaian yang lumayan ketat
terlihat garis garis tubuhku yang masih terbentuk seperti biola spanyol.

Tanpa pamit dengan Anto aku langsung keluar hotel dan saat melangkahkan kaki menuju jalan raya untuk
mencari angkot, tiba tiba ada motor yang memotong jalanku. Aku kaget bukan kepalang, kukira aku akan
dirampok. Dan ternyata Anto yang berada diatas motor tersebut.

”kamu bikin kaget aja Nto” lontarku sambil melotot kearahnya
“sorry mba, habis keburu buru ngejar mba, mau aku antar pulang mba?” Tawar Anto dengan sopan.

Aku berpikir sejenak, sebelum aku sempat menjawab Anto sudah menyodorkan helm.

”Ayo mba” ajaknya sekali lagi

Dengan ragu aku menerima helm itu dan mengenakannya. Aku duduk menyamping diboncengan dan tangan kananku
melingkar di pinggangnya.

Berboncengan di motor sudah sering aku lakukan, tapi kali ini aku sedikit berdebar saat duduk di
boncengan sambil memeluk pinggang Anto. Teringat saat berboncengan dengan Hendra beberapa hari lalu.
Seperti halnya Hendra, Anto pun membawa motor sering dengan mendadak mengerem motornya sehingga
payudaraku menekan punggunnya. Terasa ada rangsangan saat payudaraku menempel. Semakin sering menyentuh
menambah rangsangan birahiku semakin tinggi. Saat aku membayangkan rasa birahi itu tanpa aku sadari arah
motor Anto bukan menuju arah rumahku.Cerita Sex Terbaru

”kita mau kemana nih Nto?” aku bertanya
”sorry mba, Anto mau ajak mba nonton, mau kan?” ajaknya manja
“Aduh gimana ya Nto.. Ini kan sudah sore” Jawabku mencoba menolak ajakannya
“Please mba.. Ini film yang pengen banget Anto tonton, lagian ini hari pemutarannya yang terakhir. Anto
yang traktir deh” bujuk Anto
“Iya deh.. Tapi habis itu langsung pulang” tegasku.
”oke mba, nanti kita langsung pulang”

Tak lama kami sampai ke sebuah bioskop, Aku turun di pintu masuk dan Anto memarkir motornya.
Setelah memesan tiket, kami pun masuk ke dalam dan ternyata yang menonton sangat sedikit, mungkin
sekitar 3 pasang.
Tak lama kami duduk film pun dimulai.

”mba Yuyun senang nonton film apa?” tanya Anto membuka percakapan.
”Aku, suka nonton film drama Nto” jawabku
”Kalo film horror suka ga?” tanyanya hati hati
”gak suka, ini film horor ya?” spontan aku bertanya sambil memegang lengannya.

Aku paling takut menonton film horor. Sejak kecil apabila di telivisi pasti aku bersembunyi di balik
bangku.

”jahh.., sorry mba. Anto gak tau kalo mba takut nonton film horor” Anto minta maaf sambil memegang
punggung tanganku dan mengusap usapnya serta menggengamnya mencoba memberikan keberanian padaku.

Belum lama berselang, aku tercekat kaget saat tangan Anto merangkul bahuku dan berbisik di telingaku.

“mba Yuyun, aku suka sama mba” bisiknya desahan nafasnya menerpa kupingku. membangkitkan birahiku.

Aku diam tak menjawab dan berusaha untuk tenang dan tak bereaksi apa-apa. Melihat aku diam saja Anto
semakin berani merayuku.

“Anto sebenarnya suka dengan mba Yuyun sejak melihat mba. Sayang Anto ud jadian sama Indah. Apalagi
setelah tahu mba punya nya Bapak Aa” rayunya lagi

Sambil mukanya didekatkan ke wajahku hingga terasa dengusan nafasnya. Aku merinding, terasa birahiku
naik.

Aku menjadi deg-degan, dan sepertinya Anto mengetahui kalau aku mulai memakan umpan yang ia berikan.
Tangannya mulai turun ke dadaku dari bahu. Ternyata tangannya sangat lihai meskipun dari luar putaran-
putaran jarinya mampu membuatku sesak karena buah dadaku yang telah mengeras. Tangannya terus aku
pegang. Tangannya yang satu berhasil kutahan sementara yang lain berhasil lolos dan semakin aktif.

Dia berhasil membuka kancing-kancing bajuku bagian atas lalu tangannya bermutar-mutar di atas BH-ku yang
tipis. Malu juga rasanya kalau Anto tahu bahwa putingku sudah keras sekali. Bibirnya yang bermain di
leherku mulai turun ke bahu dan entah bagaimana caranya, ternyata Anto telah menurunkan tali BH dan
bajuku sampai ke pinggang lalu bibirnya bermain diatas BH-ku dan sekali renggut buah dadaku yang telah
terekspos pada bibirnya.

Aku menjadi semakin lupa diri, lupa pada Aa’ dan lupa kalau Anto adalah kekasih adikku dan kemungkinan
besar akan menjadi iparku kelak. Begitu buah dadaku terekspos, Anto tidak langsung mencaplok, tapi
putingku yang keras dirangsang dulu dengan hidungnya. Nafasnya yang hangat sudah bisa membuat putingku
semakin mengeras.

Lalu dia ciumi pelan-pelan buah dadaku yang berukuran 36D itu, mula-mula bagian bawah terus melingkar
sehingga hampir semua bagian buah dadaku dicium dengan lembut olehnya. Belum puas menggodaku, lidahnya
kemudian mulai menari-nari di atas buah dadaku. Akhirnya pertahananku pun jebol hingga aku mulai
mendesah halus. Akhirnya apa yang kukhawatirkan terjadi, lidahnya mulai menyapu sekitar puting dan
akhirnya..Cerita Sex Terbaru

Akh.. putingku tersapu lidahnya.. Perlahan mula-mula, semakin lama semakin sering dan akhirnya putingku
dikulumnya. Ketika aku merasa nikmat, ia melepaskannya dan kemudian mulai mengecup dari bagian tepi
lagi. Perlahan mendaki ke atas dan kembali ditangkapnya putingku. Kali ini putingku digigitnya perlahan
sementara lidahnya berputar-putar menyapu putingku. Sensasi yang ditimbulkannya sungguh luar biasa.

Melihatku mendesah, Anto semakin berani. Selain menggigit-gigit kecil putingku sembari lidahnya
menyapu-nyapu, tangannya mulai bermain di lututku. Perasaan yang kupendam selama ini kelihatannya mulai
bergejolak. Hal itu membuatku membiarkan tangannya menggerayangi lutut dan masuk menyelusup ke dalam
rokku untuk mengelus pahaku. Dia tahu bahwa tubuhku merinding menahan nikmat dan dengan lihai tangannya
mulai mendaki dan kini berada di selangkanganku.

Dengan lembut Anto mengusap pangkal pahaku di pinggiran CD-ku. Hal ini menimbulkan sensasi dan nikmat
yang luar biasa. Aku tak dapat duduk tenang lagi, sebentar-bentar menggelinjang. Aku sudah tak dapat
lagi menyembunyikan kenikmatan yang kualami, hal ini bisa dia ketahui dengan telah lembabnya CD-ku.
Jarinya yang besar itu akhirnya tak mampu kutahan ketika dia memaksa menyelinap ke balik CD-ku dan
langsung menuju clitku. Dengan lembut dia memainkan jarinya sehingga aku terpaksa menutup bibirku agar
lenguhanku yang keluar tak terdengar oleh penonton yang lain.

Jarinya dengan lembut menyentuh clitku dan gerakannya yang memutar membuat tubuhku serasa ringan dan
melayang.

Akhirnya pertahananku jebol, cairan kental mulai keluar dari vaginaku dan Anto mengetahuinya hingga
semakin mengintensifkan serangannya. Akhirnya puncak itu datang, kupeluk kepalanya dengan erat dan
kuhunjamkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Anto dengan sabar mengelus clitku hingga membuatku
bergetar-getar seolah tak berhenti.

Lubang vaginaku yang basah dimanfaatkan dengan baik olehnya. Sementara jari jempolnya tetap memainkan
clitku, jari tengahnya mengorek-ngorek lubangku mensimulasi apa yang dilakukan laki-laki pada wanita.
Aku megap-megap dibuatnya, entah berapa lama Anto membuatku seperti itu dan sudah berapa kali aku
mengalami orgasme.

Aku lalu memberanikan diri, kujulurkan tanganku ke arah selangkangannya. Di sana jemariku menemukan
gundukan yang mulai mengeras. Begitu tersapu oleh belaianku, gundukan itu berubah menjadi batang hangat
yang mengeras.

Jariku terus membelai turun naik sepanjang batang itu yang menurutku sangat besar untuk ukuran seorang
pemuda berusia 21 tahun. Secara perlahan batang tersebut bertambah panjang dan besar hingga menimbulkan
getaran-getaran yang membuatku kembali mencapai orgasme. Saat orgasme, tanganku secara tak sengaja
meremas-remas bolanya sehingga Anto pun terangsang.

“Kita ke tempat kosku ya Kak..” bisiknya kemudian sambil mengecup daun telingaku.

Aku mengangguk, dan setelah merapikan pakaian yang aku kenakan, Anto menarikku sehingga aku berjalan
mengikutinya. Setelah 10 menit naik motor, kami mulai memasuki sebuah bangunan yang besar dan agak sepi.Cerita Sex Terbaru

Saat dia menggandeng pinggulku menuju kamarnya, beberapa orang anak kost di sana tampak menatap kami
dengan pandangan penuh pengertian. Tapi itu tetap tak mengurangi rasa kikuk dan canggung yang
menyerangku. Apa yang sedang kulakukan di sini, batinku.

Saat aku sampai di depan pintu kamar kostnya yang terbuka, aku terdiam sejenak. Keraguan besar mendadak
menyerangku, dan itu ternyata ditangkap oleh Anto. Dengan tenang dia menangkap bahuku dari belakang dan
dengan pelan dia mendorongku masuk ke dalam. Setelah menutup pintu dan menguncinya, lalu tangannya turun
ke pinggulku dan kemudian memutar tubuhku sehingga kini kami saling berhadapan untuk pertama kalinya
sejak dari kolam renang.

Kami berhadapan sejenak, lalu Anto tersenyum dan kembali bibirnya mengecup bibir bawah dan atasku
bergantian dan berusaha membangkitkan gairahku lagi. Aku mendesah kecil ketika tangannya turun ke
bokongku kemudian meremasnya lalu menarik tubuhku merapat ke tubuhnya. Bibirnya perlahan mengecup
bibirku, bibirnya merambat di antara dua bibirku yang tanpa sadar merekah menyambutnya.

Lidah itu begitu lihai bermain di antara kedua bibirku mengorek-ngorek lidahku agar keluar. Sapuan
lidahnya menimbulkan sensasi-sensasi nikmat yang belum pernah aku rasakan, sehingga dengan perlahan
lidahku dengan malu-malu mengikuti gerakan lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya pergi.

Dan ketika lidahku menjulur memasuki mulutnya, dengan sigap Anto menyambutnya dengan lembut dan menjepit
lidahku di antara langit-langit dan lidahnya. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang timbul, itulah
ciuman ternikmat yang pernah kurasakan dalam hidupku.

Pada saat itulah aku merasa Anto membuka kancing-kancing bajuku. Tubuhku sedikit menggigil ketika udara
malam yang dingin menerpa tubuhku yang perlahan-lahan terbuka ketika Anto berhasil memerosotkan bajuku
ke lantai. Kemudian tangannya menjulur lagi ke pinggul, kemudian berhenti di bokong untuk meraih
retsleting yang ada di rokku lalu menariknya ke bawah dan menanggalkan rokku ke lantai.

Aku lalu membuka mataku perlahan-lahan dan kulihat Anto sedang menatapku dengan tajam tanpa berkedip.
Dia tampak tertegun melihat tubuh mulusku yang hanya terbungkus oleh BH dan CD yang ketat. Sorotan
matanya yang tajam menyapu bagian-bagian tubuhku secara perlahan, pandangannya agak lama berhenti pada
bagian dadaku yang kencang membusung. BH-ku yang berukuran 36B memang hampir tak sanggup menampung
bongkahan dadaku, sehingga menampilkan pemandangan yang mengundang syahwat lelaki, apa lagi darah muda
seperti Anto.

Tatapan matanya cukup membuatku merasa hangat, dan dalam hati kecilku ada perasaan senang dan bangga
dipandangi lelaki dengan tatapan penuh kekaguman seperti itu. Rasanya semua usahaku selama ini untuk
menjaga kekencangan tubuh tidak sia-sia. Aku terseret maju ketika lengan kekar Anto kembali merangkul
pinggangku yang ramping dan menariknya merapat ke tubuhnya.

Tanganku terkulai lemas ketika sambil memelukku, Anto mengecup bagian-bagian leherku sambil tak henti-
hentinya membisikkan pujian-pujian akan kecantikan bagian-bagian tubuhku. Akhirnya kecupannya sampai ke
daerah telingaku dan lidahnya secara lembut menyapu bagian belakang telingaku.

Aku menggelinjang, tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil lepas dari kedua bibirku. Anto telah
menyerang salah satu bagian sensitifku dan dia mengetahui sehingga ia melakukannya berulang kali.

“mba Yuyun.. Aku ingin menghabiskan malam ini bersama kamu.., jangan menolak ya.. please..” bisiknya
dengan penuh pesona.

Kemudian bibirnya kembali menyapu bagian belakang telingaku hingga pangkal leherku. Aku tak sanggup
menjawab, tubuhku terasa ringan dan tanpa sadar tanganku kulingkarkan ke lehernya. Rupanya bahasa
tubuhku telah cukup dimengerti oleh Anto sehingga dia menjadi lebih berani. Tangannya telah membuka
kaitan BH-ku dan dalam sekejap BH itu sudah tergeletak di lantai.

Tubuhku serasa melayang. Ternyata Anto telah mengangkat tubuhku, dibopongnya ke tempat tidur dan
dibaringkan secara perlahan. Kemudian Anto menjauhiku dan dengan perlahan mulai melepaskan pakaiannya.
Aku sangat menikmati pemandangan ini. Tubuh Anto yang kekar dan berotot itu tanpa lemak hingga
menimbulkan gairah tersendiri untukku. Dengan hanya mengenakan celana dalam, Anto duduk di ujung
ranjang.

Aku berusaha menduga-duga apa yang akan dilakukannya. Kemudian dia membungkuk dan mulai menciumi ujung
jariku kakiku. Aku merintih kegelian dan berusaha mencegahnya, namun Anto memohon agar dia dapat
melakukannya dengan bebas. Karena penasaran dengan sensasi yang ditimbulkannya, akhirnya aku biarkan dia
menciumi, menjilat dan mengulum jari-jari kakiku.

Aku merasa geli, tersanjung sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan kenikmatan ini. Bibirnya kini
tengah sibuk di betisku yang menurutnya sangat indah itu. Mataku terbelalak ketika kurasakan dengan
perlahan tapi pasti bibirnya semakin bergerak ke atas menYunsuri paha bagian dalamku.

Baca JUga Cerita Sex Pacar Montokku

Rasa geli dan nikmat yang ditimbulkan membuatku lupa diri dan tanpa sadar secara perlahan pahaku
terbuka. Anto dengan mudah memposisikan tubuhnya di antara kedua pahaku. Aku berteriak tertahan ketika
Anto mendaratkan bibirnya di atas gundukan vaginaku yang masih terbungkus CD. Tanpa mempedulikan masih
adanya celana dalam, Anto terus melumat gundukan tersebut dengan bibirnya seperti saat sedang menciumku.

Aku berkali-kali merintih nikmat. Getaran-getaran orgasme mulai bergulung-gulung, tanganku meremas apa
saja yang ditemuinya, sprei, bantal, dan bahkan rambut Anto. Tubuhku tak bisa diam bergetar menggeliat
dan gelisah, mulutku mendesis tanpa sengaja, pinggulku meliuk-liuk erotis secara refleks dan beberapa
kali terangkat mengikuti kepala Anto.

Untuk kesekian kalinya pinggulku terangkat cukup tinggi dan pada saat itu Anto tidak menyia-nyiakan
kesempatan untuk menarik celana dalamku lepas. Aku agak tersentak tetapi puncak orgasme yang makin dekat
membuatku tak sempat berpikir untuk bertindak apa pun.

Dengan perlahan lidah Anto menyentuh belahannya, aku menjerit tak tertahan dan ketika lidah itu bergerak
turun naik di belahan vaginaku, puncak orgasmeku datang tanpa tertahankan. Tanganku memegang dan meremas
rambut Anto, tubuhku bergetar-getar dan melonjak-lonjak. Anto tetap bertahan pada posisinya, sehingga
lidahnya tetap bisa menggelitik klitorisku ketika puncak kenikmatan itu datang. Aku merasa dinding-
dinding vaginaku telah melembab, dan kontraksi-kontraksi khas pada lorong vaginaku mulai terasa.

Anto tampaknya bisa melihat kontraksi-kontraksi itu, sehingga membuatnya semakin bernafsu. Kini lidahnya
semakin ganas dan liar menyapu habis daerah selangkanganku, bibirnya ikut mengecup dan bahkan cairanku
yang mulai mengalir disedot habis olehnya. Nafasnya mulai memburu, aku tak lagi bisa menghitung berapa
kali aku mencapai puncak orgasme oleh permainan lidah dan bibirnya.

Anto kemudian bangkit. Dengan posisi setengah duduk dia melepaskan celana dalamnya. Beberapa saat
kemudian aku merasa batang yang sangat besar itu mulai menyentuh selangkanganku yang basah. Anto membuka
kakiku lebih lebar dan mengarahkan kepala kemaluannya ke bibir vaginaku. Meskipun tidak terlihat olehku,
aku bisa merasakan betapa keras dan besarnya milik Anto. Dia mempermainkan kepala penisnya di bibir
kemaluanku, digerakkan ke atas dan ke bawah dengan lembut untuk membasahinya.

Tubuhku seperti tidak sabar untuk menanti tindakan selanjutnya, lalu gerakan itu berhenti. Dan aku
merasa sesuatu yang hangat mulai mencoba menerobos lubang kemaluanku yang masih sempit.

Tetapi karena liang itu sudah cukup basah, kepala penis itu dengan perlahan tapi pasti terbenam, semakin
lama semakin dalam.Cerita Sex Terbaru

Aku merintih panjang ketika Anto akhirnya membenamkan seluruh batang kemaluannya. Aku merasa sesak
tetapi sekaligus merasakan nikmat yang luar biasa, seakan seluruh bagian sensitif dalam liang itu
tersentuh.

Batang kemaluan yang keras dan padat itu disambut hangat oleh dinding vaginaku yang sudah 3 bulan tidak
tersentuh. Cairan-cairan pelumas mengalir dari dinding-dindingnya dan vaginaku mulai berdenYunt hingga
membuat Anto membiarkan kemaluannya terbenam agak lama untuk merasakan kenikmatan denYuntan vaginaku.
Kemudian Anto mulai menariknya keluar dengan perlahan dan mendorong nya lagi, semakin lama semakin
cepat.

Sodokan-sodokan yang sedemikian kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali membumbung, dinding
vaginaku kembali berdenYunt. Kombinasi gerakan kontraksi dan gerakan maju mundur membuat batang kemaluan
Anto seakan diurut-urut, suatu kenikmatan yang tidak bisa disembunyikan oleh Anto hingga gerakannya
semakin liar, mukanya menegang dan keringat bertetesan dari dahinya. Melihat hal ini, timbul keinginanku
untuk membuatnya mencapai nikmat.

Pinggulku kuangkat sedikit dan membuat gerakan memutar manakala Anto melakukan gerakan menusuk. Anto
tampak terkejut dengan gerakan ‘dangdut’ ini hingga mimik mukanya bertambah lucu menahan nikmat, batang
kemaluannya bertambah besar dan keras, YunYunnnan pinggulnya bertambah keras tetapi tetap lembut.

Akhirnya pertahanannya pun bobol, kemaluannya meng hunjam keras ke dalam vaginaku, tubuhnya bergetar dan
mengejang ketika spermanya menyemprot keluar dalam vaginaku berkali-kali. Aku pun melenguh panjang
ketika untuk kesekian kalinya puncak orgasmeku kembali tercapai.

Sesaat dia membiarkan batangnya di dalamku hingga nafasnya kembali teratur. Tubuhku sendiri lemas luar
biasa, namun kuakui kenikmatan yang kuperoleh sangat luar biasa dan belum pernah kurasakan sebelumnya
selama aku telah 2 tahun menikah. Kami kemudian terlelap kecapaian setelah bersama-sama mereguk
kenikmatan.

Pagi itu aku terbangun sekitar jam 05:45, dan aku merasa seluruh badanku sangat pegal dan linu. Setelah
beberapa saat mengembalikan kesadaran, aku kembali teringat tentang malam hebat yang baru saja aku
lalui. Bahkan saat malam pertama bersama suami dulu pun aku tidak merasakan kepuasan yang teramat sangat
seperti ini. Bulu kudukku meremang saat mengingat tiap detik kejadian tadi malam. Lalu aku mencoba
bangkit untuk duduk, tapi badanku tertahan.

Saat kuperhatikan, ternyata badanku tertahan oleh kedua lengan Anto. Tangan kanannya menjadi bantal
untuk kepalaku dan sedang menggenggam lemah salah satu payudaraku, sementara tangan kirinya melingkar di
pinggang dengan telapak tangan terjepit di antara kedua belah pahaku. Lalu aku merasakan hembusan nafas
hangat yang halus di tengkukku, lalu aku menolehkan kepala sedikit. Aku melihat wajah Anto yang sedang
tertidur tenang di sampingku, wajah itu seperti sedang tersenYunm puas. Siapa pun akan berwajah seperti
itu jika habis ML, batinku.

Saat aku mencoba melepaskan tangan kirinya, aku mendengar suara Anto yang bergumam di belakangku.
Kutolehkan wajahku, perlahan dia membuka kedua matanya lalu sebuah senyum tipis terlihat di wajahnya.
Bersamaan dengan itu aku merasakan tangan kanannya semakin erat menggenggam payudaraku dan tangan
kirinya mulai mengelus-elus pangkal pahaku. Aku yang tidak siap dengan serangan itu agak terkejut
sehingga tubuhku bergetar halus.Cerita Sex Terbaru

“Pagi Mbak Yuyunn tersayang”, sapanya halus sambil mengecup leherku.
“Mmh.. Pagi Anto.. kamu.. mau.. ngapain..?”, balasku sambil mencoba mengatasi pergerakan kedua tangan
Anto yang semakin aktif.

Lalu kecupannya mulai bergerak dari tengkuk menuju leher di bawah telinga kemudian lidahnya menjilati
belakang telingaku yang memang sejak semalam mendapatkan rangsangan berkali-kali.

“To.. Mbak boleh nanya nggak?”, ucapku sambil menikmati jilatannya.
“Masalah apa Kak?”, balasnya sambil terus menjilat dan meremas.
“Kenapa kamu.. Mau sama Mbak Yuyunn yang sudah tua ini?”.

Sejenak Anto terdiam, lalu ia membalikkan tubuhku sehingga kini aku berhadap-hadapan dengannya, kemudian
dia mengecup bibirku lembut.

Lalu Anto bercerita kalau dia sangat suka melihat keindahan tubuhku yang tetap terjaga. Selama ini dia
masih bisa menahan hasratnya, tapi saat melihat aku yang mengenakan pakaian renang, Anto tidak dapat
lagi mengendalikan birahinya. Saat aku menanyakan bagian mana dari tubuhku yang membuatnya sangat
terangsang. Anto mengatakan bahwa pinggangku yang ramping terlihat sangat seksi dari belakang. Terutama
kalau mengenakan celana kain yang ketat, tambahnya.

Aku cuma terdiam mendengar penuturannya, tak kusangka kalau selama ini Anto sangat memperhatikan diriku.
Lalu dengan tenang Anto mulai meremas dadaku lagi, aku cuma diam menerima apa yang bakal dia lakukan.
Kedua jari-jari tangannya aktif meremas kedua payudaraku, apa lagi saat jari-jari itu mulai memilin dan
kemudian memelintir kedua puting susuku.

Rasa nikmat yang luar biasa dari dada itu menyebar ke seluruh badanku, sehingga membuat tubuhku bergetar
dan mengerang halus. Tiba-tiba semua kenikmatan itu terhenti, tapi ada sesuatu yang hangat di sekitar
dadaku, terus berhenti di putingku. Aku membuka mata sebentar, ternyata Anto sedang asyik menjilati
putingku dan sesekali menghisap-hisapnya.

Aku terus meresapi setiap kenikmatan yang dihasilkan oleh permainan lidah Anto di dadaku, pelan-pelan
kubuka mataku. Dan aku bisa menyaksikan bagaimana Anto menjelajahi setiap lekuk tubuhku. Aku mendesah
panjang saat aku merasakan ada sesuatu yang menyentuh vaginaku. Rupanya jari-jari Anto telah mengelus-
elus vaginaku yang sudah basah sekali.

Sambil terus memainkan lidahnya di puting susuku yang sudah sangat mengeras, seperti semalam sambil
menghisap lidahnya memutar-mutar puting susuku, sesekali dia menggigitnya sehingga aku menjadi
berkelojotan tak tertahankan. Saat aku terengah-engah mengambil nafas, Anto memindahkan serangannya ke
arah selangkanganku.

Aku menarik nafas dalam-dalam sewaktu lidahnya yang basah dan hangat pelan-pelan menyentuh vaginaku, aku
mendesah tertahan saat lidahnya naik ke klitorisku dan menyentuhnya. Kemudian dengan lihainya Anto
memelintir klitorisku dengan bibir hingga benar-benar membuatku merem-melek keenakan. Aku seperti
tersetrum karena tidak tahan, melihat itu Anto semakin ganas memelintir klitorisku.

“Euh.. Ah.. Ah.. Ach.. Aw..”

Aku sudah tidak tahu bagaimana keadaanku waktu itu, yang jelas mataku buram, semua serasa memutar-mutar.
Badanku lemas dan nafasku seperti orang yang baru lari marathon. Aku benar-benar pusing, terus aku
memejamkan mataku, ada lonjakan-lonjakan nikmat di badanku yang bermula dari selangkangan merambat ke
pinggul lalu bergerak ke dada dan akhirnya membuat badanku kejang-kejang tanpa bisa kukendalikan.

Anto memandangi wajahku yang sedang menikmati puncak kenikmatan yang telah dia berikan, sesungging
senyum terlintas di sana. Aku mencoba mengatur nafasku, dan sewaktu aku telah mulai tenang Anto
menyodorkan penisnya yang.. wow, ternyata 2 kali lebih besar daripada milik suamiku.

Kini penisnya yang telah hampir maksimal berdiri di depan mukaku, tangan kanannya digunakan untuk
memegang batang penis itu sementara tangan kirinya membelai rambutku dengan lembut. Aku tahu dia mau
dioral.Cerita Sex Terbaru

Aku buka mulutku dan kujilat sedikit kepala penisnya, terasa hangat dan membuatku ketagihan. Aku mulai
berani menjilat lagi terus dan terus. Anto duduk di ranjang, kedua kakinya dibiarkannya telentang. ceritasexterbaru.org Aku
juga duduk di ranjang, lalu aku membungkuk sedikit, aku pegang batang penisnya yang 2 kali lebih besar
daripada milik suamiku itu dengan tangan kiri dan tangan kananku menahan badanku agar tidak jatuh saat
mulutku sedang bekerja.

Mula-mula cuma menjilati, terus aku mulai kulum kepala penisnya. Aku hisap sedikit terus kumasukkan
semuanya ke mulutku tapi sayang tidak bisa masuk semuanya. Kepala penisnya sudah menyodok ujung mulutku
tapi masih ada sisa beberapa centi lagi. Aku tidak mau memaksakannya, aku gerakkan naik turun sambil aku
hisap dan sesekali aku gosok batang penisnya memakai tangan kiriku.

Anto sepertinya puas dengan permainanku, dia memperhatikan bagaimana asyiknya aku mengkaraoke batang
penisnya, sesekali dia membuka mulut sambil sedikit mendesah. Sekitar 10 menit kemudian, masih juga
belum ada tanda-tanda kalau dia akan keluar. Lalu dia melepaskan batang penisnya dari mulutku yang masih
penasaran. Lalu Anto berdiri dan mendorong tubuhku ke ranjang sampai aku telentang.

Lalu dibukanya pahaku agak lebar dan dijilatinya lagi vaginaku yang sudah kebanjiran. Terus dipegangnya
penisnya yang sudah berukuran maksimal, kemudian Anto mengarahkan batang penisnya ke vaginaku, tapi
tidak langsung dia masukkan. Dia gosok-gosokkan kepala penisnya terlebih dulu ke bibir vaginaku, baru
beberapa detik kemudian dia dorong batang penisnya ke dalam.

Terasa sesuatu yang keras padat hangat dan besar memaksa masuk ke dalam vaginaku, menggesek dindingnya
yang sudah berlendir. Aku mulai berkejap-kejap lagi merasakan bagaimana penisnya menggosok-gosok dinding
vaginaku hingga rasa nikmat yang luar biasa kembali menjalari tubuhku. Tiba-tiba penis Anto memaksa
masuk terus melesak ke dalam vaginaku hingga membuat tubuhku berkelojotan tak karuan menahan nikmat.

Lalu Anto mulai menggerakkan pinggangnya naik turun. Penisnya menggesek-gesek vaginaku, mula-mula lambat
lalu semakin lama semakin cepat. Ada rasa nikmat luar biasa setiap kali Anto menusukkan penisnya dan
menarik penis itu lagi. Anto semakin cepat dan semakin keras mengocok vaginaku, aku sendiri sudah
merem-melek tidak tahan merasakan nikmat yang terus mengalir dari dalam vaginaku.

Saat rasa nikmat itu semakin menggumpal dan hampir tumpah keluar, tiba-tiba Anto mencabut penisnya dari
vaginaku. Dia tengkurap diatasku, walau sudah lemas tapi aku tahu apa yang ingin Anto lakukan. Lalu aku
angkat pantatku ke atas, aku tahan pakai lututku dan kubuka pahaku sedikit sementara tanganku menahan
badanku agar tidak ambruk dan aku bersiap untuk ditusuk olehnya dari belakang.

Anto memasukkan penisnya ke vaginaku dari belakang, terus dia kocok lagi vaginaku. Dari belakang kocokan
Anto tidak terlalu keras, tapi semakin cepat. Aku sudah sekuat tenaga menahan badanku agar tidak ambruk,
dan aku rasakan tangan Anto meremas-remas dadaku dari belakang, terus jari-jarinya menggosok-gosok
puting susuku hingga ini membuatku merasa seperti diserang dari dua arah, depan dan belakang.

Anto kembali mengeluarkan penisnya dari vaginaku, kali ini dimasukkannya ke dalam anusku. Dia benar-
benar memaksakan penisnya masuk, padahal inilah pertama kalinya ada batang penis yang menjelajahi lubang
anusku. Anto sepertinya tidak peduli, dia mengocok anusku seperti mengocok vaginaku, kali ini cuma
tangan kirinya yang meremas dadaku sedangkan tangan kanannya sibuk bermain-main di selangkanganku, dia
masukkan jari tengahnya di vaginaku dan jempolnya menggosok klitorisku.Cerita Sex Terbaru

Aku benar-benar melayang, tubuhku bergerak-gerak tak karuan dan mataku berkejap-kejap keenakan. Anusku
dikocok-kocok, klitorisku digosok-gosok, dadaku diremas-remas dan putingnya dipelintir-pelintir dan
vaginaku dikocok-kocok juga pakai jari tengah. Aku benar-benar tidak kuat lagi, serasa seperti ada
aliran setrum yang menyerang tubuhku dan menyebar ke segala arah.

Bersamaan dengan itu aku merasa kepala penis Anto membesar di dalam lubang anusku. Secara bersamaan aku
menjerit halus dan ambruk ke atas kasur, batang penisnya sudah tidak bergerak-gerak lagi tapi kedua
tangannya tetap aktif bergerak membantuku meresapi setiap detik kenikmatan di setiap sendi tubuhku. Anto
lalu membalikkan tubuhku kemudian menjilati kedua puting susuku.

Sambil menikmati sisa-sisa gelombang orgasme yang masih terus menjalar, aku pegang rambut Anto yang
lumayan panjang dan kujambak. Setelah itu aku melangkahkan kaki ke kamar mandi yang terletak di dalam
kamar kostnya. Guyuran air yang dingin mengembalikan kesegaran tubuhku yang terasa linu di sana-sini.

Saat sedang asyik menikmati semua itu, ada ketokan halus dari arah pintu.

Kubuka pintu kamar mandi dan Anto tampak terkesima menyaksikan tubuhku yang telanjang bulat dengan
rambut yang basah. Dia masuk dan langsung merangkul tubuhku.

“Mandi dulu dong”, pintaku berbisik di telinganya.

Ternyata dia mau menurut dan langsung mengguyur badannya dengan air, kemudian Anto menyabuni tubuhnya
dengan sabun cair. Melihat tubuh kekar yang berotot itu basah oleh air, gairahku mulai naik kembali.

Selama ini aku belum pernah bercinta sambil mandi dengan suamiku, mungkin inilah kesempatan untukku,
batinku. Kudekati tubuh Anto, kuambil sedikit sabun cair lalu kuoleskan ke telapak tanganku. Setelah itu
kusabuni tubuhnya, pertama ke dadanya yang bidang, lalu turun ke perutnya yang berotot dan akhirnya ke
arah batang penisnya yang sudah berdiri tegak kembali.

Melihat batang kejantanannya yang membesar dan mengeras itu membuatku bergidik dan gemas. Pelan-pelan
kuoleskan sabun ke penisnya lalu kuusap-usap lembut batang penis yang perkasa itu. Kulihat Anto mulai
gelisah, sehingga kutingkatkan gerakan tanganku menjadi sebuah kocokan tapi tetap lembut. Kulihat
gerakan tubuh Anto semakin tidak beraturan, mau keluar rupanya dia, batinku.

Tiba-tiba Anto menarik tanganku dan melepaskannya dari batang penisnya. Lalu Anto ganti menyabuni
tubuhku, mula-mula dia menggosok kedua tanganku terus kedua kakiku. Sampailah gerakan menyabunnya pada
daerahku yang vital. Lalu Anto berdiri di belakangku. Kemudian dia merangkulku dan mulai menyabuni kedua
payudaraku dengan telapak tangannya yang besar dan lebar. Aku berusaha bertahan agar tidak mengeluarkan
suara desahan, tapi apa mau dikata saat dia mulai memelintir puting susuku sebuah desahan panjang keluar
juga dari bibirku.

Puas bermain di sekitar dada, usapannya merangkak ke bawah melewati perutku dan terus turun hingga
akhirnya sampai di liang senggamaku. Aku kembali merintih saat Anto mengusap liang vaginaku dengan
lembut, ceritasexterbaru.org busa sabun hampir menutupi permukaan lubang vaginaku. Saat gerakanku semakin liar, Anto menarik
tangannya dari bawah pahaku dan mengguYunr tubuh kami berdua dengan air yang dingin menyejukkan. Aku
lalu membalikkan tubuhku sehingga kini kami saling berhadapan, tinggi badanku hanya sampai kening Anto.

Kucium bibirnya dan dia membalasnya, gerakan lidahnya yang liar menari-nari di dalam rongga mulutku dan
aku sangat menikmatinya. Tangan kami pun tidak tingal diam, dia menyentuh payudaraku dan aku pun
menyentuh batang kejantanannya yang berdiri tegak perkasa.

Terjadilah perang gerakan tangan antara kami berdua, Anto asyik meremas dan memelintir sepasang puting
susuku sambil sesekali menghisap dan menggigitnya. Sementara aku mencoba mengimbanginya dengan terus
aktif mengocok batang penis Anto yang sudah sangat keras. Desahan nafas dan rintihan kenikmatan kami
berdua memenuhi semua sudut kamar mandi itu.

Setelah kurasa cukup, secara perlahan kubimbing batang penisnya untuk memasuki lubang vaginaku.
Kulebarkan sedikit kakiku agar batang kejantanan Anto dapat lebih mudah memasuki liang vaginaku.

Secara perlahan batang penis itu mulai menerobos liang senggamaku yang seakan menyedotnya. Kubiarkan
sejenak rasa nikmat itu menjalari semua sendi tubuhku, lalu kulilitkan tanganku ke lehernya. Lalu Anto
menggendongku dan menyandarkan tubuhku ke dinding kamar mandi. Kemudian Anto mulai menggoyang pinggulnya
yang membuat batang kejantanannya keluar masuk di lubang vaginaku.

