Janda Kembang

Cerita Sex Terbaru | Aku sebenarnya enggan memperkenalkan diri sebagai dokter, namun untuk kelengkapan cerita, aku terpaksa
mengakui bahwa aku memang dokter.

Cerita Sex Terbaru Janda Kembang

Telah belasan tahun berpraktek aku di kawasan kumuh ibu kota, tepatnya di kawasan Pelabuhan Rakyat di
Jakarta Barat. Pasienku lumayan banyak, namun rata-rata dari kelas menengah ke bawah. Jadi sekalipun
telah belasan tahun aku berpraktek dengan jumlah pasien lumayan, aku tetap saja tidak berani membina
rumah tangga, sebab aku benar-benar ingin membahagiakan isteriku, bila aku memilikinya kelak, dan
kebahagiaan dapat dengan mudah dicapai bila kantongku tebal, simpananku banyak di bank dan rumahku
besar.

Namun aku tidak pernah mengeluh akan keadaanku ini. Aku tidak ingin membanding-bandingkan diriku pada
Dr. Susilo yang ahli bedah, atau Dr. Hartoyo yang spesialis kandungan, sekalipun mereka dulu waktu
masih sama-sama kuliah di fakultas kedokteran sering aku bantu dalam menghadapi ujian. Mereka adalah
bintang kedokteran yang sangat cemerlang di bumi pertiwi, bukan hanya ketenaran nama, juga kekayaan
yang tampak dari Baby Benz, Toyota Land Cruiser, Pondok Indah, Permata Hijau, Bukit Sentul dll.

Dengan pekerjaanku yang melayani masyarakat kelas bawah, yang sangat memerlukan pelayanan kesehatan
yang terjangkau, aku memperoleh kepuasan secara batiniah, karena aku dapat melayani sesama dengan
baik. Namun, dibalik itu, aku pun memperoleh kepuasan yang amat sangat di bidang non materi lainnya.

Suatu malam hari, aku diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah di rumahnya. Seperti
biasa, aku mengunjunginya setelah aku menutup praktek pada sekitar setengah sepuluh malam. Ternyata
sakitnya sebenarnya tidaklah parah bila ditinjau dari kacamata kedokteran, hanya flu berat disertai
kurang darah, jadi dengan suntikan dan obat yang biasa aku sediakan bagi mereka yang kesusahan
memperoleh obat malam malam, si ibu dapat di ringankan penyakitnya.

Saat aku mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tanggul di tepi sungai jebol, dan air bah menerjang,
hingga mobil kijang bututku serta merta terbenam sampai setinggi kurang lebih 50 senti dan mematikan
mesin yang sempat hidup sebentar. Air di mana-mana, dan aku pun membantu keluarga si ibu untuk
mengungsi ke atas, karena kebetulan rumah petaknya terdiri dari 2 lantai dan di lantai atas ada kamar
kecil satu-satunya tempat anak gadis si ibu tinggal.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan aku untuk menginap sampai air surut.
Di kamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah aku berduaan dengan
anak si ibu, yang ternyata dalam sinar remang-remang, tampak manis sekali, maklum, umurnya aku
perkirakan baru sekitar awal dua puluhan.

“Pak dokter, maaf ya, kami tidak dapat menyuguhkan apa apa, agaknya semua perabotan dapur terendam di
bawah”, katanya dengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih
mendayu dayu.
“Oh, enggak apa-apa kok Dik”, sahutku.
Dan untuk melewati waktu, aku banyak bertanya padanya, yang ternyata bernama Sri.

Ternyata Sri adalah janda tanpa anak, yang suaminya meninggal karena kecelakaan di laut 2 tahun yang
lalu. Karena hanya berdua saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, maka Sri tetap menjanda. Sri sekarang
bekerja pada pabrik konveksi pakaian anak-anak, namun perusahaan tempatnya bekerja pun terkena dampak
krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Saat aku melirik ke jam tanganku, ternyata jam telah menunjukkan setengah dua dini hari, dan aku lihat
Sri mulai terkantuk-kantuk, maka aku sarankan dia untuk tidur saja, dan karena sempitnya kamar ini,
aku terpaksa duduk di samping Sri yang mulai merebahkan diri.Cerita Sex Terbaru

Tampak rambut Sri yang panjang terburai di atas bantal. Dadanya yang membusung tampak bergerak naik
turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. Ketika Sri berbalik badan dalam tidurnya, belahan bajunya
agak tersingkap, sehingga dapat kulihat buah dadanya yang montok dengan belahan yang sangat dalam.
Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yang tampak sangat menantang. Aku
coba merebahkan diri di sampingnya dan ternyata Sri tetap lelap dalam tidurnya.

Pikiranku menerawang, teringat aku akan Wati, yang juga mempunyai buah dada montok, yang pernah aku
tiduri malam minggu yang lalu, saat aku melepaskan lelah di panti pijat tradisional yang terdapat
banyak di kawasan aku berpraktek. Tapi Wati ternyata hanya nikmat di pandang, karena permainan seksnya
jauh di bawah harapanku. ceritasexterbaru.org Waktu itu aku hampir-hampir tidak dapat pulang berjalan tegak, karena
burungku masih tetap keras dan mengacung setelah ’selesai’ bergumul dengan Wati. Maklum, aku tidak
terpuaskan secara seksual, dan kini, telah seminggu berlalu, dan aku masih memendam berahi di antara
selangkanganku.

Aku mencoba meraba buah dada Sri yang begitu menantang, ternyata dia tidak memakai beha di bawah
bajunya. Teraba puting susunya yang mungil. dan ketika aku mencoba melepaskan bajunya, ternyata dengan
mudah dapat kulakukan tanpa membuat Sri terbangun. Aku dekatkan bibirku ke putingnya yang sebelah
kanan, ternyata Sri tetap tertidur. Aku mulai merasakan kemaluanku mulai membesar dan agak menegang,
jadi aku teruskan permainan bibirku ke puting susu Sri yang sebelah kiri, dan aku mulai meremas buah
dada Sri yang montok itu.

Terasa Sri bergerak di bawah himpitanku, dan tampak dia terbangun, namun aku segera menyambar
bibirnya, agar dia tidak menjerit. Aku lumatkan bibirku ke bibirnya, sambil menjulurkan lidahku ke
dalam mulutnya. Terasa sekali Sri yang semula agak tegang, mulai rileks, dan agaknya dia menikmati
juga permainan bibir dan lidahku, yang disertai dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya.

Setalah aku yakin Sri tidak akan berteriak, aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencoba
menyibakkan roknya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya. Ternyata Sri sangat bekerja sama, dia
gerakkan bokongnya sehingga dengan mudah malah aku dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana
dalamnya, dan saat itu kilat di luar membuat sekilas tampak pangkal paha Sri yang mulus, dengan bulu
kemaluan yang tumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu.

Kujulurkan lidahku, kususupi rambut lebat yang tumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di
tengah atas, ternyata clitoris Sri sudah mulai mengeras, dan aku jilati sepuas hatiku sampai terasa
Sri agak menggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh jilatan
lidahku itu.

Sri membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu
melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celanaku. Agaknya Sri mendapat sedikit kesulitan
karena celanaku terasa sempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang.

Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Sri melepaskan celana panjang dan celana dalamku
sekaligus, sehingga kini kami telah bertelanjang bulat, berbaring bersama di lantai kamar, sedangkan
ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur.

Mata Sri tampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh
rambut kemaluanku yang subur, dan batang kemaluanku yang telah membesar penuh dan dalam keadaan
tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan tampak merah berkilat.

Kutarik kepala Sri agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yang
mungil. Ternyata Sri tidak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya.
Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedangkan tangan kirinya meremas buah kemaluanku.

Aku memajukan bokongku dan batang kemaluanku makin dalam memasuki mulut Sri. Kedua tanganku sibuk
meremas buah dadanya, lalu bokongnya dan juga kemaluannya. Aku mainkan jariku di clitoris Sri, yang
membuatnya menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Sri mulai membasah, aku tahu, saatnya sudah dekat.

Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Sri, dan kudorong Sri hingga telentang. Rambut panjangnya
kembali terburai di atas bantal. Sri mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya, sehingga aku mudah
menempatkan diri di atas badannya, dengan dada menekan kedua buah dadanya yang montok, dengan bibir
yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan.

Aku turunkan bokongku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Sri, lalu aku geserkan
agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara kedua bibir besarnya dan mulai
menyentuh mulut kemaluannya.Cerita Sex Terbaru

Kemudian aku dorongkan batang kemaluanku perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Sri. Terasa agak
seret majunya, karena Sri telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan batang kemaluan laki-
laki sejak itu. Dengan sabar aku majukan terus batang kemaluanku sampai akhirnya tertahan oleh dasar
kemaluan Sri.

Ternyata kemaluanku cukup besar dan panjang bagi Sri, namun ini hanya sebentar saja, karena segera
terasa Sri mulai sedikit menggerakkan bokongnya sehingga aku dapat mendorong batang kemaluanku sampai
habis, menghunjam ke dalam liang kemaluan Sri.

Aku membiarkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluan Sri sekitar 20 detik, baru setelah itu aku
mulai menariknya perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu aku dorongkan dengan lebih cepat
sampai habis. Gerakan bokongku ternyata membangkitkan berahi Sri yang juga menimpali dengan gerakan
bokongnya maju dan mundur, kadangkala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerak memutar, yang
membuat kepala dan batang kemaluanku terasa di remas-remas oleh liang kemaluan Sri yang makin
membasah.

Tidak terasa, Sri terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa
nafsu yang makin membubung. Untuk kali pertama aku menyetubuhi Sri, aku belum ingin melakukan gaya
yang barangkali akan membuatnya kaget, jadi aku teruskan gerakan bokongku mengikuti irama bersetubuh
yang tradisional, namun ini juga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat.

Baca Juga Cerita Sex Suami Dan Sahabatnya

Sekitar 40 menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil Sri, aku hunjamkan seluruh batang kemaluanku
dalam dalam, kutekan dasar kemaluan Sri dan seketika kemudian, terasa kepala kemaluanku menggangguk-
angguk di dalam kesempitan liang kemaluan Sri dan memancarkan air maniku yang telah tertahan lebih
dari satu minggu.

Terasa badan Sri melamas, dan aku biarkan berat badanku tergolek di atas buah dadanya yang montok.
Batang kemaluanku mulai melemas, namun masih cukup besar, dan kubiarkan tergoler dalam jepitan liang
kemaluannya. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku. Sambil memeluk tubuh Sri yang
berkeringat, aku bisikan ke telinganya, “Sri, terima kasih, terima kasih..”.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Cewek SMP Yang Hot

Cerita Sex Terbaru | pada hari jadinya sekolah kami mengadakan berbagai acara yang sangat meriah dan tidak kalah seru pastinya sob! mulai dari pentas musik aneka band, aneka lomba-lomba seperti lomba antar kelas sampai lomba dance. Namun lomba dance ini tidak diadakan antarkelas, tetapi antarangkatan yang membuat acara ini seru adalah suporter dari masing-masing kelas dan angkatan yang saling adu mulut sampai adu jotos untuk team yang mereka jagokan!biasalah anak muda seperti kami egonya lagi tinggi-tingginya
Ok kembali ke acara ultah sekolah gue ini dimulai dari jam 9 pagi. Namun gue datang pukul 11 siang!hehe.. maklum lah anak bandel yang suka nyari sensasi dan sengaja gue datangnya telat hanya untuk nonton band2 ibu kota dan menyaksikan lomba modern dance saja. Dan akhirnya saat yang dinanti datang juga.

Cerita Sex Terbaru Cewek SMP Yang Hot

Modern dance angkatan kelas 3 yaitu angkatan gue sendiri yang beranggotakan lima orang. Namun yang gue kenal dekat hanya melia yang memiliki nama lengkap Putri Amelia Candra. oh ya gw kok sudah mengenalin orang lain padahal gue aja belom kenalan!he..nama gw ryo sob nama panjangnya ga usah deh ya jelek soalnya
Acara pun dimulai dari penampilan kelas 1 lalu iikuti kelas 2 dan yang menjadi penutup adalah kelas 3. Mereka mulai masuk ke tengah lapangan. Pakaian yang mereka kenakan cukup seksi. Walaupun di bagian perutnya tidak terbuka. Pakaian yang mereka kenakan cukup ketat pastinya, menonjolkan payudara payudara mereka yang baru ‘tumbuh’.

Cukup membuat mata murid murid lelaki melotot. Dengan diiringi lagu-lagu techno mereka semua yang muda belia seumuran gue meliak-liukan badannya dengan seksi. Seiring lompatan atau gerakan seksi mereka payudara mereka bergoyang-goyang indah dan bergetar-getar!indahnya serasa dunia saat itu

Mata saya hanya tertuju pada melia. Selain karena wajahnya yang cantik, ia juga memiliki payudara yang cukup seksi tentunya. Rambutnya yang tergerai panjang menambah seksi tubuh indahnya. Walaupun ada pula teman 1 tim dancernya yang saya pikir cukup bohai juga.

Mulai dari payudara yang lebih besar dari melia, ia juga memiliki paha yang gempal. Namun perhatian gue tetap tertuju pada melia. Wajar aja gue merhatiin terus, menurut gue dia cewek paling seksi secara fisik maupun non.Setelah mereka bermodern dance ria & membangkitkan gairah pada laki-laki, dengan keringat bercucuran di kening, leher & bagian-bagian lainnya, mereka segera berganti baju.

melia segera menuju kelas untuk kembali mengenakn seragamnya. Seiring langkahnya berjalan, payudaranya yang baru tumbuh bergoyang-goyang. Kemudian setelah ia mengambil pakaian ganti dari tasnya, ia pun menuju ke wc untuk berganti baju.

Lalu gue ikutin dia dr belakang. Terlihat, tali branya nyeplak karena keringat yg basah ke tubuhnya. wowww sedapnyo. Setelah masuk itu, ia masuk ke kamar mandi. Tanpa ia sadari bra dan celana dalemnya yg berwarna hitam jatuh di depan pintu kamar mandi.

Gue pun langsung saja mengambil bra an cdnya yang jatuh tersebut dan langsung gue pegang. Gue pun masuk ke kamar mandi cowo dengan tujuan mau kencing tanpa maksud untuk menyembunyikan ke dua barang tersebut. Di dalam pikiran gue, gue akan berikan setelah gue kencing.
Setelah gue kencing, gue liat amelia mondar-mandir di sekitar kamar mandi. Langsung aja gue tegor,

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Nyari apa melia?”
“Eh lo ryo, ini nih gue nyari bh sm cd gue, lo lyat gak?”
“Ohhh, ini mksd lo?” Langsung gue tunjukin bra dan cdnya.
“Iya, ni dia yg gue cari. Ni lo nemu dimana?”
“Ni tdi jatoh. Lo ga tau…”
“Oh yawdh, thanks ya ryo.
“Iya sm2 melia.”
“Ywdh deh, gue mo ganti baju dulu yah. Gerah banget nih.”
“Ngapain melia?”
“Ganti baaajuuu… knp?? Mo ikuuut??” Tanya amelia nakal.
“Hhhee. Emg boleh melia??”
“Hmmm…” dia ngeliat ke sekitar. Setelah itu dia langsung nyruh masuk gue untuk 1 kamar mandi dengannya.
“Ywdh yuk masuk.”
“melia, gue mo kencing dulu yah. Lo jangan ngintip.” Langsung gue buka clana gue sambil ngebelakangin amelia. Trus kencing. dan Tiba-tiba melia berkata
“Oh my god. Gede banget ryo barang (Kontol gue) lo” Gue pun kaget.
“melia, dibilang jangan ngintip. Ko ngintip sih?”
“Hhehe. Sori ryo, abis gak sengaja… hehee boong ding, gue penasaran aja pengen liat…”
“Ah, dsar lo melia. Ywdh, ganti baju tadi katanya mo ganti baju?”
“Ywdah”Gue pun memakai clana gue lagi.

Amelia pun sibuk membuka baju dancenya. Trus celananya. Trus branya. Lalu cdnya.
Gue pun merhatiin semuanya.Cerita Sex Terbaru

“Eh ryo, jgn ngeliatin ke sini dong.” Sambil ia menutupi toketnya yg sekel dengan tangan kirinya.

Trus memiawnya juga ditutupin sama cdnya yang baru dibuka.

“Hehehe. gue penasaran juga melia…”
“Penasaran??”
“Iya”
“Lo juga tadi penasaran sama barang gue kan?”
“Iya sih” sambil ia senyum-senyum.
“melia, gue mo remes2 toket lo dong. Boleh ga?”
“Ha? Tai lo ryo. Emang lo siapa gue!!”
“Bentar aja melia”
“Tapi gue juga pegang2 barang lo ya ryo? Biar adil.”
“Oh yawdah”dan gw pun ngebuka resleting gue. Nyingkap CD gue. Trus ngeluarin Kontol gue.

Gue dengan semangat ngeremes2 toket amelia yg sekel. Tapi dia agak takut2 buat megang Kontol gue.

“Knp melia? Pegang dong… gue aja udah megang toket lo nih. Sekel banget sih melia toket lo?”
“Ihh, gue baru pertama nih megang barang cowo. Hahaha.”
“Sstt. Jgn kenceng2 ktawanya…”

dan gue mencoba membawa tangannya buat megang Kontol gue secara pelan2 dan sedikit paksaan akhirnya, Kontol gue pun tersentuh oleh tangan amelia.

“Oowwhhh… kocok2 dong melia…” Pinta gue.

Dia pun agak malu2 pas mau ngocok Kontol gue.
Akhirnya pelan2 dia kocok Kontol gue. gue pun sambil ngeremes2 toket dia.

“Owwhhh… enak melia… agak kenceng dong megangnya…”
“Iya… ohh gede bgt sih ryo?? Lo dah ngaceng ya nih??”
“Iya udah lah. Secara gue ngeremes2 toket lo udah nafsu gini. Pasti dah ngaceng.”
“melia… gue isep yah toket lo??”
“Ihh, gila lo ah.”
“Bentar…”
“Ywdah… nih…” ia pun menyodorkan toketnya ke mulut gue.

Tapi ia ngelepasin kocokannya dari Kontol gue.

“melia, sambil kocokin Kontol gue juga dong. Jangan berenti…”
“Uwhh… iya iya… cerewet lo ahh…” Dia pun ngocok Kontol gue agak cepet.
“Aahhhh… ohhhh… enak meliaa…” suara gue mendesah. Trus gue kenyot2 toketny.
“Ahhh… yg cepet lagi melia… oohh… uuhhh… ssshhh…” sambil gue kulum lehernya, trus ke bibirnya.
“melia, sepongin dong sebentar…”
“Ha?”
“Sepongiiin… masukin Kontol gue ke mulut lo… trus kocokin pake mulut lo…”
“Aaahhh!! Gak ahh!! Pake tangan aja yah ryo? Nnti kpn2 deh.” Amelia nolak.
“Bentar meliaa… pengen nihh…” gue memohon.
“Ah lo ryo. Ywdah, tp bentar aja ya”
“iya, sampe keluar…”
“Ahh, tp peju lo jgn dikeluarin dimulut gue!!”
“Iya, gak… nnti kalo gue dah mau muncrat gue cabut Kontol gue dari mulut lo…”
“Yaudah, maen cepet yaa. Takut dicurigain nih gue ntr sama anak2 yang laen.”
“iya” jwab gue.Cerita Sex Terbaru

Amelia pun jongkok di depan gue. Mulutnya pas banget udah berhadepan sama Kontol gue.
Gue pun menyodorkan Kontol gue ke mulutnya. Amelia pun tanpa ragu lagi membuka mulutnya lebar2. gue terus dorong semua Kontol gue masuk ke mulutnya amelia. Setelah itu dia rapetin mulutnya dan mulai menggerakan mulutnya maju mundur sambil skali2 mainin lidah dan bibirnya buat mijet2 Kontol gue.
Kontol gue kerasa agak2 anget. Trus juga ada rasa2 lembek2 enak yg berasal dari lidahnya.
Itu semua gue imbangin dengan ikut gerak2in Kontol gue maju mundur.

