Nafsuku Dan Om Perkasaku

Cerita Sex Terbaru | Begitu perkasanya Om ku malam itu. Aku disetubuhinya habis-habisan hingga aku mencapai
puncak kepuasan yang sangat aku inginkan. Aku sangat mendambakan seseorang yang sangat
bisa memuaskan aku, karena nafsuku yang besar. Sebut saja namaku Astrid, aku memiliki
tubuh yang sangat bahenol dan semok. Namun aku juga memilki nafsu yang sangat besar,
sekali aku diberi sentuhan, aku pasti langsung menggila dengan perlakuan Sex ku dengan
lawan seranjangku. Namun sampai saat ini aku hanya mendapatkan yang biasa-biasa saja dan
belum bisa memuaskan nafsuku hingga akhirnya Om ku lah yang mampu memberikan semua yang
aku dambakan.

Cerita Sex Terbaru Nafsuku Dan Om Perkasaku
Aku tinggal dirumah Om ku sudah lumayan lama, karena kedua orang tuaku diluar negri, jadi
aku dititipkan kepada Om dan Tanteku. Selama tinggal dirumah Om ku, aku mengetahui kalau
om dan tante sering bertengkar, dan jika sudah bertengkar mereka berdua saling pergi
sendiri-sendiri dan tak lagi saling menyapa. Itu merupakan hal biasa yang aku lihat
sehari-hari. Dengan om dan tanteku yang sering tidak dirumah, aku menjadi sangat bebas,
dan pergaulanku juga yang bebas membuatku semakin Binal. Aku sering dugem dan pulang
hingga dini hari, kalau om dan tanteku keluar kota aku juga sering membawa teman cowoku
kerumah untuk memuaskan nafsu Sex ku yang membara tanpa sepengetahuan om dan tanteku.
Waktu itu pagi hari aku mendengar om dan tanteku bertengkar hebat, hingga akhirnya mereka
berdua pergi dan sunyilah rumah yang selalu dihiasi dengan pertengkaran itu. Setelah aku
selesai beres-beres, kemudian aku pun berangkat kuliah dengan mobil yang diberikan oleh Om
ku. Setelah perkuliahan selesai aku pun tak langsung pulang karena dirumah pasti juga sepi
gak ada orang karena pertengkaran om dan tante tadi pagi. Aku pun nongkrong dicafe dengan
teman-temanku hingga akhirnya setelah aku dan teman-teman merasa bosan menujulah aku
kesebuah tempat dugem. Suasana ramai dugem membuatku tenang hingga akhirnya aku minum
alcohol, namun belum sampai aku mabok aku merasa ada yang mengganjal dan aku putuskan
untuk pulang.
Sesampai dirumah, suasana sangat sepi sekali. Aku menduga kalau om dan tante pasti gak
pulang. Aku merasa sangat haus sekali lalu Menujulah aku kebelakang untuk mengambil
minuman yang ada dikulkas. Namun saat aku membungkuk aku sangat dikagetkan dengan
kedatangan seseorang ku yang tiba-tiba langsung memelukku dari belakang. Setelah aku
menengok kebelakang ternyata Om ku yang memelukku, aku gak tau dari mana datangnya dan.
“Kamu dari mana Trid”.
“Dugem sama teman-teman om”, jawabku.
“Kamu minum alkohol ya, kecium dari bau mulutmu. Kamu nge drug ya juga ya Trid”, kata om
lagi sambil tetap memelukku dan mengajak aku duduk,
“Duduk yuk”. Dia menyalakan lampu disebelah sofa, sehingga ruang menjadi lebih terang.
“Enggak sampe pake obat kok om, cuma kebanyakan minum”, jawabku. Saat itu aku pake pakaian
dugemku, tank top ketat dan celana super pendek. Belahan tanktop ku rendah sehingga
toketku selalu mau loncat keluar kalo aku membungkuk. aku duduk disebelah om sambil
menuangkan air dingin ke gelas sambil menawarinya.
“Om mau minum?” Dia diam saja, matanya menelusuri toket dan pahaku. Aku juga bisa mencium
bau alkohol dinapasnya, ternyata om baru minum bir, karena dimeja dekat sofa tergeletak
beberapa kaleng bir kosong.
“Om minum juga, ngilangin stres ya om”, kataku. Dia diam saja, tangannya memelukku.
“Dugemnya dilanjutin sama om yuk”, katanya sambil mencium pipiku.Cerita Sex Terbaru

Aku memberontak, tapi dia mempererat peukannya, aku tenggelam dipelukannya. Dia mulai
menciumi leherku, daerah yang paling sensitif di tubuhku. Aku mulai menggeliat akibat
ciumannya. Tiba2 dia melepaskan pelukannya, mukaku dihadapkan ke wajahnya dan dia langsung
mencium bibirku. Kembali tangan satunya segera memelukku dan tangan lainyya menyambar
toketku dan diremas2nya pelan. Aku menggeliat2, napsuku langsung naik, apalagi aku masih
berada dalam pengaruh ringan alkohol, “Om…”. Lupa bahwa yang memelukku adalam suami
tanteku.
Tubuhnya bergeser merapat, bibirku terus dilumatnya. Aku mengulum bibirnya yang tebal dan
ketebalan bibirnya memenuhi mulutku. Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah dimulutku,
kurasakan tangan besarnya menyelusup kedalam tank topku dan meremas toketku yang masih
terbungkus bra. Toketku ternyata tercakup seluruhnya dalam tangannya. Dan aku rasanya
sudah tidak kuat menahan gejolak napsuku, padahal baru awal pemanasan. Bibirnya mulai
meneruskan jelajahannya, sambil melepaskan tank topku, leherku dikecup, dijilat kadang
digigit t. Sambil tangannya terus meremas-remas toketku.
Kemudian tangannya menjalar ke punggungku dan melepas kaitan bra ku sehingga toketku bebas
dari penutup. Bibirnya menelusuri pentil kiriku, disentuh dengan lidahnya dan dihisap.
Terus pindah ke pentil kanan. Kadang-kadang seolah seluruh toketku akan dihisap. Dan
tangan satunya mulai turun dan memainkan puserku, terasa geli tapi nikmat, napsuku makin
berkobar karena elusan tangannya. Kemudian tangannya turun lagi dan menjamah
selangkanganku. Memekku yang pasti sudah basah sekali. Lama hal itu dilakukannya sampai
akhirnya dia kemudian membuka ristsluiting celana pendekku dan menarik celanaku ke bawah,
Tinggalah celana dalam miniku ku yang tipis yang memperlihatkan jembutku yang lebat,
saking lebatnya jembutku muncul di kiri kanan dan dibagian atas dari cd mini itu.
Jembutku lebih terlihat jelas karena celana dalam ku sudah basah oleh cairan Memekku yang
sudah banjir. Dibelainya celah Memekku dengan perlahan. Sesekali jarinya menyentuh itilku
karena ketika dielus pahaku otomatis mengangkang agar dia bisa mengakses daerah Memekku
dengan leluasa. Bergetar semua rasanya tubuhku, kemudian celana dalam ku yang sudah basah
itu dilepaskannya. Aku mengangkat pantatku agar dia bisa melepas cdku. Telanjanglah aku
dihadapan nya. Jarinya mulai sengaja memainkan itilku. Dan akhirnya jari besar itu masuk
ke dalam Memekku.
Oh, nikmatnya, bibirnya terus bergantian menjilati pentil kiri dan kanan dan sesekali
dihisap dan terus menjalar ke perutku. Dan akhirnya sampailah ke Memekku. Kali ini
diciumnya jembutku yang lebat dan aku rasakan bibir Memekku dibuka dengan dua jari. Dan
akhirnya kembali Memekku dibuat mainan bibirnya, kadang bibirnya dihisap, kadang itilku,
namun yang membuat aku tak tahan adalah saat lidahnya masuk di antara kedua bibir Memekku
sambil menghisap itilku. Dia benar benar mahir memainkan Memekku. Hanya dalam beberapa
menit aku benar-benar tak tahan. Dan aku mengejang, dengan sekuatnya aku berteriak sambil
mengangkat pantatku supaya merapatkan itilku dengan mulutnya, kuremas-remas rambutnya yang
mulai menampakkan ubannya. Hebat om, hanya dengan bibir dan lidahnya saja aku sudah
nyampe. Dia terus mencumbu Memekku, rasanya belum puas dia memainkan Memekku hingga
napsuku bangkit kembali dengan cepat. “Om, Astrid sudah pengen dientot.” kataku memohon
sambil kubuka pahaku lebih lebar. Dia pun bangkit, mengangkat badanku yang sudah lemes dan
dibawanya ke kamarnya.

Di kamar, aku dibaringkan di tempat tidur ukuran besar dan dia mulai membuka bajunya,
kemudian celananya. Aku terkejut melihat Penisnya yang besar dan panjang nongol dari
bagian atas celana dalamnya sampai hampir menyentuh pusernya, gak kebayang ada sebesar dan
sepanjang Penisnya. Kemudian dia juga melepas celana dalamnya. Sementara itu aku dengan
berdebar terbaring menunggu, Penisnya yang besar dan panjang dan sudah maksimal
ngacengnya, tegak hampir menempel ke perut. Dan saat dia pelan-pelan menindihku, aku
membuka pahaku makin lebar, rasanya tidak sabar Memekku menunggu masuknya Penis extra gede
itu.
Aku pejamkan mata. Dia mulai mendekapku sambil terus mencium bibirku, kurasakan bibir
Memekku mulai tersentuh ujung Penisnya. Sebentar diusap-usapkan dan pelan sekali mulai
kurasakan bibir Memekku terdesak menyamping. Terdesak Penis besar itu. Ohh, benar benar
kurasakan penuh dan sesak liang Memekku dimasuki Penisnya. Aku menahan nafas. Dan nikmat
luar biasa. Mili per mili. Pelan sekali terus masuk Penisnya. Aku mendesah tertahan karena
rasa yang luar biasa nikmatnya.

Terus.. Terus.. Akhirnya ujung Penis itu menyentuh bagian dalam Memekku, maka secara
refleks kurapatkan pahaku. Sangat mengganjal sekali rasanya, besar, keras dan panjang. Dia
terus menciumi bibir dan leherku. Dan tangannya tak henti-henti meremas-remas toketku.
Tapi konsentrasi kenikmatanku tetap pada Penis besar yang mulai dientotkan halus dan
pelan. Aku benar benar cepat terbawa ke puncak nikmat. Nafasku cepat sekali memburu,
terengah-engah. Aku benar benar merasakan nikmat luar biasa merasakan gerakan Penis besar
itu.Cerita Sex Terbaru

Maka hanya dalam waktu yang singkat aku makin tak tahan. Dan dia tahu bahwa aku semakin
hanyut. Maka makin gencar dia melumat bibirku, leherku dan remasan tangannya di toketku
makin kuat. Dengan tusukan Penisnya yang agak kuat dan dipepetnya itilku dengan menggoyang
goyangnya, aku menggelepar, tubuhku mengejang, tanganku mencengkeram kuat-kuat sekenanya.
Memekku menegang, berdenyut dan mencengkeram kuat-kuat, benar-benar nikmat. Ohh, aku benar
benar menerima kenikmatan yang luar biasa. Aku tak ingat apa-apa lagi kecuali kenikmatan
dan kenikmatan.

“Om, Astrid nyampe om”. Aku sendiri terkejut atas teriakkan kuatku.

Setelah selesai, pelan pelan tubuhku lunglai, lemas. Telah dua kali aku nyampe dalam waktu
relatif singkat, namun terasa nyaman sekali, Dia membelai rambutku yang basah keringat.
Kubuka mataku, dia tersenyum dan menciumku lembut sekali, tak henti hentinya toketku
diremas-remas pelan.
Tiba tiba, serangan cepat bibirnya melumat bibirku kuat dan diteruskan ke leher serta
tangannya meremas-remas toketku lebih kuat. Napsuku naik lagi dengan cepat, saat kembali
dia memainkan Penisnya semakin cepat. Uhh, sekali lagi aku nyampe, yang hanya selang
beberapa menit, dan kembali aku berteriak lebih keras lagi. Dia terus memainkan Penisnya
dan kali ini dia ikut menggelepar, wajahnya menengadah. Satu tangannya mencengkeram
lenganku dan satunya menekan toketku. Aku makin meronta-ronta tak karuan. Puncak
kenikmatan diikuti semburan peju yang kuat di dalam Memekku, menyembur berulang kali.

Oh, terasa banyak sekali peju kental dan hangat menyembur dan memenuhi Memekku, hangat
sekali dan terasa sekali peju yang keluar seolah menyembur seperti air yang memancar kuat.
Setelah selesai, dia memiringkan tubuhnya dan tangannya tetap meremas lembut toketku
sambil mencium wajahku. Aku senang dengan perlakuannya terhadapku.

“Trid, kamu luar biasa, Memekmu peret dan nikmat sekali”, pujinya sambil membelai toketku.
“Om juga hebat. Bisa membuat Astrid nyampe beberapa kali, dan baru kali ini Astrid
merasakan Penis raksasa”.
“Jadi kamu suka dengan Penisku?” godanya sambil menggerakkan Penisnya dan membelai belai
wajahku.
“Ya om, Penis om nikmat, besar, panjang dan keras banget” jawabku jujur.

Dia memang sangat pandai memperlakukan wanita. Dia tidak langsung mencabut Penisnya, tapi
malah mengajak mengobrol sembari Penisnya makin mengecil. Dan tak henti-hentinya dia
menciumku, membelai rambutku dan paling suka membelai toketku. Aku merasakan pejunya yang
bercampur dengan cairan Memekku mengalir keluar. Setelah cukup mengobrol dan saling
membelai, pelan-pelan Penis yang telah menghantarkan aku ke awang awang itu dicabut sambil
dia menciumku lembut sekali. Benar benar aku terbuai dengan perlakuannya. Dia kemudian
memutar lagu classic sehingga tertidurlah aku dalam pelukannya, merasa nyaman dan benar-
benar aku terpuaskan.
Menjelang siang, aku bangun masih dalam pelukannya. Katanya aku tidur nyenyak sekali,
sambil membelai rambutku. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Ia lalu
mengajakku mandi. Dibimbingnya aku ke kamar mandi, saat berjalan rasanya masih ada yang
mengganjal Memekku dan ternyata masih ada peju yang mengalir di pahaku, mungkin saking
banyaknya dia mengecretkan pejunya di dalam Memekku. Dalam bathtub yang berisi air hangat,
aku duduk di atas pahanya. Dia mengusap-usap menyabuni punggungku, dan akupun menyabuni
punggungnya. Dia memelukku sangat erat hingga dadanya menekan toketku.

Sesekali aku menggeliatkan badanku sehingga pentilku bergesekan dengan dadanya yang
dipenuhi busa sabun. Pentilku semakin mengeras. Pangkal pahaku yang terendam air hangat
tersenggol2 Penisnya. Hal itu menyebabkan napsuku mulai berkobar kembali. Aku di tariknya
sehingga menempel lebih erat ke tubuhnya. Dia menyabuni punggungku. Sambil mengusap-
usapkan busa sabun, tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Dia mengusap-
usap pantatku dan diremasnya. Penisnya pun mulai ngaceng ketika menyentuh Memekku. Terasa
bibir luar Memekku bergesekan dengan Penisnya. Dengan usapan lembut, tapak tangannya terus
menyusuri pantatku. Dia mengusap beberapa kali hingga ujung jarinya menyentuh lipatan
daging antara lubang pantat dan Memekku.

“Om nakal”, desahku sambil menggeliat mengangkat pinggulku.

Walau tengkukku basah, aku merasa bulu roma di tengkukku meremang akibat nikmat dan geli
yang mengalir dari Memekku. Aku menggeliatkan pinggulku. Ia mengecup leherku berulang kali
sambil menyentuh bagian bawah bibir Memekku. Tak lama kemudian, tangannya semakin jauh
menyusur hingga akhirnya kurasakan lipatan bibir luar Memekku diusap-usap. Dia berulang
kali mengecup leherku. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas.

“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihku berulang kali. Lalu aku bangkit dari pangkuannya.Cerita Sex Terbaru

Aku tak ingin nyampe hanya karena jari yang terasa kesat di Memekku. Tapi ketika berdiri,
kedua lututku terasa goyah. Dengan cepat dia pun bangkit berdiri dan segera membalikkan
tubuhku. Dia tak ingin aku terjatuh. Dia menyangga punggungku dengan dadanya. Lalu
diusapkannya kembali cairan sabun ke perutku. Dia menggerakkan tangannya keatas, meremas
dengan lembut kedua toketku dan pentil ku dijepit2 dengan jempol dan telunjuknya. Pentil
kiri dan kanan diremas bersamaan. Lalu dia mengusap semakin ke atas dan berhenti di
leherku. “Om, lama amat menyabuninya” rintihku sambil menggeliatkan pinggulku.
Aku merasakan Penisnya semakin keras dan besar. Hal itu dapat kurasakan karena Penisnya
makin dalam terselip dipantatku. Tangan kiriku segera meluncur ke bawah, lalu meremas
bijinya dengan gemas. Dia menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal pahaku. Sesaat dia
mengusap usap jembut lebatku, lalu mengusap Memekku berulang kali. Jari tengahnya terselip
di antara kedua bibir luar Memekku. Dia mengusap berulang kali. Itilku pun menjadi sasaran
usapannya.

