Penjaga Rental DVD

Cerita Sex Terbaru Penjaga Rental DVD

Cerita Sex Terbaru | Aku saat ini duduk disemester 7 panggil saja aku Ari aku kuliah di kota pelajar Yogyakarta, aku
dikarunia wajah yang lumayan ganteng dengan tinggi badanku 173 cm, serta ukuran penisku yang besar dan
panjang membuat kaum hawa yang gila sex membuat dia puas, jujur saja aku orang penggila sex juga.

Hobby-ku menonton BF sambil ngelus-elus penis yang sudah tidak sabaran mengeluarkan sperma. Setiap
hari penisku harus kulatih dengan mengelus-elus dan mengocok-ngocok pelan dan halus (tidak sampai
keluar) agar tetap pada kondisi ready stock.

Aku mengeluarkan sperma biasanya pada saat nonton BF, aku telanjang sambil tiduran, lama-lama penisku
menjadi tegang dan kuimbangi dengan kocokan lembut di batang penisku, biasanya kuletakan penisku di
antara dua telapak tangan dan kumaju-mundurkan tangan kanan dan kiri berlainan arah.

Wah.. nikmat sekali, dan kalau aku sudah sampai orgasme, aku lalu mencari adegan waktu ceweknya di
atas cowok di bawah, dan ceweknya bergerak liar memutarkan vaginanya di kemaluan cowoknya. Lalu aku
semakin puncak dan kupercepat kocokan dan sampailah,

“Croott.. ah.. ccrroot..”

Muncratlah spermaku sampai 4–5 kali, dan wah.., badanku lemas, dan aku tertidur dengan bugil, dan
sperma dimana-mana (di dada, paha, karpet, tangan dan bantal).

Kejadian seks yang mengesankan buatku, saat kupinjam CD BF ke salah satu rental VCD di daerah Yogya.
Pinjam CD BF ini aku rutin satu minggu sekali, dan pinjam paling tidak 5 VCD (puas nek..). Saat aku
masuk rental itu, terlihat yang jaga rental seorang cowok dan cewek, lalu kudatangi yang cowok (maklum
kalau sama si cewek agak malu kucing).

“Mas.., full..” kataku sambil melepas helm dan duduk di kursi yang disiapkan.

“Oh.. ya..,”

Tidak lama cowok itu mengambil map warna merah yang di dalamnya berisi pilihan gambar CD BF dengan
nomor pemesanan.

Sesaat kupilih-pilih BF yang ada dari halaman pertama, sambil mencuri-curi pandang ke arah cewek yang
sedang baca novel, maklum saat itu sedang sepi, jadi mereka bisa santai, kuperhatikan cewek disitu
yang masih muda.

Ya sekitar sama denganku, mungkin tingginya tidak begitu tinggi, sekitar 158 cm, dan berat badan yang
montok sekitar 54 kg.

Yang membuatku tidak kuat melepas pandangan dari dia adalah ukuran payudaranya yang cukup besar dan
menggantung bebas di balik kaos ketat. Wah.., ini pepaya yang besar dan kenyal serta empuk kalau
dihisap putingnya, maklum saja ukuran 36B, mana tahan kalau penis ini tidak naik.

Penisku saat itu lagi pemanasan, ya.. tegang-tegang sedikit selain akibat pilih-pilih CD dengan gambar
yang bugil ditambah lagi suguhan susu yang montok itu.

Tiba-tiba si cowok bilang,

“Yang mana Mas..?”

Aku menjadi kaget, terganggu perhatianku terhadap susu montok itu,

“Oh.., Ya.. ini nomer 27, Mas..”

“O.., Tin.. nomer 27..”

Segera si cewek itu berdiri dan berbalik mencari CD BF no. 27.

Wow.., ternyata dia memiliki pinggul yang oke, tidak kalah lagi pantat yang super menonjol dan semok.
Aku terus tidak henti-hentinya mengamati belahan pantat cewek itu yang kutahu namanya Tina. Belahan
pantat Tina terpampang jelas, karena dia pakai celana kain ketat.

“Oh.. tidak ada, keluar..” kata Tina sambil kembali duduk.

Terus aku tidak malu-malu pindah duduk ke dekat Tina biar jelas nomor berapa yang mau kupinjam.

“Sebentar Mbak.., ini nomer 13 ada nggak..?”

“Sebentar saya cariin..”

Tina lalu berdiri lagi dan membelakangiku. Dia mencari dari atas sampai bawah, setelah lama mengurut,
dia menemukan nomor 13 tersebut.

“Ah.. ini Mas ada kok..”

“Oh ya..,”

Aku lalu memeriksa CD itu, kucuri pandang ke susu yang montok itu. Memang kalau makin dekat makin
jelas tonjolan susu Tina ini, putingnya nampak tonjolannya di tengah-tengah gundukan payudaranya. Tina
mengerti gelagatku yang terus mengamati susunya itu.

“Mas.., mana lagi..? Kok jadi bengong..!”

“O.. ini Mbak.., nomer 40,” aku kaget sekali tiba-tiba dipeTingatkan seperti itu.

Aku sengaja memesan nomor yang baling bawah, sehingga Tina nanti bisa menunging membelakangiku. Tina
berdiri, dan ternyata dia langsung mencari dari deret yang paling tengah, otomatis dia sedikit
menungging.

Wow.., ini baru pemandangan yang tidak kalah serunya deh.. Pantat dan belahan pantat Tina benar-benar
asli dan oke sekali, kelihatan di selakangannya agak menjorok ke dalam gundukan tempat vaginanya
singgah. Wah.. penisku tidak sadar sudah setengan tegak pengaruh dari pantat montok Tina itu.Cerita Sex Terbaru

“Ini Mas.., nomer 40..”

“Oh.. ya.. Mbak sekalian 45, 50, 49 deh..”

Biar dia agak lama menungging, dan aku dapat menikmati belahan pantat Tina yang montok itu, dan
sekilas gundukkan vagina yang tertutup celana ketat Tina.

“Ini Mas.., 45, 50, 49 ada lagi.”

“Udah cukup Mbak..”

Aku periksa, mungkin CD-nya tergores atau tidak.

“Masnya seTing pinjem BF di sini ya..?”

“Ya.. lumayan sih.., Kalo nggak seminggu sekali baru kemari..”

“Emmhmm.. rutin ya.. suka nonton BF ya.. Mas..?”

“Ya.., kalo lagi perlu nganggur aja, lagi bete nih..!”

“Kok bete.. kenapa..?”

Aku mulai akrab dengan Tina, dan kalau ngomong sudah tidak nanggung-nanggung lagi, aku yakin dia sudah
mengerti masalah sex.
“Ya.. kalo nggak dikeluaTin bisa pusing nih..!”

“Ha.. ha.. ya.. keluaTin aja..!” kata cowok yang ada di sebelah Tina, ternyata cowok itu mendengar
percakapanku dengan Tina.

“Lah.. ya.., makannya aku pinjem BF ini, alat perangsang..”

Setelah itu aku pulang dan menyalakan komputer dan nonton BF itu, tidak lupa aku telanjang dan
menyiapkan handuk kecil untuk spermaku nanti muncrat dan body lotion sebagai pelicin.

(Khayalan batang kemaluanku di dalam vagina cewek) Dan pada hari itu aku menghabiskan waktu dengan
onani party di kamarku, nikmat dan puas.

Lalu esoknya aku kembalikan CD BF itu. Sesampainya di depan rental X ini, kelihatan sepi-sepi saja,
lalu aku masuk dan ternyata aku hanya melihat cowok saja yang jaga.

“Mas, kembaliin CD nih..!”

“I.. ya. Se.. bentar ya.., tang.. gung..” sambil nafas yang terengah-engah.

Aku curiga cowok ini kenapa, dia duduk dan kedua tangannya menggenggam kursi dengan erat dan dia kok
melihat ke bawah terus.

“Ya.., tung.. gu ya.. Mas.. Ah.. ye.. ter.. us..” tidak lama cowok itu mengejang, dan,

“Aku.. ke.. luar.., ah.. ah.. ah..”

Setelah itu tidak lama kemudian keluarlah seorang cewek dari bawah tempat duduk cowok itu, wah..
ternyata Tina. Kelihatan sperma cowok itu ada di mulut Tina dan sebagaian di rambutnya.
“Halo Mas.., kembaliin CD ya..?” Tina menyapa dengan santainya.

“E.. i.. ya.”

Tina lalu menuju ke kamar mandi yang letaknya di belakang rental X ini. Tina masih berpakaian lengkap,
oo.. ternyata dia baru mengkaraoke batang kemaluan cowok ini.

“Ya Mas, ada yang bisa saya bantu..?” sapa cowok yang baru dipuaskan oleh Tina lewat mulut binalnya,
sambil berdiri dan memasukkan penisnya yang masih basah karena sperma yang keluar terlalu banyak.

“Iya.. ini CD-nya.”

“Oh.., sebentar ya, Mas..”

Cowok ini memeriksa CD apa ada yang tergores atau tidak.

Lalu kucoba untuk memberanikan diri bertanya sesuatu pada Mas ini, aku menjadi yakin kalau rental ini
benar-benar xx.

“Mas maaf ya.., mau tanya.”

“Ya.., kenapa..?”

“Tadi itu..” sebelum aku selesai ngomong, “Oh.., tadi itu Tina minta oral sama kont0l ini, biasa kok
Mas, disini nyantai aja.”

“O.., jadi siapa saja bisa ya..?”

“Bisa aja, kalo sekedar oral, kocok kont0l, emut kont0l dan elus-elus aja.”

“Kalo.., sorry ya Mas.., kalo nge-sex sungguhan gimana..?”

“Ya, tanya aja ama Tina, temennya banyak kok. Dia seneng banget kalo nge-sex. Ya.. kan enak sih.”

“Jadi kalo onani disini bisa ya..?”

“Kalo itu sih para pelanggan BF seTing Mas. Si Tina tuh yang seTing ngocokin kont0l cowok. Ya.., kalo
Tina nggak capek aja dan lagi ‘MUT’.”

Dan tidak lama kemudian Tina kembali dari kamar mandi, kelihatannya dia baru keramas rambutnya, maklum
terkena muncratan sperma cowok penjaga rental.

“Halo Mas. Pinjem BF lagi..?”

“Oh.., nggak kok.”

“Tin.., ini Mas mo kenalan ama kamu lebih dalam..” kata cowok rental X itu.

Aku kaget sekali cowok itu bilang seperti itu,

“Ya Mbak.., boleh nggak..?”

“Itu Tin.., Mas ini mo kocokan binal kamu, kamu mau nggak..?”

“Bisa..” kata Tina sambil mengeTingkan rambutnya dengan handuk.

“Ya.. udah sana ajak ke atas aja Tin.., biar rentalnya kutunggu.”

Wah.., ini waktunya menguji perkasaanku, sudah lama penisku tidak ketemu sama sahabat karib si vagina.

Lalu aku dan Tina naik tangga menuju lantai dua, dan Tina membawa satu CD BF dari rental itu. Sesampai
di sebuah kamar, Tina mempersilakanku untuk duduk di ranjang yang cukup besar juga.

Tina lalu mengunci pintu, dia meletakkan handuknya di kursi dan menyalakan TV dan CD player, dan
memutar CD BF itu dengan volume yang cukup keras. Tidak lama kemudian terdengarlah erangan nafsu, dan
terlihat adegan bugil-bugil dari CD tersebut, ini membuat batangku yang tidak sabar lagi melihat
kemolekkan tubuh Tina. Tina lalu membuka jendela selebar-lebarnya, agar suasananya lebih natural.

“Gimana Mas, e.. nama kamu siapa sih..?”Cerita Sex Terbaru

“Aku Ari, kamu pasti Tina to..?”

“Kok tau..?”

“Ya.. tau dong..,”

Tidak lama kemudian Tina mendekatiku, dan duduk di sampingku, dan tidak segan-segan lagi tangan kanan
Tina memegang batang kemaluanku yang masih terbungkus celana pantangku, dielus-elus dan kadang-kadang
diremas-remas.

“Ari suka sex ya..?”

“Ya. Ah.., kamu pinter deh nge-sex..!”

“Ah.., kata siapa..?” sambil tetap mengocok-ngocok kemaluanku, dan aku masih pasif merasakan gesekan
tangan Tina.

“Ya, ah.., hemm.., kata Mas di bawah tadi.”

“Ooo, Mas Ucok toh..,”

Sekarang Tina duduk di hadapanku, dan menjongkok sambil tangannya tetap mengocok habis batang
kejantananku yang sudah setengah tegang itu.

“Ar.., udah dibuka ya..? Biar kont0l kamu nggak tersiksa ama CD kamu, biar ngacengnya sempurna.”

“Ya.., udah.. buka aja..”

Tina pelan-pelan membuka celanaku dari sabuk sampai membuka resleting-nya, setelah celanaku terbuka,
aku sedikit mengangkat pantatku untuk memudahkan Tina melepas celana, dan sekarang aku tinggal
menggunakan CD biru-ku, dan pakaianku masih terpakai.

Lemparkan celanaku di kursi dan Tina mulai duduk kembali di selakanganku, dan aku masih dalam keadaan
duduk di pinggir ranjang rental X.

“Hemm.., ah.. kont0l kamu kelihatanya besar juga Ar..,” puji Tina sambil mengelus-elus naik turun
penisku yang masih terbungkus CD.

“Ah.. ya.. hem.. oughg.. ye..” erangan yang tidak dapat kutahan lagi, ditambah erangan dari CD BF yang
dinyalakan oleh Tina tadi menambah hot suasana di kamar rental X.

Tina sedikit demi sedikit membuka CD-ku, dan terlihatlah batang kemaluanku yang sudah mengacung keras
seperti rudal siap lepas kendali.

“Wow.., Ar.. kont0lmu lumayan juga nih..” sambil tetap mengocok naik turun kejantananku,

“Kamu rawat ya..? Kok tegaknya sempurna banget sih..? Keras lagi..,”

“Ah.., te.. rus.. Tin.. don.. stop..!”

Tina mulai mengocok keras, cepat, dan tiba-tiba pelan, keras lagi, pelan lagi. Wah.. ini membuat aku
menjadi kelabakan, ternyata Tina ahli juga membuat cowok melayang, hampir saja aku keluar tapi aku
tetap bertahan.

Kemudian Tina mulai mengocok batang kemaluanku dengan tangan kiri dan tangan kanannya mengelus-elus
telur. Wa.., ini nikmat sekali, geli-geli gimana ya..! Kadang-kadang dia menusuk-nusuk anusku dengan
telunjuk kanannya.

“Ah.. ya.. te.. rus.. Tin.. kamu.. ahli deh..!”

Sekarang Tina mulai dengan mulutnya, perlahan-lahan dimasukkan penisku ke mulut binalnya.
Saat masuk mulutnya,

“Ah.., hemm.. ye.. ah..”

Aku sedikit mengangkat pantatku, terasa dingin geli dan enak sekali, lain dengan onani.

Perlahan-lahan Tina mengkocok penisku dengan mulutnya dan lidahnya yang lincah.

“Ha.., ough.., ehmm.., ye.. te.. rus..” kupegangi rambutnya, aku tarik turunkan kepalanya untuk
mengatur kocokan mulutnya di penisku.

“Ehhmm.., Eh.. em..,” suara mulut Tina yang penuh dengan batangku.

Tidak lama dia menarik nafas, dan mengeluarkan penisku dari mulutnya.

“Ah.., hemm.., kamu kuat sekali Ar.. Biasanya cowok-cowok kalo dioral dikit udah keluar..”
Lalu dia melanjutkan dengan menyedot telurku, dan dilepaskan sampai bersuara,

“Ploks.. ploks..”

Tarian lidah Tina di ujung kepala penisku dan sampai anusku juga tidak ketinggalan dari nafsu seksnya
itu.

Dan setelah beberapa menit lamanya aku bertahan dari tarian lidah Tina di penisku, aku mulai merasa
tidak kuat menahan spermaku yang mau keluar.

“Ah., Tin.., aku.. mo.. ah.. ye.. keluaarr..!”

Dan Tina mulai memasukkan semua penisku di mulutnya, dan dikocoknya dengan cepat dan keras.
Tidak lama kemudian,

“Ahh.. crroot.. crroott.. ah.. ye.. yes..!”

Tina menutup mulutnya rapat-rapat supaya spermanya tidak keluar dari mulutnya. Dan selama 30 detik
lamanya dia menekan mulutnya tetap di penisku, dan meyakinkanku tidak keluar lagi. Lalu dia melepaskan
mulutnya dari penisku, dan menelan semua spermaku walaupun ada yang keluar sedikit dari mulutnya.

Aku lemas dan telentang di atas ranjang dengan telanjang bawah saja, dan aku merasa panas dan aku
melepas semua pakaianku. Sekarang aku bugil, telanjang tanpa sehelai benang di hadapan Tina yang
menikmati spermaku.

“Kamu lumayan juga Ar..! Bisa bertahan beberapa menit lamanya.”

“Ah.. biasa aja tuh..!”

“Kamu pake obat ya..? Irex kali..?”

“Ah.. nggak juga.”

“Udah.., kamu istirahat dulu. Aku mo bersihkan mulutku nih.. Eh, makasih spermanya lho.. gurih..!”
katanya sambil terseyum.

Dia menuju kamar mandi yang ada di kamar itu. Ternyata dia sikat gigi, biar tidak bau kali.

Aku beristirahat sambil telanjang menunggu Tina keluar dari kamar mandi. Dengan ditemani CD BF yang
dari tadi tidak usai-usai, menambah batang kejantananku tidak mau tidur, penisku masih tegak walaupun
tidak sekeras tadi.

Tidak lama kemudian Tina keluar dari kamar mandi, dia tetap berpakaian lengkap, kaos ketat dan celana
kain ketat. Tina mendekatiku yang lagi telentang telanjang di ranjang, dia duduk di sampingku.

“Lho.., kont0l kamu kok nggak turun-turun sih..?”

“Ya.., itu lihat BF mana bisa turun, apalagi susu kamu yang montok itu menggoda kont0lku.”

“Ah.., kamu bisa saja.” candanya sambil langsung tangan kanannya mengocok-ngocok pelan batangku yang
sudah setengah tegak.

Perlahan-lahan dia menunduk dan mencium bibirku dengan bibir tebalnya itu. Aku langsung melumat habis
bibirnya, permainan lidah Tina memang mahir, dan aku imbangi saja dengan permainan lidah yang tidak
kalah mahirnya.

Sekitar beberapa menit kami bermain kiss dan kiss, dan Tina tetap mengocok penisku, aku mulai
menjelajahi susunya yang montok itu, kuremas dengan tanganku yang dari tadi gatal sekali.

Terasa kenyal dan empuk sekali susu Tina, kuelus-elus dan kugesek-gesek halus putingnya dari luar
kaos. Sekarang Tina melepaskan lumatan bibirnya, dan mengerang merasakan tarian tanganku di susunya
itu.

“Ah.., ye.. em.. enak.. Ar.. te.. rus.. ya.. itu.. ough..” tangan Tina tetap mengocok-ngocokku dan aku
berusaha melepaskan kaos Tina dan dia langsung membantunya dengan melepaskan sendiri kaos ketatnya
itu.

Nah.., sekarang terpampang susu Tina yang tertutup BH 36 itu.

“Tin.. aku buka ya.. biar terlihat bebas..”

“Buka aja..”

Tina lalu mengangkat kedua tangannya memudahkanku melepas kaitan BH yang ada di belakang, susu Tina
yang montok itu terpampang bebas di depan wajahku, dan aku langsung saja melahap habis susu Tina yang
besar sekali. Kusedot, kuremas dan pelintir putingnya.Cerita Sex Terbaru

“Ah.. ye.. oug.. hem.. te.. rus.. Ar..!” mulai tidak jelas ucapan Tina.

Kami mulai duduk berhadap-hadapan, dan selakangan Tina mulai dibuka lebar, dan aku duduk di antaranya,
sehingga aku puas mempermainkan susu montok Tina.

Kupegang kedua puting Tina yang cukup menonjol itu, dan kupelintir bebarengan.

“Ah.. ye.. ah.. aow.. yes.. no.. ough..”

Kepala Tina bergerak tidak karuan, ke kanan ke kiri. Kurebahkan Tina dan kududuk di perutnya, aku
mengarahkan penisku di belahan susu Tina, dan kurapatkan susu Tina yang besar itu untuk menjepit
penisku dan aku maju-mundurkan penisku.

“Ah.. Tin.. su.. su.. ah.. ye.. em.. puk enak..” aku mulai kocok susu Tina sampai susu Tina berwarna
merah.

Ternyata Tina menikmati ini, dan aku tidak sabaran lagi ingin menikmati vagina cewek ini.

Aku mulai turun dan mengelus-elus vagina Tina dari luar celana ketatnya, terasa sekali vaginanya sudah
becek sekali akibat permaian panas kami. Kusuruh Tina berbalik telungkup, dan terlihat resleting
celananya masih tertutup rapat.

Kumulai menurunkan resleting itu, Tina sedikit mengangkat pantatnya agar memudahkanku untuk melepas
celananya, dengan posisi menungging ini pantat Tina kelihatan makin montok dan bahenol.

Tidak lama kulepas celana ketat Tina. Wah.., ternyata Tina benar-benar terangsang sekali. CD kuning
tipisnya bawah total, dengan posisi menungging ini bongkahan vagina makin terlihat, apalagi Tina
merenggangkan selakangannya.

Aku mengelus-elus bongkahan itu dengan tangan telunjukku, Tina sedikit mengangkat pantatku akibat
rangsangan tanganku, dan biasanya pantat Tina otomatis maju mundur dengan sendiTinya.

Lalu aku melepas CD kuning tipis mulik Tina itu dengan pelan-pelan, dan Tina memberi sensasi dengan
memutar-mutarkan pantatnya, wowo.. woo.., ini bari sex dan super model sex, dia pintar sekali
meningkatkan nasfu sex lawannya.

Terlepas sudah CD Tina, terlihat bebas pantat yang putih mulus tanpa cacat dan vagina yang memerah
basah dan berambut rapih. Aku mulai mengelus-elus permukaan pantat Tina.

“Ah.. Ar.. ehmm.. ouhghh.. ah.. ye.. langsung aja Ar.., aku.. nggak.. tahan.. oh.. ye..” sambil merem
melek Tina menahan nafsunya.

Langsung aku mendekatkan wajahku di belahan pantat Tina, dan langsung melumat habis vagina Tina dalam
posisi menungging.

“Ah.. ye.. dalam.. Ar.. ough.. ye.. oh.. ye..” sambil meliuk-liukkan tubuh semok-nya itu Tina
mengerang tidak karuan, karena kupermainkan klit-nya Tina dengan lidahku.

Kunaik-turunkan lidahku di penjolan daging itu. Belahan vagina Tina lumayan tebal, dan merah warna
dalan vaginanya dan becex sekali. Beberapa saat kemudian aku memasukkan dua jariku, yang satu
kumasukkan di vagina Tina dan yang satu lagi kumasukkan di anusnya.

Pelan-pelan kumasukkan,

“Hemmah.. pelan.. pelan.. Ar.. ya.. te.. rus di.. kit..lagi.. ough..” Tina mengangkat pantatnya
sebagai reaksi jari masuk di vagina dan anusnya. Pelan-pelan kukocok anus dan vagina Tina dengan
jariku.

“Yac.. ah.. le.. bih.. cepat.. Ar, oh.. ye.. oh.. no.. ye.. ya.. oug.. hemmh.. cepet..!”

Aku mulai mempercepat kocokanku di kedua lubang kenikmatan Tina. Sementara itu aku tidak menyia-
nyiakan susu yang menggelantung bebas. Dalam posisi nunggi ini aku dapat melihat dengan bebas gerakkan
tubuh Tina yang bahenol dan montok. Kuremas dan pelintir putingnya.

“Ah.. Ar.. aku.. kee.. ke.. lu.. ar.. nggaa.. kuu.. at..”

Aku merasa Tina mulai dalam kondisi orgasme yang memuncak, kupercepat kocokan tanganku di vagina dan
anus Tina. Tidak lama kemudian Tina mengejang dan mengangkat badannya dengan gemetaran, dan terasa
cairan hangat dari dalam vagina Tina.

“Serr.. serr..” lumayan banyak sampai keluar dari permukaan vagina Tina.

Tina lelah dan terkulai lemas di ranjang dengan posisi telungkup telanjang. Lalu tanganku kucabut dari
vagina dan anus Tina, terlihat cairan yang lumayan kental dan putih di jariku, lalu kuusapkan ke
kejantananku sebagai pelicin. Kukocok-kocok pelan dan lembut penisku agar tetap tegang dan tegak
berdiri.

Sementara itu Tina telanjang dan membelakangiku, aku lalu membalikkan dia.

“Tin, orgasme kamu hebat banget deh..”

“Oh.. ah.. kocokan jari kamu hebat sekali, kamu belajar dimana sih..? Kok tau kelemahanku..?” sambil
terus mengocok penisku.

“Ya.. nonton BF aja kan udah pengalaman.”

“Ah.. kamu bisa aja.” katanya sambil menggantikan tanganku untuk mengocok batangku yang mau keluar
lagi.

“Tin, boleh aku coba vagina kamu ini..?” sambil kuelus-elus vaginanya.

“Boleh..”

Lalu kulebarkan selakangan Tina, dan kurangsang dulu dengan oral di vaginanya. Lidahku menyusuri
vaginanya dari atas ke bawah dan ke atas lagi dan seterusnya. Tina mulai mendesah keenakan.