“Ooohh… meliaaa… enaaaaaakkk… mmmhhhhhh… ooohhh… sshhhh…” sambil gue belai-belai rambutny yg ga terlalu panjang.
“Mmmhhhhh… mmmmhh… mhhhh…” amelia pun mendesah smbil terus nyepongin Kontol gue.
“Ooohhhhhhhhh… teeruusss meliaaaa… ooohhh… eeennnaaakkk… terus melia…”
“Mmhh… mmhhhh…”
“Cepetin lagii meliaaa…” pint ague.
“Mmmhhh… mhhhh… mmmhhhhhhmmhhhh…” amelia pun sedkit agak kewalahan nyepongin Kontol cerita sex terbarugue.
“Aaahhhh… ooouhhhcchhh… enak meliaaa… oowwwhhhwwwwwhhh… sshhhhhh”

Amelia pun semakin mempercepat kocokan mulutnya di mulut gue. Gue pun mengimbangin dengan memajumundurkan Kontol gue di mulutnya.
Saking terasa cepatnya. Akhirnya gue udah ngerasain kalo peju gue mau keluar.

“Aaohhh… meliaa… gue mau keluar nihhhh…”

Dengan cepat dia ngelepasin mulutnya dari Kontol gue. Trus dia berdiri dari yg sebelumnya pas nyepongin gue dalam posisi jongkok. Gue pun meraih tangan kanannya. Trus gue tuntun buat megang Kontol gue yang udah ngaceng banget krn mau keluar.

“Kocokin yang cepet melia…”

Amelia pun mengocok Kontol gue cepet. Pas dia lagi ngocokin Kontol gue, gue kissing bibirnya yang imut2, sambil kadang2 gue remes2 toketnya yang sekel gak terlalu gede.

Akhirnya setelah kira2 3 menit dikocokin pake tangannya.

“Aaarrghhhh… cchhaaaaaa… gue mauuu keluarrrrr nihh…”
“Uwwhh, ywdah keluarin aja ryo…” dia pun ngarahin Kontol gue ke wc biar peju gue nnti langsung ke buang ke lubang wc tanpa berceceran di lantai.
“Aaarghhh… oooooooooouhhhhhhhh… sssssssshhhhhhhhhhh… aaaaah… gue keluar meliaaa…” akhirnya peju gue pun keluar.

Peju gue muncrat 7x. dari mulai banyak sampe keluar setetes setetes.

“Oouhwwww… gila ryo, banyak banget peju lo… duuhh kena tangan gue lagi nih…” amelia pun ngelepasin tangannya dari Kontol gue.

Trus dia ngebersihin tangannya yang kena peju gue sedikit pake aer di gayung.Cerita Sex Terbaru

“Uuffhh… iya nih melia, udah lama sih gue gak colai… tapi akhirnya sekarang gue malah dicoliin sama lo… capek nih melia… melia bersihin dong peju gue nih dikit lagi pake mulut lo…” pinta gue kea ca.
“Apa?” amelia kaget.
“Jilatin dikit nih ujung Kontol gue, kan masih ad sisa2 pejunya…”
“Ih males. Gak ah. Jijik gue.”
“Yah, tanggung nih melia… dikit lagi”
“Gak. Nnti aja yah kapan2 ryo…” amelia memberi harapan.
“Huh. Dsar lo melia. Tanggung juga nih. Ywdah deh.”
“Nih gue bersihin peju lo yang di sini aja nih.” Kata Amelia sambil nyiramin aer ke dalem wc yang sebelumnya banyak peju gue.

Setelah nyiramin peju gue yang berceceran di wc, amelia pun kembali berganti baju. Begitu juga gue. Gue pun memakai celana dalem gue lagi kemudian resleting celana panjang gue.

Gue perhatiin amelia. Ia kleiatan seksi banget. Satu persatu ia kenakan pakaiannya. Mulai dari celana dalemnya yang berwana hitam. Branya yang juga berwarna hitam. Namun ia agak kesulitan saat akan mengaitkan branya. Lalu ia pun meminta tolong gue.

Baca JUga Cerita Sex Dipinggir Pantai Parang Tritis

“ryo tolong pakein dong.” Ia pun membelakangi gue meminta mengaitkan pengait branya.
“Tapi ada syaratnya yaa…” ucap gue ngeledek.
“Syarat apaan?”
“Tebak dong”
“Hmmm apa ya. Ga tau ah! Udah cepetan pakein!!” ia pun agak sedikit ngotot.
“Itu tuh.” Gue pun menunjuk ke arah memiawnya.
“Ohh ini… lo mau ngewe sama gue?” amelia pun bertanya dengan nada agak sedikit kaget.
“Iaa, gue pengen ngewe sm lo melia… blh ga?”
“Anjjrriitt lo ryo, apa masih kurang yg skrg?”
“Kurang laaaah… gue mau nyicipin tubuh lo pake Kontol gue…”
“Aaaaaaaahhh!”
“Sssstt, jgn kenceng2 melia… Ayoo dong meliaaaa… kpn2 yaaahh?? Ga sekarang kok…” ucap gue memohon lagi.
“Gue masih virgin laaahh ryoo.”
“Ahh yakinnn lo??”
“IYA!”
“Kalo dari toket lo yg gue pegang tadi sih kayanya lo udah ga virgin deh…”
“Hah? Tau dari mana lo???”
“Ya tau laaahh, kalo toket cewe yang udah ga virgin tuh udah agak kendor sedikit, ga terlalu sekel banget…”
“Hahhha gila ya lo, kayanya udah ahli banget nih soal beginian”. Sambil dia sibuk merapikan bajunya.
“Iya dong, makanya kapan2 mau nyoba ngewe sama gue ga?”
“Hmmm gimana yaaaaa, yaa liat nanti aja deehhh”. Sambil berkaca di cermin kecil sambil merapikan rambut dan poninya.
“Yawdahhh nnti kpn2 kita coba yaa??” Ucap gue memastikan.
“Iya ahh, ywdah, gue mau balik ke anak2 dulu nih. Ntr gue dicurigain lagi ganti baju doang kok lama banget.” Dia pun membuka pintu dan keluar dari kamar mandi.
“Sipp, ati2 lo. Thankss meliaa atas handjob dan blowjob lo… Hehhhe”“Haahh, bakalan enak nih kalo seandainya nanti gue ML sama dia” Pikir gue.

dan etelah berapa menit gue keluar dari toilet tersebut perasaan menyesal pun datang menghampiri! biasalah penyesalan selalu datangnya belakangan dan ga pernah duluan! menyesal kenapa ryo? he…menyesal kenapa ya ga gue paksa melia untuk langsung aja ngajakin ngentot!hahahaha.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Gadis Perawan SMU

Cerita Sex Terbaru | Namanya Nur Cahya Ningrum, anak cantik bintang SMU di kotanya. Gadis ini tinggi dan berbody aduhai
sekali. Setiap mata pria yang memandangnya pasti langsung tertuju pada matanya yang indah dengan bulu
mata yang lentik lalu turun kearah bibirnya yang memang sensual itu dan terakhir adalah pada buah
dadanya yang cukup besar untuk ukuran anak SMU.

Cerita Sex Terbaru Gadis Perawan SMU

Ujian akhir sudah dekat dan gadis ini yang tergolong otaknya encer langsung mengikuti bimbingan
belajar yang khusus dibuka saat Ujian Akhir Nasional tiba. Hasilnyapun tidak mengecewakan karena
setelah pengumuman hasil ujian diberitakan, dia menempati urutan ke 15 dari SMU nya dan itu sudah
tergolong sangat baik mengingat SMU tempat Ningrum belajar adalah SMU favorit di kota W.

“Hai Rum. Gimana hasil ujian kamu? Pasti dapat peringkat yang tinggi yah?” Tanya seorang teman pria-
nya.

Pemuda ini bertubuh kecil dan merupakan mantan dari Ningrum, mereka pernah pacaran waktu masih SMP
kelas dua dan putus setelah lulus SMP karena ketidak cocokan dan terang saja pemuda ini tersingkir
karena di SMU yang baru, Ningrum sudah menjadi kembang sekolah yang baru dan bahkan banyak kakak kelas
yang rela berantem untuk memperebutkan cintanya. Gadis ini akhirnya menetapkan pilihannya pada seorang
bernama Firman setelah gonta-ganti pacar hingga dikelas tiga SMU, adapun nama dari mantannya adalah
Eko.

Ningrum hanya tersenyum kecut setelah tahu pemuda yang menyapanya barusan adalah mantan kekasihnya.
Memang dia sangat tidak suka dengan pemuda ini karena sekarnag pemuda yang dulunya simpatik ini telah
berubah menjadi seorang pemabuk yang tidak jelas masa depannya lagi, walaupun sebenarnya dia berasal
dari keluarga yang berada.

Eko tertunduk menahan sakit hati dan malu ketika pertanyaannya tidak dijawb oleh Ningrum dan bahkan
gadis ini ngeloyor pergi tanpa peduli dengan perasaan temannya itu. Gadis cantik namun sedikit congkak
walaupun dia punya alasan untuk itu.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Ningrum berjalan mendekati kerumunan anak lelaki dan langsung menuju kesamping Firman, kekasihnya.
Beberapa teman pemuda itu bersiul-siul menggoda, Firman tahu kalau sebenarnya teman-temannya itu
selalu bermimpi bisa berpacaran dengan kekasihnya sekarang ini, mereka pasti memikirkan bagaimana
bentuk tubuh gadis cantik itu saat telanjang. Segala pikiran kotor seolah dibenarkan dengan cara para
anak lelaki itu menatap pantat, perut dan bahkan buah dada Ningrum yang sudah tumbuh itu.

“Gimana rencana untuk perpisahan dengan teman-teman?” Tanya Ningrum kepada Firman dan pemuda ini
memberikan kode kepada salah satu temannya untuk bicara.
“Jangan khawatir, semua sudah kita urus kok cantik. Kita bakalan ajak pacar kita masing-masing untuk
bernostalgia sekaligus piknik di hutan wisata diluar kota.” Sahut salah seorang teman Firman yang
bernama
Bimo.

Bimo ini berbadan gemuk dan tidak begitu tinggi namun walaupun begitu dia adalah ank seorang pengusaha
yang lumayan sukses di kota W.

“Kamu bisa ikut khan Rum?” Tanya Firman kepada gadis cantik itu.

Dan Ningrum menjawabnya dengan anggukan gembira. Dia teringat dengan perkataan Firman bahwa dia akan
mendapatkan kejutan pada acara perpisahan dengan teman-teman kumpulnya selama ini. Dia selalu
menebak-nebak apa yang akan diberikan pemuda ini kepadanya.

Akhirnya hari yang ditentukan untuk acara perpisahan datang juga. Sabtu siang Firman, Ningrum dan 3
pasang anak SMU yang lain berangkat untuk menuju keluar kota, kesebuah hutan wisata yang letaknya
tidak begitu jauh dari batas kota W. ceritasexterbaru.org dalam waktu kurang dari setengah jam mereka tiba di kawasan hutan
lindung itu dan segera saja mereka menyusuri jalan kecil yang membelah hutan itu untuk menemukan
lokasi yang sesuai untuk berkumpul. Akhirnya setelah beberapa saat mencari, Bimo memberikan komando
bahwa dia telah menemukan spot yang asyik untuk mereka berdelapan.

“Kok lewat jalan kecil?” Tanya Ningrum ketika Firman melajukan sepeda motornya menembus rimbunnya
hutan dengan sepeda motor Vega miliknya dan melewati jalan setapak yang belum diaspal, jalan ini lebih
kecil dibandingkan dengan jalan utama yang membelah hutan yang barusan mereka lewati.

Firman memperlambat laju kendaraan bermotornya dan akhirnya berhenti ketika Bimo dan temannya yang
lain juga berhenti. Mereka telah tiba didaerah perbatasan antara hutan dengan perkebunan strawberry
dan perkebunan kajuput (bahan pembuat minyak kayu putih). Dari kejauhan tampak sungai Bengawan Solo
membelah kawasan hutan itu dan hanya di hubungkan dengan sebuah jembaan kecil yang hanya mampu
dilewati satu sepeda motor secara bergantian saja.

Lokasi ini cukup datar dan semaknya sedikit dimana terdapat dua gazebo tua yang tak terawat yang
dulunya diperuntukkan sebagai lokasi peristirahatan wisata namun karena anggaran pemerintah kota tidak
mencukupi maka proyek dihentikan sementara gazebo dan perlengkapan lainnya ditinggal begitu saja tanpa
diurus sehingga sekarang terlihat tak terawat padahan gazebo itu cukup besar dan nyaman.

Di tiang-tiang gazebo ini terdapat coretan tangan-tangan jahil yang kebanyakan adalah anak sekolah
yang dulunya menggunakan tempat itu untuk indehoy bersama dengan pasangannya masing-masing. Tapi
sepertinya Ningrum belum paham dengan situasi tempat itu dan maih adem ayem saja.

“Disini yah Fir?” tanyanya lagi kepada kekasihnya dan Firman mengangguk lalu mengajak Ningrum untuk
menuju kesebuah gazebo dan membersihkan kursi dari semen yang kotor akan daun-daunan itu sehingga
mereka dapat duduk disana.
“Kamu cantik sekali hari ini sayang.” Perkataan manis itu meluncur begitu saja dari mulut Firman yang
sedetik kemudian dia merangkul Ningrum dan memangkunya dipahanya.

Sementara Ningrum tidak berusaha untuk melepaskan dekapan Firman dari belakang walaupun dalam hati dia
malu tapi dia juga mau.

“Kita mau apa sih sebenarnya kemari? Nggak ada apa-apa disini sayang.” Ucap Ningrum memecah kebuntuan
pembicaraan antara mereka berdua.

Firman yang asyik membelai-belai rambut gadis cantik ini kemudian menjawabnya,

“Aku khan ingin berdua saja denganmu, lagipula nanti jika kamu memutuskan untuk kuliah, aku khan sudah
susah untuk bertemu denganmu lagi karena ayahku tidak memiliki biaya untuk mengantarkan aku kejenjang
mahasiswa. Lihat saja Bimo dan Wahyu, mereka juga berperasaan sama denganku. Bimo akan disuruh kuliah
diluar kota sementara Wahyu sudah didaftarkan kesebuah institute terkenal di Jogja. Kita nggak akan
ketemu lagi dalam waktu yang lama sayang. Aku cuman ingin untuk melepaskanwaktu-waktu terakhir kita
sebagai orang bebas. Kamu mau khan?” rajuk pemuda ini kepada Ningrum dan gadis ini tersenyum lalu
mengangguk.

Dalam hati Ningrum, dia sangat yakin bahwa kekasihnya ini benar-benar mencintainya.

Hari mulai sore dan matahari mulai memerah pertanda akan segera tenggelam. Seolah tidak rela dengan
ekpergian sang mentari, Ningrum memeluk kedua tangan Firman yang kali ini masih merangkulnya dari
belakang. Seolah tahu kalau gadisnya itu masih ingin berdua saja dengannya, Firman menyuruh teman-
temannya untuk pergi terlebih dahulu ketika mereka mengajak Firman dan Ningrum untuk pulang. Sekarang
tinggal berdua sendiri ditengan hutan wisata itu.

“Aku juga tidak ingin berpisah denganmu bidadariku.” Firman membisikkan kata-kata itu sembari
mendekatkan bibirnya kearaha telinga Ningrum dan sedetik kemudian dia mengecup pipi dan leher Ningrum
lembut.

Gadis ini menoleh kebelakang untuk mengatakan sesuatu tetapi langsung dibungkam mulutnya dengan ciuman
mesra dari Firman. Ciuman pertamanya dalam sejarah hidup seorang Nur Cahya Ningrum.
Entah karena terbawa oleh situasi yang sejuk dan sepi, Ningrum membalas ciuman Firman itu dengan tak
kalah mesranya dan dengan posisi masih dipangku kekasihnya dan membelakangi Firman, Ningrum tak
lepaskan ciuman pacarnya itu.Cerita Sex Terbaru

Jemari nakal Firman mulai meraba-raba payudara Ningrum yang masih terbungkus baju sekolah itu dan satu
persatu kencing bajunya mulai terbuka hingga sekarang baju sekolah itu terbuka lebar mempertontonkan
payudara putih Ningrum yang dibalut dengan bra warna krem. Seperti tersihir saja, Ningrum sepertinya
tidak sadar bahwa sekarang buah dadanya nyaris telanjang.

Merasa mendapatkan lampu hijau, Firman lalu mengarahkan tangannya yang sudah mulai lebih nakal itu
kearah punggung Ningrum dan melepaskan kaitan bra gadis cantik itu sehingga dengan mudah sekarang
Firman dapat menguak bra milik pacarnya itu keatas dan sekarang terlihat sudah payudara Ningrum tanpa
penutup apapun lagi. Ini adalah kali pertamanya bagi Ningrum menunjukkan buah dadanya didepan pemuda
yang bukan keluarganya.

Sembari kedua mulut pasangan itu saling berpagutan satu sama lain, tangan Firman keduanya mulai
menjelajahi bukit kembar gadis ini untuk mendapatkan kepuasan sebagai seorang pria. Buah dada ranum
milik Ningrum diremasnya berulang-ulang hingga kedua putingnya mengeras dan tak hanya itu saja, pemuda
ini juga memilin-milin puting Ningrum dengan gemasnya hingga sering gadis ini harus menghentikan
ciumannya untuk mendesah, entah karena rasa sakit ataupun rasa nikmat yang tiada tara.

“Akhh…Fir, sudah! Aku nggak mau nanti kita kebablasan.” Seru Ningrum mencergah tangan Firman yang
menyelusupi pahanya dari balik rok seragam abu-abunya.

Namun Firman tak peduli dan menepiskan tangan Ningrum yang mencekal tangannya dan langsung mengarahkan
kepangkal paha gadisnya itu sehingga menyentuh bagian vital Ningrum yang masih terbungkus celana dalam
warna putih itu. Bagian vital yang belum pernah dia tunjukkan kepada siapapun juga bahkan kepada
kekasihnya yang terdahulu.

Jemari Firman merasakan adanya cairan yang membasahi celana dalam kekasihnya itu. Walaupun masih
perawan tetapi Ningrum tetaplah seorang gadis normal biasa yang tidak bisa menahan godaan sensasi
apabila terus dirangsang habis-habisan oleh pacarnya. Sekarang vagina gadis cantik ini sudah basah
akan cairan kewanitaannya sendiri.

Ningrum sadar bahwa dia sudah melangkah terlalu jauh dan berusaha untuk membebaskan dirinya dari
rangkulan Firman namun gagal karena Firman sudah tidak dapat lagi melepaskan moment yang ditunggu-
tunggunya selama ini. Dengan setengah memaksa, pemuda ini melepaskan bra dan baju seragam SMU yang
dikenakan oleh Ningrum dari arah belakang lalu membuangnya jauh-jauh agar tidak dapat direbut lagi
oleh Ningrum.

Rasa malupun mendera wajah Ningrum yang sekarang berubah merah padam melihat dirinya sekarang nyaris
telanjang dengan payudara yang menggelantung bebas walaupun dia berusaha menutupinya dengan
menyilangkan kedua lengannya tetapi tetap saja pandangan mata liar Firman dapat menembus sela-sela
lipatan tangan itu.

“Firman! Apa-apaan kamu ini? Katanya kamu sayang ama aku, kok begini jadinya?” gadis cantik ini mulai
meneteskan airmatanya memohon agar Firman mau berhenti dan tidak memaksanya lagi.
“Lha inilah bukti sayangku kepadamu Rum. Aku sayang sama kamu dan aku butuh kamu selalu menjadi
milikku selamanya.” Sahut Firman lalu mendekap Ningrum dari depan dengan erat.

Berbagai ucapan manis dilontarkan oleh pemuda ini dan akhirnya Ningrum luluh juga hatinya dan membuka
silangan tangannya hingga sekarang payudara montok itu terlihat kembali.

“Kamu benar-benar sempurna sayang. Buah dadamu benar-benar sangat indah luarbiasa.” Ucap Firman lalu
meremas-remas lagi buah dada Ningrum dengan mesra dan mulutnya pun tak mau ketinggalan.

