Tante Dessy

Cerita Sex Terbaru | Aku jadi pemuas nafsu tante girang bernama tante Dessy. Skandal sex dengan tante ini telah terjadi beberapa tahun lalu, sewaktu aku masih kuliah di Bandung. Sebagai mahasiswa semester awal sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung, saat itu merupakan masa-masa adaptasiku dengan lingkungan sosial maupun lingkungan kampus. Maklum sekian lama hidup ma orang tua, sekarang harus mandiri, semuanya diatur sendiri.

Cerita Sex Terbaru Tante Dessy
Menginjak semester tiga, aku bermaksud pindah tempat kos yang lebih baik. Ini biasa, mahasiswa tahun pertama pasti dapat tempat kos yang asal-asalan. Baru tahun berikutnya mereka bisa mendapat tempat kos yang lebih sesuai selera dan kebutuhan. Setelah “hunting” yang cukup melelahkan akhirnya aku mendapatkan tempat kos yang cukup nyaman di daerah Dago Utara. Untuk ukuran Bandung sekalipun, daerah ini termasuk sangat dingin apalagi di waktu malam. Kamar kosku berupa paviliun yang terpisah dari rumah utama. Ada dua kamar, yang bagian depan diisi oleh Sahat, mahasiswa kedokteran yang kutu buku dan rada cuek. Aku sendiri dapat yang bagian belakang, dekat dengan rumah utama.

Bapak kosku, Om Bambang adalah seorang dosen senior di beberapa perguruan tinggi. Istrinya, Tante Dessy, wanita yang cukup menarik meskipun tidak terlalu cantik. Tingginya sekitar 163 cm dengan perawakan yang sedang, tidak kurus dan tidak gemuk. Untuk ukuran seorang wanita dengan 2 anak, tubuh Tante Dessy cukup terawat dengan baik dan tampak awet muda meski sudah berusia di atas 40 tahun. Maklumlah, Tante Dessy rajin ikut kelas aerobik. Kedua anak mereka kuliah di luar negeri dan hanya pulang pada akhir tahun ajaran.

Karena kesibukannya sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi, Om Bambang agak jarang di rumah. Tapi Tante Dessy cukup ramah dan sering mengajak kami ngobrol pada saat-saat luang sehingga aku pribadi merasa betah tinggal di rumahnya. Mungkin karena Sahat agak cuek dan selalu sibuk dengan kuliahnya, Tante Dessy akhirnya lebih akrab denganku. Aku sendiri sampai saat itu belum pernah berpikir untuk lebih jauh dari sekedar teman ngobrol dan curhat. Tapi rupanya tidak demikian dengan Tante Dessy….

“Bagas, kamu masih ada kuliah hari ini?”, tanya Tante Dessy suatu hari.
“Enggak tante…”
“Kalau begitu bisa anterin tante ke aerobik?”
“Oh, bisa tante…”

Tante Dessy tampak seksi dengan pakaian aerobiknya, lekuk-lekuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Kamipun meluncur menuju tempat aerobik dengan menggunakan mobil Kijang Putih milik Tante Dessy. Di sepanjang jalan Tante Dessy banyak mengeluh tentang Om Bambang yang semakin jarang di rumah.

“Om Bambang itu egois dan gila kerja, padahal gajinya sudah lebih dari cukup tapi terus saja menerima ditawari jadi dosen tamu dimana-mana…”
“Yach, sabar aja tante.. itu semua khan demi tante dan anak-anak juga,” kataku mencoba menghibur.
“Ah..Bagas, kalau orang sudah berumah tangga, kebutuhan itu bukan cuma materi, tapi juga yang lain. Dan itu yang sangat kurang tante dapatkan dari Om.”

Tiba-tiba tangan Tante Dessy menyentuh paha kiriku dengan lembut,
“Biarpun begini, tante juga seorang wanita yang butuh belaian seorang laki-laki… tante masih butuh itu dan sayangnya Om kurang peduli.”

Aku menoleh sejenak dan kulihat Tante Dessy menatapku dengan tersenyum. Tante Dessy terus mengelus-elus pahaku di sepanjang perjalanan. Aku tidak berani bereaksi apa-apa kecuali, takut membuat Tante Dessy tersinggung atau disangka kurang ajar.Cerita Sex Terbaru

Keluar dari kelas aerobik sekitar jam 4 sore, Tante Dessy tampak segar dan bersemangat. Tubuhnya yang lembab karena keringat membuatnya tampak lebih seksi.

“Gas, waktu latihan tadi tadi punggung tante agak terkilir… kamu bisa tolong pijitin tante khan?” katanya sambil menutup pintu mobil.
“Iya… sedikit-sedikit bisa tante,” kataku sambil mengangguk. Aku mulai merasa Tante Dessy menginginkan yang lebih jauh dari sekadar teman ngobrol dan curhat. Terus terang ini suatu pengalaman baru bagiku dan aku tidak tahu bagaimana harus menyikapinya. Sepanjang jalan pulang kami tidak banyak bicara, kami sibuk dengan pikiran dan khayalan masing-masing tentang apa yang mungkin terjadi nanti.

Setelah sampai di rumah, Tante Dessy langsung mengajakku ke kamarnya. Dikuncinya pintu kamar dan kemudian Tante Dessy langsung mandi. Entah sengaja atau tidak, pintu kamar mandinya dibiarkan sedikit terbuka. Jelas Tante Dessy sudah memberiku lampu kuning untuk melakukan apapun yang diinginkan seorang laki-laki pada wanita. Tetapi aku masih tidak tahu harus berbuat apa, aku hanya terduduk diam di kursi meja rias.

“Bagas sayang… tolong ambilkan handuk dong…” nada suara Tante Dessy mulai manja.

Lalu kuambil handuk dari gantungan dan tanganku kusodorkan melalui pintu sambil berusaha untuk tidak melihat Tante Dessy secara langsung. Sebenarnya ini tindakan bodoh, toh Tante Dessy sendiri sudah memberi tanda lalu kenapa aku masih malu-malu? Aku betul-betul salah tingkah. Tidak berapa lama kemudian Tante Dessy keluar dari kamar mandi dengan tubuh dililit handuk dari dada sampai paha. Baru kali ini aku melihat Tante Dessy dalam keadaan seperti ini, aku mulai terangsang dan sedikit bengong. Tante Dessy hanya tersenyum melihat tingkah lakuku yang serba kikuk melihat keadaannya.

“Nah, sekarang kamu pijitin tante ya… ini pakai body-lotion…” katanya sambil berbaring tengkurap di tempat tidur. Dibukanya lilitan handuknya sehingga hanya tertinggal BH dan CD-nya saja. Aku mulai menuangkan body-lotion ke punggung Tante Dessy dan mulai memijit daerah punggungnya.

“Tante, bagian mana yang sakit…” tanyaku berlagak polos.
“Semuanya sayang… semuanya… dari atas sampai ke bawah. Bagian depan juga sakit lho…nanti Bagas pijit ya…” kata Tante Dessy sambil tersenyum nakal.

Aku terus memijit punggung Tante Dessy, sementara itu aku merasakan penisku mulai membesar. Aku berpikir sekarang saatnya menanggapi ajakan Tante Dessy dengan aktif. Seumur hidupku baru kali inilah aku berkesempatan menyetubuhi seorang wanita. Meskipun demikian dari film-film BF yang pernah kutonton sedikit banyak aku tahu apa yang harus kuperbuat… dan yang paling penting ikuti saja naluri…

“Tante sayang…, tali BH-nya boleh kubuka?” kataku sambil mengelus pundaknya. Tante Dessy menatapku sambil tersenyum dan mengangguk. Aku tahu betul Tante Dessy sama sekali tidak sakit ataupun cedera, acara pijat ini cuma sarana untuk mengajakku bercinta. Setelah tali BH-nya kubuka perlahan-lahan kuarahkan kedua tanganku ke-arah payudaranya. Dengan hati-hati kuremas-remas payudaranya… ahh lembut dan empuk. Tante Dessy bereaksi, ia mulai terangsang dan pandangan matanya menatapku dengan sayu. Kualihkan tanganku ke bagian bawah, kuselipkan kedua tanganku ke dalam celana dalamnya sambil pelan-pelan kuremas kedua pantatnya selama beberapa saat. Tante Dessy dengan pasrah membiarkan aku mengeksplorasi tubuhnya. Kini tanganku mulai berani menjelajahi juga bagian depannya sambil mengusap-usap daerah sekitar vaginanya dengan lembut. Jantungku brdebar kencang, inilah pertamakalinya aku menyentuh vagina wanita dewasa… Perlahan tapi pasti kupelorotkan celana dalam Tante Dessy.

Sekarang tubuh Tante Dessy tertelungkup di tempat tidur tanpa selembar benangpun… sungguh suatu pemandangan yang indah. Aku kagum sekaligus terangsang. Ingin rasanya segera menancapkan batang kemaluanku ke dalam lubang kewanitaannya. Aku memejamkan mata dan mencoba bernafas perlahan untuk mengontrol emosiku.

Seranganku berlanjut, kuselipkan tanganku diantara kedua pahanya dan kurasakan rambut kemaluannya yang cukup lebat. Jari tengahku mulai menjelajahi celah sempit dan basah yang ada di sana. Hangat sekali raanya. Kurasakan nafas Tante Dessy mulai berat, tampaknya dia makin terangsang oleh perbuatanku.

“Mmhh… Bagas… kamu nakal ya…” katanya.
“Tapi tante suka khan…?”
“Mmhh.. terusin Gas… terusin… tante suka sekali.”Cerita Sex Terbaru

Jariku terus bergerilya di belahan vaginanya yang terasa lembut seperti sutra, dan akhirnya ujung jariku mulai menyentuh daging yang berbentuk bulat seperti kacang tapi kenyal seperti moci Cianjur. Itu klitoris Tante Dessy. Dengan gerakan memutar yang lembut kupermainkan klitorisnya dengan jariku dan diapun mulai menggelinjang keenakan. Kurasakan tubuhnya sedikit bergetar tidak teratur. Sementara itu aku juga sudah semakin terangsang, dengan agak terburu-buru pakaiankupun kubuka satu-persatu hingga tidak ada selembar benangpun menutup tubuhku, sama seperti Tante Dessy.

Kukecup leher Tante Dessy dan dengan perlahan kubalikkan tubuhnya. Sesaat kupandangi keindahan tubuhnya yang seksi. Payudaranya cukup berisi dan tampak kencang dengan putingnya yang berwarna kecoklatan memberi pesona keindahan tersendiri. Tubuhnya putih mulus dan nyaris tanpa lemak, sungguh-sungguh Tante Dessy pandai merawat tubuhnya. Diantara kedua pahanya tampak bulu-bulu kemaluan yang agak basah, entah karena baru mandi atau karena cairan lain. Sementara itu belahan vaginanya samar-samar tampak di balik bulu-bulu tersebut. Aku tidak habis pikir bagaimana mungkin suaminya bisa sering meninggalkannya dan mengabaikan keindahan seperti ini.

“Tante seksi sekali…” kataku terus terang memujinya. Kelihatan wajahnya langsung memerah.
“Ah.. bisa aja kamu merayu tante… kamu juga seksi lho Gas… lihat tuh burungmu sudah siap tempur… ayo jangan bengong gitu… terusin pijat seluruh badan tante….,” kata Tante Dessy sambil tersenyum memperhatikan penisku yang sudah mengeras dan menGasgak ke atas.

Aku mulai menjilati payudara Tante Dessy sementara itu tangan kananku perlahan-lahan mempermainkan vagina dan klitorisnya. Kujilati kedua bukit payudaranya dan sesekali kuhisap serta kuemut putingnya dengan lembut sambil kupermainkan dengan lidahku. Tante Dessy tampak sangat menikmati permainan ini sementara tangannya meraba dan mempermainkan penisku.

Aku ingin sekali menjilati kewanitaan Tante Dessy seperti dalam adegan film BF yag pernah kutonton. Perlahan-lahan aku mengubah posisiku, sekarang aku berlutut di atas tempat tidur diantara kedua kaki Tante Dessy. Dengan perlahan kubuka pahanya dan kulihat belahan vaginanya tampak merah dan basah. Dengan kedua ibu jariku kubuka bibir vaginanya dan terlihatlah liang kewanitaan Tante Dessy yang sudah menanti untuk dipuaskan, sementara itu klitorisnya tampak menyembul indah di bagian atas vaginanya. Tanpa menunggu komando aku langsung mengarahkan mulutku ke arah vagina Tante Dessy. Kujilati bibir vaginanya dan kemudian kumasukkan lidahku ke liang vaginanya yang terasa lembut dan basah. “Mmhhh.. aahhh” desahan nikmat keluar dari mulut Tante Dessy saat lidahku menjilati klitorisnya. Sesekali klitorisnya kuemut dengan kedua bibirku sambil kupermainkan dengan lidah. Aroma khas vagina wanita dan kehangatannya membuatku makin bersemangat, sementara itu Tante Dessy terus mendesah-desah keenakan. Sesekali jari tanganku ikut membantu masuk ke dalam lubang vaginanya.

“Aduuh.. Bagasi… enak sekali sayang… iya sayang… yang itu enak.. emmhh .. terus sayang… pelan-pelan sayang… iya… gitu sayang… terus.. aduuh.. aahh… mmhh..” katanya mencoba membimbingku sambil kedua tangannya terus menekan kepalaku ke selangkangannya. Tidak berapa lama kemudian pinggul Tante Dessy mulai berkedut-kedut, gerakannya terasa makin bertenaga, lalu pinggulnya maju-mundur dan berputar-putar tak terkendali. Sementara itu kedua tangannya semakin keras mencengkeram rambutku.

“Bagas.. Tante mau keluaar… aah.. uuh..aahh…oooh…. adduuh… sayaaang… Bagasiii…. terus jilat itu Gas… teruus… aduuuh… aduuuh…tante keluaaar…” bersamaan dengan itu kepalaku dijepit oleh kedua pahanya sementara lidah dan bibirku terus terbenam menikmati kehangatan klitoris dan vaginanya yang tiba-tiba dibanjiri oleh cairan orgasmenya. Beberapa saat tubuh Tante Dessy meregang dalam kenikmatan dan akhirnya terkulai lemas sambil matanya terpejam. Tampak bibir vaginanya yang merah merekah berdenyut-denyut dan basah penuh cairan.

“Bagas.. enak banget…. sudah lama tante nggak ngerasain yang seperti ini…” katanya perlahan sambil membuka mata. Aku langsung merebahkan diri di samping Tante Dessy, kubelai rambut Tante Dessy lalu bibir kami beradu dalam percumbuan yang penuh nafsu. Kedua lidah kami saling melilit, perlahan-lahan tanganku meraba dan mempermainkan pentil dan payudaranya. Tidak berapa lama kemudian tampaknya Tante Dessy sudah mulai naik lagi. Nafasnya mulai memburu dan tangannya meraba-raba penisku dan meremas-remas kedua buah bola pingpongku.

“Bagas sayang… sekarang gantian tante yang bikin kamu puas ya…” katanya sambil mengarahkan kepalanya ke arah selangkanganku. Tidak berapa lama kemudian Tante Dessy mulai menjilati penisku, mulai dari arah pangkal kemudian perlahan-lahan sampai ke ujung. Dipermainkannya kepala penisku dengan lidahnya. Wow.. nikmat sekali rasanya… tanpa sadar aku mulai melenguh-lenguh keenakan. Kemudian seluruh penisku dimasukkan ke dalam mulutnya. Tante Dessy mengemut dan sekaligus mempermainkan batang kemaluanku dengan lidahnya. Kadang dihisapnya penisku kuat-kuat sehingga tampak pipinya cekung. Kurasakan permainan oral Tante Dessy sungguh luar biasa, sementara dia mengulum penisku dengan penuh nafsu seluruh tubuhku mulai bergetar menahan nikmat. Aku merasakan penisku mengeras dan membesar lebih dari biasanya, aku ingin mengeluarkan seluruh isinya ke dalam vagina Tante Dessy. Aku sangat ingin merasakan nikmatnya vagina seorang wanita untuk pertama kali….

“Tante… Bagas pengen masukin ke punya tante… ” kataku sambil mencoba melepaskan penisku dari mulutnya. Tante Dessy mengangguk setuju, lalu ia membiarkan penisku keluar dari mulutnya. “Terserah Bagas sayang… keluarin aja semua isinya ke dalam veggie tante… tante juga udah pengen banget ngerasain punya kamu di dalam sini….”Cerita Sex Terbaru

Perlahan kurebahkan Tante Dessy disebelahku, Tante Dessy langsung membuka kedua pahanya mempersilahkan penisku masuk. Samar-samar kulihat belahan vaginanya yang merah. Dengan perlahan kubuka belahan vaginanya dan tampaklah lubang vagina Tante Dessy yang begitu indah dan menggugah birahi dan membuat jantungku berdetak keras. Aku takut kehilangan kontrol melihat pemandangan yang baru pertama kali aku alami, aku berusaha keras mengatur nafasku supaya tidak terlarut dalam nafsu…. Perlahan-lahan kupermainkan klitorisnya dengan jempol sementara jari tengahku masuk ke lubang vaginanya. Tidak berapa lama kemudian Tante Dessy mulai menggerak-gerakkan pinggulnya, “Bagas sayang.. masukin punyamu sekarang, tante udah siap…”

Kuarahkan penisku yang sudah mengeras ke lubang vaginanya, aku sudah begitu bernafsu ingin segera menghujamkan batang penisku ke dalam vagina Tante Dessy yang hangat. Tapi mungkin karena ini pengalaman pertamaku aku agak kesulitan untuk memasukkan penisku. Rupanya Tante Dessy menyadari kesulitanku. Dia memandangku dengan tersenyum…..

“Ini pengalaman pertama ya Gas….”
“Iya tante….” jawabku malu-malu.
“Tenang aja… nggak usah buru-buru… tante bantu…” katanya sambil memegang penisku. Diarahkannya kepala penisku ke dalam lubang vaginanya sambil tangan yang lain membuka bibir vaginanya, lalu dengan sedikit dorongan ke depan…masuklah kepala penisku ke dalam vaginanya. Rasanya hangat dan basah…. sensasinya sungguh luar biasa.

Akhirnya perlahan tapi pasti kubenamkan seluruh penisku ke dalam vagina Tante Dessy, aah.. nikmatnya. “Aaahh…Bagasi.. eemh…” Tante Dessy berbisik perlahan, dia juga merasakan kenikmatan yang sama. Sekalipun sudah diatas 40 tahun vagina Tante Dessy masih terasa sempit, dinding-dindingnya terasa kuat mencengkeram penisku. Aku merasakan vaginanya seperti meremas penisku dengan gerakan yang berirama. Luar biasa nikmat rasanya…. Perlahan kugerakkan pinggulku turun naik, Tante Dessy juga tidak mau kalah, pinggulnya bergerak turun naik mengimbangi gerakanku. Tangannya mencengkeram erat punggungku dan tanganku membelai rambutnya sambil meremas-remas payudaranya yang empuk. Sementara itu bibir kami berpagutan dengan liar….

Baru beberapa menit saja aku sudah mulai merasa seluruh tubuhku bergetar dijalari sensasi nikmat yang luar biasa… maklumlah ini pengalaman pertamaku… kelihatannya tidak lama lagi aku akan mencapai puncak orgasme.

“Tante…Bagas sudah hampir keluar…. aaah…uuh…” kataku berusaha keras menahan diri.
“Terusin aja Gas… kita barengan yaa…. tante juga udah mau keluar… aahh… Bagas… tusuk yang kuat Gas… tusuk sampai ujung sayang… mmhh….”

Kata-kata Tante Dessy membuatku makin bernafsu dan aku menghujamkan penisku berkali-kali dengan kuat dan cepat ke dalam vaginanya.

“Aduuh…Bagas udah nggak tahan lagi…” aku benar-benar sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi, pantatku bergerak turun naik makin cepat dan penisku terasa membesar dan berdenyut-denyut bersiap mencapai puncak di dalam vagina Tante Dessy. Sementara itu Tante Dessy juga hampir mencapai orgasmenya yang kedua.

“Ayoo Gas… tante juga mau…ahhhh…ahhh kamu ganas sekali……. aaaahhh…. Bagasii…. sekarang Gas…. keluarin sekarang Gas… tante udah nggak tahan…mmmhhh”.
Tante Dessy juga mulai kehilangan kontrol, kedua kakinya dijepitkan melingkari pinggulku dan tangannya mencengkeram keras punggungku.

Dan kemudian aku melancarkan sebuah tusukan akhir yang maha dahsyat…

“Tante…aaaa…aaaagh….Bagas keluaaaar…..aagh..” aku mendesah sambil memuncratkan seluruh spermaku ke dalam liang kenikmatan Tante Dessy. Bersamaan dengan itu Tante Dessypun mengalami puncak orgasmenya,
“Bagasii…. aduuuh……tante jugaa….aaaah… I’m cumming honey… aaaahh…..aah….”

Kami berpelukan lama sekali sementara penisku masih tertanam dengan kuat di dalam vagina Tante Dessy. Ini sungguh pengalaman pertamaku yang luar biasa…. aku betul-betul ingin meresapi sisa-sisa kenikmatan persetubuhan yang indah ini. Akhirnya aku mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, seluruh persendianku terasa lepas dari tempatnya. Kulepaskan pelukanku dan perlahan-lahan kutarik penisku yang mulai sedikit melemah karena kehabisan energi. Lalu aku terbaring lemas di sebelah Tante Dessy yang juga tergolek lemas dengan mata masih terpejam dan bibir bawahnya sedikit digigit. Kulihat dari celah vaginanya cairan spermaku meleleh melewati sela-sela pahanya. Rupanya cukup banyak juga spermaku muntah di dalam Tante Dessy.

Tak lama kemudian Tante Dessy membuka matanya dan tersenyum padaku,
“Gimana sayang…enak?” katanya sambil menyeka sisa spermaku dengan handuk. Aku hanya mengangguk sambil mengecup bibirnya.Cerita Sex Terbaru

“Tante nggak nyangka kalau kamu ternyata baru pertama kali “making-love”. Soalnya waktu “fore-play” tadi nggak kelihatan, baru waktu mau masukin penis tante tahu kalau kamu belum pengalaman. By the way, Tante senang sekali bisa dapat perjaka ting-ting seperti kamu. Tante betul-betul menikmati permainan ini. Kapan-kapan kalau ada kesempatan kita main lagi mau Gas…?”

Aku hanya diam tersenyum, betapa tololnya kalau aku jawab tidak. Tante Dessy membaringkan kepalanya di dadaku, kami terdiam menikmati perasaan kami masing-masing selama beberapa saat. Tapi tidak sampai 5 menit, energiku mulai kembali. Tubuh wanita matang yang bugil dan tergolek dipelukanku membuat aku kembali terangsang, perlahan-lahan penisku mulai membesar. Tangan kananku kembali meraba payudara Tante Dessy dan membelainya perlahan. Dia memandangku dan tersenyum, tangannya meraih penisku yang sudah kembali membesar sempurna dan digenggamnya erat-erat.

“Sudah siap lagi sayang…? Sekarang tante mau di atas ya…?” katanya sambil mengangkangi aku. Dibimbingnya penisku ke arah lubang vaginanya yang masih basah oleh spermaku. Kali ini dengan lancar penisku langsung meluncur masuk ke dalam vagina Tante Dessy yang sudah sangat basah dan licin. Kini Tante Dessy duduk diatas badanku dengan penisku terbenam dalam-dalam di vaginanya. Tangannya mencengkeram lenganku dan kepalanya menengadah ke atas dengan mata terpejam menahan nikmat.
“Aahh…Bagas… penismu sampai ke ujung… uuh…. mmhh… aahhh” katanya mendesah-desah. Gerakan Tante Dessy perlahan tapi penuh energi, setiap dorongannya selalu dilakukan dengan penuh energi sehingga membuat penisku terasa masuk begitu dalam di liang vaginanya. Pantat Tante Dessy terus bergerak naik turun dan berputar-putar, kadang-kadang diangkatnya cukup tinggi sehingga penisku hampir terlepas lalu dibenamkan lagi dengan kuat. Sementara itu aku menikmati goyangan payudaranya yang terombang-ambing naik-turun mengikuti irama gerakan binal Tante Dessy. Kuremas-remas payudaranya dan kupermainkan pentilnya sehingga membuat Tante Dessy makin bergairah. Gerakan Tante Dessy makin lama makin kuat dan dia betul-betul melupakan statusnya sebagai seorang istri dosen yang terhormat. Saat itu dia menampilkan dirinya yang sesungguhnya dan apa adanya… seorang wanita yang sedang dalam puncak birahi dan haus akan kenikmatan. Akhirnya gerakan kami mulai makin liar dan tak terkontrol…

“Bagas… tante sudah mau keluar lagi…. aaah… mmmhh.. uuuughhh…”
“Ayoo tante… Bagas juga udah nggak tahan…”

Akhirnya dengan sebuah sentakan yang kuat Tante Dessy menekan seluruh berat badannya ke bawah dan penisku tertancap jauh ke dalam liang vaginanya sambil memuncratkan seluruh muatan… Tangan Tante Dessy mencengkeram keras dadaku, badannya melengkung kaku dan mulutnya terbuka dengan gigi yang terkatup rapat serta matanya terpejam menahan nikmat. Setelah beberapa saat akhirnya Tante Dessy merebahkan tubuhnya di atasku, kami berdua terkulai lemas kelelahan. Malam itu untuk pertama kalinya aku tidur di dalam kamar Tante Dessy karena dia tidak mengijinkan aku kembali ke kamar. Kami tidur berdekapan tanpa sehelai busanapun. Pagi harinya kami kembali melakukan persetubuhan dengan liar… Tante Dessy seolah-olah ingin memuaskan seluruh kerinduannya akan kenikmatan yang jarang didapat dari suaminya.

Semenjak saat itu kami sering sekali melakukannya dalam berbagai kesempatan. Kadang di kamarku, kadang di kamar Tante Dessy, atau sesekali kami ganti suasana dengan menyewa kamar hotel di daerah Lembang untuk kencan short-time. Kalau aku sedang “horny” dan ada kesempatan, aku mendatangi Tante Dessy dan mengelus pantatnya atau mencium lehernya. Kalau OK Tante Dessy pasti langsung menggandeng tanganku dan mengajakku masuk ke kamar. Sebaliknya kalau Tante Dessy yang “horny”, dia tidak sungkan-sungkan datang ke kamarku dan langsung menciumi aku untuk mengajakku bercinta.

Semenjak berhasil merenggut keperjakaanku Tante Dessy tidak lagi cemberut dan uring-uringan kalau Om Bambang pergi tugas mengajar ke luar kota. Malah kelihatannya Tante Dessy justru mengharapkan Om Bambang sering-sering tugas di luar kota karena dengan demikian dia bisa bebas bersamaku. Dan akupun juga semakin betah tinggal di rumah Tante Dessy.

Pernah suatu malam setelah Om Bambang berangkat keluar kota, Tante Dessy masuk ke kamarku dengan mengenakan daster. Dipeluknya aku dari belakang dan tangannya langsung menggerayangi selangkanganku. Aku menyambut dengan mencumbu bibirnya dan membaringkannya di tempat tidur. Saat kuraba payudaranya ternyata Tante Dessy sudah tidak memakai BH, dan ketika kuangkat dasternya ternyata dia juga tidak memakai celana dalam lagi. Bibir vaginanya tampak merah dan bulu-bulunya basah oleh lendir. Samar-samar kulihat sisa-sisa lelehan sperma dengan baunya yang khas masih tampak disana, rupanya Tante Dessy baru saja bertempur dengan suaminya dan Tante Dessy belum merasa puas. Langsung saja kubuka celanaku dan penis yang sudah mengeras langsung menyembul menantang minta dimasukkan ke dalam liang kenikmatan. Tante Dessy menanggapi tantangan penisku dengan mengangkangkan kakinya. Ia langsung membuka bibir vaginanya dengan kedua tangannya sehingga tampaklah belahan lubang vaginanya yang merekah merah.
“Masukin punyamu sekarang ke lubang tante sayang…..” katanya dengan nafas yang berat dan mata sayu.

Baca JUga Cerita Seks Tugas Dinas

Karena aku rasa Tante Dessy sudah sangat “horny”, tanpa banyak basa-basi dan “foreplay” lagi aku langsung menancapkan batang penisku ke dalam vagina Tante Dessy dan kami bergumul dengan liar selama hampir 5 jam! Kami bersetubuh dengan berbagai macam gaya, aku diatas, Tante Dessy diatas, doggy-style, gaya 69, kadang sambil berdiri dengan satu kaki di atas tempat tidur, lalu duduk berhadapan di pinggir ranjang, atau berganti posisi dengan Tante Dessy membelakangi aku, sesekali kami melakukan di atas meja belajarku dengan kedua kaki Tante Dessy diangkat dan dibuka lebar-lebar, dan masih banyak lagi. Aku tidak ingat apa masih ada gaya persetubuhan yang belum kami lakukan malam itu. Dinginnya hawa Dago Utara di waktu malam tidak lagi kami rasakan, yang ada hanya kehangatan yang menggetarkan dua insan dan membuat kami basah oleh keringat yang mengucur deras. Begitu liarnya persetubuhan kami sampai-sampai aku mengalami empat kali orgasme yang begitu menguras energi dan Tante Dessy entah berapa kali. Yang jelas setelah selesai, Tante Dessy hampir tidak bisa bangun dari tempat tidurku karena kakinya lemas dan gemetaran sementara vaginanya begitu basah oleh lendir dan sangat merah. Seingatku itulah malam paling liar diantara malam-malam liar lain yang pernah kulalui bersama Tante Dessy.

Petualanganku dengan Tante Dessy berjalan cukup lama, 2 tahun, sampai akhirnya kami merasa Om Bambang mulai curiga dengan perselingkuhan kami. Sebagai jalan terbaik aku memutuskan untuk pindah kos sebelum keadaan menjadi buruk. Tetapi meskipun demikian, kami masih tetap saling bertemu paling sedikit sebulan sekali untuk melepas rindu dan nafsu. Hal ini berjalan terus sampai aku lulus kuliah dan kembali ke Jakarta.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Pegawai Salon

Cerita Sex Terbaru | Aku kerja di sesuatu salon. Salon itu terletak di satu komplex perkantoran. Dikomplex itu
ada sesuatu supermarket besar 3 lantai dimana lantai paling atas dipakai untuk food court.
Salon dimana aku bekerja terletak di satu sisi satu resto yang terletak didepan pintu
keluar komplex. Kerjaanku di salon ya cuci rambut dan krimbat.