“Aarrgghh..!” rintihku ketika merasakan Penisnya makin kuat menekan pantatku.

Aku merasa lendir membanjiri Memekku. Aku jongkok agar Memekku terendam ke dalam air.
Kubersihkan celah diantara bibir Memekku dengan mengusapkan 2 jariku. Ketika menengadah
kulihat Penisnya telah berada persis didepanku. Penisnya telah ngaceng berat.

“Om, kuat banget sih, baru ngecret di Memek Astrid sekarang sudah ngaceng lagi”, kataku
sambil meremas Penisnya, lalu kuarahkan ke mulutku.

Kukecup ujung kepala Penisnya. Tubuhnya bergetar menahan nikmat ketika aku menjilati
kepala Penisnya. Dia meraih bahuku karena tak sanggup lagi menahan napsunya. Setelah
berdiri, kaki kiriku diangkat dan letakkan di pinggir bath tub. Aku dibuatnya menungging
sambil memegang dinding di depanku dan dia menyelipkan kepala Penisnya ke celah di antara
bibir Memekku.

“Argh!” rintihku. Dia menarik Penisnya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali
perlahan-lahan pula. Bibir luar Memekku ikut terdorong bersama Penisnya. Perlahan-lahan
menarik kembali Penisnya sambil berkata
“Enak Trid”.
“Enaak banget om”, jawabku!” Dia mengenjotkan Penisnya dengan cepat sambil meremas bongkah
pantat ku dan tangan satunya meremas toketku.
“Aarrgghh..!” rintihku ketika kurasakan Penisnya kembali menghunjam Memekku.

Aku terpaksa berjinjit karena Penis itu terasa seolah membelah Memekku karena besarnya.
Terasa Memekku sesek kemasukan Penis besar dan panjang itu. Kedua tangannya dengan erat
mememegang pinggulku dan dia memainkan Penisnya keluar masuk dengan cepat dan keras.
Terdengar ‘cepak-cepak’ setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pantatku.

“Aarrgghh.., aarrgghh..! Om, Astrid nyampe..!” Aku lemas ketika nyampe lagi untuk kesekian
kalinya.
Rupanya dia juga tidak dapat menahan pejunya lebih lama lagi.
“Aarrgghh.., Trid”, kata nya sambil menghunjamkan Penisnya sedalam-dalamnya.
“Om.., ssh ” kataku karena berulangkali merasa tembakan pejunya diMemekku.
“Aarrgghh.., Trid, enaknya!” bisiknya.
“Om, ssh! Nikmat sekali ya dientot om”, jawabku karena nikmatnya nyampe.

Dia masih mencengkeram pantatku sementara Penisnya masih nancep diMemekku. Beberapa saat
kami diam di tempat dengan Penisnya yang masih menancap di Memekku. Kemudian dia
membimbingku ke shower, menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran
air hangat. Akhirnya terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi.
Setelah selesai dia keluar duluan, sedang aku masih menikmati shower. Selesai dengan
rambut yang masih basah dan masih bertelanjang bulat, aku keluar dari kamar mandi.
Ternyata dia sudah menyiapkan makanan berupa roti dan isinya serta piza yang mungkin
dibelinya kemarin. Teh celup dan kopi intant serta creamernya menjadi pilihan minumannya.
Pizanya masih hangat, karena baru dipanaskan sebentar dengan microwave oven. Aku
dipersilakan minum dan makan sambil mengobrol, makan dan diiringi lagu lembut. Setelah aku
makan, dia lalu memintaku duduk di pangkuannya. Aku menurut saja. Terasa kecil sekali
tubuhku. Sambil mengobrol, aku dimanja dengan belaiannya. Akhirnya setelah selesai makan,
diraihnya daguku, dan diciumnya bibirku dengan hangatnya, aku mengimbangi ciumannya.

Dan selanjutnya kurasakan tangannya mulai meremas-remas toketku, kemudian tangannya
menelusuri antara dada dan pahaku. Nikmat sekali rasanya, tapi aku sadar bahwa sesuatu
yang aku duduki terasa mulai agak mengeras. Langsung aku bangkit. Aku bersimpuh di
depannya dan ternyata Penisnya sudah mulai ngaceng, walau masih belum begitu mengeras.
Kepala Penisnya sudah mulai sedikit mencuat keluar dari kulupnya lalu ku raih, ku belai
dan kulupnya kututupkan lagi. Aku suka melihatnya dan sebelum penuh ngacengnya langsung
aku kulum Penisnya. Aku memainkan kulup Penis yang tebal dengan lidahku.

Kutarik kulup ke ujung, membuat kepala Penisnya tertutup kulupnya dan segera kukulum,
kumainkan kulupnya dengan lidahku dan kuselipkan lidahku ke dalam kulupnya sambil lidahku
berputar masuk di antara kulup dan kepala Penisnya. Tapi hanya bisa sesaat, sebab dengan
cepatnya Penisnya makin membengkak dan dia mulai menggeliat dan berdesis menahan
kenikmatan permainan lidahku dan membuat mulutku semakin penuh.

“Om hebat ya sudah ngaceng lagi, kita lanjut yuk om”, kataku yang juga sudah terangsang.

Rupanya dia makin tak tahan menerima rangsangan lidahku. Maka aku ditarik dan diajak ke
tempat tidur. Kakiku ditahannya sambil tersenyum, dibukanya kakiku dan dia langsung
menelungkup di antara pahaku.Cerita Sex Terbaru

“Aku suka melihat Memek kamu Trid” ujarnya sambil membelai jembut jembutku yang lebat.
“Mengapa?” “Sebab jembutmu lebat dan cewek yang jembutnya lebat napsunya besar, kalau
dientot jadi binal seperti kamu, juga tebal bibirnya”.
Aku merasakan dia terus membelai jembutku dan bibir Memekku. Kadang-kadang dicubit pelan,
ditarik-tarik seperti mainan. Aku suka Memekku dimainkan berlama-lama, aku terkadang
melirik apa yang dilakukannya. Seterusnya dengan dua jarinya membuka bibir Memekku, aku
makin terangsang dan aku merasakan makin banyak keluar cairan dari Memekku. Dia terus
memainkan Memekku seolah tak puas-puas memperhatikan Memekku, kadang kadang disentuh
sedikit itilku, membuat aku penasaran.

Tak sadar pinggulku mulai menggeliat, menahan rasa penasaran. Maka saat aku mengangkat
pinggulku, langsung disambut dengan bibirnya. Terasa dia menghisap lubang Memekku yang
sudah penuh cairan. Lidahnya ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh lekuk Memekku,
dan saat dihisapnya itilku dengan ujung lidahnya, cepat sekali menggelitik ujung itilku,
benar benar aku tersentak. Terkejut kenikmatan, membuat aku tak sadar berteriak.

“Aauuhh!!”. Benar benar hebat dia merangsangku, dan aku sudah tak tahan lagi. “Ayo dong
om, Astrid pingin dientot lagi” ujarku.

Dia langsung menempatkan tubuhnya makin ke atas dan mengarahkan Penis gedenya ke arah
Memekku. Aku masih sempat melirik saat dia memegang Penisnya untuk diarahkan dan
diselipkan di antara bibir Memekku. Kembali aku berdebar karena berharap. Dan saat kepala
Penisnya telah menyentuh di antara bibir Memekku, aku menahan nafas untuk menikmatinya.
Dan dilepasnya dari pegangan saat kepala Penisnya mulai menyelinap di antara bibir Memekku
dan menyelusup lubang Memekku hingga aku berdebar nikmat. Pelan-pelan ditekannya dan dia
mulai mencium bibirku. Makin kedalam.. Oh, nikmat sekali.

Kurapatkan pahaku supaya Penisnya tidak terlalu masuk ke dalam. Dia langsung menjepit
kedua pahaku hingga terasa sekali Penisnya menekan dinding Memekku. Penisnya semakin
masuk. Belum semuanya masuk, dia menarik kembali seolah akan dicabut hingga tak sadar
pinggulku naik mencegahnya agar tidak lepas. Beberapa kali dilakukannya sampai akhirnya
aku penasaran dan berteriak-teriak sendiri. Setelah dia puas menggodaku, tiba tiba dengan
hentakan agak keras, dipercepat gerakan memainnya hingga aku kewalahan. Dan dengan
hentakan keras serta digoyang goyangkan, tangan satunya meremas toketku, bibirnya dahsyat
menciumi leherku.

Akhirnya aku mengelepar-gelepar. Dan sampailah aku kepuncak. Tak tahan aku berteriak,
terus dia menyerangku dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya aku melewati puncak
kenikmatan. Lama sekali. Tak kuat aku meneruskannya. Aku memohon, tak kuat menerima
rangsangan lagi, benar benar terkuras tenagaku dengan orgasme berkepanjangan. Akhirnya dia
pelan-pelan mengakhiri serangan dahsyatnya. Aku terkulai lemas sekali, keringatku
bercucuran. Hampir pingsan aku menerima kenikmatan yang berkepanjangan. Benar-benar aku
tidak menyesal ngentot dengannya, dia memang benar-benar hebat dan mahir dalam main, dia
dapat mengolah tubuhku menuju kenikmatan yang tiada tara.
Lamunanku lepas saat pahanya mulai kembali menjepit kedua pahaku dan dirapatkan, tubuhnya
menindihku serta leherku kembali dicumbu. Kupeluk tubuhnya yang besar dan tangannya
kembali meremas toketku. Pelan-pelan mulai dienjotkan Penisnya. Kali ini aku ingin lebih
menikmati seluruh rangsangan yang terjadi di seluruh bagian tubuhku. Tangannya terus
menelusuri permukaan tubuhku. Dadanya merangsang toketku setiap kali bergeseran mengenai
pentilku. Dan Penisnya dipompakan dengan cepat sekali, bibirnya menjelajah leher dan
bibirku.

Ohh, luar biasa. Lama kelamaan tubuhku yang semula lemas, mulai terbakar lagi. Aku
berusaha menggeliat, tapi tubuhku dipeluk cukup kuat, hanya tanganku yang mulai menggapai
apa saja yang kudapat. Dia makin meningkatkan cumbuannya dan memompakan Penisnya makin
cepat. Gesekan di dinding Memekku makin terasa. Dan kenikmatan makin memuncak. Maka kali
ini leherku digigitnya agak kuat dan dimasukkan seluruh Penis Penisnya serta digoyang-
goyang untuk meningkatkan rangsangan di itilku.

Maka jebol lah bendungan, aku mencapai puncak kembali. Kali ini terasa lain, tidak liar
seperti tadi. Puncak kenikmatan ini terara nyaman dan romantis sekali, tapi tiba tiba dia
dengan cepat memain lagi. Kembali aku berteriak sekuatku menikmati ledakan orgasme yang
lebih kuat, aku meronta sekenaku. Gila, batinku, dia benar-benar membuat aku kewalahan.
Kugigit pundaknya saat aku dihujani dengan kenikmatan yang bertingkat-tingkat.

Sesaat dia menurunkan gerakannya, tapi saat itu dibaliknya tubuhku hingga aku di atas
tubuhnya. Aku terkulai di atas tubuhnya. Dengan sisa tenagaku aku keluarkan Penisnya dari
Memekku. Dan kuraih Penisnya. Tanpa pikir panjang, Penis yang masih berlumuran cairan
Memekku sendiri kukulum dan kukocok. Dan pinggulku diraihnya hingga akhirnya aku telungkup
di atasnya lagi dengan posisi terbalik. Kembali Memekku yang berlumuran cairan jadi
mainannya, aku makin bersemangat mengulum dan menghisap sebagian Penisnya.

Dipeluknya pinggulku hingga sekali lagi aku nyampe. Dihisapnya itilku sambil ujung
lidahnya menari cepat sekali. Tubuhku mengejang dan kujepit kepalanya dengan kedua pahaku
dan kurapatkan pinggulku agar bibir Memekku merapat ke bibirnya. Ingin `ku berteriak tapi
tak bisa karena mulutku penuh, dan tanpa sadar aku menggigit agak kuat Penisnya dan
kucengkeram kuat dengan tanganku saat aku masih menikmati orgasme.

Baca JUga Cerita Seks Tante Muontok

“Trid, aku mau ngecret, di dalam Memekmu ya”, katanya sambil menelentangkan aku.
“Ya, om”, jawabku.

Dia menaiki aku dan dengan satu hentakan keras, Penisnya yang besar sudah kembali
menyesaki Memekku. Dia langsung memain Penisnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Dalam
beberapa enjotan saja tubuhnyapun mengejang. Pantat kuhentakkan ke atas dengan kuat
sehingga Penisnya nancap semuanya ke dalam Memekku dan akhirnya crot .. crot ..crot,
pejunya ngecret dalam beberapa kali semburan kuat. Herannya, ngecretnya yang ketiga masih
saja pejunya keluar banyak, memang luar biasa staminanya. Dia menelungkup diatasku sambil
memelukku erat2.

“Trid, nikmat sekali ngentot sama kamu, Memek kamu kuat sekali cengkeramannya ke Penisku”,
bisiknya di telingaku. “Ya om, Astrid juga nikmat sekali, tentu saja cengkraman Memek
Astrid terasa kuat karena Penis om kan gede banget”
“Rasanya sesek deh Memek Astrid kalau om neken Penisnya masuk semua. Kalau ada kesempatan,
Astrid dientot lagi ya om”, jawabku
“Ya sayang”, lalu bibirku diciumnya dengan mesra.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Sepong Kontol

Cerita Sex Terbaru | Suatu kebahagiaan tersendiri bila ada tercipta rasa saling menyayangi di antara saudara. Tapi
kebahagiaan seperti apa yang dirasakan Sandraketika berusaha memberikan kebahagiaan untuk Shanty
sebagai rasa sayang seorang adik kepada kakak kandungnya?