Rasa nikmat luar biasa menderaku saat batang penis Anto menghunjam ke dalam liang senggamaku. Sekitar
sepuluh menit kemudian rasa nikmat itu mulai menjalari tubuhku, dan akhirnya sebuah erangan panjang
menyertai ledakan orgasme yang menghantam tubuhku.

Anto berhenti sejenak untuk memberikan kesempatan padaku menikmati orgasme yang kesekian kalinya.
Setelah melihat nafasku yang kembali teratur, dia kembali melanjutkan gerakan pinggulnya yang semakin
cepat dan tajam. Aku tak menyangka kalau gerakannya itu bisa kembali membuatku merasakan detik-detik
menjelang orgasme. Saat Anto menjerit dan menumpahkan spermanya ke dalam lubang vaginaku, saat itulah
aku merasa tubuhku seakan disetrum dan kembali ledakan orgasme menderaku. Padahal baru lima menit yang
lalu aku mencapai klimaks.

Setelah cukup tenang, aku menarik wajah Anto lalu menciumnya lembut.

“To.. Mbak boleh nanya nggak?”, ucapku membuka pembicaraan.
“Apa itu Kakak sayang..?”, bisiknya lembut di telingaku.

“Apa kamu sudah pernah melakukan ini dengan Indah.. Atau dengan cewek lain?”, tanyaku lembut. Dia
tersenyum menatapku, lalu ia memelintir kedua puting susuku sehingga aku mendesah kecil, lalu dia
berbisik..

“Kak Yuyun adalah orang pertama yang menikmati batang kejantananku”.

Astaga, ternyata pada saat Anto bercinta denganku dia masih perjaka, tapi aku tidak begitu saja percaya
dan sepertinya Anto bisa melihatnya dari air mukaku. Lalu ia berkata bahwa dia rajin membaca buku dan
cerita mengenai seks, selain itu dia juga sering menonton film BF untuk mencari trik-trik baru. Dan saat
bersamaku dia mengeluarkan semua ilmu yang telah didapatnya, dan yang membuatku lebih kaget lagi adalah
dia mengatakan bahwa itu pun belum semua ilmunya dikeluarkan.

Karena periode datang bulanku dan kepulangan suamiku dari tempatnya bekerja, membuat hubunganku dengan
Anto agak terganggu. Praktis selama dua minggu lebih kami tidak melakukan pertemuan sejak hubungan seks
pertama yang kami lakukan. Memang pernah sekali dia datang ke rumahku tapi itu hanya untuk menemani
Indah adikku yang juga pacarnya.

Selama dua minggu itu, aku selalu terbayang-bayang bagaimana perkasanya Anto saat sedang mencumbuku
malam itu, bahkan saat sedang bercinta dengan suamiku, yang kubayangkan saat sedang memasukkan batang
kejantanannya ke liang senggamaku adalah Anto.Cerita Sex Terbaru

Dan siang itu, setelah suamiku kembali ketempat dia bekerja, aku mendapat SMS dari Anto yang mengatakan
bahwa dia sangat kangen padaku dan ingin bertemu di sebuah mall yang cukup terkenal di kota kami. Aku
segera bersiap sambil mengkhayalkan apa yang akan kami lakukan siang ini.

Setelah mengenakan celana kain ketat berwarna hitam lalu BH yang juga berwarna hitam yang menjadi
pilihanku untuk menopang sepasang payudaraku yang menggantung indah. Dengan baju kaus warna putih yang
agak kekecilan sehingga memamerkan lekuk tubuhku yang tak kalah dengan anak remaja. Aku segera bergegas
pergi ke Mall dengan taksi yang kupesan melalui telepon.

Setelah membayar ongkos taksi, aku segera melangkahkan kaki ke dalam mall yang cukup megah itu. Lalu aku
menunggu di suatu tempat yang mana dari tempat itu kita akan bisa melihat hampir ke seluruh sudut
ruangan. Saat sedang asyik memperhatikan orang-orang yang berlalu-lalang, ada tangan yang merangkul
pinggangku dan disertai sebuah ciuman di pipi.

“Halo Mbak Yuyun.. Apa Kabar? Aku kangen loh..” sapanya sopan.
“Baik.. Kangen ketemu.. Atau kangen yang lain..?” godaku.
“Ah Mbak.. Paham aja..” sahut Anto sambil meremas pelan pantatku.

Kemudian kami berbincang-bincang sejenak untuk menghilangkan kekakuan. Berkali-kali Anto memuji
penampilanku saat itu yang katanya tidak seperti seorang wanita yang sudah menikah, tetapi lebih mirip
seorang perawan yang minta diperawani. Aku merasa malu dan langsung mencubit pinggangnya sehingga dia
berteriak dan membuat beberapa orang yang lewat menoleh ke kami. Lalu Anto menarik pinggulku untuk
segera beranjak pergi dari sana.

Dengan mesra kulingkarkan tanganku ke pinggang Anto, sementara tangan Anto semakin sering meremas-remas
sepasang pantatku yang terlihat kencang dibalut celana kain yang ketat. Aku menunggu sebentar di luar
mall, tak berapa lama Anto datang dengan motornya. Lalu aku membonceng ke motor itu dan melingkarkan
kedua tanganku ke pinggangnya sementara sepasang payudaraku menempel di punggung Anto yang lebar.

Sepanjang perjalanan, Anto terus bercerita bagaimana dia sangat ingin bertemu lagi denganku, sementara
aku hanya berdiam menempelkan dadaku ke punggungnya. Begitu sampai di tempat kostnya, Anto memintaku
naik duluan karena ia masih harus memarkir motor. Beberapa mata mengawasiku saat melangkahkan kaki ke
kamar Anto, entah karena penampilanku atau karena aku pernah bermalam di sini. Setelah membuka pintu aku
melangkah masuk dan menutupnya lagi, kuperhatikan seisi kamar masih rapi seperti terakhir kali saat aku
berkunjung dan bercinta di sini.

Tak lama aku mendengar suara pintu dibuka lalu ditutup lagi, kemudian ada suara langkah kaki yang
mendekat ke arahku. Kemudian sepasang tangan yang kokoh merangkul pinggangku, dan sebuah kecupan halus
mendarat di leherku. Kuletakkan tanganku di kedua tangan Anto yang sedang merangkulku, kemudian kecupan
bibirnya bergerak ke arah sisi lain leherku. Perlahan tapi pasti rangsangan itu mulai merasuk ke
tubuhku, ini kurasakan dari payudaraku yang mulai mengencang dan liang vaginaku yang mulai basah.

Lalu kecupan di leher itu mulai berubah menjadi jilatan di sekitar leherku. Sementara tangan Anto sudah
mulai menelusup masuk ke dalam bajuku dari arah depan. Aku memejamkan mataku saat tangan itu mulai
mengusap-usap perutku, jarinya berputar-putar di sekitar lubang pusarku hingga menimbulkan sensasi geli
tertahan. Kemudian tangan itu bergerak ke atas sambil menyingkap bajuku, sementara kecupan dan lidah
Anto menyerang telingaku sebelah kanan. Ini membuatku mendesah halus.

“Buka matanya dong sayang..” bisiknya halus di telingaku.

Perlahan aku membuka kedua mataku, dan entah kapan ternyata Anto telah memindahkan posisiku yang kini
menghadap ke arah cermin lemari pakaiannya. Di cermin itu aku menyaksikan bahwa tangan Anto telah sampai
ke buah payudaraku, sementara kaus yang kukenakan sudah tersingkap setengahnya. Lalu kedua tangan Anto
mulai meremas lembut sepasang payudaraku yang masih berbalut BH, mataku menyipit dan dari bibirku keluar
suara mendesah yang halus menikmati remasan tangannya pada dadaku.

Lalu Anto melepaskan baju kaus yang masih menggantung di leherku sehingga kini tubuh atasku hanya
mengenakan BH hitam yang kontras dengan warna kulitku yang putih kekuning-kuningan. Aku merasakan di
punggungku ada benda hangat yang bergerak turun dengan perlahan. Dengan giginya Anto membuka kaitan pada
bagian belakang BH-ku, dan dengan gerakan yang lembut akhirnya BH hitam itu melayang jatuh ke lantai.
Seperti dikomando, semua aktivitas Anto di tubuhku berhenti serempak.

“Mbak punya sepasang susu yang sangat indah..” bisiknya di telingaku.

Aku melihat ke arah cermin dan bola mata Anto tampak sangat bersinar terbakar oleh kobaran api birahi.

“Aku nggak bosan.. dan tak akan pernah bosan melihat.. menikmatinya..” bisik Anto sambil mencium pipiku.

Baca JUga Cerita Sex Pesta Seks Para Tetangga

Aku menjadi terharu mendengar perkataannya hingga rasa sayang dan hasrat birahiku semakin menjadi-jadi
padanya.

Aku bisa merasakan nafasnya mulai memburu dan berat. Dengan pasti bibir kami saling bertemu, pertama-
tama hanya ciuman ringan. Kemudian mulai menjadi liar tak terkendali lagi, mataku kembali terpejam
menikmati setiap sensasi yang kualami. Kusambut serangan lidah Anto yang bergerak-gerak liar di dalam
rongga mulutku. Selama beberapa saat lidahku dan lidah Anto bergulat bagai dua naga langit yang sedang
bertarung. Secara tiba-tiba Anto mencengkeram kedua payudaraku dengan keras hingga membuatku melenguh
keras dan kakiku limbung seolah tanpa pijakan.

Entah mengapa ia melakukannya tapi itu memberikan sensasi luar biasa pada diriku. Aku hanya bisa pasrah
sambil tanganku meremas rambut Anto. Selama beberapa detik ia menahan posisi itu sehingga membuat
nafasku mulai menjadi sesak, lalu secara perlahan dia melepas cengkeraman tangannya dan aku segera
menghirup udara segar sepuas-puasnya. Tangan Anto kembali bekerja dengan lembut di kedua buah
payudaraku. Sesekali tangan nakal itu memilin-milin puting susuku kemudian meremasnya lagi dengan
lembut, lalu puting susuku ditekan dan ditarik sampai membuatku menjerit pelan karena sensasi nikmat
yang ditimbulkannya.

Sambil duduk di tepi kasur Anto memutar tubuhku hingga kini kami saling berhadapan, sementara kepalanya
tepat berada di depan payudaraku yang telah mengeras dengan putingnya yang telah memerah. Sebuah senyum
simpul terlukis di wajahnya, lalu dia membenamkan wajahnya di belahan kedua payudaraku. Aku bisa
merasakan hembusan nafasnya yang hangat di sana, kemudian seperti seekor anjing yang sedang mengendus
bebauan, hidung Anto bergerak mengitari kedua payudaraku, ini menambah rasa geli dan nikmat yang
kurasakan.

Akhirnya mulutnya memangsa salah satu puting susuku yang telah memerah dan mengeras. Di dalam mulutnya
putingku mendapat serangan yang teramat dahsyat, lidah itu bergerak melingkar-lingkar di putingku
sementara giginya menggigit-gigit halus buah dadaku. Anto melakukannya bergantian pada kedua payudaraku.
Dan ini sangat menyiksa batinku hingga kulampiaskan dengan menjambak rambut Anto yang gondrong ikal itu.Cerita Sex Terbaru

Kedua tangan Anto mulai turun ke arah pantatku dan mulai meremasnya dengan lembut. Hisapan, jilatan dan
gigitan pada payudaraku, dan remasan pada sepasang pantatku yang kencang membuatku semakin tak dapat
mengontrol diri. Aku bisa merasakan bagaimana selangkanganku sudah sangat basah dan lembab, sementara
belum ada tanda-tanda bahwa Anto akan segera menyelesaikan permainannya pada bagian-bagian sensitif pada
tubuhku. Tangannya tetap asyik bekerja di pantatku dan mulutnya terus aktif memangsa sepasang
payudaraku.

Ada rasa lega saat Anto mulai membuka resleting celanaku, dan saat ia memerosotkannya ke bawah tampaklah
pemandangan yang pasti akan membuat setiap lelaki akan lupa diri jika melihatnya. CD putih yang
kukenakan sudah sangat basah sehingga mencetak jelas apa yang ditampungnya di sana. Rambut vaginaku yang
tebal karena belum sempat dicukur sudah basah oleh lendir yang keluar dari liang senggamaku dan
mengeluarkan bau khusus yang merangsang.

“Wah sudah basah banget nih Mbak.. Gimana dong..?” godanya nakal.
“Kamu sich nakal.. Bikin Mbak terangsang hebat.. Pokoknya kamu harus tanggung jawab To” bentakku pura-
pura dongkol.

Anto hanya tersenyum mendengar jawabanku, dengan sekali sentak aku merasa melayang dan saat tersadar,
tubuhku sudah terbaring di kasur tanpa ada benang yang melekat pada tubuhku. Lalu Anto naik ke atas
kasur dan langsung menindih tubuhku. Dengan nakal dia mencium bibirku lembut dan saat aku ingin
membalasnya, bibirnya sudah bergerak turun ke arah leher sampai akhirnya mendarat di dadaku. Di sini
bibir itu berhenti sejenak untuk menetek pada sepasang payudaraku, setelah puas di sana bibir itu
kembali bergerak turun. Dan ketika mulai menyentuh rambut kemaluanku, bibir itu kembali berhenti dan
menjulurkan lidahnya untuk menjilat perbatasan antara bagian yang berambut dan yang tidak.

Aku yang benar-benar telah terbakar oleh birahi jadi tak sabar. Kujambak rambut Anto dan kuarahkan
kepalanya ke arah pangkal pahaku. Sebuah lenguhan panjang keluar dari sepasang bibirku saat lidah Anto
menyentuh bibir vaginaku.

“Mbak Yuyun cantik dan seksi sekali, Sayang..” katanya dngan suara parau pertanda bahwa dia juga sudah
sangat terangsang.

Setelah itu Anto membentangkan kedua belah pahaku lebih lebar, kemudian kepalanya kembali tenggelam di
selangkanganku. Tanpa membuang waktu, bibir Anto mulai melumat bibir kemaluanku yang sudah sangat basah.
Tubuhku menggelinjang hebat, sementara kedua tangannya merayap ke atas dan langsung meremas-remas kedua
buah payudaraku.

Bagaikan seekor singa buas ia menjilati liang kemaluanku dan meremas buah dadaku yang kenyal dan putih
ini. Lidahnya yang hangat mulai menyusup ke dalam liang kemaluanku. Tubuhku terlonjak dan pantatku
terangkat ke atas saat lidahnya mulai mengais-ngais bibir vaginaku. Diringi desahan dan erangan dari
bibirku, tanganku menarik kepala Anto lebih ketat agar lebih kuat menekan selangkanganku, sedangkan
pantatku selalu terangkat seolah menyambut wajah Anto yang masih tenggelam di selangkanganku.

Aku semakin megap-megap dan mengerang karena kenikmatan yang amat sangat dan sulit dilukiskan dengan
kata-kata. Aku menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan karena rasa geli dan nikmat ketika bibir dan
lidah Anto menjilat dan melumat bibir kemaluanku. Aku semakin melayang dan seolah terhempas ke tempat
yang kosong. Tubuhku bergetar dan mengejang bagaikan tersengat aliran listrik. Aku mengejat-ngejat dan
menggelepar saat bibir Anto menyedot klitorisku dan lidahnya mengais-ngais dan menggelitik klitorisku.

“Akhh.. Akhh.. Ohh..”

Dengan diiringi jeritan panjang akhirnya aku merasakan orgasme yang teramat nikmat. Benar-benar pandai
memainkan lidah si Anto ini, pikirku, hingga pantatku secara otomatis terangkat dan wajah Anto semakin
ketat membenam di antara selangkanganku yang terkangkang lebar. Napasku tersengal-sengal setelah
mengalami orgasme yang sangat hebat tadi.

Lalu dengan tenang Anto membersihkan cairan kenikmatan yang masih terus mengalir keluar dari liang
senggamaku, sementara aku masih menetralisir aliran nafasku yang tersengal-sengal setelah mencapai
puncak orgasme yang luar biasa. Rasanya seluruh tubuhku remuk dan pegal, kemudian Anto pamit ke kamar
mandi untuk berkumur sebentar.Cerita Sex Terbaru

Beberapa saat kemudian dia kembali sudah dalam keadaan telanjang bulat dan langsung berdiri di samping
kepalaku dengan batang kejantanannya berdiri tegak menantang ke arahku. Aku merinding melihat besarnya
batang pelir milik Anto dan saat membayangkan bagaimana rasanya saat batang kontol yang besar itu
memasuki liang vaginaku. Hasrat yang sempat turun itu mulai naik lagi. Saat tanganku hendak memegangnya,
Anto bergerak mundur hingga membuatku menjadi bingung.

“Hari ini biarkan aku saja yang muasin Kakak ya..” ucap Anto sambil duduk di tepi kasur.
“Maksud kamu..? Kakak nggak ngerti San..?” tanyaku bingung.
“Hari ini aku pengen sepuasnya menikmati setiap inci tubuh Kakak” katanya tersenyum sambil membelai
rambutku yang awut-awutan.
“Hari ini aku pengen membuat kakak mencapai kenikmatan sampai mau pingsan.. Boleh ya Kak..?” pintanya
memelas.
“Ya udah.. Terserah kamu aja..” jawabku, walaupun sebenarnya aku tidak begitu paham dengan apa yang dia
inginkan.

Kemudian dengan tersenyum Anto mencium keningku yang dilanjutkannya dengan mencium kedua mataku, lalu
bibirnya mengecup hidung dan kedua pipiku. Setelah menggosok-gosokkan hidungnya dengan hidungku,
bibirnya mengecup pelan bibirku. Dengan mesra aku melingkarkan kedua tanganku pada lehernya dan
menariknya agar lebih puas, aku ingin menikmati permainan lidahnya dalam mulutku karena tadi aku merasa
lidah itu terlalu cepat turun ke bawah.

Lidah Anto mulai menari-nari di dalam rongga mulutku, dengan lihainya lidah itu menelusuri setiap sudut
rongga mulutku seolah memiliki mata. Sementara gerakan lidahku tidak dapat mengimbangi pergerakan lidah
Anto yang sangat liar. Dan itu menimbulkan sensasi nikmat yang memabukkan. Apa lagi saat kedua tangan
Anto mulai meremas-remas kedua buah payudaraku yang telah mengeras lagi. Payudara berukuran 34B itu
seakan tenggelam dalam genggaman tangannya yang besar.

Anto lalu memegang batang kemaluannya dan ditusukkannya ke celah-celah bibir kemaluanku yang sudah
sangat licin. Dengan lembut dia mendorong pantatnya sampai akhirnya ujung kemaluan Anto berhasil
menerobos bibir kemaluanku hingga membuat tubuhku menggeliat hebat ketika ujung kemaluan yang besar itu
mulai menyeruak masuk. Perlahan namun pasti rasa nikmat mulai kurasakan dari arah selangkanganku.

Kenikmatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir berteriak histeris. Sungguh batang kemaluan Anto
luar biasa nikmatnya. Liang kemaluanku serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung topi batang kemaluan
Anto yang bergerak maju mundur secara perlahan. Dia terus menerus mengayunkan pantatnya, sementara
keringat kami berdua semakin deras mengalir dan mulut kami masih terus berpagutan.

“Akkhh.. Ssaann..” aku menjerit perlahan saat kurasakan betapa batang kemaluan Anto menyeruak semakin
dalam dan serasa begitu sesak memenuhi liang senggamaku. Batang penisnya terasa berdenyut-denyut dalam
jepitan liang vaginaku.

Apa lagi lidah Anto yang panas mulai menyapu-nyapu seluruh leherku dengan ganasnya hingga bulu kudukku
serasa merinding di buatnya.

Aku tak sadar saat Anto kembali mendorong pantatnya hingga batang kemaluannya yang terjepit erat dalam
liang kemaluanku semakin menyeruak masuk. Aku yang sudah sangat terangsang menggoyangkan pantatku untuk
memperlancar gerakan batang kemaluan Anto dalam liang kemaluanku. Kepalaku bergerak-gerak liar merasakan
sensasi hebat yang sedang kualami. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak
yang meletup-letup hendak pecah dari dalam diriku.

Bless.., dengan perlahan tapi pasti batang kemaluan yang besar itu melesak ke dalam lubang kenikmatanku.
Vaginaku terasa penuh sesak oleh batang kemaluan Anto yang besar itu.

“Hebat Kak.. Vagina mbak masih seret walaupun sering dimasukin Pak Aa’” puji Anto. Ini membuatku semakin
merasa bangga dan bahagia.

Terasa kehangatan batang kemaluannya dalam jepitan liang kemaluanku. Batang kemaluan Anto mengedut-
ngedut dalam jepitan lubang kenikmatanku. Kemudian dengan perlahan sekali Anto mulai mengayunkan
pantatnya hingga kurasakan batang kejantanannya menelusuri setiap inci liang kenikmatanku. Ini
menimbulkan sensasi yang teramat nikmat untukku. Aku tak sempat mengerang karena tiba-tiba bibir Anto
sudah melumat bibirku. Lidahnya menyeruak masuk ke dalam mulutku dan mencari-cari lidahku. Aku pun
membalasnya.

Anto mendengus perlahan pertanda bahwa birahinya sudah mulai meningkat sementara gerakan batang
kemaluannya semakin mantap di dalam liang kemaluanku. Aku dapat merasakan bagaimana batang kontolnya
yang keras menggesek-gesek dinding vaginaku. Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut
gesekan batang kejantanannya. Pantatku mengangkat ke atas seolah-olah mengikuti gerakan Anto yang
menarik batang kejantanannya dengan cara menyentak seperti orang memancing sehingga hanya ujung batang
kejantanannya yang masih terjepit di dalam lubang kenikmatanku.Cerita Sex Terbaru

Lalu ia mendorong batang kejantanannya secara perlahan hingga ujungnya seolah menumbuk perutku. Anto
melakukannya berulang-ulang. Aku merasa ada semacam sentakan dan kedutan hebat saat Anto menarik batang
kemaluannya dengan cepat. Gerakannya ini membuat napasku semakin terengah-engah dan merasakan kenikmatan
yang terus naik dan tak tertahankan. Besarnya batang kejantanan Anto membuat liang vaginaku terasa
sempit. Sangat terasa sekali bagaimana nikmatnya batang kemaluan Anto menggesek-gesek dinding liang
vaginaku.

Secara refleks aku pun mengimbangi genjotan Anto dengan menggoyang pantatku. Semakin lama genjotan Anto
semakin cepat dan keras, sehingga tubuhku tersentak-sentak dengan hebat. Slep.. slep.. slep.. demikian
bunyi gesekan batang kejantanan Anto saat memompa liang kemaluanku.

“Akhh..! Akkhh..! Oohh..!” erangku berulang-ulang. Benar-benar luar biasa sensasi yang kudapatkan. Anto
benar-benar menyeretku ke surga kenikmatan, aku kembali merasa seperti gadis perawan yang sedang
melepaskan mahkotanya.

Tak berapa lama kemudian aku merasakan nikmat yang luar biasa dari ujung kepala hingga ujung kemaluanku.
Tubuhku menggelepar-gelepar di bawah genjotan Anto. Aku menjadi lebih liar dan menyedot-nyedot lidah
Anto dan kupeluk tubuhnya erat-erat seolah takut terlepas.

“Ooh.. Oh.. Akhh..!” aku menjerit ketika hampir mencapai puncak kenikmatan. Tahu bahwa aku hampir
orgasme, Anto semakin kencang menggerakkan batang kemaluannya yang terjepit di liang kenikmatanku. Saat
itu tubuhku semakin menggelinjang liar di bawah tubuh Anto yang kekar. Tak lama kemudian aku benar-benar
mencapai klimaks.

“Oohh.. Aauuhh.. Oohh..!” jeritku tanpa sadar. Secara refleks jari-jariku mencengkrram punggung Anto.
Pantatku kunaikkan ke atas menyongsong batang kemaluan Anto agar bisa masuk sedalam-dalamnya. Lalu
kurasakan liang senggamaku berdenyut-denyut dan akhirnya aku merasakan sedang melayang, tubuhku serasa
ringan bagaikan kapas. Aku benar-benar orgasme!! Gerakanku semakin melemah setelah mencapai puncak
kenikmatan itu. Anto lalu menghentikan gerakannya.

“Enak kan Sayang..” bisik Anto lembut sambil mengecup pipiku. Aku hanya terdiam dan wajahku merona
karena rasa malu dan nikmat. Anto yang belum mencapai klimaks membiarkan saja batang kejantanannya
terjepit dalam liang kemaluanku. Anto sengaja membiarkan aku untuk menikmati sisa-sisa kenikmatan itu.
Aku kembali mengatur napasku, sementara aku merasakan batang kemaluan Anto mengedut-ngedut dalam jepitan
liang senggamaku. Tubuh kami berdua sudah mengkilat karena peluh yang membanjiri tubuh kami berdua.
Hanya kipas angin yang membantu menyejukkan kamar kost mesum itu.

Setelah beberapa saat, Anto yang belum mencapai klimaks kembali menggerak-gerakkan batang kemaluannya
maju mundur. Gerakannya yang perlahan, lembut dan penuh perasaan itu kembali membangkitkan birahiku yang
telah sempat menurun. Kugoyangkan pinggulku seirama gerakan pantat Anto. Rasa nikmat kembali naik ke
ubun-ubunku saat kedua tulang kemaluan kami saling beradu. Gerakan batang kemaluan Anto semakin lancar
dalam jepitan liang senggamaku.

Aku yang sudah cukup lelah hanya dapat bergerak mengimbangi ayunan batang kemaluan Anto yang terus
memompaku. Anto semakin lama semakin kencang memompa batang kemaluannya. Sementara mulutnya tidak
henti-hentinya menciumi pipi dan leherku dan kedua tangannya meremas sepasang payudaraku yang indah.
Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu, nafsuku kembali merambat naik menuju puncak. Dapat
kurasakan bagaimana kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh tubuhku.

Bermula dari selangkanganku, kenikmatan itu menjalari putingku dan naik ke ubun-ubun. Aku balik membalas
ciuman Anto. Pantatku bergerak memutar mengimbangi batang kemaluan Anto yang dengan perkasanya menusuk-
nusuk lubang vaginaku. Gerakan Anto semakin liar dengan napas yang mendengus tak beraturan. Pantatku
kuputar-putar, kiri-kanan semakin liar untuk menggerus batang kejantanan Anto yang terjepit erat di
dalam lubang kenikmatanku.

Aku pun semakin tak bisa mengontrol tubuhku hingga kusedot lidah Anto yang menelusup masuk ke dalam
mulutku. Tubuh Anto mengejat-ngejat seperti orang yang terkena setrum karena rasa nikmat yang luar
biasa. Kemudian jeritan panjang memenuhi ruangan kost itu saat aku mencapai orgasme untuk yang kesekian
kalinya. Sementara gerakan tubuh Anto mulai mengejat-ngejat tak beraturan.

“Ough.. Ough.. Ughh..!” Dengan napas yang terengah-engah, Anto yang berada di atas tubuhku semakin cepat
menghunjamkan batang kejantanannya. Lalu.. Crrtt.. Crrtt.. Crrtt.. Crrtt.. Crrtt..

Aku bisa merasakan bagaimana batang kejantanan Anto menyemprotkan air maninya dalam kehangatan liang
senggamaku. Matanya membeliak dan tubuhnya berguncang hebat. Batang kejantanan Anto pun mengedut-ngedut
dengan kerasnya saat menyemburkan air maninya. Aku bisa merasakan ada semprotan hangat di dalam sana,
nikmat sekali rasanya. Kami mencapai puncak kenikmatan secara bersamaan.

“Teruss.. Teruss.. Putarr.. Sayanghh..!” dengus Anto.

Aku membantunya dengan semakin liar memutar pinggulku. Setelah beberapa saat, tubuhnya ambruk menindih
tubuhku dengan batang kemaluan yang masih menancap pada liang vaginaku. Kurasakan ada cairan yang
mengalir keluar dari liang kemaluanku. Napas kami menderu selama beberapa saat setelah pergumulan nikmat
yang melelahkan itu. Lalu kupeluk tubuh Anto yang basah oleh keringat, kuciumi seluruh wajahnya.

“Thank’s ya To.. Kamu memang sangat perkasa.. Indah sangat beruntung memilikimu..” bisikku di
telinganya.
“Mbak Yuyun juga.. Jangan menolak kalau lain kali aku pengen bercinta lagi dengan Mbak ya..” balasnya.
Aku mengangguk perlahan.Cerita Sex Terbaru

Lima belas menit kemudian aku membersihkan diri di kamar mandi sementara Anto masih berbaring mengatur
napasnya. Saat mengenakan pakaian dan celana, Anto masih mencuri kesempatan untuk meremas kedua dadaku
dan mencium bagian belakang leherku. Atas permintaannya, BH dan CD yang kupakai saat itu kuberikan pada
Anto sebagai tanda mata bahwa hubungan kami tak akan berhenti sampai di sini saja.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Lidah Yang Nakal

Cerita Sex Terbaru Lidah Yang Nakal

Cerita Sex Terbaru | Pagi itu, sinar matahari belum mampu mengusir embun putih yang menyelimuti sebuah villa mewah di kawasan
Puncak Pass. Beberapa gerombol embun masih terlihat melayang-layang tertiup angin. Pucuk-pucuk pinus
masih berwarna putihtertutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masih basah.
Di dalam bathtub yang berisikan air hangat, Theo dan Debby duduk berendam sambil berpelukan mesra. Gadis
itu duduk di atas paha Theo. Telapak tangannya mengusap-usap menyabuni punggung guru matematikanya itu,
dan ia pun merasakan tangan lelaki itu menyabuni punggungnya. Pelukan mereka sangat erat hingga dada
mereka saling menekan satu sama lain. Sesekali Debby menahan nafas ketika menggeliatkan badannya.

Dadanya yang menggeliat menyebabkan puting gunung kembarnya mengalirkan birahi ke sekujur tubuhnya.
Puting itu semakin mengeras setelah beberapa kali bergesekan dengan dada Theo yang licin dipenuhi buih-
buih sabun. Pangkal pahanya yang terendam air hangat terasa membakar birahi ketika batang kemaluan
lelaki itu menyentuh vaginanya. Debby menggerak-gerakkan telapak tangannya dari punggung hingga ke leher
Theo. Sambil menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.

“Debby sangat mencintai Theo,” bisiknya.

Theo mengelus-elus bahu gadis itu dengan busa sabun yang berlimpah. Busa dan buih-buih berbentuk bola-
bola kecil meleleh ke bagian atas dada dan punggung Debby. Lalu ditatapnya wajah yang cantik itu. Wajah
yang terlihat semakin menarik karena buih-buih sabun memenuhi lehernya yang jenjang. Disibaknya rambut
gadis itu ke belakang. Busa dan bola-bola kecil ikut menempel di rambut gadis itu, kemudian bola-bola
itu meletus. Menawan. Sangat cantik dan mempesona, bisik hati Theo.

Mungkinkah aku jatuh cinta untuk yang kedua kalinya?, tanya Theo dalam hati. Jatuh cinta terhadap
seorang murid yang masih belia dan nakal? Mengapa? Mengapa..? Apakah karena sensasi dan kemanjaan yang
diciptakannya? Ah.., gumam Theo sambil menarik nafas panjang. Lalu dikecupnya anak rambut di kening
gadis itu. Ia tak mampu memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di benaknya. Tingkah laku Debby
yang lembut dan kadang-kadang liar telah melumpuhkan nalarnya. Ia tak mampu berpikir ketika luapan
birahi membakar tubuhnya.

“Theo juga sangat mencintai Debby. Sebelumnya tak pernah Theo rasakan nikmatnya terbakar birahi seperti
saat ini..” ujar Theo.

Bola mata mereka saling menatap seolah ingin menjenguk isi hati masing-masing. Lalu Theo menarik tubuh
gadis itu agar lebih erat menempel ke tubuhnya. Disabuninya punggung gadis itu dengan kedua telapak
tangannya. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, telapak tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke
dalam air. Diusap-usapnya bongkah pantat gadis itu.

Sejenak, ia menahan nafas ketika meremas bongkah pantat yang masih kenyal itu. Karena gadis itu duduk di
atas pahanya, bongkah pantat itu terasa lebih kenyal daripada biasanya. Batang kemaluan Theo semakin
keras ketika bersentuhan dengan vagina gadis itu. Ia dapat merasakan kelembutan bibir luar vagina gadis
itu ketika bergesekan dengan bagian bawah batang kemaluannya. Dan dengan usapan lembut, telapak
tangannya terus menyusuri lipatan bongkah pantat yang kenyal itu. Ia dapat merasakan lubang dubur Debby
di jari tengahnya. Diusap-usapnya beberapa kali hingga ujung jarinya merasakan kehalusan lipatan daging
antara dubur dan vagina.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Theoo.., Theo nakal!” desah Debby sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.

Walau tengkuknya basah, Debby merasa bulu roma di tengkuknya meremang akibat nikmat dan geli yang
mengalir dari vaginanya. Ia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu menyebabkan telapak tangan Theo semakin
bebas mengusap-usap. Membelai. Ia mengecup leher Theo berulang kali ketika merasakan ujung jari Theo
menyentuh bagian bawah bibir vaginanya.

Tak lama kemudian, telapak tangan itu semakin jauh menyusur hingga akhirnya ia merasakan lipatan bibir
luar vaginanya diusap-usap. Debby berulang kali mengecup leher Theo. Kecupan panas dan liar sebagai
ungkapan luapan birahi yang mendera tubuhnya. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan
gemas. Ia dapat merasakan lendir birahi yang semakin banyak bermuara di vaginanya.

Karena vaginanya terendam dalam air, usapan-usapan di dinding dan bibir dalam vaginanya terasa menjadi
kesat. Setiap kali mengusap, lendir di vaginanya langsung larut ke dalam air. Ujung jari itu menjadi
terasa lebih kasar daripada biasanya. Membakar birahi untuk mengalirkan kadar kenikmatan yang lebih
tinggi daripada biasanya. Kenikmatannya hampir setara dengan liarnya lidah Theo yang menari-nari di
antara lipatan bibir vaginanya ketika mencumbu vaginanya di balkon villa. Ia terpaksa menahan nafas
untuk mengendalikan kenikmatan yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.

“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihnya berulang kali.

Lalu ia bangkit dari pangkuan lelaki itu. Ia tak ingin mencapai orgasme hanya karena usapan-usapan jari
yang terasa kesat di lubang vaginanya. Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Rasa nikmat di
vaginanya telah membuat dirinya seolah sedang melayang-layang. Lututnya seolah kehilangan sendi.Cerita Sex Terbaru

Dengan cepat Theo pun bangkit berdiri. Tangannya segera membalikkan tubuh gadis itu. Ia tak ingin gadis
belia yang dicintainya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. Lalu dituangnya
kembali cairan sabun ke telapak tangannya. Dan diusap-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia
itu. Ketika menggerakkan telapak tangannya ke arah atas, busa sabun terdorong dan menggumpal di antara
jari jempol dan telunjuknya. Dan ketika buih-buih itu terbentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu,
ia meremasnya dengan lembut.

Kedua buah dada yang kenyal itu terasa licin dan sangat halus. Telapak tangannya terus bergerak ke atas.
Ia sengaja membuka jari jempol dan telunjuknya agar puting buah dada yang masih kecil itu terjepit di
jarinya. Sejenak, puting yang terjepit itu diremas-remasnya dengan lembut. Puting kiri dan kanan
diremasnya bersamaan. Dilepas. Diremas kembali. Lalu telapak tangannya mengusap semakin ke atas dan
berhenti di leher jenjang gadis belia itu.

“Theo, aargh.., lama amat menyabuninya, aarrgghh..” rintih Debby sambil menggeliatkan pinggulnya.

Ia merasakan batang kemaluan Theo semakin keras dan besar. Hal itu dapat ia rasakan karena batang
kemaluan itu semakin dalam terselip di antara lipatan bongkah pantatnya. Lalu ia mendongakkan kepala
sambil menoleh ke belakang. ceritasexterbaru.org Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lalu diciumnya
dengan mesra. Lidahnya menjulur dan bergerak-gerak liar untuk memilin-milin lidah Theo. Tangannya
kirinya meluncur ke bawah, lalu meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas.

Theo menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal paha Debby. Sesaat ia mengusap-usap bulu-bulu ikal di
bagian atas vagina gadis itu. Menikmati bulu-bulu yang masih pendek dan halus itu di ujung jari-jarinya.
Lalu telapak tangannya meluncur ke bawah. Diusapnya vagina mungil itu berulang kali. Vagina yang baru
kira-kira 7 jam yang lalu selaput perawannya dipasrahkan untuk dilewati oleh cendawan batang
kemaluannya.