“Ehhmm.. ah.. ye.. Ar.. sekarang aja kont0lmu masukin deh..!”

Lalu kupegang kedua paha Tina, lalu kuangkat ke atas, terlihat jelas vagina Tina yang sudah membuka
lebar dan becek. Pelan-pelan kumasukkan batang kemaluanku ke vagina Tina.

“Ouhg.. hemm.. ah.. ye..” erangan Tina menerima sodokan pertama penisku.

Aku mulai memaju-mundurkan penisku dengan pelan-pelan.

“Oh.. ye.. shiit.. ah.. ye..” erangku.

Enak benar vagina Tina, dindingnya berdenyut-denyut. Aku mulai percepat kocokanku, dan semakin cepat.

“Ah.. Ar.. yes.. oh.. no.. ough.. hemm.. ya.. ya.. te.. rus.. Ar.. dalam..” kepala Tina yang tidak
karuan ke kanan dan ke kiri.

Kuvariasi kocokanku dengan pelan-pelan, lalu tiba-tiba cepat sekali, pelan lagi cepat lagi dan
seterusnya, biasanya kuputar pantatku agar penisku memutar di vagina Tina.Cerita Sex Terbaru

“Ya.. ini.. oke.. Ar.. te.. rus.. ough.. ye.. hem..” Tina menyukai gerakan memutar dari pantatku.
Sekitar 3 menit gerakan ini berlangsung, kubalikkan Tina dengan posisi menungging, dan kutancapkan
lagi penisku di vagina Tina dari belakang. Dengan pegangan pinggul Tina yang semok itu aku langsung
percepat.

“Oh.. ye.. Tin.. vaginamu oke..”

“Kont0l kamu.. ouhg.. hemm.., hebat.. Ar.. te.. rus.. da.. lam..!”

Setelah beberapa saat, tiba-tiba,

“Ah.. Ar.. aku akan, aku.. ke.. luar..!”

“Ta.. han.., nanggung nih! Ah.. ye.. hemm..!”

Terasa aku sudah sampai, kusuruh Tina untuk duduk di atasku, dan dia memegang penisku, dan
dimasukkannya ke vaginanya.

“Ouh.. ya.. Tin.. kamu.. hebat..!”

“Ya.. Ar.., cepet ya..! Aku, keluar.. ah.. hemm..!”

Lalu Tina mempercepat gerakannya dengan sangat liar, dia merangkulku dan menggerakkan pantatnya untuk
mengocok batang kejantananku dengan cepat.

“Oh.. Ar.. aa.. ku.. ngga.. k.. tahan.. keluar.. hem..!”

“Ki.. ta.. samaan.. aku.. keluar.. juga..”

Dalam hitungan tiga detik,

“Crroot.., crroott.. ah.. ah.. ye..”

“Seerr.., sreerr..” kumuncratkan spermaku ke dalam rahim Tina, dan terasa sekali semburan cairan
hangat Tina di kepala penisku.

Tina lemas di dadaku, dan kami tertidur di ranjang itu dengan bertelanjang ria.

Setelah istirahat beberapa jam, aku terbangun, ternyata Tina sudah tidak ada di sampingku. Lalu
kukenakan bajuku dan turun ke tempat rental, dan ternyata Tina ada disana.

Baca Juga Cerita Sex Sepupuku

“Mas Ari udah bangun ya..? Nggak mandi dulu Mas..?”

“Oh.., nggak Tin, makasih.”

“Nggak pinjem BF lagi..?”

“Ah.. tidak dulu. Lagi pembuangan besar-besaran tadi di atas.”

Tina tersenyum, lalu aku pulang ke kostku dan aku langsung mandi. Besok-besoknya aku ke rental X itu
untuk kocokan penis saja sama Tina.

Setelah beberapa bulan aku tidak kesana, kuketahui Tina tidak di situ lagi. Kutanya sama Mas yang jaga
di rental X itu dimana Tina berada, ternyata Tina ke Jakarta. Wah.., nyesal sekali nih.. mulai nih..
tidak ada pemuasan sex selain onani deh.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Memperkosa ABG

Cerita Sex Terbaru | Waktu sudah menunjukan jam tujuh malam saat Olla dan Nurul pulang menghabiskan hari dari
sebuah mall di sebuah kota kecil di Cirebon, kota tempat mereka menuntut ilmu pada sebuah
Perguruan tinggi swasta terkemuka. Saat itu kampus mereka sedang liburan semester yang
lumayan lama, sehingga banyak di antara teman-teman mereka yang memilih pulang kampung,
namun bagi Olla dan Nurul lebih memilih untuk tetap tinggal di kota Cirebon karena tidak
banyak yang dapat mereka kerjakan untuk mengisi waktu liburan di Jakarta kota asal mereka.

Cerita Sex Terbaru Memperkosa ABG

Sampai di tempat kost mereka kira-kira jam 10 malam. Saat itu daerah di sekitarnya sudah
sepi begitupula di dalam kost-kostan karena semua penghuninya pulang ke kampung atau kota
asal mereka masing-masing untuk memanfatkan waktu liburan kuliah mereka, dan kini
tinggallah mereka berdua saja yang masih bertahan di dalam areal kost yang luas dan besar
itu. Walau usia mereka terpaut jauh, mereka berdua sangatlah akrab karena selain mereka
tinggal sekamar dan berasal dari Jakarta, di kampus mereka juga satu fakultas.
Olla saat ini berusia dualima tahun, sementara Nurul baru berusia sembilan belas tahun.
Keduanya memiliki wajah yang cantik, Olla dengan bentuk badan yang berukuran sedang nampak
anggun dengan penampilan kesehariannya, sedangkan Nurul memiliki tubuh yang mungil dan
wajah yang imut-imut. Banyak pria yang tertarik kepada mereka berdua, karena bukan saja
mereka cantik dan pintar, namun mereka juga pandai dalam bergaul dan ringan tangan.

Akan tetapi dengan halus pula mereka menolak berbagai ajakan yang ingin menjadikan mereka
sebagai kekasih atau pacar dari para pria yang mendekati mereka. Olla saat ini lebih
memilih berkonsentrasi untuk menghadapi sidang skripsinya, sedang Nurul yang baru
menamatkan tahun pertamanya di kampus tersebut lebih memilih untuk aktif di organisasi
kampus dari pada pacaran atau berhura-hura.

Sesampainya di kost, Olla langsung menuju ke kamar kost dan membuka pintu, sedangkan Nurul
mampir dulu ke kamar mandi yang terletak agak jauh dari kamar kost mereka. Setelah membuka
kamar, Olla begitu terkejut ketika dilihatnya kamar mereka sudah berantakan seperti habis
ada pencuri. Belum lagi sempat memeriksa segalanya, tiba-tiba kepala Olla sudah dipukul
dari belakang sampai pingsan.

Olla tidak tahu apa-apa sampai tubuhnya digoncang-goncang seseorang hingga tersadar dan
menemukan dirinya sudah dalam keadaan terikat di kursi tempat dia duduk untuk belajar dan
mulutnya disumpal kain, sehingga tidak dapat bersuara. Belum lagi lama dia siuman, matanya
terbelalak ketika melihat pemandangan di sekitarnya, ia melihat dua pria di depannya. Yang
memerintahkannya bangun, orangnya berbadan tinggi besar dan kepalanya berambut gondrong
dia hanya mengenakan celana jeans kumal, badannya telanjang penuh dengan tatto. Dan satu
orang lagi juga berbadan agak gemuk, berambut acak-acakan juga hanya mengenakan celana
jeans.Cerita Sex Terbaru

Wajah mereka khas, usia mereka sekitar 38 tahunan. Sementara kamar kost mereka dalam
keadaan tertutup rapat, jendela pun yang tadinya agak sedikit terbuka kini telah tertutup
rapat. Tidak beberapa lama kemudian mata Olla kembali terbelalak dan ingin menjerit,
karena kedua orang itu ternyata dikenalnya. Yang membangunkan dia bernama Roman dan satu
lagi bernama Danu atau sering dipangil Yoga. Mereka berdua adalah teman dari Donce pemilik
kost yang sering nongkrong di tempat itu, pekerjaan mereka tidak jelas.

Memang beberapa waktu yang lalu Olla dan Nurul dikenalkan oleh Donce kepada Roman dan
Yoga. Karena dengan setengah memaksa Donce, Roman dan Yoga ingin dikenalkan dengan Olla
dan Nurul yang waktu itu baru pulang dari kampus.

Rupanya mereka berdua tertarik dengan kecantikan Olla dan Nurul. Akan tetapi rupanya cinta
mereka bertepuk sebelah tangan, Olla dan Nurul lebih sering menghindar untuk bertemu
dengan Roman dan Yoga. Dan yang membuat hati Olla menjerit dan panas adalah begitu sadar
sepenuhnya dan mengetahui Roman sedang duduk di pinggir ranjang mereka sambil memangku
Nurul yang saat itu sudah tinggal memakai pembungkus payudara dan celana dalamnya saja
yang berwarna putih.

Nurul sambil menangis memohon-mohon minta dilepaskan, air matanya telah membasahi wajahnya
yang cantik itu. Tapi si Roman yang badannya jauh lebih besar itu tidak menghiraukannya,
dia mulai meremas-remas payudara Nurul yang baru sekepalan tangan orang dewasa itu yang
masih terbungkus pembungkus payudara itu, kemudian menjilati leher Nurul.

“Diam, jangan macam-macam atau kupatahkan lehermu, nurut saja kalau mau selamat..”!

Setelah itu dilumatnya dengan rakus bibir indah Nurul dengan bibirnya, Hmp.., cup..,
cup.., begitulah bunyinya saat kedua bibir mereka beradu. Air liur pun sampai menetes-
netes keluar, rupanya lidah Roman bermain di dalam rongga mulut Nurul. Sementara itu Yoga
yang berada di samping Olla berkata kepada Olla

“Hei, loe sudah bangun ya, teman loe ini boleh juga, gw pake dia dulu ya, baru setelah itu
giliran loe, nah sekarang loe perhatikan gw baik-baik kalo sampe loe nanti engga bisa
muasin nafsu gw, mampus deh loe..”! sambil mengelus-elus kepala Olla. Olla mau berontak
tapi tidak dapat berbuat apa-apa, Olla pun mulai pucat.

Lalu Roman yang masih memangku Nurul menyudahi serbuan bibirnya dan berkata, Ok Sayang,
ini waktunya pesta, ayo kita bersenang-senang! Dia memerintahkan Nurul berlutut di
depannya dan memerintahkannya membukakan celana jeans kumalnya, lalu mengulum batang
Penisnya.

Sambil menangis Olla memohon belas kasih, “J.. ja.. angan.. tolong jangan perkosa saya,
ambil saja semua barang di sini”! Belum selesai berkata, tiba-tiba, Pllaakk!!!

“Masukkan ke dalam mulut loe, hisap atau gw bunuh loe..”! si Roman menampar pipinya dan
menjambak rambutnya. Dengan terpaksa Nurul dibuat berlutut di depannya,

Terpaksa dengan putus asa dan wajah yang pucat dan gemetar, Nurul membuka celana Roman dan
begitu dia menurunkan celana dalam Roman tampaklah Penis Roman yang telah membesar dan
menegang. Tanpa membuang waktu Roman segera memasukkan kemaluannya itu ke mulut Nurul yang
mungil itu. batang Penisnya tidak dapat sepenuhnya masuk karena terlalu besar, dengan
kasar dia memaju-mundurkan kepala Nurul.

“Hhmpp.., emphh.. mpphh..”! begitulah suara Nurul saat mulutnya dijejali dengan Penis
Roman.

Yoga juga tidak tinggal diam, rupanya nafsu telah memenuhi otaknya, setelah dia melepas
celana jeansnya dia berdiri di samping Nurul, memerintahkan Nurul mengocokkan batang
Penisnya yang juga telah membesar dengan tangan. Penis Yoga tidak sebesar temannya, tapi
diameternya cukup lebar sesuai dengan tubuhnya. Sekarang Nurul dalam posisi berlutut
dengan mulut dijejali Penis Roman dan tangan kanannya mengocok Penis Yoga.Cerita Sex Terbaru

“Emmhh.. benar-benar enak emutan gadis cantik ini, lain dari yang lain..”! kata Roman.

“Iya, kocokannya juga enak banget, tangannya halus nih..”! timpal Yoga.

Beberapa lama kemudian nampak tubuh Roman menegang, seluruh badannya mengejang, dan

“A.. akh….. Aaaahhhhhhhhhh…”!!! Roman akhirnya menyemprotkan pejunya di mulut Nurul.

Cairan putih kental memenuhi mulut Nurul menetes di pinggir bibirnya seperti banyak diliah
di video bokep, dan Nurul terpaksa meminum semuanya karena takut ancaman mereka dan juga
kuatnya pegangan tangan Roman di kepalanya. Setelah itu mereka melepas pembungkus payudara
dan celana dalam Nurul, sehingga dia benar-benar telanjang bulat sekarang, tampaklah
payudara dan bulu-bulu kemaluannya yang masih halus dan jarang.

Waw cantik sekali anjing ini. ujar Yoga sambil memandangi tubuh bagian dada dan bawah
Nurul yang sedang terisak-isak ketakutan.

Kali ini Yoga duduk di pinggir ranjang dan memerintahkan Nurul berjongkok di depannya
sambil terus memijati dan mengocok Penis dengan tangannya. Nurul terpaksa menuruti kemauan
Yoga itu sambil sesekali dipaksa untuk menjilati ujung batang Penisnya, sehingga Yoga
mendengus keenakan. Sementara itu si Roman mengambil posisi berbaring di bawah kemaluan
Nurul dan menjilati liang vaginanya sambil sesekali menusuk-nusukkan jarinya ke liang
Memek nikmat itu. Seketika itu Nurul kaget

“Ehhgh.., iihh.. iih.. eggmhh..”! Nurul pun merintih-rintih jadinya, badannya
menggeliat-geliat akibat tusukan jari-jari serta jilatan lidah Roman di memek perawan
Nurul.

“Ayo Bitch!!.., kocok terus barang gw..”! bentak Yoga sambil menampar kepala Nurul.

Kembali Nurul mengocok kemaluan Yoga sambil badannya terus meliak-liuk karena kemalunnya
mendapat serangan dari tangan dan lidah Roman. Dari bibirnya pun terus terdengar suaranya
merintih-tintih.

Sekitar 10 menit dikocok, Yoga memuncratkan Pejuh-nya dan membasahi wajah serta rongga
mulut Nurul. Kali ini Nurul sudah tidak tahan dengan rasa cairan itu, sehingga dia
memuntahkannya. Melihat itu Yoga jadi gusar, dia lalu menjambak rambut Nurul dan menampar
pipinya sampai dia jatuh ke ranjang.

“Kurang ajar, berani-beraninya membuang air pejuh ku. Kalo sekali lagi begitu, kurontokkan
gigi loe, dengar itu..”! bentaknya.

Roman pun terpaksa menyudahi aktifitasnya dan ikut-ikutan menampar Nurul.

“Goblok..! gw lagi asyik nikmatin memek loe. loe jangan macem-macem ya..”! bentak Roman.

Nurul hanya dapat menangis memegangi pipinya yang merah akibat dua kali tamparan itu.
Nampak kemarahan Olla bangkit karena teman dekatnya diperlakukan begitu. Olla meronta-
ronta di kursinya, tapi ikatannya terlalu kencang sehingga hanya dapat membuat kursi itu
bergoyang-goyang. Melihat reaksi Olla si Roman berkata..

“Kenapa? loe tidak terima ya pacar loe gw pinjam, tapi sayang sekarang loe nggak bisa
ngapa-ngapain, jadi jangan macem-macem ya, ha.. ha.. ha..! Abis ini giliran loe yang gw
entot..! Hahaha..”!

Mereka kembali menggerayangi tubuh Nurul, kali ini Roman merentangkan tubuh Nurul di
tempat tidur dan membuka lebar kedua pahanya, dan segera mulai memasukkan batang
kejantanannya ke liang Memek nikmat Nurul.

Baca JUga Cerita Seks Rayuan Mami

“Ja.. Jaa.. jangan. Aduh.., tto.. long.., Mbak Olla. Ampun Bang..”! pinta Nurul sambil
mencoba berontak tapi dengan sigapnya Yoga membantu Roman dengan memegangi kedua tangan
Nurul.

Penis yang ukurannya besar itu dimasukkannya dengan paksa ke liang Memek nikmat Nurul yang
masih sempit, sehingga dari wajah Nurul terlihat dia menahan sakit yang amat sangat,
tangisannya pun semakin keras.

Setelah hampir seluruh batang Penisnya terbenam di dalam liang Memek nikmat Nurul, Roman
mulai memaju-mundurkan pantatnya, mulai dengan irama pelan hingga dengan cepat. Keringat
pun dengan deras membasahi kedua tubuh itu. Beberapa saat kemudian dari sela-sela kemaluan
Nurul mengucur darah segar bercampur dengan cairan bening hingga warnanya berubah menjadi
merah muda meleleh membasahi paha Nurul.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Nafsu

Cerita Sex Terbaru | Penampilanku selalu keren dan modis namaku Ivan umur 23 tahun tubuh saya atletis dengan tinggi yang
ideal aku kelahiran Bandung jujur saja aku mempunyai gairah seks yang tinggi aku suka melakukan
hubungan seks dengan variasi berbagai gaya.

Cerita Sex Terbaru Nafsu

Aku sudah mempunyai istri yang tentunya cantik, kulitnya putih dan seksi tentunya supaya merangsang
nafsuku, kali ini aku akan bercerita pengalaman pribadiku saat aku mendapat undangan teman lamaku yang
bernama Alvin , dia adalah teman kuliahku saat di bangku kuliah di kota Surabaya.

Setelah lulus kita jarang kontak kontakan dan jarang bertemu saat ini di juga sudah menikah tapi aku
belum kenal dengan istrinya, Pada saat menghubungiku, Alvin mengatakan bahwa dia akan berada di
Jakarta selama satu minggu lamanya dan tinggal sementara di sebuah apartemen yang telah disediakan
oleh perusahaannya.

Dia juga datang bersama istrinya dan saat ini mereka juga belum mempunyai anak seperti aku dan
istriku, maklum kami kan masing-masing baru menikah dan masih fokus ke karir kami, baik istriku
ataupun istri Alvin hanya ibu rumah tangga saja, sebab kami pikir kondisi itu lebih aman untuk
mempertahankan sebuah rumah tangga, karena dunia kerja pergaulannya menurut kami tidaklah aman bagi
istri-istri kami.
Malam itu sampailah kami di kamar apartemen yang dihuni oleh Alvin dan istrinya.

“Hai… Alvin gimana kabar kamu, sudah lama yach kita nggak ketemu, kenalkan ini istriku Fariha,”
kataku.

“Hai Van, nggak ngira gua kalau bakalan bisa ketemu lagi sama kamu, hai Fariha… apa kabar, ini Mella
istriku, Mella ini Ivan dan Fariha…” kata Alvin balik memperkenalkan istrinya dan mengajak kami masuk.

Kemudian kami ngobrol bersama sambil menikmati makanan yang telah disiapkan oleh Alvin dan Mella.
Kulihat Fariha dan Mella cepat akrab walaupun mereka baru ketemu, begitu juga dengan aku dan Alvin.

Ketika Mella dan Fariha asyik ngobrol macam-macam, Alvin menarikku ke arah balkon yang ada dan segera
menarik tanganku sambil membawa minuman kami masing-masing.

“Eh.. Van gua punya ide, mudah-mudahan aja elo setuju… karena ini pasti sesuai dengan kenakalan kita
dulu… gimana…” kata Alvin.

“Mengenai apa…” kataku.

“Tapi elo jangan marah ya… kalau nggak setuju…” kata Alvin lagi.

“Oke gua janji…” kataku.

“Begini… gua tau kita kan masing-masing punya libido seks yang tinggi, gimana kalau kita coba bermain
seks bersama malam ini, dengan berbagai variasi tentunya, elo boleh pakai istri gua dan gua juga boleh
pake istri kamu, gimana…” ucap Alvin.

“Ah.. gila kamu…” kataku spontan.

Tetapi aku terdiam sejenak dan berpikir sambil memandangi Fariha dan Mella yang sedang asyik ngobrol.
Kulihat Mella sangat cantik tidak kalah cantiknya dengan Fariha, dan aku yakin bahwa sebagai laki-laki
aku sangat tertarik untuk menikmati tubuh seorang wanita seperti Fariha maupun Mella yang tidak kalah
dengan ratu-ratu kecantikan Indonesia.

“Gimana Van… kan kita akan sama-sama menikmatinya, tidak ada untung rugilah…” kata Alvin meminta
keputusanku lagi.

“Tapi gimana caranya… mereka pasti marah… kalau kita beritahu…” aku balik bertanya.

“Tenang aja, gua punya caranya kalau elo setuju…” kata Alvin lagi.

“Gua punya Pil perangsang… lalu kita masukkan ke minuman istriku dan istrimu.. tentunya dengan dosis
yang lebih banyak, agar mereka cepat terangsang, dan kita mulai bereaksi.”

“Oke… gua setuju..” kataku.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Dan kami pun mulai melaksanakan rencana kami tersebut.

Alvin mengambil gelas lagi dan memasukkan beberapa butir pil perangsang ke dalam dua buah gelas yang
sudah diisi soft drink yang akan kami berikan kepada Fariha dan Mella.

“Aduh.. asyik amat… apa sich yang diobrolin.. nich.. minumnya kita tambah…” kata Alvin sembari
memberikan gelas yang satu ke Mella, sedangkan aku memberikan yang satu lagi ke Fariha, karena
kebetulan minuman milik mereka yang sebelumnya kelihatan sudah habis.

Kemudian Fariha dan Mella langsung menenggak minuman yang kami berikan beberapa kali. Aku duduk di
samping Fariha dan Alvin duduk di dekat Mella, kami pun ikutan ngobrol bersama mereka.

Beberapa waktu kemudian, baik aku maupun Alvin mulai melihat Fariha dan Mella mulai sedikit
berkeringat dan gelisah sambil merubah posisi duduk dan kaki mereka, mungkin obat perangsang tersebut
mulai bereaksi, pikirku.

Kemudian Alvin berinisiatif mulai memeluk Mella istrinya dari samping, begitu juga aku, dengan sedikit
meniupkan desah nafasku ke tengkuk Fariha istriku.

“Mell… aku sayang kamu…” kata Alvin.

Kulihat tangannya mulai meraba paha Mella, istrinya.

“Eh Alvin… apaan.. sich kamu… kan malu… akh.. ah…” kudengar suara Mella halus.

“Nggak pa-pa.. ah… ah… kamu sayangku… ah…” desah Alvin meneruskan serangannya ke Mella.
Melihat kondisi itu, Fariha agak bingung… tapi aku tahu kalau dia pun mulai terangsang dan tak kuasa
menahan gejolak nafsunya.

“Lus… aku cinta kamu.. ukh… ulp… ah…”

Aku pun mulai memeluk Fariha istriku dan langsung mencium bibirnya dengan nikmat, dan kurasa Fariha
pun menikmatinya. Aku pun mulai memeluk tubuh istriku dari depan, dan tanganku pun mulai meraba bagian
pahanya sama seperti yang dilakukan oleh Alvin.

“Lus… akh… ak… kamu… sangat cantik sayang…” kataku.

“Akh.. Van… ah… ah…” desah istriku panjang, karena tanganku mulai menyentuh bagian depan kemaluannya,
dan mengelus dan mengusapnya dengan jari tangan kananku, setelah terlebih dahulu menyibakkan CD-nya
secara perlahan.

Kulihat Alvin sudah membuka bajunya dan mulai perlahan membuka kancing baju Mella istrinya, yang
kelihatan sudah pasrah dan sangat terangsang.

“Ah.. Alvin… ah… ah… ah…” desah Mella kudengar. Dan Alvin sudah berhasil membuka seluruh pakaian
Mella, dan kulihat betapa mulusnya kulit Mella yang saat ini hanya tinggal CD-nya saja, dan itu pun
sudah berhasil ditarik oleh Alvin.

Tinggallah tubuh bugil Mella di atas sofa yang kami gunakan bersama itu dengan kelakuan Alvin pada
dirinya. Kulihat Alvin pun sudah membuka semua pakaiannya dan sekarang tanpa sehelai benang pun yang
menutupi tubuh Mella maupun Alvin yang saat ini saling rangkul dan cium di sampingku dan istriku.

“Ah… ulp… ulp… ulp.. ah.. sst.. sst…” kulihat Mella menjilat dan menghisap kemaluan Alvin yang putih
kemerahan dengan nikmatnya. “ukh…ukh..ohh….ukh…” erang Alvin menikmati permainan Mella.

Aku pun sekarang sudah berhasil membuka semua pakaian Fariha istriku, kulanjutkan dengan meremas buah
dadanya yang kenyal itu dan kulanjutkan dengan mengisap kedua puting susunya perlahan dan berulang-
ulang.

“Ah… ah… ah… Van… terus… ah.. ah..” desah Fariha keenakan. Tangan Fariha pun mulai membuka celanaku
dengan tergesa-gesa karena hanya celanaku yang belum kubuka dan kelihatannya Fariha sudah mulai tidak
sabaran.Cerita Sex Terbaru

“Akh… akh… ukh… oh…” ketika celana dan CD-ku terbuka dan jatuh ke bawah, Fariha segera memegang
kemaluanku dan menjilatinya seperti apa yang dilakukan oleh Mella.