Cerita Sex Terbaru Sepong Kontol
Cerita nyata ini dipaparkan oleh Lucky, suami Sandra, kepada saya untuk direka menjadi satu cerita.
Lucky, 34 tahun, dan Sandra, 27 tahun, adalah pasangan suami istri harmonis yang dikaruniai 1 orang
putri 3 tahun yang lucu. Tinggal di Wilayah Jakarta Timur, Shanty, 30 tahun, saat itu sudah beberapa
hari menginap di rumah mereka karena sedang menghindar dari suaminya. Shanty sedang mengurus
perceraian dari suaminya karena sudah merasa tidak ada kecocokan lagi di antara mereka.
Malam itu, 21 Juni 2006..
“Kami mau tidur dulu, Mbak..”, kata Sandra kepada Shanty yang masih asyik menonton tv.
“Tadi anakku tertidur di kamarmu..”, kata Sandra lagi.
“Iya.. Pergilah istirahat sana. Kasihan si Lucky besok harus kerja lagi..”, kata Shantysambil
tersenyum.
“Biar anakmu tidur denganku..”, sambung Shanty. Akhirnya Sandra dan Lucky segera masuk ke kamarnya.
“Kasihan Mbak Shanty ya, Mas?”, kata Sandra sambil memeluk Lucky.
“Iya.. Sudah berapa lama dia pisah ranjang dengan suaminya?”, tanya Lucky sambil memjamkan matanya.
“Kalau gak salah sih.. Sudah hampir 4 bulan, Mas”, kata Sandra sambil menyusupkan tangannya ke sarung
Lucky.
“Haaa?! Mas nggak pakai celana dalam ya?”, tanya Sandra agak kaget tapi tangannya erat memegang kontol
Lucky.
“Memang tidak pakai kok..”, kata Lucky santai sambil tersenyum menatap Sandra.
“Jadi selama kita tadi nonton TV bersama Mbak Shanty.. Yeeeee nakal ya!”, kata Sandrasambil meremas
kontol Lucky agak keras.
“Nggak apa-apa kok.. Nggak kelihatan ini kan?”, kata Lucky sambil memiringkan badannya menghadap
Sandra.
“Lagian kalau dia lihat juga.. Anggap saja amal.”, kata Lucky sambil tersenyum nakal.
“Nakal ya!”, kata Sandra sambil melumat bibir Lucky sementara tangannya tak hentimengocok kontol Lucky
hingga tegang.
“Mmmm.. Enak sayang..”, bisik Lucky ketika kontolnya makin cepat dikocok.
“Buka dulu bajunya, Mas..”, kata Sandra sambil menghentikan tangannya.
Lalu Sandra bangkit dari kasur dan melepas seluruh pakaiannya. Lucky juga ikut bangkit lalu segera
melepas pakaiannya.
“Jangan dulu ke kasur.. Hisap dulu dong..”, kata Lucky sambil mengecup bibir Sandralalu tangannya agak
menekan dan membimbing kepala Sandra ke arah kontolnya.Sandra mengerti dan menuruti kemauan suaminya
itu.
“Ohh..”, desah Lucky terdengar ketika mulut Sandra sudah mengulum penuh kontolnya.
“Mm.. Kamu memang pintar.. hh..”, kata Lucky sambil memejamkan matanya ketika tangan Sandra dengan
pelan mengocok kontolnya.
“Mm..”, terdengar suara Sandra ketika mulutnya tak henti menghisap kontol Luckysambil tangannya tak
henti mengocoknya.
“Ohh.. Ennakk sayangg..”, kata Lucky sambil memajumundurkan pantatnya seiring hisapan mulut Sandra
pada kontolnya.
“Gantian, Mas..”, kata Sandra setelah menghisap kontol Lucky beberapa lama.
Sandra lalu membaringkan tubuhnya di kasur kemudian membuka lebar pahanya. Tampak bulu bulu halus
tumbuh agak lebat di sekitar memeknya.
“Oww.. Enak sekali Mass..”, desah Sandra dengan mata terpejam ketika lidah Luckymulai menjilati
belahan memeknya dari atas ke bawah bolak-balik. Pantat Sandralangsung bergoyang seiring rasa nikmat
yang dirasakannya.
“Ohh.. Teruss.. Ohh.”, desah Sandra makin keras ketika jari Lucky keluar masuk lubang memeknya yang
sangat basah sambil tetap lidahnya menjilati kelentitnya.
Tubuh Sandra melengkung dan menggeliat serta menggelinjang menahan nikmat yang luar biasa.. Sampai
akhirnya, serr! Serr! Serr! Sandra mendesakkan kepala Lucky ke memeknya ketika terasa semburan air
mani dalam memeknya disertai rasa nikmat dan nyaman yang amat sangat.
“Ohh!! Ohh!!”, suara Sandra serak keluar dari mulutnya..
“Nikmat sekali Mass..”, desah Sandra dengan tubuh lemas terkulai di atas kasur.
“Kini giliranku..”, kata Lucky tersenyum sambil bangkit lalu menaiki tubuh Sandra.
Mulut Lucky yang masih basah oleh cairan memek Sandra segera melumat bibirSandra. Sandra segera
membalas lumatan bibir Lucky sambil memegang kontol Luckydan mengarahkan ke lubang memeknya. Bless..
Bless.. Kontol Lucky ditekan dan dengan segera sudah keluar masuk memek Sandra.Cerita Sex Terbaru
“Ohh..”, kembali desah Sandra terdengar seiring keluar masuk kontol Lucky ke memeknya.
“Ohh enak sekali rasanya sayang..”, bisik Lucky ke telinga Sandra sambil tak hentimemompa kontolnya.
“Kita enak-enakan di sini, sementara Mbak Shanty kesepian..”, kata Sandra sambil mengecup bibir Lucky.
“Ya itu sudah nasibnya, sayang..”, kata Lucky sambil terus merengkuh tubuh Sandradalam kenikmatan.
“Ohh enakk, sayangg..”, desah Sandra sambil menggeliat keenakan.
“Mas suka nggak kepada Mbak Shanty?”, tanya Sandra di sela persetubuhan itu.
“Ya tentu saja suka, namanya juga kakak sendiri..”, kata Lucky sambil terus memompa kontolnya keluar
masuk.
“Maksudku, suka secara fisik.. Lelaki suka wanita..”, kata Sandra sambil menggoyangkan pantatnya.
“Kok kamu membicarakan orang lain sih?”, kata Lucky.
“Ngak apa-apa kan, Mas? Lagian itu membuatku makin bergairah..”, kata Sandrasambil mempercepat
goyangannya.
“Benarkah?”, tanya Lucky.
“Iyaahh.. Kadang saya suka membayangkan Mas bersetubuh dengan wanita lain. Dan itu membuat saya
bergairah.. Nggak marah kan, Mas?”, tanya Sandra.
“Fantasi seperti itu boleh saja, sayang..”, kata Lucky sambil mengecup kening Sandra.
“Ohh.. Betulkahh?”, Sandra mendesah.
“Kalau saya mau Mas membahagiakan Mbak Shanty, mau nggak?”, tanya Sandramengagetkan Lucky.
Serta merta mereka menghentikan gerakan sambil memek dan kontol mereka tetap berpautan.
“Masksud kamu apa, sayang..?”, tanya Lucky. Sandra tidak menjawab pertanyaanLucky, tapi hanya
tersenyum lalu mengecup bibir Lucky.
“Mbak Shanty adalah orang yang paling saya sayang, dan saya ingin dia mendapatkan yang terbaik..”,
kata Sandra.
“Saya ingin bisa memberikan yang terbaik buat dia..”, lanjut Sandra.
“Mas adalah yang terbaik buat saya..”, kata Sandra sambil tersenyum.
“Saya rela membagi hal terbaik yang saya punya dengan Mbak Shanty..”, kata Sandra lagi.
“Mas ngerti kan maksud saya?”, Sandra sambil kembali menggoyang pantatnya.
“Mas ngerti.. Tapi apakah kamu benar-benar..”, ucapan Lucky terputus karena Sandra keburu melumat
bibirnya.
Kembali mereka bersetubuh melanjutkan yang terhenti tadi.
“Saya benar-benar ingin Mas membahagiakan Mbak Shanty.. Juga itu membuat saya makin bergairah..”, kata
Sandra sambil menggoyang pantatnya lebih cepat.
“Baiklah.. Ohh.. Ohh..”, desah Lucky sambil mempercepat gerakannya.
“Aku mau keluarr sayangg..”, kata Lucky sambil mendesakkan kontolnya makin dalam ke memek Sandra.
Crott! Croott! Croott! Air mani Lucky menyembur banyak di dalam memek Sandra.
“Ohh.. Enak sekali sayang..”, kata Lucky sambil mengecup bibir Sandra.
“Mas mau kan memenuhi permintaan saya..?”, tanya Sandra manja.
“Iya.. Baiklah..”, kata Lucky sambil tersenyum.
“Terima kasih. Sering saya membayangkan Mas menyetubuhi Mbak Shanty..”, bisik Sandra. Dan mereka pun
kembali saling berpagutan tanpa melepas kontol dan memek mereka yang masih bertautan.
Suatu pagi..
“Mas, Mbak Shanty.. Saya akan ke pasar dengan si kecil.., ada mau titip tidak?”, kata Sandra kepada
mereka berdua.
“Aku ikut, San..”, kata Shanty.
“Nggak usah, Mbak.., saya mau ke rumah ibu Heru dulu soalnya”, kata Sandra berdalih.
“Ya sudah kalau begitu..”, kata Shanty.
Akhirnya Sandra dan anaknya segera meninggalkan rumah. Tinggal Lucky dan Shantyberdua.
“Tidak ke kantor, Luck?”, tanya Shanty.
“Saya sudah ijin untuk datang agak siang, Mbak..”, jawab Lucky sambil mendekati dan duduk di samping
Shanty.
“Ada satu hal yang ingin saya tanyakan, Mbak..”, kata Lucky.
“Apa itu?”, tanya Shanty sambil menatap mata Lucky.
“Bagaimana urusan Mbak dengan Mas Rudy? Saya kasihan kepada Mbak..”, kata Lucky.
“Nggak tahulah, Luck.. Kita lihat saja nanti..”, kata Shanty sambil menyenderkan tubuhnya di kursi.
“Mbak putus asa?”, tanya Lucky sambil tangannya mencoba memegang tanganShanty.
Shanty hanya diam ketika Lucky menggenggam tangannya. Hanya air mata yang terlihat menetes di sudut
matanya.
“Aku tidak ingin hidup lebih lama lagi..”, kata Sandra sambil terisak.
“Saya mengerti bagaimana perasaan Mbak..”, kata Lucky air mata Shanty makin deras membasahi pipinya..
“Boleh aku pinjam bahumu, Luck? Aku nggak tahan..”, kata Shanty.
Lucky mengangguk. Dan Shanty segera merebahkan kepalanya di bahu Lucky dan menangis terisak. Lucky
mengusap-ngusap rambut dan punggung Shanty untuk menenangkannya.
“Sudahlah, Mbak.. Mbak masih punya kami..”, kata Lucky sambil melepas rangkulan Shanty dan menatap
matanya.
“Kami sayang Mbak.. Saya sayang Mbak..”, kata Lucky.
“Benarkah?”, tanya Shanty sambil meyeka air matanya. Lucky tak menjawab hanya mengangguk sambil
menatap mata Shanty.
Lama mereka saling bertatapan. Ada rasa tak menentu ketika Shanty menatap mata Lucky. Apalagi ketika
Lucky sedikit demi sedikit mendekatkan wajahnya hingga hampir bersentuhan. Shanty tak bisa berkata
apa-apa ketika terasa ada rasa hangat dan nyaman ketika bibir Lucky menyentuh bibirnya. Ketika Lucky
mengecup bibirnya, Shanty hanya bisa terpejam merasakan rasa nyaman dan rasa berdesir di hatinya.
“Mmhh..”, hanya itu yang keluar dari mulut Shanty ketika Lucky mulai melumat bibirnya.
“Luck.. Jangan.. Mmhh..”, kata Shanty ingin menolak tapi gairahnya telah mulai naik. Lucky tak
menjawab, tapi makin hangta melumat bibir Shanty.
“Mmhh..”, Shanty mendesah dan mulai terbawa aliran gairahnya yang bangkit perlahan.
Dibalasnya ciuman Lucky dengan panas dan liar. Sebagai wanita yang telah lama tidak merasakan
kehangatan sentuhan laki-laki, perlakuan Lucky membuat Shanty bergairah tinggi dan mulai melupakan
kesedihannya saat itu.
“Luck.. Aku.. Aku.. Ohh..”, suara Shanty terputus putus serak ketika tangan Lucky mulai menggerayangi
bagian depan baju dasternya. Dua gumpalan empuk di dada Shanty diremas perlahan oleh Lucky sambil
tetap berciuman.
“Mbak, kita pindah ke kamar..”, ajak Lucky sambil menarik tangan Shanty.
“Tapi.. Tapi.. Bagaimana dengan Sandra?”, tanya Shanty ragu.
“Saya bisa menyayangi Mbak seperti ini karena Sandra sayang kepada Mbak..”, kata Lucky sambil menarik
Shanty ke kamar.Cerita Sex Terbaru
“Maksudnya apa, Luck..”, tanya Shanty.
Lucky tidak langsung menjawab, tapi langsung memeluk dan melumat bibir Shanty. Shantypun karena sudah
terbawa gairahnya langsung membalas pagutan Lucky. Keduanya terus berciuman sambil melepas pakaian
masing-masing. Lucky merebahkan tubuh telanjang Shanty ke atas kasur.
“Ohh.. Luckyy.. Mmhh..”, desah Shanty keras ketika lidah dan mulut Lucky menggigit dan menjilati buah
dadanya, apalagi ketika satu tangan Lucky turun ke perut lalu turun lagi ke memeknya yang sudah sangat
basah.
“Saya sayang Mbak..”, kata Lucky sambil menatap Shanty lalu kepalanya mulai turun ke perut lalu turun
lagi ke memek.
“Oohh.. Ohh.. Oww.. Sshh..”, jerit lirih Shanty sambil mata terpejam ketika lidah Lucky liar menjilati
belahan memek dan kelentitnya bergantian.
Serr! Serr! Serr! Shanty merasakan rasa nikmat yang sangat luar biasa ketika cairan cintanya menyembur
disertai dengan geliatan dan gelinjang tubuh ketika rasa nikmat itu menjalar.
“Ohh, Lucky.. Aku sudah lama tidak merasakan hal seperti ini.. Makanya aku keluar cepat..”, kata
Shanty sambil menatap Lucky yang sudah berada di atas tubuhnya.
“Saya akan membahagiakan Mbak.. Kapan saja Mbak mau..”, kata Lucky sambil tersenyum lalu mengecup
bibir Shanty.
“Tapi.. Sandra..”, tanya Shanty.
“Sandra sangat sayang pada Mbak..”, kata Lucky sambil mengarahkan kontolnya ke lubang memek Shanty.
Shanty meraih kontol Lucky dan membimbing ke lubang memeknya. Tak lama Lucky sudah turun naik memompa
kontolnya di lubang memek Shanty.
“Ohh.. Mhh..”, desah Lucky dengan mata terpejam sambil memeluk Shanty.
“Ohh.. Enak sekaliihh.. Ohh..”, desah Shanty sambil menggoyangkan pinggulnya cepat.
Setelah beberapa lama, serr! Serr! Serr! Kembali Shanty menyemburkan air maninya disertai jeritan
kenikmatan dari mulutnya.
“Nikmat sekali.. Ohh..”, bisik Shanty dengan tubuh lunglai.
“Tengkurap, Mbak..”, pinta Lucky sambil mencabut kontolnya.
Shanty menuruti permintaan Lucky tersebut. Shanty membalikkan badannya tanpa menungging, lalu
melebarkan kakinya agar kontol Lucky bisa mudah masuk lubang memeknya. Bless..! Lucky mengarahkan
kontol ke lubang memek Shanty dari belakang lalu menekan dan akhirnya kontol Lucky leluasa keluar
masuk. Mata Lucky terpejam merasakan kenikmatan memompa kontolnya di memek Shanty sambil memegangi
bongkahan pantat Shanty yang bulat padat.

BAca Juga Cerita Sex Cewek Hot

“Ohh.. Saya mau keluarrhh..”, kata Lucky serak.
“Jangan dikeluarkan di dalam, Luck.. Aku nggak KB..”, kata Shanty cepat.
Lucky makin mempercepat pompaan kontolnya lalu dengan segera mengeluarkan kontolnya kemudian digesek-
gesekkan di belahan pantat Shanty, sampai.. Croott! Croott! Croott! Air mani Lucky menyembur banyak
dan jauh hingga punggung Shanty.
“Ohh.. Enak sekali, Mbak..”, kata Lucky sambil berbaring di samping tubuh Shanty yang masih tengkurap
berlumuran air mani Lucky di punggung dan pantatnya.
“Apakah ini akan menjadi masalah, Luck?”, tanya Shanty.
“Tidak akan, Mbak.. Percaya kepada kata-kata saya..”, kata Lucky sambil tersenyum lalu mengecup bibir
Shanty.
Menurut Lucky, sampai dengan saat ini hubungan dengan Shanty, yang sudah resmi bercerai dengan
suaminya, tetap berjalan. Sandra selalu meminta Lucky bercerita tentang hubungan sex-nya dengan Shanty
tiap kali mau bersetubuh. Hal ini membuat Sandra sangat bergairah. Shanty dicarikan kontrakan oleh
Lucky sekitar Jakarta Timur agar lebih leluasa menumpahkan kasih sayangnya kepada Shanty.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Kenikmatan

Cerita Sex Terbaru | Perkenalkan namaku Della, saat ini umurku 27 tahun. Aku bekerja disalah satu perusahaan
swasta asing dijakarta. Teman-teman kantorku sering memuji kecantikan dan kemolekan
tubuhku, sehingga aku sering mendapat godaan-godaan ringan dari teman-teman kantorku.
Namun aku membiarkannya saja karena godaan teman-temanku masih dalam hal yang wajar.
Bahkan bosku sendiri juga sering menggodaku dengan pujiannya kepadaku. Sempay aku merasa
senang dengan pujian bosku, karena aku baru sebentar bekerja disitu namun aku sudah bisa
dekat dengan semua teman kantor juga dengan bosku.