Cerita Sex Terbaru Pegawai Salon

Aku masih junior di salon itu sehingga memperoleh tugas yang ringan-ringan saja. 1 hari
aku memperoleh customer, seorang laki-laki berusia 29 tahunan, ganteng Banget deh
orangnya, suka aku ngeliatnya. nasib baik dia mo potong rambut dan sesudah itu krimbat.
Aku mendapat tugas mencuci rambutnya, kemudian stylist memotong rambutnya. Selesai potong
rambut aku yang handle krimbatnya. nasib baik meja yang aku pakai untuk krimbat agak
terpisah yang laen gara-gara salon ketika itu rame.
Memang itu meja tambahan yang baru dipakai kalo salon rame, gara-gara tambahan maka
mempunyai letak agak terpisah dari deretan meja laennya. Selama aku ngerjain krimbat, dia
ngajakin bercakap-cakap.

“Namanya siapa”.
“Melda pak”.
“Kok pak sih manggilnya, jadi ngrasa dah tua”.
“abis Melda mesti manggil apa? Mas aja deh ya”. Dari Logatnya kayanya dia orang dari
tapian na uli.
“Kamu yang paling muda ya disini”.
“iya Mas, masi junior”.
“Tapi asik kok krimbat nya”.

“Makasih Mas”.
“Kamu paling cantik deh Mel, mana seksi lagi”.
“Ah biasa ja Mas, Mas terlalu muji Melda neh, jadi malu”.
“Kamu pulangnya jam brapa Mel”. “Kalo salon tutup Mas”.
“iya jam brapa”. “Napa sih Mas nanya-nanya, mo anterin Melda pulang”.
“Mau?” Aku cuma tersenyum.
“Jam 6an Mas salonnya tutup”.

Selesai krimbat, aku dapet tip yang lumayan besar, belon pernah aku dapet tip sebesar itu.

“Makasi banyak Mas, eh Mas namanya sapa ya”‘
“Pras”, jawabnya sambil meninggalkan salon. gara-gara banyak kerjaan hari itu, aku lupa
akan obrolanku Mas Pras.

Pulangnya, ketika melalui resto dideretan paling ujung dari sisi dimana salon berada,
tiba-tiba aku mendengar dinding kaca restonya diketuk-ketuk. Aku menoleh, kulihat Mas Pras
senyum sambil manggil aku ayunan tangannya. aku masuk ke resto itu dan duduk diseblahnya.

“Mel, mo makan apa neh”.
“wah Mas beneran neh mo nganterin Melda pulang?’
“Makan dulu lah”.Cerita Sex Terbaru

Aku pesen ja makanan yang aku rasa enak, harga gak kulihat lagi, pasti dibayarin si Mas.
Sambil makan si Mas senyum ngeliatin aku terus.

“Betul kan, kamu tu cantik lo Mel”.
“Mas neh, gak brentinya muji Melda, cuma pakai baju kumel gini ja dibilang cantik”.
“Ya udah, abis makan aku beliin kamu pakaian ya”.
“Bener Mas?” Dia membuat ganguank.
Pesenanku dateng dan aku mulai menyantap makanan lahap, enak Banget terasa, palagi
dibayarin. Kalo bayar ndiri mah mikin sejuta kali makan disitu gara-gara harga makanannya
mahal2. Habis makan, aku diajaknya ke mal yang mempunyai letak gak jauh dari komplex
perkantoran. Aku membiarkan tanganku dibersama si Mas. Masga lagi jalan ma lelaki ganteng
kaya si Mas, mana dibersama2 lagi. Kita masuk ke dept store yang ada di mal.

“Mel kamu pilih deh mo beli pakaian apa”.
“Beneran nih mo beliin Melda pakaian, Mas baek Banget sih”.

Aku melakukan dugaan pasti ada bakwan dibalik udang, tapi egp ja lah, yang penting kan
diblanjain, lagian si Mas ganteng Banget. Gak rugi deh dientot ma dianya. Aku beli jins,
tanktop, trus aku nanya,

“Daleman bole beli Mas”.
“Bole Bangetz, beli yang seksi-seksi Mel”. Aku beli g string dan bra yang tipis, kalo ampe
dia ngajakin maen, aku mo pakai tu lingerie.

Selesai blanja, aku digandengnya menuju basement, parkiran.

“Kamu mesti pulang cepet Mel”.
“Mangnya Mas mo ajak Melda kemana, Melda kos kok Mas, gak da yang nungguin”.
“Ketempatku yuk”.
“Mo ngapain Mas”.
“Kita ngobrol santai ja, kamu besok kerja gak”.
“Besok giliran aku off Mas”.

Aku masuk ke mobilnya. Dalam perjalanan pulang, kami ngobrol ngalor ngidul. aku open aja
kedianya. Aku crita petualangan sexku dengan lelaki yang sudah bukan abg lagi. Aku bilang
sudah sebulan ini aku gak kencan ama lelaki.

“Wah, kalo gitu kamu dah napsu Banget dong Mel. Aku kan sudah gak termasuk abg, jadi boleh
dong ikut dalam petualangan Melda”.
“Bisa diatur kok Mas”. Selama perjalanan, dia mengelus pahaku dari luar jeans ketatku
tentunya.
“Ih, si Mas, dah napsu sama Melda ya”.
“Kalo napsu sih dari tadi Mel”.
“Kalo dah napsu artinya dah ngaceng ya Mas”, kataku sambil mengelus selangkangannya.
“Ih, kayanya besar ya Mas, keras lagi”, aku mulai meremas selangkangannya.
“Melda mo liat duluan, buka aja ritsluitingnya”.

Aku segera menurunkan ritsluiting celananya dan tanganku masuk ke dalam cdnya merogoh
penisnya.

“Ih besar Banget Mas, panjang lagi. Melda belum pernah ngerasain yang sebesar dan
sepanjang ini”, kataku sambil mengeluarkan penisnya.

Segera kukocok2nya batangnya. Lalu aku menunduk dan mengemut kepala penisnya.

“Mel, diisep sampe aku ngecret dong”.

“Tempatnya sempit Mas, Melda kocok aja yach. memek Melda jadi basah Mas, dah kepingin
kemasukan penis gede Mas”, aku mulai mengocok penisnya keatas dan kebawah. Dia jadi
melenguh kenikmatan.
“Masih jauh Mas, tempatnya”.
“Enggak kok Mel, sebentar lagi sampe”, katanya sambil mempercepat lajunya kendaraan. Tak
lama kemudian, sampailah kami di satu rumah. Dia belum ngecret dan aku menyudahi
seponganku.
“Mas besar Banget rumahnya kaya penis Mas aja besar, punya Mas ya”.
“Bukan Mel, punya kantor. Ini mes kantor, buat tamu yang perlu nginep. Sekarang lagi
kosong, jadi kita pake aja yach”.Cerita Sex Terbaru

Kami menuju ke bagian belakang rumah, ada kolam renang disana. Tempatnya teduh karena
banyak pepohonan dan tertutup tembok tinggi sehingga gak mungkin ada yang bisa ngintip.

Aku duduk didipan dipinggir kolam renang, dia duduk disebelahku. Dia memelukku. Dia
mencium pipiku sambil jemarinya membelai-belai bagian belakang telingaku. Mataku terpejam
menikmati usapan tangannya. Kupandangi wajahnya yang ganteng dengan hidungnya yangmancung.
Tak tahan berlama-lama menunggu akhirnya dia mencium bibirku. Dilumatnya mesra. aku
menjulurkan lidahku. Mulutnya terbuka perlahan menerima lidahku. Lama dia mempermainkan
lidahku di dalam mulutnya.

Lidahnya begitu agresif menanggapi permainan lidahku, sampai-sampai nafas kami berdua
menjadi tidak beraturan. Sesaat ciuman kami terhenti untuk menarik nafas, lalu kami mulai
berpagutan lagi dan lagi. Dia membelai pangkal lenganku yang terbuka. Dibukanya telapak
tangannya sehingga jempolnya bisa menggapai permukaan dadaku sambil membelai pangkal
lenganku. Bibirnya kini turun menyapu leherku seiring telapak tangannya meraup toketku.
Aku menggeliat bagai cacing kepanasan terkena terik mentari. Suara rintihan berulang kali
keluar dari mulutku di saat lidahnya menjulur menikmati leherku yang jenjang,

“Maaasss….”. Aku memegang tangannya yang sedang meremas toketku dengan penuh napsu.
Bukan untuk mencegah, aku membiarkan tangannya mengelus dan meremas toketku yang montok.

“Mel, aku ingin melihat toketmu”, ujarnya sambil mengusap bagian puncak toketku yang
menonjol. Dia menatapku. Aku akhirnya membuka tank top ketatku di depannya. Dia terkagum-
kagum menatap toketkua yang tertutup oleh BH berwarna hitam. Toketku begitu membusung,
menantang, dan naik turun seiring dengan desah nafasku yang memburu. Sambil berbaring aku
membuka pengait BH-nya di punggungku. Punggungku melengkung indah. Dia menahan tanganku
ketika aku akan menurunkan tali BH-ku dari atas pundakku. Justru dengan keadaan BH-ku yang
longgar karena tanpa pengait seperti itu membuat toketku semakin menantang.
“Toketmu bagus, Mel”, dia mencoba mengungkapkan keindahan tubuhku. Perlahan dia menarik
turun cup BH-ku. Mataku terpejam.

Perhatiannya terfokus ke pentilku yang berwarna kecoklatan. Lingkarannya tidak begitu
besar sedang ujungnya begitu runcing dan kaku. Diusapnya pentilku lalu dipilin dengan
jemarinya. Aku mendesah. Mulutnya turun ingin mencicipi toketku.

“Egkhh..” rintihku ketika mulutnya melumat pentilku. Dipermainkannya dengan lidah dan
giginya. Sekali-sekali digigitnya pentilku lalu diisap kuat-kuat sehingga membuat aku
menarik rambutnya.

Puas menikmati toket yang sebelah kiri, dia mencium toketku yang satunya. Rintihan-
rintihan dan desahan kenikmatan keluar dari mulutku. Sambil menciumi toketku, tangannya
turun membelai perutku yang datar, berhenti sejenak di pusarku lalu perlahan turun
mengitari lembah di bawah perutku. Dibelainya pahaku sebelah dalam terlebih dahulu sebelum
dia memutuskan untuk meraba memekku yang masih tertutup oleh celana jeans ketat yang
kukenakan.

Dia secara tiba-tiba menghentikan kegiatannya lalu berdiri di samping dipan. Aku tertegun
sejenak memandangnya. Dia masih berdiri sambil memandang tubuhku yang tergolek di dipan,
menantang. Kulitku yang tidak terlalu putih membuat matanya tak jemu memandang. Perutku
begitu datar. Celana jeans ketat yang kupakai terlihat terlalu longgar pada pinggangnya
namun pada bagian pinggulnya begitu pas untuk menunjukkan lekukan pantatku yang sempurna.
Puas memandang tubuhku, dia lalu membaringkan tubuhnya disampingku.

Dirapikannya untaian rambut yang menutupi beberapa bagian pada permukaan wajah dan
leherku. Dibelainya lagi toketku. Dia mencium bibirku sambil memasukkan air liurnya ke
dalam mulutku. aku menelannya. Tangannya turun ke bagian perut lalu membuka kancing celana
jinsku dan menurunkan ritsluitingnya, kemudian menerobos masuk. Jemarinya mengusap dan
membelai selangkanganku yang masih tertutup celana dalamku. jari tengahnya membelai
permukaan celana dalamku tepat diatas memekku, basah. Dia terus mempermainkan jari
tengahnya untuk menggelitik bagian yang paling pribadi tubuhku. Pinggulku perlahan
bergerak ke kiri, ke kanan dan sesekali bergoyang untuk menetralisir ketegangan yang
kualami.
Dia menyuruhku untuk melepas celana jeans yang kupakai. Aku menurunkan celana jinsku
perlahan. Celana dalam hitam yang kukenakan begitu mini sehingga jembut keriting yang
tumbuh disekitar memekku hampir sebagian keluar dari pinggir celana dalamku. Dia membantu
menarik turun celana jeansku. Aku menaikkan pinggulku ketika dia agak kesusahan menarik
celana jeansku. Diapun melepas pakean. Posisi kami kini sama-sama tinggal mengenakan
celana dalam. Kami berpelukan. Aku menyentuh penisnya dari luar celana dalamnya, lalu
kuplorotkan celana dalamnya. Langsung penisnya yang panjangnya kira-kira 18 cm serta agak
gemuk kubelai dan kugenggam.Cerita Sex Terbaru

“Tangan kamu pintar juga ya, Mel,”´ ujarnya sambil memandang tanganku yang mengocok
penisnya.
“Ya, mesti dong!” jawabku sambil cekikikan.

Jari-jarinya masuk dari samping celana dalam langsung menyentuh bukit memekku yang sudah
basah. Telunjuknya membelai-belai itilku sehingga aku keenakan.

“Diisep lagi Mel. Kan sekarang lebih leluasa” katanya. Aku tertawa sambil mencubit
penisnya. Dia meringis. ”
“Nggak muat di mulut Melda, tadi dimobil kan cuma kepalanya yang masuk. Itu juga udah
ampir gak muat. gede Banget sih penisnya” selesai berkata demikian aku langsung tertawa
kecil.
“Kalau yang dibawah, gimana, muat gak?” tanyanya lagi sambil menusukkan jari tengahnya ke
dalam memekku.

aku merintih sambil memegang tangannya. Jarinya sudah tenggelam ke dalam liang memekku.
Aku merasakan memekku berdenyut menjepit jarinya. Segera celana dalamku dilepaskannya.
Perlahan tangannya menangkap toketku dan meremasnya kuat. Aku yang sekarang meringis.

Kuusap lembut penisnya yang sudah keras Banget. Aku begitu kreatif mengocok penisnya
sehingga dia merasa keenakan. Dia tidak hanya tinggal diam, tangannya membelai-belai
toketku yang montok. Dipermainkannya pentilku dengan jemarinya, sementara tangannya yang
satunya mulai meraba jembut lebat di sekitar memekku. Dirabanya permukaan memekku. Jari
tengahnya mempermainkan itilku yang sudah mengeras. penisnya kini sudah siap tempur dalam
genggamanku, sementara memekku juga sudah mulai mengeluarkan cairan kental karena diobok-
obok .

Dia memeluk tubuhku sehingga penisnya menyentuh pusarku. Dia membelai punggungku lalu
turun meraba pantatku yang montok. Aku membalas pelukannya dengan melingkarkan tanganku di
pundaknya. Dia meraih pantatku, diremasnya dengan sedikit agak kasar lalu dia menaiki
tubuhku. Kakiku dengan sendirinya mengangkang. Dia menciumi lagi leherku yang jenjang lalu
turun melumat toketku. Dia terus membelai dan meremas setiap lekuk dan tonjolan pada
tubuhku.

Dia melebarkan kedua pahaku sambil mengarahkan penisnya ke bibir memekku. Aku mengerang
lirih. Mataku perlahan terpejam. Aku menggigit bibir bawahku untuk menahan laju birahiku
yang semakin kuat. Dia menatapku, matanya penuh nafsu.

“Aku ingin mengentoti kamu, Mel” bisiknya pelan, sementara kepala penisnya masih menempel
di belahan memekku.

Kata ini ternyata membuat wajahku memerah. Aku menatapnya sendu lalu mengangguk pelan
sebelum memejamkan mataku. Dia berkonsentrasi penuh dengan menuntun penisnya yang perlahan
menyusup ke dalam memekku. Terasa seret, memang, nikmat Banget rasanya. Perlahan namun
pasti penisnya membelah memekku yang ternyata begitu kencang menjepit penisnya. memekku
begitu licin hingga agak memudahkan penisnya untuk menyusup lebih ke dalam. Aku memeluk
erat tubuhnya sambil membenamkan kuku-kukuku di punggungnya hingga dia agak kesakitan.
Namun aku tak peduli.

“Baang, gede Banget, ohh..” aku menjerit lirih. Tanganku turun menangkap penisku.
“Pelan Mas”. Akhirnya penisnya terbenam juga di dalam memekku.

Dia berhenti sejenak untuk menikmati denyutan-denyutan yang timbul akibat kontraksi otot-
otot dinding memekku. Denyutan itu begitu kuat sampai-sampai dia memejamkan mata untuk
merasakan kenikmatan yang begitu sempurna. Dia melumat bibirku sambil perlahan-lahan
menarik penisnya untuk selanjutnya dibenamkan lagi. Dia menyuruhku membuka kelopak mataku.
Aku menurut. Dia sangat senang melihat mataku yang semakin sayu menikmati penisnya yang
keluar masuk memekku.

“Aku suka memekmu, Mel..memekmu masih rapet” ujarnya sambil merintih keenakan.
“Kamu enak kan, Mel?” tanyanya, lalu kujawab dengan anggukan kecil.

Dia menyuruhku untuk menggoyangkan pinggulku. Aku langsung mengimMasi gerakannya yang naik
turun dengan goyangan memutar pada pinggangku.

“Suka penisku, Mel?” tanyanya lagi. Aku hanya tersenyum sambil meremas2 penisnya dengan
jepitan memekku.
“Ohh.. hh..” dia menjerit panjang. Rasanya begitu nikmat.

Dia mencoba mengangkat dadanya, membuat jarak dengan dadaku dengan bertumpu pada kedua
tangannya. Dengan demikian dia semakin bebas dan leluasa untuk mengeluar-masukkan penisnya
ke dalam memekku. Kuperhatikan penisnya yang keluar masuk dalam memekku. Aku semakin
melebarkan kedua pahaku sementara tanganku melingkar erat dipinggangnya. Gerakan naik
turunnya semakin cepat mengimMasi goyangan pinggulku yang semakin tidak terkendali.

“Mel.. enak Banget, kamu pintar deh.” ucapnya keenakan.
“Melda juga, Mas”, jawabku. Aku merintih dan mengeluarkan erangan-erangan kenikmatan.

Berulang kali aku mengeluarkan kata, “aduh” yang kuucapkan terputus-putus. Aku merasakan
memekku semakin berdenyut sebagai pertanda aku akan mencapai puncak pendakianku. Dia juga
merasakan hal yang sama denganku, namun dia mencoba bertahan dengan menarik nafas dalam-
dalam lalu bernafas pelan-pelan untuk menurunkan daya rangsangan yang dialaminya.
Sepertinya dia tidak ingin segera menyudahi permainan ini hanya dengan satu posisi saja.
Dia mempercepat goyangan penisnya ketika dia menyadari aku hampir nyampe. Diremasnya
toketku kuat seraya mulutnya menghisap dan menggigit pentilku. Dihisapnya dalam-dalam.

“Ohh.. hh.. baaaang..” jeritku panjang.

Dia membenamkan penisnya kuat-kuat ke memekku sampai mentok agar aku mendapatkan
kenikmatan yang sempurna. Tubuhku melengkung indah dan untuk beberapa saat lamanya tubuhku
kejang. Kepalanya kutarik kuat terbenam diantara toketku. Pada saat tubuhku menyentak-
nyentak dia tak sanggup untuk bertahan lebih lama lagi.Cerita Sex Terbaru

“Mel, aakuu.. keluaarr, Ohh..hh..” jeritnya.

yang masih merasakan orgasmeku mengunci pinggangnya dengan kakiku yang melingkar di
pinggangnya. Saat itu juga dia memuntahkan peju hangat dan kentel dari penisnya. Kurasakan
tubuhku bagai melayang. secara spontan aku menarik pantatnya kuat ke tubuhku. Mulutnya
yang berada di belahan dadaku menghisap kuat hingga meninggalkan bekas merah pada kulitku.
Dia mencengkram toketku. Diraupnya semuanya sampai-sampai aku kesakitan. Dia tak peduli
lagi. Dia juga merasakan nikmat yang tiada duanya ditambah dengan goyangan pinggulku pada
saat dia mengalami orgasme. Tubuhnya akhirnya lunglai tak berdaya di atas tubuhku.
penisnya masih berada di dalam memek ku. aku mengusap-usap permukaan punggungnya.

“Melda puas sekali dientot Mas”, kataku. Dia kemudian mencabut penisnya dari memekku.

Aku masuk kembali ke rumah, langsung masuk ke kamar mandi dan menyalakan shower . Aku
membersihkan badanku yang basah karena keringat habis digeluti Mas Pras tadi. Setelah aku
selesai, ganti dia yang masuk ke kamar mandi membersihkan tubuhnya. Ketika dia keluar dari
kamar mandi, aku berbaring diranjang telanjang bulat.

“Mel, kamu kok mau aku ajak ngentot”, katanya.
“Kan Melda dah lama gak ngerasain nikmatnya penis Mas, mana penis Mas besar lagi”, jawabku
tersenyum.
“Malem ini kita men lagi ya Mas”.
“Ok aja, tapi sekarang kita cari makan dulu ya, biar ada tenaga bertempur lagi nanti
malem”, katanya sambil berpakaian.

Aku pun mengenakan pakaiannya dan kita pergi mencari makan malem. Kembali ke rumah sudah
hampir tengah malem, tadi kita selain makan santai2 di pub dulu.

Di kamar kita langsung melepas pakaian masing2 dan bergumul diranjang. Aku menggenggam
penisnya. Dia melenguh seraya menyebut namaku. Dia meringis menahan remasan lembut
tanganku pada penisnya. Tanganku mulai bergerak turun naik menyusuri penisnya yang sudah
teramat keras. Sekali-sekali ujung telunjukku mengusap kepala penisnya yang sudah licin
oleh cairan yang meleleh dari luMas diujungnya. Kembali dia melenguh merasakan ngilu
nikmat akibat usapanku. Kocokanku semakin cepat.

Dengan lembut dia mulai meremas-remas toketku. Aku menggenggam penisnya dengan erat.
Pentilku dipilin2nya. Aku masukan penisnya kedalam mulutku dan mengulumnya. Dia terus
menggerayangi toketku, dan mulai menciumi toketku. Napsuku semakin berkobar. Jilatan dan
kulumanku pada penisnya semakin mengganas sampai-sampai dia terengah-engah merasakan
kelihaian permainan mulutku. Dia membalikkan tubuhku hingga berlawanan dengan posisi
tubuhnya. Kepalaku berada di bawahnya sementara kepalanya berada di bawahku.

Kami sudah berada dalam posisi enam sembilan! Lidahnya menyentuh memekku dengan lembut.
Tubuhku langsung bereaksi dan tanpa sadar aku menjerit lirih. Tubuhku meliuk-liuk
mengikuti irama permainan lidahnya di memekku. Kedua pahaku mengempit kepalanya seolah
ingin membenamkan wajahnya ke dalam memekku. penisnya kemudian kukempit dengan toketku dan
kugerakkan maju mundur, sebentar. Dia menciumi bibir memekku, mencoba membukanya dengan
lidahnya. Tangannya mengelus pahaku bagian dalam.

Aku mendesis dan tanpa sadar membuka kedua kakiku yang tadinya merapat. Dia menempatkan
diri di antara kedua kakiku yang terbuka lebar. penisnya ditempelkannya pada bibir
memekku. Digesek-gesekkannya, mulai dari atas sampai ke bawah. Naik turun. Aku merasa
ngilu bercampur geli dan nikmat. memekku yang sudah banjir membuat gesekannya semakin
lancar karena licin. Aku terengah-engah merasakannya. Dia sengaja melakukan itu. Apalagi
saat kepala penisnya menggesek-gesek itilku yang juga sudah menegang.

“Baang.?” panggilku menghiba.
“Apa Mel”, jawabnya sambil tersenyum melihat aku tersiksa.
“Cepetan..” jawabku. Dia sengaja mengulur-ulur dengan hanya menggesek-gesekan penis.

Sementara aku benar-benar sudah tak tahan lagi mengekang birahiku.

“Melda sudah pengen dientot Mas”, kataku. Aku melenguh merasakan desakan penisnya yang
besar itu.

Aku menunggu cukup lama gerakan penisnya memasuki diriku. Serasa tak sampai-sampai. Maklum
aja, selain besar, penisnya juga panjang. Aku sampai menahan nafas saat penisnya terasa
mentok di dalam, seluruh penisnya amblas di dalam. Dia mulai menggerakkan pinggulnya
pelan2. Satu, dua dan tiga enjotan mulai berjalan lancar. Semakin membanjirnya cairan
dalam memekku membuat penisnya keluar masuk dengan lancarnya. Aku mengimMasi dengan
gerakan pinggulku. Meliuk perlahan.

Naik turun mengikuti irama enjotannya. Gerakan kami semakin lama semakin meningkat cepat
dan bertambah liar. Gerakannya sudah tidak beraturan karena yang penting enjotannya
mencapai bagian-bagian peka di memekku. Aku bagaikan berada di surga merasakan kenikmatan
yang luar biasa ini. penisnya menjejali penuh seluruh memekku, tak ada sedikitpun ruang
yang tersisa hingga gesekan penisnya sangat terasa di seluruh dinding memekku. Aku
merintih, melenguh dan mengerang merasakan semua kenikmatan ini. aku mengakui keperkasaan
dan kelihaiannya di atas ranjang. Yang pasti aku merasakan kepuasan tak terhingga ngentot
dengannya.Cerita Sex Terbaru

Dia bergerak semakin cepat. penisnya bertubi-tubi menusuk daerah-daerah sensitiveku. Aku
meregang tak kuasa menahan napsu, sementara dia dengan gagahnya masih mengayunkan
pinggulnya naik turun, ke kiri dan ke kanan. Eranganku semakin keras. Melihat reaksiku,
dia mempercepat gerakannya. penisnya yang besar dan panjang itu keluar masuk dengan
cepatnya. Tubuhnya sudah basah bermandikan keringat. Aku pun demikian. Aku meraih tubuhnya
dan kudekap. Kuirengkuh seluruh tubuhnya sehingga dia menindih tubuhku dengan erat. Aku
membenamkan wajahku di samping bahunya. Pinggul kuangkat tinggi-tinggi sementara kedua
tanganku menggapai pantatnya dan menekannya kuat-kuat. Aku meregang. Tubuhku mengejang-
ngejang.

“baang..”, hanya itu yang bisa keluar dari mulutku saking dahsyatnya kenikmatan yang
kualami bersamanya. Dia menciumi wajah dan bibirku.

Aku mendorong tubuhnya hingga terlentang. Aku langsung menindihnya dan menciumi wajah,
bibir dan sekujur tubuhnya. Kembali kuemut penisnya yang masih tegak itu. Lidahku
menjilati, mulutku mengemut. Tanganku mengocok-ngocok penisnya. Belum sempat dia
mengucapkan sesuatu, aku langsung berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada lutut dan
masing-masing berada di samping kiri dan kanan tubuhnya. memekku berada persis di atas
penisnya.

“Akh!” pekikku tertahan ketika penisnya kubimbing memasuki memekku.

Tubuhku turun perlahan-lahan, menelan seluruh penisnya. Selanjutnya aku bergerak seperti
sedang menunggang kuda. Tubuhku melonjak-lonjak. Pinggulku bergerak turun naik.

“Ouugghh. Mel.., luar biasa!” jeritnya merasakan hebatnya permainanku. Pinggulku
mengaduk-aduk lincah, mengulek liar tanpa henti. Tangannya mencengkeram kedua toketku,
diremas dan dipilin-pilin. Dia lalu Maskit setengah duduk.

Baca JUga Cerita Seks Rayuan Mami

Wajahnya dibenamkan ke dadaku. Menciumi pentilku. Dihisapnya kuat-kuat sambil diremas-
remas. Kami berdua saling berlomba memberi kepuasan. Kami tidak lagi merasakan panasnya
udara meski kamar menggunakan AC. Tubuh kami bersimbah peluh, membuat tubuh kami jadi
lengket satu sama lain. Aku berkutat mengaduk-aduk dengan pinggulku. Dia menggoyangkan
pantatnya.

Tusukan penisnya semakin cepat seiring dengan liukan pingguku yang tak kalah cepatnya.
Permainan kami semakin meningkat dahsyat. Sprei ranjang sudah tak karuan bentuknya,
selimut dan bantal serta guling terlempar berserakan di lantai akibat pergulatan kami yang
bertambah liar dan tak terkendali. Dia merasa pejunya udah mau nyembur. Dia semakin
bersemangat memacu pinggulnya untuk bergoyang. Tak selang beberapa detik kemudian, aku pun
merasakan desakan yang sama. Aku terus memacu.

sambil menjerit-jerit histeris. Dia mulai mengejang, mengerang panjang. Tubuhnya
menghentak-hentak liar. Akhirnya, pejunya nyemprot begitu kuat dan banyak membanjiri
memekku. Aku pun rasanya tidak kuat lagi menahan desakan dalam diriku Sambil mendesakan
pinggulku kuat-kuat, aku berteriak panjang saat mencapai puncak kenikmatan berbarengan
dengannya. Tubuh kami bergulingan di atas ranjang sambil berpelukan erat. “Baaang.,
nikmaat!” jeritku tak tertahankan. Aku lemes, demikian pula dia. Tenaga terkuras habis
dalam pergulatan yang ternyata memakan waktu lebih dari 1 jam! Akhirnya kami tertidur
kelelahan.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Tante Lesbi

Cerita Sex Terbaru | Aku suka menulis cerita sex tentang sesama jenis dimana kisah percintaanku yang kutulis ini buka yang
pertama kali, aku suka berpetualang cinta kali ini aku akan menceritakan kisah seksku yang pertama
dengan teman ibuku , kejadian ini tidak aku sangka diman aku baru saja masuk kelas 1 SMU dan saat itu
aku tinggal di Yogya

Cerita Sex Terbaru Tante Lesbi

Ibuku mempunyai teman namanya Ibu Dasha aku sering memanggilnya dengan tante Dasha hubungan kami
sungguh sangat dekat aku anggap sudah sebagai saudara sendiri di rumahku.tante Dasha mempunyai wajah
yang cantik wajahnya lebih muda ketimbang ibuku memang karena usianya juga cukup jauh. Usia Tante
Dasha ketika itu sekitar 28 tahun. Selain cantik, Tante Dasha memiliki tubuh yang langsing, namun
padat dan seksi.

Kejadian ini bermula ketika liburan semester, waktu itu kedua orang tuaku harus pergi ke Madiun karena
ada perayaan pernikahan saudara.

Karena aku dan Tante Dasha cukup dekat maka aku minta kepada ibuku untuk menginap saja di rumah Tante
Dasha yang tidak jauh dari rumahku selama 5 hari itu. Dan kebetulan suami Tante Dasha juga sedang di
luar kota, karena memang suaminya sering sekali ditugaskan ke luar kota, sehingga Tante Dasha sering
sendirian di rumah.

