Pijatan Pria Perkasa

Cerita Sex Terbaru | Berterimakasih aku diberi suami yang kaya dia berprofesi sebagai pengusaha , kami sudah mempunyai dua
anak yang mana kebetulan kesemuanya adalah cowok dan usianya sudah cukup dewasa mereka memilih untuk
bersekolah di luar negeri, sedangkan suamiku orangnya cukup sibuk dengan usahanya.

Cerita Sex Terbaru Pijatan Pria Perkasa

Akhirnya tinggallah aku sendiri dirumah dengan segala kesepian, apalagi jika pagi hari aku selalu
termenung, karena dirumahku yang besar tinggal hanya aku sendiri ditemania seorang pembantuku, jika
malam hari pun sama setelah pembantuku habis beraktifitas mereka langsung istirahat , cuman acara
televisi yang selalu setia menemaniku.

Karena semua acara sudah aku hafal dan semua menjadi tidak menarik lagi. Aku mencoba untuk mulai
beraktifitas dengan tetangga, tapi menjadi percuma karena tetanggaku semua sibuk dengan urusan masing
– masing. Karena stress di rumah, aku memutuskan untuk pergi ke tempat sahabatku Lena, di Jakarta. Hal
itulah yang membuat aku berubah total dan drastis.

Hai Len, udah tidur belon?

Belon, lagi nonton TV. Ada apa ? Koq tumben kamu malem malem nelpon.

Gue lagi stress banget nih, sejak anak-anak pergi ke Singapore di rumah sepi banget. Mana Ruben gak
pulang-pulang. Boleh gak gue nginep di rumahmu ?

Jelas bolehlah, kamu kayak ama siapa aja. Kita khan udah kayak sodara.

Iya tapi gue khan takut ngeganggu elo en suami kamu. ( Lena anaknya dua satu cowok, satu lagi cewek.
Yang cowok kuliah di Amerika, sedangkan yang cewek udah nikah trus ikut suaminya ke Aussie )
Its oke koq, William lagi pergi ke Amrik mungkin 2 3 minggu lagi baru pulang.

Ya udah kalo gitu, besok jemput gue di airport ya. Gue naek pesawat paling pagi.

Oke, ntar pagi gue suruh sopir standby di bandara.

Itulah pembicaraan singkat dengan sahabatku malam sebelum keberangkatanku.

Ketika mobil berhenti tepat di depan pintu rumah, ku lihat Lena bergegas menghampiriku, lalu kami
berpelukan sambil bercipika cipiki. Wah wah makin cantik dan sexy aja nih kata Lena sambil menatapku
dari atas sampai ke bawah.

Ah, biasa aja, kamu sendiri juga oke , spa di mana ? Gue pengen di pijit nih biar relax. Ah bisa aja
deh, gue cuma luluran aja di rumah.

Kalo cuma pijit sih, Iwan juga bisa. Yang ngelulur en mijitin aku khan si Iwan. jago lho, di jamin
ketagihan deh.

Iwan .. ? Siapa Iwan ? Sopir pribadi gue, yang tadi ngejemput kamu.

Sekarang kamu ke kamar, ntar gue suruh si Iwan ke kamar kamu Tapi Len.., gue khan malu. Masak yang
mijit cowok, masih muda lagi. Udah kamu tenang aja, ntar gue temenin deh biar kamu nggak risih

Sesampainya di kamar, aku berbaring sejenak membayangkan Iwan yang akan memijitku, menyentuh bagian-
bagian tubuhku yang sudah lama tidak disentuh oleh suamiku. Orangnya masih muda kira-kira umur 25
tahun, tinggi sekitar 177 cm, berat sekitar 70 kg, berkulit sawo matang tapi bersih sehingga memberi
kesan macho, dengan rambut berpotongan rapi, sopan dan ramah terlebih sorot matanya yang tajam dan
rahang yang memberikan kesan gagah.

Apabila dalam setelan safarinya, terlihat seperti seorang bodyguard. Sehingga aku merasakan ada suatu
desiran aneh dalam diriku. Seperti adrenalin yang bergejolak, membuatku darahku bergejolak, dan aku
pun terbuai dalam lamunanku sendiri.

Toktoktok suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku. Siapa ? Iwan, bu. Lalu akupun melangkah dan
membuka pintu. Ku lihat Iwan sudah berganti pakaian, dari setelan safari berganti dengan celana jeans
dan kaos ketat tipis warna putih yang semakin memperlihatkan otot-otot lengannya yang kekar, juga six
pack perutnya terlihat menonjol.

Aku sempet berpikir, koq kayak model iklan susu L-men, tadi kayak body guard. Hebat juga Lena nyari
sopir pribadi, jangan-jangan dia sopir plusnya Lena, tapi segera ku tepis pikiranku.

Mari masuk, lho.. bu Lena mana ? tadi sedang terima telpon, saya disuruh duluan, jawab Iwan dengan
sopan. Hm, ya udah kamu tunggu sebentar saya ganti dulu. Iya bu, permisi, jawabnya.

Lalu aku pun berjalan ke kamar mandi, setelah pintu ku tutup, ku buka pakaianku. Ku pandang tubuhku
dari kaca besar yang terletak di atas wastafel. Ku putar ke kiri dan ke kanan, benar juga apa yang di
katakan sahabatku tadi.

Tubuhku, walaupun sudah beranak dua masih terlihat seperti iklan Tropicana Slim, memang agak montok
sedikit membuat terlihat lebih sekal. Di usia yang hampir memasuki kepala empat, dengan tinggi 169 cm
dan berat 53 kg, di tunjang dengan payudara 34 B, aku masih tidak kalah dengan anak-anak remaja
sekarang.

Maklumlah aku sering spa untuk mengurangi stress yang ku alami, tak heran jika kulitku pun putih
mulus. Bahkan selulitku telah ku buang melalui operasi di Singapore setelah aku melahirkan anak yang
kedua.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Lalu kuperhatikan wajahku, meski ada sedikit keriput samar di daerah mata, tapi menurutku wajahku
masih cukup cantik. Karena di kala aku pergi shopping atau sekedar jalan-jalan di mall, banyak lelaki
termasuk remaja melirik ke arahku, bahkan ada di antara mereka bersuit ke arahku.

Ku libatkan handuk di sekeliling tubuhku, lalu kurapikan rambutku, aku pun berjalan ke luar.
Ketika ku tutup pintu kamar mandi dari luar, Iwan bangkit berdiri dan menatapku. Ku lihat dia terpana
melihatku yang hanya berbalut selembar handuk dengan rambut yang tergerai di bahu.

kenapa Wan ? Eh, enggak bu.

Ibu terlihat cantik sekali, mirip cerita bidadari yang di filem filem.

Ah, kamu bisa aja Wan, pinter ngerayu.

Udah berapa pacar yang kena ama rayuan kamu? kataku sambil duduk di springbed.

Enggak ada bu, saya gak punya pacar. Dulu waktu sma pernah punya pacar, tapi pas lulus langsung di
nikahin sama bapaknya.

Bapaknya gak mau anaknya pacaran sama orang miskin kayak saya.

Ibu mau dipijit sekarang ? Ehm, boleh deh kataku sambil berbaring. Iwan pun melangkah ke kasur sambil
membuka tutup body lotion.

Permisi bu, lalu kurasakan tangan Iwan menyentuh telapak kakiku. Ada rasa geli dan nyaman ketika Iwan
memijit telapak kakiku. Setelah beberapa menit, pijitan mulai naik ke betis dan setengah pahaku,
karena separuh pahaku yang atas masih terlilit handuk.

Hem, benar juga yg dibilang Lena, nyaman juga pijitannya. Tapi koq Lena gak nongol-nongol, sahabatku
itu kadang kalo nelpon bisa ber jam-jam lamanya, paling cepat 1 2 jam. Ah terserahlah, aku udah gak
peduli karena terhanyut dalam pijitan-pijitan Iwan, sehingga tanpa sadar akupun terlelap.

Entah sudah berapa menit, tiba-tiba aku merasa ada yang memanggilku. Bu..bu..Vina ya, ada apa jawabku
dalam keadaan setengah sadar.

Maaf, saya buka handuknya ya bu. Kakinya udah selesai dipijit, sekarang mau mijit punggungnya Ya,
silahkan jawabku spontan. Ketika tangan Iwan menyentuh bahu dan pundakku, kesadaranku mulai pulih.

Aku teringat keadaan saat ini, di mana Lena masih belum selesai menerima telepon. Sedangkan aku hanya
berdua dengan Iwan, sedangkan tubuhku hanya bagian depan yang tertutup, karena aku berbaring
tengkurap, sebagian dari payudaraku yang tertekan pasti terlihat.

Berbagai perasaan terbersit dalam hatiku, karena ini pengalaman pertamaku disentuh oleh lelaki selain
suamiku. Biasanya aku selalu dipijit oleh wanita, hal inilah yang membuatku menolak saat sahabatku
menyarankan Iwan untuk memijitku.

Dengan pemijat segagah Iwan, dan juga setelah sekian lama aku belum melakukan hubungan intim hal ini
membuat hatiku berdebar-debar. Antara rasa malu dan nafsu yang mulai menghinggapi diriku.

Hilang sudah rasa nyaman, berganti dengan perasaan aneh yang perlahan muncul seiring dengan pijatan
Iwan. Sehingga saat perasaan aneh itu sudah menguasai diriku, tanpa sadar aku mulai mendesis kala
tangan Iwan mengenai daerah-daerah sensitifku.Cerita Sex Terbaru

Dia mengurut dari pinggul bawah ke atas, lalu tangannya beralih menuju pundak, ketika tangannya
menyentuh leherku, aku langsung menggelinjang antara geli dan nafsu. Di situ merupakan daerah sensitif
keduaku, di mana yang utama adalah clitorisku.

Sehingga aku semakin liar mendesis dan tanpa sadar aku berbalik. Dengan napas tersengal-sengal ku buka
kelopak mataku, kutatap Iwan yang menatapku dengan posisi berdiri diatas lututnya. Ku lihat peluhnya
bercucuran sehingga kaosnya basah oleh keringat, membuat tubuhnya jadi semakin sexy.

Aku sudah kehilangan akal sehatku, sehingga aku sudah tak ingat lagi bahwa tubuhku yang telanjang kini
terpampang jelas di hadapan Iwan. Iwan pun seolah mengerti akan keadaanku lalu di ambilnya handuk yang
tadi melilit tubuhku.

Di lapnya keringat di wajah, lalu ketika dia membuka kaosnya langsung aku ambil handuk ditangannya. Ku
seka keringatnya sambil kuraba tubuhnya, karena tubuh suamiku sangat berbeda dengannya.

Kuraba dadanya yang bidang, lalu tangan kiriku turun hingga six packnya sambil kuciumi dadanya.
Sedangkan tangan yang satu lagi membelai punggungnya yang juga berotot. Ketika tangan kiriku meraih
kancing celana jeans nya, tangan kanannya menangkap tangan kiriku, lalu tangan kirinya meraih
pinggangku.

Sambil menarik pinggangku ke atas, dilumatnya bibirku. Oohh.. aku merasakan sentuhan yang berbeda dari
yang pernah aku rasakan. Kubalas dengan melumat bibir bawahnya, lalu kurasakan lidahnya menerobos
masuk ke dalam mulutku, kami saling melumat.

Lalu di rebahkannya aku, dan dia membuka kancing celananya. Pemandangan itu sungguh erotis sekali di
hadapanku, aku bangkit lagi dan ku elus celana dalamnya yang terlihat kepenuhan itu. Ku cium bagian
atasnya, tak tercium bau kejantanannya, tampaknya dia cukup merawat miliknya itu.

Ku kecup kepalanya sambil ku pelorotkan celana dalamnya. Oohh, gelegak nafsuku semakin menggelora.
Segera kumasukkan batangnya ke dalam mulutku, ku sedot keluar masuk, ku dengar rintihannya yang
membuatku semakin panas.

Ketika ku lihat ke atas, tampak dia terpejam menikmati sedotanku. Setelah ku hisap selama kurang lebih
sepuluh menit, Iwan menghentikan gerakanku. Di lumatnya lagi mulutku sembari membaringkan aku di
tempat tidur.

Lalu dilumatnya leherku, sehingga aku kembali menggeliat liar. Ekhs.., wan Ku cengkeram sprei tempat
tidur, sementara tangan yang satu lagi mencengkram punggungnya. Tampaknya Iwan sudah mengetahui
kelemahanku, dia segera berpindah untuk melumat bukit kembarku.

Lidahnya melumat habis kedua bukitku beserta ujung ujungnya. Sementara tangannya terus turun meluncur
melalui perutku, sampai pada bukit kecilku yang berbulu tipis yang kini sudah semakin basah.

Aku memang selalu rajin mencukur bulu jembutku, karena aku suka memakai celana dalam G-string.
Tangannya kini sudah mencapai lipatan vaginaku, dan tersentuhlah clitorisku. Aku langsung tersentak,
seperti terkena setrum ribuan volt. akhs.. wan jeritku sambil meremas rambutnya.

Sementara tangan Iwan bermain di selangkanganku, lidahnya kini turun ke perutku, bermain sebentar di
seputar perut lalu kembali turun ke vaginaku. Kedua belah tangannya memegang kedua belah pahaku,
sambil di pandanginya meqi ku yang basah oleh cairan kewanitaanku.

Meqi bu Vina indah sekali.. perkataan itu seakan memberi suntikan gairah sehingga ku berkata dengan
merintih ayo wan.. jangan di liatin aja langsung di benamkannya bibirnya ke dalam meqi ku, sementara
hidungnya mengenai clit ku, sehingga aku langsung tersentak mendongak ke atas.

Di julurkannya lidahnya menyapu bagian dalam vaginaku, sehingga aku merasa seperti ada yang
menggelitiki memekku itu. oohhh.terus wan..terus. rintihku sambil terus meremasi rambut di kepalanya.

Tangannya menggapai kedua belah payudaraku, sambil meremasi sesekali dia pelintir kedua pentilku.
Membuatku menjadi semakin liar, dan ku rasakan badai kenikmatan yang terus menggelora di dalam diriku.

Sampai akhirnya saat bibir iwan mengecup lalu menghisap clit ku, aku tersentak sedemikian hebatnya
sambil menjerit Aaakkhhsss wwaaannnn ku jepit kepalanya sambil kuangkat pinggulku tinggi tinggi, kedua
tanganku menjambak rambutnya.

Iwan pun tak henti hentinya terus menusuki memekku dengan lidahnya sembari memutarkan kepalanya,
dihisap dan dijilatinnya hingga habis cairan yang keluar meleleh dari memekku, aku pun serasa terbang
di awan-awan.

Seketika itu tubuhku melemas, iwan pun merangkak naik ke arahku, di peluknya diriku, di kecupnya
keningku lalu dilumatnya bibirku. Akupun membalasnya dengan melumat kembali bibirnya yang menurutku
cukup sexy untuk dilumat.

Kami saling berpandangan beberapa saat, aku serasa kembali menemukan sesuatu yang kini mengisi
relung-relung hatiku yang sepi. Masukin kontolmu wan, tapi pelan-pelan dulu ya. Aku masih agak lemas
nih kataku dengan lirih di telinganya.

Baik, bu. Jangan panggil ibu terus ah, gak enak didengernya. Maukah kamu memanggilku sayang ? Baik,
sayang. Aku masukin ya. He eh, tapi pelan pelan lho dan kurasakan kepala kontolnya yang mengkilap
merah menempel pada kemaluanku.

Ada rasa berdebar di hatiku, inilah kejantanan selain milik suamiku yang beruntung dapat memasuki
liang senggama milikku. Kurasakan perih ketika kepalanya masuk sedikit di bibir lubangku wann,
pelann.. agak perih nih.

Iya sayang, ini juga pelan-pelan koq. Iwan kembali menekan pantatnya, dan penisnya kurasakan semakin
menyeruak masuk ke dalam memekku. Akupun spontan memeluk iwan aakh..wann. tahan sedikit sayang!
Iwanpun menghentakkan pantatnya dengan sekali hentakan dan seketika kurasakan perih yang kurasakan
saat keperawananku hilang.

Iwan pun mengangkat pantatnya pelan-pelan, sehingga aku merasa memekku seperti tersedot keluar seiring
dengan kontol iwan. Lalu ditekannya kembali kontolnya ke dalam memekku, rasa perih yang semula kurasa
itu hilang berganti sensasi nikmat di kala punya iwan keluar masuk dengan berirama menggelitiki
dinding kewanitaanku.

Akh enak wan.teruss sayang. memekmu seret banget yang, kontolku kayak di urut nih dilumatnya kembali
bibirku, kamipun berpagutan sambil bergoyang pelan. Setelah beberapa saat iwan mengentotiku dengan
irama pelan, yang membuatku seakan sedang bercinta dengan kekasih yang telah lama tak bersua, gairahku
timbul bersama dengan kekuatan yang mulai pulih setelah orgasme tadi.

Dengan berpelukan, ku gulingkan tubuhnya ke sampingku, kini posisiku ada di atas tubuhnya dengan penis
tetap tertancap di memekku. giliranku sayang.. , aku ingin memberikan kamu kenikmatan, seperti yang
udah kamu berikan kepadaku.

Ku tekan dadanya yang bidang dengan kedua tanganku, lalu ku angkat pelan pelan pantatku Oookhh.. iwan
memegang kedua tanganku sambil matanya membeliak kenapa sayang ? kontolku kayak di sedot ke atas.

Akupun tersenyum sambil menurunkan kembali pantatku, ku lakukan beberapa saat, hingga ku lihat iwan
pun merem melek keenakkan. Sesekali ku goyangkan pantatku ke kanan dan ke kiri.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Lena pun masuk sambil ketawa-ketawa Wah, enak koq gak ngajak-ngajak.

Gimana ? bener khan yang gue bilang, iwan tuh jago banget, gue aja udah gak tau berapa kali gue di KO
in dia.

Iya Len, kamu dapet dari mana sih ? rahasia donk, ya gak say ? jawabnya sembari mencium iwan.Cerita Sex Terbaru

Mereka pun berpagutan, lalu Lena berhenti dan melepas pakaiannya. Dikangkanginnya muka Iwan dengan
posisi berhadapan denganku. Iwanpun tanpa disuruh langsung dilahapnya memek Lena, sehingga Lena pun
mendesis keenakan.

Buah dada ku disambar oleh Lena dan dihisap hisapnya, tangan yang satu memilin milin putingku. Hal ini
membuatku merem melek keenakan, sungguh suatu sensasi luar biasa timbul dalam diriku, inilah threesome
pertamaku.

Gairahku terus memuncak sehingga datanglah gelombang orgasme ku yang ke dua. Lena dan Iwan seperti
mengetahui akan keadaanku, akupun dipeluk oleh Lena dan dikulum nya bibirku.

Ada perasaan yang sulit diungkapkan ketika Lena menciumku, tapi yang kuingat adalah gelora birahi
membara yang menuntunku menuju gerbang orgasme.

Iwan pun menyambut hentakanku dengan mengangkat pantatnya ke atas sehingga batangnya terbenam habis ke
dalam memekku dan menyentuh G-spot ku.

Akupun mengerang panjang Aaakkkkhhhh.. cairan orgasme ku mendesir keluar membasahi kontol Iwan, akupun
terkulai dalam pelukan Lena. Lena memandangku sambil membelai rambutku, dia menciumku mesra. Akupun
membalasnya, aku merasa bahagia seperti menemukan kembali cinta yang hilang.

Aku membaringkan diriku ke sebelah, ku lihat Lena mengulum batang kemaluan Iwan. Ehm.. peju mu enak
banget Vin aku hanya tersenyum mendengar perkataan sahabatku itu. Lalu Lena pun berubah posisi, dia
berbalik menghadap Iwan, di enjotnya kontol Iwan.

Dengan liar ia bergoyang sambil mulutnya terus menceracau dan mendesis, payudaranya yang satu dihisap
iwan, yang satu putingnya di pilin pilin. Lalu tubuhnya bergetar hebat, dicengkeramnya pundak Iwan
Ooohhhh.

Wwaannnn. aakkuuu kelluuaarrrr.. Iwanpun lalu bangkit, sambil mengangkat tubuh Lena dia membaringkan
Lena lalu menggenjotnya. Sodokannya begitu cepat sehingga tubuh Lena terguncang guncang.

Lalu diapun mengerang Aaakkkkhhhh.. bbbuuuu. Aakkuuu uuddaahh mmooo kelluuaarrrr.. Lena dengan sigap
langsung menyambar kontol Iwan dan mengulumnya. Iwan pun langsung mengejang, seketika ditariknya
kepala Lena sambil menyemprotkan pejunya ke dalam mulut Lena.

Tampak cairan kental keputihan meleleh dari sela sela bibir Lena. Akupun beringsut maju, turut serta
mengulum batang dan peju Iwan. Akhirnya kami bertiga tidur bareng dalam keadaan bugil.
Itulah awal cerita yang membawaku ke dalam petualangan sex yang lebih liar. Mohon saran, kritik dan
komentarnya, supaya di tulisan selanjutnya bisa lebih baik dari sekarang.

Pintu kamarku tiba-tiba terbuka, tampak wajah cantik Lena di balik pintu. Udah siap belon ? Bentar
lagi, gue belon make bedak nih. Gue tunggu di mobil ya. Lena segera menghilang dari balik pintu.
Ku oleskan bedak tipis pada wajahku, ku pandang cermin, aku cukup puas dengan riasan yang ku pakai.

Aku tidak suka merias wajah secara berlebihan, paling hanya menggunakan bedak, lipstik dan sedikit
bloss on, itupun dengan olesan tipis. Ku ambil tas tangan yang tergeletak di meja, lalu kulangkahkan
kaki menuju pintu.

Mobil meluncur membelah jalanan kota Jakarta, kami menuju ke arah Kota. Di jalan Mangga Besar, kami
membelok ke arah Lokasari Plaza. Setelah Iwan memarkirkan mobil, kamipun berjalan-jalan di daerah
sekitar situ.

Ada banyak tempat judi ketangkasan di daerah ini (pada waktu itu belum ada larangan seperti sekarang
ini), tempat demi tempat kami masuki, rupanya Iwan hobi bermain judi ketangkasan. Lena pun sepertinya
sudah tak asing dengan tempat tempat seperti ini, karena ku lihat beberapa orang menyapanya dengan
sopan.

Iwan memutuskan akan bermain di salah satu tempat, dia berbicara kepada Lena lalu Lena memberikan
sejumlah uang dan kartu ATM kepadanya. Lena mengajakku keluar, kamipun keluar masuk di discotheque
yang berada di daerah yang sama.

Satu demi satu tempat itu kami masuki, aku merasa pengap dengan keadaan di dalam discotheque tersebut.
Asap rokok, musik House yang hingar bingar, orang-orang yang berjoget sampai untuk jalan pun susah.

Ada beberapa cowok yang mendekati dan berusaha mengajak kami berkenalan, ada yang menawarkan minuman,
bahkan ada yang menawarkan inex (exstacy). Lena hanya tersenyum dan tertawa sambil terus berjalan,
sesekali berhenti karena ada yang dia kenal.

Aku heran dan takjub kepada sahabatku, koq bisa ya dia seperti ini tapi aku tidak mengetahui sama
sekali. Apakah aku yang naif dan terlalu mudah dibohongi, atau dia yang hebat dalam bersandiwara. Kalo
dia berprofesi sebagai aktris, aku rasa udah banyak dia sabet piala-piala penghargaan.

Handphone Lena berdering, dia masuk ke dalam toilet, supaya dia dapat menjawab panggilan itu.
Sekeluarnya Lena dari dalam toilet, dia mengajakku keluar.

Setelah di luar, dia bercerita bahwa yang tadi menelepon adalah temannya yang lagi bete di rumah. Lalu
setelah Lena menceritakan bahwa ia bersamaku, temannya itu mengundang ke rumahnya, katanya ingin
berkenalan denganku dan akan mempersiapkan Welcome Party buatku.

Kami mendatangi Iwan di tempatnya bermain ketangkasan, setelah kami menemukannya Lena meminta kunci
mobil. Kamipun bergegas pergi dari tempat itu menuju rumah kawan Lena.

Koq, kamu nyupir sendiri ? Kenapa gak pake Iwan ?

Gak pa pa, dia tu kalo udah kena maen, mo sampe besok juga dia mah betah. Lagian kita khan mo
ngerayain Welcome Party buat kamu. Kata temen gue, partynya khusus cewek aja.

Aku jadi penasaran, party macam apa nih ? masak cuma cewek aja yang boleh.

Mobil yang kami tumpangi mulai berbelok memasuki gerbang perumahan teman Lena, kami berhenti sebentar,
setelah security menanyakan indentitas dan maksud kedatangan kami, kamipun diperbolehkan masuk.

Kami tiba di depan sebuah rumah yang cukup megah dan luas, mobil langsung masuk ke pekarangan dan
berhenti tepat di depan pintu garasi. Rumah rumah di komplek itu tidak mempunyai pintu pagar, tapi
berhalaman taman yang cantik cantik dan menarik.

Lena mengetuk pintu rumah itu, temannya yang membuka pintu. Cantik juga, tubuhnya tinggi semampai,
bodynya langsing kulitnya putih, biasalah ciri khas keturunan Tionghoa. Hai, apa kabar ? Wah temen
kamu cantik Len.

Katanya sembari cipika cipiki dengan Lena, lalu dia menjabat tanganku sambil bercipika cipiki denganku
Selamat datang ya, gue Jane Vina jawabku singkat. Mari masuk, gak usah sungkan-sungkan, anggap aja
rumah sendiri.

Lena masuk sambil ngobrol dengan Jane langsung menuju ke suatu ruangan. Sementara aku memandang
sekeliling dinding yang penuh dengan lukisan lukisan wanita. Ada yang berdua, bertiga, berempat bahkan
yang rame- rame pun ada.

Waktu ku perhatikan lukisan lukisan itu, aku merasa janggal, kenapa wanita wanita dalam lukisan
semuanya tak berbusana, paling banter terlilit kain itupun masih menonjolkan bentuk tubuh yang sexy.
Vin, ngapain kamu ? tegur Lena tiba tiba yang mengejutkanku.

Ah elo Len, ngagetin aja, untung gue gak jantungan. Koq rumahnya sepi sih Len ? Khan Jane tinggal
sendiri di sini.

Lha suami ma anaknya mana ? Dia gak punya anak, udah cerai ama suaminya gara-gara gak bisa ngasih
keturunan. Koq gak nikah lagi ? Dia khan cantik, masa gak ada cowok yang mau. Dia pernah coba tapi
malah dia lebih sering di sakitin.

Ada yang cuma mau hartanya, ada yang suka maen cewek, yang terakhir yang paling parah, suka mukulin.
Makanya dia lebih pilih hidup sendiri, dia udah trauma ma cowok.

Apa karena itu, lukisan lukisan ini semua gambarnya cewek ? Hei, lagi pada ngapain sih di sini ?
Ngobrolnya di dalem aja yuk ! Tiba tiba Jane muncul sehingga pertanyaanku tak terjawab oleh Lena,
kamipun masuk mengikuti Jane.

Kami duduk di sofa panjang dan lebar, yang ukurannya hampir mirip spring bed seukuran anak remaja. Di
depan kami terdapat meja yang panjang dan lebarnya mengikuti ukuran sofa, di samping kiri ada sebuah
mini Bar.

Pembantu Jane, kira-kira berumur 19 tahun berwajah ayu, rambutnya panjang lurus sebahu, kulitnya sawo
matang, berkaus putih ketat sehingga menonjolkan payudara yang berukuran sedang tapi tampak padat dan
kencang.

Celana pendeknya ketat membuat paha dan betisnya, yang kata orang Jawa mbunting padi, terpampang sexy
dan indah. Dia sedang membuatkan minuman bagi kami, tampaknya dia cukup terlatih dalam hal meracik
minuman. Kami pun ngobrol sambil nonton TV Plasma yang menyiarkan acara luar negeri.

Yanti berjalan ke arah kami sambil membawa snack, sebuah pitcher berukuran besar dan empat gelas
crystal, rupanya Yanti ikut nimbrung bersama kami. Setelah semua minuman sudah dituang, Jane mengajak
kami melakukan

Kamipun mereguk minuman kami masing-masing, bau wiskhy tercium ketika gelas itu menyentuh bibirku,
tapi rasanya manis, sedikit agak keras ketika mengalir di tenggorokan, langsung berasa hangat ketika
sampai di perut.