Cerita Sex Terbaru Kenikmatan
Setelah hampir setahun aku kerja, aku sering dipanggil oleh bosku Karena pemasukan di
perusahaan semakin menurun. Bosku bukan memarahiku namun bosku meminta pendapatku
bagaimana mengatasi masalah yang ada diperusahaan. Sehingga menjadikan aku dan bosku
menjadi sering ketemu. Setelah beberapa kali berbincang dengan bosku belum juga
mendapatkan solusinya, dan pihak investor asing bosku ingin berkunjung ke kantor untuk
mengecek kondisi perusahaan. Bosku sangat bingung sekali mengahadapinya, dan aku pun hanya
terdiam karena aku juga tidak mempunyai solusi yang terbaik buat bosku.
Pagi harinya ketika jam istirahat kantor, aku dipanggil oleh bosku diruangannya. Segeralah
aku menuju keruangannya, dan sampai diruangannya aku melihat wajah tegang bosku. Aku pun
takut dengan pemandangan yang seperti itu, dan disuruhlah aku untuk duduk. Dengan wajah
yang masih tegang bosku berkata kepadaku kalau aku harus menemani tamu investor asing yang
akan berkunjung ke kantor. Aku sempat tidak setuju dengan permintaan bosku, namun setelah
bosku memberikan penjelasan kepadaku dan aku juga merasa kasihan dengan osku, akhirnya aku
menyanggupinya. Rencannya tamu asing itu akan datang nanti malam, dan keesokan harinya aku
harus langsung menemaninya kemana saja dan aku menurutinya.
Mula-mula dia ajak aku makan beberpa kali sampai aku rileks. Terus satu hari dia ajakain
aku ke cafe, nemenin dia minum, aku habis dua gelas wine kali padahal aku nggak pernah
minum. Aku rasanya nggak mabuk tapi badan aku rada hangat dan rileks. Terus dia ngajakin
nonton, aku mau aja karena nggak terlalu malam. Karena yang nonton sepi, dia bebas
rangkul-rangkul aku. Anehnya aku diem aja, rasanya nyaman dipelukin dia. Ngeliat aku diem
aja dia makin berani, mukanya mulai di deketin ke aku tapi aku nolak kalau dia mau cium
bibir aku. Tapi tambah parah karena yang dia cium kuping dan leher aku lama-lama lagi.
Padahal itu termasuk daerah sensitif.
Kelihatannya dia tahu aku mulai ser.. ser an.. Tangannya mulai turun ke dada aku dari
bahu. Tangannya lihai banget meskipun dari luar putaran-putaran jarinya mampu membuat aku
sesak karena buah dadaku mengeras. Tangannya terus aku pegang, tapi yang satu ketahan yang
lain aktif, dia berhasil buka kancing-kancing bajuku bagian atas, tangannya muter-muter
diatas BHku yang tipis, malu juga rasanya kalau dia tahu pentilku keras banget. Bibirnya
yang bermain dileherku, mulai turun ke bahu, dan.. Wah gawat ternyata dia sudah menurunkan
tali beha dan bajuku sampai ke pinggang, bibirnya bermain dia atas behaku, dan sekali
rengut buah dada kiriku terekspos pada bibirnya.
Begitu buah dada aku terekspos dia nggak langsung caplok tapi pentil aku yang keras
disengol-sengol dulu sama hidungnya. Napasnya yang hangat aja sudah berhasil membuat
putingku makin keras. Terus dia ciumin pelan pelan buah dadaku yang 34C itu mula-mula
bagian bawah terus melingkar sehingga hampir semua bagian buah dadaku dicium lembut
olehnya. Belum puas menggoda aku lidahnya kemudian mulai menari-nari di atas buah dadaku.
Aku tak tertahan mulai mendesah. Akhirnya apa yang aku khawatirkan terjadi lidahnya mulai
menyapu sekitar puting dan akhirnya.Cerita Sex Terbaru
Akh.. Putingku tersapu lidahnya.. Perlahan mula mula, makin lama makin sering dan akhirnya
putingku dikulumnya. Ketika akau merasa nikmat dia melepaskannya.. Dan kemudian mulai
mengecup dari bagian tepi lagi.. Perlahan mendaki ke atas dan kembali ditangkapnya
putingku. Kali ini putingku digigit perlahan sementara lidahnya berputar putar menyapu
puting itu. Sensasi yang ditimbulkan luar biasa, semua keinginanku yang kupendam selama
ini serasa terpancing keluar dan berontak untuk segera dipuasi.
Melihat aku mendesah di tambah berani. Selain menggigit-gigit kecil putingku sembari
lidahnya menyapu-nyapu, tangannya mulai bermain di lututku. Terus terang aja selama
menjanda aku belum pernah ML lagi. Perasaan yang kupendam selama ini kelihatannya mulai
bergolak. Itu membuatku membiarkan tangannya menggerayangi lutut dan pahaku. Dia tahu
tubuhku merinding menahan nikmat, karena kulitku mulai seperti strawbery titik-titik.
Dengan lihai tangannya mulai mendaki dan kini berada diselangkanganku.
Dengan lembut dia mengusap-usap pangkal pahaku dipinggiran celana dalamku. Hal ini
menimbulkan sensasi dan nikmat yang luar biasa. Aku tak dapat duduk tenang lagi, sebentar
bentar menggelinjang. Aku sudah tak dapat lagi menyembunyikan kenikmatan yang kualami. Hal
ini dia ketahui dengan lembabnya celana dalamku. Jarinya yang besar itu akhirnya tak mampu
kutahan ketika dia memaksa menyelinap dibalik celana dalamku dan langsung menemukan
clitku. Dengan gemulai di amemainkan jarinya sehingga aku terpaksa menutup bibirku agar
lenguhan yang keluar tak terdengar oleh penonton lain. Jarinya lembut menyentuh clitku dan
gerakannya memutar membuat tubuhkupun serasa berputar-putar.
Akhirnya pertahananku jebol, cairan kental mulai mengalir keluar di vaginaku. Dan dia tahu
persis sehingga dia mengintensifkan serangannya. Akhirnya puncak itu datang, kepeluk
kepalanya dengan erat dan kuhujamkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Dia dengan
sabar tetap mengelus clitku membuatku bergetar-getar seolah tak berhenti. Lubang vaginaku
yang basah dimanfaatkan denga baik olehnya. Sementara jari jempolnya tetap memainkan
clitku, jari tengahnya mengorek-ngorek lubangku mensimulasi apa yang dapat dilakukan
laki-laki terhadap wanita. Aku menggap-menggap dibuatnya. Entah berapa lama dia membuatku
seperti itu dan sudah beberapa kali aku mengalami orgasme, tapi tidak ada tanda-tanda
bagaimana dia akan mengakhiri permainan ini.

Akhirnya aku yang memulai.. Gila.. Entah apa yang mendorongku, tanganku tahu tahu meraba-
raba selangkangannya.. Disana jemariku menemukan gundukan yang mulai mengeras. Begitu
tersapu oleh belaianku, gundukan itu berubah menjadi batang hangat yang mengeras. Entah
mengapa aku jadi senang menggodanya, jariku terus membelai turun naik sepanjang batang
tersebut yang menurutku agar luar biasa ukurannya. Secara perlahan batang tersebut
bertambah panjang dan besar menimbulkan getaran-getaran yang membuatku kembali mencapai
orgasme. Ketika orgasme tanganku secara tak sengaja meremas-remas bola-bolanya sehingga
dia pun terangsang.

Sambil mengecup daun telingaku Jhanson berbisik.. Shall we.. Go.. Aku tak tahu harus
bagaimana.. Dan menurutinya saja ketika dia menarik tanganku bangkit dari tempat duduk dan
berjalan mengikutinya.. Keluar bioskop.. Melewati mall dan akirnya sampai di lobi sebuah
hotel yang menyatu dengan bioskop dan mall tersebut. Langkahku agak tersendat ketika
melewati lobi.. tetapi jari tanganku tergengam erat padanya dan dia dengan sangat pasti
menggiringku kerah lift yang mengantarkan kami ke kamar yang ternyata telah dipersiapkan
sebelumnya olehnya. Di dalam lift Jhanson sempat mencium bibirku dengan lembut.. Seperti
mencium kekasihnya.. Ini membuat tubuhku bertambah lunglai.

Aku tertegun berdiri di depan kamar yang telah dibuka pintunya oleh Jhanson, dan dia
dengan sopan mempersilahkan aku masuk. Beberapa saat aku berdiam di depan pintu bimbang.
Melihat kebimbanganku Jhanson tidak memberi kesempatan dianggkatnya tubuhku dengan kedua
tangannya yang kekar dan dibopongnya kau masuk. Dengan cekatan dia menutup dan mengunci
pintu. Aku sempat berontak tetapi kembali bibirnya melumat bibirku cukup lama dan dalam
sehingga kenikmatan tak tuntas di bioskop tadi kembali muncul. Sambil membopong aku
Jhanson terus melumat bibirku dan perlahan namun pasti dia berjalan ke rah tempat tidur
ukuran king size yang ada dalam ruang suite tersebut. Aku agak gelisah melihat situasi
ini.

Jhanson menyadari hal itu dan tanpa melepaskan ciumannya dia menurunkan tubuhku dengan
perlahan tepat dipinggir ranjang. Kami berhadapan berpandangan sejenak, dia tersenyum dan
kembali bibirnya mengecup ngecup bibir bawah dan atasku bergantian dan berusaha
membangkitkan gairahku kembali. Aku berdesah kecil ketika tangannya memeluk pinggangku dan
menarik tubuhku merapat ketubuhnya. Bibirnya perlahan mengecup bibirku, lidahnya merambat
diantara dua bibirku yang tanpa sadar merekah menyambutnya. Lidah itu begitu lihai bermain
diantara kedua bibirku mengorek-ngorek lidahku untuk keluar. Sapuan lidahnya menimbulkan
sensasi-sensasi nikmat yang belum pernah kurasakan, sehingga perlahan lidahku dengan
malu-malu mengikuti gerakan lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya pergi. Dan
ketika lidahku menjulur memasuki mulutnya dengan sigap dia mengulumnya dengan lembut, dan
menjepit lidahku diantara lidah dan langit-langit. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang
timbul. Aku merasa melayang tak berpijak, pengaruh minuman juga menambah aku kehilangan
kontrol.

Pada saat itulah aku merasa Jhanson membuka kancing-kancing gaun malamku yang terletak
dipunggung. Tubuhku sedikit menggigil ketika, angin dingin dari mesin AC menerpa tubuhku
yang perlahan-lahan terbuka ketika Jhanson berhasil melorotkan gaun malamku kelantai. Aku
membuka mataku perlahan-lahan dan kulihat Jhanson sedang menatap tubuhku dengan tajam. Dia
nampak tertegun melihat tubuh mulusku yang hanya terbungkus pakaian dalam yang ketat.
Sorotoan matanya yang tajam menyapu bagian-bagian tubuhku secara perlahan. Pandangannya
agak lama berhenti pada bagian dadaku yang membusung. BH ku yang berukuran 34D memang
hampir tak sanggup menampung bongkahan dadaku, sehingga menampilkan pemandangan yang
mengundang syahwat lelaki.

Tatapan matanya cukup membuat tubuhku hangat, dan dalam hati kecilku ada perasaan senang
dan bangga dipandangi lelaki dengan tatapan penuh kekaguman. Aku terseret maju ketika
lengan Jhanson kembali merangkul pinggangku yang ramping dan menariknya merapat
ketubuhnya. Tanganku terkulai lemas ketika sambil memelukku Jhanson mengecup bagian-bagian
leherku sambil tak henti-hentinya membisikan pujian-pujian akan kecantikan bagian-bagian
tubuhku. Akhirnya kecupannya sampai di daerah telingaku dan lidahnya secara lembut menyapu
bagian belakang telingaku.
Aku menggelinjang, tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil lepas dari kedua bibirku.
Jhanson telah menyerang salah satu daerah sensitifku, dan dia tahu itu sehingga hal itu
dilakukannya berkali-kali. Dengan sangat mempesona Jhanson berbisik bahwa dia ingin
menghabiskan malam ini dengan bercinta denganku, dan di amemohon agar aku tak menolaknya,
kemudia bibirnya kembali menyapu bagian belakang telingaku hingga pangkal leherku. Aku tak
sanggup menjawab, tubuhku terasa ringan, tanpa sadar tanganku kulingkarkan di lehernya.
Rupanya bahasa tubuhku telah cukup dimengerti oleh Jhanson sehingga dia menjadi lebih
berani. Tangannya kini telah membuka kaitan BHku, dan dalam sekejap BH itu sudah
tergeletak di lantai.Cerita Sex Terbaru

Tubuhku terasa melayang, ternyata Jhanson telah mengangkat tubuhku, dibopongnya ke tempat
tidur dan dibaringkan secara perlahan. Kemudian Jhanson menjauhi ku dan dengan perlahan
mulai melepaskan pakaiannya secara perlahan. Anehnya aku menikmati pemandangan buka
pakaian ini. Tubuh Jhanson yang kekar dan sedikit berotot tanpa lemak ini menimbulkan
gairah tersendiri. Dengan hanya mengenakan celana dalam kemudian Jhanson duduk di ujung
ranjang. Aku berusaha menduga-duga apa yang akan dilakukannya. Kemudian dia membungkuk dan
mulai menciumi ujunung-ujung jari kakiku. Aku menjerit kegelian dan berusaha mencegah,
namun Jhanson memohon agar dia dapat melakukannya dengan bebas. Karena penasaran dengan
sensasi yang ditimbulkan. Akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan mengulum jari-
jari kakiku.

Aku merasa, geli, tersanjung dan sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan kenikmatan
ini. Bibirnya kini tengah sibuk di betisku yang menurutnya sangat indah itu. Mataku
terbelalak ketika kurasakan perlahan tapi pasti bibirnya makin bergerak ke atas menyusuri
paha bagian dalamku. Rasa geli dan nikmat yang ditimbulkan membuat aku lupa diri dan tanpa
sadar secara perlahan pahaku terbuka. Jhanson dengan mudah memposisikan tubuhnya diantara
kedua pahaku. Pertahananku benar-benar runtuh ketika Jhanson menyapu-nyapukan lidahnya
dipangkal-pangkal pahaku. Aku berteriak tertahan ketika Jhanson mendaratkan bibirnya
diatas gundukan vaginaku yang masih terbungkus celana dalam. Tanpa memperdulikan adanya
celana dalam Jhanson terus melumat gundungkan tersebut dengan bibirnya seperti dia sedang
menciumkum.

Aku berkali-kali menjerit nikmat, dan persaan yang telah lama hilang kini muncul kembali
getaran-getaran orgasme mulai bergulung-gulung, tanganku meremas-remas apa saja yang
ditemuinya, sprei, bantal dan bahkan rambut Jhanson, tubuhku tak bisa diam bergetar,
menggeliat, dan gelisah, mulutku mendesis tak sengaja, pinggulku meliuk-liuk erotis secara
reflek dan beberapa kali terangkat mengikuti gerakan kepala Jhanson. Untuk kesekian
kalinya pinggulku terangkat cukup tinggi dan pada saat itu Jhanson tidak menyianyiakan
kesempatan untuk menarik celana dalamku lepas. Aku agak tersentak, tetapi puncak orgasme
yang semakin dekat membuat aku tak sempat berpikir atau bertindak apapun. Bukit vaginaku
yang sudah lama tak tersentuh lelaki terpampang di depan mata Jhanson.

Dengan perlahan lidah Jhanson menyentuh belahannya, aku menjerit tak tertahan dan ketika
lidah itu bergerak turun naik di belahan vaginaku, puncak orgasme tak tertahankan.
Tanganku memegang dan meremas ramput Jhanson, tubuhku bergerta-getar dan melonjak-lonjak.
Jhanson tetap bertahan pada posisinya, sehingga lidahnya tetap bisa menggelitik
klitorisku, ketika puncak itu datang. Aku merasa-dinding-dinding vaginaku mulai lembab,
dan kontraksi-kontraksi khas pada lorong mulai terasa. Itulah salah satu kelebihanku
lorong vaginaku secara refleks akan membuat gerakan-gerakan kontraksi, yang bisa membuat
lelaki tak bisa bertahan lama.

Jhanson nampaknya dapat melihat kontraksi-kontraksi itu, sehingga membuat bertambah nafsu.
Kini lidah nya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah selangkanganku, bibirnya ikut
mengecup dan bahkan bagian cairanku yang mulai mengalir disedot habis olehnya. Nafasnya
mulai memburu. Aku tak lagi bisa menghitung berapa kali aku mencapai puncak orgasme.
Jhanson kemudian bangkit, dengan posisi setengah duduk dia melepaskan celana dalamnya,
beberapa saat kemudian aku merasa batang hangat yang sangat besar mulai menyentuh, nyentuh
selangkanganku yang basah.

Jhanson membuka kakiku lebih lebar, dan mengarahkan kepala kemaluannya ke bibir vaginaku.
Meskipun tidak terlihat olehku, aku bisa merasakan betapa keras dan besarnya milik Jhanson
itu. Dia mempermainkan kepala penisnya di bibir kemaluanku di gerakan ke atas ke bawah
dengan lembut, untuk membasahinya. Tubuhku seperti tak sabar menanti tindakan yang
selanjutnya. Kemudian gerakan itu berhenti. Dan akau merasa sesuatu yang hangat mulai
mencoba menerobos lubang kemaluanku yang sempit. Tetapi karena liang itu sudah cukup
basah, kepala penis itu perlahan tapi pasti terbenam, makin lama-makin dalam.

Aku merintih panjang ketika Jhanson membenamkan seluruh batang kemaluannya. Aku merasa
sesak, tetapi sekaligus nikmat luar biasa, seakan seluruh daerah sensistif dalam liang itu
tersentuh. Batang kemaluan yang keras dan padat itu disambut oleh kehangatan dinding
vaginaku yang telah lama tidak tersentuh. Cairan-cairan pelumas mengalir dari dinding-
dindingnya dan gerakan kontraksi mulai berdenyut, membuat Jhanson membiarkan kemaluannya
terbenam agak lama merasakan kenikmatan denyutan vaginaku. Kemudian Jhanson mulai
menariknya keluar perlahan-lahan dan mendorongnya lagi, makin lama makin cepat.Cerita Sex Terbaru

Sodokan-sodokan yang demikian kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali membumbung,
dinding vaginaku kembali berdenyut, kombinasi gerakan ini dengan gerakan maju mundur
membuat batang kemaluan Jhanson seolah-olah diurut, kenikmatan tak bisa disembunyikan oleh
Jhanson, gerakannya semakin liar, mukanya menegang, dan keringat menetes dari dahinya.
Melihat hal ini, timbul keinginanku untuk membuatnya mencapai nikmat.

Baca JUga Cerita Seks Rayuan Mami

Pinggulku kuangkat sedikit dan kemudian membuat gerakan memutar manakala Jhanson melakukan
gerak menusuk. Jhanson nampaknya belum terbiasa dengan gerakan dangdut ini, mimik mukanya
bertambah lucu menahan nikmat, batang kemaluannya bertambah besar dan keras, ayunan
pinggulnya bertambah cepat tetapi tetap lembut. Akhirnya pertahanannya bobol, kemaluannya
menghujam keras dalam vaginaku, tubuhnya ambruk menindihku, tubuhnya bergetar dan
mengejang ketika spermanya mencemprot keluar dalam vaginaku berkali-kali. Akupun melenguh
panjang ketika untuk kesekian kalinya puncak orgasmeku tercapai.