Hari-hari pertama kulewati dengan ngobrol-ngobrol sambil bercanda-ria atau shopping berdua dengan
Tante Dasha, sering juga kami bermain bermacam permainan seperti halma atau monopoli, karena memang
Tante Dasha orangnya sangat pintar bergaul dengan siapa saja.

Ketika suatu hari, sehabis makan siang, tiba-tiba Tante Dasha berkata kepadaku,

“Sar.. kita main dokter-dokteran yuk.. sekalian Sari Tante periksa beneran, mumpung gratis..”
Memang kata Ibuku, dahulu Tante Dasha pernah kuliah di fakultas kedokteran namun putus di tengah jalan
karena menikah.

“Ayoo..” sambutku dengan senang hati.

Kemudian Tante Dasha mengajakku ke kamarnya, lalu mengambil sesuatu dari lemarinya, rupanya ia
mengambil stetoskop, mungkin bekas yang dipakainya ketika kuliah dulu.

“Nah Sar, kamu buka deh bajumu, terus tiduran di ranjang,” bisik Tante Dasha.

“Baik Tante,” kataku,

lalu aku membuka kaosku, dan mulai hendak berbaring.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Namun Tante Dasha bilang,

“Lho.. BH-nya sekalian dibuka dong, biar Tante gampang meriksanya..”

Aku yang waktu itu masih polos, dengan lugunya aku membuka BH-ku, sehingga kini terlihatlah buah
dadaku yang masih mengkal.

“Wah.. kamu memang benar-benar cantik Sar..” kata Tante Dasha.

Kulihat matanya tak berkedip memandang buah dadaku, dan aku hanya tertunduk malu.

Setelah terlentang di atas ranjang, dengan hanya memakai rok mini saja, Tante Dasha mulai memeriksaku.
Mula-mula di tempelkannya stetoskop itu di dadaku, rasanya dingin.., lalu Tante Dasha menyuruhku
bernafas sampai beberapa kali, setelah itu Tante Dasha mencopot stetoskopnya.

Kemudian Tante Dasha tersenyum kepadaku, sambil tangannya menyentuh lenganku, lalu mengusap-usapnya
dengan lembut,

“Waah.. kulit kamu halus ya, Sar.. Kamu pasti rajin merawatnya,” katanya.

Aku diam saja, aku hanya merasakan sentuhan dan usapan lembut Tante Dasha. Kemudian usapan Tante Dasha
bergerak naik ke pundakku. Setelah itu tangan Tante Dasha merayap mengusap perutku.

Aku hanya diam saja merasakan perutku diusap-usapnya, sentuhan Tante Dasha benar- benar terasa lembut,
dan lama-kelamaan terus terang aku mulai jadi agak terangsang oleh sentuhannya, sampai-sampai bulu
tanganku merinding dibuatnya.

Lalu Tante Dasha menaikkan usapannya ke pangkal bawah buah dadaku yang masih mengkal itu, mengusap
mengitarinya, lalu mengusap buah dadaku. Ih.. baru kali ini aku merasakan yang seperti itu, rasanya
halus, lembut dan geli, bercampur menjadi satu.Cerita Sex Terbaru

Namun tidak lama kemudian, Tante Dasha menghentikan usapannya. Dan aku kira.. yah, hanya sebatas ini
perbuatannya. Tapi kemudian Tante Dasha bergerak ke arah kakiku.

“Nah.. sekarang Tante periksa bagian bawah yah..” katanya.

Setelah diusap-usap seperti tadi yang terus terang membuatku agak terangsang, aku hanya bisa
mengangguk pelan saja.

Saat itu aku masih mengenakan rok miniku, namun tiba-tiba Tante Dasha menarik dan meloloskan celana
dalamku. Tentu saja aku keget setengah mati,

” Ih.. Tante, kok celana dalam Sari dibuka..?” kataku dengan gugup.

“Lho.. khan mau diperiksa.. pokoknya Sari tenang aja..” katanya dengan suara lembut sambil tersenyum,
namun tampaknya mata dan senyum Tante Dasha penuh dengan maksud tersembunyi.
Tetapi saat itu aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

Setelah celana dalamku diloloskan oleh Tante Dasha, Tante Dasha duduk bersimpuh di hadapan kakiku.
Tante Dasha tak berkedip menatap liang kewanitaanku yang masih mungil, dengan bulu-bulunya yang masih
sangat halus dan tipis.

Lalu kedua kakiku dinaikkan ke pahanya, sehingga pahaku menumpang di atas pahanya. Lalu Tante Dasha
mulai mengelus-elus betisku, halus dan lembut sekali rasanya, lalu diteruskan dengan perlahan-lahan
meraba pahaku bagian atas, lalu ke paha bagian dalam. Hii.. aku jadi merinding rasanya.

“Tante..” suaraku lirih.

“Tenang sayang.. pokoknya nanti kamu merasa enak..” katanya sambil tersenyum.

Tante Dasha lalu mengelus-elus selangkanganku, perasaanku jadi makin tidak karuan rasanya. Kemudian,
dengan jari telunjuknya yang lentik, Tante Dasha menggesekkannya ke bibir kemaluanku dari bawah ke
atas,

“Aaahh.. Tantee..” jeritku lirih.

“Ssstt.. hmm.. enak kan..?” katanya.

Mana mampu aku menjawab, malahan Tante Dasha mulai meneruskan lagi menggesekkan jarinya berulang-
ulang. Tentu saja ini membuatku makin nggak karuan, aku menggelinjang-gelinjang, mengeliat-ngeliat
kesana-kemari.

“Ssstthh.. aahh.. Tante.. aahh..” eranganku terdengar lirih, dunia serasa berputar-putar, kesadaranku
bagaikan terbang ke langit.

Liang kewanitaanku rasanya sudah basah sekali karena aku memang benar-benar terangsang sekali.

Setelah Tante Dasha merasa puas dengan permainan jarinya, Tante Dasha menghentikan sejenak
permainannya itu, tapi kemudian wajahnya mendekati wajahku, aku yang antara sadar dan tidak sadar,
hanya bisa melihatnya pasrah.Cerita Sex Terbaru

Wajahnya semakin dekat, kemudian bibirnya mendekati bibirku, lalu ia mengecupku dengan lembut, rasanya
geli-geli, lembut dan basah. Namun Tante Dasha bukan hanya mengecup, ia lalu melumat habis bibirku
sambil memainkan lidahnya.

Hii.. rasanya jadi makin geli apalagi ketika lidah Tante Dasha memancing lidahku, sehingga aku tidak
tahu kenapa, secara naluri jadi terpancing, sehingga lidahku dengan lidah Tante Dasha saling bermain,
membelit-belit, tentu saja aku jadi semakin nikmat kegelian.

Kemudian Tante Dasha mengangkat wajahnya dan memundurkan badannya. Entah apa lagi pikirku, aku toh
sudah pasrah. Dan eh.. gila.. Tante Dasha menyeruakkan kepalanya ke selangkanganku, kedua pahaku
diletakkan di atas pundaknya, sehingga kedua paha bagian dalamku seperti menjepit kepala Tante Dasha.

Lalu tanpa sungkan-sungkan lagi Tante Dasha mulai menjilati bibir kemaluanku.
“Aaa.. Tantee..!” aku menjerit, walaupun lidah Tante Dasha terasa lembut, namun jilatan Tante Dasha
itu terasa menyengat liang kewanitaanku dan menjalar ke seluruh tubuhku,

Namun Tante Dasha justru menjilati habis-habisan bibir kemaluanku, lalu lidahnya masuk ke dalam liang
kewanitaanku dan menari-nari di dalam liang kewanitaanku.

Lidah Tante Dasha mengait-ngait kesana-kemari menjilat-jilat seluruh dinding kemaluanku. Tentu saja
aku makin menjadi-jadi, menjerit-jerit tidak karuan,

“Aaahh.. Tantee.. aa.. auu.. aahh..!”

Aku menggelinjang-gelinjang seperti kesurupan, menggeliat kesana-kemari merasakan kegelian bercampur
dengan kenikmatan yang amat sangat. Namun Tante Dasha dengan kuat memeluk kedua pahaku di antara
pipinya, sehingga walaupun aku menggeliat kesana-kemari, namun Tante Dasha tetap mendapatkan yang
diinginkannya.

Jilatan-jilatan Tante Dasha benar-benar membuatku bagaikan orang lupa daratan, liang kewanitaanku
sudah benar-benar banjir dibuatnya, membuat Tante Dasha menjadi semakin liar, ia bukan cuma menjilat-
jilat, bahkan menghisap, menyedot-nyedot liang kewanitaanku.

Cairan lendir liang kewanitaanku bahkan disedot Tante Dasha habis-habisan. Sedotan Tante Dasha di
liang kewanitaanku sangat kuat, membuatku jadi samakin kelonjotan.

Kemudian Tante Dasha sejenak menghentikan jilatannya. Dengan jarinya ia membuka bibir kemaluanku, lalu
disorongkan sedikit ke atas. Aku saat itu tidak tahu apa maksud Tante Dasha, rupanya Tante Dasha
mengincar klitorisku. Tante Dasha menjulurkan lidahnya, lalu dijilatnya klitorisku,

“Aaahh..” tentu saja aku menjerit keras sekali, aku merasa seperti kesetrum, karena ternyata itu
bagian yang paling sensitif buatku.

Begitu kagetnya aku merasakannya, aku sampai menggangkat pantatku. Tante Dasha malah menekan pahaku ke
bawah, sehingga pantatku nempel lagi ke kasur, dan terus menjilati klitorisku sambil dihisap-hisapnya,

“Aaa.. aauuhh.. aahh..!” jeritku semakin menggila.Cerita Sex Terbaru

Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang amat sangat, yang ingin keluar dari dalam liang kewanitaanku,
seperti mau kencing, dan aku tak kuat menahannya, namun Tante Dasha yang sepertinya sudah tahu,
malahan menyedot klitorisku dengan kuatnya sehingga,

“Tantee.. aahh..!” tubuhku terasa tersengat tegangan tinggi, seluruh tubuhku menegang, tak sadar
kujepit dengan kuat pipi Tante Dasha dengan kedua pahaku di selangkanganku.

Lalu tubuhku bergetar bersamaan dengan keluarnya cairan liang kewanitaanku, banyak sekali dan
tampaknya Tante Dasha tidak menyia- nyiakannya, disedotnya liang kewanitaanku, dihisapnya seluruh
cairan yang keluar dari liang kewanitaanku. Tulang-tulangku terasa lolos, lalu tubuhku terasa lemas
sekali.

Tante Dasha kemudian memelukku, lalu mengecup bibirku.

“Gimana Sar.. enak khan..?”

Baca JUga Cerita Sex Sepupuku

Namun aku sudah tak mampu menjawabnya, nafasku tinggal satu-satu, aku hanya bisa mengangguk sambil
tersipu malu. Aku tidak percaya bisa diperlakukan begini oleh Tante Dasha, dan tidak pernah kusangka,
karena sehari-hari Tante Dasha tampak begitu cantik dan anggun. Dan akhirnya aku yang sudah amat lemas
terlelap di pelukan Tante Dasha.

Setelah kejadian itu, pada mulanya aku benar-benar merasa gamang, perasaan-perasan aneh berkecamuk
dalam diriku, walaupun ketika waktu itu, saat aku bangun dari tidurku Tante Dasha telah berupaya
menenangkanku dengan lembut.

Namun entah kenapa, setelah beberapa hari kemudian, kok rasanya aku jadi kepengin lagi, abisnya kalau
diingat-ingat sebenarnya enak sich hi.hi.hi.. Jadi sepulang sekolah aku mampir ke rumah Tante Dasha,

Tentu saja aku malu mengatakannya, aku hanya pura-pura ngobrol kesana-kemari, sampai akhirnya Tante
Dasha menawarkan lagi untuk main-main seperti kemarin dulu, barulah aku menjawabnya dengan mengangguk
malu-malu.

Begitulah kisah pengalamanku, ketika pertamakali aku merasakan yang namanya seks. Setelah pengalamanku
dengan Tante Dasha itu barulah aku mulai bertualang dimana akhirnya aku mau mencoba bercinta dengan
lain jenis.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Artis Toge

Cerita Sex Terbaru | Cewek yang bernama Diva di daerahku terkenal dengan buah dada yang besar, dengan pedenya dia selalu
memamerkan payudaranya ke publik, dan sebab itulah aku ingin mencicipi tubuhnya yang membuat menggoda
nafsuku, dia merupakan artis yang naik daun dimana aku mendapat undangan launching film pertamanya.
Dengan relasi yang banyak aku kenal di kesempatan itu bisa menemui Diva di rumahnya, dengan alasan dia
ingin membuat web pribadinya, dia meminta bantuanku untuk mengoperasikan webnya sudah dua kali aku
datang ke rumahnya untuk meeting di tempat umum, dan untuk ketiganya aku meeting di rumahnya kemudia
berhasil menidurinya di ranjang.

Cerita Sex Terbaru Artis Toge

Singkat cerita ketika aku siang itu mengadakan meeting di rumahnya dan hanya dihadiri kami berdua,
tanpa suami Diva sama sekali.

“Apa saja hendak diisi .. “ tanyaku sambil menghembuskan rokokku yang hanya separo isinya

“Apa sajalah .. profile pribadi … “

“Yang bagian dalam dalam ?” tanyaku nakal sampai tertawa

“Ya janganlah … mosok kayak gitu diobral “ Ujar Diva dengan tersenyum sambil membusungkan dadanya
seolah ada yang gatal di punggungnya

Aku menahan nafas.

“Alamak besar sekali .. ingin aku merasakan kekenyalan buah dadanya “ batinku berteriak

“Ya setidaknya orang khan banyak nanya berapa ukuran BH Mbak Diva“ ujarku sambil cengengesan
Bukan marah yang kudapat, namun aku justru dilempari bungkus rokokku

“Sialan lo Han … “

“Seperti biasa .. saya biasa nangani web orang lain, ya kudu tahu sedikitlah profilenya, baik yang
luaran maupun dalemannya “

“Hah .. “ Diva terkejut

“Khan cuma sedikit Mbak Diva.. kalo seluruhnya ya mana mau “ ujarku sambil menetralkan dirinya dan
kembali tertawa, menyunggingkan senyum nakalnya, matanya menatapku seolah ingin menelanku.

Hari itu Diva menggunakan pakaian yang sangat mengundang birahiku, belahan dadanya terbuka lebar,
sedang roknya hanya pendek sekali sehingga kemulusan pahanya membuat aku suka kebablasan bicara, namun
hal itu malah disukai Diva.

Maklum sebagai seorang janda, kebutuhan seksnya harus disalurkan atau menjadi beban dirinya. Sekalipun
mempunyai kekasih dari Jerman, namun tidak semuanya bisa terlampiaskan. Bahkan lama lama Diva
memancingku agar lebih berani mendekatinya, ketika kami semakin akrab untuk rembugan masalah webnya.

“Lantas untuk jatah seksnya gimana Mbak Diva?” tanyaku tanpa melihatnya dengan menulis di agendaku

“Ih .. nanya kok gitu sih … “Diva terkejut kembali

“Lha gue sendiri juga bingung .. disuruh nulis profile khan harus nanya deh .. biar nggak salah kutip”
ujarku sambil tertawa

“Nakal sih kamu ..

“Lha kalo cuma ditulis apa adanya penggemar nggak mau ngakses .. apalagi kalo artisnya terbuka mah
gampang dibina dan diarahkan “ kataku sambil memandangnya

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Oke deh … minimal seminggu sekali lah .. “

“Sama siapa ?”

“Rahasialah .. itu jangan dimasukan donk .. malu aku “

“Nggak deh .. aku bisa menjaga privasi orang .. sekalipun itu selingkuhan “ kataku sambil tertawa

“Mang kamu suka selingkuh ? nikah saja belum “

“Lha kalo dikatakan gangguin istri orang nggak pas je .. yang diajak nggak merasa terganggu sih, malah
senang dan puas gitu

Diva tertawa keras, karena saking tertawanya tangannya menyenggol gelas sehingga jatuh, kami sama sama
hendak memungut pecahan gelas itu sambil posisi membungkuk, mataku tertuju pada buah dadanya yang
besar itu, Diva memandangku ketika aku melihat ke arah dadanya itu.

“Nakal sih kamu “ ujar Diva dengan menjawil hidungku

“Andai boleh sih aku bermain disitu “ ujarku dengan berbisik

Diva memandangku dengan mata teduh, lalu berdiri dan menarik tanganku, aku menurut saja dan
digelandang ke kamarnya

Sesampai di kamar ditutupnya pintu.

“Kau boleh lihat seluruh tubuhku Han .. kau akan menyesal .. “ kata Diva dengan membuka pakaiannya,
aku berdegup dengan kencang di ranjang dalam posisi duduk.

Penisku sudah ngaceng sejak masuk ke rumah Diva.

“Aku tahu kau ngaceng sejak awal … sekarang kau buktiin kata katamu bisa menyenangkan istri orang “
tantang Diva dengan pandangan nakal membuka BHnya. Ketika cup BH itu lepas, besar buah dadanya sangat
menantang sekali.

“Benar benar bidadari Mbak Divaini “ gumamku disambut dengan tawa cekikikan, lalu jongkok dan meremas
penisku yang tercetak jelas, aku sudah membuka baju dan kaos dalamku.

“Awwww .. sakit deh kalo masih dalam celana “

Aku langsung meremas buah dadanya yang kenyal dan besar itu

“Aww … Han … remas oh .. enaknya tanganmu “ erang Diva dengan binal dan semakin nakal menarik
celana panjangku, penisku menyembul dari celana dalamku bagia kepalanya

“Ih .. kontolmu besar sekali Han … “ puji Diva sambil menarik CDku dan kini penisku mengacung dengan
bebasnya

“Ntar kalo masuk ke tempekku apa muat ya ? “ujar Diva dengan nakal meremas dan mengocok penisku.

“Masuklah .. ujarku dengan menarik tangan Diva agar naik ke ranjang, kutindih Diva dengan gemas dan
aku memberikan ciuman bibir dengan rakus, bibir kami saling bertaut, sedang tanganku bermain di
dadanya yang membusung itu. Kukulum bibir itu da kucari lidahnya, kami bermain lidah, juga saling
menghisap dan bertukar air liur.

“Han .. puasi aku ya .. aku sudah lama ndak digituin” pinta Diva dengan wajah memelas
“Aku juga menginginkan Mbak Diva.. “ kataku kembali menyerbu ke bibirnya, pertarungan bibir kembali
menghebat,

Diva memegang kepalaku untuk mengontrol pagutannya dan aku memeluknya sehingga tindihanku semakin
membuat Diva terdesak, tanganku semakin nakal ke bawah mengelus pahanya yang mulus, membuat Diva
menggelinjang tak karuan, tanganku naik dan menarik CDnya, Diva membantunya dan aku melirik kebawah,
jembutnya sangat rapi dan sedikit lebat

Pagutan demi pagutan membuat kami larut dalam permainan seks yang dashyat, Diva semakin tenggelam
dalam pelukan. Tangannya mengelus punggung, kemudian turun ke depan dan memegang penisku dan diarahkan
ke lubangnya, kutahan tangannya dan tetap kuberikan ciuman bibir.Cerita Sex Terbaru

“Jangan dulu Mbak Diva.. aku belum mengoralmu “ kataku dengan nafas tersengal karena permainan bibir
yang lama dan itu disukai Diva.

“Aku nggak tahan, sayang .. Oh .. puasi aku . semprot aku dengan air manimu, sayang “ ujar Diva dengan
mesra

“Akan kupuasi kau Mbak Viviku, sayang .. “

“Kontolmu gedhe .. ayo masukin ke tempekku, sayang .. sodok tempekku sepuasmu Han “ ujar Diva
memberikan semangat.

Aku langsung mengelesot dan memandang vagina Diva, bentuknya sangat rapat sekali karena lama tak
dipakai.

“Rapat sekali, sayang .. Oh Mbak Diva.. kalo nggak dioral nggak cukup masuk deh “ kataku sambil
memberikan elusan di vaginanya dan Diva merintih

“Terserah kamu,sayang .. “

Aku langsung menyosor ke vaginanya dan kuberikan sedotan di lubangnya membuat Diva langsung mengerang
dan menggelinjang

“Awwww ..aaaaarggg .. terus sayang … terus “ erang Diva dengan gemas, tubuhnya menggelinjang ke
kekiri dan kekanan, matanya merem melek menikmati oralku di vaginanya.

“Terus Han…. Aoooooo … aku nggak … “ erang Diva dengan suara yang sedikit keras sehingga
suaranya sangat nyaring di kamarnya

Aku mengoral vagina Diva dengan sangat senang sekali, akhirnya kunikmati tubuh sintal dengan buah dada
besar ini, sambil mengoral dan mencoba mengerjai klitorisnya, tanganku meremas buah dadanya,

Sehingga Diva semakin menghebat dalam menggelinjang bak cacing kepanasan, tubuhnya bekeringat dengan
deras dan sudah basah, bibirnya digigit gigit lalu dilepaskan lagi, tangannya menggapai gapai sprei,

Aku terus saja menyedot klitoris dan menyentilnya dengan lidahku, setiap kusentil Diva menaikan
dadanya sehingga tanganku semakin mantap meremas buah dadanya, tanganku tak bisa melingkari buah
dadanya.

“Oooooooooohhhhhh … ssssssstttttt ..eeeeeeenaaaaaak “ teriak Diva dengan nyaring dan tak perduli
lagi, siang yang panas itu membuat tubuhnya semakin licin berkeringat

Aku terus menyedot nyedot dan Diva semakin tak karuan bahkan terus saja menggolengkan tubuhnya,
kakinya menjepit kepalaku sehingga aku tak bisa bergerak, kepalaku diremas remas bagian rambutku dan
Diva semakin keras menggelinjang tak tahan kuoral

Akhirnya Diva mencapai orgasme yang pertama, tubuhnya menegang sangat kaku saat mencapai orgasme,
tanganku menahan pahanya agar tak menjepitku lebih keras, kepalaku lepas, dari vaginanya muncratlah
cairan kewanitaannya dan muncratnya sangat deras seperti air kecing lelaki dalam posisi ngaceng.

“Hmmm . lama tak disetubuhi ya ?” tanyaku sambil tiduran di sampingnya dan kuberikan senyuman mesra.

Diva menikmati orgasmenya, tubuhnya melemas dengan cepatnya dan kubiarkan saja dengan memandangnya,
matanya masih merem, lalu pelan pelan membuka matanya, melihatku tersenyum Diva membalasnya

“Terima kasih Han .. aku sudah lama nggak disodok sodok”

“Ntar aku puasi, lihat tuh .. penisku yang akan mengoyak vagina Mbak Diva“ ujarku menunjuk ke penisku
yang manggut-manggut.

“Tunggu sebentar, sayang … “

Kubiarkan, aku hanya diam memandangnya, tiba tiba Diva menindihku, memberikan ciuman bibirnya yang
sangat rakus sekali, lalu menduduki pingangku, tangannya diletakan diatas mulutnya dan diludahi,
kemudian mundur lagi dan memegang penisku dan diolesi dengan ludahnya lalu dikocoknya

“Gedhe banget kontolmu Han …. “ ujarnya mengarahkan penisku ke lubang kemaluan Diva dengan gemas

Aku hanya bisa tiduran dan mengelus elus buah dadanya, mili demi mili penisku mulai masuk.Cerita Sex Terbaru

“Auuuuuuuh … besar sekali .. Oooooh …. enaknya kontolmu … “ erang Diva dengan suara mendesah

“Oh .. betapa bahagianya aku bisa menikmati tubuhmu Mbak Diva“ kataku sambil meremas buah dadanya,
rambutanya yang panjang itu semakin tak karuan. Penisku semakin tenggelam dalam lubangnya yang semakin
licin dan becek itu, penisku serasa diurut urut, lubangnya sangat sempit, bagian atas vagina
menggelembung seiring penisku semakin tenggelam, Diva meringis dan memandangku dengan senyuman
menggoda

“Mbak Divamau tiap hari kuginiin “ tanyaku nakal.

“Mau ah .. tiap hari “ kata Diva dengan meracau tak karuan

Penisku tinggal beberapa centi saja, lalu dengan gemas Diva menyentaknya sehingga kami memekik
bersamaan

“Addddduuuuh … enaknya … “ pekik Diva dengan menarik tanganku agar bisa duduk diranjang,
kuposisikan saat menggeser pantatku serasa sangat diperas dalam vaginanya

“Bisa muncrat nih “ semprotku ngawur

“Awas kalo keluar duluan .. “Diva balik menyemprotku.

Diva lalu naik turun mengenjotku, aku mengimbangi gerakannya, tangan Diva dirangkulkan ke pundaku dan
tangannya menyatu, gerakan buah dadanya naik turun menyetubuhiku sehingga aku semakin suka dengan buah
dada besar itu, kuremas remas dan Diva melenguh dengan keras

“Oh . enaknya .. terus Han .. ayo .. ayo .. “ kata Diva dengan mengajakku mendayung lebih dalam.

“Iya, sayang .. oh.. ingin aku bersamamu terus Mbak Viviku “ ujarku sambil memberikan ciuman bibir,
bibir kami bertaut dengan mesra, tanganku bertelapak dan meremas buah dadanya membuat Diva
menggelinjang tak karuan, penisku keluar masuk vagina Diva, gerakan Diva sangat bervariasi tidak hanya
naik turun kadang memutar membuat penisku serasa disedot sedot dan dipilin pilin dengan hebat

Kami saling memacu, bunyi keciplak alat kelamin kami membuat kami semakin terhanyut dalam nafsu
birahi.

“Oh .. sayang … enak sekali .. nik..nikmat “ kata Diva dengan kembali melumat bibirku tangannya
memegang telapak tanganku agar terus meremas remas buah dadanya yang besar itu. Gerakan Diva semakin
liar di atasku sehingga Diva semakin binal dan tak terkontrol, wanita ini memang sudah lama tak
disetubuhi, vaginanya sangat menjepit penisku dengan gemas.

Diva sangat merindukan hubungan seks karena sangat ngebet sekali.

“Kau nakal juga Han … urusan pekerjaan sampai begini “ ujar Diva di tengah nafasnya yang kacau

“Iya .. aku akan semakin mudah menulis Mbak Diva“

“Oh .. jangan kau tulis hubungan seks ini, sayang “

“Nggak Mbak .. aku janji “ kataku dengan terus melawan nafsu Diva yang liar itu, tubuhnya naik turun
di atasku menggenjotku. Tubuhnya semakin cepat menggenjot seolah akan merasakan orgasme.

“Han .. kau mau .. mau muncak .. ayo “ ajak Diva dengan semakin cepat dan liar naik turun, aku
mengimbangi gerakan itu dengan semakin keras meremas buah dadanya.

“Iya .. keluarkan saja “ kataku sambil terus memberikan perlawanan, tubuh Diva semakin cepat dan
vaginanya menjepit dua kali lipat penisku, kutahan orgasmeku agar tidak muncrat, Diva menengang sangat
kaku menelikung seperti busur panah

“Aaaaaaaku …. oooooh ……….saaaaaaampaiiiiiii “ teriak Diva dengan membusungkan dadanya dan
kuremas untuk memaksimalkan orgasmenya kedua,

Diva sampai mengejan berkali kali di atas tubuhku. Tubuhnya menegang dengan kakunya lalu kemudian
lemas dalam pelukanku da, kuberikan pelukan mesra dan kuberikan elusa di pungungnya.

Tubuh seksi berkeringat itu diam dalam pelukanku. kubiarkan diam saja dan aku hanya memeluknya dengan
mesra. Lalu Diva mulai bersuara.

“Terima kasih, sayang .. telah memuaskan aku .. kau memang hebat Han ..” puji Diva dengan memberikan
kecupan di bibirku

“Iya sama sama .. “

“Kontolmu hebat, sayang .. aku suka .. ntar aku putusan saja sama pacarku “ kata Diva dengan memohon

“Hubungan kita hanya seks, sayang .. seks dan pekerjaan .. “

“Please … aku suka kamu, sayang .. kau ganteng .. pintar dan nakal .. “ ujar Diva dengan memegang
kepalaku

“Ah .. “ ujarku dengan memberikan senyuman mesra

“Mau ya jadi pacarku .. aku butuh pelampias seperti ini Han .. kalo nggak dipuasi aku bisa cepat
marah”

“Kalo itu sih gampang … rembugan kita belum selesai .. Mbak Divadah ngebet minta seks sih”

“Idih .. kau nakal juga “

“Aku tahu kok Mbak Divapengin gini .. mancing mancing make pakaian minim mengundang nafsuku”

“Lha aku suka kamu kok .. kalo nggak digituin kamu nggak bakalan mau “

“Kalo Mbak Divajadi pacar gelapku sih mau saja “

“Asli deh .. aku sudah bosan sama dia … mainnya kasar banget … “

“Oh ya .. “

“Please .. jadi pacarku ya … apalagi anakku suka kamu … “ ujar Diva dengan memandangku mesra

“Aku sudah punya pacar je … “

“Putusin deh .. apapun yang kau inginkan aka kukabulkan .. minta apa saja deh “

“Cintaku tak bisa dibeli dengan apapun kecuali dengan begini “ kataku sambil memeluknya lebih erat

“Terima kasih, sayang .. ntar kita lanjutin ya .. semprot tempekku dengan air manimu .. hamili aku,
sayang”

Diva tergolek lemas dalam pelukanku, tubuhnya mengkilat berkeringat, dari vaginanya menetes cairan
orgasmenya membasahi sprei, ketika penisku kutarik cairanya menetes lagi.
Rambutnya acak acakan, yang aku suka dari Diva adalah suka ngomong jorok sekali, lebih jorok dibanding
artis lain yang pernah kutiduri, Anne J Cotto atau Andi Soraya masih kalah jorok dengan Diva ini.

“Sabar deh .. ntar aku puasi Mbak Diva“

“Tempek ah .. kontol ah … “ ujar Diva jorok sekali.Cerita Sex Terbaru

“Ih .. jorok banget sih “ kataku sambil memberikan elusan mesra di buah dadanya, posisiku menindih
Diva dengan penisku menancap dengan nikmat di vagina Diva.

“Habis kalo nggak jorok nggak nikmat deh .. ntar tunggu sebentar ya, biarkan penismu yang besar ini
kuurut dengan vaginaku, hmmmm .. kontolmu kujepit dalam tempekku dulu “

“Ya deh … “

“Kontolmu wajib masuk ke tempekku Han … aku suka kontolmu yang gedhe itu, kontol terbesar yang sudah
masuk ke tempekku … tempekku merasa bangga dimasukan kontol besar, nanti semprot air manimu ya … aku
sudah lama nggak dientot deh …”

“Iya ya .. “ sambil mulai menggoyang naik turun dengan pelan dan disambut ciuman ganas Diva.
“Sayang, remas susuku, remas buah dadaku .. Oh .. iya .. “

Aku justru malah bermain dengan mulutku di punting buah dada Diva yang besar itu, buah dadanya yang
besar itu aku remas sebelah kiri dan sebelah kanan puntingnya aku sedot sedot seperti menyusui.

