Penganti Suamiku

Cerita Sex Terbaru | Sejak pacaran dengan ko Yayan aku sudah mengenal betapa nikmatnya Sex bebas. Kebetulan aku
dank o Yayan mempunyai sifat yang sama yaitu sama-sama suka melakukan hubungan Sex dengan
berbagai fantasi. Dalam berhubungan Sex ko Yayan tak segan-segan mengeluarkan spermanya
didalam rahimku tanpa memiliki rasa takut aku hamil. Dan aku pun yang sudah menikmati
persetubuhan dengan ko Yayan pun tak menolak jika ko Yayan mengeluarkan spremanya didalam
liang rahimku. Aku dan ko Yayan sudah berpacaran 3 tahun hingga kini akhirnya ko Yayan
menikahiku.

Cerita Sex Terbaru Penganti Suamiku
Sampai lupa, perkenalkan namaku Rere, saat ini aku berusia 25 tahun, aku keturunan china
karena itu aku memiliki kulit putih bersih, dan juga cirri khas mataku agak sipit, namun
aku memiliki hidung yang mancung. Setelah setahun aku dinikahi ko Yayan bentuk lekuk
tubuhku juga gak berubah, aku masih memiliki tubhyang langsing dan juga gairah Sex yang
masih membara meskipun sudah sejak pacaran aku sudah melakukan hubungan Sex dengan ko
Yayan. Ketika menikah hubungan Sex kami pun juga gak berubah, malah bisa dikatakan lebih
HOT karena kita sama-sama Hyper Sex nya.
Namun semuanya sekejap berubah ketika ko Yayan suamiku konsultasi kedokter tentang
kesuburan air maninya, karena sudah setahun menikah dan setiap berhubungan juga
dikeluarkan didalam namun sampai sekarang aku gak bisa hamil. Malam hari ketika mau tidur,
suamiku terlihat murung tak seperti biasanya yang snagat bergairah sekali. Aku pun
menanyakan kenapa suamiku tiba-tiba murung begitu, nmaun sejenak suamiku diam tak menjawab
pertanyaanku. Tapi tak berapa lama suamiku meraih tanganku dan mengatakan “Maaf ya sayang,
menurut dokter spermaku kurang subur, jadi kita bakalan sulit untuk mempunyai anak”. Aku
pun kaget mendengar pernytaan suamiku, namun karena aku sangat mencintai suamiku aku pun
memeluknya sambil berkata “Gak papa kok sayang, nanti jika waktunya tiba kita pasti akan
mendapatkan momongan kok”. Suamiku hanya terdiam mendengar perkataanku, wajahnya masih
terlihat murung, kemudian mendiamkanku dan tidur begitu saja.
Keesokan harinya suamiku besifat sangat aneh sekali, ketika dia mau berangkat kekantor
seerti biasa aku sudah menyiapkan sarapan untuknya. Namun tanpa bilang sama aku untuk
pergi kekantor dan tanpa menyantap sarapan ynag sudah aku hidangkan suamiku pergi begitu
saja. aku sangat sedih dengan perubahan sifat suamiku itu, namun mau gimana lagi. Aku
membiarkannya saja, karna menurutku itu sebuah pukulan baginya. Namun yang aku rasakan
semakain bertambah hari perubahan sifat suamiku semakin jelas. Dia sering pulang larut
malam gak jelas tanpa kabar, pernah juga pulang mabuk. Aku pun menjadi jengkel, karena aku
sudah memberi pengertian pada suamiku namun pengertianku diabaikannya.
Suatu pagi aq terbangun menyusuri perkarangan rumah dan sekitar rumah kami, aq mulai
melihat dan menyadari suasana rumahku semraut, banyak tanaman dan rumput liar tumbuh di
perkarangan rumahku, tanaman dan bunga² kesayanganku mulai banyak yang ayu dan mati,
padahal aq sangat suka bunga². Ternikmat.com aq memutuskan harus mencari seorang tukang
kebun, malam hari suamiku pulang aq segera mengutarakan isi hatikukepada suamiku, tapi
seperti biasanya ditanggapi dengan dingin.
Besoknya pagi-pagi aq memutuskan pergi ke surat kabar harian setempat memasang iklan
“mencari tukang kebun yang berpengalaman”aq mulai gelisah saat sudah memasuki hari ketiga
belum jugaada yang datang melamar menjadi tukang kebun. Esoknya dihari keempat sore
sekitar jam 5 datang seorang bapak yang aq pikir umurnya sekitar 50 tahunan, orangnya
lusuh dan dekil dengan wajah memelas, aq pikir dia adalah pengemis dan segera aq kasih
uang 10 ribu, tapi dia tersenum, bapak itu malah bertanya, apa ini rumah bapak Yayan? iya
jawab saya, ada apa pak? tanyaku berbalik. Bapak ingin bekerja jadi tukang kebun disini
seperti yang terpasang diiklan koran ini nak…Awalnya aq menolak karena penampilannya yang
udah dekil dan bau, tapi ntah kenapa aq kasihan melihat bapak itu, aq bertanya” emang
bapak sanggup bekerja? nama bapak siapa?, jawab bapak itu, nama saya Seno, iya bapak masih
kuat kerja kok nak…hanya saja bapak sekarang belum makan, bapak boleh minta makan?
Setelah berpikir sejenak aq mempersilahkan bapak Seno masuk, aq mempersilahkannya untuk
duduk”tapi bapak punya rumah dimana?tanyaku, Rumah Bapak di Sulawesi, Bapak kesini mencari
kerja, tapi yang ada malah ga bisa pulang lagi ke Sulawesi, bapak ga pnya istri dan anak,
karena semasa muda bapak dihabiskan dengan merantau ke mana mana, bapak suka berjalan
sesuka hati kemana aja, tapi ya beginilah nak, ternyata baak tua dijalan, umur makin hari
makin bertambah, fisik bapak semakin berkurang. Bapak merasa sudah saat nya bapak mencari
pekerjaan yang menetap, maaf kalau oleh berarti bapak harus menginap di rumah ini kalau
anak mengijinkan (kepala pak Seno tertunduk). Aq tidak berani ambil keputusan pak, ntar aq
harus tanya suamiku dulu ya jawabku, sementara bapak malam ini tinggal aja disini, ntar aq
ambilkan handuk, dan peralatan mYayan untuk bapak.Cerita Sex Terbaru
aq segera kembali membawa peralatan mYayan pak Seno dan pak Seno segera membersihkan
tubuhnya, aq mencari cari baju bekas yang sudah lama tidak dipakai suamiku karena
aqmelihat baju pak Seno udah kumal dan tidak membawa baju yang layak dipakai lagi, bila ia
kerja ditempatku tentu ia harus bersih kan pikirku. Pak Seno, ini bajunya ya diganti,
kalau mau dicukur jangut ma kumis pak Seno ini pisau cukurnya ya(aq mngambil pisau cukur
suamiku yang tidak terpakai lagi tapi aq tau masih cukup baru), pak Seno tersenyum
melihatku dan mengambilnya dengan segan, aq bertanya, kenapa pak? kok tersenyum? ada yg
lucu yaaq sambut juga dengan tersenyum”. Ga kok, bapak udah lama ga menerima kebaikkan
seperti ini…ohhhh jangan begitu pak, aq sudah biasa sebagai ruinitas melayanin suami
seperti ini, jadi aq tau keperluan laki-laki seperti apa jawabku singkat.
aq segera menuju ruang tamu menonton televisi sementara pak Seno membersihkan dirinya,
hari mulai malam sekitar jam 19.00 wib, aq mulai menyiapkan makanan. Aq tersenyum melihat
pak Seno telah rapi dan bersih, janggutnya telah tidak ada lagi, tapi kok kumisnyamasih
ada sih pak ? tanyaku? bapak ga percaya diri kalau ga ada kumis ini nak “jawab pak Seno,
aq mempersilahkan dia makan, ayo pak, makan dulu ya, yang kenyang ya” senyumku. pak Seno
mulai menyendok nasi dan gulai kemudian duduk dilantai, aq agak risih melihatnya duduk
dilantai sementara aq duduk dimeja, karena pak Seno tidak mau duduk dimeja sama sepertiku.
Kebiasaanku memakai rok mini atau celana pendek dirumah membuatku tidak sadar kalau
sekarang ada laki² lain dalam rumah ini yang memperhatikanku, sambil makan kami asik
bercerita mengenai riwayat hidup pak Seno, aq baru tersadar dan malu saat melihat sorot
matanya ke bawah meja, saat itu aq memakai rok jeans mini, aq merapatkan kakiku, pak Seno
terlihat maalu karena aq tau arah matanya yang menatap paha dalamku, suasana terasa
mencair dan akrab karena pak Seno pandai membuatku tertawa dan tersenyum saat kami saling
bicara di meja makan walaupun makan telah uasai, pak Seno tetap duduk dilantai.
jam menunjukkan pukul 10 malam, gak terasa ya pak Seno sekarang dah malam, aq mau tdur,
kamar bapak dibelakang ya pak…kami pun bergerak ke kamar kami masing-masing, jam 02 dini
hari suamiku pulang dan lgsung tertidur, besoknya saat makan pagi aq perkenalkan suamiku
dengan pak Seno. tapi seperti yang aq duga ditanggapi dengan hambar dan suamiku langsung
pergi keluar rumah, aq menghela nafas.
aq memutuskan seminggu ini aq ingin istirahat dan santai, aq menelpon ibu-ibu bahwa
seminggu ke depan tidak ada latihan memasak. aq ingin membersihkan isi roumah agar rapi
dan indah, sementara pak Seno tanpa perlu aq suruh-suruh lagi pagi-pagi jam 7 sudah mulai
membersihkan dan merapikan tanaman, memberikan pupuk dan menebang dahan yang lapuk
sementara aq membersihkan rumah. Ternikmat.com aq merasa sangat senang karena ada yang
menemani pekerjaanku di saat-saat penat aq duduk di teras rumah memperhatikan pak Seno
yang sedang bekerja, aq mulai suka dengan pribadi pak Seno yang pandai mencari cerita dan
bahan tertawaan, banyak dari pengalaman hidupnya yang cukup menggelikan dan menakutkan
seperti dikejar preman, pamongpraja, dll, aq jadi larut dalamceritanya, kadang hampir
keluar air mata inikarena sedih, tapi juga kadang karena tertawa terpingkal pingkal.
tapi seperti malam tadi aq perhatikan pak Seno selalu melirik tubuhku , aq memakai celana
sangatpendek sepangkal paha dan tanktop yang apabila menunduk akan terlihat payudaraku,
tentu aq harus menjaga sikap yang sopan. Capek aq segera mYayan dan masuk ke kamar mYayan
dan tidur, dikamar mYayan aq membuka seluruh bajuku dan meletakkannya di ember pakaian
bekas selesai mYayan aq masuk kekamar tidur, aq bisa melihat pak Seno masih sibuk bekerja,
aq tertidur akhirnya.
Aq terbangun jam 4 sore, tidak terasa aq telah tertidur +/- 1 jam, aq lihat pak Seno masih
membersihkan rumput dari daun² kering dan ranting² bekas potongan tadi, pak Seno berjalan
menuju pohon mangga, ohhh tidak aq tidak sengaja melihat dia membuka resleting celananya
dan ia mengeluarkan kejantanannya untuk buang air kecil, awalnya aq malu, tapi aq
penasaran, karena selama ini belum pernah melihat kejantanan laki² lain selain milik
suamiku, aq betul² kaget, milik pak Seno cukup besar pdahal itu pada saat dia buang air
kecil, bagaimana kalau lagi ereksi ya “batinku…aq melihat sampai diaselesai buang air
kecil dan menyimpan kembali kjantanannya dalam celananya.
Penglihatan tadi cukup membuat ku terganggu, selama ini aq belum pernah melihat yang gagah
seperti tadi, belum lagi udah setahun ini aq tidak pernah melakukan hubungan intim dengan
suamiku. Ntah kenapa aq mulai masuk ke kamar mYayan aq ingin membersihkan kewanitaanku
yang mulai basah. dikamar mYayan aq ambil tissue dan membersihkan kewanitaanku,tapi
kemudian mataku menangkap yang lain, aq mlihat ada noda putih di celana dalam dalam ember
cucian ku, aq ambil dan aq lihat lebih dekat, aq atu apa ini pikirku….ini sperma…tapi kan
suamiku ga ada, siapa ya yang buang spermanya di celana dalamku, pikiranku segera tertuju
dengan pak Seno, aq mulai gelisah dan takut.
hari mulai malam, sekitar jam 6 sore mati lampu, aq paling tidak nyaman kalau lampu mati.
Pakk ujannhgg panggilku, pak tolong idupin lampu emergency ya, iya nak “jawab pak Seno,
aqmenunggu tapi lampu emergency ga juga menyala, napa sih pak, kok belum idup”tanyaku???ga
tau juga ya nak..jawab pak Seno. Aqbaru teringat kalau lampu itu belum pernah dicas karena
memang tidak pernah mati lampu. Akhirnyaaq mmutuskan penerangan menggunakan lilin. pak
Seno duduk di lantai, sementara aq duduk di sofa, aq berbicara ttg apa aja dg pak Seno ttg
apa aja, dan jjur sangat menyenangkan, aq lupa kalau tertawa pahaku kadang terangkat dan
terbuka, lama-lama aq suka melihatnya penasaran mengintip kewanitaanku, aq melihat
duduknya mulai gelisah.Cerita Sex Terbaru
pak Seno jagan panggil nak, panggil aq cinta ya pak..iya non cnta kata pak Seno, pak Seno,
cnta udah mau tidur, pak Seno mau tdur? tanyaku, iya non tidur aja, bapak juga mau masuk
kamar, lalu kami masuk ke kamar masing². Lampu juga tidak kunjung menyala, mulai gelisah,
hujan mulai turun tambah deras disertai petir menyambar, ketakutanku makin menjadi jadi,
aq berpikir lebih baik panggil pak Seno buat menjagaku. ketakutanku membuat aq lupa
menganti baju dan hanya memakai baju piyama (tentu memakai pakaian dalam) dengan tali
tengah melingkari pinggulku.
Tok tok tok rok tok…aq mengtuk pintu kamar pak Seno..ga berapa lama pak Seno membuka
pintu, samar²terlihat pak Seno keluar memakai sarung, maaf pak menganggu, aq takut dan ga
bisa tdur pak…pak Seno jaga aq ya (aq berkata penuh harap), pak Seno terlihat bingung,
mksud non cnta apa ya…bapak udah ngantuk mau tidur..”jawabnya, ya udahpak, kalau boleh aq
tidur diatas bapak tidur dibawah ya…jawabku sekenanya.
Pak Seno mempersilahkan aq tiur dikasurnya dan dia tidur beralaskan tikar di lantai, aq
suka tidur menyamping, tapi aq juga ga bisa tidur, mungkin karena suasana kamar yang
sumpek berbeda dengan kamarku yang wangi dan sejuk.
Hujan semakin deras dengan petir yang menggelegar. samar²aq merasakan ranjang tempatku
tidur mulai bergerak naik turun seakan akan ada yang menaiki , ntah kenapa aq masih bepura
pura tidur, hatiku mengatakan pak Seno mulai bertingkah, salahku aq berbisik dalam hati,
sekarang sudah terlambat, mungkin dia sudah sangat nafsu dengan aq pikirku. aq masih coba²
berpurapura tidur.
Pelan-pelan piyamaku terasa itarik dibagian kaki sampai pinggul sehingga buah pantatku
pasti terlihat oleh pak Seno. aq merasakan hembusan nafasnya dipantat dan selangkanganku,
ohhhh tidakkk yang aq takutkan mulai terjadi, lidah dan kumis pak Seno menyapu vaginaku
dengan lembut dan hangat, begitu lama dan lembut dia menjilat vaginaku, yg aq heran kan aq
pake celana dalam(terakhir aq baru tau kalau celana dalam ku diguntingnya dibagian vagina
ku) lidah itu menerobos memasuki lubang vaginaku, lidahnyaterasa kasar dan besar, vaginaku
mulai terasa basah, tapi aq menyembunyikan kenikmatan ini, aq masih bersikap seolah olah
tertidur, kira-kira setngah jam kemudian aq merasakan kejantanannya mulai digesek gesekkan
ke pantatku, bagaimana dia mengawiniku kalau posisi durku menyamping begini ?”tanyaku
dalam hati, jawabnya segera aq temukan.

Pelan-pelan vaginaku ditekan rudalnya yang hangat,awalnya aq deg-degan tapi kemdian
berubah menjadi panik, aq merasa rudalnya sangat besar, vaginaku seakan akan terbelah
sangat nyeriii””aq mengigit bibirku sendiri, rudal itu sangat keras dan berdenyut denyut,
aq khawatir vaginaku tidak dapat menampung rudalnya, rudal itu terus memasuki diriku tanpa
ampun, terasa seluruh dinding vaginaku sesak oleh desakan rudalnya, terusssss…. jauh
memasuki tubuhku sampai dibagian yang belum pernah dimasuki oleh suamiku, ohh
tidakkkk!!!!desisku dalam hati, nikmatnya luar biasa, terus masuk sampai mentok ke
rahimku,,,, panjang banget!!!!
pak Seno menghentikan tusukkannya setelah meyentuh rahimku, sambil kelamin kami menyatu
dia tidur disampingku tanpa bergerak, rupanya dia ingin menikmati saat² menyatunya kelamin
kami, lama aq menunggu apa yang akan dilakukan nyalagipada kelaminku, terasa rudalnya
makin mengeras dan berdenyutdenyut kencang dalam vaginaku, sementara vaginaku mulai
bertambah basah, dia sengaja mempermainkanku desisku dalam hati.
kira-kira 15 menit kemudian pak Seno mulai menaik dan memasukkan rudalnya, aq ingin
merintih dan mjerit nikmat tapi tertahan krn menjaga harga diriku, aq menikmati vaginaku
dikawini dengan lembut dan mesra . Rudalnya begitu pelan dan lembut keluar masuk mengawini
kelamin betinaku, ntah mengapa aq menangis pelan, pak Seno mengetahuinya dan mengusap air
mataku, Ternikmat.com semua sudah terjadi’ kata ku dalam hati…. sambil mengawiniaq dengan
lembut pak Seno menciumku, aq mulai membuka mataku menatap sayu ke mata pak Seno.Cerita Sex Terbaru
kemudian aq menatap ke bawah melihat vaginaku yang putih sedang proses dikawini rudak pak
Seno yang hitam besar, aq takjud melihat ukurannya rudalnya, pantas vaginaku terasa sakit
sekali, ukurannya sangat besar dan bengkok ke atas. Pelan² ya pak lirihku pada pak Seno,
aq mulai merubah posisi menjadi terlentang sehingga pak Seno lebih leluasa mengawiniku..aq
tidak malu²lagi, aq mulai menjerit nikmat saat pak Seno menarik dan menusuk vaginaku
dengan agak cepat. pak Seno berkata”memek non sempit banget,putih lagi, bapak suka, memek
non tebel banget”aq tambah horny di katakan seperti itu, +/- jam pak Seno mengawiniku,
pakkk desisku…cinta mau dibuahi sama pak Seno….cnta mau hamil pak…beri cinta anak please….
Aq kaget pak Seno dengan semangat memompa vaginaku dengan cepat dan menyemburkan spermanya
, vaginaku terasa hangat…nonnn Penis bapak tidak akan bapak cabut ampe pagi ya biar non
bisa hamil…kelamin kami menyatu sampe pagi kami kemudian tertidur.

Baca JUga Cerita Seks Rayuan Mami

Dini hari aq terbangun dan panik karena tau jam segini biasanya dia udah pulang, tapi bgtu
akan bangun trasa ada yang menempel, aq lihat rudal pak Seno masih dalam vaginaku, aq coba
lepas tapi malah membuat pak Seno terbangun, pak please nanti suamiku tau, rupanya
grakannku yang menarik vaginaku untuk melepas rudalnya membuat rudalnya bangun, dengan
cepat rudalnya mengeras, aq terpekik saat aq ditarik dan dipeluknya dengan kuat aq
dikawini sampe aq terkencing kencing.

Pak Seno menyuruhku brjalan dengan pelan ke kamarku sambil mengawini diriku, pelan-pelan
jalanku satu-satu langkah ke kamar tidurku, terlihat suamiku tertidur pulas, aq disuruh
mngangkat kakiku sebelah dan menaruhnya di atas meja rias sehingga aq berdiri dalam
possisi kaki mengangkang sebelah, aq melihat suamiku tertidur pulas di depanku….kira-kira
10 menit kemudian rahimku kembali dibuahi pak Seno, aq mengejang nikmat menikmati
klimaksku…dan tertidurdi ranjangku. sedangkan pak Seno kembali ke kamarnya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Pembantu Muda Yang Panass

Cerita Sex Terbaru | Sebulan ini kami kerepotan soalnya yang biasanya membersihkan rumah pulang kampung, aku telepon dia untuk balik lagi kesini katanya sudah tidak bisa karena dia menjaga orang tuanya yang sudah tua di kampungnya, sedikit pusing juga tidak ada pembantu dirumah.

Cerita Sex Terbaru Pembantu Muda Yang Panass

Tapi memang nasib sedang mujur atau beruntung tak lama kemudian satu hari orang tua mendapatkan penggantinya, sebut saja nama Sania dia berasal dari desa Jawa tengah dia tamatan SD wajahnya yang lugu tapi memberi khas wajah desa yang oriental di usianya yang masih 18 tahun wajahnya begitu cantik.

Awalnya istri aku tidak setuju akan pembantu ini karena dia tau kalau suaminya kadang kumat menjelma menjadi buaya darat hehe, tapi dengan segala cara aku meyakinkan istriku dengan berbagai alasan yang masuk akal.

Sudah sebulan Sania menjadi pembantu dirumah aku, dia cukup gesit melakukan semua pekerjaannya dari ngepel, mencuci pakain, membantu memasak dan lain sebagainya, hampir satu minggu ini aku amati terus pekerjaan sungguh teliti dia jika melakukan sesuatunya, tapi lama kelamanaan wajah Sania semakin cantik.
Sehingga aku melihat bodynya yang seksi bibirnya yang sensual, dagunya yang lancip membuat aku betah dirumah, saat itu di bulan Agustus 2015 tepatnya hari Sabtu karena memang di kerjaanku kalau sabtu dan minggu libur aku sengaja unutk bangun ebih awal dari hari sebelumnya, dan istriku kalau hari sabtu belum tentu libur karena dia bekerja di bidang jasa.

Aku putuskan untuk langsung mandi biar fresh aku baru ingat kalau uair PAM di tempat ku ini sudah empat hari ini mati, yang biasanya aku mandi di kamar mandi dalam terpaksa aku mandi di kamar mandi satunya, saat keluar dari kamar aku mendengar suara air yang mengacur siapa lagi kalau bukan Sania, dia sedang mandi di belakang penampungan air PAM.
Kamar mandi ke dua pun aku lihat ternyata belum ada airnya jadi aku terus berjalan menuju dapur untuk mendidihkan air untuk membuat kopi biar segar, karena letak dapur dan penampunga air pam bersebelahan hanya terutup pintu aku iseng aja unutk mengintip Sania yang sedang mandi dan Waooooww tubuhnya bugil telanjang.

Tak disangka dia sedang asyk menyabuni tubuhnya aku lihat payudaranya yang tidak begitu besar tai menantang terlihat putingnya yang coklat masih keras dan kencang membikin rodalku yang di dalam celana langsung menunjukan kejantananya.

Sayangnya karena dia mandinya jongkok, meqinya nggak begitu keliatan bro, selesai mandi doi pakai handuk sambil deg-deg an takut ketahuan Aku keluar dari dapur menuju ruang tamu dan tanpa sepengetahuan doi.
Aku ikutin dari belakang menuju kamarnya, dan Aku intip lagi ohh… ternyata dia punya kebiasaan kalo mo Subuhan gak pake apa-apa cuma jubah luar aja(tau kan maksud Aku) yg nutupin seluruh badannya.

Pagi hari itu juga Aku gak nahan, sambil ngebayangin si Sania, Aku paksa istri Aku ngelayanin sampai 2 kali hahaha …gak kuat bro.

Hari-hari selanjutnya Aku jadi rajin bangun pagi dan walau PAM udah lancar lagi, tp Aku masih bisa ngintip Sania dikamarnya sehabis dia mandi.
Kebiasaan ngintip itu, bikin menambah ngeres otak Aku, dan keinginan mo menyetubuhi Sania makin bertambah besar.

Hari itu mungkin hari Naas bagi Sania, tp hari beruntung buat Aku bro… hari itu hari Minggu pagi buta, Bini Aku sepulang kerja hari sabtu ada acara di kantornya sampai malam, akhirnya bilang nggak pulang ke rumah, dia pulang ke rumah orang tuanya yang nggak begitu jauh dari kantornya.

Kesempatan neh, setan & iblis mulai main-main di otak Aku. seperti biasa, Sania bangun pagi terus langsung mandi, kali ini Aku nggak ngintip dia mandi.

Tapi langsung masuk ke kamarnya, sambil deg-deg an nunggu dia selesai mandi yang ditunggu akhirnya datang juga…(kayak acara di TV ). pas dia lagi buka handuk tanpa bra bre bro lagi dengan tenaga yang dipinjemin setan, Aku langsung peluk dan Aku cium, doi gelagepan dan tentunya kaget bukan kepalang.