Aku kemudian segera mengatur permainan dengan mengambil posisi jongkok dan membuka lebar kedua kaki
istriku dan mulai menjilati klitorisnya dan semua bagian luar kemaluannya,

“Aah… oh.. terus.. terus Van… enak… akh… akh…” desah Fariha.

“Ulp.. ulp.. sst… sst… ah… uhm.. uhm… uhm…”

Aku terus menjilati klitoris istriku dan kulihat bibir kemaluan dan klitorisnya merekah merah
merangsang serta kelihatan basah oleh jilatanku dan air kenikmatan milikya yang tentunya terus
mengalir dari dalam kemaluannya.

“Ah… terus.. ah… ah… terus Van.. enak… akh… akh… ukh…” rintih Fariha.

Yang membuka lebar kedua kakinya serta meremas buah dadanya sendiri dengan penuh kenikmatan.

Perlahan kulihat Alvin menggendong Mella istrinya dan membaringkannya sejajar di sebelah istriku di
sofa panjang yang kami pakai bersama ini, kemudian Alvin mulai memasukkan kedua jari tangannya ke
lubang kemaluan milik Mella dan mengocoknya pelan serta menariknya keluar masuk.

“Akh… Alvin… ahk… kamu.. gila Alvin… akh.. terus… terus Alvin… ahh…” rintih Mella terdengar.

“Ukh… ah… ulp… akh… akh… akh.. oh… oh… oh…”

Suara dan desahan dari istriku dan Mella secara bersamaan dan penuh kenikmatan. Perlahan tangan
kananku mulai ikut meraba kemaluan Mella yang berada di sebelah istriku. Dan aku pun ikutan memasukkan
kedua buah jariku ke kemaluan Mella tersebut.

Dan Alvin pun membiarkan semua itu kulakukan, kemudian sambil terus mengocok lubang kemaluan Mella,
tangan kiri Alvin pun mulai ikut meraba kemaluan istriku yang saat ini tanpa rambut, karena habis
kucukur kemarin, permainan ini terus berlanjut baik Mella maupun istriku membuka dan menutup matanya
menikmati permainan yang aku dan Alvin lakukan.

Perlahan aku mulai meraba buah dada Mella dengan tangan kananku dan meremasnya pelan, kurasakan buah
dada milik Mella lebih kenyal dibanding milik istriku, tetapi buah dada istriku lebih besar dan
menantang untuk dihisap dan dipermainkan.

Kemudian aku mulai berdiri dan mengarahkan kemaluanku yang berukuran panjang 16 cm serta diameter 4 cm
itu ke arah mulut istriku, dan tangan kananku terus meremas buah dada milik Mella. Istriku dan Mella
pun membiarkan semuanya ini terus berlanjut.

Dan kulihat Alvin tetap memasukkan dan mengocok kedua lubang kemaluan yang di depannya dengan kedua
buah tangannya dengan sekali-kali meremas buah dada milik istriku maupun Mella, istrinya.

Kemudian Alvin mulai berdiri dan mengarahkan kemaluannya ke lubang kemaluan Mella yang sudah sangat
basah,

“Ah… Alvin… terus… masukkan… terus Alvin semuanya…” kata Mella.

Melihat itu aku pun mulai mengarahkan batang kemaluanku ke lubang kemaluan istriku.

“Akh… ukh.. ah… oh… ah… oh…” erang istriku keenakan.

Saat ini baik posisiku dan Alvin maupun Fariha dan Mella berada pada posisi yang sama. Aku dan Alvin
terus menarik turunkan kemaluan kami di lubang kemaluan milik Mella dan Fariha.

Begitu juga dengan Mella dan Fariha membuka lebar kakinya dan memeluk pinggangku maupun Alvin seolah-
olah mereka takut kehilangan kami berdua.

Selang beberapa saat kemudian Alvin menghentikan kegiatannya dan memintaku mundur, kemudian memasukkan
batang kemaluannya yang berukuran panjang 17 cm tetapi diameternya mungkin 3 cm dan kelihatan begitu
panjang dari punyaku hanya punyaku lebih besar dan keras dibanding kemaluan Alvin yang terus menuju ke
lubang kemaluan milik istriku.

Kulihat istriku cukup kaget tetapi hanya pasrah dan terus menikmati kemaluan milik Alvin yang mulai
mengocok lubang miliknya tersebut. Aku pun mulai juga mengarahkan kemaluanku ke lubang kemaluan milik
Mella, perlahan kurasakan lubang kemaluan Mella masih cukup sempit serta menjepit batang kemaluanku
yang kutekan perlahan.

“Akh… akh… Mell… memekmu begitu padat.. dan enak… akh…” kataku.

“Terus… Van.. Terus.. punyamu begitu besar… terus Van… enak… akh…” rintih Mella.

“Van.. terus… beri aku kenikmatan.. akh… akh… terus Van… enak… lebih dalam Van… akh..”

“Lus… punyamu begitu enak… sangat… rapat dan menjepit kontolku.. akh…” desah Alvin kepada istriku.

“Ehm… ehm… ukh… ukh… lebih dalam Alvin… lebih dalam… teruskan Alvin… teruskan… kontolmu… sangat
panjang… akh.. dan menyentuh… dinding.. rahimku.. akh… akh… enak… Alvin..” desah istriku lirih.

Kemudian aku terus meremas dan menjilat puting susu milik Mella dan sekali-kali kugigit pelan
putingnya dan Mella terus menikmatinya, sementara kemaluanku terus naik-turun mengocok lubang kemaluan
Mella yang terasa padat dan kenyal serta semakin basah tersebut.

Terasa batang kemaluanku serasa masuk ke lubang yang sangat sempit dan padat ditumbuhi daging-daging
yang berdenyut-denyut menjepit dan mengurut batang kemaluanku yang semakin keras dan menantang lubang
kemaluan Mella yang kubuat basah sekali,

Dan Mella pun terus menikmati dan mengangkat pinggulnya serta menggoyangkannya saat menerima hujaman
batang kemaluanku yang saat masuk hanya menyisakan dua buah biji kemaluan yang menggantung dan
terhempas di luar kemaluan Mella tersebut.

“Akh… Mell… enak.. sekali.. punyamu… akh.. akh..” desahku.

“Oh Van… aku sangat… suka… milikmu ini… Van yang besar dan keras ini… akh… ogh… ogh… terus Van… ah…”

Kulihat Alvin membalikkan tubuh istriku dan memasukan kemaluannya yang panjang putih kemerahan
tersebut dari belakang,

“Akh… akh… akh… Alvin… terus.. lebih dalam Alvin… akh.. enak… Alvin…” rintih istriku, yang kulihat
buah dadanya menggantung bergoyang mengikuti dorongan dari kemaluan Alvin yang terus keluar masuk, dan
kemudian tangan Alvin meremas buah dada tersebut serta menariknya.

“Akh… Alvin.. akh… ogh… ogh… ahh…” jerit nikmat istriku menikmati permainan Alvin dari belakang
tersebut.

“Ogh.. Lus… buah dadamu begitu besar… dan… enak… ukh… ehm… ehmmm…” sahut Alvin penuh kenikmatan.

Mella mencoba merubah gaya dalam permainan kami, saat ini dia sudah berada di atas tubuhku yang duduk
dengan kaki yang lurus ke depan, sedangkan Mella memasukkan dan menekan kemaluannya dari atas ke arah
kemaluanku.Cerita Sex Terbaru

“Blees…”

“Aakh… enak… akh… Van punyamu begitu besar… akhg…” desah Mella yang terus menaik-turunkan tubuhnya dan
sesekali menekan dan memutar pinggulnya menikmati kemaluanku yang terasa nikmat dan ngilu tetapi enak.

“Oh… Mell.. terus… ah… ah…” desahku.

“Oh Van… oh.. oh… oh… Van… aku hampir keluar Van… aogh… ogh…” jerit Mella.

“Okh.. Van… okh… aku ke… luar… okh.. okh…” tubuh Mella mengejang bagaikan kuda dan kurasakan
kemaluanku pun bergetar mengimbangi orgasme yang dicapai Mella.

“Oh… ukh… okh.. Mell aku juga keluar.. okh… okh…”

Kami pun berpelukan dan mengejang bergetar bersama serasa berada di awan, menikmati saat klimaks kami
tersebut selama beberapa saat hingga kemudian kami berdua merasa lemas, dan tetap berpelukan dengan
posisi Mella di atas, seolah kami sangat takut kehilangan satu sama lain sambil memandangi permainan
Alvin dan istriku di sebelah kami.

Kulihat Fariha istriku sangat menikmati permainan ini dengan posisi bagaikan atau kuda yang sedang
kawin, buah dada istriku yang besar bergoyang-goyang ke depan-belakang dengan cepatnya, sekujur tubuh
Alvin maupun istriku berkilap dikarenakan keringat yang mengalir pelan karena permainan seks mereka
ini.

Kulit Alvin yang putih mulus karena dia berdarah Manado ini kelihatan bersinar begitu juga istriku
begitu menikmati panjangnya kemaluan Alvin. Tangan istriku meremas sandaran sofa dan berteriak lirih,

“Ah… ah… ah… uh… uh… uh.. Alvin tekan terus Alvin dengan keras… ah.. ah..” kulihat satu tangan istriku
memutar dan memelintir puting susunya sendiri serta sekali-kali meremas keras buah dadanya tersebut
seolah takut kehilangan kenikmatan permainan mereka tersebut.

Aku kemudian mendorong kepalanya dan sebagian tubuhku dan berbaring di bawah buah dada istriku,
kemudian berinisiatif untuk ikut meremas buah dadanya dan mengisap puting susunya,
“Akh… Van… akh… enak.. ogh… ogh… ogh… terus Van…” rintih istriku, terasa olehku kemudian Mella
menjilati dan menghisap batang kemaluanku yang mulai mengeras kembali.

“Ogh… ogh… ogh… Van… ogh… ogh… Alvin… kontolmu sangat panjang dan membuatku sangat… puas Alvin… akh…
terus… akh…” kata Fariha.

“Ulp.. ulp… ulp.. ulp… ulp..” jilatan Mella di kemaluanku yang mengeras.

“Okh… Alvin… aku.. hampir.. ke.. ke.. luar… Alvin… terus” desah istriku.

Kuremas dan kupelintir dengan keras puting susu dan buah dada istriku, dan kulihat Alvin juga
mengejang.

“Akh… akh.. akh… akh.. Lus.. aku juga keluar… akh… akh…” jerit Alvin kuat, kemudian tubuhnya mengejang
dan bergetar hebat.

“Ogh… ogh… ogh… ogh…” istriku pun mengejang dan meremas sandaran sofa dengan kuat.

Beberapa saat. Aku pun kembali merasakan kenikmatan mengalir di batang kemaluanku dan…

Baca Juga Cerita Seks Berbagi Istri

“Akh… akh… akh… akh…” kemaluanku pun memuncratkan spermaku kembali, sebagian ke wajah Mella dan
sebagian lagi meloncat hingga ke tubuh istriku dan aku pun kembali mengejang kenikmatan dan kulihat
Mella terus menjilati kemaluanku yang besar tersebut dan membersihkannya dengan lidahnya.

Kemudian kami terbaring dan tertidur bersama di sofa tersebut hingga pagi harinya, dalam kondisi tanpa
sehelai benang pun menutupi tubuhku, istriku, Alvin dan Mella istrinya. Permainan ini kembali kami
ulangi pagi harinya.

Dan kembali kami ulangi bersama dalam beberapa hari hingga saatnya Alvin dan Mella harus pulang ke
Surabaya, ini semua adalah awal dari permainan seks bersama kami yang hingga kini seringkali kami
lakukan kembali jika aku dan istriku ke Surabaya, ataupun mereka ke Jakarta.

Bahkan kadang-kadang-kadang Mella sendiri ke Jakarta bermain seks bertiga denganku dan istriku,
ataupun aku atau istriku yang ke Surabaya bermain seks bertiga atau bersama dengan salah satu dari
Alvin atau Mella.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Pingsan

Cerita Sex Terbaru | Hallo brooo…..ni aku ada cerita pengalamanku yang mungkin gak pernah aku lupakan seumur hidupku
Pertama perknalkan namaku wawan kisahku ini berawal waktu aku lagi ngambil uang di ATM tempatnya Di MAll Surabaya, waktu aku pulang aku lewat di jalan yang amat sepi…, aku lihat dari jauh ada seseorang tergeletak di pinggir jalan, waktu aku dekati ternyata cewek yang masih belia umurnya sekitar 14 tahunan, aku yakin nih cewek habis di rampok apa di perkosa trus di buang di jalan, waktu aku dekati ee…ternyata dia masih hidup…., gak mau kenapa-kenapa aku langsung aja bawa dia pulang.., aku gendong masuk mobil…,

Cerita Sex Terbaru Pingsan
sampai dirumah aku bawa dia langsung ke kamar tamu…, aku tinggal di rumah sendiri, orang tuaku tinggal di madiun.., sampai di kamar aku bingung sendiri anak ini knapa ya….? kok sampai pingsan…, daripada penasaran aku periksa aja siapa tau ada luka atau apa…, eee ternyata pas aku buka seluruh baju dan celananya sampai dia telanjang, gak ada satupun luka, tubuhnya bersih walaupun agak sedikit kotor…, apa ini korban perkosaan ya…? trus aku cek vaginanya…, vaginanya juga gak apa-apa masih sempit kayak blom pernah di masukin barangnya laki-laki, aku lihat dia bugil gak tersa kontolku berdiri….,
wah mumpung dia masih pingsan aku remas-remas susunya yang blum terlalu besar tapi padat, aku mainin bibir vaginanya…, aku buka vaginanya…, waaaaooooo…,masih perwan bro….., aku coba jilatin vaginanya aku mainiin klitorisnya…lama banget sampai vaginanya basah…, aku gak tahan tapi aku gak mau ambil resiko buat masukin kontol ke vagina cewek ini, takutnya dia tambah parah…,sambil aku maininn vaginanya dan remas2 susunya, kontolku akhirnya aku kocok sendiri sampe keluar di perutnya cewek ini…,
pikirku gadis cantik yang masih polos kayak gini kenpa pngsan di jalan…, ada apa dengan dia….? stelah selesai onani aku bersihkan sperma di perutnya…, aku ambil baju yang ada di lemariku, soalnya bajunya dia udah lusuh dan kotor…., aku tunggu sampai 1 jam kok lom bangun, aku takut knapa2 akhirnya aku panggil dokter buat periksa….., ternyata dia pingsan karena kelelahan dan blom makan sama sekali…, setelah kurang lebih hampir 2 jam akhirnya di bangun…., dia bingung waktu berada di kamar yang tentunya asing buat dia…, aku tanya namanya siapa ? dan dia jawab dengan nada lemas…
“namaku Rahma mas….”, kok aku ada di sini mas…., tanya Dia,
” ya tadi aku lihat kamu pingsan di jalan jadi aku bawa kamu di rumahku…
Rahma : ooo makasih ya mas udah nolongin aku…
Aku : gak apa-apa kok ma…
Rahma : tapi kok bajuku udah ganti…., wah mas tadi buka bajuku ya….
aku : sorry ma…, tenang aja aku gak apa-apain kamu kok…., cuma tadi aku ganti baju kamu yang kotor…
Rahma : bener mas gak apa-apain rahma…..?
aku : bener ma….?
aku : ooo ya knpa kamu kok sampai pngsan di jalan..
Rahma : aku capek mas…, udah 3 hari ini aku kabur dari rumah…, sampe gak bawa duit….,dan selama 3 hari aku blom makan..cuma minum aja…
aku : ya ampun…, knapa kamu pergi dari ruma ma….
Rahma : aku takut mas ama ayah tiriku…, dia mau jual aku buat lunasin hutang-hutangnya.., sedangkan ibuku lagi sakit mas…., aku gak tau mau kmana…,aku takut mas….
Aku : trus rencana kamu mau kmana ma…
Rahma : sebenrnya aku mau ke rumah tanteku.., tapi aku kesasar trus pingsan di jalan…
aku : bener-bener kelwatan tu ayah tirimu…, tapi kamu jangan kwatir semntara kamu tinggal dulu dirumah mas…, sampe kamu bener-bener pulih.., ntar aku antar kamu ke tantemu…
Rahma : tapi apa aku gak ngrepotin mas….
Aku : gak ma…, aku disini tinggal sendiri gak ada teman…, ya itung-itung semntara kamu nemanin saya disini sampe bener-bener kamu sembuh…
Rahma : trimakasih mas…, selama saya disini saya siap bantu2 mas…, ya buat trimakasih saya mas udah nolongin….
Aku : ya gpp ma…, ya udah sekarang kamu mandi trus makan malam……
setlah lama ngobrol dengan rahma aku merasa iba dan ingin sekali menolong dia…, setelah dia mandi aku suruh dia makan.., dan setelah itu aku ajak dia jalan2 biar dia agak tenang…,di mall aku beliin dia baju yang layak buat cewek…, ternyata dia milih baju yang serba ketat, setelah lama kita jalan2 dan jam udah malam juga, akhirnya kau putuskan untuk pulang…., setelah sampai rumah aku iseng2 ke kamarnya dia aku suruh dia ganti baju yang baru saja di beli…,
Aku : ma ganti baju dulu sana…, siapa tau bajunya kekecilan….
rahma : iya mas…, tapi mas kok di sini…., aku malu dong kalo ganti baju…
aku : kan ada kamar mandi ma…
rahma : ya udah aku ganti baju dulu ya mas….
aku : wah cantik juga kamu ma…, badan kamu ternyata sexi juga ya…
rahma : ah mas wawan ini ada aja…., badan kayak gini kok di bilang sexi…
aku : bener ma….Cerita Sex Terbaru
sunguh sexy bener badan rahma.., udah kulitnya putih mulus, susunya padat, apalagi vagunanya yang masih sempit, da bulu-bulunya masih tipis-tipis…, pikiranku udah kemana-mana lihat rahma…., tpi aku buang jauh-jauh pikiran kotor itu waktu ingat masalah yang di hadapi rahma…,aku lihat rahma udah tertidur pulas mungkin krena kecapean, dan kondisi yang masih lemah…, dan aku pun langsung kekamar aku buat tidur…, dan paginya aku harus siap2 pergi kekantor.., aku lihat rahma udah gak ada di kamarnya.., aku takut kalo dia pergi, diakan gak tau jalan…,
setelah aku cari ternyata dia ada di dapur lagi nyiapin makan pagi, setelah aku makan pagi dengan rahma, aku langsung pergi ke kantor, dan aku kunci pintu depan biar rahma gak kemana-mana, aku pulang sekitar jam 8 malam gak lupa aku pergi ke apotik buat beli obat yang Dokter sarankan, sampai dirumah aku lihat rahma tertidur di sofa tamu,. mungkin tidurnya pulas banget sampe2 gak trsa kalo daster yang bagian bwah naik keatas, terlihat pahanya yang putih mulus, dan juga celana dalamnya, bikin adek ku bangun lagi, timbul pikiran setan gimana ya rasanya cewek belia kayak rahma di entot…,
selama aku ngesek dngan banyak cewek blom pernah aku aku gituan ama cewek umuran 14 tahun, aku dekati dia aku goyang2 tubuhnya siapa tau dia bangun, ternyata susah juga bangunya rahma, aku naikin dasternya sampai keatas…, aku pandangi pahanya dan juga vaginanya yang masih tertup CD, aku elus-elus pahanya yang mulus, aku gesek2kan jari-jari ke bi2r vagina rahma…, sampe vagina rahma basah karena kulihat CDnya mulai basah, aku takut rahma bangun aku stop dulu…, aku pergi mandi dan bangunin rhma buat makan…., habis itu aku suruh rahma mandi dan nemenin aku lihat TV…,
Setelah mandi rahma menghapiriku dengan pakaian yang ketat dan celaba yang mini, dan juga bau harum dari tubuh rahma membuat gairah sexku naik…., aku pikirkan gimana caranya ngajak rahma ngentot…, aku coba dengan nonton Film BF tapi semi…, rahma melihat begitu serius saat adegan panas dimulai.., duduknya udah gak beraturan…, tanda dia mulai terngsang, aku coba dekatin rahma…, aku lingkarkan tangku ke pinggang rahma.., tapi rahma diam aja…, aku coba cium lehernya, rahma mengeluh aaahh…., mas geli…..tolong mas jangan macam2, ternyata rahma tau apa maksudku…, lalu aku matikan VCD nya…, aku ngobrol dengan rahma..
aku : Maaf ya ma….
Rahma : gak papa mas….
aku : oo ya rahma udah punya pacar lom…
rahma : udah mass….., tpi rahma mu mutusin dia..
aku : lo knpa ma….
rahma : dia orangnya gak setia mas…., dia pcaran sama kau cuma nfsu aja…
aku : nafsu gimana maksud rahma…
rahma : ah mas ini kayak blom pernah pacaran aja…., dia tu cuma mau tubuh rahma aja…,untung aku masih bisa jaga…, selama ini aku cuma ciuman bibir aja mas…, waktu dia pegang susuku, aku langsung narik tangannya…
Aku : ooo gitu yaa……
Rahma : emang mas gak pernah ya gituan…, sampe2 lihat BF aja mau gituin rahma….
Aku : bukannya gitu ma…, ya normal lah kalo laki2 lihat film gituan langsung nafsu…emang kamu gak terangsang ya lihat film gituan…
Rahma : gak tau mas…, rasanya aneh di tubuhku…, trus ada rasa geli gitu di punya rahma….
Aku : itu namanya terngsang ma……., apa kamu gak pengen ngrasain kayak Di film tadi
Rahma : aahh mas ini ada aja…., ya nggak lah mas….
wah susah bener ni cewek di ajak gituan…, wah baru aku inget sekarang aku kan punya knalan pejual obat perangsang cewek, aku telp dia ternyata dia masih punya stok.., gak papa lah harganya mahal dikit, karena stok yang biasa udah habis, tinggl stok yang bagus…, terdengar bel dari luar ternyata temenku bawa obat tersebut, langsung aja aku kasih uang…, dan obatnya au ambil…., aku pergi kedapur aku buatin dia juss jambu kesukaannya yang udah aku campur obt tadi, aku lihat dia masih nonton TV…
Aku : ma ni aku buatin Juss jambu kesukaanmu…
Rahma : wah mas kok repot sih…
Aku : gak papa ma…, ayo di minum…
Habis sudah jussnya di minum rahma…, sambil nunggu reaksinya.., aku pergi kekamar…,aku lihat obatnya udah reaksi, rahma kelihatan kayak kepanasan tangan nya mulai meremas2 susunya sendiri, gak mau pikir panjang aku hampiri rahma…, aku peluk dia aku ciumi lehernya……,rahma mengeluh…, ooohhh mas…..rahma kanpa ini mas…badan rahma gerah banget……., aku gak peduli ocehan rahma.., aku cium bibirnya dan kita sing lumat bibir, aku buka semua bajunya…, aku remas2 susunya aku jilati aku pelintir2 putingnya…,
aahh mass….enak mass…terus….mass….., tenyata obatnya sngat manjur banget…, rahma sekarang menjadi binal…., aku terus memainkan putingnya, desahan raham tambah gak akruan bikin aku bertambah nafsu…, aku mainkan jari2ku ke dalam vagina rahma…, aaahhh….uuuhh masss….., trus mass…, ya di situ mass…enak banget masss….., ooohh masss…aku mau pipis…, aku stop dulu jari2 memainkan vaginanya…, aku duduk kan dia di sofa…, aku bka pahanya sambil aku jilati pahanya yang mulus sampe ke bibir vaginya.., aku jilati klitorisnya…, aku benamkan dalam2 lidah ku…, rahma tampak menggelinjang hebat….,
mungkin baru pertama kali nya dia merasakan kenikmatan sex, aaahhhh…., masss aku mau pipis….uuuhhh aku gak than mass….serr….serr…, trnyata rahma udah orgasme…, uuuhhh mass enak bnget masss….., ganti dong ma….punya ku di jilati…., aku tarik dia kebawah dia pegang kontolku dan di kocok denga lembut…., tanpa aku perintah dia langsung mengulumnya di sedot2 kontolku…, aku tersa nikmat luar biasa ternyata sepongan rahma lebih nikmat daripada cewek2 lainya…., aku mau sperma mu keluar dulu aku gendong dia masuk kamar, aku rebahkan dia…,aku jilati kembali susunya aku remas2 aku mainkan putingnya….., aku jilat kembali vaginanya……,
aaaahhh…..yeesss….uuuuuhhhh masss……., enak banget mas…., ooohhh massss seerrr….serrr…., aku jilati habis cairan rahma yang keluar.., dia orgasme yang ke dua…., ” tahan sedikit ya ma…, mungkin akan sakit sedikit tapi ini kenikmatan puncak kita bersama….,” iya mass ayo lakuin aja mass…,aku ikhlas nyerahin perawanku ama mass….., mungkin ini yang bisa aku berikan ama mas…, karena mas udah baik nolongin aku…, aku arahkan penisku ke vagina rahma…, tusukan pertama melset…., yan kedua baru kepalanya…., aahh mass….sakiitttt…..,” tahan ya ma…..< , aku masukkan pelan2 da akhirnya Bless……..,
aaahhhhhhhh sakiitttt……..masss……, aku diamkan sejenak aku lihat darah perawan keluar dai celah2 vaginanya……, aku genjot2 pelan2…, rama mulai merintih kesakitan dan mengeluh ke enakan…, ooohh….mass….yang cepet masss…, enak banget….,ayo mass…. cepet mass….., aku udah gak tahan ni mass…., tersa hangat di penisku trnyata rahma orgasme lagi…., aku ganti posisi Doggy Style….., aku luncurkan lagi penisku, sekarang rahma bertambah nafsu…., aku yang dri tadi blom apa2 padahal udah 3 jam aku ngesek…..,
aku ganti posisi di bawah dan rahma diatas…., sekarang kendali di pegang rahma…, rahma dengan semangat 45 naik turun…….., sampe orgasme lagi….., aku gulingkan dia di bawah…, sekarang mulai aku gejot dengan kecepatan tinggi …..aaahhhh……uuuuuhhhh……uuuuhhhh…….., desahan rahma trus keluar dari mulutnya…., mungkin aku hitung hampir 10 kali rahma orgasme…, tapi dia belum juga capek, bener2 manjur obatnya…., dan detik2 terakhir……, aku udah mau nyampe tujuan kenikmatan aku genjot terus….,
aaahhhhh maaaa…..aku amu keluar……,” aku juga masss……, ayo kiat sama2 ma….., ooohhhhh croottt…..crooott….crooott…. 8X spermaku nyembur kedalam liang milik rahma, begitu juga rahma dia memeluku erat2 karena dia juga sama orgasme….,aku biarkan penisku menancap…, aku rasakan penisku kayak masih di sedot dan di pijat2 ama otot2 vagina rahma…, aku lepas panisku…, aku suruh rahma menjilati habis sisa2 sperma…., aku lihat sprei kasurku bercak2 darah…., dan aku lihat rahma lemas dalam keadaan masih telanjang…., rahma menangis karena perawannya udah aku ambil…
Aku : Ma kamu knapa….?
Rahma : Ga pp mas…., aku cuma takut kalo hamil…
Aku : jangan kuatir ma….aku tanggung jawab kok…., aku sayang ama kamu….
Rahma : aku juga sayng mas ama mass…., jagn tiinggalin rahma ya mass….
Aku : iya ma……., tenang aja…aku gak ninggalin kamu…, aku Cinta ama kamu..
Setelah kita bermain cukup lama…, aku dab rahma mandi bersama…., di kamr mandi aku ciumi leher nya…, aku remas2 susunya….., rahma tampak menginginkan main lagi…., aku mainkan jari2 ku ke vagina rahma…., dan aku suruh rahma nungging aku gejot kembali….,aaahhh….uuuhhh masss….rahma mau keluar……, aku lepas kontolku langsung aku jilati vagina rahma…., dan serr….ser……, cairan sperma rahma keluar aku hisap sampe habis…..,
aku masukan kembali ke liang rahma aku genjot lagi…., dan crooott….crooott..crooott…, tumpahlah spermaku yang kedua ke dalam liang vagina rahma……, kamipun mandi sambil bercanda…, kadang rahma mengocokku sampe keluar dan dia telan spermaku…., dan aku jilati aku tusk2 jariku sampe dia orgasme……, sekarang aku coba buat sodomi rahma…., aku surh rahma nungging…, aku oleskan baby oil ke anus rahma…, aku arah kan peniku ke anusnya….., rahma agak bingung apa yang akan aku lakukan…..,Cerita Sex Terbaru
looo mas kok di masukin di pantat siihhh….” gpp aku pgen nyoba kayak di Film…., gimana mau gak….? tanpa banyak kata aku tusuk aja…., pertama susah minta ampun…, dan akhirnya masuk juga…., sampe rahma merintih kesakita….,aaauuuu mass…….sakitttt…periiihh banget mass…….., aku genjot pelan2 sambil aku remas2 susunya……., agar dia gak terlalu kesakitan….eee lama kelamaan dia menikamtinya….., sambil tanganku memain vaginanya aku tusk2 terus…., sampe aku…aaahhhh ma……crooottt…..crooottt aku tumpah kan kedalam anusnya……,
setelah kami selesai mandi…., aku tidur dengan rahma dengan penuh kemenangan pada dirku…, aku lihat rahma tidur pulas dengan tanpa sehelai benang pun di tubuhnya…., aku kecup kening…., sebagai ucapan trimakasih….., aku tertidur…sampe kesiangan…, waktu bangun aku kaget raham udah mengulum kontolku…., Lo ma……kamu lagi ngpain….” aku mau main lagi mass…., habis enak sih…., aku langsung dekap dia aku ciumi toketnya….., dan sekarang dia lebih pintar….., dia mengulum kontolku sampe aku keluar trnyata dia ketagihan ama rasa sperma…, aku biarin dia beraksi sesuka nya….,
aku pun akhirnya keluar dia jilati spermaku sampai habis……, tanpa banyk omong langsugn aja aku tancapkan penisku ke liang vaginnya……,aku genjot tanpa ampun…, matanya merem melek merasakan kenikmatan yang dia rasakan…., dan kami akhirnya keluar sama2…aahhh…..ma…..aku….crooott….crooott…crooott…..dan rahma masss…..oooohhhh mass……serr….serr….., kita terkulai lemas….., akhirnya pagi itu aku gak masuk ke kantor aku mau habiskan wantu buat ngento sampai malam…….,
kejadian ini terus berlangsung sampai 1 bulan…, setelah ada kabr bahwa ada seseorang mencari rahma akhirnya rahma aku antar pulang ke tantenya…..,tapi rahma menolak…, karena aku paksa akhirnya dia mau…, sampe dirumah tantenya…., dia dapat kabar buruk bahwa ibunya meninggal udah seminggu lalu…, rahma menangis di pelukanku……, dan dia gak mau pulang kesana takut ama ayah tirinya…, dan akhirnya aku bawa kembali ke rumahku karena tante nya rahma akan pindah ke kalimantan…, rahma di ti2pkan kepadaku….,
rahma bersmaku udah hampir 2 bulan…., selama2 bulan hampir setiap hari kami ngesex…., karena rahma orangnya nafsunya sngat tinggi….., jadi kalo 1 hari kita main sampe 5 bahkan 10 kali…, itu udha biasa…, aku baru sadar selama hampir 2 bulan kok rahma tidak datang bulan ya….? dan dia juga gak pernah mual2…., aku langsung pergi ke apotik buat beli tes kehamilan…., dan ternyata benar dugaanku rahma hamil udah 1 bulan…., rahma bingung…., dan rahma tidak menuntut aku buat nikahin dia…., tapi aku orang yang gak mau lepas dari tanggung jawab…,