Jilatan dan sedotan juga pilinan jemari nakal Firman seolah membuat Ningrum terbang keangkasa. Dia
yang sebelumnya anti dengan hal semacam ini sekarang menjadi menikmati. Hilang sudah rasa takut dan
rasa malunya yang tadi sempat mendera hatinya dan berganti sudah dengan keinginan untuk merasakan
kenikmatan total bersama dengan pacarnya sekarang ini.

“Akhh…Firman…ekhhh…” desahan demi desahan Ningrum yang seksi itu membahana disekeliling gazebo tanpa
takut bahwa akan ada orang yang menyaksikan perbuatan kedua sejoli itu karena memang lokasi itu berada
ditengah hutan sementara perkebunan yang berada didekat mereka masih belum waktunya panen sehingga
jarang dikunjungi petani.

Tak butuh waktu lama bagi Firman untuk melancarkan aksi susulan. Ketika Ningrum masih dibuai dengan
kenikmatan cumbuannya terhadap buah dada gadis cantik itu, Firman mengarahkan jemarinya yang sudah
terampil itu menelusuri paha Ningrum dan mengaitkan jemari kedua tangannya ke celana dalam kekasihnya
itu dan menariknya kebawah. Dalam hitungan detik saja, celana dalam Ningrum sudah jatuh ketanah. Gadis
ini kaget tapi belum sempat dia protes, Firman kembali mencumbu bibirnya sehingga membuat Ningrum tak
dapat berkata apa-apa lagi.

Sembari menciumi Ningrum, salah satu tangan Firman meremas-remas payudaranya sementara tangan yang
lain menelusuri vagina gadis cantik ini yang sudah basah kuyup. Sesekali Ningrum merintih sakit
apabila tusukan jemari Firman terlalu dalam sehingga menyentuh bagian dalam labia minora gadis cantik
ini. “Jangan Fir! Aku masih perawan.” Seru Ningrum tapi sekali lagi bujuk rayu Firman nampaknya cukup
ampuh untuk membendung penolakan Ningrum terhadap perlakuannya itu.

Diturunkan resleting celana abu-abu pemuda ini dan dipelorotkannya kebawah beserta dengan celana
dalamnya sendiri dan saat itu juga terpampang dengan jelas dimata Ningrum sebuah penis seorang pemuda
remaja yang sudah ereksi sedari tadi. Bahkan diujungnya sudah mengeluarkan cairan pelumas siap untuk
mengendarai liang kewanitaan gadisnya itu.

“Akh..Firman. Kamu mau apa?” serunya ketika melihat batang kejantanan itu disodorkan kearah Ningrum
dan memaksa kedua tangan Ningrum itu untuk memegangnya. Awalnya agak grogi dan risih juga ketika
Ningrum menyentuh benda asing milik pria itu namun setelah beberapa saat dia sudah mulai biasa bahkan
mulai menuruti kata-kata Firman untuk mengocoknya.

Dengan servis tangan sepertinya Firman masih merasakan kurang puas, lalu dengan sigap dia menarik rok
abu-abu milik Ningrum kearah atas sehingga vagina gadis itu terlihat olehnya dengan jelas. Bulu-bulu
lembut dan jarang menghiasi vagina gadis cantik ini. Firman lalu mengarahkan batang kejantanannya
kearah lubang kenikmatan itu dengan posisi setengah berdiri sementara tangannya yang lain mendorong
tubuh Ningrum agar bersandar ke tiang utama gazebo yang berbentuk kotak besar itu.

Pemuda ini menggesek-gesekkan penisnya ke bibir vagina Ningrum sehingga sesekali bibir kemaluan gadis
cantik itu terbuka dan ketika sudah cukup basah, pemuda ini mendorongkan batang kejantanannya yang
berukuran panjang kurang kebih 12cm itu kearah vagina Ningrum dan menguak menerobos bibir kemaluan
pacarnya tersebut.

“Sakit…aduh..Fir! Hentikan! Sudah! Aku sudah tidak tahan…sakittt…akhh…!” racau Ningrum sembari
berusaha melepaskan diri dari dekapan Firman namun sia-sia.

Pemuda kekasihnya itu sudah lebih mirip binatang ketika memaksakan penisnya untuk melabrak lubang
senggama gadis cantik ini.

“Akhh…sakit! Sudah hentikan! Sakit Fir…” desak Ningrum tapi apa daya karena Firman sudah kesetanan dan
dengan teganya dia melakukan penetrasi paksa kepada liang vagina yang masih perawan tersebut hingga
dalam satu sodokan kasar akhirnya batang kejantanannya sudah berhasil merobek selaput dara Ningrum dan
membenamkan seluruh penisnya kedalam liang senggama gadis cantik itu.

Seiring dengan lolongan sakit Ningrum, benda haram yang tumpul itu telah berhasil terbenam didalam
liang kewanitaan dara manis ini.Cerita Sex Terbaru

“Ningrum. Kamu benar-benar cantik dan moy abis. Memang rasanya luar biasa kalau ngent*tin cewek
secantik kamu.” Ucap Firman yang kemudian tanpa memberikan waktu untuk Ningrum mengambil nafas
langsung saja melakukan sodokan-sodokan liarnya memompa liang kewanitaan gadis malang ini.

Ningrum menangis tersedu setelah mengetahui dirinya sudah tidak lagi perawan bahkan kekasihnya sepeti
lebih memperdulikan kenikmatan bercintanya dibandingkan perasaannya pacarnnya sendiri.

Selama sepuluh menit, penis Firman menyodoki lubang vagina Ningrum tanpa ampun walaupun seringkali
gadis cantik ini meminta gar Firman berhenti sejenak karena dia merasakan rasa sakit namun tidak
digubris oleh pemuda ini dan terus melakukan pompaannya tanpa lelah.

Tubuh Ningrum yang setengah berdiri bersandar di balok kayu besar yang menjadi penyangga utama gazebo
itu, terhentak-hentak tiap kali Firman mempercepat goyangan pinggulnya dan sekarang tubuh molek gadis
cantik ini seolah tak bernyawa saja. Payudaranya yang berulang kali diciumi Firman secara kasar sudah
mulai memerah karena perlakuan kasar kekasihnya itu.

Tak ada lagi desahan kenikmatan, yang ada hanyalah rintihan tiap kali Firman melakukan sodokan kasar
kepadanya. Dirinya diperlakukan Firman tak ubahnya seperti barang atau benda mati yang hanya
dibutuhkan vaginanya sebagai alat pemuas nafsu pemuda ini saja.

“Ningrum! Akh…sayang…akh…” seru Firman yang lalu mengejang tubuhnya.

Sperma miliknya membasahi liang senggama Ningrum dan menetes keluar seiring dengan saat dia mencabut
batag kejantanannya tersebut dari vagina kekasihnya itu.

“Kamu benar-benar memuaskan Rum. Kapan-kapan lagi yah. Sekarang kamu khan sudah nggak perawan jadi
kalo mau bercinta berapa kali tidak apa-apa.” Ucapnya sembari membelai rambut panjang kekasihnya yang
masih terduduk lemas itu.

Ningrum hanya diam saja, dia tahu kalau belaian itu adalah tipuan, tapi walau begitu dia masih
berharap bahwa ini hanyalah mimpi atau setidaknya dia ingin agar Firman tidak meninggalkannya.

Baca JUga Cerita Seks Suami Selipan

Akhirnya setelah bermesraan selama satu setengah jam lebih, mereka berdua berboncengan kembali kerumah
masing-masing. Ningrum yang baru saja kehilangan keperawanannya menjadi susah untuk berjalan karena
jalannya menjadi agak ngangkang akibat perlakuan kasar dari Firman pada vagina yang selam ini
dijaganya dengan hati-hati. Yang tersisa sekarang hanyalah gazebo tua yang menjadi saksi percintaan
mereka berdua yang dibangkunya tercecer noda darah perawan seorang Nur Cahya Ningrum dan sperma milik
Firman.

Tapi sebenarnya ada satu lagi saksi mata, yaitu sepasang mata yang sedari siang tadi memperhatikan
gerak-gerik mereka dengan penuh perasaan cemburu sekaligus dendam. Sepasang mata milik seorang anak
SMU yang juga menyukai Ningrum tetapi ditolaknya dengan mentah-mentah waktu melamarnya. Seseorang yang
bernama Ardian. Pemuda yang nantinya akan berperan penting dalam kehidupannya tanpa dia sadari.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Cewek Hyper

Cerita Sex Terbaru | “Sitta Hallloooo” spa Herman yang menelpon
“Iya man gimana apa kabar” jawabku.
“Kabar aku baik Sit?? Jawan Herman
Aku sedang maen ditempat kost temanku, ya kalau ada waktu coba maen kesini, teman temanku mau kenalan
sama kamu juga??
“Emang daerah mana “Tanyaku
“Daerah Radio Dalam, dateng ya sekarang”

Cerita Sex Terbaru Cewek Hyper
“Ok deh nanti kalau aku dah deket aku telpon ya” kataku
“Ok aku tunggu ya, jangan lupa siapin diri, hehehe..”, katanya lagi
“Lho, emang aku mau diapain?”, tanyaku penasaran
“Mau diperkosa rame-rame siap nggak?”
“Siapa takut..”, jawabku sekenanya.
Lalu aku pun meluncur ke arah Radio Dalam dan sekitar 15 menit akupun sampai di tempat yang telah
dijanjikan.
“Hallo Sitta, aku dah di depan nih..”, kataku
“Ok aku keluar ya, sabar..”
Lalu munculah seorang gadis yang sangat seksi tingginya sekitar 175 dengan berat sekitar 55 kg, woww..
buah dadanya lebih besar dari pada punya Sitta. Lalu dia menghampiri mobilku dan mengetuknya.
“Iya, ada apa?”, jawabku dengan mataku yang tak lepas dari buah dadanya yang montok itu.
“Herman ya..”, kata dia.
“Iya”, kataku.
“Aku Melly temennya Sitta yuk masuk yuk..”, katanya dengan senyum nakalnya.
“Oh.. yuk”, jawabku agak sedikit tergagap.
Wah, bakal ada pesta besar nih pikirku dalam hati.

Sesampai dikamarnya aku disambut dengan pelukan dan ciuman oleh Sitta dan aku diperkenalkan kepada 3
temennya yang lain yang satu bernama Dita, Hanip dan Kiki. Dan harus kuakui mereka bertiga tidak kalah
menggiurkannya dengan si Melly.

Tiba-tiba Sitta membuka omongan yang bagiku sifatnya hanya basa-basi dan kemudian diteruskan oleh
teman-temannya dan lama-kelamaan omongan kami berlanjut ke arah selangkangan. Dan tiba-tiba dari arah
belakang ada yang memelukku saat aku akan menengok,

Dengan cepatnya Melly mencium bibirku dengan liarnya, maka akupun tak kalah bernafsunya aku balas
dengan liarnya pula. Dan ternyata yang memelukku dari belakang adalah Sitta dia terus menciumi leherku
dan terus turun ke bawah mencoba membuka bajuku sementara aku masih saja berciuman dengan Melly.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Ketika bajuku dilepaskan oleh Sitta tiba-tiba ada tangan yang membuka celanaku termasuk celana dalamku
maka langsung saja adekku yang telah tegang sedari tadi keluar dari sarangnya. Dan seketika itu juga
“Adekku” langsung dilahap dengan liarnya setelah aku lihat ternyata Dita dengan ganasnya sedang
mengulum kemaluanku.

Saat aku sedang diserang oleh tiga wanita ini aku sempat mencari kemana Hanip dan Kiki ternyata mereka
ada di sofa dekat situ dan keduanya sudah telanjang bulat dan aku lihat Kiki sedang menjilati vagina
Hanip dan Hanip pun mendesah-desah dan meliuk-liukan badannya diatas sofa tersebut sementara aku
sendiri sedang kewalahan menangani seranga dari tiga wanita ini, maka aku tidak memperhatikannya.

Langsung saja aku buka baju Melly yang terdekat dengan aku dan ketika Melly sedang membuka seluruh
bajunya aku tarik Dita keatas dan kami pun berciuman sementara itu Sitta menggantikan posisi Dita
mengulum kemaluanku. Begitu pula dengan Dita aku buka bajunya dan posisinya digantikan oleh Sitta
sedangkan posisi Sitta digantikan oleh Melly,

Wow.. ternyata kuluman Melly lebih enak dari pada Sitta dan Dita sampai akhirnya aku merebahkan diri
di ranjang yang berada disitu. Sitta setelah melepas bajunya langsung saja memgang kemaluanku dan
diarahkannya ke liang vaginannya yang ternyata sudah basah sedari tadi setelah pas maka diturunkan
pantatnya perlahan-lahan hingga akhirnya.. Bless..,

“Aah..”, desah Sitta.

Sementara Sitta sedang asiknya menaik turnkan pantatnya diatasku, maka aku tarik Melly keatasku dan
aku menjilati vaginanya.
“Ahh.. enak Man terus Man ohh..” desah Melly.
“Ahh.. ohh.sst” desah Sitta yang bersahut-sahutan dengan Melly dan Hanip.
“Ohh.. yess lick my pussy Man ohh yess sst” racau Melly ketika klitorisnya aku hisap-hisap.

Sementara itu aku tarik pula si Dita dan aku masukan jari tengahku ke liang vaginanya sehingga membuat
Dita meracau dan meliuk-liukan badannya.
“Ohh yes Man enak Man dalem lagi Man ohh..” racau Dita.

Sementara setelah berada dalam posisi seperti selama kurang lebih 15 menit akhirnya Sitta
menggenjotnya semakin cepat dan mengerang.
“Ahh.. Man aku keluar Man ah..” desah Sitta dan seketika itu pula tubuhnya melemas dan menggelimpang
disampingku.

Ternyata tanpa aku sadari dibawahku sudah ada si Hanip yang dengan cepatnya langsung melumat
kemaluanku maka aku pun menggeliat menahan nikmat hisapan Hanip dan Melly segera turun dari mulutku
dan memasukan kemaluanku ke vaginanya dan langsung digoyangkannya naik turun dan kadang memutar,
sementara Dita tidak mau kehilangan kesempatan maka dia menyodorkan vaginannya ke mulutku dan akupun
menjilati dan mengihisap-hisap vaginanya.

Setelah 5 menit aku jilati vagina nya maka tubuh Dita mengejang dan dia berteriak,
“Man ahh.. aku keluar Man.. ah..” sambil menekan vaginanya ke mulutku langsung saja aku menghisap
vaginanya kuat-kuat dan aku merasakan mengalir deras cairan dari vaginanya yang langsung aku sedot dan
aku telan habis.

Setelah Dita merebahkan diri di sampingku ternyata Kki juga tidakmau ketinggalan dia menaiki aku dan
kembali aku disodorkan vagina ke 3 siang ini yang langsung aku lumat habis baru aku memulai menjilati
vagina Kiki Melly yang masih bergoyang diatasku akhirnya mengerang kuat.

“Man aku keluar Man ah.. sst ahh..” racaunya.

Terasa sekali cairanya mengalir deras mambahasi kemaluanku dan seketika itu pula ubuhnya melemas dan
menggelimpang disampingku dan ternyata Kiki sudah tidak tahan dan langsung menurunkan tubuhnya ke
bawah dan memasukan penisku ke vaginanya dan..
“Ahh.. sst ahh.. Man mentok Man.. ah..” desahnya.
Sedangkan Hanip yang sedari tadi hanya melihat sambil masturbasi sendiri aku tarik keatasku dan aku
jilat dan hisap vaginannya
“Ohh yess ohh lick it honey oh..” desah Hanip.

Setelah 10 menit Kiki diatasku dan menggoyangkan pinggulnya akhirnya dia pun mengalami klimaks.
Sementara aku sendiri yang sedari tadi belum keluar karena tidak konsentrasi maka setelah Kiki rebah
di sampingku maka aku membalikan badan hingga Hanip berada di bawahku dan perlahan-lahan aku masukan
penisku ke vaginanya terasa sangat sempit, ketika kepala penisku mulai menyeruak masuk hingga Hanip
berteriak.Cerita Sex Terbaru

“Ahh.. pelan-pelan Man sakit”

Maka perlahan-lahan aku masukan lagi setelah setengahnya masuk aku diamkan sebentar agar vagina Hanip
terbiasa karena aku melihat Hanip mengerenyitkan dahinya menahan sakit setelah Hanip tenang maka aku
sorong pantatku dan akhirnya seluruh penisku berada dalam vagina Hanip

“Ahh Man sakit ah..” desah Hanip.

Dan perlahan-lahan Hanip mulai menggoyangkan pinggulnya maka aku pun menggenjot pantatku keluar masuk.

Terasa semppit sekali vagina Hanip dan ketika aku melirik kebawah aku melihat ada tetesan darah keluar
dari vaginanya yang akhirnya baru aku ketahui bahwa memang Hanip yang termuda diantara semuanya dia
baru masuk SMU kelas 1 dan hanya dia yang masih perawan.

“Ahh.. sst.. terus Man enak Man oh.. dalam lagi Man..” racau Hanip.

Maka aku menarik Hanip kepinggiran tempat tidur dengan posisi kakinya berada di bahu aku sementara aku
berdiri memang Hanip tidak kelihatan seperti anak baru masuk SMU dengan tingginya sekitar 170 dan buah
dadanya berukuran 36 B.

Setelah 10 menit aku menggenjot Hanip akhirnya dia pun mengerang.

“Man aku keluar Man ohh.. Man..”

Namun aku tidak perduli aku terus menggenjot Hanip karena aku sendiri mengejar klimaks ku, setelah itu
aku balikan tubuh Hanip sambil terus menggenjotnya hingga akhirnya Hanip berada dalam posisi
menungging dan aku terus menggenjotnya dari belakang sambil meremas buah dadanya 36Bnya yang
mengHanipn-Hanipn.

Ketika aku sedang menggenjot dari arah bawah belakang aku merasakan ada yang menjilati buah pelirku
dan ternya Melly sudah bangun lagi sehingga setelah 10 menit aku menggenjot Hanip dari belakang dia
pun mengalami orgasme kembali.

“Ahh Man aku keluar lagi Man ah..” dan seketika itu tubuhnya benar-benar melemas melihat kondisinya
yang seperti itu maka aku tidak tega dan langsung aku tarik Melly untuk mengangkang dan aku tusukan
penisku ke vaginanya dan Melly dengan posisi dibawah mendesah-desah seperti orang yang kepedasan.

“Ahh.. Man terus Man.. esst enak Man terus Man oh..” racaunya.

“Enak Mel, aah.. esst ahh”, racauku tidak karuan karena merasakan sedotan-sedotan di vagina Melly yang
kata orang-orang ’empot ayam’.

Maka dengan semangatnya aku menggenjot Melly dan setelah 10 menit Melly berkata,
“Man aku mau keluar Man.. Man ahh”
“Ntar Melll gue juga mau keluar barengan ya ahh” kataku. Akhirnya,
“Man gue nggak kuat Man ah..”, ser.. ser.. ser.., terasa deras sekali semprotan Melly.
“Ahh gue juga Mell ah..”, crot.. crot.. crott.., akhirnya akupun orgasme bersamaan.

Akhirnya Kamipun ketiduran dengan posisi aku diatas Melly. Kira-kira aku tertidur 15 menit tiba-tiba
aku merasakan penisku dijilat-jilat dan dihisap-hiasap setelah aku membuka mataku ternyata Dita sedang
mengulum penisku. Maka seketika itu juga aku langsung meracau,
“Ah.. ohh.. enak Dit terus Dit”

Tapi Dita tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada dia langsung naik keatas tubuhku dan memasukkan
penisku ke liang vagiannya, memang dari ‘peperangan’ tadi hanya Dita yang belum merasakan penisku maka
ketika yang lain lain sedang tidur Dita memanfaatkan momen tersebut sebaik-baiknya.

Baca Juga Cerita Seks Gadis Pontianak

Terus dia menggoyangkan pinggulnya.

“Ahh.. esst enak Man ah..” Aku pun merasakan keenakan dengan goyangan Dita karena goyangannya benar-
benar seperti penari ular dia memutar-mutarkan pantatnya diatas penisku.