“hhp..hppp” Sania berusaha untuk berontak tapi tau sendiri Setan ma Iblis udah nurunin ilmunya ma Aku, jadi doi gak bisa apa2 hehehe, mula-mula Sania Aku ancam, bahwa Aku udah punya photo bugilnya dan akan Aku sebarin ke kampungnya kalo dia nggak mau diem (padahal sih bohong, mana berani Aku moto doi, ketahuan bini berabe hehehe…) dan juga Aku ancam kalo dia gak mo nurut Aku bisa keras ma dia, dan Aku janji kalo dia nurut Aku akan tambah gajinya, akhirnya dengan terpaksa doi Nurut.

“Pak… saya mau diapain”

“sttt diem aja … pokoknya kamu taunya enak..”

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Jangan perkosa saya pak!” kata Sania memelas

“Siapa yang mau perkosa kamu, saya nggak akan perkosa kamu kok…saya cuma pengen cium aja”kata Aku untuk berusaha nenangin dia.

Karena Aku udah yakin Sania gak berontak lagi, mulai bibir Aku yang dari tadi melahap ganas bibirnya, menjelajah kesekitar buah dadanya yang putih mulus dan bagai buah mangga mengkel itu.

Sekitar agak lama juga Aku nyiumin dan menghisap buah dada dan putingnya Sania, sambil tangan Aku membelai belai lembut bibir vaginanya yang ditumbuhi bulu tidak begitu lebat.

“Pak.. jangan pak… saya belum pernah begini” ujar Sania, walau begitu tubuhnya mulai bereaksi.

“Udah tenang aja gak papa kok…” jari tanganku mulai masuk pelan-pelan di sekitar bibir vaginanya puting susunya bertambah tegang.
“Pakk..jangannn.” namun tanngannya berkata lain, tangannya memegangi kepalaku yang asyik menyedot dan memainkan putting susunya, seakan didekapnya, tidak mau dilepaskan

Setelah puas dengan buah dadanya aku dorong dia ke tempat tidur dan mulailah menjelajah vaginanya uhh.. bersih bro vaginanya (ye..abis mandi, gimana gak bersih. dengan gemas Aku lahap dan Aku isep bibir meqinya, kadang Aku sedot. Sania meracau gak jelas

“ehmmm pakk…teruss..pak” sudah banyak cairan bening memenuhi rongga meqinya, dan lidah Aku terus bermain di dalam meqinya sambil tangan Aku berusaha untuk membuka celana Aku sendiri.

Mr. P Aku udah tegang dari tadi, setelah Aku lihat Sania udah horny banget, pelan pelan Aku pasang pengaman di Mr. P Aku dan Aku tempelin Mr.P Aku ke Miss V nya perlahan-lahan Aku masukin, ternyata walau udah banyak cairan susah juga Bro…maklum perawan hehehe…, kirain reaksi Sania nggak mau, ternyata karena udah horny kali ya, dia malah Bantu ngepasin Punya Aku ke Ms. V nya.

“Pak…sakit pak, perihh…”

“iya sakit sedikit, ntar juga enaknya banyak”

Akhirnya dengan perjuangan keras bobollah keperawanan Sania, beserta lumatan bibir Aku ke bibirnya yang seksi itu, Mr. P Aku maju mundur tak kenal lelah,
“Gimana sekarang udah enak kan?”

“Hhee.. ehh….”

Beberapa menit kemudian.

“Pak .. eh.. Pak….saya…saya mau Pipis “ sambil merem melek akhirnya kakinya mengejang dan tangannya mencegkeram pundak Aku keras banget.
Sania mencapai orgasme, mungkin untuk yang pertama kalinya. Dan Aku lihat dia lemas, tapi Aku gak perduli Aku kocok terus Mr. P Aku di dalam meqinya yang udah banyak cairan bercampur darah.Cerita Sex Terbaru

“Ampun pak…ampunn…Sania capek”

“Sebentar lagi sayang…” nggak sadar Aku ngomong sayang biasanya cuam ke bini,
Tidak lama berselang Aku juga mencapai Orgasme.

“Surt… Bapak juga dah mau keluar nehhh…”

“Ehmmm… crot..crot”

Seluruh badan Aku

lemas, dan Aku rebah disamping Sania yang kelihatan menangis.

Baca Juga Cerita Seks Suami Dan Sahabatnya

“Pak… Sania takut nih”

“Tenang…kamu gak bakalan hamil kok, dan nggak bakalan ada yang tahu…”

Hari berganti hari, perbuatan kayak gini Aku ulang setiap ada kesempatan dan Sania dengan rela sekarang ngelayanin Aku, dan yang pasti Aku selalu siap pakai pengaman demi keamanan Rumah tangga Aku juga tentunya.
Gaji yang Aku janjiin juga nggak lupa Aku tepatin, jadi lah Sania pengasuh yang multi fungsi, bisa ngasuh anaknya dan Bapaknya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Mesum Dalam Kelas

Cerita Sex Terbaru | Cerita sexku ini terjadi setahun lalu saat aku masih di bangku SMU kelas 2 terlebih dahulu perkenalkan diriku biasa dipanggil Arif aku tergolong orang yang haus sex dan nafsu besar demi kepuasan sex ku terpenuhi kadang aku melakukan diluar kendali, hobiku yang disekolah selalu mengintip cewek cewek dikamar mandi sambil onani.
Kadang pula aku mengintip cewek yang sedang latihan cheerleaders jika sedang latihan biasanya cewek cewek tersebut memkai celana yang seksi kadang juga ada yang pakai rok jadi aku selalu berimajinasi di tingkat dua sambil ngocok peliku.

Cerita Sex Terbaru Mesum Dalam Kelas
Ada juga aku pernah dengan nekat di tempat ganti cewek yang sedang ganti baju olahraga, aku lihat paha pahanya dan celana dalamnya. Jangankan Siswi sekolah yang jadi pelampiasanku soal sex, bahka guru guru yang masih muda dan cantik pokoknya yang penuh gairah juga aku lakukan bermajinasi dengannya, dan semua kejadian diatas aku rangkum dengan hubungan sex sama salah satu siswi yang cantik namanya Rani.
Tapi tidak seperti biasanya, nafsu tidak bergejolak, hanya biasa-biasa saja. Malah, yang ada aku justru jatuh cinta sama dia. Dan kayaknya sih dia juga. Tidak hanya itu, anak-anak juga sering meledek ataupun mencomblangkan aku sama dia.

Pada awalnya saat aku melihat tingkah laku dan ekspresi wajahnya, aku menilai dia sebagai cewek yang bukan nafsu besar. Rani memang tidak sexy, badannya tidak berisi-berisi banget. Pantatnya juga tidak bahenol. Dadanya juga mungkin kurang sedikit dari 34.

Tapi kulit putihnya, pahanya yang sering kelihatan dan leher seragamnya yang suka kendor membuat nafsuku jadi lama-lama bergejolak. Model rambutnya sangat kusuka. Ikal, belah tengah agak ke pinggir, dan berwarna hitam kebiruan/blue black.

Tapi, pikiranku tertutup oleh Ja-Im (jaga image) di depan dia, dan berpikir nanti saja kalau sudah jadian saja baru bisa ngapa-ngapain. Suatu hari, aku menjalankan niat nekatku seperti biasa. Pertama aku bersembunyi di WC kamar mandi cewek.

Aku tahu pada hari itu cewek-cewek cheer mau gladi resik, jadi sekalian memakai seragam lomba yang tentunya sedikit terbuka (sudah gitu ditambah pula cewek-ceweknya sexy-sexy lagi). Yang kulihat waktu itu adalah beragam model celana dalam yang beberapa menyelip di belahan pantat, mulai dari yang putih polos, polkadot, biru, dan lain-lain.
Barang yang di bawah segera berdiri tegak, dan aku mencoba membuka retsleting perlahan. Setelah beberapa saat aku mulai onani, tiba-tiba ada cewek yang masuk ke WC, lalu ngobrol-ngobrol sama cewek-cewek cheers itu.
Dan ketika kulihat sepatunya, ternyata Rani. Dia lalu sedikit membetulkan rok abu-abunya, kemudian mengangkat kedua kakinya bergantian ke tembok untuk membetulkan tali sepatu. Saat itu kulihat jelas paha mulusnya yang putih bersih.

Betapa kencangnya tititku waktu itu. Tapi sebelum aku bisa mengeluarkan spermaku, cewek-cewek sudah pergi semua. Akhirnya aku mengambil tempat lainnya itu dari kelas. Aku mengintip dan melanjutkan onani sambil duduk di kursi dekat jendela.

Fuuhhh.., cheers itu sexy-sexy sekali. Tidak lama, tiba-tiba ada seseorang yang lewat di depan kelasku yang sepertinya adalah cewek. Tiba-tiba lagi, belum sempat aku membetulkan celana, cewek tersebut masuk kelasku.

Ternyata si Rani..! Kagetku tidak dapat dideskripsikan dengan kata-kata ataupun tulisan dengan bahasa apapun.

Maluku juga bernasib sama. Cat merah pun mungkin masih kalah merah dibanding wajahku. Rani lalu setengah berteriak.
“Yaampuuunnn.., si Arifff.. ngapain kamuuu..?” (Rani kalau ngomong denganku pakai aku-kamu). Rani melihatku dengan setengah senyum malu-malu.

Bibirnya yang tersenyum dia tutupi dengan kedua telapak tangannya seperti orang menyembah. Dengan terbata-bata aku berbicara,

“Eehh.., Ran.., ini…” Dia langsung memotong omongan gagapku itu, kembali dengan ekspresi senyuman,

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Hahaa.., dasar..! Sini dong bantuin nyariin buku LKS-LKS yang ketinggalan…”
Sejenak aku justru bingung. Rani yang sudah melihatku setengah bugil bawah kok biasa-biasa saja, dan malah minta tolong mencarikan buku lagi..? Pikirku, ya sudahlah.., semoga saja dia tidak ’ember’ (cerita-cerita sama orang lain).

Dengan pura-pura tidak ada apa-apa, aku langsung menghampirinya dan membuka serta mencari-cari di lemari kelas. Rani berdiri di dekatku sambil membungkuk. Waktu aku sedang mencari-cari buku, aku menyadari kalau Rani memperhatikan aku.

Saat kulihati dia, dan kutanya, “Kenapa, Ran..?”, dia hanya menjawab, “Ehem.., Ooh.., enggaaak…” dengan nada manja. Lalu sekilas kulihat leher seragamnya agak turun, sehingga buah dadanya yang terbalut bra terlihat.

Memang sih tidak besar dan tidak kecil, tapi dapat membuat nafsuku bangkit. Lalu kuteruskan lagi mencari buku-bukunya. Tahu-tahu, Rani mendekatkan wajahnya ke pipi kananku, dan menciumnya lembut.
Akibatnya, bulu kudukku jadi merinding. Apalagi ditambah ciuman Rani merambat sampai ke daerah kuping.

Aku setengah berbisik, “Ran..,” dia malah meneruskan ciumannya ke bibirku. Tanpa pikir panjang, kuterima dan kubalas ciumannya. Tidak mau kalah. Rani lalu melingkari kedua tangannya di leherku. Aku pun memeluk badan pinggangnya sambil sekali-sekali kuelus pantatnya.

Rani memulai ciuman lidahnya. Kubalas lagi, kutabrak-tabrakkan lidahnya di dalam mulutku itu dengan lidahku. Ternyata diam-diam Rani nafsuan juga. Aku mencoba menyelipkan salah satu tanganku ke balik kemeja seragamnya yang sudah keluar.

Punggungnya benar-benar enak dielus. Ciumanku sudah lumayan lama. Rani nampak menikmati mengulum-ngulum lidahku. Kemudian, Rani membuka kemejanya sendiri dan kemejaku juga. Untung saja waktu itu aku kebetulan tidak memakai kaos dalam, jadi tidak terlalu repot-repot.

Rani lalu mencopot bra-nya, modelnya yang tidak memakai tali. Saat sepintas kulihat, payudaranya nampak kencang dan sedikit membesar, mungkin ereksinya cewek. Apalagi saat kuraba-raba, terasa sekali betapa kencangnya payudara Rani.

Putingnya berwarna merah muda. Masih dalam posisi berdiri, kuturunkan kepalaku dan kuelus payudara indahnya itu dengan lidahku. Sekelilingnya kubasahi dan kujilati kembali. Rani menikmati jilatan lidahku ke payudaranya.Cerita Sex Terbaru

Ia meresponnya dengan, “Aahhh.., uughhh..,” dan dengan sedikit jambakan ke rambutku. Tidak berapa lama setelah menghisap ‘pepaya bangkok’, Rani menuntunku untuk duduk di kursi, dan dia melucuti celana abu-abu dan celana dalamku.

Rani ingin ‘spongky-spongky’ (oral seks/alias jilat titit). Sebelum mulai, Rani sempat mengocok-ngocok sedikit sambil mendesah, “Aghh.., ahh..,” Kini aku tahu bagaimana rasanya apa yang banyak orang bilang seperti terkena getaran atau sengatan listrik.
Barangku langsung ereksi sekeras-kerasnya. Rani mulai pelan-pelan memasukkan tititku ke mulutnya, agak malu-malu. Saat bibirnya mengenai ujung Tititku itu, aku langsung refleks mendongak ke atas, kedua tanganku mencengkeram pinggir meja dan kursi dengan keras.

Namun, setelah beberapa lama Rani naik turun menghisapi tititku, sudah mulai biasa. Ternyata nikmat sekali. Rani juga sekali-sekali menjilati sekeliling tititku, dan kemudian lanjut menghisap. Saat itu mungkin itulah ereksi terbesar dan terkerasku selama ini, dan juga mungkin terpanjang.

Rani memegang pangkal batang tititku dengan keras. Rani yang kadang mengelus bulu testisku dan menjilatinya membuatku sangat geli namun bukan geli untuk tertawa, melainkan geli nikmat. Selama kegiatan sex itu, aku dan Rani tidak mengeluarkan dialog apa-apa kecuali hanya mendesah,

“Aghg.. ehhh…” dan desahan-desahan lainnya. Tidak lama kemudian, Rani tidak mendudukiku, tapi ia justru berjongkok dan mulai meng-onani-kan aku. Sejenak aku berpikir mungkin ia belum mau perawannya hilang.

Tetap saja pada akhirnya aku tidak perduli. Aku menerima kocokannya yang ternyata lebih enak daripada kocokanku sendiri.

Apalagi bila kocokan tangannya mengenai pangkal kepala tititku, wuiihhh.., mungkin seperti listrik ratusan volt. Mungkin karena nafsuku yang sangat besar, orgasme-ku sedikit lagi tercapai.

Aku langsung menyuruh Rani bersiap-siap, meskipun untuk ngomong pun susah karena desahan, “Ran.., ehh… hhh… bentar lagi..” Rani tidak menjawab. Namun dia sudah siap membuka rongga mulutnya di depan kemaluanku.

Lalu, “Crooottt..!” akhirnya aku ejakulasi. Setelah beberapa semprotan, aku sempat berhenti beberapa detik, dan kuangkat badan Rani.

Aku bermaksud untuk menyiram spermaku tidak hanya di wajahnya saja, namun di payudaranya juga (seperti di film-film biru).

Akhirnya setelah kutahan, kuteruskan siraman air maniku itu ke dadanya, meskipun tinggal beberapa semprotan. Rani kemudian terdiam sejenak.

Dia menghempaskan kelelahannya. Sambil melihati dadanya yang tersiram mani, ia juga mengelap wajahnya yang lebih penuh dengan cairan hangat putih kental dengan telapak tangannya. Rani lalu berkata,

“Iiihh.., Arif banyak amat siihh..!” sambil tersenyum. Kemudian ia mengambil handuk kecil yang sering ia bawa dari tasnya, dan lanjut membersihkan maniku lagi.Cerita Sex Terbaru

Setelah itu, ia yang masih telanjang bulat menduduki pahaku sambil melingkari tangannya di leherku. Lalu ia berkata, “Arif.., yang ini (sambil menunjuk ke selangkangangannya) jangan dulu yah.., kalo mau kayak tadi aja..”

Baca JUga Cerita Seks Satu Malam

Aku langsung mengerti maksudnya dengan mengangguk sambil tersenyum. Kemudian, setelah ia memelukku dengan erat, ia menyuruh supaya segera berpakaian.

“Arif.., ayo beres-beres, pakean lagi.., nanti tau-tau ada guru atau petugas sekolah looo..!” Aku dan Rani segera berpakaian dan keluar kelas dengan hati-hati setelah mengambil LKS yang dia cari tadi, dan memasang tampang biasa-biasa supaya tidak dicurigai.

Malamnya, akhirnya aku dan Rani resmi jadian. Lumayan aneh kan, terbalik, jadian setelah bercinta duluan. Sejak itu hingga sekarang, aku tidak pernah lagi mengintip dan onani melihat cewek cheers, di WC cewek ataupun guru-guru wanita.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Kakak Dan Adik

Cerita Sex Terbaru | Erma adalah gadis yang cantik dengan tubuh yang seksi dan kulit yang putih serta mulus, pacarku ini
walaupun payudaranya tidak terlalu besar tetapi cukup membuat aku nafsu dan menikmatinya, jujur saja
aku belum pernah melakukan hubungan badan dengannya , mungkin saja jika kita sama hornynya kita
melakukan oral sex.

Cerita Sex Terbaru Kakak Dan Adik

Erma di rumah mempunyai saudara yang mana keduanya wanita semua sama juga dengan Erma sama cantiknya,
adek yang pertama namanya Dina dia juga sama mempunyai payudara yang sedang sedang saja, tapi lebih
besar dari Erma, disamping aku mengapeli Erma aku juga sering melihat Dina dengan payudaranya yang
melonjak lonjak.

Sedangkan adiknya yang kedua masih kelas 2 SMP. Namanya Agnes. Tidak seperti kedua kakaknya, kulitnya
berwarna sawo matang. Tubuhnya semampai seperti seorang model cat walk. Payudaranya baru tumbuh.
Sehingga kalau memakai baju yang ketat, hanya terlihat tonjolan kecil dengan puting yang mencuat.
Walaupun begitu, gerak-geriknya sangat sensual.

Pada suatu hari, saat di rumah Erma sedang tidak ada orang, aku datang ke rumahnya. Wah, pikiranku
langsung terbang ke mana-mana. Apalagi Erma mengenakan daster dengan potongan dada yang rendah
berwarna hijau muda sehingga terlihat kontras dengan kulitnya.

Kebetulan saat itu aku membawa VCD yang baru saja kubeli. Maksudku ingin kutonton berdua dengan Erma.
Baru saja hendak kupencet tombol play, tiba-tiba Erma menyodorkan sebuah VCD porno.

“Hei, dapat darimana sayang?” tanyaku sedikit terkejut.

“Dari teman. Tadi dia titip ke Erma karena takut ketahuan ibunya”, katanya sambil duduk di pangkuanku.

“Nonton ini aja ya sayang. Erma kan belum pernah nonton yang kayak gini, ya?” pintanya sedikit
memaksa.

“Oke, terserah kamu”, jawabku sambil menyalakan TV.

Beberapa menit kemudian, kami terpaku pada adegan panas demi adegan panas yang ditampilkan. Tanpa
terasa penisku mengeras. Menusuk-nusuk pantat Erma yang duduk di pangkuanku. Erma pun memandang ke
arahku sambil tersenyum. Rupanya dia juga merasakan.

“Ehm, kamu udah terangsang ya sayang?” tanyanya sambil mendesah dan kemudian mengulum telingaku.

Aku hanya bisa tersenyum kegelian. Lalu tanpa basa-basi kuraih bibirnya yang merah dan langsung
kucium, kujilat dengan penuh nafsu. Jari-jemari Erma yang mungil mengelus-elus penisku yang semakin
mengeras. Lalu beberapa saat kemudian,

Tanpa kami sadari ternyata kami sudah telanjang bulat. Segera saja Erma kugendong menuju kamarnya. Di
kamarnya yang nyaman kami mulai melakukan foreplay. Kuremas payudaranya yang kiri. Sedangkan yang
kanan kukulum putingnya yang mengeras. Kurasakan payudaranya semakin mengeras dan kenyal.

Kuganti posisi. Sekarang lidahku liar menjilati vaginanya yang basah. Kuraih klitorisnya, dan kugigit
dengan lembut.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Aahh… ahh… sa.. sayang, Erma udah nggak kuat… emh… ahh… Erma udah mau keluar… aackh… ahh… ahh!”
Kurasakan ada cairan hangat yang membasahi mukaku. Setelah itu, kudekatkan penisku ke arah mulutnya.
Tangan Erma meremas batangku sambil mengocoknya dengan perlahan, sedangkan lidahnya memainkan buah
pelirku sambil sesekali mengulumnya.

Setelah puas bermain dengan buah pelirku, Erma mulai memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Mulutnya
yang mungil tidak muat saat penisku masuk seluruhnya. Tapi kuakui sedotannya memang nikmat sekali.

Sambil terus mengulum dan mengocok batang penisku, Erma memainkan puting susuku. Sehingga membuatku
hampir ejakulasi di mulutnya. Untung masih dapat kutahan. Aku tidak mau keluar dulu sebelum merasakan
penisku masuk ke dalam vaginanya yang masih perawan itu.
Saat sedang hot-hotnya, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Aku dan Erma terkejut bukan main. Ternyata yang
datang adalah kedua adiknya. Keduanya spontan berteriak kaget.

“Kak Erma, apa-apan sih? Gimana kalau ketahuan Mama?” teriak Agnes.
Sedangkan Dina hanya menunduk malu.

Aku dan Erma saling berpandangan. Kemudian aku bergerak mendekati Agnes. Melihatku yang telanjang
bulat dengan penis yang berdiri tegak, membuat Agnes berteriak tertahan sambil menutup matanya.

“Iih… Kakak!” jeritnya. “Itunya berdiri!” katanya lagi sambil menunjuk penisku.

Aku hanya tersenyum melihat tingkah lakunya. Setelah dekat, kurangkul dia sambil berkata,

“Agnes, Kakak sama Kak Erma kan nggak ngapa-ngapain. Kita kan lagi pacaran. Yang namanya orang pacaran
ya… kayak begini ini. Nanti kalo Agnes dapet pacar, pasti ngelakuin yang kayak begini juga. Agnes udah
bisa apa belum?” tanyaku sambil mengelus pipinya yang halus.

Agnes menggeleng perlahan.

“Mau nggak Kakak ajarin?” tanyaku lagi.

Kali ini sambil meremas pantatnya yang padat.

“Mmh, Agnes malu ah Kak”, desahnya.

“Kenapa musti malu? Agnes suka nggak sama Kakak?” kataku sambil menciumi belakang lehernya yang
ditumbuhi rambut halus.

“Ahh, i.. iya. Agnes udah lama suka ama Kakak. Tapinya nggak enak sama Kak Erma”, jawabnya sambil
memejamkan mata.Cerita Sex Terbaru

Tampaknya Agnes menikmati ciumanku di lehernya. Setelah puas menciumi leher Agnes, aku beralih ke
Dina.

“Kalo Dina gimana? Suka nggak ama Kakak?” Dina mengangguk sambil kepalanya masih tertunduk.

“Ya udah. Kalo gitu tunggu apa lagi”, kataku sambil menggandeng keduanya ke arah tempat tidur.

Dina duduk di pinggiran tempat tidur sambil kusuruh untuk mengulum penisku. Pertamanya sih dia nggak
mau, tapi setelah kurayu sambil kuraba payudaranya yang besar itu, Dina mau juga. Bahkan setelah
beberapa kali memasukkan penisku ke dalam mulutnya, Dina tampaknya sangat menikmati tugasnya itu.

Sementara Dina sedang memainkan penisku, aku mulai merayu Agnes.

“Agnes, bajunya Kakak buka ya?” pintaku sedikit memaksa sambil mulai membuka kancing baju sekolahnya.

Lalu kulanjutkan dengan membuka roknya. Ketika roknya jatuh ke lantai, terlihat CD-nya sudah mulai
basah. Segera saja kulumat bibirnya dengan bibirku. Lidahku bergerak-gerak menjilati lidahnya. Agnes
pun kemudian melakukan hal yang sama. Sambil tetap menciumi bibirnya, tanganku bermaksud membuka BH-
nya. Tapi segera ditepiskannya tanganku.

“Jangan Kak, malu. Dada Agnes kan kecil”, katanya sambil menutupi dadanya dengan tangannya.

Dengan tersenyum kuajak dia menuju ke kaca yang ada di meja rias. Kusuruh dia berkaca. Sementara aku
ada di belakangnya.

“Dibuka dulu ya!” kataku membuka kancing BH-nya sambil menciumi lehernya.

Setelah BH-nya kujatuhkan ke lantai, payudaranya kuremas perlahan sambil memainkan putingnya yang
berwarna coklat muda dan sudah mengeras itu.

“Nah, kamu lihat sendiri kan. Biar dada kamu kecil, tapi kan bentuknya bagus. Lagian kamu kan emang
masih kecil, wajar aja kalo dada kamu kecil. Nanti kalo udah gede, dada kamu pasti ikutan gede juga”,
kataku sambil mengusapkan penisku ke belahan pantatnya.

Agnes mendesah keenakan. Kepalanya bersandar ke dadaku. Tangannya terkulai lemas. Hanya nafasnya saja
yang kudengar makin memburu. Segera kugendong dia menuju ke tempat tidur. Kutidurkan dan kupelorotkan
CD-nya.