Sesaat dia membiarkan batangnya di dalamku hingga nafasnya kembali teratur. Tubuhku
sendiri lemas luar biasa, namun harus kuakui kenikmatan yang kuperoleh sangat luar biasa
dan belum pernah kurasakan sebelumnya. Kami kemudian terlelap kecapean setelah mereguk
nikmat.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Soffy Janda Kesepian

Cerita Sex Terbaru | Perkenalkan namaku Soffi. Aku adalah seorang wanita berusia 27 tahun yang berstatus janda beranak 1. Dalam keseharianku, aku selalu mengenakan jilbab. Walaupun jilbab yang aku kenakan bukan tergolong jilbab akhwat, akan tetapi, dalam berpakaian aku sudah cukup sopan. Jilbabku menjulur menutupi setengah dadaku. Aku selalu mengenakan baju kurung longgar dengan bawahan rok semata kaki. Kedua kakiku senantiasa terbalut oleh kaus kaki.

Cerita Sex Terbaru Soffy Janda Kesepian
Aku telah menjanda sejak 3 tahun yang lalu, akibat konflik yang tidak terselesaikan dengan mantan suamiku. Setelah usia pernikahan kami menginjak 1 tahun, mantan suamiku mulai menunjukkan watak aslinya. Ia mulai suka bermain tangan ketika marah. Begitu pula, ia tidak pernah memberiku nafkah, karena dia seorang pengangguran. Secara umum, ia bukan laki-laki yang bertanggung jawab. Pada akhirnya, ia pun menceraikanku, setelah berselingkuh dengan wanita lain. Pada saat itu aku sedang mengandung anak hasil perkawinanku dengannya. Kekalutan yang kualami akibat perceraian itu membuatku mengalami depresi selama beberapa bulan, hingga akhirnya aku menyadari bahwa aku harus bangkit. Perlahan-lahan akupun mulai bangkit, dan melupakan perceraian tragis yang menimpa diriku. Aku ingat, bahwa aku harus menghidupi anakku. Akupun pun bekerja pada sebuah biro konsultasi psikologi, mengingat aku adalah sarjana psikologi. Bisa dikatakan, penghasilanku hanya pas-pasan untuk menghidupi diriku dan anakku. Pada saat ini, anakku yang berusia 4 tahun kutitipkan pada neneknya di kota Yogyakarta. Sedangkan aku sendiri bekerja di kota Semarang, sebuah kota di Jawa Tengah. Di kota tersebut aku tinggal di kamar kost sederhana. Setiap akhir pekan aku mengunjungi anakku di rumah neneknya.Banyak pria yang mengatakan bahwa aku memiliki wajah yang cantik dan keibuan. Dengan balutan jilbab yang selalu ku kenakan, aku menjadi nampak anggun di mata para pria. Di samping itu, tak ada tanda-tanda bahwa aku adalah seorang ibu beranak satu. Banyak yang mengagnggap aku masih gadis. Tinggi badanku adalah 165 cm. Ukuran payudaraku tidaklah besar, hanya 32B, akan tetapi, pantatku bulat, padat dan membusung. Walaupun sudah beranak 1, aku memiliki perut yang datar. Hal ini tercapai karena aku memang rajin berolah raga. Tak heran, meskipun statusku janda beranak 1, masih banyak pria yang mengharap cinta dariku. Akan tetapi, pada saat itu, aku belum berfikir untuk menjalin hubungan yang serius dengan seorang priapun.

Hal ini disebabkan karena masih ada sisa-sisa trauma akibat perceraian yang menyakitkan tersebut. Aku memiliki pandangan bahwa semua pria adalah pendusta. Untuk apa aku menikah lagi kalau hanya untuk bercerai lagi. Sudahlah… aku sudah merasa hidup bahagia sebagai single parent.

Tak dapat kupungkiri bahwa aku merindukan pelukan pria. Tentu saja, karena aku pernah merasakan manisnya seks, maka akupun seringkali merindukannya. Hingga saat ini, aku masih kuat untuk menahan hasrat itu, sehingga aku tidak terjerumus dalam seks bebas. Di samping dalam rangka menjaga norma dan keyakinan yang aku anut, aku juga harus menjaga imejku sebagai seorang wanita berjilbab yang selalu berpakaian rapih dan sopan. Sejujurnya, aku seringkali bermasturbasi untuk mengurangi hasrat seksku tersebut. Herannya, semakin sering ku bermasturbasi, keinginanku untuk disetubuhi oleh pria justru semakin menggebu-gebu. Masturbasi hanya mengurangi hasratku untuk sementara, hanya pemuasan kebutuhan biologis semata, namun kepuasan psikologis tidaklah aku dapatkan. Adapun alat yang sering ku pakai untuk bermasturbasi adalah buah mentimun. Uhhh… sungguh beruntungnya buah mentimun itu. Sementara para pria yang mengharap cinta padaku saja belum ada yang berhasil menikmati jepitan lubang di pangkal pahaku, tapi buah mentimun silih berganti telah menyodok berkali-kali. Terkadang diam-diam aku melakukan masturbasi sambil menonton film porno di komputerku ketika di kost sendirian.