Dituangnya kembali minuman ke dalam gelasku, sekarang gantian Lena yang mengajak Kamipun terlibat
dalam perbincangan seru, seakan kami sudah kenal lama, beginilah wanita kalo udah ngumpul. Gelas demi
gelas minuman telah kami teguk bersama, makin lama obrolan kamipun udah mulai ngawur.Cerita Sex Terbaru

Kepalaku sudah mulai pening, akupun bersandar pada sandaran sofa. Acara TV yang dari tadi tidak kami
tonton sudah berubah, sekarang mereka menyiarkan film percintaan dengan adegan sex yang tidak
tersensor.

Ku tonton film dengan keadaan setengah mabuk, ada desiran rangsangan yang merambati diriku. Ku
pejamkan mataku, aku merasa seperti aku yang berada dalam film itu. Sentuhan tangan aktor di film itu
seperti nyata merabai paha, membelai kepala dan wajahku.

Kurasakan ciumannya lembut, melumat bibirku, aku semakin terbuai. Tangannya naik dari paha ke
payudaraku, meremasinya membuatku mendesah nikmat. Ku rasakan kancing celana jeansku berusaha dibuka,
tampaknya tidak berhasil sehingga aku mencoba membantunya.

Saat aku menyentuh kancing celanaku, tersentuh olehku tangan halus yang berkuku, sehingga aku membuka
mataku. Oohh.. ternyata yang aku kira aktor itu adalah Jane. Aku terkejut dan berusaha bangun, tapi
tubuhku masih lemas sehingga hanya kepalaku yang terangkat.

Ku arahkan pandang ke samping, ku lihat Lena pun tengah bercumbu dengan Yanti. Pakaian mereka sudah
berantakan, berserakan di sekeliling mereka. Pemandangan ini membuat gairahku menggelora, ku palingkan
wajah ke arah Jane yang telah berhasil membuka celana jeansku.

Ku peluk Jane, ku tarik wajahnya mendekat ke mukaku, ku lumat bibirnya yang merah dengan rakus dan
liar, diapun tak kalah seru membalas ciumanku. Tanganku meluncur turun dari punggung ke arah bongkahan
pantatnya yang bahenol.

Jane sudah melepas celananya dari tadi, dia hanya mengenakan BH dan celana G-String warna merah, yang
kontras dengan warna kulitnya sehingga membuatnya semakin seksi. Kuremasi pantatnya, ku tarik tali
celana dalamnya, sehingga bagian depannya masuk ke belahan memeknya yang sudah basah dari tadi,
menggeseki kelentitnya.

Janepun tak tinggal diam, tanggannya meluncur turun masuk ke dalam celana dalamku. Diremasinya bukit
kemaluanku, tangannya liar mengobok obok vaginaku, jarinya lincah bermain di itilku, sesekali keluar
masuk dalam memekku.

Kamipun mendesah, nafas kami sama sama memburu, memburu kenikmatan yang tiada tara. Desakan gairah
yang menggelora membuatku melepas orgasme yang pertama. Tubuhku yang mengejang segera disambut oleh
gesekan jari Jane yang semakin cepat menari di itilku.

Kuremas rambut Jane, aku mengerang sembari menarik pinggulnya agar semakin rapat menghimpit badanku.
Aku mengejang beberapa kali, Jane menciumi dan membelaiku lembut tapi panas.

Aku tahu Jane juga sudah dalam keadaan puncak?, orgasmeku mulai mereda, aku langsung melancarkan
seranganku, kutarik badannya ke atas sehingga toketnya tepat berada di wajahku yang langsung kukenyot,
sesekali ku gigit dan kutarik putingnya.

Kuremasi bokongnya, sementara tangan yang satu bermain di vaginanya. Kujepit itilnya dengan dua
jariku, kutarik pelan, kadang kuputar, Jane semakin liar mengerang dan menjambaki rambutku. Erangannya
semakin keras, dia bangkit berdiri, dikaitkannya kakinya yang satu ke bahuku, memeknya kini tepat
berada di wajahku.

Langsung ditekannya pantatnya ke wajahku, yang segera kusambut dengan jilatan dan hisapan. Jane
menjambak rambutku lalu menggoyangkan kepalaku ke kiri dan ke kanan, diikuti dengan gerakan pantatnya
yang berlawanan.

Dia mendongak sambil mengerang, kurasakan cairan hangat menyembur ke dalam mulutku, langsung kutelan
dan kusedot lagi cairan berikutnya. Beberapa kali Jane mengejang, lalu badannya melemas dan rebah di
sampingku.

Ku peluk erat Jane, ku ciumi dengan penuh gairah, gairahku masih tinggi sehingga membuatku terus
menggumuli Jane yang masih menikmati orgasmenya.

Lalu aku bangkit, ku lihat Lena dan Yanti yang sedang dalam posisi 69, Lena berada di bawah. Kuhampiri
mereka, ku belai punggung Yanti dari atas hingga pantat. Yanti mendongak yang langsung kusambut
bibirnya, kami berciuman sambil ku masukkan jariku ke memek Lena.

Lalu aku membantu Yanti menjilati memek Lena, jariku memilin milin kelentit Lena, sedangkan jari Yanti
terus merojoki memek Lena. Lena semakin meliar, lalu dia mengerang dan mengejang. Cairannya yang
keluar segera kami sambut, berebut kami jilati dan hisap, bahkan walaupun udah di mulut, kami masih
saling hisap.

Aku kini beralih ke arah Lena, wajahku menghadap bongkahan memek Yanti yang menggumpal tebal. Ku
jilati memek Yanti dengan rakus, bibir memek yang tebal membuatku nafsu. Tiba tiba kurasakan ada benda
menyentuh kemaluanku dari belakang.

Kulihat Jane mengenakan celana bertali kulit hitam, di depannya tergantung penis buatan seperti dildo,
di tangannya juga menggenggam tiga buah vibrator yang langsung diberikannya kepada Lena. Jane memegang
pinggulku, aku masih dalam posisi nungging sambil memegangi pantat Yanti, di masukkannya penis itu ke
dalam memekku.

Bless… seketika terbenamlah penis itu kedalam punyaku yang basah. Jane mulai memaju mundurkan
pantatnya, ku ambil vibrator di tangan Lena sambil kugoyangkan pantatku mengimbangi goyangan Jane.

Kumainkan vibrator itu ke meqi Yanti, Lena pun memainkan vibrator tepat di itil Yanti. Yanti juga
melakukan hal yang sama di memek Lena, kami berempat mendesis seperti orang kepedasan. Aku sudah
sampai pada tahap tahap puncak, ku goyangkan pantatku sejadi jadinya, hingga tubuhku melemas. Jane
mencabut penis nya dari memekku, penis itu terlihat mengkilap berlumuran pejuhku, ditusukannya penis
itu ke dalam memek Yanti.

Lena menjilati pangkal penis itu sampai ke lubang Jane, sesekali di tariknya itil Jane. Yanti yang
sedari tadi belum orgasme, sudah tidak kuat lagi menahan gelombang orgasme yang menderanya. Dia pun
mendongakkan kepalanya ambil mengerang keras, Jane semakin semangat mengocoknya dari belakang,
akhirnya Yanti melemas di atas tubuh Lena.

Aku dan Lena menjilati penis yang sudah berlumuran peju ku dan Yanti. Jane lalu duduk, Lena bangkit
dan duduk berhadapan di atas Jane, Lena bergoyang erotis sekali. Jane menyedoti tetek Lena, aku
meremasi dari belakang, jariku kumainkan di memek Jane.

Tak lama Lena melepas orgasmenya, dia terkulai memeluk Jane. Yanti sudah bangkit mengikutiku memainkan
memek Jane, dimainkannya vibrator dengan liar di memek itu. Ku hisap dan kugigiti itil jane, Jane pun
mengeletar dan muncratlah pejuhnya.

Aku dan Yanti langsung berebut menyambar cairan itu. Kami benar benar menikmati permainan yang baru
saja kami lakukan. Dengan tubuh bugil dan basah oleh keringat, kami terlelap sambil berpeluk pelukkan.

Saat ku terbangun di pagi hari, kepalaku masih agak pening karena mabuk semalam. Ku coba untuk
mengembalikan kesadaranku yang belum benar benar pulih. Pelukan tangan yang halus, tubuh bugil tanpa
selembar benangpun, mengingatkanku akan kejadian semalam.

Aku membalikkan tubuhku, ternyata Yanti yang memelukku. Lena dan Jane berbaring berpelukan tak begitu
jauh dari tempat ku berbaring, mereka pun dalam keadaan telanjang bulat. Ku pandangi wajah Yanti,
hembusan nafasnya naik turun beraturan membuat payudaranya bergerak naik turun dengan berirama. Bibir
tipisnya berwarna merah muda tanpa polesan lipstik, sedikit membuka sehingga terlihat agak menantang.

Gairahku yang mulai berdesir membuatku tergerak untuk melumat bibir Yanti. Yanti terbangun karena
lumatan bibirku, ketika tahu yang melumat bibirnya adalah aku, dia membalas lumatan bibirku. Kami
berpagutan dengan romantis, lidah kami saling beradu, menggelitiki rongga mulut dengan bergantian,
sesekali Yanti menggigit lidahku, yang ku balas dengan menggigit bibir bawahnya.

Tangan Yanti yang tadi memelukku, kini aktif menelusuri tubuhku. Sentuhannya pelan tapi menggairahkan
sekali, terutama bila aku mendesah karena sentuhannya mengena di bagian sensitifku, dia malah
memainkan daerah itu dengan diiringi senyuman nakal, lalu dilumatnya bibirku yang membuka karena
mendesah.

Kepiawaiannya dalam bercumbu sungguh luar biasa, hal ini bisa jadi karena Yanti adalah pasangan Jane
dalam menyalurkan hasrat sexualnya. Aku dibuatnya terbuai dengan cumbuan cumbuan Yanti, sehingga
vaginaku menjadi becek karena cairan kewanitaanku yang terus mengalir beriringan dengan rangsangan
yang kuterima.

Kurasakan aku sudah mulai melihat gerbang dari puncak kenikmatan yang aku rasakan. Yan..please…aku
udah gak tahan… rintihku sambil meremasi rambutnya. Langsung Yanti memposisikan wajahnya di
selangkanganku, di jilat dan di hisapnya itil-ku.

Aku merasa seperti tersengat listrik ribuan volt, aku terdongak sambil menjambak rambut Yanti. Ku
angkat pinggulku, ku goyangkan ke kanan dan ke kiri, sesekali ku putar sembari tangan ku meremasi
rambut Yanti.Cerita Sex Terbaru

Lidahnya sungguh lihai bermain di memek ku, jarinya pun keluar masuk dengan cepat, membuatku sampai
kepada orgasme, yang telah mendesak untuk segera dikeluarkan. Ooughh…yann… aku mengejang, pahaku
menjepit kepalanya.

Yanti masih terus mengocokkan jarinya sambil matanya menatapku. Aku mengejang beberapa kali sampai
orgasme ku mereda, Yanti pun menghisap habis cairan yang ku keluarkan.

Erangan dan teriakanku saat mencapai puncak telah membangunkan Lena dan Jane. Mereka pun terbakar
gairahnya dan mulai saling mencumbu satu sama lain. Yanti kini bangkit dan jongkok di atas wajahku.
Langsung ku sambar itil-nya yang sudah memerah dan basah oleh lendirnya, ku masukkan jariku ke dalam
memek yang sudah basah itu, ku kocok dengan cepat sehingga berbunyi.

Yanti menjambak rambutku sembari menggoyangkan pantatnya maju mundur. Tangannya yang satu meremasi
payudaranya sendiri, tak berapa lama tubuhnya mulai bergetar. Sambil mengerang panjang, ditekannya
pantatnya ke wajahku, pejuh menyembur banyak sekali.

Saking derasnya semburan cairan pejuh nya, cairannya itu sebagian meleleh keluar dari mulutku. Yanti
membungkuk mencium mulutku yang masih penuh dengan pejuh nya, di telannya sebagian pejuh itu.

Lena pun sudah sampai pada orgasmenya, sekarang dia mengenakan celana kulit berpenis plastik yang
semalam di kenakan Jane. Jane berposisi doggy, dengan kedua tangannya memegangi pinggiran sofa.

Jane lututnya menempel di karpet lantai, tangannya yang satu memegangi pantat Jane, yang satu lagi
sesekali menampar bokong Jane, sehingga bokong Jane yang putih itu memerah. Jane mendesis dan
mengerang tak karuan, tangannya meremasi sofa sambil memaju mundurkan pantatnya.

Jane mendongak dengan lenguhan panjang, Jane sampai di puncak orgasmenya, Lena menghentakkan pantatnya
dengan keras sembari mencengkeram bokong Jane. Tubuh Jane bergetar beberapa kali, tampak cairan putih
meleleh dari penis buatan itu, lalu mereka berdua ambruk bergulingan di dekat kami.

Tak lama kamipun bangun dan mandi bersama, di dalam kamar mandi yang luas itu, kami kembali melakukan
sex. Lalu kami sarapan, atau lebih tepatnya makan siang, makanan yang dipesan dari salah satu restoran
cepat saji dari mall di dekat komplek perumahan Jane.

Pada waktu kami habis makan telepon genggam Lena berdering, ternyata dari Iwan. Iwan yang menang judi,
mengajak kami untuk dugem nanti malam. Lena menanyakan ajakan Iwan kepada Jane, yang dijawab dengan
anggukan kepala tanda setuju. Kamipun memutuskan untuk tidur siang agar nanti malam bisa fit.

Ketika malam tiba…

Iwan sudah membooking sebuah room karaoke di discotheque yang berlokasi di daerah Glodok. Kami sudah
tiba di room tersebut, ternyata room tersebut tidak digunakan untuk berkaraoke melainkan untuk
triping. House music mengalun keras membahana di ruangan yang berukuran lumayan itu. Setelah minuman
yang dipesan datang, Iwan membagi-bagikan pil yang berukuran kecil. Setelah kami meminumnya, kami
berjoget dan bergoyang bersama.

Kira kira 30 menit setelah aku meminum pil yang diberikan Iwan tadi, aku merasa ada perasaan aneh yang
menyelimutiku, ada sensasi aneh yang sulit ku ungkapkan.

Ku lihat Jane, Yanti & Lena berjoget dengan sexy dan erotis sekali, Iwan hanya duduk sambil
menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Tak lama Lena menghampiri Iwan, dia membisikkan sesuatu
ke Iwan, yang di jawab dengan anggukan kepala. Lalu Lena mengajakku keluar, langkah kakiku terasa
ringan sekali.

Ternyata Lena mengajakku ke discotheque yang letaknya tak jauh dari tempat karaoke, hanya berbatas
sebuah lobby dengan aquarium besar di tengahnya. Kami masuk ke discotheque itu, Lena mengajakku
berkeliling, sempat kami berjoget di panggung yang terletak di bagian depan tempat itu.

Ada dua anak muda yang sedang berjoget di depan speaker besar, tak jauh dari tempat kami berjoget.
Salah satu dari mereka melihat ke arah kami, Lena pun melihat ke arah mereka. Lalu Lena berjoget
dengan salah satunya, sehingga praktis temannya menghampiri aku.

Kami berkenalan, yang bersama Lena bernama Bule, yang bersamaku bernama Black. Keduanya keturunan
chinese, yang satu berkulit putih dengan rambut di warna pirang sehingga dia dipanggil bule. Yang satu
lagi berperawakan tinggi kekar, berkulit hitam, itulah yang menyebabkan dia dipanggil Black.

Kami berjoget bersama, tak lama Lena berbisik kepada Bule, mengajaknya ke room. Bule dan Black tak
menolak ajakan Lena, kamipun beranjak dari tempat itu kembali ke room kami.

Setibanya di room, Iwan, Jane dan Yanti tengah bercumbu, tapi masih mengenakan pakaian, walaupun dalam
keadaan berantakan dan terbuka di bagian bagian tertentu. Kedatangan kami membuat aktifitas mereka
terhenti, setelah berkenalan, Iwan memberikan inex kepada Bule dan Black. Bule dan Black sendiri tadi
telah on tapi masih menelan inex yang di berikan Iwan.

Kamipun berjoget kembali, Iwan kembali meneruskan cumbuannya kepada Jane, Yanti bermain dengan penis
Iwan. Pemandangan itu membuat kami terbakar, Lena pun mencumbu dengan Bule, Black juga tak mau kalah
mencumbu aku. Satu persatu pakaian kami berserakan di lantai, hingga tak ada lagi yang mengenakan
sehelai pakaian pun di tubuh.

(Maaf, sulit untuk menceritakan secara detail yang tengah terjadi saat itu, karena pengaruh obat dan
rangsangan) Iwan sudah mengentoti Jane yang nungging sambil menjilati memek Yanti, Lena sedang
mengoral kontol Bule, Black tengah meremasi payudaraku sambil lidahnya bermain di memek ku.

Tak tahan dengan gairah yang menggebu gebu aku melepas orgasme ku. Tapi aneh, walaupun aku sudah
keluar , gairahku masih meluap. Kuraih kontol Black yang lumayan besar dan panjang itu, ku hisap
sambil ku naik turunkan tanganku, Black hanya mendesah sambil memandangku.

Jane pun sudah keluar, sekarang Iwan duduk di sofa, Yanti duduk mengangkang dengan punggung menghadap
Iwan, goyangannya erotis sekali. Lena kini bersandar di dinding, dengan satu kaki terangkat di lengan
Bule, tangannya bergayut pada leher Bule, Bule sedang mengentoti nya sambil berdiri.

Baca juga Cerita Sex Kakak Dan adiknya

Aku duduk di meja sambil mengangkangkan pahaku selebarnya, Black berlutut lalu menancapkan kontol nya.
Jane menghampiriku, menciumku sambil tangannya meremasi pantat Black. Black pun mencabut kontol nya,
dia menarik Jane agar nungging di hadapannya, lalu ditancapkanlah kontol nya ke dalam memek Jane,
memekku kini di jilati Jane.

Lena juga sudah mengalami orgasme, Bule kini berbaring di lantai, dan Lena berada di atasnya (WOT).
Yanti yang juga sudah keluar, duduk mengangkang di entoti Iwan. Aku keluar lagi, cairanku disedot Jane
yang masih di doggy ama Black.

Lalu Jane berposisi WOT di atas Black, tak lama Jane keluar di barengi dengan Black. Bule pun udah
orgasme waktu Lena nungging sambil ngoral kontol Iwan yang abis orgasme.

Kami beristirahat sambil minum minum, waktu gairah dan enerji kembali pulih, kami kembali melakukan
sex seperti tadi dengan berganti ganti pasangan. Hingga pagi menjelang, kami berpisah dengan kenangan
tak terlupakan.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Godaan Janda Panas

Cerita Sex Terbaru | Namaku Yudha, sungguh pengalamanku kali ini sangat konyol sekali dan sangat tak pernah aku
duga dan aku rencanakan. Semua seakan terjadi karena waktu yang tepat dan mungkin karena
keberuntungan yang berpihak kepadaku karena banyak yang mengejarnya namun tak ada satupun
yang diterimanya. Sebut saja namnya Cindy. Janda kembang sebelah rumah yang sangat
menggoda. Tubuhnya sangat seksi sekali, payudaranya montok, pantatnya yang bahenol,
dCindymbah dengan wajahnya yang sangat menggairahkan membuat orang-orang dikomplek tempat
tinggalku selalu mengejar-ngejar cintanya. Namun sayang dari semua yang mengejarnya tidak
ada yang bisa mendapatkannya.

Cerita Sex Terbaru Godaan Janda Panas
Karena umurku yang masih muda, aku memanggilnya tante Cindy. Memang tante Cindy ini jika
dirumah dia selalu berpakaian sangat menarik. Dengan kaos strit dan rok pendek membuat
semua mata lelaki melihatnya. Meski sudah mempunyai satu anak, tubuh tante Cindy masih
sangat bahenol dan terawatt dengan kulitnya yang putih bersih. Tante Cindy mempunyai usaha
warung kecil-kecilan dan menyediakan kopi juga. Sehingga setiap malam warungnya selalu
dipenuhi oleh orang-orang tua yang betah memandangi tubuh seksi tante Cindy itu. Kalau aku
pas beli rokok diwarung tante Cindy, aku pun juga melirik tubuh bahenol tante Cindy,
sungguh menggoda sekali.
Hingga akhirnya suatu malam hujan turun sangat lebat sekali. Aku saat itu sedang santai
dikamar sambil dengerin music dan bermain game, teman game ku hanyalah rokok. Ketika aku
mengambil bungkus rokokku, ternyata isi rokokku sudah habis lalu dengan cepat aku melihat
jam. Dan waktu itu waktu menunjukkan jam 9 malam hujanpun sudah mukai reda, segera aku
mengambil uang dan segera berlari menuju ke warung tante Cindy. Setelah sampai diwrung
tante Cindy, terlihat warungnya sangat sepi sekali gak seperti biasanya yang sangat ramai
dengan pembeli. Mungkin karena hujan tadi jadi para mata keranjang yang biasa nongkrong di
warung Cindy pada males keluar. Dan aku panggil-panggil tante Cindy.
“Tante.., Tante.., Dik Krisna.., Dik Krisna”, lho kok kosong, warung ditinggal sepi
seperti ini, kali saja lupa nutup warung.
Ah kucoba panggil sekali lagi, “Permisi.., Tante Cindy?”.
“Oh ya.., tungguu”, Ada suara dari dalam. Wah jadi deh beli rokok akhirnya.

Yang keluar ternyata Tante Cindy, hanya menggunakan handuk yang dililitkan di dada, jalan
tergesa-gesa ke warung sambil mengucek-ngucek rambutnya yang kelihatannya baru selesai
mandi juga habis keramas.

“Oh.., maaf Tante, Saya mau mengganggu nich.., Saya mo beli rokok gudang garam inter, lho
Dik Krisna mana?
“O.., Krisna sedang dibawa ama kakeknya.., katanya kangen ama cucu.., maaf ya Mas Yudha
Tante pake’ pakaian kayak gini.. baru habis mandi sich”.

“Tidak apa-apa kok Tante, sekilas mataku melihat badan yang lain yang tidak terbungkus
handuk.., putih mulus, seperti masih gadis-gadis, baru kali ini aku lihat sebagian besar
tubuh Tante Cindy, soalnya biasanya Tante Cindy selalu pakai baju kebaya. Dan lagi aku
baru sadar dengan hanya handuk yang dililitkan di atas dadanya berarti Tante Cindy tidak
memakai BH. Pikiran kotorku mulai kumat.

“Malam gini kok belum tutup Tante..??”
“Iya Mas Yudha, ini juga Tante mau tutup, tapi mo pakek pakaian dulu?
“Oh biar Saya bantu ya Tante, sementara Tante berpakaian”, kataku. Masuklah aku ke dalam
warung, lalu menutup warung dengan rangkaian papan-papan.

“Wah ngerepoti Mas Yudha kata Tante Cindy.., sini biar Tante ikut bantu juga”. Warung
sudah tertutup, kini aku pulang lewat belakang saja.
“Trimakasih lho Mas Yudha..?”.
“Sama-sama..”kataku.
“Tante saya lewat belakang saja”.Cerita Sex Terbaru

Saat aku dan Tante Cindy berpapasan di jalan antara rak-rak dagangan, badanku menubruk
tante, tanpa diduga handuk penutup yang ujung handuk dilepit di dadanya terlepas, dan
Tante Cindy terlihat hanya mengenakan celana dalam merah muda saja. Tante Cindy menjerit
sambil secara reflek memelukku.
“Mas Yudha.., tolong ambil handuk yang jatuh terus lilitkan di badan Tante”, kata tante
dengan muka merah padam. Aku jongkok mengambil handuk tante yang jatuh, saat tanganku
mengambil handuk, kini di depanku persis ada pemandangan yang sangat indah, celana dalam
merah muda, dengan background hCindym rambut-rambut halus di sekCindyr vaginanya yang
tercium harum. Kemudian aku cepat-cepat berdiri sambil membalut tubuh tante dengan handuk
yang jatuh tadi. Tapi ketika aku mau melilitkan handuk tanpa kusadari Penisku yang sudah
bangun sejak tadi menyentuh tante.
“Mas Yudha.., Penisnya bangun ya..?”.
“Iya Tante.., ah jadi malu Saya.., habis Saya lihat Tante seperti ini mana harum lagi,
jadi nafsu Saya Tante..”.
“Ah tidak apa-apa kok Mas Yudha itu wajar..”.
“Eh ngomong-ngomong Mas Yudha kapan mo nikah..?”.
“Ah belum terpikir Tante..”.
“Yah.., kalau mau nikah harus siap lahir batin lho.., jangan kayak mantan suami Tante..,
tidak bertanggung jawab kepada keluarga.., nah akibatnya sekarang Tante harus bersetatus
janda. Gini tidak enaknya jadi janda, malu.., tapi ada yang lebih menyiksa Mas Yudha..
kebutuhan batin..”.
“Oh ya Tante.., terus gimana caranya Tante memenuhi kebutuhan itu..”, tanyaku usil.

“Yah.., Tante tahan-tahan saja..”.
Kasihan.., batinku.., andaikan.., andaikan.., aku diijinkan biar memenuhi kebutuhan batin
Tante Cindy.., ough.., pikiranku tambah usil.
Waktu itu bentuk sarungku sudah berubah, agak kembung, rupanya tante juga memperhatikan.
“Mas Yudha Penisnya masih bangun ya..?”.
Aku cuma megangguk saja, terus sangat di luar dugaanku, tiba-tiba Tante Cindy meraba
Penisku.
“Wow besar juga Penismu, Mas Yudha.., Penisnya sudah pernah ketemu sarangnya belom..?”.
“Belum..!!”, jawabku bohong sambil terus diraba turun naik, aku mulai merasakan kenikmatan
yang sudah lama tidak pernah kurasakan.

“Mas.., boleh dong Tante ngeliatin Penismu bentarr saja..?”, belum sempat aku menjawab,
Tante Cindy sudah menarik sarungku, praktis tinggal celana dalamku yang tertinggal plus
kaos oblong.
“Oh.., sampe’ keluar gini Mas..?”.
“Iya emang kalau Penisku lagi bangun panjangnya suka melewati celana dalam, Aku sendiri
tidak tahu persis berapa panjang Penisku..?”, kataku sambil terus menikmati kocokan tangan
Tante Cindy.
“Wah.., Tante yakin, yang nanti jadi istri Mas Yudha pasti bakal seneng dapet suami kaya
Mas Yudha..”, kata tante sambil terus mengocok Penisku. Oughh.., nikmat sekali dikocok
tante dengan tangannya yang halus kecil putih itu. Aku tanpa sadar terus mendesah nikmat,
tanpa aku tahu, Tante Cindy sudah melepaskan lagi handuk yang kulilitkan tadi, itu aku
tahu karena Penisku ternyata sudah digosok-gosokan diantara buah dadanya yang tidak
terlalu besar itu.
“Ough.., Tante.., nikmat Tante.., ough..”, desahku sambil bersandar memegangi dinding rak
dagangan, kali ini tante memasukkan Penisku ke bibirnya yang kecil, dengan buasnya dia
keluar-masukkan Penisku di mulutnya sambil sekali-kali menyedot.., ough.., seperti terbang
rasanya. Kadang-kadang juga dia sedot habis buah salak yang dua itu.., ough.., sesshh.

Aku kaget, tiba-tiba tante menghentikan kegiatannya, dia pegangi Penisku sambil berjalan
ke meja dagangan yang agak ke sudut, Tante Cindy naik sambil nungging di atas meja
membelakangiku, sebongkah pantat terpampang jelas di depanku kini.

“Mas Yudha.., berbuatlah sesukamu.., cepet Mas.., cepet..!”.

Tanpa basa-basi lagi aku tarik celana dalamnya selutut.., woow.., pemandangan begini
indah, vagina dengan bulu halus yang tidak terlalu banyak. Aku jadi tidak percaya kalau
Tante Cindy sudah punya anak, aku langsung saja mejilat vaginanya, harum, dan ada lendir
asin yang begitu banyak keluar dari vaginanya. Aku lahap rakus vagina tante, aku mainkan
lidahku di clitorisnya, sesekali aku masukkan lidahku ke lubang vaginanya.
“Ough Mas.., ough..”, desah tante sambil memegangi susunya sendiri.
“Terus Mas.., Maas..”, aku semakin keranjingan, terlebih lagi waktu aku masukkan lidahku
ke dalam vaginanya, ada rasa hangat dan denyut-denyut kecil semakin membuatku gila.
Kemudian Tante Cindy membalikkan badannya telentang di atas meja dengan kedua paha ditekuk
ke atas.