Jari tengahnya terselip di antara kedua bibir luar vagina itu. Diusapnya berulang kali. Telapak
tangannya yang dipenuhi buih-buih sabun membuat bibir vagina dan pangkal paha itu menjadi sangat licin.
Klitoris itu seolah bergerak menggeliat-geliat ketika ia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yang
semakin keras dan licin karena lendir dan buih-buih sabun.

“Aarrgghh..!” rintih Debby ketika merasakan batang kemaluan lelaki itu semakin kuat menekan lipatan
bongkah pantatnya.

Ia merasakan lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu pasti bercampur dengan busa sabun,
pikirnya. Lalu ia berjongkok agar vaginanya terendam ke dalam air. Dibersihkannya celah di antara bibir
vaginanya dengan cara mengusap-usapkan dua buah jarinya.

Ketika menengadah, ia melihat batang kemaluan Theo telah berada persis di hadapannya. Batang kemaluan
itu telah membengkak dan terlihat mengangguk-angguk. Ada setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan
itu. Persis di bagian tengah cendawan yang berwarna kecokelat-cokelatan itu. Indah sekali, gumamnya.
Lalu ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan antara cendawan dan batang kemaluan itu. Bola matanya
berbinar-binar mengamati lekukan yang indah itu.

Setelah puas mengamati, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. Lalu diarahkan ke mulutnya.
Dikecupnya bagian ujung cendawan itu. Terdengar bunyi ‘cep’ ketika ia melepaskan kecupannya. Setetes
lendir yang menghiasi ujung cendawan itu berpindah ke bagian dalam celah kedua bibirnya. Sejenak,
matanya terlihat setengah terpejam ketika ujung lidah dan kedua bibirnya mencicipi lendir itu.Cerita Sex Terbaru

Tubuh Theo bergetar menahan nikmat ketika ia melihat lidah dan bibir Debby bergerak-gerak mencicipi
lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya menjadi semakin keras.
Berdiri tegak! Ia meraih bahu gadis itu karena tak sanggup lagi mengendalikan tekanan darah yang
memenuhi urat-urat di batang kemaluannya.

Setelah berdiri, Debby merasakan telapak tangan Theo mengangkat paha kirinya. Sambil mencium bibirnya,
telapak tangan itu tetap menahan bagian belakang pahanya hingga akhirnya ia terpaksa melilitkan kakinya
di pinggang lelaki itu. Ia masih berusaha mengatur keseimbangan tubuhnya ketika Theo menyelipkan
cendawan kemaluannya ke celah di antara bibir vaginanya. Karena tubuhnya masih belum seimbang, cendawan
itu terlepas kembali. Theo agak menekuk kedua lututnya ketika berusaha menyelipkan kembali cendawan
kemaluannya. Ia sudah sangat ingin merasakan kembali vagina yang sempit itu meremas batang kemaluannya.
Nafasnya mendengus-dengus tak teratur. Dengan terburu-buru, ia mendorong pinggulnya.

“Argh, aarrgghh.., Theo!” rintih Debby.
“Masih sakit?” tanya Theo.
“Sakit dikit..” jawab Debby.

Theo menarik batang kemaluannya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula.
Sambil mendorong, ia menatap vagina gadis itu. Pandangannya nanar seolah ada kabut yang menutupi bola
matanya ketika ia melihat bibir luar vagina gadis itu ikut terdorong bersama batang kemaluannya. Ia
masih menatap terpesona ketika perlahan-lahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu
merekah dan seolah sengaja memperlihatkan lipatan celah vagina yang berwarna pink!

“Masih sakit, Sayang?”
“Hmm!”
“Sakit?”
“Enaak.., Theo!”

Theo tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sambil menghentakkan pinggulnya. Dengan cepat, batang
kemaluannya menghunjam. Ia menghentikan hentakan pinggulnya dan berdiri kejang setelah merasakan mulut
rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya. Lalu ditatapnya raut wajah murid yang dicintainya itu
sekaligus dikaguminya!

Selain cantik dan dan seksi, muridnya itu pun tak pernah bertanya atau membantah ketika ia menghunjamkan
kemaluannya sambil berdiri. Murid yang patuh sekaligus mempunyai ide-ide liar yang sensasional dalam
bercinta. Mungkin muridku ini memang dikaruniai bakat bercinta, kata Theo dalam hati. Bakat untuk
menaklukkan lelaki! Alangkah beruntungnya aku menjadi gurunya! Perlahan-lahan Theo menarik batang
kemaluannya. Sebelah tangannya meremas bongkah pantat gadis itu dan yang sebelah lagi meremas dada.

“Aarrgghh..!” rintih Debby ketika merasakan batang kemaluan Theo kembali menghunjam vaginanya.Cerita Sex Terbaru

Ia terpaksa berjinjit karena batang kemaluan itu terasa seolah membelah vaginanya. Kedua tangannya
dengan erat merangkul leher Theo. Ia ingin menggantung di leher lelaki itu. Lututnya terasa lemas
menahan kenikmatan yang menjalari sekujur tubuhnya. Panasnya birahi membuat pori-pori di sekujur
tubuhnya menjadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bercampur dengan busa
sabun yang masih tersisa di beberapa bagian tubuhnya.

Semakin sering ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, semakin banyak pula keringat
merembes di sekujur tubuhnya. Hingga akhirnya keringat itu terlihat mengkristal di kulitnya! Nafas Debby
beberapa kali terhenti ketika Theo menarik dan menghunjamkan batang kemaluannya. Menarik dan menghunjam
dengan cepat hingga terdengar ‘cepak-cepak’ yang merdu setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan
pangkal paha Theo. Dan setiap kali mendengar suara ‘cepak’ itu, darahnya seolah terasa berdesir hingga
ke ubun-ubun.

“Aarrgghh.., aarrgghh.., Theoo!”
“Theoo.., Debby pipiis..!”

Rintihan itu membuat Theo semakin cepat menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari
dahinya. Ia berusaha menahan nafas untuk mengendalikan tekanan air mani yang ingin menyemprot dari
lubang batang kemaluannya. Tapi orgasme gadis belia yang sangat dicintainya itu ternyata membuat ia tak
mampu lagi menahan tekanan air mani yang mengalir dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyut-
denyut meremas batang kemaluannya. Menghisap air mani yang masih tertahan di batang kemaluannya. Membuat
ia tak berdaya untuk mengendalikan desakan air mani yang menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

“Aarrgghh..! Aarrgghh..! Debby, aarrgghh..!” raung Theo sambil menghujamkan batang kemaluannya sedalam-
dalamnya.
“Theoo.., sstt, sstt..” desis Debby berulangkali ketika merasakan air mani lelaki yang sangat
dicintainya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.

‘Tembakan’ yang pertama terasa panas dan menggetarkan hingga membuat tubuhnya berdiri kejang dan
punggungnya melengkung ke belakang. ‘Tembakan’ kedua dan ketiga membuat ia semakin berjinjit setengah
bergantung di leher Theo.

Baca JUga Cerita Sex Tante Yang Mengairahkan

“Aarrgghh.., Debby! Argh.., enaknya!” rintih Theo di telinga murid yang sangat disayanginya itu.
“Theoo.., sstt.., sstt..!” desis Debby pula berulangkali sesaat setelah lepas dari puncak orgasmenya!

Kedua telapak tangan Theo memangku bongkah pantat Debby. Telapak tangannya masih dapat merasakan
kedutan-kedutan di bongkah pantat itu ketika gadis itu mencapai puncak orgasmenya. Dan dengan tenaga
yang masih tersisa di tubuhnya, di tarik bongkah pantat yang kenyal itu agar mereka tak terjatuh. Ia tak
ingin gadis itu terjatuh karena ia masih ingin batang kemaluannya tetap terbenam dalam kelembutan vagina
yang sempit itu. Vagina yang sangat dikaguminya, muda, segar, dan masih berwarna pink!

“Puas, Sayang?” bisik Theo sambil mengusap-usap punggung Debby.
“Puas banget!”
“Theo sangat menyayangi Debby.”
“Debby juga sangat sayang pada Theo,” kata Debby sambil mencium bibir Theo.

Mereka masih terus berciuman dengan mesra hingga batang kemaluan Theo mengkerut dan terlepas dari vagina
Debby.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Hari Yang Mengesankan

Cerita Sex Terbaru | Kisah pertama kali aku nyepong ini bener-bener bikin nafsu birahiku tak tertahan. Aku ungkapkan semua pengalaman pertamaku di cerita berikut ini. Namaku Dita Putri ,usia saat ini 20 asli Bandung,tinggal di daerah Setiabudi Regency, dan saat ini kuliah sastra inggris semester 4 di salah satu pts Bandung, kata temen-temen kampusku aku termasuk cewek cantik dan beruntung, kenapa? karena bentuk tubuhku(kata temen)bisa dibilang proporsional dan bikin terangsang kaum cowo(semua ini kata temen2 deketku seperti si Nita,Asni,Ruri) tapi sampai sekarang aku belum punya pacar karena ga boleh sama ortu.
O ya,di rumah kami tinggal ber-5 aku 2 bersaudara adikku cewek dan aku dan ke-2 orang tuaku 1 lagi pembantu sekaligus sopir pribadi keluargaku sebut saja mang Sardi(maaf,nama samaran)(dia itu usia nya hampir seusia papahku yaitu sekira 50 tahunan)jadi genap berlima semuanya..

Cerita Sex Terbaru Hari Yang Mengesankan

kejadian aneh dan mengasikan itu terjadi kira-kira beberapa bulan lalu saat bulan puasa, waktu itu hari jum’at (tanggalnya lupa) kami di rumah hanya berdua yaitu saya sama mang Sardi, sedangkan mamah-papah sama si Danti(nama adikku yang masih smp itu) sedang ke Bogor (berangkat hari jum’at subuh setelah makan sahur) karena papah serah terima jabatan di Pemda Bogor dan mereka menginap selama 3 hari,sedangkan saya mesti kuliah semester pendek, jadi ga bisa ikut, dan di rumah ditemani supir kami mang Sardi karena disuruh papah jagain aku.
Jadi resmi di rumah yang besar ini(karena saat nulis email ini lagi dirumah) kami berdua, saya dan mang Sardi di ruang bawah. setelah keberangkatan mereka dan makan sahur saya kembali lanjutkan tidur sementara mang Sardi beres2 ruang bawah, nah kejadian anehnya ini berawal ketika saya mau mandi di ruang bawah (karena sowernya deket ruang tamu) saat itu saya mau kuliah jam 8.00, sedangkan saat bangun jam 7.00 saya agak santai saat itu karena selain jarak kampusku deket juga ada mobil civic grand kesayanganku itu yg selalu menemani kemanapun.

Saat mau mandi saya langsung buka daster seperti biasa kalau pakai daster saya selalu tidak pake BH dan CD, jadi hanya baju tidur aja, demi kesehatan, begitu menurut mamaku…asal tau aja kalo tubuhku seperti yg dikatakan temen-temenku itu betul-betul proporsional dengan ukuran BH 34A dan pinggul yg agak bulat serta kulitku yang putih mulus tanpa cacat kalo disamain, kata teman2ku aku ini mirip-mirip sedikit dengan Putri Patricia artis sinetron itu(bukan geer lho) , setelah telanjang gitu saya mencoba buka kran sower tapi ga keluar air alias macet dan saya agak jengkel sambil setengah teriak panggil mang Sardi…..

”mang Sardiiii….kesini cepat”,dan dg spontan dia datang tergopoh2, saya lupa saat itu udah telanjang dan pintu ga dikunci, begitu dateng dia, langsung mukanya merah padam karena melihat saya telanjang bulat di hadapannya, saya pun malu spontan tanganku menyambar kain daster di gantungan dan bilang ke dia kalo sower ga jalan, lalu dia terbata-bata bilang gini

“maaf neng,mamang lupa bukain jet pump di dapur, lalu saya suruh dia
“cepet mang bukain udah dingin nih!!”

lalu dia menganguk dan setengah berlari dia ke dapur, setelah menyala sowernya itu lalu aku semprotkan sower air panas ke bathtub dan aku langsung agak loncat ke bathtub tanpa ada rasa lupa mengunci pintu toilet tersebut, dan setelah aku selesai mandi aku lupa kalo aku juga ga bawa handuk lalu aku panggil mang Sardi tapi saat itu posisiku masih didalam bathtub berbusa tentu saja telanjang, tak lama dia datang dan dengan meminta ijin dia masuk ke toilet dengan hati2 sekali,

“mang tolong bawain handuk bunga-bunga yang warna merah di kamar” begitu kataku saat itu, dia menganguk dan langsung ke kamarku lalu saya tersenyum sendirian melihat tingkah laku mang Sardi barusan yg hati-hati sekali dan malu2 tertunduk itu, sekilas ada hasrat untuk mengerjainya waktu itu, ga berapa lama dia muncul bawa handuk lalu aku keluar dari bathtub dengan posisi membelakangi dia sehingga yang dia lihat punggung mulusku saat itu(tentu saja saat itu saya masih telanjang bulat) dengan suara agak gemetar dia bilang gini

“sudah ya neng ini handuknya!” lalu saya bilang “bentar dulu mang, mendingan mamang yg menghanduki saya biar tahu sekali2 rasanya menghanduki cewe(begitu awalnya saya mengerjainya,o ya asal tau aja kalo mang Sardi itu adalah duda tanpa anak sejak 7 tahun lalu)

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

semula dia keliatan kikuk dan ragu-ragu melakukannya (saya tahu karena liat cermin didepanku walaupun membelakangi dia) dengan wajah tertunduk dan mimik muka yg malu2 lalu dia mengusapkan handuk ke punggungku yg masih berbusa sabun, dan cukup lama dia mengusap2 punggungku…lalu saya bilang “seluruhnya donk mang, dari rambut ke kaki paling bawah” dan

“iya…eee..iya neng sebentar” dia terbata2 jawabnya.

Sekilas saya sempet tertawa kecil karena merasa seneng udah kerjain dia, lalu dia mengusapkan handuk dari rambut ke leher, lembut sekali, bahu punggung dan di posisi pinggang dan bokong (belahan anus) agak lama menghandukinya, sekilas terasa seperti diusap2 lembut dan ada rasa enak ketika dia menghanduki daerah deket anus, lalu ke paha belakang dan terakhir di kaki bawah.

Saat itu terlintas saya mau menyudahinya karena mungkin waktu sudah jam 7.30 pikirku, namun entah setan apa yg merasuki aku saat itu sehingga ada pikiran nakal lagi mau mengerjainya lebih, dan secara refleks aku berbalik badan dan saat itu kontan dia terbelalak kaget dengan posisi tubuh telanjangku menghadap dia yg masih memegang handukku itu lalu dia tertunduk dan aku langsung berkata seperti ini

“mamang sekarang membersihkan dan menghanduki bagian depan ya mang!!” begitu suruhku sambil agak setengah ketawa(habis ga tahan tingkah laku dia yg kikuk itu)

lalu diapun menghanduki badan bagian depanku mulai dari rambut lalu wajah (aku tertawa kecil saat dia handuki wajahku) tapi yg aku tahu dia tetap tertunduk, dan setelah wajah ke leher lalu (aku agak deg2an saat itu)dia menghanduki bagian dada kiri kananku agak lama(sejenak dia agak terhenti saat menghanduki daerah dada) dan saat itu juga aku berhenti ketawa2 kecil dan ada rasa aneh yg belum pernah dirasakan saat mang Sardi menghanduki dadaku, soalnya selama ini kalo sama sendiri rasanya biasa2 aja, tapi pas sama orang lain yg menghandukinya jadi agak lain rasanya, ada perasaan enak dan nikmat sementara saya seperti dibius saja terpejam beberapa saat tanpa sadar berkata seperti ini

“hmmm….hmmm…hmmm” kontan saja mang Sardi bertanya
“kenapa neng?neng Dita marah ya sama mamang?”…dia mencoba untuk menegakan kepalanya yang agak melihat ke wajahku yg lebih jangkung dari dia, dan dia semakin berani malah saat itu menatap wajahku ,aku menggeleng dan berkata
“ngga mang…saya ga marah cuman…” aku ga meneruskan kata2ku saat itu….lalu dia tanya lagi
“cuman apa neng? bilang sama mamang?” suaranya seperti ketakutan kalo2 saya akan memarahinya..lalu saya teruskan kata2ku
“cuman ada perasaan enak di elus2 gitu mang!!” jawabku polos saat itu tanpa ada rasa malu kalo ternyata saat itu adalah pertama kali terangsang secara seksual, gilanya lagi oleh pembantu sekaligus sopirku mang Sardi!!!

Mang Sardi malah senyum setelah saya ungkapkan kepolosanku itu lalu berkata gini

“nah…neng…mamang tau sebenarnya kalo neng Dita ini mau mengerjain mamang ya…dan ternyata malahan neng Dita sendiri yang mulai terangsang!!!” begitu katanya dengan logat sunda yang kental sambil tetap tangannya memutar-mutar dadaku kiri kanan dengan handuk, padahal kalo saya lihat udah kering dadaku itu, justru yg masih basah adalah bagian perut dan kemaluanku yg agak masih jarang bulu2nya hanya bulu halus seperti rambut,Cerita Sex Terbaru

lalu saya memegang tangan mang Sardi dua2nya dan berkata

“cukup mang, Dita kesiangan nih kuliah udah telat dari tadi”, lalu mamang menganguk dan melilitkan handuk itu ke tubuh saya seperti saat dia melilitkan handuk ke tubuh saya saat SD…..dan sebelum dia keluar saya menarik tangan kirinya sambil berkata
“jangan bilang sama mamah-papah ya, diem aja nanti deh pulang kuliah dihandukin lagi sama mamang seperti tadi, mau ga?” kataku cepet2, dia cuman menganguk.

Lalu pas di tempat kuliah saya ga bisa konsentrasi, kepengen cepet pulang selain lapar karena puasa juga kepengen cepet mandi dan dihanduki lagi sama mang Sardi.. Setelah selesai kuliah kira2 jam 12.30 aku bergegas pulang dan sampe di rumah jam 13.00 langsung menuju kamar dan ganti pake daster dengan maksud mau mandi siang sambil membawa handuk saya lihat mang Sardi terbengong-bengong dengan tingkah lakuku itu dan sambil tersenyum saya berkata seperti ini ke dia “mamang handukin lagi Dita ya mang?” dia menganguk setengah tersenyum dan bilang gini

“neng Dita mandi aja dulu nanti kalo udah selesai panggil mamang, pasti deh mamang nyamperin ke toilet” saya menganguk dan mandi,

setelah selesai mandi saya panggil dia dan langsung masuk ke toilet tanpa permisi dan sepintas dia menyambar handukku dan tanpa basa basi saya keluar dari bathtub dan dia menghampiri, kali ini saya langsung menghadapnya dengan telanjang badan tanpa membelakanginya seperti pagi hari tadi, lalu dia langsung menghanduki rambutku yg basah kuyup oleh air dan saat itu kami tidak bicara satu sama lain hanya mungkin kata hati kami masing2 bicara sementara dia handukin rambut leher dan pundak saya , malah terpejam(mungkin saya sedikit menikmatinya) dan yg paling mendebarkan saat mang Sardi menghanduki dadaku kiri kanan itu benar2 lebih mendebarkan ketimbang di pagi hari itu.

Dan saat bermenit-menit mang Sardi mengusap dadaku kiri kanan dengan handuk tiba2 dia nyeletuk seperti ini “neng Dita, kalo diusapnya tidak pake handuk seperti ini akan lebih nikmat!!!” lalu aku jawab

“maksud mamang???langsung pake tangan mamang gitu!!!” dia menganguk seolah minta restu dariku, lalu saya pun menganguk tanda setuju….dan ternyata jauh dari pikiranku lebih nikmat langsung dielus pake tangan mang Sardi ketimbang dielus memakai handuk, sesaat tangan kiri dulu lalu kemudian tangan kanannya menyusul meremas lembut sambil sesekali melintir seperti memainkan volume radio tapeku. ceritasexterbaru.org Dan benar saja nikmat sekali rasanya apalagi ini baru pertama kalinya seorang laki2 menyentuh langsung dengan telapak tangan ke dadaku dan lama-lama makin mengeras saja payudaraku saat itu, tidak sadar ternyata seperti mau pipis rasanya dan geli, nikmat, asik, enak campur aduk jadi satu saat mang Sardi terus mengelus buah dadaku yg belum pernah dielus itu, ternyata kejadianya hampir 1/4 jam kala dia mengelus dadaku ini.

Semakin lama semakin tak sadar sambil terpejam saya merapatkan badan ke tubuh mang Sardi dan dia mundur ke belakang, punggungnya menyentuh dinding toilet dan saya terus semakin merapatkannya sambil tetap dia mengelus2 halus buah dada ini kiri kanan, dan posisi itu yang saya ingat, menimbulkan semacam gesekan benda yang mengeras hangat di balik sarungnya(o ya, saya lupa saat itu dia memakai kaos oblong dan kain sarung karena pulang Jum’atan di masjid depan rumahku) mungkin dia ga pake celana kolor karena dari gesekan tubuhku ini terasa sekali semacam kemaluan laki2(yg selama ini saya tau dari film dan cerita2 temen2)

saat saya terpejam begitu lama2 dia berani menjulurkan lidahnya ke leher saya waktu itu, semula saya mau menghindar tapi tak kuasa untuk menghindarinya dan mencoba untuk menikmatinya, agak geli karena berkumis tapi lucunya posisi dia mendongkak ke atas karena saya lebih jangkung dari dia dan agak berjinjit kakinya dan dia menjilati leher kebawah lalu pundak dan akhirnya di dada, ini lebih nikmat rasanya ketimbang pake tangan dan ga sadar saya mengeluarkan suara

”SSSSTT…AHHH… AHHH…. HMMMMMM” mungkin begitu seingatku saat itu.

dan itu adalah nikmat dari segala nikmat menurutku saat itu, lalu lama2 dia seperti mau berjongkok dan ternyata berjongkok lidahnya menciumi perutku, udel, lalu ke kemaluan ku yang masih jarang berbulu ini,dan ahhhhh….saya tak sadar bersuara agak keras saat dia menciumi kemaluanku ini, karena saat itu benar2 baru pertama kali diciumin seperti itu sama laki2.nikmat sekali rasanya….

Lalu terdengar telepon berdering, buru2 saya melepaskan pelukan mang Sardi di pinggang dan berlari ke ruang tengah sambil telanjang bulat dan agak basah tubuhku saat itu, basah karena air mandi dan liur mang Sardi, ternyata papah dari Bogor telepon mengabari kalo beliau sudah sampe disana, dan setelah telepon ditutup saya membalikan badan ternyata mang Sardi sudah ada dibelakangku, dia mengikutiku sejak tadi berlari ke ruang tamu ini, dan dia bertanya dari siapa teleponnya,saya jawab dari papah di Bogor, lalu mang Sardi menyuruh saya berpakaian lagi sambil menyodorkan daster yang tadi ditanggalkan di toilet, lalu aku pakaikan dasterku saat itu dan masuk kamar.

Sepintas saya liat jam 3.30 sore hari lalu aku tertidur di kasur sampe terbangun dengan ketukan di pintu kamar “neng bangun neng udah magrib”begitu terdengar suara mang Sardi di balik pintu kamar, lalu aku ke bawah dan makan di meja makan sementara mang Sardi di dapur, lalu aku panggil, untuk makan sama2 di meja makan, semula dia menolak tapi akhirnya mau juga.

Setelah makan, badan merasa gerah dan aku bermaksud untuk mandi lagi tepat jam 7.00 malam hari, lalu aku lihat mang Sardi sedang nonton tivi dan aku sengaja ajakin dia untuk sama2 ke toilet, semula dia menolak dengan alasan kalo nanti ketauan sama papah, tapi aku jawab papah di Bogor ini, jadi ga usah takut, akhirnya dia mau juga aku ajak ke toilet, entah kenapa saat itu pikiranku bener2 ngeres sejak mang Sardi siang harinya menciumi sekujur tubuhku.

Setelah berada di toilet langsung saja aku masuk ke bathtub sementara mang Sardi saya suruh semburin air hangat yg keluar dari sower untuk disiramin ke sekujur tubuhku (tentu saja aku dalam keadaan telanjang bulat saat itu, ga ada suara , hening, yg terdengar hanya gemericik air disiramin diatas tubuh ini, sambil aku tiduran di bathub menikmati aliran air mang Sardi sepintas terlihat hanya memandang tubuh telanjangku, tapi aku pura2 ga liat, khawatir dia kabur ke luar toilet kalo tahu saya pandangin dia.

Dan entah kenapa setelah air itu penuh di bathtub, aku punya ide gila untuk mengajak dia mandi bareng2, tapi tentu saja dia menolak(asal tau saja kalo mang Sardi ini orangnya loyal bgt sama keluarga kami)setelah tau dia menolak secara halus akhirnya saya ga kehabisan akal, saya menyuruh dia untuk menyabuni seluruh badan ini, seperti yg dilakukan mang Sardi disaat saya kecil, dan dia setuju. Lalu mulailah dia menyabuni mulai dari rambut,leher,bahu,punggung dada kiri kanan,dan berhenti di pinggang, saya tanya.Cerita Sex Terbaru

“kenapa mamang berhenti??”lalu dia jawab
“takut dosa neng,neng Dita kan anak majikan saya neng!!!, nanti saya dikejar2 perasaan itu terus” saya mengerti dari raut mukanya dan menjawab seperti ini
“mamang ga usah takut, kan kita cuman berdua, lagipula kalo Dita lakukan sama orang lain ga mungkin, soalnya mamang tau sendiri sifat mamah seperti apa ke Dita!!,sejak mamang ciumin tubuh Dita tadi siang jadi suka terbayang2 sama Dita mang” begitu penjelasanku polos saat itu, dan dia berkata
”iya neng, mamang juga tadi siang bener2 khilaf, dan mamang pun udah lama ga seperti ini apalagi neng Dita sekarang ini tambah cantik,putih mulus jauh sekali dibandingkan dengan istri mamang dulu”katanya sedih”

lalu tanpa sadar saya berusaha untuk menghiburnya dengan refleks memeluknya dan ga terasa saya malah memegang kemaluannya diluar celananya dan terasa sekali sudah mengeras,tidak terlalu besar tapi saat itu benar2 pertama kali saya memegangnya, walaupun mang Sardi itu usianya 50 tahunan tapi masih keras sekali kemaluannya itu, terasa saat dipegang.

Dan dia malah balas memelukku saat itu dalam keadaan basah kuyup dengan siraman sower kami saling memeluk sehingga baju oblong yang dipake sama mang Sardi ikut basah juga akhirnya secara diam2 saya bukakan kaos oblongnya sementara dia diam saja, dan terlihatlah dadanya yang berbulu dan kelihatan masih tegap, lebih tegap dibandingkan dengan tubuh papah, dia diam saja saat saya mencoba mengelus dadanya itu(seperti pada film2 porno yang saya tonton sama temen2 kampus) saya sempat bergetar kala mengelus dada yg berbulu itu,

lalu secara spontan dia membelai rambut saya yg basah dan tangannya itu dua2nya mengelus pipiku lembut sekali saya cuman terpejam seakan dielus sama papah yg selama ini sibuk dengan pekerjaan kantornya. Dan sesaat terdiam saat dia memegang bahu saya dan turun tangannya ke dada yg kiri sementara tangan kanannya mengelus paha dan kemaluan saya, saya sempat diam dan malah memaju mundurkan tubuh saat itu seakan menikmati setiap belaiannya itu, sambil tetap mata ini terpejam dan secara refleks malah saya memeluknya erat sekali.

Dan tak lama dengan posisi memeluk sambil berdiri itu saya secara perlahan membuka gesper kulitnya seraya menurunkan celana panjang mang Sardi saat itu, dan setelah saya menurunkan celananya yg basah tersiram sower itu kemudian saya juga menurunkan celana kolor nya itu perlahan dan terlihatlah kemaluan laki2nya begitu mengkilat yang baru pertama kali saya lihat secara nyata dan asli di usia saya yang saat itu 19 tahun(sekarang udah 20 tahun), dan setelah terlihat itu dadaku tambah bergetar tak karuan ketika saya mencoba untuk memegangnya secara perlahan, dan dalam gengnggaman saya saat itu begitu hangat kemaluannya dan berdenyut seperti seekor burung, tapi menambah penasaran untuk berbuat lebih jauh tanpa memikirkan lagi yang namanya logika mana majikan mana pembantu.Cerita Sex Terbaru

Mang Sardi saat itu juga sepintas saya lihat memejamkan mata yang pada akhirnya kami saling membelai, dimana mang Sardi membelai kemaluan saya yg semakin basah dan hangat, sementara saya pun membelai kejantanan mang Sardi yg hangat itu, lama2 saya secara naluri mengocok2nya seperti di film dan mang sardi seperti menikmati kocokan itu hampir sekira 15 menit saya mengocoknya sementara saya telah mencapai puncak kenikmatan ketika mang Sardi memasukan jarinya maju mundur ke dalam kemaluan saya. Dan seperti mau pipis tapi enak dan nikmat rasanya ketika tubuh saya bergetar dan mengeluarkan suara mungkin seperti ini ini yang saya ingat

“AAAhhhhhh..mmmmm.m.mmmmm..mm. .ennaakk mmaamang”sambil terus tanganku mengocok2 kejantanannnya itu, dan beberapa saat setelah saya merasa di puncak kenikmatan mang Sardi mengeluarkan pipis berwarna putih kental dan hangat belepotan di tanganku waktu itu yg akhirnya saya tau dari buku kalo itu adalah cairan sperma laki-laki,

Baca JUga Cerita Sex Perawatan Wajah

setelah itu dia melepaskan tangannya dari kemaluanku dan saya pun melepaskan kocokan di burungnya dan membersihkan tanganku yg penuh sperma dengan air sower, lalu mang Sardi menyuruhku memakai handuk dan tidur. Akupun naik ke atas dan ganti daster lalu tidur.

Selintas di jam dinding kamarku jam 9.30 malam, saya ga bisa tidur sama sekali, yg terlintas di bayanganku saat itu hanyalah kejadian demi kejadian hari itu yang betul2 pengalaman mengasikan yg dilakukan kami berdua yaitu saya dengan mang Sardi, dan setelah kejadian itu kami seringkali melakukannya disaat adeku dan ortuku tidak ada di rumah, terkadang mang Sardi saya ajak pura2 mengantarku pake mobil kesayanganku atau mobil papah dan kami melakukannya di berbagai tempat seperti dago, Lembang, Pangalengan dan tempat2 sejuk lainnya, tentu saja cari tempat yang aman tidak diketahui banyak orang,

tapi sampai saat ini saya masih tulen perawan karena menurut mang Sardi, asal jangan dimasukin burungnya mamang, neng Dita akan tetap perawan, demikian tuturnya, lama-kelamaan saya jadi jatuh cinta sama mang Sardi yang terpaut jauh usia diatasku, karena mungkin saya mencari figur papah yg selama ini kerap sibuk dinas di pekerjaannya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Bokep, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Ngeseks Dengan Ibu Muda

Cerita Sex Terbaru | Ceritanya dimulai ketika empat bulan yang lalu aku berkenalan dengan seorang ibu rumah tangga muda
berumur sekitar 28 tahun dan usia perkawinan mereka baru berumur 2 tahun dan belum dikarunia anak.

Cerita Sex Terbaru Ngeseks Dengan Ibu Muda
Namanya adalah Ira (nama samaran), cantik, berkulit putih dengan ukuran badan yang ideal sesuai dengan
tingginya.
Dari pertemuan pertama sampai pertemuan yang ke-4 kalinya, semuanya masih berjalan dalam batas-batas
yang wajar, hanya sekali-kali aku memberanikan diri untuk membuka topik pembicaraan yang mengarah kepada
hal-hal yang berbau seks. Pada pertemuan yang ke-6, aku mengundang Ira apakah Ira bersedia untuk makan
siang di tempat yang santai dan hanya kita berdua saja.

“Kenapa harus di tempat khusus?” tanya Ira.
“Hanya untuk keamanan masing-masing pihak mengingat status diri masing-masing agar tidak membawa masalah
pada urusan rumah-tangga masing-masing”, jawabku.

Ira mengerti dan mengatkan oke. Pendek cerita akhirnya kita berdua check-in di motel “HS” di kawasan
Jakarta Selatan. Sebuah motel yang lux dengan fasilitas “whirpool” di dalam kamar.

Habis menyantap makan siang, kita berdua bercerita kesana-kemari dengan iringan sentuhan-sentuhan kecil
yang sengaja kulakukan dimana ternyata Ira kelihatan merasa tidak keberatan dengan apa yang kulakukan.
Kemudian kumulai membelai tengkuknya dan menyentuh bagian belakang daun kupingnya dengan sentuhan-
sentuhan yang lembut. Ternyata Ira menikmatinya dengan memejamkan mata dan terdengar lirihan kecil dari
bibirnya. Kupalingkan wajah Ira menghadap mukaku, dagunya kuangkat sedikit sehingga bibirnya tepat
berhadapan dengan bibirku, dengan lembut kukecup bibirnya, sekejap Ira tersentak kaget, tapi aku terus
mengulum bibirnya dan mulai memainkan lidahku.

Desah nafas Ira mulai meninggi, dan dia mulai membalas ciumanku. Cukup lama kami menikmati adegan ciuman
ini, desah nafas Ira semakin tidak teratur ketika tanganku mulai membuka kancing bajunya atu-persatu dan
meraba buah dadanya dengan sentuhan halus pada pangkal bukit buah dadanya. Ira mulai menggelinjang,
nafasnya berat tak beraturan, tanganku semakin menggila meremas dan memilin puting buah dadanya.

Terlepas sudah baju atas Ira, dan dengan mudah kutanggalkan BH-nya. Sepasang bukit indah dengan puting
yang berdiri tegak tampak di hadapanku, tak kuasa aku untuk tidak menjilat dan mengisapnya. Oh, ternyata
buah dada Ira adalah salah satu bagian daerah sensitifnya. Penisku tegang sekali, tetapi aku berusaha
untuk tetap memegang kendali “permainan” ini. Rok mini Ira telah kutanggalkan, hanya tinggal CD warna
pink yang tersisa di tubuhnya. Tanganku mulai menyelinap ke balik CD Ira, dan ternyata vaginanya telah
membasah, dengan pasti tanganku yang sudah terlatih memainkan clit Ira, kupilin-pilin dan kugosok-gosok
dengan ujung jariku. Ira meronta liar, dan erangan luapan rasa nikmatnya keluar tanpa sadarnya dengan
keras sekali, namun seketika itu juga Ira mencoba menahannya dengan menutupkan bantal di mukanya.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Dari pengalamanku bercinta dengan wanita aku mengetahui bahwa Ira adalah jenis wanita yang suka dengan
lepas bebas mengeluarkan rasa nikmatnya sewaktu melakukan hubungan seks.

“Ira, jangan kamu tutupi mukamu dengan bantal, Mas Herman tahu bahwa kamu menyukai hal ini, keluarkan
rasa nikmatmu dengan bebas dan lepas”, kataku.”Ira malu, malu sekali”, jawabnya.

Aku tidak memberikan komentar, malah dengan agresifnya kujilat puting buah dadanya dan aku melihat Ira
menahan rasa gairahnya dengan mencengkram keras alas tempat tidur. Kutelusuri ketelanjangannya dengan
lidahku, mulai dari bagian buah dada dan berhenti pada pangkal vaginanya. Ira meronta dan berusaha untuk
tidak mengeluarkan erangan kenikmatannya dengan cara mengelinjang dan menggoyangkan kepalanya ke kiri
dan ke kanan. Tapi meskipun tidak sekeras yang pertama, pada akhirnya Ira mengerang juga sambil berkata,

“Oooooh its so nice, Mas Herman.”

Posisi bibirku masih berada di sekitar pangkal vaginanya, kumainkan lidahku menjilati pangkal vagina
Ira, menurun mendekati clit, dan akhirnya kujilat dan kuhisap dengan buasnya clit Ira tanpa henti.

“Oh Mas Herman, please fuck me”, Ira memohon, tetapi aku tetap saja melanjutkan mempermainkan clit Ira
dengan ujung lidahku.

Dengan kematanganku mencumbu wanita, meskipun penisku sudah begitu tegang, aku masih tetap berusaha
untuk menguasai diriku agar tidak cepat-cepat terangsang untuk dengan segera menyetubuhi Ira. Aku ingin
agar Ira benar-benar merasakan bahwa bermain cinta dengan lelaki yang jauh lebih tua dari dirinya
ternyata memberikan kenikmatan yang lebih, khususnya kalau dia membandingkan kemahiranku di dalam soal
seks dengan suaminya yang umurnya hanya selisih dua tahun saja dengan dirinya.