Dengan status jandaku, tentu saja ada beberapa pria yang menganggap diriku adalah perempuan gampangan, yang butuh dibelai. Dengan demikian, ada beberapa pria yang sering melakukan perilaku yang menjurus pada pelecehan seks, dari verbal hingga pada sentuhan fisik. Salah satunya adalah bosku, seorang Cina, yang sekaligus pemilik dari biro konsultasi tempatku bekerja. Dengan pura-pura tidak sengaja, ia terkadang meremas pantatku atau tetekku. Aku sebenarnya risih dengan hal itu, dan tidak krasan untuk bekerja di situ. Ia seakan tidak peduli bahwa aku adalah seorang wanita berjilbab yang selalu sopan dalam berpakaian dan berperilaku. Ia bahkan pernah menempelkan penisnya di belahan pantatku ketika aku sedang membungkuk, karena membetulkan mesin printer di kantor. Aku terkejut, karena di sela-sela pantatku terasa ada batang keras yang menekan. Aku pun lalu segera menghindar. Aku tidak bisa marah padanya, karena aku masih berharap untuk bisa bekerja di biro miliknya tersebut. Aku hanya menampilkan ekspresi muka tidak suka, sambil pipiku memerah karena malu. Ia hanya tersenyum mesum sambil pergi berlalu. Ia nampak paham sekali bahwa aku memang sedang butuh untuk terus bekerja di bironya.
Sungguh aku sangat benci dan jijik dengan perilaku bosku tersebut. Bosku tersebut seorang pria Cina berusia 40 tahunan. Ia telah berkeluarga, dan keluarganya tinggal di luar Jawa. Namanya Pak Tan. Ia memiliki tinggi 160 cm, dengan badan yang agak gemuk perut yang buncit. Ia nampak gempal.Cerita Sex Terbaru
Pada suatu hari, aku menerima kabar dari ibuku yang tinggal di kota Yogyakarta, bahwa anakku sakit keras, hingga harus opname. Bahkan dokter menyatakan bahwa anakku harus dioperasi secapatnya, kalau tidak, bisa fatal. Untuk biaya operasi tersebut butuh uang sebanyak lima juta rupah. Orang tuaku menyatakan bahwa mereka telah kehabisan dana untuk biaya pengobatan anakku. Sementara, aku sendiri sudah kehabisan uang karena kini sudah tanggal tua. Uang hanya cukup untuk menyambung hidup beberapa hari. Aku pun bingung, harus mendapatkan uang darimana lagi. Masih banyak hutangku pada kawan-kawanku, sehingga aku segan untuk berhutang lagi pada mereka. Satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah mengeluh pada Pak Tan. Tapi aku merasa ngeri, karena itu berarti memberinya kesempatan untuk melecehkanku secara seksual. Aku pun menjadi ragu. Akan tetapi, karena aku sudah sangat panik, akhirnya aku beranikan diri untuk mengungkapkan hal itu pada Pak Tan. Dengan perasaan tidak karuan, aku memberanikan diri untuk menuju ruang Pak Tan. Saat itu, aku mengenakan jilbab warna pink sepanjang lengan, dengan baju kurung yang sewarna, serta rok panjang hitam dari bahan kain yang lemas. Dengan demikian, celana dalamku agak tercetak di permukaan luar rokku.
Tok… tok.. tok.. tok… suara ketukanku di kamar kerja Pak Tan.
“Masuk” aku dengar suara pak Tan berseru dari dalam ruangan.
Aku pun membuka pintu. Pak Tan yang sedang duduk di belakang meja kerjanya menatapku dengan tatapan mesumnya, yang seolah menelanjangi tubuhku.
“Silahkan duduk”, katanya mempersilahkanku untuk duduk.
“Ada apa cah ayu?” dia bertanya padaku dengan nada menggoda.
Sambil menunduk, akupun mengatakan keperluanku pada pak Tan sambil terbata-bata.
“Mmmaaaff Pak, anak saya sedang sakitt kerass…”
Keringat dinginku mulai mengucur….
“Terus???” Pak Tan bertanya dengan nada sedikit ketus.
“Mmaksud saya, saya mau pinjam uang sama bapak. Untuk pengobatan anak saya. Saya sudah tidak ada uang.”
Ketika aku berkata seperti itu, pak Tan hanya mengangguk-amgguk dengan tatapan melecehkan.
“Sofiii, dengan berat hati saya katakan ke kamu, kalo saya tidak ada uang yang bisa saya pinjamkan ke kamu…?”
“Tolonglah saya pak, anak saya sakit.. berikan saya lima juta rupiah saja… nanti bisa dipotong gaji saya” kataku menghiba.
Air mataku mulai mengalir dari sudut-sudut mataku.
“Kamu tau kan, biro ini sedang kekurangan modal”, kata pak Tan dengan datar dan tenang.
“Jumlah klien kita semakin sedikit, makanya pemasukan ke biro juga sedikit..”
“Ya sudahlah, aku bisa usahakan uang itu” kata pak Tan.
Kemudian ia membuka laci mejanya dan mengeluarkan beberapa gepok uang 50ribu rupiahan. Ia pun memberikanya padaku. Setelah dihitung, ia telah memberikan uang padaku sebanyak 6juta rupiah, lebih banyak dari harapanku.
Pak Tan berkata, Uang itu boleh kamu pinjam dulu. Kamu nggak usah mikirin ntar gimana mengembalikannya.
“Udah, cepet, kamu bawa pulang… kamu tunggu anak kamu sampe operasinya selesai… kamu boleh libur…”
Dengan perasaan senang dan rasa terima kasih yang tidak terkira, aku pun berpamitan dengan pak Tan dengan menyalami tangannya..
Aku pun bersyukur, operasi anakku berjalan dengan lancar. Setelah itu, aku kembali bekerja di kantor Pak Tan. Semenjak itu, Pak Tan semakin menjadi-jadi dalam melecehkanku secara seksual. Karena hutang budiku padanya, aku pun tak bisa berbuat apapun selain pasrah dengan perlakuan Pak Tan. Setiap kali berpapasan denganku, ia tak akan membiarkan pantatku lolos dari jamahannya. Seringkali, ia mengejutkanku dari belakang dengan cara meremas pantatku. Aku hanya bisa menjerit kecil. Semakin lama iapun semakin berani untuk menjamah tubuhku yang lain. Payudaraku dan pangkal pahaku pernah diremasnya. Yang aku heran, dia tetap paling suka meremas pantatku, walaupun ia sesungguhnya dapat dengan bebas untuk menjamahi payudara dan pangkal pahaku. Ketika aku sedang berdiri di dekatnya, ia mengajakku ngobrol sambil jarinya menelusuri belahan pantatnya.
Dengan perasaan malu aku ingin menghindari setiap perlakuannya, namun ku tak berdaya. Sungguh, aku merasa menjadi seorang perempuan murahan yang bisa dinikmati oleh pria Cina itu demi sejumlah uang. Sungguh kontras dengan penampilanku yang selalu berjilbab sopan ini.
Suatu ketika, seorang pesuruh kantor bernama Pak Tatang memberitahuku bahwa pak Tan memanggilku untuk datang ke ruangannya.
“Mbak, Pak Tan manggil mbak ke ruangnya”
“Huh… ada apa lagi nih??” tanyaku dalam hati. Pelecehan apa lagi yang kan aku terima? gumamku.
“Mhhh…. iya pak… Nanti saya ke sana…
“Cepet ya mbak, Pak Tan minta mbak datang cepet….” kata pak Tatang sambil berlalu.
“Iya… iya Pak Tatang” kataku sambil tersenyum pada Pak Tatang..
Hari itu aku mengenakan jilbab warna krem yan menutupi dua bukit mungilku, dengan baju kurung dan rok panjang. Dengan gontai dan perasaan yang tidak tenang akupun datang ke ruang Pak Tan.
Tok… tok… tok ku ketuk pintu ruang Pak Tan.
“Masuk” terdengar teriakan Pak Tan dari dalam ruangan.
Aku pun masuk, dan Pak Tan mempersilahkanku duduk. Dengan senyum jahat tersungging di bibrnya, ia menatapku dengan pandangan nafsu. Aku hanya menunduk dengan muka yang malu bercampur cemas.
“Mhhhhh, begini Soffi…., saya cuma mau informasikan ke kamu, kalau hutang kamu ke kantor sudah jatuh tempo. Kantor butuh uang itu segera. Kamu bilang mau angsur hutang kamu, tapi sampai sekarang, sudah tiga bulan, kamu sama sekali belum angsur. Saya udah kasih kamu keringanan looo….” Pak Tan berkata dengan nada serius.
Jantungku berdetak keras, memompa darahku cepat sekali. Wah, celaka… pikirku.. Aku jelas tidak mampu untuk membayar hutangku. Bahkan untuk mengangsur pun aku tidak mampu. Kini hutang itu telah ditagih. Ohhhh… betapa malang nasibku, jeritku di hati.
“Mhhhh…. mmaaf pak, saya belum mampu membayarnya…” jawabku terbata-bata.
“Kebutuhan saya banyak sekali, dan uang gaji saya saja tidak cukup”
Tak terasa, air mataku mulai meleleh.Cerita Sex Terbaru
“Iya, saya tau… tapi masalahnya, kantor ini juga butuh biaya. Kan sudah aku bilang, kalau biro ini lagi seret. Klien kita semakin sedikit?” suara Pak Tan mulai meninggi.
Air mataku pun semakin deras mengalir. Tak sadar aku mulai sesenggukan. Dengan ujung jilbabku aku usap air mataku. Pak Tan masih nampak cuek, sambil sesekali melirikku. Sorot matanya menunjukkan kelicikan.
“Hmmmmm… apapun kamu harus membayar hutang kamu…. Atau kita selesaikan saja secara hukum??” ancam Pak Tan.
Aku semakin panik dengan ancaman itu…
“Ssaya mohon jangan pak. Saya pasti akan bayar. Saya masih punya anak pak….” kataku tersedu-sedu.
“Trus, kamu mau bayar pake apa? Kamu bilang nggak punya uang?”
“Beri saya waktu barang satu minggu, saya bisa usahakan” jawabku putus asa.
Satu minggu pun aku tidak yakin akan mendapatkan uang sejumlah itu.
“Wah… wah… aku meragukan kamu bakalan sanggup membayar. Paling hanya menunda waktu. Gak ada gunanya. Saya nggak akan kasi keringanan lagi”
“Sssayaaa mohon pakkk” aku berusaha menahan tangisku agar tak semakin keras.
“Mhhhhh… baik… baik…. Aku bisa kasih kamu solusi. Supaya kamu bisa lunasin utang kamu”
Aku agak lega mendengar ucapan Pak Tan. Aku memandanginya dengan pandangan bertanya.
“Mhhhhh… boleh tau apa solusinya pak?” ungkapku.
“Kamu bisa bayar hutangmu dengan tubuh molek kamu itu” kata pak Tan sambil melirik padaku dengan sorot mata birahi.
Bagai disambar petir, aku terkejut mendengar ucapan Pak Tan. Aku kehabisan kata-kata.
“Nggak, nggak mau” jawabku sambil menangis.
“Kamu bisa apa….? Kalo kamu nggak bayar sekarang, ya diselesaikan lewat hukum. Aku akan laporkan kamu ke polisi” ancam pak Tan.
Dia sungguh lihai mempermainkan perasaanku. Aku merasa semakin putus asa. Aku hanya bisa menangis. Tangisku yang tertahan pun mulai keluar juga. Namun Pak Tan tetap tak peduli. Aku hanya tertunduk sambil menangis. Air mataku telah basahi jilbabku.
“Hehehe… lagian, kamu kan sudah lama jadi janda. Masa sih, ga kangen sama kontol? Kamu puas, hutangmu lunas… Tawaran menarik kan? goda pak Tan.
“Kamu tinggal ngangkang aja, biar memekmu disodok pake kontol-kontol lelaki birahi. Dengan tubuh kaya kamu, gak sulit kok kamu dapet duit banyak. heheheh…. Apalagi yang jilbaban kaya kamu, pasti banyak peminatnya.”
Tanpa ku sadar, pak Tan telah berdiri di sampingku, dan tanpa basa-basi, ia pun menarik tanganku hingga aku berdiri. Aku ingin menolak dan lari, namun aku sadar bahwa aku tidak lagi punya kuasa. Bahkan pada diriku sendiri. Kini aku telah dikuasai oleh pak Tan. Aku hanya pasrah ketika ia menarik tubuhku hingga berdiri.
Dengan penuh birahi, pak Tan menariku ke dalam pelukannya. Dengan rakus pak Tan melumat mulutku dengan mulutnya. Tangannya menjamahi dua payudaraku yang masih tertutup jilbab itu. Kurasakan perut buncit pak Tan menekan tubuhku.
“Mhhhh….. mphhhhhh….” aku berusaha meronta, menghindari ciuman pak Tan.
Namun mulutnya terus mengejar mulutku. Dengan kasar dibaliknya tubuhku hingga aku membelakanginya. Lalu ditekannya tubuhku hingga perutku menempel di tepi mejanya. Tanganku berpegangan pada meja agar menopang badanku. Kini aku dalam posisi agak membungkuk, dengan pantat yang membusung kearah pak Tan. Kini pantatku begitu bebas untuk dijamahinya. Dengan kasar ia meremas pantatku. Aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal di pantatku.
Ohhh, ternyata itu adalah penis pak Tan yang sudah menegang dan mengeras.
Sambil menggesek-gesekkan penisnya di pantatku, salah satu tangan pak Tan juga meremasi bongkahan pantatku yang montok dan padat itu, sedang tangan yang lain kini telah mencengkram salah satu payudaraku yang masih tertutup jilbab. Jilbab itu menjadi kusut akibat remasan tangan pak Tan. Aku merasakan bahwa tangan pak Tan telah mulai menyusup masuk ke balik jilbabku yang menutup dadaku. Ia meremasi payudaraku dari balik baju kurungku.
“Mhhhh…. ahhhh…. ohhhhh….” jeritan-jeritan kecil terlontar dari mulutku ketika pak Tan menyentil ujung payudaraku dengan keras, sementara penisnya yang masih berada di dalam celana itu menekan pantatku ke depan.
Tangan yang satunya kini telah meremas-remas pangkal pahaku. Mulut pak Tan dengan rakus menggigit leherku yang masih tertutup jilbab warna krem itu, hingga nampak basah bekas gigitan. Kepalaku yang tertutup jilbab krem itu hanya bisa menggeleng-geleng, dan terkadang menengadah ke atas, setiap kali pak Tan menyodokkan penisnya ke pantatku.
Kini tangan pak Tan mulai menarik ritsleting baju kurungku yang ada di punggungku. Dengan trampil tangannya menurunkan baju bagian atas baju kurung itu, dan menyampirkan jilbabku ke pundak. Kini pundak dan punggung putihku pun terbuka. Tak lama kemudian, aku merasa bahwa pengait braku di bagian belakang telah terbuka. Secara umum, bagian atas tubuhku telah setengah terbuka, dan dua payudaraku yang tak seberapa besar itu menggelantung di atas meja. Dengan rakus pak Tan menciumi dan menjilati punggungku, hingga basah oleh liurnya. Kedua tangan pak Tan pun tak henti-hentinya meremas dan memilin dua putting mungilku yang berwarna coklat muda itu.
“Ahhhhhhh….. udahhh… lama aku menunggu saat ini…” bisik pak Tan di telingaku yang tertutup jilbab itu.
“Mhhhh… ohhhhh…. mhhhhhh…..” desahku.
Walaupun aku telah lama tidak menikmati sentuhan pria. Sungguh, aku tetap tidak bisa menikmati perlakuan pak Tan itu. Aku justru merasa terhina, karena penis seorang pria yang bukan suamiku kini sedang menggesek-gesek pantatku yang masih tertutup rok itu. Selama ini hanyalah mantan suamiku yang pernah menikmati bibirku, menghisap dua putingku yang sedang mengeras, dan menyodokkan penisnya di lubang surgaku yang basah.
Saat ini, seorang pria yang bukan suamiku dengan bebas dapat menikmati pantatku, dan tangannya dengan bebas memilin dan meremas puting payudaraku. Ohhh, betapa malang nasibku..
Aku dengar suara ritsleting celana pak Tan. Tak lama kemudian pak Tan pun membalikkan tubuhku hingga posisiku berhadapan dengannya. Terlihatlah pemandangan yang membuatku takjub. Penis pak Tan yang menjulang sepanjang 17 cm. Jauh lebih besar daripada milik mantan suamiku. Dengan rakus pak Tan pun menghisap putting payudara kiriku, sementara tangan satunya memilin dan meremas payudaraku yang kanan. Terasa gigitannya pada payudaraku, yang kemudian disentakannya hingga aku menjerit.
“Aahhhhhhhhh”.
Pantatku kini bersandar pada tepi meja, dengan posisi tangan menekan meja di belakang tubuhku.
“Mhhh… ahhhhh….” jeritan dan rintihan yang keluar dari mulutku semakin membakar birahi pak Tan.
Pak Tan seringkali menyampirkan kembali ujung jilbabku yang turun hingga menutupi dadaku ke pundakku. Pak Tan pun kemudian mengangkat rokku keatas. Nampaklah dua kaki dan paha mulusku telanjang, dan secarik kain celana dalam di pangkalnya. Salah satu tangan pak Tan memegangi ujung rok ku agar tak turun, sementara tangan lain melebarkan dua pahaku, hingga pangkalnya yang masih terutup celana dalam itu semakin menganga. Kurasakan benda keras mulai menyusuri belahan kemaluanku. Salah satu tangan pak Tan menuntun benda keras itu agar menggesek-gesek dengan belahan vaginaku yang tertutup celana dalam itu.
“Ohhhhh….” walau aku berusaha mengingkarinya, tak dapat kupungkiri bahwa sensasi gatal di vaginaku mulai kurasakan.
Aku pun mulai merasa lemas dan birahi. Aku berada dalam dilema. Aku dipaksa untuk menikmati perlakuan pak Tan, walaupun sesungguhnya aku enggan. Tangan pak Tan pun mulai mencari-cari ritsleting rokku, dan segera melepasnya. Kini bagian bawahku telah benar-benar telanjang, hanya celana dalam putihku yang masih melindungi lubang kehormatanku. Sedangkan kepalaku dibiarkanya tetap berjilbab, dan payudaraku telah menggelantung indah dengan bekas gigitan dan basah air liur pak Tan.
Dengan kasar pak Tan menarik jilbabku hingga aku terjatuh dalam keadaan bersimpuh. Dihadapanku kini sebatang penis pak Tan yang tegang dan mengeras itu. Sambil mengarahkan kepalaku dengan tangannya keaarah penisnya, pak Tan mengatakan
“Ayo… kulum kontol bapak…!!!”
Dengan perasaan jijik, akupun memenuhi permintaannya. Kepalaku yang tertutup jilbab itu nampak maju mundur. Sementara payudaraku tengah bebas menggelantung, dan bagian bawahku telah telanjang, hanya celana dalam yang tersisa.
“Mmphhhhh… mhhhhh…” lenguhku saat penis pak Tan menerobos mulutku.
Pak Tan menyuruhku menjilati ujung penisnya hingga lubang kontolnya. Uhhhh…. aku merasa ingin muntah. Mulutku pun penuh oleh penisnya. Tak satu jengkalpun bagian penisnya yang tidak berkesempatan menikmati pelayanan bibir dan lidahku. Bahkan testisnyapun turut aku jilati. Dengan perasaan muak, aku terpaksa melakukan hal itu.
Setelah puas, pak Tan memintaku berdiri. Dengan kasar ia mencengkram pantatku yang masih tertutup celana dalam itu, dan menariknya hingga posisiku membelakanginya. Ia menarik turun celana dalamku, hingga kini tak ada lagi yang melindungi lubang kehormatanku. Pak Tan pun berlutut di belakangku. Kini ia menguakkan bongkahan pantatku lebar-lebar. Kini, lubang anus dan kemaluanku telah mengarah tepat di depan wajahnya.
Tiba-tiba aku merasakan sensasi hangat di permukaan anusku. Ternyata Pak Tan telah menjilati anusku. Sensasi geli kurasakan menjalar dari anus ke seluruh badan. Tubuhku terasa lemas setiap kali lidah pak Tan menyentuh permukaan anusku. Aku heran, dia tidak merasa jijik. Setelah ia puas, lidahnya pun berpindah ke belahan lubang vaginaku. Ia menguakkan bibir bagian luar vaginaku. Tak lama kemudian, ia pun menjilati seluruh permukaannya. Klitorisku tak luput dari jilatan dan gigitan lembutnya. Aku semakin pasrah dengan perlakuan Pak Tan. Kurasakan vaginaku semakin basah, baik oleh air liur pak Tan maupun cairan cinta yang keluar dari dalam vaginaku.
“Ohhhhhh…. mphhhhhh…. ampuuunnnn…. jangan diteruskannnnn….” racauku.
Slurp… slurppp… terdengar sedotan pak Tan di permukaan vaginaku semakin bernafsu.
Tak lama kemudian pak Tan pun berdiri. Ia menarik pinggulku ke belakang, hingga pantatku dan vaginaku semakin terkuak lebar. Tiba-tiba, aku rasakan sebatang penis yag keras telah melesak masuk ke dalam liang kenikmatanku dari bagian belakang. Aku merasakan pedih pada dinding vaginaku saat batang penis pak Tan bergesekan dengan dinding liang kenikmatanku, yang selama ini terjaga dari penis pria selain suamiku.
“Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…..” lengkinganku saat penis pak Tan disodokkan dengan keras.
Rasanya lubang vaginaku hampir terbelah.
“Ouhhhh…. Sofiiii….. memekmu enak banget… udah lama bapak nggak ngrasain memek kaya punyamu… mhhhh… ouhhhhh…. akhhhhhh…..” racau pak Tan sambil menggenjot lubang memeku.
“Cepok, cepok, cepok…” suara pinggul pak Tan saat bertumbukan dengan bongkahan pantatku yang sedang membusung ke arahnya.
Aku sedang dinikmati dengan posisi doggy. Aku heran, ia nampaknya memang begitu terobsesi dengan pantatku, hingga selama memakaiku pun ia lebih banyak meremas pantatku daripada dua payudaraku.
“Ohhhh… mhhhh…. oughhhhh….” badanku bergoncang-goncang.
Kepalaku yang berjilbab itu hanya mampu menggeleng dan mendongak ke atas. Payudaraku bergoyang seiring hentakan penis pak Tan di dalam liang kenikmatanku.
“Mmhhhhhh… ahhhhhh… mhhhhh….” rintih dan jeritku setiap kali penis pak Tan melesak dalam vaginaku.
“Soffff…. memekmu masih serettttt…..” racau pak Tan.
“Kepalamu berjilbab bikin aku tambah ngaceng… ouhhhh….. Bapak ketagihan diservis sama tempikmu….. enak bangetttt….. walaupun janda tapi tempikmu masih nggigit”
“Mhhhh.. ouhhhhh…. akhhhhhhh….” jawabku dengan desah dan rintih.
Masih dalam posisi dogi, pak Tan tiba-tiba menarik penisnya keluar dari vaginaku. Kini tubuhku yang lemas hanya bisa terbaring tengkurap diatas meja. Kepalaku yang masih berjilbab aku sandarkan di meja, sedang dua tanganku terentang berpegang pada tepian meja. Sementara itu, aku merasakan cairan dingin di anusku. Aku hanya bisa pasrah.
“Mmhhhh…. silitmu kayanya masih prawan nihh… sini, biar bapak prawanin”
Aku ketakutan, dan berusaha menolak.
“Udahhh, jangan nolak… kok beraninya kamu nolak permintaan bapak…”
Akupun pasrah. Cairan itu adalah cairan pelumas. Aku merasakan kepala penis pak Tan mulai menempel di lubang matahariku. Perlahan-lahan, kepala penis itu mulai menguakkan lubang matahariku. Kurasakan kepala penis itu semakin dalam masuk ke dalam anusku. Rasanya sungguh perih, walaupun telah dibantu oleh cairan pelumas itu. Pak Tan pun mulai mempercepat genjotannya dalam anusku.
“Akhhhhh….. ouhhhhh….” terasa panas di dinding anusku akibat gesekan penis pak Tan itu.
“Oouhhhhh…. sakkkkiiiiittt….. ahhhh.. akhhhhhh….” jeritku.Cerita Sex Terbaru
Sambil menggenjot anusku, kedua tangan pak Tan meremasi kedua payudaraku. Bahkan satu tangan pak Tan menarik ujung jilbabku ke belakang, hingga kepalaku terdongak keatas.
“Mhhh ohhh… akhhhhh….” jeritku kesakitan.
Pak Tan nampaknya telah hampir klimaks. Iapun segera menarik penisnya dari anusku. Seperti kesetanan ia melompat ke atas meja lalu membalikkan tubuhku hingga terlentang di atas meja. Kini posisinya duduk berlutut dengan penis yang mengarah ke wajahku. Dua pahanya mengangkangi wajahku.
“Akhhhhhhhhhhhhhhh………..” teriakan pak Tan yang telah klimak itu.
Crott……… crorttt…. crottttt….. cairan putih kental yang berbau tak sedap itu pun menyembur ke wajah dan mulutku. Aku hanya memejam, agar cairan itu tak masuk ke dalam mataku. Sebagian telah tertelan. Jilbabku basah oleh cairan kental berbau amis itu, begitu pula baju kurungku. Kulihat pak Tan terengah-engah setelah mencapai klimaks. Aku hanya terlentang lemas setelah satu jam ia menikmati semua lubang kepuasan di tubuhku.
“Tempik sama silitmu memang hebat Sof… Bapak ketagihan buat make kamu. Selama setahun bapak cuma bias ngremesin pantatmu, sambil bermimpi suatu saat bisa njebol lubang silitmu….” kata pak Tan.
Aku sebetulnya merasa tersinggung dengan ucapannya. Harga diriku telah hilang sekarang. Kini aku harus siap untuk dinikmatin kapan saja oleh pak Tan. Aku tak bisa berbuat apa-apa kini.
Setelah beristirahat selama 30 menit, sambil aku menangis sesenggukan, aku pun minta ijin kepada pak Tan untuk membersihkan diri di kamar mandi yang ada di ruangnya.
“Oohhhh, tidak usah… kamu kan capek sekarang saatnya kamu yang dilayani” kata pak Tan.
“Maksud bapak?” jawabku.
“Biar pak Tatang saja yang bersihkan tubuh Sofi… heheheh”
Ouhhhh…. laki-laki gila… belum puas ia menghancurkan kehormatan dan harga diriku.. kini aku harus rela dijamah oleh satu pria lagi. Nampak Pak Tan menelpon dengan HPnya, menyuruh pak Tatang masuk sambil membawa ember air hangat dan lap basah. Tak lama pak Tatang pun masuk. Ia sungguh terkejut melihatku dalam keadaan berjilbab, namun dengan baju kurung yang terbuka setengah, hingga payudaraku menggelantung indah, dan bagian bawah yang telah telanjang bulat.
“Lhoooo, mbak Sofi?” tanya pak Tatang keheranan.
Aku hanya tertunduk malu, sementara aku tahu bahwa mata pak Tatang tidak lepas memandang tubuh telanjangku.
“Tenang pak Tatang”, kata pak Tan pada pak Tatang.
“Mbak Sofi barusan kerja keras, jadi dia sekarang gerah dan capek…. hehehehe… makanya dia kepengen bersihin badannya. Kan kasian, daripada dia bersihin badannya sendiri, kan lebih baik diladenin sama pak Tatang… hehehh…”
“Maksud bapak?” tanya pak Tatang masih kebingungan.
“Maksudnya ya tolong pak Tatang ngelapin tubuhnya mbak Sofi, terutama bagian lubang tempik sama silitnya itu. Gimana pak Tatang?”
“Haaaaa, bapak beneran?” tanya pak Tatang tidak percaya.
“Beneran… sudah, nggak usah banyak omong… bapak mau ga?” tanya pak Tan.
“Mauuu… mau… iya pak… mau….” sorak pak Tatang.
“Ya udah sana…” pak Tan menyahut.
“Ayoooo, sini mbak Sofi… cah ayuuu…. biar bapak ngelapin tempikmu” seru pak Tatang kegirangan.
Aku hanya menunduk. Tapi badanku sudah terlalu lemah, sehingga aku hanya bisa pasrah saat pak Tatang menggandengku menuju kamar mandi. Ia pun melucuti seluruh sisa pakaianku termasuk jilbabku, sehingga aku telanjang bulat. Dengan lap basah, ia ia mulai membasuh tubuhku dari ujung kepala hingga ujung kaki. Saat menggosok liang vaginaku, ia pun berkomentar..
”Wahhhh, tempiknya mbak Sofi ini masih sempit yah” sambil jarinya meyentil-nyentil klitorisku.
“Beda sama tempiknya lonte lokalisasi.. udah pada lower”
Aku hanya terdiam sambil menahan tangisanku. Pak Tatang memelukku dari belakang. Satu tangannya meremasi payudaraku, sedang tangan lainya sibuk menggosok vaginaku.
“Mbak, yang bagian dalem tempik mbak belum dibersihkan, biar kontol bapak nanti yang gosokin bagian dalem tempiknya mbak… hahahaha”, kata pak Tatang.
Pak Tan berdiri di pintu kamar mandi senyum-senyum melihat ulah pak Tatang kepadaku.
“Kontol bapak udah ngaceng niyy. Wahhh… mimpi apa bapak semalem.. selama ini bapak cuma mbayangin ngentu mbak Sofi… impian bapak jadi kenyataan”
“Pak Tatang, itu jilbabnya dipakein lagi. Lebih ngacengin kalo make jilbab”
“Siapp bosss…” kata pak Tatang.
Setelah selesai membersihkan diriku, aku pun disuruhnya lagi memakai jilbab, namun dengan tubuh yang telanjng bulat. Kini telah kukenakan jilbab warna kremku yang masih ada bercak-bercak sperma pak Tan.
“Pak Tatang, ini uang buat pak Tatang” Pak Tan mengeluarkan uang seratus ribuan dan diberikan pada pak Tatang.
“Syaratnya, pak Tatang harus tutup mulut tentang rahasia di kantor ini… ya, sekarang, pak Tatang boleh nikmatin mbak Sofi sepuasnya.
“Siap bossss” kata pak Tatang.
Pak Tatang mendorongku ke sofa di ruang pak Tan. Tanpa basa-basi ia pun mengeluarkan penisnya yang berukuran 20 cm. Dengan kasar ia menarik jilbabku hingga kepalaku mengarah ke penisnya.
“Ayo,dimut mbak… kontolnya bapak sudah lama nggak dibasahin nih…” kata pak Tatang disambut dengan tawa pak Tan.
Tanpa aku sadar, pak Tan telah datang dengan membawa sebuah handicam untuk merekam persetubuhanku dengan pak Tatang.
“Hehehe, kamu memang cocok jadi bintang bokep. Apalagi bokep cewek berjilbab hehehehe…”
“Mhhhh… oukhhhhh……” kepalaku yang berjilbab itu maju mundur mengulum penis pak tatang yang keras.
Laki-laki duda berusia 50 tahun itu nampak merem melek menikmati kulumanku. Ia duduk di sofa, sedangkan aku kini tersimpuh di lantai ruang itu.
“Ohhh… mbak Sofi… ohhhh… kuluman mbak lebih enak dari lonte pelabuhan hhhhhh… mhhhh..”
Setelah puas dengan mulutku, pak Tatang menyuruhku untuk terlentang di sofa. Dengan rakus, ia pun mengulumi payudaraku, dan menggigit-ggit putingnya yang mungil kecoklatan itu…
“Owhhhh… mhhhh… pak Tatang…. sakkkittttt….”
Pak Tatang semakin liar, mengulum putingku. Satu tangannya memilin-milin payudaraku yang lain, sedang tangan satunya lagi memainkan klitorisnya. Kini aku merasakan kegelian, kurasakan jari-jari pak Tatang menusuk-nusuk liang vaginaku.
Pak Tatang kemudian melebarkan kedua pahaku dan blessssssssssssssssss…. penis pak Tatang pun terjepit dalam liang nikmatku. Tubuhku terguncang-guncang, sementara tangan pak Tatang sibuk memilin-milin putingku.
”Oohhhh, mbak Sofi…. tempikmu enak banget….. bapak belum pernah ngrasain tempik kaya punya mbak Sofi…”
Tiba-tiba pak Tatang menghentikan genjotannya, dan menarik penisnya. Ia membalik tubuhku hingga tengkurap, lalu menyuruhku menungging. Aku hanya pasrah mengikuti arahan pak Tatang.
Dalam posisi menungging, sekali lagi pak Tatang menyodokkan penisnya dalam liang nikmatku. Dengan sodokan-sodokanya yang keras, tubuhku pun terguncang-guncang. Tangannya meremasi payudaraku dan sesekali menampar paha dan pantatku hingga terasa pedih. Aku diperlakukannya seperti seekor kuda tunggangan atau sebuah boneka seks. Aku hanya bisa pasrah menerima perlakuan itu.
“Mhhhh,… tempik lonte jilbaban ternyata enak… mhhhh…ouhhhh” racau pak Tatang saat penisnya terjepit dalam liang kenikmatan.Cerita Sex Terbaru
Pak Tatang yang telah lama menduda, dan selama ini memuaskan hasrat seksnya dengan pelacur pelabuhan, yang tentu saja tua-tua dan tidak higienis. Kini penis pak Tatang berkesempatan untuk menikmati liang vagina seorang wanita muda berjilbab, yang liang vaginanya selalu terjaga dan terawat. Bahkan pria kaya dan tampan pun belum tentu kuijinkan untuk bisa menjepitkan penisnya dalam lubang vaginaku, kecuali menikahiku, namun kini, seorang pesuruh kantor yang tua malah berkesempatan menikmati liang vagina miliku dengan gratis… ohhhhh… nasibku….
Bukan hanya liang vaginaku, penis pak Tatang pun kini telah merasakan pula jepitan lubang anusku. Kali ini tidak terlalu sakit… justru anehnya, akupun mulai menikmati permainan pak Tatang.
Pak Tatang menarik penisnya, lalu menarik jilbabku hingga kepalaku mendekat kearah penisnya. Tangan satunya sedikit mencekik leherku, sehingga mulutku terbuka, dan
“Akhhhhhh….” teriakan pak Tatang saat orgasme.
Crotttt… croootttttt… croottttt…. cairan putih hangat masuk seluruhnya ke mulutku. Bukan hanya itu, pak Tatang pun menyuruhku untuk menelan semua spermanya.
Hueekkkkkkk…. rasanya muak sekali. Namun aku terpaksa nampak sisa-sisa sperma mengalir dari sela-sela bibirku, hingga menambah noda di jilbab kremku. Sisa-sisa sperma yang ada di lantai dan sofa pun harus kujilati pula.