“Ayo Mas Yudha.., Tante sudah tidak tahan.., mana Penismu Mas.. Penismu sudah pengin ke
sarangnya.., wowww.., Mas Yudha.., Penis Mas Yudha kalau bangun dongak ke atas ya..?”. Aku
hampir tidak dengar komentar Tante Cindy soal Penisku, aku melihat pemandangan demikian
menantang, vagina dengan sedikit rambut lembut, dibasahi cairan harum asin demikian
terlihat mengkilat, aku langsung tancapkan Penisku dibibir vaginanya.

“Aughh..”, teriak tante.
“Kenapa Tante..?”, tanyaku kaget.
“Udahlah Mas.., teruskan.., teruskan..”, aku masukkan kepala Penisku di vaginanya, sempit
sekali.
“Tante.., sempit sekali Tante.?”.
“Tidak apa-apa Mas.., terus saja.., soalnya sudah lama sich Tante tidak ginian.., ntar
juga nikmat..”.
Yah.., aku paksakan sedikit demi sedikit.., baru setengah dari Penisku amblas.., Tante
Cindy sudah seperti cacing kepanasan gelepar ke sana ke mari.
“Augh.., Mas.., ouh.., Mas.., nikmat Mas.., terus Mas.., oughh..”.Cerita Sex Terbaru

Begitu juga aku.., walaupun Penisku masuk ke vaginanya cuma setengah, tapi sedotannya
oughh luar biasa.., nikmat sekali. Semakin lama gerakanku semakin cepat. Kali ini Penisku
sudah amblas dimakan vagina Tante Cindy. Keringat mulai membasahi badanku dan badan Tante
Cindy. Tiba-tiba tante terduduk sambil memelukku, mencakarku.

“Oughh Mas.., ough.., luar biasa.., oughh.., Mas Yudha..”, katanya sambil merem-melek.
“Kayaknya ini yang namanya orgasme.., ough..”, Penisku tetap di vagina Tante Cindy.
“Mas Yudha sudah mau keluar ya..?”. Aku menggeleng. Kemudian Tante Cindy telentang
kembali, aku seperti kesetanan menggerakkan badaku maju mundur, aku melirik susunya yang
bergelantungan karena gerakanku, aku menunduk dan kucium putingnya yang coklat kemerahan.
Tante Cindy semakin mendesah, “Ough.., Mas..”, tiba-tiba Tante Cindy memelukku sedikit
agak mencakar punggungku.

“Oughh Mas.., aku keluar lagi..”, kemudian dari kewanitaannya aku rasakan semakin licin
dan semakin besar, tapi denyutannya semakin terasa, aku dibuat terbang rasanya. Ach
rasanya aku sudah mau keluar, sambil terus goyang kutanya Tante Cindy.
“Tante.., Aku keluarin dimana Tante..?, di dalam boleh nggak..?”.
“Terrsseerraah..”, desah Tante Cindy. Ough.., aku percepat gerakanku, Penisku berdenyut
keras, ada sesuatu yang akan dimuntahkan oleh Penisku. Akhirnya semua terasa enteng,
badanku serasa terbang, ada kenikmatan yang sangat luar biasa. Akhirnya spermaku aku
muntahkan dalam vagina Tante Cindy, masih aku gerakkan badanku rupanya kali ini Tante
Cindy orgasme kembali, dia gigit dadaku.
“Mas Yudha.., Mas Yudha.., hebat Kamu Mas”.

Aku kembali kenakan celana dalam serta sarungku. Tante Cindy masih tetap telanjang
telentang di atas meja.

“Mas Yudha.., kalau mau beli rokok lagi yah.., jam-jam begini saja ya.., nah kalau sudah
tutup digedor saja.., tidak apa-apa.., malah kalau tidak digedor Tante jadi marah..”, kata
tante menggodaku sambil memainkan puting dan clitorisnya yang masih nampak bengkak.

Baca JUga Cerita Seks Tante Muontok

“Tante ingin Mas Yudha sering bantuin Tante tutup warung”, kata tante sambil tersenyum
genit. Lalu aku pulang.., baru terasa lemas sakali badanku, tapi itu tidak berarti sama
sekali dibandingkan kenikmatan yang baru kudapat. Keesokan harinya ketika aku hendak
berangkat ke kantor, saat di depan warung Tante Cindy, aku di panggil tante.

“Rokoknya sudah habis ya.., ntar malem beli lagi ya..?”, katanya penuh pengharapan,
padahal pembeli sedang banyak-banyaknya, tapi mereka tidak tahu apa maksud perkataan Tante
Cindy tadi, akupun pergi ke kantor dengan sejuta ingatan kejadian kemarin malam.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Shinta Yang Nafsuin

Cerita Sex Terbaru | “Shit…, si botak udah ngasih tugas kelompok lagi, padahal baru aja selesai ulangan”
Di sekolahan emang ada guru biologi botak yang ngeselin banget, setiap abis ulangan pasti doi langsung ngasih tugas kelompok.
Alesannya sih, biar ngebantu nilai ulangan kalo nanti hasilnya jelek. Udah gitu, dapet kelompok bareng anak-anak yang males lagi. Tapi masih untung sih ada satu ceweknya yang pinter dan rajin.
Singkat cerita sekarang gw dengan amat sangat terpaksa ngerjain tuh tugas. Ngerjain tugasnya di rumah Sinta.
Dan bener firasat gw, anggota kelompok gw yang lain pada gak dateng. Dan sekarang nih tugas yang ngerjain cuma gw sama si Sinta. Kita berdua belajar kelompok di rumah Sinta yang pada waktu itu lagi sepi gila, dan ngerjainnya di kamar Sinta.

Cerita Sex Terbaru Shinta Yang Nafsuin
Sinta adalah salah satu cewek alim yang paling rajin dan pintar di sekolah. Wajahnya sih lumayan cantik, kulitnya putih bersih, dan bodynya kaya cewek-cewek SMA seumurannya.
Sinta bukan termasuk cewek yang modis, tapi dia ngoleksi semua aksesoris cewek yang warnanya pink. Kamarnya pun rapih banget dan di penuhi dengan banyak aksesoris dan pernak-pernik yang serba pink. Di sandaran kasurnya tergantung banyak sabuk yang tentunya berwarna pink.
Tanpa banyak basa-basi lagi tugas biologi pun kita kerjain di laptopnya Sinta. Kebetulan tema tugasnya adalah tentang sistem reprodusi manusia.
Tidak seperti di sekolah, Sinta yang alim dan berpakaian tertutup, hari ini memakai celana pantai yang pendek dan longgar dan sebuah tanktop ‘you can see’ minim yang berwarna pink.
Pakaian yang di pakai Sinta sungguh membuat gw jadi suka salah tingkah dan membuat penis gw jadi suka tegang. Karena, setiap posisi kakinya suka di ubah-ubah, CD nya Sinta suka keliatan dari sela-sela celana Sinta yang longgar.
Belum lagi karena minimnya celana yang dipakai Sinta, pahanya sinta yang putih dan jenjang ngebuat gw suka nelen ludah terus.
Udah gitu, kalo dia lagi ngetik sambil badannya agak membungkuk, belahan payudaranya suka keliatan. Payudara Sinta sudah terbentuk, warnanya putih mulus, dan sangat terlihat kenyal.
Selama ngerjain tugas, Sinta banyak ngajarin gw tentang sistem reproduksi. Dari mulai bentuk alat kelamin manusia sampai proses untuk membuat bayi. Akhirnya setelah 3 jam lebih, tugas kita selesai juga.
Karena merasa keringetan setelah ngerjain tugas, Sinta nyuruh gw ngoreksi lagi hasil tugasnya, dan selagi gw ngoreksi tugas, sinta ingin nyegerin badan dengan mandi.
Denger kata-kata Sinta ingin mandi di tambah di depan gw banyak gambar tentang alat kelamin manuia, pikiran kotor gw pun timbul.
Setelah Sinta masuk ke kamar mandi, gw langsung buru-buru jalan ke depan pintu kamar mandi mencari lubang untuk mengintip Sinta mandi.
Dan sungguh beruntung, pintu bawah kamar mandi yang terbuat dari triplek bolong lebar banget, mungkin karena sudah rapuh kena air. Dan gw pun dengan semangat ngintip Sinta mulai dari dia buka baju.
It’s show time. Yang paling pertama di lakukan Sinta adalah ngebuka tanktop pinknya yang sexy itu, dan terlihat buah dadanya yang masih dibalut bra itu terlihat sangat menggoda.
Lalu Sinta membungkukkan badannya untuk melepas celana pantainya. Terlihat pantat yang masih di balut celana itu indah mengembang. Dan kini celana Sinta sudah terlepas.
Terlihat jelas pantat Sinta yang putih padat, dan kemaluannya yang masih tertupi oleh G-String yang sangat sexy. Dan juga terlihat bulu-bulu halus Kemaluan sinta yang keluar dari sela-sela G-String mini nya.
Namun, kini G-String itu pun luluh di pelorotkan Sinta. Kemaluan Sinta terlihat agak menggembung kedepan, dan di tumbuhi oleh bulu-buluh halus yang tidak terlalu lebat yang membuat belahan vaginanya terlihat.
Kini tinggal bra nya yang masih melekat. Dengan lembut Sinta pun melepas branya, kontan saja setelah bra itu terlepas, payudara Sinta menyumbul keluar.
Payudara Sinta begitu indah, warnanya putih mulus dengan punting kecil yang berwarna pink. Saat Sinta bergerak menuju shower, payudaranya bergerak kenyal naik-turun beraturan.
Dan saat berhenti dari langkahnya, payudara sinta naik-turun dengan cepat dan terlihat sangat kenyal.
Sinta mandi di pancuri shower yang mengalir indah menjelajahi seluruh lekuk tubuh Sinta.
Dan air shower yang dingin, membuat Sinta sesekali menggelinjang yang membuat seluruh tubuhnya bergetar juga termasuk payudaranya yang kenyal ikut bergetar.
Sinta menyabuni tubuhnya dengan perlahan dan dengan menyenandungkan lagu-lagu yang keluar dari bibir mungilnya.
Sesekali Sinta menyabuni vaginanya dengan lembut perlahan dan menggosokan tangannya dengan lembut di belahan vaginannya.
Lalu tangan Sinta merambat ke atas untuk menyabuni payudaranya. Sinta menyabuni payudaranya dengan mengusap kesuluruhannya dan sesekali meremasnya dan memainkan putingnya.
Sungguh pemandangan indah saat melihat Sinta mandi. Sebelum membersihkan badannya dari busa sabun, Sinta melakukan hal yang membuat penis gw semakin tegang dan memacu adrenalin gw.
Sinta memainkan payudaranya dengan mengusap-ngusapkan tangannya ke payudaranya. Dan bahkan ia menggesek-gesekan payudaranya ke tembok kamar mandi.
Setelah itu ia meremas-remas payudaranya dengan sangat nikmat, dan juga tak lupa ia memutar-mutar pentingnya dengan nakal. Dan Sinta mengakhiri permainannya dengan penuh nafsu.
Yaitu ia membelai-belai belahan kemaluannya, dan sesekali memasukkan jari kelingkingnya maju-mundur ke vaginanya dengan penuh irama.
Dan setelah itu ia membersihkan seluruh badannya yang mulus dari sisa-sisa busa sabun.
Tanpa gw sadarin, sinta telah menyudahi mandinya dan ingin membuka pintu kamar mandinya. Kontan gw dengan tergesa-gesa langsung kembali ke laptop agar tidak di curagai. Saat itu penis gw lagi sangat tegang dan keras, dan sepertinya seluruh darah dan adrenalin gw memuncak.
Sekarang gw jadi gak berani ngeliat sinta. Gw takut kalo dia tau perbuatan gw tadi. Dan sekarang gw jedi bener-bener takut banget karena dia ada di depan gw dan lagi mandangin gw.
“Hei, kenapa gelisah sampe keringetan gitu? Wah.., lw tadi abis ngintipin gw mandi ya…?”
“Mampus gw ketauan. Aduhhh… gimana nih???” gusar gw dalam hati
“Eh enggak kok. Gw cuma bercanda. Kok lw jadi malah tambah gelisah gitu sih!”
“Tugas nya udah lw cek kan? Gw mau pake baju dulu nih, soal nya tadi gw lupa bawa baju ganti ke kamar mandi. Tapi awas lho, jangan di intip.” ucap sinta sambil menggigil.
Waduh, gawat nih. Pikiran gw lagi bener-bener kacau banget. Yang ada di otak gw Cuma Sinta yang lagi mandi. Pikiran gw lagi kotor banget nih.
Apalagi, sekarang Sinta lagi di hadapan gw. Sinta sekarang bikin gw jadi horny banget. Badan nya yang habis mandi harum banget.
Dan juga sekarang Sinta cuma pake sehelai handuk yang ketat dan agak pendek. Belahan dada nya keliatan banget mengkilat basah. Udah gitu pahanya juga seksi banget. Gw udah gak tau lagi mau berbuat apa.
Saat Sinta sedang berbalik ingin memakai baju. Nggak tau kenapa gw teriak manggil namanya. Dan kontan aja Sinta langsung nengok dan berbalik.
Gw gak tau setan apa yang lagi mempengaruhi gw, gw berdiri dan buru-buru nyamperin Sinta. Pas sampe di depan Sinta, tanpa aba-aba lagi gw langsung ngedorong pundak Sinta sampe Sinta jatoh pas tepat di atas kasur nya. Dapet prilakuan kaya gitu, Sinta langsung pengen bangun.
Tapi sebelum Sinta sempet bangun, gw langung loncat ke arah kasur dan nibanin Sinta.Cerita Sex Terbaru
Gw langsung tindihin badannya Sinta dan mencium Sinta. Kerena di tindihin dan di cium sama gw, Sinta langsung berontak dengan sekuat tenaga dan mukul-mukulin gw.
Dan kerena Sinta nggak bisa diem, gw mutusin untuk ngiket kedua tangan Sinta di masing-masing ujung kasur nya dengan sabuk-sabuk kepunyaan Sinta.
Tanpa menunggu basa-basi lagi gw kembali mencium-cium Sinta. Tapi sekarang malah kaki Sinta yang berontak-berontak nendangin gw.
Merasa terus dapet perlawanan dari Sinta, gw pun ngiket kedua kaki Sinta di ujung masing-masing kasurnya. Alhasil, sekarang Sinta terbaring telentang lebar dengan kedua kaki dan tangan di ikat.
Setelah gw bisa nanganin Sinta, gw dengan paksa melumat habis-habisan mulut mugnil Sinta. Tapi Sinta malahan menutup rapat-rapat mulutnya. Karena kesal nggak mau buka mulut nya.
Gw remes-remes aja payudaranya sampe Sinta mengerit, trus langsung gw lumat bibirnya. Karena sedikit capek, gw istirahat sebentar sambil ngumpulin tenaga.
Setelah gw amatin, karena Sinta terus berontak, jadi ngebuat handuknya agak naik. Karena melihat paha mulus nya Sinta, gw tanpa sabar langsung ngeraba-raba pahanya Sinta.
Namun Sinta terus berontak dan semakin membuat handuknya ketarik keatas.
Karena gw merasa risih sama handuknya, akhirnya gw buka aja iketan handuknya yang cuma dililitin doang. Sungguh pemandangan yang sangat indah saat handuknya Sinta kebuka lebar.
Badan Sinta yang putih keliatan mulus banget tanpa di tutupin sehelai benangpun. Takjub akan payudara Sinta yang kenyal dan sudah mengembang. Gw langsung jilat-jilat sama gw isep-isep payudara sebelah kanannya.
Dan payudara sebelah kirinyanya gw remes-remes sampe Sinta ngejerit-jertit kesakitan. Kerena satu tangan gw gak ngapa-ngapain, akhirnya gw berhasil juga ngusap-ngusap vaginanya Sinta.
Saat belahan vaginanya gw belai-belai, terasa ada cairan yang keluar dari lubang vaginanya. Mungkin ini yang di sebut mani, yang waktu bikin tugas di jelasin sama Sinta.
Udah puas ngejilat sama ngeremes payudaranya Sinta dan sekaligus ngorek-ngorek vaginanya Sinta. Sekarang gw ikut bugil bareng Sinta. Abis telanjang bulet, gw sodorin penis gw ke mulut Sinta.
Gw pengen ngerasain penis gw di isep-isep sama cewek. Namun Sinta nggak mau ngebuka mulutnya. Karena nggak di kasih lubang atas, gw langsung mau nyoba ke lubang yang bawah.
Pas gw gesek-gesek sama belai-belai vaginanya Sinta pake penis gw. Vaginanya Sinta ngeluarin cairan lagi dan membuat Sinta jadi menggelinjang.
Sekarang kepala penis gw tepat di atas lubang vaginanya Sinta dan siap untuk di masukkin. Pertama-tama gw paksa masukkin, tapi gak bisa masuk-masuk juga, mungkin karena vaginanya Sinta yang masih kecil dan sempit.
Akhirnya gw coba buka dulu aja bibir vaginanya Sinta pake tangan gw, biar penis gw lebih gampang masuknya. Tapi setelah dicoba-coba, Cuma kepala penis gw aja yang masuk ke lubang vaginanya Sinta.
Pas penis gw masuk ke lubang vaginanya Sinta, vagina Sinta yang agak menggembunh keluar, jadi ikut ketarik masuk. Dan saat gw keluarin penis gw, vaginanya Sinta ikut ketarik ke atas, menjadi menggelembung lagi.
Sekarang gw pengen nyoba masukinnya dengan sekuat tenaga, tapi ternyata masih susah juga. Akhirnya sambil gw terus berusaha, gw coba ngeremes lagi payudara Sinta, biar Sinta berontak dan maju-mundurin pinggang nya, biar bisa ngebantu gw masukkin penis gw ke lubang vaginanya Sinta.

Baca JUga Cerita Seks Atasanku

Dan ternyata Usaha gw sudah lumayan berhasil, sekarang hampir setengah batang penis gw sudah masuk di lubang vaginanya Sinta.
Karena baru setengah batang penis gw yang masuk, gw coba ngocok penis gw di lubang vaginanya Sinta biar lebih dalam lagi masuknya.
Setelah bebapa menit gw kocok batang penis gw di vaginanya Sinta, Sinta tiba-tiba menggelinjang dan kembali mengeluarkan cairan maninya.
Ternyata setelah cairan maninya keluar, penis gw lebih gampang masuk keluar di vaginanya Sinta. Beberapa menit kemudian penis gw sudah masuk semua ke vaginanya Sinta dan dapat terus mengocoknya dengan perlahan dan berirama.
Setelah penis gw leluasa masuk di vaginanya Sinta. Gw nyoba untuk mompa penis gw lebih cepet dan lebih keras di vaginanya Sinta.
Kurang lebih gw ngocok dengan hardcore di vagina Sinta selama setengah menit. Badan Sinta menggelinjang dengan hebat dan mengeluarkan cairan lebih banyak dan lebih kental.
Namun ada yang beda dengan cairan mani Sinta kali ini, warnanya lebih ke merah mudaan. Oh, ya ampun. Barusan itu adalah darah perawannya Sinta, dan gw baru aja ngerenggut kesucian Sinta.
Karena gw ngerasa sedikit iba, dan kayanya mani gw juga udah mau keluar. Gw cabut penis gw perlahan dan ngeluarin mani gw di atas vaginanya Sinta.
Pas gw bilang ke Sinta kalo sekarang dia udah gak perawan lagi. Sinta langsung lemes dan nangis. Sekarang gw jadi kasian sama Sinta, tapi gw juga masih pengen nikmatin lagi badannya Sinta.
Akhirnya gw sama Sinta bikin kesepakatan. Karena Sinta sekarang sudah nggak perawan, di mau nerusin sex oral kami. Tapi kali ini ia ingin menikmatinya dan ingin iketan kedua tangan dan kakinya di lepas.
Dan ternyata Sinta benar-benar memenuhi kesepakatan kami. Sinta menjado sangat menikmati kegiatan sex ini, tanpa ada perlawanan.
Bahkan setelah beberapa jam, Sinta menjadi mahir membuatku merasakan nikmatnya dunia. Bahkan di akhir permainan sex kami, Sinta menjadi sangat liar dan tidak terkendali.
Terimakasih Sinta. Karena sudah mengajariku pelajaran biologi tentang sistem reproduksi manusia. Bahkan, aku juga dapat langsung mempraktekkannya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Diperkosa

Cerita Sex Terbaru | ini terjadi sudah lama sekali saat aku masih berumur 15 tahun dan sejak itu semua kejadian yang tidak
enak menimpaku sunguh nasibku jadi begini, dan kepada siapa aku harus mengadu , semoga dalam ceritaku
ini pembaca cerita dewasa bisa memetik nilai positifnya dan tentunya bisa menolongku.

Cerita Sex Terbaru Diperkosa

Perkenalkan namaku Utami aku anak terakhir dari 5 saudara keluargaku terbilang miskin ayahku hanya
pegawai rendah di pemerintah kota Malang , kondisi rumahku sudah tua tetapi letaknya di pinggir jalan.

Di rumah, aku tinggal bersama seorang kakak laki-laki, Ayah dan Ibuku, sedang mbak-mbak dan mas-masku
yang lain sudah berkeluarga. Masih ada lagi, mbak-mbak 2 orang yang membantu Ibuku, dan kadang-kadang
ada seorang tukang antar beras dari desa yang menginap di rumahku kalau kemalaman.

Untuk menutupi biaya hidup keluarga, Ibuku terpaksa membuka warung pecel di rumah, lumayan karena
untuk keperluan sehari-hari keluarga dapat ditolong dari warung ini. Biarpun baru kelas 3 SMP, tubuhku
termasuk bongsor, tinggiku sekitar 150 cm, beratku 38 kg, dan buah dadaku sudah mulai besar, sebesar
mangga yang sekilonya berisi dua, kulitku kuning langsat, bersih dan wajahku terbilang cantik, badanku
proporsional, kata teman-temanku.

Orang tuaku mendidik dengan ketat dalam suasana jawa dan keagamaan yang taat, dan tabu akan hal-hal
yang berbau erotis atau porno, lebih-lebih sampai melakukan hal itu sebelum menikah. Terlebih lagi di
usiaku yang masih sangat muda, aku tidak pernah berani mau macam-macam dengan laki-laki yang mencoba
menaksirku. Selain itu, aku kasihan dengan orang tuaku, apabila ada kejadian yang menyusahkan beliau
berdua.

Kehidupanku berjalan biasa-biasa saja, sampai kejadian itu terjadi. Waktu itu, di tengah malam tiba-
tiba aku terbangun dari tidur, aku merasa nafasku sesak, dan mataku gelap, kaki dan tanganku sakit,
serta perut dan dadaku tertekan benda yang berat.

Aku menjadi panik dan mencoba bersuara tetapi tidak bisa, rupanya mulutku tertutup oleh sesuatu benda,
dan juga mataku, sedang benda yang menindihku itu ternyata orang. Tangan dan kaki yang sakit ini,
rupanya disebabkan karena telah diikat dengan kuat, sehingga terasa sakit dan tidak dapat bergerak.
Setelah sadar betul dari tidurku ini, aku menyadari ada suatu peristiwa yang menakutkan akan terjadi.

Tanganku diikat di sisi atas tempat tidur, sedangkan kakiku diikat di sisi bawah sehingga kakiku
menganga. Aku telentang di tempat tidur dalam posisi seperti huruf “X”. Aku merasa bahwa sebagian
pakaianku sudah tidak melekat dengan benar di badanku, BH-ku tersingkap, dan celana dalamku rupanya
sudah tidak ada.

Ada tangan yang dengan kasar sedang meraba-raba kemaluan dan buah dadaku, terutama pada kedua puting
susuku yang terasa digigit-gigit, ngilu-ngilu sakit.

Dan terdengar suara napas ngos-ngosan, sambil menggigit dan menjilat-jilat sekujur badanku, buah
dadaku, leherku, telingaku, dan terus turun kebawah. Aku mulai menangis, karena merasa tidak berdaya,
tapi tidak bisa, berteriak pun tidak bisa, saking ngerinya, aku kemudian tidak sadarkan diri.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Tidak berselang lama kemudian, aku tersadar kembali, aku merasa posisi badanku belum berubah, masih
saja telentang dengan kedua tangan dan kaki terikat pada sudut-sudut tempat tidur. Hanya saja sekarang
semua baju yang melekat pada tubuhku telah terlepas, sehingga aku telentang dengan keadaan telanjang
bulat.

Aku sedih sekali, karena benar-benar tidak berdaya untuk mempertahankan kehormatanku, sebentar lagi
hidupku akan hancur, setelah bajingan yang tidak kukenal dan tidak dapat kulihat itu selesai
memerkosaku. Aku benar-benar sedih menyadari bahwa bagian terpenting dari hidupku sebentar lagi akan
direnggut paksa oleh orang yang tak kukenal.

Rupanya, pada saat semua keluargaku sudah tertidur, ada orang yang masuk ke dalam rumah dan kemudian
masuk ke kamarku yang kebetulan kuncinya hanya dari slot kayu yang dipakukan ke kusen pintu, sehingga
cukup disentak sekali saja bisa lepas.

Rupanya orang tersebut sudah cukup mengetahui situasi rumahku. Tangan dan kakiku masih terikat, dan
mulut serta mataku pun masih tertutup, menurut perkiraanku pada saat itu kira-kira pukul 12-1 malam,
aku ketahui dari bunyi jangkrik yang sayup-sayup kedengaran.Cerita Sex Terbaru

Tiba-tiba aku merasa, badanku ada yang mengelus-elus dan menggerayangi, kedua buah dadaku terasa
diremas-remas dan pada bagian putingku dipelintir-pelintir. Bagian perutku terasa dicium dan dijilat-
jilat, terus menurun kebawah dan kemudian giliran kedua paha saya yang kemudian dicium-cium dan
dijilat-jilat, terus kepangkal pahaku, akhirnya kemaluanku yang menjadi sasaran permainan mulut dan
lidah orang tersebut.

Terasa lidahnya menyapu kedua bibir kemaluanku dan sekali-sekali terasa lidahnya mencoba membelah
bibir kemaluanku untuk menerobos kedalam lubang vaginaku. Pada saat berikutnya terasa klitorisku
menjadi sasaran lidahnya. Aku tidak dapat berkutik, ingin kututup pahaku, tetapi kedua kakiku
dipegangi dan diikat dengan kuat.

Mula-mula terasa pedih, linu dan nyeri luar biasa. Lidah orang itu, menyapu bibir kemaluanku dan
mencoba menerobos ke dalam liang vaginaku, sambil menggigit dan menjilati clitorisku, dan kadang-
kadang lidahnya terjulur ke dalam liang vaginaku.

Gigitan-gigitan kecilnya mula-mula membuatku merasa sakit, tapi lama-kelamaan muncul rasa lain yang
belum pernah kurasakan seumur hidupku, geli, linu, sedikit perih tapi nikmat sehingga membuat seluruh
badanku terasa panas dingin.

Lama-kelamaan tanpa terasa aku menggoyang-goyangkan pantatku karena menahan rasa geli luar biasa yang
ditimbulkan dari permainan mulut dan lidahnya pada bagian-bagian sensitifku itu. Dan dihisap-hisapnya
pula, sehingga aku semakin bertambah tak dapat menahan rasa gelinya, dan tangan orang itu pun tidak
tinggal diam, dipuntir-puntirnya puting buah dadaku, serta diremas-remasnya, sehingga menambah rasa
geli sekaligus nikmat.

Aku sudah melupakan rasa takut dan sedih, berganti dengan rasa sangat nikmat, nikmat sekali, sulit
kuutarakan rasa nikmatnya. Rupanya inilah, yang disebut dengan surga dunia.

Saking tidak tahannya, aku ingin menjerit tapi tidak dapat mengeluarkan suara, hanya desahan dari
hidungku, tiba-tiba aku merasakan suatu kenikmatan luar biasa yang tidak dapat kulukiskan dan aku
tiba-tiba merasa hendak pipis,

“..crut.., crut.., crut.., nyut.., nyut.., nyut..”, dan bagian dalam kemaluanku terasa berdenyut-
denyut. Badanku menjadi kejang dan bergetar dengan hebat sampai tak terasa badanku tersentak-sentak
dan terangkat-angkat di atas tempat tidur.

Rupanya aku telah mencapai yang disebut orgasme. Dan pipisku itu rupanya cairan yang menyemprot dari
dalam vaginaku saat orgasme. Setelah saat kenikmatan yang melandaku usai, seluruh badanku terasa lemas
tak bertenaga.