Baca JUga Cerita Seks Tukeran Pasangan

akhirnya aku cari tahu alamt bpaknya rahma…, dari tantenya…, aku antar rahma ke tempat bapaknya di jakarta…, selama ini rahma blum pernah tahu bapaknya sejak kecil…, udah di tinggal karena ibunya selingkuh…., tapi aku gak kasih tau ke rahma mau aku ajak ke tempat ayahnya…, ya buat surprise gitu….!!! setelah sampai jakarta tepatnya di Depok perumahan Jatijajr, buat aku tempat itu gak asing… keran pengalamn ku sex berawal di Depok…, rahma kaget waktu aku ajak ke tempat ayahnya…., ayah rahma bernama pak Ahmad…., karena aku udah janjian sebelumnya ama bapaknya rahma lewat telp, bapaknya senang sekali, maklum udah 12 tahun gak tahu kabar anaknya…..,
Rahma : mas…., ini rumah siapa….? aku gak mau mass gugurin kandungan….
Oh ya aku lupa bahwa ayah rahma ternyata seorang Dokter kandungan….
Aku : ma…, ini ayah kamu…..?
rahma : ayahku kan udah mati kata ibuku….
aku : ini ayahmu ama….., dia masih hidup…., dia pergi ninggalin ibumu karena ibumu selingkuh dengan ayah tirimu….
Rahma lansung menangis lari memeluk ayahnya……., yah maksud aku pertemukan ayah dan anak aku pengen nglamar rahma….., setelah aku ceritakan semua sama ayah rahma, ayahnya menyetujui hubungan kami…, dan akhirnya kamipun menikah……., tapi pengalamanku buka cukup sampai disini…., soalnya rahma soerang yang hipersex, begitu juga aku…, bahkan rahma pernah membawa temannya buat pesta Sek bersamaku…., Gila bener….,- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Maafkan Daku

Cerita Sex Terbaru | Cerita ini mengisahkan hubungan Incest antara aku dengan kakak iparku yang terjadi beberapa bulan lalu. hubungan seks yang kami lakukan tanpa sengaja dan rencana, semua terjadi dan mengalir begitu saja.
Sebut saja Namaku Bejo laki-laki yang berumur 27 tahun, dengan postur tubuh standar 170 Cm dengan Berat 70 Kg. aku bekerja di satu instansi pemerintahan memiliki seorang istri yang cantik dan juga 1 orang anak laki-laki yang lucu. keluarga istriku termasuk dari kalangan berada, Namun tidak membuat dirinya menjadi anak manja. Dengan kemauan dan tekat yang keras, membuat aku harus merelakan berjauh-jauhan dengan dirinya dan juga sibuah hatiku. dikarenakan istriku yang mendapat peluang untuk berkarir di pulau sebrang.

Cerita Sex Terbaru Maafkan Daku

Sejak kepergian istriku, aku sering menghabiskan waktu sendiri dirumah setelah semua aktifitas kantor yang betul-betul menguras tenaga dan pikiranku. dan pada saat hari libur terkadang aku sering mengunjungi rumah mertuaku yang kebetulan berada tidak jauh dari rumahku.

Dirumah itu, mertuaku tinggal bersama kakak istriku yang sering kupanggil dengan kak Nurul. Kak Nurul yang hanya terpaut beda usia 1 tahun denganku masih keliatan begitu cantik walau sudah memiliki tiga orang anak. dengan tinggi sekitar 162 cm, berat sekitar 50 Kg dan disertai kulit putih bersih. Sebenarnya Kak Nurul adalah mantan Pacarku ketika statusku masih jejaka dan dia masih perawan.

Namun ketika dia harus melanjutkan kuliah diluar kota, kami kehilangan kontak untuk komunikasi. Sehingga suatu saat dia pulang membawa seorang laki-laki mapan bernama Johar, yang siap memersunting dirinya untuk menjadi istri. dan karna itu kandas pulalah diriku dari memorinya. Namun hubungan ku dengan kak Nurul tetap harmonis seperti biasa. istriku mengetahui masa laluku dengan kakaknya, tapi dia tidak merasa keberatan. toh aku yang ditinggalin… begitu katanya.

sebenarnya semenjak istriku pergi untuk berkarir, secara tak langsung hubungan ku dengan kak Nurul semakin hari semakin dekat. aku sering meminta tolong kepadanya walau hanya sekedar menjahitkan kancing baju. dan kadang-kadang pula aku membantu kak nurul untuk mejemput keponakan ku yang pulang dari sekolah, kegiatan itu aku lakukan untuk mengobati rasa rinduku pada si buah hati.

Tapi tanpa kami sadari hal-hal seperti inilah yg membuat hubungan ku dengan kak nurul semakin hari semakin intim. Hal itu juga di karenakan suami kak Nurul yang sibuk keluar kota untuk mengurus bisnisnya sampai berbulan-bulan. walaupun demikian, tidak pernah terbesit dipikiranku untuk berbuat jauh apalagi samapi melakukanhubungan seks dengan Kak Nurul.

Bila mengingat apa yang telah aku lakukan dengan kak Nurul, hingga detik inipun aku masih mengingat kejadian itu dengan sangat mendetil. Sore itu hujan lebat turun sangat derasnya di kotaku, sehingga membuat rumah-rumah yang berada disekitar tempat tinggalku dengan perlahan direndam air. Aku yang baru tiba dari kantor, menerima telpon dari kak Nurul.

“Jo..Apa Kamu Udah pulang dari Kantor”
“Sudah kak, aku baru saja sampai kerumah”
“Jo..tolong sebentar kerumah, aku perlu bantuan kamu”
“baik Kak, sebentar lagi aku langsung kerumah”
“okey aku tunggu” begitulah akhir percakapan kami di telpon, dengan penasaran bergegas aku mengganti baju dan segera menuju rumah mertuaku.

Sesampainya didepan pintu, aku langsung di sambut oleh Kak Nurul yang keliatan begitu gugup.

“Jo…Sesak napas Andi kambuh lagi” begitulah kak Nurul mengabarkan perihal tentang kondisi anak keduanya.
“sejak kapan kak ???”
“baru saja jo…”
“Bapak dan Ibu kemana ???”
“Mereka berangkat tadi pagi dan membawa serta sikecil keluar kota untuk menghadiri harisan di kantor pusat”
aku dan kak Nurul langsung menuju ke kamar anaknya.
“Andi harus kita bawa kerumah sakit kak”
“Baik Jo aku mau ganti baju dulu” setelah kak Nurul mengganti bajunya kami langsung menuju rumah sakit, saat itu jam tanganku menunjukan pukul 18.20 wib.

Sesampainya dirumah sakit, setelah diperiksa oleh dokter. dokter menyarankan agar Andi dirawat dirumah sakit tersebut. setelah Andi mendapat kamar untuk inap kak Nurul memintaku untuk menemaninya pulang kerumah, untuk mengambil beberapa peralatan untuk keperluan dirumah sakit. dan kami meninggalkan Andi bersama kakaknya Sheila. Di perjalanan kulihat Kak Nurul menangis, sontak aku terkejut melihatya.

“Seandainya dalam kondisi seperti ini Bg Johar ada, pasti aku tidak perlu merepotkanmu Jo…”
“Jangan sungkan seperti itu kak, bukankah Andi itu jg anak ku, apa yg di lakukan bg Johar kan untuk masa depan kakak dan anak-anak juga” sanggah ku untuk menghiburnya.

Sebenarnya dalam hatiku juga timbul berbagai pertanyaan, kak Nurul yang begitu cuek ternyata menyimpan rasa sunyi yng begitu dalam di hatinya. selama aku dekat dengannya belum pernah aku melihat atau mendengar keluhan tentang rumah tangganya. tapi barusan aku mendengar keluhan hatinya.

“Maafkan aku Jo…”
“Maaf …??? Maaf untuk apa ???”
“Karena dulu aku telah meninggalkanmu..” hampir berhenti rasanya jantungku mendengar kata-katanya.

Selama ini aku mengira kak Nurul tidak pernah lagi mengingat masa lalu kami. dan ternyata dia telah meminta maaf dengan apa yg sudah terjadi.

“Kakak tidak perlu minta maaf karna semua itu juga tidak lepas dari kesalahanku sendir”
“Jo…kamu tidak perlu menyalahkan dirimu, dan kamu juga tidak perlu memanggilku dengan sebutan kata-kata kakak”

kemudian kak Nurul menggenggam tanganku yang ketika itu berada di Porsneling mobil yang sedang ku kemudikan. dengan spontan jantung ku berdebar cepat, secepat hujan yg jatuh membasahi bumi. entah karna syahwatku yg sudah lama tidak tersalurkan atau karna kisah masa lalu ku dengan kak Nurul. entahlah aku tidak mengerti. namun aku senang dengan genggaman itu dan tak ingin kak Nurul melepaskan genggamannya. aku seperti anak ABG yang sedang kasmaran darahku panas dingin.sepanjang jalan kami diam seribu bahasa.

“Jo…apa kamu pernah merasa kesepian ???” tiba-tiba pertanyaan kak nurul memecahkan keheningan
“Maksud kamu ???” aku kembali bertanya untuk memastikan apa mksud dari pertanyaan kak Nurul
“sebagai laki-laki normal, dan kondisi yang ditinggal jauh oleh istri apa kamu pernah terlintas untuk berselingkuh dengan perempuan lain.”

wajahku memerah dengan pertanyaan yg dilontarkan Kak Nurul. pertanyaan yang tabu antara kakak ipar dengan adik ipar menurutku.

“kenapa kamu diam Jo…???”
“Maaf kak, sebagai laki-laki normal tentunya aku merasakan hal seperti itu. tetapi untuk mencari perempuan lain aku tidak berani”Cerita Sex Terbaru
“kenapa ??”
“Karna aku tidak berani mengambil resiko,,, terus bagaimana dengan kakak sendiri ???”
“sebagai wanita dan seorang ibu aku butuh perhatian dan kasih sayang, tapi bg Johar selalu sibuk dengan urusan bisnisnya. Apa dia setia ga ya disana ??”

Tidak terasa Mobil yang ku lajukan sudah berada di gerbang pintu rumah, kak Nurul pun melepaskan genggamannya dan aku segera turun untuk membuka pintu gerbang. dan sialnya kunci yang tadi aku kantongi sudah hilang. aku kembali ke dalam mobil untuk menghindari hujan yang tak kunjung reda.

“Kenapa Jo ???”
“Sial.. aku menghilangkan kunci gerbang”
“terus gimana???”
“terpaksa kita rusak kak” dan mataku mencoba mencari batu yang besar untuk merusak kunci tersebut.

Dalam hujan yang lebat aku berusaha menjebol kunci pengaman dan usahaku berhasil, tapi baju ku basah kuyup. dari belakang aku mengikuti kak nurul yang sedang mebuka pintu rumah , sesekali terdengar suara gigiku ku yang beradu akibat dingin menyelimuti tubuhku. kak nurul tersenyum meliat ekspresiku, dan dia berkata

“kamu kedinginan ??”
“Iya Kak jawabku”
“Ya sudah, di belakang ada handuk sana gih keringkan badanmu” karna badan yg cukup dingin aku sudah tidak menghiraukan lagi dimana aku melepaskan baju dan celanaku.

Dengan tidak sengaja, ternyata kak Nurul menyusulku ke belakang dengan membawakan pakaian di ditangannya. sontak dia kaget melihat kondisiku, tapi tanpa berkata sepatah kata pun.

“ini pakaian milik bg Johan mudah-mudahan muat untuk kamu” dan berlalu meninggalkanku sendiri dengan kondisi teramat malu.

Aku terdiam dengan kajadian yang barusan kami alami hari ini sudah dua kali kak nurul membuatku panas dingin.

Sewaktu pacaran hubungan kami tidak sampai terlalu jauh. hubungan kami sewajarnya. hanya sekedar genggaman tangan saja. dengan segera kususul kak nurul ke ruangan tengah tanpa menghiraukan pakaian yang di berikannya. hanya bermodal handuk yg terlilit dipinggang kudapati kak nurul sedang duduk disofa menantiku. perlahan aku mendekatinya

“kak maaf,,,tadi aku tidak bermaksud….”
“tidak apa-apa jo..” kak nurul langsung memotong pembicaraan ku, tangannya kemudian kembali menggenggam tanganku yang sedang berdiri di depannya. dengan perlahan aku membalas genggamannya. mata kami hanya saling memandang tanpa ada kata-kata yang terucap. kuliat tonjolan payudaranya turun naik, dengan perlahan kuberanikan diri untuk membelai rambutnya. entah setan mana yg membuatku melakukan hal itu. kemudian aku duduk dismaping kak nurul, mata kami tidak lepas saling memandang. namun pandangan itu mengatakan penuh dengan berjuta makna.

Tanpa di sadari wajah kami semakin dekat, dan hembusan nafas terasa tidak beraturan antara aku dan kak Nurul. dengan lembut aku mengecup kening kak Nurul, kak nurulpun tak kuasa menolak apa yg sedang kubuat selain hanya memejamkan mata. secara perlahan kuciumi tiap inci wajahnya sampai akhirnya bibirku mendarat di bibirnya. sejenak aku terdiam untuk memastikan apa yng sedang aku lakukan adalah bukan sekedar mimpi dan mata kak nurul pun terbuka.Cerita Sex Terbaru

Kini situasi berbalik kak nurul kembali melajutkan ciuman kami yang sempat terhenti, pelan tapi pasti itulah yng terjadi. kini kai saling mengulum satu sama lain. dan tanganku pun mulai menjamah tiap lekuk tubuh indah kak nurul, begitu pula sebaliknya dengan tangan kak nurul. kurebahkan tubuhnya di atas sofa tersebut, kini satu persatu pula tangan ku mulai melucuti pakaiannya terlihat belahan payudaranya yg begitu putih mulus.

Tanpa kusadari handuk yang kukenakan juga telah terlepas karna kenakalan tangan kakak iparku itu. nafsuku pun menggebu karena tubuhku yang sudah telanjang di depannya. dan tanpa di komandokan tangan ku pun terus bergerilya hingga ke celana nya. dengan sedikit tergesa-gesa kutarik celana tersebut berikut dengan celana dalamnya. kini poloslah bagian bawah kakak iparku. tinggal penutup payudaranya yng masih tersisa ditubuh indah kak Nurul.

BAca Juga Cerita Seks Cewek Hot

Begitu indah pemandangan itu dengan perlahan kucuba masukkan kedalam gua kenikmatannya. dengan wajah yg meringis, kembali kukecup bibirnya sambil terus berusaha membenamkan apa yang aku punya kedalam gua yang selama ini tidak pernah kurasakan lagi dan usahaku pun membuahkan hasil. terasa lembab dan berlemdir disana. dengan napas yang terengah-engah kak nurul mengimbangi permainanku, sesekali terdengar suaranya merintih membuat ku semakin bergelora di buatnya, kujilati lehernya dan dan tanganku mulai menggapai kancing bra yg membungkus payudaranya.

Kini poloslah dia dalam pergumalan yang sangat nikmat itu. hujan yang turun semakin lebat, seakan mendukung apa yang sedang kami lakukan. sesekali tangannya mencakar punggungku, membuat goyangan terasa semakin eksotis. peluh terus berjatuhan dari tubuh kami, sehingga membasahi sofa yang menjadi alas dari tiap adegan yang sedang kami lakukan terliat dia mengejang menandakan bahwa dirinya telah mencapai klimaks, tp belum untuk diriku. kucoba meneguk rasa haus yang selama ini aku rindukan, rasa haus akan kehangatan.

Semakin dalam aku benam apa yang aku punya, semakin terasa denyut dari miliknya. kini terasa punyaku akan mecapai puncaknya kucoba mengayuh kenikmatan ku dengan cara tidak beraturan. dan akhirnya tumpahlah semua hasratku yang selama ini tidak tersalurkan. kami diam saling memandang, dengan sisa-sisa tenaga kami saling merangkul dan berciuman. apa yng kami lakukan tanpa sengaja dan direncanakan. maafkan aku kakak iparku, tidak pernah terbesit dipikranku untuk melecehkan mu. walau kau pernah jadi kekasih hatiku.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Cewek Salon

Cerita Sex Terbaru | Berawal dari temanku yang hendak potong rambut di salon dekat kampus Jakarta awala bulan kemarin
mungkin tulisan ini agak berantakan soalnya memang aku baru pertama kali aku menulis,

Cerita Sex Terbaru Cewek Salon

Disaat itu aku baru tahu ternyata wanita yang bekerja di salon tidak semuanya tapi ada sebagian yang
bisa di ajak kencan pada hari sabtu kemarin kami sepakat untuk potong rambut dan kita janjian jam 1
siang di tempat.

Pada pertama kali aku masuk, aku langsung menuju ke tempat meja reception dan di sana aku mengatakan
niat untuk potong rambut. Dikatakan oleh wanita cantik yang duduk di balik meja reception agar aku
menunggu sebentar sebab sedang sibuk semua.

Sambil menunggu, aku mencoba untuk melihat-lihat sekitar siapa tahu ada temanku, tapi tidak terlihat
ada temanku di antara semua orang tersebut. Mungkin dia belum datang, pikirku.

Kuakui bahwa hampir semua wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan postur tubuh
yang proporsional dan aduhai. Kalau boleh memperkirakan umur mereka, mereka berumur sekitar 20-30
tahun.

Aku jadi teringat dengan omongan temanku, Hanni, bahwa mereka bisa diajak kencan. Namun aku sendiri
masih ragu sebab salon ini benar-benar seperti salon pada umumnya.

Setelah beberapa menit menunggu, aku ditegur oleh reception bahwa aku sudah dapat potong rambut sambil
menunjuk ke salah satu tempat yang kosong. Aku pun menuju ke arah yang ditentukan. Beberapa detik
kemudian seorang wanita muda nan cantik menugur sambil memegang rambutku.

“Mas, rambutnya mau dimodel apa?” katanya sambil melihatku lewat cermin dan tetap memegang rambutku
yang sudah agak panjang.

“Mmm.. dirapi’in aja Mbak!” kataku.

Lalu seperti halnya di tempat cukur rambut pada umumnya, aku pun diberi penutup pada seluruh tubuhku
untuk menghindari potongan-potongan rambut. Beberapa menit pertama begitu kaku dan dingin.

Aku yang diam saja dan dia sibuk mulai motong rambutku. Sangat tidak enak rasanya dan aku mencoba
untuk mencairkan suasana.

“Mbak.. udah lama kerja di sini?” tanyaku.

“Kira-kira sudah enam bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru sekali ya potong di sini?” sambungnya
sambil tetap memotong rambut.

“Iya.. kemarenan saya lewat jalan ini, terus kok ada salon, ya udah dech, saya potong di sini. Ini
juga janjian sama temen, tapi mana ya kok belum datang?” jawabku sedikit berbohong.

“Ooo..” jawabnya singkat dan berkesan cuek.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Hei..” terdengar suara temanku sambil menepuk pundak.