Bulu kemaluannya masih sangat jarang. Menyerupai bulu halus yang tumbuh di tangannya. Kulebarkan
kakinya agar mudah menuju ke vaginanya. Kucium dengan lembut sambil sesekali kujilat klitorisnya.
Sementara Dina kusuruh untuk meremas-remas payudaranya adiknya itu.

“Aahh… ach… ge… geli Kak. Tapi nikmat sekali, aahh terus Kak. Jangan berhenti. Mmh… aahh… ahh.”

Setelah puas dengan vagina Agnes. Aku menarik Dina menjauh sedikit dari tempat tidur. Erma kusuruh
meneruskan. Lalu dengan gaya 69, Erma menyuruh Agnes menjilati vaginanya. Sementara itu, aku mulai
mencumbu Dina. Kubuka kaos ketatnya dengan terburu-buru. Lalu segera kubuka BH-nya. Sehingga
payudaranya yang besar bergoyang-goyang di depan mukaku.

“Wow, tete kamu bagus banget. Apalagi putingnya, merah banget kayak permen”, godaku sambil meremas-
remas payudaranya dan mengulum putingnya yang besar.

Sedangkan Dina hanya tersenyum malu.

“Ahh, ah Kakak, bisa aja”, katanya sambil tangan kirinya mengelus kepalaku dan tangan kanannya
berusaha manjangkau penisku.

Melihat dia kesulitan, segera kudekatkan penisku dan kutekan-tekankan ke vaginanya. Sambil mendesah
keenakan, tangannya mengocok penisku. Karena kurasakan air maniku hampir saja muncrat, segera
kuhentikan kocokannya yang benar-benar nikmat itu. Harus kuakui, kocokannya lebih nikmat daripada
Erma.

Setelah menenangkan diri agar air maniku tidak keluar dulu, aku mulai melorotkan CD-nya yang sudah
basah kuyup. Begitu terbuka, terlihat bulu kemaluannya lebat sekali, walaupun tidak selebat Erma,
sehingga membuatku sedikit kesulitan melihat vaginanya.

Setelah kusibakkan, baru terlihat vaginanya yang berair. Kusuruh Dina mengangkang lebih lebar lagi
agar memudahkanku menjilat vaginanya. Kujilat dan kuciumi vaginanya. Kepalaku dijepit oleh kedua
pahanya yang putih mulus dan padat. Nyaman sekali pikirku.

“aahh, Kak… Dina mau pipiss…” erangnya sambil meremas pundakku.

“Keluarin aja. Jangan ditahan”, kataku.

Baru selesai ngomong, dari vaginanya terpancar air yang lumayan banyak. Bahkan penisku sempat terguyur
oleh pipisnya. Wah nikmat sekali jeritku dalam hati. Hangat. Setelah selesai, kuajak Dina kembali ke
tempat tidur.

Kulihat Erma dan Agnes sedang asyik berciuman sambil tangan keduanya memainkan vaginanya masing-
masing. Sementara di sprei terlihat ada banyak cairan. Rupanya keduanya sudah sempat ejakulasi. Karena
Erma adalah pacarku, maka ia yang dapat kesempatan pertama untuk merasakan penisku. Kusuruh Erma
nungging.

“Sayang, Erma udah lama nunggu saat-saat ini”, katanya sambil mengambil posisi nungging.

Setelah sebelumnya sempat mencium bibirku dan kemudian mengecup penisku dengan mesra. Tanpa berlama-
lama lagi, kuarahkan penisku ke vaginanya yang sedikit membuka. Lalu mulai kumasukkan sedikit demi
sedikit. Vaginanya masih sangat sempit. Tapi tetap kupaksakan. Dengan hentakan, kutekan penisku agar
lebih masuk ke dalam.

“Aachk! Sayang, sa… sakit! aahhck… ahhck…” Erma mengerang tetapi aku tak peduli.

Penisku terus kuhunjamkan. Sehingga akhirnya penisku seluruhnya masuk ke dalam vaginanya.
Kuistirahatkan penisku sebentar. Kurasakan vaginanya berdenyut-denyut. Membuatku ingin beraksi lagi.

Kumulai lagi kocokan penisku di dalam vaginanya yang basah sehingga memudahkan penisku untuk bergerak.
Kutarik penisku dengan perlahan-lahan membuatnya menggeliat dalam kenikmatan yang belum pernah dia
rasakan sebelumnya.

Makin kupercepat kocokanku. Tiba-tiba tubuh Erma menggeliat dengan liar dan mengerang dengan keras.
Kemudian tubuhnya kembali melemas dengan nafas yang memburu. Kurasakan penisku bagai disemprot oleh
air hangat. Rupanya Erma sudah ejakulasi.

Kucabut penisku dari vaginanya. Terlihat ada cairan yang menetes dari vaginanya.

“Kok ada darahnya sayang?” tanya Erma terkejut ketika melihat ke vaginanya.Cerita Sex Terbaru

“Kan baru pertama kali”, balas Erma mesra.

“Udah, nggak apa-apa. Yang penting nikmat kan sayang?” kataku menenangkannya sambil mengeluskan
penisku ke mulut Dina.

Erma cuma tersenyum dan setelah kucium bibirnya, aku pindah ke Dina. Sambil mengambil posisi
mengangkang di atasnya, kudekatkan penisku ke mulutnya. Kusuruh mengulum sebentar. Lalu kuletakkan
penisku di antara belahan payudaranya.

Kemudian kudekatkan kedua payudaranya sehingga menjepit penisku. Begitu penisku terjepit oleh
payudaranya, kurasakan kehangatan.

“Ooh… Dina, hangat sekali. Seperti vagina”, kataku sambil memaju-mundurkan pinggulku.

Dina tertawa kegelian. Tapi sebentar kemudian yang terdengar dari mulutnya hanyalah desahan
kenikmatan. Setelah beberapa saat mengocok penisku dengan payudaranya, kutarik penisku dan kuarahkan
ke mulut bawahnya.

“Dimasukin sekarang ya?” kataku sambil mengusapkan penisku ke bibir kewanitaannya.

Kusuruh Dina lebih mengangkang. Kupegang penisku dan kemudian kumasukkan ke dalam kewanitaannya.
Dibanding Erma, vagina Dina lebih mudah dimasuki karena lebih lebar. Kedua jarinya membuka
kewanitaannya agar lebih gampang dimasuki.

Sama seperti kakaknya, Dina sempat mengerang kesakitan. Tapi tampaknya tidak begitu dipedulikannnya.
Kenikmatan hubungan seks yang belum pernah dia rasakan mengalahkan perasaan apapun yang dia rasakan
saat itu.

Kupercepat kocokanku.

“Aahh… aahh… aacchk… Kak terus Kak… ahh… ahh… mmh… aahh… Dina udah mau ke… keluar.”

Mendengar itu, semakin dalam kutanamkan penisku dan semakin kupercepat kocokanku.

“Aahh… Kak… Dina keluar! mmh… aahh… ahh…” Segera kucabut penisku.

Dan kemudian dari bibir kemaluannya mengalir cairan yang sangat banyak.

“Dina, nikmat khan?” tanyaku sambil menyuruh Agnes mendekat.

“Enak sekali Kak. Dina belum pernah ngerasain yang kayak gitu. Boleh kan Dina ngerasain lagi?”
tanyanya dengan mata yang sayu dan senyum yang tersungging di bibirnya.

Aku mengangguk. Dengan gerakan lamban, Dina pindah mendekati Erma. Yang kemudian disambut dengan
ciuman mesra oleh Erma.

“Nah, sekarang giliran kamu”, kataku sambil merangkul pundak Agnes.

Kemudian, untuk merangsangnya kembali, kurendahkan tubuhku dan kumainkan payudaranya. Bisa kudengar
jantungnya berdegup dengan keras.

“Agnes jangan tegang ya. Rileks aja”, bujukku sambil membelai-belai vaginanya yang mulai basah.

Agnes cuma mengangguk lemah. Kubaringkan tubuhku. Kubimbing Agnes agar duduk di atasku. Setelah itu
kuminta mendekatkan vaginanya ke mulutku. Setelah dekat, segera kucium dan kujilati dengan penuh
nafsu. Kusuruh tangannya mengocok penisku.

Beberapa saat kemudian,

“Kak… aahh… ada yang… mau… keluar dari memiaw Agnes… aahh… ahh”, erangnya sambil menggeliat-geliat.

“Jangan ditahan Agnes. Keluarin aja”, kataku sambil meringis kesakitan.

Soalnya tangannya meremas penisku keras sekali. Baru saja aku selesai ngomong, vaginanya mengalir
cairan hangat.

“Aahh… aachk… nikmat sekali Kak… nikmat…” jerit Agnes dengan tangan meremas-remas payudaranya sendiri.

Setelah kujilati vaginanya, kusuruh dia jongkok di atas penisku. Begitu jongkok, kuangkat pinggulku
sehingga kepala penisku menempel dengan bibir vaginanya. Kubuka vaginanya dengan jari-jariku, dan
kusuruh dia turun sedikit-sedikit.

Vaginanya sempit sekali. Maklum, masih anak-anak. Penisku mulai masuk sedikit-sedikit. Agnes mengerang
menahan sakit. Kulihat darah mengalir sedikit dari vaginanya. Rupanya selaput daranya sudah berhasil
kutembus.

Setelah setengah dari penisku masuk, kutekan pinggulnya dengan keras sehingga akhirnya penisku masuk
semua ke vaginanya. Hentakan yang cukup keras tadi membuat Agnes menjerit kesakitan. Untuk mengurangi
rasa sakitnya, kuraba payudaranya dan kuremas-remas dengan lembut.

Setelah Agnes merasa nikmat, baru kuteruskan mengocok vaginanya. Lama-kelamaan Agnes mulai menikmati
kocokanku. Kunaik-turunkan tubuhnya sehingga penisku makin dalam menghunjam ke dalam vaginanya yang
semakin basah. Kubimbing tubuhnya agar naik turun.

“Aahh… aahh… aachk… Kak… Agnes… mau keluar… lagi”, katanya sambil terengah-engah.

Selesai berbicara, penisku kembali disiram dengan cairan hangat. Bahkan lebih hangat dari kedua
kakaknya.

Begitu selesai ejakulasi, Agnes terkulai lemas dan memelukku. Kuangkat wajahnya, kubelai rambutnya dan
kulumat bibirnya dengan mesra. Setelah kududukkan Agnes di sebelahku, kupanggil kedua kakaknya agar
mendekat.

BAca Juga Cerita Seks Sepupuku

Kemudian aku berdiri dan mendekatkan penisku ke muka mereka bertiga. Kukocok penisku dengan tanganku.
Aku sudah tidak tahan lagi. Mereka secara bergantian mengulum penisku. Membantuku mengeluarkan air
mani yang sejak tadi kutahan. Makin lama semakin cepat. Dan akhirnya,

crooottt… croott… creet… creet! Air maniku memancar banyak sekali.

Membasahi wajah kakak beradik itu. Kukocok penisku lebih cepat lagi agar keluar lebih banyak. Setelah
air maniku tidak keluar lagi, ketiganya tanpa disuruh menjilati air mani yang masih menetes. Lalu
kemudian menjilati wajah mereka sendiri bergantian.

Setelah selesai, kubaringkan diriku, dan ketiganya kemudian merangkulku. Agnes di kananku, Dina di
samping kiriku, sedangkan Erma tiduran di tubuhku sambil mencium bibirku.

Kami berempat akhirnya tertidur kecapaian. Apalagi aku, sepanjang pengalamanku berhubungan seks, belum
pernah aku merasakan yang senikmat ini. Dengan tiga orang gadis, adik kakak, masih perawan pula
semuanya. That was the best day of my live.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Tante Ayu

Cerita Sex Terbaru | Dalam kehidupanku banyak dihiasi oleh banyak perempuan, namun kali ini aku mendapatkan
sosok wanita yang beda dari yang selama ini pernah aku rasakan. Wanita yang kali ini bisa
dibilang tante-tante karena umurnya yang sudah gak muda lagi sekitar 35 tahunan. Namun
dibalik umurnya yang sudah gak muda lagi tersimpan tubuh yang sangat aduhai sekali, gak
kalah dengan gadis remaja saat ini. Bodinya langsing, pantatnya besar, buah dadanya
lumayan besar dan wajahnya yang halus, menjadi sensasi Sex ku kali ini.

Cerita Sex Terbaru Tante Ayu
Sebut saja namnya tante ayu. Wanita 35 tahun yang bekerja sebagai staf disebuah kantor
provinsi. Karena kebiasaanku datang ke kantor itu untuk meminjam buku untuk tugasku aku
mengenal tante ayu. Sejak pertma aku melihatnya aku langsung terpana dengan kecantikan dan
kemolekan tubuh tante ayu ini. Hingga akhirnya aku bisa mengenalnya dan semakin hari
semakin dekat tantu ayu. Kita lebih akrab dan kadang jika tante ayu sedang istirahat
kantor, dia mengajakku untuk makan siang di resto belakang kantornya.
Aku yang sudah naksir dengannya pun tak menolak dengan ajakan tante ayu itu. Disela makan
siang tante ayu juga sempat memberitahukan kepadaku tentang anak perempuannya yang juga
sydah dewasa. Dan tante ayu juga melihatkan fotonya kepadaku, sungguh anaknya juga gak
kalah cantik dengan ibunya. Namun dari segi keseksian ibunya lebih seksi dari anaknya. Dan
aku sendiri merasakan hal yang berbeda karena aku lebih suka pada tante ayu ketimbang
anaknya yang masih muda, padahal umurku juga masih sangat muda. Waktu itu umurku baru 23
tahun.
Hingga akhirnya suatu sore saat aku sedang mau meminjam buku, aku dipanggil tante ayu.
“Kamu mala mini ada acra gak dik??” tanya tante ayu. “Eeemmm..gak ada sih tante, emang
kebapa tante?” jawabku. “Kamu mau gak temenin tante nonton konser” ajak tante ayu.
“boleh-boleh aja siih tante, Konser dimana tante” jawabku. “di café …..” tante ayu
menyebutkan sebuah nama café. “Oke deeeh tante” jawabku. “Tunggu sebentar ya, tante mau
ganti baju dulu” ucap tante ayu. “Iyha tante” jawabku singkat.
Tak berapa lama kutunggu, Ibu Ayu sudah menemuiku dengan berganti pakaian dinasnya menjadi
blus ketat dengan jins, wah.., oke juga nih ibu-ibu, nggak mau kalah dengan yang muda
dalam soal dugem.
“Ayo!” Ajaknya
Aku pun mengikutinya menuju Mobilnya dan berlalu dari kantor instansi tersebut.
“Kemana kita?, bukannya konsernya ntar malam?” Tanyaku
“Bagaimana kalo kita cari makan dulu sambil ngobrol-ngobrol nunggu jam lapan buat nonton
konser ? ” Usulnya
“Boleh juga!, dimana?”
“Ntar, liat aja, biar Ibu yang charge, OK!”
“Aku pun mengangguk mengiyakan nya”

Di sebuah resto china dijalan protokol kota ini, setelah menyantap hidangan laut, kami pun
mengobrol mengahbiskan waktu dengan membahas berbagai persoalan baik itu maslah sosial
maupun pribadi. Seperti halnya Ibu Ayu menceritakan padaku tentang bagaimana menjemukannya
kehidupan rumah tangganya.
“Wah, kalau soal itu saya tidak bisa memberikan pendapat, Bu!, masalahnya saya belum
pernah berumah tangga.” kataku merespon nya
“Ini cuma sekedar curhat koq, Dik!, biar besok menjadi semacam panduan bila nantinya dik
Adi sudah menjalan kehidupan bersama” Jawab Ibu Ayu diplomatis
“Dan, jangan panggil Ibu, dong!, panggil saja Mbak, khan usia kita ngga terlalu jauh
banget bedanya, paling cuma 13 tahun !” Tambahnya
“Dan aku pun tertawa mendengar kelakar tersebut”.Cerita Sex Terbaru

Ketika waktu telah menunjukkan saatnya, kami keluar dari resto tersebut disambut dengan
gerimis, berlari-lari menuju mobil untuk meluncur ke cafe yang dimaksud. Selama konser
tampak Ibu Ayu sangat menikmati suasana tersebut sambil sesekali mengenggam tanganku,
sehingga mau tidak mau pun aku menjadi ikut terbawa oleh suasana yang menyenangkan.
Konser pun berakhir, dan saatnya kami untuk pulang. Sambil-sesekali berceloteh dan
bersenandung, kami menuruni tangga cafe, yang entah karena apa, Ibu Ayu terpeleset namun
untunglah aku sempat memegangi nya namun salah tempat karena secara reflek aku menariknya
kedalam pelukan ku dan tersentuh buah dadanya. Sejenak Ibu Ayu terdiam, memandangku,
mempererat pelukannya dan seakan enggan melepaskannya.
“Bu, eh..Mbak, udah dong, malu ntar dilihat orang” Kataku
Dia pun melepaskan pelukannya, dan kami menuju ke mobil dengan keadaan Ibu Ayu sedikit
pincang kaki nya. Tengah malam kurang sedikit, kami sampai di rumah Ibu Ayu, karena aku
sudah terbiasa pulang pagi, jadi kudahulukan untuk mengantar kerumahnya untuk memastikan
keadaannya. Rumah dalam keadaan sepi, penghuninya sudah tidur semua kurasa, dan aku pun
duduk di sofa sambil sejenak melepaskan lelah. Sambil terpincang-pincang, Ibu Ayu
membawakan segelas teh manis hangat untukku, dan duduk di sampingku. Aku jadi teringat
kejadian di tangga cafe tadi.
“Masalah tadi, maafin saya Mbak, itu reflek yang nggak sengaja.” Kataku
“Nggak papa koq, Mbak ngga hati-hati sih, pegel banget nih!” Katanya
“Sini saya pijitin” kataku sambil mengangkat kakinya dang menggulung celana jins nya
sampai selutut

Dia pun merebahkan badannya agar aku bisa leluasa memijitnya. Tak berapa lama kemudian dia
bangkit sambil ikut memijiti kakinya sendiri. Saat tangan kami bersentuhan ada getar-getar
halus yang kurasakan menggodaku namun berhasil kutepiskan. Namun tak disangka, Ibu Ayu
memegang lengan ku dan menarikku ke dalam pelukannya.

“temani aku malam ini, Dik!” Bisiknya lirih di telingaku

Kurasa habislah pertahanan ku kali ini. Di lumatnya bibirku dengan ganasnya, apa boleh
buat, aku pun memberikan respon serupa. Kami saling berpagut dengan sesekali mempermainkan
lidah. Tangannya menggerayangi tubuhku, mengusap-usap celanaku yang menggembung, sedangkan
aku meremas-remas buah dadanya yang masih cukup ranum untuk wanita seusianya.

Lama kami bercumbu di atas sofa, lalu Ibu Ayu menggamitku untuk memasuki kamarnya, dan
kami meneruskan cumbuan sepuas-puasnya. Foreplay dilanjutkan setelah kami saling membuka
baju, hanya tinggal mengenakan celana dalam saja kami bergelut di atas kasur yang empuk
dalam kamar berpendingin udara. Kujilati puting susunya sampai Mbak Ayu mendesah-desah,
sementara tangannya menggengam kemaluanku yang dengan lembut dikocoknya perlahan.

“Mbak.., aku buka ya, celananya!” Bisikku yang disambut dengan anggukannya
Setelah secarik kain tipis itu terlepas dari pinggulnya, Ibu Ayu mengangkang kan pahanya,
dan tampak vaginanya yang kehitaman tertutup lebat rambut. Saat kusibak kerimbunan itu,
gundukan daging itu berwarna kemerahan berdenyut panas.
Ibu Ayu memekik dan mendesah perlahan saat vaginanya kujilati. Ditekan nya kepalaku
sepertinya dia sangat menikmati permainan ini, sampai suatu saat kurasa vaginanya mulai
basah dengan keluarnya lendir yang berlebihan.

Dengan nafas terengah-engah Ibu Ayu menarik kemaluanku untuk dimasukkan kedalam vaginanya.
Kupegan tangannya dan kupermainkan kemaluanku di pintu masuk liang kenikmatan nya itu
beberapa lama, kupukul-pukul kan kepala kemaluanku dibibir vaginanya, kumasukkan
kemaluanku sedikit dalam vaginanya lalu kutarik keluar kembali, begitu berulang-ulang.

“Ayo dong, Dik!, jangan buat aku semakin ……” bisiknya
“Tapi aku belum pernah berhubungan badan, Mbak!” Balasku berbisik
“Ayolah, Dik!, aku beri kamu pengalaman menikmati surga ini, ayo..!”
“Akupun mengangguk”

Ibu Ayu berbaring telentang di pinggiran ranjang dengan kaki mengangkang, sementara aku
berlutut hendak memasukkan kemaluanku. Di pegangnya kemaluanku dan di arahkan ke dalam
vaginanya, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku dibibir vaginanya sementara dia mendesah-
desah, lalu dengan dorongan perlahan kubenamkan seluruh kemaluanku kedalam liang
vaginanya.

Sebuah sensasi kenikmatan dan kehangatan yang luar biasa menyelubungi ku, sejenak keresapi
kenikmatan ini sebelum Ibu Ayu mulai mengalungkan pahanya pada pinggulku dan memintaku
untuk mulai menyetubuhi nya.Cerita Sex Terbaru

Kudorong tubuh Ibu Ayu ketengah ranjang, setelah tercapai posisi yang enak, kugerakkan
pinggulku maju mundur mengeksplorasi seluruh kenikmatan yang dimiliki oleh Ibu Ayu.
Ruangan kamar yang dingin seolah tidak terasa lagi, yang ada hanya lengguhan-lengguhan
kecil kami di timpahi suara kecepok beradunya kemaluan kami, sementara disekeliling kepala
kami terbungkus dengan hawa dan bau khas orang bersetubuh.

“hh..terus, Dik!, goyangnya yang cepat..Ohh..ohh, Ouuch!” Desahnya
“Yang erat, Mbak!, ayo sayang,..sshh,..hhh..” Desahku
“Ouuw…hh..,…lebih ce…aaahhhh!”
“Tenang aja, manisku…ohh.., enak Mbak!”
“Sss….sama…aku juga…ohh..ohh!”

Entah sudah berapa lama kami saling bergelut mencari kenikmatan, lambat laun kemaluanku
terasa seperti diremas-remas, lalu Ibu Ayu mendesah panjang sebelum pelukannya terasa
melemah.
“aku.., sam…,Dik!, …Aaaaakkhhh !” Desahnya

Kurasakan momen ini yang ternikmat dari bagian-bagian sebelumnya, maka sebelum remasan-
remasan itu mengendur, kupercepat gerakanku dan kurasakan panas tubuhku meningkat sebelum
ada sesuatu yang berdesir dari seluruh bagian tubuhku untuk segera berebut keluar lewat
kemaluanku yang membuatku bergetar hebat dengan memeluk tubuh Ibu Ayu lebih erat lagi

“Ouuuhhh..ooouuuhh….!” Desahku tak lama kemudian

Aku bergulir di samping Ibu Ayu mencoba mengatur nafas, sementara dia terpejam dengan
ritme nafas yang tak beraturan juga. Kemaluan ku masih tegak berdiri berkilat-kilat
diselimuti cairan-cairan licin sebelum lemas

Setelah beberapa saat, nafasku pulih kembali, kubelai rambut Ibu Ayu. Dia tersenyum
padaku.
“Makasih, Mbak! Enak sekali tadi” Kataku tersenyum
“Sama-sama,Dik! Hebat sekali kamu tadi, padahal baru pertama, ya! ” jawabnya

Ibu Ayu mencoba duduk, kulihat cairan spermaku meleleh keluar dari lipatan vaginanya yang
lalu di usapnya dengan selimut.

Baca JUga Cerita Seks Rayuan Mami

“Aku keluarkan di dalam tadi, Mbak! habis enak dan ngga bisa nahan lagi, ngga jadi anak
khan nanti?” Tanyaku
“Enggak, santai saja, sayang!” Katanya manja sambil mencium pipiku
“Emm..,Mbak!” Tanyaku
“Apa sayang?” Jawabnya
“Kapan-kapan boleh minta lagi, nggak?”

“Anytime, anywhere, honey!” Katanya sambil memelukku dan melumat bibirku.
Setelah kejadian itu, tiga hari berikutnya aku menikmati servis istimewa dari Ibu Ayu
untuk lebih mengeksplorasi ramuan kenikmatan dengan berbagai gaya yang diajarkan olehnya,
bahkan masih berlangsung hingga saat ini.

Pada mulanya anaknya yang kuincar menjadi cewek ku, ternyata malah mendapat layanan plus
yang memuaskan dari ibunya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Tante Sosialita

Cerita Sex Terbaru | Kehidupan di kota besar memang sangat keras, hingga apapun akan dilakukan demi mencukupi kebutuhan hidup. Banyak orang melakukan dengan cara hal yang salah, tapi kalau cerita sex ku ini cara mencari uang dengan cara mendapatkan kenikmatan tapi juga mendapatkan uang banyak, enak kan??hehe..