Kemudian terasa orang itu mulai menindihku, mulutnya terasa menghisap-hisap leherku, mulutnya berbau
aneh, rupanya itu adalah bau cairan yang keluar dari milikku.

Tangannya meraba-raba dan meremas-remas seluruh tubuhku, terutama pada kedua bongkahan pantatku,
kadang dengan halus tapi seringkali kasar, dan tiba-tiba pada pangkal pahaku, tempat dimana tadi
dijilat-jilat dan di sedot-sedotnya, terasa ada benda tumpul, keras lagi besar menggesek-gesek di
antara kedua pahaku yang sudah terkangkang itu.

Secara otomatis aku mencoba merapatkan kedua kakiku, akan tetapi tidak bisa karena tertahan oleh
ikatan pada sudut-sudut tempat tidur.

Benda tumpul itu terasa mengoles-oles bibir kemaluanku dan sekali-sekali ditekan pada klitorisku.
Terasa sangat geli dan ada perasaan nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhku. Tak terasa kemaluanku
menjadi sangat basah dan ini rupanya disadari juga oleh orang tersebut, bahwa aku sudah sangat siap
untuk permainan selanjutnya.Cerita Sex Terbaru

Secara perlahan-lahan terasa benda tersebut menguak kedua bibir kemaluanku yang masih sangat rapat dan
terasa benda tersebut memaksa masuk kedalam lubang vaginaku. Rupanya itu adalah penis orang itu,
perasaan sakit pada kemaluanku mulai terasa, pedih, terasa penis orang tersebut yang rupanya sangat
besar sulit menembus kemaluanku yang masih perawan, aku mencoba menjerit, tapi hanya terdengar
lenguhan dan dengusan dari hidungku saja, karena mulutku dibekap.

Aku mencoba berontak, tapi tidak bisa, karena kedua tangan dan kakiku terikat, benar-benar aku merasa
tidak berdaya. Dan akhirnya, aku merasa kemaluanku seakan-akan terbelah dan ulu hatiku seakan-akan
disodok oleh benda tumpul, ketika orang tersebut dengan ganas dan kasar secara brutal menekan masuk
dengan paksa seluruh penisnya kedalam lubang kemaluanku.

Terasa besar dan panjang, memadati serta mengisi setiap sudut ruang kemaluanku, sakit dan ingin
pingsan rasanya bercampur aduk dalam diriku. Penis yang besar itu terasa memadati dan terbenam, diam
sejenak dalam kemaluanku.

Tidak lama kemudian terasa orang itu mulai menaikturunkan pantatnya, sehingga penisnya naik turun,
masuk keluar, pada kemaluanku. Mula-mula setiap penisnya bergerak masuk atau keluar dari kemaluanku,
terasa sakit dan nyeri, akan tetapi lama kelamaan, rasa perih hilang dan berganti dengan rasa nikmat,
perasaan nikmat yang sukar kulukiskan, semakin lama perasaan nikmat itu mulai menjalar ke seluruh
tubuhku, sehingga aku merasa seakan melayang-layang.

Badanku dengan tidak sadar mulai meresponsnya dengan ikut bergoyang-goyang, dan tiba-tiba badanku
bergetar lagi dengan hebat dan bagian dalam kemaluanku kembali berdenyut-denyut dengan hebat, aku
mengalami orgasme lagi dan bahkan lebih hebat daripada sebelumnya.

Dan rupanya, orang itu masih tetap kuat dan naik turun, terus-menerus, beberapa saat kemudian, aku
mengalami orgasme lagi, lagi dan lagi, dan dia masih naik turun terus dengan stabil tanpa ada tanda-
tanda akan berhenti, aku keluar terus menerus lagi dan lagi. Sampai seluruh badanku terasa lemas tidak
bertenaga.

Aku sekarang benar-benar terkapar tidak berdaya, dengan kedua kaki yang terpentang diperkosa oleh
orang tersebut sesuka hatinya. Dan orang itu, suatu saat mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba dia
merangkulku kuat-kuat, serta menciumi serta menghisap leherku kuat-kuat, dan terasa penisnya
berdenyut-denyut, kemudian terasa cairan hangat kental menyembur dengan derasnya membasahi rongga-
rongga lubang kewanitaanku.

Dan karena tekanan badannya yang kuat serta denyutan-denyutan yang kurasakan dari penisnya, sehingga
membuatku kembali mengalami orgasme yang kesekian kalinya secara bersamaan dengan orang tersebut.

Badanku bergetar dan akupun merasakan denyutan-denyutan juga, nikmat sekali. Badan orang tersebut
terkulai menelungkup di atas badan saya dengan penisnya yang masih terbenam di dalam liang
kewanitaanku.

Setelah beristirahat sebentar terasa penis orang tersebut yang masih terbenam dalam kemaluanku
mengeras kembali. Dan malam itu rupanya permainan belum usai, dengan semangat menggebu-gebu orang itu
mengulangi lagi permainannya, demikian diulanginya sampai tiga kali lagi pada malam itu.

Aku sungguh merasa lelah dan lemas sekali, seluruh tulang-tulangku seakan-akan terasa dilolosi, tapi
di sisi lain aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat luar biasa.

Sungguh ini suatu pengalaman pertama yang sulit kulupakan dan bahkan sampai kini pun aku tidak tahu,
siapa pelaku sebenarnya. ceritasexterbaru.org Barang-barang di rumahku tidak ada yang hilang satupun, jadi tentu saja dia
bukan pencuri. Baru pada saat menjelang pagi, orang itu keluar dari kamar, dimana sebelumnya satu tali
di tanganku dilepaskan simpulnya.

Dan setelah orang itu pergi, aku buka talinya, tangan satunya aku lepaskan, rupanya mata dan mulutku
diplester, pakai plester putih. Dan kakiku pun sudah kulepaskan. Kulihat, ada bekas-bekas warna merah
di sepreiku yang putih warnanya dan badanku pun juga terlihat merah-merah, bekas gigitan dan
sedotannya. Celana dalamku, teronggok sobek di lantai, demikian juga baju dan BH-ku.

Aku merasa sedih sekali mengingat aku telah kehilangan milikku yang paling berharga, tapi di lain
pihak ada perasaan puas yang melanda diriku dikarenakan perasaan nikmat yang baru saja kuperoleh. Aku
tidak berani menceritakan hal itu ke orang tuaku ataupun kepada saudaraku karena malu dan takut. Aku
hanya memendam kejadian ini seorang diri saja.Cerita Sex Terbaru

Kejadian ini, masih terulang lagi berkali-kali, sampai aku tamat dari SMA dan herannya aku tidak
hamil, entah diapakan oleh orang ini. Aku sudah tidak lagi merasa takut apabila kamarku dimasuki
kembali oleh orang tersebut, bahkan aku ada semacam perasaan rindu dan kehilangan jika orang tersebut
baru datang agak lama.

Aku hanya dapat menduga bahwa perbuatan tersebut dilakukan oleh tukang antar beras dari desa yang
memang sering bermalam di rumahku, tapi setiap aku bertemu dengannya, dia bersikap biasa saja, seolah
tidak ada pernah ada kejadian apapun. Aku sebenarnya ingin meminta pertanggungjawabannya, tetapi malu,
jangan-jangan bukan dia, karena sebenarnya aku tidak memiliki bukti apapun.

Baca Juga Cerita Sex Dosen Cantik

Setelah tamat SMA, aku dilamar oleh seorang pemuda, dia bersedia menikahiku karena menurutnya dia
sangat mencintaiku dan di matanya, aku adalah anak gadis yang lugu, sopan, alim dan tidak pernah
macam-macam.

Namun apa yang sebenarnya telah terjadi, sungguh membuatku sedih. Pemuda ini, pada malam pertama kami,
mendapatiku sudah tidak perawan lagi, dan dia menuduhku sudah berpengalaman. Aku menyadari tuduhannya
betul, jadi aku diam saja dan tidak menjawab. Dia bertambah marah, sehingga sering dia pulang larut
malam dalam keadaan mabuk. Dalam keadaan setengah sadar itu, dia bahkan sudah mulai berani memukulku.

Aku sadar, memang pada awalnya akulah yang bersalah, mengapa dulu aku tidak berterus terang saja pada
pemuda yang sekarang telah menjadi suamiku ini. Lama-kelamaan aku tidak tahan lagi karena aku sering
disakitinya, sehingga aku pulang ke orangtuaku dan menceritakan tentang tabiat suamiku ini serta latar
belakang perlakuannya padaku.

Ibuku menyesali nasibku yang jelek, dan menyarankan untuk mencari jalan tengah yang terbaik. Tapi aku
sudah telanjur takut terhadap suamiku karena dia sudah sangat sering menyakitiku. Dan akhirnya dengan
terpaksa aku menggugatnya cerai.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Suster Alim

Cerita Sex Terbaru | Cuaca malam itu sungguh tidak bersahabat diman sejak jam sebelas tadi hujan gak kunjung berhenti deras
sekali disertai petir yang menyambar, di depan pintu kamar periksa ada pak Yoga, dia seorang dokter
yang sedang piket terlihat dia sedang asyk membaca buku. Umurnya yang kepala tiga masih nampak cakep
dan gagah.

Cerita Sex Terbaru Suster Alim

Hampir delapan tahun dia bekerja di rumah sakit ini, dia mempunyai istri yang masih muda dikarunia dua
anak yang masih lucu lucu, karena sudah delpan tahun bekerja disini maka kesepian udah menjadi
makanannya setiap hari apabila dia saat jaga terdengar suara aneh sosok bayangan tapi hal itu di buat
biasa karena sudah kebal.

Pak dokter Yoga masih terus juga membaca buku yang sengaja dia bawa dari rumah. Hening sekali suasana
di sana, bunyi yang terdengar hanya bunyi rintik hujan, angin. Tak lama kemudian terdengar bunyi lain
di lorong itu, sebuah suara orang melangkah, suara itu makin mendekat sehingga mengundang perhatian
dokter itu.

“Siapa tuh ya, malem-malem ke sini ?” tanya dokter Yoga dalam hati.

Suara langkah makin terdengar, dari tikungan lorong muncul lah sosok itu, ternyata seorang gadis
cantik berpakaian perawat dan berjilbab lebar. Di luar seragamnya dia memakai jaket cardigan pink
berbahan wol untuk menahan udara dingin malam itu. Suster itu ternyata berjalan ke arahnya.

“Permisi, Pak” sapanya pada Yoga dengan tersenyum manis.

“Malam Sus, lagi ngapain nih malem-malem ke sini” balas Yoga.

“Ohh…hehe…anu Pak abis jaga malam sih, tapi belum bisa tidur, makannya sekalian mau keliling-keliling
dulu”

Dokter Yoga bingung sebab tidak tahu kalau suster itu juga jaga. Maka Yoga bertanya, “Oh iya kok saya
rasanya baru pernah liat Sus disini yah ?” tanya Yoga.

“Iya Pak, saya baru pagi tadi sampai disini, pindahan dari rumah sakit *****” jawabnya, “jadi sekalian
mau ngenal keadaan disini juga

“Oo…pantes saya baru liat, baru toh” kata Pak dokter Yoga.

“Emang bapak kira siapa ?” tanyanya lagi sambil menjatuhkan pantatnya pada bangku panjang dan duduk di
sebelah Yoga.

“Wow, hoki gua” kata pria itu dalam hati kegirangan.

“Dikirain suster ngesot yah, hahaha” timpal dokter Yoga mencairkan suasana. “Hehehe dikira suster
ngesot, nggak taunya suster cantik” sambung Yoga lagi tertawa untuk menghangatkan suasana.

“Kalau ternyata memang iya gimana Pak” kata gadis itu dengan suara pelan dan kepala tertunduk yang
kembali membuat pria itu merasa aneh.

Tiba-tiba gadis itu menutup mulutnya dengan telapak tangan dan tertawa cekikikan.
“Hihihi…bapak dokter ini lucu ah, sering jaga malam kok digituin aja takut” tawanya.

“Wah-wah suster ini kayanya kebanyakan nonton film horror yah, daritadi udah dua kali bikin kita nahan
napas aja” kata Pak Yoga.

“Iya nih, suster baru kok nakal ya, awas Bapak laporin loh” kata Yoga menyenggol tubuh samping gadis
itu. Sebentar kemudian suster itu baru menghentikan tawanya, dia masih memegang perutnya yang
kegelian.

“Hihi…iya-iya maaf deh pak, emang saya suka cerita horror sih jadi kebawa-bawa deh” katanya.

“Sus kalau di tempat gini mending jangan omong macem-macem deh, soalnya yang gitu tuh emang ada loh”
sahut dakter Yoga dengan wajah serius.

“Iya Pak, sori deh” katanya “eh iya nama saya Farah Puspita, panggil aja Farah, suster baru disini,
maaf baru ngenalin diri…emmm Bapak dokter siapa yah?” sambil melihat ke dokter itu.

“Kalau saya Suherman, tapi biasa dipanggil Yoga aja, saya yang jadi dokter jaga di sini malam” pria
setengah baya itu memperkenalkan diri.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Omong-omong Sus ini sudah lama di RS ini?” tanya si dokter.

“Ya belum sih” kata Suter Farah.

“Pantas baru saya lihat, saya sudah lihat namanya dalam jadwal tapi baru inilah saya lihat orangnya.
Cantik!” kata Yoga sambil memandang wajah cantik yang sedang mengobrol dengannya itu.

Malam itu dokter Yoga merasa beruntung sekali mendapat teman ngobrol seperti suster Farah, biasanya
suster-suster lain paling hanya tersenyum padanya atau sekedar memberi salam basa-basi. Maklumlah
mereka semua tahu kalau dokter Yoga sudah beristri dan punya dua anak.

Mereka pun terlibat obrolan ringan, pria itu tidak lagi mempedulikan buku bacaannya dan mengalihkan
perhatiannya pada suster Farah yang ayu itu. Sejak awal tadi dokter Yoga sudah terpesona dengan gadis
ini.

Pria normal mana yang tidak tertarik dengan gadis berkulit putih mulus berwajah kalem seperti itu,
rambut hitamnya disanggul ke belakang tampak terbayang walau tertutup dengan jilbab panjangnya yang
putihnya, tubuhnya yang padat dan montok itu lumayan tinggi (168 cm), pakaian perawat dengan bawahan
rok panjang itu menambah pesonanya.

Suster Farah sendiri baru berusia 24 tahun dan belum menikah. Untuk gadis secantik Farah sebenarnya
tidak begitu susah mendapat pasangan ditambah lagi dengan bodinya yang montok dan padat, tentu banyak
lelaki yang mau dengannya.

Tapi sejauh ini belum ada pria yang cocok di hati Suster Farah. Sebagai wanita alim berjilbab dia
sangat menjaga pergaulannya dengan lawan jenis. Namun malam ini dia gelisah juga melihat dokter Yoga
yang tampan dan gagah itu.

Sayang dia sudah beristri, keluh Suster Farah dalam hati. Namun hati kecilnya tidak dapat dibohongi
bahwa dia suka pada dokter Yoga itu.

Yoga, si dokter, makin mendekatkan duduknya dengan gadis itu sambil sesekali mencuri pandang ke arah
belahan dadanya membayang di balik baju panjang dan jilbab panjangnya.

Suasana malam yang dingin membuat nafsu pria itu mulai bangkit, apalagi Pak Yoga sudah seminggu tidak
ngentot istrinya karena lagi datang bulan dan walaupun istri Yoga lebih cantik dari Suster Farah, tapi
dalam hal bodinya tentu saja kualitasnya kalah dengan suster muda di sebelahnya ini.

Semakin lama dokter Yoga semakin berani menggoda suster muda yang alim itu dengan guyonan-guyonan
nakal dan obrolan yang menjurus ke porno. Suster Farah sendiri sepertinya hanya tersipu-sipu dengan
obrolan mereka yang lumayan jorok itu.

“Terus terang deh Sus, sejak Sus datang kok disini jadinya lebih hanget ya” kata Yoga sambil
meletakkan tangannya di lutut Farah dan mengelusnya ke atas sambil menarik rok panjang suter berjilbab
itu sehingga pahanya mulai sedikit tersingkap.Cerita Sex Terbaru

“Eh…jangan gitu dong Pak, mau saya gaplok yah ?!” Farah protes tapi kedua tangannya yang dilipat tetap
di meja tanpa berusaha menepis tangan pria itu yang mulai kurang ajar.

“Ah, Sus masa pegang gini aja gak boleh, lagian disini kan sepi gini, dingin lagi” katanya makin
berani, tangannya makin naik dan paha yang mulus itupun semakin terlihat.

“Pak saya marah nih, lepasin gak, bapak kan sudah punya istri, saya itung sampai tiga” wajah Farah
kelihatannya BT, matanya menatap tajam si dokter yang tersenyum mesum.

“Jangan marah dong Sus, mendingan kita seneng-seneng, ya?” sahut Dokter Yoga, entah sejak kapan tiba-
tiba saja pria tidak tau malu itu sudah di sebelahnya .

Dokter jaga itu dengan berani merangkul bahu Farah dan tangan satunya menyingkap rok suster muda itu
di sisi yang lain. Suster itu tidak bergeming, tidak ada tanda-tanda penolakan walau wajahnya masih
terlihat marah.

“Satu…” suster itu mulai menghitung namun orang itu malah makin kurang ajar, dan tangannya makin nakal
menggerayangi paha yang indah itu, “dua…!” suaranya makin serius.

Entah mengapa suster itu tidak langsung beranjak pergi atau berteriak saja ketika dilecehkan seperti
itu. Si pria yang sudah kerasukan nafsu itu menganggapnya sandiwara untuk meninggikan harga diri
sehingga dia malah semakin nafsu.

“Tig…” sebelum suster Farah menyelesaikan hitungannya dan bergerak, si dokteritu sudah lebih dulu
mendekapnya dan melumat bibirnya yang tipis.

“Mmm…mmhh !” suster itu berontak dan mendorong-dorong Yoga berusaha lepas dari dekapannya namun
tenaganya tentu kalah darinya, belum lagi dokter Yoga juga mendekapnya serta menaikkan rokknya lebih
tinggi lagi. Farah merasa hembusan angin malam menerpa paha mulusnya yang telah tersingkap, juga
tangan kasar dokter itu mengelusinya yang mau tak mau membuatnya terangsang.

“Aahh…jangan…mmhh !” Farah berhasil melepaskan diri dari cumbuan si dokter tapi cuma sebentar, karena
ruang geraknya terbatas bibir mungil itu kembali menjadi santapan Yoga.

Lalu tangan Pak Yoga mulai meremas-remas dadanya yang masih tertutup seragam suster dan jilbab
lebarnya – Yoga dapat merasakan kalau tetek suster alai mini masih kencang dan padat pertanda belum
pernah dijamah lelaki lain – sementara tangan satunya tetap mengelus paha indahnya yang menggiurkan.

Farah terus meronta, tapi sia-sia malah pakaian bawahnya semakin tersingkap dan jilbab lebar perawat
itu nyaris copot. Pak Yoga melepaskan jaket cardigan pinknya suster Farah sehingga tinggal baju
seragam perawatnya yang terlihat.

Lama-lama perlawanan suster Farah melemah, sentuhan-sentuhan pada daerah sensitifnya telah meruntuhkan
pertahanannya. Birahinya bangkit dengan cepat apalagi suasananya sangat mendukung dengan hujan yang
masih mengguyur dan dinginnya malam.

Ditambah lagi hati kecil suka dengan dokter Yoga. Bulu kuduk Farah merinding merasakan sesuatu yang
basah dan hangat di lehernya. Ternyata dokter Yoga itu sedang menjilati lehernya yang jenjang dengan
menyingkapkan jilbab panjang suster alim itu, lidah itu bergerak menyapu daerah itu sehingga
menyebabkan tubuh Farah menggeliat menahan nikmat.

Mulut Farah yang tadinya tertutup rapat-rapat menolak lidah Yoga kini mulai membuka. Lidah kasap si
doketr itu langsung menyeruak masuk ke mulut suster berjilbab itu dan meraih lidahnya mengajaknya
beradu lidah.

Farah pun menanggapinya, lidahnya mulai saling jilat dengan lidah pria itu, liur mereka saling
tertukar. Sementara Pak Yoga mulai melucuti kancing bajunya dari atas dan sekaligus mencopot jilbab
panjang suster Farah.

Tangan perkasa dokter itu menyusup ke dalam cup branya, begitu menemukan putingnya benar-benar masih
kencang dan padat, belum terjamah lelaki lain lalu langsung dimain-mainkannya benda itu dengan
gemasnya.

Di tengah ketidak-berdayaannya melawan dokter brengsek itu, Farah semakin pasrah membiarkan tubuhnya
dijarah. Tangan doketr Yoga menjelajah semakin dalam, dibelainya paha dalam gadis itu hingga menyentuh
selangkangannya yang masih tertutup celana dalam.

Sementara baju atasan Farah juga semakin melorot sehingga terlihatlah bra biru di baliknya.

“Kita ke dalam aja biar lebih enak” kata Pak Yoga.

“Kamu emang kurang ajar yah, kita bisa dapet masalah kalau gak lepasin saya !” Farah masih
memperingatkan dokter itu.

“Udahlah Sus, kurang ajar- kurang ajar, kan lu juga suka ayo !” Yoga narik lengan suster itu bangkit
dari kursi. “Sus, seneng-seneng dikit napa? Dingin-dingin gini emang enaknya ditemenin cewek cantik
kaya Sus” lanjut Pak Yoga.

Dokter Yoga menggelandang suster alim itu ke ruang periksa pasien tempat mereka berjaga. Farah disuruh
naik ke sebuah ranjang periksa yang biasa dipakai untuk memeriksa pasien. Selanjutnya pria itu
langsung menggerayangi tubuh Virna yang terduduk di ranjang.

Yoga menarik lepas celana dalam gadis alim itu hingga terlepas, celana itu juga berwarna biru, satu
stel dengan branya. Kemudian ia berlutut di lantai, ditatapnya kemaluan suster alim itu yang ditumbuhi
bulu-bulu yang lebat, bulu itu agaknya rajin dirawat karena bagian tepiannya terlihat rapi sehingga
tidak lebat kemana-mana.

Farah dapat merasakan panasnya nafas pria itu di daerah sensitifnya. Pak Yoga mempreteli kancing baju
atasnya yang tersisa, lalu bra itu disingkapnya ke atas. Kini terlihatlah payudara suster Farah yang
berukuran sedang sebesar bakpao dengan putingnya berwarna coklat.

“Uuuhh…Pak!” desah Faraha ketika lidah Pak Yoga menelusuri gundukan buah dadanya. Lidah itu bergerak
liar menjilati seluruh payudara yang kencang dan padat itu tanpa ada yang terlewat, setelah basah
semua, dikenyotnya daging kenyal itu, puting mungil itu digigitinya dengan gemas.

“Aahh !” tubuh Farah tiba-tiba tersentak dan mendesah lebih panjang ketika dirasakannya lidah panas
Yoga mulai menyapu bibir vaginanya lalu menyusup masuk ke dalam. Maklum Yoga sudah pengalaman
merangsang wanita.

Farah sebagai gadis alim sebenarnya jijik melakukan hal ini dengan dokter Yoga ini, tapi rupanya
libidonya membuatnya melupakan perasaan itu sejenak. Mulut Pak Yoga kini merambat ke atas menciumi
bibirnya, sambil tangannya tetap menggerayangi payudaranya.Cerita Sex Terbaru

Kemudian dokter itu kembali menghisap memek suster ini, si dokter makin membenamkan wajahnya di
selangkangan Farah, lidahnya masuk makin dalam mengais-ngais liang kenikmatan suster muda itu
menyebabkan Farah menggelinjang dan mengapitkan kedua paha mulusnya ke kepalanya Yoga.

“Nah, sekarang tinggal kita mulai Sus” kata Pak Yoga membuka pakaiannya “pokoknya malam ini Bapak
bakal muasin Sus hehehe!”

Farah tertegun melihat pria gagah itu sudah telanjang bulat di hadapannya, tubuhnya terbilang kekar,
penisnya yang sudah menegang itu lumayan besar juga dengan bulu-bulu yang tidak terlalu lebat.

Dia naik ke ranjang ke atas tubuh gadis alim itu, wajah mereka saling bertatapan dalam jarak dekat.
Kali tanpa penghalang sebab jilbab panjang suster alim itu sudah dicopot dokter Yoga. Pak Yoga begitu
mengagumi wajah cantik Farah, dengan bibir tipis yang merah merekah, hidung bangir, dan sepasang mata
indah yang nampak sayu karena sedang menahan nafsu.

“Pak, apa ga pamali main di tempat ginian ?” tanya Farah.

“Ahh…iya sih tapi masabodo lah, yang penting kita seneng-seneng dulu hehehe” habis berkata dia
langsung melumat bibir gadis itu. Mereka berciuman dengan penuh gairah, Farah yang sudah tersangsang
berat itu melingkarkan tangannya memeluk tubuh Pak dokter Yoga.

Ia masih memakai seragam susternya yang sudah terbuka dan tersingkap di mana-mana, bagian roknya saja
sudah terangkat hingga pinggang sehingga kedua belah pahanya yang jenjang dan mulus sudah tidak
tertutup apapun.

Pak Yoga sudah seminggu lamanya tidak menikmati kehangatan tubuh wanita sebab istrinya lagi datang
bulan sehingga dia begitu bernafsu berciuman dan menggerayangi tubuh Farah. Mendapat kesempatan
bercinta dengan gadis seperti Farah bagaikan mendapat durian runtuh.

Belum pernah dia merasakan yang sesintal dan montok ini, bahkan istrinya pun tidak ada apa-apanya bila
dibandingkan dengannya meskipun lebih cantik dari pada Suster Farah.

Setelah lima menitan berciuman sambil bergesekan tubuh dan meraba-raba, mereka melepas bibir mereka
dengan nafas memburu.

Pak Yoga mendaratkan ciumannya kali ini ke lehernya. Kemudian mulutnya merambat turun ke payudaranya,
sebelumnya dibukanya terlebih dulu pengait bra yang terletak di depan agar lebih leluasa menikmati
dadanya.

“Eemmhh…aahhh…aahh !” desahnya menikmati hisapan-hisapan dokter jaga itu pada payudaranya, tangannya
memeluk kepala yang rambutnya lebat dan hitam itu.

Farah merasakan kedua putingnya semakin mengeras akibat rangsangan yang terus datang sejak tadi tanpa
henti. Sambil menyusu, pria itu juga mengobok-obok vaginanya, jari-jarinya masuk mengorek-ngorek liang
senggamanya membuat daerah itu semakin basah oleh lendir.

“Bapak masukin sekarang yah, udah ga tahan nih !” katanya di dekat telinga Farah.
Suster Farah hanya mengangguk. Pak Yoga langsung menempelkan penisnya ke mulut vagina gadis alim itu.
Terdengar desahan sensual dari mulut gadis itu ketika Pak Yoga menekan penisnya ke dalam.

“Uuhh…sempit banget Sus, masih perawan ga sih ?” erang pria itu sambil terus mendorong-dorongkan
penisnya.

Farah mengerang kesakitan dan mencengkram kuat lengan pria itu setiap kali penis itu terdorong masuk
ke dalam memeknya yang masih rapet itu. Setelah beberapa kali tarik dorong akhirnya penis itu
tertancap seluruhnya dalam vagina suster alim itu. Darah mengalir dari memek suter alim itu.

“Weleh-weleh, enaknya, legit banget Sus kalau masih perawan” komentar pria itu, “Belum pernah ngentot
ya Sus sebelumnya, kalo boleh tau ?”

Sebagai jawabannya Farah menarik wajah pria itu mendekat dan mencium bibirnya, agaknya dia tidak
berniat menjawab pertanyaan itu.

Pak Yoga mulai menggoyangkan pinggulnya memompa vagina gadis itu. Desahan tertahan terdengar dari
mulut Farah yang sedang berciuman. Pria itu memulai genjotan-genjotannya yang makin lama makin
bertenaga.

Lumayan juga sudah seusia hampir kepala empat tapi penisnya masih sekeras ini dan sanggup membuat
gadis alim itu menggelinjang. Dia mahir juga mengatur frekuensinya agar tidak terlalu cepat kehabisan
tenaga.

Sambil menggenjot mulutnya juga bekerja, kadang menciumi bibir gadis itu, kadang menggelitik
telinganya dengan lidah, kadang mencupangi lehernya. Suster Farah pun semakin terbuai dan menikmati
persetubuhan beda jenis ini.