Dalam mulutku kugigit punting itu dengan pelan lalu kusedot sedot sekerasku sehingga membuat Diva
menggelinjang tak karuan, kedua tangannya meremas kepalaku dengan mesra

“Awwww .. enak Han .. sedot terus .. Oh .. aku suka akan kamu, sayang .. “ erang Diva dengan
menggelengkan kepalanya kanan kiri, sambil merem melek keenakan

Aku menikmati kuluman punting buah dada Diva dengan nikmat, gantian punting sebelah kiri aku kerjai
dan buah dada sebelah kanan aku gantian remas remas, buah dadanya yang kenyal dan mengeras itu sangat
membuatku puas sekali.

Belahan buah dadanya merupakan tempat yang nikmat, kujilati buah dadanya sebelah kiri, kemudian menuju
ke belahan itu dan aku menjilati dengan menelan keringatnya. Kemudian naik menuju ke leher Diva itu.

Sesampai di depan bibirnya aku langsung melumat habis bibirnya yang seksi itu. Diva sampai megap megap
melawan serbuah bibirku, lidahku menyapu langit langit dalam mulut Diva, Diva tak kuat melawan ciuman
bibirku, sehingga menarik kepalaku

“huuuuuaaaah .. brenti han .. aku .. aku .. nggak kuat “ kata Diva mencegahku melumat bibirnya, namun
aku tetap saja kembali menyerbu bibirnya sehingga mau tak mau Diva melayaninya, aku mulai menarik
turunkan pantatku dengan pelan,

Diva mengikutiku sehingga alat kelamin kami beradu lagi, gesekan penisku di dinding vaginanya semakin
mudah untuk memporakporandakan vagina Diva. Tanganku kembali meremas dengan keras buah dada yang
mengeras itu.

Deru nafas tak beraturan memenuhi kami. Diva sangat kepayahan melawan lumatan bibirku, kepalaku
ditariknya dibenamkan di leher sebelah kiri dan aku terus memacunya naik turun, kadang memutar
pantatku dengan gemas, aku semakin cepat menggenjot tubuh basah keringat Diva itu dengan nikmat.

“Han .. aaaaaaaaauhhhhh .. enaknya kontolmu .. auh ..auh … terus .. “ erang Diva dengan garang,
tubuhnya menggelinjang bak cacing kepanasan.

“Aku nggak tahan Han … aaaaaaaaooooooooooooh …. “ erang Diva kembali, penisku serasa kembali dijepit
dengan sangat keras.

“Keluarkan Mbak Diva.. keluarkan lonteku … “

“Iya, sayang .. aku memang lonte .. aku lontemu “ teriak Diva semakin jorok

Aku tersenyum dan kembali menggenjotnya dengan lebih cepat naik turun, belum ada 3 menit Diva kembali
mengerang

“Akuuuu .. mau … sam … paaaaii .. Oh .. lontemu .. Oh .. aku lontemu .. “ teriak Diva
Aku memberikan remas pada buah dadanya dan melumat habis bibirnya, pantatku semakin cepat menyodoknya
sehingga Five sangat kepayahan, sehingga memuncratkan lahar asmaranya membasahi penisku kembali dengan
cairan orgasmenya.

Tubuhnya berkelonjotan, memelukku dengan lemas dan akhirnya diam tak berkutik. Diam sekitar 5 menit
kemudian mengelus elus punggungku dan aku dibisikinya

“Aku memang lonte, sayang .. cuma bagimu Han .. kau boleh sebut aku apa saja” kata Diva mesra

“Aneh saja kau Mbak “

“Biar .. asal kau wajib menggauliku Han .. wajib hukumnya ya … berarapun minta duit akan kuberi Han’
kata Diva dengan sombong

“Enak juga nyebut Mbak Divadengan lonte”

“Iya … aku memang lontemu Han … aku adalah WTSmu … kau boleh pakai aku kapan saja”

“Hmmm .. kau sangat binal dan nakal Mbak Diva… genit sekalian “

“Kapan kau keluar Han ? aku capek deh … kontolmu benar benar kuat “

“Ntar juga muncrat .. sabar deh .. sabar lonteku .. sabar WTSku .. aku suka buah dadamu yang besar
ini” ujarku sambil meremasnya

“Auuuuuuuuh .. pelan sayang … “ pekik Diva dengan genit dan nakal serta binal, kedua kakinya menjepit
pinggangku

Kugulingkan tubuh Diva itu, dan kini Diva menindihku, gesekan saat berputar membuat Diva memekik keras

“Saaaaaaakit …….. waduh ..waduh . penismu … kontolmu benar benar galak nih “ pekik Diva dengan
memberikan ciuman mesra namun cuma sebentar ketika kupegang bagian kepalanya agar tidak menghentikan
ciumannya menolak sehingga lepas dari bibirku

“Sayang .. aku nggak kuat akan lumatanmu .. please .. aku kalah “

“Haaahhahha .. “ aku tertawa

“Sekarang keluar manimu .. atau aku akan mengocok kontolmu dengan tanganku agar muncrat”

“Jangan ah .. aku ingin menyemprot vaginamu “ kataku dengan mesra.Cerita Sex Terbaru

“Tempek, sayang .. sebut dengan tempek dan adikmu dengan nama kontol … “ ujar Diva dengan tertawa.

Diva kembali menggoyang di atasku, dengan menduduki selakanganku, Diva dengan sangat garang melakukan
gerakan menggoyang dengan keras dan berpegangan pada kedua dengkulku,

Diva memacu dengan memaksa agar aku muncrat, kakinya dirapatkan sehingga penisku serasa diurut dengan
sangat hebat, aku serasa nggak tahan, tanganku menggapai gapai buah dada Diva namun tak sampai,
sehingga Diva memegang tanganku dan memajukan dadanya,

Diva membantu aku meremas buah dadanya, buah dadanya semakin kenyal dan keras, Diva naik turun dengan
sangat cepat

“Ayo ..sayang .. lontemu juga mau muncrat lagi” kata Diva dengan jorok

“Iya .. lonteku sayang … “ kataku mengiyakan sebutan Diva dengan lonte. Ya dia memang lonte, suka
pamer aurat sembarangan. Lonte dengan balutan selebriti. Kini lonte bernama Diva berada di atas
tubuhku, menggenjotku dengan sangat liar akan aku menyemprotkan air maniku.

“Aku nggak tahan Mbak ………..awwwwwww .. aku menggelengkan kepalaku “

“Keluarkan,sayang .. aku juga .. kleuar bareng yuk “

Kami kembali saling mengimbangi gerakan sehingga penisku semakin tak kuat menahan desakan, sehingga
tak lama kemudian aku muncrat, penisku memuncratkan lahar isinya dengan menembak ke rahim Diva.

Lebihd ari lima kali penisku menyemburka isinya dan disambut dengan cairan orgasme Diva, tubuh Diva
ambruk dalam pelukanku. Penisku serasa kempes, namun belum benar benar layu, setengah ngaceng dalam
vagina Diva, kami diam lama sekali, malah tertidur di sore hari itu. Setengah jam kemudian Diva
membangunkan aku.

“Jam berapa ?” tanyaku

“Masih jam 4,sayang … bobok sini ya .. keloni aku “ pinta Diva

“Boleh .. kita ntar main lagi ya” kataku dengan tersenyum

“Ih … kau benar benar hebat .. aku kalah deh .. ntar malam lagi .. janji ya di rumah ini nggak boleh
makai pakaian, kalo mau makan kudu telanjang, jika kau ingin menyodokku lakukan saja “ kata Diva
dengan mesra

“Baik .. “

“Hmmm … soal bayaran bikin web ntar aku atur .. kuberi bonus deh .. tapi kau kudu janji ya .. kalo aku
butuh kamu harus datang .. “

“Mbak .. kenal sama Febbiola kagak ?” tanyaku

“Kenal .. mang kenapa ? mau nyoba kesintalan dia ?” tanya Diva dengan tertawa

“Iya deh .. “

“Nggak boleh .. kau adalah milikku .. dan aku milikmu .. “

BAca Juga Cerita Seks Kekasihku Yang Hot

“Kau lonteku tak berhak ngatur “ kataku dengan nakal

“Jadiin aku pacarmu deh “ pintanya dengan mengelus kepalaku

“Beri dulu Febbiola .. aku ingin ngentoti dia “ kataku memberikan pilihan

“Ih .. sulit menyakinkan dia deh .. gimana kalo Emma Waroka saja?“ Diva memberikan pilihan

“Aku mau tapi aku hanya bisa memberi lampu hijau kau jadi pacarku ..”

“Kok gitu sih “

“Sementara urusan kita seks dan pekerjaan, kau boleh panggil aku kapan saja menyetubuhimu, dan kau
sebagai lonteku kalo aku butuh kudu siap”

“Adil .. “ kata Diva dengan singkat.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Bercinta Dengan Wanita Bunting

Cerita Sex Terbaru Bercinta Dengan Wanita Bunting

Cerita Sex Terbaru | Aku akan sedikit cerita tentang pengalamanku tentang sex perkenalkan namaku Ratna umurku 19 tahun,
kata orang aku mempunyai wajah cantik dan mempunyai payudara yang montok, aku sudah menikah setahun
yang lalu dengan suamiku yang bernama Yeyen, dia berprfesi sebagai buruh tani dan pekerjaan tidak
tetap.

Meski demikian, aku sangat menyayangi Yeyen apa adanya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,
aku bekerja sebagai penjual jamu gendong keliling, di desa tempat tinggalku daerah Jawa Tengah.

Aku tidak sampai hati memaksa Yeyen untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarga seorang diri, sehingga
dari pagi hingga sore aku bekerja tanpa mengenal lelah.

Belum lagi tanggunganku terhadap Ibuku yang sudah lanjut usia dan mulai sakit-sakitan. Tapi apa mau
dikata, semua ini demi keadaan yang lebih baik.

Saat ini aku sudah hamil 4 bulan, perutku sudah mulai membesar meski belum begitu terlihat. Yeyen pun
semakin perhatian, ia sering berangkat bekerja lebih siang untuk membantuku membuat jamu yang akan
kujual. Aku senang, meski begitu aku tetap menyuruh Yeyen bekerja tepat waktu karena aku tidak mau
upahnya dipotong hanya karena terlambat.

Kami berdua sangat rukun meski keadaan ekonomi kami cukup sulit. Seperti biasa, pagi-pagi aku
berangkat ke pasar untuk membeli bahan-bahan daganganku. Semua tersusun rapi di dalam keranjang
gendong di punggungku. Sampai rumah aku racik semua bahan-bahan tadi dalam sebuah kuali besar dan aku
masukkan dalam botol-botol air mineral ukuran besar.

“Wah, rAdin sekali istriku.” Yeyen menyapaku dan memberikan sebuah kecupan hangat di keningku.
Aku pun membalasnya dengan ciuman di pipinya sebelah kanan.

“Sudah mau berangkat ke ladang Pak Karjo?” Tanyaku.

“Iya, mungkin sebentar lagi, hari ini ladangnya akan ditanam ulang setelah kemarin panen. Mungkin
nanti aku tidak bisa mengantarmu sampai ujung jalan karena Pak Karjo akan marah jika aku sampai
terlambat.” Jawab suamiku.

“Tidak apa-apa, ini semua kan demi keluarga kita” Aku meyakinkannya sambil mengelus pipinya.
“Tapi nanti hati-hati Ratna, ingat kamu sedang hamil. Aku tidak mau terjadi apa-apa dengan anak kita.”

”Iya, suamiku.” Jawabku mengakhiri obrolan kami.

Sebentar saja suamiku minta pamit padaku untuk segera berangkat ke ladang Pak Karjo. Tak lupa aku
memberikan rantang berisi makanan yang tadi telah aku siapkan. Setelah sedikit berbenah, akhirnya
semua jamu sudah aku siapkan dan sudah aku masukkan ke keranjangku.

Waktu juga sudah menunjuk pukul 09.00, berarti sudah saatnya aku mulai menjajakan jamu. Sebelumnya aku
siap-siap dahulu dengan mengenakan kaos pendek warna putih dan rok selutut.

Aku gendong keranjang berisi bermacam-macam jamu, aku kaitkan dengan selendang dengan tumpuan diantara
dua payudaraku. Sehingga dadaku nampak menonjol sekali, belum lagi bawaan jamu yang cukup berat yang
membuatku sedikit membusung hingga mencetak dengan jelas kedua dadaku.

Setelah semuanya siap, aku segera berangkat berkeliling menjajakan jamu, tak lupa aku mengunci pintu
depan dan belakang rumah warisan ayah Yeyen. Setiap hari rute perjalananku tidaklah sama, aku selalu
mencari jalan baru sehingga orang-orang tidak akan bosan dengan jamu buatanku. Karena setiap hari aku
bertemu dengan orang yang berbeda. Kali ini aku berjalan melewati bagian selatan desaku.

“Jamu, Jamuuu.” Begitu teriakku setiap kali aku melewati rumah penduduk.

“Mbakk, Mbakk, Jamunya satu.” Teriak seorang wanita.

“Mau jamu apa mbak?” tanyaku.

“Kunir Asem satu gelas saja mbak.” Pintanya.

Segera aku tuangkan segelas jamu kunir asem yang aku tambahkan sedikit gula merah. Setelah itu aku
berkeliling menjajakan jamu kembali.

Siang itu begitu terik, hingga kaosku basah oleh keringat. Tapi aku tak peduli, toh penjualan hari ini
cukup lumayan. Paling tidak sudah balik modal dari bahan-bahan tadi yang kubeli. Aku melangkah
menyisir hamparan sawah dengan tanaman padi yang sudah mulai menguning.

Memang mayoritas pekerjaan penduduk di Daerah tempatku tinggal adalah petani. Sehingga mulai dari
anak-anak hingga dewasa sudah terbiasa dengan pekerjaan bercocok tanam.

Aku melanjutkan perjalananku dan melewati sebuah gubuk sawah dimana para buruh tani sedang
beristirahat karena sudah tengah hari. Belum sempat aku menawarkan mereka jamu, salah satu dari mereka
sudah memanggil.

”Mbak, mbakk, jualan apa mbak?” tanya salah seorang dari mereka.

“Anu, saya jualan jamu mas, ada jamu kunir asem, beras kencur, jamu pahitan, dan jamu pegel linu.”
Jawabku sambil menunjukkan isi keranjangku.

”Ohh, kalau begitu saya minta beras kencurnya satu mbak.” kata salah seorang dari mereka.
Segera kuturunkan keranjang bawaanku dan memberikan pesanannya.Mereka semua ada bertiga, salah satu
dari mereka sepertinya masih smp.

Aku duduk di pinggir gubuk tersebut. Sembari beristirahat dari teriknya siang hari. Mereka mengajakku
berkenalan dan mengobrol sembari meminum jamu buatanku.

“Wahh, sudah berapa lama mbak jualan jamu?” Tanya Adi yang memiliki tubuh kekar dan hitam.

“Kurang lebih setahun mass, ya sedikit-sedikit buat bantu orang tua.” jawabku sekenanya.

“Wah sama dengan Bowo, dia juga rAdin membantu orang tua.” Potong Abdul yang kurang lebih seumuran
Adi, sedangkan Bowo adalah yang paling muda diantara mereka.Cerita Sex Terbaru

“Yaa, mau gimana lagi mas, kalau nggak begini nanti nggak bisa makan.” Jawabku lagi.

“Mbak tinggal di desa seberang ya?” tanya Bowo.

“Iya mas, tiap hari saya berkeliling sekitar desa jualan jamu.”

“Ooo, pantas kok saya belum pernah liat mbak.” Jawab Bowo lagi.

Lama kami mengobrol ternyata mereka hampir seumuran denganku, Adi dan Abdul mereka berumur sekitar 20
-an tahun, sedangkan Bowo masih 14-an tahun. Obrolan kami semakin lama hingga membuatku lupa waktu.

“Wah, mbak kalo jamu kuda liar ada nggak ya?” Tanya Adi.

“Wahh, mas ni ngaco, ya ndak ada to mas, adanya juga jamu pegel linu.” Jawabku sambil sedikit senyum.

“Waduhh, kok nggak ada mbak? Padahal kan asik klo ada.” Jawab Abdul sambil terkekeh-kekeh.
“Asik kenapa to mas?” Tanyaku heran.

“Ya supaya saya jadi liar kayak kuda to mbak.” Jawab Adi sembari meletakkan gelas di dekat keranjangku
kemudian duduk di sampingku.

Posisiku kini ada diantara Adi dan Abdul, sedangkan Bowo ada dibelakangku. Rupanya Bowo diam-diam
memperhatikan tubuhku dari belakang, memang BH ku saat itu terlihat karena kaosku yang sedikit basah
oleh keringat dan celana dalamku yang sedikit mengecap karena posisi dudukku di pinggir gubuk. Tapi
aku tidak tahu akan hal ini.

“Wah panasnya hari ini, bikin tambah lelah saja.” Abdul berkata sambil tiduran di lantai gubuk itu.
Saking keenakan tiduran tanpa terasa ia menggaruk-garuk bagian kemaluannya. Aku pura-pura tidak
melihat, dalam hati aku berpikir,

”Dasar orang kampung tidak tahu malu.”

Saat itu Panas semakin terik, sedangkan di gubuk sungguh sangat nyaman dengan angin yang semilir,
tidak terasa aku pun mulai mengantuk. Mungkin karena tadi aku bangun pagi sekali sehingga aku belum
sempat untuk beristirahat.

Adi pun hanya bersandaran pada tiang kayu di sudut gubuk. Bowo juga sama seperti Abdul, tiduran di
lantai dengan kepala menghadap ke arahku. Aku menghela nafas, mengeluh karena panas tak juga usai.
Bukannya aku tidak mau berpanas-panasan berjualan, tapi mengingat kondisiku yang sedang hamil aku
takut terjadi sesuatu dengan janinku.

”Wah, kok ngelamun aja to mbak? Cantik-cantik kok suka ngelamun, memang ngelamunin apa to mbak?” Kata
Abdul mengagetkanku.

”A..anu mas saya cuma mikir kok panasnya tidak kunjung reda.” Jawabku.

”Wah, memangnya kenapa to mbak… tinggal ditunggu saja kok nanti juga tidak terik lagi.” Kata Bowo dari
belakangku.

“Ya gimana mas, kalau terus seperti ini nanti daganganku tidak laku, aku bisa rugi mas.” Jawabku
sambil mengamati langit yang sangat terik.

“Sudah mbak, tenang saja, kalau rezeki nggak akan kemana kok.” Hibur mas Adi.

Tidak terasa aku semakin mengantuk. Semilir angin yang ditambah dengan suasana ladang sawah memang
sangat nyaman.

Tak terasa aku pun mulai memejamkan mata sembari bersandaran pada keranjang dagangan yang aku letakkan
disampingku. Cukup lama aku ketiduran, hingga aku terbangun karena ada sesuatu yang menyentuh
pantatku.

“aaaaw apa-apaan ini!!?” Aku terbangun dan kaget ketika Abdul menciumi leherku yang putih, dibuatnya
tubuhku merinding dan aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku menghindari jilatan liar lidah Abdul.

Ciuman Abdul semakin turun mengarah pada dua gunung kembar milikku. Aku tak dapat mengan kasar.

“Sudah diam! Nanti aku beli semua jamu milikmu dan sebagai bonusnya aku minta jamu milikmu yang indah
itu.” Kata Adi sambil meremas payudara sebelah kiri milikku dan tertawa cenge-ngesan.

Aku meronta-ronta minta tolong dan mencoba untuk melepaskan ikatan pada kaki dan tanganku. Tapi
tenagaku tidak cukup untuk menolongku dari situasi ini.

”Ampunn mass, saya sudah menikah, nanti suamiku bisa menceraikanku.” Aku memelas dengan harapan mereka
dapat berubah pikiran.

”Oh, ternyata kamu sudah tidak perawan toh, tapi tubuhmu masih sempurna.” Bisik abdul sambil meniup
telingaku.

Darahku serasa berdesir, dicampur rasa ketakutan yang mendalam. Dalam hati aku berpikir,

”bagaimana dengan Yeyen, aku takut, bagaimana dengan janinku, bagaimana kalau aku diperkosa.” Berbagai
pertanyaan terus menghantui pikiranku saat itu.

“Jangann mass, jangan, aku sedang haid, jadi tubuhku kotor.” Aku mencoba untuk mengelabui mereka.

Setelah itu mereka bertiga berhenti menggerayangiku dan saling memandang satu sama lain.
“Yang bener kamu sedang Haid? Wah Sial bener aku hari ini!” Jawab Abdul kesal.

“iiya mas, sudah dua hari ini aku haid, jadi sedang banyak-banyaknya, tolong biarkan aku pergi.” Aku
memohon pada mereka.

“Ya.. ya sudahlah, mungkin kita sedang apes.” Kata Adi.

Namun Bowo yang masih berumur 14 tahun ini tidak memperdulikan ucapanku, dia cukup senang meremas-
remas pantatku.

“Sudah wo, dia lagi haid, kamu mau apa kena darah?” Kata Adi pada Bowo.

Bowo tetap tidak menghiraukannya. Justru ia semakin kencang meremas pantatku dan semakin kebawah
menuju selangkanganku. Posisiku yang sambil tiduran membuat rok ku sedikit terangkat hingga celana
dalam putihku terlihat. Bowo yang saat itu sedang meraba-raba pantatku rupanya tidak menyia-nyiakan
hal ini, dibukanya rokku semakin keatas,

“Mana? Tidak ada darah kok.” Kata Bowo.

Sontak ucapan Bowo mendapat perhatian dari Adi dan Abdul.

“Mana woo, jangan bohong kamu.” Kata mereka serempak.

Kemudian Adi mengangkat rok dan menyentuh celana dalamku.

“Kamu bohong!” dan PLakkk! Sebuah tamparan tepat mengenai wajahku.

“Aaa Ampun mass, ampunn, Aku sedang hamil mass.” Aku semakin memelas dan ketakutan.
“Ahh, mau pake alasan apa lagi kamu!” Abdul membentakku dan merobek bajuku, hingga aku hanya
mengenakan BH warna hitam dan rok putih selutut.

Adi melepaskan ikatan pada tangan dan kakiku.

“Sekarang mau lari kemana kamu?! Memangnya kamu sanggup melawan kami bertiga?” Bowo menantangku,
dengan cepat ia membuka baju dan celana pendeknya hingga hanya tersisa celana dalam warna coklat.

Aku tersentak dan kaget, juga kulihat penis Bowo yang sudah membesar hingga sedikit mencuat ke atas
celana dalamnya. Aku merangkak menuju sudut ruangan itu, aku menggedor-gedornya dengan harapan ada
seseorang yang mendengar. Tapi tindakanku justru membuat mereka semakin bernafsu untuk segera
menikmati tubuhku.

“Mau kemana kamu, disini tidak ada orang lain kecuali kami bertiga hahaha.” Adi senang sekali
melihatku hanya mengenakan BH dan Rok yang sedikit tersingkap.

“Mass ampunn, aku sedang hamil, nanti suamiku bisa membunuhku.” Tubuhku merinding dan sesekali aku
berteriak minta tolong.

“Wahaha, aku sudah tidak percaya lagi dengan ucapanmu! Kalau suamimu ingin membunuhmu, ceraikan saja!
Setelah itu kamu bisa jadi WTS sepuasnya.” Kata abdul sambil mendekatiku.

Diraihnya kedua tanganku dan membuatku sedikit berdiri. Srakk, Abdul merobek rok ku dan melemparnya ke
arah Bowo.

“Itu wo, buat kenang-kenangan.” Kata abdul.

“haha, iya mas, nanti aku pajang di rumah.” Kata Bowo cengar-cengir.

Kini tubuhku sudah setengah bugil. Tanganku secara naluri menutup dada dan selangkanganku.

“Wah bener-bener, ini namanya rejeki nomplok.” Abdul menciumi leherku yang putih, dibuatnya tubuhku
merinding dan aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku menghindari jilatan liar lidah Abdul.

Ciuman Abdul semakin turun mengarah pada dua gunung kembar milikku. Aku tak dapat mengelak, tanganku
di pegang abdul dan diangkatnya keatas.

Abdul semakin liar menjilati dadaku yang masih terbungkus BH, ia berpindah-pindah dari kiri ke kanan
dan sebaliknya. Hingga ia kemudian menjilati ketiakku.

“Aaa, ampun mass, ampun, too.. tolong nghh.” Aku tidak dapat berbohong kalau kelakuan Abdul membuat
birahiku naik dan tubuhku menjadi sedikit lemas.

Dengan sedikit dorongan, Abdul menjatuhkanku di tengah ruangan dan kait BH ku terlepas. Aku sudah
tidak bisa lari dari mereka, kini yang ada di dalam pikiranku hanya janin di dalam perutku, aku
menyadari semakin aku melawan maka mereka juga akan semakin kasar terhadapku.Cerita Sex Terbaru

Aku terdiam, tak melakukan perlawanan, bahkan berteriak pun tidak. Air mata mulai menetes membasahi
pipiku. Isak tangisku beradu dengan tawa dari mereka bertiga. Tubuhku lemas, antara takut dan pasrah
menjadi satu.

Dengan kedua tangannya Abdul membalikkan badanku hingga kini terlentang memperlihatkan Paha dan
Payudaraku yang sudah sedikit terbuka. Mereka bertiga berdiri diatasku sambil cengengesan, rupanya Adi
juga sudah melepas celananya diikuti dengan Abdul.

Aku sudah bisa membayangkan apa yang akan terjadi sebentar lagi. Bowo yang sudah siap dari tadi
telungkup dari atasku, tangannya mulai bermain di telingaku sedangkan kepalanya terus memburu bibirku.

“mmpff… mmpff.” Bowo menciumku dengan ganas, aku hampir tidak bisa bernapas dibuatnya.
Sambil tetap berciuman dia menggapai tanganku dan mengarahkannya ke penisnya yang sudah membesar.

Dituntunnya aku untuk meremas-remas buah pelirnya yang kini ia berganti posisi dengan sedikit
nungging. Aku pun menurut saja, aku remas-remas bagian buah zakar sampai ke dekat bagian anus yang
masih tertutup celana dalam yang sudah usang.

Tidak berapa lama Adi sudah berada di paha bagian kananku. Ia sudah telanjang, kini ia menindih pahaku
diantara selangkangannya, hingga dapat kurasakan penisnya yang besar dan berotot menggesek-gesek pada
pahaku yang mulus. Tangan Adi mulai bermain di dadaku, sambil sesekali ia menjilat bagian perutku.

“nggghhh uaa mppff.” desahanku membuat mereka berdua semakin liar memainkan lidahnya di tubuhku.

“ngghh, ahhh, mmppff.” sambil tetap berciuman desahanku tak henti-hentinya keluar. Memang harus kuakui
meski dari rohani aku menolak, tapi tubuhku tidak dapat menolaknya dan aku rasakan vaginaku mulai
basah oleh lendir kewanitaanku.

“Heh! Minggir-Minggir!” Biar aku yang pertama merasakan tubuhnya.” Teriak Abdul.

“Aku kan yang mendapatkan ide ini, jadi aku yang berhak untuk memulainya, awas-awas.” Tambahnya.

Adi dan Bowo segera menyingkir dari tubuhku. Bak seorang raja, Abdul menindihku, dan kini penisnya
yang sudah tidak dilapisi apapun tepat berada ditengah-tengah selangkanganku.

“Gimana nona manis, sepertinya kamu juga keenakan ya?” Kata Abdul di depan mukaku.

“Yang tadi itu belum pemanasan, baru tahap uji coba.” Ia semakin mendekat di wajahku.

Seketika itu agus melepas BH ku, dan dengan liar putingku dimainkan.

“nggg ahhh, aah, ah.” nafasku semakin tidak teratur.

Bowo yang tidak bisa diam meraih tanganku dan mengarahkan ke penisnya lagi, lalu menyuruhku untuk
mengocok-ocoknya. Adi pun tidak mau kalah, dari sisi yang lain ia memintaku untuk melakukan seperti
apa yang kulakukan pada Bowo.

Wajah Bowo menghilang dari hadapanku, rupanya ia turun dan kini ia tepat berada di atas daerah
kemaluanku, dilebarkannya kakiku dan ia mulai menciumi vaginaku yang masih dilapisi celana dalam
sambil tangannya memainkan putingku.

Aku semakin bernafsu, tanpa kusadari aku mengangkat pinggulku agar ciuman Abdul pada vaginaku lebih
terasa. Abdul tampaknya tahu kalau aku sudah sangat terangsang.

Segera ia melepas celana dalamku yang sudah banjir oleh lendir dari vaginaku. Disibakkannya rambut
kemaluanku dengan lidahnya. Kemudian Abdul mulai menjilati vaginaku dan sesekali menghisap klitorisku
dan tangannya semakin liar bermain di kedua payudaraku.

“nggghhh, ahhh, aaaa mmmh mass.” Aku mengerang keenakan sambil menekuk kedua pahaku sehingga abdul
lebih leluasa memainkan vaginaku.

Aku benar-benar serasa melayang, dihadapanku kini ada 3 orang yang secara beringas memperkosaku. Aku
sangat malu pada diriku, kenapa aku justru bisa menikmati keadaan ini, tapi tubuhku seolah-olah sudah
menyatu dengan jiwa mereka.

“mass ahhh, terus mass, enn enak.” Aku terus meracau tak karuan yang membuat mereka bertiga semakin
bernafsu. Lidah Abdul Semakin liar menghisap-hisap vaginaku diiringi kocokanku pada batang kemaluan
Bowo dan Adi.

“ ahhhh ahhh, mass. lebih cepat mass.” aku mengerang dan ketika itu juga aku mengalami orgasme.
Cairanku membasahi wajah Abdul namun ia terus menjilatinya hingga aku menggelinjang kekanan dan
kekiri.

Kini Abdul membangunkan tubuhku, dan memintaku untuk menjilati ketiga penis mereka. Aku seperti
dicekoki, didepanku kini ada 3 rudal yang siap menjejali mulutku.

Tanpa menunggu lama, aku masukkan penis mereka bergantian di mulutku, sambil tanganku memainkan batang
kemaluan mereka. Mereka bertiga nampaknya merasa keenakan,

”oohh.” Adi melenguh keenakan.

Sekitar 15 menit aku memainkan penis mereka sambil terus mengocoknya. Abdul yang sudah sangat
terangsang mendorong tubuhku dan mulai memasukkan penisnya yang besar itu.