Cerita Sex Terbaru Tante Sosialita
Namaku Ferdinan, saat ini umurku 25 tahun, aku memiliki postur tubuh yang sangat ideal dimata perempuan, karena aku di kampus sebagai tim basket utama di kampusku. Aku kuliah disalah satu universitas terkemuka di Jakarta. Dengan face wajahku yang menarik dan ditunjang dengan badanku yang atletis membuat aku banyak digemari wanita-wanita dikampus. Aku mempunyai tinggi 175cm, dengan berat badanku yang seimbang 60kg. Pergaulanku dikalangan kampus juga bisa dibilang cukup luas, akrena aku orangnya simple, ramah dan mudah bergaul dengan siapapun, tapi kalau masalah ekonomi memang aku dan keluargaku kurang begitu mampu. Sampai sampai aku harus melakukan semua ini.
Cerita sex ku kali ini ketika aku mulai dengan sifat buruk ku. Aku sering keluar malam, nognkrong sampai pagi, bahkan aku sampai dikeluarkan dari team basketku. Kehidupan dalam sekejap berubahsemenjak aku mengenal Tante Mira. Aku mengenal Tante Mira ini ketika aku mulai nongkrong di sebuah club malam. Malam itu kalau gak salah hari rabu, aku sedang sendirian nongkrong di club, karena aku suntuk dirumah dengan keadaan yang tidak enak. Ayah ibuku selalu bertengkar, dan membuat aku tidakbetah dirumah. Saat aku sedang nongkrong sambil dengerin music club dan sambil browsing cerita-cerita Sex sebagai hiburan. Setelah aku merasa cukup baca situs tentang cerita Sex aku kemudian tengak-tengok mencari hiburan, barang kali ada cewek cantik. Saat aku menengok kebelakang, aku melihat segerombolan wanita setengah baya dan bisa dibilang Tane-Tante sedang berkumpul. Ternyata saat akun melihat tante-tante tersebut salah satu dari mereka melihatku, aku pun memalingkan wajahku.
Tak berapa lama setelah aku memalingkan wajahku tak melihat segerombolan tante-tante tersebut, Tiba-tiba aku dihampiri oleh seorang wanita.

“Haaiii” suara wanita itu
“Haaiii, nyari siapa ya” jawabku
“gak nyari siapa-siapa kok, nyari kamu aja”jawab tante itu sambil tersenyum

Saat aku melihat tante tersebut, pemandangan yang sangat indah terpampang diwajahku. Aku melihat wanita setengah baya kira-kira umurnya 45 tahunan tapi berpakaian sangat seksi. Malam itu tante tersebut memakai gaun pendek diatas lutut berwarna merah sangat minim sekali pakaiannya. Meski wajahnya sudah gak muda lagi tapi wajahnya masih terlihat cantik sekali, Terpampang jelas buah dadanya yang sangat besar kutafsir sekitar 38B, Wooow mantap banget. Sekejap aku dibuat bengong melihat tubuh dan wajah tante ini.
“Heeeh kok bengong lihat apa” Tanya tante
“Eeeehhh…gak liat apa-apa kok tante” jawabku dengan agak tergagap
“Perkenalkan namaku Mira” ucap tante sambil menjulurkan tangannya
“Aku Ferdinan tante, ada yang bisa aku bantu tante” jawabku sambil berjabat tangan dan tersenyum

“Ooohh…Gak ada kok, aku hanya ingin berkenalan denganmu, dari kejauhan sosok kamu kayaknya menarik, tapi setelah berada didepanmu ternyata kamu lebih menarik” jawab tante Mira sambil tersenyum

“Aaaahhh…Tante bisa aja, aku biasa aja kok Tant” jawabku dengan malu
“Daripada kamu disini sendirian mending gabung aja sama tante dan kawan-kawan tante disana, gimana”??? ajak tante Mira
“Aaaahhh..Gak aahh Tante, aku malu” jawabku
“Ngapain malu, biasa aja kali Fer” ucap tante Mira

Tanpa menunggu aku menjawab tante Mira langsung menggeret tanganku dan mengajak aku kemeja dimana tempat dia duduk bersama teman-temannya tadi. Dikenalkanlah aku dengan teman-temannya. Ternyata setelah samapi meja itu semua tante disini sangat cantik sekali, aku mengira tante-tante disini ini seumuran semuanya, kelihatan dari wajahnya. Kemudian aku diperkenalkan satu persatu dengan teman-teman tante Mira. Friska, tante cantik yang memakai kemeja putih strit, dengan rok putih satu kilak diatas lutut, sungguh menggoda. Anita, tante cantik yang memakai baju dres pendek warna pink, dengan lipstick pink yang sangat menarik menghiasi wajahnya. Vita, tante cantik yang memakai gaun pendek berwarna cream, sangat minim sekali pakaiannya. Dan yang terakhir adalah Syntia, tante ini penampilannya juga gak kalah menarik dengan yang lain, dengan dres mini berwarna biru dongkar sangat indah menghiasi tubunya.
Tante-tante ini sekilas memliki tubuh yang sama, dengan tinggi sekitar 167cm, berat badannya sekitar 60kg dan yang pasti semuanya sangat cantik-cantik dan seksi-seksi. Setelah perkenalan dilanjutnya dengan mengobrol bersama tante-tante ini.
“kamu kuliah atau kerja Fer” Tanya tante Friska
“Kuliah Tante, di universitas *****” jawabku
“kamu pasti banyak disukai wanita dikampusmu ya Fer, kamu ganteng sekali” ucap tante Syntia

“Aaahhhh…Enggak tante, biasa aja kok,bahkan gak ada yang suka tante, karena sekarang aku jomblo tante” jawabku sambil tersenyum malu
Setelah lama berbincang panjang lebar akhirnya diselapun obrolan oleh Tante Mira.
“Kamu gak ada acara kan Fer” Tanya tante Mira
“Gak ada kok tante” jawabku
“Yaudah anterin tante yuuk, tante mau kesebuah tempat” ucap tante Mira.Cerita Sex Terbaru

Dengan tanpa aku menjawab kemudian tante Mira pun langsung menarik tanganku hingga aku berdiri dan Tante Mira berpamitan dengan teman-temannya. Teman-temanya pun gak terima karena semena-mena aku langung diajak oleh tante Mira, sejenak menjadi ricuh mejau tante-tante itu. Sambil membelakangi tante-tante tersebut aku mendengar tante Mira berkata kepada teman-temanya, aku duluan ya, besok kalian-kalian kalau mau juga bisa kok, aku cobanya dulu. Aku sangat kaget sekali dengan perkataan tante Mira kepada teman-temannya. Lantas aku dan tante Mira menuju parkiran mobil. Disuruhnya aku menyetirnya. Dalam perjalanan kita (aku dan tante Mira) saling ngobrol banyak dan panjang lebar. Sambil menyetir tante Mira menanyaiku.
“kamu udah punya kekasih belum Fer”
“belum tante, kan tadi didalam aku juga sudah ngomong tante” jawabku sambil tersenyum
“kamu mau gak jadi Pacar tante Fer” Tanya tante Mira.

Aku sangat kaget sekali dengan pertanyaan tante Mira, bertemu baru sekejap, dia sudah minta aku untuk jadi pacarnya.
“tante gak bercanda ya, kan kita baru ketemu tadi, masak iyha tante minta aku untuk jadi pacar tante” jawabku.
“Tante Gak bercanda Fer, Tante serius, kamu mau gak Fer, nanti tante kasih semua yang Ferdinan mau deeh” ucap tante Mira

“Emang suami tante dimana, kalau ketahuan suami tante aku bisa dibunuh” tanyaku
“Tenang aja Fer, suami tante gak pernah dirumah kok, dia selalu sibuk berlayar, dia kalau pulang 6 bulan sekali kok, jadi ferdinan tenang aja ya” jawab tante Mira
“Iyha deeh tante, aku mau tante, tapi tante harus jamin kalau aku aman ya” pintaku
“Iyha fer, aku jamin kamu aman tenang aja deeh pokoknya” jawab tante sambil mencium pipiku

Sambil menyetir dengan senang hati, akhirnya aku diajak disebuah apartemen mewah milik Tante Mira, lalu kita masuk apartemen yang ada dilantai 8 itu, kitapun lantas masuk kamar. Malam itu jam menunjukan pukul setengah 1 malam. Sesampai dikamar tante langsung membuka semua bajunya dengan tanpa rasa malu, dia berkata “Tunggu sebentar ya sayang tante mandi dulu”. Saat aku lihat tubuh bugil tante Mira penisku langsung terasa keras. Aku melihat sebuah gundukan kembar milik tante Mira sangat besar sekali, tapi heranku gundukan kembar tante Mira masih lumayan kenceng, vaginanya sangat cantik sekali, terihat bulu-bulu halus menghiasi vagina tante Mira yang terjepit selakangannya. Tubuhnya sangat putih sekali, aduhai sekali body nya, birahiku langsung meningkat.
Sambil menunggu tante Mira selesai mandi aku melepas kaosku dan celana panjangku dan sekarang aku hanya memakai boxser saja, terpampang bulu-bulu dadku, menjulur sampai keperut yang menjurus ke panisku. Kunyalaknlah sebuah DVD music barat. Gemricik air showeer tak kunjung berhenti Lama aku menuggu tante Mira selesai mandi akhirnya aku menghampiri tante Mira dikamar mandi. Aku melihat tante Mira sedang mengelus-elus vaginanya, seperti dia sedang membersihkan vaginanya. Tanpa menunggu lama lagi, karena penisku sudah tegang banget, aku langsung menuju tante Mira yang sedang berdiri. Langsung kubalikkan badannya, dan akupun langsung melumat bibir seksi tante Mira. “Aaaahhh kamu gak sabar ya saying” ucap tante Mira. Tanpa menjawab aku langsung melumat lagi bibir tante Mira, dan tante pun meresponya dengan cepat, dan akhirnya kita saling berpagutan.
Tante Mira meladeni permainan lidahku didalam mulutnya, sesekali tante Mira menggit lidahku dengan pelan. Setelah beberapa menit kita berpagutan aku mulai menciumi bagian wajah tante Mira, kuciumi dari leher, belakang telinga, sambil meremas kedua payudaranya yang sanagt besar. Sesekali terdengar desahan dari Tante Mira “Aaaahhhh….Feeerrr….Aaaahhhh…”, aku terus melakukan gerilya mulutku sembari seseklai aku mencokot putting tante Mira. Desahan desahan terus keluar dari mulut tante Mira. Dengan ganasnya tante nira kemudian menari kepalaku dan dibukalah boxer ku yang masih terpakai dan sudah basah.

Keluarlah penis besarku, panjangnya sekitar 19cm dan bediameter 5cm. “Besar sekali burung kamu Fer, pasti nikmat niiih” ucap tante Mira seketika. Tanpa aku membalas langsung dikulumlah batang penisku, “Aaaaahhhh….Tante..Nikmat…” desahku. Tante dengan ganasnya mengulum penisku, terasa sangat nikat sekali kuluman tante Mira “pruuut…pruuut…pruuuttt..” suara gesekan bibir tante Mira dengan penisku yang ercampur denga air liur tante Mira, semakin lama kuluman tante Mira semakin cepat. Aku terus mengerang kenikmatan “Aaaarrggghhhh….Tanteeeeee…” sambil terus mengerang kenikmatan aku sambil meremas-remas payudara tante Mira, besar sekali, telapak tanganku tak cukup untuk mencakup habis payudara tante Mira.
Setelah kira-kira 15 menit tante Mira mengulum penisku, sekarang tante Mira menciumi putingku sembari mengock-ngocok penisku akupun mengerang “Arrrrgggghhhh….Tanteeeee…Aaaarrggghhh….”, tapi aku masih kuat, aku belum merasakan kalu aku akan orgasme, tapi dalam posisi ini kalau diterusin, lama-lama aku pasti akan orgasme. Lalu kutariklah kedua tangan tante Mira, aku membopongnya dan sekarang kita berada di atas ranjang. Aku rebahkan tubuh tante Mira, aku buka selakanganya lebar-lebar, aku mengelus-elus vagina tante Mira, sungguh sangat indah sekali vagina tante Mira, putih bersih, ditumbuhi bulu-bulu halus terawat, dan klitorisnya sangat besar sekali. Tak memakai lama aku langsung melumat klitoris tante Mira “Aaarrrggg…Feeerrr….Nikmaaatttt…Sekali…Teruuuusss…Feeer” erang tante Mira sambil memegang kepalaku. Tanpa mempedulikan erangan tante Mira aku terus melumat klitoris tante Mira, sambil tanganku mengocok-ngocok memek tante Mira.Cerita Sex Terbaru
Aku terus melumat habis vagina tante Mira “Slruuuupuuut…Slruuuupuuut….Slruuupuut…” bunyi jilatanku ke memek tante Mira. Terasa gak asin rasanya, aku cuek saja. Aku terus menjilati seluruh vagina tante Mira, desahan erangan kenikmatan terus keluar dari mulut tante Mira. Kali ini aku memasukkan jari tengahku dan kukocoklah memek tante Mira sambil sekarang aku melumat puting tante Mira, tak berapa lama aku mengocok memek tante Mira “Aaahhhhh….Aaaahhhh…Feeeeeerrrr…Tanteeeee…Mau keluaaaaarrrr…..” aku menyeptkan kocokanku, dan akhirnya “Aaaaahhhhhhh” tante Mira akhirnya keluar, terasa cairan keluar dari memeknya. setelah tante Mira orgasme untuk yang pertama kali, tante menidurkanku, kemudian ditindihlah badanku, dipegangnya penisku dan diarahkannya masuk ke dalam memeknya. Dan seketika “Bleeeeeeeeesssssssss” masuklah semua penisku kedalam memek tante Mira.
Dengan sangat binalnya tante Mira menggenjotku dengan diringi dengan desahan desahan yang tak kunjung henti dari mulut tante Mira. “Aaaaahhhh….kamu kuat banget Feerrr” celoteh tante Mira. Aku diam saja, sambil membantu tante Mira, aku memegang pinggangnya dan menyodokkan penisku. Semakin lama semakin cepat tak terkira “Plooookk…Ploook…ploook…” suara benturan tubuh kita. Setalh kira-kira 15 menit tante Mira menggenjotku, aku merasa bosan lalu aku berganti gaya. Aku memiringkan tubuh tante Mira dan kumasukkan lagi penisku, denga posisi seperti ini penisku terasa sangat tercepit. Sekarang gentian aku yang memompa tante Mira, “Aaaahhhh…Aaaahhhh…Lebih…kenceng…lagi…sayang..” pinta tante Mira sambil mendesah. Aku pun mempercepat gerakanku, kupompa dengan penuh nafsu, Desahan terus saja keluar tanpa henti, wajah tante Mira sangat menikmatinya.

Baca JUga Cerita Seks Tukeran Pasangan

Setelah sekitar 15 menit aku memompa tante Mira denga gaya memiringkan badanya, terasa darahku mendesir sampai ubun-ubun, tanda aku akan orgasme. “Aaaahhhh….Tanteeee…Akkuuuu…Mau keluaaaarrrr….” Erangku. Dengan sekejap aku mencabut penis besarku dan “Crooooot…Croooottt..Crooootthh….Crrooooottttthhh….” kusemprotkan spermaku ke wajah tante Mira, banyak sekali sperma ku menyemprot sampai sampai muncrat di payudara tante. Seluruh tubuh tante berceceran spermaku. Kemudian dipeganglah penisku dan dikulumlah oleh tante Mira. “Aaaaahhhhhh….” Aku masih sesekali mendesah saat penisku dikulum tante Mira. Tante Mira membersihkan seluruh sperma yang ada di penisku dan menelannya. “I Love You Tante” ucapku, dan lantas aku mencium bibir tante Mira dan aku terkulai lemas disamping tante mira.

Kemudian aku mengajak tate Mira ke kamar mandi untuk membersihkan sperma yang berkececeran di seluruh tubuh tante Mira. Kita berdua mandi bersama. Setelah selesai mandi kita pun langsung tidur karena sudah kecapek’an. Akhirya aku dan tante Mira tidur sambil telanjang sambil berselimutan. Paginya jam 10 pagi kita baru terbangun, baru saja terbangun penisku sudah tegang lagi. Dipegangnya penisku oleh tante Mira, kita kembali lagi berhubungan Sex, sampai siang hari setelah akhirnya tante Mira mengajakku untuk keluar dan memberiku sebuah amplop yang berisi uang sangat banyak.

Kita keluar untuk bertemu dengan teman-temanya, dan ternyata setelah hari itu aku menjadi giliran sebagai pemuas nafsu tante-tante cantik ini dengan imbalan amplop yang berisi uang banyak karena aku sudah memuaskan tante-tante cantik ini. Sampai suatu malam aku menjadi bahan arisan berondong oleh kelima tante ini, tante Mira, Tante Friska, Tante Anita, Tante Vita dan Tante Syntia. Sungguh nikmat sekali hidupku ini, sudah mendapatkan kenikamatn dari kelima tante ini, aku juga mendapatkan uang banyak dan kehidupan yang terjamin oleh kelima tante ini. Sekian cerita Sex pengalamanku.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Nafsuku Dan Om Perkasaku

Cerita Sex Terbaru | Begitu perkasanya Om ku malam itu. Aku disetubuhinya habis-habisan hingga aku mencapai
puncak kepuasan yang sangat aku inginkan. Aku sangat mendambakan seseorang yang sangat
bisa memuaskan aku, karena nafsuku yang besar. Sebut saja namaku Astrid, aku memiliki
tubuh yang sangat bahenol dan semok. Namun aku juga memilki nafsu yang sangat besar,
sekali aku diberi sentuhan, aku pasti langsung menggila dengan perlakuan Sex ku dengan
lawan seranjangku. Namun sampai saat ini aku hanya mendapatkan yang biasa-biasa saja dan
belum bisa memuaskan nafsuku hingga akhirnya Om ku lah yang mampu memberikan semua yang
aku dambakan.

Cerita Sex Terbaru Nafsuku Dan Om Perkasaku
Aku tinggal dirumah Om ku sudah lumayan lama, karena kedua orang tuaku diluar negri, jadi
aku dititipkan kepada Om dan Tanteku. Selama tinggal dirumah Om ku, aku mengetahui kalau
om dan tante sering bertengkar, dan jika sudah bertengkar mereka berdua saling pergi
sendiri-sendiri dan tak lagi saling menyapa. Itu merupakan hal biasa yang aku lihat
sehari-hari. Dengan om dan tanteku yang sering tidak dirumah, aku menjadi sangat bebas,
dan pergaulanku juga yang bebas membuatku semakin Binal. Aku sering dugem dan pulang
hingga dini hari, kalau om dan tanteku keluar kota aku juga sering membawa teman cowoku
kerumah untuk memuaskan nafsu Sex ku yang membara tanpa sepengetahuan om dan tanteku.
Waktu itu pagi hari aku mendengar om dan tanteku bertengkar hebat, hingga akhirnya mereka
berdua pergi dan sunyilah rumah yang selalu dihiasi dengan pertengkaran itu. Setelah aku
selesai beres-beres, kemudian aku pun berangkat kuliah dengan mobil yang diberikan oleh Om
ku. Setelah perkuliahan selesai aku pun tak langsung pulang karena dirumah pasti juga sepi
gak ada orang karena pertengkaran om dan tante tadi pagi. Aku pun nongkrong dicafe dengan
teman-temanku hingga akhirnya setelah aku dan teman-teman merasa bosan menujulah aku
kesebuah tempat dugem. Suasana ramai dugem membuatku tenang hingga akhirnya aku minum
alcohol, namun belum sampai aku mabok aku merasa ada yang mengganjal dan aku putuskan
untuk pulang.
Sesampai dirumah, suasana sangat sepi sekali. Aku menduga kalau om dan tante pasti gak
pulang. Aku merasa sangat haus sekali lalu Menujulah aku kebelakang untuk mengambil
minuman yang ada dikulkas. Namun saat aku membungkuk aku sangat dikagetkan dengan
kedatangan seseorang ku yang tiba-tiba langsung memelukku dari belakang. Setelah aku
menengok kebelakang ternyata Om ku yang memelukku, aku gak tau dari mana datangnya dan.
“Kamu dari mana Trid”.
“Dugem sama teman-teman om”, jawabku.
“Kamu minum alkohol ya, kecium dari bau mulutmu. Kamu nge drug ya juga ya Trid”, kata om
lagi sambil tetap memelukku dan mengajak aku duduk,
“Duduk yuk”. Dia menyalakan lampu disebelah sofa, sehingga ruang menjadi lebih terang.
“Enggak sampe pake obat kok om, cuma kebanyakan minum”, jawabku. Saat itu aku pake pakaian
dugemku, tank top ketat dan celana super pendek. Belahan tanktop ku rendah sehingga
toketku selalu mau loncat keluar kalo aku membungkuk. aku duduk disebelah om sambil
menuangkan air dingin ke gelas sambil menawarinya.
“Om mau minum?” Dia diam saja, matanya menelusuri toket dan pahaku. Aku juga bisa mencium
bau alkohol dinapasnya, ternyata om baru minum bir, karena dimeja dekat sofa tergeletak
beberapa kaleng bir kosong.
“Om minum juga, ngilangin stres ya om”, kataku. Dia diam saja, tangannya memelukku.
“Dugemnya dilanjutin sama om yuk”, katanya sambil mencium pipiku.Cerita Sex Terbaru

Aku memberontak, tapi dia mempererat peukannya, aku tenggelam dipelukannya. Dia mulai
menciumi leherku, daerah yang paling sensitif di tubuhku. Aku mulai menggeliat akibat
ciumannya. Tiba2 dia melepaskan pelukannya, mukaku dihadapkan ke wajahnya dan dia langsung
mencium bibirku. Kembali tangan satunya segera memelukku dan tangan lainyya menyambar
toketku dan diremas2nya pelan. Aku menggeliat2, napsuku langsung naik, apalagi aku masih
berada dalam pengaruh ringan alkohol, “Om…”. Lupa bahwa yang memelukku adalam suami
tanteku.
Tubuhnya bergeser merapat, bibirku terus dilumatnya. Aku mengulum bibirnya yang tebal dan
ketebalan bibirnya memenuhi mulutku. Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah dimulutku,
kurasakan tangan besarnya menyelusup kedalam tank topku dan meremas toketku yang masih
terbungkus bra. Toketku ternyata tercakup seluruhnya dalam tangannya. Dan aku rasanya
sudah tidak kuat menahan gejolak napsuku, padahal baru awal pemanasan. Bibirnya mulai
meneruskan jelajahannya, sambil melepaskan tank topku, leherku dikecup, dijilat kadang
digigit t. Sambil tangannya terus meremas-remas toketku.
Kemudian tangannya menjalar ke punggungku dan melepas kaitan bra ku sehingga toketku bebas
dari penutup. Bibirnya menelusuri pentil kiriku, disentuh dengan lidahnya dan dihisap.
Terus pindah ke pentil kanan. Kadang-kadang seolah seluruh toketku akan dihisap. Dan
tangan satunya mulai turun dan memainkan puserku, terasa geli tapi nikmat, napsuku makin
berkobar karena elusan tangannya. Kemudian tangannya turun lagi dan menjamah
selangkanganku. Memekku yang pasti sudah basah sekali. Lama hal itu dilakukannya sampai
akhirnya dia kemudian membuka ristsluiting celana pendekku dan menarik celanaku ke bawah,
Tinggalah celana dalam miniku ku yang tipis yang memperlihatkan jembutku yang lebat,
saking lebatnya jembutku muncul di kiri kanan dan dibagian atas dari cd mini itu.
Jembutku lebih terlihat jelas karena celana dalam ku sudah basah oleh cairan Memekku yang
sudah banjir. Dibelainya celah Memekku dengan perlahan. Sesekali jarinya menyentuh itilku
karena ketika dielus pahaku otomatis mengangkang agar dia bisa mengakses daerah Memekku
dengan leluasa. Bergetar semua rasanya tubuhku, kemudian celana dalam ku yang sudah basah
itu dilepaskannya. Aku mengangkat pantatku agar dia bisa melepas cdku. Telanjanglah aku
dihadapan nya. Jarinya mulai sengaja memainkan itilku. Dan akhirnya jari besar itu masuk
ke dalam Memekku.
Oh, nikmatnya, bibirnya terus bergantian menjilati pentil kiri dan kanan dan sesekali
dihisap dan terus menjalar ke perutku. Dan akhirnya sampailah ke Memekku. Kali ini
diciumnya jembutku yang lebat dan aku rasakan bibir Memekku dibuka dengan dua jari. Dan
akhirnya kembali Memekku dibuat mainan bibirnya, kadang bibirnya dihisap, kadang itilku,
namun yang membuat aku tak tahan adalah saat lidahnya masuk di antara kedua bibir Memekku
sambil menghisap itilku. Dia benar benar mahir memainkan Memekku. Hanya dalam beberapa
menit aku benar-benar tak tahan. Dan aku mengejang, dengan sekuatnya aku berteriak sambil
mengangkat pantatku supaya merapatkan itilku dengan mulutnya, kuremas-remas rambutnya yang
mulai menampakkan ubannya. Hebat om, hanya dengan bibir dan lidahnya saja aku sudah
nyampe. Dia terus mencumbu Memekku, rasanya belum puas dia memainkan Memekku hingga
napsuku bangkit kembali dengan cepat. “Om, Astrid sudah pengen dientot.” kataku memohon
sambil kubuka pahaku lebih lebar. Dia pun bangkit, mengangkat badanku yang sudah lemes dan
dibawanya ke kamarnya.