“Mas Hermannnnn…, cepat masuki saya, saya sudah tidak kuat lagi”, Ira merintih lagi.

Pada kali ini aku dengan sigap memasukkan penisku kedalam vaginanya.

”Ohh…”, Ira melepaskan rintihan rasa nikmatnya ketika penisku mulai memasuki vaginanya.

Aku mulai menggoyangnya, dan kulihat Ira terus merintih kecil sambil memejamkan matanya merasakan
kenikmatan yang kuberikan. Berbagai macam gaya telah kuberikan untuk memuaskan Ira, tetapi Ira belum
juga mencapai orgasme, sehingga aku merasakan bahwa Ira mulai merasa keletihan demikian pula diriku,
sehingga aku mengajaknya untuk beristirahat sebentar. Pada kesempatan istirahat tersebut aku bertanya,Cerita Sex Terbaru

”Ir, kamu kok sedemikian lama masih juga belum orgasme, apakah Mas Herman tidak memuaskan kamu?” Ira
hanya menjawab,
”Mas Her, kamu hebat sekali.”
“Tetapi, pada kenyataannya kamu belum orgasme, please jangan basa-basi Ir… what’s wrong?” kataku.
Sejenak Ira diam saja,
”What’s wrong Ira, please tell me!” pintaku.

Akhirnya Ira bercerita padaku,

”Mas Her, Ira juga tidak tahu mengapa bahwa setiap kali Ira making love dengan suamiku, Ira belum pernah
sekalipun mencapai orgasme, padahal dia cukup telaten merangsang Ira.

Yang Ira sering lakukan hanyalah melakukan pura-pura orgasme untuk memuaskan suami Ira”, tuturnya.

”Apakah suami kamu termasuk laki yang cepat ‘keluar’”, tanyaku.
”Kalau dibandingkan Mas Herman, dia kalah lama, tapi 10-15 menit dia bisa bertahan”, katanya.

Kalau melihat begitu “liar”-nya Ira di tempat tidur kurasa waktu fucking 10-15 menit akan cukup membuat
Ira orgasme beberapa kali, tapi pada kenyataannya Ira malah belum pernah orgasme sekalipun selama dia
making love sama suaminya.

Kupikir musti ada yang salah pada dirinya atau dia menyembunyikan sesuatu yang sangat mempengaruhi
pikirannya sehingga setiap kali dia making love pikiran itu mengganggunya.”Ir, don’t be upset ya, Mas
Herman mau Ira menjawab dengan jujur pertanyaan Mas ini. Apakah Ira sewaktu married masih dalam keadaan
virgin atau tidak?” tanyaku. Sejenak dia hanya terdiam.

“Oke Mas, I will tell you the whole story of mine… but please keep it for Mas Herman only”, katanya.
”You can trust me Ira, carry on… I’m listening”, kataku.
”Mas Herman, Ira sewaktu married memang sudah tidak virgin lagi, dan Ira cerita sama calon suami Ira
sekitar 3 bulan sebelum married. Dia tetap mau menikahi Ira, karena dia mengatakan bahwa dia mencintai
diri Ira secara keseluruhan, bukan hanya virginitas Ira saja. At that time I was so happy… even dia
sudah tahu bahwa Ira bukan virgin lagi tetap selama pacaran dia hanya melakukan seks sebatas peting and
necking saja sama Ira, no more than that. Dia berkata bahwa dia belum pernah sekalipun making love dan
hanya mau melakukannya dengan Ira kalau kita berdua sudah married. Ira benar-benar merasa tersanjung dan
makin mencintai dia. Tapi setelah kita married, seperti yang pernah Ira katakan, setiap kali making love
Ira tidak pernah bisa orgasme. Hanya sampai pada tingkat gairah dan rangsangan yang luar biasa saja,
setiap kali rasanya mau orgasme ada sesuatu yang menekan dan menggangu pikiran Ira”, tuturnya.

“Ir, Mas Herman sekarang ingin dengar cerita Ira sewaktu kamu kehilangan keperawananmu”, kataku.
”Mas, Ira diperawanin pada waktu Ira berumur 17 tahun kelas 2 SMU, pada waktu itu Ira punya pacar
berumur 22 tahun, anak ekonomi di sebuah perguruan tinggi swasta. Kejadiannya sewaktu Ira telah selesai
berenang di rumahnya, Ira berganti pakaian di kamarnya dan setelah itu Ira diajak nonton LD cerita
porno. Ira suka filmnya dan tanpa terasa Ira sangat terangsang dengan setiap adegan yang Ira lihat di
film tersebut. Mas Dodi (nama samaran) my boy friend, kelihatannya sudah agak biasa dengan film-film
seperti itu, sehingga dia kerjanya hanya godain Ira sambil ketawa-ketawa.”Ir, kamu suka ya adegan film
itu?”, katanya.

Dan Ira hanya senyum saja karena asyik nonton adegan-adegan yang belum pernah sebelumnya Ira lihat.
Tiba-tiba dari belakang Mas Dodi memeluk Ira dan langsung mencium Ira, ganas sekali, tetapi Ira tidak
menolaknya. Ciuman Mas Dodi luar biasa sekali, lama dia menciumi Ira dan Ira pun membalas ciumannya
dengan tidak kalah ganasnya.
Mungkin akibat dari adegan film yang Ira lihat sebelumnya. Tangan Mas Dodi mulai melepaskan kancing
atas baju Ira dan dengan sedikit kasar dia melepaskan pula BH Ira.

Kali itulah pertama kali Ira telanjang dada di depan Mas Dodi, tapi rasa malu sudah kalah dengan
kenikmatan ciuman Mas Dodi di sekitar buah dada Ira, Mas Dodi memilin dan menjilati puting buah dada
Ira, lama sekali, dan Ira berteriak tanpa sadar karena merasa nikmat sekali dengan apa yang dilakukan
oleh Mas Dodi tersebut.

“Ir, kamu boleh teriak sekuat mungkin kalau kamu merasa nikmat, Mas Dodi sangat terangsang dengan
erangan dan jeritan kamu”, katanya.

Celana jeans Ira, sudah Mas Dodi lepaskan, dan dengan kasar dia lepaskan CD Ira, dan paha Ira
dilebarkannya. Makin keras teriakan Ira, Mas Dodi semakin ganas melalap clit Ira. Ira tidak tahan lagi
dan Ira berteriak keras ketika mencapai orgasme yang pertama.

“Ir…. lihat ini”, ternyata Dodi memperlihatkan penisnya yang sudah begitu tegang, dan Ira disuruh untuk
menyentuhnya.

Selama pacaran terus terang Ira baru kali itu memegang langsung penis Mas Dodi, biasanya hanya sebatas
dari luar celananya saja. “Sekarang kamu jilat seperti di film yang kamu lihat tadi”, pintanya.

Ira sempat tertegun, tapi penis Mas Dodi sudah begitu dekat dengan mulut Ira. Hari itu Ira mulai belajar
menghisap penis yang ternyata nikmat dan sangat merangsang sekali buat Ira. Pada posisi 69, Ira benar-
benar sudah merasa “terbang” begitu nikmat dan nikmat sekali rasanya vagina kalau dijilati. Ira sampai
nggak sadar teriak

“Oooh Mas Dodi…. jilatan kamu nikmat sekali.” Mas Dodi mengubah posisi 69-nya, penisnya berada di atas
vagina Ira.

Ira takut, takut disetubuhi dan takut kehilangan perawan Ira.

“Mas Dod, jangan dimasukin ya, ingat Ira masih perawan”, pinta Ira.Cerita Sex Terbaru

Mas Dodi menurunkan penisnya dan ujungnya digesek-gesekan ke clit Ira. Ira mengerang keras sekali akibat
sentuhan penis Dodi pada clit Ira. “Ternyata kamu suka Ir, jawab dong kamu suka atau tidak, jawab!” kata
Mas Dodi. “Mas Dodi tidak dengar jawaban kamu, yang keras jawab! kamu suka atau tidak?” sekali lagi Mas
Dodi bertanya dengan nada yang lebih keras.

“Ira sukaa sekali Mas Dodi…” teriak Ira keras tanpa sadar.
“Bilang dan teriak terus kamu suka”, pintanya.

Dan Ira tanpa sadar terus berteriak kenikmatan mengikuti permintaannya, yang pada akhirnya, Ira
berteriak sangat keras karena penis Mas Dodi secara tiba-tiba menusuk vagina Ira, jeritan Ira semakin
keras,

“aachh sakiiittt… Mas”, tapi dengan jeritan itu penis Mas Dodi malah makin dalam saja masuk ke vagina
Ira.

Penis Mas Dodi masuk semuanya ke vagina Ira, Ira berontak sambil berteriak. Tapi Mas Dodi malah makin
terangsang dengan teriakan dan jeritan Ira. Rasa pedih di vagina masih tetap terasa, tapi ritme keluar
masuk penis Mas Dodi di vagina Ira secara perlahan mulai menggantikan kepedihan tersebut dengan rasa
nikmat yang luar biasa sekali, sehingga tanpa sadar Ira teriak

“Mas Dodi keep fucking me…. don’t stop it, I really like it.” Ira terus mengerang dan menjerit merasakan
kenikmatan yang diberikan Mas Dodi, yang sampai akhirnya Ira menjerit keras karena orgasme yang luar
biasa nikmatnya. Mas Dodi memperlambat gerakannya, lambat tapi tidak berhenti sampai pada akhirnya dia
berteriak, “Ir, aku mau keluar, please hisap penisku karena aku tidak mau membuat kamu hamil”, pintanya.

Tanpa ragu Ira menghisap habis penis Mas Dodi sampai penisnya mengeluarkan dengan derasnya air mani Mas
Dodi. Ira tidak ada pilihan lain selain menelan seluruh air mani Dodi tersebut. Terlihat bercak noda
merah sebagai bukti bahwa pada hari itu Ira diperawanin oleh Mas Dodi dan pada hari itu juga Ira
menerima pelajaran pertama menghisap penis dan juga menelan air mani. “Ir, kamu nyesel nggak?” Ira hanya
bisa berkata, “Mas Dodi sudah ambil perawan Ira, tapi Ira nggak nyesel asal Mas Dodi jangan ninggalin
Ira ya”, Mas Dodi memeluk Ira, tanpa kata-kata, tapi Ira tahu arti pelukannya itu.

Setelah Ira selesai menceritakan bagaimana dia di perawanin oleh Mas Dodi, sang kekasih, Ira terdiam
sambil memejamkan matanya. Aku sendiri sengaja mendiamkannya untuk beberapa saat. Dari kaca yang
terpasang di atas tempat tidur kulihat, dalam keadaan masih telanjang, begitu putih dan indah bentuk
tubuh Ira dengan bentuk buah dada yang masih kencang. Tanpa sadar aku membayangkan diriku sendiri
sebagai Mas Dodi, dan terbayang di dalam benakku bagaimana seru dan nikmatnya bersenggama seorang gadis
perawan yang masih berumur 17 tahun. Lamunan tersebut membuat penisku mulai bangkit kembali dan tanganku
tanpa dapat ditahan lagi sudah mendarat di buah dada Ira.

Dari cerita Ira tersebut aku dapat menangkap bahwa pengalaman pertamanya dalam making love dapat membuat
Ira mecapai orgasme berganda (multiple orgasmic), meskipun pada awalnya, dan ini wajar bagi seorang
gadis perawan, memiliki rasa was-was dan takut di dalam melakukannya.

Dengan keyakinanku itu tanpa sadar secara halus kuremas-remas buah dadanya, dan Ira membuka matanya
sambil tersenyum manis sekali dan sangat menggairahkan. Kujilat putingnya, mulai dari yang sebelah kiri
sampai yang kanan, dan mulai dari pangkal sampai ke bukitnya. Berulang kali kulakukan itu, sampai
terdengar keluhan rasa nikmat keluar dari mulut Ira. Kutelusuri tubuh putih telanjang ini mulai dari
leher sampai pada bibir vagina Ira. Ira mulai meronta kembali. Kakinya dia angkat sendiri membentuk
huruf ‘V’, sehingga tonjolan clit-nya sangat jelas menantang untuk dihisap. Aku mengerti keinginannya,
lidahku mulai menari-nari menggeluti clit Ira. Ira mengerang sambil berkata

“Masss… I like the way you suck my clit… keep on sucking.”

Kuhentikan permainan lidahku pada clit Ira, karena aku ingin sekali mencium bibirnya yang sangat sensual
itu. Lama kita berdua berciuman. Birahi Ira sudah mulai meninggi, terasa dari gigitan-gigitannya pada
bibirku.

Dalam benakku sekilas terlintas bahwa ini adalah saatnya untuk memulai mencoba memainkan ulang ‘rekaman’
tersebut.”Ira…, Mas mau ngentot Ira lagi tapi Ira harus membayangkan bahwa Mas Herman ini adalah Mas
Dodi..”, kataku. Ira menggelengkan kepalanya sambil berkata,

”Mas nanti tersinggung dan merasa cemburu kalau Ira membayangkan Mas Dodi.”
“Ini permintaan Mas…. dan Ira harus lepas bebas berteriak seolah-olah Ira sedang diperawanin seperti
waktu itu”, kataku.

Ira tetap menolak. Dengan tolakannya yang kedua ini maka aku secara ganas meremas dan menciumi buah
dadanya sampai Ira mengerang keras, habis kulumat dan kujilati secara agak kasar buah dada Ira.

”Masss Herman, ini seperti yang pernah Mas Dodi lakukan kepada Ira”, teriak Ira tanpa sadar.
”Ira….. jangan panggil Mas dengan nama Herman, teriakan saja nama Mas Dodi”, pintaku.

Makin buas aku melumat buah dadanya dan seiring dengan kebuasanku itu teriakan Ira semakin lepas,

“Masss…. buas sekali…. tetapi Ira sukaa…” Sengaja remasanku di buah dadanya aku kencangkan, sambil aku
berkata kepada Ira,
“Panggil aku Mas Dodi…. ayo Ira, panggil aku Mas Dodi!”

Akhirnya Ira mulai berani berteriak

“Mas Dodi… Mas Dodi…. aduh Mas Dodi…. nikmat sekali… Masss…” Diriku makin terangsang dengan teriakan Ira
menyebutkan nama Mas Dodi, serasa aku sedang mencoba untuk mengoyak gadis perawan yang masih berumur 17
tahun.

Baca Juga Cerita Seks Pulau Penghasil Minyak

Ira sudah tidak sungkan lagi untuk mengerang, menjerit dan meneriakan nama Mas Dodi, dan aku sendiri
semakin brutal saja menghisap dan menjilat clit-nya. Pada saat penisku sudah demikian tegang dan rontaan
Ira semakin dahsyat, secara keras kutancapkan penisku ke vagina Ira persis seperti cerita Ira kepadaku.

“Mas Dodiiii…. sakit, vagina Ira sakit…” teriaknya.

Tapi aku tidak peduli, kugoyang persis seperti cerita Ira kepadaku bagaimana Mas Dodi menyetubuhi dia
untuk pertama kalinya. Luar biasa sekali reaksinya, Ira meronta liar, mengerang dan menjerit serta
mencakar punggungku sambil tidak berhenti memanggil nama Mas Dodi. Dengan erangan yang keras sambil
berteriak,

“Mas Dodi…. Ira keluar…. Ira keluar Masss… Ira ngecrettt…. ahh… Mas Dodi nikmat sekali entotannya…. Ira
nggak kuat… Ira ngecret puas banget”.

Rontaan dan erangan Ira hanya bertahan 20 menit saja. Kucabut penisku dari vaginanya dan kumasukkan ke
dalam mulutnya, Ira mengulum dan menjilati penisku dengan penuh gairah.

“Ini penis Mas Dodi, Ira harus hisap penis Mas Dodi dengan cara yang halus sekali ya”, kataku.

Ira mengedipkan matanya sambil terus mengulum penisku. “Mas Dodi sekarang pengen di entot Ira”, kataku.
Dengan bersemangat Ira menjawab,

“Mas Dodi, ini gaya Ira yang Mas paling suka kan”, sambil badannya membelakangiku, dan sebelah kakinya
dia angkat, maka penisku masuk ke vaginanya dari samping.

Posisi senggama semacam ini memang nikmat sekali, penis masuk dalam sekali dan tangan kananku dengan
leluasa dapat memainkan clit Ira. Bagian kuduk Ira kuciumi, tanpa menghentikan tangan kananku memaikan
clit-nya yang sekali-kali kupindahkan untuk meremas buah dadanya. Ira kembali “liar” meronta dalam
kenikmatan, sambil tidak berhenti mengucapkan kata ‘Mas Dodi’ berulang-kali.

“Mas Dodi sekarang kok kuat sekali, dari tadi Mas Dodi belum keluar”, ucapnya.

“Mas Dodi baru akan keluar kalau Ira sudah benar-benar puas”, kataku.

Ternyata dengan Ira menghadap ke cermin yang ada di tembok justru semakin merangsang dirinya.

“Mas Dodi, lihat tuh di kaca, Ira lagi digoyang sama Mas Dodi”, ucapnya.
“Ira kan yang minta digoyang”, kataku. Dan Ira menjawab,
“Ira sama sekali tidak merasa menyesal diperawanin oleh Mas Dodi, karena sekarang Ira bisa merasakan
bahwa bersenggama itu nikmat sekali.” Gerakanku dalam menyetubuhi Ira semakin kupercepat, dan erangan
Ira mulai keras kembali tanpa rasa sungkan.

Posisi Ira sekarang berada di atas badanku, goyangannya luar biasa sekali. Sambil sekali-kali melihat ke
kaca, Ira memainkan sendiri buah dadanya.

“Terus Ir…. mainkan payudara kamu…. Mas Dodi senang melihatnya”, ujarku. Ira semakin liar,
“Mas Dodi lihat tuh penis Mas Dodi keluar masuk di vagina Ira”, ucap Ira sambil menundukan kepalanya
memperhatikan penisku keluar masuk vaginanya.Cerita Sex Terbaru

Dalam gairah birahi yang begitu tinggi semua ‘rekaman’ di-playback tanpa disadarinya, dan aku benar-
benar mengikuti setiap adegan yang diinginkan oleh Ira.

“Mas Dodi seneng kan lihat clit Ira?”, sambil tangan kirinya menarik bibir vaginanya sehingga tonjolan
clit Ira tampak dengan jelasnya. Tangannya yang sebelah kanan mulai memilin dan memainkan clit-nya
sendiri, hasilnya, Ira meronta liar dan gerakan senggamanya semakin bertambah cepat.

Ira benar-benar hebat dalam bersenggama, kuat dan sangat bergairah sekali. Wanita semacam Ira ini tidak
mungkin dapat dipuaskan oleh laki-laki yang cepat ‘keluar’.

”Ir, kamu nungging, biar Mas Dodi entot kamu dari belakang”, pintaku.

Dalam posisi menungging kugoyang vagina Ira secara ganas, dan dia menjerit-jerit kenikmatan, yang
akhirnya,

”Mas Dodiii… Ira keluar lagi… aacchh…. ucchh…. Ira ngecret lagi mass”, gerakan liarnya berhenti sambil
merintih merasakan rasa nikmat yang baru saja diperolehnya.
“Mas Herman luar biasa sekali, dan Ira merasa sangat puas dengan entotannya, tapi Ira kasihan sama Mas
Herman, karena Ira selalu teriak-teriak nama Mas Dodi”, Ira berkata sambil memeluk diriku.
”Ir, Mas Herman sama sekali tidak merasa cemburu atau tidak enak dengan sikap Ira tersebut, justru Mas
merasa puas sekali dapat memuaskan Ira”, jawabku.
”Ira senang dengan cara Mas Herman menyetubuhi Ira, pokoknya Ira mau sering di entot Mas Herman, Ira
juga ingin memuaskan Mas Herman dengan cara apa saja asal Mas Herman puas. Sekarang giliran Mas Herman
untuk ‘keluar’, Ira masih tahan ‘kok Mas”, ujar Ira.

Aku menjawab,

”Kalau Ira senang dengan entotan Mas Herman, Ira harus selalu mau ya kalau Mas Herman mau ngentot
Ira”,”Tentu Mas, Ira janji”, jawabnya.

Aku memang belum keluar, dan dalam soal bersetubuh, hampir semua perempuan yang sudah kutiduri selalu
bilang bahwa aku kuat sekali. Memang, meskipun penisku tidak terlalu besar tetapi daya tahanku kalau
lagi bersenggama kuat sekali. Tidak ada wanita yang tidak pernah puas kalau main samaku, termasuk
istriku sendiri.

”Ir, pegangin dong penis Mas Herman”, pintaku.
“Ira isep lagi ya Mas?” pintanya.Jilatan dan isapan Ira pada penisku memang halus sekali, dia mampu
mengisap penisku tanpa menyentuhkan giginya sama sekali di penisku.

Luar biasa nikmatnya. penisku sudah tegang kembali, Ira begitu menikmatinya menghisap dan menjilat
penisku.

”Mas, penis Mas ini pasti sudah masuk ke banyak vagina kan?” tanyanya.
“Ira harus tahu bahwa Mas bukan laki-laki yang munafik dan Mas tidak suka dengan orang yang munafik.
Memang Mas sering ngentot, tapi satu kalipun Mas belum pernah ngentot dengan perempuan yang dasarnya dia
mau di-entot karena uang. Mas senang ngentot dengan dasar rasa suka sama suka dan saling membutuhkan,
sehingga kedua belah pihak dapat saling memuaskan sehingga terasa benar bahwa ngentot itu adalah sesuatu
yang indah dan nikmat untuk dilakukan”, jawabku.

Dengan jilatan dan isapan Ira penisku sudah semakin menegang. Kuraba-raba buah pantat Ira dan perlahan-
lahan kujilati. Ira menggelinjang kegelian. Buah pantat Ira putih dan montok, kujilati terus disekitar
buah pantatnya dan kadang-kadang lidahku menyusup kebelahan pantatnya. Ira mulai bergairah dan mulai
merintih perlahan,

“Mas geli…. tapi Ira suka…” Semakin berani lidahku menjilati belahan pantatnya, dan Ira semakin meronta
merasakan kenikmatan yang diberikan oleh ujung lidahku.
“‘Ir, kamu nungging biar Mas Herman jilat pantat kamu dengan lebih leluasa”, pintaku. Dengan posisi
seperti itu lidahku bermain semakin leluasa di sekitar anusnya.

Ira sambil menghadap ke kaca mencoba untuk menahan rangsangan yang kuberikan, tapi akhirnya dia tidak
tahan dan berteriak kecil,Cerita Sex Terbaru

“Mas… nikmat sekali, Ira baru merasakannya sekarang, dulu Mas Dodi tidak pernah menjilati pantat dan
sekitar anus Ira.” Kujilat jariku agar cukup basah, dan secara perlahan-lahan kumasukkan ke anus Ira.

Ira mengerang

“Massss… pedih… pelan-pelan, Mas…. tapi jangan dicabut.” Kumainkan jariku di permukaan anusnya dengan
halus sekali dan secara perlahan-lahan kutekan terus jari telunjukku ke dalam anus Ira.
“Enak Mas…. tapi masih pedih…. accchh…. rasanya Ira seperti diperawanin lagi…. uccchh…. enaakkk”, Ira
mengerang nikmat tanpa henti.
“Ir, sekarang Mas Herman perawanin anus Ira ya?” pintaku.
Ira hanya mengangguk ragu, tapi aku tidak menunggu jawabannya lebih lanjut. Kubasahi penisku dengan air
ludahku, dan secara perlahan kucoba memasukkannya ke anus Ira. Baru ujung penisku saja Ira sudah
menjerit kesakitan,
“Mas saakkiittt banget…. do it slowly, please….”

Aku hanya berkata,

” Ira, coba kamu isep dulu penis Mas Herman, biar licin”, pintaku.

Kucoba secara perlahan-lahan memasukkan penisku lagi, Ira mengerang, tapi aku tambah bergairah sekali,
kutekan lebih dalam lagi dan Ira terus mengerang, semakin Ira mengerang semakin dalam penisku masuk di
anusnya.

“Ir, penis Mas sudah hampir setengah masuk ke anus Ira, gimana kamu nikmat?” kataku.

Ira tidak menjawab, tapi di luar dugaanku justru dia sendiri yang menekankan pantatnya ke penisku
sehingga sambil Ira menjerit keras penisku masuk semuanya ke dalam anus Ira.

“Mas giillaa ternyata rasanya nikmat setelah penis Mas masuk semuanya”, teriaknya.

Aku tancap penisku dianusnya untuk beberapa saat, karena kalau langsung digerak-gerakan pasti Ira masih
akan merasa kepedihan. Diluar dugaanku, tiba-tiba Ira mulai menggoyang-goyangkan pantatnya sambil
berteriak-teriak,

“Mas Herman enakkk banget… aduhh pedih… aduhh nikmat…. accchh nikmat.” Ira menjadi liar sekali setelah
jariku juga masuk di vagina-nya.
“Achh rasanya kaya di-entot dua penis sekaligus… Mas…. Ira baru kali ini merasakan ngentot seperti ini”.

Ira tidak berhentinya mengerang dan berteriak merasakan kenikmatan yang kuberikan. Karena gerakan Ira
semakin ‘liar’ maka akupun mulai berani memainkan anus Ira, setiap aku menggerakkan penisku Ira
menjerit, “Mas saakittt, ennaakk, pedihh.” Aku tidak tahan lagi, dan dengan sekali gerakan kutancapkan
dalam-dalam penisku di anus Ira, Ira menjerit keras sambil berteriak

“Ira ngecret lagi Mas… ampun… enakkkk banget…. Ira puas banget…. uhh enaakkkk sekali”, bersamaan dengan
teriakan Ira tersebut air mani ku keluar menyembur membasahi bagian dalam anus Ira. Lelah… tetapi nikmat
sekali.

Kamu berdua merebahkan diri sambil saling menatap kaca yang terpasang di atas langit-langit kamar. Ira
menggengam tanganku erat sekali.

” Mas Herman terima kasih, Mas begitu baik mau membantu Ira sehingga Ira sekarang menemukan laki-laki
yang mengerti kemauan Ira kalau lagi disetubuhi. Sehingga dalam satu hari Ira bisa orgasme sampai tiga
kali. Mas Herman benar-benar luar biasa”, ujarnya.
“Tapi bagaimana mungkin Ira bisa sebebas dan seliar tadi kalau ngentot sama suami Ira?” tanyanya.
“Ira, masalah Ira ini sebenarnya dapat dipecahkan dengan membuka jalur komunikasi dengan suami kamu
khususnya mengenai masalah seks kalian berdua, yang dapat kamu mulai lakukan setiap kali kalian selesai
making love, karena kalau Ira atau suami Ira tidak memiliki kemampuan atau keberanian untuk memulainya
maka masalah kamu ini bisa menjadi kendala keharmonisan hubungan kalian”, kataku.
“Memang Mas tahu bahwa tidak banyak pasangan suami istri yang mengetahui bagaimana cara meminta apa yang
kita inginkan, memberi kritikan dengan bungkus kasih sayang, mendengarkan pasangan dengan penuh
pengertian atau memberi dengan tanpa syarat”, lanjutku.

“Kalau Ira memahami apa yang Mas maksud, dan selama ini suami Ira tidak pernah memperlihatkan adanya
tanda-tanda bahwa dia mengerti apa sebenarnya yang diinginkan Ira selama making love, maka Ira harus
berani untuk membuka jalur komunikasi ini dengan cara seperti yang Mas katakan tadi di atas. Ungkapkan
secara bertahap, dan lakukan komunikasi tersebut dengan bungkus kasih sayang. Tentu hasilnya tidak akan
tiba-tiba, tetapi setelah jalur komunikasi itu terbuka, Mas yakin, bahwa masalah keberhasilannya hanya
soal waktu saja”, lanjutku.Cerita Sex Terbaru

Tampaknya Ira mengerti apa yang kumaksudkan. “Tapi seperti kata Mas sendiri untuk menuju keberhasilannya
kan akan memakan waktu, nah selama suami Ira belum dapat membuat Ira orgasme, terus Ira gimana?”
tanyanya.

“Don’t worry honey, I’ll always ready to make you satisfy… anytime you need it”, selorohku dijawabnya
dengan diciumnya bibirku dengan mesra sekali.

Pada satu waktu Ira bertanya kepadaku,

“Mas mungkin Ira dalam soal seks nggak normal ya?” Aku bukannya menjawab pertanyaan Ira tersebut, malah
aku balik bertanya kepada Ira,
“Ir, kamu tahu nggak batasan yang disebut tidak normal di dalam soal hubungan seks?” Ira menjawab
“nggak tahu.” Aku menjelaskan pada Ira bahwa segala cara, gaya dan frekuensi di dalam melakukan hubungan
seks akan selalu disebut normal apabila dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak, dengan tujuan
untuk saling memuaskan pasangannya.

Kalau pasangan kita melakukan cara-cara yang tidak kita sukai tetapi dia terus memaksakan keinginannya
untuk mencapai kepuasannya sendiri, maka pasangan kita tersebut dapat dikatakan memiliki penyimpangan
seksual (sexual deviation atau abnormal).

Pada akhir-akhir ini, setiap kali aku bersenggama Ira, jari-jari tanganku, khususnya jari telunjuk,
sering dijilatinya dan di masukkan ke dalam mulutnya untuk dijilati dan dihisapnya. Semakin liar
gerakanku dalam menyetubuhi Ira, semakin bernafsu Ira menjilati dan menghisap jari telunjukku.

“Ir, kamu sekarang ini selama ngentot sering sekali menghisap jari telunjuk Mas, dan kelihatannya Ira
makin sangat terangsang kalau selama ngentot Ira dapat menghisap jari telunjuk Mas. Pasti kamu sangat
menikmatinya kan?” tanyaku.

Ira menjawab,

“Ira makin terangsang kalau Ira dapat menghisap jari telunjuk Mas karena jari-jari Mas sekali-kali
menyentuh langit-langit mulut Ira, rasanya geli dan sangat merangsang sekali.” Dari jawabannya tersebut
aku mulai menduga-duga jangan-jangan pikiran Ira selama senggama pada akhir-akhir ini telah diisi dengan
fantasi seksualnya yang baru.

Aku memiliki keyakinan bahwa jari telujukku itu pasti dibayangkan oleh Ira sebagai penis kedua yang
dapat dinikmatinya bersama-sama dengan penisku. Keyakinan itu timbul dari expresi Ira selama menghisap
jari telunjukku. Ira begitu menikmatinya.

“Ir, kalau Ira mau bagaimana kalau kita coba untuk melakukan “threesome” dengan menambah satu orang
laki-laki lagi dalam acara ngentot kita”, tanyaku.

Ira tersentak kaget dengan tawaranku, dan sejenak dia hanya terdiam saja. Aku mencoba untuk menjelaskan
pada Ira bahwa tawaran ini tentunya hanya sebuah tawaran yang dapat ia tolak, kalau memang Ira tidak
menginginkannya. Tapi sewaktu aku menyinggung kepada kebiasaannya pada akhir-akhir ini Ira senang
menjilati dan menghisap jari telunjukku selama senggama, Ira menimpalinya dengan mengatakan

“Mas memang benar, karena pada akhir-akhir ini Ira sering berfantasi bagaimana rasanya tubuh Ira ini
dijamah dan dicumbu oleh dua orang laki-laki dan Ira dapat bermain dengan dua penis sekaligus dalam satu
tempat tidur. Meskipun Ira takut untuk mencobanya, tapi keinginan untuk mencoba hal itu selalu muncul
setiap Ira main, baik itu dengan Mas maupun dengan suami Ira, tapi Ira masih ragu-ragu dan takut.” Aku
mencoba lagi untuk meyakinkan Ira,
“Memiliki perasaan ragu-ragu dan takut untuk mencoba sesuatu yang baru adalah sangat wajar sekali,
tetapi yang paling penting disini adalah keputusan dari Ira sendiri, apakah Ira mau mencobanya atau
tidak?” ungkapku.
“Ira mau Mas, tapi takut makin bertambah orang yang tahu bahwa Ira sebagai seorang istri ternyata tidak
setia pada suaminya sendiri, dimana sekarang ini kan hanya Mas yang tahu”, ujarnya.
“Yang penting adalah keputusan Ira bahwa Ira mau mencobanya, soal Ira takut bertambahnya orang yang
mengetahui selingkuhnya Ira akan menjadi tanggung jawab Mas. Mas sendiri kan harus dapat menjaga
kerahasiahan diri Mas sendiri, jadi Ira tidak usah khawatir”, kataku.

Bagiku sendiri melakukan “threesome” sudah sering kulakukan bersama-sama dengan sahabatku yang bernama
Iwan, masih bujangan meskipun sudah berumur 32 tahun. Iwan ini adalah “lady killer” yang berpostur
tinggi, tegap serta ganteng dan penisnya untuk ukuran orang Indonesia termasuk gede. Selain postur
tubuhnya kelebihan lain dari Iwan ini adalah supel dan mudah akrab dengan orang-orang yang baru
dikenalnya serta dapat dipercaya. Aku hubungi dia, dan dia setuju dan menunggu untuk dihubungi olehku
kembali.

Pada hari yang telah direncanakan aku menghubungi Ira dan mengatakan pada Ira bahwa hari ini aku akan
memperkenalkan temanku kepadanya.

“Mas, sungguh-sungguh dengan rencana ‘threesome’ itu?” tanya Ira.

Aku menjawab

“Itu soal nanti yang penting kita bertiga ketemu dulu dan tentunya Ira sendiri yang harus memutuskan
apakah akan dilanjutkan dengan acara ‘threesome ‘ atau tidak.”
“Oke, Mas, jemput Ira di tempat biasa jam 11 ya”, pinta Ira.Cerita Sex Terbaru

Jam 10.30 aku bersama Iwan meluncur untuk menjemput Ira. Sesampainya ditujuan, begitu Iwan melihat Ira,
Iwan berkomentar

“Gila tu binor (bini orang) keren banget, mengapa baru sekarang Man gue dikenalin.” Aku kenalkan Iwan
pada Ira, dan kita bertiga, Ira duduk di depan di sampingku, meluncur ke arah utara kota Jakarta.

Selama diperjalanan Iwan secara aktif membuka pembicaraan dengan Ira untuk membuat suasana lebih akrab
lagi antara dia dengan Ira. Tujuanku adalah sebuah motel di daerah Pluit yang bernama PT, di motel ini
selain kamarnya bagus juga makanannya nikmat-nikmat.

Makan siang dilakukan di dalam kamar, dan selesai makan siang dilanjutkan dengan nonton laser disc
sambil ngobrol-ngobrol. Pada waktu Ira selesai dari kamar mandi, dekat pintu kamar mandi aku sempat
bertanya kembali kepada Ira apakah Ira mau lanjut dengan acara ‘threesome’ atau Ira merasa tidak cocok
dengan Iwan. Ira menjawab

“Iwan ganteng Mas, dan untuk acara…..”, Ira diam, dan hanya tersenyum penuh arti kepadaku.

Aku dapat menangkap isyaratnya. Ira mau untuk mencoba ‘threesome’ tetapi malu untuk mengatakannya.

Kembali ke kamar tidur, Ira duduk di sofa di samping Iwan, dan aku duduk di sebelah kanan Ira. Posisi
duduk di sofa itu menjadi Ira duduk di tengah di apit oleh aku di sebelah kanan dan Iwan di sebelah
kirinya. Film yang diputar melalui laser disc cukup seru, sebuah film drama percintaan dengan diselingi
adegan-adegan ranjang yang halus tetapi cukup merangsang. Obrolan di antara kita bertiga semakin hidup,
dan kelihatan kekakuan Ira dengan kehadiran Iwan sebagai kenalan barunya sudah mulai hilang.

Aku berpikir bahwa kini sudah saatnya untuk aku memulai berinisiatif “menyerang” Ira. Tanganku mulai
mengelus paha putih Ira, Ira melirik kepadaku dan tersenyum cantik sekali. Elusan-elusan tanganku di
atas paha putih Ira terus kulakukan yang dengan sekali-kali sengaja tanganku menyusup lebih tinggi lagi
mendekati pangkal paha Ira. Hal itu kulakukan dengan mataku tetap menatap layar TV, dan sekali-kali aku
mencuri pandang melihat kepada Iwan. Sampai tahap ini Iwan masih belum bereaksi, pandangannya tetap
mengikuti film yang tertayang di TV.

Rok mini Ira semakin tersingkap, dan tanganku dengan leluasanya merambah dan mengelus naik turun sampai
kesekitar pangkal pahanya, Ira mulai sering menggelinjang menahan rangsangan akibat dari apa yang
kulakukan ini. Kesempatan ini kupergunakan untuk terus lebih merangsang Ira dengan mulai menyusupkan
tangan kananku ke dalam blues Ira, pangkal payudaranya mulai kusentuh dan Ira mendesis sambil tetap
berusaha mempertahankan posisi dirinya agar tidak semakin doyong bersandar ke tubuh Iwan.