“mmass.” aku menahan sakit saat penis Abdul menghujam vaginaku.

Dengan sekejap seluruh batang milik Abdul masuk kedalam liang kewanitaanku. Tanpa basa-basi, Abdul
mulai menggerakkan penisnya maju mundur. Sedangkan Adi dan Bowo menjilat-jilat dan menghisap
payudaraku.

Aku dikeroyok oleh 3 orang. Libidoku pun semakin meningkat setelah tadi aku mengalami orgasme. Aku
memegangi kepala Adi dan Bowo sambil terus melenguh keenakan.

“Uhhh ahhh, umm. ahh.” Kata-kata itu yang terus muncul dari mulutku melihat perlakuan mereka
terhadapku.

Sekitar 10 menit kami melakukan posisi ini sambil bergantian Adi dan Bowo menciumi bibirku. Abdul
belum juga keluar, ia cukup kuat untuk ukuran lelaki seperti dia. Kini ia menyuruhku untuk nungging.
Aku hanya menuruti perkataannya.

“Dul, gantian aku yang naikin dia.” Tanpa basa-basi Bowo mengarahkan penisnya ke arah vaginaku, kini
posisiku berganti menjadi menungging sambil di genjot oleh penis Bowo.

Penis Bowo tidak terlalu besar, bahkan hanya setengah milik Adi dan Abdul. Mungkin ini pertama kali
baginya untuk merasakan liang vagina. Karena kulihat ia cukup lama sebelum seluruh batangnya masuk ke
dalam vaginaku.

“Uoogghh, uenakk tenann” Kata Bowo.

Ia menggerakkan pinggulnya maju mundur mengikuti irama pantatku. Bowo cepat beradaptasi, Meski
penisnya kecil, tapi gerakkannya sangat cepat, berbeda dengan Abdul yang menikmatiku dengan pelan.

Adi berganti posisi, kini ia di depanku dan mengarahkan penisnya ke mulutku, kemudian ia memaju
mundurkannya beriringan dengan genjotan Bowo. Abdul yang tadi menggenjotku kini asik bermain dengan
putingku yang lumayan besar.

Kami terus melakukan tarian kenikmatan ini, Bowo semakin cepat menggerakkan penisnya maju mundur,

”Ahhh, masss, aaa, aku keluaaarr. ummm, mmpfff.” Aku keluar untuk kedua kalinya. Begitu juga dengan
Bowo, ia yang masih belum berpengalaman mengeluarkannya di dalam vaginaku, seketika itu juga ia
langsung lemas.

“Wah, wo, parah kamu, masa kamu keluarin di dalem, kan jadi kotor,” kata Adi.

”Aku saja belum sempat merasakannya sudah kotor sama peju kamu.” Tambahnya.

“Maaf mas Adi, aku kelepasan.” Ucap Bowo.

tampaknya Bowo sudah lelah, ia kemudian berbaring dan sepertinya akan tidur.

“Wah, dasar anak ini, habis enak langsung minggat.” Ucap Abdul.

Abdul kemudian menggantikan posisi Adi dengan memasukkan penisnya ke mulutku. Sedangkan Adi kini
berada tepat dibelakangku dengan posisiku yang masih tetap menungging.

“Tahan ya, sakit sedikit tapi enak kok..” Seringainya padaku.

Aku tidak tahu apa yang akan ia lakukan padaku, tidak begitu lama ternyata ada sesuatu yang mencoba
masuk melalui anusku.

“Nggghhh masss, sakitt, aa ampun mas.” Aku merasa kesakitan saat penis Adi yang besar mencoba
menerobos anusku.

“Ahhh, aaaw ashh, nnnhh.” Aku semakin tidak karuan merasakannya.

Dengan sekuat tenaga meski sempat beberapa kali bengkok akhirnya penis Adi masuk ke dalam anusku,

”Nggg ahhh.” rasa sakitku pelan-pelan menjadi kenikmatan yang baru bagiku, karena baru kali ini anusku
di jejali penis.

“Hmmff Sempit banget , uahh.” Ucap Adi keenakan, ia juga tidak kalah keenakan daripada aku.

Adi sudah mulai terbiasa dengan ini, sesekali ia meludahi anusku agar lebih mudah menggerakkan
penisnya.

“Akkkkhh, uuahhhh.” Adi mendesah keenakan saat ia mencapai puncak kenikmatan, spermanya mengisi penuh
seluruh isi anusku hingga meleleh keluar. Tidak berapa lama Abdul yang sudah dari tadi memaju
mundurkan penisnya di mulutku juga merasakan hal yang sama,Cerita Sex Terbaru

“ouughhh teleennnn, sseeemuaa.” Ia meracau sambil tangannya menekan kepalaku pada penisnya.
Seketika itu juga cairan spermanya menyemprot di dalam rongga mulutku dan mau tidak mau harus aku
telan.

Harus kuakui mereka bertiga cukup hebat, namun tetap saja tidak bisa mengalahkan mas Yeyen, Mereka
bertiga hanya sanggup membuatku keluar 2 kali, tapi mas Yeyen mungkin bisa lebih, bahkan Hingga aku
tidak mampu lagi untuk berdiri.

Mereka bertiga duduk di dalam ruangan sambil beristirahat karena mereka sangat lelah. Aku pun masih
terbaring di lantai tanpa sehelai benangpun. Abdul mengeluarkan 2 lembar lima puluh ribuan. “itu untuk
ongkos jamu dan tubuh kamu.

”Sekarang kamu pergi dari sini!” Ucapnya sedikit membentak.

“Bagaimana dengan pakaianku?” tanyaku.

“Pikir saja sendiri” Balas abdul ketus.

Kemudian aku memakai BH dan celana dalamku. Aku gunakan selendang yang kupakai untuk mengangkat
keranjang tadi, Aku lilitkan untuk menutupi tubuhku dan untunglah cukup. Aku bergegas meninggalkan
mereka sambil membawa kerangjangku. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 4 sore.

“Mas Yeyen pasti sudah pulang ini.” Ucapku dalam hati sambil mengusap air mata di pipiku.

Sesampainya di rumah ternyata benar, Mas Yeyen sudah menungguku pulang. Aku ceritakan semua kejadian
ini padanya bagaimanapun aku tetap mencoba untuk terbuka padanya karena dialah satu-satunya orang yang
kumiliki.

Reaksi Mas Yeyen sungguh membuatku kaget, Ia justru memelukku dengan erat, dan mengelus perutku
memberikan kasih sayang pada si Jabang Bayi.

Baca Juga Cerita Sex Cinta Istriku

Aku terharu dengan Mas Yeyen. Meski sempat ia akan bergerak mengumpulkan warga untuk memberi pelajaran
pada orang-orang yang memperkosaku, namun aku dapat meyakinkannya bahwa aku tidak apa-apa, dan semoga
saja janinnya juga tidak terjadi apa-apa.

Aku bangga dengan Mas Yeyen, ia tidak panik saat mendapatiku mengalami kejadian seperti ini, Selamanya
aku tetap mencintainya.

Setelah kejadian ini aku sudah tidak berjualan jamu lagi. Kali ini aku menjadi pendamping setia Mas
Yeyen, dengan menemaninya pergi ke ladang setiap hari. Meski keadaan ekonomi kami semakin sulit, tapi
kebahagiaan kami seolah menutup dalam-dalam semua keadaan ini dan kejadian masa lalu.

Kini anakku sudah besar, peristiwa itu tidak membuat kondisinya saat lahir menjadi cacat mental atau
sejenisnya. Ia tumbuh menjadi putri yang cantik dan kami beri nama Mentari, yang tetap bersinar
sesulit apapun keadaan yang kami alami saat ini, esok, dan seterusnya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Pasien

Cerita Sex Terbaru | Kenalkan namaku Mirna, umurku saat ini 29 tahun. Setelah aku lulus dari kuliahku aku langsung
mendapatkan pekerjaan sebagai dokter disebuah rumah sakit terkenal. Karena saat kuliah aku mengambil
jurusan kedokteran.

Cerita Sex Terbaru Pasien

Sampai sekarang aku sudah bekerja dirumah sakit itu kurang lebih 3 tahun. Saat aku menjadi dokter aku
dikenalkan oleh temanku seorang laki-laki yang bekerjadisuatu perusahaan, akhirnya kita saling
berkenalan dan saling akrab dan kemudian kami menjadi pasangan suami istri.

Tapi setelah setahun perkawinanku aku menemukan hal yang mengganjal pada suamiku. dalam pernikahanku
suamiku jarang sekali menyentuhku, dan jika aku mengajaknya untuk berhubungan Sex dengan segala alsan
dia menolaknya dan ketika alasannya habis dia baru mau aku ajak berhubungan Sex dan itu pun hanya
menyenangkanku saja padahal dalam hati aku merasatidak terpuaskan.

Saat itu aku ditugaskan oleh rumah sakit kalau aku disuruh kedesa sebelah untuk membantu warga yang
ada disana yang sedang dilanda penyakit. Setelah aku meminta ijin pada suamiku, suamiku pun
mengijinkannya dengan janji 2 minggu sekali aku pulang dan aku menyanggupinya.

Dari sini lah aku mengetahui sifat buruk suamiku yang sebenarnya. Setelah 2 minggu aku berada didesa
sebelah, aku memutuskan untuk pulang, sesampainya aku dirumah aku kaget dengan yang aku lihat.

Suamiku sedang bergumul dengan seorang laki-laki dengan sangat gairahnya. Dia tidak pernah se
bergairah itu ketika berhubungan Sex denganku. ternyata suamiku adalah seorng gay, tapi aku hanya
memendam yang aku lihat waktu.

Setelah kejadian yang aku lihat siang itu, aku menjadi jarang pulang dan suamiku pun juga tak pernah
menanyakan kenapa aku jarang pulang. Karena desa tempat aku bertugas adalah daerah laut, aku membuang
penat diotakku dengan melakukan berlayar, sehingga menjadi kebiasaanku setiap kali tak pulang rumah.

Dari desa itu aku mempunyai banyak kenalan, muda-mudi, yang lebih tua banyak sekali yang aku kenal dan
ketika aku pulang dari berlayar aku bertemu dengan sosok laki-laki yang begitu menarik buatku.
Tubuhnya tinggi kekar, kulitnya kecoklatan, brewok dan sekujur tangannya ditumbuhi bulu-bulu halus,
dimataku terlihat sosok laki-laki yang perkasa.

Tapi setelah hari itu aku jarang lagi melihat sosok laki-laki tersebut, kemudian aku menanyakan
tentang laki-laki tersebut kepada bapak yang menahkodai perahuku saat berlayar, aku ajak dia mengobrol
sambil mencari tau tentang laki-laki tersebut.

Setelah aku bertanya panjang lebar akhirnya pak nahkoda memberitahuku namanya pak Deni, umurnya
sekitar 40 tahunan. Tapi hal itu tak begitu mempengaruhiku setelah aku mengetahui namanya. Setelah
selesai berlayar aku kembali kedesa dan aku langsung menuju tempat praktekku.

Banyak warga yang datang dan pergi, aku pun memeriksanya dengan sebaik mungkin karena itu tugasku.
Setelah malam tiba, aku hampir menutup tempat praktekku, datanglah sosok laki-laki megetuk pintu yang
ingin periksa. Karena aku berpikir ini pasien yang terakhir, aku pun mempersilahkannya untuk masuk.

Dok, saya tidak mempunyai keluhan. Hanya saya ingin tahu apakah tekanan darah saya normal ”.

Demikian Pak Deni mengawali pembicaraan. Saya bisa tidur nyenyak setelah makan obat dokter ”.

Sambil memerika, kami berdua terlihat pembicaraan ringan, mulai dari sekolah sampai hobi. Dari situ
aku baru tahu, Pak Deni telah dua tahun menduda ditinggal mati istri dan anak tunggalnya yang
kecelakaan di Solo. Sejak saat itu hidupnya membujang.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Ketika pamit dari ruang praktekku, Pak Deni menawarkan suasana santai sambil menyelam di kepulauan
karang. Dok, panoramanya sangat indah, pantainya juga bersih lho”.

Aku setuju atas tawaran itu dan Pak Deni akan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan. Dalam speed
boath yang menyeberangkan kami, hanya berisi aku, Pak Deni dan pengemudi kapal.

Sesampainya disana, aku merasa canggung ketika harus berganti pakaian selam di hadapan laki-laki. Tapi
aku juga belum tahu cara mengenakan pakaian selam jika tanpa bantuan Pak Deni. Terpaksa dengan pakaian
bikini aku dibantu Pak Deni memakai pakaian renang.

Tangan kekar berbulu itu beberapa kali menyentuh pundak dan leherku. Ada perasaan merinding. Tanpa
terasa kegiatan menyelam menjadi kegiatan rutin. Bahkan pergi ke tempat penyelaman sering hanya
dilakukan kami berdua, aku dan pak Deni.

Semakin hari jarak hubungan aku dengan Pak Deni menjadi lebih akrab dan dekat. Kami sudah saling
terbuka membicarkan keluarga masing-masing sampai dengan keluahanku mengenai suamiku yang gay. Dia
tidak lagi memanggilku Bu Dokter, tapi cukup namaku, dik Adelia.

Musim barat hampir tiba, kami berdua di tengah perjalanan ke tempat penyelaman. Tiba-tiba datang hujan
dan angin sehingga gelombang laut naik-turun cukup besar. Aku mual, sehingga kapal dibelokkan Pak Deni
ke arah sisi pulau yang terlindung.

Kami turun ke pantai, duduk di bangunan kayu beratap rumbia tempat para penyelam biasa istirahat
sambil menikmati bekal. Hanya ada dua bangku panjang dan meja kayu di tempat itu. Angin kencang
menyebabkan tubuh kami basah dan dingin. Aku duduk mepet ke Pak Deni. Aku tidak menolak ketika Pak
Deni memelukku dari belakang. Tangan berbulu lebat itu melingkar dalam dada dan perutku.

Dekapan itu terasa hangat dan erat. Aku memejamkan mata sambil merebahkan kepalaku di pundaknya,
sehingga rasa mabuk laut mulai reda. Sebuah kecupan ringan melekat di keningku, kemudian bergeser ke
bibir, aku berusaha menolak, tapi tangan yang melingkar di dadaku berubah posisi sehingga dengan mudah
menyusup dalam BHku.

Tiba- tiba badanku terasa lemas saat jari tangan itu membuat putaran halus di puting susuku. Bibir
berkumis lebat itu menjelajah ke bagian sensitip di leher dan belakang telingaku. Persasaan nikmat dan
merinding menjalar dalam tubuhku.

Bibir itu kembali bergeser lambat menyusur dagu, bergerak ke leher, pundak dan akhirnya berhenti di
Payudaraku. Aku tidak tahu kapan kaitan BH itu terbuka. Dorongan kuat muncul di Memekku, ingin rasanya
ada benda bisa mengganjal masuk.

Tangan kekar itu akhirnya membopongku dan meletakkan di atas meja kayu. BHku telah jatuh di atas
pasir, mulut dan tanggan Pak Deni bergantian menghisap dan meremas kedua gunungku, kanan kiri. Aku
bagaikan melayang, kedua tanganku menjambak rambut Pak Deni. Kepalaku tanpa terkendali bergerak ke
kanan dan kiri semakin liar disertai suara eluhan nikmat.

Oooohhhhh ……oohhhh… ooooohhhh aauuhhhhhh. Kedua tangannya semakin kencang meremas Payudaraku. Mulutnya
bergeser perlahan ke bawah menelusur pusar …….. terus….Memekku. Ahhh…… husss……. ahh…… aahhhhhh.

Ketika mulut itu menemukan klitorisku, jeritanku tak tertahan Auh..h …h… aahhh….. husss….. sebuah
benda lunak menyeruak bibir Memekku. Bergerak perlahan dalam usapan halus serta putaran di dinding
dalam, membuatku semakin melayang.

Tanpa terasa eranganku semakin keras. Untuk menambah kenikmatan, aku angkat tinggi pantatku ke atas.
Ingin rasanya benda itu masuk lebih dalam. Tapi aku hanya memperoleh dipermukaan.

“Ooohhhh ……..haahh…… haaahh…huuu……………. t..e…r u….s…..se..se..se..dikit…atas..Ooohhh…….aahhh ..” Sebuah
hisapan kecil di klitorisku memperkuat cengkeraman tanganku di pinggir meja.

Hisapan itu semakin lama semakin kuat …. kuat dan kuat….. menjadikan kenikmatan tak terhingga ….
memuncul denyutan orgasme. Otot-otot disekitar Memekku mengejang nikmat dan nikmat sekali. Sesekali
nafasku tersengal “Aaa……..hhhhhh……huuu…………..a ahhhhh….aahhhh……… aaaahhhhhhhh……. ahhhh…… huhhhhhhh…
ehhhhhh”.Cerita Sex Terbaru

Denyut itu menjalar dintara pangkal paha dan pantat ke seluruh tubuh. Orgasme yang sempurna telah aku
dapatkan. Puncak kenikmatan telah aku rasakan. Lemas sekujur tubuhku, aku ingin dipeluk erat, aku
ingin ada sebuah benda yang masih tertinggal dalam Memekku untuk mengganjal sisa denyutan yang masih
terasa. Tapi aku hanya menemukan kekosongan.

Tangan-tangan berbulu itu dengan pelan membuka kembali pahaku. Kedua kakiku diangkat diantara bahunya.
Kemudian terasa sebuah benda digeser-geser dalam Memekku. Semula terasa geli, tapi kemudian aku sadar
Pak Deni sedang membasahi penisnya dengan cairan kawinku.

Seketika aku bangun sambil menutup kedua kakiku. Aku mendorong badannya, dan aku menangis. Sambil
membuang muka aku sesenggukan. Kedua tanganku menutup dada dan selangkangan. Pak Deni tertunduk duduk
dibangku menjauhi aku. Ia sadar aku tidak mau dijamah lebih dari itu. Sambil menelungkupkan badan di
meja, tangisku tetahan.

Pak Deni mendekati dan dengan lembut ia membisikkan kata permintaan maaf. Diapun menyorongkan BH serta
celana dalamku. Aku tetap menangis sambil menutup muka dengan kedua tanganku. Akhirnya pak Deni pergi
menjauh menuju kapal mengambil bekal. Kami duduk berjauhan tanpa kata- kata.

Sekali lagi Pak Deni mengajukan permintaan maaf dan berjanji tidak mengulang kejadian itu. Ia
menyerahkan botol air mineral kepadaku. Maafkan aku dik Adelia, aku khilaf, aku telah lama tidak
merasakan seperti ini sehingga aku khilaf. Aku minta maaf yah, aku harap kejadian ini tidak mengganggu
persahabatan kita. Yuk kita minum dan makan siang, terus pulang ”.

Aku merasa iba pada Pak Deni. Ternyata dengan tulus dia masih bisa menahan syahwatnya. Padahal bisa
saja memaksa dan memperkosaku. Kesadaranku mulai pulih, emosiku mereda.

Aku mulai berpikir pada kejadian tadi, bukankah aku telah terlanjur basah saat ini ? Bukankah bagian
dari kehormatanku telah dijamah Pak Deni ? Bukankah tubuhku yang paling sensitif telah dinikmati Pak
Deni ?

Apa artinya mempertahankan kesucian perkawinan ? Bukankah aku tidak pernah menikmati rasa seperti ini
dengan suamiku ? Bukankah aku telah kawin dengan seorang gay ? Yah aku telah diusir dari rumahku oleh
teman gay suamiku.

Tapi itu bukan salah suamiku. Ia terlahir dengan kelainan jiwa. Ia menjadi gay dengan menanggung
penderitaan. Ia terpaksa memperistri aku hanya untuk menutupi gaynya. Aku ingin merasakan kenikmatan,
tapi aku tidak ingin jadi korban, aku tidak ingin punya anak dari hubungan ini dengan Pak Deni.
Keberanianku mulai muncul. Aku melompat dan memeluk Pak Deni. Kelihatan Pak Deni ragu pada sikapku
sehingga tangannya tidak bereaksi memelukku.

Aku bisikan kata mesra. Pak, aku kepingin lagi, seperti tadi, tapi aku minta kali ini jangan
dikeluarkan di dalam ”.

Maksud dik Adelia….. ” Sebelum dia menyelesaikan kata- katanya, tanganku meraba ke penisnya. Kemudian
tanganku menyusup dalam celana renangnya. Sebuah benda yang tidur melingkar, tiba-tiba bangun karena
sentuhanku

Tapi jangan dikeluarkan di dalam ya Pak ….”. Terima kasih dik….”.

Senyum Pak Deni berkembang. Kembali aku didekap, aku dipeluk erat oleh kedua tangan kekar. Aku
benamkan mukaku di dada bidang berbulu. Tanpa komando aku duduk di atas meja sambil tetap memeluk Pak
Deni.

Aku diam, mataku terpejam ketika pelan-pelan aku direbahkan di atas meja. Satu persatu pengikat BHku
lepas sehingga tampaklah susuku yang masih sangat padat lengkap dengan putingnya yang berwarna coklat
kemerahan dan sudah berdiri dengan pongahnya.

Kedua tangannya meraih dadaku, mulut hangat menyelusur gunungku, perlahan-lahan bergeser ke bawah,
semakin ke bawah gerakkannya semakin liar. Gesekan kumis sepanjang perut membuatku menegang.

Aku pasrah ketika celana dalamku ditarik ke bawah lepas dari kaki sehingga kini aku sudah benar- benar
bagaikan bayi yang baru lahir tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhku.

Mulut hangat itu kembali bermain lincah diantara bibir bawahku yang ditutupi rambut- rambut kemaluan
yang berwarna hitam legam dan tumbuh dengan lebatnya disekeliling lubang kawinku dan clitorisku terasa
sudah mengeras pertanda aku sudah dilanda nafsu kawin yang amat menggelegak.

Kenikmatan kembali menjalar di rahimku. Auh ….e.e.e.e.e.e.e…..haaah…haa ah haah. Auhhhhsss…… aku
mengerang. Pak Deni sambil berdiri di tepi meja mengusapkan benda panjang dan keras di klitorisku.

Aa…hhhh…..uhhh.. jeritan kecil tertahan mengawali dorongan penis Pak Deni menyusup Memekku. Pantatku
diangkat tinggi dengan kedua tangannya ketika benda itu semakin dalam terbenam.Cerita Sex Terbaru

Tanpa hambatan penis Pak Deni masuk lebih dalam menjelajah Memekku. Dimulai dengan gerakan pendek maju
mudur berirama semakin lama menjadi panjang. Nafasku tersengal menahan setiap gerak kenikmatan.

“Aaah….ahh…..ahh…….haaaa…haassss…….” Entah berapa lama aku menerima irama gerakan maju mundur benda
keras dalam Memekku. Aku telah merasakan denyut orgasme. Auuuuuuuuhhhhh

Jeritan dan cengkeraman tanganku di pundak belakang penanda aku mencapai puncak orgasme. Gerakan benda
itu dalam Memekku masih tetap berirama, tegar maju mundur dan membuat gesekan dengan sudut- sudut
sensitif.

Baca JUga Cerita Sex Nyokap Kekasihku

Tiba-tiba irama gerakan itu berubah menjadi cepat, semakin cepat ….. suara eluhan Pak Deni terdengar
dan otot Memekku kembali ikut menegang, yah … aku mau kembali orgasme… aaahhhhhhhhhhhh……. aahhhh….
Tiba-tiba benda dalam Memekku ditarik keluar.

Semprotan cairan hangat mengenai pahaku dan meleleh di atas meja. Pak Deni mencapai puncak kenikmatan.
Pak Deni memenuhi janjinya, tidak mengeluarkan cairan mani dalam Memekku. Aku lemas…..lemas sekali
seperti tidak bertulang. Aku didekap lembut dan sebuah ciuman di kening menambah berkurang daya
kekuatanku.

Tiga tahun kemudian setelah kejadian di pulau itu, aku telah menikmati hari-hari bahagiaku. Aku
sekarang telah menjadi nyonya Deni. Di pelukanku ada si mungil Indri, buah hati kami berdua. Setelah
perceraian dengan suamiku, satu tahun kemudian aku menikah dengan Pak Deni.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Pejabat

Cerita Sex Terbaru | Di Cengkareng seseorang sudah menunggu kedatanganku dan kami langsung meluncur menuju Hotel Regent
yang letaknya aku sendiri tak tahu dimana, yang jelas di Jakarta. Ini adalah pertama kali aku mendapat
bookingan untuk terbang melayani tamu di Jakarta, bagiku tamunya sih tidaklah luar biasa meskipun
tergolong VIP, sudah biasa kulakukan, tapi yang agak beda adalah aku yang terbang menemui dia.
“Tolong layani dia dengan baik, dia seorang pejabat tinggi di negeri ini” begitu pesan penjemputku
yang merupakan orang suruhan GM yang mengatur perjalanan dan booking-anku.