Di kamar, aku dibaringkan di tempat tidur ukuran besar dan dia mulai membuka bajunya,
kemudian celananya. Aku terkejut melihat Penisnya yang besar dan panjang nongol dari
bagian atas celana dalamnya sampai hampir menyentuh pusernya, gak kebayang ada sebesar dan
sepanjang Penisnya. Kemudian dia juga melepas celana dalamnya. Sementara itu aku dengan
berdebar terbaring menunggu, Penisnya yang besar dan panjang dan sudah maksimal
ngacengnya, tegak hampir menempel ke perut. Dan saat dia pelan-pelan menindihku, aku
membuka pahaku makin lebar, rasanya tidak sabar Memekku menunggu masuknya Penis extra gede
itu.
Aku pejamkan mata. Dia mulai mendekapku sambil terus mencium bibirku, kurasakan bibir
Memekku mulai tersentuh ujung Penisnya. Sebentar diusap-usapkan dan pelan sekali mulai
kurasakan bibir Memekku terdesak menyamping. Terdesak Penis besar itu. Ohh, benar benar
kurasakan penuh dan sesak liang Memekku dimasuki Penisnya. Aku menahan nafas. Dan nikmat
luar biasa. Mili per mili. Pelan sekali terus masuk Penisnya. Aku mendesah tertahan karena
rasa yang luar biasa nikmatnya.

Terus.. Terus.. Akhirnya ujung Penis itu menyentuh bagian dalam Memekku, maka secara
refleks kurapatkan pahaku. Sangat mengganjal sekali rasanya, besar, keras dan panjang. Dia
terus menciumi bibir dan leherku. Dan tangannya tak henti-henti meremas-remas toketku.
Tapi konsentrasi kenikmatanku tetap pada Penis besar yang mulai dientotkan halus dan
pelan. Aku benar benar cepat terbawa ke puncak nikmat. Nafasku cepat sekali memburu,
terengah-engah. Aku benar benar merasakan nikmat luar biasa merasakan gerakan Penis besar
itu.Cerita Sex Terbaru

Maka hanya dalam waktu yang singkat aku makin tak tahan. Dan dia tahu bahwa aku semakin
hanyut. Maka makin gencar dia melumat bibirku, leherku dan remasan tangannya di toketku
makin kuat. Dengan tusukan Penisnya yang agak kuat dan dipepetnya itilku dengan menggoyang
goyangnya, aku menggelepar, tubuhku mengejang, tanganku mencengkeram kuat-kuat sekenanya.
Memekku menegang, berdenyut dan mencengkeram kuat-kuat, benar-benar nikmat. Ohh, aku benar
benar menerima kenikmatan yang luar biasa. Aku tak ingat apa-apa lagi kecuali kenikmatan
dan kenikmatan.

“Om, Astrid nyampe om”. Aku sendiri terkejut atas teriakkan kuatku.

Setelah selesai, pelan pelan tubuhku lunglai, lemas. Telah dua kali aku nyampe dalam waktu
relatif singkat, namun terasa nyaman sekali, Dia membelai rambutku yang basah keringat.
Kubuka mataku, dia tersenyum dan menciumku lembut sekali, tak henti hentinya toketku
diremas-remas pelan.
Tiba tiba, serangan cepat bibirnya melumat bibirku kuat dan diteruskan ke leher serta
tangannya meremas-remas toketku lebih kuat. Napsuku naik lagi dengan cepat, saat kembali
dia memainkan Penisnya semakin cepat. Uhh, sekali lagi aku nyampe, yang hanya selang
beberapa menit, dan kembali aku berteriak lebih keras lagi. Dia terus memainkan Penisnya
dan kali ini dia ikut menggelepar, wajahnya menengadah. Satu tangannya mencengkeram
lenganku dan satunya menekan toketku. Aku makin meronta-ronta tak karuan. Puncak
kenikmatan diikuti semburan peju yang kuat di dalam Memekku, menyembur berulang kali.

Oh, terasa banyak sekali peju kental dan hangat menyembur dan memenuhi Memekku, hangat
sekali dan terasa sekali peju yang keluar seolah menyembur seperti air yang memancar kuat.
Setelah selesai, dia memiringkan tubuhnya dan tangannya tetap meremas lembut toketku
sambil mencium wajahku. Aku senang dengan perlakuannya terhadapku.

“Trid, kamu luar biasa, Memekmu peret dan nikmat sekali”, pujinya sambil membelai toketku.
“Om juga hebat. Bisa membuat Astrid nyampe beberapa kali, dan baru kali ini Astrid
merasakan Penis raksasa”.
“Jadi kamu suka dengan Penisku?” godanya sambil menggerakkan Penisnya dan membelai belai
wajahku.
“Ya om, Penis om nikmat, besar, panjang dan keras banget” jawabku jujur.

Dia memang sangat pandai memperlakukan wanita. Dia tidak langsung mencabut Penisnya, tapi
malah mengajak mengobrol sembari Penisnya makin mengecil. Dan tak henti-hentinya dia
menciumku, membelai rambutku dan paling suka membelai toketku. Aku merasakan pejunya yang
bercampur dengan cairan Memekku mengalir keluar. Setelah cukup mengobrol dan saling
membelai, pelan-pelan Penis yang telah menghantarkan aku ke awang awang itu dicabut sambil
dia menciumku lembut sekali. Benar benar aku terbuai dengan perlakuannya. Dia kemudian
memutar lagu classic sehingga tertidurlah aku dalam pelukannya, merasa nyaman dan benar-
benar aku terpuaskan.
Menjelang siang, aku bangun masih dalam pelukannya. Katanya aku tidur nyenyak sekali,
sambil membelai rambutku. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Ia lalu
mengajakku mandi. Dibimbingnya aku ke kamar mandi, saat berjalan rasanya masih ada yang
mengganjal Memekku dan ternyata masih ada peju yang mengalir di pahaku, mungkin saking
banyaknya dia mengecretkan pejunya di dalam Memekku. Dalam bathtub yang berisi air hangat,
aku duduk di atas pahanya. Dia mengusap-usap menyabuni punggungku, dan akupun menyabuni
punggungnya. Dia memelukku sangat erat hingga dadanya menekan toketku.

Sesekali aku menggeliatkan badanku sehingga pentilku bergesekan dengan dadanya yang
dipenuhi busa sabun. Pentilku semakin mengeras. Pangkal pahaku yang terendam air hangat
tersenggol2 Penisnya. Hal itu menyebabkan napsuku mulai berkobar kembali. Aku di tariknya
sehingga menempel lebih erat ke tubuhnya. Dia menyabuni punggungku. Sambil mengusap-
usapkan busa sabun, tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Dia mengusap-
usap pantatku dan diremasnya. Penisnya pun mulai ngaceng ketika menyentuh Memekku. Terasa
bibir luar Memekku bergesekan dengan Penisnya. Dengan usapan lembut, tapak tangannya terus
menyusuri pantatku. Dia mengusap beberapa kali hingga ujung jarinya menyentuh lipatan
daging antara lubang pantat dan Memekku.

“Om nakal”, desahku sambil menggeliat mengangkat pinggulku.

Walau tengkukku basah, aku merasa bulu roma di tengkukku meremang akibat nikmat dan geli
yang mengalir dari Memekku. Aku menggeliatkan pinggulku. Ia mengecup leherku berulang kali
sambil menyentuh bagian bawah bibir Memekku. Tak lama kemudian, tangannya semakin jauh
menyusur hingga akhirnya kurasakan lipatan bibir luar Memekku diusap-usap. Dia berulang
kali mengecup leherku. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas.

“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihku berulang kali. Lalu aku bangkit dari pangkuannya.Cerita Sex Terbaru

Aku tak ingin nyampe hanya karena jari yang terasa kesat di Memekku. Tapi ketika berdiri,
kedua lututku terasa goyah. Dengan cepat dia pun bangkit berdiri dan segera membalikkan
tubuhku. Dia tak ingin aku terjatuh. Dia menyangga punggungku dengan dadanya. Lalu
diusapkannya kembali cairan sabun ke perutku. Dia menggerakkan tangannya keatas, meremas
dengan lembut kedua toketku dan pentil ku dijepit2 dengan jempol dan telunjuknya. Pentil
kiri dan kanan diremas bersamaan. Lalu dia mengusap semakin ke atas dan berhenti di
leherku. “Om, lama amat menyabuninya” rintihku sambil menggeliatkan pinggulku.
Aku merasakan Penisnya semakin keras dan besar. Hal itu dapat kurasakan karena Penisnya
makin dalam terselip dipantatku. Tangan kiriku segera meluncur ke bawah, lalu meremas
bijinya dengan gemas. Dia menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal pahaku. Sesaat dia
mengusap usap jembut lebatku, lalu mengusap Memekku berulang kali. Jari tengahnya terselip
di antara kedua bibir luar Memekku. Dia mengusap berulang kali. Itilku pun menjadi sasaran
usapannya.

“Aarrgghh..!” rintihku ketika merasakan Penisnya makin kuat menekan pantatku.

Aku merasa lendir membanjiri Memekku. Aku jongkok agar Memekku terendam ke dalam air.
Kubersihkan celah diantara bibir Memekku dengan mengusapkan 2 jariku. Ketika menengadah
kulihat Penisnya telah berada persis didepanku. Penisnya telah ngaceng berat.

“Om, kuat banget sih, baru ngecret di Memek Astrid sekarang sudah ngaceng lagi”, kataku
sambil meremas Penisnya, lalu kuarahkan ke mulutku.

Kukecup ujung kepala Penisnya. Tubuhnya bergetar menahan nikmat ketika aku menjilati
kepala Penisnya. Dia meraih bahuku karena tak sanggup lagi menahan napsunya. Setelah
berdiri, kaki kiriku diangkat dan letakkan di pinggir bath tub. Aku dibuatnya menungging
sambil memegang dinding di depanku dan dia menyelipkan kepala Penisnya ke celah di antara
bibir Memekku.

“Argh!” rintihku. Dia menarik Penisnya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali
perlahan-lahan pula. Bibir luar Memekku ikut terdorong bersama Penisnya. Perlahan-lahan
menarik kembali Penisnya sambil berkata
“Enak Trid”.
“Enaak banget om”, jawabku!” Dia mengenjotkan Penisnya dengan cepat sambil meremas bongkah
pantat ku dan tangan satunya meremas toketku.
“Aarrgghh..!” rintihku ketika kurasakan Penisnya kembali menghunjam Memekku.

Aku terpaksa berjinjit karena Penis itu terasa seolah membelah Memekku karena besarnya.
Terasa Memekku sesek kemasukan Penis besar dan panjang itu. Kedua tangannya dengan erat
mememegang pinggulku dan dia memainkan Penisnya keluar masuk dengan cepat dan keras.
Terdengar ‘cepak-cepak’ setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pantatku.

“Aarrgghh.., aarrgghh..! Om, Astrid nyampe..!” Aku lemas ketika nyampe lagi untuk kesekian
kalinya.
Rupanya dia juga tidak dapat menahan pejunya lebih lama lagi.
“Aarrgghh.., Trid”, kata nya sambil menghunjamkan Penisnya sedalam-dalamnya.
“Om.., ssh ” kataku karena berulangkali merasa tembakan pejunya diMemekku.
“Aarrgghh.., Trid, enaknya!” bisiknya.
“Om, ssh! Nikmat sekali ya dientot om”, jawabku karena nikmatnya nyampe.

Dia masih mencengkeram pantatku sementara Penisnya masih nancep diMemekku. Beberapa saat
kami diam di tempat dengan Penisnya yang masih menancap di Memekku. Kemudian dia
membimbingku ke shower, menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran
air hangat. Akhirnya terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi.
Setelah selesai dia keluar duluan, sedang aku masih menikmati shower. Selesai dengan
rambut yang masih basah dan masih bertelanjang bulat, aku keluar dari kamar mandi.
Ternyata dia sudah menyiapkan makanan berupa roti dan isinya serta piza yang mungkin
dibelinya kemarin. Teh celup dan kopi intant serta creamernya menjadi pilihan minumannya.
Pizanya masih hangat, karena baru dipanaskan sebentar dengan microwave oven. Aku
dipersilakan minum dan makan sambil mengobrol, makan dan diiringi lagu lembut. Setelah aku
makan, dia lalu memintaku duduk di pangkuannya. Aku menurut saja. Terasa kecil sekali
tubuhku. Sambil mengobrol, aku dimanja dengan belaiannya. Akhirnya setelah selesai makan,
diraihnya daguku, dan diciumnya bibirku dengan hangatnya, aku mengimbangi ciumannya.

Dan selanjutnya kurasakan tangannya mulai meremas-remas toketku, kemudian tangannya
menelusuri antara dada dan pahaku. Nikmat sekali rasanya, tapi aku sadar bahwa sesuatu
yang aku duduki terasa mulai agak mengeras. Langsung aku bangkit. Aku bersimpuh di
depannya dan ternyata Penisnya sudah mulai ngaceng, walau masih belum begitu mengeras.
Kepala Penisnya sudah mulai sedikit mencuat keluar dari kulupnya lalu ku raih, ku belai
dan kulupnya kututupkan lagi. Aku suka melihatnya dan sebelum penuh ngacengnya langsung
aku kulum Penisnya. Aku memainkan kulup Penis yang tebal dengan lidahku.

Kutarik kulup ke ujung, membuat kepala Penisnya tertutup kulupnya dan segera kukulum,
kumainkan kulupnya dengan lidahku dan kuselipkan lidahku ke dalam kulupnya sambil lidahku
berputar masuk di antara kulup dan kepala Penisnya. Tapi hanya bisa sesaat, sebab dengan
cepatnya Penisnya makin membengkak dan dia mulai menggeliat dan berdesis menahan
kenikmatan permainan lidahku dan membuat mulutku semakin penuh.

“Om hebat ya sudah ngaceng lagi, kita lanjut yuk om”, kataku yang juga sudah terangsang.

Rupanya dia makin tak tahan menerima rangsangan lidahku. Maka aku ditarik dan diajak ke
tempat tidur. Kakiku ditahannya sambil tersenyum, dibukanya kakiku dan dia langsung
menelungkup di antara pahaku.Cerita Sex Terbaru

“Aku suka melihat Memek kamu Trid” ujarnya sambil membelai jembut jembutku yang lebat.
“Mengapa?” “Sebab jembutmu lebat dan cewek yang jembutnya lebat napsunya besar, kalau
dientot jadi binal seperti kamu, juga tebal bibirnya”.
Aku merasakan dia terus membelai jembutku dan bibir Memekku. Kadang-kadang dicubit pelan,
ditarik-tarik seperti mainan. Aku suka Memekku dimainkan berlama-lama, aku terkadang
melirik apa yang dilakukannya. Seterusnya dengan dua jarinya membuka bibir Memekku, aku
makin terangsang dan aku merasakan makin banyak keluar cairan dari Memekku. Dia terus
memainkan Memekku seolah tak puas-puas memperhatikan Memekku, kadang kadang disentuh
sedikit itilku, membuat aku penasaran.

Tak sadar pinggulku mulai menggeliat, menahan rasa penasaran. Maka saat aku mengangkat
pinggulku, langsung disambut dengan bibirnya. Terasa dia menghisap lubang Memekku yang
sudah penuh cairan. Lidahnya ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh lekuk Memekku,
dan saat dihisapnya itilku dengan ujung lidahnya, cepat sekali menggelitik ujung itilku,
benar benar aku tersentak. Terkejut kenikmatan, membuat aku tak sadar berteriak.

“Aauuhh!!”. Benar benar hebat dia merangsangku, dan aku sudah tak tahan lagi. “Ayo dong
om, Astrid pingin dientot lagi” ujarku.

Dia langsung menempatkan tubuhnya makin ke atas dan mengarahkan Penis gedenya ke arah
Memekku. Aku masih sempat melirik saat dia memegang Penisnya untuk diarahkan dan
diselipkan di antara bibir Memekku. Kembali aku berdebar karena berharap. Dan saat kepala
Penisnya telah menyentuh di antara bibir Memekku, aku menahan nafas untuk menikmatinya.
Dan dilepasnya dari pegangan saat kepala Penisnya mulai menyelinap di antara bibir Memekku
dan menyelusup lubang Memekku hingga aku berdebar nikmat. Pelan-pelan ditekannya dan dia
mulai mencium bibirku. Makin kedalam.. Oh, nikmat sekali.

Kurapatkan pahaku supaya Penisnya tidak terlalu masuk ke dalam. Dia langsung menjepit
kedua pahaku hingga terasa sekali Penisnya menekan dinding Memekku. Penisnya semakin
masuk. Belum semuanya masuk, dia menarik kembali seolah akan dicabut hingga tak sadar
pinggulku naik mencegahnya agar tidak lepas. Beberapa kali dilakukannya sampai akhirnya
aku penasaran dan berteriak-teriak sendiri. Setelah dia puas menggodaku, tiba tiba dengan
hentakan agak keras, dipercepat gerakan memainnya hingga aku kewalahan. Dan dengan
hentakan keras serta digoyang goyangkan, tangan satunya meremas toketku, bibirnya dahsyat
menciumi leherku.

Akhirnya aku mengelepar-gelepar. Dan sampailah aku kepuncak. Tak tahan aku berteriak,
terus dia menyerangku dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya aku melewati puncak
kenikmatan. Lama sekali. Tak kuat aku meneruskannya. Aku memohon, tak kuat menerima
rangsangan lagi, benar benar terkuras tenagaku dengan orgasme berkepanjangan. Akhirnya dia
pelan-pelan mengakhiri serangan dahsyatnya. Aku terkulai lemas sekali, keringatku
bercucuran. Hampir pingsan aku menerima kenikmatan yang berkepanjangan. Benar-benar aku
tidak menyesal ngentot dengannya, dia memang benar-benar hebat dan mahir dalam main, dia
dapat mengolah tubuhku menuju kenikmatan yang tiada tara.
Lamunanku lepas saat pahanya mulai kembali menjepit kedua pahaku dan dirapatkan, tubuhnya
menindihku serta leherku kembali dicumbu. Kupeluk tubuhnya yang besar dan tangannya
kembali meremas toketku. Pelan-pelan mulai dienjotkan Penisnya. Kali ini aku ingin lebih
menikmati seluruh rangsangan yang terjadi di seluruh bagian tubuhku. Tangannya terus
menelusuri permukaan tubuhku. Dadanya merangsang toketku setiap kali bergeseran mengenai
pentilku. Dan Penisnya dipompakan dengan cepat sekali, bibirnya menjelajah leher dan
bibirku.

Ohh, luar biasa. Lama kelamaan tubuhku yang semula lemas, mulai terbakar lagi. Aku
berusaha menggeliat, tapi tubuhku dipeluk cukup kuat, hanya tanganku yang mulai menggapai
apa saja yang kudapat. Dia makin meningkatkan cumbuannya dan memompakan Penisnya makin
cepat. Gesekan di dinding Memekku makin terasa. Dan kenikmatan makin memuncak. Maka kali
ini leherku digigitnya agak kuat dan dimasukkan seluruh Penis Penisnya serta digoyang-
goyang untuk meningkatkan rangsangan di itilku.

Maka jebol lah bendungan, aku mencapai puncak kembali. Kali ini terasa lain, tidak liar
seperti tadi. Puncak kenikmatan ini terara nyaman dan romantis sekali, tapi tiba tiba dia
dengan cepat memain lagi. Kembali aku berteriak sekuatku menikmati ledakan orgasme yang
lebih kuat, aku meronta sekenaku. Gila, batinku, dia benar-benar membuat aku kewalahan.
Kugigit pundaknya saat aku dihujani dengan kenikmatan yang bertingkat-tingkat.

Sesaat dia menurunkan gerakannya, tapi saat itu dibaliknya tubuhku hingga aku di atas
tubuhnya. Aku terkulai di atas tubuhnya. Dengan sisa tenagaku aku keluarkan Penisnya dari
Memekku. Dan kuraih Penisnya. Tanpa pikir panjang, Penis yang masih berlumuran cairan
Memekku sendiri kukulum dan kukocok. Dan pinggulku diraihnya hingga akhirnya aku telungkup
di atasnya lagi dengan posisi terbalik. Kembali Memekku yang berlumuran cairan jadi
mainannya, aku makin bersemangat mengulum dan menghisap sebagian Penisnya.

Dipeluknya pinggulku hingga sekali lagi aku nyampe. Dihisapnya itilku sambil ujung
lidahnya menari cepat sekali. Tubuhku mengejang dan kujepit kepalanya dengan kedua pahaku
dan kurapatkan pinggulku agar bibir Memekku merapat ke bibirnya. Ingin `ku berteriak tapi
tak bisa karena mulutku penuh, dan tanpa sadar aku menggigit agak kuat Penisnya dan
kucengkeram kuat dengan tanganku saat aku masih menikmati orgasme.

Baca JUga Cerita Seks Tante Muontok

“Trid, aku mau ngecret, di dalam Memekmu ya”, katanya sambil menelentangkan aku.
“Ya, om”, jawabku.

Dia menaiki aku dan dengan satu hentakan keras, Penisnya yang besar sudah kembali
menyesaki Memekku. Dia langsung memain Penisnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Dalam
beberapa enjotan saja tubuhnyapun mengejang. Pantat kuhentakkan ke atas dengan kuat
sehingga Penisnya nancap semuanya ke dalam Memekku dan akhirnya crot .. crot ..crot,
pejunya ngecret dalam beberapa kali semburan kuat. Herannya, ngecretnya yang ketiga masih
saja pejunya keluar banyak, memang luar biasa staminanya. Dia menelungkup diatasku sambil
memelukku erat2.

“Trid, nikmat sekali ngentot sama kamu, Memek kamu kuat sekali cengkeramannya ke Penisku”,
bisiknya di telingaku. “Ya om, Astrid juga nikmat sekali, tentu saja cengkraman Memek
Astrid terasa kuat karena Penis om kan gede banget”
“Rasanya sesek deh Memek Astrid kalau om neken Penisnya masuk semua. Kalau ada kesempatan,
Astrid dientot lagi ya om”, jawabku
“Ya sayang”, lalu bibirku diciumnya dengan mesra.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Sepong Kontol

Cerita Sex Terbaru | Suatu kebahagiaan tersendiri bila ada tercipta rasa saling menyayangi di antara saudara. Tapi
kebahagiaan seperti apa yang dirasakan Sandraketika berusaha memberikan kebahagiaan untuk Shanty
sebagai rasa sayang seorang adik kepada kakak kandungnya?