Lama dia melakukan itu hingga akhirnya kami keluar bersamaan.
“Ahh Man enak Man ayo Man keluarin barengan ohh..” Akhirnya,
“Dit aku mau keluar ahh ohh crot.. crot..” Kami pun lemas dan Dita menciumku bibirku mesra
“Makasih ya Man, enak lho bener yang Sitta bilang” katanya.
“Emang Sitta bilang apa?” tanyaku penasaran.
“tongkol kamu enak, kamu bisa bikin cewek ketagihan nanti lagi ya” katanya.
Aku hanya tersenyum dan memeluk dia.

Akhirnya aku pun menginap disitu dan kami ber-enampun melakukannya berulang kali. Kadang aku
mengeluarkan spermaku di dalam vagina Melly, Hanip ataupun yang lainnya secara bergantian. Hingga
sekarang pun kami masih sering melakukan kadang satu lawan satu, kadang three some, ataupun langsung
berenam lagi- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Dibelai Kekasih

Cerita Sex Terbaru | Aku menikah pada usia sangat belia, yakni 22 tahun. Aku tak sempat melanjutkan kuliah, karena aku pada
usia tersebut sudah dinikahkan olah orang tua, karena ayah memiliki hutang judi yang banyak dengan
seorang laki-laki playboy “kampungan”. Aku menikah dengan sang playboy, usianya sangat renta sekali,
65 tahun pada saat aku dinikahinya.

Cerita Sex Terbaru Dibelai Kekasih

Setahun aku hidup sekasur dengan dia, selama itu pula aku tidak pernah merasakan apa yang dinamakan
nikmat seksual. Padahal, kata teman-teman, malam pertama malam yang aling indah. Sedangkan untuk aku,
malam pertama adalah malam neraka !!!. Ternyata, Burhan, suamiku itu mengidap penyakit diabetes (kadar
gula darah yg tinggi), yang sangat parah, hingga mengganggu kejantanannya diatas ranjang. Selama lima
tahun kami menikah, selama itu pula aku digaulinya hanya dengan mencumbu, mencium, dan meng-elus-elus
saja, selebihnya hanya keluhan-keluhan kekecewaan saja.

Burhan sering merangsang dirinya dengan memutar film-film porno yang kami saksikan berdua sebelum
melakukan aktifitas seksual. Tapi apa yang terjadi ? Burhan tetap saja loyo, tak mampu merangsang
penisnya agar bisa ereksi, tapi justru aku yang sangat amat terangsang, konyol sekali.

Aku mendapat pelajaran seksual dari film-film yang diputar Burhan. Aku sering berkhayal, aku
disetubuhi laki-laki jantan. Aku sering melakukan masturbasi ringan untuk melampiaskan hasrat
seksualku, dengan berbagai cara yang kudapat dari khayalan-khayalanku.

Pada suatu hari, Burhan harus terbaring di rumah sakit yang disebabkan oleh penyakitnya itu. Selama
hampir satu bulan dia dirawat di RS, aku semakin terasa kesepian selama itu pula. Pada suatu hari aku
harus pergi menebus obat di sebuah apotek besar, dan harus antre lama. Selama antre aku jenuh sekali.
Tiba-tiba aku ingin keluar dari apotek itu dan mencari suasana segar.

Aku pergi ke sebuah Mall dan makan dan minum disebuah restauran. Disitu aku duduk sendiri disebuah
pojok. Karena begitu ramainya restauran itu, sehingga aku mendapat tempat yang belakang dan pojok.
Setelah beberapa saat aku makan, ada seorang anak muda ganteng minta ijin untuk bisa duduk dihadapan
aku. Karena mungkin hanya bangku itu yang satu-satunya masih tersisa. Dia ramah sekali dan sopan,
penuh senyum.

Singkat cerita, kami berkenalan, dan ngobrol ngalor-ngidul, hingga suatu waktu, dia membuka identitas
dirinya. Dia masih bujang, orang tuanya tinggal di luar negeri. Di Jakarta dia tinggal bersama adik
perempuannya yang masih di bangku SMU. Hampir satu jam kami ngobrol. Dalam saat obrolan itu, aku
memberikan kartu namaku lengkap dengan nomor teleponnya.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Cowok itu namanya Ronald, badannya tegap tinggi, kulitnya sawo matang, macho tampaknya. Sebelum kami
berpisah, kami salaman dan janji akan saling menelpo kemudian. Sewaktu salaman, Ronald lama
menggenggap jemariku seraya menatap dalam-dalam mataku diiringi dengan sebuah senyum manis penuh arti.
Aku membalasnya, tak kalah manis senyumku. Kemudian kami berpisah untuk kembali kekesibukan masing-
masing.

Dalam perjalanan pulang, aku kesasar sudah tiga kali. Sewaktu aku nyetir mobil, pikiranku kok selalu
ke anak muda itu ? kenapa hanya untuk jalan pulang ke kawasan perumahanku aku nyasar kok ke Ciputat,
lalu balik kok ke blok M lagi, lantas terus jalan sambil mengkhayal, eh…..kok aku sudah dikawasan
Thamrin. Sial banget !!! Tapi Ok lho ?!

Sudah satu minggu usia perkenalanku dengan Ronald, setiap hari aku merasa rindu dengan dia. Suamiku
Burhan masih terbaring di rumah sakit, tapi kewajibanku mengurusi Burhan tak pernah absen. Aku
memberanikan diri menelpon Ronald ke HP nya. Ku katakan bahwa aku kanget banget dengan dia, demikian
pula dia, sama kangen juga dengan aku.

Kami janjian dan ketemu ditempat dulu kami bertemu. Ronald mengajak aku jalan-jalan, aku menolak,
takut dilihat orang yang kenal dengan aku. Akhirnya kami sepakat untuk ngobrol di tempat yang aman dan
sepi, yaitu; ” Hotel”. Ronald membawa aku ke sebuah hotel berbintang. Kami pergi dengan mobilnya dia.
Sementara mobilku ku parkir di Mall itu, demi keamanan privacy.

Di hotel itu kami mendapat kamat di lantai VII, sepi memang, tapi suasananya hening, syahdu, dan
romantis sekali.

” Kamu sering kemari ?” tanyaku, dia menggeleng dan tersenyum.
” Baru kali ini Tante ” sambungnya. ” Jangan panggil aku tante terus dong ?! ” pintaku.

Lagi-lagi dia tersenyum.

” Baik Yulia ” katanya.

Kami saling memandang, kami masih berdiri berhadapan di depan jendela kamar hotel itu. Kami saling
tatap, tak sepatahpun ada kata-kata yang keluar. Jantungku semakin berdebar keras, logikaku mati
total, dan perasaanku semakin tak karuan, bercampur antara bahagia, haru, nikmat, romantis, takut,
ah…..macam-macamlah!!!.

Tiba-tiba saja, entah karena apa, kami secara berbarengan saling merangkul, memeluk erat-erat. Ku
benamkan kepalaku di dada Ronald, semakin erat aku dipeluknya. Kedua lenganku melingkar dipinggangnya.
Kami masih diam membisu.

Tak lama kemudian aku menangis tanpa diketahui Ronald, air mataku hangat membasahi dadanya.

” Kamu menangis Yulia ? ” Tanyanya. Aku diam, isak tangisku semakin serius.
” kanapa ? ” tanyanya lagi.

Ronals menghapus air mataku dengan lembutnya.

” Kamu menyesal kemari Yulia ?” tanya Ronald lagi. Lagi-lagi aku membisu.

Akhirnya aku menggeleng.

Dia menuntunku ketempat tidur. Aku berbarin di bagian pinggir ranjang itu. Ronald duduk disebelahku
sambil membelai-belai rambutku. Wah….rasanya selangit banget !. Aku menarik tangan Ronald untuk
mendekapku, dia menurut saja. Aku memeluknya erat-erat, lalu dia mencium keningku. Tampaknya dia
sayang padaku. Ku kecup pula pipinya. Gairah sex ku semakin membara, maklum sekian tahun aku hanya
bisa menyaksikan dan menyaksikan saja apa yang dinamakan ” penis” semnatar belum pernah aku merasakan
nikmatnya.

Ronald membuka kancing bajunya satu persatu. Kutarik tangannya untuk memberi isyarat agat dia membuka
kancing busananku satu persatu. Dia menurut. Semakin dia membuka kancing busanaku semakin terangsang
aku. Dalam sekejap aku sudah bugil total ! Ronal memandangi tubuhku yang putih mulus, tak henti-
hentinya dia memuji dan menggelengkan kepalanya tanda kekagumannya. Lantas diapun dalam sekejap sudah
menjadi bugil. Aduh……jantan sekali dia.Cerita Sex Terbaru

Penisnya besar dan ereksinya begitu keras tampaknya. Nafasku semakin tak beraturan lagi. Ronald
mengelus payudaraku, lalu……mengisapnya. Oh…..nikmat dan aku terangsang sekali. Dia menciumi
bagian dadaku, leherku. Aku tak kalah kreatif, ku pegang dan ku elus-elus penisnya Ronald. Aku
terbayang semua adegan yang pernah ku saksikan di film porno.

Aku merunduk tanpa sadar, dan menghisap penisnya Ronald. Masih kaku memang gayaku, tapi lumayanlah
buat pemula. Dia menggelaih setiap kujilati kepala penisnya. ceritasexterbaru.org Jari jemari Ronald mengelus-elus
kemaluanku, bulu memekku di elus-elus, sesekali manarik-nariknya. Semakin terangsang aku.

Basah tak karuan sudah vaginaku, disebabkan oleh emosi sex yang meluap-luap. Aku lupa segalanya.
Akhirnya, kami sama-sama mengambil posisi ditengah-tengah ranjang. Aku berbarimng dan membuka
selangkanganku, siap posisi, siap digempur. Ronald memasukkan penisnya kedalam vaginanku, oh….kok
sakit, perih ?, aku diam saja, tapi makin lama makin nikmat.

Dia terus menggoyang-goyang, aku sesekali meladeninya. Hingga….cret…cret…cret…air mani Ronald
tumpah muncrat di dalam vaginaku. Sebenarnya aku sama seperti dia, kayaknya ada yang keluar dari
vaginaku, tapi aku sudah duluan, bahkan sudah dua kali aku keluar.

Astaga, setelah kami bangkit dari ranjang, kami lihat darah segar menodai seprei putih itu. Aku masih
perawan !!! Ronald bingung, aku bingung. Akhirnya aku teringat, dan kujelaskan bahwa selama aku
menikah, aku belum pernah disetubuhi suamiku, karena dia impoten yang disebabkan oleh sakit kencing
manis.

” Jadi kamu masih perawan ?! ” Tanyanya heran.

Aku menjelaskannya lagi, dan dia memeluk aku penuh rasa sayang dan kemesraan yang dalam sekali. Kami
masih bugil, saling berangkulan, tubuh kami saling merapat. Aku mencium bibir nya, tanda sayangku
pula. Seharusnya kegadisanku ini milik suamiku, kenapa harus Ronald yang mendapatkannya? Ah….bodo
amat ! aku juga bingung !

Hampit satu hari kami di kamar hotel itu, sudah tiga kali aku melakukan hubungan sex dengan anak muda
ini. Tidak semua gaya bisa ku praktekkan di kamar itu. Aku belum berpengalaman ! Tampaknya dia juga
begitu, selalu tak tahan lama !! Tapi lumayan buat pemula .

Setelah istirahat makan, kami tudur-tiduran sambil ngobrol, posisi masig dengan busana seadanya.
Menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi. membrsihkan tubuh. Ronald juga ikut mandi. Kami mandi
bersama, trkadang saling memeluk, saling mencium, tertawa, bahkan sedikit bercanda dengan mengelus-
elus penisnya.

Dia tak kalah kreatif, dimainkannya puting payudaraku, aku terangsang……dan…….oh,….kami
melakukannya lagi dengan posisi berdiri. Tubuh kami masih basah dan penuh dengan sabun mandi. Oh
nikmatnya, aku melakukan persetubuhan dalam keadaan bugil basah di kamar mandi. Ronal agak lama
melakukan senggama ini, maklum sudah berapa ronde dia malakukannya,. kini dia tampak tampak sedikit
kerja keras.

Dirangsangnya aku, diciuminya bagian luar vaginaku, dijilatinya tepinya, dalamnya, dan oh….aku
menggeliat kenikmatan. Akupun tak mau kalah usaha, ku kocok-kocok penis Ronald yang sudah tegang
membesar itu, ku tempelkan ditengah-tengah kedua payudaraku, kumainkan dengan kedua tetekku meniru
adegan di blue film VCD.

Tak kusangka, dengan adegan begitu, Ronald mampu memuncratkan air maninya, dan menyemprot ke arah
wajahku. Aneh sekali, aku tak jijik, bahkan aku melulurkannya kebagian muka dan kurasakan nikmat yang
dalam sekali.

” Kamu curang ! Belum apa-apa sudah keluar !” Seruku.
” Sorry, enggak tahan….” Jawabnya. Kutarik dia dan kutuntun kontol ronal masuk ke memekku, kudekap
dia dalam-dalam, kuciumi bibirnya, dan kugoyang-goyang pinggulku sejadinya.

Ronald diam saja, tampak dia agak ngilu, tapi tetap kugoyang, dan ah….aku yang puas kali ini, hingga
tak sadar aku mmencubit perutnya keras-keras dan aku setengah berteriak kenikmatan, terasaada sesuatu
yang keluar di vaginaku, aku sudah sampai klimaks yang paling nikmat.

Setelah selesai mandi, berdandan, baru terasa alat vitalku perih. Mungkin karena aku terlalu bernafsu
sekali. Setelah semuanya beres, sebelum kami meninggalkan kamar itu untuk pulang, kami sempat saling
berpelukan di depan cermin. Tak banyak kata-kata yang kami bisa keluarkan.

Kami membisu, saling memeluk.

” Aku sayang kamu Yulia ” Terdenga suara Ronald setengah berbisik, seraya dia menatap wajahku dalam-
dalam.Cerita Sex Terbaru

Aku masih bisu, entah kenapa bisa begitu. Diulanginya kata-kata itu hingga tiga kali. Aku masih diam.
Tak kuduga sama sekali, aku meneteskan airmata, terharu sekali.

” Aku juga sayang kamu Ron ” Kataku lirih
” Sayang itu bisa abadi, tapi cinta sifatnya bisa sementara ” Sambungku lagi.

Ronald menyeka air mataku dengan jemarinya. Aku tampak bodoh dan cengeng, kenapa aku bisa tunduk dan
pasrah dengan anka muda ini ?

Setelah puas dengan adegan perpisahan itu, lantas kami melangkah keluar kamar, setelah check out, kami
menuju Blok M dan kai berpisah di pelataran parkir. Aku sempat mengecup pipinya, dia juga membalasnya
dengan mencium tanganku. Ronald kembali kerumahnya, dan aku pulang dengan gejolak jiwa yang sangat
amat berkecamuk tak karua. Rasa sedih, bahagia, puas, cinta, sayang dan sebaginya dan sebagainya.

Ketika memasuki halaman rumahku, aku terkejut sekali, banyak orang berkumpul disana. Astaga ada
bendera kuning dipasang disana. Aku mulai gugup, ketika aku kemuar dari mobil, kudapati keluarga mas
Burhan sudah berkumpul, ada yang menangis. Ya ampun, mas Burhan suamiku sudah dipanggil Yang Kuasa.

Aku sempat dicerca pihak keluarganya, kata mereka aku sulit dihubungi. Karuan saja, HP ku dari sejak
di Hotel kumatikan hingga aku dirumah belum kuhidupkan. Kulihat mas Burhan sudah terbujur kaku
ditempat tidur. Dia pergi untuk selamanya, meninggalkan aku, meninggalkan seluruh kekayaannya yang
melimpah ruah. Kini aku jadi janda kaya yang kesepian dalam arti yang sebenarnya.

Tiga hari kemudian aku menghubungi Ronald via HP, yang menjawab seorang perempuan dengan suara lembut.
Aku sempat panas, tapi aku berusaha tak cemburu. Aku mendapat penjelasan dari wanita itu, bahwa dia
adik kandungnya Ronald. Dan dijelaskan pula bahwa Ronald sudah berangkat ke Amerika secara mendadak,
karena dipanggil Papa Mamanya untuk urusan penting.

Kini aku telah kehilangan kontak dengan Ronald, sekaligus akan kehilangan dia. Aku kehilangan dua
orang laki-laki yang pernah mengisi hidupku. Sejak saat itu sampai kini, aku selalu merindukan laki-
laki macho seperti Ronald.

Sudah tiga tahun aku tak ada kontak lagi dengan Ronald, dan selama itu pula aku mengisi hidupku hanya
untuk shopping, jalan-jalan, nonton, ah…macam-macamlah. Yang paling konyol, aku menjadi pemburu
anak-anak muda ganteng. Banyak sudah yang kudapat, mulai dari Gigolo profesional hingga anak-anak
sekolah amatiran. Tapi kesanku, Ronald tetap yang terbaik !!!

Baca Juga Cerita Sex Rekan Kerja

Dalam kesendirianku ini . . .
Segalanya bisa berubah .. .
Kecuali,
Cinta dan kasihku pada Ronad,

Aku tetap menunggu, sekalipun kulitku sampai kendur, mataku lamur, usiaku uzur, ubanku bertabur, dan
sampai masuk kubur, Oh….Ronald, kuharap engkau membaca kisah kita ini. Ketahuilah, bahwa aku kini
menjadi maniak seks yang luar biasa, hanya engkau yang bisa memuaskan aku Ron ?!- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

***

Akibat Salah Orang

Cerita Sex Terbaru | Cerita ini bermula dari suatu kebetulan yang tidak disengaja. Sampai saat ini aku suka tertawa sendiri
kalau mengingat awal kejadian ini. Bermula dari suatu Sabtu siang, aku janjian ketemu dengan salah
seorang teman chat-ku. Namanya Fenny, mahasiswi tingkat akhir di salah satu PTS di Jakarta Barat.
Teman chat-ku yang satu ini cukup misterius. Aku nggak pernah tau dia tinggal dimana, dengan siapa,
bahkan aku tak pernah dikasi nomer telepon rumahnya. Kampusnya pun aku nggak yakin kalau yang
disebutnya benar.

Cerita Sex Terbaru Akibat Salah Orang

Saat janjian dengan Fenny pun hanya lewat SMS. Biasanya aku nggak pernah meladeni teman-teman chat
yang janjian ketemu via SMS. Kapok, dulu pernah dibo’ongin. Tapi entah kenapa aku penasaran sekali
dengan Fenny. Akhirnya kami janjian untuk ketemu di Mal Kelapa Gading, tepatnya di Wendy’s. Resenya,
Fenny juga nggak mau kasi tau pakaian apa yang dia pakai dan ciri-cirinya. Pokoknya surprise, katanya.

Itulah kenapa hari Sabtu siang ini aku bengong-bengong ditemani baked potatoenya Wendy’s sambil
menunggu kedatangan Fenny. Sudah hampir satu jam aku menunggu tapi tidak ada kabar. SMS-ku nggak
dibales-bales, mau telepon pulsa udah sekarat. Aku hanya duduk sambil memperhatikan sekelilingku yang
cukup sepi. Mataku tertuju pada seorang wanita keturunan Chinese berumur kira-kira 30-an yang duduk
sendirian di salah satu sudut. Herannya sejak tadi wanita tersebut memperhatikanku terus. Aku sempat
berpikir apa dia yang bernama Fenny. Tapi rasanya bukan. Akhirnya karena bete menunggu aku pun
meninggalkan Wendy’s.

Tiba-tiba aku merasa ada yang menepuk bahuku dari belakang. Aku menoleh dan melihat wanita yang
kuperhatikan tadi tersenyum ke arahku.

“Rio ya?” tanyanya. Aku terkejut. Kok dia tau namaku. Jangan-jangan wanita ini benar Fenny. Aku
mengangguk.
“Iya, mm.. Fenny?” tanyaku. Wanita itu menggeleng sambil mengernyitkan kening.
“Bukan, kok Fenny sih? Kamu Rio yang di Kayuputih kan?” aku tambah bingung mendengarnya.
“Bukan, lho tante bukan Fenny?”.