Baca JUga Cerita Seks Sepupuku

Semua adegan itu direkam oleh pak Tan. Pak Tan mengancam, jika aku melaporkan kejadian ini pada polisi, atau tidak mau menuruti kehendaknya, maka video itu akan tersebar. Kejadian di kantor saat itu barulah sebuah awal penderitaanku. Pak Tan ternyata menjualku pada para pria hidung belang, bukan sekedar untuk membayar hutangku, namun juga untuk membiayai bironya yang hampir bangkrut itu. Dengan jilbab di kepala dan wajahku yang keibuan, banyak bos-bos yang rela merogoh koceknya dalam-dalam untuk diberikan pada pak Tan, demi memperoleh kesempatan menjepitkan penisnya ke dalam liang vagina dan anusku, dengan tetap mengenakan jilbabku. Aku heran, beberapa orang yang memakaiku justru lebih suka menganalku disamping menyodok vaginaku.
Ramuan keluarga yang aku gunakan membuat lubang anusku selalu sempit, bersih dan tidak berbau busuk. Bahkan lebih ‘menggigit’.
Bahkan pak Tan pernah sekedar iseng mengumpankanku pada sekelompok supir truk yang sedang mabuk, sehinga aku disetubuhi beramai-ramai di atas bak truk. Dia memasangiku kamera kecil, sehingga ia bisa merekamnya dari mobilnya yang parkir di suatu tempat.
Lain waktu, aku akan mengungkapkan pengakuanku ketika di pakai oleh salah seorang anggota DPRD di sebuah villa di daerah pegunungan.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Rayuan Kakak Temanku

Cerita Sex Terbaru Rayuan Kakak Temanku

Cerita Sex Terbaru | Perkenalkan namaku Ryo, usiaku saat ini 24 tahun. Cerita sexku ini berawal saat aku sering maen kerumah temenku yang bernama Cipto. Temenku ini orangnya baik, suka menolong tapi orangnya cuek. Dia dirumah hanya tinggal berdua dengan kakaknya sendiri karena kedua orangtuanya merantau di Sumatra. kakaknya bernama Tessa, orangnya gak terlalu cantik siih tapi memiliki payudara yang enak dipandang. Tessa mempunyai perawakan berkulit sawomatang, rambut pendek sebahu, tinggi sekitar 160cm, yang menarik adalah payudaranya yang cukup besar, kutafsir sekitar 36B.
Tessa selalu berpakaian seksi jika sedang berada dirumah. Kadang memakai baju tidur yang sangat menerawang, kadang memakai kaos ketat dengan setelan rok sangat pendek. Tessa pun tanpa risih berpakaian seperti itu di depan teman-teman adiknya. Sikapnya pun sama persis seperti adiknya yaitu sangat cuek banget.
Suatu malam saat aku sedang bengong dirumah aku berpikiran untuk maen ketempat Cipto, dan akupun langsung beranjak pergi kerumah temenku tersebut. Sampai dirumah Cipto sepi tapi pintu rumahnya terbuka. Lalu aku langsung masuk gitu aja di dalam rumahnya (aku sudah biasa kalo maen rumah Cipto aku langsung masuk gitu aja karena aku sudah sangat akrab dengan Cipto). Sejenak aku kaget melihat Tessa (kakak temanku) hanya menggunakan handuk yang dilipatkan dibadannya, terlihat seperti abis mandi, lalu kusapa Tessa.
“Abis mandi ya kak” tanyaku
“Iya niieh” jawabnya
“malam-malam gini kok mandi siih kak” tanyaku kembali
“Iya gpp donk,abisnya gerah banget siih” sahutnya
“Cipto ada kak” aku iseng menanyakan adiknya
“Gak ada, dia dari tadi siang pergi belum pulang” jawab Tessa
Tahu kalo Cipto gak dirumah aku bergegas lekas pamitan untuk pulang.
“yaudah kak aku pulang dulu ya kak”
Tapi jawaban Tessa membuatku kaget.
“Eeehh… ngapain buru-buru pulang, gak mau maen sini dulu” ucap Tessa
“kan Cipto gak ada kak, lalu aku mau ngapain kak” tanyaku membodohi
“Disini dulu aja deeh temenin aku nonton DVD, aku ada film baru hlooo, tapi kalo gak mau ya gak papa siiih” ujar Tessa
“Iya kak aku temenin lagian aku juga gak tau mau kemana ni kak, temen-temen juga pada pergi semua kok”

Lalu aku masuk keruang tengah didepan tv dan Tessa mengambil kepingan DVD dikamarnya. Tak berapa lama Tessa kembali dari kamar tapi Aku sangat kaget sekali melihat Tessa masih menggunakan handuk dan tidak ganti baju, lalu aku bertanya.
“Kakak gak ganti baju”
“Gak ahh panas” jawabnya manja

Aku berucap dalam hati, gilak mana tahan kalo situasinya seperti ini, nonton DVD bareng sama cewek yang hanya menggunakan pelindung handuk saja. Tanpa lama penisku langsung terasa sangat kencang. Kemudian Tessa menunduk memasukan kaset DVD tersebut. Aduhaaaaiiii indahnya terlihat jelas pemandangan yang sangat menarik pantat putih mulus terpampang jelas didepan kedua mataku. Akupun tak kuasa menahan, penisku langsung menjulang keras sekali tapi aku berusaha menutupinya dengan bantal sofa.
“jangan ngintip hlo Ren” ucap Tessa
Dengan tergagap gagapakupun menjawab “ eenn…eeennn….gggaaaaak kok kak”
“lha terus kenapa itunya ditutupi pake bantal” ucap Tessa
Akupun dengan gagap menjawab “eeenn…eennn…gaaak papa kok kak”
“Beneran gak pap” goda Tessa
“iyha kak beneran gak pap kok”jawabku dengan menahan penisku yang udh sangat tegang.Cerita Sex Terbaru

Setelah Tessa selesai memasukkan kaset DVD nya tersebut munculah sebuah film yang membuat aku kaget. Ternyata film tersebut adalah film porno. “Oooohhh my good” ucapku dalam hati. Lalu Tessapun berkata.

“biasa aja Ren, gak papa kok, kamu juga sering nonton film kayak gini kan”???
“ kadang-kadang siiih kak kalo lagi pengen” jawabku
“lha terus kalo pengen terus kamu ngapain Ren”
“Ya gak ngapa-ngapain kak orang aku juga jomblo kok kak jadi kalo habis nonton ya udh selesai gitu ja kak” jawabku membodohi dan sok lugu
“kamu mau nggak kayak gitu sama aku” ajak Tessa sambil menunjuk film tersebut
“Aaaahhh kakak bias aja, masak iyha kakak mau seperti ……”

Belum selesai aku menjawab Tessa pun langsung mencium bibirku, awalnya aku kaget dan akhirnya akupun membalas ciuman Tessa. Kami saling berpagutan, lidah Tessa mulai ngajak bergerilya kerongga mulutku, akupun meladeninya. Semakin lama kita ciuman semakin bergairah ciuman Tessa. Tangan Tessa pun tak bias diam, Tessa langsung memegang kemaluanku yang sudah tegang. Diremas-remasnya penisku, dan akupun mulai menciumi leher Tessa, merambat sampai belakang telinga, sampai dibelakang telinga ternyata Tessa mendesah (kini aku temukan titik lemah Tessa,ucapku dalam hati). Tingkah Tessa makin gak karuan, Tessa langsung membuka celana dan celana dalamku dan munculah penisku yang sudah tegang sedari tadi. Langsung saja Tessa mengulum penisku dengan lahapnya. Akupun mendesah kenikmatan “Oooohhhhh….Kak….Nikmat….Kak…..” . Tessapun dengan ganas terus mengulum penisku.
4 menit berselang aku menarik Tessa dan mendudukannya disofa, aku membuka handuk penutup tubuhnya itu dan membuka lebar-lebar kedua paha Tessa. Terlihat memek yang sangat bagus sekali, utih, bersih dengan rambut yang berbentuk segitiga menghiasi vagina Tessa. Langsung saja aku menjilati klitoris Tessa dan Tessa pun mendesah tanda Tessa menikmatinya. Aku terus menjilati memeknya yang ranum itu, lidahku mulai masuk dalam vagina Tessa “Oooouuuuggghhhhh….Reeennn….teeeerruuuusss…Reeeennn….Niiiiikkk…Maaatttt… Ren… Tessa mendesah saat kujilati vaginanya. Sambil menjilati klitoris Tessa jarikupun kumasukan dalam vaginanya sambil kutusuk maju mundurkan dan Tessapun mengerang kenikmatan. 3 menit sudah aku menjilati vagina Tessa terasa tubuh Tessa bergetar dan “AAArrrrrrrggghhhh….aku…keluar..Reeeen….” ucap Tessa. Tessa orgasme untuk yang pertama. Aku rasakan ada cairan yang keluar dari vagianya. Rasanya asiin asiiin gimana gitu,nikmat siih pikirku.
Kemudian aku berdiri dan mengarahkan penisku ke bibir memeknya yang sudah basah itu, dan tak pakai sulit akhirnya kontolkupun Masuk “Blllleeeeeesssssss” penisku masuk semua kedalam memek Tessa. Tessapun mendesah “Aaaahhhh….Enak…Reen…Yang cepet Reeen” kata Tessa. Akupun langsung bergerak dengan cepat memaju mundurkan penisku. Desahan demi desahan keluar dari mulut Tessa. Aku semakin bersemangat memompanya. Sambil terus memompa aku melihat wajah puas terliahat diwajah Tessa.Cerita Sex Terbaru
5 menit sudah aku diatas Tessa memompanya dari atas kemudian aku membalikkan tubuh Tessa. Kali ini aku membuat Tessa nungging dan langsung aku masukan penisku kedalam memek sempit Tessa. Kosodok memek Tessa secara keras sampai terdengar “Plluuuuuk…Plluuuuuk….Pluuukk” suara tubuh kita yang saling beradu. Tessa pun mengerang kenikmatan “Oooouuuggghhh…..Reeen…kamu…sangat…hebat….puasiiin aku Reeen” kata-kata yang terucap dari mulut Tessa. Birahiku semakin meningkat, aku terus memompanya dari belakang. 5 menit sudah aku memompa Tessa dari belakang desahan Tessa semakin keras “Ougghh…Ouugghh…Ouugghh…” kurasakan cairan membasahi penisku. Ternyata Tessa orgasme untuk yang kedua kalinya.
Sesaat aku cabut penisku dari memek Tessa dan menyodorkannya kemulut Tessa. Tessapun mengulum penisku kembali. Tak lama Tessa mengulum penisku aku kembali memasukan penisku ke memeknya. Kumaju mundurkan dengan cepat penisku, semakin kupercepat dan sampailah badanku merasa melayang terasa sampai diujung kepala tanda aku akan orgasme lalu kucabut penisku dan mengarahkannya ke perut Tessa…
“croooot…crooottt….crooot…crroooottt….crroottttt” spermaku muncrat dengan banyaknya membanjiri perut Tessa. Akupun terkulai lemas, aku mencium bibir Tessa sambil tidur disamping Tessa dengan nafas yang terengah-engah. Tessa mengambil tisu dan membersihkan spermaku yang ada di perutnya. Kemudian kami bersantai sejenak dan Tessapun berbisik.

Baca JUga Cerita Seks Tukeran Pasangan

“Makasih ya Ren,kamu udah puasin aku” ucap Tessa
“Iyha sama-sama kak,aku juga puas kok kak” jawabku
“kapan-kapan kita main beginian lagi ya Ren” ajak Tessa
“Iyha kak, tapi aku gak mau main disini kak takut ketahuan Cipto” jawabku
“hahaha,,iya gampang nanti,kita kan bias keluar mencari tempat yang nyaman kan, gak usah kuatir deeh Ren” jawab Tessa dengan tertawa
“OKE..deeh kak” jawabku sambil mengecup bibir Tessa.