“Eh.. elo baru dateng?” tanyaku.

“Iya nih.. tadi di bawah jembatan macet, mm.. gue potong dulu yach..” jawabnya sambil berlalu.

Ngobrol punya ngobrol, akhirnya kami dekat, dan belakangan aku tahu Stella namanya, 22 tahun, dia kost
di daerah situ juga, dia orang Manado, dia enam bersaudara dan dia anak ketiga. Kami pun sepakat untuk
janjian ketemu di luar pada hari Senin.

Untuk pembaca ketahui setiap hari Senin, salon ini tutup. Setelah aku selesai, sambil memberikan tips
sekedarnya, aku menanyakan apakah ia mau aku ajak makan. Dia menyanggupi dan ia menulis pada selembar
secarik kertas kecil nomor teleponnya.

Sambil menunggu Hanni, aku ngobrol dengan Stella, aku sempat diperkenalkan oleh beberapa temannya yang
bernama Susi, Icha dan Yana. Ketiganya cantik-cantik tapi Stella tidak kalah cantik dengan mereka baik
itu parasnya juga tubuhnya.

Susi, ia berambut agak panjang dan pada beberapa bagian rambutnya dicat kuning. Icha, ia agak pendek,
tatapannya agak misterius, dadanya sebesar Stella namun karena postur tubuhnya yang agak pendek
sehingga payudaranya membuat ngiler semua mata laki-laki untuk menikmatinya.

Sedangkan Yana, ia tampak sangat merawat tubuhnya, ia begitu mempesona, lingkar pinggangnya yang
sangat ideal dengan tinggi badannya, pantatnya dan dadanya-pun sangat proporsional.

Akhirnya kami ketemu pada hari Senin dan di tempat yang sudah disepakati. Setelah makan siang, kami
nonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku mengagumi kecantikan Stella yang waktu itu mengenakan kaos ketat
berwarna biru muda ditambah dengan rompi yang dikancingkan dan dipadu dengan celana jeans ketat serta
sandal yang tebal.

Kami serius mengikuti alur cerita film itu, hingga akhirnya semua penonton dikagetkan oleh suatu
adegan. Stella tampak kaget, terlihat dari bergetarnya tubuh dia. Entah ada setan apa, secara reflek
aku memegang tangan kanannya. Lama sekali aku memegang tangannya dengan sesekali meremasnya dan ia
diam saja.

Singkat cerita, aku mengantarkan dia pulang ke kostnya, di tengah jalan Stella memohon kepadaku untuk
tidak langsung pulang tapi putar-putar dulu. Kukabulkan permintaannya karena aku sendiri sedang bebas,
dan kuputuskan untuk naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sambil menikmati musik, kami saling
berdiam diri, hingga akhirnya Stella mengatakan,

“Mmm.. Will, aku mau ngomong sesuatu sama kamu, memang semua ini terlalu cepat, Will.. aku suka sama
kamu..” katanya pelan tapi pasti.

Seperti disambar petir mendengar kata-katanya, dan secara reflek aku menengok ke kiri melihat dia,
tampaknya dia serius dengan apa yang barusan ia katakan. Dia menatap tajam.Cerita Sex Terbaru

“Apa kamu sudah yakin dengan omonganmu yang barusan, Tel?” tanyaku sambil kembali konsentrasi ke
jalan.

“Aku nggak tau kenapa bahwa aku merasa kamu nggak kayak laki-laki yang pernah aku kenal, kamu baik,
dan kayaknya perhatian and care. Aku nggak mau kalo setelah aku pulang ini, kita nggak bisa ketemu
lagi, Will. Aku nggak mau kehilangan kamu,” jawabnya panjang lebar.

“Mmm.. kalo aku boleh jujur sich, aku juga suka sama kamu, Tel.. tapi kamu mau khan kalo kita nggak
pacaran dulu?” tegasku

“Ok, kalo itu mau kamu, mm.. boleh nggak aku ‘sun’ kamu, bukti bahwa aku nggak main-main sama
omonganku yang barusan?” tanyanya.

Wah rasanya seperti mau mati, jantungku mau copot, nafas jadi sesak. Edan ini anak, seperti benar-
benar! Sekali lagi, aku menengok ke kiri melihat wajahnya yang bulat dengan bola mata yang berwarna
coklat, dia menatapku tajam dan serius sekali.

“Sekarang?” tanyaku sambil menatap matanya, dan dia menganguk pelan.

“OK, kamu boleh ‘sun’ aku,” jawabku sambil kembali ke jalanan.

Beberapa detik kemudian dia beranjak dari tempat duduknya dan mengambil posisi untuk memberi sebuah
“sun” di pipi kiriku. Diberilah sebuah ciuman di pipi kiriku sambil memeluk. Lama sekali ia mencium
dan ditempelkannya payudaranya di lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, mantap!Payudaranya yang cukup menantang itu sedang menekan lengan kiriku. Edan,
enak sekali, aku jadi terangsang nih. Secara otomatis batang kemaluanku pun mengeras.

Dengan pelan sekali, Stella berbisik, “Will, aku suka sama kamu,” dan ia kembali mencium pipiku dan
tetap menekan payudaranya pada lengan kiriku.

Konsentrasiku buyar, sepertinya aku benar-benar sudah terangsang dengan perlakuan Stella, dan beberapa
kendaraan yang melaluiku melihat ke arahku menembus kaca filmku yang hanya 50%.

“Kamu terangsang ya, Will?” tanyanya pelan dan agak lirih. Aku tidak menjawab. Tangan kirinya mulai
mengelus-elus badanku dan mengarah ke bawah. Aku sudah benar-benar terangsang. Sekali lagi Stella
berbisik,

“Will, aku tau kamu terangsang, boleh nggak aku lihat punyamu? punya kamu besar yach!”
aku mengangguk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti ia agak kesulitan pada saat
ingin membuka ikat pinggangku sebab dia hanya menggunakan satu tangan.

Aku bantu dia membuka ikat pinggang setelah itu aku kembali memegang setir mobil.

Dielus-elus batang kemaluanku yang sudah keras dari luar. Tidak lama kemudian ditelusupkan telapak
kirinya ke dalam dan digenggamlah kemaluanku.

“Oooh h..” desahku pelan. Sedikit demi sedikit wajahnya bergerak. Pertama, ia cium bibirku dari
sebelah kiri lalu turun ke bawah. Ia cium leherku, dan ia sempat berhenti di bagian dadaku, mungkin ia
menikmati aroma parfum BULGARI-ku.

Ia makin turun dan turun ke bawah. Beberapa kali Stella melakukan gerakan mengocok kemaluanku.
Pertama-tama dijilatinya pangkal batang kemaluanku lalu merambat naik ke atas.

Ujung lidahnya kini berada pada bagian biji kejantananku. Salah satu tangannya menyelinap di antara
belahan pantatku, menyentuh anusku, dan merabanya.

Stella melanjutkan perjalanan lidahnya, naik semakin ke atas, perlahan-lahan. Setiap gerakan nyaris
dalam beberapa detik, teramat perlahan. Melewati bagian tengah, naik lagi. Ke bagian leher batangku.
Kedua tanganku tak kusadari sudah mencengkeram setir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas lagi. Pelan-pelan setiap jilatannya kurasakan bagaikan kenikmatan
yang tak pernah usai, begitu nikmat, begitu perlahan. Setiap kali kutundukkan wajahku melihat apa yang
dilakukannya setiap kali itu pula kulihat Stella masih tetap menjilati kemaluanku dengan penuh nafsu.

Sesaat Stella kulihat melepaskan tangannya dari kemaluanku, ia menyibakkan rambutnya ke samping tiga
jarinya kembali menarik bagian bawah batang kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya.

Stella kemudian mulai menurunkan wajahnya mendekati kepala kejantananku. Ia mulai merekahkan kedua
bibirnya, dengan berhati-hati ia memasukkan kepala kemaluanku ke dalam mulutnya tanpa tersentuh
sedikitpun oleh giginya.

Kemudian bergerak perlahan-lahan semakin jauh hingga di bagian tengah batang kemaluanku. Saat itulah
kurasakan kepala kejantananku menyentuh bagian lidahnya. Tubuhku bergetar sesaat dan terdengar suara
khas dari mulut Stella.

Kedua bibirnya sesaat kemudian merapat. Kurasakan kehangatan yang luar biasa nikmatnya mengguyur
sekujur tubuhku.

Perlahan-lahan kemudian kepala Stella mulai naik. Bersamaan dengan itu pula kurasakan tangannya
menarik turun bagian bawah batang tubuh kejantananku hingga ketika bibir dan lidahnya mencapai di
bagian kepala, kurasakan bagian kepala itu semakin sensitif.

Begitu sensitifnya hingga bisa kurasakan kenikmatan hisapan dan jilatan Stella begitu merasuk dan
menggelitik seluruh urat-urat syaraf yang ada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus
dengan lembut lalu mengarah ke bawah.

Kudapatkan payudara sebelah kanan. Kubuka telapak tanganku mengikuti bentuk payudaranya yang bulat.
Kuremas dengan lembut. Kubuka satu persatu kancing rompinya, dan kembali aku membuka tepak tangan
mengikuti bentuk payudaranya.Cerita Sex Terbaru

Sambil tetap mengulum, tangan kanannya bergerak menyentuh tanganku, ia tarik baju ketatnya dari
selipan celana panjangnya. Dipegangnya tanganku dan diarahkannya ke dalam. Di balik baju ketatnya, aku
meremas-remas payudaranya yang masih terbungkus BH. Kuremas satu persatu payudaranya sambil mendesah
menikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas agak kuat dan Stella pun berhenti mengulum sekian detik lamanya. Kuelus-elus kulit dadanya
yang agak menyembul dari BH-nya dengan sesekali menyelipkan salah satu jariku di antara payudaranya
yang kenyal.

“Agh h..” desahku menikmati kuluman Stella yang makin cepat.

Aku turunkan BH-nya yang menutupi payudara sebelah kanan, aku dapat meraih putingnya yang sudah
mengeras. Kupilin dengan lembut.

“Ooh.. esst..” desahnya melepas kuluman dan terdengar suara akibat melepaskan bibirnya dari
kemaluanku.

Menjilat, menghisap, naik turun. Ia begitu menikmatinya. Begitu seterusnya berulang-ulang. Aku tak
mampu lagi melihat ke bawah. Tubuhku semakin lama semakin melengkung ke belakang kepalaku sudah
terdongak ke atas.

Kupejamkan mataku. Stella begitu luar biasa melakukannya. Tak sekalipun kurasakan giginya menyentuh
kulit kejantananku. Gila, belum pernah aku dihisap seperti ini, pikirku. Pikiranku sudah melayang-
layang jauh entah ke mana.

Tak kusadari lagi sekelilingku oleh gelombang kenikmatan yang mendera seluruh urat syaraf di tubuhku
yang semakin tinggi. Aku berhenti sejenak meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya
menggenggam dengan erat persis di bagian leher batang kemaluanku, dan ia terlihat tersenyum kepadaku.

“Kamu luar biasa, Tel,” bisikku sambil menggeleng-gelengkan kepala terkagum-kagum oleh kehebatannya.

Stella tersenyum manis dan berkesan manja.

“Eh, bisa keluar aku kalo kamu kayak gini terus,” bisikku lagi merasakan genggaman tangannya yang tak
kunjung mengendur pada kemaluanku. Stella tersenyum.

“Kalo kamu udah nggak pengen keluar, keluarin aja, nggak usah ditahan-tahan,” jawabnya dan setelah itu
menjulurkan lidahnya keluar dan mengenai ujung batang kemaluanku.

Rupanya ia mengerti aku sedang berjuang untuk menahan ejakulasiku.

“Aaghh..” desahku agak keras menahan rasa ngilu.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, tubuhnya bergerak tidak karuan, seiring dengan gerakan kepalanya
yang naik turun, kedua tangannya tak henti-henti meraba dadaku, terkadang ia memilin kedua puting
susuku dengan jarinya, terkadang ia melepaskan kuluman untuk mengambil nafas sejenak lalu
melanjutkannya lagi.

Semakin lama gerakannya makin cepat. Aku sudah berusaha semaksimal untuk menahan ejakulasi. Kualihkan
perhatianku dari payudaranya. Aku meraba ke arah bawah. Kubuka kancing celananya. Agak lama kucoba
membuka dan akhirnya terlepas juga.

Pelan-pelan kuselipkan tangan kiriku di balik celana dalamnya. Aku dapat rasakan rambut kemaluannya
tipis. Mungkin dipelihara, pikirku dalam hati. Kuteruskan agak ke bawah. Stella mengubah posisinya.

Tadinya ia yang hanya bersangga pada satu sisi pantatnya saja, sekarang ia renggangkan kedua kakinya.
Dengan mudah aku dapat menyentuh kemaluannya. Beberapa saat telunjukku bermain-main di bagian atas
kemaluannya.

Aku naik-turunkan jari telunjukku. Ugh, nikmat sekali nih rasanya, pikirku. Sesekali kumasukkan
telunjukku ke dalam lubang kemaluannya. Aku jelajahi setiap milimeter ruangan di dalam kemaluan
Stella. Aku temukan sebuah kelentit di dalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal juga rasanya tangan kiriku. Sejenak kukeluarkan
jariku dari dalam. Lalu aku menikmati setiap kuluman Stella. Rasanya sudah beberapa tetes spermaku
keluar. Aku benar-benar dibuat mabuk kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, kali ini dua jari, jari telunjuk dan jari tengahku. Pada saat aku
memasukkan kedua jariku, Stella tampak melengkuh dan mendesah pelan.

Semakin lama semakin cepat aku mengeluar-masukkan kedua jariku di lubang kemaluannya dan Stella
beberapa menghentikan kuluman pada batang kemaluanku sambil tetap memegang batang kemaluanku.

Entah sudah berapa orang yang melihat kegiatan kami terutama para supir atau kenek truk yang kami
lewati, namun aku tidak peduli.

Kenikmatan yang kurasakan saat itu benar-benar membiusku sehingga aku sudah melupakan segala sesuatu.
Kembali Stella menjilat, menghisap dan mengulum batang kemaluanku dan entah sudah berapa lama kami
melakukan ini.

Kutundukkan kepalaku untuk melihat yang sedang dikerjakan Stella pada kemaluanku. Kali ini Stella
melakukan dengan penuh kelembutan, ia julurkan lidahnya hingga mengenai ujung kepala kemaluanku lagi.

Ia memutar-mutarkan lidahnya tepat di ujung lubang kemaluanku. Sungguh dashyat kenikmatan yang
kurasakan. Beberapa kali tubuhku bergetar namun ia tetap pada sikapnya. Sesekali ia masukkan semua
batang kemaluanku di dalam mulutnya dan ia mainkan lidahnya di dalam.

“Ooh.. Tel.. enakk..” desahku sambil melepaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.
Kupegang kepalanya mengikuti gerakan naik turun.Cerita Sex Terbaru

“Stella, aku sudah nggak tahann..” kataku agak lirih menahan ejakulasi.

Namun gerakan Stella makin cepat dan beberapa kali ia buka matanya namun tetap mengulum dan terdengar
suara-suara dari dalam mulutnya.

“Aaagghh..” desahku keras diiringi dengan keluarnya sperma dari dalam batang kemaluanku di dalam
mulutnya.

Keadaan mobil kami saat itu sedikit tersentak oleh pijakan kaki kananku. Aku menikmati setiap sperma
yang keluar dari dalam kemaluanku hingga akhirnya habis. Stella tetap menjilati kemaluanku dengan
lidahnya.

Dapat kurasakan lidahnya menyapu seluruh bagian kepala kemaluanku. Ugh, nikmat sekali rasanya. Setelah
membersihkan seluruh spermaku dengan lidahnya, Stella bergerak ke atas.

Kulihat dia, tampak ada beberapa spermaku menempel di sebelah kanan bibirnya dan pipi kirinya. Aku
mulai bergerak memperbaiki posisi dudukku, perlahan-lahan. Sambil tetap digenggamnya batang kemaluanku
yang sudah lemas, Stella beranjak ke atas melumat bibirku, masih terasa spermaku.

Sekian detik kami bercumbu dan aku memejamkan mata. Akhirnya ia merapikan posisinya, ia duduk dan
merapikan pakaiannya. Aku pun merapikan pakaianku sekedarnya. Aku kenakan celana panjangku namun tidak
kumasukkan kemejaku.

Beberapa hari setelah itu, aku main ke kost Stella dan pada saat itu pula kami mengikat tali kasih.
Awal bulan Maret lalu Stella kembali dari Manado setelah 2 minggu ia berada di sana dan ia tidak
kembali lagi bekerja di salon itu.

Baca Juga Cerita Seks Sepupuku

Sekarang kami hidup bersama di sebuah tempat di daerah Grogol, sekarang ia diterima sebagai operator
di salah satu perusahaan penyedia jasa komunikasi handphone. Sedangkan aku tetap sebagai animator yang
bekerja di sebuah perusahaan di daerah Kedoya tapi aku harus meninggalkan kostku.

Setelah kami hidup seatap, Stella mengakui padaku bahwa selama enam bulan ia bekerja di salon itu, ia
pernah melayani pelanggannya dan ia mengatakan bahwa semua pekerja yang bekerja di salon itu juga
pekerja seks.

Stella tidak mengetahui bagaimana asal mulanya. Stella sendiri tidak tahu apakah salon merupakan
sebuah kedok atau seks adalah sebuah tambahan. Dia mengatakan bahwa untuk mengajak keluar salah satu
karyawati di situ, seseorang harus membayar di muka sebesar Rp 500.000.

Rasanya Jakarta hanya milik kami berdua, tiap malam setelah mandi sepulang dari kerja atau setelah
makan malam, kami melakukan hubungan seks. Entah sampai kapan semua ini akan berakhir. Kami sungguh
menikmati setiap hari yang akan kami lalui dan telah kami lalui bersama.

Aku sungguh tidak peduli dengan asal-usulnya pekerjaan Stella sebab makin hari aku makin terbius oleh
kenikmatan seks dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada dia.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Diserang 3 Burung

Cerita Sex Terbaru | Fela pulang kerja jalan kaki, jalanan cukup sepi, sementara suara guruh sesekali terdengar. Awan terlihat mendung dilangit malam itu.
Cewek yang tingginya sekitar 170 cm, langsing, kakinya juga jenjang banget (Fela waktu itu pake rok yg rada mini) mempercepat jalannya.

Cerita Sex Terbaru Diserang 3 Burung

Pukul 20:00 jalanan diluar rumah Fela, sepi jarang ada mobil yang lewat. Penduduk kota sudah tahu akan ada badai besar malam itu.

Kelima berandal yang bertubuh kekar itu mengendap-endap memasuki pekarangan rumah. Mereka mau membalas cewek bertampang melankolis itu yang memergoki mereka mencuri minuman keras tadi,dengan melaporkan satpam. Mereka berencana berpesta memperkosa cewek itu habis-habisan sebagai balasannya.

“Sssstttt…..hati-hati jangan berisik…..ayo sini….” Bisik Emilo sambil memberi aba-aba untuk segera maju bersembunyi dikebun rumah Fela yang penuh semak-semak.

Sementara itu Fela tidak mengetahui kalau dirinya diikuti oleh para berandal sejak sepulang kerja tidak menaruh curiga. Cewek itu menyalakan kran air mandi, lalu menuju kekamarnya. Fela menyalakan lagu disco, sambil melepaskan baju kerjanya.

Di kebun para berandal sudah mulai mengendap- endap sambil menyusun rencana untuk masuk ke dalam rumah. Edi dan Jack mendapat tugas mengawasi jalanan, sedangkan Emilo membuka pintu depan, Joe dan Billie mencari jalan masuk lewat belakang.

Pada saat itu secara tidak sengaja Joe melewati jendela kamar Fela yang lagi membuka baju kerjanya. Roknya berada diatas ranjang, sementara Fela yang tubuhnya cuma terbungkus kemeja kerja dan celana dalam sambil berdisco membuka kancing kemejanya.

Joe segera memanggil Billie untuk melihat pemandangan itu. Mereka menelan ludah melihat Fela yang meliuk-liuk merangsang menari disco. Ukuran dadanya yang sekitar 36B keliatan jelas banget belahannya ketika cewek itu sudah melepas kemejanya.

“Wow, Joe…LOOK AT HER TITS….aku ingin segera mencicipi tubuhnya….” Bisik Billie tanpa melepaskan padangan matanya menatap tubuh Fela yang hanya mengenakan baju dalam.
“He…he….he…sabar, Bill…nanti kita cicipi sama-sama, sampai pagi!” sahut Joe yang makin bernapsu melihat hal itu.

Beberapa saat kemudian Fela beranjak menuju kekamar mandi. Sementara itu Emilo yang berhasil membuka pintu depan segera memberi aba-aba pada teman-temannya untuk masuk. Para berandal itu sudah memperhitungkan segalanya, mereka mengunci pintu dari dalam sehingga nanti mereka bebas bertindak.

Kabel telpon sudah mereka putus, cewek itu tinggal sendirian dan lagi badai yang akan datang sangat menguntungkan rencana mereka. Dengan leluasa mereka masuk ke kamar cewek itu. Jack membuka kulkas, yang lain masuk ke kamar Fela. Edi memeriksa lemari pakaian Fela.

“Hai….lihat apa yang kutemukan!” sambil menunjukkan barang temuannya. Joe segera menyahut celana dalam itu.

“Hmmmmm….mmmm…” Joe mencium celana dalam

“Ingat aku yang pertama bercinta dengannya!” sahutnya sambil tersenyum penuh arti. Para berandal itu tak sabar membayangkan apa yang akan mereka nikmati. Lalu mereka mengambil posisi untuk bersembunyi.

Fela selesai mandi menuju keruang tengah. Tubuhnya hanya terbalut oleh baju dalam dan kemeja putih, duduk menikmati acara TV kabel.
Waktu itu pukul 20:30, cewek itu tidak menaruh curiga bahwa ada orang lain dalam rumahnya. Tiba-tiba dari arah belakang salah seorang berandal maju mendekap tubuhnya. Fela terkejut dan segera berontak melepaskan diri.

“EVER BEEN GANG RAPED BABY? DON’T KNOW WHAT YOU BEEN MESSIN! YOU STILL REMEMBER US DON’T YOU……” ejek Edi.

Fela segera mengenali wajah itu menjadi ketakutan sekali, ia tak menyangka kalau para berandal itu benar-benar melaksanakan ancamannya.

Joe maju menerkamnya tiba-tiba, cewek itu menjerit ketakutan ketika berhasil dipeluk. Ia meronta-ronta dan menendang Joe. Tanpa disadarinya tendangannya mengenai selangkangan Joe membuatnya meringis kesakitan dan melepaskan dekapannya.

Fela segera melepaskan diri dan lari menuju pintu depan. Para berandal segera mengejarnya sambil menyorakinya. Dengan sekuat tenaga pintu depan itu berusaha dibuka, tetapi usahanya sia-sia.

“Wooooo……woooooo……ha…ha…ha….ayo sayang, mau lari kemana kamu hah….ayo sini…ha…ha….ha…” Ejek para berandal yang mengejarnya dari belakang. Fela segera dikepung oleh para berandal. Mereka menyoraki ketidak berdayaannya.

Fela didesak terus sampai merapat kedinding, Joe yang tadi meringis kesakitan mulai maju. Pada saat cewek itu hampir putus asa, ia berhasil berkelit dari kepungan berandal itu, lolos dan lari menuju ke dapur, Fela bermaksud lari lewat pintu belakang.

Para berandal segera mengejarnya lagi. Nasib sial bagi Fela, begitu tangannya berhasil menyentuh gagang pintu, para berandal berhasil menangkapnya kembali. Rambut pirang Fela yang panjangnya sebahu terjambak, sehingga ia tidak bisa berbuat apa-apa.

“Aaaahhhh….aammpun…aaah” hiba Fela, sementara para berandal tersenyum sinis memandangnya.

“Sayang…. Kami akan memberimu pengalaman yang tak akan kau lupakan! kau tadi telah merusak acara pesta kami, sekarang kau harus membayarnya dengan tubuhmu yang indah itu……ha…ha..ha…, oya kau juga akan menyesal telah menendang punyaku, akan kujoblos kau sampai mampus! ” Joe maju dari kerumunan temannya.

Fela tak berdaya, rambutnya dijambak sementara tangannya dilipat kebelakang. Dari dapur ia diseret menuju ruang tamu saat itu pukul 20:45. Disana ia dikelilingi oleh kelima berandal sambil didorong-dorong.

“Sayang, kita akan berpesta denganmu!” seru Edi tak sabar sambil mendorong ke arah Billie.

“Ha…..ha…ha…. kau tak akan bisa lolos kali ini….” Ejek Billie sambil mendekap tubuh Fela. Mereka berteriak-teriak membuat Fela makin ketakutan.

“Kemarikan dia Bill….HEY BABE, I BET MY COCK WOULD FEEL REAL GOOD WARPED UP IN YOUR PUSSY!” seru Jack tak sabar, sambil mempraktekkan gaya bercinta penuh napsu

Fela didorong ke arah Jack yang segera merangkul nya dari depan. Mulutnya segera mencari dada cewek itu, sementara pinggulnya bergerak maju mundur seakan sedang bercinta dengannya.

“Wooooo…. Wooooou…..FUCK YOU GIRL, FUCK YOU…..” Jack menggerayangi cewek itu.