Dia tidak menyangka pria seperti dokter itu sanggup membawanya melayang tinggi. Pria itu semakin
kencang menyodokkan penisnya dan mulutnya semakin menceracau, nampaknya dia akan segera orgasme.

“Malam masih panjang Pak, jangan buru-buru, biar saya yang gerak sekarang !” kata gadis perawat itu
tanpa malu-malu lagi.

Pak Yoga tersenyum mendengar permintaan suster itu. Merekapun bertukar posisi, Pak Yoga tiduran
telentang dan Farah menaiki penisnya. Batang itu digenggam dan diarahkan ke vaginanya, Farah lalu
menurunkan tubuhnya dan desahan terdengar dari mulutnya bersamaan dengan penis yang terbenam dalam
vaginanya.

Mata Pak Yoga membeliak saat penisnya terjepit diantara dinding kemaluan Farah yang sempit. Ia mulai
menggerakkan tubuhnya naik turun dengan kedua tangannya saling genggam dengan pria itu untuk menjaga
keseimbangan.

“Sssshhh…oohh…yah…aahh !” Farah mengerang sambil menaik-turunkan tubuhnya dengan penuh gairah.

Tangannya meraih ujung roknya lalu ditariknya ke atas seragam yang berupa terusan itu hingga terlepas
dari tubuhnya. Seragam itu dijatuhkannya di lantai sebelah ranjang itu, tidak lupa dilepaskannya pula
bra yang masih menyangkut di tubuhnya sehingga kini tubuhnya yang sudah telanjang bulat terekspos
dengan jelas.

Sungguh suster Farah memiliki tubuh yang sempurna, buah dadanya montok dan proporsional, perutnya rata
dan kencang, pahanya juga indah dan mulus, sebuah puisi kuno melukiskannya sebagai kecantikan yang
merobohkan kota dan meruntuhkan negara.Cerita Sex Terbaru

Kembali Farah dan dokter jaga itu memacu tubuhnya dalam posisi woman on top. Farah demikian liar
menaik-turunkan tubuhnya di atas penis Pak dokter Yoga, dia merasakan kenikmatan saat penis itu
menggesek dinding vagina dan klitorisnya.

“Ayo manis, goyang terus…ahh…enak banget !” kata Pak Yoga sambil meremasi payudara gadis itu.

Wajah Farah yang bersemu merah karena terangsang berat itu sangat menggairahkan di mata Pak Yoga
sehingga dia menarik kepalanya ke bawah agar dapat mencium bibirnya.

Akhirnya Farah tidak tahan lagi, ia telah mencapai orgasmenya, mulutnya mengeluarkan desahan panjang.
Pak Yoga yang juga sudah dekat puncak mempercepat hentakan pinggulnya ke atas dan meremasi payudara
itu lebih kencang.

Ia merasakan cairan hangat meredam penisnya dan otot-otot vagina suster alim itu meremas-remasnya
sehingga tanpa dapat ditahan lagi spermanya tertumpah di dalam dan membanjir, maklum sudah seminnggu
gak dikeluarkan.

Setelah klimaksnya selesai tubuh Farah melemas dan tergolek di atas tubuh dokter itu. Virna yang baru
berusia 24 tahun itu begitu kontras dengan pria di bawahnya yang lebih pantas menjadi bapaknya, yang
satu begitu ranum dan segar sementara yang lain sudah agak tua.

“Asyik banget Sus, udah selama seminggu saya gak ginian loh !” ujar Pak Yoga dengan tersenyum puas.

“Gile nih malem, ga nyangka bisa dapet yang ginian” dia seperti masih belum percaya hal yang
dialaminya itu.

Ketika sedang asyik memandangi Farah, tiba-tiba Pak Yoga nafsunya bangkit lagi dan minta jatah sekali
lagi. Tangan Yoga terus saja menggerayangi tubuh Farah, kadang diremasnya payudara atau pantatnya
dengan keras sehingga memberi sensasi perih bercampur nikmat bagi gadis itu.
Sedangkan Pak Yoga sering menekan-nekan kepala gadis itu sehingga membuat Farah terkadang gelagapan.

“Gila nih doketer, barbar banget sih” kata Farah dalam hati.

Walau kewalahan diperlakukan seperti ini, namun tanpa dapat disangkal Farah juga merasakan nikmat yang
tak terkira. Tak lama kemudian Yoga menyiorongkan penisnya lalu berpindah ke mulut Farah.

Farah kini bersimpuh di depan pria yang senjatanya mengarah padanya menuntut untuk diservis olehnya.
Farah menggunakan tangan dan mulutnya bergantian melayani penis itu hingga akhirnya penis Yoga meledak
lebih dulu ketika ia menghisapnya.

Sperma si doketr langsung memenuhi mulut gadis itu, sebagian masuk ke kerongkongannya sebagian meleleh
di bibir indah itu karena banyaknya. Pria itu melenguh dan berkelejotan menikmati penisnya dihisap
gadis itu.

Tak lama kemudian Pak Yoga pun menyemburkan isi penisnya dalam kocokan Farah, cairan itu mengenai
wajah samping dan sebagian rambutnya. Tubuh Farah pun tak ayal lagi penuh dengan keringat dan sperma
yang berceceran.

“Sus hebat banget, sepongannya dahsyat, saya jadi kesengsem loh” puji Yoga ketika beristirahat
memulihkan tenaga.

“Sering-sering main sini yah Sus, saya kalau malem kan sering kesepian hehehe” goda Pak Yoga.

Farah tersenyum dengan hanya melihat pantulan di cermin, katanya, “Kenapa nggak, saya puas banget
malem ini, mulai sekarang saya pasti sering mendatangi dokter”

Jam telah menunjukkan pukul setengah dua kurang, berarti mereka telah bermain cinta selama hampir satu
setengah jam.
Farah pun berpamitan setelah memakai jaket pinknya dan memakai kembali jilbab putih panjangnya.
Sebelum berpisah ia menghadiahkan sebuah ciuman di mulut. Yoga membalas ciuman itu dengan bernafsu,
dipeluknya tubuh padat dan montok itu sambil meremas pantatnya selama dua menitan.

“Nakal yah, ok saya masuk dulu yah !” katanya sebelum membalik badan dan berlalu.

Baca Juga Cerita Seks Nyokap Kekasihku

Lelah sekali Yoga setelah menguras tenaga dengan perawat alim yang cantik itu sehingga selama sisa
waktu itu agak terkantuk-kantuk. Setelah pagi mereka pun pulang dan tertidur di tempat masing-masing
dengan perasaan puas.

Setiap kali kalau ada jadwal piket bersama, mereka selalu ngentot. Dokter Yoga bermaksud menjadikan
Suster Farah yang alim berjilbab sebagai istri keduanya, oleh sebab itu dokter Yoga tidak memakai alat
kontrasepsi apa pun jika ngentot dengan Suster Farah.

Yoga ingin wanita alim itu hamil, hingga terpaksa mau menikah dengannya sebagai istri keduanya. Hebat
Dokter Yoga!- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Erangan Seorang Guru

Cerita Sex Terbaru | Disekolahku ada wanita yang cantik dengan tubuh indahnya dia berprofesi sebgai guru sejarah di SMA
namanya Ibu Yeni umurnya mash muda 28 tahun dan dia bercerai dengan suaminya kalau di diskripsikan
wajahnya seperti Yeyen Presenter Bola, dengan tinggi 170 cm buah dada kiranya berukuran 36 B, semua
murid bahkan guru laki pun jika melihat dia berjalan rasanya ingin menggodanya.

Cerita Sex Terbaru Erangan Seorang Guru

Suatu hari Yeni terpaksa harus memanggil salah satu muridnya ke rumahnya, untuk ulangan susulan. Si
Adi harus mengulang karena ia kedapatan menyontek di kelas. Adi juga terkenal karena kekekaran
tubuhnya, maklum dia sudah sejak SD bergulat dengan olah raga beladiri, karenanya ia harus menjaga
kebugaran tubuhnya.

Bagi Yeni, kedatangan Adi ke rumahnya juga merupakan suatu kebetulan. Ia juga diam-diam naksir dengan
anak itu. Karenanya ia bermaksud memberi anak itu ‘pelajaran’ tambahan di Minggu siang ini.

“Sudah selesai Adi?”,

Yeni masuk kembali ke ruang tamu setelah meninggalkan Adi selama satu jam untuk mengerjakan soal-soal
yang diberikannya.

“Hampir bu”

“Kalau sudah nanti masuk ke ruang tengah ya saya tinggal ke belakang..”

“Iya..”

“Bu Yeni, Saya sudah selesai”, Adi masuk ke ruang tengah sambil membawa pekerjaannya.

“Ibu dimana?”

“Ada di kamar.., Adi sebentar ya”, Yeni berusaha membetulkan t-shirtnya.

Ia sengaja mencopot BH-nya untuk merangsang muridnya itu. Di balik kaus longgarnya itu bentuk
payudaranya terlihat jelas, terlebih lagi puting susunya yang menyembul.

Begitu ia keluar, mata Adi nyaris copot karena melotot, melihat tubuh gurunya. Yeni membiarkan rambut
panjangnya tergerai bebas, tidak seperti biasanya saat ia tampil di muka murid-muridnya.

“Kenapa ayo duduk dulu, Ibu periksa..”

Muka Adi merah karena malu, karena Yeni tersenyum saat pandangannya terarah ke buah dadanya.

“Bagus bagus…, Kamu bisa gitu kok pakai menyontek segala..?”

“Maaf Bu, hari itu saya lupa untuk belajar..”

“oo…, begitu to?”

“Adi kamu mau menolong saya?”, Yeni merapatkan duduknya di karpet ke tubuh muridnya.

“Apa Ibu?”, tubuh Adi bergetar ketika tangan gurunya itu merangkul dirinya, sementara tangan Yeni yang
satu mengusap-uasap daerah ‘vital’ nya.

“Tolong Ibu ya…, dan janji jangan bocorkan pada siapa–siapa”.

“Tapi tapi…, Saya”.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Kenapa?, oo…, kamu masih perawan ya?”.Muka Adi langsung saja merah mendengar perkataan Yeni

“Iya”

“Nggak apa-apa”, Ibu bimbing ya.

Yeni kemudian duduk di pangkuan Adi. Bibir keduanya kemudian saling berpagutan, Yeni yang agresif
karena haus akan kehangatan dan Adi yang menurut saja ketika tubuh hangat gurunya menekan ke dadanya.

Ia bisa merasakan puting susu Yeni yang mengeras. Lidah Yeni menjelajahi mulut Adi, mencari lidahnya
untuk kemudian saling berpagutan bagai ular.

Setelah puas, Yeni kemudian berdiri di depan muridnya yang masih melongo. Satu demi satu pakaiannya
berjatuhan ke lantai. Tubuhnya yang polos seakan akan menantang untuk diberi kehangatan oleh perjaka
yang juga muridnya ini.

“Lepaskan pakaiannmu Adi”, Yeni berkata sambil merebahkan dirinya di karpet. Rambut panjangnya
tergerai bagai sutera ditindihi tubuhnya.

“Ahh cepat Adi”, Yeni mendesah tidak sabar.

Adi kemudian berlutut di samping gurunya. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pengetahuannya
tentang seks hanya di dapatnya dari buku dan video saja.

“Adi…, letakkan tanganmu di dada Ibu”,

Dengan gemetar Adi meletakkan tangannya di dada Yeni yang turun naik. Tangannya kemudian dibimbing
untuk meremas-remas payudara Yeni yang montok itu.

“Oohh…, enakk…, begitu caranya…, remas pelan-pelan, rasakan putingnya menegang..”
Dengan semangat Adi melakukan apa yang gurunya katakan.

“Ibu…, Boleh saya hisap susu Ibu?”.

Yeni tersenyum mendengar pertanyaan muridnya, yang berkata sambil menunduk,

“Boleh…, lakukan apa yang kamu suka”.

Tubuh Yeni menegang ketika merasakan jilatan dan hisapan mulut pemuda itu di susunya. Perasaan yang ia
pernah rasakan 3 tahun lalu saat ia masih bersama suaminya.

“Oohh…, jilat terus sayang…, ohh”,

Tangan Yeni mendekap erat kepala Adi ke payudaranya.

Adi semakin buas menjilati puting susu gurunya tersebut, mulutnya tanpa ia sadari menimbulkan bunyi
yang nyaring. Hisapan Adi makin keras, bahkan tanpa ia sadari ia gigit-gigit ringan puting gurunya
tersebut.

“mm…, nakal kamu”, Yeni tersenyum merasakan tingkah muridnya itu.

“Sekarang coba kamu lihat daerah bawah pusar Ibu”.Adi menurut saja.

Duduk diantara kaki Yeni yang membuka lebar. Yeni kemudian menyandarkan punggungya pada dinding di
belakangnya.

“Coba kamu rasakan”, ia membimbing telunjuk Adi memasuki vaginanya.Cerita Sex Terbaru

“Hangat Bu..

“Bisa kamu rasakan ada semacam pentil…?”

“Iya..”

“Itu yang dinamakan kelentit, itu adalah titik peka cewek juga. Coba kamu gosok-gosok”
Pelan-pelan jari Adi mengusap-usap clitoris yang mulai menyembul itu.

“Terus…, oohh…, ya…, gosok…, gosok”,

Yeni mengerinjal-gerinjal keenakan ketika clitorisnya digosok-gosok oleh Adi.”Kalo diginiin nikmat ya
Bu?”, Adi tersenyum sambil terus menggosok-gosok jarinya.

“Oohh…, Adio…, mm”,

tubuh Rini telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang, sementara bibirnya merintih-
rintih keenakan.

Tangan Adi semakin berani mempermainkan clitoris gurunya yang makin bergelora dirangsang birahi.
Nafasnya yang semakin memburu pertanda pertahanan gurunya akan segera jebol.
“Ooaahh…, Anntoo”,

Tangan Yeni mencengkeram pundak muridnya, sementara tubuhnya menegang dan otot-otot kewanitaannya
menegang. Matanya terpejam sesaat, menikmati kenikmatan yang telah lama tidak dirasakannya.

“Hmm…, kamu lihai Adi…, Sekarang…, coba kamu berbaring”.Adi menurut saja.

Penisnya segera menegang ketika merasakan tangan lembut gurunya.

“Wah…, wahh.., besar sekali”,

tangan Yeni segera mengusap-usap penis yang telah mengeras tersebut.

Segera saja benda panjang dan berdenyut-denyut itu masuk ke mulut Yeni. Ia segera menjilati penis
muridnya itu dengan penuh semangat. Kepala penis muridnya itu dihisapnya keras-keras, sehingga Adi
merintih keenakan.

“Ahh…, enakk…,enakk”,

Adi tanpa sadar menyodok-nyodokkan pinggulnya untuk semakin menekan penisnya makin ke dalam kuluman
Yeni. Gerakannya makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Yeni.

“oohh Ibu…, Ibbuu”

Muncratlah cairan mani Adi di dalam mulut Yeni, yang segera menjilati cairan itu hingga tuntas.

“Hmm…, manis rasanya Adi”, Yeni masih tetap menjilati penis muridnya yang masih tegak.

“Sebentar ya aku mau minum dulu”.

Ketika Yeni sedang membelakangi muridnya sambil menenggak es teh dari kulkas. Tiba-tiba ia merasakan
seseorang mendekapnya dari belakang.

“Adi…, biar Ibu minum dulu”.

“Tidak…, nikmati saja ini”,

Adi yang masih tegang berat mendorong Yeni ke kulkas.Gelas yang dipegang Yeni jatuh, untungnya tidak
pecah. Tangan Yeni kini menopang tubuhnya ke permukaan pintu kulkas.

“Ibu…, sekarang!”

“Ahhkk”, Yeni berteriak,

saat Adi menyodokkan penisnya dengan keras ke liang vaginanya dari belakang. Dalam hatinya ia sangat
menikmati hal ini, pemuda yang tadinya pasif berubah menjadi liar.

“Adio…, enakk…, ohh…, ohh”.

Tubuh Yeni bagai tanpa tenaga menikmati kenikmatan yang tiada taranya. Tangan Adi satu menyangga
tubuhnya, sementara yang lain meremas payudaranya. Dan penisnya yang keras melumat liang vaginanya.

“Ibu menikmati ini khan”, bisik Adi di telinganya

“Ahh…, hh”, Yeni hanya merintih,

setiap merasakan sodokan keras dari belakang.

“Jawab…, Ibu”,

dengan keras Adi mengulangi sodokannya.

“Ahh…,iyaa”

“Adi…, Adi jangann…, di dal.. La” belum sempat ia meneruskan kalimatnya, Yeni telah merasakan
cairan hangat di liang vaginanya menyemprot keras. Kepalang basah ia kemudian menyodokkan keras
pinggulnya.

“Uuhgghh”,

penis Adi yang berlepotan mani itupun amblas lagi ke dalam liang Yeni.

“Ahh”.

Kedua insan itupun tergolek lemas menikmati apa yang baru saja mereka rasakan.
Setelah kejadian dengan Adi, Yeni masih sering bertemu dengannya guna mengulangi lagi perbuatan
mereka. Namun yang mengganjal hati Yeni adalah jika Adi kemudian membocorkan hal ini ke teman-
temannya.
Ketika Yeni berjalan menuju mobilnya seusai sekolah bubar, perhatiannya tertumbuk pada seorang
muridnya yang duduk di sepeda motor di samping mobilnya, katakanlah dia Reza. Ia berbeda dengan Adi,
anaknya agak pembuat onar jika di kelas, kekar dan nakal. Hatinya agak tidak enak melihat situasi ini.Cerita Sex Terbaru

“Bu Yeni salam dari Adi”, Reza melemparkan senyum sambil duduk di sepeda motornya.

“Terima kasih, boleh saya masuk”,

Ia harus berkata begitu karena sepeda motor Reza menghalangi pintu mobilnya.

“Boleh…, boleh Bu saya juga ingin pelajaran tambahan seperti Adi.”

Langkah Yeni terhenti seketika. Namun otaknya masih berfungsi normal, meskupun sempat kaget.

“Kamu kan nilainya bagus, nggak ada masalah kan..”, sambil duduk di balik kemudi.

“Ada sedikit sih kalau Ibu nggak bisa mungkin kepala guru bisa membantu saya, sekaligus melaporkan
pelajaran Adi”, Reza tersenyum penuh kemenangan.

“Apa hubungannya?”, Keringat mulai menetes di dahi Yeni.

“Sudahlah kita sama-sama tahu Bu. Saya jamin pasti puas”.

Tanpa menghiraukan omongan muridnya, Yeni langsung menjalankan mobilnya ke rumahnya. Namun ia sempat
mengamati bahwa muridnya itu mengikutinya terus hingga ia menikung untuk masuk kompleks perumahan.

Setelah mandi air hangat, ia bermaksud menonton TV di ruang tengah. Namun ketika ia hendak duduk pintu
depan diketuk oleh seseorang. Yeni segera menuju pintu itu, ia mengira Adi yang datang. Ternyata
ketika dibuka

“Reza! Kenapa kamu ngikuutin saya!”, Yeni agak jengkel dengan muridnya ini.

“Boleh saya masuk?”.

“Tidak!”.

“Apa guru-guru perlu tahu rahasiamu?”

.”!!”dengan geram ia mempersilakan Reza masuk.

“Enak ya rumahnya, Bu”, dengan santainya ia duduk di dekat TV.

“Pantas aja Adi senang di sini”.

“Apa hubunganmu dengan Adi?, Itu urusan kami berdua”, dengan ketus Yeni bertanya.

“Dia teman dekat saya. Tidak ada rahasia diantara kami berdua”.

“Jadi artinya”, Kali ini Yeni benar-benar kehabisan akal.

Tidak tahu harus berbuat apa.

“Bu, kalo saya mau melayani Ibu lebih baik dari Adi, mau?”,

Reza bangkit dari duduknya dan berdiri di depan Yeni.Yeni masih belum bisa menjawab pertanyaan
muridnya itu. Tubuhnya panas dingin.

Yeni masih belum bisa menjawab pertanyaan muridnya itu. Tubuhnya panas dingin. Belum sempat ia
menjawab, Reza telah membuka ritsluiting celananya. Dan setelah beberapa saat penisnya meyembul dan
telah berada di hadapannya.

“Bagaimana Bu, lebih besar dari Adi khan?”.Reza ternyata lebih agresif dari Adi, dengan satu gerakan
meraih kepala Yeni dan memasukkan penisnya ke mulut Yeni.

“Mmpfpphh”.

“Ahh yaa…, memang Ibu pandai dalam hal ini. Nikmati saja Bu…, nikmat kok”

Rupanya nafsu menguasai diri Yeni, menikmati penis yang besar di dalam mulutnya, ia segera mengulumnya
bagai permen. Dijilatinya kepala penis pemuda itu dengan semangat. Kontan saja Reza merintih keenakan.

“Aduhh…, nikmat sekali Bu oohh”, Reza menyodok-nyodokkan penisnya ke dalam mulut Yeni, sementara
tangannya meremas-remas rambut ibu gurunya itu. Yeni merasakan penis yang diisapnya berdenyut-denyut.
Rupanya Reza sudah hendak keluar.

“oohh…, Ibu enakk…, enakk…, aahh”.Cairan mani Reza muncrat di mulut Yeni, yang segera
menelannya. Dijilatinya penis yang berlepotan itu hingga bersih. Kemudian ia berdiri.

“Sudahh…, sudah selesai kamu bisa pulang”, Namun Yeni tidak bisa memungkiri perasaannya.
Ia menikmati mani Reza yang manis itu serta membayangkan bagaimana rasanya jika penis yang besar itu
masuk ke vaginanya.

“Bu, ini belum selesai. Mari ke kamar, akan saya perlihatkan permainan yang sebenarnya.”

“Apa! beraninya kamu memerintah!”, Namun dalam hatinya ia mau.

Karenanya tanpa berkata-kata ia berjalan ke kamarnya, Reza mengikuti saja.

Setelah ia di dalam, Yeni tetap berdiri membelakangi muridnya itu. Ia mendengar suara pakaian jatuh,
dugaannya pasti Reza sedang mencopoti pakaiannya. Ia pun segera mengikuti jejak Reza. Namun ketika ia
hendak melepaskan kancing dasternya.

“Sini saya teruskan”, ia mendengar Reza berbisik ke telinganya.

Tangan Reza segera membuka kancing dasternya yang terletak di bagian depan. Kemudian setelah dasternya
jatuh ke lantai, tangan itupun meraba-raba payudaranya. Yeni juga merasakan penis pemuda itu diantara
belahan pantatnya.

“Gilaa…, besar amat”, pikirnya.

Tak lama kemudian iapun dalam keadaan polos. Penis Reza digosok-gosokkan di antara pantatnya,
sementara tangan pemuda itu meremasi payudaranya. Ketika jemari Reza meremas puting susu Yeni, erangan
kenikmatan pun keluar.

“mm oohh”.Reza tetap melakukan aksi peremasan itu dengan satu tangan, sementara tangan satunya
melakukan operasi ke vagina Yeni.

“Reza…, aahh…, aahh”, Tubuh Yeni menegang saat pentil clitorisnya ditekan-tekan oleh Reza.
“Enak Bu?”, Reza kembali berbisik di telinga gurunya yang telah terbakar oleh api birahi itu.

Yeni hanya bisa menngerang, mendesah, dan berteriak lirih. Saat usapan, remasan, dan pekerjaan tangan
Reza dikombinasi dengan gigitan ringan di lehernya. Tiba-tiba Reza mendorong tubuh Yeni agar
membungkuk. Kakinya di lebarkan.

“Kata Adi ini posisi yang disukai Ibu”

“Ahhkk…, hmm…, hmmpp”, Yeni menjerit, saat Reza dengan keras menghunjamkan penisnya ke liang
vaginanya dari belakang.

“Ugghh…, innii…, innii”, Reza medengus penuh gairah dengan tiap hunjaman penisnya ke liang Yeni.
Yenipun berteriak-teriak kenikmatan, saat liang vaginanya yang sempit itu dilebarkan secara cepat.

“Adduuhh…, teruss.., teruss Rezaa…, oohh”, Kepala ibu guru itu berayun-ayun, terpengaruh oleh
sodokan Reza. Tangan Reza mencengkeram pundak Yeni, seolah-olah mengarahkan tubuh gurunya itu agar
semakin cepat saja menelan penisnya.

“Oohh Yeni…, Rinnaa”.

Yeni segera merasakan cairan hangat menyemprot di dalam vaginanya dengan deras. Matanya terpejam
menikmati perasaan yang tidak bisa ia bayangkan.

Yeni masih tergolek kelelahan di tempat tidur. Rambutnya yang hitam panjang menutupi bantalnya,
dadanya yang indah naik-turun mengikuti irama nafasnya. Sementara itu vaginanya sangat becek,
berlepotan mani Reza dan maninya sendiri.

Reza juga telajang bulat, ia duduk di tepi tempat tidur mengamati tubuh gurunya itu. Ia kemudian duduk
mendekat, tangannya meraba-raba liang vagina Yeni, kemudian dipermainkannya pentil kelentit gurunya
itu.

“mm capek…, mm”, bibir Yeni mendesah saat pentilnya dipermainkan.

Sebenarnya ia sangat lelah, tapi perasaan terangsang yang ada di dalam dirinya mulai muncul lagi.
Dibukanya kakinya lebar-lebar sehingga memberikan kemudahan bagi Reza untuk memainkan clitorisnya.

“Rezz aahh”, Tubuh Yeni bergetar, menggelinjang-gelinjang saat Reza mempercepat permainan tangannya.

“Bu…, balik…, Reza pengin nih”

“Nakal kamu ahh”, dengan tersenyum nakal, Yeni bangkit dan menungging. Tangannya memegang kayu dipan
tempat tidurnya. Matanya terpejam menanti sodokan penis Reza.

Reza meraih payudara Yeni dari belakang dan mencengkeramya dengan keras saat ia menyodokkan penisnya
yang sudah tegang

“Adduuhh…, owwmm”, Yeni mengaduh kemudian menggigit bibirnya, saat lubang vaginannya yang telah
licin melebar karena desakan penis Reza.Cerita Sex Terbaru

“Bu Yeni nikmat lho vagina Ibu…, ketat”, Reza memuji sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya.

“mm…, aahh…, ahh…, ahhkk”, Yeni tidak bisa bertahan untuk hanya mendesah. Ia berteriak lirih
seiring gerakan Reza. Badannya digerakkannya untuk mengimbangi serangan Reza. Kenikmatan ia peroleh
juga dari remasan muridnya itu.

“Ayoo…, aahh.., ahh… Mm.., buat Ibu keluuaa.. Rr lagi…”.

Gerakan Yeni makin cepat menerima sodokan Reza.

Tangan Reza beralih memegangi tubuh Yeni, diangkatnya gurunya itu sehingga posisinya tidak lagi “doggy
style”, melainkan kini Yeni menduduki penisnya dengan membelakangi dirinya. Reza kini telentang di
tempat tidur yang acak-acakan dan penuh oleh mani yang mengering.

“Ooww..”, Teriakan Yeni terdengar keras saat ia tidak bisa lagi menahan orgasmenya.

Tangannya mencengkeram tangan Reza, kepalanya mendongak menikmati kenikmatan yang menjalar ke seluruh
tubuhnya. Sementara Reza sendiri tetap menusuk-nusukkan penisnya ke vagina Yeni yang makin becek.

“Ayoo…, makin dalam dalamm”.

“Ahh.., aahh…, aahh..”, Rezapun mulai berteriak-teriak.

“Mau kelluuaarr”

Yeni sekali lagi memejamkan matanya, saat mani Reza menyemprot dalam liang vaginanya. Yeni kemudian
ambruk menindih tubuh Reza yang basah oleh keringat. Sementara diantara kaki-kaki mereka mengalir
cairan hangat hasil kenikmatan mereka.

“Bu Yeni…, sungguh luar biasa, Coba kalau Adi ada disini sekarang”.

“mm memangnya kamu mau apa”, Yeni kemudian merebahkan dirinya di samping Reza.
Tangannya mengusap-usap puting Reza.

“Kita bisa main bertiga, pasti lebih nikmat..”

Yeni tidak bisa menjawab komentar Reza, sementara perasaannya dipenuhi kebingungan.

Akhirnya hari kelulusan murid klas 3 sampai juga. Dengan demikian Yeni harus berpisah dengan kedua
murid yang disayanginya, terlebih lagi ketika ia harus pindah ke kota lain untuk menempati pos baru di
Kanwil.