Cerita Sex Terbaru Pejabat
Sesampai di hotel kami langsung menuju ke kamar yang sudah disiapkan, ditinggalnya aku sendirian
menunggu tamuku yang katanya pejabat tinggi itu, dia menunggu beliau di lobby. Jarum jam menunjuk ke
angka 11:30, mungkin nanti baru jam 12.00 tamuku akan datang, berarti ada waktu 30 menit untuk
menyegarkan diri di bathtub.
Sebelum aku beranjak menuju kamar mandi, terdengar telepon berdering, segera kuangkat.
“Halo, Selamat Siang, ini Lily?” Tanya suara dengan nada berat.
“Siang, betul saya sendiri, ini siapa?” tanyaku balik, padahal hanya GM dan tamuku saja yang tahu
keberadaanku.
“Bapak sebentar lagi nyampe, mungkin 15 menit lagi, kamu santai aja dulu menunggu beliau”
“Siap Boss ” jawabku santai, kubatalkan acara ke kamar mandi.
Sambil menunggu kedatangan beliau, kurapikan make up yang agak berantakan selama perjalanan di
pesawat.
Ternyata tak sampai 15 menit bel kamar berbunyi, segera kusambut kedatangan beliau yang katanya
pejabat tinggi itu. Didampingi seorang ajudan dan orang yang menjemputku tadi, masuklah bapak pejabat
itu, segera kukenali bahwa dia adalah seorang Menteri yang masih aktif pada sebuah departemen yang
cukup disegani, namanya sebut saja Pak Usman.
“Bapak tidak punya waktu, temani dia dengan baik, oke” pesan yang sama kuterima lagi,
“Beres Boss” jawabku singkat, karena dia bukanlah pejabat tinggi yang pertama kali kulayani, jadi tak
ada rasa canggung atau minder berhadapan dengan beliau.
“Pak kita di lobby, kalau ada apa apa just call me” katanya pada Pak Usman lalu mereka meninggalkanku
berdua.
Aku maklum, sebagai seorang Menteri tentu acaranya sangat padat tapi masih sempat juga dia meluangkan
waktu untuk kesenangan dunia yang satu ini.
Kami mengobrol ringan, biasa sekedar menghilangkan kekakuan pada orang yang pertama kali bertemu.
Seperempat jam berlalu, Pak Usman sudah menggeser duduknya di sebelahku, kusandarkan kepalaku di
pundaknya, beliau membalas dengan rangkulan dan elusan di rambut.
“Kulepas dulu ya Pak, biar nggak terlalu ribet dan lebih santai” kataku sembari melepas blazer hitam
yang menutupi tubuhku.
Sesuai pesan dari GM yang mem-booking, aku diminta mengenakan pakaian resmi seperti orang kantoran,
biar nggak terlalu mencolok, katanya. Kuturuti permintaannya, kukenakan setelan Blus merah tanpa
lengan dipadu dengan rok hitam yang sedikit di atas lutut, Blazer hitam menutupi bagian atasku
ditambah stocking sewarna kulit menghiasi kakiku.
Pak Usman menarikku dalam pangkuannya, diciuminya pipi dan leher jenjangku, tangannya sudah
menggerayang di daerah dada, meraba dengan remasan ringan. Kami berciuman, tangan beliau sudah
menyelinap di balik blus merahku, remasannya semakin keras. Aku merosot dari pangkuannya, berlutut
diantara kakinya, sengaja kugoda dengan membuka resliting celananya dan kukeluarkan kejantanan yang
sudah tegang mengeras. Tidak ada yang special, sama dengan umumnya tapi not so bad untuk seusia
beliau, kuremas dan kupermainkan jari jemariku pada penisnya, beliau mulai mendesis, matanya melototi
tanganku yang putih terampil bermain di penis coklatnya.
“Masukin” perintah beliau pelan tapi tegas seperti memerintah anak buahnya, agak ragu aku
melakukannya, apalagi dengan penis yang coklat kehitaman, terkesan kurang bersih.
Melihat keraguanku, Pak Usman memegang kepalaku, ditekannya ke arah penis hingga wajahku menempel di
selangkangannya.
Sambil mengumpat dalam hati aku hanya tersenyum manja mendapat perlakuannya, bukan sekali ini kualami
perlakuan kasar dan sok kuasa dari tamuku, mentang mentang aku dibayar, semua kupendam dalam dalam,
anggap saja sebagai resiko pekerjaan.
“Lepas dulu bajunya Pak, ntar kusut” kucoba mengalihkan perhatian dengan mencopot baju safarinya.
Sesaat aku terbebas dari tekanannya, kulepas baju dan celananya sekaligus, akupun ikutan melepas blus
dan rok-ku, menyisakan bikini merah tua dan stocking.
Kucoba menarik perhatiannya dengan menonjolkan ke-sexy-an tubuhku, dengan gerakan erotis satu persatu
kulepas sisa sisa penutup tubuhku, tali bra merosot ke lengan, perlahan kuturunkan dan kulepas hingga
terpampanglah kedua bukit indahku, celoteh kekaguman keluar dari mulut beliau.
Aku sengaja ingin membuatnya terpesona akan kemolekanku, supaya terhindar dari paksaan permainannya,
bagiku lebih baik dia yang aktif menikmati tubuhku dari pada aku harus terjebak alur permainan yang
tidak aku sukai, apalagi dengan beliau yang usianya lebih tua dari Papaku.
Bra yang sudah terlepas kulempar ke muka beliau, dia tersenyum saja, saat kusodorkan kedua buah dadaku
di hadapannya, tangannya langsung meraih dan meremas remas gemas sambil mempermainkan putingku.
Langsung kuraih kepalanya yang agak botak dan kubenamkan di dada, beliau menuruti kemauanku, lidahnya
menjilati putingku secara bergantian lalu mengulum dengan penuh nafsu.
Tangannya yang mulai menjelajah di selangkanganku kutepis halus, belum waktunya, bisikku. Aku kembali
menjauh melanjutkan gerakan menggoda, pelan pelan kulorotkan celana dalam mini yang masih menempel,
tapi sebelum benar benar terlepas Pak Usman menerkamku, hamper terjatuh aku dibuatnya, untung dengan
sigap beliau menangkap tubuhku, dan kamipun terjatuh di ranjang sambil tertawa lepas. Kami berangkulan
bergulingan di ranjang, beliau melumat bibirku dengan ganas. Aku menggelinjang geli ketika ciumannya
menyusuri leher dan dadaku, kuluman kasar penuh nafsu bermain main di puncak bukitku, terasa agak
nyeri dengan kekasarannya.
Kubiarkan dia menjamah seluruh tubuhku dengan bibir, lidah dan tangannya, bahkan ketika dua hingga
jari tangannya mengocok vaginaku, akupun hanya mendesah pasrah menerimanya. Beberapa kali turun naik
dari kepala hingga kaki dia menjelajah seluruh tubuhku, termasuk punggung dan pantat, sepertinya tak
ada sejengkalpun tubuhku yang terlepas dari jamahannya, tak kusadari kalau stockingku sudah tidak
berada ditempatnya.
Puas menikmati tubuhku, kutuntun penisnya ke selangkangan, tanpa usapan pemanasan beliau langsung
melesakkan kejantanannya ke liang senggamaku. Aku tersentak kaget dengan kekasarannya, tapi tak
berlangsung lama saat Pak Usman mulai kocokannya dengan tempo tinggi. Kejengkelanku perlahan lahan
berubah menjadi kenikmatan beberapa menit kemudian, ternyata alunan permainannya berhasil membuaiku
mengarungi lautan nikmat bersama sama, desahankupun mulai terdengar penuh gairah.
Kuangkat kedua kakiku yang masih bersepatu ke pundaknya, beliau tersenyum sambil mempercepat
sodokannya, aku menggeliat nikmat seraya meremas remas buah dadaku sendiri. Belum sempat aku menggapai
puncak kenikmatanku, ketika Pak Usman tanpa tanda tanda langsung menyemprotkan spermanya ke vaginaku,
kurasakan cairan hangat membasahi dan memenuhi liang senggamaku, ada sedikit kecewa tapi bukanlah
hakku untuk menuntut lebih. Kuraih penisnya saat ditarik dari vaginaku, dengan mengabaikan rasa jijik
kukocok dengan tanganku, beliau menjerit geli, lalu kuusapkan ke buah dadaku.
“Kamu memang nakal dan pandai menggoda orang” komentarnya, aku hanya senyum senyum saja seraya
beranjak ke kamar mandi membersihkan diri.
Ketika aku keluar, Pak Usman sudah berpakaian rapi bersiap untuk pergi.
“Lho kok buru buru sih Pak, kan masih belum jam satu” aku merajuk bergelayut di lengannya menggandeng
duduk kembali di sofa.
Masih telanjang kutemani beliau menghabiskan waktu hingga jam satu, masih 20 menit lagi, meski aku
tidak terlalu menikmati bercinta dengannya, tapi sudah tugas pekerjaanku untuk membuatnya merasa
perkasa dan dibutuhkan. Dua batang rokok sudah beliau habiskan sambil ngobrol, mendekati pukul satu
tanganku menggerayangi selangkangannya, sudah kembali tegang, apalagi melihat aku yang selalu
telanjang disampingnya.
“Sekali lagi ya Pak” rayuku seolah aku ketagihan dan minta lagi.
“Jangan waktu kembali ke kantor” tolaknya tanpa berusaha menghentikan tanganku yang membuka resliting
dan mengeluarkan penisnya. Matanya terpejam ketika tanganku mengocoknya.
“Sebentar aja ya Pak” kataku, tanpa menunggu jawabannya aku lansung ambil posisi di pangkuannya, kami
saling berhadapan.Cerita Sex Terbaru
Kubasahi penisnya dengan ludahku, begitu tubuhku turun, kembali penisnya amblas dalam vaginaku. Aku
diam sesaat mengamati expresi kenikmatan yang terpancar diwajah beliau, kupeluk kepalanya dan
kutempelkan di antara buah dadaku.
Pantatku bergerak maju mundur mengocok penisnya, beliau mendesah, semakin cepat goyanganku, semakin
deras desahannya. Beliau membalas dengan sedotan kuat pada putingku bergantian.
Goyanganku makin cepat bervariasi, maju mundur lalu berputar kemudian berbalik arah, dan tak lebih
dari lima menit beliau sudah mengerang orgasme, tubuhnya kaku mencengkeram pantatku, kurasakan
denyutan yang tak sekeras sebelumnya, hanya enam denyutan lalu menghilang. Aku masih belum beranjak
dari pangkuannya hingga napasnya normal kembali, dengan hati hati aku turun supaya tidak ada sperma
yang tercecer ke pakaiannya, tapi tetap saja beberapa tetes keluar mengenai celananya, beliah hanya
tersenyum menepuk pantatku.
“Kamu memang nakal” katanya sambil mencubit kedua pipiku.
“Udah dulu ya, ntar Bapak terlambat ke kantor ” kataku menggoda saat membersihkan penis dan kukecup
lalu memasukkan kembali ke celananya.
Kuperiksa kerapihan pakaiannya sebelum meninggalkan kamar.
“See you nanti sore selepas jam kantor” katanya sehabis mengecup bibirku dan keluar kamar.
“Dasar si tua tak tahu diri” gerutuku sepeninggal beliau.
Kuhabiskan setengah harian di kamar tanpa keluar, menunggu kedatangan Pak Usman nanti sore, makan
siang kupesan dari Room Service. Setelah mandi membersihkan diri, kurebahkan tubuhku di ranjang hingga
tertidur. Tapi tidurku tak bisa nyenyak, lebih dari 4 kali Pak Usman maupun suruhannya meneleponku,
baik melalui HP maupun ke hotel, sekedar menanyakan apakah sudah makan atau apakah ingin jalan atau
pertanyaan lainnya yang menunjukkan perhatiannya.
Namun semua itu bagiku adalah cerminan ketidak percayaan padaku, mungkin mereka mengira kalau aku akan
pergi menerima tamu lainnya selama Pak Usman tak ada. Tentu saja aku tak pernah melakukan itu, aku
harus bersikap professional dan loyal pada tamu yang sudah mem-booking.
30 menit sebelum pukul 5 sore, aku bersiap menyambutnya, kukenakan lingerie hitam yang sexy tanpa bra
dan bikini lagi, sungguh kontras dengan kulit putihku. Aku ingin memberinya kejutan saat beliau masuk
ke kamar ini. Tepat pukul 5 sore Pak Usman sudah berada kembali di kamar ini, rupanya dia tidak mau
membuang waktu dengan percuma, begitu jam kerja berakhir lansung meluncur ke hotel yang letaknya hanya
10-15 menit perjalanan. Sorot kekaguman dan sejuta pujian langsung terucap melihat penampilanku yang
begitu erotis dan menantang, kulihat beliau menelan ludah seperti kucing yang melihat ikan siap santap
di atas meja.
Pak Usman langsung memelukku, dengan sepatu hak tinggi yang kukenakan, relative aku lebih tinggi,
bibir beliau yang berada tepat di leherku segera beraksi, menciumi leher dan bahu hingga lengan.
Sambil bersandar di dinding, kubiarkan Pak Usman menyusuri seluruh lekuk tubuhku dengan bibir dan
lidahnya, tangannya bergerilya menjarah di daerah selangkangan dan jarinya langsung menyelinap di
liang kenikmatanku yang tidak mengenakan celana dalam. Kubuka kakiku lebih lebar, aku ingin menikmati
bagaimana kepala Pak Menteri yang terhormat berada di selangkanganku, moment itulah yang paling aku
sukai kalau melayani pejabat tinggi.
Pak Usman dengan rakus melahap kedua buah dadaku, disedot dengan kuatnya, aku menggelinjang geli.
Begitu bernafsunya beliau mengulum hingga tubuhku terdorong ke belakang, terduduk di meja sebelah TV.
Ciuman Pak Usman sudah berpindah ke paha, lingerie yang kukenakan tak diijinkan dilepas meski sudah
acak acakan menempel di tubuhku.
Moment yang kutunggu dari tadi kian dekat, semakin menjadi kenyataan saat beliau mulai menjilati
klitoris dan bibir vaginaku. Kubentangkan kakiku semakin lebar, semakin masuk pula kepala beliau di
selangkanganku. Lingerie yang dari tadi tersingkap di perut kututupkan di atas kepala beliau, hingga
hanya tampak badannya saja sementara kepalanya berada di selangkanganku tertutup lingerie.
Entah sudah puas atau pengap berada di selangkanganku, beliau menarik kepalanya keluar, baru kusadari
kalau aku belum melakukan sesuatu pada beliau, masih rapi tertutup baju safarinya.
Aku tersenyum memandang wajahnya yang kemerahan dilanda nafsu, hidungnya kembang kempis seakan ingin
menelanku bulat bulat. Sembari membuka resliting celana aku mengecup dahi botaknya, kukeluarkan
penisnya yang telah keras menegang dan kutuntun ke arah gerbang surga dunia.
Berbeda dengan tadi siang, kali ini beliau begitu romantis dan penuh perasaan melesakkan penisnya
menyusuri liang sempit dan basahku sambil kami tetap berciuman bibir. Penisnya keluar masuk vaginaku
pelan pelan, seakan ingin menikmati setiap detik dan setiap kenikmatan yang timbul, tangan beliaupun
pelan meraba dan mengelus buah dadaku, tak ada kekerasan dalam irama permainannya. Lima menit berlalu
dalam tempo romantis, satu persatu kulepas pakaiannya tanpa menghentikan permainan kami, lingerie
masih menempel di tubuhku meskipun praktis tak karuan lagi letaknya.Cerita Sex Terbaru
Kami berganti posisi setelah beliau akhirnya melepas lingerieku, menyisakan stocking hitam dan sepatu,
dari belakang sama sama berdiri menghadap cermin, aku dikocok masih dengan tempo lamban. Dari pantulan
cermin bisa kulihat expresi kepuasannya saat bercinta, beliau selalu menyibakkan rambutku apabila
menghalangi wajahku dari cermin.
Kami seakan melihat adegan sex di layar cermin dengan peranan diri sendiri, mungkin ini menambah
erotis beliau bisa melihat bagaimana menyetubuhi gadis muda secantik aku. Sebaliknya dengan aku yang
selalu menutup mata rapat rapat saat beliau menengadahkan wajahku ke arah cermin, malu aku melihat
diriku sendiri sedang disetubuhi laki laki seusia Papaku, bahkan mungkin lebih tua.
Tiba tiba Pak Usman menghentakku keras disusul denyutan kuat dari kejantanannya menghantam dinding
dinding vaginaku, aku kaget, menggeliat dan menjerit, tak menyangka beliau mengakhiri dengan sentakan
kuat seperti itu, membanjiri vaginaku dengan sperma hangatnya, tangannya mencengkeram buah dadaku
dengan kuatnya, terasa sedikit sakit. Beberapa detik setelah itu kami terdiam dalam posisi tetap
kecuali tangannya yang beralih membelai punggung dan rambutku, beliau masih menikmati pemandangan kami
di cermin.
“Kamu memang hot dan pintar” katanya sambil mencabut kejantanannya.
Aku berbalik, kuraih kejantanannya yang mulai lemas lalu kuusap usapkan ke tubuhku, aku tahu dari
pengalaman bahwa banyak laki laki menyukai hal ini.
“Bapak juga hebat, bisa lama seperti itu” jawabku menghibur dan memang untuk ukuran seusia beliau
bercinta 10 menit sudah merupakan hal yang hebat, biasanya malah kurang dari 5 menit, cuma besar di
nafsu saja.

Baca JUga Cerita Seks Sepupuku

Kami menghabiskan sore hingga malam dengan penuh gairah, Kulayani Pak Usman 2 babak lagi, meski masing
masing tidak pernah lebih dari 10 menit, sebelum akhirnya beliau meninggalkanku kembali ke istrinya
lewat tengah malam.
“Besok pagi aku akan datang sebelum kamu kembali ke Surabaya” pesannya sebelum meninggalkanku, aku
hanya tersenyum mendengar kerakusannya.
Aku tak tahu bagaimana beliau menghindari sorotan orang atas keberadaannya di hotel, tapi aku yakin
beliau sudah biasa melakukan dan sudah punya cara sendiri untuk menghindar. Sampai aku check out siang
hari, ternyata beliau tidak pernah datang menemuiku, entah apa yang terjadi, mungkin ada acara
mendadak. Tak ada sesal sama sekali atas ketidak hadirannya, justru aku bersukur tak harus melayani
nafsu si tua itu lagi.
Selama melayani beliau beberapa babak, dari siang hingga tengah malam, aku tak pernah mendapat orgasme
sekalipun, tapi aku tak kecewa apalagi menyesalinya, toh semua itu bagian dari pekerjaanku. Orang
suruhan GM-pun tak pernah nongol atau menelpon, akupun berangkat sendiri ke Cengkareng tanpa ada orang
lagi yang memperhatikan seperti kemarin, apalagi tiket pulang pergi masih ditangan, jadi bukanlah
masalah besar bagiku. Yang penting semua pembayaran jasaku telah ditransfer sebelum keberangkatanku ke
Jakarta. Itulah manusia, setelah selesai yang dikehendaki langsung melupakan lainnya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Orgasme

Cerita Sex Terbaru | Pengalaman ini terjadi 7 tahun yang lalu aku mempunyai banayk cerita seksku dimana kali ini aku akan ceritakan satu persatu, saat ini aku berusia 39 tahun dan aku bekerja di kota Kalimantan aku sudah menikah sajak 17 tahun yang lalu dimana umurku masih 22 tahun sekarng sudah mempunyai 2 orang anak.

Cerita Sex Terbaru Orgasme

Dulu sehabis kuliah selesai aku pernah bekerja di perusahaan swasta, karena tuntunan pekerjaan aku diharuskan berpindah pindah kota. Pada saat itu istri dan anakku tidak ikut serta karena istriku harus bekerja dan terikat kontrak kerja yg tidak memperkenankannnya mengundurkan diri atau bermohon pindah sebelum 5 tahun masa kerjanya.

Sehingga jadilah aku sendiri di sana dan tinggal di salah satu rumah orang tuaku yg mereka beli untuk investasi. Krn kebutulan aku pindah ke sana maka aku tinggal sendiri.

Rumah tersebut berada di kompleks perumahan yg cukup luas namun cenderung sepi krn kebanyakan hanya menjadi tempat investasi alternatif saja, dan kalau ada yg tinggal adalah para pendatang yg mengontrak rumah di sana. Jadi lingkungan relatif apatis di sana.

Pada beberapa kesempatan aku kadang-kadang berkunjung ke tempat nenekku yg tinggal di suatu kabupaten (sekitar 4 jam dari kota tempat aku tinggal sekarang) utk sekedar silaturahmi dengan famili di sana.

Pada salah satu kunjungan saya ke sana, saya sempat bertemu dengan salah seorang yg dalam hubungan kekerabatan bisa disebut nenekku juga di rumah salah satu famili, sebetulnya bukan nenek langsung.

Persisnya ia adalah adik bungsu dari istri adik kakekku (susah ya ngurutnya). Usianya lebih tua sekitar 8-9 tahunan dariku. Profil mukanya seperti Yati Octavia (tentu Yati Octavia betulan lebih cantik), dengan kulit cenderung agak gelap, dan badannya sekarang sedikit agak gemuk.

Walaupun terhitung nenekku, ia biasanya saya panggil bibi saja krn usianya ia risih dipanggil nenek. Pertemuan tsb sebetulnya biasa saja, tapi sebetulnya ada beberapa hal yg sedikit spesial terkait pertemuan tersebut.

Pertama, saya baru tau kalau suaminya baru meninggal sekitar 1 tahunan yg lalu. Ia yg berstatus honorer di sebuah instansi pemerintah sedikit mengeluhkan kondisi kehidupannya (untung ia hidup di kota kabupaten yg kecil) dengan 2 anak perempuannya yg berusia 12 dan 8 tahun.

Saat itu aku bilang akan mencoba utk membantu memperbaiki status honorernya dgn mencoba menghubungi beberapa relasi/kolegaku. Hal spesial yg lain adalah sedikit pengalamanku di masa lalu dgn dia yg sebetulnya agak memalukan bila diingat (saat itu saya berharap ia lupa).

Wkt saya masih di bangku SMA, ia dan kadang bersama famili yg lain sering berkunjung ke rumahku krn ia pernah kuliah di kota kelahiranku namun kost di tempat lain. Ia kadang2 menginap di rumahku.

Pada waktu ia nginap dengan beberapa famili yg lain, aku sering ngintip mereka mandi dan tidur. Sialnya sekali waktu, saat malam2 aku menyelinap ke kamarnya (di rumahku kamar tidur jarang di kunci), dan menyingkap kelambunya (dulu kelambu masih sering digunakan).

Saya menikmati pemandangan di mana ia tidur telentang dan dasternya tersingkap sampai keliatan celana dalam dan sedikit perutnya. Saat itu saya mencoba mengusap tumpukan vaginanya yg terbungkus celana dalam dan pahanya.

Setelah beberapa kali usapan ia tiba2 terbangun dan saya pun cepat2 menyingkir keluar kamar. Sepertinya ia sempat melihat saya, hanya saja ia tidak berteriak. Hari2 berikutnya saya selalu merasa risih bertemu dia, namun iapun bersikap seolah2 tdk terjadi apa2.

Sejak saat itu saya tdk pernah coba2 lagi ngintip ia mandi dan tidur. Hal itu akhirnya seperti terlupakan setelah saya kuliah ke Jawa, ia menikah dan sayapun akhirnya menikah juga. Inilah pertemuan saya yg pertama sejak saya kuliah meninggalkan kota kelahiran saya.

Beberapa wkt kemudian pada beberapa instansi ada program perekrutan pegawai termasuk yg eks honorer termasuk pada instansi nenek mudaku tersebut.

Pada suatu pembicaraan seperti yg pernah saya singgung sebelumnya, nenek mudaku tersebut sempat minta tolong agar ia bisa diangkat sbg pegawai tetap dan akupun kasak-kusuk menemui kenalanku agar nenek mudaku tersebut dapat dialihkan status honorernya menjadi pegawai.

Aku beberapa kali menelpon nenek mudaku tersebut untuk meminta beberapa data dan dokumen yg diperlukan. Entah karena bantuan kenalanku atau bukan, akhirnya ia dinyatakan diterima sebagai pegawai. Nenek mudaku itu beberapa kali menelponku utk mengucapkan terima kasih, dan aku yg saat itu memang tulus membantunya juga ikut merasa senang.

Beberapa bulan kemudian aku mendapat telpon lagi dari nenek mudaku tersebut yang mengabarkan bhw ia akan ke kota tempatku bertugas karena ia harus mengikuti pelatihan terkait dengan pengangkatannya sebagai pegawai di salah satu balai pelatihan yang tempatnya relatif dekat dengan rumahku. Waktu itu ia menginformasikan akan menginap di balai pelatihan tersebut namun akan berkunjung ke rumahku juga.

Pada suatu hari Sabtu sore ia tiba di rumahku dengan membawa koper dan oleh2 berupa penganan khas daerahnya tinggal dan buah2an. Ia mengatakan hari pelatihannya dimulai hari Senin namun ia takut terlambat dan akan segera ke balai pelatihan tersebut malamnya.

Aku tawarkan untuk istirahat dulu dan menginap satu malam. Namun karena kekahwatiran tersebut ia menolak untuk menginap dan hanya beristirahat saja. Maka ia kutunjukkan kamar tidur yang ada di samping kamar tidurku utk istirahat sejenak.

Tidak ada kejadian apa2 sampai saat itu, dan pada malam harinya ia kuantar ke balai latihan. Namun di balai latihan tersebut suasananya masih sepi dan baru 3 orang yang melapor itupun masih keluar jalan2.

Melihat keraguan untuk masuk ke balai latihan tersebut kembali aku tawarkan untuk menginap di rumah dulu dan nanti Senin pagi baru kembali. Ia langsung menerima tawaranku sambil menambahkan komentar bahwa ia dengar balai pelatihan tersebut agak angker.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Malam minggu ia menginap dan tidak ada kejadian yg spesial kecuali kami mengobrol sampai malam dan ia menyiapkan makanan/minumanku. Sampai saat itu belum terlintas apa2 dalam pikiranku. Namun ketika ia selesai mencuci piring dan melintas di depanku yaitu antara aku dan televisi yg sedang aku tonton ia berhenti untuk melihat acara televisi sejenak.

Saat itu aku melihat silhuote tubuhnya di balik daster katunnya yang agak tipis diterobos cahaya monitor televisi. Saat itulah pikiranku mulai mengkhayalkan yang tidak2. Maklum aku jauh dari istri dan kalau ngesekspun dengan orang lain juga kadang2 (aku pernah ngeseks dengan PSK yg agak elit dan beberapa mahasiswi tapi frekuensinya jarang krn biaya tinggi).

Saat itu ia saya suruh duduk dekat saya utk nonton TV bersama2. Kami pun ngobrol ngalor ngidul sampai malam dan ia pun pamit utk tidur.

Malam Seninnya juga tidak terjadi apa2 kecuali saat ngobrol sudah mulai bersifat pribadi tentang masalah-masalahnya seperti anaknya yg perlu uang sekolah dan lainnya. Aku katakan bahwa aku akan bantu sedikit keuangannya dan iapun berterima kasih berkali2 dan mengatakan sangat berhutang budi padaku.

Senin paginya ia kuantar ke balai pelatihan tersebut dan dengan membawakan kopernya saya ikut masuk ke kamarnya yang mestinya bisa untuk 6 orang. Dengan menginapnya ia di sana, maka buyarlah angan2 erotisku pd dirinya dan akupun terus ke kantorku utk kerja seperti biasa.

Namun pada sore hari aku menerima telpon yang ternyata dari nenek mudaku tersebut. Ia mengatakan bahwa agak ragu2 menginap di balai pelatihan tersebut krn ternyata semua teman2 perempuannya tidak menginap di situ, ceritasexterbaru.org tapi di rumah familinya masing2 yg ada di kota ini sehingga di kamar yg cukup utk 6 orang itu ia tinggal sendiri kecuali jam istirahat siang baru beberapa rekan perempuannya ikut istirahat di situ.

Dgn bersemangat aku menawarkan ia menginap di rumah lagi sambil melontarkan kekhawatiranku kalau ia sendiri di situ (sekedar akting). Ia terima tawaranku dan aku berjanji akan menjemput dia sepulang kantor.

Akhirnya iapun menginap di rumahku dan rencananya akan sampai sebulan sampai pelatihan selesai. Angan2ku kembali melambung namun aku masih tdk berani apa2 mengingat penampilannya yg sdh sangat keibuan, kedudukannya dalam kekerabatan kami yg terhitung nenek saya, dan sehari2nya kalau keluar rumah pakai kerudung (tapi bukan jilbab).

Aku betul2 memeras otak namun tdk pernah ketemu bagaimana cara bisa menyetubuhinya tanpa ada resiko penolakan. Aku sedikit melakukan pendekatan yg halus. Sekedar utk memberi perhatian dan sedikit akal bulus sempat aku belikan ia baju dan daster.

Utk daster aku pilihkan ia yg cenderung tipis dan model you can see. Hampir setiap malam ia aku ajak keluar makan malam atau belanja (walupun pernah ia sekali menolak dgn alasan capek). Kalau ada kesempatan aku kadang2 mendempetkan badanku ke badannya bila lagi jalan kaki bersama atau duduk makan berdua di rumah makan.

Aku juga sering keluar kamar mandi (kamar mandi di rumahku ada di luar kamar tidur) dgn hanya melilitkan handuk di badan. Selain itu aku juga kadang menyapa dan memujinyaa sambil memegang salah satu atau kedua pundaknya bila ia memasak sarapan pagi di dapur.

Dari semua itu saya belum bisa menangkap apakah responnya positif terhadap aku. Dan setelah hampir 1 minggu, yaitu pada hari Sabtu pagi iapun pamit pulang ke kotanya untuk menengok anaknya yg agak sakit dan akan kembali minggu malamnya. Iapun pulang dan aku yg sendirian di rumah akhirnya juga keluar kota ke kota kelahiranku yg jaraknya cuma 1 jam dr kota tinggalku utk main2 dgn teman2 masa SMAku serta silaturahmi ke rumah orang tuaku.

Saat bertemu teman2 lamaku aku agak banyak minum bir dan waktu tidurku agak kurang. Sore menjelang Maghirib akupun pulang ke kota di mana aku tinggal, terlintas sebuah rencana utk menggauli nenek mudaku yg saya perkirakan akan lebih duluan sampai di rumahku (ia kukasihkan kunci duplikat rumah utk antisipasi seandainya aku tdk ada dirumah bila ia datang).

Sayapun sampai di rumah dan memang benar ia sudah ada di rumah. Ia bertanya kepadaku kenapa aku pucat dan keringatan dan saat ia pegang dahi dan tanganku ia bilang agak hangat (mugkin krn pengaruh begadang).

Aku hanya berkomentar bhw aku mau cerita tapi tdk enak dan minta agar malam ini makan malam di rumah saja krn aku tdk enak badan. Ia tdk keberatan dan tanya aku mau makan apa, aku bilang aku cuma mau makan indomie telur dan iapun setuju. Seperti kebiasaannya ia selalu buatkan aku kopi dan teh utk dirinya, tak terkecuali malam itu.

Melihat aku masih pucat ia menawarkan obat flu tapi aku bilang aku tdk flu dan tdk bisa cerita sambil pergi dengan pura2 sempoyongan ke kamarku dan bilang aku mau istirahat. Aku masuk kamar dan membuka baju dan berbaring di tempat tidur dgn hanya pakai celana pendek.

Iapun menyusulku ke kamarku dan dgn iba bertanya kenapa dan apa yg bisa ia bantu. Dalam hatiku aku mulai tersenyum dan mulai melihat suatu peluang.

Ia bahkan menawarkan utk memijat atau mengerik punggungku, tapi aku mau langsung ke sasaran saja dengan mempersiapkan sebuah cerita rekayasa.

Akhirnya aku menatap ia dan menanyakan apakah ia mau tau kenapa aku begini dan mau menolong saya. Ia segera menjawab bahwa ia akan senang sekali bisa menolong saya krn saya sudah banyak membantunya.

Iapun kusuruh duduk di tempat tidur dan dengan memasang mimik serius dan memelas sambil memegang salah satu tangannya akupun bercerita. Aku karang cerita bhw aku baru saja kumpul2 sama teman2ku waktu ke luar kota tadi sore.

Terus ada salah satu temanku yg bawa obat perangsang yg aku kira adalah obat suplemen penyegar badan. Karena tdk tau, obat itu aku minum dan skrg efeknya jadi begini di mana aku kepingin ML dgn perempuan.

Aku karang cerita bhw bila tdk tersalur itu akan membahayakan kesehatanku sementara istriku tdk ada di sini. Aku juga mengarang cerita bhw aku sudah mengupayakan onani tapi tdk berhasil dan tdk mungkin aku mencari PSK krn tdk biasa. Aku katakan bhw dgn terpaksa dan berat hati aku mengajak ia bersedia utk ML denganku utk kepentingan kesehatanku.

Mendengar ceritaku ia terdiam dan menundukkan wajahnya, tapi salah satu tangannya tetap kupegang sambil kubelai dengan lembut.

Melihat itu, aku lanjutkan dgn berkata bhw kalau ia tdk bersedia agar tdk usah memaksakan diri dan aku mohon maaf dgn sikapku krn ini pengaruh obat perangsang yg terminum olehku.

Selain itu kusampaikan bahwa biarlah kutanggung akibat kesalahan minum obat tersebut dan aku katakan lagi bhw aku sadar kalau permintaanku itu tdk pantas tapi aku tdk bisa melihat jalan keluar lain sambil minta ia memikirkan solusi selain yg kutawarkan.

Ia tetap diam, namun kurasakan bhw nafasnya mulai memburu dan dengan lirih ia berkata apa aku benar2 mau ML sama dia padahal ia merasa ia sudah agak tua, tdk terlalu cantik, agak sedikit gemuk dan berasal dari kampung.

Aku jawab bahwa ia masih menarik, namun yg penting aku harus menyalurkan hasratku. Ia diam lagi dan aku duduk dikasur sambil tanganku merangkul dan membelai pundaknya yg terbuka karena dasternya model you can see.

Kulitnya terasa masih halus dan sedikit kuremas pundaknya yg agak lunak dagingnya. Mukanya pucat dan bersemu merah berganti2, ia juga terlihat gelisah.

Sedikit lama situasi seperti itu terjadi tapi aku tdk tau entah berapa lama, sampai aku mengulang pertanyaanku kembali (walaupun aku sudah yakin ia tdk akan menolak) dan akhirnya ada suara pelan dan lirih dari mulutnya.

Aku tdk tau apa yg ia katakan tapi instingku mengatakan itu tanda persetujuan dan dengan pelan aku dekatkan mukaku ke wajahnya. Mula2 aku cium dahinya, setelah itu mulutku menuju pipinya. Ia hanya memejamkan mata, namun gerakan wajahnya yg sedikit maju sudah menjadi isyarat bhw ia tdk keberatan.

Sedikit lama aku mencium kedua pipinya dan aku sejenak mencium hidungnya (di situ kurasakan desah nafasnya agak memburu) lalu akhirnya aku mencium bibirnya yg sudah agak terbuka sejak tadi. Sambil melakukan itu kedua tanganku juga beraksi dengan halus.

Tangan kananku merangkulnya melewati belakang kepalanya kadang di bahu kanannya dan kadang di tengkuknya di belakang rambutnya yg terurai. Sedang tangan kiriku merangkul punggungnya dan mengusap paha kanannya secara bergantian.Cerita Sex Terbaru

Ciuman bibir mulai kuintensifkan dengan memasukan lidahku ke mulutnya. Ia gelagapan namun tangan kananku memegang tengkuknya untuk meredam gerakan kepalanya. Ternyata ia tidak biasa dicium dgn memasukan lidah ke mulut yg kelak baru saya ketahui belakangan.

Tangan kiriku terus bergerilya, aku menarik bagian bawah dasternya yg ia duduki agar tangan kiriku bisa masuk ke sela2 antara daster dan punggungnya. Berhasil, tanganku mengusap punggungnya yg halus namun masih kurasakan tali BH nya di situ.

Dengan pelan2 kubuka tali BH nya. Terasa ada sedikit perlawanan dari dia dengan menggerak2an punggungnya sedikit. Iapun hampir melepaskan mulutnya dari mulutku. Namun bibirku terus mengunci bibirnnya dan tugas tangan kiriku membuka pengait BH nya dibelakan sudah terlaksana.