Tanganku masih belum begitu leluasa untuk meremas dan memainkan payudara Ira karena masih terhalang oleh
BH yang dipergunakannya. Maka kembali tangan kananku kuturunkan untuk kembali mengelus paha Ira dan kali
ini tanganku mulai menyelinap ke balik CD-nya. Ira tersentak menahan rangsangan ketika tanganku
menyentuh clit-nya, dan tanpa sadar kepala Ira jatuh di dada Iwan. Dengan sigap tangan kiri Iwan
menyangga kepala Ira dan tangan kanannya mulai meraba payudara Ira. Ira mulai merintih lirih menahan
nikmat.

Dengan tangan kanannya Iwan mulai melepaskan kancing baju atas Ira satu persatu. Sedangkan aku sendiri
makin ganas memilin clit Ira dengan tanganku. Erangan Ira semakin keras, ketika tangan Iwan berhasil
menyusup kebalik BH Ira dan mulai meremas payudara Ira dengan remasan-remasannya yang mampu membuat Ira
sangat terangsang. Goyangan kepala Ira semakin liar, dan dengan tangan kirinya Iwan mengangkat muka Ira
ke atas sehingga posisi bibir Ira sangat dekat dengan mulut Iwan. Tanpa menunggu lagi, Iwan melumat
bibir Ira dengan bernafsunya dan Ira pun membalasnya dengan tidak kalah buasnya.

Kuangkat kedua kaki Ira ke atas pahaku, kemudian kaki kanannya kusandarkan di sandaran sofa. Dengan
posisi seperti ini tanganku semakin bebas memainkan clit Ira yang sudah mulai basah. Aku melihat ke
Iwan, ternyata tangan kanannya masih terus meremas-remas payudara Ira, dan bibirnya sibuk mengulum bibir
Ira. Begitu Iwan melepaskan lumatannya, Ira berteriak,

“Pindah ke tempat tidur…. Ira ingin lebih bebas menikmati kalian berdua.” Iwan dan aku bersama-sama
mengangkat Ira ke tempat tidur.

Kulepaskan rok mini Ira berikut CD-nya sedangkan Iwan melucuti baju dan BH-nya. Ira sekarang telah
telanjang bulat dan badan yang putih serta montok itu seakan menantang untuk dijarah olehku dan Iwan.

Kulebarkan kaki Ira, sehingga tampak jelas menonjol clit Ira yang merah kecoklatan. Kuturunkan kepalaku
untuk mulai melumat dan menghisap clit Ira.

“Oh…. oh…. Mas, Ira suka banget isepan Mas pada clit Ira”, Ira mengerang menahan rasa gairah yang
kuberikan.

Iwan mulai turut dalam permainan ini, dia menekukan lututnya di antara kepala Ira sehingga posisi
penisnya jatuh tepat di atas mulut Ira. Disodorkan penisnya mendekati mulut Ira dan kulihat Ira sempat
melihat ke wajah Iwan sambil tersenyum dan langsung mulai menjilati penis Iwan. Tangan Iwan dengan
leluasanya meremas dan memilin payudara Ira. Sedangkan aku sendiri terus melumat clit Ira.Cerita Sex Terbaru

Sekarang tangan kananku yang memilin clit Ira, sedangkan dua jari tangan kiriku kumasukkan ke dalam
vaginanya. Ira mengelinjang dan menggerak-gerakan pantatnya naik-turun seolah-olah dia sedang
bersetubuh. Aku bertanya kepada Ira

“Apakah kamu suka dengan cara kita berdua ini?” Ira hanya mampu menjawab dengan cara menganggukkan
kepalanya, karena mulutnya masih berusaha untuk dapat menghisap penis Iwan sampai pada pangkalnya.

Penis Iwan memang besar, kelihatan Ira kesulitan untuk menghisap penis tersebut sampai kepangkalnya.
Kulihat akhirnya Ira melepaskan hisapan atas penis Iwan dan berkata,

“Wan, penis kamu luar biasa gedenya, Ira susah ngisepnya.” Aku menimpalinya dengan berkata,
“Tapi kamu suka kan sama penis Iwan?” Ira teriak
“Suka banget, Mas.” Aku berkata pada Iwan “Wan, sekarang kamu gituin Ira dulu supaya dia bisa ngerasain
gedenya penis kamu.”

Tanpa menunggu lebih lama lagi Iwan langsung menempelkan penisnya di bibir vagina Ira dan mulai
menggesek-gesekannya. Ira merintih menahan nikmat dan aku sendiri sangat terangsang melihat adegan itu.
Penisku berdiri keras sekali tetapi sementara ini aku tetap ingin menjadi penonton dulu. Penis Iwan agak
kesulitan untuk menembus vagina Ira. Baru ujung penisnya masuk Ira sudah menjerit,

“Wan… gila… sakit… rasanya kayak lagi waktu Ira dulu diperawanin.” Aku memancing fantasi Ira dengan
mengatakan
“Itu bukan Iwan tetapi Dodi.” Pancinganku berhasil, Ira mendesis sambil merintih
“Mas Dodi, Ira mau diperawanin ya?” Iwan adalah partnerku yang baik dan sudah terbiasa dengan situasi
semacam ini dan dia menjawab
“Ira sayang Mas Dodi kan? biarkan penis Mas Dodi masuk ke vagina Ira.” Iwan menekan penisnya agar dapat
masuk lebih dalam lagi.

Ira bereaksi dengan berteriak

“Ach…. achh… sakit Mas…. pelan-pelan.” Aku melihat dengan jelas bagaimana sulitnya vagina Ira untuk
menerima penis Iwan, dan adegan ini membuatku semakin terangsang, tetapi aku mencoba untuk menahan diri
untuk tidak segera berpartisipasi agar tidak kehilangan adegan yang merangsang ini.

Ira mengerang

“Acchh…. pedih… Mas Dodi… please fuck me slowly…. I like your cock… so big… acchh…. slowly darling”,
separuh dari penis Iwan berhasil masuk ke vagina Ira, dan Ira sendiri berontak liar menahan rasa pedih
dan nikmat yang dirasakannya.

Aku justru mendorong Iwan agar lebih menancapkan penisnya di vagina Ira dengan berkata

“Ayo Dod, fuck her, Ira minta dientot sama penis kamu”, dan aku pun bertanya sama Ira,
“benar kan Ir, kamu senang kan dientot Dodi, jawab dong…. kalau tidak nanti Dodi cabut lagi penisnya
dari vagina Ira”, Ira berteriak,
“Yessss…. Ira pengen banget penisnya Mas Dodi.” Mendengar teriakan Ira tersebut, Iwan langsung menekan
penisnya lebih dalam lagi ke vagina Ira, dan Ira menjerit
“Addduuhh…. so big…. painfull but nice…. fuck me deeply Mas Dodi.” Ira meronta-ronta kenikmatan
mendapatkan penis yang jauh lebih besar dari punyaku.

Jeritan-jeritan Ira semakin keras, dan badannya meronta liar tak terkendali ketika Iwan membalikkan
badan Ira pada posisi doggy style.

Iwan sendiri kelihatan begitu bernafsu menggoyang Ira dari belakang, dia tidak mengurangi sama sekali
genjotan penisnya ke dalam vagina Ira meskipun Ira terus merintih antara sakit dan nikmat. Aku sudah
tidak tahan lagi melihat adegan semacam itu, segera aku berdiri di depan kepala Ira dengan posisi kaki
yang kurentangkan sehingga kepala Ira berada di selangkanganku. Aku sodorkan penisku ke mulut Ira untuk
dijilati dan dihisapnya. Ira sudah di luar kendali,

“Mas Dodi… ini penis siapa laag…”, belum selesai Ira berkata, penisku sudah masuk di mulut Ira dan Ira
dengan bernafsunya menjilati dan menghisap penisku.

Hentakan penis Iwan dari belakang membuat Ira lebih tidak terkendali lagi di dalam menghisap penisku
sehingga rasa nikmat yang aku rasakan sulit untuk diungkapkan. Ira melepaskan hisapannya atas penisku,
dan mengerang serta berteriak keras sekali “Mas Dodi, Ira coming… Ira nggak tahan lagi, addduhh ohh… so
nice”, badannya sejenak bergetar liar dan kemudian melorot rebah seperti tidak berdaya menahan rasa
nikmat yang baru saja diperolehnya.

Iwan menarik penisnya dari vagina Ira secara perlahan-lahan diiringi dengan lirihan Ira “Aaduuhh… nikmat
sekali….” Untuk beberapa saat kita bertiga tidak ada yang bersuara. Keheningan terpecahkan ketika Ira
berkata,

Baca Juga Cerita Seks Tante Yang Haus

“Sorry ya Wan, tadi Ira teriak manggil-manggil nama Mas Dodi, habis waktu penis Mas Iwan mau masuk ke
vagina Ira, rasa sakit dan pedihnya sama banget sewaktu Ira diperawanin oleh Mas Dodi, jadi Ira inget
dia.”
“Yang penting buat Mas Iwan, Ira puas dan justru sewaktu Ira mulai menyebut-nyebut nama Mas Dodi, Mas
Iwan semakin terangsang karena ngebayangin diri Mas Iwan sebagai Dodi yang lagi merawanin Ira”, jawab
Iwan.

Ira melirik ke Iwan dan sambil loncat ke kamar mandi Ira berkata,

“Giliran kalian berdua ya untuk coming, be back soon.”

Keluar dari kamar mandi, Ira berdiri menghadap ke kaca rias sambil menyisir rambutnya. Aku harus
mengakuinya bahwa postur tubuh Ira memang indah, putih dengan bentuk buah dada yang tegak menantang.
Dalam posisi Ira masih berdiri menghadap kaca, aku sudah berdiri memeluknya dari belakang, secara
perlahan kutelusuri tengkuknya dengan bibirku. Ira menggelinjang geli. Ciuman-ciuman kecil terus
kulakukan di sekitar tengkuknya sambil tanganku dengan halusnya mulai mengelus buah dadanya. Tampak di
kaca Ira berusaha untuk tidak memejamkan matanya, Ira berusaha untuk dapat melihat buah dadanya dielus
dan diremas oleh kedua tanganku. Ira kelihatannya menikmati sekali adegan ini.

”Wan, lets joint with us”, ajakku.

Iwan beranjak dari tempat tidur dan langsung berjongkok di antara kaki Ira menghadap ke clit Ira. Iwan
mulai memainkan lidahnya menjilati sekitar bibir vagina Ira, dan Ira tetap bertahan untuk terus menatap
ke kaca. Tangan Ira memegang rambut Iwan, dan kepala Iwan digoyang-goyangkannya seolah-olah Ira menuntun
lidah Iwan agar jilatannya jatuh di tempat yang diinginkannya.

Nafas Ira memburu, desahan rasa nikmat yang dialaminya mulai terdengar “Ohh… acchh shh… adduhh…”
Tanganku masih terus meremas dan memilin puting payudara Ira.

“Ir, lihat di kaca, lihat… clit kamu lagi dihisap dan dijilati Iwan, dan payudara kamu sedang Mas
remas-remas, lihat…”, bisikku.

Ira menatap kaca dan merintih lirih

“Keep on doing, Ira suka baangeeet, nikmat….” Kubasahi dengan ludah jari telunjukku, dan secara
perlahan-lahan kutusukan ke dalam anus Ira.

Ira meronta, dan sambil tetap memegangi rambut Iwan untuk supaya tetap menjilati clit-nya, Ira mulai
menggoyangkan pantatnya dengan maksud agar jariku dapat masuk lebih dalam lagi di anusnya.

Ira sudah lepas kendali, berteriak dan meronta menuntut yang lebih dari yang sedang dirasakannya saat
ini. Kubasahi sekitar anus Ira dengan ludahku demikian pula penisku. Perlahan tapi pasti, penisku
kutekan ke anusnya, Ira menjerit ketika penisku berhasil masuk ke anusnya. Dengan posisi berdiri, Iwan
mulai berusaha untuk memasukkan penisnya ke vagina Ira. Tekanan-tekanan penis Iwan yang berusaha untuk
masuk ke vagina Ira, secara tidak langsung menekan lebih dalam lagi penisku terbenam di vagina Ira,
rasanya luar biasa nikmat. Penis Iwan berhasil masuk ke vagina Ira dan gerakan Ira semakin tidak
terkendali karena setiap tekanan yang kulakukan membuat penis Iwan masuk semakin dalam, demikian
sebaliknya kalau Iwan yang melakukan tekanan. Rintihan, teriakan dan gerakan Ira luar biasa sekali, Ira
benar-benar menikmatinya.

Ira merintih,

“Ohh, I’m coming again… shhehh, aaddduuhh, aacchh…” melihat Ira meronta-ronta aku tidak tahan lagi,
kutekan dengan dalam penisku di anus Ira, diam tanpa gerakan untuk dapat merasakan sepenuhnya jepitan
anus Ira di penisku akibat kontraksinya lubang anus Ira.
“Ooohh… Ira…. Mas mau keluar…. auuuccchh…. shhiiitttt… I’m coming.. Ira”, teriakku sambil meremas
kencang payudara Ira.Cerita Sex Terbaru

Kudekap Ira dengan kedua lenganku, sedangkan Iwan dengan ritme yang pelan tetap masih menggoyang Ira,
Ira sudah tidak mampu lagi untuk membuka matanya, bibirnya terkatup menahan rasa nikmat. Perlahan-lahan
kucabut penisku dari anus Ira dan membiarkan Iwan sambil berdiri meneruskan menggoyang Ira

Kududuk di sofa memperhatikan mereka berdua bermain. Iwan mengangkat Ira ke tempat tidur, dengan posisi
kaki Ira terjuntai ke lantai, Iwan berusaha untuk memasukkan penisnya lagi ke vagina Ira. Penis Iwan
yang begitu gede berhasil masuk separuhnya ke vagina Ira, dan Ira pasrah menerimanya ketika Iwan
menekankan penisnya sampai masuk seluruhnya.

“Adduhh….”, hanya itu yang dapat diucapkan Ira. Gerakan Iwan dalam menyetubuhi Ira tetap stabil,
perlahan, tetapi setiap menekan Iwan selalu menekan penisnya sampai masuk semuanya.

Reaksi dari menyetubuhi Iwan ternyata luar biasa sekali, setiap Iwan menekankan penisnya Ira pasti
merintih

“Mas Iwannn… ampun…. ampun Mas…. Ira puas bangett-bangeeettt”, tanpa sadar penisku berdiri lagi tetapi
aku merasa kasihan kepada Ira kalau harus menangani penisku lagi.

Aku mendekat kepada Ira dan dengan halus kuusap dan kuremas-remas buah dadanya. Remasan-remasan yang
kulakukan membuat Ira semakin merintih, dan rintihan Ira yang semakin keras tersebut merangsang Iwan
untuk lebih mempercepat goyangannya.

“Mas Iwan… Ira ampun…. Ira mau keluar lagi… aacchh… Ira keluar… oocchh”, teriak Ira, dan bersamaan
dengan teriakan Ira tersebut kulihat Iwan memperlambat goyangannya dan menanamkan seluruh penisnya
dalam-dalam ke vagina Ira sambil berteriak
“Irrrrrr, Mas… mau keluar… accchh adduhh”, badan Iwan meregang tegang menahan nikmat dan beberapa saat
kemudian merebahkan badannya memeluk Ira sambil mencium bibir Ira dengan mesranya.

Ira tidak bersuara,demikian pula Iwan dan aku, kita masing-masing jalan dengan pikiran dan lamunannya
sendiri-sendiri. Jam 19.00 kita bertiga meninggalkan motel PT, di tengah jalan Ira berkata,

“Mas Iwan burungnya kok bisa gede begitu sih, rasanya sampai sekarang masih mengganjal saja di vagina
Ira.” Iwan hanya tertawa dan sambil berseloroh menjawab,
“Kamu salah Ir, yang gede bukan penis Mas Iwan tapi vagina kamu yang terlalu sempit”, kita bertiga
tertawa lepas dan sepakat untuk melakukannya lagi, next time.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Mantan Pacarku

Cerita Sex Terbaru | Ini kisah nyata cerita dewasa dimana aku menggauli sekaligus 4 orang dalam 1 keluarga. Kisah ini terjadi pada pertengahan tahun 2007. Aku pria yang sudah berkeluarga dan waktu itu berusia 43 tahun. Tinggal dan bekerja di Jakarta.

Cerita Sex Terbaru Mantan Pacarku
Pada suatu hari ketika sedang sibuk-sibuknya di kantor, datang sepucuk surat lewat perusahaan kurir yang ditujukan kepadaku dari kota asal kelahiran ku di jawa barat. Tanpa alamat pengirim.

Dengan perasaan bingung campur penasaran aku buka surat itu. Surat itu ternyata dari mantan pacar (Wati, nama samaran) cinta pertama kami berdua sewaktu SMA tahun 1981. Hampir 26 tahun yang lalu. Isinya menyatakan bahwa dia sudah menikah namun selalu teringat aku, mempunyai 3 orang anak berikut alamat lengkap dan no handphone.

Singkat cerita akhirnya kami bertelepon ria dan kenangan manispun timbul kembali. Aku berjanji jika ada libur panjang maka aku akan datang berkunjung. Ketika libur panjang datang dengan alasan yang dibuat-buat kepada istri akhirnya aku datang juga ke kota asalku. Aku sengaja tidak nginap di famili, namun di hotel. Dan pada sore itu pula aku datangi rumahnya.

Dengan rasa penasaran karena sudah lama tidak bertemu, aku mencoba mengira-ngira wajahnya saat ini seperti apa, ya?

Perlahan ku ketuk pintu sambil berucap : “permisi….”

” mas anto ,ya? ” sesosok wanita cantik muncul di balik pintu
“Iya” sambil aku masih menebak-nebak ” wati ya……..”
“Bukan, saya Sri adiknya, masuk mas…. mbak Wati sebentar keluar, lagi di kamar”. Kuperhatikan wanita ini mirip Wati namun tampak lebih muda dari perkiraanku.

Dulu waktu aku pacaran memang tidak pernah bertemu dengan Sri, karena dia ikut neneknya di Wonosari. Tak lama kemudian keluarlah Wati. Wajahnya tampak tidak sesuai dengan bayanganku, kerana memang saat itu Wati sudah 42 tahun.

Namun sisa kecantikannya masih terlihat jelas begitu pula bodynya masih terawat. Suaminya hari itu sedang mendapat tugas lembur (piket) di sebuah Rumah Sakit.

Setelah basa-basi dan bernostalgia akhirnya sekitar jam 8 malam aku pamit, karena badanku letih.

Terus terang aku ingin memeluk dan menciumnya seperti dulu ketika tadi siang bertemu. Tapi karena suasana rumah tidak memungkinkan akhirnya perasaan itu terbawa sampai malam.

Tidak lama aku di Hotel, tiba2 HPku berdering, ternyata Wati yang telphon. Dia memaksa untuk datang mememuiku di hotel. Dengan rasa campur aduk antara senang dan galau aku mengiyakan permintaan itu. Hmmmm…… rupanya Wati memendam keinginan yang sama, pikirku.

Kujemput dia di lobby, turun dari becak Wati kelihatan sudah tidak sabar ingin segera berdua. Dengan segera ku bawa dia ke kamar. Benar saja…… baru juga aku menutup pintu Wati langsung menubruk aku dengan pelukan penuh kerinduan dan air mata.

Kami lama berpelukan tanpa kata-kata. Terus terang waktu pacaran dulu kami hanya sebatas berpegangan tangan. Tidak lebih.

Pelan-pelan kehangatan menjalar ditubuhku, entah siapa yang memulai akhirnya kami saling berciuman. Kurasakan kehausan dan kerakusan ketika bibir dan lidah kami saling terpaut.

Lidahnya menjelajah relung mulutku. Lidahku membelai dan mengarahkan lidahnya untuk terus bergerak liar.

Bersamaan dengan itu penisku menegang dengan sempurna. Bukannya menghindar, Wati malah lebih menekankan dan menggeser-geserkan pinggulnya sehingga penisku smakin mengembang.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Dengan penuh nafsu akhirnya kami melanjutkan aksi. Sambil tetap bercium kutelusuri sisi tubuhnya dengan tanganku, sampai akhirnya mendarat di pantat. Kuremas kedua pantatnya dan sedikit semi sedikit kunaikan roknya, sehingga tanganku menyentuh kulit paha dan pantatnya yang halus itu.

Karena aku paham bahwa kami sudah sangat bernapsu, maka tanganku kananku langsung kuselipkan dibalik celana dalamnya.

Kuremas pantatnya yang masih kenyal. Sementara tangan kiriku sudah bergerak menuju payudaranya. Rupanya Watipun sudah sangat terbakar,tangannya tidak segan-segan mengelus-elus penisku dari luar.

Kami tetap berciuman.

Pelan-pelan tangan kananku bergeser dari pantat menuju memeknya. Ketika jariku mulai membelah dan menemukan clirotisnya maka saat itulah dia melepaskan ciumannya, dia mendesah dan tubuhnya sedikit bergetar.

Kuusap pelah-pelan clirotisnya, kujelajahi belahan memeknya dari bawah sampai atas. Basahnya sudah tak terbendung.

Aku merasa dia berusaha membuka resleting celanaku. Akhirnya aku lepas pelukannya, aku lepas memeknya. Dia agak terkejut dengan perbuatanku. Kutatap sambil kupegang kedua bahunya.

” kamu yakin akan melakukan ini…..? tanyaku. Dia cuma mengangguk pelan.
” Aku sudah memimpikan ini dari dulu” lirihnya.

Akhirnya ku bimbing dia ketempat tidur. Kami berciuman kembali. Satu demi satu pakaian terlepas. Kutelusuri tubuhnya yang tidak muda lagi.

Sambil tetap berciuman kubuka pahanya dan tanganku kembali menyelinap lembut pada memeknya. Pada saat itulah tangannya mencari-cari penisku.

Sambil digenggam diusapnya cairan yang keluar dari penisku dengan ibu jarinya. Rasanya sungguh luar biasa ketika ibu jarinya berputar-putar di ujung penis.

Tak lama aku merasa bahwa penisku di tarik-tarik pelan. Aku tahu dia sudah menginginkan penisku dimasukan. Tapi aku ingin melihat dulu bentuk memeknya.

Maka ku lepas ciumanku dan aku turun kebawah. Sambil duduk diantara kakinya kulebarkan pelah-pelan kedua pahanya. Dan memek itu merekah. Warna merah muncul diantara lebatnya bulu. Penisku makin berdenyut melihatnya.

“aku jilat ya…..” pintaku. Dia diam saja. Maka lidahku kubenamkan diantara rimbunnya bulu dan menelusuri setiap lekuk lubang basah, hangat dan beraroma khas. Kujilat dan kuisap clirotisnya.Cerita Sex Terbaru

Desahnya sudah berganti dengan erangan. Kedua tangannya mencengram lembut rambutku. Terus kumainkan lidah menelusuri lembah sampai ke dalamnya.

Sementara penisku terus berdenyut. Dan ketika Wati sudah menarik-narik rambutku, maka aku paham dia sudah menginginkan penisku masuk ke dalamnya.

“ah…mas, masukin sekarang mas…….” lirihnya

Pelan-pelan aku merayap di atas tubuhnya, sambil tetap menciumi perut, dada dan lehernya. Ketika akhirnya kepala penisku menemukan lubang kenikmatan itu kasabaran Wati sudah hilang.

Di dekapnya aku dengan satu tangan dan tangan lain menekan pantatku sambil pantat dia diangkat ke atas. AKhirnya penisku masuk dengan sempurna ke dalam memeknya. Bukan lagi erangan yang aku dengar tapi berubah menjadi teriakan tanpa suara.

Malam itu kami menemukan kebahagian dan kenikmatan yang luar biasa. Kami saling menjelajahi tubuh dengan mata, bibir dan lidah. Saling pijat dengan tangan dan kemaluan kami.

Berminggu-mginggu kemudian kami rutin ke hotel. Baik di kota asalku atau di Jakarta. Dan yang mengherankan aku adalah suaminya “merestui” hubungan kami. Belakangan aku tahu bahwa suaminya sudah lama tidak berfungsi.

Pada sekitar bulan ke 4 hubungan kami, sesuai dengan janji aku datang lagi ke rumahnya. Ku ketuk pintu seperti biasa.

” silahkan masuk, mas. ” kudengar bukan suara Wati, tapi suara Sri. Aku pun masuk dan duduk di ruang tamu.
” mbak Wati nya lagi arisan mas, tunggu dulu aja ya.” kata Sri sambil pergi. Akupun mengiyakan. Tak lama kemudian dia muncul lagi dengan membawa teh hangat.

” minum mas” kata Sri. Aku pikir dia akan masuk kedalam lagi tapi ternyata duduk di hadapanku menemaniku ngobrol. Kami ngobrol biasa, aku sama sekali tidak menggoda.

Dan dari obrolan itulah aku tahu bahwa dia dulu nikah usia muda dan sekarang sudah menjanda selama 4 tahun dengan 2 0rang anak perempuan berusia 22 dan 19 tahun. Tidak berapa lama kami mengobrol basa-basi tiba-tiba Sri bertanya:

” jakartanya di mana mas?” kusebutkan satu daerah di jakarta selatan.
“kalau sunter di daerah mana mas? tanya Sri kembali.
“emang ada apa?” balasku bertanya.
“minggu depan saya ada undangan teman dekatku menikahkan anaknya, di sunter” ujarnya.
” oh…ya kalau kamu belum tahu daerahnya nanti saya antar deh, tinggal kasih tahu kapan berangkatnya, nanti saya jemput di statsiun gambir.” kataku. Sri tampak ragu-ragu menerima tawaranku.
“aku nggak enak sama mbak Wati” katanya.
“ya jangan kasih tahu mbak Wati” kataku. Akhirnya dengan sedikit ragu Sri mengiyakan tawaranku. Dan untuk memperlancar urusan kami saling bertukar nomor handphone.

Tak lama kemudian datanglah 2 cewek cantik menerobos masuk. Sri langsung mengenalkan mereka padaku.

” ini anak-anakku. yang besar Yani dan adiknya Indah” katanya. Aku hanya terpana melihat kemolekan mereka. Setelah bersalaman merekapun masuk ke dalam.

Tidak lama kemudia Wati datang bersama suaminya.

Singkat cerita malam itu saya dan Wati kembali bertempur di hotel sampai terasa lolos tulang-tulangku. Besoknya ketika aku pulang menggunakan kereta, masuk SMS dari Sri berbunyi : ” Mas, smalam diapain mbakku? hari ini keliatannya lemes banget tapi wajahnya cerah…”

Kubalas SMSnya dengan bahasa yang agak vulgar ” Ku jilat dari atas sampai bawah, yang paling lama di tengah2. main 3 ronde, mas juga lemes”. Seketika itu juga datang balasannya ” Enak dong”. Lalu ku balas ” Mau nggak?”. Tak ada balasan lagi.

Terus terang semenjak saat itu yang selalu lebih terkenang di benakku adalah Sri bukan Wati. Kami lebih sering SMS an, aku sengaja memancing dengan bahasa yang “nyerempet2.”, namun Sri menanggapi dengan dingin saja.

Pada waktu yang telah ditentukan dengan perasaan berbunga dan dengan rencana “jahat” di otakku, aku jemput Sri di Stasiun Gambir. Namun rencanaku terasa berantakan seketika.

Ternyata Sri datang dengan anak sulungnya, Yani. Entah perasaanku saja atau memang nyata demikian, aku melihat kerinduan di mata Sri ketika dia melihatku.

Kami bersalaman dan langsung berangkat menuju salah satu daerah di Sunter. Ternyata rumah kerabat Sri berada di daerah padat penduduk. Rumah kecil di gang kecil.

Karena suasana mau pesta, maka rumah kecil itu semakin sesak dengan famili dan kerabat yang lain. Aku melihat keraguan di mata Sri ketika ditawari menginap di situ.Cerita Sex Terbaru

“tidurnya gimana ini?” lirih Yani yang sempat aku dengar. Akhirnya aku berinisitif menawarkan hotel yang dekat lokasi itu. Merekapun mau. “Ini kesempatan” pikirku. Selama dalam perjalanan aku menyusun lagi strategi agar malam itu aku bisa menikmati Sri. Peniskuku sudah tegang sejak memikirkan itu.

Ketika di hotel aku pesan 2 kamar. Sri dan Yani terlihat heran.

“Lho, kami satu kamar berdua aja, ga usah masing-masing satu kamar” ujar Sri.
“Ini buat aku, lagi malas pulang” kataku. Menjelang sore kami sudah masuk kamar masing-masing.

Selama itu pula aku masih bingung memikirkan rencana “jahat” ku. Namun yang namanya setan sungguh tahu kehendaku. Selepas magrib pintuku di ketuk Yani.

” Om, Yani pamit dulu sebentar, ini teman Yani jemput” katanya sambil mengenalkanku pada seorang cewek sebayanya. Rupanya Yani janjian dengan seseorang.
” kemana?” tanyaku. ” Mau ke Salemba, om. kerumah teman” jawabnya. Hatikupun bersorak. ” nginap aja sekalian” dalam hati.

Nggak lama aku SMS Sri, ” Lagi ngapain nih? aku lagi bengong ga da teman ngobrol” Nggak ada jawaban sampai 30 menit. Cemas aku menduga-duga.

Tak lama kemudian pintuku di ketuk. Kulihat Sri berdiri depan pintu dengan menggunakan pakaian santai. Kaos dan celana selutut. Kupersilahkan dia masuk, dengan ragu-ragu dia melangkah dan duduk di kursi rias. Setelah sedikit berbasa basi aku melancarkan serangan.

” kamu masih cantik dan bodymu juga masih OK, kenapa ga nikah lagi?” tanyaku.
“aku masih senang sendiri, takut nikah nanti cerai lagi…..” jawabnya.
“tapi kan kamu masih muda, masih punya bebutuhan khusus yang harus dipenuhi” sambungku. Dia menunduk, paham maksudku. Kutunggu jawabannya beberapa saat.

Sebelum dia sempat menjawab aku sudah menyentuh pundaknya dari belakang. Dia nampak terkejut tapi juga tidak menampik. Kugeser perlahan tanganku ke pipinya, saat itulah dia menampik tanganku.

Aku bukannya berhenti malah ku genggam pergelangan tangannya, kutarik dia untuk berdiri. Dengan perasaan yang masih bingung ku cium dia di bibirnya. Berontak dia.

Kucengkram rambut dan kepalanya agar dia tidak berontak dan melepas ciumanku. Beberapa saat kemudian aku merasa lengannya melinggkar di pinggangku, saat itulah kulepas cengkraman dirambutnya.

Dia mulai membalas liarnya lidahku. Tanpa buang waktu tanganku sudah menelusuri dadanya sampai akhirnya berlabuh di memeknya. Dan malam itu kami sempat bercinta 2 babak sampai pintu di ketuk dari luar.

Tok….tok….tok. Kami semua terkejut dan terperangah. Yani sudah pulang. Kulihat jam di dinding 22.20. Dengan terburu-buru Sri mengenakan baju, begitupun aku. Tak lama kemudia Sri keluar.

Besoknya aku melihat perubahan di wajah Yani. Ia yang tadinya ramah mendadak menjadi sangar melihatku. Tak mau bicara baik ke ibunya apalagi ke aku.

Rupanya ia tahu apa yang sudah kami perbuat. Sekitar jam 9 saya antar mereka menuju tempat pesta dan siangnya saya antar kembali mereka ke Stasiun Gambir, pulang ke kota asal.

Satu minggu kemudian aku kembali datang ke kota kecil itu. Terus terang aku lebih menginginkan Sri daripada Wati. Maka yang pertama aku hubungi adalah SRi.

Dan malam itu saya menghabiskan waktu di hotel dengan Sri. Besoknya di hotel lain saya berduaan dengan Wati. Begitu terus setiap 2 minggu sampai kurang lebih 3 bulan aku menikmati pelayanan dengan 2 gaya dari kakak-adik.

Pada suatu saat ketika saya sedang di kantor di Jakarta, masuk no telphon yang tidak aku kenal.

” hallo….” jawabku. “Om…..” ku dengar suara ragu-ragu. Aku kemudian sadar bahwa ini suara Yani.
” ada apa Yan?” tanyaku setelah berbasa basi.
” tolong Yani, Om. Yani ada di jakarta tapi Yani kena razia narkoba. Sekarang ada di Polsek Jakarta ………” jawabnya sambil menyebutkan satu wilayah jakarta. Sorenya aku kunjungi Yani.

Dia nampak lelah namun tidak terlihat cemas. 3 hari Yani di tahan. Dan selama itu pula aku yang mensuplai makanan dan baju-baju.

Pada hari ke 4 Yani di bebaskan karena tidak terbukti. Sedangkan temannya terus ditahan karena terbukti. Aku bingung Yani mau dibawa ke mana.Cerita Sex Terbaru

Ke rumahku jelas ga mungkin. Akhirnya aku cari hotel dekat rumah. Setelah aku ajak makan di hotel itu aku terus pulang, sedangkan Yani langsung masuk kamar.

Jam 8 malam itu aku coba telphon Yani untuk sekedar menanyakan kabar.

“Om, Yani perlu obat maag sama sikat gigi” katanya. ” Oke, ntar Om antar” jawabku. Dalam perjalanan ke hotel itulah pikiran kotorku muncul. Ketika aku mengetuk pintu Yani hanya melongokan kepalanya di pintu.

Dia nampak ragu-ragu mempersilahkan aku masuk ke dalam. ” Boleh Om masuk?. Om mau ngobrol sebentar ngomongin soal hubungan om dan mamahmu”. Akhirnya aku dipersilahkan masuk.

Dan saat itulah aku dihadapkan pada pemandangan yang luar biasa. Yani hanya mengenakan tangtop tanpa BH dan celana jins pendek sekali hampir pangkal paha.

Payudaranya menggelembung dengan sehat, pentilnya samar-samar menonjol keluar. Rupanya dia sadar aku memperhatikan dan cepat-cepat menutupnya dengan selimut.

” Yani…..om mohon jangan di tutupi. Kamu punya tubuh luar biasa indah sayang kalo tidak ada yang menkmati” kataku langsung. Merah padam mukanya mendengarku berkata begitu. Antara malu dan marah menjadi satu.

Tapi setan sudah terlanjur menguasaiku. Dengan segala rayuan dan bujukan akhirnya Yani mau melepaskan selimutnya. ” Boleh aku sentuh Yan? di luarnya aja…….” pintaku.

Yani langsung menolak sambil menyilangkan tangannnya di dada. Juga dengan rayuan dan bujukan akhirnya aku di ijinkan memegang putingnya dari luar.

Sambil kami duduk di sisi tempat tidur, aku mulai menyentuh putingnya. Dia tidak bereaksi dengan wajah menoleh jauh. Ku sentuh lagi putingnya yang sebelah kanan. Masih belum bereaksi juga.

Ketika aku pilin putingnya dengan kedua jariku, mulailah ia sedikit menggelinjang dan kulihat putingnya mulai tegang. Kuputar jariku di kedua putingnya, semakin jelaslah tonjolan di kaosnya.

Aku sudah tak tahan ini menyelusupkan tanganku ke balik tangtopnya. Namun tanganku di cegah ketika baru sampai perut. sementara tangan kiriku masih bergerilya di luar kaos tangan kananku mulai naik perlahan dari perut.

Aku merasakan pegangan tangan dia mengendur, akhirnya sampailah tanganku kepuncak bukit kenikmatan dengan bebas. Ketika kudengar suara rintihan halus, pada saat itulah aku yakin bahwa permainan ini bisa sampai tuntas. Maka mulaikah aku meremas, menjilat dan meghisap putingnya, perutnya, clirotisnya dengan lembut.

Dan malam itu aku mendapatkan segalanya. Walaupun Yani sudah tidak perawan, namun dia masih merasa sakit ketika penisku masuk ke memeknya.

Karena penisku adalah yang kedua kalinya masuk memeknya setelah dia melakukan yang pertama dengan pacarnya 2 tahun yang lalu. Malam itu kami tidak tidur, aku mengajari teori dan praktek bercinta pada Yani.

Selain memberikan pengertian bahwa hubunganku dengan ibunya adalah sebatas memenuhi kebutuhan sex.

Singkat cerita hari-hari selanjutnya aku disibukan oleh SMS dan deringan HP dari mereka bertiga Wati, Sri dan Yani. Ketika aku pulang ke kotaku, maka ku gauli ketiganya dengan cara digilir dengan jadwal yang tersusun rapi sehinga tidak terjadi “tabrakan”.