Karenanya ia memanggil Adi untuk datang ke rumahnya untuk memberitahukan perihal kepindahannya.Ketika
seputar Indonesia mulai ditayangkan, Adi muncul. Ia langsung dipersilakan duduk.

“Bu, Adi kangen lho”.

“Iya deh…, nanti. Gini, Ibu bulan depan pindah ke kota B, soalnya akan dinaikkan pangkatnya.
Jadi…, jadi…, Ibu ingin malam ini malam terakhir kita”, mata Yeni berkaca-kaca ketika mengucapkan
itu.

“…………..”, Adi tidak bisa menjawab.

Ia kaget mendengar berita itu. Baginya Yeni merupakan segalanya, terlebih lagi ia telah mendapatkan
pelajaran berharga dari gurunya itu.

“Tapi Adi masih boleh berkirim surat kan?”.Yeni bisa sedikit tersenyum melihat muridnya tabah,
“Iya…, boleh…, boleh”

“Minum dulu Nto, ada es teh di meja makan. Kalau sudah nonton VCD di kamar yaa”, Yeni mengerling nakal
ke muridnya sambil beranjak ke kamar.

Di kamar ia mengganti pakaiannya dengan kimono kegemarannya, melepas BH, menghidupkan AC dan tentu
saja menyetel VCD ‘Kamasutra-nya Penthouse”. Lalu ia tengkurap di tempat tidur sambil menonton TV.

Diluar Adi meminum es teh yang disediakan Yeni dan membiarkan pintu depan tidak terkunci. Ia mempunyai
rencana yang telah disusun rapi.Lalu Adi menyusul Yeni ke kamar tidur. Begitu pintu dibuka ia melihat
gurunya tengkurap menonton VCD dengan dibalut kimono merah tipis, lekuk tubuhnya jelas terlihat.

Rambutnya yang panjang tergerai di punggungnya bagai gadis iklan shampo Pantene.”Ganti pakaian itu
Nto..”, Yeni menunjuk celana pendek dan kaos tipis yang terlipat rapi di meja riasnya.

Ketika Adi sedang mencopot celananya Yeni sempat melihat penis pemuda itu menyembul di balik CD GT
Man-nya. Setelah selesai Adi juga tengkurap di samping Yeni.

“Sudah liat film ini belum? Bagus lho untuk info posisi-posisi ngesex”.

“Belum tuh…”, Mata Adi tertuju pada posisi dimana si wanita berdiri memegang pohon sementara si pria
memasukkan penisnya dari belakang, sambil meremas-remas payudara partnernya.

“mm…, itu posisi fave saya. Kalau kamu suka nanti CD itu bisa kamu ambil”.

“Thanx..”, Adi kemudian mengecup pipi gurunya.

Adegan demi adegan terus bergulir, suasana pun menjadi semakin panas. Yeni kini tengkurap dengan tidak
lagi mengenakan selembar benangpun. Demikian pula Adi.

Adi kemudian duduk di sebelah gurunya itu, dibelainya rambut Yeni dengan lembut, kemudian
disibakkannya ke sebelah kiri. Bibir Adi kemudian menciumi tengkuk Yeni, dijilatinya rambut-rambut
halus yang tumbuh lebat.

“aahh…”

Setelah puas, Adi kemudian memberi isyarat pada Yeni agar duduk di pangkuannya.

“Bu, biar Adi yang puasin ibu malam ini…”, Bisik Adi di telinga Yeni.

Yeni yang telah duduk di pangkuan Adi pasrah saja saat kedua tangan muridnya meremas-remas payudaranya
yang liat. Kemudian ia menjerit lirih saat puting susunya mendapat remasan.

“Akhh…”, Yeni memejamkan matanya.

“Adi…, jilatin vagina ibu…”

Adi kemudian merebahkan Yeni, dibukanya kaki gurunya itu lebar-lebar, kemudian dengan perlahan ia
mulai menjilati vagina gurunya. Bau khas dari vagina yang telah basah oleh gairah itu membuat Adi kian
bernafsu.

“oohh…, teruss…, teruuss…”, Yeni bergetar merasakan kenikmatan itu.

Tangannya membimbing tangan Adi dalam meremasi susunya. Memberikan kenikmatan ganda.

“Jilatin…, pentil itu…, oohohh”, Bagai dikomando Adi menjilati pentil clitoris Yeni, dengan penuh
semangat.

“Aduuhh….. Oohh…oohh…hh.. Hh…..”

“Adi…, massuukk”.

Kaki Yeni kemudian disampirkannya ke pundak, dan dengan cepat disodokkannya penisnya ke vagina Yeni
yang becek.

“mm…”, Yeni menggigit bibirnya.

Meskipun lubang vaginanya telah licin, namun penis yang besar itu tetap saja agak kesulitan menerobos
masuk.

“Uuhh…, masih susah juga ya Bu…”, Adi sambil meringis memaju mundurkan penisnya.
Ia merasakan penisnya bagai diremas-remas oleh tangan yang sangat halus saat di dalam. Tangan Yeni
mempermainkan puting Adi. Dengan gemas dicubitnya hingga Adi berteriak.

“Uhh…, nakal, Ini balasannya!”, sodokan Adi makin keras, lebih keras dari saat ia memasukkan
penisnya.

“aa…”.

Tiba-tiba pintu kamar tebuka! Spontan Yeni terkejut, tapi tidak bagi Adi. Reza sudah berdiri di muka
pintu, senjatanya telah tegak berdiri.

“mm…, hot juga permainan Ibu dengan Dia, boleh saya bergabung?”, Reza kemudian berjalan mendekati
mereka. Yeni yang hendak berdiri ditahan oleh Adi, yang tetap menjaga penisnya di dalam vagina Yeni.

“Nikmati saja…” Reza kemudian mengangkangi Yeni, penisnya berada tepat di mukanya.

“Isap… Ayoo”, sambil memasukkan penisnya. Saat itu pula Adi menghentakkan gerakannya. Saat Yeni
berteriak, saat itu pula penis Reza masuk.

“Ahh…, nikmat..”, Yeni merem-melek menghisap-hisap penis muridnya, sementara Adi dengan puas
menggarap vaginanya.Cerita Sex Terbaru

“uufff…, jilatin…, jilatt”, tangan Reza memegangi kepala Yeni, agar semakin dalam saja mengisap
penisnya.

Posisi itu tetap bertahan hingga akhirnya Adi keluar duluan. Maninya menyemprot dengan leluasa di
lubang vagina gurunya yang cantik. Sementara Reza tetap mengerang-erang sambil medorong-dorong kepala
Yeni.Setelah Adi mengeluarkan penisnya dari vagina Yeni,

“Berdiri menghadap tembok Bu!” Yeni masih kelelahan.

Ia telah orgasme pula saat Adi keluar, namun ia tidak bisa teriak karena ada penis di mulutnya. Saat
ia berdiri dengan tangan di tembok menahan tubuhnya, mani Adi menetes ke lantai.

“mm…, Nto…, liat tuh punya kamu..”, seru Reza sambil tertawa.

Ia kemudian menempelkan tubuhnya ke Yeni. Penisnya tepat berada di antara kedua pantat Yeni.

“Nih Bu rasakan punya Reza juga ya”.

Adi dengan santai menyaksikan temannya menggarap gurunya dari belakang. Tangan Reza memegangi pinggang
Yeni saat ia menyodok-nyodokkan penisnya keluar masuk dengan cepat.

Saat Yeni merintih-rintih menikmati permainan mereka, Adi merasakan penisnya tegang lagi. Ia tidak
tahan melihat pemandangan yang sangat erotik sekali.Kedua insan itu saling mengaduh, mendesah, dan
berteriak lirih seiring kenikmatan yang mereka berikan dan rasakan.

Baca Juga Cerita Seks Gadis Pontianak

“ooww…”, Tubuh Yeni yang disangga Reza menegang, kemudian lemas.

Adi menduga mereka berdua telah sampai di puncak kenikmatan. Timbul isengnya, ia kemudian mendekati
mereka dan menyusup diantara Yeni dan tembok. Dipindahkannya tangan Yeni ke pundaknya, dan penisnya
menggantikan posisi milik Reza.

“Adi…”, Lagi-lagi Yeni mendesah saat penis Adi masuk dan pinggulnya didorong oleh Reza dari
belakang.

“Ahh.. Ahh…. Dorongg…dorongg………….”

“aa.. Aa… Aa”.”oohhkk…, kk…, kk..”, Yeni berteriak keras sekali, saat dorongan Reza sangat keras
menekan pinggulnya.

penis Adi amblas hingga mencapai pangkalnya masuk ke vagina Yeni. Saat itu pula ia merasakan penis
yang berdenyut-denyut itu melepaskan muatannya untuk kedua kali.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Tubuh Bibi

Cerita Sex Terbaru | Terlihat Bibi yang sedang tidur tidak berselimut walaupun kamarnya ber AC tapi dia tidak menginginkan
untuk memakai selimut karena Acnya sudah diatur sedemikian agar tidak terlalu dingin, hanya memakai
daster tipis posisi tidur bibi terlentang terlihat CD yang berwarna pink karena dasternya terangkat
sampai ke perut.

Cerita Sex Terbaru Tubuh Bibi

Kemaluan bibi terlihat nyata dengan rambut tipis kecoklatan, bauh dada bibi terlihat samar samar
dibalik dasternya naik turun dengan nafas yang teratur putingnya yang menonjol berwarna coklat muda,
melihat pemandangan seperti itu gairahku sedikit naik.

Terlihat bibi agak bergeliat dan mulutnya agak tersenyum, mungkin bibi sedang mimpi, sedang becinta
dengan paman. Aku melakukan kegiatanku dengan hati-hati takut bibi terbangun.

Perlahan-lahan kulihat bagian CD bibi yang menutupi kemaluannya mulai terlihat basah, rupanya bibi
sudah mulai terangsang juga. Dari mulutnya terdengar suara mendesis perlahan dan badannya menggeliat-
geliat perlahan-lahan.

Aku makin tersangsang melihat pemandangan itu.Cepat-cepat kubuka semua baju dan CD-ku, sehingga
sekarang aku bertelanjang bulat. Penisku yang 19 cm itu telah berdiri kencang menganguk-angguk mencari
mangsa.

Dan aku membelai-belai buah dadanya, dia masih tetap tertidur saja. Aku tahu bahwa puting dan klitoris
bibiku tempat paling suka dicumbui, aku tahu hal tersebut dari film-film bibiku.

Lalu tanganku yang satu mulai gerilya di daerah vaginanya. Kemudian perlahan-lahan aku menggunting CD
mini bibi dengan gunting yang terdapat di sisi tempat tidur bibi.Sekarang kemaluan bibi terpampang
dengan jelas tanpa ada penutup lagi.

Perlahan-lahan kedua kaki bibi kutarik melebar, sehingga kedua pahanya terpentang. Dengan hati-hati
aku naik ke atas tempat tidur dan bercongkok di atas bibi.

Kedua lututku melebar di samping pinggul bibi dan kuatur sedemikian rupa supaya tidak menyentuh
pinggul bibi. Tangan kananku menekan pada kasur tempat tidur, tepat di samping tangan bibi, sehingga
sekarang aku berada dalam posisi setengah merangkak di atas bibi.

Tangan kiriku memegang batang penisku. Perlahan-lahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir
kemaluan bibi yang telah basah itu. Kepala penisku yang besar itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada
bibir kemaluan bibi. Terdengar suara erangan perlahan dari mulut bibi dan badannya agak mengeliat,
tapi matanya tetap tertutup.

Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kemaluanku membelah bibir kemaluan bibi.Sekarang kepala
kemaluanku terjepit di antara bibir kemaluan bibi. Dari mulut bibi tetap terdengar suara mendesis
perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai gelisah.

Aku tidak mau mengambil resiko, sebelum bibi sadar, aku sudah harus menaklukan kemaluan bibi dengan
menempatkan posisi penisku di dalam lubang vagina bibi. Sebab itu segera kupastikan letak penisku agar
tegak lurus pada kemaluan bibi.

Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing penisku, kutekan perlahan-lahan tapi pasti
pinggulku ke bawah, sehingga kepala penisku mulai menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.Kelihatan
sejenak kedua paha bibi bergerak melebar, seakan-akan menampung desakan penisku ke dalam lubang
kemaluanku.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Badannya tiba-tiba bergetar menggeliat dan kedua matanya mendadak terbuka, terbelalak bingung,
memandangku yang sedang bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan siap untuk berteriak.

Dengan cepat tangan kiriku yang sedang memegang penisku kulepaskan dan buru-buru kudekap mulut bibi
agar jangan berteriak. Karena gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga
lagi, akibatnya seluruh berat pantatku langsung menekan ke bawah, sehingga tidak dapat dicegah lagi
penisku menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bibi dengan cepat.

Badan bibi tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya
otomatis mendorong ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh
bekapan tangan kiriku.

”Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas.Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat,
kelihatan bibi sangat kaget dan mungkin juga kesakitan akibat penisku yang besar menerobos masuk ke
dalam kemaluannya dengan tiba-tiba.

Meskipun bibi merontak-rontak, akan tetapi bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh
pinggulku dengan rapat. Karena gerakan-gerakan bibi dengan kedua kaki bibi yang meronta-ronta itu,
penisku yang telah terbenam di dalam vagina bibi terasa dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-
pijit oleh otot-otot dalam vagina bibi.

Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan.Karena sudah kepalang tanggung, maka tangan
kananku yang tadinya bertumpu pada tempat tidur kulepaskan.

Sekarang seluruh badanku menekan dengan rapat ke atas badan bibi, kepalaku kuletakkan di samping
kepala bibi sambil berbisik kekuping bibi.”Bii.., bii.., ini aku Eric. Tenang bii.., sshheett..,
shhett..!” bisikku.

Bibi masih mencoba melepaskan diri, tapi tidak kuasa karena badannya yang mungil itu teperangkap di
bawah tubuhku. Sambil tetap mendekap mulut bibi, aku menjilat-jilat kuping bibi dan pinggulku secara
perlahan-lahan mulai kugerakkan naik turun dengan teratur.

Perlahan-lahan badan bibi yang tadinya tegang mulai melemah.Kubisikan lagi ke kuping bibi, “Bii..,
tanganku akan kulepaskan dari mulut bibi, asal bibi janji jangan berteriak yaa..?”Perlahan-lahan
tanganku kulepaskan dari mulut bibi.

Kemudian Bibi berkata, “Riic.., apa yang kau perbuat ini..? Kamu telah memperkosa Bibi..!”Aku diam
saja, tidak menjawab apa-apa, hanya gerakan pinggulku makin kupercepat dan tanganku mulai memijit-
mijit buah dada bibi, terutama pada bagian putingnya yang sudah sangat mengeras.

Rupanya meskipun wajah bibi masih menunjukkan perasaan marah, akan tetapi reaksi badannya tidak dapat
menyembunyikan perasaannya yang sudah mulai terangsang itu. Melihat keadaan bibi ini, tempo
permainanku kutingkatkan lagi.

Akhirnya dari mulut bibi terdengar suara, “Oohh.., oohh.., sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., Riicc..,
Riicc..!”Dengan masih melanjutkan gerakan pinggulku, perlahan-lahan kedua tanganku bertumpu pada
tempat tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi setengah bangun, seperti orang yang sedang melakukan
push-up.Cerita Sex Terbaru

Dalam posisi ini, penisku menghujam kemaluan bibi dengan bebas, melakukan serangan-serangan langsung
ke dalam lubang kemaluan bibi.

Kepalaku tepat berada di atas kepala bibi yang tergolek di atas kasur. Kedua mataku menatap ke bawah
ke dalam mata bibi yang sedang meram melek dengan sayu. Dari mulutnya tetap terdengar suara mendesis-
desis.

Selang sejenak setelah merasa pasti bahwa bibi telah dapat kutaklukan, aku berhenti dengan kegiatanku.
Setelah mencabut penisku dari dalam kemaluan bibi, aku berbaring setengah tidur di samping bibi.
Sebelah tanganku mengelus-elus buah dada bibi terutama pada bagian putingnya.

“Eehh.., Ric.., kenapa kau lakukan ini kepada bibimu..!” katanya.Sebelum menjawab aku menarik badan
bibi menghadapku dan memeluk badan mungilnya dengan hati-hati, tapi lengket ketat ke badan. Bibirku
mencari bibinya, dan dengan gemas kulumat habis.

Woowww..! Sekarang bibi menyambut ciumanku dan lidahnya ikut aktif menyambut lidahku yang menari-nari
di mulutnya.
Selang sejenak kuhentikan ciumanku itu.Sambil memandang langsung ke dalam kedua matanya dengan mesra,
aku berkata,

“Bii.. sebenarnya aku sangat sayang sekali sama Bibi, Bibi sangat cantik lagi ayu..!”Sambil berkata
itu kucium lagi bibirnya selintas dan melanjutkan perkataanku,

“Setiaap kali melihat Bibi bermesrahan dengan Paman, aku kok merasa sangat cemburu, seakan-akan Bibi
adalah milikku, jadi Bibi jangan marah yaa kepadaku, ini kulakukan karena tidak bisa menahan diri
ingin memiliki Bibi seutuhnya.

“Selesai berkata itu aku menciumnya dengan mesra dan dengan tidak tergesa-gesa.Ciumanku kali ini
sangat panjang, seakan-akan ingin menghirup napasnya dan belahan jiwanya masuk ke dalam diriku. Ini
kulakukan dengan perasaan cinta kasih yang setulus-tulusnya.

Rupanya bibi dapat juga merasakan perasaan sayangku padanya, sehingga pelukan dan ciumanku itu
dibalasnya dengan tidak kalah mesra juga.Beberapa lama kemudian aku menghentikan ciumanku dan aku pun
berbaring telentang di samping bibi, sehingga bibi dapat melihat keseluruhan badanku yang telanjang
itu.

”Iih.., gede banget barang kamu Ricc..! Itu sebabnya tadi Bibi merasa sangat penuh dalam badan Bibi.”
katanya, mungkin punyaku lebih besar dari punya paman.

Lalu aku mulai memeluknya kembali dan mulai menciumnya. Ciumanku mulai dari mulutnya turun ke leher
dan terus kedua buah dadanya yang tidak terlalu besar tapi padat itu.

Pada bagian ini mulutku melumat-lumat dan menghisap-hisap kedua buah dadanya, terutama pada kedua
ujung putingnya berganti-ganti, kiri dan kanan.Sementara aksiku sedang berlangsung, badan bibi
menggeliat-geliat kenikmatan.

Dari mulutnya terdengar suara mendesis-desis tidak hentinya. Aksiku kuteruskan ke bawah, turun ke
perutnya yang ramping, datar dan mulus. Maklum, bibi belum pernah melahirkan.

Bermain-main sebentar disini kemudian turun makin ke bawah, menuju sasaran utama yang terletak pada
lembah di antara kedua paha yang putih mulus itu.Pada bagian kemaluan bibi, mulutku dengan cepat
menempel ketat pada kedua bibir kemaluannya dan lidahku bermain-main ke dalam lubang vaginanya.

Mencari-cari dan akhirnya menyapu serta menjilat gundukan daging kecil pada bagian atas lubang
kemaluannya. Segera terasa badan bibi bergetar dengan hebat dan kedua tangannya mencengkeram kepadaku,
menekan ke bawah disertai kedua pahanya yang menegang dengan kuat.Keluhan panjang keluar dari
mulutnya,

“Oohh.., Riic.., oohh.. eunaakk.. Riic..!”Sambil masih terus dengan kegiatanku itu, perlahan-lahan
kutempatkan posisi badan sehingga bagian pinggulku berada sejajar dengan kepala bibi dan dengan
setengah berjongkok.
Posisi batang kemaluanku persis berada di depan kepala bibi. Rupanya bibi maklum akan keinginanku itu,
karena terasa batang kemaluanku dipegang oleh tangan bibi dan ditarik ke bawah. Kini terasa kepala
penis menerobos masuk di antara daging empuk yang hangat.

Ketika ujung lidah bibi mulai bermain-main di seputar kepala penisku, suatu perasaan nikmat tiba-tiba
menjalar dari bawah terus naik ke seluru badanku, sehingga dengan tidak terasa keluar erangan
kenikmatan dari mulutku.Dengan posisi 69 ini kami terus bercumbu, saling hisap-mengisap, jilat-
menjilat seakan-akan berlomba-lomba ingin memberikan kepuasan pada satu sama lain.

Beberapa saat kemudian aku menghentikan kegiatanku dan berbaring telentang di samping bibi. Kemudian
sambil telentang aku menarik bibi ke atasku, sehingga sekarang bibi tidur tertelungkup di atasku.

Badan bibi dengan pelan kudorong agak ke bawah dan kedua paha bibi kupentangkan. Kedua lututku dan
pantatku agak kunaikkan ke atas, sehingga dengan terasa penisku yang panjang dan masih sangat tegang
itu langsung terjepit di antara kedua bibir kemaluan bibi.

Dengan suatu tekanan oleh tanganku pada pantat bibi dan sentakan ke atas pantatku, maka penisku
langsung menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bibi. Amblas semua batangku.

“Aahh..!” terdengar keluhan panjang kenikmatan keluar dari mulut bibi.Aku segera menggoyang pinggulku
dengan cepat karena kelihatan bahwa bibi sudah mau klimaks. Bibi tambah semangat juga ikut mengimbangi
dengan menggoyang pantatnya dan menggeliat-geliat di atasku.

Kulihat wajahnya yang cantik, matanya setengah terpejam dan rambutnya yang panjang tergerai, sedang
kedua buah dadanya yang kecil padat itu bergoyang-goyang di atasku.Ketika kulihat pada cermin besar di
lemari, kelihatan pinggul bibi yang sedang berayun-ayun di atasku.

Batang penisku yang besar sebentar terlihat sebentar hilang ketika bibi bergerak naik turun di atasku.
Hal ini membuatku jadi makin terangsang. Tiba-tiba sesuatu mendesak dari dalam penisku mencari jalan
keluar, hal ini menimbulkan suatu perasaan nikmat pada seluruh badanku.

Kemudian air maniku tanpa dapat ditahan menyemprot dengan keras ke dalam lubang vagina bibi, yang pada
saat bersamaan pula terasa berdenyut-denyut dengan kencangnya disertai badannya yang berada di atasku
bergetar dengan hebat dan terlonjak-lonjak. Kedua tangannya mendekap badanku dengan keras.Cerita Sex Terbaru

Pada saat bersamaan kami berdua mengalami orgasme dengan dasyat. Akhirnya bibi tertelungkup di atas
badanku dengan lemas sambil dari mulut bibi terlihat senyuman puas.”Riic.., terima kasih Ric. Kau
telah memberikan Bibi kepuasan sejati..!”Setelah beristirahat, kemudian kami bersama-sama ke kamar
mandi dan saling membersihkan diri satu sama lain.

Sementara mandi, kami berpelukan dan berciuman disertai kedua tangan kami yang saling mengelus-elus
dan memijit-mijit satu sama lain, sehingga dengan cepat nafsu kami terbangkit lagi.

Baca juga Cerita Seks Janda

Dengan setengah membopong badan bibi yang mungil itu dan kedua tangan bibi menggelantung pada leherku,
kedua kaki bibi kuangkat ke atas melingkar pada pinggangku dan dengan menempatkan satu tangan pada
pantat bibi dan menekan, penisku yang sudah tegang lagi menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.

“Aaughh.. oohh.. oohh..!” terdengar rintihan bibi sementara aku menggerakan-gerakan pantatku maju-
mundur sambil menekan ke atas.

Dalam posisi ini, dimana berat badan bibi sepenuhnya tertumpu pada kemaluannya yang sedang terganjel
oleh penisku, maka dengan cepat bibi mencapai klimaks.”Aaduhh.. Riic.. Biibii.. maa.. maa.. uu..
keluuar.. Riic..!” dengan keluhan panjang disertai badannya yang mengejang,

bibi mencapai orgasme, dan selang sejenak terkulai lemas dalam gendonganku.Dengan penisku masih berada
di dalam lubang kemaluan bibi, aku terus membopongnya. Aku membawa bibi ke tempat tidur.

Dalam keadaan tubuh yang masih basah kugenjot bibi yang telah lemas dengan sangat bernafsu, sampai aku
orgasme sambil menekan kuat-kuat pantatku. Kupeluk badan bibi erat-erat sambil merasakan airmaniku
menyemprot-nyemprot, tumpah dengan deras ke dalam lubang kemaluan bibi, mengisi segenap relung-relung
di dalamnya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Kak Tina