Tangan kananku langsung berpindah dengan menyelinap di balik daster bagian depan dan menuju BH nya yg sudah terbuka. Aku biarkan BH tsb dan tangan kananku menyelinap di antara BH dan payudaranya.

Aku elus2 dan cubit2 pelan payudara di sekitar putingnya beberapa saat sebelum akhirnya menuju puting sampai akhirnya payudara yang memang sudah tidak terlalu kencang tapi cukup besar itu kuremas2 bergantian kiri dan kanan.

Saat itu mulutnya menggigit bibirku, aku terkaget2, dan dengan cepat kutanggalkan daster dan BHnya dan ia kutelentangkan dikasurku. Ia rebah di kasurku dengan hanya mengenakan celana dalam yg sudah tua dan sedikit lubangnya di bagian selangkangannya.

Aku langsung menggumulinya dengan mulutku langsung menuju mulutnya. Ia sempat melenguhkan suara yg sepertinya menyebut namaku.

Aku tidak peduli. Mulutku bergeser ke lehernya dan kudengar ia berkata dgn tidak jelas …. ?aduh kenapa kita jadi begini??.

Aku tdk peduli dan mulutkupun bergeser ke payudaranya secara bergantion. Akhirnya suaranya yg awalnya seperti keberatan menjadi berganti dengan lenguhan dan desahan yg lirih.

Aku bangkit dr badannya sejenak utk melepaskan celanaku sampai akupun telanjang bulat. Kulihat ia sedikit kaget dan matanya terbuka melihatku seolah2 tak rela aku melepaskan tubuhnya. Namun secepat kilat setelah aku telanjang bulat aku kembali menggumulinya dan melumat bibirnya habis2an.

Kedua tanganku merangkulnya dengan memegang erat bahu dan belakang kepalanya. Kupeluk ia erat2 dan iapun membalas ciuman bibirku dengan hangat bahkan liar. Matanya terpejam dan kedua tangannyapun memeluk diriku dan kadang megusap punggungku.

Mulutku beralih ke payudaranya. Sekarang aku baru bisa melihat jelas bentuk payudara dan tubuhnya yg lain. Memang bukan bentuk yg ideal sebagaimana umumnya diceritakan di cerita2 saru lainnya. Payudaranya memang besar (aku tidak tau ukurannya) tapi sedikit turun dan tdk kencang.

Tubuhnya masih proporsional walaupun cenderung gemuk dengan adanya lipatan2 lemak di pinggangnya dan perut yg kendur karena bekas melahirkan (mungkin), namun kulitnya begitu halus. Mulutku lalu melumat puting payudaranya yg kiri dan tangan kiriku meremas payudara yg kanan.

Sedang tangan kananku bergerilya ke selangkangannya dan mengusap2 bagian yg masih terbungkus celana dalam tersebut.

Jari2 tanganku menemukan lubang pada robekan celana dalamnya yg sudah tua sehingga jari2ku tsb bisa mengakses ke bagian selangkangannya yang mulai lembab pd rambutnya yg kurasakan cukup lebat.

Jari2 kananku memainkan klitorisnya dan kadang2 kumasukkan ke dalam lubangnya sambil menggesaek2annya. Kurasakan desahan dan lenguhannya sedikit lebih keras menceracau. Sekilas kulihat kepalanya bergoyang ke kiri dan ke kanan dengan pelan tapi mulai liar.

Tangan kirinya dia angkat sehingga jarinya ada didekat telinga kirinya sambil meremas2 seprai dan ujung bantal tidak karuan. Tangan kanannya mengusap kepala dan menarik2 rambutku.

Akupun mulai tdk bisa menahan diri lagi karena penisku sudah berdiri tegak sejak tadi. Ukuran penisku biasa2 saja (sebetulnya aku agak heran dgn ceritaa erotis yg bilang sampai 20 cm, aku tdk pernah mengukur sendiri).

Kutarik celana dalamnya sampai lepas. Kemudian aku melepaskan tubuhnya dan mengambil posisi di antara dua pahanya.

Waktu kulepas tubuhnya sejenak tadi ia sempat tersetak dan matanya terbuka seolah2 bertanya kenapa. Tapi begitu melihat aku sudah dalam posisi siap mengeksekusi dirinya iapun mulai memejamkan matanya lagi.

Sambil kuremas2 payudaranya sebelum memasukan rudalku ke liangnya aku sedikit berbasa basi dan menanyakan apa ia ikhlas aku setubuhi malam ini. Dengan lirih ia mempersilakan dan bibirnya sedikit tersenyum.

Kedua tangannya menarik badanku dan akupun mulai memasukkan penisku ke lubangnya. Walaupun sudah lembab dan ia pernah melahirkan, ternayata aku tdk bisa langsunga memasukkan penisku. Sampai2 tangan wanita yg telah lama menjanda dan kehidupan sehari2nya begitu kolot ini ikut membantu mengarahkan rudalku ke lubangnya.

Rupanya nafsunya sudah membuat ia terlupa. Di luar terdengar hujan mulai turun dengan lebat menambah liarnya suasana di kamarku dan pintu kamarku masih terbuka krn aku yakin tdk ada siapa2 lagi di rumah tipe 60 milik orang tuaku ini.

Ujung rudalku mencoba merangsek kelubangnya scr pelan2 dgn gerakan maju mundur dan kadang2 berputar di area mulut lubangnya. Tidak terlalu lama rudalku mulai menembus liang senggamanya. Kepalanya bergerak ke kiri dan kanan.

Matanya merem dan kadang setengah terbuka. Tangannya ke sana kemari kadang meremas seprai dan ujung bantal, kadang meremas rambutku dan kadang mengusap punggung dan bahkan mencakar punggung atau dadaku.

Pinggulnya kadang menyentak maju menuju rudalku seolah2 sangat ingin agar rudalku segera masuk. Akhirnya rudalku yg sudah masuk sepertiganya ke liang senggamanya kucabut tiba2. Terlihat ia kaget dan membuka matanya.

Ia memanggil namaku dengan suara yg sudah dikuasai birahi dan bertanya ada apa. Namun sebelum selesai pertanyaannya aku langsung dengan cepat dan sedikit tekanan menghujamkan rudalku ke liangnya yg walaupun sedikit seret tapi akhirnya bisa masuk seluruhnya ke dalam lubangnya dan aku memeluknya dengan mukaku begitu dekat dengan mukanya sambil menatap wajahnya yg penuh kepasrahan namun juga dikuasai birahi yg kuat.

Ia tersentak dan melenguh keras ………….. aaaaaaaahh …. sejenak aku mendiamkannya dengan posisi seperti itu. Ia mencoba menggerakkan pinggulnya maju dan mundur dengan ruang gerak yg terbatas.

Aku pun mulai menggerakkan pinggulku ke belakang dan ke depan dengan gerakan pelan tapi pasti. Tanganku mulai mempermainkan kedua payudaranya dengan liar. Ia menceracau dan terus mendesah dan pinggulnya mencoba utk membawa diriku menggoyangnya lebih cepat lagi.Cerita Sex Terbaru

Entah beberapa kali namaku ia sebut. Ia juga menceracau ia sayang dan mencintaiku. Dan aku yg sudah terbawa gelombang birahipun tidak memanggil ia ?bibi? lagi (ia sebetulnya terhitung nenekku, namun krn usianya tdk terlalu tua maka ia sering dipanggil bibi). Ya … dalam keadaan birahi tsb aku juga kadang menceracau memanggil namanya saja. Seperti tdk ada perbedaan usia dan kedudukan di antara kami.

Entah berapa lama aku menggoyangnya dengan gerakan yang sedang2 saja, tiba2 kedua tangannya merangkul tubuhku utk lebih merapat dengan dia. Aku pun melepaskan payudaranya dan juga akan merangkul tubuhnya.

Kurasakan betapa lunak dan empuk tubuhnya yg agak gemuk dan memang sudah tidak terlalu sexy itu ketika kudekap. Semua bagian tubuhnya tidak ada yg kencang lagi.

Namun kelunakan tubuhnya dan kehalusan kulitnya ditambah pertemuan dan gesekan antara kulit dadaku dgn kedua payudaranya membawa sensasi yg luar biasa bagi diriku. Irama gerakan pinggulku dan pinggulnya tetap stabil.

Tiba2 ia mendesah dengan suara yg agak berbeda dan kedua matanya memejam rapat2. Ia mempererat dekapannya dan mengangkat pinggulnya agar selangkangannya lebih rapat dengan selangkanganku.

Setelah itu kedua kakinya mencoba mengkait kedua kakiku. Gerakan bibir dan raut mukanya menunjukan kelelahan tercampur dengan kenikmatan yg amat sangat. Rupanya ia sudah orgasme. Ia membuka matanya dan wajahnya ia dekatkan ke wajahku sambil bibirnya terbuka dan memperlihatkan isyarat utk minta aku cium.

Bibirkupun menyambar bibirnya dan saling melumat. Ketika lidahku masuk kemulutnya, ternyata ia sudah bisa mengimbangi walaupun dengan terengah2.

Terbayang reaksinya waktu orgasme tadi maka gairahku menjadi meningkat. Walaupun tau ia sudah orgasme beberapa saat setelah itu aku mulai meningkatkan kecepatan irama gerakan pinggulku utk membawa rudalku menghujam2 liang senggamanya.

Walaupun sambil berciuman aku tetap mempercepat gerakan pinggulku. Awalnya pinggulnya mencoba mengikuti gerakan pinggulku. Namun tiba2 ia melepaskan mulutku dan kepalanya bergerak kekiri dan diam dengan posisi miring ke kiri sehingga aku hanya bisa mencium pipi kanannya.

Matanya merem melek. Dekapan tangannya ketubuhkupun ia lepaskan dan ia angkat ke atas sehingga jari2 kedua tangannya hanya meremas2 seprai di atas kepalanya. Kedua kakinya berubah gerakan menjadi mengangkang dengan seluas2nya.

Aku jadi mempecepat gerakan pinggulku. Bahkan gerakan rudalku menjadi lebih ganas yaitu saat aku memundurkan pinggulku maka rudal keluar seluruhnya sampai di depan mulut liang senggamanya namun secepat kilat masuk lagi ke dalam lubangnya dan begitu seterusnya namun tdk pernah meleset.

Tangan kiriku kembali meraba payu daranya dan kadang2 ke klitorisnya. Ia menceracau dan kali ini tidak menyebut namaku namun berkali bilang ?aduh …. ampun … sayang …? atau ?kasian aku sayang? dan bahkan ia bilang sudah tidak tahan lagi. Namun aku tau ia terbawa kenikmatan yg luar biasa yang sekian tahun tidak pernah ia rasakan. Malam dingin dan AC di kamarku tdk bisa menahan keluarnya keringat di tubuh kami.

Tiba2 kembali ia melenguh, kali ini lebih keras dan mulutnya maju mencari bibirku. Ya, ia kembali orgasme. Aku tidak menghiraukan mulutnya namun lebih berkosentrasi utk mempercepat gerakan pantatku sambil aku putar.

Putus asa ia mencoba mencium bibirku ia rebah kembali, namun pd saat itu akupun mencapai puncaknya dan rudalku menyemburkan sperma yang banyak ke liang senggamanya. Sementara liang senggamanya berdenyut menerima sperma hangatku.

Aku terkulai di atas tubuhnya dengan rudalku masih di dalam liang senggamanya. Kami berpelkan dgn sangat erat seolah2 tubuh kami ingin menjadi satu. Kami berciuman dan saling membelai.

Berkali2 kami saling mengucapkan sayang. Iapun mengungkapkan betapa bahagianya ia krn selain bisa menolongku menyalurkan libidoku, juga ia merasa terpuaskan kebutuhan yang tdk pernah ia rasakan sekian tahu.

Apalagi ketika setelah itu ia semapat bercerita betapa almarhum suaminya begitu kolot dalam bercinta dan sekedar mengeluarkan sperma saja. Ia baru tau bahwa bercinta dengan laki2 dapat lebih nikmat dibanding yg pernah ia rasakan.

Kami tertidur sambil berpelukan. Paginya ketika terbangun jam 8 pagi kami bercinta lagi dengan sebelumnya menelpon ke tempat diklatnya utk memberitahukan bahwa ia tdk enak badan. Ia adalah tipe wanina yg juga agak kolot.

Beberapa variasi ia lakukan dgn kikuk. Ia sering tdk bersedia bila vaginanya aku oral dgn alasan tdk sampai hati melihat aku yg banyak menolongnya mengoral vaginanya. Tapi ia mau mengoral penisku kadang2. Biasanya ia mau kalau ia sudah tdk bisa mengimbangi permainanku sedang aku masih mau bercinta.

Selama sebulan ia tinggal di rumahku dan kami sudah seperti suami istri …. bahkan percintaan kami sering lebih panas. 2 hari setelah percintaan kami yg pertama aku malah sempat mengantar ia ke dokter utk pasang spiral agar tdk terjadi hal2 yg tdk diinginkan.

Hal yg kusuka darinya adalah ia ternyata pandai menyembunyikan hubungan kami. Jadi bila ada tamu atau famili datang ke rumahku, sikap kami biasa2 saja.

Memang aku sempat mendoktrin dia bhw hubungan kami ini adalah hubungan terlarang, namun krn awalnya menolongku maka tdk apa2 dilanjutkan krn ia harus mengerti dgn kebutuhanku sbg laki2 drpd aku kena penyakit bercinta di luaran maka ia tdk perlu tanggung2 menolongku.

Selain itu hal yg kusukai dr dia adalah sikapnya yg berbakti kepadaku bila kami berdua saja. Hampir semua permintaanku mau ia terima selama ia anggap permainan normal. Ia bilang itu ia lakukan krn aku banyak menolongnya.

Kadang2 aku memutarkan kaset video BF utk memperlihatkan beberapa variasi padanya. Aku bahkan sempat melakukan penetrasi di anusnya. Sebetulnya kesediaannya utk disodomi itu dilakukan dgn terpaksa krn pd saat kami melakukan foreplay ternyata ia menstruasi.

Melihat aku sudah di puncak birahi ia mencoba melakukannya dengan tangan dan mulut tapi tdk berhasil krn ia mmg tdk terlalu lihay. Akhirnya dengan dibantu hand body cream maka anusnya lah yg jadi sasaranku.

Sebetulnya aku kasian juga melihat ia menitikan airmata waktu aku mulai menusukan rudalku ke anusnya. Tapi karena aku sudah berada di ujung kenikmatan maka aku tetap melakukannya.

Krn di rumah hanya kami berdua maka kami melakukannya di mana saja, bisa di kamar mandi, bisa di depan TV, dan lainnya.

Hal yg paling mengesankan adalah suatu hari pada saat saya pulang jam istirahat siang, ternyata iapun baru pulang juga utk istirahat di rumah krn ada informasi instrukturnya akan datang terlambat sekitar setengah atau satu jam.

Baca Juga Cerita Sex Hadiah Ultah

Mendengar penyampaiannya itu aku langsung mutup pintu rumah dan menyergapnya. Aku baringkan ia di atas hambal di ruang tengah depan TV. Ia gelagapan dan berteriak2 senang sambil berpura2 protes.

Aku hanya menurunkan celana tidak sampai lepas dan iapun cuma kusingkapkan rok panjangnya dan melepaskan celana dalamnya. Baju PNS nya hanya kubuka kancingnya dan menarik BHnya ke atas. Kerudungnya aku biarkan terpasang.

Sehingga kamu bercinta dgn tdk sepenuhnya telanjang. Mungkin krn agak tegang permainan kami menjadi lebih lama dr permainan biasanya. Akhirnya kami istirahat di rumah dengan hanya makan nasi dan telur dadar krn waktu istirahat tersita utk bercinta.

Pada saat ia kembali ke kotanya kami masih berhubungan sebulan 3-4 kali dalam sebulan. Namun setelah aku pindah ke kota lain hubungan kami jadi sangat jarang. Terakhir ia menikah lagi dengan seorang duda yang usianya 7 tahun lebih tua dari dia.

Itupun ia terima setelah aku yg mendorong utk menerimanya wkt ia menceritakan bhw ada orang yg mau melamarnya.

Demikianlah ceritaku. Sebetulnya sampai saat ia bersuamipun aku tau kalau aku datang kepada dirinya dan ia punya waktu maka ia akan bersedia melayaniku. Tunggu kisah selanjutnya dariku semoga tidak ada yang tersinggung dalam ceritaku diatas tadi.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Doyan Seks

Cerita Sex Terbaru | Perkenalkan namaku Jihan,kelahiran bandung, umurku saat ini 24 tahun, aku kuliah disalah
satu perguruan tinggi dijakarta. Dijakarta aku mengontrak sebuah rumah yang lumayan mewah
untuk aku tempati bersama dengan teman-temanku. Dirumah yang lumayan mewah itu aku
temapati dengan 4 orang temanku yang sama juga wanita. Mereka semua cantik-cantik dan
seksi-sekdi karena mereka asli kelahiran bandung semua. Kalau dikampus kami selalu
berpakaian super seksi, jadi jika kami masuk kampus kami selalu menjadi pusat perhatian
coowk-cowok hidung belang. Namun kami cuek saja karena tujuan kami memang membuat mereka
nafsu kepada kita.

Cerita Sex Terbaru Doyan Seks
Perlu pembaca ketahui kalau kami berlima adalah teman dari SMA dan sekarang kuliah disatu
fakultas yang sama dan satu jurusan yang sama juga. Jadi kami berlima sudah sangat akrab
dan sudah sangat biasa sekali. Bahkan kami sudah tak segan-segn lagi melakukanhubungan Sex
diketahui teman-teman yang lain. Karena kami berlima adalah kumpulan gadis Sayang sama-
sama doyan ngesexnya, jadi kami biasa saja. tak jarang juga kami mengerjai teman cowok
kita dengan kita buat ngecrot sebanyak-banyaknya sampai habis spermanya.
Namun dari berbagai laki-laki yang kita ajak ngentot, aku hanya mengincar satu laki-laki
ang bernama Redi. Dia orangnya ganteng, badannya sixpack, suka dengan olah raga dan aku
berpikiran kalau Redi pasti ngentotnya sangat kuat. Itu Song menjadikanku ingin seklai
merasakan dientot oleh Redi. Dan akhirnya suatu siang ketika Redi selesai bermain basket,
aku langsung nyamperin dia. Waktu aku nyamperin Redi, aku menggunakan pakaian yang sangat
seksi sehingga bentuk lekuk tubuhku sangat kelihatan.dan tanpa basa-basi lagi aku langsung
mengajak Redi nanti malam untuk pergi, dan tanpa menolak Redi pun menyetujui ajakanku. Aku
tau Redi terus memandangi tubuhku, dan sebelum pergi aku berbisik pada Redi “Siapkan
tenaga kamu ya sayang”. Redi pun tersenyum dan aku pun langsung pergi.
Malam harinya Redi menjemputku, dan aku pun langsung mengajaknya kesebuah hotel yang sudah
aku pesan. Karena kurasa seluruh tubuhku tidak fresh aku pun pergi mandi. Sementara Redi
masih keluar untuk membelikan majalah dan camilan. Aku Mandi dengan air hangat dan
berendam sesaat. Setelah selesai aku mengenakan lingerie warna merah menyala Song sengaja
kubeli sebelumnya. Warnanya Song merah sangat kontras dengan kulitku yang kuning pasti
akan membuat siapa saja yang melihatku terangsang. Kemudian kupakai Kimono kamar mandi
dari hotel tempat kami menginap. Dan aku berbaring di ranjang sambil nonton TV.
Tak lama kemudian Redi kembali. Setelah meletakkan belanjaan dia pun pergi mandi. Sengaja
kumatikan lampu kamar kemudian lampu baca di meja kunyalakan remang-remang. Suasana ini
benar-benar romantis, kimono pun kubuka dan kulempar begitu saja. Kemudian kutata bantal
dan guling di ranjang sedemikian rupa sehingga aku bisa bersandar dengan enak. Kuusap-usap
tubuhku sambil memperhatikan lingerie yang baru pertama kali kupakai.Cerita Sex Terbaru
Tak lama kemudian Redi keluar dari kamar mandi sambil melilitkan handuk di pinggangnya.
Dia pun tercengang melihatku, kemudian sambil tersenyum dia berkata, “Kamu benar benar
sexy sayang..” Diapun mendekatiku sampai di bibir ranjang, aku pun berdiri dengan bertumpu
pada kedua lututku. Kubelai rambut Redi yang baru setengah kering, kuciumi wangi
rambutnya. Kemudian ciumanku pun turun, hidungnya kukecup, bibirnya kukecup dan kulumat
dengan mesra.
Dia melingkarkan tangannya di pinggangku sambil sesekali mengusap punggungku. Kurasakan
ciuman Redi makin hebat, lidah kami saling berpagutan, kurasakan bibirnya perlahan namun
pasti turun menjelajahi leherku Song membuat jantungku makin keras berdetak. Sementara
tangannya yang lain mengusap-usap buah dadaku Song kelihatan hampir tidak muat di dalam
lingerie yang kupakai karena ukurannya memang besar, 36B.
Kurasakan lidah Redi turun dari leher menyusuri dadaku kemudian tangannya menurunkan
lingerie-ku di bagian dada Song menyebabkan tersembullah dua bukit indahku. Matanya tak
pernah lepas dari dadaku sambil dia berkata, “Oh buah dadamu memang indah sayang.. aku tak
pernah sanggup menahan diriku bila melihatnya..” Aku pun hanya tersenyum sambil mataku
mengerling nakal, yang membuatnya makin tidak tahan. Dia meremas-remas dengan mesra buah
dadaku sambil dipilin-pilin putingnya.
Kemudian dia jilati bergantian sambil dikulumnya. Kulihat benar-benar tidak muat buah
dadaku dalam genggamannya. Ya inilah salah satu kebanggaan diriku, keindahan Song
kumiliki. Aku pun mengerang, “Aaacchh.. Redi.. kau pandai sekali menghisapnya.. aacchh..”
tanpa kusadari tanganku sudah membuka handuk yang dipakai Redi yang kubiarkan jatuh begitu
saja. Dan dapat kulihat jelas kejantanannya Song panjang dan besar telah berdiri dengan
tegak seolah-olah menantangku. Memang kuakui batang kejantanan Redi sangat besar,
panjangnya mungkin hampir 18 cm, dan hal inilah Song mungkin membuatku selalu ketagihan
untuk bermain Sex dengannya.
Kuusap-usap kepala kemaluannya, kurasakan ada lendir kenikmatan telah membasahi kepala
kejantanannya yang membuatku makin terangsang. Kutundukkan kepalaku lalu kujilat-jilat
kepala kemaluannya lalu seluruh batangnya kujilat sambil kuusap-usap. Kemudian kudorong
tubuh Redi sampai dia terduduk di sofa, lalu aku berjongkok di depannya, kujilati terus
batang kejantanannya kemudian kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sambil lidahku
berputar-putar di dalamnya. Kontan saja Redi mengerang, “Aahcchh.. sayaangg.. nikmatt
sekalii..” Aku merasakan batang kejantanannya semakin tegang, urat-uratnya mulai menonjol
keluar tentu saja aku semakin bergairah melihatnya.
Aku mulai mengeluar-masukkan batang kejantanan Redi, makin lama gerakanku makin cepat
sambil kugenggam dan kuputar-putar. Dia mengerang lagi, “Sayaang.. kamuu benar-benar
hebat.. aacchh..” Aku tak menghiraukannya, kukocok batang kejantanannya makin lama makin
cepat kemudian kuhisap-hisap, kurasakan tubuh Redi menegang, “Aku mau keluaarr saayy..
akuu nggaak tahann..” Makin kupercepat kocokan tanganku, kemudian kuhisap kuat-kuat batang
kejantanannya dan.., “Creett.. ccrereett..” Kurasakan air mani Redi memenuhi mulutku,
langsung kutelan sambil tetap kujilat batang kejantanannya kemudian kujilati seluruh
permukaan bibirku sambil kuremas-remas buah dadaku, kulihat Redi lemas sesaat.
Saat aku sedang asyik meremas-remas buah dadaku sendiri, sambil kulirik dia dengan
pandangn sayu dan sexy. Tiba-tiba Redi mengangkat tubuhku dan membaringkannya di ranjang.
Dia mengulum buah dadaku sambil dihisapnya kemudian perlahan ciumannya turun mencium
lingerie di bagian perutku sambil tangannya merambat ke bagian kemaluanku dan mengusap-
usap klitorisku yang rasanya sudah membesar. Aku menggeliat sambil mengerang, “Aacchh..
Redi.. nikmat..”

Kemudian dia berdiri dengan berlutut di ranjang, dia lepaskan celana dalam merahku yang
sangat sexy itu. Dia usap-usap klitorisku Song memang bersih dari rambut-rambut. Kemudian
pelan namun pasti dia jilat klitorisku sambil jari tengahnya dia masukkan ke liang
kewanitaanku. Benar-benar nikmat kurasakan, kugigit bibirku sambil tanganku tak henti-
hentinya memilin putingku sambil sesekali kujilati buah dadaku sendiri. Karena buah dadaku
besar, aku tidak kesulitan untuk menjilatinya. Sementara Redi sedang sibuk di bawah sana,
membuatku menggelinjang-gelinjang kenikmatan.

Aku pun tak sabar lagi, aku berkata pada Redi, “Ayo.. Redim.. masukkan Penismu.. aku..
akuu..” rupanya Redi telah paham maksudku, sebelum aku menyelesaikan kalimatku.. tiba-
tiba.., “Slepp..” aku memekik, “Aaacchh.. yeeahh..” sambil menahan nikmat yang luar biasa
kudapat. Belum sampai selesai kurasakan nikmat, Redi sudah menggoyangkan batang
kejantanannya keluar masuk dari liang senggamaku dengan sangat cepat, rupanya dia masih
ingat seperti itulah favoritku. Aku memang suka digoyang sangat cepat dari pertama
sehingga rasanya luar biasa nikmatnya.Cerita Sex Terbaru

Goyangan Redi pun makin cepat. Kurasakan batang kejantanannya sangat keras menghujam di
dalam liang kewanitaanku. Aku pun hanya bisa memekik, “Redi.. aachh.. nikmat sekali
sayangg.. pelermu emmang nikmat..” Redi pun tak bereaksi mengurangi goyangannya, makin
lama makin cepat dia bergoyang sampai aku berkata, “Rediiiii.. aku mau keluarr sayaangg..
akuu nggak tahann..” dia pun berkata, “Kita sama-sama sayaang..” batang kejantanan Redi
makin cepat ritmenya.

Kemudian kurasakan nikmat yang luar biasa, tubuhku menegang, melengkung hingga bagian
dadaku terbusungkan, “Aaacchh.. Rediiii.. aku keluarr..” Kurasakan liang kewanitaanku
sangat hangat. Tiba-tiba Redi menghentikan goyangannya dan tubuhnya menegang juga,
“Aachh.. akuu juga sayang..” dan, “Creett.. crett..” Air mani Redi kurasakan menyemprot
dinding rahimku, terasa sangat hangat, mengalir perlahan di dalam liang kewanitaanku.
Kemudian kami berdua tergeletak sambil dia terus menciumiku dan membisikkan kata-kata
cintanya, diusap-usapnya rambutku yang membuatku ketiduran sejenak.

Ketika aku terbangun, aku langsung menuju kamar mandi untuk berbilas. Kuisi bed tub dengan
air panas sampai penuh kemudian kumasukkan aroma parfume kesukaanku dengan sedikit minyak
lalu aku berendam di dalamnya, benar-benar nikmat. Aku hampir ketiduran ketika kurasakan
ada jari-jari halus membelai dan mengusap rambutku.

Kubuka mataku, kulihat Redi sedang berjongkok di sana, masih dalam keadaan telanjang
bulat. Kulihat senyumannya yang mesra. Kemudian dia mencium keningku, terus menyusur
hidungku hingga akhirnya kami berciuman lagi. Tangannya mengusap-usap buah dadaku, membuat
birahiku bangkit kembali. Kemudian kuusap-usap batang kejantanannya yang memang sejak dia
berjongkok telah tegak berdiri.

Dia masuk ke bed tub, aku pun menggeser badanku hingga aku terduduk di tepi bed tub.
Kemudian dia naikkan pahaku sampai posisiku mengangkang, kutarik batang kejantanannya
sampai menyentuh kemaluanku lalu kuusap-usapkan di klitorisku. Aku menggelinjang
kenikmatan. Perlahan aku masukkan kepala kejantanannya di depan liang senggamaku dan Redi
mendorong pantatnya yang otomatis menyodokkan batang kejantanannya ke liang kewanitaanku.

“Aaachh.. kamu nakal Redi..” erangku. Kemudian bibir kami saling berciuman dengan
ganasnya, saling lumat dan saling memagut. Sementara itu kurasakan gerakan Redi sudah
makin cepat dan cepat, dia naikkan kaki kiriku ke bahunya sambil setengah melingkar ke
lehernya. Dia gerakkan memutar pantatnya, kuremas-remas buah dadanya sambil kami terus
berciuman. Tiba-tiba dia melepas ciumannya dan.., “Aaacchh.. sayaang..” dia memekik sambil
memeluk erat tubuhku.

Kurasakan kebali air maninya membasahi dinding rahimku. Kemudian kucium dia dengan mesra
sambil kubelai-belai. Kudorong dia sampai dia terlentang dia. Lalu aku aku menikmati
Penisnya yang masih tegang dan menjilat sisa spermanya yang masih tersisa, kusedot dan
kukocok lagi agar semakin keluar. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama. Aku
menyabuni dia dan dia menyabuniku bergantian. Rupanya air hangat membuat dia terangsang
dan membuat kami tak tahan kami bergumul lagi di kamar mandi.

Paginya penghuni kos kuceritakan malam yang dahsyat bersama Redi. Ini membuat mereka
penasaran. Aku yang hanya mengenakan lingeri seksi bercerita ke yang lain, sementara Redi
masih terkapar setelah semalam kuhajar habis habisan beberapa ronde. Kami yang hanya
mengenakan pakaian dalam seadanya antusias mendengar ceritaku.

Disaat bersamaan Redi muncul hanya mengenakan celana pendek. Tubuhnya yang atletis
kelihatan sekali. Aku menahan air liur untuk menikmati seperti semalam. Ingin sekali aku
menelanjanginya lagi, sayang pagi ini bukan jatahku. Sesuai perjanjian pagi adalah milik
bersama dan Redi berhak memilih siapa diantara kita. Redi duduk diantara kami bertiga yang
hanya mengenakan pakaian dalam yang seksi.