Orang ke empat yang aku gauli sebenarnya bukan anggota keluarga Wati, tapi calon anggota keluarga. Sebut saja namanya Nancy. Ia adalah pacar dari anaknya Wati yang bernama Roy.

Kisahnya bermula dari kunjunganku ke rumah Wati. Pada saat itu tiba-tiba aku mendapatkan telephon dari kantor di Jakarta. Dikatakan aku harus menghubungi Mr.X. No HP Mr.X ini ternyata CDMA.

Baca JUga Cerita Sex Demi Duit

Karena perkiraanku pembicaraan akan panjang maka aku meminjam HP anaknya Wati (bernama Roy) yang kebetulan juga CDMA. Maka sore itu atas ijin Roy aku pinjam sampai besok CDMA nya.

Malam hari ketika aku sedang makan di luar, tiba-tiba HP Roy berbunyi.

” Hallo” Jawabku. Aku sudah siap-siap mendengar suara Mr. X. Namun ternyata yang kudengar suara merdu seorang perempuan.
” Hallo juga, ini siapa?” jawabnya ragu-ragu. Setelah saling bertanya baru aku tahu kalau yang telephon itu adalah tunangan Roy. Aku menjelaskan bahwa malam itu HP Roy aku pinjam.

Dengan segala caraku akhirnya kami berkenalan, bahkan ngobrol sampai panjang lebar. Rupanya obrolan kami nyambung sehingga kami berjanji akan saling menelephon lagi.

Singkat kata Nancy rupanya tipe orang yang penasaran akan sex namun takut untuk melakukannya. Dengan Roy hanya sebatas bercumbu tidak mau lebih dari itu.

Karena dia sadar bahwa dia mudah “panas” maka bercumbu dengan Roy hanya sebatas dada. Dia ingin lebih dari itu tapi takut kebablasan, katanya.

Nancy banyak bertanya kepadaku soal Sex, sampai akhirnya kami ber Phone sex. Namun lama-lama kami berdua penasaran juga. Akhirnya dengan suatu perjanjian aku bisa membawa Nancy ke hotel.

Perjanjian itu adalah: aku boleh mengeksplorasi tubuh dia dan saling memberi kenikmatan namun aku tidak boleh memasukan penisku ke memeknya. Dia masih perawan!!.

Ketika kutanyakan mengapa dengan aku, bukan dengan Roy?. Jawabnya adalah : Dia tidak yakin Roy mampu menahan penisnya masuk ke memeknya. Komitmen itu aku pegang teguh.

Ternyata dugaanku dan dugaan dia benar. Nancy sangat mudah terbakar. Ketika aku cium, bibirnya seolah magnet. langsung terpaut dengan bibirku, Tak mau lepas.

Seolah kami sudah mengenal sejak lama, kami langsung melepaskan seluruh pakaian . Ketika aku akan melepaskan CDnya, kulihat bulatan basah sudah terpampang diCDnya.

Kujilati seluruh tubuhnya, dia hanya bisa mendesah dan merintih. Kujilati pula clirotisnya, kujelajahi seluruh lekukan memeknya dengan lidahku. Kutempelkan kepala penis ku ke lubang memeknya, ke clirotisnya.

Ku usap-usap clirotisnya dengan kepala penisku. Ku lihat ia beberapa kali orgasme. Hari itu aku berpesta dengan tubuhnya. Tapi aku tidak memasukan penisku ke memeknya!!!.

Spermaku keluar dengan cara di kocok dengan tangan atau payudaranya. Bulan Maret 2010 kemarin Nancy sudah berani mengeluarkan spermaku di dalam mulutnya.

Dia berjanji jika sudah menikah, kami akan selalu bertemu untuk menuntaskan rasa yang tertunda.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Nafsu Gairah

Cerita Sex Terbaru | Setelah beberapa kali aku tidur dengan wanita setengah baya yang begitu asik dan nikmat! Aku semakin
senang bersetubuh dengan wanita wanita yang usia jauh lebih tua dariku. Ada perasaan puas bisa membuat
mereka dapat mencapai titik persetubuhan yang sangat di idam idamkan oleh setiap wanita.

Cerita Seks Terbaru Nafsu Gairah
Setelah pertempuranku yang sangat melelehkan dengan Ibu Lastri, aku benar benar harus mengkonsumi
beberapa multi vitamin dan berolahraga agar staminaku tetap fit. Apalagi tubuh Ibu Lastri yang begitu
besar sehingga selain capai bergoyang aku juga harus menahan bobot tubuhnya yang kelewat besar,

2 hari setelah pertempuranku dengan Ibu Lastri, Hpku berdering. Oh ya sekarang aku harus memakai 2 HP
dengan nomor yang berbeda, yang satu khusus untuk menerima telfon dari wanita wanita yang mengajakku
kencan dan yang satu lagi untuk keluarga dan teman temanku.

“Hallo Pento ya! Ini Ibu Lastri masih ingatkan?”
“Hallo Ibu Lastri apa khabar.., tentu aku masih ingat dengan Ibu!, ada apa nih Bu?”, tanyaku.
“Gini pen!, Ibu cerita sama temen Ibu tentang kamu, dan temen Ibu itu tertarik mau mencoba segala
keramah tamahanmu, Gimana kamu maukan? Kalau kamu ok, temen Ibu itu sekarang ada di hotel Horison Lt
empat.
“Wah, kenapa engak Ibu aja yang ngajak saya!, Ibu ngak puas ya sama saya! pelan sekali suaraku takut
terdengar teman temanku yang lain.
“Ngaco kamu, kalau Ibu ngak puas, ngapain juga Ibu promosiin kamu sama temen Ibu!, iyakan”.
“Ok deh Bu Lastri saya mau, jam berapa saya bisa datang “.
“Terserah kamu!, kalau kamu bisa keluar dari kantor sekarang, sekarang aja kamu langsung kesana!, gimana
jam berapa kamu bisa?

Setelah berpikir sejenak aku memutuskan untuk pulang kerja jam tiga sore, apalagi Ibu Mila belum kembali
dari LN.

“Ok Bu Lastri, jam tiga saja aku pasti datang, oh ya.. nama temen Ibu siapa?
“Namanya Ibu Ayu, dia ada dilantai empat kamar xx, dan jangan kecewaiin Ibu ok, Ibu mau telfon temen Ibu
dulu memberi kabar kalau kamu datang jam tigaan Bye “.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Wah ada rejeki nih, Cuma aku jadi berpikir lagi!, jangan jangan temen Ibu Lastri sama dengan Ibu Lastri
yang bertubuh besar namun aduhai!, bisa celaka dua belas nih. Dengan alasan yang kubuat buat jam 2:30
aku ijin dari kantorku, dengan taksi aku meluncur ke daerah Ancol menuju hotel Horison.

Setelah masuk kedalam Lobby aku bilang sama receptionist kalau aku saudaranya Ibu Ayu di lantai empat
dan mau berjumpa dengan beliau.

“Sebentar ya Pak saya tanya Ibu Ayu dulu”, jawab receptionist dengan ramahnya.
“Hallo sore Ibu Ayu maaf mengganggu, ini dari looby ada tamu yang mau bertemu Ibu ”
“Namanya Pento Bu “.
“Iya.. iya selamat sore Bu”, jawab receptionist sambil menutup pembicaraan.
“Silakan Mas! lagsung naik saja sudah ditunggu “.
“Terima kasih Mbak”, jawabku

Setelah sampai diatas dan berada didepan kamar Ibu Ayu, jantung ku berdebar dengan keras!, aku agak
sedikit grogi. Kuketuk pintu, tidak lama kemudian pintu terbuka.

“Pento ya?, mari masuk jangan bengong gitu dong, ntar kesambet si manis jembatan ancol lu “. sapa Ibu
Ayu.

Sambil melangkah masuk kedalam kamar hotel, aku jadi terbengong bengong dengan apa yang aku lihat, apa
aku ngak mimpi!, karena Ibu Ayu yang ada di depanku ini adalah wanita setengah baya atau mungkin bisa di
bilang wanita lanjut usia dan yang mengundangku untuk bertukar lendir kenikmatan adalah seorang pemain
film, artis sinetron yang sangat tekenal!

Sekarang ini beliau sering memerankan tokoh Ibu Ibu orang kaya dengan dandanan menor dan rambut sering
di sanggul. Sudahlan aku tidak ingin lebih rinci lagi menjelaskan siapa Ibu Ayu!, aku harus tetap
menjaga kerahasian konsumenku.Cerita Sex Terbaru

“Mau minum apa”, tanya Ibu Ayu.
“Apa saja Bu”, jawabku gugup
“Silahkan duduk Pento rilex saja, jangan tegang gitu dong!”, canda Ibu Ayu

Akupun duduk di sofa yang menghadap kearah pantai, indah sekali pemandangannya.

Tak berapa lama, Ibu Ayu datang menghampiriku dengan 2 kaleng coca cola diet, kemudian tanpa kusangka
sangka Ibu Ayu langsung duduk dipangkuanku, dengan gaya yang manja sekali.

“Silahkan minum sayang, aku mau coba apa kamu sehebat seperti yang dibilang si Lastri “.

Kutaruh minumanku dan kulepas kemejaku agar tidak kusut, kemudian Ibu Ayu menciumi bibirku dan tangannya
meremas remas burungku yang masih terbungkus celanaku. Aku pun tidak tinggal diam langung kulumat bibir
wanita yang sepantasnya jadi nenekku, tangankupun gerilya kesana kemari meremas dan mengelus elus tubuh
Ibu Ayu yang sudah sangat kendor sekali sembari memberi rangsangan nikmat kepadanya.

Tanpa sadar helai demi helai pakaian kami berdua sudah saling berjatuhan, aku dan Ibu Ayu sudah
telanjang bulat. Dalam hati aku berkata, kalau di TV Ibu Ayu selalu berdandan trendi sekarang ini beliau
sudah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun, dengan tubuh yang sudah sangat kendor, apalagi buah
dadanya!, hanya kemulusan kulit tubuhnya saja yang masih tersisa. Namun beliau adalah konsumenku dan aku
wajib untuk memberi kepuasan kepadanya.

Kuubah posisi kami, sekarang Ibu Ayu duduk bersandar dengan kaki mengangkang, kucumbu mulai dari bibir,
saling berpagutan turun ke lehernya terus turun kebuah dadanya. Kumainkan Putting susunya kuhisap
bergantian kiri dan kanan sambil tanganku meremas dan mencongkel congkel serta menusuk nusuk memeknya
dengan jari jari saktiku.

Cumbuanku pun perlahan lahan turun kebawah dan berakhir disawah ladang Ibu Ayu, Kujilati dan kuhisap
memek Ibu Ayu yang licin tanpa bulu kemaluan yang sudah dicukur rapi. Aku benar benar tidak mau rugi!,
kunikmati seluruh tubuh Ibu Ayu jengkal demi jengkal tidak ada bagian tubuhnya yang terlewati untuk ku
nikmati. Aku benar benar ingin memuaskan Ibu Ayu, berlama lama aku bermain dan memberi rangsangan
kenikmatan di lubang memek dan itilnya yang membuat Ibu Ayu semakin mengelinjang dan mendesah tidak
karuan.

“Uhh.. Pento.. Hisap yang kuat sayang Ibu Ibu.. Mau keluar..”

Aku sadar dengan usia Ibu Ayu, kuhentikan hisapanku, aku tidak mau ini berakhir dan harus menunggu
stamina Ibu Ayu pulih kembali untuk memulainya lagi. Ibu Ayu pun protes kepadaku.

“Kenapa dihentikan Pen.., Ibu sudah hampir sampai..”.
“Maaf Bu!, aku mau Ibu orgasme dengan kontolku bukan dengan lidahku”.
“Ihh.. ternyata kamu nakal juga ya.. pen..”.

Aku bangkit dan duduk bersandar disofa. Saat tanganku hendak meraih kondom yang sudah kusiapkan di meja.
Ibu Ayu melarangku mengunakan kondom.

“Tak usah pakai kondom Pen, kurang nikmat!, Ibu percaya kamu bersih dan kamu juga harus percaya Ibu juga
bersih”.

Kemudian Ibu Ayu bangkit berdiri lalu menduduki tubuhku sambil merusaha memasukan batang kontol ku
kelubang memeknya.Cerita Sex Terbaru

“Ahh Rintih kami bersamaan saat batang kontolku membelah dan masuk ke dalam lubang memek Ibu Ayu yang
sangat licin sekali, mungkin karena banyaknya air liurku yang bercampur dengan lendir nikmatnya.

Dalam posisi duduk ini, aku bisa lebih leluasa menghisap tetek Ibu Ayu dan meremas remas pantatnya.
Digoyangnya perlahan lahan kemudian diputar pantatnya dan sesekali dinaik turunkan pantatnya.

“Uhh.. Pento.. enak sayang.. enak.., ahh.. ah.. ihh.. ihh”, rintih Ibu Ayu.

Kusedot puitng susu Ibu Ayu dengan kuat sambil tanganku membelai punggung dan meremas pantatnya, kami
terus berpacu mengejar sejuta nikmat yang begitu fantastis yang selalu di hayalkan hampir semua orang,
dan akhirnya

“Arrgg Pento.. enak sekali.. sayang.. Ibu.. Ibu.. mau keluar.. nih..”.
“Tahan Bu saya juga mau keluar”, yah!, Hari ini aku tidak meminum obat kuat, aku ingin menikmati secara
alami gesekan dinging memek Ibu Ayu dengan batang kontolku.

Goyangan pantat Ibu Ayu semakin lama semakin cepat dan gesekan gesekan dinging memek Ibu Ayu dengan
batang kontolku semakin membuatku terbang melayang. Beruntung sekali aku bisa merasakan memek orang
terkenal, Walaupun Ibu Ayu bisa dibilang sudah tua, bagiku memek tetaplah memek! Thanks buat Ibu Lastri.

Akhirnya sekujur tubuhku menegang, urat urat dibatang kontolku semakin sensitive menanti ledakan nikmat
yang sebentar lagi akan keluar.

“Arrgg Pento.. Ibu sampee”,
“Arrgg buu.. saya keluarr.”

Aku dan Ibu Ayu menjerit bersamaan melepas orgasmenya dan ejakulasiku secara bersamaan, dipeluknya
tubuhku erat sekali, dan akupun memeluknya dengan erat.

Setelah lewat beberapa menit aku dan Ibu Ayu masih belum merubah posisi kami dan masih terus berpelukan
menikmati sisa sisa kenikmatan yang baru saja kami berdua lewati, dan mengatur nafas kami yang tidak
teratur.

“Pento rasanya damai sekali berpelukan seperti ini, thanks ya kamu udah bikin Ibu meraihnya.
“Sama sama Bu saya juga suka berpelukan seperti ini”, kubelai rambutnya dan kukecup keningnya.

Hari itu aku dan Ibu Ayu mengulangi dua kali lagi persetubuhan kami, di tempat tidur dan di kamar mandi,
persetubuhanku yang terakhir di kamar mandi dengan Ibu Ayu sangat fantastis, seperti layaknya seorang
gadis muda Ibu Ayu mencoba bermacam macam gaya dan yang terakhir Ibu Ayu memintaku memasukan batang
kontolku ke lubang anusnya.

Ternyata lobang anus Ibu Ayu sudah cukup longgar mungkin suaminya suka main di lubang yang satu ini atau
dengan lelaki lain yang disewanya. Setelah kugunakan kondom tanpa kesulitan yang berarti perlahan lahan
namun pasti batang kontolku masuk membelah lobang anusnya, kudiamkan sesaat sambil ku nikmati sensasinya
kemudian aku pompa maju mundur.

Jepitan lobang anus Ibu Ayu mencengkeram dengan kuat batang kontolku!, walaupun aku mencoba untuk
bertahan lebih lama akhirnya aku sudah tidak sanggup lagi menahannya!, dengan satu teriakan panjang
sambil kubenamkan dalam dalam batang kontolku di lubang anusnya, aku melepas ejakulasiku di pantatnya
dan Ibu Ayu melepas orgasme panjangnya sambil menangis tersedu sedu.

Baca JUga Cerita Seks Tante Girang

Aku benar benar merasa puas bisa membuat Ibu Ayu mencapai titik yang diinginkannya, dan harus kuakui
stamina Ibu Ayu sangat kuat sekali. Setelah beristirahat beberapa jam, pukul 12 malam, akupun pamit
hendak pulang, walaupun Ibu Ayu mencoba menahanku agar aku menginap bersamanya. Akhirnya setelah aku
ceritakan sedikit tentang diriku, Ibu Ayu pun mau mengerti dan memahami kondisiku, dengan satu
perjanjian aku harus bersedia memberikan kepuasan birahi kepadanya saat Ibu Ayu membutuhkannya. Setelah
kuberikan Nomor HP ku kukecup kening Ibu Ayu dan akupun pamit pulang.

Di dalam taksi aku masih tidak habis pikir bahwa Orang seperti Ibu Ayu yang merupakan public figur dan
artis terkenal juga nenek dari beberapa orang cucu, ternyata masih membutuhkan orang sepertiku untuk
melampiaskan dan melepas nafsu birahinya. Tapi sudahlah!, tiap orang punya Masalah dan seleranya sendiri
sendiri.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Jilat Memek

Cerita Sex Terbaru | Ini adalah kisah nyataku, Pertama aku ingin memperkenalkan diri dahulu, aku adalah seorang wanita berusia 27 tahun, namaku…, katakan Lisa, tempat tinggalku di Semarang, dan sudah setahun menikah, tetapi entah kenapa belum mempunyai anak, walaupun hubungan seks kami (dengan suami) lakukan dengan rutin dan lancar, kehidupan seks kami biasa biasa saja, bahkan cenderung membosankan, karena menurutku kurang bervariasi, tapi aku tidak pernah berselingkuh dengan orang lain selama ini, karena suamiku sangat menyayangiku bahkan cenderung memanjakanku. Tapi kesetiaanku ini berakhir sampai tanggal 19 Juni 1999 (hari Sabtu).
Hal ini dimulai dengan perkenalanku dengan dunia internet sejak sebulan yang lalu. Secara rinci aku tidak menjelaskan bagaimana aku belajar internet, tetapi sampai suatu waktu aku berkenalan dengan seorang cowok dalam acara chatting di sebuah web.

Cerita Sex Dewasa Jilat Memek
Cerita Sex Terbaru Jilat Memek

Ketika itu aku sedang belajar tentang bagaimana untuk ber-chatting di internet, temanku mengajariku untuk masuk ke web idola, lalu masuk ke forum chattingnya. Ketika aku sudah masuk ke forum, ada yang mengirimi aku private message, ternyata seorang cowok yang berumur 30 tahun, berkeluarga, juga belum mempunyai anak, namanya…, katakan Andy, berasal dari Jakarta, bekerja di sebuah Perusahaan Asing yang sedang mengerjakan sebuah proyek maintenance jalan KA (Jakarta-Surabaya), tetapi perusahaan itu mempunyai kantor cabang di Cirebon dan Semarang, sehingga Andy sering melakukan tugas meninjau kantor cabangnya, termasuk di Semarang.

Setelah kami berkenalan lewat chatting, lalu dia juga kadang-kadang menelepon (dari Jakarta), mungkin pakai telepon kantor, tetapi kami belum pernah bertemu langsung, sampai pada tanggal 16 juni 1999 Andy meneleponku, dan mengatakan bahwa dia sedang berada diSemarang untuk urusan kerja dan menawariku untuk berkenalan dan bertemu muka.

Pertama kali aku ditawari begitu, aku agak bingung, karena hal seperti ini sangat baru bagiku, sudah mengenal seseorang, tapi belum pernah bertemu, dan sekarang akan bertemu orang tsb. Tapi akhirnya aku menyetujui, kita membuat janji untuk bertemu pada hari sabtu pagi (karena kantor Andy libur, hingga Andy mempunyai waktu untuk bertemu). Kita menetapkantempat bertemunya di lobby Hotel Graha Santika (tempat Andy menginap) jam 9 pagi.

Pada hari dan jam yang sudah kita tentukan, aku datang ke sana sendirian, karena suamiku masih bekerja di perusahaannya (perusahaantempat suamiku bekerja tidak libur pada hari sabtu), tetapi sampai di sana aku tidak menjumpai Andy, akhirnya aku bertanya ke bagian reception, dan menanyakan apakah ada tamu bernama Andy dari Jakarta, setelah di-check, ternyata ada, dan aku diberi tahu nomer kamarnya. Akhirnya aku telepon ke kamarnya, dan Andy mengangkat telepon, aku menanyakan apakah dia lupa dengan janji bertemunya, Andy menjawab bahwa dia tidak lupa, tetapi karena semalam dia harus bekerja menemani tamu sampai larut malam, akhirnya dia terlambat bangun, bahkan sekarang belum mandi.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Aku dapat memakluminya, tetapi aku bingung apakah aku harus menunggu di lobby sampai dia selesai mandi, atau harus bagaimana. Akhirnya Andy menawarkan bila aku tidak keberatan, aku dapat naik ke kamarnya dan menunggu di ruang tamu di kamarnya (ternyata kamarnya mempunyai ruang tamu sendiri, semacam suite room atau apa aku tidak menanyakannya), aku agak bingung juga, tetapi akhirnya aku menyetujui untuk naik ke kamarnya. Sesampai di depan kamarnya, aku tekan bel, lalu tidak lama kemudian Andy membuka pintu.

Ternyata Andy mempunyai wajah yang ganteng sekali, dan tubuhnya juga sangat macho, setelah kita berbasa-basi di ruang tamu kamarnya, Andy bilang permisi untuk mandi sebentar dan mempersilakan aku untuk main komputernya (dia membawa komputer kecil.., notebook?), dia bahkan membantu aku untuk meng-connect-kan ke internet, lalu Andy meninggalkanku untuk mandi.

Setelah aku sendirian, aku mencoba untuk masuk ke web untuk chatting, tetapi entah kenapa kok tidak bisa masuk web tsb, setengah teriak aku menanyakan ke Andy, dan Andy menjawab mungkin web tsb lagi down, dan Andy menyarankan untuk mencoba saja web yanglain , caranya lihat di historynya (aku tidak mengerti artinya..), tetapi karena aku tidak punya kerjaan, aku mencoba bagaimana caranya untuk membuka historynya (itupun dengan cara saling teriak dengan Andy), sampai akhirnya aku dengan tidak sengaja membuka web Ceritasexterbaru.org, ini yang pertama aku membuka Ceritasexterbaru.org, ternyata isinya adalah cerita cerita seks dengan bahasa Indonesia, lalu aku mencatat alamat webnya, dengan pertimbangan mungkin aku akan buka lagi di rumah. Lalu aku mulai membaca cerita-cerita yang ditampilkan, terus terang aku mulai terangsang karena membaca cerita seks tsb, aku merasa celana dalamku mulai lembab karena vaginaku mulai basah.

Sampai akhirnya Andy selesai mandi, dan keluar menemuiku. Pertama dia kaget melihat aku sedang membaca web Ceritasexterbaru.org, akupun sangat malu melihat dia memergokiku sedang membaca Ceritasexterbaru.org, dan segera aku men-disconnect komputernya ke internet dan menutup layar web cerita Ceritasexterbaru.org tsb, tetapi karena Andy sudah telanjur melihat aku membaca Ceritasexterbaru.org, setelah beberapa waktu dia diam, akhirnya dia tertawa dan menanyakanku apakah aku pernah masuk ke web tsb, aku denganmalu malu menjawab belum. Andy bertanya lagi, bagaimana ceritanya..?, aku bingung menjawabnya…, sampai Andy tertawa lagi, kali ini sampai terpingkal pingkal, akhirnya aku juga ikut tertawa.
Setelah suasananya agak mencair, kami mulai ngobrol lagi, tentu dengan topik internet, ternyata Andy sangat menguasai internet, hingga aku dijelaskan banyak mengenai dunia internet, baru aku tahu bahwa internet tidak hanya digunakan untuk chatting dan kirim e-mail saja, ternyata sangat banyak manfaatnya. Bahkan Andy menjelaskan bahwa diinternet kita dapat membuka web dewasa, misalnya cerita 17Tahun, dan web yang menampilkan gambar-gambar seks, aku agak penasaran dengan penjelasannya yang terakhir, dan rupanya Andy mengetahui keingintahuanku, lalu dia menawarkan untuk mencoba penjelasannya dengan membuka web-web dewasa tsb, rupanya komputer Andy mempunyai satu bagian (favourite..?), yang isinya adalah alamat web-web dewasa,Cerita Sex Terbaru

hingga kita tidak perlu tiap kali menuliskan melalui keyboard, setelah Andy membuka web porno tsb, aku sangat kaget, karena isinya adalah gambar sepasang cowok-cewek sedang berhubungan seks, terus terang aku baru pertama kali melihat gambar gambar semacam itu, hingga aku sangatmalu dan tidak tahu harus bagaimana, tapi sejujurnya aku mulai terangsang dengan melihat gambar tsb, tetapi kemudian Andy mengganti web tsb dengan weblain yang isinya juga tentang orang berhubungan seks, tetapi yang ditampilkan adalah film (movie), ini juga pertama kali aku melihat film orang bermain seks, ternyata film-film semacam itu juga sama dengan blue film (kata Andy). Sejujurnya aku belum pernah melihat blue film, melihat cewek mencium bahkan mengulum penis sampai mengeluarkan sperma, dan cowok menciumi vagina cewek.

Aku mulai merasa panas dingin melihatnya, mungkin aku mulai terangsang berat, dan entah bagaimana dan kapan mulainya ternyata Andy sudah memelukku dan mulai meraba payudaraku, pertama aku ingin berontak, karena aku merasa ini tidak boleh, tetapi entah bagaimana aku tidak bisa melakukan apa-apa, aku diam saja bahkan menikmati perlakuannya, sampai tangan Andy mulai menjelajah turun ke vaginaku, aku merasa celana dalamku sangat basah, Andy lalu mulai membuka pakaianku, entah bagaimana aku diam saja, hingga aku sekarang hanya memakai celana dalam dan BH, lalu aku ditarik masuk ke kamarnya dan aku ditidurkan ditempat tidurnya yang besar, di sini Andy mulai menciumi bibirku, terasa sangat hangat, tangan Andy tidak berhenti memainkan payudara dan vaginaku,

hingga aku merasa sangat terangsang sekali, lalu Andy mulai membuka BH dan celana dalamku, dan mulai menciumi puting payudaraku, aku sudah pasrah dengan perlakuannya, dan sudah setengah sadar dengan apa yang dia lakukan, karena aku sudah sangat terangsang sekali, sampai ketika dia mulai menciumi vaginaku, aku merasakan hal yang sangat nikmat sekali (suamiku belum pernah menciumi vaginaku), aku merasa ada sesuatu yang akan meledak dari dalam vaginaku, sampai ketika aku membuka mata, ternyata Andy sedang membuka pakaiannya sampai dia telanjang bulat, ternyata Andy mempunyai penis yang sangat besar, mungkin sekitar 18-20 cm, dengan bulu yang lebat, lalu Andy mendekatkan penis di mulutku, sambil dia melanjutkan menciumi vaginaku.

Aku mengerti dengan keinginannya, karena aku baru melihat di web porno tadi, ada yang saling mencium penis dan vagina dengan posisi cewek di atas mengulum penis, dan cowok di bawah menciumi vagina. Walaupun aku belum pernah melakukan hal tsb, tetapi karena aku sangat terangsang dan juga setengah sadar, aku masukkan penis Andy ke dalam mulutku, terasa sangat susah karena penis Andy besar sekali, tetapi aku berusaha meniru cara mengulum penis (seperti di web), dan ternyata Andy mulai terangsang dengan kulumanku, aku merasakan penisnya mulai mengeras.

Sampai suatu saat Andy melepaskan penisnya dan membalikkan posisinya hingga penisnya tepat berada di depan vaginaku dan Andy mulai menekan penisnya ke dalam vaginaku, aku merasakan hal yang sangat nikmat sekali, yang belum pernah kurasakan dengan suamiku, ketika Andy mulai mengocok penisnya (mungkin karena penisnya sangat besar), setelah beberapa waktu Andy mengajakku untuk berganti posisi (aku belum pernah berhubungan seks dengan berganti posisi, biasanya dengan suamiku aku hanya berhubungan secara biasa saja), Andy menyuruhku tengkurap setengah merangkak, dan dia lalu memasukkan penisnya dari belakang, ternyata posisi ini sangat merangsangku, hingga dari liang kenikmatanku terasa ada yang meledak (inikah orgasme..?),Cerita Sex Terbaru

setelah sekian waktu Andy belum juga mengeluarkan sperma, Andy lalu mencabut penisnya lagi dan menyuruhku untuk duduk dan dia memasukkan penisnya dari bawah, posisi ini kurang nikmat bagiku, karena terasa sakit di perut, ada yang terasa menyodok perutku, untung posisi ini tidak berlangsung lama, karena Andy akan mengeluarkan sperma, Andy lalu mencabut penisnya dan mengocok penisnya sendiri di depan mukaku, sampai ketika dia memuncratkan spermanya, aku tidak sempat mengelak, hingga spermanya muncrat mengenai mukaku, bahkan ada yang masuk ke mulutku, terasa asin, aku bingung sekali ketika Andy memintaku untuk menyedot penisnya, aku agak jijik, tetapi aku pikir sudah kepalang basah, dan aku ingin merasakan bagaimana rasanya menyedot penis yang sedang mengeluarkan sperma, lalu aku akhirnya menyedot penisnya, terasa ada sesuatu yang kental masuk ke dalam mulutku, rasanya asin, dan ternyata aku menyedotnya terlalu keras, hingga Andy mendesis-desis, entah keenakan atau kesakitan, sampai akhirnya penisnya mengecil.

Baca JUga Cerita Sex Elvina

Setelah aku membuang spermanya dari mulutku ke tissue, aku telentang sambil beristirahat, ternyata Andy langsung mulai menciumi vaginaku lagi, sampai aku merasa orgasme lagi. Ternyata rasanya nikmat sekali bila vagina diciumi, setelah selesai kami berdua masuk kamar mandi untuk membersihkan sperma di mukaku dan mencuci vaginaku, Andy juga mencuci penisnya. Ini adalah pertama kali aku berselingkuh dalam perkawinanku, aku merasa berdosa terhadap suamiku, tetapi bagaimanapun telah terjadi, dan aku tidak ingin suamiku mengetahui rahasiaku. Mungkin Andy membaca cerita ini, tetaplah pada janjimu bahwa perbuatan ini adalah yang satu-satunya buat kita.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Jeritan Kenikmatan

Cerita Sex Terbaru | Namaku Ujang, untuk mencukupi kebutuhan hidup yang semakin lama semakin mencekik leher akhirnya aku memutuskan untuk mengadu nasibku, melamar pekerjaan di sebuah perusahaan ternama yang bergerak di berbagai bidang, dari sekian juta pelamar akhirnya aku diterima bekerja di perusahaan itu, badanku yang kekar dengan wajah sangar tidak dapat menutupi keramahanku, aku adalah tipe orang yang teliti, ulet, dan juga cekatan dalam bekerja, ciehhhh, pokoknya dijamin Ujang yang paling hebat..!!
Gantengkah aku?? tergantung dari sudut mana anda memandangku,

Cerita Sex Terbaru Jeritan Kenikmatan

contohnya sebagai berikut :
Jika dilihat dari atas ??? – Sulit diprediksi
Jika dilihat dari belakang ?? – jelas ngak kelihatan
Jika dilihat dari samping ??? – agak kurang jelas

Jika dilihat dari depan ??? – yah jangan dibandingkan dengan bintang film atuh !!!, nggak adil bangeetttttt !!!, nyariin lawan itu yang seimbang, misalnya sama bokir tentu aku rada-rada menang sedikit. bibirku yang tebal seksi, mataku yang indah besar bagaikan sepasang combro.

“Ujaaangggggg…..!!!” tiba-tiba terdengar suara teriakan keras dari ruangan direktur utama, lamunanku langsung buyar seketika kemudian dengan tergopoh-gopoh aku berlari menghampiri ruangan mengerikan itu, sebuah ruangan paling menyeramkan bagi para office boy, ihh, aku sampai bergidik.

“Iya…Bu…” Aku tertunduk tidak berani menatap wajah direktur utama yang merah padam, penyihir tua yang ditakuti oleh kawan maupun lawan, apalagi oleh para office boy.

Bu Selmy menatapku dengan matanya yang melotot, kalau saja seorang gadis cantik yang memelototiku pasti aku langsung horny, tapi ini seekor srigala tua yang menyeramkan dengan giginya yang runcing siap untuk melahapku hidup-hidup, dari yang aku dengar sich Bu Selmy yang berdarah Sunda-Belanda ini terobsesi dengan gadis-gadis keturunan Chinese, ada yang bilang Bu Selmy seorang sex maniac, ada juga yang bilang Bu Selmy seorang lesbi, tapi yang pasti sich staf-staf wanita di perusahaan tempatku bekerja, bermata sipit, berwajah dan putih mulus, bodynya dijamin bikin SERRRRR….!!!

“Kamu tuh gimana sich, kayak baru kerja aja..!! Punya kuping itu dipakai untuk mendengar…, coba sekarang kamu lihat, disuruh pesan jangan pake sambal eh malah dibanyakin sambalnya, kalau BODO ITU JANGAN DIPIARA DONG…!! ”
“COBA KAMU LIAT APA YANG KAMU PESAN…!! “
“Pakai kuping Bu ?? ” Aku gugup hingga menceracau tidak karuan.
“PAKE MATAAAAAA…..!!!BRAKKK!! ” Bu Selmy tambah sewot, ia membentakku sambil menggebrak meja.
“KAMU LIAT NGAK YANG MERAH-MERAH INI APAA-AN ???!! “
“Iy.., Iyaa Bu saya dengar, itu samballlll….” nafasku terengah-engah kecapaian ketika mencapai klimaks, walah !! makin ngaco…..!!
“MAKAN AJA GEDE…!! PERCUMA SAYA NGEGAJI KAMU..!! “Bu Selmy membentakku, sampai kemaluan-ku berkedut-kedut ketakutan..
“KELUAR….!!!! “.

Langkahku agak limbung ketika keluar dari ruangan penyiksaan yang sudah terkenal sampai ke seantero jagat raya ini, aku merangkak berusaha mencapai gudang, tempat persembunyian teraman bagi para OB

“UJANG….!! “
“MAMPUSSS….!! “Aku melompat karena kaget ketika seseorang memanggilku dari belakang, aku menolehkan kepala ke belakang, sementara Basri temanku sesame OB, cengar-cengir kemudian tertawa ngakak terpingkal-pingkal.
“Diapain lu sama Bu Selmy…?? Sampe lemes begitu kaya abis muncrat HUA HA HA HA “
“Boro-boro, muncrat, yang ada jantung gua lepas!! ” aku menggerutu panjang lebar, Basri tambah cekakakan.
“BASRIIIIII……!!! ” kembali terdengar teriakan keras yang melengking, wajah Basri langsung pucat, duh Basri mirip seperti tawanan yang hendak dihukum mati, ia melangkah lemas masuk ke ruangan XXX.

Itulah sepenggalan mimpi buruk yang menjadi kenyataan dan selalu setia menghantui kami para Office Boy di perusahaan besar itu.

“Ujang… sini….” seorang gadis cantik melambai-lambaikan tangannya ke arahku, beruntung banget bagiku karena ternyata yang memanggilku kali ini adalah Nona Shasha.

Bu Selmy, sangat amat anti banget pada pria, makanya staf-staf diperusahaan kami kebanyakan wanita.
Jika ada staf pria paling staf dengan jabatan kecil atau juga macam kami inilah.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Iya Non… ?? ” Aku langsung stand-by, siap untuk menanti perintah.
“Tolong kamu fotocopy-in berkas-berkas ini, inget jangan salah lagi yach” Non Shasa tersenyum ramah kemudian jari-jari lentiknya kembali mengetik di atas keyboard, otak kotorku langsung bekerja, kuraih tubuhnya yang sexy dan kupeluk dengan erat,

“OAHHH, AHHHH AHHHHHHH….!!!”
“Ahhhh Non Shasaaaa…, Oyeahhhhh…”
“Ujangggg, Euhhh, enakkk amat sichhhh…….”
“Memek Non Shasha juga enakkkk…., sempittt…..”
“Kayaknya sich bukan punyaku yang sempit, Titit kamu yang kegedean Owwwwwwwaaahhhhh…..”
“Jrebbb…, Jrebbbbb…, Jrebbbbbb…..”
“Owwww, Owwwww,,,, Ampun Janggg, Akhhh….”

“Jang ?? koq malah bengong sichh….”aku kembali tersentak tersadar dari dunia khayalku ketika terdengar suara Nona Shasha yang menegurku, si cantik itu menatapku dengan tatapan matanya yang menyelidik.