Cerita Sex Terbaru Sepong Kontol
Cerita nyata ini dipaparkan oleh Lucky, suami Sandra, kepada saya untuk direka menjadi satu cerita.
Lucky, 34 tahun, dan Sandra, 27 tahun, adalah pasangan suami istri harmonis yang dikaruniai 1 orang
putri 3 tahun yang lucu. Tinggal di Wilayah Jakarta Timur, Shanty, 30 tahun, saat itu sudah beberapa
hari menginap di rumah mereka karena sedang menghindar dari suaminya. Shanty sedang mengurus
perceraian dari suaminya karena sudah merasa tidak ada kecocokan lagi di antara mereka.
Malam itu, 21 Juni 2006..
“Kami mau tidur dulu, Mbak..”, kata Sandra kepada Shanty yang masih asyik menonton tv.
“Tadi anakku tertidur di kamarmu..”, kata Sandra lagi.
“Iya.. Pergilah istirahat sana. Kasihan si Lucky besok harus kerja lagi..”, kata Shantysambil
tersenyum.
“Biar anakmu tidur denganku..”, sambung Shanty. Akhirnya Sandra dan Lucky segera masuk ke kamarnya.
“Kasihan Mbak Shanty ya, Mas?”, kata Sandra sambil memeluk Lucky.
“Iya.. Sudah berapa lama dia pisah ranjang dengan suaminya?”, tanya Lucky sambil memjamkan matanya.
“Kalau gak salah sih.. Sudah hampir 4 bulan, Mas”, kata Sandra sambil menyusupkan tangannya ke sarung
Lucky.
“Haaa?! Mas nggak pakai celana dalam ya?”, tanya Sandra agak kaget tapi tangannya erat memegang kontol
Lucky.
“Memang tidak pakai kok..”, kata Lucky santai sambil tersenyum menatap Sandra.
“Jadi selama kita tadi nonton TV bersama Mbak Shanty.. Yeeeee nakal ya!”, kata Sandrasambil meremas
kontol Lucky agak keras.
“Nggak apa-apa kok.. Nggak kelihatan ini kan?”, kata Lucky sambil memiringkan badannya menghadap
Sandra.
“Lagian kalau dia lihat juga.. Anggap saja amal.”, kata Lucky sambil tersenyum nakal.
“Nakal ya!”, kata Sandra sambil melumat bibir Lucky sementara tangannya tak hentimengocok kontol Lucky
hingga tegang.
“Mmmm.. Enak sayang..”, bisik Lucky ketika kontolnya makin cepat dikocok.
“Buka dulu bajunya, Mas..”, kata Sandra sambil menghentikan tangannya.
Lalu Sandra bangkit dari kasur dan melepas seluruh pakaiannya. Lucky juga ikut bangkit lalu segera
melepas pakaiannya.
“Jangan dulu ke kasur.. Hisap dulu dong..”, kata Lucky sambil mengecup bibir Sandralalu tangannya agak
menekan dan membimbing kepala Sandra ke arah kontolnya.Sandra mengerti dan menuruti kemauan suaminya
itu.
“Ohh..”, desah Lucky terdengar ketika mulut Sandra sudah mengulum penuh kontolnya.
“Mm.. Kamu memang pintar.. hh..”, kata Lucky sambil memejamkan matanya ketika tangan Sandra dengan
pelan mengocok kontolnya.
“Mm..”, terdengar suara Sandra ketika mulutnya tak henti menghisap kontol Luckysambil tangannya tak
henti mengocoknya.
“Ohh.. Ennakk sayangg..”, kata Lucky sambil memajumundurkan pantatnya seiring hisapan mulut Sandra
pada kontolnya.
“Gantian, Mas..”, kata Sandra setelah menghisap kontol Lucky beberapa lama.
Sandra lalu membaringkan tubuhnya di kasur kemudian membuka lebar pahanya. Tampak bulu bulu halus
tumbuh agak lebat di sekitar memeknya.
“Oww.. Enak sekali Mass..”, desah Sandra dengan mata terpejam ketika lidah Luckymulai menjilati
belahan memeknya dari atas ke bawah bolak-balik. Pantat Sandralangsung bergoyang seiring rasa nikmat
yang dirasakannya.
“Ohh.. Teruss.. Ohh.”, desah Sandra makin keras ketika jari Lucky keluar masuk lubang memeknya yang
sangat basah sambil tetap lidahnya menjilati kelentitnya.
Tubuh Sandra melengkung dan menggeliat serta menggelinjang menahan nikmat yang luar biasa.. Sampai
akhirnya, serr! Serr! Serr! Sandra mendesakkan kepala Lucky ke memeknya ketika terasa semburan air
mani dalam memeknya disertai rasa nikmat dan nyaman yang amat sangat.
“Ohh!! Ohh!!”, suara Sandra serak keluar dari mulutnya..
“Nikmat sekali Mass..”, desah Sandra dengan tubuh lemas terkulai di atas kasur.
“Kini giliranku..”, kata Lucky tersenyum sambil bangkit lalu menaiki tubuh Sandra.
Mulut Lucky yang masih basah oleh cairan memek Sandra segera melumat bibirSandra. Sandra segera
membalas lumatan bibir Lucky sambil memegang kontol Luckydan mengarahkan ke lubang memeknya. Bless..
Bless.. Kontol Lucky ditekan dan dengan segera sudah keluar masuk memek Sandra.Cerita Sex Terbaru
“Ohh..”, kembali desah Sandra terdengar seiring keluar masuk kontol Lucky ke memeknya.
“Ohh enak sekali rasanya sayang..”, bisik Lucky ke telinga Sandra sambil tak hentimemompa kontolnya.
“Kita enak-enakan di sini, sementara Mbak Shanty kesepian..”, kata Sandra sambil mengecup bibir Lucky.
“Ya itu sudah nasibnya, sayang..”, kata Lucky sambil terus merengkuh tubuh Sandradalam kenikmatan.
“Ohh enakk, sayangg..”, desah Sandra sambil menggeliat keenakan.
“Mas suka nggak kepada Mbak Shanty?”, tanya Sandra di sela persetubuhan itu.
“Ya tentu saja suka, namanya juga kakak sendiri..”, kata Lucky sambil terus memompa kontolnya keluar
masuk.
“Maksudku, suka secara fisik.. Lelaki suka wanita..”, kata Sandra sambil menggoyangkan pantatnya.
“Kok kamu membicarakan orang lain sih?”, kata Lucky.
“Ngak apa-apa kan, Mas? Lagian itu membuatku makin bergairah..”, kata Sandrasambil mempercepat
goyangannya.
“Benarkah?”, tanya Lucky.
“Iyaahh.. Kadang saya suka membayangkan Mas bersetubuh dengan wanita lain. Dan itu membuat saya
bergairah.. Nggak marah kan, Mas?”, tanya Sandra.
“Fantasi seperti itu boleh saja, sayang..”, kata Lucky sambil mengecup kening Sandra.
“Ohh.. Betulkahh?”, Sandra mendesah.
“Kalau saya mau Mas membahagiakan Mbak Shanty, mau nggak?”, tanya Sandramengagetkan Lucky.
Serta merta mereka menghentikan gerakan sambil memek dan kontol mereka tetap berpautan.
“Masksud kamu apa, sayang..?”, tanya Lucky. Sandra tidak menjawab pertanyaanLucky, tapi hanya
tersenyum lalu mengecup bibir Lucky.
“Mbak Shanty adalah orang yang paling saya sayang, dan saya ingin dia mendapatkan yang terbaik..”,
kata Sandra.
“Saya ingin bisa memberikan yang terbaik buat dia..”, lanjut Sandra.
“Mas adalah yang terbaik buat saya..”, kata Sandra sambil tersenyum.
“Saya rela membagi hal terbaik yang saya punya dengan Mbak Shanty..”, kata Sandra lagi.
“Mas ngerti kan maksud saya?”, Sandra sambil kembali menggoyang pantatnya.
“Mas ngerti.. Tapi apakah kamu benar-benar..”, ucapan Lucky terputus karena Sandra keburu melumat
bibirnya.
Kembali mereka bersetubuh melanjutkan yang terhenti tadi.
“Saya benar-benar ingin Mas membahagiakan Mbak Shanty.. Juga itu membuat saya makin bergairah..”, kata
Sandra sambil menggoyang pantatnya lebih cepat.
“Baiklah.. Ohh.. Ohh..”, desah Lucky sambil mempercepat gerakannya.
“Aku mau keluarr sayangg..”, kata Lucky sambil mendesakkan kontolnya makin dalam ke memek Sandra.
Crott! Croott! Croott! Air mani Lucky menyembur banyak di dalam memek Sandra.
“Ohh.. Enak sekali sayang..”, kata Lucky sambil mengecup bibir Sandra.
“Mas mau kan memenuhi permintaan saya..?”, tanya Sandra manja.
“Iya.. Baiklah..”, kata Lucky sambil tersenyum.
“Terima kasih. Sering saya membayangkan Mas menyetubuhi Mbak Shanty..”, bisik Sandra. Dan mereka pun
kembali saling berpagutan tanpa melepas kontol dan memek mereka yang masih bertautan.
Suatu pagi..
“Mas, Mbak Shanty.. Saya akan ke pasar dengan si kecil.., ada mau titip tidak?”, kata Sandra kepada
mereka berdua.
“Aku ikut, San..”, kata Shanty.
“Nggak usah, Mbak.., saya mau ke rumah ibu Heru dulu soalnya”, kata Sandra berdalih.
“Ya sudah kalau begitu..”, kata Shanty.
Akhirnya Sandra dan anaknya segera meninggalkan rumah. Tinggal Lucky dan Shantyberdua.
“Tidak ke kantor, Luck?”, tanya Shanty.
“Saya sudah ijin untuk datang agak siang, Mbak..”, jawab Lucky sambil mendekati dan duduk di samping
Shanty.
“Ada satu hal yang ingin saya tanyakan, Mbak..”, kata Lucky.
“Apa itu?”, tanya Shanty sambil menatap mata Lucky.
“Bagaimana urusan Mbak dengan Mas Rudy? Saya kasihan kepada Mbak..”, kata Lucky.
“Nggak tahulah, Luck.. Kita lihat saja nanti..”, kata Shanty sambil menyenderkan tubuhnya di kursi.
“Mbak putus asa?”, tanya Lucky sambil tangannya mencoba memegang tanganShanty.
Shanty hanya diam ketika Lucky menggenggam tangannya. Hanya air mata yang terlihat menetes di sudut
matanya.
“Aku tidak ingin hidup lebih lama lagi..”, kata Sandra sambil terisak.
“Saya mengerti bagaimana perasaan Mbak..”, kata Lucky air mata Shanty makin deras membasahi pipinya..
“Boleh aku pinjam bahumu, Luck? Aku nggak tahan..”, kata Shanty.
Lucky mengangguk. Dan Shanty segera merebahkan kepalanya di bahu Lucky dan menangis terisak. Lucky
mengusap-ngusap rambut dan punggung Shanty untuk menenangkannya.
“Sudahlah, Mbak.. Mbak masih punya kami..”, kata Lucky sambil melepas rangkulan Shanty dan menatap
matanya.
“Kami sayang Mbak.. Saya sayang Mbak..”, kata Lucky.
“Benarkah?”, tanya Shanty sambil meyeka air matanya. Lucky tak menjawab hanya mengangguk sambil
menatap mata Shanty.
Lama mereka saling bertatapan. Ada rasa tak menentu ketika Shanty menatap mata Lucky. Apalagi ketika
Lucky sedikit demi sedikit mendekatkan wajahnya hingga hampir bersentuhan. Shanty tak bisa berkata
apa-apa ketika terasa ada rasa hangat dan nyaman ketika bibir Lucky menyentuh bibirnya. Ketika Lucky
mengecup bibirnya, Shanty hanya bisa terpejam merasakan rasa nyaman dan rasa berdesir di hatinya.
“Mmhh..”, hanya itu yang keluar dari mulut Shanty ketika Lucky mulai melumat bibirnya.
“Luck.. Jangan.. Mmhh..”, kata Shanty ingin menolak tapi gairahnya telah mulai naik. Lucky tak
menjawab, tapi makin hangta melumat bibir Shanty.
“Mmhh..”, Shanty mendesah dan mulai terbawa aliran gairahnya yang bangkit perlahan.
Dibalasnya ciuman Lucky dengan panas dan liar. Sebagai wanita yang telah lama tidak merasakan
kehangatan sentuhan laki-laki, perlakuan Lucky membuat Shanty bergairah tinggi dan mulai melupakan
kesedihannya saat itu.
“Luck.. Aku.. Aku.. Ohh..”, suara Shanty terputus putus serak ketika tangan Lucky mulai menggerayangi
bagian depan baju dasternya. Dua gumpalan empuk di dada Shanty diremas perlahan oleh Lucky sambil
tetap berciuman.
“Mbak, kita pindah ke kamar..”, ajak Lucky sambil menarik tangan Shanty.
“Tapi.. Tapi.. Bagaimana dengan Sandra?”, tanya Shanty ragu.
“Saya bisa menyayangi Mbak seperti ini karena Sandra sayang kepada Mbak..”, kata Lucky sambil menarik
Shanty ke kamar.Cerita Sex Terbaru
“Maksudnya apa, Luck..”, tanya Shanty.
Lucky tidak langsung menjawab, tapi langsung memeluk dan melumat bibir Shanty. Shantypun karena sudah
terbawa gairahnya langsung membalas pagutan Lucky. Keduanya terus berciuman sambil melepas pakaian
masing-masing. Lucky merebahkan tubuh telanjang Shanty ke atas kasur.
“Ohh.. Luckyy.. Mmhh..”, desah Shanty keras ketika lidah dan mulut Lucky menggigit dan menjilati buah
dadanya, apalagi ketika satu tangan Lucky turun ke perut lalu turun lagi ke memeknya yang sudah sangat
basah.
“Saya sayang Mbak..”, kata Lucky sambil menatap Shanty lalu kepalanya mulai turun ke perut lalu turun
lagi ke memek.
“Oohh.. Ohh.. Oww.. Sshh..”, jerit lirih Shanty sambil mata terpejam ketika lidah Lucky liar menjilati
belahan memek dan kelentitnya bergantian.
Serr! Serr! Serr! Shanty merasakan rasa nikmat yang sangat luar biasa ketika cairan cintanya menyembur
disertai dengan geliatan dan gelinjang tubuh ketika rasa nikmat itu menjalar.
“Ohh, Lucky.. Aku sudah lama tidak merasakan hal seperti ini.. Makanya aku keluar cepat..”, kata
Shanty sambil menatap Lucky yang sudah berada di atas tubuhnya.
“Saya akan membahagiakan Mbak.. Kapan saja Mbak mau..”, kata Lucky sambil tersenyum lalu mengecup
bibir Shanty.
“Tapi.. Sandra..”, tanya Shanty.
“Sandra sangat sayang pada Mbak..”, kata Lucky sambil mengarahkan kontolnya ke lubang memek Shanty.
Shanty meraih kontol Lucky dan membimbing ke lubang memeknya. Tak lama Lucky sudah turun naik memompa
kontolnya di lubang memek Shanty.
“Ohh.. Mhh..”, desah Lucky dengan mata terpejam sambil memeluk Shanty.
“Ohh.. Enak sekaliihh.. Ohh..”, desah Shanty sambil menggoyangkan pinggulnya cepat.
Setelah beberapa lama, serr! Serr! Serr! Kembali Shanty menyemburkan air maninya disertai jeritan
kenikmatan dari mulutnya.
“Nikmat sekali.. Ohh..”, bisik Shanty dengan tubuh lunglai.
“Tengkurap, Mbak..”, pinta Lucky sambil mencabut kontolnya.
Shanty menuruti permintaan Lucky tersebut. Shanty membalikkan badannya tanpa menungging, lalu
melebarkan kakinya agar kontol Lucky bisa mudah masuk lubang memeknya. Bless..! Lucky mengarahkan
kontol ke lubang memek Shanty dari belakang lalu menekan dan akhirnya kontol Lucky leluasa keluar
masuk. Mata Lucky terpejam merasakan kenikmatan memompa kontolnya di memek Shanty sambil memegangi
bongkahan pantat Shanty yang bulat padat.

BAca Juga Cerita Sex Cewek Hot

“Ohh.. Saya mau keluarrhh..”, kata Lucky serak.
“Jangan dikeluarkan di dalam, Luck.. Aku nggak KB..”, kata Shanty cepat.
Lucky makin mempercepat pompaan kontolnya lalu dengan segera mengeluarkan kontolnya kemudian digesek-
gesekkan di belahan pantat Shanty, sampai.. Croott! Croott! Croott! Air mani Lucky menyembur banyak
dan jauh hingga punggung Shanty.
“Ohh.. Enak sekali, Mbak..”, kata Lucky sambil berbaring di samping tubuh Shanty yang masih tengkurap
berlumuran air mani Lucky di punggung dan pantatnya.
“Apakah ini akan menjadi masalah, Luck?”, tanya Shanty.
“Tidak akan, Mbak.. Percaya kepada kata-kata saya..”, kata Lucky sambil tersenyum lalu mengecup bibir
Shanty.
Menurut Lucky, sampai dengan saat ini hubungan dengan Shanty, yang sudah resmi bercerai dengan
suaminya, tetap berjalan. Sandra selalu meminta Lucky bercerita tentang hubungan sex-nya dengan Shanty
tiap kali mau bersetubuh. Hal ini membuat Sandra sangat bergairah. Shanty dicarikan kontrakan oleh
Lucky sekitar Jakarta Timur agar lebih leluasa menumpahkan kasih sayangnya kepada Shanty.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Kenikmatan

Cerita Sex Terbaru | Perkenalkan namaku Della, saat ini umurku 27 tahun. Aku bekerja disalah satu perusahaan
swasta asing dijakarta. Teman-teman kantorku sering memuji kecantikan dan kemolekan
tubuhku, sehingga aku sering mendapat godaan-godaan ringan dari teman-teman kantorku.
Namun aku membiarkannya saja karena godaan teman-temanku masih dalam hal yang wajar.
Bahkan bosku sendiri juga sering menggodaku dengan pujiannya kepadaku. Sempay aku merasa
senang dengan pujian bosku, karena aku baru sebentar bekerja disitu namun aku sudah bisa
dekat dengan semua teman kantor juga dengan bosku.

Cerita Sex Terbaru Kenikmatan
Setelah hampir setahun aku kerja, aku sering dipanggil oleh bosku Karena pemasukan di
perusahaan semakin menurun. Bosku bukan memarahiku namun bosku meminta pendapatku
bagaimana mengatasi masalah yang ada diperusahaan. Sehingga menjadikan aku dan bosku
menjadi sering ketemu. Setelah beberapa kali berbincang dengan bosku belum juga
mendapatkan solusinya, dan pihak investor asing bosku ingin berkunjung ke kantor untuk
mengecek kondisi perusahaan. Bosku sangat bingung sekali mengahadapinya, dan aku pun hanya
terdiam karena aku juga tidak mempunyai solusi yang terbaik buat bosku.
Pagi harinya ketika jam istirahat kantor, aku dipanggil oleh bosku diruangannya. Segeralah
aku menuju keruangannya, dan sampai diruangannya aku melihat wajah tegang bosku. Aku pun
takut dengan pemandangan yang seperti itu, dan disuruhlah aku untuk duduk. Dengan wajah
yang masih tegang bosku berkata kepadaku kalau aku harus menemani tamu investor asing yang
akan berkunjung ke kantor. Aku sempat tidak setuju dengan permintaan bosku, namun setelah
bosku memberikan penjelasan kepadaku dan aku juga merasa kasihan dengan osku, akhirnya aku
menyanggupinya. Rencannya tamu asing itu akan datang nanti malam, dan keesokan harinya aku
harus langsung menemaninya kemana saja dan aku menurutinya.
Mula-mula dia ajak aku makan beberpa kali sampai aku rileks. Terus satu hari dia ajakain
aku ke cafe, nemenin dia minum, aku habis dua gelas wine kali padahal aku nggak pernah
minum. Aku rasanya nggak mabuk tapi badan aku rada hangat dan rileks. Terus dia ngajakin
nonton, aku mau aja karena nggak terlalu malam. Karena yang nonton sepi, dia bebas
rangkul-rangkul aku. Anehnya aku diem aja, rasanya nyaman dipelukin dia. Ngeliat aku diem
aja dia makin berani, mukanya mulai di deketin ke aku tapi aku nolak kalau dia mau cium
bibir aku. Tapi tambah parah karena yang dia cium kuping dan leher aku lama-lama lagi.
Padahal itu termasuk daerah sensitif.
Kelihatannya dia tahu aku mulai ser.. ser an.. Tangannya mulai turun ke dada aku dari
bahu. Tangannya lihai banget meskipun dari luar putaran-putaran jarinya mampu membuat aku
sesak karena buah dadaku mengeras. Tangannya terus aku pegang, tapi yang satu ketahan yang
lain aktif, dia berhasil buka kancing-kancing bajuku bagian atas, tangannya muter-muter
diatas BHku yang tipis, malu juga rasanya kalau dia tahu pentilku keras banget. Bibirnya
yang bermain dileherku, mulai turun ke bahu, dan.. Wah gawat ternyata dia sudah menurunkan
tali beha dan bajuku sampai ke pinggang, bibirnya bermain dia atas behaku, dan sekali
rengut buah dada kiriku terekspos pada bibirnya.
Begitu buah dada aku terekspos dia nggak langsung caplok tapi pentil aku yang keras
disengol-sengol dulu sama hidungnya. Napasnya yang hangat aja sudah berhasil membuat
putingku makin keras. Terus dia ciumin pelan pelan buah dadaku yang 34C itu mula-mula
bagian bawah terus melingkar sehingga hampir semua bagian buah dadaku dicium lembut
olehnya. Belum puas menggoda aku lidahnya kemudian mulai menari-nari di atas buah dadaku.
Aku tak tertahan mulai mendesah. Akhirnya apa yang aku khawatirkan terjadi lidahnya mulai
menyapu sekitar puting dan akhirnya.Cerita Sex Terbaru
Akh.. Putingku tersapu lidahnya.. Perlahan mula mula, makin lama makin sering dan akhirnya
putingku dikulumnya. Ketika akau merasa nikmat dia melepaskannya.. Dan kemudian mulai
mengecup dari bagian tepi lagi.. Perlahan mendaki ke atas dan kembali ditangkapnya
putingku. Kali ini putingku digigit perlahan sementara lidahnya berputar putar menyapu
puting itu. Sensasi yang ditimbulkan luar biasa, semua keinginanku yang kupendam selama
ini serasa terpancing keluar dan berontak untuk segera dipuasi.
Melihat aku mendesah di tambah berani. Selain menggigit-gigit kecil putingku sembari
lidahnya menyapu-nyapu, tangannya mulai bermain di lututku. Terus terang aja selama
menjanda aku belum pernah ML lagi. Perasaan yang kupendam selama ini kelihatannya mulai
bergolak. Itu membuatku membiarkan tangannya menggerayangi lutut dan pahaku. Dia tahu
tubuhku merinding menahan nikmat, karena kulitku mulai seperti strawbery titik-titik.
Dengan lihai tangannya mulai mendaki dan kini berada diselangkanganku.
Dengan lembut dia mengusap-usap pangkal pahaku dipinggiran celana dalamku. Hal ini
menimbulkan sensasi dan nikmat yang luar biasa. Aku tak dapat duduk tenang lagi, sebentar
bentar menggelinjang. Aku sudah tak dapat lagi menyembunyikan kenikmatan yang kualami. Hal
ini dia ketahui dengan lembabnya celana dalamku. Jarinya yang besar itu akhirnya tak mampu
kutahan ketika dia memaksa menyelinap dibalik celana dalamku dan langsung menemukan
clitku. Dengan gemulai di amemainkan jarinya sehingga aku terpaksa menutup bibirku agar
lenguhan yang keluar tak terdengar oleh penonton lain. Jarinya lembut menyentuh clitku dan
gerakannya memutar membuat tubuhkupun serasa berputar-putar.
Akhirnya pertahananku jebol, cairan kental mulai mengalir keluar di vaginaku. Dan dia tahu
persis sehingga dia mengintensifkan serangannya. Akhirnya puncak itu datang, kepeluk
kepalanya dengan erat dan kuhujamkan bibirku ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Dia dengan
sabar tetap mengelus clitku membuatku bergetar-getar seolah tak berhenti. Lubang vaginaku
yang basah dimanfaatkan denga baik olehnya. Sementara jari jempolnya tetap memainkan
clitku, jari tengahnya mengorek-ngorek lubangku mensimulasi apa yang dapat dilakukan
laki-laki terhadap wanita. Aku menggap-menggap dibuatnya. Entah berapa lama dia membuatku
seperti itu dan sudah beberapa kali aku mengalami orgasme, tapi tidak ada tanda-tanda
bagaimana dia akan mengakhiri permainan ini.

Akhirnya aku yang memulai.. Gila.. Entah apa yang mendorongku, tanganku tahu tahu meraba-
raba selangkangannya.. Disana jemariku menemukan gundukan yang mulai mengeras. Begitu
tersapu oleh belaianku, gundukan itu berubah menjadi batang hangat yang mengeras. Entah
mengapa aku jadi senang menggodanya, jariku terus membelai turun naik sepanjang batang
tersebut yang menurutku agar luar biasa ukurannya. Secara perlahan batang tersebut
bertambah panjang dan besar menimbulkan getaran-getaran yang membuatku kembali mencapai
orgasme. Ketika orgasme tanganku secara tak sengaja meremas-remas bola-bolanya sehingga
dia pun terangsang.

Sambil mengecup daun telingaku Jhanson berbisik.. Shall we.. Go.. Aku tak tahu harus
bagaimana.. Dan menurutinya saja ketika dia menarik tanganku bangkit dari tempat duduk dan
berjalan mengikutinya.. Keluar bioskop.. Melewati mall dan akirnya sampai di lobi sebuah
hotel yang menyatu dengan bioskop dan mall tersebut. Langkahku agak tersendat ketika
melewati lobi.. tetapi jari tanganku tergengam erat padanya dan dia dengan sangat pasti
menggiringku kerah lift yang mengantarkan kami ke kamar yang ternyata telah dipersiapkan
sebelumnya olehnya. Di dalam lift Jhanson sempat mencium bibirku dengan lembut.. Seperti
mencium kekasihnya.. Ini membuat tubuhku bertambah lunglai.

Aku tertegun berdiri di depan kamar yang telah dibuka pintunya oleh Jhanson, dan dia
dengan sopan mempersilahkan aku masuk. Beberapa saat aku berdiam di depan pintu bimbang.
Melihat kebimbanganku Jhanson tidak memberi kesempatan dianggkatnya tubuhku dengan kedua
tangannya yang kekar dan dibopongnya kau masuk. Dengan cekatan dia menutup dan mengunci
pintu. Aku sempat berontak tetapi kembali bibirnya melumat bibirku cukup lama dan dalam
sehingga kenikmatan tak tuntas di bioskop tadi kembali muncul. Sambil membopong aku
Jhanson terus melumat bibirku dan perlahan namun pasti dia berjalan ke rah tempat tidur
ukuran king size yang ada dalam ruang suite tersebut. Aku agak gelisah melihat situasi
ini.

Jhanson menyadari hal itu dan tanpa melepaskan ciumannya dia menurunkan tubuhku dengan
perlahan tepat dipinggir ranjang. Kami berhadapan berpandangan sejenak, dia tersenyum dan
kembali bibirnya mengecup ngecup bibir bawah dan atasku bergantian dan berusaha
membangkitkan gairahku kembali. Aku berdesah kecil ketika tangannya memeluk pinggangku dan
menarik tubuhku merapat ketubuhnya. Bibirnya perlahan mengecup bibirku, lidahnya merambat
diantara dua bibirku yang tanpa sadar merekah menyambutnya. Lidah itu begitu lihai bermain
diantara kedua bibirku mengorek-ngorek lidahku untuk keluar. Sapuan lidahnya menimbulkan
sensasi-sensasi nikmat yang belum pernah kurasakan, sehingga perlahan lidahku dengan
malu-malu mengikuti gerakan lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya pergi. Dan
ketika lidahku menjulur memasuki mulutnya dengan sigap dia mengulumnya dengan lembut, dan
menjepit lidahku diantara lidah dan langit-langit. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang
timbul. Aku merasa melayang tak berpijak, pengaruh minuman juga menambah aku kehilangan
kontrol.