“Aaaahhhh…….aaam…punnn….aahhh…..jaa…aa ahhhh!!!” jerit Fela ketakutan.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Tiba-tiba dengan satu sabetan, tangan salah satu berandal merobek kemeja putih Fela, membuat cewek itu terpelanting. Emilo segera mendekap dari belakang. Sekarang tubuh Fela hanya mengenakan BH dan celana dalam saja, membuat mereka makin menjadi-jadi.

“Ah…aahh…aahh!” jerit Fela ketika tangan Emilo yang mendekap tubuhnya dari belakang mulai menggerayangi pahanya yang putih mulus.

“Kita akan memberimu pengalaman yang tak terlupakan, manis…ha…ha…ha…” bisik Emilo.

Para berandal lainnya ikutan beraksi. Tangan Edi meremas remas buah dada Fela. Jack memburu kemaluan Fela, sementara Billie dan Joe buka baju dan celana panjang mereka sambil tertawa sinis. Tubuh para berandal itu terlihat begitu kekar dan berotot.

“HEY, SOMEBODY GET BEHIND THE BITCH AND HOLD HER ARMS, I’M FUCKING HER FIRST!” Joe memberi aba-aba yang langsung disetujui teman-temannya. Cewek itu meronta-ronta di bopong kelima berandal itu keruang tengah.

“Jack, Emilo, kau pegangi tangan dan kakinya, terlentangkan dia di meja ini” perintah Joe.
Lonceng berdentang menunjukkan pukul 21:00. Disana Fela diterlentangkan di atas sebuah meja bundar. Masing-masing tangan dan kakinya dipegangi erat-erat oleh para berandal.

Sinar lampu diatas meja membuat cewek itu silau, Fela hanya bisa melihat tubuh-tubuh kekar mengerubunginya dan tangan-tangan berotot meraba-raba dadanya, wajah sinis dan suara tawa para berandal mengejek ketidak berdayaannya.

Lidah Joe menelusuri lehernya yang jenjang. Fela berontak berusaha melepaskan diri, tetapi apa daya tenaga seorang cewek dibanding dengan lima laki-laki yang kesetanan.

Jack dan Edi memegangi kakinya, sementara tangan kanan dan kiri Fela dipegangi erat-erat oleh Emilo dan Billie. Joe mencumbunya dengan kasar dan penuh napsu, tangannya dengan liar meremas-remas buah dada Fela.

“I CAN SEE THE NIPPLES POKING AT HER BRA!” kata Joe yang langsung disambut oleh tawa para berandal.

“HEY, CUT THAT BRA OFF MAN. WHAT’S WRONG WITH YOU?” sahut Emilo sudah tidak sabar lagi.

“Aaaah…..aaah….ooh…jangan…..aahkh!” jerit Fela ketika dengan satu hentakan kasar tangan Joe merobek BH yang dikenakannya.

Para berandal makin seru menyorakinya. Mulut Joe segera melumat buah dada Fela yang sintal, sementara tangan kirinya masih meremas-remas buah dada sebelah kanan Fela.

“Aaaaah….aaoooh…..ooooh…aahh …aaaahh…aaahhhhh….” desah Fela mengeliat-liat. Putingnya dijilati penuh napsu oleh lidah Joe.

“Ha….ha….ha…. kau sungguh mengiurkan sayang!” tawa Billie menelan ludah tak sabar ingin segera menikmati gilirannya. Joe sekarang membuka celana dalamnya sendiri, penisnya yang hitam besar 10 inci itu terlihat tegak siap beraksi.

“Kenyal sekali…..ha…ha…ha…”seru Joe sambil menerkam dan mulutnya menciumi buah dada cewek itu dengan buas.

Tubuh Fela mengeliat-liat membusur, sementara buah dadanya diremas-remas sampai merah. Lidah Joe menelusuri buah dada Fela, lalu turun ke daerah perut dan menjilati pusarnya. Beberapa saat kemudian sambil tersenyum sinis, mata Joe memelirik kearah paha Fela.

“Oooohhh….jangan…..aaahhhh….” hiba Fela ketakutan tidak berani membayangkan diperkosa oleh kelima berandal kekar dan berotot.

Lalu tangan Joe mulai memelorot celana dalam Fela. Cewek itu berusaha mempertahankannya

“Ha..ha…ha…percuma kau berontak manis!” ejek Joe ketika Fela berontak sekuat tenaga, tetapi Billie dan Emilo makin erat memegangi tangan Fela, perlahan- lahan celana dalamnya terlepas, rambut kemaluan Fela terlihat ketika celana dalam berwarna pink itu dari pinggul dilorot turun kepahanya dan akhirnya terlepas.

“Cihuuuiiii……Ha…ha…ha….PARTY TIMES… ha…ha…ha….” Teriaknya sambil memutar-putar celana dalam itu, lalu dicium dalam-dalam menikmati aromanya dan dilemparkan kelantai. Mata Joe jelalatan memandangi Fela yang telanjang bulat terlentang diatas meja.

Fela lemas karena ketakutan, ia tak berani membayangkan para berandal itu akan ‘menelan tubuhnya ramai-ramai’. Para berandal makin ramai menyorakinya, mata mereka jelalatan memandang setiap lekuk tubuh Fela. Emilo yang tadi memegangi tangan Fela digantikan oleh Billie.

“Oooooh…..aaaahh….am…pun…..aaaah…jang… an…aaahh..” hiba tangis Fela.

“Diam!….THERE’S GOING TO BE A BIG PARTY IN YOUR PUSSY TONIGHT…..Ha…ha…ha…kita lihat siapa yang paling hebat bercinta denganmu!” ejek Emilo mendekati Fela sambil mengeluarkan pisau lipat.

Fela ketakutan ketika Emilo memainkan pisau itu diantara buah dadanya sambil tersenyum sinis memandang tubuhnya. Pisau itu bergerak kearah puting susunya dan diputar-putar mengelilingi belahan buah dada Fela yang naik-turun karena napasnya tak beraturan.

Hal itu membuat para berandal benar-benar terangsang. Pisau itu terasa dingin di buah dada Fela, lalu pisau itu bergerak kearah perut cewek itu dan turun ke daerah bawah pusar cewek itu. Edi menyeringai penuh arti ketika mengetahui apa yang akan dilakukan oleh Emilo dengan pisau lipatnya.Cerita Sex Terbaru

“Ayo Milo, cukur sampai habis…..ha…ha…ha…ha…” seru Edi kegirangan.

“Aaaahh…..ohhhh…jangan….aaah….” teriak Fela sambil berontak, tetapi para berandal itu makin mempererat pegangannya, sementara pisau lipat itu dengan buas mulai beraksi mencukur rambut kemaluannya.

“Ha…ha….ha… kesempatan yang langka ini tak akan kami lewat begitu saja. Ayo manis berteriaklah semaumu, tak akan ada yang mendengarmu saat ini.” Ejek Joe sambil menerkam buah dada Fela,

Diremasnya kuat-kuat membuat cewek itu mengerang kesakitan sementara Emilo mencukur rambut kemaluannya tanpa foam pelicin sehingga Fela merasa perih. Billie, Jack dan Edi yang memegangi kaki dan kedua tangan Fela tertawa melihat cewek itu meronta-ronta.

“Aaaaaagggg….aaaaoooohh….ooooohhh…oohh.. .” desah Fela buah dadanya diremas-remas oleh Joe. Suara desahan itu membuat para berandal itu makin terangsang.

Dengan buas pisau Emilo beraksi, dalam beberapa menit saja rambut kemaluan Fela telah tercukur habis. Daerah kulit bawah perut Fela yang tadinya ada rambut kemaluannya terlihat memerah. Emilo tersenyum puas,

Joe segera maju sambil mementang kaki cewek itu lebar-lebar, sekarang ia berada diantara pahanya , memandang kemaluan Fela yang terlihat jelas karena rambut disekitar daerah itu habis tercukur.

“Ha…ha…ha…buah dadamu sungguh lezat, NOW I’LL EAT YOUR PUSSY!” kata Joe sambil menjilatkan lidahnya sementara matanya melirik kearah kemaluan Fela.

“Oooooh….lepas…kan….jang…an ..oooOOAAHH!” tangis Fela terhenti ketika Joe mulai menjilatinya. Lidah itu seakan menjulur panjang menjelajahi lorong vagina Fela. Tubuh cewek itu mengelinjang-gelinjang, sementara lidah Joe bergerak seperti cacing menggali lobang.

“Oooooohhhhh…aaaauuuuoooo…oooouuu…aaaah. ..” Desis Fela sementara kepalanya hanya bisa menggeleng ke kiri dan kanan. Tubuh Fela bergetar, tangannya mengepal erat-erat, Emilo menciumi leher dan daerah sekitar ketiak, sambil tangannya mencubit puting susu cewek itu. Jack melepaskan kaki cewek itu, dan ikutan mencumbu perut Fela. Lidah Jack menjilati pusar cewek itu.

“Uuuuuuhhhh….oooouuh…ooohhh…” suara desah Fela makin keras, ketika lidah Joe masuk makin dalam divaginanya.

“Ha…ha…ha….percuma kau berontak sayang, mau tak mau kau akan menikmati pesta ini!” ejek salah satu berandal.

Buah dada Fela memerah dan mengembang karena remasan tangan Emilo.

Joe makin bersemangat, ketika vagina Fela mulai berlendir. Lidah itu menjelajah makin dalam bersamaan dengan pekik desah Fela. Emilo masih mengulum buah dada cewek itu.

Putingnya disedot kuat-kuat, membuat cewek itu mengeliat menahan rasa nikmat dan sakit yang bercampur menjadi satu. Tanpa disengaja dari puting buah dada Fela keluar cairan putih seperti susu. Emilo lebih bersemangat lagi menyedoti cairan itu, sementara tangannya meremas-remas buah dada Fela agar keluar lebih banyak.

“Uuuuggghhhh……uuuuuhhhh….uuuhhhh….aaauuuhh hhh….” desis Fela dengan napas tersedak-sedak.

“Ha…ha…ha….ternyata tubuhmu menghianatimukan? Diam-diam kau menikmatinya……BITCH!!!!” ejek Emilo sambil menyedoti buah dada Fela, kanan-kiri.

Lonceng berbunyi menunjukkan pukul 21:30. Rupanya para berandal itu senang bermain-main dengan tubuhnya dan berniat melakukan WARMING-UP sebelum memperkosanya.

Fela hanya bisa mengeliat-liat dikerubuti para berandal yang kekar. Lidah Joe dengan lahapnya menjilati vagina Fela.

Tidak puas hanya lidah, sekarang jari tangan Joe ikutan beraksi. Jari tengah dan telunjuk Joe masuk di lobang kemaluan cewek itu, diputar-putar seolah-olah mengaduk-aduk vagina Fela, sementara lidahnya ikut menjilati bibir kemaluan Fela.

“Aaaauuuuhhhhh……uuuuuhhh…..aaahhhh” desah cewek itu makin keras, membuat para berandal itu tertawa mengejek ketidak berdayaannya. Jari tangan Joe menusuk masuk dan bermain-main dengan klitorisnya, membuat Fela mengelinjang-gelinjang.

Mata Fela terpejam, kepalanya menggeleng ke kiri kanan, Jack menciumi pusarnya, tangan Emilo meremas-remas buah dadanya. Setelah puas bermain-main, Joe mementang kedua kaki Fela.

“Joe mau pakai kondom?” tanya Billie. Joe menolak usul Billie.

“NO WAY….Ha…ha…ha….I WANT TO FEEL SKIN TO SKIN…ok sekarang saatnya manis… NOW LETS SEE JUST HOW TIGHT YOUR CUNT IS!” Joe mengangkat pinggul Fela tinggi-tinggi.

Penisnya sekarang digesek-gesekkan disekitar bibir kemaluan Fela berusaha menyibak belahannya. Mata cewek itu terbelalak kaget ketika merasakan kepala penis Joe yang besar dan hangat. Batang penis itu berdenyut-denyut dibibir kemaluannya.

“Ohhh…ohhhh sekarang saatnya!” pikiran Fela melayang jauh ketika Joe mulai beraksi menindih tubuhnya.

“Ayo Joe cumbu dia sampai mampus……Cihuuui!!!” para berandal itu memberi semangat.
Joe merasakan rasa hangat yang mengalir pada kepala batang kemaluannya yang sudah menancap tepat pada pintu gua kenikmatan milik cewek itu.

Joe menekan perlahan, seperempat dari bagian kepala kemaluannya mulai terbenam ….Fela menahan napas …. ditekan lebih dalam lagi …. separuh dari bagian kepala kemaluannya melesak masuk …. dengan lebih bertenaga Joe mendesak batang kemaluannya untuk masuk lebih dalam lagi.

“Ayo Joe! sedikit lagi! Masukin saja semua! Biar dia rasain Joe!” Emilo menyoraki Joe sambil meremas-remas buah dada Fela.

“AAAgggh!!!!” Pekik Fela merasakan sesuatu yang menyakitkan dipangkal pahanya ketika seluruh kepala kemaluan Joe sudah terbenam kedalam liang hangat miliknya, dengan satu hentakan yang kuat, penis Joe menyeruak masuk ke dalam vagina Fela membuatnya memekik kesakitan.Cerita Sex Terbaru

Sementara badai diluar mulai turun dengan deras dimulailah pesta perkosaan itu. Fela terlentang diatas meja bundar diruang tengah, tangan dan kakinya dipegangi erat-erat oleh Billie dan Edi, buah dadanya dijilati, disedoti oleh Jack dan Emilo, sementara penis Joe mengoyak-koyak vaginanya dengan ganas.

“Aaagh…..aaahh….ooooh….ooohh…” suara rintih Fela seiring dengan gerakan ayunan pinggul Joe yang kuat. Senti demi senti batang kemaluan Joe menelusur masuk menerobos keketatan liang kemaluan Fela yang sudah basah berlendir itu.

Setiap ayunan Joe membuat tubuhnya mengelepar kesakitan karena penis yang besar itu berusaha masuk lebih dalam. Suara desahan Fela membuat para berandal itu makin bernapsu menikmati tubuhnya.

“Ayo Joe…..genjot terus sampai mampus….. ha…ha…ha…” seru salah satu berandal.
Joe merasakan begitu ketatnya ujung kemaluannya terjepit di dalam vagina Fela, selang beberapa saat penis itu terhenti menerobos keluar masuk.

“CAN’T SEEM TO GET MY COCK DEEP ENOUGH INTO YOU BABY!” Joe mengatur posisi pinggulnya, “YOU SO DAMN TIGHT!.” kemudian dengan satu hentakan yang kuat membuat batang penis itu hilang tertelan kemaluan Fela.

“AAAaaaaggggkkk!!” suara lolong histeris Fela ketika dengan satu hentakan kuat tanpa masalah penis itu beraksi lagi di liang vagina Fela yang berlendir, rupanya selaput perawan Fela robek.

“Uuuugggghhhh…. SO YOU’RE STILL A VIRGIN? Ha…ha…ha….manis, kau tak akan melupakan pengalaman ini!” ejek Joe, Penis itu dengan mudah menerjang keluar masuk dengan cepat, sementara tubuhnya menghentak hentak barbar diatas Fela yang mendesah-desah tak berdaya.

Kemaluan Fela terasa akan robek oleh desakan penis Joe yang menyeruak masuk keluar dalam-dalam seperti membor kilang minyak. Joe melengkuh-lengkuh nikmat, pinggulnya berayun-ayun memompa, penis itu keluar masuk.

Kaki Fela terangkat tinggi diatas meja terayun-ayun seirama gerakan pinggul Joe menghujamkan keluar masuk batang penisnya yang dengan barbar beraksi divaginanya.

Fela berharap ia dapat pingsan saat itu juga supaya tidak merasakan sakit yang tak terlukiskan itu. Para berandal itu menyanyikan lagu “ROW YOUR BOAT”.

“Aaaahhh…aaaahh….ammm….pun….aahh…

aaahh…aaahh….sakit..ahhhhh..aaaahhh….”jerit Fela. Pinggul Joe bergerak seperti pompa. Penis itu keluar masuk seiring desahan Fela.

“Ayo Joe coblos terus, coblos…coblos…woooo…

wooooo BABY….” teriak Emilo sambil menciumi dada cewek itu.

“Delapan puluh delapan……delapan puluh sembilan….sembilan puluh…Ayo…” dengan semangat Edi menghitungi setiap hujaman penis Joe.

“Aaaaahhh….wahhhhaaa….aaaah….uuuuh…

uuugh….” pekik Fela, sementara Joe berayun-ayun diatas tubuhnya. Cewek itu hanya bisa terisak-isak. Suara petir menyambar di sela-sela badai.

“YEAAAHHH. HOW’S IT FEEL, BABE, HOW’S IT FEEL WITH A REAL MAN’S BIG COCK IN YOUR BELLY? OOOOOOOOOOOOO YOU FEEL SO GOOD, SO HOT.” ejek Joe sambil memaksa Fela yang mendesah untuk melihat penisnya mengenjot keluar masuk lorong vaginanya.

Fela bisa merasakan setiap inci dari otot dibatang penis Joe bergerak menelusuri lorong kemaluannya.
“Uuuh…uuuh….uuaah…” lengkuh Joe, sudah sekitar setengah jam dia berayun-ayun diatas cewek itu, keringat membasahi tubuh keduanya, tetapi gerakan pinggulnya tetap ganas, penisnya menyodok-sodok dikemaluan Fela, tangannya menggerayangi pahanya dengan liar.

Sementara itu Emilo membuka celana panjang dan celana dalamnya sendiri, penisnya panjang, (tetapi tidak sebesar Joe sekitar 8.7 inci) sudah tegak menegang.

Jack masih asyik menyedoti puting buah dada Fela. Sesekali cewek itu berusaha memberontak, tetapi Edi dan Billie mempererat pegangannya. Joe melengkuh-lengkuh nikmat di atas tubuh Fela yang mengeliat-liat menahan berat tubuh Joe yang menindihnya.

“Seratus enam puluh enam…… seratus enam puluh tujuh…..seratus enam puluh delapan…..ayo Joe taklukan dia….ha…ha…ha…” Edi menyemangati yang langsung diikuti oleh para berandal yang lain.

“Seratus tujuh puluh tiga….seratus tujuh puluh empat…seratus tujuh puluh lima….” Para berandal yang lain ikutan menyemangati Joe.

Tubuh dan buah dada Fela berguncang-guncang seirama dengan hentakan genjotan Joe yang makin liar. Vaginanya terasa terbakar oleh gesekan penis Joe yang buas.

“Aaaaaaahhhh…..aaaaaa….aaaaaahh…..aahhhh…. ..ooooohhh” Fela melolong menahan sakit

“Ayo…….ayo….seratus delapan puluh delapan…..seratus delapan puluh sembilan….seratus sembilan puluh….ha…ha…ha…” Edi memberi semangat.

“Uuuuaah….uuuuuh….uuughh…tubuhmu nikmat sekali!” Joe mengejek Fela yang mengigit bibirnya menahan sakit. Pinggulnya maju mundur diantara selangkangan cewek itu. Jack dengan gemas mengigit puting buah dada Fela, sementara tangannya yang satu meremas- remas buah dada sebelah kanan.

“Aaaaahh……uuuughhh…..uuughh…uuukkkh….ooo uuuughh…” rintih Fela, sementara gerakan Joe mulai pelan, tapi mantap.

“Seratus sembilan puluh enam…..seratus sembilan puluh tujuh….” Semua berandal menyemangati Joe. Batang penisnya keluar masuk dengan barbar.

“”I’M COMING, BABY!” lengkuh Joe.

“OH GOD! NO, PLEASE ! NOOOOO!! NOO! DON’T COME INSIDE ME!!! NOOO, PLEASE!!!!…..AAAKKKHHHH!” kepala Fela terjengkang keatas, sementara terdengar suara lolong kesakitan ketika batang penis itu menghujam dalam-dalam divaginanya.

Dengan satu hentakan kuat Joe mencapai klimax, penisnya menyemburkan sperma dalam lorong kemaluan Fela.

“Uuuuuugggh…..ha…ha…ha….bagaimana?” ejek Joe sambil mencabut penisnya dengan perkasa.

“kau akan digilir sampai pagi!!…..ha…ha…ha…NEXT!!!” seru salah satu berandal.

Sementara itu kilat diluar menyambar-yambar, waktu itu pukul 22:25. Fela hanya bisa terisak-isak, Emilo maju sambil menyeringai. Tanpa perlawanan yang berarti, Emilo sudah berada di antara selangkangan cewek itu.

“Ha…ha…ha…IS MY TIME TO RIDE, BABY I’M GONNA TAKE MY TIME AND FUCK YOU NICE AND SLOW. LET’S SEE HOW LONG I CAN KEEP MY DICK HARD IN THIS WONDERFULLY TIGHT CUNT OF YOURS. SEE HOW LONG I CAN KEEP YOU MOANS…..!” ejek Emilo, sementara batang penisnya dengan mudah masuk ke vagina Fela.

“Cerita sex” Emilo memulai gerakannya, pinggulnya bergerak memutar, memastikan penisnya masuk penuh, lalu bergerak maju mundur perlahan tapi dalam. Pinggulnya berayun-ayun pelan dan mantap, diantara kedua paha Fela yang terbuka lebar, sambil meremas-remas buah dadanya.

Kadang jari-jari tangan Emilo melintir-lintir puting susu cewek itu, tubuh Fela hanya bisa mengeliat-liat, sementara dari bibirnya yang terbuka terdengar suara erangan dan desah.

Penis itu beraksi di vaginanya, pinggulnya diangkat ke antara pinggang Emilo yang maju mundur. Jack meninggalkan kerumunan menuju kulkas diruang makan. Joe duduk disofa, sambil melihat teman- temannya beraksi diatas tubuh Fela.

Billie masih dengan erat memegangi tangan kanan dan kiri Fela, juga Edi yang memegangi kedua kaki Fela. Suara desah erangan cewek itu bagai musik merdu ditelinga mereka.

Tubuh Fela basah kuyup karena keringat, sementara Emilo melengkuh-lengkuh nikmat.

“Ooooooooohhhhhh…….uuuuuuhhhhh…..uuuhhhh…. .uuhhh…..

ha…ha…ha….” suara Emilo, penisnya yang panjang tanpa ampun terus mengenjot kemaluan Fela. Buah dadanya dijadikan bual-bualan oleh Emilo.

Giginya mengigiti putingnya dengan gemas, membuat Fela menjerit kesakitan. Terlihat bercak-bercak merah bekas cupangan disekitar leher dan dada ditubuh Fela.

“Aaaahhh…..aaaaoooohhh….ooooohhhhhh…ooooohhh h…..” desah Fela merasakan penis Emilo menusuk keluar masuk divaginanya. Sudah sekitar lima belas menit Emilo beraksi, tubuh Fela berguncang- guncang seirama ayunan pinggul Emilo.

Pukul 23.10. Kilat dan guntur bersahutan diluar, membuat jalanan bertambah sepi.

“Hah…hah….hah……uuuggghhh…”lengkuh Emilo, sekarang ayunannya tidak perlahan seperti pertama, tetapi berirama cepat dan dalam. Vagina Fela terasa perih terbakar oleh gesekan penis Emilo.

“Ha….ha…ha….. tunggu punyaku manis, YOU WILL LOVE IT!” seru Edi sambil mengolesi penisnya sendiri dengan selei sehingga kepala penis itu terlihat gilap dan lebih besar dari yang sebelumnya.

“Uuuuuggghhhh…….uuuuuggghh…… uuuugggghhhh……”desah Fela pendek seirama keluar masuk penis Emilo di kemaluannya.Cerita Sex Terbaru

Edi meremas-remas penisnya sendiri, sambil memandangi setiap lekuk tubuh Fela.

“Ha…ha…ha….Ed, kau sudah tak sabar ya?……” tanya Billie sambil matanya terkagum melihat penis Edi yang makin besar, sehingga kepala penis itu seperti jamur.

“Oooooohhhhhh….uuugggghhh…..oooohh……

oooohh……..HERE I CAMEEE……!!!!” jerit klimax Emilo, penisnya menghujam dalam-dalam sambil menyemprotkan cairan putih.

“Aaaaaaakkkkkhhhhhhh……oooohhh……” pekik Fela diantara lengkuhan nikmat Emilo.

Emilo mencium kening Fela yang terlentang terengah-engah diatas meja.

“FUCK YOU BABE!…..ha…ha..ha….” ejek Emilo sambil mencabut penisnya.

Posisinya segera digantikan oleh Edi. Kepala penis yang besar itu digesek-gesekkan di antara paha Fela. Edi memandangi tubuh Fela yang sintal dan mulus basah oleh keringat.

“LET’S GO TO HEAVEN, manis…ha…ha…ha….” Bersamaan dengan kata itu Edi menciumi buah dada Fela, sementara tangannya mengesek-gesekkan penisnya di bibir kemaluan cewek itu.

Teriakan Fela tertelan badai yang ganas, pukul 23.45. Fela, meronta-ronta tubuhnya membusur digumuli Edi yang penuh napsu, sementara para berandal yang lain tertawa terbahak-bahak.

Tangan Fela yang dipegangi oleh Billie,membuatnya tak bisa melawan, sehingga dengan leluasa Edi menciumi tubuhnya.

Dari leher, lidah Edi terus menelusur turun ke buah dadanya, disedotnya kuat-kuat buah dada cewek itu, membuatnya mengerang kesakitan, lidahnya menjilati dengan lahap cairan yang keluar dari puting susu Fela.