“Ooo, Iy.. Iyaa Nonn…..” aku menutupi selangkanganku yang menggembung ke depan dengan setumpukan berkas-berkas yang harus difotocopy, celana panjang ini terasa semakin sesak ketika senjata superku meronta liar, panjang, dan keras, aku melirik ke kiri dan ke kanan, dengan pede kutekan tombol-tombol yang ada, kemudian Ujang yang hebat ini berteriak keras, gembira karena “keberhasilannya…”.

“MAMANNNN, TULUNGIN DONGGGG…..!! “

“WADUHH JANGGGG !!! Lu apain mesin fotocopynya??” Maman bengong menatap mesin fotocopy yang sudah meringkuk tanpa daya tidak sanggup ketika aku yang super hebat ini menurunkan titahnya, aku hanya tersenyum pahit, kemudian memohon dengan memelas.

“Makanya Jang, jangan keseringan nonton film yang enggak-enggak, masa mesin fotocopy lu sodok juga, jadi rusak-kan!!!” Maman menunjuk sesuatu diselangkanganku, ia cengengesan menyindirku. Akhirnya dengan bantuan Maman aku berhasil juga menyelesaikan tugas dari bidadariku yang cantik, Nona Shasa.

Duhhh, si putih yang sexy mulus pasti sudah tidak sabaran menungguku, senyum di wajahku langsung lenyap ketika terdengar teriakan-teriakan keras Bu Selmy di ruangan Shasha.

“Shasha, saya sudah nunggu dari tadi, mana copyannya ?? “
“Eee, itu, ituuuu, lagi difotocopy Buuuuu…” Shasha tertunduk tanpa berani memandang wajah Bu Selmy.

Dengan gagah berani aku membuka pintu dan maju ke hadapan Bu Selmy, kutampar dan kujambak rambutnya , “DASAR PELACUR TUA, JANGAN GANGGU NON SHASHA, JIKA BERANI HADAPI AKU…..” Ujang si pendekar sakti, mengeluarkan jurus terhebatnya, kutampar lagi mulut Bu Selmy sampai ia terjengkang..Cerita Sex Terbaru

“UJANGGGG……,” Glekkkkk khayalanku berlari ketakutan, lidahku mendadak kelu kemudian tubuhku kaku menengang, tengkukku terasa dingin ketika Bu Selmy menatapku dengan beringas.
“Kamu fotocopy di mana ??? lamanya kebangetan !!, sampe setaun..!! “
“ENGGAK BU, cuma 2 jam Saja…..”Aku menjawab dengan polos.
“BELEGUGGG….SIAH..!!,” Bu Selmy bertambah murka, wajahnya semakin kemerahan seperti istrinya Rahwana, dengan kasar ia merebut setumpukan berkas yang sudah difotocopy dari tanganku, sementara Shasha mengambil berkas asli dari tanganku.

“DASAR GOBLOKKKK…SEMUA!!!!.BLAMMM!!!.” sambil membentak dengan keras Bu Selmy membanting pintu.

Karena terkejut tubuh Nona Shasha sampai terpelanting, berkas-berkas document berserakan di atas lantai, dengan sigap aku meraih pinggangnya yang ramping, mana mungkin kubiarkan Nona Shasha terjengkang tanpa daya, kedua tanganku membelit pinggangnya yang ramping, secara otomatis wajah kami semakin mendekat.

Suasana berubah menjadi hening, ketika aku dan dia saling berpandangan, Ohhhh, baru kali ini wajahku sedekat ini dengan wajahnya, wajah cantiknya tampak tegang, entah karena baru dibentak oleh Bu Selmy atau karena wajahku semakin mendekat ke wajahnya.

“Cuppphhh….” dengan memberanikan diri kukecup bibirnya yang sedikit merekah, nafas Nona Shasha sesekali tertahan ketika tanganku merayapi tubuhnya, sementara bibirku melumat bibirnya yang seksi, kukulum-kulum dan kuemut bibir Non Shasha
“Emmm, Mmmmmmhh, Mmmmmhhh” dengan lincah tanganku melepaskan blazer warna hitam yang menempel di tubuhnya yang seksi,

tiba-tiba tubuhnya tersentak ketika tanganku mulai berani melepaskan sebuah kancing baju kemeja putihnya, ia berusaha berontak, kudesakkan tubuh mulusnya ke arah dinding untuk meredam perlawanannya, sambil melumat-lumat bibirnya, tanganku kembali bergerilya melepaskan kancing-kancing baju kemeja putih Non Shasha, ia hanya mendesah panjang ketika aku melepaskan kemeja putihnya.

“Uhhhh, Ujanggg…..” Nona Shasha menggeliat lembut ketika aku membalikkan tubuhnya, kulepaskan pengait branya kemudian kuloloskan bra Nona Shasha melalui kedua tangannya,

kutekan-tekan bokongnya kemudian kuremasi buah pantatnya yang bulat padat, tidak lupa aku juga melepaskan rok mini ketat warna hitam yang membalut pinggangnya, tiba-tiba ia membalikkan tubuhnya, kearahku..

“Wahhhhhh…….., Heuhhhhhh……” tubuhku terluka berat ketika terserempet buah dadanya yang membuntal padat,

Wuihhhhhhhh….., Buset dah, gundukan payudara Nona Shasha menempel di dadaku ketika ia mengalungkan kedua tangannya di leherku. Gundukan itu terasa kenyal, hangat dan lembut ketika menggesek tubuhku, Ohh Beibei..!! I love you Shasha…!!

“Emmmhhh, Emmmmhhh. Ckkk Ckkk ” Bibirku kembali melumati bibirnya,

aku menjulurkan lidahku untuk bermain dirongga mulutnya, berusaha mengajak lidah Nona Shasha untuk bermain – main dengan lidahku, semula ia hanya diam, perlahan-lahan permainan lidahku membuatnya semakin bernafsu, sedikit demi sedikit lidahnya semakin terjulur keluar, kuciumi lidah itu dan kuhisap-hisap. Aku menundukkan kepalaku sedangkan Non Shasha berjingjit ketika berciuman denganku maklumlah tubuhku tinggi seperti pemain basket, tinggi Non Shasha hanya seulu hatiku saja. Tiba-tiba Nona Shasha menarikku dan mendudukkanku di atas kursi sementara ia bersujud di antara kedua kakiku, berkali-kali tangannya hendak menarik resleting celanaku, tapi batal lagi, batal laggiiii…., akhirnya dengan terpaksa aku membuka sendiri resleting celanaku dan mengeluarkan benda besar panjang kehitaman

“Wowwww….????!! Ihhhh Ujanggggg ” Non Shasha melotot menatap batang kemaluanku yang besar dan panjang, kubimbing tangannya ke arah batang kemaluanku, jari-jari tangannya yang lentik kini mengusapi batang kemaluanku, berkali-kali ia bergantian memandangi wajah dan batang kemaluanku yang besar dan panjang.
“Shasha sayangg, ….Ouchhh ” Aku terperanjat ketika tangan Nona Shasha menarik batang kemaluanku,

aku memandanginya keheranan, kusangka Non Shasha marah karena aku memanggil namanya langsung, tanpa embel-embel, Shasha menelan ludah beberapa kali sambil mengelus benda panjang di selangkanganku.

“kocokin dong…” Aku menjawil dagunya, aku semakin lebar mengangkangkan kedua kakiku ketika Nona Shasha mulai mengocok-ngocok batang kemaluanku.
“Non Shasha pernah ewean ?? ” aku bertanya padanya, aku tersenyum lebar ketika ia menggelengkan kepalanya.
“Kamu pernah ?? “
“Hhhhhhh, Dulu waktu kecil saya pernah diperkosa….” Aku menghela nafas panjang mengingat masa-masa kelabuku
“Gimana rasanya ?? enakkk ?? ” Non Shasha tambah penasaran.

“Kalau yang memperkosa saya secantik Non Shasha sich pasti enak… “dalam hati aku menangis sesegukan ketika mengingat seorang tante bertubuh gemuk menelanjangiku dan kemudian memperkosaku habis-habisan (kisah sedih tempoe doeloe, ehek ehekkkk..).

“Ngomong-ngomong Non Shasha mau merkosa saya nich ?? “

“Enak aja…!!, ya enggak lahhh..!!, aku cuma pengen tau aja koqq…” Nona Shasha mendekatkan kepalanya ke arah batang kemaluanku, ia segera menarik kepalanya sambil menutup hidung dengan tangan kanannya.
“Ihhhh, koq bauuu yachh….”Cerita Sex Terbaru

“WADUH, itu mah udah dari sananya…,siniiii…. “tanganku menekan belakang kepala Non Shasha agar ia terbiasa mencium wangi dan harumnya batang kemaluanku, berulang kali aku membujuknya agar mau menjilati dan menghisapi penisku, namun dengan tegas ia menolak keinginanku, akhirnya aku hanya pasrah membiarkan tangannya mengelusi dan mengocok-ngocok batang kemaluanku.

“Shasha, gantian donggg….” aku meraih tubuhnya dan mendudukkan Non Shasha di atas kursi sedangkan aku berlutut di hadapannya, kuelus-elus bulatan payudaranya sampai ia menggelinjang kegelian. Kuremas -remas induk payudara Non Shasha seperti yang sering kulihat di film – film porno yang sering kutonton, pantesan pemeran pria ketagihan megang-megang susu pemeran wanita, ternyata rasanya aduhai banget, hangat, lembut, kenyal rada-rada keras. Kedua tanganku membelit melingkari pinggang Non Shasha, kuciumi bulatan buah dadanya yang semakin menggembung padat seperti dua buah gunung yang hendak meletus.

“Ahhh, Ujangggg, kamu belajar dari mana sichhh….”Non Shasha menggeliat kegelian ia berusaha meronta ,aku semakin erat membelit pinggangnya yang ramping, kuciumi induk payudara Non Shasha yang sekal, lidahku terjulur keluar seperti lidah seekor ****** yang sedang kehausan, kujilati belahan dadanya yang lembut halus. Ujung lidahku menari-nari memutari putting susunya, kujepit dengan bibir atas dan bibir bawahku yang mengatup kemudian bibirku bergerak ke kiri dan ke kanan seperti gerakan orang sedang membilas pakaian.

“Nguhhhh, Unnnhhhh.. Akkhhh Ujanggg… geliii, aduhhh, aduhhh!” Non Shasha mendesah-desah kegelian, kedua tangannya berusaha mendorong kepalaku.

“HHHHH..” Non Shasha menghela nafas ketika tiba-tiba aku mencaplok puncak payudaranya, percuma saja ketika Non Shasha berusaha menarik dadanya, karena kedua tanganku malah mendorong punggungnya ke depan sehingga buah dadanya semakin membusung ke depan.

“Gila kamu, Ujang hentikan.!!, aduhh, Hssssshh Hhhhsssss…” Nona Shasha semakin sering mendesis lirih ketika aku semakin rakus menciumi, menjilati dan mengenyot-ngenyot payudaranya, sambil melakukan kenyotan-kenyotan kedua tanganku bergerak cepat menarik kain segitiga itu dari selangkangan Non Shasha, kutarik lepas kain segitiga putih itu.

“Ujanggg, Ohhh, Ujangggg…, ” kini kedua tangan Non Shasha malah memeluk kepalaku dan membelai-belai rambutku

Aku menatap wajahnya yang cantik kemudian bibirku kembali mengejar bibirnya, kukecup-kecup dengan lembut sebelum akhirnya aku menjulurkan lidahku. Lidah Non Shasha juga terjulur keluar menyambut lidahku, akhirnya lidah kami saling mengelus, menjilat dan mengait, ciumanku kembali turun mencumbui kedua payudaranya, terus semakin turun, turun ke perut dan

“Ahmmmmm, Aaaa….” Non Shasha mengatupkan mulutnya rapat-rapat, ketika aku mulai menciumi permukaan vaginanya, kubasuh dan kumandikan rambut-rambut tipis yang menghiasi daerah intimnya, hidungku kembang kempis ketika menghirup aroma vaginanya yang wangi menggodaku agar segera melakukan penjelajahan lebih lanjut.

Aku menciumi bibir vaginanya kemudian kujilati belahannya yang mulai dibasahi cairan-cairan kewanitaanya yang meleleh mirip seperti cairan lilin yang meleleh, kubersihkan belahan vaginanya dari lelehan – lelehan cairan nafsunya yang terasa gurih dimulutku.

“Ehhh, Nggakk…. Mauu, jangan Ujangg…!! ” Non Shasha panik ketika aku menggesek-gesekkan kepala penisku pada belahan vaginanya.

“Yaaa, terserah, silahkan aja non Shasha teriak makin keras, paling juga kita digerebek terus dipaksa kawin… he he he…. ” Aku mengancamnya, tapi terus terang dalam hati aku merasa was-was kalau Non Shasha beneran teriak mampuslah aku..!!!

“Ujanggg, jangan Ujanggg, Aku nggak mauuu…! Tolong Ujang..!!” Nona Shasha berbisik memelas ia memohon padaku, sementara aku semakin keras berusaha membobol vaginanya, berkali-kali kujejal-jejalkan kepala penisku sampai akhirnya perlahan-lahan kepala penisku mulai membelah belahan vaginanya.

“Ujang aku mohonnn, Jangaaaahhhhhhh….!!!Ampunnn Ammmhhh, Hkkk Hkkkkk, Hkkkk ” Nona Shasha tidak sanggup untuk meneruskan kata-katanya, matanya mendelik , kemudian kepalanya tergolek ke samping kanan, ia terisak berusaha menahan tangisannya..

“Krrrtt…, Brrrttt…..Ammmfffhhh, sakit… Ohhhhh” Non Shasha berusaha keras menahan jeritannya ketika ada sesuatu yang berderak di dalam vaginanya, rasanya enak sekali ketika kepala penisku merobek-robek selaput kegadisannya, kutekankan batang kemaluanku semakin dalam. Batang penisku yang besar dan panjang mengggeliat setengah mati berusaha menjelajahi gua sempit yang selama ini belum pernah terjamah oleh siapapun.

Kutarik kemudian kubenamkan batang kemaluanku sekaligus, ada cairan-cairan merah bercampur cairan kewanitaan Non Shasha, yang meleleh, ketika Aku berkali-kali menarik dan menjebloskan batang penisku.

“Ohhhhh….” terdengar rintihan kecil Non Shasha, tubuhnya yang seksi dan mulus menggeliat-geliat resah ketika aku mulai mengayun-ngayunkan batang kemaluanku menyodok- nyodok lubang vaginanya, uhh, gila sempit banget lubang vaginanya.

Batang kemaluanku begitu kesulitan ketika berusaha melakukan genjotan – genjotan ala Ujang yang hebat, kucolok-colok belahan vaginanya dengan batang besar di selangkanganku.

“Wahhh Shasha, memek lu enak banget sich” Aku semakin ngelunjak, kugenjot-genjot lubang vaginanya, semakin lama semakin kuat kuayunkan batang kemaluanku menyodok-nyodok belahan vagina Non Shasha yang menggigit batang kemaluanku.

“UJANGG…., Oww..!! Crrr Crrrrttt…..”lubang vagina Non Shasha terasa seperti sedang mengunyah batang kemaluanku, rasanya enak sekali ketika lubang vaginanya berkedut-kedut mengenyot batang penisku.

“Cleppp, Cleppp, Cleppp, Clepppp” suara-suara becek terdengar semakin nyaring ketika batang kemaluanku menyodoki belahan vaginanya yang sudah banjir oleh cairan kenikmatannya, kutusuk-tusuk belahan vagina Non Shasha dalam gerakan-gerakan lembut yang teratur untuk menikmati kehangatan dan jepitan lubang vaginanya yang peret, kubelai rambutnya dan ia menatapku dengan tatapan matanya yang sayu.

Kupandangi buah dadanya yang bergoyang-goyang dengan indah ketika kusodokkan batang kemaluanku, kucubit dan kutarik-tarik putting susunya sampai ia mendesis sambil menggeliatkan tubuhnya yang sudah basah, bercucuran air keringat..

“Ohhh, Ujanggg….!! Enakkk…., Ujanggg…..!! ” kedua tangan Nona Shasha berpegangan pada lengan kursi ketika aku berusaha setengah mati menggerayangi dan meremas-remas buah dadanya sambil menyodok-nyodokkan batang kemaluanku.

Aku semakin ketagihan untuk menggenjot-genjot vagina Non Shasha, rasanya nikmat sekali ketika batang kemaluanku mengexplorasi lubang vaginanya yang sempit dan seret, kubenamkan batang kemaluanku dalam-dalam sambil meremas induk payudaranya. Ia menatapku seolah sedang memohon agar aku kembali menggenjoti vaginanya, ceritasexterbaru.org sementara aku malah terkagum-kagum menatap lekuk liku tubuhnya sambil mengelusi kedua pahanya yang sedang mengangkang, tubuhnya yang putih mulus kini terkulai pasrah dihadapanku, ia tampak kecewa ketika aku mencabut kemaluanku, kubersihkan selangkangannya dengan kertas tissue.

“Ahhhhhhhhhhhh…., ” Non Shasha mendesah panjang ketika aku menjilati batang lebernya, kedua tangannya memeluk kepalaku, harum tubuh Nona Shasha semakin membuatku terangsang, kugeluti dan kucumbui lehernya, seperti film-film yang sering kutonton, hanya bedanya kini akulah aktor utama yang terganteng di dalam ruangan ini, tiba-tiba aku melirik ke kiri dan ke kanan, emang nggak ada laki-laki lagi selain diriku ini T_T Jari tanganku mencubit dan menjepit putting susu Non Shasha, kemudian kupelintir-pelintir putting yang keras meruncing itu, kuusap-usap pangkal payudara Non Shasha bagian bawah, kubelai dan kemudian kuremas-remas dengan lembut.

Nona Shasha memberikan reaksi yang membuatku semakin bersemangat untuk mengelus-ngelus dan meremasi gundukan buah dadanya yang putih menggembung.

“Ujangg, kamu belajar dari mana sichhh, koq enak amattt….” Tanpa sadar Nona Shasha merintih lirih ketika aku menjulurkan lidahku keluar dan menggergaji putting susunya dengan lidahku, berkali-kali ujung lidahku yang lancip memutari putting susunya, lidahku menarikan tarian birahi untuk merangsang Non Shasha yang cantik.

“Cuppp Cuppppp, Hummmm.. Mummhhhh” kukecupi gundukan buah dada Non Shasha sebelum akhirnya kukemut-kemut putingnya yang berwarna kemerahan, kubenamkan kepalaku diantara kedua buah dadanya, dengan semakin rakus kujilati belahan dada Nona Shasha, sesekali kuciumi dan kugigit-gigit kecil induk pentil susunya yang semakin lancip.

Mataku sampai teler ketika ia mengangkangkan kedua pahanya lebar-lebar, ia seperti menantangku untuk segera menikmati belahan vaginanya, wajahnya yang cantik tertunduk malu, ia tidak berani menatapku. Kutundukkan kepalaku sambil menjulurkan lidah keluar. Perlahan-lahan lidahku menggelitiki belahan bibir vaginanya, kukorek-korek lubang vaginanya yang menebarkan aroma yang membuatku semakin gemas melumat-lumat vaginanya, kueemut-emut bibir vaginanya, kuhisap-hisap lubang vagina Non Shasha yang bertambah basah karena cairan nafsunya yang semakin banyak meleleh.

“Aaaaa…, Essshhh, Ouuhhhh… Ujangggg, Kamu nakallll Ekkhhh..”

Lidahku menggelitiki daging kecil mungil yang biasanya disebut sebagai itil atau kelentit, sesekali tubuh Nona Shasha tersentak ketika lidahku mengait daging itu.

Kugesek-gesek belahan vagina Nona Shasha dengan mengunakan kepala penisku, kemudian kujejalkan kembali batang penisku membelah belahan vagina Non Shasha, aku semakin bernafsu, ATAS NAMA CINTA, Emmmnh salah ding.., ATAS NAMA NAFSU!!!!, kurojok-rojokkan batang kemaluan kuat-kuat sampai Nona Shasha meringis kewalahan menerima sodokan-sodokanku.

“Ahhhhhhhhhhh…., ” Mata sipitnya terbelak lebar sementara mulutnya terbuka lebar seperti hendak mengucapkan huruf “A”, berkali-kali tubuh seksinya tersentak-sentak dengan kuat menerima jatah sodokan mautku yang menghajar lubang vaginanya.
“Ennnhhh, Ennnhhh…, Assshhhh,, Hssshhhhh” berkali-kali Nona Shasha mendesis pelan, kepalanya terlempar ke kiri dan ke kanan.

Tampaknya ia semakin kewalahan menghadapi genjotan-genjotan penisku, kuhajar belahan vaginanya sambil menatap dalam-dalam ekspresi wajahnya, dari ekspresi wajahnya tampaknya ia sangat menikmati sodokan-sodokan batang penisku. Aku semakin bernafsu menghantamkan penisku, kurojok dan kusentakkan batang kemaluanku kuat-kuat, akhirnya dalam hitungan menit Nona Shasha kembali menggelepar tanpa daya.

“Crrrr…, Crrrrtt Crrrrreettt….., Hssssshh, gila kamu.. Owww, pelannn Sssh”

kutarik dan kubetot batang kemaluanku kuat-kuat, kemudian kuayun-ayunkan dengan sentakan-sentakan kuat yang berirama, kusodok-sodok belahan vagina Non Shasha, Clepppp.. Clppppp… Clpppppp, suara-suara aneh itu terdengar ketika aku membenam-benamkan batang kemaluanku menyodok belahan vaginanya.

Aku menarik nafas panjang – panjang, kemudian kutarik tubuh Non Shasha, kini ia nungging diatas lantai, kugesekkan kepala kemaluanku pada belahan vaginanya kemudian kutekankan kepala penisku yang semakin terbenam di belahan vaginanya, setelah membekap mulutnya dengan bibirku kujebloskan benda panjang di selangkanganku menyodok vaginanya dari belakang.

“Haemmmm… !!” Non Shasha menjerit keras dan kupompa vaginanya dengan lembut, kedua tanganku meraih buah dadanya dari belakang, sambil menyodok-nyodok vaginanya aku meremas-remas kedua gunung kenyalnya.

“Hhhhh Hhhhhhhhhh.. Hssshh Ujanggg Hssssss “terdengar suara Non Shasha mendesis pelan ketika aku melepaskan kuluman bibirku , hembusan nafasnya yang harum dan hangat menerpa wajahku, entah kenapa tiba-tiba Non Shasha tiba-tiba terisak menangis, air matanya meleleh melalui pipinya, aku hanya tersenyum sambil mengecup pipinya, kubelai rambutnya yang dicat pirang, Shasha benar-benar cantik, pinggangnya ramping, perutnya rata, kuremas pinggulnya dan kutepuk bokongnya.

Baca Juga Cerita Seks Tuker Bini

Non Shasha semakin kuat terisak ketika tubuhnya terayun-ayun, sambil mengayunkan batang kemaluanku aku memejamkan mataku untuk lebih meresapi kenikmatan belahan vaginanya, kuaduk-aduk belahan vaginanya kuat-kuat

“Crrrrr Crrrrr…… Crrrrrrr…… Nhhhhh” tubuh Non Shasha mengejang kemudian terkulai lemas, ia meringis ketika aku memompa dengan semakin cepat dan dalam, menusuki belahan sempit vaginanya dari belakang, kedua tanganku mengelus pinggangnya yang ramping, tubuhnya yang putih dan mulus terdorong maju mundur dengan teratur ketika aku menjejalkan benda besar di selangkanganku menyodok-nyodok vagina Shasha yang sedang menungging, sesekali terdengar suara isak tangisnya, si cantik Shasha menangis, tangisannya terdengar begitu merdu karena diiringi suara rintihan-rintihan kecil yang membuatku semakin bernafsu merojok-rojok liang vaginanya yang peret.

“UJANGGGG……!!! ” tiba-tiba terdengar suara jeritan keras memanggil namaku, jeritan penyihir tua yang menakutkan, membuat konsentrasiku buyar, pertahananku hancur berantakan.

“Huek…, ngahaaakkk Kecrotttt… Crrrotttttt….” jeritan keras itu membuatku kehilangan kendali, berkali-kali penisku menyemburkan lahar panas, padahal aku masih ingin menggarap tubuh mulus nona Shasha dengan batang kemaluanku yang besar dan panjang, Non Shasha menahan nafas ketika aku mencabut penisku. Aku segera bangkit dan memakai kembali pakaianku, karena kembali terdengar jeritan keras menggelegar memanggil namaku.

“UJANGGGGG……!! ” kembali terdengar jeritan pembawa nikmat melengking tinggi memanggil namaku, (Ujang lagi..!, Ujang Lagii…!!sabar atuhh..!! cape nihh abis ngentot tapi EUNAKKKKK )

Sebelum keluar dari ruangan itu aku masih sempat mengecup bibir Nona Shasha yang seksi, ia hanya diam menatapku yang meremas payudaranya kemudian menarik gemas putting susunya hingga ia mendesis lirih, sebelum menutup pintu ruangan itu aku kembali mengintip kedalam, Shasha sedang memakai celana dalamnya dengan terburu-buru, ia membalikkan tubuhnya ketika menyadari ada sebuah kepala yang tersembul dari sela-sela pintu yang hampir tertutup…., Kepalaku he he he…, ingatlah wajah burukku yang dipenuhi bekas luka bopeng ini Shasha sayang, karena AKULAH PEJANTANMU…….!!

“UJANGGGGGG…..!! “
“IYA BUUUUUU…….!!”

Di sore hari aku menggaruk-garuk kepalaku sambil membersihkan WC kantor, aku mengeluarkan dan memegang senjataku, kukocok benda di selangkanganku hingga menegang maksimal……… aku tersenyum mengingat kejadian tadi sore sepulang jam kantor, langkah Non Shasha agak mengangkang, ia tertunduk malu ketika aku menatapnya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Perawatan Wajah

Cerita Sex Terbaru | Gubraaaakk…!!! Bunyi pintu dibanting mengagetkan aku dan istriku yang sedang bertempur di sore yang tenang.
“Hahh, ganggu orang aja!” kataku kesal.
“Paling si Dita, Pah.” sahut istriku sambil memakai daster.

Cerita Sex Terbaru Perawatan Wajah

Jadi loyo deh burungku, rutukku dalam hati. Untung mertuaku lagi keluar kota jenguk sodaranya yang lagi sakit.

Itulah serba-serbi kehidupan kami di rumah ini. Kami adalah keluarga besar. Semenjak menikahi istriku 2 tahun yang lalu, aku memang numpang di rumah mertua. Di rumah ini ada juga mertua perempuan, janda berusia 50 tahun, adik istriku-Dita, 22 tahun. Sedangkan aku Rudi, 29 tahun, dan istriku Maya, 27 tahun. Ayah mertuaku sendiri sudah meninggal setahun yang lalu. Kami belum dikaruniai anak walaupun sudah 2 tahun menikah. Maklum sama-sama sibuk kerja dan ngejar karir.

“Ada apa, Dit? Ribut lagi sama Robby?” tanya istriku. Robby adalah nama tunangan Dita.
“Pulang malming kok marah-marah gitu?” lanjut istriku.
“Iya, Mbak. Habisnya si Robby ngeledek terus.” jawab Dita sambil tiduran telungkup di kamarnya yang bersebelahan dengan kamarku.
“Ngatain jerawat lagi?” tebak istriku.
“Iya, Mbak, di depan mamanya lagi. Aku kan jadi kesel!” jawabnya sambil sesunggukkan.
“Katanya kok beda sama kakak kamu yang mukanya mulus!” lanjut Dita.
“Hmm, ntar deh Mbak kasih tahu rahasianya!” kata istriku sambil ngelus-ngelus rambut Dita dan matanya menggerling nakal kepadaku.

Aku yang berdiri di pintu kamar hanya bisa melongo, sambil horny liat sepasang paha Dita yang pake rok mini berbaring telungkup hingga keliatan CD ungunya.

Sedikit gambaran mengenai Dita: 165cm, 55kg, cup 34B, putih, rambut panjang bergelombang. Sedangkan Maya istriku, 168cm, 50kg, cup 34B, putih, rambut lurus panjang.

“Janji ya, Mbak?” kata Dita manja.
“Iya, nona manis. Jangan ngambek lagi ya?” sahut istriku.
“Kita lagi enak-enakan, jadi keganggu deh. Gagal maning – gagal maning!” kataku sambil ngeloyor ke kamar mandi.

Kulihat disudut mata, Maya melotot ke arahku.

Malamnya aku coba pancing-pancing istriku, maklum tadi sore ngegantung. “Tunggu, Pah, si Dita blom tidur tuh!” kata istriku sambil matanya nunjuk Dita yang lagi nonton TV.

“Udah ga tahan ya, mas Rud?” tanya Dita nengok ke arahku sambil senyum-senyum.
“Bay de wey, Mbak Maya kan janji mau ngasih tahu rahasia kulit muka Mbak yang halus itu. Soalnya dulu khan Mbak Maya jerawatan juga!” cerocosnya lagi.
“Oooh itu… justru ini juga Mbak Maya mau perawatan muka alias facial!” kata istriku.
“Udah deh, kamu tunggu disitu, ntar Mbak bawain obat facialnya. Ayo, mas, aku juga sudah ga tahan?” ia berdiri dan menarik tanganku ke kamar.
“Jangan nguping ya, apalagi ngintip!” kataku ke Dita.
“Sip, Mas!” sahut Dita.

Ga perlu diceritain proses pertempuran kelamin kami. Biasanya menjelang ejakulasi, aku cabut kontolku dan kukocok cepat dan kusembur ke muka istriku (hmm, mungkin ini penyebab kami belum punya anak). Aku sih oke-oke aja selama Maya puas dan akupun puas.

“Pah, tolong panggilin Dita!” kata istriku.
“Hah?! Ga malu emang? Kamu kan belepotan gitu?” tanyaku.
“Udah, cepetan! Biar si Dita tahu obat perawatan muka yang paling manjur!” lanjut istriku.

Aku pun keluar kamar.

“Dit! Dita!” bisikku sambil menggoyangkan tubuh mulus Dita. Rupanya ia tertidur di sofa, mungkin kelamaan nunggu kali ya, batinku

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Dasar emang si Dita kalo tidur rada susah bangun, ia tetap diam terlelap. Kesempatan nih! bisikku dalam hati. Segera kuelus-elus pahanya yang putih mulus, trus naik ke perutnya, lalu kuremas-remas lembut toketnya, sungguh kenyal dan empuk. Dita menggeliat-geliat.

“Dit! Bangun!” kataku.

Ia menguap.

“Dah selesai ya, Mas? Mbak Maya mana?” katanya sambil kucek-kucek mata.
“Tuh, ditunggu Mbak Maya di kam” jawabku.

Dita langsung bangun menuju kamar. Aku berjalan di belakangnya, terlihat CDnya menerawang karena ia cuma pake daster transparan selutut. Busyet! Pantatnya bulet banget, batinku. Tanpa terasa kontolku bangun lagi.

“Oooo… jadi obat facialnya pake ini?” kata Dita sambil mencolek maniku yang meleleh di muka Maya.
“Iiihh… lengket!” teriaknya. Istriku cuma tersenyum melihat kegelian adiknya.
“Emang si Bobby ga pernah nyemprot di muka?” tanyaku sambil pelototin toket Dita yang ga kebungkus BH.
“Mas Bobby kalo Dita kocokin, begitu mau keluar langsung ambil tissue.” kata Dita, terus terang.
“Emang kalian sudah pernah ML?” tanyaku lagi.
“Weee, mau tahu aja!” jawab Dita sambil melotot ke arahku yang lagi melototin toketnya.
“Nih, kamu cobain, Dit!” kata istriku.
“Yang paling bagus itu yang langsung nyemprot dari ‘alatnya’, soalnya masih panas, jadi langsung kerasa khasiatnya,” kata istriku lagi.
“Coba, Pah, keluarin lagi!” ia menoleh kepadaku.
“Hah?!!” kataku kaget. Beneran nih?
“Malu ah, ada Dita!” kataku nolak, padahal ngarep banget.
“Sini, Pah, aku kocokin. Ntar kalo mau keluar, nembak di mukanya Dita aja!” istriku bangun sehingga selimutnya melorot, terpampang lah toketnya yang putih bulet dengan puting coklat mancung.

Langsung saja ia melorotin boxerku dan muncullah si Junior yang sudah greng.

“Tuh kan, udah bangun! Hayo, kamu ngeliatin siapa?” kata istriku nakal sambil mengurut kontolku.
“Oohh… oohhh… gila kamu, May!” kulihat Dita cuman melongo (kagum kayaknya, ngeliat juniorku yang berukuran 19cm dengan diameter 4cm).

Istriku langsung tancap gas, ngemut kontolku sambil tangannya ngelitikin biji pelerku.

“Aahh… ssshh… akhh… okhh… mantap, Mah!” ceracauku. Tanganku langsung beraksi milin putingnya kiri-kanan.

istriku terus mengemut penuh nafsu, akibatnya… “Maaaah… ssshh… aku mau keluaaargh… ahh… ahh…” desahku tertahan.

“Sini, Dit. Ga usah malu!” kata istriku sambil geser ke samping. Tangannya tetep ngocokin kontolku yang sudah siap meletus.Cerita Sex Terbaru

Dita beringsut kehadapanku. Kupegang pundaknya pake tangan kanan, sementara tangan kiriku langsung hinggap di toketnya sebelah kanan. “Akhh… akkhh… aaaaahh… yessssh…”

Croot! Croott! Croott! 3 kali tembakan maniku ke arah muka Dita. Kelihatan Dita kaget, mangap, ga siap, jadinya ada sebagian yang masuk ke mulutnya.

“Iiihh, hueeek!” katanya mau muntah.

Dengan sigap, istriku meratakan maniku ke seluruh muka Dita, sementara tanganku masih tetep ngeremes toket Dita, malah udah masuk ke leher dasternya, milin putingnya bergantian kiri dan kanan. Mumpung dia ga nyadar, pikirku.

“Hushh, mas, tangannya nakal!” tegur istriku sambil melotot.

Dita yang nyadar, langsung mundur sambil nyilangin tangannya di dada. ”Ah, Mas kurang aj” teriaknya.

“Uupss… maaf, abisnya kebawa suasana!” kataku membela diri.
“Sekarang kamu tiduran dulu, Dit. Ntar kira-kira sejam atau kalau sudah kerasa kering, baru dicuci pake pembersih wajah!” kata istriku memberi instruksi ke Dita.

Lalu dia menoleh kepadaku.

“Udah, Pah. Jangan melotot gitu. Kayak yang ga pernah lihat cewek aja, kita lanjut ronde dua yuk?” bisiknya genit.
“Dimana, Mah? Di sini?” tanyaku.
“Di kamar aku aja, Mbak!” sahut Dita sebelum istriku sempat menjawab.
“Ya udah. Ayo, Mas!” dan di luar dugaan, istriku setuju. Dia lalu bangun dan keluar menuju kamar Dita. Hmm, bakalan lembur nih! Batinku.

Seminggu setelah kejadian itu, kulihat ada perubahan pada wajah Dita. Sekarang wajahnya terlihat agak bersih walaupun masih ada sisa-sisa jerawat, tapi hanya kecil-kecil. Ga kayak sebelomnya yang besar-besar mirip bisul.

“Pah, aku ada konsinyasi di Cipanas dua hari, bolehkan?” tanya istriku pas malem kita lagi nonton TV berdua.
“Kapan, Mah?” kataku balik nanya.
“Selasa pagi berangkat, trus pulangnya Rabu pagi. Bolehkan?” tanya istriku lagi.
“Ya boleh dong!” kataku.
“Makasih, Pah. Ntar biar Bik Surti atau mama yang masak,” kata istriku.
“Iya, Rud. Ntar Bik Surti aja yang masak, soalnya besok mama mau ke Bogor ke rumah Om Yanto, dan kayaknya pulangnya malem,” sahut mertuaku nimbrung.

Memang aku ini suka ga mau makan kalo bukan masakan istri, kecuali lagi tugas luar.

“No problem!” kataku.
“Mama tidur duluan ya,” kata mertuaku sambil ngeloyor ke kamarnya.

Gak lama, Dita keluar dari kamarnya sehabis pulang kerja dan mandi. Semerbak wangi sabun memenuhi ruangan. Aku langsung terkesiap ngeliat Dita yang pake daster tipis no Bra, seperti biasanya.

“Mau kemana, Mbak?” tanya Dita.
“Konsinyasi 2 hari di Cipanas!” sahut istriku.
“Yaa, padahal aku pengen perawatan muka lagi nih,” kata Dita sambil ngelirik ke arahku.
“Kamu minta ke mas Rudi aja. Tapi awas, jangan kelewatan ya!” kata istriku setengah berbisik.