Pada saat itulah aku merasa Jhanson membuka kancing-kancing gaun malamku yang terletak
dipunggung. Tubuhku sedikit menggigil ketika, angin dingin dari mesin AC menerpa tubuhku
yang perlahan-lahan terbuka ketika Jhanson berhasil melorotkan gaun malamku kelantai. Aku
membuka mataku perlahan-lahan dan kulihat Jhanson sedang menatap tubuhku dengan tajam. Dia
nampak tertegun melihat tubuh mulusku yang hanya terbungkus pakaian dalam yang ketat.
Sorotoan matanya yang tajam menyapu bagian-bagian tubuhku secara perlahan. Pandangannya
agak lama berhenti pada bagian dadaku yang membusung. BH ku yang berukuran 34D memang
hampir tak sanggup menampung bongkahan dadaku, sehingga menampilkan pemandangan yang
mengundang syahwat lelaki.

Tatapan matanya cukup membuat tubuhku hangat, dan dalam hati kecilku ada perasaan senang
dan bangga dipandangi lelaki dengan tatapan penuh kekaguman. Aku terseret maju ketika
lengan Jhanson kembali merangkul pinggangku yang ramping dan menariknya merapat
ketubuhnya. Tanganku terkulai lemas ketika sambil memelukku Jhanson mengecup bagian-bagian
leherku sambil tak henti-hentinya membisikan pujian-pujian akan kecantikan bagian-bagian
tubuhku. Akhirnya kecupannya sampai di daerah telingaku dan lidahnya secara lembut menyapu
bagian belakang telingaku.
Aku menggelinjang, tubuhku bergetar sedikit dan rintihan kecil lepas dari kedua bibirku.
Jhanson telah menyerang salah satu daerah sensitifku, dan dia tahu itu sehingga hal itu
dilakukannya berkali-kali. Dengan sangat mempesona Jhanson berbisik bahwa dia ingin
menghabiskan malam ini dengan bercinta denganku, dan di amemohon agar aku tak menolaknya,
kemudia bibirnya kembali menyapu bagian belakang telingaku hingga pangkal leherku. Aku tak
sanggup menjawab, tubuhku terasa ringan, tanpa sadar tanganku kulingkarkan di lehernya.
Rupanya bahasa tubuhku telah cukup dimengerti oleh Jhanson sehingga dia menjadi lebih
berani. Tangannya kini telah membuka kaitan BHku, dan dalam sekejap BH itu sudah
tergeletak di lantai.Cerita Sex Terbaru

Tubuhku terasa melayang, ternyata Jhanson telah mengangkat tubuhku, dibopongnya ke tempat
tidur dan dibaringkan secara perlahan. Kemudian Jhanson menjauhi ku dan dengan perlahan
mulai melepaskan pakaiannya secara perlahan. Anehnya aku menikmati pemandangan buka
pakaian ini. Tubuh Jhanson yang kekar dan sedikit berotot tanpa lemak ini menimbulkan
gairah tersendiri. Dengan hanya mengenakan celana dalam kemudian Jhanson duduk di ujung
ranjang. Aku berusaha menduga-duga apa yang akan dilakukannya. Kemudian dia membungkuk dan
mulai menciumi ujunung-ujung jari kakiku. Aku menjerit kegelian dan berusaha mencegah,
namun Jhanson memohon agar dia dapat melakukannya dengan bebas. Karena penasaran dengan
sensasi yang ditimbulkan. Akhirnya aku biarkan dia menciumi, menjilat dan mengulum jari-
jari kakiku.

Aku merasa, geli, tersanjung dan sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan kenikmatan
ini. Bibirnya kini tengah sibuk di betisku yang menurutnya sangat indah itu. Mataku
terbelalak ketika kurasakan perlahan tapi pasti bibirnya makin bergerak ke atas menyusuri
paha bagian dalamku. Rasa geli dan nikmat yang ditimbulkan membuat aku lupa diri dan tanpa
sadar secara perlahan pahaku terbuka. Jhanson dengan mudah memposisikan tubuhnya diantara
kedua pahaku. Pertahananku benar-benar runtuh ketika Jhanson menyapu-nyapukan lidahnya
dipangkal-pangkal pahaku. Aku berteriak tertahan ketika Jhanson mendaratkan bibirnya
diatas gundukan vaginaku yang masih terbungkus celana dalam. Tanpa memperdulikan adanya
celana dalam Jhanson terus melumat gundungkan tersebut dengan bibirnya seperti dia sedang
menciumkum.

Aku berkali-kali menjerit nikmat, dan persaan yang telah lama hilang kini muncul kembali
getaran-getaran orgasme mulai bergulung-gulung, tanganku meremas-remas apa saja yang
ditemuinya, sprei, bantal dan bahkan rambut Jhanson, tubuhku tak bisa diam bergetar,
menggeliat, dan gelisah, mulutku mendesis tak sengaja, pinggulku meliuk-liuk erotis secara
reflek dan beberapa kali terangkat mengikuti gerakan kepala Jhanson. Untuk kesekian
kalinya pinggulku terangkat cukup tinggi dan pada saat itu Jhanson tidak menyianyiakan
kesempatan untuk menarik celana dalamku lepas. Aku agak tersentak, tetapi puncak orgasme
yang semakin dekat membuat aku tak sempat berpikir atau bertindak apapun. Bukit vaginaku
yang sudah lama tak tersentuh lelaki terpampang di depan mata Jhanson.

Dengan perlahan lidah Jhanson menyentuh belahannya, aku menjerit tak tertahan dan ketika
lidah itu bergerak turun naik di belahan vaginaku, puncak orgasme tak tertahankan.
Tanganku memegang dan meremas ramput Jhanson, tubuhku bergerta-getar dan melonjak-lonjak.
Jhanson tetap bertahan pada posisinya, sehingga lidahnya tetap bisa menggelitik
klitorisku, ketika puncak itu datang. Aku merasa-dinding-dinding vaginaku mulai lembab,
dan kontraksi-kontraksi khas pada lorong mulai terasa. Itulah salah satu kelebihanku
lorong vaginaku secara refleks akan membuat gerakan-gerakan kontraksi, yang bisa membuat
lelaki tak bisa bertahan lama.

Jhanson nampaknya dapat melihat kontraksi-kontraksi itu, sehingga membuat bertambah nafsu.
Kini lidah nya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah selangkanganku, bibirnya ikut
mengecup dan bahkan bagian cairanku yang mulai mengalir disedot habis olehnya. Nafasnya
mulai memburu. Aku tak lagi bisa menghitung berapa kali aku mencapai puncak orgasme.
Jhanson kemudian bangkit, dengan posisi setengah duduk dia melepaskan celana dalamnya,
beberapa saat kemudian aku merasa batang hangat yang sangat besar mulai menyentuh, nyentuh
selangkanganku yang basah.

Jhanson membuka kakiku lebih lebar, dan mengarahkan kepala kemaluannya ke bibir vaginaku.
Meskipun tidak terlihat olehku, aku bisa merasakan betapa keras dan besarnya milik Jhanson
itu. Dia mempermainkan kepala penisnya di bibir kemaluanku di gerakan ke atas ke bawah
dengan lembut, untuk membasahinya. Tubuhku seperti tak sabar menanti tindakan yang
selanjutnya. Kemudian gerakan itu berhenti. Dan akau merasa sesuatu yang hangat mulai
mencoba menerobos lubang kemaluanku yang sempit. Tetapi karena liang itu sudah cukup
basah, kepala penis itu perlahan tapi pasti terbenam, makin lama-makin dalam.

Aku merintih panjang ketika Jhanson membenamkan seluruh batang kemaluannya. Aku merasa
sesak, tetapi sekaligus nikmat luar biasa, seakan seluruh daerah sensistif dalam liang itu
tersentuh. Batang kemaluan yang keras dan padat itu disambut oleh kehangatan dinding
vaginaku yang telah lama tidak tersentuh. Cairan-cairan pelumas mengalir dari dinding-
dindingnya dan gerakan kontraksi mulai berdenyut, membuat Jhanson membiarkan kemaluannya
terbenam agak lama merasakan kenikmatan denyutan vaginaku. Kemudian Jhanson mulai
menariknya keluar perlahan-lahan dan mendorongnya lagi, makin lama makin cepat.Cerita Sex Terbaru

Sodokan-sodokan yang demikian kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali membumbung,
dinding vaginaku kembali berdenyut, kombinasi gerakan ini dengan gerakan maju mundur
membuat batang kemaluan Jhanson seolah-olah diurut, kenikmatan tak bisa disembunyikan oleh
Jhanson, gerakannya semakin liar, mukanya menegang, dan keringat menetes dari dahinya.
Melihat hal ini, timbul keinginanku untuk membuatnya mencapai nikmat.

Baca JUga Cerita Seks Rayuan Mami

Pinggulku kuangkat sedikit dan kemudian membuat gerakan memutar manakala Jhanson melakukan
gerak menusuk. Jhanson nampaknya belum terbiasa dengan gerakan dangdut ini, mimik mukanya
bertambah lucu menahan nikmat, batang kemaluannya bertambah besar dan keras, ayunan
pinggulnya bertambah cepat tetapi tetap lembut. Akhirnya pertahanannya bobol, kemaluannya
menghujam keras dalam vaginaku, tubuhnya ambruk menindihku, tubuhnya bergetar dan
mengejang ketika spermanya mencemprot keluar dalam vaginaku berkali-kali. Akupun melenguh
panjang ketika untuk kesekian kalinya puncak orgasmeku tercapai.

Sesaat dia membiarkan batangnya di dalamku hingga nafasnya kembali teratur. Tubuhku
sendiri lemas luar biasa, namun harus kuakui kenikmatan yang kuperoleh sangat luar biasa
dan belum pernah kurasakan sebelumnya. Kami kemudian terlelap kecapean setelah mereguk
nikmat.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Soffy Janda Kesepian

Cerita Sex Terbaru | Perkenalkan namaku Soffi. Aku adalah seorang wanita berusia 27 tahun yang berstatus janda beranak 1. Dalam keseharianku, aku selalu mengenakan jilbab. Walaupun jilbab yang aku kenakan bukan tergolong jilbab akhwat, akan tetapi, dalam berpakaian aku sudah cukup sopan. Jilbabku menjulur menutupi setengah dadaku. Aku selalu mengenakan baju kurung longgar dengan bawahan rok semata kaki. Kedua kakiku senantiasa terbalut oleh kaus kaki.

Cerita Sex Terbaru Soffy Janda Kesepian
Aku telah menjanda sejak 3 tahun yang lalu, akibat konflik yang tidak terselesaikan dengan mantan suamiku. Setelah usia pernikahan kami menginjak 1 tahun, mantan suamiku mulai menunjukkan watak aslinya. Ia mulai suka bermain tangan ketika marah. Begitu pula, ia tidak pernah memberiku nafkah, karena dia seorang pengangguran. Secara umum, ia bukan laki-laki yang bertanggung jawab. Pada akhirnya, ia pun menceraikanku, setelah berselingkuh dengan wanita lain. Pada saat itu aku sedang mengandung anak hasil perkawinanku dengannya. Kekalutan yang kualami akibat perceraian itu membuatku mengalami depresi selama beberapa bulan, hingga akhirnya aku menyadari bahwa aku harus bangkit. Perlahan-lahan akupun mulai bangkit, dan melupakan perceraian tragis yang menimpa diriku. Aku ingat, bahwa aku harus menghidupi anakku. Akupun pun bekerja pada sebuah biro konsultasi psikologi, mengingat aku adalah sarjana psikologi. Bisa dikatakan, penghasilanku hanya pas-pasan untuk menghidupi diriku dan anakku. Pada saat ini, anakku yang berusia 4 tahun kutitipkan pada neneknya di kota Yogyakarta. Sedangkan aku sendiri bekerja di kota Semarang, sebuah kota di Jawa Tengah. Di kota tersebut aku tinggal di kamar kost sederhana. Setiap akhir pekan aku mengunjungi anakku di rumah neneknya.Banyak pria yang mengatakan bahwa aku memiliki wajah yang cantik dan keibuan. Dengan balutan jilbab yang selalu ku kenakan, aku menjadi nampak anggun di mata para pria. Di samping itu, tak ada tanda-tanda bahwa aku adalah seorang ibu beranak satu. Banyak yang mengagnggap aku masih gadis. Tinggi badanku adalah 165 cm. Ukuran payudaraku tidaklah besar, hanya 32B, akan tetapi, pantatku bulat, padat dan membusung. Walaupun sudah beranak 1, aku memiliki perut yang datar. Hal ini tercapai karena aku memang rajin berolah raga. Tak heran, meskipun statusku janda beranak 1, masih banyak pria yang mengharap cinta dariku. Akan tetapi, pada saat itu, aku belum berfikir untuk menjalin hubungan yang serius dengan seorang priapun.

Hal ini disebabkan karena masih ada sisa-sisa trauma akibat perceraian yang menyakitkan tersebut. Aku memiliki pandangan bahwa semua pria adalah pendusta. Untuk apa aku menikah lagi kalau hanya untuk bercerai lagi. Sudahlah… aku sudah merasa hidup bahagia sebagai single parent.

Tak dapat kupungkiri bahwa aku merindukan pelukan pria. Tentu saja, karena aku pernah merasakan manisnya seks, maka akupun seringkali merindukannya. Hingga saat ini, aku masih kuat untuk menahan hasrat itu, sehingga aku tidak terjerumus dalam seks bebas. Di samping dalam rangka menjaga norma dan keyakinan yang aku anut, aku juga harus menjaga imejku sebagai seorang wanita berjilbab yang selalu berpakaian rapih dan sopan. Sejujurnya, aku seringkali bermasturbasi untuk mengurangi hasrat seksku tersebut. Herannya, semakin sering ku bermasturbasi, keinginanku untuk disetubuhi oleh pria justru semakin menggebu-gebu. Masturbasi hanya mengurangi hasratku untuk sementara, hanya pemuasan kebutuhan biologis semata, namun kepuasan psikologis tidaklah aku dapatkan. Adapun alat yang sering ku pakai untuk bermasturbasi adalah buah mentimun. Uhhh… sungguh beruntungnya buah mentimun itu. Sementara para pria yang mengharap cinta padaku saja belum ada yang berhasil menikmati jepitan lubang di pangkal pahaku, tapi buah mentimun silih berganti telah menyodok berkali-kali. Terkadang diam-diam aku melakukan masturbasi sambil menonton film porno di komputerku ketika di kost sendirian.