Tak lama akupun memakai pakaianku dan aku langsung pulang dengan rasa yang sangat bahagia dan puas sekali. Setelah itu aku dan Tessa (kakak temanku Cipto) sering ketemu diluar untuk melakukan kembali hubungan intim. Ternyata Tessa adalah cewek yang hyper sex, dia sering masturbasi sendiri kalo sedang sange dirumah. Semua itu aku ketahui setelah beberapa kali melakukan hubungan intim dan Tessa pun bercerita tentang kebiasaanya. Kejadian seperti ini masih berlangsung sampai sekarang cerita ini kutulis.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Si Dina

Cerita Sex Terbaru | Amar adalah sosok seorang teman yang aku kenal paling selama ini, dia sangat peduli dengan keadaan temannya yang lagi terkena musibah. Dia tidak pernah membeda-bedakan dalam memilih teman tapi kalau menurutku dia lebih memilih bergaul dengan yang setara ekonominya, dia berpikiran kalau yang setara pasti lebih saling menghormati. Amar ini sudah mempunyai istri dan seorang anak perempuan. Istri Amar ini lebih muda dari Amar 5 tahun. Namanya Dina, orangnya cantik, putih bersih, badannya ideal dengan tinggi sekitar 167cm dan berat badan sekitar 60kg, terlihat tubuhnya begitu molek.

Cerita Sex Terbaru Si Dina
Ceritanya begini, namaku Burhan, aku berteman dengan Amar saat aku sekantor sama dia disauatu perusahaan swasta dikotaku tinggal. Awalnya aku berteman seperti biasa dengan Amar, sampai pada akhirnya aku merasa nyaman berteman dengannya sehingga aku sering maen kerumahnya, hamper setiap malam selepas pulang kerja sekitar jam 9 malam aku selalu berkunjung kerumahnya untuk sekedr ngopi dan ngobrol-ngobrol saja sampai larut malam. Saat aku mulai sering maen kerumah Amar saat itu juga aku juga akrab dengan istrinya Amar yaitu Dina. Kami sering ngobrol bertiga dengan candaan-candaan biasa. Biasanya siih banyak teman-teman juga yang maen kerumah Amar tapi semakin lama semakin berkurang, mungkin pada merasa bosan, tinggal aku saja yang masih sering maen kerumahnya hingga aku dan istrinya pun sudah semakin akrab saja.
Setelah beberapa bulan kita sebagai teman sekantor karena suatu masalah akhirnya kita berdua (aku dan Amar) keluar dari kantor tersebut. Tapi Amar langsung mendapatkan pekerjaan lainnya, sementara aku masih saja naganggur. Walaupun aku dan Amar sudah tidak sekantor lagi tapi setiap malam aku masih sering maen kerumahnya dan bisa dipastikan hamper setipa hari. Pertemanan kitapun berjalan dengan apa adanya, aku juga berteman bbm dengan Dina, ketika Amar kerja kita juga sering bbm’an tanpa sepengatahuan Amar hanya untuk menghibur Dina yang gak ada kegiatan dirumahnya.
2 bulan Amar bekerja, terjadi pengurangan pegawai secara besar-besaran dan ternyata Amar juga terkena pengurangan pegawai tersebut. Jadilah sekarang Amar menganggur. Mulai inilah aku setiap hari selalu berkumpul dengan Amar dan istrinya dan anak perempuannya yang masih kecil, sekitar 6 tahunan. Makin lama aku memandang Dina makin seksi sekali, tubuhnya semakin semok. Mungkin karena dipompa sama Amar setiap malam. Aku beruasaha menolak gejolak perasaanku kepada Dina, aku selalu berusaha menahannya. Aku maish bersikap biasa saja, tapi aku selalu mencuri-curi pandang kepada Dina karena Dina sering memakai pakaian yang seksi kalau dirumah. Aku sering melihat Dina hanya menggunakan daster diatas lutut tinggi, kadang juga hanya memakai hotpen saja, sehingga terlihat jelas lekuk tubuhnya yang angat eksotis.
Payudaranya siiih aku lihat gak besar dan bahkan bisa dibilang kecil, aku tafsir sekitar 32B saja, sekitar satu genggaman tangan laki-laki dewasa saja, tapi terlihat sangat letat dan mungil menonjol dari pakaian strit yang ia gunakan sehari-hari. Aku jujur makin hari aku melihat penampilan Dina aku menjadi nafsu sama dia, aku ingin sekali berhubungan Sex dengannya tapi semua itu aku anggap tidak mungkin karena dia adalah istri teman baikku sendiri. Hingga suatu hari terjadi juga yang aku pikirkan.
Waktu itu Amar yang telah berkeluarga tidak mungkin jika nganggur terus-terusan, maka ia berusaha melamar kerja disemua bidang. Akhirnya kurang lebih seminggu Amar mendapakan panggilan di Jakarta dan akhirnya keterima kerja disana. Aku yang mengantarkan Amar untuk berangkat keterminal beserta juga dengan istri dan anaknya. Saat aku mengantar Amar, aku dipesani Amar untuk membantu menjaga istrinya yang waktu Amar pergi istrinya tinggal dirumah orang tuanya, aku diminta untuk mengawasi setiap gerakan istrinya, dan aku menyanggupinya. Amar berjanji pada anak dan istrinya setiap 2 minggu sekali dia akan pulang, dan aku juga diminta untuk selalu menjemputnya diterminal saat dia pulang, aku pun sebagai teman pasti menyanggupinya. Dan berangkatlah Amar menuju kejakarta.
Dan sejak saat itulah terjadilah kisahku dengan Dina istri Amar. Setiap hari aku selalu bbm’an dengan Dina dengan berawal dari bercanda-candaan saja. sempat juga aku maen kerumahnya saat Dina mengantarkan anaknya kesekolah, waktu itu anak Dina sudah TK. Selesai mengantar anaknya sekolah Dina pasti selalu pulang rumahnya untuk sekedar membersihkannya. Sementara aku sendiri ini masih saja menganggur, jadi aku bisa saja kapan saja mengawasi kegiatan Dina.
2 bulan Amar pergi semuanya berjalan lancar-lancar saja, hingga menginjak bulan ketiga Amar menjadi jarang pulang, aku mengetahui itu dari cerita Dina. Hingga sekarang aku sering menemui Dina dirumahnya saat dia membersihkan rumahnya, hanya untuk menenangkan pikiran Dina yang sedih akibat perubahan sifat dari suaminya. Siang itu aku datang menemui Dina dirumahnya, lalu kamipun ngobrol seperti biasa, Dina bercerita dengan sedih. Aku menjadi bingung, sementara saat itu aku melihat Dina menggunakan pakaian yang seksi. Aku menjadi bingung antara Dina yang sedih dan juga aku yang sudah bernafsu.
Kemudian aku menenangkannya pikiran Dina, aku berniat mengajaknya tour club motor untuk sekedar mencari hiburan agar Dina sendiri tidak suntuk dirumah terus tanpa hiburan. Dan Dina pun menyetujuinya tapi Dina bingung harus beralasan apa kepada suaminya saat pergi tour, aku bilang gak usah bilang tinggal anak kamu titipkan saja dirumah ibu kamu lalu kamu alasan mau pergi dengan temanmu dan nginep, gitu aja kan beres, Dina lalau mengangguk tanda dia setuju. Sabtu itu tiba, aku janjian sama Dina kalau aku akan menjemputnya disebuah supermarket kecil jam 3 sore, akhirnya persis jam 3 aku menjemputnya dan lalu bergegaslah aku untuk tour club motor tersebut.Cerita Sex Terbaru
Sore itu Dina menggunakan pakaian yang sangat seksi, dia menggunakan jaket stritnya dan hanya menggunakan legging kremnya saja. Terlihat sangat besar bongkahan pantat Dina. Saat membonceng tak kusangka Dina terus berpegangan memelukku dari belakang dengan mesranya, aku pun diam saja karena aku juga menikmatinya. Saat diajalan aku hamper saja menabrak pengendara jalan lainnya, aku terpaksa mengremnya secara mendadak. Dan terasa tangan Dina menyentuh penisku yang dalam sekejap langsung berdiri tegang. Tapi dalam hatiku masih deg deg’an karena mau nabrak tadi. Akhirnya setelah kami agak merasa tenang akupun melanjutkan perjalanan, dan dalam perjalanan aku mengobrol dengan Dina.
“Maaf ya Ta, tadi mau nabrak”
“gak papa kok mas, yang penting kangak nabrak”
“Iyha siiih tapi aku gak enak sama kamu, karena kamu jadi kaget dan takut”
“gak papa kok mas, sekarang udah gak deg deg’an lagi kok”
“Eeeehhh maaf ya mas tadi aku gak sengaja pegangnya” ucap Dina
“Aaahhh gak papa kok Ta, aku malah seneng kali jika kamau pegang beneran” jawabku sambil ketawa
“Aaahh mas Burhan bisa aja, nanti bisa gawat kalau aku pegang senjata mas,hehe” ucap Dina sambil sedikit ketawa
Waaah ada sedikit sinyal niiihh pikirku “Ya kalau gawat ya nanti aku temenin deeh biar gak takut lagi” jawabku sambil ketawa lagi
“Aaaaahhhhh mas Burhan deeeh” jawab Dina sambil menyaplek pundak aku

Kami terus melakukan perjalanan, dan terasa malam pun tiba, tapi jaraknya masih lumayan jauh. Aku terus berkendara dan semakin kupercepat gasku biar cepet sampai acara tour itu. Jam menunjukan pukul 20.00, aku sudah sampai tempat tour, dan suasana disana sangat ramai sekali, tak terhitung ungkin bisa ribuan orang dang dari berbagai kota di Indonesia. Lalu akupun memarkirkan motor dan mengajak Dina untuk mencari makan, karena dari tadi perjalanan belum makan. Menujulah aku dan Dina kesebuah warung makan yang ada ditempat tour itu.
Sambil kita makan kita juga menikmati music dangdut yang disajikan oleh panitia tour. Setelah kita makan aku mengajak jalan-jalan Dina untuk mencari klenik-klenik dari motor, tapi baru saja menginjak depo klenik Dina menepuk pundakku.

“Mas aku kebelet pipis, anterin aku yuuuk mas”
“Disini jauh dari pombensin Ta, emang kamu mau pipis dikebon Ta” ucapku
“Yam au gimana lagi mas, aku sudah kebelet banget mas, ayo cepet mas, bawa aqua ya as buat bersihin nanti” pinta Dina
“Ayolah kita cari tempat” ajakku sembari menggandeng tangan Dina

Setelah aku muter-muter aku melihat ada rumah kosong tak jauh dari tempat acara tour “Naaahhh itu ada tempat kosong Ta, yoook kesitu aja daripada lebihjauh lagi” ajakku. Lalu aku menggeret tangan Dina yang sudah dari tadi menahan untuk kencing dan beberapa detik sampai juga, aku mengajak kebelakang rumah kosong itu.

“udah sana buruan pipis, nanti keburu ngompol hlo Ta” kataku
“Temenin mas, aku takut kalau sendirian, disitu kan gelap banget mas” ujar Dina
“Udah ni aku senterin pake HP dari sini, gak papa tenang aja gak usah takut ada aku disini”jawabku kayak pahlawan

Kemudian aku mengambil HP ku dan menyalakan senternya dan Dina “Mas jangan ngintip yaaa”. “Iyha tenang aja paling juga sedikit kok” jawabku bercanda. Setelah itu Dina langsung memlorotkan celana legging yang ia kenakan, terlihat sangat putih sekali pantat Dina dari kegelapan, aku menengak-nengok melihat suasana aman atau tidak, sekira aman aku akan berusaha mencumbu Dina malam itu juga “pikirku dalam sekejap”. “Suuuuuuuuurrrrrrrrrrrr………” suara air kencing terdengar Dina sangat keras sekali. Aku melihat Dina mulai membuka aqua untuk mencuci vaginanya yang habis kencing tadi. Dan tak terasa ternyata penisku juga sekarang sudah mulai tegang. Setelah Dina selesai membersihkan vaginanya dan mau memakai celana leggingnya, aku langsung saja menyergapnya dari belakang dengan keadaan celana Dina masih terbuka dibawah lutut.

“Mas apa-apaan ini mas, mas mau ngapin aku” ucap Dina
“Aku sudah horni sama kamu dari tadi saat melihat pantatmu Ta, aku minta itu kamu ya Ta” jawabku

Tanpa menunggu jawaban dari Dina lagi aku langsung melumat bibir tipis Dina, pertama Dina melakukan perlawanan. Sebentar aku menciumi bibir Dina tanganku langsung memegang vaginanya yang sudah terbuka, langsung aku memegang klitoris Dina dan aku mainkan “Aaaaahhhhhhh…..Maaassss…Jaaaaa…Nggaaaaannn….Maaassss” ucap Dina. Tapi aku dengan tidak peduli masih terus memainkan klitoris Dina dan sekarang aku mulai memasukkan jari tanganku kedalam memek Dina “Aaaarrggghhh…..Maaassss…Sakiiiit Maaasss” desah Dina. Karenaaku sangat bernafsu maka aku mengocok memek Dina dengan cepat sekali.

Kegelapan malam yang ditererangi lampu bolep 2 what itu menjadi suasana yang reman-remang tanpa menunggu lama setelah aku mengobok-obok memek Dina, aku langsung membuka celanaku dan membuakanya sedikit dan keluarlah penis besarku yang berukuran panjang sekitar 17cm dan berdiameter 5cm itu. Dengan sedikit memaksa aku langsung menundukkan tubuh Dina dan aku langsung mengujam memek Dina dengan penis besarku yang sudah tegak kencang “Bleeeeeesssssss” penisku masuk semua ke dalam memek Dina.

“Oooooouuuuhhhhh,,,,Maaassss…Ooooouuuuhhhh….Pelaaaan…Maaassss” desah Dina ketika aku menyodokan penisku dari belakang. Semakin lama aku semakin mempercepat gerakanku “Sluuuuuppp….Sluuuuup….Sluuuupppp” bunyin benturan badan kita. aku sudah nafsu dari tadi tak kuasa menahannya terus memompa Dina semakin cepat, tak berapa lama tubuh Dina terasa bergetar dan “Ouuuuuhhhh….Maaaassss…..Akkkkk…..Akkkkkuuuuuuu….Keluaarrrr….Mas…..” rintih Dina. Dan aku juga merasakan ada sebuah cairan nyemprot penisku yang masih standbay dalam memek Dina.Cerita Sex Terbaru

Setelah Dina sudah keluar aku mencabut penisku dari memek Dina lalu aku arahkan ke muka Dina, aku memintanya untuk mengulum penisku. Dengan aku berdiri dan Dina jongkok, Dina langsung mengulum penisku yang sedari tadi aku kocok dalam memek Dina belum terasa tanda akan orgasme. Karena kau tak sabar dengan kuluman Dina kemudian aku memegang kepala Dina dan kemudian aku memaju mundurkan peniskan didalam mulut Dina, hingga Dina tersedak karena penisku masuk terlalu dalam. Aku mengambil jaketku dan aku dudukan Dina diatas jaketku, aku menidurkan Dina. Aku mulai lagi memasukkan penisku ke dalam memek Dina.

“Plooook…..Ploooookkkk….Ploooookkkkk…..” aku langsung dengan cepat memompa memek Dina hingga terdengar benturan tubuh kita. “Oooooouuuhhh….Maaassss….Oooouuuuhhhh….Maaasssss” Dina terus mendesah kenikmatan, aku juga merasakan kenikmatan. Memek Dina yang sudah beranak satu masih terasa sempit seperti para gadis-gadis. Aku semakin bernafsu. Setelah kurang lebih 15 menit aku memompa memek Dina, aku merasakan kalau aku akan orgasme dan aku langsung mencabut penisku dan aku arahkan kemulut Dina, dan aku kocok sebentar penisku dan akhirnya “Crooooot….Crooooot…Crooooot…Croooooottt….Croooottttt…” banyak sekali pejuh kentalku menyemprot muka Dina, bahkan ada sebagian pejuhku yang masuk kedalam mulut Dina.

Baca JUga Cerita Seks Tukeran Pasangan

Setelah pejuhku habis keluar, aku mengarahkan penisku kemulut Dina, aku ingin Dina membersihkan sisa pejuh yang masih nempel dipenisku dengan mulutnya. Dina pun mengulumnya hingga penisku bersih. Lalu aku mengambil tisu milik Dina yang ada didalam tas, dan aku membersihkan pejuhku yang kececeran di muka Dina. Dan aku menyuruh Dina untuk membersihkan mukanya dengan aqua yang masih tersisa tadi.

Setelah itu kami kembali ke acara seperti biasa, sempat aku mengucapkan “Ta aku minta maaf ya, tadi aku khilaf, aku sudah nafsu banget Ta ngelihat kamu membuka celana kamu”. Tapi Dina diam saja tidak menjawabnya. Setelah acara selesai aku mengajak Dina untuk pulang tapi aku tidak pulag langsung karena waktu sudah larut bahkan dini hari, maka aku mengajak Dina untuk menginap disebuah motel sederhana. Kemudian kami masuk di motel tersebut dan akhirnya kembali aku mnyetubuhi Dina. Kali ini tempat, suasana yang nyaman maka kmai lebih menikmati persetubuhan itu, hingga akhirnya aku dan Dina tidur pulas dengan bugil.

Samapi keesokan harinya sudah siang pukul 10, kami langsung mandi, dan tak lupa waktu mandi kami juga melakukan hubungan Sex lagi sebagai perpisahan. Dan setelah semua selesai akhirnya kami pulang kerumah, dan setelah kejadian itu aku dan Dina menjadi tidak akrab seperti dulu. tapi aku masih bersikap biasa saja didepan Amar. Sungguh hubungan Sex yang sangat istimewa dlam hidupku.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.