Kemudian wanita itu mengajakku berteduh di salah satu sudut sambil menjelaskan maksud yang sebenarnya.
Aku mendengarkan, lantas aku juga gantian menjelaskan. Akhirnya kami sama-sama tertawa terbahak-bahak
setelah tau duduk persoalannya. Wanita itu bernama Linda, dan dia juga sedang janjian dengan teman
chat-nya yang juga bernama Rio, seperti namaku. Akhirnya kami malah berkenalan karena orang-orang yang
kami tunggu tak kunjung datang juga. Aku memanggilnya Ci Linda, karena dia menolak dipanggil tante.
Kesannya tua katanya.

Siang itu Ci Linda malah mengajakku jalan-jalan. Aku ikut dengan Altis-nya karena aku tidak membawa
mobil. Ci Linda mengajakku ke butik teman maminya di daerah Permata Hijau. Tante Wiwin, sang pemilik
butik adalah seorang wanita yang sudah berusia di atas 50 tahun, tubuhnya cukup tinggi dan agak
montok. Kulitnya yang putih bersih hari itu dibalut blus transparan yang bahunya terbuka lebar dan
celana biru tua dari bahan yang sama dengan bajunya. Agak-agak eksentrik. Dasar desainer pikirku.
Karena hari itu butik Tante Wiwin tidak begitu ramai, kami bertiga ngobrol-ngobrol sambil minum teh di
salah satu ruang santai.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Aduh Yo.. maaf..” seru Tante Wiwin. Wanita itu menumpahkan teh yang akan dituangnya ke cangkirku
tepat di celanaku bagian pangkal paha.

Aku sedikit mengentak karena tehnya agak panas.

“Nggak pa-pa Tante..” jawabku seraya menepuk-nepuk kemejaku yang juga kena tumpahan teh. Tante

Wiwin reflek menepis-nepis bercak teh yang membasahi cenalaku. Ups.. tanpa sengaja jemari lembutnya
menyentuh batang kemaluanku.

“Eh.. kok keras Yoo? Hihihi..” goda Tante Wiwin sambil memijit-mijit kemaluanku. Aku jadi tersenyum.
Ya gimana nggak keras sedari ngobrol tadi mataku tak lepas dari bahu Tante Wiwin yang mulus dan kedua
belah paha Ci Linda yang putih.
“Iya.. Tante sih numpahin..” jawabku setengah bercanda.
“Idih.. Tante Wiwin kumat genitnya deh.. biasa Yo, udah lama nggak.. aww!!” Ci Linda tak sempat
menyelesaikan celetukkannya karena Tante Wiwin mencubit pinggang wanita itu.
“Iya nih Tante, udah numpahin digenitin lagi. Pokoknya bales tumpahin juga lho hihihi..” aku gantian
menggoda wanita itu. Tante Wiwin malah tersenyum sambil merangkul leherku.
“Boleh, tapi jangan ditumpahin pake teh ya..” bisiknya di telingaku. Aku pura-pura bego.
“Abis mau ditumpahin apa Tante?” tanyaku. Tante Wiwin meremas batang penisku dengan gemas.
“Ya sama ‘teh alami’ dari kamu dong sayang.. mmhh.. mm..” Tante Wiwin langsung mengecup dan melumat
bibirku.

Aku yang memang sedari tadi sudah horny menyambut lumatan bibir Tante Wiwin dengan penuh nafsu. Kedua
tanganku memeluk pinggang wanita setengah baya itu dengan posisi menyamping. Sementara tangan Tante
Wiwin yang lembut merangkul leherku. Ah.. lembut sekali bibirnya.

Ci Linda yang melihat adegan kami tidak tinggal diam. Wanita berkulit putih mulus itu mendakati
tubuhku dan mulai memainkan kancing celana jeansku. Tak sampai semenit wanita itu sudah berhasil
melucuti celana jeansku sekaligus dengan celana dalamnya. Tanpa ampun lagi batang penisku yang sudah
mulai mengeras itu berdiri tegak seolah menantang Ci Linda untuk menikmatinya.

Ci Linda turun ke bawah sofa untuk memainkan penisku. Jemarinya yang lembut perlahan-lahan mengusap
dan memijit setiap centi batang penisku. Ugghh.. birahiku semakin naik. Lumatan bibirku di bibir Tante
Wiwin semakin bernafsu. Lidahku menjelajahi rongga mulut wanita setengah baya itu. Tante Wiwin merasa
keasyikan.

Aku yang semakin terbakar nafsu mencoba menularkan gairahku ke Tante Wiwin. Dari bibir, lidahku
berpindah ke telinganya yang dihiasi anting perak. Tante Wiwin menggelinjang keasyikan. Dia meminta
waktu sebentar untuk melepas anting-antingnya agar aku lebih leluasa. Lidahku semakin liar menjelajahi
telinga, leher dan bahu Tante Wiwin.

Tampaknya wanita itu mulai tak kuasa menahan birahinya yang semakin memuncak. Dia melepaskan diri dari
tubuhku dan memintaku untuk melorotkan celananya. Tanpa disuruh kedua kalinya aku pun langsung
melucuti Tante Wiwin sekaligus dengan bajunya, hingga tubuh wanita itu bersih tanpa sehelai benang
pun.

Gila, udah kepala empat tapi tubuh Tante Wiwin masih kencang. Kulitnya yang putih betul-betul terasa
halus mulus. Sambil bersandar pada pegangan sofa, Tante Wiwin merentangkan kedua belah pahanya yang
mulus dan memintaku melumat kemaluannya yang bersih tanpa bulu. Tanpa basa-basi aku langsung
mendekatkan wajahku ke vaginanya dan mulai menjilati daerah pinggir kemaluannya.Cerita Sex Terbaru

“Hhhmm.. sshh.. teruss Yoo..” desah Tante Wiwin keasyikan.

Aku terus menjilati vaginanya sambil tangan kananku membelai pangkal pahanya yang mulus. Di bawah, Ci
Linda masih asyik mempermainkan kemaluanku. Kelima jemarinya yang lentik lincah sekali membelai dan
mengocok batang penisku yang ujungnya mulai basah. Sesekali lidahnya membasahi permukaan penisku.
Sebagian batang penisku tampak merah terkena lipstik Ci Linda.

Kepala wanita itu naik turun mengikuti ayunan kenikmatan di penisku. Ahh.. lembut sekali mulut Ci
Linda mengulumnya. Saking asyiknya tak sadar aku sampai menghentikan permainanku dengan Tante Wiwin
untuk merasakan kenikmatan yang diberikan Ci Linda. Tante Wiwin tersenyum melihat ekspresiku yang
mengejang menahan nikmat. Wanita itu merengkuh kepalaku untuk melanjutkan tugasku memberi kenikmatan
untuknya.

Aku semakin buas melumat kemaluan Tante Wiwin. Jemariku mulai ikut membantu. Liang kemaluan Tante
Wiwin sudah kutembus dengan jari tengahku. Sambil kukocok-kocok, aku menjilati klitorisnya. Wanita itu
menggelinjang tak karuan menahan rasa nikmat. Kedua tangannya yang lembut menjambak rambutku.

Tanpa kusadari, Ci Linda sudah melucuti dirinya sendiri sampai telanjang bulat. Tiba-tiba wanita itu
naik ke atas tubuhku dan bersiap mengurung penisku dengan vaginanya yang lembut. ceritasexterbaru.org Kedua tangannya
merengkuh leherku. Tubuhnya mulai merendah hingga ujung penisku mulai menyentuh bibir vaginanya.

Dengan bantuan tangan kiriku, perlahan penisku mulai masuk ke dalam liang kenikmatan itu, dan.. ssllpp
blleess.. Amblas sudah penisku di liang kemaluan Ci Linda. Sambil memeluk bahuku, tubuh Ci Linda
naik-turun. Ugghh.. nikmat sekali. Aku sampai nggak bisa konsen ngelumat vagina Tante Wiwin. Tapi aku
nggak mau kalah. Yang penting Tante Wiwin mesti diberesin dulu.

Sambil menahan birahiku yang sudah di ubun-ubun gara-gara Ci Linda, aku terus melumat vagina Tante
Wiwin. Jari tengahku yang kini sudah dibantu jari manis semakin cepat mengocok-ngocok di dalam vagina
Tante Wiwin. Lidahku semakin liar menjelajahi klitoris dan bibir vaginanya. Tubuh Tante Wiwin pun
semakin menggelinjang tak karuan. Sepertinya wanita itu sudah tak kuasa lagi menahan kenikmatan yang
kuberikan. Aku pun mulai merasa dinding vaginanya berdenyut.

“Ssshh.. oohh.. Riioo..aahh..” Tante Wiwin mendesah meregang nikmat sambil meremas kepalaku yang masih
menempel ketat di vaginanya.

Aku merasakan rembesan lendir yang cukup deras dari dalam sana. Hmm.. aroma vagina yang begitu khas
segera tercium. Aku pun menghirup lendir-lendir kenikmatan itu sambil menjilati sisa-sisa yang
menempel di vagina Tante Wiwin. Setelah puas melepas kenikmatannya, Tante Wiwin mengangkat kedua
pahanya dari tubuhku dan membiarkan aku leluasa menikmati permainan dengan Ci Linda.

Bebas dari tubuh Tante Wiwin, kini Ci Linda yang mendekap tubuhku erat. Payudaranya yang bulat dan
montok menempel ketat di dadaku. Ahh.. kenyal sekali. Aku semakin merasakan kekenyalannya karena tubuh
Ci Linda naik-turun. Sementara bibir kami asyik saling melumat.

“Mmhh..ssllpp..aahh..mm..” berisik sekali kami berciuman. Tante Wiwin sampai geleng-geleng melihat
kami berdua yang sama-sama dipacu birahi.

Kemudian kami bertukar posisi. Tubuh kami berguling ke arah berlawanan sehingga kini tubuh Ci Linda
duduk bersandar di sofa dengan posisi kedua kaki mulusnya yang mengangkang. Sambil bertumpu pada lutut
di lantai, aku bersiap memasukkan penisku lagi ke dalam liang kemaluan Ci Linda. Ugghh.. kali ini
lebih mudah karena vagina Ci Linda sudah basah.

Pantatku maju mundur seiring kenikmatan yang dirasakan Ci Linda. Wanita itu bahkan sudah tak kuasa
memeluk tubuhku. Kedua tangannya direntangkan untuk menahan rasa nikmat yang dirasakannya. Aku semakin
menggoyang pantatku dengan keras. Aku tahu bahwa sebentar lagi Ci Linda akan mencapai klimaks, namun
aku juga tahu bahwa Ci Linda tak mau kalah denganku. Aku melihat ekspresinya yang berusaha menahan
nikmat.

“Terus Yo.. bentar lagi tuh.. hihihi..” goda Tante Wiwin. Aku tersenyum kemudian mengecup bibir wanita
yang sedang duduk di samping Ci Linda tersebut. Tante Wiwin malah membantuku dengan menjilat, mengisap
dan mengulum payudara dan puting Ci Linda.
“Aahh.. Yoo.. sshh..” akhirnya Ci Linda meregang kenikmatannya. Aku merasakan cairan hangat membasahi
penisku di dalam vaginanya. Aku mendekap tubuh Ci Linda yang hangat.
“Hh.. gila kamu Yo, aku pikir bakal kamu duluan..” ujar Ci Linda. Aku tersenyum sambil melirik ke arah
Tante Wiwin.
“Ya kan berkat bantuan Tante Wiwin..” jawabku seraya mencubit hidung Tante Wiwin. Wanita itu
memelukku.
“Nah, sekarang giliran aku lagi Yo, kamu kan belum puasin aku dengan pentunganmu itu hihihi.. Ayo,
kali ini pasti kamu udah nggak tahan..” Tante Wiwin menantangku bermain lagi.

Tanpa diminta dua kali aku langsung menjawab tantangannya. Aku pun melakukan hal yang sama seperti
dengan Ci Linda tadi. Kali ini aku mengakui permainan Tante Wiwin yang jauh lebih liar dan
berpengalaman. Akhirnya kami klimaks bersama-sama. Aku klimaks di dalam vagina Tante Wiwin yang
hangat.

Ruang santai itu memang betul-betul hebat. Tak seorang karyawan pun yang mengetahui apa yang baru saja
kami lakukan. Setelah puas bermain, kami bertiga mandi bersama. Tadinya setelah mandi kami mau
melanjutkan lagi di kamar tidur Tante Wiwin. Tapi karena sudah sore, sebentar lagi suami Tante Wiwin
pulang. Untungnya Ci Linda punya ide untuk melanjutkan di hotel. Tante Wiwin pun setuju, namun aku dan
Ci Linda berangkat duluan.Cerita Sex Terbaru

Malam itu kami check-in di salah satu hotel di daerah Thamrin. Aku dan Ci Linda lebih dulu melanjutkan
permainan. Satu jam kemudian Tante Wiwin baru datang melengkapi kenikmatan kami. Dan yang bikin aku
surprise, malam itu Tante Wiwin mengajak teman seprofesinya yang umurnya kira-kira lebih muda 3 atau 5
tahun, namanya Tante Ida. Malam itu aku betul-betul puas bersenang-senang dengan mereka bertiga. Kami
melepas birahi sampai jam 3 pagi. Kemudian kami tidur sampai jam 9 pagi, lantas kembali menuntaskan
permainan. Aku betul-betul tidak menyangka kalau gara-gara salah orang bisa sampai seperti ini.

Sampai kini aku nggak pernah ketemu dengan Fanny, teman chat-ku. Kami pun nggak pernah SMS-an lagi.
Entah kemana perginya Fanny. Tapi yang jelas semenjak kejadian itu, aku terus keep contact dengan Ci
Linda, Tante Wiwin dan Tante Ida. Sekarang Ci Linda sudah menikah dan tinggal di Australia dengan
suaminya. Tapi kami masih sering kontak.

Baca JUga Cerita Sex Tante Yang Haus

Sedangkan dengan Tante Wiwin dan Tante Ida, aku masih terus berhubungan untuk sesekali berbagi
kenikmatan. Tadinya mereka ingin memeliharaku sebagai gigolo, namun aku menolak karena aku
melakukannya bukan untuk uang dan materi, tapi untuk kesenangan saja. Kadang kalau Ci Linda sedang di
Indonesia, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi butik Tante Wiwin bersama-sama untuk melepas
birahi. Tempat Tante Wiwin sering dijadikan tempat affair kami agar suaminya tidak curiga.

Oke, segitu dulu pengalamanku. Salam manis buat Ci Linda yang lagi hamil 3 bulan. Mudah-mudahan
kesampean dapat anak laki-laki. Buat Tante Wiwin dan Tante Ida, thank’s buat kehangatan yang
diberikan. Juga buat Fanny, my mysterious friend yang udah membuka jalan hehehe.. Lain kali kalau ada
pengalaman yang berkesan, aku akan ceritakan lagi di situs ini.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

***

Terima Kasih

Cerita Sex Terbaru | Suasana malam minggu ramai memang banyaknya orang yang hadir membuat Rony pemuda yang memang sedang
berjojing ria membuatnya gerah, pengunjung bar banyak yang membawa pasangan, Rony tidak sendiri dia
datang dengan Igor yang tengah asyik berjojing dengan seorang wanita yang juga pengunjung diskotik
Shinta.

Cerita Sex Terbaru Terima Kasih

“Hai, boleh aku duduk?!” suara wanita menyapa.

Rony menoleh tersentak dari perhatiannya pada Igor.

“Please..?” balasnya mempersilahkan wanita itu duduk disebelahnya.
“Sendiri?” sapa wanita itu yang memang agak teler mungkin karena terlalu banyak menenggak minuman
keras.
“Akh nggak? bareng temanku, tuh” tunjuk Rony pada Igor yang saat itu sedang mendekatinya.
“Hai Ron.. Kenalin dong” sergah Igor.
“Boleh juga boncegan lo..” bisik Igor pada Rony.
“Gila lo.. gue aja belum kenal”
“Ron..?! Kenalin Vira..”
“Vira..” kata wanita itu sambil mejulurkan tangannya.
“Rony..?!” balas Rony.
“Ron sorry nich aku bakal jalan duluan sama Vira, disini terlalu ramai”
“Terus gue gimana?” Tanya Rony.
“Lo disini aja dulu?! Motor gue yang bawa, mana kontaknya?”
“Dasar gila lo, nich?!” Maki Rony.

Kini hanya tinggal Rony dengan wanita itu didalam diskotik Shinta yang malah tambah ramai ketika hari
menjelang tengah malam.

“Ron.?!”
Rony menoleh,”Ya..?”
“Boleh aku minta tolong anterin pulang?” Pinta wanita itu pada Rony sambil menyerahkan kunci kontak.

Tanpa menjawab dipapahnya wanita itu pergi meninggalkan ruangan diskotik Shinta. Mobil yang dikendarai
Rony menuju kawasan perumahan Lippo yang memang telah ditunjuk wanita itu.

“Nich cewek kayaknya Tante-Tante?” Bathin Rony setelah memperhatikan wajah wanita itu yang kelihatan
mencerminkan usianya kira-kira 35-an. Sepanjang perjalanan Rony memperhatikan wanita yang tertidur
disebelahnya. Pakaiannya yang hanya menutupi sebagian tubuhnya sehingga jelas sekali terlihat buah
toketnya yang putih dan gede terus ke bagian bawah yang hanya memakai rok span sehingga jelas terlihat
sangat mulus dan sangat seksi. Tiba tiba pikiran joroknya mulai merambah ditambah lagi jalan tol
menuju Lippo sepi dan gelap. Tangan Rony mulai meraba paha, disingkapnya rok mini merah itu kini
terlihat jelas CD wanita itu.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Gila merah juga?” Ucapnya lirih takut tuh Tante bangun.

Kini tangan jahilnya mulai ke atas menuju bukit kembar yang nongol gede.

“Busyet mantep banget nich?” Remasan kecil tidak membuat Tante ini bangun pikirnya.
“Sial lagi asyik sudah sampai?!” Gerutu Rony sambil melepas remasan kecil pada payudara Tante itu
terlihat pintu tol 500 meter lagi. Mungkin karena cahaya lampu pintu tol sang Tante terlihat bangun
sambil membersihkan matanya.
“Dimana ini?”
“Mau masuk perumahan Tan?” Jawab Rony.
“Belok kiri no.13” tunjuk Tante itu rumahnya.
“Ok” Rony mengiyakan.

Rumah kawasan Lippo memang terkenal mewah gerbang rumah berwarna biru itu terbuka setelah dari dalam
mobil Tante itu memencet remot pagar begitu juga pintu garasi, mobil lancer langsung meluncur masuk ke
dalam garasi.

“Mari Tan..” bermaksud memapah Tante itu.
“Ah nggak usah pusingnya agak mendingan kok” tolak Tante itu halus.
“Ayo masuk” ajaknya sambil menuju pintu rumah didalam garasi.Cerita Sex Terbaru

Jalannya yang anggun membuat Rony menelan air ludah. Pantat gede Tante itu goyang kanan kiri mengikuti
irama kakinya yang panjang dan mulus.

“Silahkan duduk..?!” mempersilahkan Rony duduk.
“Tanks Tante?” balas Rony.
“Oh ya siapa namamu tadi?” tanya Tante itu sambil pergi ke arah ruangan lain.
“Rony” balas Rony sedikit berteriak agar terdengar.

Tante Susi membawakan dua gelas bir sambil duduk disebelah Rony rapat sekali membuat Rony agak keki.

“Silahkan minum?” sambil menyerahkan segelas bir kaleng.
“Tanks Tan..”

Ditenggaknya bir itu bukannya haus tapi menahan gejolak birahi melihat paha putih mulus dan buah dada
yang menantang.