Dengan status jandaku, tentu saja ada beberapa pria yang menganggap diriku adalah perempuan gampangan, yang butuh dibelai. Dengan demikian, ada beberapa pria yang sering melakukan perilaku yang menjurus pada pelecehan seks, dari verbal hingga pada sentuhan fisik. Salah satunya adalah bosku, seorang Cina, yang sekaligus pemilik dari biro konsultasi tempatku bekerja. Dengan pura-pura tidak sengaja, ia terkadang meremas pantatku atau tetekku. Aku sebenarnya risih dengan hal itu, dan tidak krasan untuk bekerja di situ. Ia seakan tidak peduli bahwa aku adalah seorang wanita berjilbab yang selalu sopan dalam berpakaian dan berperilaku. Ia bahkan pernah menempelkan penisnya di belahan pantatku ketika aku sedang membungkuk, karena membetulkan mesin printer di kantor. Aku terkejut, karena di sela-sela pantatku terasa ada batang keras yang menekan. Aku pun lalu segera menghindar. Aku tidak bisa marah padanya, karena aku masih berharap untuk bisa bekerja di biro miliknya tersebut. Aku hanya menampilkan ekspresi muka tidak suka, sambil pipiku memerah karena malu. Ia hanya tersenyum mesum sambil pergi berlalu. Ia nampak paham sekali bahwa aku memang sedang butuh untuk terus bekerja di bironya.
Sungguh aku sangat benci dan jijik dengan perilaku bosku tersebut. Bosku tersebut seorang pria Cina berusia 40 tahunan. Ia telah berkeluarga, dan keluarganya tinggal di luar Jawa. Namanya Pak Tan. Ia memiliki tinggi 160 cm, dengan badan yang agak gemuk perut yang buncit. Ia nampak gempal.Cerita Sex Terbaru
Pada suatu hari, aku menerima kabar dari ibuku yang tinggal di kota Yogyakarta, bahwa anakku sakit keras, hingga harus opname. Bahkan dokter menyatakan bahwa anakku harus dioperasi secapatnya, kalau tidak, bisa fatal. Untuk biaya operasi tersebut butuh uang sebanyak lima juta rupah. Orang tuaku menyatakan bahwa mereka telah kehabisan dana untuk biaya pengobatan anakku. Sementara, aku sendiri sudah kehabisan uang karena kini sudah tanggal tua. Uang hanya cukup untuk menyambung hidup beberapa hari. Aku pun bingung, harus mendapatkan uang darimana lagi. Masih banyak hutangku pada kawan-kawanku, sehingga aku segan untuk berhutang lagi pada mereka. Satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah mengeluh pada Pak Tan. Tapi aku merasa ngeri, karena itu berarti memberinya kesempatan untuk melecehkanku secara seksual. Aku pun menjadi ragu. Akan tetapi, karena aku sudah sangat panik, akhirnya aku beranikan diri untuk mengungkapkan hal itu pada Pak Tan. Dengan perasaan tidak karuan, aku memberanikan diri untuk menuju ruang Pak Tan. Saat itu, aku mengenakan jilbab warna pink sepanjang lengan, dengan baju kurung yang sewarna, serta rok panjang hitam dari bahan kain yang lemas. Dengan demikian, celana dalamku agak tercetak di permukaan luar rokku.
Tok… tok.. tok.. tok… suara ketukanku di kamar kerja Pak Tan.
“Masuk” aku dengar suara pak Tan berseru dari dalam ruangan.
Aku pun membuka pintu. Pak Tan yang sedang duduk di belakang meja kerjanya menatapku dengan tatapan mesumnya, yang seolah menelanjangi tubuhku.
“Silahkan duduk”, katanya mempersilahkanku untuk duduk.
“Ada apa cah ayu?” dia bertanya padaku dengan nada menggoda.
Sambil menunduk, akupun mengatakan keperluanku pada pak Tan sambil terbata-bata.
“Mmmaaaff Pak, anak saya sedang sakitt kerass…”
Keringat dinginku mulai mengucur….
“Terus???” Pak Tan bertanya dengan nada sedikit ketus.
“Mmaksud saya, saya mau pinjam uang sama bapak. Untuk pengobatan anak saya. Saya sudah tidak ada uang.”
Ketika aku berkata seperti itu, pak Tan hanya mengangguk-amgguk dengan tatapan melecehkan.
“Sofiii, dengan berat hati saya katakan ke kamu, kalo saya tidak ada uang yang bisa saya pinjamkan ke kamu…?”
“Tolonglah saya pak, anak saya sakit.. berikan saya lima juta rupiah saja… nanti bisa dipotong gaji saya” kataku menghiba.
Air mataku mulai mengalir dari sudut-sudut mataku.
“Kamu tau kan, biro ini sedang kekurangan modal”, kata pak Tan dengan datar dan tenang.
“Jumlah klien kita semakin sedikit, makanya pemasukan ke biro juga sedikit..”
“Ya sudahlah, aku bisa usahakan uang itu” kata pak Tan.
Kemudian ia membuka laci mejanya dan mengeluarkan beberapa gepok uang 50ribu rupiahan. Ia pun memberikanya padaku. Setelah dihitung, ia telah memberikan uang padaku sebanyak 6juta rupiah, lebih banyak dari harapanku.
Pak Tan berkata, Uang itu boleh kamu pinjam dulu. Kamu nggak usah mikirin ntar gimana mengembalikannya.
“Udah, cepet, kamu bawa pulang… kamu tunggu anak kamu sampe operasinya selesai… kamu boleh libur…”
Dengan perasaan senang dan rasa terima kasih yang tidak terkira, aku pun berpamitan dengan pak Tan dengan menyalami tangannya..
Aku pun bersyukur, operasi anakku berjalan dengan lancar. Setelah itu, aku kembali bekerja di kantor Pak Tan. Semenjak itu, Pak Tan semakin menjadi-jadi dalam melecehkanku secara seksual. Karena hutang budiku padanya, aku pun tak bisa berbuat apapun selain pasrah dengan perlakuan Pak Tan. Setiap kali berpapasan denganku, ia tak akan membiarkan pantatku lolos dari jamahannya. Seringkali, ia mengejutkanku dari belakang dengan cara meremas pantatku. Aku hanya bisa menjerit kecil. Semakin lama iapun semakin berani untuk menjamah tubuhku yang lain. Payudaraku dan pangkal pahaku pernah diremasnya. Yang aku heran, dia tetap paling suka meremas pantatku, walaupun ia sesungguhnya dapat dengan bebas untuk menjamahi payudara dan pangkal pahaku. Ketika aku sedang berdiri di dekatnya, ia mengajakku ngobrol sambil jarinya menelusuri belahan pantatnya.
Dengan perasaan malu aku ingin menghindari setiap perlakuannya, namun ku tak berdaya. Sungguh, aku merasa menjadi seorang perempuan murahan yang bisa dinikmati oleh pria Cina itu demi sejumlah uang. Sungguh kontras dengan penampilanku yang selalu berjilbab sopan ini.
Suatu ketika, seorang pesuruh kantor bernama Pak Tatang memberitahuku bahwa pak Tan memanggilku untuk datang ke ruangannya.
“Mbak, Pak Tan manggil mbak ke ruangnya”
“Huh… ada apa lagi nih??” tanyaku dalam hati. Pelecehan apa lagi yang kan aku terima? gumamku.
“Mhhh…. iya pak… Nanti saya ke sana…
“Cepet ya mbak, Pak Tan minta mbak datang cepet….” kata pak Tatang sambil berlalu.
“Iya… iya Pak Tatang” kataku sambil tersenyum pada Pak Tatang..
Hari itu aku mengenakan jilbab warna krem yan menutupi dua bukit mungilku, dengan baju kurung dan rok panjang. Dengan gontai dan perasaan yang tidak tenang akupun datang ke ruang Pak Tan.
Tok… tok… tok ku ketuk pintu ruang Pak Tan.
“Masuk” terdengar teriakan Pak Tan dari dalam ruangan.
Aku pun masuk, dan Pak Tan mempersilahkanku duduk. Dengan senyum jahat tersungging di bibrnya, ia menatapku dengan pandangan nafsu. Aku hanya menunduk dengan muka yang malu bercampur cemas.
“Mhhhhh, begini Soffi…., saya cuma mau informasikan ke kamu, kalau hutang kamu ke kantor sudah jatuh tempo. Kantor butuh uang itu segera. Kamu bilang mau angsur hutang kamu, tapi sampai sekarang, sudah tiga bulan, kamu sama sekali belum angsur. Saya udah kasih kamu keringanan looo….” Pak Tan berkata dengan nada serius.
Jantungku berdetak keras, memompa darahku cepat sekali. Wah, celaka… pikirku.. Aku jelas tidak mampu untuk membayar hutangku. Bahkan untuk mengangsur pun aku tidak mampu. Kini hutang itu telah ditagih. Ohhhh… betapa malang nasibku, jeritku di hati.
“Mhhhh…. mmaaf pak, saya belum mampu membayarnya…” jawabku terbata-bata.
“Kebutuhan saya banyak sekali, dan uang gaji saya saja tidak cukup”
Tak terasa, air mataku mulai meleleh.Cerita Sex Terbaru
“Iya, saya tau… tapi masalahnya, kantor ini juga butuh biaya. Kan sudah aku bilang, kalau biro ini lagi seret. Klien kita semakin sedikit?” suara Pak Tan mulai meninggi.
Air mataku pun semakin deras mengalir. Tak sadar aku mulai sesenggukan. Dengan ujung jilbabku aku usap air mataku. Pak Tan masih nampak cuek, sambil sesekali melirikku. Sorot matanya menunjukkan kelicikan.
“Hmmmmm… apapun kamu harus membayar hutang kamu…. Atau kita selesaikan saja secara hukum??” ancam Pak Tan.
Aku semakin panik dengan ancaman itu…
“Ssaya mohon jangan pak. Saya pasti akan bayar. Saya masih punya anak pak….” kataku tersedu-sedu.
“Trus, kamu mau bayar pake apa? Kamu bilang nggak punya uang?”
“Beri saya waktu barang satu minggu, saya bisa usahakan” jawabku putus asa.
Satu minggu pun aku tidak yakin akan mendapatkan uang sejumlah itu.
“Wah… wah… aku meragukan kamu bakalan sanggup membayar. Paling hanya menunda waktu. Gak ada gunanya. Saya nggak akan kasi keringanan lagi”
“Sssayaaa mohon pakkk” aku berusaha menahan tangisku agar tak semakin keras.
“Mhhhhh… baik… baik…. Aku bisa kasih kamu solusi. Supaya kamu bisa lunasin utang kamu”
Aku agak lega mendengar ucapan Pak Tan. Aku memandanginya dengan pandangan bertanya.
“Mhhhhh… boleh tau apa solusinya pak?” ungkapku.
“Kamu bisa bayar hutangmu dengan tubuh molek kamu itu” kata pak Tan sambil melirik padaku dengan sorot mata birahi.
Bagai disambar petir, aku terkejut mendengar ucapan Pak Tan. Aku kehabisan kata-kata.
“Nggak, nggak mau” jawabku sambil menangis.
“Kamu bisa apa….? Kalo kamu nggak bayar sekarang, ya diselesaikan lewat hukum. Aku akan laporkan kamu ke polisi” ancam pak Tan.
Dia sungguh lihai mempermainkan perasaanku. Aku merasa semakin putus asa. Aku hanya bisa menangis. Tangisku yang tertahan pun mulai keluar juga. Namun Pak Tan tetap tak peduli. Aku hanya tertunduk sambil menangis. Air mataku telah basahi jilbabku.
“Hehehe… lagian, kamu kan sudah lama jadi janda. Masa sih, ga kangen sama kontol? Kamu puas, hutangmu lunas… Tawaran menarik kan? goda pak Tan.
“Kamu tinggal ngangkang aja, biar memekmu disodok pake kontol-kontol lelaki birahi. Dengan tubuh kaya kamu, gak sulit kok kamu dapet duit banyak. heheheh…. Apalagi yang jilbaban kaya kamu, pasti banyak peminatnya.”
Tanpa ku sadar, pak Tan telah berdiri di sampingku, dan tanpa basa-basi, ia pun menarik tanganku hingga aku berdiri. Aku ingin menolak dan lari, namun aku sadar bahwa aku tidak lagi punya kuasa. Bahkan pada diriku sendiri. Kini aku telah dikuasai oleh pak Tan. Aku hanya pasrah ketika ia menarik tubuhku hingga berdiri.
Dengan penuh birahi, pak Tan menariku ke dalam pelukannya. Dengan rakus pak Tan melumat mulutku dengan mulutnya. Tangannya menjamahi dua payudaraku yang masih tertutup jilbab itu. Kurasakan perut buncit pak Tan menekan tubuhku.
“Mhhhh….. mphhhhhh….” aku berusaha meronta, menghindari ciuman pak Tan.
Namun mulutnya terus mengejar mulutku. Dengan kasar dibaliknya tubuhku hingga aku membelakanginya. Lalu ditekannya tubuhku hingga perutku menempel di tepi mejanya. Tanganku berpegangan pada meja agar menopang badanku. Kini aku dalam posisi agak membungkuk, dengan pantat yang membusung kearah pak Tan. Kini pantatku begitu bebas untuk dijamahinya. Dengan kasar ia meremas pantatku. Aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal di pantatku.
Ohhh, ternyata itu adalah penis pak Tan yang sudah menegang dan mengeras.
Sambil menggesek-gesekkan penisnya di pantatku, salah satu tangan pak Tan juga meremasi bongkahan pantatku yang montok dan padat itu, sedang tangan yang lain kini telah mencengkram salah satu payudaraku yang masih tertutup jilbab. Jilbab itu menjadi kusut akibat remasan tangan pak Tan. Aku merasakan bahwa tangan pak Tan telah mulai menyusup masuk ke balik jilbabku yang menutup dadaku. Ia meremasi payudaraku dari balik baju kurungku.
“Mhhhh…. ahhhh…. ohhhhh….” jeritan-jeritan kecil terlontar dari mulutku ketika pak Tan menyentil ujung payudaraku dengan keras, sementara penisnya yang masih berada di dalam celana itu menekan pantatku ke depan.
Tangan yang satunya kini telah meremas-remas pangkal pahaku. Mulut pak Tan dengan rakus menggigit leherku yang masih tertutup jilbab warna krem itu, hingga nampak basah bekas gigitan. Kepalaku yang tertutup jilbab krem itu hanya bisa menggeleng-geleng, dan terkadang menengadah ke atas, setiap kali pak Tan menyodokkan penisnya ke pantatku.
Kini tangan pak Tan mulai menarik ritsleting baju kurungku yang ada di punggungku. Dengan trampil tangannya menurunkan baju bagian atas baju kurung itu, dan menyampirkan jilbabku ke pundak. Kini pundak dan punggung putihku pun terbuka. Tak lama kemudian, aku merasa bahwa pengait braku di bagian belakang telah terbuka. Secara umum, bagian atas tubuhku telah setengah terbuka, dan dua payudaraku yang tak seberapa besar itu menggelantung di atas meja. Dengan rakus pak Tan menciumi dan menjilati punggungku, hingga basah oleh liurnya. Kedua tangan pak Tan pun tak henti-hentinya meremas dan memilin dua putting mungilku yang berwarna coklat muda itu.
“Ahhhhhhh….. udahhh… lama aku menunggu saat ini…” bisik pak Tan di telingaku yang tertutup jilbab itu.
“Mhhhh… ohhhhh…. mhhhhhh…..” desahku.
Walaupun aku telah lama tidak menikmati sentuhan pria. Sungguh, aku tetap tidak bisa menikmati perlakuan pak Tan itu. Aku justru merasa terhina, karena penis seorang pria yang bukan suamiku kini sedang menggesek-gesek pantatku yang masih tertutup rok itu. Selama ini hanyalah mantan suamiku yang pernah menikmati bibirku, menghisap dua putingku yang sedang mengeras, dan menyodokkan penisnya di lubang surgaku yang basah.
Saat ini, seorang pria yang bukan suamiku dengan bebas dapat menikmati pantatku, dan tangannya dengan bebas memilin dan meremas puting payudaraku. Ohhh, betapa malang nasibku..
Aku dengar suara ritsleting celana pak Tan. Tak lama kemudian pak Tan pun membalikkan tubuhku hingga posisiku berhadapan dengannya. Terlihatlah pemandangan yang membuatku takjub. Penis pak Tan yang menjulang sepanjang 17 cm. Jauh lebih besar daripada milik mantan suamiku. Dengan rakus pak Tan pun menghisap putting payudara kiriku, sementara tangan satunya memilin dan meremas payudaraku yang kanan. Terasa gigitannya pada payudaraku, yang kemudian disentakannya hingga aku menjerit.
“Aahhhhhhhhh”.
Pantatku kini bersandar pada tepi meja, dengan posisi tangan menekan meja di belakang tubuhku.
“Mhhh… ahhhhh….” jeritan dan rintihan yang keluar dari mulutku semakin membakar birahi pak Tan.
Pak Tan seringkali menyampirkan kembali ujung jilbabku yang turun hingga menutupi dadaku ke pundakku. Pak Tan pun kemudian mengangkat rokku keatas. Nampaklah dua kaki dan paha mulusku telanjang, dan secarik kain celana dalam di pangkalnya. Salah satu tangan pak Tan memegangi ujung rok ku agar tak turun, sementara tangan lain melebarkan dua pahaku, hingga pangkalnya yang masih terutup celana dalam itu semakin menganga. Kurasakan benda keras mulai menyusuri belahan kemaluanku. Salah satu tangan pak Tan menuntun benda keras itu agar menggesek-gesek dengan belahan vaginaku yang tertutup celana dalam itu.
“Ohhhhh….” walau aku berusaha mengingkarinya, tak dapat kupungkiri bahwa sensasi gatal di vaginaku mulai kurasakan.
Aku pun mulai merasa lemas dan birahi. Aku berada dalam dilema. Aku dipaksa untuk menikmati perlakuan pak Tan, walaupun sesungguhnya aku enggan. Tangan pak Tan pun mulai mencari-cari ritsleting rokku, dan segera melepasnya. Kini bagian bawahku telah benar-benar telanjang, hanya celana dalam putihku yang masih melindungi lubang kehormatanku. Sedangkan kepalaku dibiarkanya tetap berjilbab, dan payudaraku telah menggelantung indah dengan bekas gigitan dan basah air liur pak Tan.
Dengan kasar pak Tan menarik jilbabku hingga aku terjatuh dalam keadaan bersimpuh. Dihadapanku kini sebatang penis pak Tan yang tegang dan mengeras itu. Sambil mengarahkan kepalaku dengan tangannya keaarah penisnya, pak Tan mengatakan
“Ayo… kulum kontol bapak…!!!”
Dengan perasaan jijik, akupun memenuhi permintaannya. Kepalaku yang tertutup jilbab itu nampak maju mundur. Sementara payudaraku tengah bebas menggelantung, dan bagian bawahku telah telanjang, hanya celana dalam yang tersisa.
“Mmphhhhh… mhhhhh…” lenguhku saat penis pak Tan menerobos mulutku.
Pak Tan menyuruhku menjilati ujung penisnya hingga lubang kontolnya. Uhhhh…. aku merasa ingin muntah. Mulutku pun penuh oleh penisnya. Tak satu jengkalpun bagian penisnya yang tidak berkesempatan menikmati pelayanan bibir dan lidahku. Bahkan testisnyapun turut aku jilati. Dengan perasaan muak, aku terpaksa melakukan hal itu.
Setelah puas, pak Tan memintaku berdiri. Dengan kasar ia mencengkram pantatku yang masih tertutup celana dalam itu, dan menariknya hingga posisiku membelakanginya. Ia menarik turun celana dalamku, hingga kini tak ada lagi yang melindungi lubang kehormatanku. Pak Tan pun berlutut di belakangku. Kini ia menguakkan bongkahan pantatku lebar-lebar. Kini, lubang anus dan kemaluanku telah mengarah tepat di depan wajahnya.
Tiba-tiba aku merasakan sensasi hangat di permukaan anusku. Ternyata Pak Tan telah menjilati anusku. Sensasi geli kurasakan menjalar dari anus ke seluruh badan. Tubuhku terasa lemas setiap kali lidah pak Tan menyentuh permukaan anusku. Aku heran, dia tidak merasa jijik. Setelah ia puas, lidahnya pun berpindah ke belahan lubang vaginaku. Ia menguakkan bibir bagian luar vaginaku. Tak lama kemudian, ia pun menjilati seluruh permukaannya. Klitorisku tak luput dari jilatan dan gigitan lembutnya. Aku semakin pasrah dengan perlakuan Pak Tan. Kurasakan vaginaku semakin basah, baik oleh air liur pak Tan maupun cairan cinta yang keluar dari dalam vaginaku.
“Ohhhhhh…. mphhhhhh…. ampuuunnnn…. jangan diteruskannnnn….” racauku.
Slurp… slurppp… terdengar sedotan pak Tan di permukaan vaginaku semakin bernafsu.
Tak lama kemudian pak Tan pun berdiri. Ia menarik pinggulku ke belakang, hingga pantatku dan vaginaku semakin terkuak lebar. Tiba-tiba, aku rasakan sebatang penis yag keras telah melesak masuk ke dalam liang kenikmatanku dari bagian belakang. Aku merasakan pedih pada dinding vaginaku saat batang penis pak Tan bergesekan dengan dinding liang kenikmatanku, yang selama ini terjaga dari penis pria selain suamiku.
“Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…..” lengkinganku saat penis pak Tan disodokkan dengan keras.
Rasanya lubang vaginaku hampir terbelah.
“Ouhhhh…. Sofiiii….. memekmu enak banget… udah lama bapak nggak ngrasain memek kaya punyamu… mhhhh… ouhhhhh…. akhhhhhh…..” racau pak Tan sambil menggenjot lubang memeku.
“Cepok, cepok, cepok…” suara pinggul pak Tan saat bertumbukan dengan bongkahan pantatku yang sedang membusung ke arahnya.
Aku sedang dinikmati dengan posisi doggy. Aku heran, ia nampaknya memang begitu terobsesi dengan pantatku, hingga selama memakaiku pun ia lebih banyak meremas pantatku daripada dua payudaraku.
“Ohhhh… mhhhh…. oughhhhh….” badanku bergoncang-goncang.
Kepalaku yang berjilbab itu hanya mampu menggeleng dan mendongak ke atas. Payudaraku bergoyang seiring hentakan penis pak Tan di dalam liang kenikmatanku.
“Mmhhhhhh… ahhhhhh… mhhhhh….” rintih dan jeritku setiap kali penis pak Tan melesak dalam vaginaku.
“Soffff…. memekmu masih serettttt…..” racau pak Tan.
“Kepalamu berjilbab bikin aku tambah ngaceng… ouhhhh….. Bapak ketagihan diservis sama tempikmu….. enak bangetttt….. walaupun janda tapi tempikmu masih nggigit”
“Mhhhh.. ouhhhhh…. akhhhhhhh….” jawabku dengan desah dan rintih.
Masih dalam posisi dogi, pak Tan tiba-tiba menarik penisnya keluar dari vaginaku. Kini tubuhku yang lemas hanya bisa terbaring tengkurap diatas meja. Kepalaku yang masih berjilbab aku sandarkan di meja, sedang dua tanganku terentang berpegang pada tepian meja. Sementara itu, aku merasakan cairan dingin di anusku. Aku hanya bisa pasrah.
“Mmhhhh…. silitmu kayanya masih prawan nihh… sini, biar bapak prawanin”
Aku ketakutan, dan berusaha menolak.
“Udahhh, jangan nolak… kok beraninya kamu nolak permintaan bapak…”
Akupun pasrah. Cairan itu adalah cairan pelumas. Aku merasakan kepala penis pak Tan mulai menempel di lubang matahariku. Perlahan-lahan, kepala penis itu mulai menguakkan lubang matahariku. Kurasakan kepala penis itu semakin dalam masuk ke dalam anusku. Rasanya sungguh perih, walaupun telah dibantu oleh cairan pelumas itu. Pak Tan pun mulai mempercepat genjotannya dalam anusku.
“Akhhhhh….. ouhhhhh….” terasa panas di dinding anusku akibat gesekan penis pak Tan itu.
“Oouhhhhh…. sakkkkiiiiittt….. ahhhh.. akhhhhhh….” jeritku.Cerita Sex Terbaru
Sambil menggenjot anusku, kedua tangan pak Tan meremasi kedua payudaraku. Bahkan satu tangan pak Tan menarik ujung jilbabku ke belakang, hingga kepalaku terdongak keatas.
“Mhhh ohhh… akhhhhh….” jeritku kesakitan.
Pak Tan nampaknya telah hampir klimaks. Iapun segera menarik penisnya dari anusku. Seperti kesetanan ia melompat ke atas meja lalu membalikkan tubuhku hingga terlentang di atas meja. Kini posisinya duduk berlutut dengan penis yang mengarah ke wajahku. Dua pahanya mengangkangi wajahku.
“Akhhhhhhhhhhhhhhh………..” teriakan pak Tan yang telah klimak itu.
Crott……… crorttt…. crottttt….. cairan putih kental yang berbau tak sedap itu pun menyembur ke wajah dan mulutku. Aku hanya memejam, agar cairan itu tak masuk ke dalam mataku. Sebagian telah tertelan. Jilbabku basah oleh cairan kental berbau amis itu, begitu pula baju kurungku. Kulihat pak Tan terengah-engah setelah mencapai klimaks. Aku hanya terlentang lemas setelah satu jam ia menikmati semua lubang kepuasan di tubuhku.
“Tempik sama silitmu memang hebat Sof… Bapak ketagihan buat make kamu. Selama setahun bapak cuma bias ngremesin pantatmu, sambil bermimpi suatu saat bisa njebol lubang silitmu….” kata pak Tan.
Aku sebetulnya merasa tersinggung dengan ucapannya. Harga diriku telah hilang sekarang. Kini aku harus siap untuk dinikmatin kapan saja oleh pak Tan. Aku tak bisa berbuat apa-apa kini.
Setelah beristirahat selama 30 menit, sambil aku menangis sesenggukan, aku pun minta ijin kepada pak Tan untuk membersihkan diri di kamar mandi yang ada di ruangnya.
“Oohhhh, tidak usah… kamu kan capek sekarang saatnya kamu yang dilayani” kata pak Tan.
“Maksud bapak?” jawabku.
“Biar pak Tatang saja yang bersihkan tubuh Sofi… heheheh”
Ouhhhh…. laki-laki gila… belum puas ia menghancurkan kehormatan dan harga diriku.. kini aku harus rela dijamah oleh satu pria lagi. Nampak Pak Tan menelpon dengan HPnya, menyuruh pak Tatang masuk sambil membawa ember air hangat dan lap basah. Tak lama pak Tatang pun masuk. Ia sungguh terkejut melihatku dalam keadaan berjilbab, namun dengan baju kurung yang terbuka setengah, hingga payudaraku menggelantung indah, dan bagian bawah yang telah telanjang bulat.
“Lhoooo, mbak Sofi?” tanya pak Tatang keheranan.
Aku hanya tertunduk malu, sementara aku tahu bahwa mata pak Tatang tidak lepas memandang tubuh telanjangku.
“Tenang pak Tatang”, kata pak Tan pada pak Tatang.
“Mbak Sofi barusan kerja keras, jadi dia sekarang gerah dan capek…. hehehehe… makanya dia kepengen bersihin badannya. Kan kasian, daripada dia bersihin badannya sendiri, kan lebih baik diladenin sama pak Tatang… hehehh…”
“Maksud bapak?” tanya pak Tatang masih kebingungan.
“Maksudnya ya tolong pak Tatang ngelapin tubuhnya mbak Sofi, terutama bagian lubang tempik sama silitnya itu. Gimana pak Tatang?”
“Haaaaa, bapak beneran?” tanya pak Tatang tidak percaya.
“Beneran… sudah, nggak usah banyak omong… bapak mau ga?” tanya pak Tan.
“Mauuu… mau… iya pak… mau….” sorak pak Tatang.
“Ya udah sana…” pak Tan menyahut.
“Ayoooo, sini mbak Sofi… cah ayuuu…. biar bapak ngelapin tempikmu” seru pak Tatang kegirangan.
Aku hanya menunduk. Tapi badanku sudah terlalu lemah, sehingga aku hanya bisa pasrah saat pak Tatang menggandengku menuju kamar mandi. Ia pun melucuti seluruh sisa pakaianku termasuk jilbabku, sehingga aku telanjang bulat. Dengan lap basah, ia ia mulai membasuh tubuhku dari ujung kepala hingga ujung kaki. Saat menggosok liang vaginaku, ia pun berkomentar..
”Wahhhh, tempiknya mbak Sofi ini masih sempit yah” sambil jarinya meyentil-nyentil klitorisku.
“Beda sama tempiknya lonte lokalisasi.. udah pada lower”
Aku hanya terdiam sambil menahan tangisanku. Pak Tatang memelukku dari belakang. Satu tangannya meremasi payudaraku, sedang tangan lainya sibuk menggosok vaginaku.
“Mbak, yang bagian dalem tempik mbak belum dibersihkan, biar kontol bapak nanti yang gosokin bagian dalem tempiknya mbak… hahahaha”, kata pak Tatang.
Pak Tan berdiri di pintu kamar mandi senyum-senyum melihat ulah pak Tatang kepadaku.
“Kontol bapak udah ngaceng niyy. Wahhh… mimpi apa bapak semalem.. selama ini bapak cuma mbayangin ngentu mbak Sofi… impian bapak jadi kenyataan”
“Pak Tatang, itu jilbabnya dipakein lagi. Lebih ngacengin kalo make jilbab”
“Siapp bosss…” kata pak Tatang.
Setelah selesai membersihkan diriku, aku pun disuruhnya lagi memakai jilbab, namun dengan tubuh yang telanjng bulat. Kini telah kukenakan jilbab warna kremku yang masih ada bercak-bercak sperma pak Tan.
“Pak Tatang, ini uang buat pak Tatang” Pak Tan mengeluarkan uang seratus ribuan dan diberikan pada pak Tatang.
“Syaratnya, pak Tatang harus tutup mulut tentang rahasia di kantor ini… ya, sekarang, pak Tatang boleh nikmatin mbak Sofi sepuasnya.
“Siap bossss” kata pak Tatang.
Pak Tatang mendorongku ke sofa di ruang pak Tan. Tanpa basa-basi ia pun mengeluarkan penisnya yang berukuran 20 cm. Dengan kasar ia menarik jilbabku hingga kepalaku mengarah ke penisnya.
“Ayo,dimut mbak… kontolnya bapak sudah lama nggak dibasahin nih…” kata pak Tatang disambut dengan tawa pak Tan.
Tanpa aku sadar, pak Tan telah datang dengan membawa sebuah handicam untuk merekam persetubuhanku dengan pak Tatang.
“Hehehe, kamu memang cocok jadi bintang bokep. Apalagi bokep cewek berjilbab hehehehe…”
“Mhhhh… oukhhhhh……” kepalaku yang berjilbab itu maju mundur mengulum penis pak tatang yang keras.
Laki-laki duda berusia 50 tahun itu nampak merem melek menikmati kulumanku. Ia duduk di sofa, sedangkan aku kini tersimpuh di lantai ruang itu.
“Ohhh… mbak Sofi… ohhhh… kuluman mbak lebih enak dari lonte pelabuhan hhhhhh… mhhhh..”
Setelah puas dengan mulutku, pak Tatang menyuruhku untuk terlentang di sofa. Dengan rakus, ia pun mengulumi payudaraku, dan menggigit-ggit putingnya yang mungil kecoklatan itu…
“Owhhhh… mhhhh… pak Tatang…. sakkkittttt….”
Pak Tatang semakin liar, mengulum putingku. Satu tangannya memilin-milin payudaraku yang lain, sedang tangan satunya lagi memainkan klitorisnya. Kini aku merasakan kegelian, kurasakan jari-jari pak Tatang menusuk-nusuk liang vaginaku.
Pak Tatang kemudian melebarkan kedua pahaku dan blessssssssssssssssss…. penis pak Tatang pun terjepit dalam liang nikmatku. Tubuhku terguncang-guncang, sementara tangan pak Tatang sibuk memilin-milin putingku.
”Oohhhh, mbak Sofi…. tempikmu enak banget….. bapak belum pernah ngrasain tempik kaya punya mbak Sofi…”
Tiba-tiba pak Tatang menghentikan genjotannya, dan menarik penisnya. Ia membalik tubuhku hingga tengkurap, lalu menyuruhku menungging. Aku hanya pasrah mengikuti arahan pak Tatang.
Dalam posisi menungging, sekali lagi pak Tatang menyodokkan penisnya dalam liang nikmatku. Dengan sodokan-sodokanya yang keras, tubuhku pun terguncang-guncang. Tangannya meremasi payudaraku dan sesekali menampar paha dan pantatku hingga terasa pedih. Aku diperlakukannya seperti seekor kuda tunggangan atau sebuah boneka seks. Aku hanya bisa pasrah menerima perlakuan itu.
“Mhhhh,… tempik lonte jilbaban ternyata enak… mhhhh…ouhhhh” racau pak Tatang saat penisnya terjepit dalam liang kenikmatan.Cerita Sex Terbaru
Pak Tatang yang telah lama menduda, dan selama ini memuaskan hasrat seksnya dengan pelacur pelabuhan, yang tentu saja tua-tua dan tidak higienis. Kini penis pak Tatang berkesempatan untuk menikmati liang vagina seorang wanita muda berjilbab, yang liang vaginanya selalu terjaga dan terawat. Bahkan pria kaya dan tampan pun belum tentu kuijinkan untuk bisa menjepitkan penisnya dalam lubang vaginaku, kecuali menikahiku, namun kini, seorang pesuruh kantor yang tua malah berkesempatan menikmati liang vagina miliku dengan gratis… ohhhhh… nasibku….
Bukan hanya liang vaginaku, penis pak Tatang pun kini telah merasakan pula jepitan lubang anusku. Kali ini tidak terlalu sakit… justru anehnya, akupun mulai menikmati permainan pak Tatang.
Pak Tatang menarik penisnya, lalu menarik jilbabku hingga kepalaku mendekat kearah penisnya. Tangan satunya sedikit mencekik leherku, sehingga mulutku terbuka, dan
“Akhhhhhh….” teriakan pak Tatang saat orgasme.
Crotttt… croootttttt… croottttt…. cairan putih hangat masuk seluruhnya ke mulutku. Bukan hanya itu, pak Tatang pun menyuruhku untuk menelan semua spermanya.
Hueekkkkkkk…. rasanya muak sekali. Namun aku terpaksa nampak sisa-sisa sperma mengalir dari sela-sela bibirku, hingga menambah noda di jilbab kremku. Sisa-sisa sperma yang ada di lantai dan sofa pun harus kujilati pula.

Baca JUga Cerita Seks Sepupuku

Semua adegan itu direkam oleh pak Tan. Pak Tan mengancam, jika aku melaporkan kejadian ini pada polisi, atau tidak mau menuruti kehendaknya, maka video itu akan tersebar. Kejadian di kantor saat itu barulah sebuah awal penderitaanku. Pak Tan ternyata menjualku pada para pria hidung belang, bukan sekedar untuk membayar hutangku, namun juga untuk membiayai bironya yang hampir bangkrut itu. Dengan jilbab di kepala dan wajahku yang keibuan, banyak bos-bos yang rela merogoh koceknya dalam-dalam untuk diberikan pada pak Tan, demi memperoleh kesempatan menjepitkan penisnya ke dalam liang vagina dan anusku, dengan tetap mengenakan jilbabku. Aku heran, beberapa orang yang memakaiku justru lebih suka menganalku disamping menyodok vaginaku.
Ramuan keluarga yang aku gunakan membuat lubang anusku selalu sempit, bersih dan tidak berbau busuk. Bahkan lebih ‘menggigit’.
Bahkan pak Tan pernah sekedar iseng mengumpankanku pada sekelompok supir truk yang sedang mabuk, sehinga aku disetubuhi beramai-ramai di atas bak truk. Dia memasangiku kamera kecil, sehingga ia bisa merekamnya dari mobilnya yang parkir di suatu tempat.
Lain waktu, aku akan mengungkapkan pengakuanku ketika di pakai oleh salah seorang anggota DPRD di sebuah villa di daerah pegunungan.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.