Haaai … pagi, sapanya. hai juga sapa kami dengan penuh arti. Rupanya dia terangsang
melihat kami hanya mengenakan pakaian seksi. Aku bisa melihat dari Penisnya yang mulai
mengeras dari celana yang dipakainya. Kamu ngaceng ya … kata Rita. Boleh dong aku
merasakannya ….. video tips oral seks mengulum penis Seperti tak sabar … Windi mendekati
dan tanpa basa basi, mendekat dan memegang Penis Redi dan membuka celana Redi .

Wowwwww …. indah sekali. serempak kami berkomentar. Windi Song sudah dekat Redi dengan
sigap meremas Penis Redi sementara tangan meremas dada Redi Song bidang. Ini Penis yang
gue cari. kata Windi. Sayagnnya pagi ini aku hanya bisa menyaksikan aksi mereka. Kali ini
aku di tugaskan merekam adegan mereka.

Windi yang sedari tadi asik dengan Penis Redi langsung memainkan dan memilinya sementara
Redi terlihat mendesah merasakan kenikmatan. Dilepasnya celana Redi dan Penisnya yang
sudah ngaceng langsung mengacung berdiri dengan gagahnya. wowwwwwww …. Windi makin
antusian dan meremasnya ujung Penis Redi. Sambil memainkannya dia mulai menjilati tubuh
Redi mulai perut, dada dan lehernya.

Sampai akhirnya dia melumat habis-habisan bibir Redi, sementara tangan kirinya masih
meremas dan memilin Penis sementara tangan kanan mencengkeram leher Redi. Redi pun
kewalahan meladeni Windi yang makin liar tak terkendali. Sementara kami hanya melongo
adegan mereka. Kami memang hanya menyaksikan saja dan menikmati aksi mereka, agar bisa
menikmati pemandangan indah ini dan tidak mengganggu kenikmatan Windi.Cerita Sex Terbaru

Lagi asik-asiknya melihat adegan Windi tiba-tiba aku dikejutkan kedatangan temanku Soni
dan Ilham. Aku lupa memang sengaja mengundangnya untuk melepaskan gairahku. yang tak
kuduga mereka datang berdua.

Suasana rumah kos yang sepi sangat mendukung aksi kami merangsang kami. Kemudian aku ajak
mereka ke kamarku. Tak menunggu lama, aku mendorong Soni di ranjang segera kulumat
bibirnya. Baju yang seksi yang kukenakan sudah aku tanggalkan tinggal celana dalam dan BH
hitam yang menempel. Sementara Ilham masih melihat aksi kami.

Tak tinggal diam kuajak dia join. Di sana tubuhku aku menikmati lagi dan lagi. Aku pun
makin menikmatinya juga. Karena gairah kami yang tinggi maka kami lakukan berulang-ulang.
Sampai disaat kuhisap milik mereka dan tiada cairan yang mereka keluarkan di mulutku dan
liangku. Kurasakan tak ada semburan.

kuterdiam menahan nafas dan agak terkaget dengan sentuhan Soni. Kurasakan putingku
mengeras dan menegang membuat aliran darahku terangsang keseluruh tubuh. Rasanya nyilu dan
nikmat membuat seluruh tubuhku merinding dan lemas. Perlahan mengalir ketonjolan didekat
saluran kencingku. Kemudian kurasakan bibir vagina dan anusku berdenyut-denyut. Kusadari
aku terangsang. Untung Soni tak menyentuh selangkanganku.

“Udah Son, lepasin tangannya dong!” ucapku sambil kedua tanganku melepaskan kedua tangan
Soni dari dadaku. Walaupun sebenarnya kusuka, tapi kutolak karena aku terangsang.
Kurasakan sebuah bibir mencium kupingku. Mataku melirik ke arah wajah tersebut dan kulihat
sekilas wajah Ilham. Sesaat kuterdiam kembali. Nikmat di dalam darahku mengalir kembali.
Bibir Ilham kemudian melumat daun telingaku.

Kurasakan nikmat dan lembut mulut Ilham dan membuatku tidak dapat mengelak dan menolak.
Perlahan lidah Ilham menjulur masuk ke lubang telingaku. “Aaahh..” hanya itu yang bisa
kuucapkan. Daguku terangkat tinggi. Kurasakan putingku mengeras dan menegang menjadi
sensitif. Kurasakan nyilu dan nikmat di putingku.

Tampaknya Soni tak mau kalah. Segera tangannya meremas-remas dadaku. Perlahan kurasakan
mulut Soni melumat bibirku. Lidahnya menjilati semua yang ada di mulutku. Aku hanya bisa
terdiam tak bergerak, kurasakan pikiranku melayang jauh. Birahiku mengalir di dalam
darahku. Tubuhku semakin sensitif dan haus akan sentuhan. Terlintas di pikiranku berharap
mendapatkan yang lebih lagi. Kurasakan buaian tangan Ilham di pahaku sehingga membuat
daerah sensitif di selangkanganku semakin menjadi. Kurasakan rokku perlahan diangkat
Ilham. Tangannya mengelus-elus pahaku dari daerah paha luar, dalam dan sampai di belahan
selangkanganku.

Kedua tangannya menggerayangi buah dadaku. Kurasakan putingku menegang nyilu yang nikmat.
Birahi mengalir dalam darahku membuatku terangsang. Kemudian kami bertiga duduk. Dan tak
lama kemudian tubuhku kali ini dirangkul oleh Ilham. Tangannya mengelus dan meraba pahaku,
kemudian perlahan menyusup di pahaku. Tak lama kemudian celana dalamku yang membentuk
belahan kemaluanku terlihat jelas. Tangannya bergerak dari bagian paha luar, dalam, dan
selangkanganku. Terasa bibir vaginaku berdenyut dan sensitif. Sebenarnya tanpa mereka
sadari aku sedang menikmati kejadian ini dan aku terangsang. Aku berusaha menyembunyikan
perasaan ini.

“Vina.. Paha kamu mulus.. putih.. kulit kamu lembut ya,” sahut Ilham dengan kedua tangan
Song menikmati tubuhku. Sesaat kemudian kurasakan tangan Soni mendekap salah satu buah
dadaku yang sedang terangsang. Sesaat nafasku tertahan kemudian batinku terdiam. Kurasakan
nikmat di dadaku. Putingku sedang dialiri darah birahi. Perlahan daguku terangkat tinggi.
Akhirnya nafasku berburu.

rahasia birahi pria wanitaTampaknya Soni tahu bila aku terangsang. Tanpa basa basi lagi
aku melakukan permainan selanjutnya. Perlahan tangan Soni yang mendekap dadaku turun dan
menyusup bhku. Kurasakan tangan Soni menyentuh kulit perutku dan menyusup sampai mendekap
dadaku yang tertutup BH dan kemudian meremas-remas. Daguku terangkat tinggi. Kemudian
bibir Soni kurasakan mengecup dan mencuimi leherku. Mataku terpejam dan kugigit lembut
bibir bawahku.

“Oouuhh..” dengan pelan desahan itu keluar dari mulutku. Semakin kukeluarkan suara dari
mulut maka semakin mereka menjadi. Kurasakan tali BH-ku terlepas dan BH-ku mengendor.
Entah siapa yang melakukannya. Kurasakan tangan Soni mendekap dadaku secara langsung.
“Aahh,” kurasakan. Dadaku diremas-remas lagi dan kemudian kedua putingku dimainkan oleh
Soni. Nikmatnya!

Perlahan BH dan kaosku diangkat. Udara pun menyentuh putingku langsung dan merangsang
tubuhku. Celana dalamku dibuka Ilham. Kaos dan BH-ku dilepas Soni. Rokku tidak
ketinggalan. Pakaian yang menyelimuti tubuhku berserakan entah berada dimana.

Akhirnya tiada sehelai kainpun di tubuh ini. Semakin tubuhku polos semakin buaian udara
merangsang tubuhku. Rasanya tubuh ini ingin dinikmati. Perlahan tangan Ilham membuat
kakiku mengangkang lebar. Rasanya buaian angin merangsang paha dalam dan daerah kemaluanku
dan membuatku berharap untuk mendapatkan kenikmatan. Kurasakan bibir Ilham menyentuh dan
mengecup bibir vaginaku. Daguku terus terangkat tinggi dan dadaku reflek membusung seakan
menyodorkan diri. Kurasakan seperti ada setrum Song mengalir dari bibir vagina ke seluruh
tubuh.Cerita Sex Terbaru

“Oouuhh..” dengan panjang kuucapkan. Kurasakan tangan Soni meremas dadaku dan memainkan
putingku. Ah, dua titik sensitifku terangsang. Dengan reflek dadaku kubusungkan sesampai-
sampainya. Tampaknya Soni tidak diam melihatku begini. Segera ia menghisap salah satu
putingku lagi. Ah, sekarang ketiga titik sensitifku terangsang. Kurasakan jari-jari Ilham
perlahan masuk ke liang vaginaku. Lalu keluar lagi dan akhirnya keluar masuk dengan cepat
dan serakah. Kurasakan birahiku melayang dan terangsang membuatku pasrah dan menikmati
cara mereka yang sedang menikmati tubuhku. Kurasakan kemaluanku basah. Anusku juga terkena
air yang mengalir.

Tampaknya Ilham mengetahui hal ini. Perlahan salah satu jarinya masuk ke anusku. Semakin
lama anusku licin dan jari Ilham dapat keluar masuk mudah. Akhirnya jari-jari Ilham keluar
masuk dikedua liang tubuhku. Nikmat kurasakan dan entah mengapa semakin kusodorkan kedua
liangku ke arahnya. Bibir Ilham menikmati daerah pinggang dan perutku. Aah, seperti
listrik mengalir dalam darahku dan juga daerah daerah tubuhku Song mereka sentuh.

Tunjukkan aksi liar anda pada suami Akhirnya kuterbaring dan kulihat dia melepaskan
celananya. Kulihat miliknya terhunus dan ia tujukan ke liang vaginaku. Setelah itu dia
kutelentangkan dan kukerjai dia habis-habisan. Kurasakan sentuhan miliknya di bibir
vaginaku. Perlahan-lahan masuk. Dagu dan dadaku terangkat tinggi.

“Aaahh..” kuucapkan sambil akhirnya milik dia menancap dalam di liang vaginaku. Kemudian
ia keluar-masukkan. Kurasakan gesekan Penisnya keluar masuk. Nikmat rasanya sampai-sampai
anusku berdenyut-denyut. Mataku setengah terpejam dan kadang-kadang tubuhku goyang karena
tak tahan merasakan nikmat. Sekilas terlihat Soni melepaskan celananya.

Kulihat miliknya lalu ia tempelkan ke mulutku. Kurasakan di bibirku dan tampaknya aku
menyukainya. Perlahan miliknya dimasukkan ke dalam mulutku. Entah mengapa mulutku
terangsang. Lalu kudekap milik Soni dengan tanganku. Kuayun-ayunkan dan kuhisap dengan
mulutku. Kurasakan seluk beluknya dan kunikmati dengan lidah dan mulutku. Kujilat,
kuhisap, kutelan dan seterusnya.

Beberapa saat kemudian kurubah posisiku jadi mengungging. Dengan begini mulutku dapat
menikmati milik Soni yang terhunus. Perlahan kurasakan kenikmatan yang berbeda. Milik
Ilham perlahan ia cabut dari liang vaginaku Kadang ia keluarkan dulu dan kemudian dia
tancapkan lagi. Tampaknya ia sengaja. Karena setiap tancapan aku mendesah karena merasakan
nikmat.

jadilah dewi sex Beberapa saat kemudian kurasakan banyak cairan yang menyembur dari milik
Soni. Karena kubenar-benar terangsang maka kurasakan nikmat. Lalu kutelan dan entah
mengapa malah membuatku tambah terangsang. Setelah habis kulepaskan hisapanku. Soni
terdiam. Ilham menarik pundakku. Sehingga ia dapat memelukku dari belakang. Tangannya
meraba-raba dadaku.

Kurasakan ia berdiri dan aku tergantung di miliknya yang menancap. Kulihat Soni
menghampiriku lagi. Kurasakan miliknya ia tancapkan ke liang vaginaku. Ah, aku diapit.
Kurasakan kedua liangku mereka masuki. Dan akhirnya kami sama-sama sampai puncak dan puas.

Baca JUga Cerita Seks Rayuan Mami

Karena sudah malam akhirnya kami jalan keluar bertiga. Kami jalan-jalan dengan mobilku
yang kaca filmnya hampir 100%. Kami main di utara Jakarta. Kemudian kami buat mobil goyang
sampai jam 04:00 pagi. Tentu kami melakukan istirahat. Dan kami keluar dan balik jam 04:00
lebih. Tampaknya gairah seumur kami memang fit. Ilham dan Soni bergiliran menyetir.

Dan diperjalanan tiada sehelai kainpun di tubuhku. Kondisi kaca mobil yang memungkinkan
sehingga selepas dari mojok aku pun masih bercinta dengan mereka. Sampai-sampai penjaga
karcis pun tidak melihat tubuh polosku. Diperjalanan aku duduk di belakang dan mereka
bergiliran bercinta denganku.
Mungkin karena tubuhku yang lebih unggul dari cewek-cewek lain jadi mereka tidak menyia-
nyiakan kesempatan yang jarang ini. Dan mereka terus menikmati tubuhku.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

SPG Pengoda

Cerita Sex Terbaru | Entah dari mana asalanya, tiba-tiba suatu siang saat aku sedang santai aku mendapatkan
telpon dari seorang laki-laki yang aku gak kenal. Nmaun dari pembicaraanya dia seperti
sudah mengetahui semua tentangku. Terlihat dari cara dia menanyakan apa saja sepertinya
dia sudah mengetahui siapa aku, namun dia berlagak begok. Tapi aku cuek saja dan aku pun
menanggapi telponnya dengan baik. Karena terdengar dari suaranya seperti laki-laki yang
mapan dan kaya, soalnya pas ngobrol ditelpon dia mengajakku ketemuan disebuah restoran
elit, jadi gak mungkin jika dia tidak orang kaya.

Cerita Sex Terbaru SPG Pengoda
Namaku Morin, umurku 21 tahun, aku mempunyai badan yang bagus. Tubuhku langsing, tinggiku
lumayan, bentuk lekuk tubuhku juga oke, jadi setiap laki-laki pasti melirikku karena aku
selalu berpakaian super seksi. Selain itu aku juga bekerja menjadi sebuah SPG suatu
produk. Selain sebagai SPG, untuk memenuhi gaya hidupku yang mewah aku juga menjajakan
tubuhku kepada om-om mata keranjang yang banyak duitnya. Aky mengenal pekerjaan sampingaku
sejak beberapa tahun yang lalu saat aku terdesak kebutuhan dan temanku yang mengajarinya.
Dan sampailah sekarang pekerjaan sampingan itu masih aku jalani demi mencukupi kebutuhanku
yang mewah.
Setelah laki-laki yang menelponku tadi mengajakku ketemu, aku pun mengiyakannya dan kami
pun berjanjian untuk ketemu di resto malam ini. Aku pun berdandan sangat seksi sekali
dengan Omaianku untuk menarik perhatian om-om. Dengan gaun pendek warna merah super ketat,
dan belahan dada yang cukup lebar sehingga membuat payudaraku sangat kelihatan sekali,
pastinya om-om yang akan kutemui akan langsung bergairah melihatku. Akhirnya kita pun
ketemu direst yang ditentukan, aku melihat sosok laki-laki yang belum tua banget sekitar
43 tahunan, dengan pakaian yang sangat rapi, wajahnya juga sangat cooll abis, membuatku
pun seketika senang melihatnya.
Akhirnya kita dudu berdua, ngobrol kesana kemari. Namun diobrolan kita om-om itu selalu
memandangi bagian dadaku yang terbuka, aku sudah mengetahui kalau om itu sudah terpikat
denganku. aku pun melanjutkan obrolan kita dengan nada yang lebih mesra dan tentunya lebih
intim. Hingga akhirnya om itu mengajakku pergi kesuatu took tempat penjualan HP mewah.
Disana sambil terus memuji kecantikanku, om ganteng itu membelikanku sebuah Hp keluaran
terbaru.
Makasih ya Om, Om baik amat sih mau beliin Aku hp baru, triji lagi. Dia hanya tersenyum
dan mengajak aku makan, tentunya bukan makanan yang dijual di resto ku. Sambil makan dia
terus mengajakku guyon, orangnya menyenangkan. Kamu besok kerja jam berapa Morin,
tanyanya. Besok Aku off Om. emangnya kenapa. Aku mau ngajak kamu jalan, kalo besok kamu
off kan gak usah buru-buru pulang. Jalan kemana Om, aku sudah menduga apa jawabannya.
Pastinya akan ngajakin aku ngentot, apa lagi kalo gak itu. Wow.., mobilnya keren banget
Om. Sama kaya orangnya kata ku setelah kami sampai di mobilnya. Aku duduk di depan
disebelahnya. Tak lama kamipun meluncur meninggalkan mal. Dia mulai mengelus-ngelus paha
ku yang masih tertutup celana jeans. Tentunya elusannya tidak terlalu terasa karena masih
terhalangi kain jeans celanaku. Dia membawaku ke apartemennya. Tak lama kami sudah sampai
di apartemen.
Kita turun ke basement, parkir mobil dan menuju lift. Dia langsung memijit lantai
apartmentnya dan lift meluncur ke atas. Apartmentnya type studio sehingga hanya ada satu
ruang yang multi fungsi, kamar mandi dan pantri yang merangkap dapur. Dia merebahkan diri
di ranjang. Sementara aku pergi ke kamar mandi. Ketika muncul kembali, aku hanya berbalut
handuk kemudian ikut rebahan diranjang bersamanya. Dia melingkarkan tangannya pada pundak
ku dan mengelus-elus nya.
Tak lama dia mulai menciumi bibir ku sambil meraba-raba toket ku. Dia membuka belitan
handuk sehingga aku langsung bertelanjang bulat. Dia melotot melihat jembutku yang lebat.
Langsung diciumi dan dijilati toket ku dengan rakus. Dihisap hisapnya pentil ku. Jarinya
meraba bibir Vagina ku yang dipenuhi dengan jembut yang lebat. Akupun melenguh nikmat
ketika jarinya menemukan itilku. Sementara itu, toket ku masih terus dijilati dan diemut
pentilnya. Cerita Sex Terbaru
Aku yang sudah sangat bernafsu kemudian berbalik menindih tubuhnya. Dengan cepat aku
melucuti kancing kemejanya. Kuhisap pentilnya, sementara tanganku melucuti celananya.
Morin buka dulu ya Om kataku sambil bangkit duduk dan membuka seluruh pakaiannya. Dia
tinggal bercelana dalam, dan tampak Penisnya mencuat keluar tak mampu tertampung didalam
celana dalam. Penis Om gede banget, panjang lagi kataku sambil mengelus-elus Penisnya dari
balik celana dalam. Akupun kemudian membuka celana dalamnya, dan Penisnya yang sudah
ngaceng keras tampak berdiri tegak dihadapannya.
Gila.. Gede banget.. Bikin Morin nafsu.. kataku sambil menundukkan kepala mulai menjilati
dan kemudian mengulum Penisnya. Dia mengelus- elus rambutku yang panjang. Kadang tangannya
berpindah ke toketku yang sekal dan mempermainkan pentilnya. Morin.. Enak banget Morin..
desahnya, aku terus menjilati Penisnya. Ih.. Om, gede banget… Memang kamu belum pernah
liat yang besar begini? Belum Om.. Punya cowok Morin nggak sebesar ini. jawabku. Arghh..
Enak Morin. erangnya lagi. Kujilatinya lubang kencingnya dan kemudian kukulum Penisnya
dengan bernafsu.

Sementara itu batang Penisnya kukocok sambil sesekali kuremas perlahan biji pelernya. Dia
keenakan ketika aku mengeluar masukkan Penisnya dengan mulutku. Dia mengusap-usap rambutku
dengan gemas. Ruangan segera dipenuhi oleh erangannya. Saat aku menghisap Penisnya,
kepalaku maju mundur, toketku pun bergoyang. Dengan gemas diremasnya toketku. Morin..,
jepit Omai toketmu pintanya. Aku langsung meletakkan Penisnya di belahan toketku, dan
kemudian dia mengenjot Penisnya diantara toketku.

Enak banget sshh.. Dia seperti tak kuasa menahan rasa nikmat itu. Setelah beberapa lama,
dia menyodorkan kembali Penisnya ke mulutku. Aku menyambutnya dengan penuh nafsu. Setelah
beberapa lama, aku menaiki tubuhnya dan mengarahkan Penisnya ke Vaginaku. Aku menurunkan
tubuhku dan Penisnya mulai menerobos Vaginaku yang sempit. Ooh.. besar banget nih Penisnya
Om.. Ahh.. desahku ketika Penisnya telah berhasil memasuki Vaginaku. Tapi enak khan..
tanyanya menggoda Iya sih..Aduh.. Oh.. Sstt.. Hah.. Hah.. erangku lagi ketika dia mulai
menggenjot Vaginaku dari bawah.

Dia memegang pinggangku sambil terus mengenjot Vaginaku. Sementara aku menyodorkan toketku
ke mulutnya. Dia segera menjilati toket ku. Om.. Gimana Om.. Enak khan ngentotin Morin?
tanya ku menggoda. Aku masih meliuk-liukan tubuhku. Dia pun terus mengenjot Vaginaku dari
bawah, sambil sesekali tangannya meremas toketku yang berayun-ayun menggemaskan. Setelah
bosan dengan posisi itu, dia membalikkan tubuhku sehingga dia berada diatas. Segera dia
menggenjot Penisnya keluar masuk Vaginaku sambil menciumi wajahku.

Ehmm.. Sstt.. Om.. Enak.. Ohh. Penis Om gede banget, Vagina Morin sampe sesek rasanya Om,
gesekan Penis Om terasa banget di Vagina Morin. Mau deh Morin dientot Om tiap malam, Aku
melenguh keenakkan. Ayo isap pentil Morin Om perintahku. Diapun kemudian menghisap
pentilku sambil terus menggenjot Vaginaku. Tak lama tubuhku mengejang, dan aku mengerang
dan menggelinjang ketika nyampe. Terasa Vaginaku berkedut2.

Morin, enak banget, Penisku seperti sedang diemut, nikmat banget rasanya, luar biasa
empotan Vagina kamu. Dia mengeluarkan Penisnya dari Vaginaku dan aku kusuruh menungging
membelakanginya. Dengan gaya doggy style dia mengentoti ku dari belakang. Aduh.. Om.. kuat
banget.. Ohh.. erang ku ketika dia mengenjot Vaginaku. Gila.. Vaginamu enak banget Morin..
katanya. Dia memegang pinggul ku, terkadang meremas pantatku yang membulat.

Aku pun menjerit nikmat. Toketkupun tampak bergoyang-goyang menggemaskan. Bosan dengan
posisi ini, dia kemudian duduk di kursi. Aku lalu duduk membelakanginya dan mengarahkan
Penisnya ke dalam Vaginaku. Dia menyibakkan rambutku yang panjang dan menciumi leher ku.
Sementara itu aku bergerak naik turun. Tangannya sibuk meremas toketku. Ahh.. Ahh.. Ahh..
erangku seirama dengan goyangan badanku diatas tubuhnya.

Terkadang erangan itu terhenti saat disodorkannya jemarinya untuk kuhisap. Beberapa saat
kemudian, dihentikannya goyangan badannya dan dicondongkannya tubuhku agak ke belakang,
sehingga dapat menghisap toketku. Dengan gemas dilahapnya bukit kembarku dan sesekali
pentilku dijilatinya. Eranganku semakin keras terdengar, membuat dia menjadi kembali
bernapsu. Setelah dia selesai menikmati toket ranumku, kembali aku mengenjot tubuhku naik
turun dengan liar.
Binal banget kelihatannya. Cukup lama dia menikmati perngentotan dengan aku di atas kursi.
Lalu dia berdiri, dan kembali berciuman dengan aku sambil dengan gemas meremas dan
menghisap toketku. Dia ingin segera menuntaskan permainan ini. Lalu aku direbahkan di atas
ranjang. Dia kemudian mengarahkan Penisnya kembali ke dalam Vaginaku. Ahh.. erangku
kembali ketika Penisnya kembali menyesaki Vaginaku.

Langsung dia mengenjot dengan ganas. Erangan nikmat mereka berdua memenuhi ruangan itu,
ditambah dengan bunyi derit ranjang menambah panas suasana. Aku menggelengkan kepala ke
kanan kekiri menahan nikmat. Tanganku meremas-remas sprei ranjang. Om.. Morin hampir
sampai Om.. Terus.. Ahh.. Ahh jeritku sambil tubuhku mengejang dalam dekapannya. Aku telah
nyampe. Dia menghentikan enjotannya sebentar, dan aku pun kemudian lunglai di atas
ranjang.

Butir keringat mengalir diwajahku. Toketku naik turun seirama dengan helaan nafasku. Dia
kembali menggemasi toketku dengan bernafsu. Dia mulai lagi mengenjot Vaginaku sambil
sesekali meremas toketku yang bergoyang seirama enjotannya. Dia terus mengenjotkan
Penisnya keluar masuk Vaginaku sampai akhirnya ngecretlah pejunya di dalam Vaginaku. Aku
terkapar karena kenikmatan dan lemas. Beberapa saat kemudian dia mulai menciumiku sambil
mengusap-usap pahaku, dan kemudian mengilik Vaginaku dengan jemarinya. Ehmm.. erangku saat
itil diusap-usap dengan gemas. Eranganku terhenti karena dia menciumku dengan penuh napsu.
Tangannya meremas2 toketku yang besar menantang. Om kuat banget sih , baru ngecret sudah
mau ngentot lagi ucapku lirih.

Iya habis pengen diempot Vagina kamu lagi, nikmat banget rasanya bisiknya. Desahanku
kembali terdengar ketika lidahnya mulai menari di atas pentilku yang sudah menonjol keras.
Dihisapnya dengan gemas gunung kembarku hingga membuat tubuhku menggelinjang nikmat.
Gantian dong Morin bisiknya setelah puas menikmati toketku yang ranum. Kami pun kembali
berciuman sementara aku meremas Penisnya yang mulai membengkak. Aku pun kemudian
mendekatkan wajahku ke Penisnya, dan mulai mengulum Penisnya.Cerita Sex Terbaru

Sambil menghisap Penisnya, aku mengocok perlahan batangnya. Dia mengelus-elus kepalaku
ketika aku sedang mengemut Penisnya. Dia sudah ingin ngentot lagi dengan aku. Aku disuruh
duduk membelakanginya di pangkuannya. Dia mengarahkan Penisnya kedalam Vaginaku. Ah..
desahku ketika Penisnya kembali menyesaki Vaginaku. Aku kemudian menaik-turunkan tubuhku
di atas pangkuannya. Dia pun tak tinggal diam, aku diciuminya ketika aku sedang mengenjot
Penisnya dalam jepitan Vaginaku.

Sambil menciumi aku, tangannya memainkan itilku. Ah.. Terus Om.. Morin mau nyampe..
desahku. Semakin cepat dia mengusap itilku, sedangkan tubuhku pun semakin cepat menggenjot
Penisnya. Ahh.. erangku nikmat saat aku nyampe. Tubuhku mengejang dan kemudian terkulai
lemas diatas pangkuannya. Kembali terasa Vaginakua berkedut2 dengan keras. Setelah reda
kedutan Vaginaku, Penisnya dicabut dari Vaginaku, masih ngaceng keras dan berlumuran
cairan Vaginaku.

Aku ditelentangkan dan segera dia menaiki tubuhku. Pahaku sudah mengangkang lebar. Dia
tidak langsung memasukkan Penisnya kedalam Vaginaku, tetapi digesek-gesekkan dahulu di
sekitar bibir Vaginaku hingga menyentuh itilku. “Om.. Aduuhh.. Aduuhh Om! Sshh..
Mmppffhh.. Ayo Om.. Masukin aja.. Nggak tahann.. aku menjerit-jerit tanpa malu”. Udah
nggak tahan ya.. Morin, cepat banget sudah napsu lagi.. jawabnya. Tiba-tiba dia langsung
menekan sekuat tenaga.

Aku sama sekali tak menyangka akan hal itu, sehingga Penisnya langsung melesak ke dalam
Vaginaku. Penisnya kembali menyesakiVaginaku yang sempit itu. Dia mulai mengenjotkan
Penisnya naik turun dengan teratur sehingga menggesek seluruh lubang Vaginaku. Aku turut
mengimbanginya, pinggulku berputar penuh irama. Bergerak patah- patah, kemudian berputar
lagi. Efeknya luar biasa, kedutan Vaginaku kembali terasa. Morin, nikmat banget deh
empotan Vagina kamu, katanya terengah.

Aku semakin bergairah, pinggulku terus bergoyang tanpa henti sambil mengedut-ngedutkan
otot Vaginaku. Akkhh.. Morin.. Eennaakkhh.., hebaathh.. Uugghh.. erangnya berulang-ulang.
Dia semakin kuat meremas2 dan memilin2 pentilku dan bibirnya terus menyapu seluruh wajahku
hingga ke leher, sambil semakin mempercepat irama enjotannya. Aku berusaha mengimbangi
keluar masuknya Penisnya didalam Vaginaku dengan goyangan pantatku. Sepertinya dia
berusaha keras untuk bertahan, agar tidak ngecret sebelum aku nyampe lagi.

Baca JUga Cerita Seks Tante Muontok

Penisnya terus mengaduk2 Vaginaku semakin cepat lagi. Vaginaku terasa makin berkedut,
kedua ujung pentilku semakin keras, mencuat berdiri tegak. Langsung pentilku disedot kuat2
kemudian dijilati dengan penuh nafsu. Om..! Lebih cepat lagi doonng..! teriakku sambil
menekan pantatnya kuat2 agar Penisnya lebih masuk ke Vaginaku. Beberapa detik kemudian
tubuhku bergetar hebat, diiringi dengan cairan hangat menyembur dari Vaginaku. Bersamaan
dengan itu, tubuhnya pun bergetar keras yang diiringi semprotan pejunya ke dalam Vaginaku.
Aku pun mengerang tertahan. Dia langsung memeluk tubuhku erat-erat, dengan penuh perasaan.

Aku membalas pelukannya sambil merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kakiku melingkar di
sekitar pinggangnya, sementara bibirnya terus menghujani sekujur wajah dan leherku dengan
ciuman. Aku masih bisa merasakan kedutan Vaginaku. Setelah beristirahat sejenak, kami
segera membersihkan diri dengan di kamar mandi. Aku belum pernah merasakan sedemikian
nikmatnya dientot lelaki.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.