“Santai aja? Haus ya?”
“Lumayan?!” balas Rony memerah.
“Oh ya.. Panggil aku Susi” Tante Susi memperkenalkan namanya.
“Tante Susi tinggal sendiri?” Mencoba Rony untuk ngobrol.
“Jangan panggil Tante Susi donk, Tante aja, apa Susi aja”
“Tante dech..” Rony memastikan.
“Sudah tua ya?” balas Tante Susi.
“Tapi Tante kelihatan masih cantik..” sambil matanya terus memeperhatikan buah dada tante Susi yang
menggantung indah.
“Makasih” tersipu Tante Susi dipuji seperti itu.
“Oh ya Tante tinggal dengan siapa?” Tanya Rony penasaran.
“Aku tinggal ama suamiku, dia lagi berlayar 2 bulan sekali dia pulang sudah 2 minggu dia berangkat
berlayar..” jelas Tante Susi.
“Oh begitu ya..?” berarti dia kesepian nich bathin Rony.
“Kamu sudah punya pacar?” Tante Susi bertanya sambil menarik tangan Rony ke atas pahanya yang putih
itu.
“Belum Tan..?!” jawab Rony menarik tangannya mencoba malu-malu kucing.
“Kenapa? kok malu?! Apa aku harus tidur lagi biar kamu enggak malu dan leluasa mengelus-elusku”
“Maksud Tante?” bertanya heran Rony.
“Aku tahu yang kamu lakukan sepanjang perjalanan tadi, aku diam karena kupikir kamu kan sudah tolongin
aku boleh donk sebagai tanda terimakasih”
“Jadi ni Tante juga keenakan toh, sial deg-deg an juga gue, gue kira dia tahu bakal marah eh malah
seneng, aman sekarang dong, asyiik?” Bathin Rony.

Sekarang Rony bebas melakukan gerakannya karena sudah tahu Tante Susi senang diperlakukan seperti itu.
Tangan Rony mulai meraba paha Tante Susi.

“Kulit Tante halus sekali..?!” bisik Rony ke telinga Tante Susi disertai jilatan halus membuat Tante
Susi menggelinjang geli.
“Oh ya? Terusin dong ke atas Ron..?” pinta Tante Susi manja.

Tangan Rony masuk ke dalam celana dalam Tante Susi.Cerita Sex Terbaru

“Okh kamu ahli sekali Ron?” tangan Tante Susi mulai menjalar ke arah celana Rony dan mulai
menelanjangi Rony dengan ganas.
“Tenang Tan?”
“Tanganmu itu yang membuat aku engga’ tahan okh.. Okh” kembali Tante Susi mengerang kenikmatan.

Kini Rony sudah telanjang di pegangnya peler millik Rony yang lumayan besar.

“Gede juga punyamu” ucap Tante Susi sambil mulai mengulum peler Rony Rony hanya bisa mendesah
kenikmatan ketika pelernya amblas ke dalam mulut Tante Susi.
“Okh Tante okh.. Okh” sambil meremas rambut Tante Susi.
“Telanjangi aku Ron” pinta Tante Susi setelah puas mengulum peler Rony.

Rony mulai melakukannya hingga telanjang polos sudah Tante Susi, jelas terlihat bukit berumput hitam
lebat dan sepasang payudara yang gede. Rony merebahkan tubuh bugil itu diatas kursi.

“Regangin pahamu Tan” pinta Rony.

Mulai ia menjilati vagina Tante Susi yang merah mungkin karena jarang di pake.

“Oh bulu jembut Tante lebat banget..”
“Tapi ok kan..?”
“Mantep Tan” ujar Rony sambil menyingkap bulu lebat itu dan mulai memainkan lidahnya dibibir vagina
Tante Susi.
“Ukh.. Ukh.. Ukh hebat terus jilat terus Ron okh.. Enak.. Enak”

Menggelinjang eggak karuan Tante Susi menahan birahi yang mulai merambah urat-urat pembuluh darahnya.
Sementara tangan Rony asyik meremas payudara Tante Susi yang gede.

“Remas Ron remas yang kenceng ukh.. ukh..” sambil matanya merem melek. Terlihat jelas oleh Rony vagina
Tante lisa kembang kempis karena kenikmatan.

“Ron masukin donk, masukin Ron.. Ukh”

Sedikit dibungkukkan tubuh roni sambil mulai mengarahkan batang pelernya ke arah vagina Tante Susi
yang sudah becek karena jilatan lembut lidah Rony. Perlahan tapi pasti peler Rony mulai merambah masuk
ke dalam vagina Tante Susi.

“Okh..” desah Tante Susi keenakan.

Pantat Rony bergerak maju mundur.

“Okh.. Enak Ron okh..” merem melek Tante Susi dibuatnya.
“Okh.. Okh.. Goyang terus” pinta Tante Susi masih keenakan.

Rony pun merasakan kenikmatan teramat sangat pelernya terasa ada yang menyedot halus dan nikmat
ditambah desahan Tante Susi yang sangat merangsang urat syarafnya menegang.

“Okh Tan empuk juga memekmu Tan okh.. Okh” sambil terus pantatnya maju mundur mengoyak vagina Tante
Susi yang sudah basah banget.

Mulut Tante Susi yang mendesah seksi itu disambar Rony hingga keduanya saling berciumn liar, tangan
Rony pun tidak tinggal diam remasan liar menimpa payudara Tante Susi yang sudah keras. Cukup lama
perbuatan cabul diatas sofa itu berlangsung dengan sengit dengan teriakan Tante Susi yang tak tahan
akan peler Rony yang beraksi. Hingga..

“Tan.. Pindah ke lantai yu?” ajak Rony.
“Terserah, asal jangan dilepas ya? Habis enak banget sih..”

Peler Rony masih menancap tegang di vagina Tante Susi, diangkatnya tubuh bugil Tante Susi lalu
merebahkannya diatas lantai yang berpermadani halus itu. Keringat mengucur deras kenikmatan enggak
terbendung gerakan maju mundur Rony yang kadang diselingi putaran pelernya membuat Tante Susi merem
melek menahan gairah yang mungkin sangat diharapkannya malam itu.Cerita Sex Terbaru

“Ron gantian ya?” pinta Tante Susi ganti posisi.

Mereka berguling separo sehingga sekarang posisi Tante Susi berada di atas menindih tubuh Rony.

“Ron gimana kalau goyang gini” tawar Tante Susi sambil mengoyang pantatnya yang padat berisi.
“Gila Tan.. Enaak banget terus tan ukh.. Ukh..” sambil tangannya terus meremas payudara yang sekarang
lebih menantang karena menggantung indah dan mantap.
“Oh Ron aku sudah tidak kuat Ron.. Okh.. Ron.. Okh.. Ron.. Okh”
“Tahan sebentar Tan.. Aku jagu sudah mau sampai okh.. Okh” erangan Rony menahan goyangan Tante Susi
yang semakin liar.
“Okh.. Okh.. Aku keluar.. Okh.. Okh..”

Dengan cepat dicabut memeknya lalu disodorkan ke arah wajah Rony.

“Okh.. Hisap Ron.. Okh” pinta Tante Susi sambil tangannya mengocok kencang peler Rony yang saat itu
sedang di ujung banget.

Dengan jilatan ganas dihisapnya vagina Tante Susi beserta cairan yang keluar dari dalam vagina itu
Tante Susi terlihat sangat menikmati jilatan itu. Serr.. air mani vagina Tante Susi muncrat ke wajah
Rony.

“Okh.. Okh..” erangan Tante Susi sambil terus membenamkan memeknya ke wajah Rony.
“Okh Ron kamu luar biasa” puji Tante Susi atas kehebatan Rony melayaninya.

Rony duduk di sofa kembali sementara pelernya masih menegang tangguh, dengan penuh pengertian Tante
Susi mengocok peler Rony yang sudah tegang.

“Okh.. enggak lama Tan.. Okh..”

Crot.. Crot.. Dari peler Rony keluar cairan putih kental yang langsung dengan sigap Tante Susi
memasukkan peler Rony ke dalam mulutnya.

Baca Juga Cerita Seks Birahi Liar

“Akh.. Okh..” Rony tersenyum puas begitu juga Tante Susi yang memang malam itu sangat mendambakan
memeknya mengeluarkan cairan kenikmatan ditemani lelaki perkasa seperti Rony.

Keduanya lalu beranjak kekamar tidur Tante Susi, setelah Tante Susi mengajak Rony ke kamarnya untuk
istirahat sejenak dengan harapan Rony dapat melanjutkan kembali memuaskan nafsu birahinya.

Mampukah Rony..?- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Tante Lisa

Cerita Sex Terbaru | Kisah ini berawal dari nafsuku yang boleh dibilang ugal-ugalan. Bagaimana tidak, disaat usiaku yang
mencapai 29 tahun, sekarang ini inginnya ML (bersetubuh) terus tiap hari dengan istriku (inginnya 3
kali sehari). Dan para netters duga, pasti seorang istri tidak hanya menginginkan kepuasan seksual
setiap waktu, akan tetapi juga kerja mengurus rumah lah, mengurus anak lah dan lain-lain banyaknya.

Cerita Sex Terbaru Tante Lisa

Sehingga nyaris istriku juga sering keberatan kalau tiap malam bersetubuh terus, dan aku juga kasihan
padanya. Setiap kali bercinta, istriku bisa 3 kadang 4 kali orgasme dan aku sendiri kadang tidak
ejakulasi sama sekali karena istriku keburu lelah duluan. Paling setelah istriku tertidur pulas
kelelahan, aku langsung pindah ke meja kerjaku dan menyalakan PC, lalu memutar Blue Film dan aku
lanjutkan dengan self service. Setelah puas, aku baru menyusul istriku yang tertidur, dan jika tengah
malam aku terjaga dan kudapati

“pusakaku” berdiri, aku ulangi lagi hingga aku benar-benar lelah dan tertidur.

Aku sendiri sangat bergairah apabila melihat tante-tante yang umumnya mereka lebih dewasa, lebih
pintar dan telaten dalam urusan ranjang. Bahkan aku dalam melakukan onani sering membayangkan dengan
tante-tante tetanggaku yang umumnya genit-genit. Begitu hingga suatu saat, aku mendapat pengalaman
bercinta yang amat berkesan dalam sejarah kehidupan seksualku.

Ceritanya berawal pada saat temanku mengajak karaoke di kawasan wisata prigen dan sebelumnya aku belum
pernah masuk ke kawasan semacam itu. Kami bertiga pesan ruang utama yang mempunyai pintu sendiri dan
ruangan itu terpisah dengan yang lainnya selama tiga jam penuh.

“Eh, Eko emangnya Elo udah booking cewek untuk nemenin Kita..?” tanyaku pada Eko, salah seorang dari
kawanku.
“Sabaarrr Boss, entar Adi juga bawain tuh cewek..” tukasnya.

10 menit kemudian, saat aku akan menyulut Djarum 76-ku, merapatlah sebuah Kijang dan Civic Wonder
berjejeran ke hadapanku dan Eko. Kalau Kijang itu aku kenal, itu adalah Kijang-nya si Adi dan keluar
dua orang ABG yang berdandan Ahooyy.

Berdesir darah lelakiku melihat dua orang ABG itu. Bagaimana tidak, pakainnya super ketat dan sangat
menonjolkan bukit-bukit indah di dada dan pantatnya. Akan tetapi, aku tidak kenal dengan Civic itu.
Aku melihat di dalamnya ada seorang cewek ABG dan seorang lagi wanita sekitar 35 tahun (menurut
taksiranku dari raut wajahnya).

Eko yang rupanya kenal baik dengan kedua wanita itu langsung menyambut dan membukakan pintu, lantas
memperkenalkannya kepadaku.

“Lisa..” seru tante itu disambut uluran tangannya padaku.
“Inneke..” sahut gadis manis disampingnya.

Singkat cerita, kami sudah mulai bernyanyi, berjoget dan minum-minum bersama, entah sudah berapa
keping VCD Blue Dangdut yang kami putar. Aku melihat Eko dan Adi mulai mendekati sudut ruangan, dan
entah sudah berapa lama ceweknya orgasme karena oral yang mereka lakukan. Sementara aku sendiri agak
kaku dengan Lisa dan Inneke. Kami pun tetap bernyanyi-nyanyi, meskipun syairnya awur-awuran karena
desakan birahi akibat pertunjukan BF di depan kami.

Aku sendiri duduk di dekat Lisa, sementara Inneke serius menyanyikan lagu-lagu itu. Tante Lisa sendiri
sudah habis satu pak A-mild-nya, sementara aku melihat wajah Inneke yang merah padam dan kadang
nafasnya terengah pelan karena menahan gejolak yang ia saksikan di layar 29 inch itu.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Tiba giliranku untuk mengambil mike dari Inneke, aku bangkit mengambil mike itu dari tangan Inneke dan
mengambil duduk di antara Inneke dan Lisa. Pengaruh minumanku dan XTC yang mereka telan membuat kami
jatuh dalam alunan suasana birahi itu.

“Boy.., I want your sperm tonight Honey…” bisik Lisa lirih di telingaku, sementara tangan kirinya
meraba selangkanganku.

Inneke yang sudah meletakkan pet aqua-nya mengambil sikap yang sama padaku. Dia malah mulai memainkan
ujung lidahnya di telinga. Hangat nafas dan harum kedua wanita itu membuatku terbuai dalam alunan
melodi birahi yang sudah aku rasakan menjalar menelusuri selangkanganku. Perlahan namun pasti,
kejantananku menegak dan kencang, sehingga Lee Cooper-ku rasanya tidak muat lagi, apalagi saat
meneganggnya salah jalur dan sedikit melenceng.

“Lho kok.. bengkok punyamu Say..?” tanya Lisa padaku pura-pura seperti seorang amatiran saja.

Belum sempat aku menjawab, buru-buru Inneke membuka zipper dan CD-ku, lantas mengeluarkan isinya.

“Gini lho Tan… mintanya dilurusin, Mas Boy ini..” kata Inneke diikuti penundukkan kepalanya ke arah
selangkanganku.
“Aaakkhhh…” pekikku tertahan saat Inneke spontan mulai mengulum kepala penisku ke dalam mulutnya
dikombinaksikan dengan sedotan dan jilatan melingkar lidah.

Spotan kedua kakiku menegang dan membuka lebih lebar lagi untuk memudahkan oral Ineke.

“Ooookh My Godd… ssshhh… aakkk…” desahku.

Seluruh tubuhku bergetar dan terasa disedot seluruh sumsun tulangku lewat lubang penisku. Permainan
Inneke betul-betul professional, sampai-sampai dentuman musik itu sepertinya tidak kudengar lagi,
karena telingaku juga berdesir kencang. ceritasexterbaru.org Ujung penisku betul-betul ngilu, hangat, geli dan perasaan
birahi bercampur jadi satu disana. Lisa lantas membuka kancing kemeja Hawai-ku dan mundaratkan mulut
indahnya di puting susu kiriku, sementara puting kanan dimainkan oleh telunjuk dan jempol kirinya.

“Aaakkk… mmmhhh…” desahku tidak menentu.

Aku betul-betul tidak tahan menikmati sensasi ini.

“Gila.., inilah penyelewenganku yang pertama dan dimanja oleh dua orang wanita sekaligus…” bisikku
dalam hati.

Aku semakin tidak tahan saja, lalu kurengkuh leher Lisa dan kudekatkan bibirku, kujulurkan lidahku
menyapu seluruh rongga mulutnya dan sesekali kuhisap dalam-dalam bibir bawahnya yang sangaat menawan
itu. Ini karena jujur saja, aku lebih bergairah dengan Tante Lisa, meskipun sudah hampir mencapai
kepala 4 itu (dalam perbincangan kami, akhirnya aku tahu juga umur Lisa, meskipun tidak pasti segitu
bahkan bisa lebih).Cerita Sex Terbaru

Badanku lantas kumiringkan dan bersandar pada sofa.

Bukit indah Tante Lisa adalah tujuanku dan benar saja, berapa saat kemudian,

“Oookkkhhh… Nimaaatthh… Sayyy… seddooottthhh… terrruuusshhh…” desah Lisa terengah-engah.

Sedotanku kukombinasikan dengan pelintiran jempol dan telunjuk kiriku, sesekali kuputar-putar
putingnya dengan telapak tanganku.

“Ssshhh… terussshhh… Sayyy…” Lisa mendesis seperti ular.

Tiba-tiba, “Teeettt..,” suara bel mengejutkan kami, pertanda sepuluh menit lagi akan berakhir.

Aku melihat Adi dan Eko tersandar kelelahan, dan kulihat ada sisa sperma menentes dari ujung penis-nya
yang mulai mengkerut.

“Udahan dulu ya Tante.., In..,” pintaku pada mereka.
“Emmhhh… Oke…” jawab mereka dengan nada sedikit keberatan.

Kami pun turun, aku berpisah dengan Adi dan Eko, entah kemana mereka melanjutkan petualangan
birahinya. Dan kami pun sudah masuk ke Civic Lisa.

“Kemana Kita nich..?” tanyaku sok bloon seraya menghidupkan mesin.
“Kita lanjutin di hotel yuk Ke..!” ajak Tanta Lisa kepada Inneke.
“Baik Tan… Kita ke hotel **** (edited) yang punya whirpool di kamarnya.” sahut Inneke.

Rupanya Tante Lisa adalah seorang eksekutif, karena itu ia pesan salah satu President Suit Room yang
mana seumur-umur aku baru mesuk ke dalamnya. Kamarnya luas, kurang lebih 6 x 8 meter, beralaskan
permadani coklat muda kembang-kembang dan dilengkapi whirpool yang menghadap ke arah kehijauan lembah.
Kamar itu juga mempunyai sofa panjang di sebelah whirpool.

Begitu masuk, Tante Lisa lalu mengunci pintu, aku dan Inneke mengambil tempat duduk di sofa sebelah
whirpool. Aku melingkarkan lenganku ke pundak Inneke, alunan musik malam pun semakin menambah romantis
suasana.

“Innn…” bisikku mesra kepada Inneke mengawali percumbuanku.

Inneke yang sudah on berat itu langsung menyambut kecupanku, nafasnya terengah-engah, menandakan bahwa
dia sangat menginginkan kehangatan, kenikmatan dan mengisi kekosongan ruang vaginanya yang terasa
menggelitik dan lembab. Dengan sedikit tergesa, aku melepas CD-nya, lalu kurebahkan kepalanya di
sandaran sisi sofa dan keletakkan pinggulnya tepat diselangkanganku.

“Sreett…” penisku mulai bereaksi saat pantatnya yang dingin menyentuh Lee Cooper-ku dan kulihat Inneke
terpejam, sementara tangannya membetulkan rambutnya yang tergerai di sofa.

Aku mulai memainkan jari telunjukku di bibir luar vaginanya yang sudah mulai melelehkan cairan bening
dari hulunya. Tidak ketinggalan, bibirku menghisap dalam-dalam dan sesekali kujepit putingnya dengan
kedua bibirku lalu kutarik-tarik, sesekali kupilin-pilin dengan kedua bibirku.

“Wuuuaahhh… ssshhh… terussshhh… nikkkmatthhh…” desah Inneke keras-keras saat kuperlakukan seperti itu.

Tubuhnya kejang panas dan seluruh aliran darahnya kini memuncak. Sengaja aku tidak memasukkan
telunjukku, karena untuk menstimulasi lebih intens lagi. Kami bercumbu dan sudah tidak ingat lagi apa
yang dilakukan Lisa di kamar mandi yang begitu lama.

“Bentar Inn.., Aku pispot dulu yach..?” kataku sambil melepaskan cumbuanku.
“Emmhhh…” desah Inneke sedikit kesal.

Akan tetapi, aku melihat Inneke melanjutkan birahinya dengan dua jari. Aku sendiri berlari kecil
menuju ke kamar kecil dan sesampai di pintu, aku kaget karena mendapati Tante Lisa lagi meregang
orgasmenya.

“Aaakkkhhh… ssshhh… ssshhh…” desah Tante Lisa, matanya mendelik merem melek.

Tampaknya vibrator mutiara itu masih bekerja, sehingga saat aku kencing, Lisa pun tidak melihatku.

“Boyyy…” sebuah panggilan lembut mengagetkan aku saat hendak meninggalkan kamar mandi itu.
“I… iii.. yaaa… Tan..?” sahutku agak kaget.
“Sini dooonggg..! Hangatin vagina Lisa dengan penis Kamu yang.., ookkhhh…” Tante Lisa terpekik saat
vibrator itu ia cabut dari liang vaginanya.