Tiba-tiba dengan hentakan yang kuat penis Edi menerobos masuk kemaluan cewek itu.

“Aaaaakkkkkkkhhhhh…….”Diana berteriak kesakitan. Penis itu terus berusaha masuk penuh, Fela bisa merasakan kepala penis yang besar itu berusaha masuk lebih dalam di vaginanya.

“Uuuuugggghhhhh…..sempit sekali….uuuuaahh…

hhhaaaa….”seru Edi sambil terus mendorong masuk penisnya.

“Ayo…..Ed,……ha….ha…ha….masukkan semuanya….biar mampus dia!” teriak Joe menyemangati Edi.

Sekarang kepala penis itu sudah masuk, Edi diam sebentar merasakan otot vagina Fela yang berusaha menyesuaikan diri dengan penisnya. Dinding vagina Fela serasa meremas-remas penisnya, membuatnya lebih tegang.

“Ha….ha…ha….kulumat kau, manis!” bisik Edi sambil mulai menggenjotkan penisnya dengan barbar. Joe menciumi leher Fela, Jack meremas-remas buah dadanya.

Emilo meratakan olesan selai, sedangkan tangan Edi mementang pahanya agar lebih leluasa penisnya bisa maju mundur diliang kemaluan Fela.

“Aaaahhhh……aaahhhhhh…..aaaggghhhh…

aaahhhhh…” lolongan desah Fela digarap ramai-ramai. Suara desah dan erangan Fela terdengar bagai musik merdu ditelinga para berandal. Tanpa menghiraukan Fela yang sudah kelelahan, mereka terus berpesta menikmati tubuh cewek itu.

Bagai menyantap hidangan lezat, mereka melahap dan menjilati tubuh Fela yang basah, mengkilat karena olesan selai dan keringat. Penis Edi menerobos keluar masuk dengan cepat, sementara disetiap hentakan tubuhnya terdengar erangan Fela menghiba kesakitan.

Jack yang meremas-remas buah dadanya sekarang mulai menjilatinya penuh napsu, sedangkan putingnya disedoti agar keluar cairan seperti susu, Joe terus menciumi leher Fela yang jenjang.
“Uuugggh…….uuuuggghhh……..aauughh…..

uuugghhh….uuuuggghhh….” rintih Fela, sudah sekitar lima belas menit Edi berpacu dengan birahi, peluh membasahi tubuhnya. Edi melengkuh-lengkuh penuh napsu, menikmati setiap inci hujaman penisnya dilorong kemaluan Fela.

“Haaah…..haaah….uuuggh…..bagaimana manis, asik bukan…..kau akan digilir sampai pagi…ha…ha…

ha….Haah….haaah….” seru Edi sementara pinggulnya bergerak seperti memompa diantara kedua paha Fela. Buah dada cewek itu memerah diremas-remas dengan kasar oleh para berandal. Tubuh Fela berguncang-guncang dengan ganas seirama ayunan Edi.

“He…he…he…..buah dadamu lezat sekali, ya…..kau akan membayarnya dengan tubuhmu sayang!” ejek Jack sambil menjilatkan lidahnya keudara sementara tangannya meremas-remas buah dada cewek itu dengan napsu.

Fela hanya bisa terisak-isak sambil menahan sakit disekujur tubuhnya yang basah kuyup karena keringat dan selai. Penis Edi makin ganas menggenjot cewek itu.

“Aaaauuh…..aaagggh……uuuuugggghhhh…

uuuughhhhh….” pikik desah Fela. Vaginanya terasa panas dan perih oleh gesekan penis Edi yang barbar.

Badai masih ganas, didekat lantai meja makan, terlihat BH dan celana dalam Fela berserakan sementara diatas meja Fela diperkosa dengan ganas oleh lima berandal yang kekar, tubuhnya dipentang dan dijilati penuh napsu.

Buah dadanya dicengkram dan diremas-remas, lehernya diciumi, puting dan pusarnya dijilati, sementara Edi melengkuh-lengkuh nikmat, cewek itu hanya bisa merintih dan mendesah karena penis besar dan hitam beraksi menghentak-hentak barbar keluar masuk diantara selangkangannya.

Waktu menunjukkan 24:16 Edi sudah hampir mencapai klimax, irama ayunan pinggulnya makin cepat tanpa perduli Fela yang terengah-engah kelelahan, Jack menggigit puting buah dadanya, membuat Fela mengerang kesakitan.

“aakkkh….aaahh…ooooohhhh…” rintih Fela diantara lengkuh nikmat Edi.

“Huuuh…uuuhhh…..uuuuhhh…..uhhhh….

HUUAAAHHHH…..” jerit Edi mencapai klimax, dengan satu hujaman yang kuat, penisnya masuk hilang tertelan dilorong vagina Fela.

“Aaaaakkkkhhhh….” jerit Fela tertahan, tubuh cewek itu mengeliat kejang, lalu lunglai, pingsan kelelahan, sementara penis itu menyemburkan banyak sprema dalam vaginanya. Peluh menetes dari tubuh Edi yang masih menindih cewek itu.

“Ha…ha…ha….tubuhmu sungguh menggairahkan sekali…” Raut wajahnya terlihat puas, beberapa saat kemudian Edi mencabut penisnya, sambil mencium leher Fela yang masih pingsan. Jack siap-siap maju mengambil posisi.

“Biarkan dia istirahat dulu, nggak enak kalau nggak ada perlawanan” Cegah Joe.

“Kita beri dia obat perangsang saja!” usul Billie sambil tersenyum penuh napsu.

“Jangan, kita simpan itu untuk yang terakhir” Joe duduk disofa.

Beberapa menit kemudian, sekitar pukul 24:40, Fela yang baru saja siuman dibopong ramai-ramai menuju kamarnya, disana cewek itu dilempar ke ranjang dan langsung diterkam oleh para berandal yang sekarang semuanya sudah telanjang bulat.

Cewek itu berusaha berontak melarikan diri, tetapi dengan cekatan para berandal itu menerentangkan tubuh Fela.

Cewek itu berteriak ketakutan ketika para berandal dengan buas menggumuli tubuhnya.

“Aaaahhhh…..aampun…..aaaahhhh….”hiba Fela, sementara Edi dengan kasar mulai meremas-remas buah dada kanannya. Joe berusaha mencium bibirnya yang merah merekah. Emilo menjilati dan menyedoti puting sebelah kiri.

“Aaaaduuuhh…aaaaawww…aaaahhh…..ja…ja….ngan…”teriakan Fela tak digubris.

Jack maju mengambil posisi diantara kedua kakinya, tersenyum sinis sambil membungkuk menciumi leher cewek itu. Fela mengeliat-liat tak berdaya. Lidah Jack menelusur turun dari lehernya menuju perutnya Fela.

“Aaaaaahhh…..le…paskan…..aaaahhh” jerit Fela ditengah kerubutan berandal. Jack mulai menjilati daerah pusar Fela.

“Manis…tadi kulihat kau suka disco! bagaimana kalau sambil diputarkan lagu…hmmm?…
disco…rock…atau metal?….OK metal saja!”

Billie mengejek Fela. Beberapa saat kemudian terdengar lagu metal, membuat para berandal itu lebih bersemangat menikmati setiap lekuk tubuh Fela.

“Ha…ha…ha…manis, kami masih belum puas!” ejek Jack. Billie membaca surat yang ditemukannya dimeja rias pinggir ranjang.

Gumam Billie sambil melihat Fela yang mendesah-desah tak berdaya dijilati dan diciumi teman-temannya. Beberapa saat kemudian Billie naik keatas ranjang, berbaring disamping cewek itu.

“Nah Fela sayang, ARE YOU READY TO LOSE YOUR VIRGINITY IN ANOTHER HOLE? kau benar-benar beruntung manis! kau pasti puas!” kata Billie sambil menjilat muka cewek itu yang menangis ketakutan.

Billie merangkul tubuhnya dari samping dan digulingkan menghadapkan keatas terlentang sehingga posisinya sekarang dibawah Fela.

“Hai….sayang pestanya dilanjutkan. Manis kau pikir tadi sudah yang paling sakit, tunggu yang ini kau akan rasain sakit yang sebenernya!” kata Emilo sambil menerkam gemas buah dadanya.

“Dan sekarang kau dapat kehormatan manis BECAUSE I’LL TAKE YOUR ASS VIRGINITY!!” mata Fela terbelalak ketakutan.

“Oooohhh….jang…aan…PLEASE!!!!” hiba Fela disela isak tangisnya.Cerita Sex Terbaru

“Dianay kau akan merasakan sesuatu yang belum pernah kau bayangkan sebelumnya sayang!” ejek Billie.

Cewek itu berusaha berontak sekuat tenaga, tapi kerubutan dan remasan dibuah dadanya membuatnya tak bisa berkutik.

Fela didudukkan tepat diatas tubuh Billie, berandal itu mengarahkan penisnya yang tegak di lobang anus cewek itu dan segera dihujamkan dalam anus Fela tanpa pelumas sehingga membuatnya menjerit kesakitan.

“AAAAKKKKKKKHHHHHH!!!!” lolong Fela, sementara penis Billie (10 inci) masuk penuh dalam anusnya, sekarang cewek itu dipaksa tidur terlentang. Jack diatas menindihnya sementara Fela meronta-ronta kesakitan, anusnya terasa sakit oleh batang penis Billie yang berada dibawahnya.

Jack yang sudah puas menjilati perut Fela, sekarang mementang kedua paha Fela, mengarahkan penisnya (8 inci) ke lorong vagina cewek itu.

Apa daya tenaga seorang cewek yang dikeroyok lima lelaki kekar, dengan mudah masing-masing tangan Fela diikat dengan tali BH dijeruji pilar ranjangnya agar tidak bisa berontak.

Jack segera memasukkan penisnya ke vagina Fela yang masih meronta-ronta, sambil tertawa terbahak-bahak.

“Ha….ha…ha…. sayang sekarang kau rasakan ini!” sambil berkata seperti itu, Jack dan Billie mulai menggoyangkan pinggul mereka.

Penis Billie bergerak naik-turun dianus sedangkan penis Jack menyodok keluar masuk seirama nada metal yang makin bersemangat. Teriakan cewek itu tertelan oleh bunyi halilintar yang keras. Usaha Fela untuk berontak membuat ikatan ditangannya makin erat dan menyakitkan.

Tubuh Fela meronta-ronta kesakitan, tanpa disadarinya gerakannya itu makin membuat Jack dan Billie yang memperkosanya makin terangsang.

Tubuhnya mulai menggelinjang kesana kemari, pinggulnya bergerak-gerak ke kanan, kiri, memutar, sementara Billie yang dibawah mempertahankan kecepatan ritme keluar masuk batang penisnya dianus Fela. Suara kecipak akibat gesekan kemaluan mereka berdua semakin terdengar.

Sodokan batang penis Billie dianus Fela membuat tubuh cewek itu meliuk-liuk tak beraturan dan semakin lama semakin bergerak naik seolah menantang kejantanan Jack.

“Ha…ha…ha….Dianay kau suka ya? Nih akan kumasukkan lebih dalam lagi! HAAAHHHH!!!!” teriak Jack sambil bertumpu pada remasan tangannya dibuah dada cewek itu ia menyodokkan penisnya lebih dalam ke vagina Fela.

Baca Juga Cerita Sex Kades Kena Karma

“Oooooohhhh……aaahhh….aaahhhh…aahh…

ampun…amp..aaaaahhh…aaahh!!!!” erang Fela kesakitan. Sementara kedua penis berandal itu mengkoyak-koyak vagina dan anusnya, begitu penuh nafsu, ganas dan liar.

Melihat pemandangan itu dan terbakar oleh api birahi, para berandal lainnya sambil tertawa terbahak-bahak melihat ketidak berdayaan Fela, mereka meremas-remas penis mereka sendiri.

“Ohhh….ha…ha…ha….bagaimana sayang, bagaimana rasanya….puas nggak? tenang pestanya masih lama….tunggu giliran kita…ha…ha…ha..” seru para berandal lainnya.

Beberapa menit saja penis mereka sudah tegak tegang siap beraksi kembali. Ranjang berderit-derit seirama musik metal dan gerakan mereka yang barbar, Fela ditindih ditengah-tengah mereka yang menghentak-hentak berpacu dalam birahi.

Gerakan Billie bagaikan dongkrak memaksa tubuh Fela mengelinjang keatas mengundang penis Jack masuk ke lorong vaginanya, sedangkan gerakan Jack yang seperti memompa dari atas menekan kebawah sehingga penis Billie masuk penuh, begitu seterusnya, membuat cewek itu terengah-engah menahan rasa sakit di anus dan vaginanya sekaligus. Billie menciumi leher, tengkuk, telinganya penuh napsu.

“Uuuggh…uuggh…uuuughhh….” rintih Fela seirama ayunan kedua penis itu. Cewek itu bisa merasakan seakan-akan kedua penis itu saling bertemu dan bergesekan didalam perutnya, hanya berbeda lorong saja.

Jack dan Billie melengkuh-lengkuh nikmat. Buah dadanya diremas-remas dengan kasar sekali oleh Jack. Fela merasakan kesakitan, tapi remasan dibuah dadanya membuatnya tetap tersadar. Para berandal yang lainnya bersorak-sorak menyemangati keduanya melahap tubuh Fela.

Penis-penis mereka digesek-gesekkan di tubuh cewek itu. Waktu menunjukkan Pukul 01:20 sementara pesta perkosaan itu makin brutal terbawa napsu birahi para berandal.

Badai diluar makin ganas dan guntur sesekali menggelegar menelan teriakan Fela. Joe menemukan lipstik dimeja rias dan dioleskan dengan paksa dibibir Fela.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Sahabat Baik

Cerita Sex Terbaru | Aku punya teman baik namanya Andi. Andi adalah sahabat baikku sejak kecil. Kebetulan rumah kami berdekatan.
Sejak kecil kami selalu main bersama, sekolah di sekolah yang sama dan kadang kala beli baju yang sama pula. Orangtuaku dan orangtuanya sudah kenal baik sejak pindah di komplek perumahanku sekitar tahun 80-an. Sebenarnya aku ada sedikit perasaan sih sama Andi. Tapi kok rasanya dia hanya menganggapku saudara. Jadi kusimpan baik-baik saja perasaanku.