Cerita Sex Terbaru Kak Tina

Cerita Sex Terbaru | Perkenalkan namaku Sapto, Ceritanya ini tentang pengalamanku semasa sekolah, hidup dan menumpang di rumah ayah angkatku Pak Rochim, Pegawai Dinas Pertanian di ibukota kabupaten tempat aku lahir di pulau Sumatera. Di rumah itulah aku mulai mengalami fantasi fantasi liar tentang dunia sexualku.
Pak Rochim dan ibu sangat baik padaku. Saat itu aku mulai menumpang tinggal dan hidup di rumah Pak Rochim sejak duduk dibangku 1 SMP, dan aku tidur di sebuah kamar kecil dengan pembantunya, seorang gadis berumur sekitar 21 tahun. Namanya Tina, gadis Bali berkulit hitam berwajah manis. Dia sudah lama tinggal dengan Pak Rochim. Orangnya tidaklah cantik, tapi tubuhnya bagus.
Aku memanggilnya Kak Tina. Dia orangnya baik dan suka membantuku. Ternyata dia pernah bersekolah sampai tamat SMP. Kerjanya membersihkan dan membereskan rumah Pak Rochim yang tidak terlalu besar, mencuci pakaian, dan memasak. Hanya itu. Sehingga waktunya cukup banyak untuk membaca. Dia suka membaca. Terkadang novel-novelnya Freddy S, Abdullah Harahap, dan Motinggo Busye. Juga Nick Carter.
Aku tidak diijinkannya membaca novel-novel stensilan itu. Dia hanya memberikan Kho Ping Hoo untukku. Aku tak protes. Mulai saat itu aku menyukai Pendekar Mata Keranjang dan sejenisnya. Setiap siang sepulang sekolah, sambil mengembalakan tiga ekor sapi milik Pak Rochim, aku membaca Kho Ping Hoo. Sesekali aku ingin juga membaca novel lainnya, tapi Kak Tina tak pernah mengijinkan aku menyentuh apa lagi membaca novel-novel itu. Rasa penasaranku makin bertambah.
Suatu siang sepulang sekolah, rumah tampak sepi. Kak Tina tidak ada di rumah. Sedang disuruh mengobras kain, kata Bu Rochim. Akupun makan. Setelah makan, aku beristirahat di dalam kamar. Saat mataku melihat lemari Kak Tina yang terbuka (biasanya selalu dikunci), aku tergerak untuk mencari novel yang disembunyikannya. Beberapa buah novel ada di situ. Kuambil Nick Carter. Kubaca bagian depannya, aku memutuskan untuk tidak tertarik membacanya. Kubolak-balik halamannya, ada bagian yang ditandai. Aku tergerak untuk membacanya.
Degh! Jantungku berdebar kencang. Membaca halaman itu. Tertulis di sana cerita tentang Nick Carter yang sedang menyetubuhi seorang wanita Rusia (sayangnya aku lupa judulnya). Aku terus membacanya, jakunku yang mulai tumbuh bergerak-gerak menelan ludah. Aku yang masih bocah terus membacanya. Muka dan kepalaku memanas. Tanpa sadar tanganku menggosok bagian kelaminku. Mengelus-elus si kecil yang telah bangun. Aku mulai merasakan kenikmatan.
Tiba-tiba terdengar suara sepeda yang disandarkan ke dinding.
Kak Tina! Aku segera menyudahi keasyikanku. Kumasukkan kembali novel-novel itu. Aku tertarik untuk membacanya lagi nanti. Pantas, Kak Tina tak mengijinkanku membacanya, pikirku. Jahat, masak cuma dia yang boleh tahu hal-hal semacam itu. Akupun keluar kamar, menyongsong dirinya. Kak Tina tampak kepanasan. Keringatnya mengucur, bau badannya tercium begitu menyengat. Bau yang membuat kejantananku langsung bertambah kencang. Bau tubuh Kak Tina memang aneh, agak-agak sangit. Tapi entah kenapa, sangat mengundang gairah lelakiku saat itu. Besok-besoknya aku tak pernah memiliki kesempatan untuk menggerayangi lemarinya. Kak Tina tak pernah lupa mengunci lemarinya. Aku tak punya keberanian untuk membongkar paksa.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Pada suatu malam, setelah aku kelas 3 SMP, setelah hampir 2 tahun di rumah Pak Rochim, aku sedang tidur dengan Kak Tina di sebelahku. Aku saat itu masih berumur hampir 15 tahun. Saat tidur aku merasa ingin pipis. Aku terbangun, tak tahunya tanganku ada di atas dada Kak Tina, sedang tangannya menimpa tanganku itu. Gadis itu sedang tidur dengan nyenyaknya. Pasti dia tak sadar kalau tanganku tanpa sengaja telah terlempar ke tubuhnya. Dapat kurasakan kehangatan dada perawannya. Jantungku berdebar-debar. Kejantananku yang semakin matang terasa mengeras, apalagi karena aku memang ingin pipis.
Ingat kalau aku ingin pipis, maka aku dengan perlahan mengangkat tangan Kak Tina dan menarik tanganku. Saat itulah kurasakan puting susu Kak Tina mengelus punggung tanganku. Ternyata Kak Tina tidak mengenakan bra. Seerr, darahku semakin berdesir. Segera saja aku berlalu ke kamar mandi untuk pipis.
Waktu kembali ke kamar, posisi tidur Kak Tina telah berubah. Kakinya terbuka lebar, sedang kain yang dikenakannya tersingkap. Pahanya, yang walaupun sedikit gelap namun mulus itu terpampang jelas di mataku. Samar-samar, dari sinar lampu templok dapat kulihat pangkal pahanya yang tertutup celana dalam putih. Samar-samar kuamati ada sekumpulan rambut di sana. Aku baru kali ini melihat hal seperti ini. Jantungku berdebar kencang. Lama kupandangi selangkangan Kak Tina sampai dia mengubah posisinya. Aku naik kembali ke tempat tidur.
Tapi aku sudah telanjur tidak dapat tidur. Bolak-balik saja aku di samping Kak Tina. Memandanginya. Dadanya yang membusung turun naik ketika dia menarik nafas. Sepasang putingnya melesak di balik daster tipisnya. Entah ide dari mana, pelan-pelan tanganku menyentuh dadanya. Mataku kupejamkan, berpura-pura seperti orang tidur. Ternyata Kak Tina tidak terpengaruh. Dia tetap tenang. Perlahan kutekan dadanya, tetap tidak ada reaksi. Aku semakin berani. Kusentuh lagi dadanya yang satu lagi. Benda lembut sebesar apel itu terasa lebih hangat.
Kejantananku menegang. Kuingat cerita Nick Carter yang kubaca beberapa waktu yang lalu. aah, aku semakin deg-degkan. Suatu sensasi yang aneh. Antara rasa takut akan ketahuan dan kenikmatan meletakkan tanganku di atas dada seorang dara. Inilah pertama kali aku menyentuh dada seorang gadis, sepanjang umurku. Aku tetap memegang dadanya, sampai aku tertidur dengan damai. Dalam tidur aku bermimpi. Aku dan Kak Tina berpelukan telanjang bulat di atas ranjang kami.
“Bangun! Sapto! Sudah pagi”, Guncangan di bahuku membuat aku terbangun.
Memang aku harus bangun pagi. Mengeluarkan sapi dan menambatkannya di kebun belakang rumah, lalu kemudian mengisi bak mandi. Karena selalu mengisi bak mandi, badanku jadi berisi.
Kak Tina selalu membangunkan aku setelah dia memasak air. Aku memicingkan mata, menguceknya dengan tanganku.
“Huuaah” Aku menguap panjang, mengeluarkan bau naga.
“Bau, tahu?! Sana urus sapi”, Kak Tina menepuk bahuku sebelum dia bilang,
“Astaga.., kamu ngompol ya, Sapto?”.
Aku kaget! nggak mungkin, nggak mungkin aku ngompol! Aku memegang celana pendekku di daerah depan. Astaga, memang basah! Aku ngompol? Aku tak percaya. Tapi memang celanaku basah sekali. Hanya saja, rasanya lengket. Baunyapun beda, seperti bau akasia.
“Udah besar ngompol. Bikin malu saja”, Kata Kak Tina. Aku bersemu merah.
“Atau..”, Kak Tina memandangku, lalu tersenyum lebar, “Kamu mimpi basah ya, Sapto?”.
“Mimpi basah?”.
“Iya. Tanda kamu sudah dewasa”. Dengan tangannya Kak Tina merasakan kain celanaku. Aku agak risih saat tangannya menyentuh kejantananku.
“Benar. Ini memang mani” Kata Kak Tina. Lalu hidungnya mencium tangannya, aku agak heran.
“Mimpi apa kamu, Sapto?”.
“Mimpi..” Aku ingat mimpiku, tapi lalu ingat bahwa aku mimpi dengannya, “Gak mimpi apa-apa”.
“Ya sudah. Yang pasti ini menandakan kamu sudah besar. Sudah bisa dapat anak”.
“Emangnya..?” tanyaku heran.
“Sudahlah, Nanti juga kamu tahu sendiri”.
Aku berlalu menuju kamar mandi, membersihkan diri. Saat aku kembali ke kamar, Kak Tina menggodaku.
“Mulai sekarang, hati-hati bergaul” Katanya.Cerita Sex Terbaru
Aku tersipu malu.
“Dan, kamu tak boleh lagi tidur denganku”, Katanya lagi.
“Iya Kak”, Jawabku pasrah.
“Cuma bercanda. Masih boleh kok. Kak Tina percaya. Kamu masih kecil dan polos”, Katanya.
Siang itu aku pulang cepat dari sekolah, karena guru sedang rapat. Aku segera pulang. Sesampainya di rumah keadaan memang sangat sepi. Aku baru ingat, kalau Bu Rochim ada acara di Dinas Pertanian. Anak-anaknya dibawa semua. Aku menuju kamar. Saat menyimpan sepatu di samping kamar, aku mendengar suara perempuan mengerang, mendesah-desah, yang keluar dari dalam kamarku. Aku mengintip dari kaca nako.
Ya ampun! Yang kulihat di sana sungguh luar biasa, dan tak akan pernah kulupakan. Di atas tempat tidur, Kak Tina sedang mengenakan baju kaos warna jingga. Hanya itu saja. Tanpa apa-apa. Baju kaos itupun tersingkap bagian atasnya, menampakkan dadanya yang kemarin malam aku sentuh.
Langsung saja kemaluanku membesar, meradang di balik celana seragamku. Aku melihat Kak Tina memegang novel dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya menggosok-gosok bagian rahasia tubuhnya. Dapat kulihat bulu-bulu yang tumbuh lebat di sana. Mata Kak Tina mendelik-delik, nafasnya terengah-engah. Aku melihat judul novel yang dibacanya. Sampai saat ini masih kuingat. Judulnya Marisa, pengarangnya Freddy S.
Kak Tina masih terus menggosok kemaluannya. Saat tangannya beralih meremas payudaranya, terbukalah kewanitaannya. Saat itulah aku pertama kali melihat vagina wanita dewasa. Seerr, kejantananku sakit sekali rasanya. Reflek kuelus sendiri kemaluanku. Rasanya nikmat, nikmat sekali. Suatu rasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya.
Aku masih terus mengintip, sampai akhirnya Kak Tina tampak terlonjak-lonjak dari tempat tidur. Erangannya berubah menjadi jerit tertahan. Aku semakin takjub. Saat gerakan liarnya selesai, aku merasakan sesuatu keluar dari kemaluanku. ooh, cairan berwarna putih kental keluar dari kepala kejantananku. Banyak sekali, mengotori celanaku. Aku menyumpah-nyumpah. Saat itu sikuku menyenggol rak sepatu. Sepatu-sepatu terjatuh menimbulkan suara berisik. Tempat tidurku terdengar berderak. Kak Tina pasti sedang merapikan dirinya. Aku terdiam terpaku.
“Siapa itu?”, Tak lama kemudian terdengar suaranya.
“Aku, Kak.., Aku”, Jawabku.
“Kau sudah pulang, Sapto?”.
“Ya, Kak.., Guru-guru rapat”
Kak Tina keluar dari kamar. Telah memakai kain sarung. Aku menutup bagian depan celanaku yang basah dengan tas sekolahku.
“Barusan ya?”.
“Iya Kak”.
Tampak raut wajah Kak Tina berubah. Kelihatannya dia lega aku tak memergokinya.
“Ya sudah, ganti pakaian dan makan.., Aku siapkan dulu”
Aku masuk kamar, lalu mengambil celanaku. Sedang Kak Tina ke dapur. Kulihat novel itu ada di atas meja. Kak Tina lupa menyembunyikannya. Setelah aku mengganti celana, aku meraih novel itu. Membolak-baliknya. Saat kudengar langkah Kak Tina, segera kuletakkan di tempatnya. Celana seragamku aku rendam di kamar mandi.
Aku menuju dapur, lalu makan bersama Kak Tina. Setelah makan, seperti biasa aku dan Kak Tina menuju kamar kami. Kak Tina mengambil novelnya, hendak menyimpannya di dalam lemari.
“Kak, Saya bisa pinjam nggak?”.
“Ini? Ini bacaan orang besar”.
“Tapi kan saya ingin tahu. Kelihatannya bagus. Saya belum pernah Kak Tina ijinkan membacanya”.
Kak Tina menatapku. Lalu berkata,
“Baiklah. Kita baca sama-sama”.
Aku nyaris tak percaya. Kamipun duduk di pinggir tempat tidur. Mulai membaca.Ceritanya mengenai seorang wanita bernama Marisa, yang liar dan haus seks. Ceritanya benar-benar vulgar. Kak Tina nafasnya tak teratur saat membaca bagian yang menceritakan permainan cinta Marisa dengan beberapa laki-laki. Aku memandangnya. Mukanya yang sedikit hitam bertambah gelap. Nafsunya kurasa.
“Sapto. Sulit ya membacanya?”
Memang kami duduk berdampingan, dengan buku dipegang Kak Tina.
“Ya”
“Kalau begitu, duduklah di pangkuanku”
Aku kaget, tapi tanpa berkomentar aku lalu duduk di atas pahanya. Badanku belumlah terlalu besar. Beratkupun saat itu belum sampai 40 kilo. Walau sedikit kesulitan, Kak Tina terus membaca. Aku? Otakku sudah tak mampu lagi membaca. Pikiranku mendadak kosong, ketika punggungku menyentuh dadanya. Dapat kurasakan kehangatan yang dihantarkannya.
Kak Tinapun kurasakan menggosokkan tubuhnya ke tubuhku, saat halamannya sudah sampai ke bagian seru. Aku menikmati saja. Kejantananku meronta di balik celanaku, yang saat itu belum terbiasa memakai underwear. Tangan Kak Tina yang kanan mencengkeram pahaku. Terkadang mengelusnya, terkadang mengusap sampai ke pangkal pahaku. Aku membiarkan saja. Kurasakan detakan jantung Kak Tina kencang, seirama dengan detak jantungku.Cerita Sex Terbaru
“Berdiri sebentar, Sapto”. Aku pun berdiri. Kak Tina membuka lebar pahanya.
“Capek, Kamu makin lama tambah berat. Duduk di sini saja”. Dia menunjuk tepi tempat tidur, di antara pahanya yang terkangkang.
Kami terus membaca. Kali ini sensasi yang kurasakan tidak hanya dada Kak Tina yang menekan punggungku, juga sebentuk gundukan hangat di pangkal pahanya menyentuh pantatku. Otakku terbakar! Tangan Kak Tinapun tetap meraba pahaku. Dengan ragu-ragu, kuletakkan pula kedua tanganku di pahanya. Dia tidak melarang. Aku coba mengusapnya, seiring dengan usapannya di pahaku. Dia tidak melarang. Naluriku menyuruhku untuk menekan punggungku ke dadanya. Dia tak melarang. Malah tangannya mulai menyentuh kejantananku, memegang batangnya. Aku menahan nafas.
Tangan Kak Tina tetap mengelus dan meremas kejantananku dari balik celana. Tanganku pun bereaksi lebih berani, meremas pahanya yang kiri dan kanan. Tekanan dada Kak Tina, beradu dengan tekanan punggungku. Saat ini aku merasakan puber yang sebenarnya.Saat tangan Kak Tina mencoba meraih ritsluiting celanaku, terdengar suara motor bebek memasuki halaman rumah. Bu Rochim pulang.
Serentak kami berdiri. Berpandangan. Aku salah tingkah. Kak Tina merapikan bajunya.

Baca Juga Cerita Sek Impian Seorang Suami

“Sana, Urus sapi”, Usirnya kepadaku.
Aku pun menurut. Waktu mengambil rumput sapi aku memikirkan semua yang terjadi, segalanya begitu fantastis. Pengalaman yang tak pernah kudapat sebelumnya. Aku mengharapkan segalanya akan terulang kembali. Tapi Kak Tina tak pernah mengajakku membaca bersama lagi. Aku tak berani bertanya kepadanya. Malu.
Namun pengalamanku hari itu dengan Kak Tina membuat aku tambah penasaran mengenai seks. Aku ketagihan. Malam-malam, kalau Kak Tina tidur, aku menjelajahi tubuhnya. Dan untungnya, Kak Tina itu kalau tidur seperti orang pingsan. Sulit sadarnya. Jadi aku bisa bebas menyentuh dada dan kewanitaannya. Walaupun masih terhalang oleh pakaiannya. Tapi aku cukup puas.
Sekali waktu, dengan berpura mengigau, aku merangkak di atas tubuhnya. Hati-hati sekali aku tiarap di atasnya. Mukaku tepat di antara bukit kembarnya, sedang kejantananku tepat di kewanitaannya. Aku menikmati saat itu. Sensasi yang kurasakan bertambah dengan rasa takut ketahuan. Kejantananku menekan kemaluannya, tergadang kugosok-gosokkan. Kak Tina tetap tak sadar. Setelah belasan menit melakukan itu, kejantananku menyemburkan spermaku. Membasahi celanaku, juga sedikit membekas di daster Kak Tina.
Paginya aku takut-takut, kalau Kak Tina tahu ada sisa sperma di dasternya. Untung sisanya telah mengering. Sejak malam itu, setiap malam aku melakukan hal itu. Terkadang kupikir Kak Tina tahu, tapi dia membiarkan saja. Masalahnya aku pernah merasa bagian bawah tubuhnya berdenyut-denyut saat kutimpa, dan tangannya merangkulku, dan detak jantungnya keras dan cepat. Karena dia tidak pernah menyinggung hal itu, aku biarkan saja.
Sampai satu hari kudapati Kak Tina muntah-muntah di kamar mandi. Bu Rochim mencemaskan keadaannya. Dengan segera Bu Rochim membawanya ke dokter. Kabar yang dibawanya dari dokter membuat seisi rumah tersentak. Kak Tina hamil dua bulan. Bukan, bukan aku yang melakukannya. Mana bisa. Kami tak pernah bersetubuh. Lalu siapa? Pak Rochim? Bukan, beliau orang baik (sampai sekarang aku selalu mengingatnya, ayah angkatku itu). Jadi siapa?
Ternyata yang melakukannya pacar Kak Tina, seorang tukang becak yang sering mengantarnya kalau pergi pasar. Rupanya, kalau Pak Rochim bekerja dan Bu Rochim ada acara Dharma Wanita, si Otong itu selalu datang.
Dan akhirnya Kak Tina pun menikah, lalu berhenti kerja. Tinggallah aku sendiri. Pak Rochim tak pernah mengambil pembantu lagi. Tiada lagi teman tidurku. Hanya aku dapat warisan dari Kak Tina. Apalagi kalau novel-novel erotiknya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Gaya Konvensional

Cerita Sex Terbaru | Aku yang berstatus sebagai anak sekolah saat ini aku di bangku SMA di salah satu kota ybesar yang
terkenal, perkenalkan namaku Deny aku memang tidak tampan dan badan biasa saja tapi aku pintar untuk
bepakaian yang style, beruntung aku mempunyai orang tua yang kaya kemana mana aku kalau pergi pakai
Mobil Honda Jazz.

Cerita Sex Terbaru Gaya Konvensional

Di sekolahku terdapat berbagai macam ekstra kurikuler yang menarik, tetapi yang paling menarik untuk
para cewek centil di sekolahku adalah ekstra kurikuler cheerleader, karena untuk masuk dalam ekstra
kurikuler tersebut diharuskan melewati seleksi yang cukup ketat.

Selain itu cewek yang dapat masuk ke dalam ekstra kurikuler tersebut adalah cewek-cewek yang memiliki
tubuh seksi, tampang yang cantik dan kebeNitaan dalam memakai baju minim di depan umum, karena para
anggotanya selalu mengenakan baju yang sangat seksi ketika mengadakan pentas.

Biasanya mereka hanya mengenakan tank-top atau kembel yang dipadukan dengan rok yang sangat mini atau
dengan celana ketat yang super pendek. Secara tidak langsung hal ini membuat para cewek yang dapat
masuk memiliki kebanggaan tersendiri karena berarti mereka telah dianggap sebagai cewek yang cantik
dan seksi.

Para anggota dari cheerleader biasanya selalu cewek yang sangat centil dan matre. Karena itu sangatlah
mudah bagiku untuk mengajak mereka jalan dan “bermain” dengan mereka atau hanya sekedar memegang-
megang mereka.

Memang predikat “perek”cukup melekat dalam setiap anggota cheerleader, walaupun tidak semuacewek
tersebut gampangan, dan ada juga yang memang hanya cewek baik-baik dan mengikutinya karena menyukai
tari modern, walaupun jumlahnya paling hanya 2 orang.

Seperti biasanya pada tahun ini cukup banyak cewek kelas 1 yang maumencoba mengikuti ekstra kurikuler
ini. Dan memang pada tahun ini cewek yang mengikutinya terlihat seksi-seksi dan tampang yang cantik.

Seluruh anggota baru ini memiliki payudara dan pantat yang besar. Belum lagi mereka memang selalu ke
sekolah dengan mengenakan baju ketat dan tipis dan mengenakan BH yang selalu berwarna mencolok seperti
hitam, hijau, biru, kuning atau warna mencolok lainya yang membuat payudara mereka terlihat dengan
jelasnya oleh setiap mata. Mereka juga selalu mengenakan rok yang pendeknya sekitar satu telapak
tangan di atas lutut dan sangat ketat sehingga menunjukkan pantat mereka yang besar.

Melihat para perawan baru yang tersedia aku menjadi ingin mencoba kenikmatan tubuh mereka. Ada 8
anggota baru yang masuk dari kelas 1 angkatan ini. Tapi yang paling menarik perhatianku adalah Melati
dan Intan (sebut saja begitu). Karena mereka memiliki payudara yang besar dan pantat yang besar pula,
belum lagi wajahnya yang cukup manis.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Melati adalah seorang cewek keturunan Arab dengan ukuran payudara 34B dan pantat yang padat. Cewek ini
adalah cewek yang paling merangsang di antara para anggota baik yang baru maupun yang lama.

Intan adalah saorang cewek dengan payudara yang tidak terlalu besar dan itu pula dengan pantatnya bila
dibanding Melati. Ukuran payudaranyahanya 32B, tetapi bodinya seksi dan yang paling menarik adalah
wajahnya yang manis dan cantik. Ia adalah cewek keturunan Jawa. Aku sangat berhasrat untuk menikmati
tubuh keduanya, tetapi aku belum akrab dengan mereka.

Sehingga aku meminta bantuan salah satuanggota cheerleader di angkatanku yang bernama Nita yang
sebelumnya sudah sering aku nikmati tubuhnya, bahkan aku secara teratur berhubungan dengannya karena
memang kami berdua memilki nafsu yang sangat besar walaupun diluar itu kami juga sering melakukanya
dengan pacar kami masing-masing.

Tanpa pikir panjang aku mengutarakanya ke Nita dan tentu saja Nita menyanggupinya, bahkan di luar
dugaan Nita menantang aku untuk melakukannya sekaligus dengan mereka bertiga. Tentu saja aku tidak
menyia-nyiakan kesempatan ini karena ini memang sensani yang belum pernah aku lakukan hanya sering aku
bayangkan.

Entah dengan bujuk rayu apa yang dikatakan Nita kepada Melati dan Intan sehingga mereka berdua mau
malakukan itu. Nita menyuruh aku datang ke villa Nita di puncak yang memang sudah sering kugunakan
untuk menikmati tubuh Nita padamalam minggu itu juga tetapi dengan syarat aku tidak pernah
membahaskesepakatan ini dengan Melati dan Intan sebelum hari itu dan aku juga tidak boleh
mengatakannya kepada siapapun.

Akhirnya sampai juga hari yang sangat kunantikan. Sekitar jam 14:00 aku segera berangkat untuk
menghindari kemacetan, tapi apa boleh buataku tetap terjebak kemacetan dan aku sampai di villa itu jam
05:00 sore, padahal biasanya bila tidak macet aku hanya mambutuhkan 1-2 jamuntuk sampai ke villa
tersebut.

Sampai di sana, aku disambut oleh Nita yang pada hari pulang terlebih dahulu dari sekolah dengan Intan
dan Melati dengan alasan mereka sakit. Mereka berangkat terlebih dahulu untuk menghindari macet dengan
menggunakan mobil Nita.

Di sana aku langsung masuk ke kamar yang terletak di lantai atas, disana sudah terlihat Melati dan
Intan. Pada saat itu mereka masih mengenakan seragam sekolah mereka yang ketat dan tipis, Melati
mengenakan BH berwarna biru langit, Intan dengan warna kuning dan Nita sendiri mengenakan BH berwarna
merah cerah. Penampilan mereka semakin meningkatkan gairahku yang sudah lama kupendam terhadap mereka.

Tanpa basa-basi mereka langsung mendorongku ke ranjang yang masih rapi dengan sprei putih. Melati dan
Intan langsung mendekatiku, sementara Nita mengambil handycam dan meminta ijinku untuk merekam adegan
yang akan berlangsung, dan mengatakan hanya sebagai kenang-kenangan untuk dirinya tanpa ada maksud
menyebarkannya. Aku mengiyakannya saja karena sudah sibuk dengan Melati dan Intan.

Pada saat itu Melati menciumiku dengan ganasnya dan Intan mulai menyupang leherku. Tanganku segera
beraksi, aku menggerayangi seluruh tubuh mereka berdua, terasa olehku kulit mereka yang halus di
pahamereka. Pelan-pelan aku mulai membuka kemeja Melati dan mulai meremas kedua payudaranya di balik
BH birunya. Terasa olehku payudaranya yang halus dan empuk, lalu aku mulai memuntir putingnya.

Setelah itu aku juga membuka kemeja Intan dan meremas payudaranya seperti halnya pada Melati. Aku juga
mulai menjilat payudara mereka secara bergantian dan menghisapnya tanpa membuka BH mereka.

“Ahh.. ahh..” mereka berdua mulai mendesah saat puting mereka kuhisap.

“Isep terus Den toked gue!” kata Melati.

Intan pun memohon hal yang sama kepadaku, dan aku semakin bersemangat menghisap puting mereka. Melati
mulai membuka kemeja yang aku kenakan dan Intan membuka celana dan CD-ku sehingga aku benar-benar
telanjang.Cerita Sex Terbaru

Melati dan Intan menjilat dadaku dan pelan-pelan mulai turun ke perut sampai akhirnya Melati mulai
menyedot batang kemaluanku sedangkan Intan mulai mengulum kedua biji zakarku, terkadang Melati
menggigitnya dari samping secarapelan-pelan.

“Ahh,” aku mulai mendesah karena kenikmatan yang tiada tara.

Aku menyuruh mereka berdua berhenti. Aku segera meraih tangan Melati dan membuatnya telentang di atas
ranjang. Kubuka BH-nya dan mulai kulahap kedua putingnya, aku juga mulai membuka roknya dan celana
dalamnya, tampak olehku vaginanya yang kemerahan dengan bulu-bulu halus di sekitarnya. Aku buat
kakinya mengangkang sehingga terllihat lebih jelas, aku pun langsung menjilati liang kemaluannya
dengan ganasnya.

“Ahh.. ahh..” tubuh Melati gemetar dan ia menjepit kepalaku di antara kedua pahanya dan..

“Ahh, ahh..” keluarlah cairan dari liang kemaluannya dan ia mengalami orgasmenya yang pertama.

Aku kembali mencium bibirnya dengan ganas dan melahap kedua putingnya, sambil aku gesek-gesekkan
batang kemaluanku di atas liangkemaluannya,

“Ahh, Ahh..” tubuh Melati mulai kembali menegang.

“Den Ayo masukin batang kemaluan loe, gue udah nggak tahan,”

aku mulai mengarahkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya dan memasukkannya pelan-pelan, aku
keluar-masukkan sedikit demi sedikit sampai akhirnya,

“Bless,” dan

“Ackhh.. Akchh..” Melati berteriak keras sekali karena kesakitan.

Kudiamkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluannya sebentar dan mulai aku goyangkan pelan-pelan.
Lama-lama Melati mulai tampak nikmat sambil terus mendesah,

“Ahh.. Ahh..”

Aku pun berganti gaya dengan Melati di atas, tanpa disuruh Melati mulai memompa naik-turun batang
kemaluanku dengan semangat, aku pun menggerakkan pantatku naik-turun sehingga terdengar bunyi
“Cleb..cleb..” yang cukup keras pada saat batang kemaluanku masuk ke liangkemaluannya dengan full-nya.

“Ahh, ahh, ahh..” Melati mendesah-desah sambil tangannya meremas-remas payudaranya sendiri.

Sekitar 7 menit kemudian Melati kembali meminta posisi kembali dibawah. Aku menyetubuhinya dengan
sangat bernafsu, dan sektar 6 menitkemudian,

“Ahh, ahh.. gue mau keluar Den..”

“Tahan sedikit! gue juga..” kataku. Kupercepat gerakanku dan akhirnya,

“Akhh.. ahh..” Melati keluar duluan, dan tidak lama kemudian aku semakin mempercepat gerakanku, aku
bertanya,

“Mel, mau di luar apa di dalem?”

“Di dalem aja,” jawabnya. Dan,

“Crott.. crott..” aku ejakulasi di dalam liang kemaluannya.

Aku berpelukkan sesaat dengan Melati dan melap keringat di sekujur tubuhnya dengan tanganku, Melati
tampak sangat kelelahan. Tapi tiba-tiba Intan membuatku telentang di atas ranjang, dengan ganasnya ia
mulai membersihkan sisa sperma yang ada di ujung batang kemaluanku, dan terus menghisapnya dengan
ganasnya.

Tak lama kemudian batang kemaluanku kembali bangun dan siap tempur, staminaku tiba-tiba kembali pulih
dan nafsuku kembali menggebu. Aku segera meremas pantat Intan dan menelanjangi dia, sekitar 7 menit
aku habiskan untuk merangsang dia, dengan cara menghisap payudaranya dan meremas-remasnya, aku juga
menjilat klitorisnya.

Terlihat dari wajahnya dia sangat menikmatinya dan sesekali mendesah karena foreplay yang kulakukan.

“Masukkin kont0l loe dong Den! masa cuman bigini aja, gue udah nggak tahan..”

Aku menyuruhnya berpegangan ke pinggir tempat tidur dengan posisi seperti mau merangkak. Aku mau
melakukan doggy style. Dia melakukannya dengan cepat, dan terlihat dua bongkah pantat yang mulus.

Aku melap keringat yang ada di kedua pantat tersebut dan meremas-remasnya. Aku pun mulai mengarahkan
batang kemaluanku ke liang kemaluannya, dan aku masukkan sedikit, aku pegang dengan kuat keduapahanya,
dan secara tiba-tiba “Bless..” aku memasukkannya secaramendadak dan langsung seluruhnya,

“Akhh.. akhh..” Intan berteriak dengan sangat keras karena selaput daranya robek mendadak.
Ia meronta-ronta tetapi batang kemaluanku tetap di dalam liangkemaluannya, karena pahanya telah aku
tahan dengan kuat.Cerita Sex Terbaru

Tidak lama kemudian Intan mulai tenang, dan aku mulai menggerakkan batang kemaluanku maju-mundur
secara pelan-pelan. Tak beberapa lama kemudian tampak Intan mulai menikmatinya, aku pun semakin
mempercepat gerakanku.

“Ahh, ahh, ahh..” Intan mulai mendesah nikmat, tampak olehku dari kaca besar di dinding bahwa wajahnya
mulai menikmati batang kemaluanku.

Aku juga melihat adegan yang sering kulihat di film-film porno dari kaca besar tersebut. Semakin lama
aku semakin mempercepat gerakkan maju-mundurku, dan Intan pun mulai merespon dengan menggerakkan
pantatnya maju-mundur berlawanan arah dengan apa yang aku lakukan, sehingga batang kemaluanku keluar-
masuk dengan cepat dan sangat keras, “Bless, bless..” aku dan Intan sangat menikmatinya.