Aku hampiri Tante Lisa di Bath tub itu dan aku baringkan tubuhku disana.

“Oh.., nikmat sekali mandi air hangat dikelonin tante seksi ini.” bisikku dalam hati.

Aku rengkuh lehernya dan kuberikan french kiss yang begitu mesra dan Tante Lisa pun membalas dengan
ganas seluruh rongga mulutku, leher dan kadang puting susuku di hisapnya. Penisku yang terendam
kehangatan air itu semakin maksimal saja. Selama tiga menit kami bercumbu, Tante Lisa nampaknya tidak
dapat mengendalikan nafsunya.

“Mmmppphhh… oookkkhhh… setubuhi aku Boy..! Cepeeetthh..!” pinta Tante lisa sambil menggeliat seperti
cacing kepanasan.
“Baik.. Lisss… Terima penisku yang panjaaanggg…” bisikku sambil memasukkan seluruh batang penisku
pelan sekali.
“Oohhh… mmmppphhh… nikmatthh…” gumannya saat batang kejantananku mili per mili mulai menjejali rongga
rahimnya.
“Kocokkhh.. yaacchhh… terussshhh… aaakhh… nimat bangeettthh..!” serunya ketika aku mulai mengosok-
gosok pelan penisku.

Aku keluarkan kira-kira empat senti, lalu kukocok lima atau enam kali dengan cepat dan kusodokkan
dalam-dalam pada kocokan ke tujuh. Rupanya usahaku tidak sia-sia untuk menstimulasi G-spot-nya.Cerita Sex Terbaru

“Aaakkkhhh… ooohhh… nimatthhnyaa… oookkkhhh Godd..!” teriaknya mengawali detik-detik orgasmenya.

10 detik kemudian,

“Nnggghhh… aaakkkhhh… sshhhfff… ookkkhhh… Boyy… kocokk… lebih intens lagi Yannk..!” jerit Tante Lisa
diiringi geliat liar tubuh indahnya.

Payudaranya diremas-remasnya sendiri, sementara aku tetap berpegangan pada sisi bathtub sambil
mengocok lembut vaginanya.

“Akkhh…” teriakku pelan saat Tante Lisa menggigit pundakku karena aku masih saja mengocok penisku di
vaginanya.
Rupanya Lisa sudah mulai ngilu.

Aku memeras tegang otot lenganku dan Tante Lisa sepertinya minta time out untuk mengatur nafas dan
menghilangkan kengiluan di liang sengamanya. Aku meraih lehernya, lalu aku berdiri pada dua lututku
dan Tante Lisa diam mengikuti apa yang akan kulakukan.

Aku memondong Lisa dan tetap menjaga penisku tertanam dalam-dalam di vagina Tante Lisa yang mengapit
kedua tungakainya ke pinggangku. Kami menghampiri Inneke yang juga lagi meregang orgasmenya dan Inneke
tampaknya lebih liar dari pada Lisa, mungkin karena pengaruh XTC dan suasana yang penuh hawa birahi
itu.

“Aaaoookkkhhh… ssshhh… aaakkkhhh… aaakkkhhh…” jerit Inneke keras sambil menghujam-hujamkan kedua jari
kanannya.

Sementara tangan kirinya meremas dan memilin payudaranya dan sesekali ditekan serta diputar. Aku
terkesima sejenak dengan pemandangan yang diciptakan Inneke itu dan aku mebayangkan akan lebih
histeris lagi pasti jika yang keluar masuk itu adalah 15 cm penis kebanggaanku.

“Booyy… ayyyoook terusinn..!” pinta Tante Lisa diiringi goyangan lembut pinggulnya.

Ia tampaknya mulai bergairah kembali setelah melihat Inneke yang begitu histeris dan aku pun demikian
ketika penisku hampir mengendor di Vagina Lisa. Aku maju selangkah dan mendudukkan Tante Lisa dari
arah belakang sofa. Aku sendiri mengambil posisi berdiri untuk memudahkan eksplorasiku. Di lain pihak,
Inneke yang sudah mengakhiri masturbasinya itu mengetahui kehadirna kami dan mengambil tempat di
belakang Tante Lisa.

“Ookkhhh… Terusin Keee..!” pinta Tante Lisa saat Inneke menyibakkan rambutnya dan mulai mencumbui
leher Tante Lisa.

Tidak ketinggalan, kedua telapak tangan Inneke menggoyang, memutar puting dan kadang-kadang dipilin
lembut. Aku sepertinya merasakan apa yang Tante Lisa rasakan, darahnya mulai hangat, birahinya sudah
memanas. Tubuh lisa bagaikan daging burger di antara aku dan Inneke, pinggulnya masih aktif
menggoyang-goyang, kadang menghentak-hentak lembut.

“Oooaaakkkhhh… nngghhh… ohhhh… nngghhh… Kocok terushh… yaaa… iyaa… terusss..!” desah Tante

Lisa keras saat aku tepat menstimulasi G-Spot-nya.

Nafasnya tersengal-sengal disela-sela lenguhan-lenguhan panjangnya, tubuh Tante Lisa menggeliat-geliat
liar.
Inneke masih aktif membantu Tante Lisa menggapai surgawinya, kecupan-kecupan di belakang tubuh, leher,
pinggang dan tiba-tiba Tante Lisa melenguh panjang diiringi percepatan hentakan pinggulnya. Aku
semakin penasaran saja apakah yang dilakukan Inneke hingga Tante Lisa tampak lebih histeris lagi dari
yang tadi.

Kuraba raba punggung Lisa sambil kukulum mesra bibirnya, tanganku mulai turun ke arah pantatnya,
kutekan kedua sisi bokongnya yang padat itu dan kuulir-ulir. Berawal dari situlah aku tahu rupanya
telunjuk dan bibir Inneke memainkan peran di lubang anus Tante Lisa, telunjuknya yang berlumur vaselin
itu keluar masuk lembut di vagina Tante Lisa.

“Oookkhhghh… Goddhh… Ke… truuusss… Yanng… oookkhhh, kontholll… akkhhh… sshhh…” ceracau

Tante Lisa tidak beraturan, menjemput ambang orgasmenya.

Kedua lubang Tante Lisa terasa pejal dan hangat. Aku malah semakin terangsang oleh imajinasiku
sendiri, aku lantas memeluk erat-erat Tante Lisa saat ia mulai mengencangkan lingkaran tangannya di
tubuhku. Darahku juga mulai bergerak cepat menuju ke ujung syaraf di kepalaku, kupingku tidak lagi
menghiraukan lenguhan dan desahan-desahan Tante Lisa.

“Oookkkhhh… Lissshhh… nikmathhh… vaginamu… Akkhhh..!” desahku saat birahiku kurasakan menjalar di
seluruh tubuhku.
“Booyyy… Akuuu… mmmhhh… mauuu…” seru Tante Lisa menyambut orgasmenya.

Tubuhnya menegang, wajahnya merah merona, menambah cantiknya Tante kesepian ini, sementara bibirnya
terkatup rapat.

“Sssebentar… Lissss… Kita keluar bareng…” bisikku yang kuiringi tempo kocokanku secara maksimal, yaitu
kukeluarkan hampir sepanjang batangnya dan kubenamkan dalam-dalam di rahimnya.

Rupanya darahku tidak bertahan lama di syaraf-syarafku, hingga berdesir kencang meluncur melalui
seluruh nadiku dan bermuara pada sebuah daging pejal di selangkanganku.

“Lisss… Aku nyammmppaaiii… uuaaakkkhhh… aaakkhhh.., aakhhh..,” desahku sambi memutar-mutar penisku
yang tertanam maksimal di vagina Tante Lisa, sehingga rambut-rambutku yang disana juga menggelitik
klitoris Tante Lisa.
“Sseerrr… serrr…” kurasakan cairan Tante Lisa mendahului orgasmeku, dan seditik kemudian, aku dan Lisa
meregang nikmat.

Kami menjerit-jerit sensasional dan tidak khawatir orang lain mendengarnya. Tante Lisa histeris
seperti orang kesetanan ketika telunjuk Inneke juga mempercepat kocokan di anusnya.

“Aaakkkhhhggh…” desah kami bersamaan mengakhiri nikmat yang tiada tara tadi dan juga baru kurasakan
seumur hidupku.

Maniku meleleh di sela-sela pejalnya bnatang kejantananku yang masih manancap dalam di rahim Tante
Lisa. Inneke tampaknya puas dengan hasil kerjanya, lalu ia memeluk Tante Lisa erat dan berbisik,

“Enak khan Tannn..?”

Tante Lisa sendiri sudah lemas dan terkulai di atara aku dan Inneke, aku mengecup mesra Tante Lisa dan
beralih kepada Inneke untuk memberikan stimulan birahi dalam dirinya yang juga mulai mendidih.

Kedua wanita itu memang hebat, yang tua histeris dan mampu menguasai diri dan yang muda histeris juga
dan menuruti jiwa mudanya yang bergejolak. Tante Lisa tampaknya tidak dapat menahan rasa di tubuhnya,
sehingga lunglai lemas tidak bertenaga. Inneke lantas membimbingnya melepas gigitan vaginanya dari
penisku yang mulai mengendor ke arah ujung sofa untuk beristirahat. Kulihat wajah Tante Lisa amat puas
bercampur dengan letih, akan tetapi semua beban birahinya yang tertahan selama dua minggu meledak lah
sudah.

“Ooookkkhh… sssshh…” desis Tante Lisa saat penisku kutarik pelan dari gigitan vaginanya.

Aku melangkahi sofa dan duduk di sandarannya, lalu kubuka kedua pahaku. Tampaklah oleh Inneke sebuah
meriam yang berlumur sperma masih setengah tegak.

“Oookkkhhh… gellliii… ssshhh… terusssss… Keee..!” pintaku pada Inneke saat ia mulai mengulum penisku
dan hampir semuanya terkulum di mulutnya yang sedikit lebar namun seksi.
“Oaaakhhh…. aaakkkhh… sshhhssshshh…” desisku saat aku mulai merasakan lagi denyutan penisku di
mulutnya.

Inneke masih menghisap habis seluruh sperma yang tersisa dan kocokkannya semakin cepat, hingga kedua
kakiku bergetar menahan ngilu bercampur nikmat.

“Oookkkhhh… terusss… hisappphh Sayy..!” pintaku sambil mendorong kepala Inneke untuk melakukan lebih
dalam lagi.
“Oooouakghh.. Plop…” tiba-tiba mulut Inneke melepas kulumannya dan langsung berdiri menjilat leher dan
kedua telingaku bergantian.
“Aku ingin di whirpool Sayy..!” bisik Inneke.

Whirpool itu sendiri sudah dilengkapi semacam sofa untuk berbaring, sehingga jika berbaring di situ,
maka mulai dada sampai kaki akan terendam air hangat bercampur semburan air di sisi-sisi kolamnya. Aku
merebahkan Inneke disana dan memulai percumbuan kami, tubuh kami terasa hangat dan seperti di pijat-
pijat, sehingga penisku yang sempat layu mulai menegang kembali. Inneke tampak menikmati sensasi ini
dan aku tahu bahwa Inneke akan menginginkan melodi yang berbeda dengan Lisa.Cerita Sex Terbaru

“Masss… sshh… oookkkkhh… masukin Aku… oookkhhh… mmmppphh…” pinta Inneke sambil membuka pahanya lebar-
lebar.

Sejenak aku memainkan kehangatan air, kuayun-ayun tanganku di dalam air ke arah vagina Inneke yang
membuatnya segera menarik tubuhku untuk menaikinya. Kami memang sudah diselimuti nafsu sehingga
rasanya pemanasan Inneke melihat orgasme dari Tante Lisa sudah lebih dari cukup. Tubuh kami hangat
oleh air dan kehangatan dari pasangan kami serta semburan-semburan air dari sela-sela kolam membuat
kami semakin terbuai jauh ke awang-awang.

“Blesss…” 10 cm dari penisku mulai menjejali vagina Ineke diiringi desahan, “Aaakkkkhhh… mmmppph…”
guman Inneke yang membuat Tante Lisa tersadar dan menyusul kami di kolam.

Kuhentakkan pelan, sehingga seluruh penisku mendesak dinding-dinding vaginanya yang terasa lebih perat
dan berdenyut. Lisa mengambil posisi memangku kepala Inneke di paha kanannya dan membelai lembut
kening Inneke.

“Aaawww… oookkkhhh… gelli… Masssh…” teriak Inneke saat aku memainkan otot lelakiku di leher rahimnya.
“Masss… dikocok pelaannn… yacch..!” pintanya sambil membelai rambutku, membuatku jadi teringat saat-
saat romantis dengan pacar-pacarku dulu.

Aku mengangguk dan kuikuti apa yang Inneke mau, lalu kukocok perlahan dengan cara sepuluh senti aku
kocok lima atau enam kali dan kubenamkan dalam-dalam, lalu kuputar pada kocokan ke-7. Cara ini efektif
untuk menstimulasi G-Spot seorang wanita.

Kurang lebih lima menit kemudian, Inneke mengangkat kepalanya dan mendaratkan ciuman bertubi-tubi di
mulut dan leherku bergantian. Tubuhnya sedikit menegang dan lebih hangat kurasa, lalu aku memberi
isyarat Tante Lisa untuk menyingkir ke arah bagian belakang kami.

“Ooookhhh… Massshh.. aaakuuu… hammmppirr..!” bisik Inneke saat aku mulai menaikkan ritme kocokanku.
“Tahan Ke..!” pintaku, lalu aku memberi isyarat kepada Tante Lisa lagi.
“Akkkhhhgghhh… ssshhh… mmmpppphh…” desahku dan Inneke bersamaan saat telunjuk Tante Lisa mulai
memasuki lubang pantatku dan anusnya Inneke.

Rasanya hangat mengelitik, apalagi jika di kocokkan di kedalaman anusku dan aku bisa membayangkan
sensasi yang dialami Inneke. Pasti akan terasa pejal dan nikmat serta sensasional pada kedua
lubangnya.

“Oookkkhhh… Taaan… aaaakk.. kuuu tak kuuu..atthh…” teriak Inneke mulai mengawali detik-detik
orgasmenya.

Para netters yang budiman, sudah bisa diduga, kami pun terbuai dengan alunan sensai jari Tante Lisa
dan hisapan vagina Inneke bersamaan. Demikian pula Inneke. Panasnya penisku dan gelitik telunjuk Tante
Lisa membuatnya lupa daratan.

“Aaaggghhh… oookkkhhh… oookkkhhh… aaakkkhhhg… mmmm.. ssshshhh.. awww… ssshhh…” ceracauku dan Inneke
tidak beraturan.

Dan kurang lebih sepuluh detik kemudian, aku dan Inneke meregang birahi yang dikenal dengan nama
orgasmus secara bersamaan. Aku memancarkan spermaku. Terasa lebih banyak dari pada dengan Tante Lisa
dan aku juga merasakan aliran mani Inneke dari rahimnya. Aku menghempaskan tubuhku ke samping Inneke
dan Tante Lisa mengambil tempat di sisi lainnya.

Hangat tubuh mereka dan kami becumbu seolah tiada hari esok. Kami lanjutkan tidur mesra diapit dua
tubuh sintal nan hangat berselimutkan sutra lembut. Dan saat salah satu dari kami terjaga, kami
mengulanginya lagi hingga spermaku betul-betul terasa kering.

Baca jUga Cerita Seks Nafsu Gairah

Minggu siang, kami baru terbangun, lantas kami mandi bersama dan kemudian sarapan pagi. Kami meluncur
ke Surabaya dan janji akan kencan lagi entah dengan Tante Lisa ataupun Inneke atau kadang mereka minta
barengan lagi.

Aku akhirnya terlibat kisah asmara yang penuh birahi, namun aku puas karena dapat melampiaskan nafsuku
yang meletup-letup itu. Beberapa kali aku ditawari dan berkencan dengan teman Tante Lisa dan kadang
ada yang aku tolak, karena prinsipku bukan jual cinta seperti gigolo, akan tetapi sebuah prinsip
petualangan.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

***

Petualangan Di Balik Bayangan

Cerita Sex Terbaru | Tidak selamanya hubungan yang indah harus terjalin dengan dimulai oleh rasa saling mengenal, saling
mengerti dan saling mencintai. Ada kalanya hubungan yang hangat itu bisa kita jalin tanpa perlu
mengenal lebih dulu, tanpa perlu saling pengertian, tidak perlu saling mencintai, tapi yang kita
perlukan adalah moment yang tepat. Oke, kira-kira itu yang bisa sedikit menggambarkan ke mana jalur
cerita berjudul “Petualangan Di Balik Bayangan” yang segera kita nikmati.

Cerita Sex Terbaru Petualangan Di Balik Bayangan

Cerita sex ini dimulai kira-kira tahun 2000 lalu, waktu aku masih sekolah di salah satu sekolah swasta
yang lumayan terkenal di Bandung. Waktu itu sekolah kami mengadakan liburan bersama sebelum
EBTA/EBTANAS. Tempat yang dituju adalah pulau Dewata, Bali. Tentu saja aku antusias sekali untuk ikut
acara itu, selain aku bisa melepas lelah dan stres gara-gara pelajaran, aku juga bisa menikmati pulau
Dewata yang katanya indah itu, maklum aku memang belum pernah menginjakkan kaki di sana.

Jeff yang pernah berlibur dengan keluarganya ke sana tetap ikut karena menurutnya kami tidak akan
pernah bosan untuk berlibur ke sana. Jeff banyak cerita tentang keindahan objek wisata di sana,
termasuk banyaknya “buah-buahan” di sana. Aku dan Alf bingung sendiri, memang apa anehnya buah-buahan
di Bali. Tapi mendengar pertanyaan kami, Jeff dan Lex malah ketawa-ketawa sambil meledek kalau kami
berdua itu kurang imajinasi.

Lex mulai bercerita kalau Bali adalah salah satu pusat “buah-buahan” terbesar di Asia. Ada banyak
“buah-buahan” di sana, dari buah lokal sampai “buah” import. Jeff menambahkan kalau yang paling
terkenal di sana adalah “buah-buahan” import, tapi ada juga “buah” lokal yang tidak kalah bersaing
dengan “buah-buah” import yang rata-rata lebih besar ukurannya.

Aku mulai mengerti, makanya aku mulai nyengir ke arah Jeff dan Lex. (Untuk pembaca yang tidak
mengerti, bisa hubungi kami untuk minta penjelasan dan kami akan menjelaskan sedetail-detailnya,
hehehehe). Tapi Si Alf masih tetap diam, entah tidak mengerti atau entah pura-pura tidak ngerti. Tapi
begitu Lex bilang kalau di sana “buah kelapa” tersebar di mana-mana, Alf langsung ikut-ikutan tertawa
sambil membayangkan “buah-buahan” itu tersebar di pantai menunggu dipetik.

“Pletak…” Tiba-tiba penghapus melayang membentur meja, hampir saja kepala Lex jadi sasaran.

Kami baru sadar kalau ini masih di kelas, di depan Pak Maman melotot sambil mengacung-ngacungkan
penggaris ke arah kami berempat. Kami cuma nyengir sambil menunduk, kami benar-benar lupa kalau ini
masih di kelas. Tapi untung saja, Pak Maman tidak terlalu galak, biasanya dia sudah lupa kejadian yang
bikin dia jengkel setelah beberapa menit.

Oke, singkatnya kami akhirnya pergi bareng juga ke Bali. Kami berempat memilih bus yang sama biar bisa
sepuasnya ngobrol. Kebetulan pengawas di bus kami lumayan “gaul”. Jadi kami bisa bebas ngobrol tentang
apapun juga, tentu saja sampai hal-hal yang menjurus bahaya juga tidak masalah. Dua-duanya guru cewek
yang relatif lebih cantik dibanding guru-guru kami yang lain. Ibu Nina dan Ibu Cindy. Dua-duanya masih
lajang dan umurnya tidak terlalu jauh dengan kami, Ibu Nina sekitar 27 tahun sedangkan Ibu Cindy
kira-kira 22 tahunan. Tentu saja mereka juga tidak lolos dari kejaran kami-kami berempat, dan tentu
saja petualangan itu ada di cerita kami yang lain.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Kembali ke cerita, sekitar sehari kami baru sampai ke hotel. Kebetulan kami menginap di hotel yang
lumayan mewah, kalau tidak salah bintang empat atau mungkin lima. Aku tidak begitu jelas, tapi yang
jelas ada fasilitas kolam renang sampai mandi sauna, pokoknya semuanya lengkap. Dan tentu saja kami
berempat satu kamar, kami memang bisa dibilang cukup akrab and bisa saling berbagi, baik suka atau
duka. Sampai-sampai bagi-bagi pacar kami juga tidak masalah, yang penting adil.