Ohh god, aku diem ga bisa ngomong.

“Ok, Mbak. Asal mas Rudinya ga keberatan aja!” sahut Dita sambil menggerling nakal ke arahku.

Ga janji yah, Dit! batinku.

Besoknya, aku izin gak masuk kerja, alesannya mau nganter istriku ke Cipanas. Pulangnya, di jalan tol, HPku bunyi, kulihat dari Dita.

“Hallo… dimana, mas?” tanya Dita.
“Masih di tol Jagorawi arah pulang, baru nyampe Cibubur, kenapa?” tanyaku.
“Ntar mampir ke kantorku ya, mas. Aku juga izin kerja setengah hari, alesannya mau anter mama ke Bogor.” sahut Dita di ujung sana.
“OK, non. Tunggu satu jam lagi ya, bye!” kataku sambil menutup telepon.

Trus kupacu mobilku ke kantor Dita di Rawamangun. Satu jam kemudian nyampe kantornya, ternyata Dita sudah menunggu di lobby.

“Berangkaaat…” kata Dita saat sudah masuk ke mobilku.

Aku masih diem sambil mikir,

“Mau anter mama? Kan mama tadi bareng aku berangkatnya?” tanyaku heran.
“Hihihi… kaget ya? Dita kan pengen facial lagi, Mas!” jawab Dita.
“Kalo alesannya nganter mama khan sama boss langsung diizinin, masa alesannya mau facial?” kata Dita lagi.Cerita Sex Terbaru

Pinter juga ni anak, pikirku.
“Mau dimana nih?” aku bertanya.
“Di rumah aja, mas. Kan jam segini Bik Surti sudah pulang. Lagian kalo di rumah kan bisa santai,” cerocosnya.

Sepanjang jalan, aku hanya bisa ngelirik Dita yang hari ini pake blazer dan daleman berleher rendah plus rok span selutut. Sexy banget, batinku. Kontol langsung ngaceng abiis.

“Kenapa mas ngelirik terus sih? Xixixi… ada yang bangun tuh!” kata Dita sambil cekikikan menatap tonjolan di selangkanganku. Aku tidak menanggapi godaannya, jalanan lagi macet banget.

Sampe rumah, aku langsung mandi, ganti baju, trus makan. Dita langsung bergabung di meja makan. Yang bikin aku ga konsen makan, Dita saat itu pake daster hitam tipis, kontras sama kulitnya yang putih bersih. No bra, no CD, seperti biasanya. Glek! bikin jakunku turun naek dengan cepat.

Beres makan, aku ke ruang tengah nyalain tv, sedang Dita ke dapur beres-beres. Gak lama, dia muncul trus duduk di sebelahku. Di tangannya ada peralatan perawatan kecantikan.

“Ayo, mas, kita mulai?” ajak Dita.
“Gimana caranya, Dit?” tanyaku bingung. Dulu enak ada istriku, lha sekarang?
“Sekarang mas Rudi ngocok, trus pas mau keluar, arahin ke mukaku!” kata Dita yakin.
“Di sini? Trus?” tanyaku kayak orang bloon.
“Udah deh, cepetan!” katanya ga sabar.
“Tapi…” aku masih ragu-ragu.
“Nih, buat rangsangan, tapi jangan dipegang kayak tempo hari!” kata Dita sambil nurunin tali daster sebelah kanan.

Toket putihnya langsung nyembul keluar dengan puting mancung berwarna pink. Semangat 45, segera kubuka celanaku. Si junior langsung on fire. Kukocok perlahan sambil mataku tak lepas dari toket Dita. Irama kocokanku makin lama makin cepat, dan sekitar 15 menit masih belum ada tanda-tanda mau keluar.

“Kenapa, mas? kok lama sih?” tanya Dita.
“Gak tahu, Dit. Butuh rangsangan lebih kali,” jawabku sekenanya.

Dita segera beringsut mendekatiku. Tangannya langsung meraih kontolku. Aakkh… rasanya kayak disetrum. Mataku langsung merem menikmati kocokannya yang ternyata sudah lihai.

“Enak, mas?” tanya Dita sambil ngegelitik pelerku.
“Aaakhhh… enak, Dit. Kamu lihai banget.” desahku.

Slruuup! Hhmmp! Dita mengulum kontolku. Tanganku gak mau kalah, langsung ngeremas-remas susunya yang terbuka. Nafas kami mulai memburu tanda rangsangan meningkat. Kuakui, Dita lihai memainkan lidahnya di titik sensitif. Entah siapa yang memulai, tak lama kami sudah sama-sama bugil. Kepalang tanggung deh, kutarik kontolku dari mulut Dita. Kami berciuman, saling mengait lidah. Ciumanku turun ke leher dan belakang telinganya, lalu ke toketnya. Kumainkan putingnya susu Dita kiri dan kanan.

“Aaakkh… aaakhh… Mas!” desahan nikmat keluar dari mulut Dita.

Akhirnya ciumanku sampe ke memeknya. Langsung kulahap habis klitorisnya. Dita makin kelojotan. Tak henti-henti erangan dan desahan keluar dari mulutnya.

“Ooh… aakkh… Maaaassh… aww!”

Erangannya bikin aku makin bersemangat. Gak lama kemudian, Dita teriak-teriak sambil pahanya ngejepit kepalaku dan tangannya ngejambak kepalaku. “Aaaakhh… aaakkh… aku nyampe, Massss!” teriaknya. dia orgasme sambil kelojotan kayak lele kesetrum.

Kuhisap habis cairan yang keluar dari memeknya. Setelah itu kuangkat kepalaku, kulihat Dita merem sambil ngegigit bibirnya. “Gimana, Dit, enak ga?” tanyaku sambil membelai bulatan toketnya.
Dita mengangguk mengiyakan.

”Kamu belom pernah diisep kayak tadi ya?” aku bertanya lagi.

Dita nggak ngejawab, hanya menggelengkan kepalanya.

“Aku masukin yah, Dit? Memek kamu sudah pernah dimasukin sama Bobby kan?” tanyaku sambil mempersiapkan batang kontolku.

Dita hanya mengangguk lemah. “Pelan-pelan ya, mas. Kontol mas Rudi gede banget soalnya.” lanjutnya.
Kulebarkan pahanya, pelan-pelan kuarahkan kontolku ke lubang memeknya. Kudorong pelan, dan… masuk setengahnya. Kubiarkan dulu sambil kukenyot puting susu Dita. Begitu dia sudah mulai bisa menikmati, Bless! langsung kutancap seluruhnya.

”Aaaakhh… Mas! Pelan-pelaaaan…” teriak Dita.

Luar biasa cengkraman memeknya. Kontolku serasa diremas-remas di dalem sana. Semakin Dita menggoyangkan pinggulnya, semakin keras remasan yang kurasakan.

Dengan ayunan konstan, mulai kupompa batang kontolku. Desahan dan erangan bersahutan keluar dari mulut kami berdua. Bunyi gesekan kelamin dan beradunya paha membuat suasana ruangan semakin hot. Slep… sleep… plok… plok…Cerita Sex Terbaru

“Maaas… nikmat banget! Aaaaakkhh… aku nyampe lagii…!!!” teriak Dita, orgasme untuk yang kedua kali. Terasa memeknya memilin-milin kontolku.

Kudiamkan beberapa saat sampe Dita tenang. Kemudian kucabut kontolku dan kuminta Dita untuk nungging. Doggy style, gaya favoritku. Pantat Dita yang putih dan semok langsung kuciumi, kujilat sampe ke lobang anusnya.

“Aaakkhh… Mass! Aaaaakkh… geli! Aduh, maaass! Masukin maaassshh…” desah Dita.

Kumasukkan kontolku ke lubang memeknya. Luar biasa sensansinya. Pantat Dita yang bulet, putih dan semok serasa ngejepit dan ngeremes kontolku. Kupacu cepat kontolku. Bunyi pantat Dita yang beradu dengan pahaku dan desahan kami berdua silih berganti bergema.

Plak… plak… plok… plok…!!!

”Aaaaahh… ahhh… aaahh… Dita, memek kamu manteb banget!” ceracauku.
“Aaahh… ooohhh… akkhh… kontol mas juga enak banget!” desah Dita tak mau kalah.
“Maaaas… aku mau nyampe lagi… ahhhh… aahhhh…” teriaknya kemudian.
“Mas juga mau keluar, Dit…” kataku.
“Mas, jangaaann… lupaa…” kata Dita sambil menahan desahan. Mengingatkan agar aku nyemprotin mani ke mukanya.
”I-iya, Dit.” terus kugenjot memeknya.
”Maaaass… aku nyampe! Aaaakkkkhhh… nikmaaaat…” teriak Dita sambil ambruk telungkup.

Otomatis kontolku terlepas dari memeknya. Kubalikkan tubuh Dita. Kudekatkan kontolku ke mukanya sambil kukocok cepat. Dita hanya bisa merem kelelahan dengan nafas masih ngos-ngosan.

“Aaaakkkhh… Dit!!!” crooot… crooot… croot… crooot.. tembakan air maniku tepat mengenai wajahnya. Gila! sexy banget nih cewek, kataku dalam hati.

Aku langsung ambruk telentang di karpet. Kulihat Dita meratakan maniku ke seluruh wajahnya.

“Dit, maaf yah, kita jadi keterusan ML gini.” kataku.

Ada perasaan bersalah kepada Maya, istriku, yang juga adalah kakak kandung Dita.

Baca Juga Cerita Sex Nafsu Menantuku

“Kamu nakal, mas, bikin aku lemes nikmat gini.” kata Dita pelan.
“Kamu gak marah kan, Dit?” tanyaku.
“Nggak, mas, nikmat banget malah. Ntar malem lagi ya, mas?” jawab Dita.
“Tapi Maya gimana?” tanyaku takut.
“Nyantai, mas. Ntar biar Dita yang ngomong ke Mbak Maya.” jawab gadis itu.

Oh, indahnya. Aku gak bisa ngebayangin reaksi istriku jika tahu aku sudah ngentot adik kandungnya. Gimana entar aja lah, kataku dalem hati.

Akhirnya, malemnya kami bermain lagi sampe subuh. Dua kali aku nyemprot mani. Yang pertama ke muka Dita, yang terakhir aku semprotin di dalem memeknya. Untungnya bukan pas masa suburnya. Thx God, aman cuy!- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Pesta Seks Para Tetangga

Cerita Sex Terbaru | Cerita Dewasa ini menceritakan sebuah pesta seks yang dilakukan oleh ibu-ibu muda disuatu kompleks perumahan di Jakarta. Seperti layaknya dinegara barat, para ibu muda istri pengusaha-pengusaha tajir itu tanpa melakukan hubungan seks rame-rame dengan para tetangga laennya. Nah.. langsung saja baca sendiri, berikut ini ceritanya… Aku tinggal disuatu kompleks perumahan kelas menengah , tidak terlampau besar, kurang lebih dihuni oleh 150 keluarga kelas menengah keatas .

Cerita Sex Terbaru Pesta Seks Para Tetangga
Hanya beda satu jalan dari rumah , dipojokan terdapat rumah yang sangat asri yang ditempati oleh keluarga pak Juli seorang pengusaha tanggung yang kegedean belagunya . Biarin deh dia belagu terus yang penting bokinnya cing…kutilang ( kurus tinggi langsing ) , kulitnya kuning , rambutnya hitam lurus abis dan matanya tuh…geunit pisan . Dikompleks diantara Bapak – bapak muda pembicaraan mengenai bokinnya Pak Juli enggak pernah kering , giliran yang rumahnya ketiban arisan Ibu-ibu kompleks pastilah sang Bapak selalu stand by dirumah.

Enggak lain enggak bukan soalnya Mbak Candra begitu namanya , terkenal kalau pakai baju paling berani , pakai rok mini baju rendah belahannya dan paling sering ngongkong duduknya. Yang lebih gila lagi kalau dia tahu sang Bapak ada dan ngelirik doi , secara sengaja dia mamerin CDnya yang sumpah jembutnya sebagian betebaran nongol keluar dari pinggiran CD-nya . Bulan lalu , rumah gue yang ketiban rejeki ngadain arisan , so pasti gue pura -pura repot bantuin bokin nyiapin segalanya , tau dong gue musti tampil keren abis , jeans Versace dan baju gombrong Guess sengaja gue lepas kancing atasnya , biar sexy katanya .

Bener aja , gue liat si Mbak Candra duduk dipojokan menghadap kamar kerja gue yang pintunya gue buka setengah aja .
Sambil menghadap komputer secara nyamping gue bisa melihat kearah ruang keluarga , khususnya kearah doi duduk . doi sore itu pakai rok mini hitam kontras dengan kulitnya dan pakai baju beige yang ketat , tapi bahannya alus banget . Gue masa bodo deh denger ibu – ibu berkicau yang penting gue bisa liat terus Mbak Candra yang sesekali juga ngelirik gue , kalau bertatapan gue senyum doi juga dong .

Mulailah doi buka jepitan pahanya , asli coy celana dalemnya yang krem keliatan , tengahnya keliatan item pasti karena jembutnya yang lebat , dan duile itu jembut gimana sih koq pada berurai keluar .

Tiba – tiba doi ngedipin gue , terus gue bales ngedip sambil julurin lidah , eh dia malah senyum senyum dan sambil meremin matanya seperti orang kalau lagi keasyikan di toi .Gue makin nekad , sekarang gue ngadep kedia sambil ngangkang dan secara atarktif gue usap-usap tongkol gue dari luar celana ,terus gue kasih kode supaya dia menuju kamar mandi , belagak kencing lah .Doi ngangguk , terus dia samperin bokin bilang mau numpang kekamar mandi .Gue dan doi tahu banget , dikamar mandi luar masih dipakai sama ibu Agus yang gendut dan beser melulu .

” Mas , ini ibu Candra mau numpang kekamar mandi yang disini ” bini gue dengan polos ngajakin doi kekamar mandi yang ada diruang kerja gue .
” Ya nih Pak Luki , abis kamar mandinya masih lama rasanya dipakai Ibu Agus “,Numpang ya , abis udah enggak tahan kebanyakan minum ” biasalah doi basa-basi biar enak dikupingnya bokin .
” Silahkan Bu , tapi enggak papa khan saya nerusin kerja dikomputer , maklum Bu belum jadi pengusaha seperti Pak Juli ”
” Ah Pak Luki bisa aja ” kata doi sambil nyelonong kekamar mandi gue .

Dasar otaknya juga pinter dalam hal berselingkuh , doi buka pintu kamar mandi setengah dan bilang

” Pak Luki , ledengnya rusak ya ? ” bokin gue masih ada lagi disitu .
” Mas coba liat dulu deh , bantuin Ibu Candra , malu-maluin aja kamar mandinya ” bokin gue setengah ngomel .
” Biar dibantu sama Mas Luki ya Bu , dia yang sering pakai kamar mandi itu ” terus bokin balik lagi kekamar tengah , soalnya bokin musti tanggung jawab dong sama rakyat arisannya .

Dengan belagak males – malesan gue berdiri , eits tongkol gue masih ngaceng lagi , ah cuek deh .
Mbak Candra ngelirik juga dan secara refleks doi ngeraba selangkangannya , anjir….terang aja itu tenda celana gue makin tinggi ,

“Hayo , celananya kenapa tu” dia berbisik waktu gue masuk kekamar mandi .
“Kamu sih bikin aku horny , jadi aku yang sengsara deh , mana pakai jean lagi ” gue nekad ngomong gitu sambil ngeraba paha mulusnya . Gilanya doi bukannya marah malah bilang ” Ya , kalau dibagian itu sih belum asyik ”
” Abis yang mana dong kalau asyik ” gue masih setengah berbisik menyelusurin pahanya kearah memiawnya yang bejembut gila .
” Nah yang itu baru asyik , kamu juga kalau saya gituin juga asyik lah ” gantian doi yang ngelus tongkol gue dari luar sambil coba – coba buka retsleitingnya . Busyet gila juga ini perempuan , mana bau Isei Miyakenya merangsang banget .

Gue enggak tahan , ” Mbak ngent*t yuk ” kata gue edan-edanan . ” Ayo , kapan dong , mending berani lagi ” tangannya sekarang udah masuk kedalam jeans gue dan mulai narikin halus tongkol gue .

” Eh , siapa takut apalagi kalau ngent*tnya bareng Mbak ” gue sekarang udah berhasil masukin jari kedalam memiawnya yang basah dan lembab .
” Besok ya , kekolam renang Ancol , jam 10 ” Besok jam 10 kurang seperempat gue udah stand by diparkiran kolam renang, gue telepon dia dengan no yang dikasih kemarin secara rahasia .
” Mbak , aku udah sampe nih , kamu dimana ” gue rada was was juga kalau
doi enggak dateng .
” Ini aku baru mau masuk, tungguin ya , tongkolnya udah ngaceng lagi belum ” sialan ngetest gue kali , tapi koq kedengarannya rame banget sih ada yang cekikikan dibelakangnya .Mati gue , jangan – jangan gue mau dijebak , siapa tau dia bawa bokin gue juga .
” Kamu sama siapa sih , koq rame banget , gue jadi bisa enggak ngaceng lagi nih ”
” Janjinya gimana sih , katanya mau ML
eh kamu bawa orang lain ” setengah kesel gue ngomong ditelpon .
” Pasti deh janjinya , pokoknya asyik banget kamu nantinya ” dia ngalemin gue . Enggak sampai 10 menit , mobil Honda putihnya mendarat persis disamping mobil gue .
” Surprise , nah ketauan ya enggak ngajak – ngajak kita ” suara 2 Ce temennya Candra teriak bareng .

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Waduh pucet banget gue , karena ternyata yang diajak juga tetangga gue , Mbak Rina bininya pak Joko dan Mbak Ita bininya

pak Raja . Salah tingkah abis gue .

” Eh , kaget ya , take it easy aja , khan udah kenal , asyik-asyik aja deh pak Luki , eh kalau diluar Mas Luki dong ” Mbak Ita yang mungil dan putih ( persis banget Kris Dayantie ) itu nyerocos aja membuat suasana jadi enggak tegang . ” Enggak deh kita bilangin sang istri ” si Rina yang body dan facenya seperti Dian Nitami nambahin , ya gue makin ngerasa siep banget dong . Tapi kewaspadaan tetap dipertahankan jangan lengah man .

Setelah basa basi bentar ,

” Udah ya , pokoknya enggak ada yang boleh tahu selain kita – kita ya Mas ” Rina sekarang yang membuat gue makin PD .
” Pokoknya enjoy aja deh , kita bertiga udah kompak berat lho ” Candra tanpa sungkan ngegandeng gue
menuju loket .
” Khan gue yang janjian sama Mas Luki , elo pada jangan ngiri ya , entar juga kebagian ” .Kepala jalan
sekarang si Rina , doi pesen kamar ganti dan bilas keluarga .

Sekalian pesan ban renang 2 buah yang guede banget . Ampun , ide apalagi sih . Seolah kita sekeluarga enteng aja mereka ngajak gue masuk bareng keruang ganti dan bilas . Denngan tenang mereka buka rok , baju dan terus BH , sialan mereka tenang aja seolah gue enggak ada disitu .

Gila aja kalau gue enggak ngaceng liat Candra , Rina dan Ita yang umurnya sekitar 30 an pada memamerkan bodynya .

” Eh , Mas Luki mau berenang atau mau nonton kita streap tease ” kata si Ita sambil buka BH putih transparantnya .
” Ya terang mau berenang dong , tapi aku maunya sih bilas dulu ah , masak langsung berenang ” gue akal – akalan supaya mereka juga mau berbulat ria , tanggung amat baru liat toket dan setengah body .Cerita Sex Terbaru

Gue buka baju dan celana , begitu tinggal CD mereka teriak bareng

” Asyik ya , udah ngaceng ”
” He eh abis kalian sih begitu merangsang dan mempesona ” kata gue sembarang siap – siap mau buka CD gue .
” Ah enggak fair nih , masak jadi aku duluan yang telanjang , barengan dong jadi aku enggak malu ”
” Hu…maunya tuh , ya Candra kamu khan yang punya ide , kamu dulu dong…mana jembutnya aduh udah pada keluar tu ” kata si Ita sambil narikin jembutnya Candra yang nongol terus dari pinggiran CD .
” Aku sih Ta prinsip , sekali buka celana pantang kalau enggak di……”
” Joss !!!!! ” Ita dan Rina seperti koor nerusin apa maunya si Candra .
” Ia deh , gue juga malu khan kalau keluar kamar ganti nanti swempaknya ada tenda mancung “. Cari pembenaran dong .
” Bisa bubar orang dikolam nanti , elo pada mau ya gue jadi tontonan ” gue belagak memelas sambil nunjukin si Monas.

Supaya enggak kaku , gue datengin si Candra yang masih berdiri dekat gantungan baju , gue peluk doi dengan kedua tangan dibagian pantatnya , gue cium bibirnya ala French kissing , lidah saling ketemu .

” Wow , nafsu nih ya ” si Ita ngeledek . Asyik banget deh pantat si Candra yang nonggeng gue remes – remes , tempelin abis mekinya dengan tongkol gue , Candra langsung horny pingggangnya digoyang yang otomatis mekinya berputar diatas tongkol gue .

Sekitar 3 menit adegan itu gue pertahankan , sebenarnya gue udah nafsu banget mau langsung masukin tongkol gue kememiawnya

Candra yang gue yakin udah basah . Sabar cing gue musti cool dong , pasang strategi soalnya masih ada 2 nonok lain menanti .

Perlahan gue melorot , dengan tetap mata memandang dia tangan gue pindah berputar meremas perlahan toketnya yang pentilnya relatif masih belum gede . ” Eh elo jangan ngiri , sementara belum dapat giliran elo pada meremas sendiri aja dulu ” masih sempat juga Candra ngeledek temannya yang terpana melihat gue yang sambil meremas toketnya sambil usaha jongkok depan dia , pakai gigi gue tarik perlahan CD nya .

” Enak ya Can remasannnya Mas Luki ? ” Rina bertanya tanpa arah karena gue tau dia juga tanpa sadar meremas dan memilin pentil toketnya .
” Kita suruh buka sendiri ya ” Ita protes narik sedikit CDnya sambil tangannya ngobel memiawnya sendiri .
” Sini dong sayang , tangan gue enggak sampe kalau elo pada jauh – jauh ” Gue enggak bisa ngomong panjang lagi karena Candra narik kepala gue kearah nonoknya minta dijilat , setelah CDnya melorot sampai dengkul kakinya.

kesampean juga gue jilatin dan rasain nonoknya Candra yang jembutnya gilaaaaaa !!!!! Itilnya agak gembung , merah banget , gue tahu setelah berupaya keras menepis bulu jembutnya .

Sejenak ruang ganti sunyi , sambil ngejokil abis liang kenikmatannya Candra gue solider untuk pelorotin CD nya Rina dan Ita barengan , dan inilah pemandangan matanya pemirsa sekalian : Candra , toketnya 34 bentuknya bagus banget , pentilnya agak gede kecoklatan , kulit seluruh bodynya coy kuning kencang mengkilat , bagian pantat ada sedikit selulit , jembutnya…khan udah tau elo pada en bulu keteknya idem ditto. Yang jelas enggak rapi , serabutan menutup semua bagian memiawnya mendekati puser .

Sambil ngedorong pantatnya kedepan supaya lidah gue bisa lebih dalam masuk kelobang nonoknya , dia terus mendesah , kaki kananya ngegesek pelan tongkol gue dari luar CD , sambil usaha masuk dari samping CD .Rina , yang gue pelorotin pakai tangan kanan , toketnya gede agak panjang seperti pepaya , kulitnya sawo matang , maklum Jawa Solo sepertinya , bulu ketek anti cukur , serabutan disekitar susunya yang 36 . Pentilnya agak masuk kedalam .

Pahanya kencang , tinggi sekitar 170cm , jembutnya keriting rapi , diatur sekitar lobang nonoknya ( Sering berbikini kali..) Lobang nonoknya memanjang , dibawah lipatan perut ada bekas jahitan Caesarnya .

Doi terus meremas susunya sambil liatin tangan gue yang lagi berusaha nurunin CD pinknya .Cerita Sex Terbaru

Supaya cepat , doi ikut ngebantu nurunin CDnya . Ita , siimut , tinggi sekitar 158 lah , jembutnya paling jarang jadi bagian dalam memiawnya yang merah muda gampang keliatan , toketnya kecil kenceng ukuran 32 , perutnya rata , paling kalem keliatannya tapi tangannya aktif terus megangin bokongnya sendiri , jangan – jangan doi paling hobby dibol dari belakang . ” Ya kamu pada mandi dulu deh dishower ” kata gue pelan , sambil menjilat sisa juicenya Candra yang ada disekitar bibir gue .

Candra enggak bereaksi , dia nuntun gue ketempat duduk , pas gue duduk dia jongkok didepan gue dan brebet dia tarik CD gue , dia pandangin seluruh kostruksi tongkol gue ,” Jangan kelamaan Can , langsung maenkan , tunjukan kecanggihannya , apa perlu gue nih yang terjun ” Rina sewot ngeliatin Candra yang masih memandang tongkol gue sambil ngurut dari arah palkon kepangkalnya , tanpa komentar sambil tangan kirinya kasih kode enggak perlu , langsung tongkol gue mulai dijilatin perlahan . Seluruh kepala tongkol gue ( helmnya ) dijilat berputar , doi tau bagian yang paling enak yaitu dibagian bawah Palkon sekitar sambungannya . Cairan bening gue dijilatin sambil matanya memandang arah mata gue , seolah butuh pengakuan atau komentar Gue cuma bisa angkat 2 jempol , bravo go ahead Can .

Selanjutnya cepet banget lidahnya bergeser enggak berhenti menari disekitar batang tongkol , begitu dikemot kedalam mulutnya yang memang sexy dia keluarin cadangan ludahnya , jadi rasanya tongkol gue berenang didalam air ludah , enggak ada rasa gigi Cing , belajar dari banci Taman Lawang kali .

Gue udah seperti kura – kura yang dibalik , kaki gue kelayapan , gue tumpangin diatas pundaknya sambil kalau gue udah enggak tahan kepala si Candra gue bekep abis sama paha gue .

” Rina – Ita sini dong , gue mau nih megangin tetek dan nonok kamu ” Enggak sampai 2 kali order mereka langsung nyamperin gue dan Candra .

Si Rina nyodorin susu pepayanya minta gue isap dan siimut Ita ngangkat kaki sebelah keatas bangku , berdiri disamping gue dan minta dirojok nonoknya dengan telunjuk gue yang masih bebas karena belum ada order .

Gue pegang nonoknya yang merah sudah rada becek , maklum turunan Cina , begitu telunjuk gue masuk dia yang gerakin pinggulnya maju mundur kaya lagi ngent*t aja gayanya .

Doi merem melek ngerasain bulu – bulu yang ada ditangan gue , tangannya ngusap pentil susu gue secara beraturan .
Bibirnya ngejilatin bagian dalam kuping gue yang rada caplang , kadang ngemut juga bagian gelambir telinga ogud , terus berbisik supaya enggak kedengaran sama yang lain ” Mas Luki , pejunya jangan diabisin semua ya , kamu mau enggak ngerasain bokongnya Ita ” …Busyet bener khan doi doyan dibool , buktinya begitu gue pindahin jari kelobang pantatnya udah rada longgar , gila kali pak Raja , doyan bener sodomi bokinnya yang imut .

Gue cuma ngangguk dan nyodorin bibir gue buat ngerasain juga ciumannya si Ita .

Wangi banget deh si Ita , bau Kenzonya makin ngerangsang gue . Biar adil nonoknya Rina yang jembutnya rapi gue rojok juga , masih agak kering tapi mantap itilnya tebal , karena ngerasa agak dicuekin kali , enggak sabar si Ita sekarang jongkok dibelakang Candra , tangan kanannya ngelus tetek dan pentilnya Candra dan tangan kirinya berusaha ngobok – ngobok nonoknya Candra yang makin basah , soalnya gue liat kadang – kadang si Ita jilatin jarinya yang basah berlendir , apalagi kalau bukan juicenya Candra yang asyik banget rasanya .

Candra makin asyik aja nyepong gue , badannya menggeliat – geliat karena keasyikan dikobel Ita , gue tau terkadang Ita masukin telunjuknya kedalam pantat Candra , entar gue timpa juga deh boolnya Candra , gue berandai andai . Gue cuma bisa teriak kecil

” Ngent*t…..gila ngent*t enak bener sama kamu pada , Candra uhhhh…uhhhh….abis ini gue ent*tin elo ya , gue nggak mau ngent*tin kamu dari belakang , gue mau ngent*t sambil terus ngeliatin nonok kamu yang jembutnya gila..”
” Rina , gue mau ngent*tin kamu sambil duduk biar gue bisa terus meres tetek kamu yang sexy banget ” gue ngomong terus ngaco .” Ta , gue ngent*tin kamu dari belakang ya Ta , gue pengen ngent*t dilobang pantat Ta , abis elo sexy banget sih goyangnya ”

Elo gue saranin deh kalau lagi ngent*t musti sering – sering ngomong yang vulgar , Ce jenis apapun makin nafsu dengernya , dan elo gue jamin makin nafsu kalau Ce yang bukan Cabo atau Pecun teriak ngomong vulgar juga . Wuih ai jamin dah…..

” Mas Luki , nanti pejunya buat Rina juga ya , jangan disemprot semua kemulutnya Candra ” Rina sambil narik perlahan rambut gue juga turut berharap dengan memandang nafsu kerah tongkol gue yang udah abis dikemot Candra .” Terus gue kebagian apa dong , gue mau juga dong ngerasain pejunya Mas Luki ” Ita protes ke Rina pura – pura belum minta jatah dari gue .

Enggak tahan gue tarik tongkol gue yang enggak begitu gede dari mulutnya Candra , gue dudukin si Rina
kebangku , gue kangkangin pahanya yang juga seperti si Dian Nitami , penasaran gue sih mau liat dalemnya .
Gue jilat itilnya yang udah rada ngegelambir , gile cing juicenya asyik banget rasanya , banyak banget dan meleleh ke bagian lobang pantatnya . Tanggung gue jilat sekalian lobang pantatnya yang berwarna coklat , yang didalamnya masih juga bejembut .

Candra bantuin ngisepin teteknya Rina , tangannya ikut bantu ngedorong kepala gue supaya makin masuk ngejilatin nonoknya Rina yang rapi tercukur jembutnya .Cerita Sex Terbaru

” Ah gila Candraaaaa…….Mas Luki enak banget ya jilatannya , aduh mama…..mama….aku ndak tahan nih ,…..Candra elo apain sih pentil aku….enakkkkkk Can….” Rina meronta – ronta yang membuat toketnya bergelantungan kekiri dan kekanan , pemandangan semakin horny cing .

Eh kemana si imut Ita , doi kalem aja , pantat gue diangkat pelan sampai ketinggiannya sejajar kepala gue yang berada didaerah selangkangan Rina , doi duduk menyelinap melalui selangkangan gue sekarang jadi duduk menghadap tongkol gue yang terayun bebas . Cepat dan tangkas dia hisap tongkol gue dengan mulutnya yang mungil , maju mundur berupaya menelan habis seluruh batang tongkol gue . Sesekali dia pindah mengulum biji peler gue yang jembutnya lumayanlah , wuih cing asyik banget…….

Saking imutnya seprti kancil dia menyelinap melalu selangkangan bergerak menuju arah belakang , dia remas – remas pantat gue..

Gue kaget , tiba tiba ada rasa aneh geli – geli asyik dilobang pantat gue yang sedikit berjembut ,….ih apaan sih …
Anjir …..rupanya lidahnya Ita yang menari disekitar lubang pantat yang kadang – kadang dia coba julurin masuk .
Nah sekarang gue enggak heran kenapa Homo doyan dimonon , rupanya emang enak kalau bool kita dimasukan sesuatu .

“Ta…..terus Ta….entar gantian deh gue jilatin anus kamu yang merah jambu…..terus Ta…asyik…, enak gila…..” gue sejenak melupakan tugas ngejilatin nonoknya Rina .
” Mas Luki….Rina hampir nih….lagi dong jilatin….tanggung dikit lagi Mas… aduh tega ya….” Rina mengharap gue bertindak .

Langsung gue sosor lagi nonoknya , gue jilat abis lelehan juicenya yang mengarah kelobang pantatnya , gue jilat terus …menuju bolnya dan Rina makin menggeliat – geliat seperti ayam yang dipotong tanggung .

” Mas…..ent*tin aku dong , sebentar aja deh pasti keluar ” Rina mengangkat kepala gue sambil berharap benar .

Gua bertindak gentle dong , jangan buat dia kecewa , secara berlutut gue pegang batang tongkol gue yang masih basah karena campuran ludahnya Candra dan Ita . Ita sigap pindah tempat disisi kiri Rina , sementara si Candra tetap pada posisinya dikanan Rina sambil terus meremas toket pepayanya Rina .

Kesemuanya kelihatan menanti apa yang akan terjadi , ” Candra – Ita , gue ngent*tin Rina duluan bukan berarti elo pada gue nomor duakan , gue janji deh elo semua satu persatu akan gue ent*tin juga ”

” Okay Mas , buat kita enggak ada masalah yang penting kita bener – bener ML ” Candra memberi semangat .

Gue salut abis sama si Candra , solidaritasnya tinggi , tidak egois , pantas dia jadi kepala gang .

” Ya Mas Luki , khan Mas Luki nantinya bisa ganti namanya jadi Mas Cipto ( Cicip roto ) ” si Ita ikut nimpalin .

Perlahan gue arahin tongkol gue yang bentuknya agak mengarah kekiri kepalanya , enggak sulit masukin nonoknya Rina ,
tapi buat menghargai doi gue pura – pura merasa susah dong . Blebessss……gile cing , emang bener ngent*t tu enak banget . Gue tolak pinggang pakai tangan kiri , tongkol gue yang 15 cm maju – mundur terus , meliuk kiri kanan , berputar mencari itil dan G spotnya Rina ……….

” Mas Luki ,……ya..ya…yang disitu yang marem Mas ” Rina bergetar , semua bagian bodynya yang enak – enak ada yang bertanggung jawab , nonok – toket kiri dan kanan , lobang pantat ada koordinator lapangannya ( KorLap )
” Enak ya tongkolnya Mas Cipto ..eh Mas Luki ….,…terus Rin ..goyang terus Rin…nikmatin abis…jangan ditahan – tahan ” Candra tetap memilin pentilnya Rina sambil matanya nafsu melihat tongkol gue yang bekerja dimemiawnya Rina .
” Ayo terus Mas Luki …bikin si Rina puas ,…sini dong tangannya yang satu
” Candra bernasehat sambil minta jatah dirojer nonoknya .

Kalau mau jujur seharusnya gue musti muasin Candra duluan , disamping memang target utamanya khan dia tadinya , enggak pakai dua kali lagi gue masukin jari tengah gue kedalam nonoknya yang sudah semakin basah .

” Aghhhhhh….agh……. aku dapet Can…aku dapet Ta……, Mas….ini ya Mas rasanya enaknya ngent*t ” Rina makin mengelinjang .
” Mas….nanti lagi ya….Massss…….asu….asu. ….peline kui lho Mas…, maremmmmmm” hu… keliatan aslinya deh si Rina , keluar Jawanya .

Gue tancep lebih dalam tongkol gue , tanpa gerakan lagi gue pendam habis….dan emang bener enaknya Ce Solo , tau enggak lo…tiba-tiba gue merasa ada sesuatu yang berputar – putar cepat dibagian kepala dan batang ..

” Aduh..aduh apaan nih Rin , aduh… gila asyik – asyik….” gue senyum sambil terus tancepin tongkol gue .
” Nah , baru tau dia …makanya jangan main – main sama Ce Solo ” Rina nyubit perut gue sambil senyum lebar ngeledek .

Perlahan gue tarik keluar tongkol gue yang masih ngaceng abis , keliatan makin berurat kayaknya .

” Waduh Candra , enggak salah deh kita janjian sama Mas Luki ” kata Rina sambil balik meres toketnya Candra dan Ita .
” Bener ya Rin , enak banget ya ngent*tnya….ih kamu keringetan banget deh ” Ita melap keringat disekitar leher sampai perutnya Rina .
” Hayo ,sekarang siapa nih yang bertanggung jawab mengeluarkan peju gue ” dengan pura – pura marah gue liat kearah Candra .

Baca Juga Cerita Sex Nafsu Menantuku

Soalnya seperti gue bilang , Candra adalah target utama , jadi dia musti tau dong .

Elo ngebayangi enggak sih Candra seperti siapa , tidak lain adalah paduan antara Iis Dahlia dan Cut Keke , nafsuin khan.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.