Setelah melakukan doggy style selama kurang lebih sepuluh menit, aku mengganti gaya. Intan tiduran
menghadap kesamping sementara aku berlutut dan meletakkan paha kiri Intan di atas pahaku sehingga
Intan dapat melihat keluar-masuknya batang kemaluanku ke dalam liang kemaluannya.

“Ahh, ahh, ahh,” Intan terus mendesah selama aku setubuhi. Tidak lama kemudian,
“Ahh,” Intan mengalami orgasmenya yang pertama,

“Ahh,” ia terus mendesah, terasa cairan hangat mengalir dari liangkemaluannya sehingga memperlicin
gerakan batang kemaluanku.

Aku terus menyetubuhinya. Intan meminta untuk berganti gaya dengan gaya konvensional, yakni dengan ia
berada di bawah. Aku menurutinya dan terus menyetubuhinya. Sekitar 4 menit kemudian,

“Ahh, ahh.. Den gue udah mau keluar lagi..”

“Tahan sebentar! gue juga,” kataku. Kupercepat gerakanku dan,

“Ahh, ahh..” aku ejakulasi di dalam liangkemaluan Intan, dan Intan pun mengalami orgasmenya secara
bersamaan.

“Ahh, ahh..” Intan mendesah panjang, dan aku pun mengeluarkan batang kemaluanku.

Tapi Nita yang sejak tadi diam langsung menghisap batang kemaluanku dan membuka bajunya. Setelah agak
lama aku kembali “on”, aku kembali bernafsu dan menelanjangi Nita dengan ganasnya.

Kuhisap payudaranya dengan ganas dan kugigit lehernya sampai tampak merah-merah. Tanpa membuang waktu
aku langsung memasukkan batang kemaluanku dan mulai menyetubuhinya dengan kedua pahanya di atas kedua
pundakku.

“Ahh, ahh,” Nita terus mendesah dan terasa olehku liang kemaluannya sudah basah, mungkin ia dari tadi
sudah terangsang. Rupanya kamera yang tadi ia pegang telah diambil alih oleh Melati untuk merekam
semua kegiatan kami berdua.

Setelah 6 menit menyetubuhi Nita, aku mengganti gaya, kusuruh Nita berpegangan di kusen pintu dan
melingkarkan kedua kakinya dipinggangku. Aku kembali memasukkan batang kemaluanku ke dalam liang
kemaluannya dan mulai menyetubuhinya kembali.

“Ahh, ahh,” Nita terus mendesah, sementara itu aku menopang punggungnya dengan kedua tanganku dan
menghisap kedua paayudaranya selama menyetubuhinya.

“Ahh, ahh,” Nita terus mendesah, dan setelah menyetubuhinya selama 15 menit,

“Den, gue mau keluar,” dan..

“Ahh, ahh,” Nita mendesah panjang dan mengeluarkan cairan kewanitaannya dari dalam liang kemaluannya.

Ia tidak sanggup meneruskan gaya tersebut, ia memilih melakukan doggy style.

Setelah 5 menit melakukannya, ia kembali mengalami orgasme yang kedua, sementara aku terus
menggenjotnya. Tidak lama kemudian aku juga mau keluar,

“Ran, mao dimana?” tanyaku.

“Di mulut gue saja!”

Ia langsung menghisap batang kemaluanku sambil mengurut-ngurut batang kemaluanku dengan jarinya dan

“Ahh..” aku keluarkan semua spermaku dimulutnya dan ia menelan seluruhnya.

Ia terus menghisap batangkemaluanku hingga bersih dari sisa sperma.

Kami semua kelelahan dan tertidur sebentar. Saat bangun, aku kembali bernafsu karena melihat 3 tubuh
seksi tergeletak. Aku mulai kembali merangsang mereka dan mereka juga mulai merangsang diriku.

Tubuh mereka kembali menegang dan aku pun mulai tambah bernafsu. Mereka bertiga berposisi seperti akan
malakukan doggy style. Nita berada paling depan, Intan di belakangnya, dan Melati berada di belakang
Intan,

Sedangkanaku berada paling belakang dan mulai menyetubuhi Melati dari belakang, sedangkan Melati
menjilat liang kemaluan Intan, dan Intan menjilatliang kemaluan Nita, sehingga semua dapat menikmati
kenikmatan duniawi.

Baca Juga Cerita Seks Sepupuku

“Ahh, ahh,” terdengar mereka bertiga mendesah dan suara batang kemaluanku ketika memesuki liang
kemaluan Melati yang basah.

Sekitar 10 menit kemudian Nita mengalami orgasme disusul dengan Intan. Tinggallah aku dan Melati
meneruskan permainan kami. Tapi tak lama kemudian,

“Ahh, ahh,” Melati pun mengalami orgasme, ia merasa kesakitan pada liang kemaluannya.
Tapi karena aku berum mengalami ejakulasi,

Intan berinisiatif dengan menggosokkan kedua payudaranya dengan baby oil sehingga tampak mengkilat
batang kemaluanku dijepit di tengah kedua payudaranya dan akubergerak maju-mundur dengan cepatnya.

Sekitar 5 menit aku mau mengeluarkan spermaku dan, “Crott.. crott..”spermaku keluar di wajah Intan
tapi Nita segera memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya dan menelan seluruh spermaku walau agak
terlambat karena sudah ada yang mengenai wajah dan rambut Intan.

Malam itu kami menginap di villa itu, pada pagi harinya kami melakukannya lagi sampai 6 kali. Sungguh
pengalaman ini sangat mengesankan dan terkadang sampai sekarang kami masih sering meneruskannya,
walaupun berganti orang- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Seks Terlarang

Cerita Sex Terbaru Seks Terlarang

Cerita Sex Terbaru | Mahasiswi semester 6 yang kuliah di PTN Bandung orangnya cantik dia bernama Della dia mempunyai
sahabat yang satu kampus tapi beda jurusan namnya Yeni , berdua mengontrak rumah yang berisi 2 kamar
bersebelahan.

Kedua kamar mereka dihalangi oleh dinding penyekat yang terdapat jendela kaca pada bagian atasnya
sebagai media untuk pembagi cahaya agar ruangan tidak terlalu gelap dan pengap apabila lampu
dimatikan.

Kedua mahasiswi ini selalu mengenakan jilbab lebar dan baju longgar yang panjang serta sama-sama aktif
di organisasi KAMMI yaitu organisasi kemahasiswaan yang bernuansa religius.

Cerita ini bermula, ketika Yeni memutuskan menikah dengan kakak kelasnya yang bernama Doni yang juga
sama-sama aktif di KAMMI. Keputusan ini mereka ambil dikarenakan mereka tidak mau melakukan dosa
apabila mereka pacaran.

Sebab menurut keyakinan mereka pacaran itu akan diisi dengan kegiatan-kegiatan yang penuh dosa apa
bila mereka tidak kuat menjaganya, oleh sebab itu mereka memutuskan menikah sehingga mereka bisa
bemesraan dan bahkan hubungan suami istri karena mereka telah terikat oleh perkawinan yang sah.

Walaupun telah menikah, Yeni dan Doni masih hidup terpisah. Yeni masih ngontrak serumah dengan Della
sedangkan Doni mengontrak serumah dengan sahabatnya Dedi, teman satu angkatan namun beda kelas.
Maksudnya adalah agar kuliah mereka tidak terganggu oleh adegan percintaan jika mereka hidup serumah.

Yang namanya sudah menikah, tentu saja mereka tidak malu-malu memperlihatkan kemesraan dihadapan
teman-teman mereka. Tetapi masih dalam batas-batas yang wajar dan masih bisa diterima oleh norma
kehidupan bermasyarakat.

Usia muda yang menikah tentu saja selalu diisi dengan letupan-letupan gairah birahi yang meluap-luap.
Oleh sebab itu meraka sering melakukanya di kamar Yeni ataupun di kamar Doni.

Beberapa kali Della mendengar desahan dan erangan nikmat yang keluar dari mulut Yeni tanpa disadarinya
pada saat Yeni sedang meraih orgasme ketika bersetubuh dengan Doni. Tentu saja suara desahan dan
erangan nikmat tersebut membuat Della terangsang dan merasa terganggu. Tapi Della tidak bisa apa-apa,
karena mereka adalah suami istri.

Karena sering kali Della mendengar desahan dan erangan nikmat yang keluar dari mulut Yeni dan suaminya
pada saat mereka bersetubuh, Della sering berkhayal dan berfantasi betapa nikmatnya bila dia dapat
merasakan nikmatnya bersetubuh.

Tapi mana mungkin, sebab Della belumlah bersuami dan belum punya pacar, lagi pula tak mungkin ia
lakukan dengan orang lain yang belum menjadi suaminya, karena sebagai gadis yang mengenakan jilbab,
dia tahu bahwa persetubuhan hanya dapat dilakukan oleh kedua insan yang telah sah menjadi suami istri.

Tapi dorongan rangsangan birahi yang Della alami semakin lama semakin hebat, membuat Della mencari
cara untuk bisa melepaskannya hasrat birahinya.

Akhirnya Della menemukan cara memuaskan dirinya dengan bantuan tangannya sendiri meremas-remas
teteknya serta menggesek-gesek mem3k dan klitorisnya sambil mengintip apa yang dilakukan oleh Yeni dan
suaminya pada saat mereka bersetubuh melalui jendela kaca yang terdapat di bagian atas dinding.

Untuk bisa mengintip apa yang dilakukan oleh Yeni dan suaminya, Della harus naik ke atas meja
belajarnya yang kebetulan letaknya pas di bawah jendela kaca tersebut. Dan kegiatan mengintip ini
menjadi rutin dilakukan oleh Della setiap Doni datang mengunjungi kamar Yeni.

Untuk sementara hanya dengan cara mengintip dan bermasturbasi seperti itulah yang dapat dilakukan oleh
Della untuk bisa melepaskan gairah birahi yang akhir-akhir ini jadi sering bangkit dan minta untuk
dituntaskan.

Bahkan sering kali muncul godaan dalam dirinya untuk melakukan secara nyata dengan lawan jenis.
Walaupun sampai saat ini Della masih mampu bertahan, namun entah kapan. Della sendiri tak yakin.

Pada suatu hari ada kegiatan organisasi di kampusnya yang mengharuskan Della dan Yeni harus bekerja
sampai malam di ruang kantor organisasi yang terdapat di dalam kampus.

Ruang kantor organisasi ini cukup luas namun disekat-sekat menjadi ruang komputer, ruang ketua dan
ruang rapat merangkap ruang kerja Yeni dan Della hanya berdua di kampus yang sepi pada malam itu.
Sekitar jam 7 malam Della berkata pada Yeni

“Yan…, aku mau pulang dulu yach..bentar kok, hanya mau ngambil file yang ada di komputerku, lalu
datang lagi ke sini…Paling lama juga 1 jam… Boleh yah ?”

“Boleh….tapi beneran nich…jangan lama-lama” sahut Yeni mengijinkan.

Lalu Della keluar dari ruangan itu menuju pintu gerbang kampus yang letaknya cukup jauh dari ruang
organisasi dimana mereka berada.

Setelah 10 menit baru Della tiba di pintu gerbang kampus dan pada saat itu Dhe baru ingat bahwa file
yang Della butuhkan sudah Della copykan ke komputer yang ada di ruang organisasi. Maka Della
memutuskan untuk kembali ke ruang organisasi dimana Yeni sedang menunggunya.

Begitu tiba ke ruang organisasi, Della tidak melihat Yeni. Mungkin Yeni sedang sembahyang di mesjid
kampus pikir Della, maka Della langsung menuju ruang komputer yang bersebelahan dengan ruang ketua
yang pintunya tertutup.

Pada saat Della akan mencolokkan stop kontak komputer, tiba-tiba telinga Della mendengar desahan dan
lenguhan khas yang biasa ia dengar dari mulut Yeni bila sedang bercumbu dengan Doni suaminya.

Suara itu secara sayup-sayup berasal dari ruang ketua organisasi yang pintunya tertutup. Frekuensi
desahan dan erangan yang keluar dari ruangan itu, makin lama makin sering dan semakin keras jelas
terdengar membuat gairah Della dengan cepat terangsang naik.

Tanpa dapat Della tahan badannya bergerak ke arah jendela penghubung antara ruang komputer dan ruang
ketua. Jendela kaca tersebut dihalangi oleh gorden yang tidak terlalu rapat sehingga Della masih bias
memperhatikan aktivitas yang terjadi di ruang ketua tersebut.Cerita Sex Terbaru

Ternyata yang sedang bercumbu di ruang ketua itu adalah Yeni dan Suaminya Doni. Doni menyusul Yeni ke
ruang organisasi berniat untuk menamani Yeni dan Della bekerja pada malam itu.

Pada saat Doni tiba di Ruangan itu, dia hanya mendapati Yeni sedang kerja sendiri, dan sebagai
pasangan pengantin baru, tentu saja situasi ini benar-benar mereka manfaatkan dengan bermesraan di
ruang ketua.

Mereka merasa tenang, karena mereka menyangka Della akan pulang dulu ke rumah kontrakan untuk
mengambil file pekerjaan yang tersimpan di komputernya di rumah kontrakan. Dan menurut perhitungan
mereka pulang pergi kampus-rumah kontrakan akan memakan waktu paling cepatnya adalah satu jam dan satu
jam itu sangat sayang jika tidak dimanfaatkan dengan bermesraan dengan orang yang dicintai.

Dengan lutut yang gemetar dan dada yang terasa sesak, Della mengintip apa yang dilakukan Yeni dan
Suaminya. Beberapa kancing baju Yeni telah terbuka dan cup BH-nya pun telah ditarik ke atas.

Sehingga tetek Yeni bagian kirinya yang montok dan bulat sekal menggairahkan itu sedang asyik
diremas-remas oleh tangan Doni sambil berdiri. Sementara pantat Yeni terduduk di pinggir meja kerja.
Mulut, bibir dan lidah Doni sedang mengulum, memilin dan menjilati puting Yeni yang semakin tegak
merangsang.

“Ouh…Aa…. Ohh….A…enak banget A..ouh…” mulut Yeni mendesah dan mengerang menikmati apa yang dilakukan
oleh Doni.

Doni semakin bernafsu mendengar erangan dan desahan istrinya. Bibirnya semakin lincah mengecup,
menghisap dan menjilat tetek Yeni baik yang kiri maupun yang kanan secara bergantian dengan gairah
yang mengebu-gebu.

Lalu tangan kirinya mengangkat rok panjang yang dikenakan Yeni hingga sebatas pinggul dan kemudian
kedua tangan itu menarik CD Yeni kebawah hingga lepas.

Tangan kanan Doni langsung menyerbu mem3k istrinya dengan usapan dan remasan. Kepala Yeni semakin
terdongak dengan mulut terbuka terengah mengeluarkan erangan dan desahan nikmat

”Aa….Aa….ouh….” dalam erangannya Yeni memanggil-manggil suaminya dengan suara yang sangat merangsang.

Nafsu birahi Della semakin meningkat melihat adegan itu, dan ia menghayalkan seandainya saja tangan
Doni yang mengobok-ngobok mem3knya

“ouh….” Tanpa disadari oleh Della, ia melenguh nikmat.

Mata Della tak berkedip mengintip adegan itu, nafasnya semakin tak teratur dan tersengal-sengal diburu
nafsu birahi yang semakin menguasai jiwa dan raga Della. Tanpa disadarinya sambil mengintip semua
detil adegan percumbuan yang dilakukan oleh Yeni,

Tangan kanan Della masuk ke sela-sela rok panjang yag dia gunakan dan langsung masuk ke balik celana
dalamnya. Della kemudian mulai mengusap dan meremas-remas mem3knya sendiri sambil membayangkan ada
tangan lain yang sedang mengobok-obok mem3knya.

Erangan Yeni semakin keras ketika jari tengah Doni mulai mengocok-ngocok mem3knya keluar masuk, sambil
jari jempolnya menekan dan memutar klitotis Yeni yang mengeras karena rangsangan yang sangat dahsyat.
Mata Yeni terbeliak-beliak menerima kenikmatan yang diberikan suaminya dan pinggulnya bergerak erotis.

Rupanya Doni sudah tidak mampu lagi menahan nafsu birahi yang semakin memmuncak di kepalanya,
tangannya menarik retsleting celananya dan mengeluarkan batang kont0lnya yang sudah sangat tegang
dengan gagahnya dari balik celana dalam yang dia kenakan.

Kini tampaklah batang kont0l yang tegang keras keluar dari sela-sela retsleting celana panjang yang
masih dikenakan oleh Doni. Kemudian dia memposisikan selangkangannya tepat di depan selangkangan Yeni
yang Pahanya sudah terbuka lebar memberi jalan.

Perlahan-lahan kepala kont0l itu mulai menembus lubang mem3k Yeni dan secara bersamaan mereka melenguh
dan mendesah

“Ooahhh..”.

Kemudian pantat itu secara perlahan-lahan bergerak secara pasti mengocok-ngocok kont0l yang sudah
tertanam di dalam mem3k Yeni. Yeni meringis……melenguh…. Mengerang… bahkan menjerit dan meregang
menikmati persetubuhan itu..

Pandangan Della semakin kabur dan berkunang-kunang menahan nafsu yang semakin mendera. Khayalannya
melayang dan melambung seolah-olah dia yang sedang bersetubuh itu. Seolah-olah Della merasakan
bagaimana teteknya diremas-remas gemas dan menimbulkan rasa nikmat yang teramat sangat

Dia merasakan nikmatnya leher dan tengkuknya dicium gemas penuh nafsu….., dan dia juga membayangkan
bagaimana telapak tangan dan jari-jari yang mengobok-ngobok mem3knya membuat Della semakin melayang
menikmati khayalannya.

Perasaan nikmat itu begitu nyata…sehingga membuat Della mengerang dan mendesah

“Ouh…..Ahhhh….” seolah-olah menjawab desahan dan erangan yang keluar dari mulut Yeni.

Ouh… mengapa rasa nikmat ini begitu nyata…? Dan tiba-tiba tubuhnya seolah dialiri listrik, badannya
bergetar keras dan Della menjerit menahan nikmat ketika dia merasa ada sebuah lidah yang kasar dan
basah menjilati lipatan mem3knya hingga sampai ke klitorisnya dan menghisp-hisap klitoris Della cukup
lama membuat kaki Della terangkat menjinjit menahan nikmat.

Saking tak kuat menahan nikmat, kedua tangan Della merengkuh ke depan selangkangannya . Antara sadar
dan tidak Della merasa tangannya menyentuh kepala yang sedang bermain diselangkangan Della dengan
nafsu yang menggelora.

Oh…kenapa khayalan ini begitu nyata ? Della melihat celana dalamnya sudah terlepas dan tergolek di
lantai, entah kapan dia menanggalkannya dan beberapa kancing bajunya telah tanggal memperlihatkan
teteknya yang montok menggantung bebas dengan tali penahan BH yang telah lepas pula , dan entah kapan
ia melepaskannya.

Lalu Della merasa, tubuhnya di tekan ke bawah hingga terduduk di lantai, dan Della melihat bahwa
kepala yang sedari tadi memberikan kenikmatan pada mem3knya adalah Dedi teman satu kostnya Doni.

Dedi memandang wajah Della dengan tatapan penuh rasa birahi yang meledak-ledak , dan Della sangat
menikmati tatapan itu. Della merasa Dedi mendorong tubuhnya hingga telentang dilantai yang dingin.
Tapi dinginnya lantai semakin membuat gairah Della meletup-letup.

Antara khayalan dan kenyataan, Della melihat Dedi membuka celana-nya dengan tergesa-gesa sekaligus
dengan celana dalam yang ia kenakan.

Begitu terlepas tampaklah kont0l Dedi yang demikian tegang keras sangat menggairahkan Della, napas
Della semakin sesak dan tatapannya semakin nanar melihat kont0l Dedi yang tegak dengan gagahnya,

Ingin rasanya batang kont0l itu segera mengaduk-aduk dan mengobok-obok mem3knya yang sudah sangat
gatal dan basah , sebagaimana yang sering ia bayangkan pada saat ia mengintip persetubuhan yang
dilakukan oleh Doni dan Yeni di kamarnya.

Rupanya Dedi memahami apa yang ada dalam khayalan Della. Paha Della dibuka lebar-lebar dan rok
panjangnya di singkapkan ke atas sampai ke pinggang. Kemudian Dedi memposisikan kepala kont0lnya tepat
di depan liang mem3knya.

Dengan sangat hati-hati dibantu oleh tangannya, pantat Dedi mulai menekankan kepala kont0l untuk
segera masuk menembus mem3k Della. Mem3k Della sudah sangat basah dan berlendir dan sangat membantu
kont0l Dedi untuk bisa masuk secara perlahan-lahan.

Walaupun ini adalah pengalaman yang pertama bagi Della bahwa mem3knya ditembus oleh kont0l, namun
karena gairah Della sudah demikian tinggi dan mem3k Della pun sudah demikian basah dan licin sehingga
tidak menimbulkan kesulitan yang berarti bagi kepala kont0l Dedi bisa memasukinya.

Lalu tiba-tiba Dedi mendorong kont0lnya dengan cepat dan… Sreet….. Della merasakan ada sesuatu di
dalam mem3k yang sobek dan menimbulkan rasa perih di mem3knya. Tapi rasa perih itu kalah oleh sensasi
yang tak terbayangkan nikmatnya. Della melenguh dan mengerang antara perih dan nikmat

“Aduh….auh…”

Della merasakan seluruh batang kont0l Dedi telah amblas dalam mem3knya hingga sampai ke pangkalnya.
Kini kedua selangkangan Della dan Dedi berimpit dengan rapat dan erat. Mata Dedi terlihat mendelik
menahan nikmat dan kepalanya terdongak ke atas dan Della-pun merasakan sensasi nikmat yang sama.Cerita Sex Terbaru

Lalu Dedi menarik perlahan-lahan batang kont0l yang telah tertancap dan begitu tersisa hanya kepala
kont0l yang masih berada di dalam mem3k Della, Dedi langsung mendorongnya kembali.

Gerakan maju mundur pantat Dedi dilakukan berdasarkan instingnya sebagai laki-laki, walaupun
persetubuhan ini merupakan yang pertama pula bagi Dedi. Gesekan yang ditimbulkan oleh gerakan keluar
masuknya batang kont0l Dedi dengan dinding mem3k Della membuat nafas mereka bagaikan ditarik-tarik
dengan cepat dan rasa nikmat semakin membuat mereka melayang-layang.

Makin lama genjotan Dedi diatas tubuh Della semakin cepat dan bersemangat dan hal itu semakin
melambungkan kesadaran Della ke awang-awang yang tanpa batas meraih nikmat yang seolah tak berujung.

Dan tanpa sadar pinggul Della bergerak secara erotis mengimbangi gerakan pinggul Dedi dan tentu saja
goyang pinggul Della semakin melambungkan kenikmatan mereka semakin tinggi.

Semakin lama gerakan mereka semakin cepat tak terkendali, Della merasakan ada sesuatu dalam tubuhnya
menjalar dengan cepat pada aliran darah dan nafasnya. Suatu yang tak dapat dia lukiskan itu bergerak
semakin cepat menghentak-hentakan tubuhnya sehingga akhirnya tanda dapat dikuasainya, tubuh Della
melenting mengejang kaku dan keluar teriakan panjang

“Aaaaaaakkhh…..”

Rupanya Dedipun merasakan hal yang sama, ada sesuatu dalam aliran darah dan aliran napasnya yang
menghentak-hentakan badannya tanpa dapat dikuasainya disertai rasa yang sangat…sangat… nikmat tak
terlukiskan. Kemudian badan Dedi melenting kaku dan pantatnya menekan kont0lnya hingga amblas sampai
ke pangkalnya dan kedua selangkangan mereka erat merapat. Dan dari mulut Dedi keluar teriakan
“Aaaaaaahh…”

Lalu Dedi merasakan ada gelombang yang sangat dahsyat tak terbendung keluar dari kont0lnya menyemprot
dengan deras seluruh rongga mem3k Della. Pandangan mata Dedi serasa gelap selama beberapa saat dan
Cret…cret…cret…..semprotan itu keluar entah berapa kali.

Dan Dedi merasakan dinding Mem3k Della berdenyut-denyut dengan keras bagaikan memeras dan menghisap-
hisap cairan nikmat yang keluar dari kont0l Dedi hingga habis. Setelah itu Dedi merasa badannya
bagaikan layang-layang yang terbang tinggi, kemudian benangnya putus secara tiba-tiba.

Badannya melayang secara cepat ke bawah dan ambruk menindih tubuh Della yang masih mengenakan baju dan
rok serta jilbab dalam persetubuhan itu.

Selama beberapa detik, Della merasa khayalannya saat ini begitu luar biasa. Bagaikan nyata…., tapi
beberapa menit kemudian, setelah gairahnya surut. Della merasa heran karena tubuh Dedi masih terasa
berat menindihnya.

Dan ini adalah nyata …bukan khayalan. Ditengah kegalauan pikiran Della dengan apa yang menimpanya,
tiba-tiba Della dan Dedi yang masih telanjang menindih tubuh Della tersentak mendengar teriakan yang
cukup keras.

“Aaaw….., Astaghfirullah!!!” rupanya teriakan itu keluar dari mulut Yeni yang melotot kaget melihat
keadaan mereka seperti itu sambil menutup mulutnya.

Dengan terburu-buru dengan perasaan yang tak menentu Dedi mengenakan celana dalam dan celana
panjangnya yang tergolek dilantai, sedangkan Della yang masih berada dalam mimpi atau nyata merapihkan
baju rok dan jilbabnya yang acak-acakan serta mengenakan celana dalamnya yang tergolek di lantai.

“Hei…! Apa yang kalian lakukan..? Tak malukah kalian…? Apa kalian tidak takut akan dosa…Hah…?” kata-
kata marah keluar dari mulut Yeni.

Tapi ditenangkan oleh suaminya Doni, walupun kelihatannya ia pun kecewa dengan apa yang dilihatnya.

“Udah..sayaang…tenang… “ kata Doni pada Yeni, kemudian Doni mengajak kami untuk duduk di ruang kerja
dan membicarakan apa yang telah terjadi.

Kesadaran Della sudah pulih, baru dia menyesal dengan apa yang telah terjadi, kemudian Della bercerita
tentang kronologis kejadian mulai dari mau mengambil file sampai kembali ke ruangan melihat Yeni dan
Doni sedang bercumbu.

Della turut terangsang melihat percumbuan mereka yang panas menggelora, dan tanpa sadar Della turut
larut dalam khayalan percumbuan sepeti yang ia lihat sampai akhirnya ia disadarkan oleh teriakan kaget
dari mulut Yeni, yang Della sendiri tidak mengerti mengapa itu bisa terjadi, karena perasaannya tadi
dia sedang mengkhayal.

Setelah mendengar cerita dari Della, Dedi menambahkan bahwa Dia menyusul Doni ke kampus menemani Della
dan Yeni yang sedang bekerja dari pada bengong sendirian di kamar kost. Tapi begitu dia sampai di
ruangan kantor, dia melihat Della sedang larut dalam kenikmatan bermastubasi sambil mengintip Doni dan
Yeni bersetubuh.

Baca Juga Cerita Sek Ibu Tiriku

Dedi pun turut mengintip persetubuhan itu dari sela-sela gordyn yang tak tertutup rapat. Rangsangan
yang ditimbulkan dari mengintip persetubuhan Doni dan Yeni demikian kuat mempengaruhi pikiran Dedi,
sehingga akhirnya secara perlahan-lahan Dedi menghampiri Della yang sedang terangsang dan berkhayal,
sehingga terjadilah persetubuhan itu.

Persetubuhan yang Dedi dan Della lakukan demikian panas dan menghanyutkan sehingga mereka tak sadar
bahwa Doni dan Yeni sudah selesai dalam persetubuhannya dan begitu Doni dan Yeni keluar dari ruangan
kantor ketua, mereka berdua kaget melihat Della sedang ditindih oleh Dedi dalam posisi telanjang.

Setelah mendengar semua pengakuan itu, Yeni dan Doni merasa malu dan bersalah pada Della dan Dedi.
Akibat ketidak kontrolan mereka dalam melakukan persetubuhan, sahabat-sahabat mereka menjadi korban.
Setelah itu kami berpelukan saling meminta maaf atas apa yang sudah terjadi.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.