Memang sih awalnya kami cukup menikmati pemandangan indah “buah-buahan” di pantai, kebetulan hotel
kami dekat dengan pantai Kuta yang memang gudangnya “buah-buahan”. Tapi lama-kelamaan bosan juga cuma
melihati tanpa melakukan apa-apa, makanya sehari sebelum pulang kami berniat sedikit mencicipi “buah-
buahan” import tersebut. Tapi sialnya, aku dan Jeff malah terpisah dari Alf dam Lex. Padahal cuma Lex
yang tahu dimana bisa dapat “buah-buahan” import itu dengan harga murah. Aku menyesal juga sih,
makanya aku dan Jeff memutuskan kembali ke hotel. Kebetulan udaranya enak sekali, makanya kami jalan
sambil melihati pemandangan Bali di malam hari.

Ternyata keberuntungan belum pergi dari kami berdua, di tengah jalan, seorang cewek bule yang
kelihatannya bingung menghampiri kami berdua.

“Hai… can you speak English?” dia menyapa kami.
“A little…” aku menjawab.

Terus kami mengobrol, ternyata dia terpisah dari rombongannya. Dia hendak pulang ke hotelnya, tapi
malah kesasar sampai ke sini. Aku sebenarnya hendak menolongnya menunjukkan jalan pulang, tapi Jeff
menyikutku, dan aku tahu maksudnya. Aku menyewa taksi dan mempersilakannya masuk, Jeff mengatakan pada
cewek itu kalau kami akan mengantarnya ke tujuan. Cewek itu kelihatannya senang sekali dan berterima
kasih, dia tidak tahu kalau ada maksud tersembunyi di balik kebaikan kami bedua. Hehehe, kapan lagi
dapet “buah-buahan” gratis.

“Pak, antar kami ke tempat biasanya orang mangkal,” aku berbicara pada sopirnya, tapi sepertinya
sopirnya belum mengerti.
“Itu Pak, ke tempat kami bisa begituan,” Jeff menambahkan.

Pak sopir itu sepertinya mengerti, dia tertawa kecil, lalu memacu taksinya ke salah satu tempat yang
memang terkenal sebagai “tempat gelap”. Sampai di sana, aku lihat kanan-kiri, ternyata sepi. Lalu aku
ajak cewek bule bernama Angela itu turun. Dia sedikit bingung, karena tempat itu sedikit asing
baginya. Tapi Jeff meyakinkannya kalau tempatnya tidak salah, makanya Angela setuju.

Angela sebenarnya tidak terlalu montok banget, mungkin karena usianya yang masih sangat hijau. Baru 15
tahun, tapi dibandingkan produk lokal, “buahnya” memang termasuk lumayan besar, apalagi didukung
tubuhnya yang tinggi langsing plus wajahnya yang lumayan cantik dengan rambut pirangnya yang oke
banget. Begitu aku lihat ada kesempatan, ceritasexterbaru.org kukeluarkan pisau lipat yang memang selalu kubawa. Memang sih
cuma pajangan doang, soalnya tidak tajam.

Tapi aku yakin Angela tidak tahu, soalnya dia langsung ketakutan waktu kutempelkan pisau itu ke
lehernya. Jeff kemudian menyuruhnya membuka semua pakaiannya. Tentu saja Angela menolak, tapi begitu
kuancam akan kubunuh kalau tidak menurut, dia akhirnya membuka pakaiannya walau sedikit ragu-ragu.
Tapi keragu-raguannya itu malah bikin aku makin bernafsu, dibukanya kaos hijau di tubuhnya, dan
dadanya yang lumayan oke terlihat di balik remang-remang cahaya lampu yang agak jauh dari tempat itu.

Aku menitipkan pisau lipatku pada Jeff dan mulai membuka bajuku sampai tersisa celana dalamku. Kami
setuju kalau aku duluan yang mencicipi Angela dengan catatan, ongkos taksi aku yang bayar. Aku sih
setuju saja, makanya tidak menunggu lama lagi, langsung kusiapkan “dedekku” yang mulai melakukan
pemanasan ringan. Angela menatapku, seolah mengiba, tapi aku sudah keburu nafsu, makanya kusuruh dia
membuka semua pakaiannya. Dia akhirnya menurut juga, dibukanya semua pakaiannya, dan dia berjongkok
ketakutan di atas pasir laut.

Aku tidak nunggu lama lagi, langsung kusambar tubuhnya, kutindih tubuhnya di atas pasir, dan mulai
menjilati puting susunya. Dadanya kenyal berisi, tapi terlihat dia belum pengalaman, soalnya dia malah
ketakutan waktu kujilat putingnya. Kuancam dia sekali lagi, dan akhirnya dia memejamkan matanya,
pasrah akan apa yang bakal aku lakukan. Aku mulai buas menjilat putingnya yang semakin mengeras, tapi
aku sadar kalau aku harus segera menyelesaikannya.

Malam semakin larut, dan aku sama sekali tidak ingin ketahuan kalau aku memperkosa gadis itu. Karena
itu aku tidak melanjutkan permainan lidahku, kuambil pisau dari tangan Jeff, lalu kutodongkan ke arah
Angela, kusuruh dia mengulum penisku. Angela sepertinya tidak mau, tapi dia tidak bisa apa-apa, dia
terlalu takut untuk melawan, dia akhirnya mau juga mengulum penisku, menghisapnya sesekali dan
menjilatinya.

Aku masih menodongkan pisauku, takut juga kalau Angela menggigit penisku, bisa berabe nantinya. Karena
itu aku tidak mau lama-lama di posisi itu, kutunggingkan tubuh Angela, dan kumasukkan penisku ke
vaginanya yang diluar dugaanku, ternyata lumayan basah. Perlahan tapi pasti penisku masuk, tanpa
menunggu lama, langsung kukocok vaginanya lumayan cepat.

Aku penasaran, ada sesuatu yang menghalangi penisku masuk lebih dalam, karena itu kuhentak dengan
kencang. Angela menjerit tertahan, rupanya dia masih perawan. Memang lumayan sempir juga lubang
vaginanya, tapi dibandingkan umurnya yang masih 15 tahun, yah termasuk lebar juga lubangnya. Mungkin
orang bule memang seperti itu pikirku. Karena itu aku tidak memikirkannya lagi, yang ada di otakku
hanya kocok… kocok… kocok… terus.

“Ah… ah… oh… please… stop… ah…” Angela mendesah memohonku untuk berhenti.

Tapi aku sudah tanggung, masa aku harus berhenti, tidak mau dong. Aku tidak peduli kata-katanya,
kukocok terus vaginanya dan beberapa saat kemudian tubuh Angela mengejang. Aku bingung juga, kupikir
cewek yang diperkosa tidak akan merasakan nikmat hingga sampai puncak segala. Aku berhenti sebentar,
kubalikkan tubuh Angela yang sudah sangat lemas. Kulihat matanya berair, wajar saja sih cewek menangis
kalau diperkosa, tapi ada sesuatu yang lain dari pandangan matanya.

Aku menarik nafasku dalam-dalam, lalu kubuang pikiran yang aneh-aneh itu. Kubuka bibir vaginanya dan
kuselipkan penisku di sana, kutekan sedikit, lalu kutarik lagi, lalu kutekan lagi, begitu seterusnya
dengan frekuensi lambat. Aku mulai menikmatinya, tapi Jeff menepuk punggungku, sepertinya dia sudah
tidak sabar, aku tidak melanjutkan permainan lambat itu, kuhentak kuat-kuat dan kuhujamkan penisku ke
vagina Angela.Cerita Sex Terbaru

Dia hanya memejamkan mata sambil menangis memandang laut yang hitam karena gelapnya malam. Aku
merasakan penisku panas, dan waktu hampir mencapai puncak, kucabut penisku dari vaginanya, dan
kupaksakan masuk ke anusnya. Kukocok lagi sebentar, dan cairan putih kental menyembur ke liang anus
Angela.

Begitu kucabut penisku dari anusnya, maniku mengalir perlahan keluar dari lubang sempit itu. Aku
segera membersihkan tubuhku di laut, lalu kukenakan kembali pakaianku. Kulihat Jeff dengan asik
menikmati jilatan dan kuluman bibir Angela di penisnya. Sekitar lima menit dia bertahan di posisi itu,
tapi kemudian dia tidak tahan lagi, direntangkannya kaki Angela lebar-lebar, dan dihujamkannya
penisnya. Gerakannya sedikit liar tapi masih berpola.

Bukan hanya pinggulnya yang bergerak naik-turun, kedua tangan Jeff juga bekerja, diremasnya dada
Angela dan sesekali dipelintirnya puting susu Angela. Beberapa saat kemudian Jeff mencabut penisnya
dari vagina Angela, disuruhnya Angela mengulum penisnya lagi, dan beberapa saat kemudian Jeff mencapai
puncak. Maninya menyembur di mulut Angela, mengalir ke dagu dan lehernya. Jeff kemudian membersihkan
tubuhnya di laut. Kulihat Angela duduk di pasir, matanya merah karena menangis, dia menundukkan
kepalanya seolah tak percaya apa yang baru saja menimpanya.

Aku jadi iba, kubantu dia memakai pakaiannya, lalu kusewakan taksi untuknya. Kuberikan uang lebih pada
sopirnya, kukatakan agar dia merahasiakan aku yang menyewanya. Sopir itu mengangguk, aku tahu kalau
orang Bali sangat menghargai kepercayaan orang. Aku percaya dia tidak akan membocorkannya. Aku dan
Jeff pulang ke hotel, dan beberapa saat kemudian Alf dan Lex pulang, mereka kelihatan puas dengan apa
yang tadi mereka lakukan, tapi aku dan Jeff juga tidak kalah puasnya, kami menceritakan pengalaman
kami masing-masing, dan esok paginya kami pulang ke Bandung.

Singkatnya kami sampai ke Bandung, dan dua hari kemudian aku menerima surat, aku terkejut setengah
mati waktu kulihat surat itu. Kubaca suratnya,

“Hai…it’s me Angela. Aku bisa bahasa Indonesia a little, dan I know your address dari dompet you yang
tertinggal di taksi.

Aku simpan untuk kenang-kenangan. And you should know, malam itu aku sedikit kecewa caramu perlakukan
aku, but I’m okay, I’m not angry. Soalnya, sepertinya aku fall in love sama kamu. Ingat aku selalu ya,
Angela.”

Baca JUga Cerita Seks Di Pinggir Pantai Pantai Parang Tritis

Aku makin kaget, dia mengirimkan SIM, KTP and surat-surat penting lain yang ada di dompetku. Dompetku
yang kukira dicopet orang di Bali ternyata ada pada Angela. Untung sekali dia tidak menuntutku di
pengadilan, aku benar-benar bersyukur. Sejak saat itu aku berjanji kalau aku tidak akan pernah
memperkosa lagi.

Angela kalau kau baca cerita ini, aku cuma ingin katakan kalau sebenarnya aku juga sayang kamu, please
hubungi aku, I miss you so much. Maaf kelakuanku malam itu, and kalau kau ijinkan, aku ingin
memperbaikinya, hubungi aku dan aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku. Sekali lagi maafkan aku
Angela.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Supermarket

Cerita Sex Terbaru | Aku bekerja sebagai sales assistant di sebuah supermarket Y di Bandung. Di tempat kerjaku ada seorang
cewek bernama Ita. Ita adalah cewek yang paling akrab denganku. Segala masalahnya akan dia beritahukan
padaku. Ita memang cantik, kulitnya putih, matanya bulat, buah dadanya pun membulat, tidak terlalu
besar tapi cukup menantang membuat setiap laki-laki yang dekat dengannya ingin selalu menjamahnya.
Siapapun yang melihat tubuh Ita pasti naik nafsu syahwatnya. Pantat Ita mengiurkan juga. Rambutnyapun
panjang sebahu.

Cerita Sex Terbaru Supermarket

Suatu hari Ita datang padaku”, Fer belakang badan Ita gatal-gatal nih”, Ita memberitahuku akan
masalahnya.
“Tolong gosokkan ya, Fer” Ita menyuruhku.
“Kalau begitu kemarilah”, balasku dengan sedikit terkejut.
“Disini saja, di dalam gudang lebih nikmat” Ita memberitahuku dengan suara yang amat lembut dan begitu
manja. Hatiku jadi cair.
“Fer” Ita menarik tanganku menuju ke dalam gudang yang tak jauh dari tempat kami berdiri tadi.

Kemudian Ita mengunci pintu gudang itu, serta mengambil bedak antiseptik di rak yang berdekatan, lalu
mengulurkannya kepadaku. Aku tak sungkan-sungkan lagi, terus saja menaburkan bedak itu di atas telapak
tanganku. Ita menarik baju yang dipakainya ke atas hingga sebatas tengkuk. Aku menelan ludah melihat
ke belakang badan Ita, yang selama ini tak pernah aku lihat tanpa busana. Aku menepuk bedak yang ada
di tanganku ke atas badan Ita. Hangat badannya. Aku mulai menggosok. Sesekali Ita kegelian, ketika aku
mengurutkan jariku pada alur di tengah belakang badan Ita.

Aku menggosok rata. Ita meraba-raba kancing BH-nya, lalu dilepaskannya, maka terurailah tali BH-nya
itu di belakang badannya itu. berdesir darahku, aku menelan air liur, melihat aksi Ita yang berani itu
tadi. Aku terus menggosok, dengan hati yang berdebar-debar. Aku merasa batang penisku sudah mulai
mengeras. Aku merasa tak tahan. Tengah menggosok belakang badan Ita, tanganku secara perlahan-lahan
merayap ke dada Ita.

“Hei! Apa-apaan nih”, Ita melarang sambil menepuk tanganku.
“Ohh! sorry”, aku meminta maaf.

Tanganku kembali ke bekakang. BH yang Ita pakai masih melekat di dadanya, menutupi buah dadanya yang
mungil itu. Aku terus menggosok, kali ini turun sampai ke batas pinggang. Aku memberanikan diri
mengurut ke dalam rok Ita, tetapi Ita menepuk lagi tanganku..

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Jangan!”, larang Ita lagi.
“Sudah hilang belum gatal itu?”, Tanyaku pada Ita.
“Belum!” jawab Ita pendek.

Aku merasa semakin terangsang, batang penisku semakin mengeras dan mula tegang! Aku coba lagi untuk
meraba ke dada Ita, kini aku telah dapat memegang buah dada Ita yang lembut itu, yang tertutup dengan
BH berwarna putih. Ita tidak lagi menepuk tanganku tetapi dia memegang tanganku yang aku takupkan pada
payudaranya itu. Aku mulai meremas buah dada Ita. Ita menggeliat geli sambil tangannya memegang
pergelangan tanganku. Ita nampak sudah mula merasa terangsang.

Aku mencium tengkuk Ita. Dia masih menggeliat-geliat akibat remasan serta ciumanku. Buah dadanya aku
rasa sudah semakin menegang. Jariku kini memainkan peranan memilin-milin puting susu Ita pula! Aku
sadari tadi memeluk Ita dari belakang. Batang penisku yang keras menonjol itu aku gesek-gesekkan pada
alur pantat Ita. Ita ketawa kecil, merangsang sekali! Ita membuka kancing bajunya dan terus
menanggalkannya berserta BH-nya dan mencampakkannya di atas lantai.

Kini payudara Ita tak tertutup apa-apa lagi. Aku terus meremas-remas dan membalikkan badan Ita supaya
berhadapan denganku. Ita menciumku rakus sekali, sambil mengulum-ngulum lidahku. Akupun begitu juga
membalas dengan rakus serangan Ita. Aku menanggalkan bajuku. Ita mencium dadaku, perutku. Aku tetap
mengecup-ngecup buah dada nya yang sudah mengeras tegang. Tanganku menekan-nekan pantatnya. Batang
penisku semakin menegang.

Tiba-tiba Ita berlutut, lalu membuka retsleting celanaku. Dia menarik keluar batang penisku yang tegak
keras. Ita merasa kagum melihat batang penisku yang menegang secara maksimal itu. Ita menguak
rambutnya ke belakang dan meng-”karaoke” batang kejantananku. Dia menggengam dengan rapi. Sambil
mengulum secepat-cepatnya.

Ita mengarahkan batang penis ke matanya, hidungnya, ke pipinya. Ita mencium sekitar batang penisku.
Aku merasa nikmat sekali. Ita terus mengulum penisku hingga ke pangkal makin lama semakin cepat. Aku
merasa kepala penisku terkena anak tekak Ita. Ngilu rasanya! Aku juga membantu Ita dengan mendorong
dan menarik kepalanya.

“Ita, sudah hampir keluar! Sudah hampir keluar! Ita sengaja berlagak tak tahu saja, ketika aku katakan
maniku sudah hendak keluar. Ita masih mengulum. Air maniku tersemprot memenuhi rongga mulut Ita. Dia
lantas mencabut keluar penisku lalu menjilat-jilat air maniku. Dia nampaknya menikmati sekali. Penisku
jadi lembek kembali!

“Aik! belum apa-apa sudah lembek”.

Ita mengulum lagi penisku. Penisku jadi tegang lagi. Ita tersenyum memandangnya. Aku membuka celana.
Ita duduk di atas meja. Aku berlutut menarik rok dan celana dalamnya. Ita sudah bugil di depanku. Bulu
yang tipis warna pirang menutupi vaginanya. Aku mencium sekitarnya. Ita meletakkan kedua belah kakinya
di atas bahuku. Aku mengangkangkan paha Ita. Bibir vaginanya sedikit terbuka. Aku menjilatinya. Aku
buka sedikit dengan jari lalu mengoreknya sedikit demi sedikit jariku menyodok vagina Ita.Cerita Sex Terbaru

“Argh, argh, argh!” Ita mengerang perlahan. Vaginanya terlihat basah sekali. Aku meletakkan kepala
penisku ke pintu vaginanya. Aku sodok sedikit, “Argh!” Ita mengerang lagi. Laku aku tekan lagi. ”
Yes!” suara Ita perlahan. Aku menyodok lagi dalam sedikit dan terus ke pangkal. Aku mendorong dan
menarik berulang kali. Ita makin terlihat lemas dan nikmat. Aku merasa kehangatan lubang vagina Ita.
Ita mencabut penisku keluar. Dia turun dari atas meja dan mendorongku telentang lalu duduk di atas
badanku dan memasukkan lagi penisku ke dalam lubang vaginanya itu. Dia mengayun ke atas dan ke bawah.

Tak lama dia tarik keluar lagi penisku. Ita kini agresif. Aku mendorongnya telentang lagi. Ita
merapatkan payudaranya dengan kedua belah tangannya.

Baca Juga Cerita Seks Haus Seks

“Masukin di celah susuku dong! Masukin di celah susu ah..!” Ita menyuruhku.

Aku tidak sungkan-sungkan lagi terus melakukannya tapi sebentar saja. Aku duduk dan Ita masih
telentang, pahaku di bawah paha Ita, aku sodok lagi penisku ke dalam vaginanya. Aku mengayun dengan
perlahan. Licin dan sedap rasanya Ita bangun dan bertiarap di atas meja, kakinya lurus ke lantai
menungging! Akupun berdiri lalu membuat ‘dog style’. Aku pegang kiri dan kanan pantat Ita dan mengayun
lagi. Aku kemudian menyangkutkan sebelah kaki Ita di atas bahuku dalam posisi telentang. Aku sodok
lagi tarik dan keluar dorong dan masuk ke dalam vaginanya, pokoknya malam itu kami merasakan kepuasan
bersama dengan mencoba segala posisi.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.