Cerita Sex Terbaru Sahabat Baik
Aku punya pengalaman unik bersama Andi, mengenai orgasme, namun tidak sampai kehilangan keperawananku. Suka atau tidak ternyata itu bikin aku ketagihan. Aku selalu menginginkan orgasme. Kadang aku mencoba masturbasi, namun tidak pernah berhasil. Aku tidak dapat masturbasi. Aku butuh bantuan seorang lelaki untuk memuaskan birahiku. Biasanya kalau aku sedang ingin, aku selalu menelpon Andi dan minta dia segera datang ke rumahku. Andi selalu memuaskanku.
Kadang kami melakukan di kamar mandi, kamarku dan kadang juga di dapur atau di taman belakang. Hari Selasa, Rabu dan Jum’at, Mamaku selalu pergi untuk melakukan kegiatannya. Pulangnya baru sore hari. Kalau Papaku ngantor dari pagi sampai sore. Sedang kakak perempuanku kuliah di luar negeri. Pada ketiga hari itu aku selalu memanggil Andi ke rumah. Kadang semua pembantuku kuberi uang dan kusuruh jalan-jalan ke supermarket. Dan kami berdua akan telanjang bulat di rumah. Pokoknya seperti pengantin baru.
Tapi itu hanya pada awalnya. Kemudian Andi mulai terganggu dan membatasi diri untuk tidak melakukan lagi bersamaku. Alasannya terlalu berbahaya dan perasaan bersalah. Takut kalau kami terjerumus dan kehilangan keperawananku. Andi menyarankan agar aku mulai mengurangi frekuensi petting dan kalau bisa berhenti total. Aku jadi bingung sama Andi. Dia yang mengajariku orgasme, sekarang malah tidak mau bertanggung jawab. Aku jadi kesal dengannya. Aku tidak tahu apakah libidoku yang terlalu besar atau dia yang kelewat sering onani hingga dapat menahan nafsu.
Andi benar-benar berniat berhenti. Dia mulai mengajakku rutin fitness dan kumpul-kumpul bersama teman-teman. Memang kuakui, sejak aku punya jadwal petting sama Andi, aku jadi jarang fitness dan kumpul bareng teman-teman sepermaianan. Aku jadi sibuk berdua dengan Andi.
Dengan aktif kembali ke kegiatanku semula, aku dapat menahan nafsuku. Seharian di fitness center membuat badanku lelah dan tidak berpikiran untuk orgasme. Apalagi teman-teman mulai menyiapkan pesta lagi menyambut paskah. Aku ikut sibuk membantu ‘panitia’ persiapan sehingga jarang berduaan dengan Andi.
Namun dengan berkurangnya frekuensi orgasmeku, aku jadi punya kebiasaan aneh. Aku sendiri sering heran dengan diriku sendiri. Aku merasa puas dan senang kalau ada teman pria yang melihatku dengan pandangan kagum dan berhasrat. Maka aku sering menggunakan pakaian yang seksi. Kadang aku menggunakan pakaian berleher rendah, sehingga kalau aku menunduk, orang di depanku dapat melihat BH dan bagian depan tubuhku. Aku paling sering melakukan itu pada David. Karena David orangnya sangat lugu dan tidak berani pada wanita. Wajahnya selalu merah kalau aku, Rosa dan Dewi menggodanya habis-habisan.
Kadang aku menggunakan rok mini dan kaos ketat, sehingga teman-temanku mencuri-curi pandang padaku. Tapi aku memamerkan tubuhku hanya pada teman-temanku saja. Aku tidak pernah menggunakan pakaian seperti itu di tempat umum. Paling kalau kami kumpul-kumpul ke rumah teman.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Hal yang paling mengasyikkan dan mendebarkan yaitu kalau aku tidak mengenakan celana dalam di balik rokku. Aku beberapa kali melakukan di sekolah dan waktu kumpul-kumpul di rumah teman.
Suatu hari aku merasa libidoku meningkat. Aku bingung bagaimana memuaskan diri. Jam menunjukkan pukul 11.45. Di sekolahku, seluruh anak kelas 2 masuk siang. Jadi tidak mungkin untuk menelpon Andi. Kemudian timbul ide untuk tidak menggunakan celana dalam. Segera kulepas celana dalamku dan kumasukkan ke dalam tas. Aku merasa tegang waktu melakukannya. Aku berpikir betapa asyiknya berada di tengah orang-orang tanpa menggunakan celana dalam namun mereka tidak menyadarinya. Aku tertawa dalam hati.
Aku segera berpamitan dengan Mamaku dan menuju ke depan garasi. Supirku sudah menunggu di balik kemudi. Aku duduk tepat di belakang bangkunya.
“Siang non.” sapanya.
Aku membalasnya dan kami berbincang-bincang singkat. Dalam hatiku aku bertanya-tanya, apakah supirku tahu kalau aku tidak pakai celana dalam. Di perjalanan aku mulai menyingkap rokku pelan-pelan. Dengan tegang kulihat arah kaca spion. Kulihat arahnya tepat ke kaca belakang. Berarti ok.
Aku melebarkan kakiku. Kulihat reaksinya. Di diam saja. Kusingkap rokku sampai ke atas. Kemaluanku menyembul dari balik rokku. Cepat-cepat kututup rokku dengan tegang. Aku melihat belakang kepala supirku dengan cermat. Apakah dia kelihatan ya? Tapi setelah menunggu sekian detik ternyata tidak ada respon. Aku mengulanginya lagi. Kali ini langsung kugulung ke atas. Wajahku kubuat setenang mungkin. Kemaluanku terpampang jelas. Aku mulai menikmatinya.
Aku melihat ke samping kiri kanan mobil, ke arah kendaraan lain yang lewat. Aku tidak perlu khawatir karena kaca mobilku dilapisi kaca film yang tidak dapat kelihatan dari luar.
Aku seakan-akan berkata kepada orang-orang di luar, “Inilah pameran vagina paling vulgar abad ini.”
Hihihi. Aku geli sendiri membayangkan kegilaanku.
Aku mulai mengajak ngobrol supirku. Aku bertanya tentang anaknya yang mulai masuk sekolah. Aku membayangkan bagaimana kalau dia tahu ada seorang gadis memamerkan kemaluannya tepat di belakangnya. Aku jadi semakin terangsang. Kemaluanku berdenyut-denyut. Apalagi AC mobil yang dingin semakin menambah gairahku. Kuelus-elus perlahan rambut kemaluanku. Geli sekali. Aku menahan kegelianku agar raut wajahku tidak terlihat dari kaca spion.
Tidak terasa sudah mendekati sekolah. Terpaksa kuhentikan ‘kegiatanku’ dan kurapikan rokku. Setelah mengucapkan terima kasih pada supirku, aku turun dan menuju gerbang sekolahku. Kudekap map tempat tugasku di dadaku. Perasaan tegang dan gairah yang menggebu-gebu semakin menjadi-jadi. Tidak pernah terbayangkan kalau aku, Cindy, cewek yang selalu tampil anggun dan modis ini, berani tidak menggunakan celana dalam di sekolah.
Aku melewati tatapan mata serombongan anak kelas 3 yang sedang menunggu jam praktikum. Aku termasuk cewek yang ngetop di angkatanku, jadi sebenarnya hal itu biasa terjadi. Tapi karena aku sedang dalam keadaan tegang, tatapan mereka serasa menelanjangiku. Aku merasa seperti mereka memandangi daerah kemaluanku. Aku jadi penasaran apakah kelihatan kalau aku tidak bercelana dalam? Apakah belahan pantatku tercetak di rokku? Aku segera mempercepat langkahku. Dan berpikir untuk menghentikan ini semua.
Di kelas perasaanku jadi lebih enak. Aku membatalkan niatku untuk memakai celana dalamku. Kali ini aku mengajak Dewi duduk di bangku paling depan pojok. Aku duduk merapat di dinding kelas. Rosa sahabat baikku yang sedang bercanda dengan Samuel heran melihatku duduk di bangku yang tidak biasanya.
Dia menghampiriku dan menanyaiku. Aku hanya bilang kalau aku lagi suntuk dan mau melamun saja di kelas. Kalau duduk di belakang sering jadi incaran guru-guru dengan pertanyaan. Rossa mengangguk angguk dan mengajak Renny duduk di belakangku dan Dewi. Kali ini aku lebih memilih duduk dengan Dewi karena Dewi lebih tenang dan memperhatikan pelajaran dengan serius. Kalau duduk dengan Rossa yang sering mengajak ngobrol bisa barabe.
Ketika bel tanda pelajaran berbunyi dan guru masuk, perasaan gairahku kembali mengganggu. Aku mulai membuka-buka kedua kakiku. Kemudian doa mulai. Doa dipimpin dari kantor guru dan disalurkan lewat pengeras suara di masing-masing kelas. Anak-anak yang lain menundukkan kepala. Entah berdoa sungguh atau tidur sejenak. Aku segera menundukkan kepalaku dalam-dalam. Tangan kiriku kumasukkan ke rokku dan kupermainkan kemaluanku. Aku merasa asyik dan nikmat.
“Aaahh..” aku mendesah perlahan.Cerita Sex Terbaru
Jari tengahku kuusapkan ke klitorisku. Sebab inilah titik paling nikmat dari seluruh kemaluanku. Aku memainkan klitorisku pelan-pelan. Memutar dan naik turun.
Tidak terasa waktu doa yang dipimpin guru fisikaku selesai. Aku segera menghentikan perbuatanku. Kulihat guru sejarahku mulai pelajaran pertama. Dia berjalan di depan kelas mondar mandir sambil mencoret-coret di papan tulis. Tiap kali dia menulis di depanku aku membuka kakiku lebar-lebar. Kalau dia membalikkan badannya aku menutup kakiku lagi. Aku merasakan diriku benar-benar berani melakukan perbuatan ini. Aku jadi semakin panas dan menggelora. Tiap kali aku hampir terlambat merapatkan kaki kalau guruku membalikkan badan membuat hatiku berdebar-debar aneh.
Saat istirahat, aku berkumpul bersama teman-teman di kantin soto kebanggaan sekolahku yang terkenal. Kami berkumpul dan ‘ngrumpi’ bersama. Aku berdebar-debar memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi kalau mereka tahu aku tidak pakai celana dalam. Kadang aku melebarkan sedikit kakiku di hadapan teman-teman lakiku. Namun mereka tidak mungkin melihat karena kami duduk berdekatan. Sekali waktu secara perlahan aku menekan dan menggeser-geserkan kemaluanku di bangku warung. Asyiiik sekali. Sensasi ini membawa diriku serasa di awang-awang.
Saat pulang sekolah, aku merayu-rayu Andi untuk mengantarkan aku pulang. Soalnya aku ingin ke Mc. D. Andi menyetujuinya. Pelajaran terakhir Andi adalah olahraga. Kupikir betapa tidak enaknya olahraga malam-malam. Setelah Andi selesai ganti pakaian, dia menyuruhku menunggu sebentar. Dia mau ke ruang PMR dulu menemui anggotanya untuk memberikan lembaran jadwal kegiatan minggu depan. Andi adalah ketua PMR periode tahun ini.
Aku menunggu sekitar sepuluh menit kemudian. Setelah para anggota PMR pulang, aku masuk ke ruang mereka. Ruangan ini tidak luas. Bentuknya persegi panjang. Banyak lemari dan rak dengan barang yang melebihi muatan sehingga berceceran di mana mana. Ada meja panjang satu dengan tiga buah kursi kayu. Di samping kanan ada jendela besar dengan kaca agak gelap menghadap kebun milik laboratorium biology dan perpustakaan. Ruang ini bersebelahan dengan ruang kantin siswa.
Kulihat Andi mencari-cari sesuatu di salah satu rak.
“Cari apa?” tanyaku.
“Aku sedang mencari barang barangku yang sempat dipinjam buat kemping anak kelas satu.” katanya.
Dia menyebutkan barang-barang yang dimaksud. Aku berkata kalau aku mau membantu mencarikan di rak paling atas.
Tiba-tiba aku punya ide menarik. Aku naik ke meja dan minta Andi memegang mejanya. Aku segera naik. Andi menghampiriku. Sambil berdiri di samping kakiku dia memegang meja. Aku pura-pura mencari di rak paling atas. Kulihat Andi tidak melihat ke arahku. Aku segera mengajak ngomong. Andi mendongakkan kepalanya ke atas membalas omonganku. Pertama dia tidak melihat. Terus dia menggoda mau melihat celana dalamku. Andi memasukkan kepalanya ke dalam rokku. Aku pura pura menutup rokku dan menjerit perlahan. Namun sesungguhnya aku tertawa dalam hati.
Andi segera mengeluarkan kepalanya dengan terkejut.
“Kamu nggak pakai celana dalam?” tanyanya.
Aku tidak mau Andi tahu kalau aku punya keinginan yang agak aneh itu. Aku bilang kalau tadi habis pipis celana dalamku basah. Kan tidak baik pakai celana dalam basah. Bisa kena jamur.
Aku senang ketika Andi terpana dan mengatakan betapa beraninya aku tidak pakai celana dalam di sekolah. Bagaimana kalau ada yang melihat? Bagaimana kalau aku jatuh dan rokku tersingkap? Oops aku juga nggak berpikir sejauh itu. Tapi sudah terlanjur. Aku tidak akan mengulanginya lagi, pikirku. Aku hanya berharap Andi mau memuaskanku sehingga gairahku tidak menyiksa seperti ini.
Tidak disangka Andi tertarik juga. Dia melihat sekeliling yang sudah sepi, kemudian dia menutup pintu dan diganjal dengan pasak tenda. Lampu dimatikan, namun jendela dibiarkan terbuka. Sebab tidak ada tirainya. Namun tidak masalah karena di dalam lebih gelap daripada di luar. Andi memelukku perlahan dan mencium pipiku. Kemudian menciumi leherku terus sambil memasukkan tangannya ke dalam seragamku. Aku terenggah-enggah. Andi tidak pernah mencium mulutku. Takut kalau malah jatuh cinta padaku. Padahal aku ingin sekali berciuman mulut seperti di film-film romatis.
Sekilas kucium bau tubuhnya yang berkeringat. Bau khas pria. Tapi agak kecut karena habis olahraga. Andi mempermainkan payudaraku dengan kedua tangannya. Dia berdiri di belakangku dan tangannya masuk menerobos BH-ku. Aku merasa payudaraku diremas-remas dengan lembut. Putingku digosok-gosok dengan ujung jarinya.
“Uuuh.. enak Ndi..” kataku sambil memejamkan mata.
Andi menarik rok abu-abuku tinggi-tinggi dan menahan dengan tangannya. Kemudian dia memandangi kemaluanku. Aku merasa asyik kemaluanku dipandangi. Lalu dia mulai menjilati rambut di atasnya sampai basah kuyup. Tiba-tiba Andi menarikku mendekati jendela, menaikkan aku di kursi dengan pantat menghadap ke jendela. Aku masih bingung ketika Andi menyuruhku menundukkan badanku sambil berpegangan pada meja kayu di depanku.
Dalam posisi pantatku nungging menghadap ke luar, Andi menyingkap rokku dan sepertinya mempertontonkan kemaluanku dan pantatku keluar. Dengan dua tangannya Andi menyibak pantatku sehingga pantat dan kemaluanku terbuka lebar dan menempel di kaca jendela.
Kemudian seakan Andi tahu keinginanku, dia berkata,
“Selamat menonton pinggul indah Cindy yang padat berisi, mari menonton semua, gratis!”
Aku pura-pura meronta-ronta dan meyuruh Andi menghentikan perbuatannya. Tapi dia malah menjilati pantatku dan meremas-remas pantatku.
Meski aku tahu kalau tidak ada siapapun di luar, namun aku membayangkan banyak anak anak di sekolahku lalu lalang. Aku memejamkan mata sambil melamun dan membayangkan semua orang berhenti dan memandangi kemaluanku dari belakang. Tangan-tangan mereka mulai menjamah dan meremas pantat dan kemaluanku. Dan mulutnya berebut menciumi kemaluanku.
“Oooh” Rasa penasaran, hasrat, gairah yang kupendam dari siang rasanya tertumpah saat ini.
Aku menikmati Andi menjilati pantat dan kemaluanku. Rupanya Andi juga memendam hasrat yang sama. Bukan aku saja.
Kemudian posisiku dibalik. Sekarang aku menghadap jendela. Aku duduk di kursi dengan kaki terbuka lebar menghadap jendela. Kakiku ditekuk. Sehingga kemaluanku hampir menempel di jendela.
Andi dari belakang menggosok-gosokkan jarinya dan sesekali membuka bibir kemaluanku sambil berkata, “Inilah dia, vagina paling indah dan merangsang dari SMA ini, sentuh dan nikmatilah cairannya!”
Aku memejamkan mata dan membayangkan di depanku banyak orang melihat ke kaca. Aku membayangkan tangan Andi adalah tangan anak-anak SMA yang ingin menyentuh kemaluanku. Meremas, menggosok, mencubit, dan mengelus-elus bulu kemaluanku. Perasaanku melonjak-lonjak. Imajinasiku mengembang terus. Kemaluanku berdenyut-denyut. Andi meremas-remas payudaraku dengan tangan kirinya. Aku mulai kehilangan kontrol. Aku hampir menjerit.
Setelah puas mempertontonkan diriku di jendela, aku digendong dan ditidurkan di atas meja. Kakiku dibuka lebar dan mulai dijilati lagi. Lidahnya masuk keluar naik turun sambil tangan satunya memainkan klitorisku. Jempolnya memutar-mutar klitorisku dari atas. Aku melengkungkan badanku dan terhentak-hentak. Andi mulai memasukkan kemaluanku dalam mulutnya dan menyedotnya habis. “Uhhh..” ini yang aku tunggu. Cairan vaginaku serasa tersedot keluar semua. Mulutnya menyedot dan mengendor secara kontinyu. Kadang jarinya membuka lebar bibir kemaluanku dan dijilatinya bagian dalamnya. Enak sekali.
Andi tampaknya sudah tidak tahan. Dia mengeluarkan burungnya dan menggosok-gosokkan bagian belakang burungnya di antara bibir kemaluanku. Naik turun menggeser-geser klitorisku.
“Ahh..” aku menjerit pelan.
Ini pertama kalinya burungnya menyentuh kemaluanku. Basah, hangat dan menggelikan. Aku ikut menggerak-gerakkan pinggulku dengan liar. Andi terenggah-enggah dan mendengus-dengus. Persis seperti pemain BF yang pernah kutonton. Aku terus menikmati gerakan-gerakan dan sentuhan sentuhan permukaan burung dan kemaluanku sambil memejamkan mata.
Akhirnya aku orgasme. Otot-otot kemaluanku menegang, merapat, kakiku serasa tidak kuat menahan dorongan ini, aku berusaha menahan selama mungkin. Akhirnya sambil mencengkram pinggiran meja aku melepaskan tekanan ini.
“Uahhh..” rasanya lebih nikmat dari biasanya.Cerita Sex Terbaru
Padahal permainan ini berjalan lebih singkat. Mungkin tidak sampai sepuluh menit. Atau karena menahan hasrat dari siang aku jadi begini. Aku lemas sekali dan loyo. Bibir kemaluanku rasanya tambah tebal dan berdenyut-denyut. Pantatku mengejang dan merapat.
Andi tetap menggosokkan burungnya ke kemaluanku. Aku tergeli-geli. Aku menjauhkan burungnya dari kemaluanku saking gelinya. Bayangkan, sudah orgasme masih digosok-gosok. Tapi Andi tetap memegangi pinggulku dan menggosok-gosokkan burungnya. Saking gelinya, kakiku mendorong Andi. Dengan sisa tenaga yang kuhimpun aku berusaha duduk di kursi dan menyuruh Andi tidur di meja.
Dari posisi menyamping aku melihat burung yang tegak dan besar mengkilat terkena cahaya bulan. Aku mulai menggosok kepalanya. Kuberi ludah dan mulai kumasukkan ke mulutku. Kuhisap perlahan lahan, naik turun, sambil terkadang memutar ke kanan dan ke kiri. Lalu aku melihat bagian belakang kepala burung ada bagian seperti daging yang menyambungkan kulit dari kepala ke batang burungnya. Aku menjilati bagian itu dengan punggung lidahku secara perlahan dari bawah ke atas. Naik, naik lagi dan naik lagi. Andi gemetaran hebat. Konon ini adalah klitorisnya pria. Aku jadi bersemangat menjilati bagian itu sambil tanganku mengocok batang burungnya. Andi mengejan, pantatnya mengeras.
Kemudian Andi menyuruhku naik ke meja dengan posisi saling berbalik. Aku agak bingung pertama. Lalu aku mulai mengerti. Aku nungging dan perlahan lahan kuturunkan pinggulku pas di mulutnya Andi. Pertama pas di hidung. Hidungnya masuk di antara kemaluanku. Tapi Andi malah menggerak-gerakan hidungnya naik turun. Geli juga sih, tapi masih enakan kalau lidahnya. Tiba-tiba Andi membuka bibir kemaluanku dan memasukan lidahnya di antaranya. Kemudian digerakkan lidahnya keluar masuk. Aku tersentak karena kemaluanku masih geli. Namun lama-lama kegelian itu berubah menjadi kenikmatan. Aku sampai memejamkan mataku.
Aku baru ingat kalau masih mengerjai burungnya Andi. Aku meneruskan pekerjaanku. Kami dalam posisi terbalik. Asyik juga. Ini posisi baru yang nikmat. Kami dapat saling merangsang. Aku meneruskan permainan mulutku. Kuhisap naik turun terus menerus, kemudian kujilat dari atas sampai pangkal burung. Beberapa kali kujilati dan kukulum telurnya. Andi tidak diam saja. Merasa dia tidak dapat menahan lebih lama lagi, dia mempercepat ritme gerakannya. Kemaluanku disedot sekuat-kuatnya sambil lidahnya menyapu seluruh permukaan bibir kemaluanku. Aku tersentak keenakan. Namun Andi tidak membiarkan aku bernapas.
Dia segera mengeluarkan lidahnya dan dengan ujung lidahnya menjilati klitorisku. Berputar-putar dan naik turun.
“Aaahh” Aku merasa geli sekali. Aku menahan diri agar tidak teriak.
Sambil menahan geli yang tidak terkira, secara tidak sadar aku mengocok burung Andi dengan cepat pula. Andi bergetar-getar ditindih badanku. Ketika kakinya membuka, sambil mengocok burungnya, kepalaku masuk di antara kakinya dan kujilati bagian bawah telurnya. Gantian Andi yang hampir berteriak saking gelinya.
Andi tidak mau kalah. Dengan bantuan tangan, Andi meremas pantatku sehingga membuat pantat dan bibir kemaluanku menganga lebar. Andi menjilati kemaluanku lagi sambil jarinya memijat-mijat lubang anusku. Wow enak sekali jarinya memijat lubang anusku. Aku jadi sangat terangsang. Sambil mengulum burungnya, kugerak-gerakkan pinggulku ke depan dan ke belakang dengan liar mengikuti arah jilatan lidahnya. Jarinya terasa menusuk-nusuk anusku. Saking nikmatnya sampai aku orgasme yang kedua kalinya. Bibir kemaluanku dan lubang anusku rasanya berdenyut-denyut. Aku tidak pernah orgasme dua kali sebelumnya.
Tidak selemas yang pertama, aku masih dapat meneruskan kocokanku. Sampai akhirnya Andi bilang kalau sudah mau keluar, aku segera memasukkan burungnya ke mulutku. Aku merapatkan bibirku sekuatnya dan kugerakkan kepalaku naik turun agak cepat. Tanganku mengelus-elus telurnya dan kadang mengocok batang burungnya. Beberapa saat kemudian aku merasa spermanya menyemprot keras ke dalam mulutku dan tenggorokanku hingga hampir tertelan. Aku tetap tidak mengeluarkan burungnya dari mulutku. Aku terus menaik turunkan kepalaku selama spermanya tidak berhenti keluar. Tapi kuturunkan kecepatannya perlahan-lahan.

Baca Juga Cerita Seks Sepupuku

Banyak sekali spermanya. Mulutku sampai kepenuhan sehingga menetes lewat samping mulutku. Rasanya khas dan agak asin. Setelah spermanya habis, burungnya mulai melemas, aku menarik burungnya keluar. Andi tergeletak loyo. Aku bingung tidak dapat bicara. Sebab mulutku penuh. Aku bingung mau dibuang ke mana. Masak aku keluar ke kamar mandi dengan keadaan seperti ini. Andi tergeletak tidak bertenaga. Padahal aku sudah menggapai-gapai tangannya. Tapi dia tetap tidak bangun.
Karena aku bergerak-gerak, tidak sengaja spermanya tertelan sedikit. Oops. Aku menelan sperma. Rasa hangat melewati tenggorokanku. Karena kaget, spermanya malah tertelan semua. Kemudian dengan panik aku membangunkan Andi. Aku takut hamil. Andi juga ikut bingung.
“Lho. Kok bisa kamu telan Cin?”
Aku tidak sengaja jawabku. Andi kemudian memberitahu kalau sperma yang ditelan itu masuk ke pencernaan.
“Nggak Papa, cuma tambahan protein. Biar tambah sehat.”
Kemudian dia tertawa terbahak-bahak. Aku memukulnya sambil pura-pura marah.
Setelah merapikan diri, aku bingung bagaimana keluarnya. Tapi Andi berkata menerangkan bahwa anggota PMR sering pulang paling malam. Jadi sudah biasa. Setelah memberesi barang miliknya, kami keluar pelan-pelan dari ruang PMR, melihat kiri kanan dahulu, kemudian menyusuri kebun laboratorium biologi, melewati kantin dan menuju pintu keluar. Kulihat beberapa pegawai sekolah yang menginap sedang berkumpul di pos satpam menonton TV.
Di depan sekolah hanya tinggal mobil Andi. Dengan santai Andi pamit ke satpam dan para karyawan sambil menerangkan bahwa kami habis membereskan ruang PMR. Mereka hanya mengangguk dan bergurau sejenak dengan Andi. Aku jadi lega. Aku takut ada yang melihat perbuatan kami. Akhirnya kami berangkat ke Mc. D. di Plaza Surabaya sebelum pulang.
Akhirnya dapat kusimpulkan. Semakin aku menahan hasrat, semakin tinggi dorongan seksualku. Sehingga membuatku ingin melakukan tindakan-tindakan yang aneh-aneh dan nekat. Aku tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi kalau ada yang tahu kalau aku pernah tidak bercelana dalam di sekolah. Meskipun saat itu aku kapok mengulanginya, namun aku masih melakukannya beberapa kali lagi meskipun sensasinya tidak seheboh yang pertama.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Klien Suami

Cerita Sex Terbaru | Malam itu Dewi terlihat cantik dan sexy sekali, saat itu Dewi mengenakan gaun malam yang bisa membuat mata lelaki yang memandangnya menelan air liur dan terbangkit birahinya, gaun malam mini warna hitam dengan belahan yang menampakkan bulatan payudaranya serta bagian punggung yang terbuka lebar memperlihatkan kemulusan punggungnya, sementara tali gaunnya yang kecil terikat di tengkuknya.

Cerita Sex Terbaru Klien Suami
Warna hitam gaunnya sangat kontras dengan warna putih bersih kulitnya, kedua puting payudaranya tercetak samar-samar di gaun malamnya, nampaknya Dewi tidak mengenakan bh dibalik gaunnya itu, karena warna gaunnya yang hitam tonjolan kedua putingnya tidak terlalu kentara jika hanya sekilas memandang Dewi, gaun warna hitam yang Dewi kenakan tidak terlalu ketat membalut tubuh Dewi, memang Dewi memilih yang tidak terlalu ketat agar bisa leluasa bergerak, tetapi tetap memperlihatkan bentuk tubuh Dewi yang sexy.
Malam itu Dewi memang diajak oleh suaminya untuk makan malam, dan seperti yang suaminya jelaskan ditelpon tadi siang, suaminya akan mengadakan jamuan makan malam untuk clientnya, sebetulnya Dewi merasa malas untuk datang, karena ia pikir acara makan malam ini pasti membosankan, karena selama makan malam ia hanya akan mendengarkan obrolan soal bisnis saja, dan ia hanya akan jadi pajangan selama makan malam berlangsung, apalagi ia berpikir pasti teman bisnis suaminya ini seumuran dengan suaminya yang sudah kepala 5, Dewi sudah membayangkan acara itu bakalan betul-betul membosankan. Tapi suaminya memaksa ia untuk ikut alasannya suaminya sudah lama tidak mengajak makan malam karena kesibukannya.
Tepat jam 6 sore, mobil suaminya tiba dihalaman rumahnya, melihat itu Dewi keluar rumah dan mengunci pintunya, saat itu supir suaminya telah turun dari mobil dan membukakan pintu mobil dibagian penumpang, Dewipun bergegas naik kedalam mobil.
“Sore, Bu,” supirnya menyapa Dewi.
“Sore, Din, Bapak mana?,” jawab Dewi dilanjutkan dengan bertanya keberadaan suaminya.
“Tadi sudah saya antar duluan ke hotel xxx, lalu saya disuruh kesini untuk jemput ibu dan mengantar ibu ke tempat tadi,” jawab Udin menjelaskan.
“Oh, ya sudah, ayo jalan, Din,” kata Dewi.
Setengah jam kemudian Dewi tiba di hotel xxx, kemudian ia turun dan langsung menuju ke restoran yang telah disebutkan oleh suaminya tadi siang, saat ia melewati lobby semua mata lelaki yang berada di situ tidak berkedip memandangi Dewi, sesampainya di restoran seorang pelayan menyambutnya, kemudian Dewi menanyakan meja suaminya, pelayan ini kemudian mengantar Dewi ke meja suaminya.
“pak Erwin, ini Dewi istriku, dan Mah, ini pak Erwin clientku yang tadi siang kuceritakan,” kata suaminya setibanya Dewi di meja mereka.
“Malam, Bu,” Erwin menyapa Dewi, sambil menyorongkan tangannya untuk menjabat tangan Dewi.
“Malam, Pak,” jawab Dewi sambil menyambut tangan Erwin.
Kemudian dengan penuh sopan Erwin mempersilahkan Dewi untuk duduk, Dewi sedikit terkejut dengan client suaminya ini, tebakan dia jauh meleset, karena kalau dilihat dari wajahnya, umur dari client suaminya ini paling seumuran dia, wajahnya ganteng, tubuhnya atletis beda jauh dengan tubuh suaminya, genggaman tangannya hangat ia rasakan, tatapan matanya membuat jantungnya berdetak kencang.
Saat makan malam berlangsung Dewi sering mencuri pandang tanpa diketahui oleh suaminya, kadang-kadang tatapan matanya bentrok dengan mata Erwin yang kebetulan sedang menatap ke dia. Dewi merasakan jantungnya berdetak dengan kencang setiap mata mereka beradu, kedua pipinya merona merah entah karena tatapan Erwin atau karena pengaruh Wine yang mereka minum yang entah sudah berapa gelas yang mereka minum, wajah Dewi semakin Nampak mempesona dengan semburat merah yang menghiasi pipinya, Erwin sendiri semakin sering mencuri pandang melihat Dewi saat mendengarkan penjelasan soal kontrak bisnis dari suaminya.Cerita Sex Terbaru
Dewi melihat suaminya begitu antusias menjelaskan tentang kontrak bisnis itu dan nampaknya suaminya mendominasi pembicaraan ini, Dewi melihat wajah suaminya yang sudah memerah karena pengaruh alcohol, Dewi melihat Erwin kadang-kadang mengangguk tanda setuju lalu tersenyum.
“Jadi, bagaimana, pak Erwin?” tanya suaminya
“Apanya,”Erwin balik bertanya, ia agak sedikit kaget karena saat itu ia sedang memperhatikan Dewi.
“Soal, kontrak bisnis kita, Apa proposal yang saya berikan tadi siang sudah dipelajari?” tanya suaminya lagi.
“Oh, soal itu, sudah saya pelajari dan ada beberapa syarat tambahan yang ingin saya tambahkan dalam proposal itu,” jawab Erwin.
“Syarat apa saja, Pak?” kembali suaminya bertanya.
“Wah, saya lupa, tapi saya sudah kasih note kok di proposal bapak tadi,”Erwin menjawab.
“OK..OK..proposalnya pak Erwin bawa sekarang?” suaminya bertanya kembali.
“Hahaha…pak Hendro memang pebisnis tulen, kita kan lagi makan malam jadi saya tidak bawa,”Erwin menjelaskan.
“Hehehe…bukan begitu pak Erwin, alangkah bagusnya kalau kita bisa selesaikan malam ini, syarat-syarat tambahan pak
Erwin akan saya lihat, kalau tidak terlalu memberatkan pihak kami, saya akan langsung setujui, terus kita bisa tanda tangani pra-kontrak itu, baru besok kita buat kontrak kerjasamanya,” suaminya menjelaskan.
“Baik..baik.. saya ambil proposal dulu, pak Hendro dan ibu bisa tunggu saya disini,”Erin berkata sambil tersenyum.
“Oh, gak usah repot-repot, pak, bagaimana kalau kita ikut bapak saja, itu kalau bapak gak keberatan, soalnya begini pak, daripada bapak bolak-balik,lebih baik kami yang kekamar bapak, setelah selesai, kami langsung pulang dan pak Erwin bisa langsung istirahat,” Suaminya menimpali tawaran Erwin.
“Hhmmm…baiklah, tapi apa tidak lebih kalau bapak saja yang ikut dan ibu bisa menunggu disini, soalnya takut nanti orang berprasangka buruk tentang ibu” Erwin berkata kembali.
“Ah, bapak, tidak apa-apa, kan saya ini suaminya, jadi tidak akan ada yang berprasangka buruk soal dia, lagipula lebih kurang baik kalau dia sendirian duduk disini,” suaminya menjelaskan.
“Oh, iya pak Hendro betul juga,” Erwin mengangguk setuju setelah mendengar penjelasan suaminya.
Akhirnya mereka beranjak meninggalkan restoran itu menuju kekamar Erwin, ternyata Erwin tinggal di salah satu kamar yang mewah yang ada di hotel ini, kamarnya terdiri dari dua bagian, bagian pertama saat masuk terdapat Bar dipojok sebelah kanan pintu masuk, lalu ada sofa 321 dan meja kerja, sementara tempat tidurnya terletak dibagian yang satunya lagi, Dewi memperkirakan kamar mandi dan toiletnya ada di dalam kamar tidurnya, Erwin mempersilahkan Dewi dan suaminya duduk, sementara dia sendiri menuju meja kerja untuk mengambil proposal, Erwin menyerahkan proposal tersebut ketangan suaminya, suaminya langsung membaca kembali proposal tersebut yang telah banyak coretan-coretan dan tambahan-tambahan dari Erwin, nampak kepala suaminya manggut-manggut saat membaca proposal tersebut.
“OK…OK…pak Erwin, saya sudah baca kembali dan saya tidak keberatan dengan penambahan-penambahan dari bapak,”kata suaminya.
“Well…bagus kalau begitu saya senang jika bapak dan ibu menyetujui syarat tambahan dari saya, selanjutnya bapak tinggal paraf di setiap coretan-coretan saya dan tandatangani, lalu saya akan melakukan hal yang sama,” Erwin berkata sambil tersenyum penuh arti.
“Hahaha..bapak bisa aja, istri saya pasti setuju dengan syarat tambahan bapak, kan kontrak kerja ini akan menambah keuntungan untuk kedua perusahaan kita dan otomatis menambah keuntungan juga buat dia,”suaminya berkata menjelaskan, sementara Dewi sendiri hanya dapat tersenyum tanpa mengerti sedikitpun tentang hal ini.
“Ok, saya akan suruh pelayan untuk memfotocopy proposal ini, nanti aslinya saya simpan, pak Hendro bawa copyannya, jadi besok bapak bisa suruh orang bapak untuk buat proposal yang sudah direvisi ini, saya akan datang kekantor bapak besok untuk menanda tanganinya,”kata Erwin.
“Ok, pak,” jawab suaminya singkat.
Kemudian Erwin beranjak menuju kekamar tidurnya, Dewi mendengar sayup-sayup suara Erwin dari dalam kamar, nampaknya Erwin sedang menelpon pelayan untuk datang kekamarnya, Dewi sedikit heran kenapa Erwin menelpon dari dalam kamarnya, sementara dimeja kerja juga ada telpon.
Tak lama berselang Erwin keluar dari ruangan dan ia menjelaskan kepada suaminya untuk menunggu sebentar, karena ia sedang memanggil pelayan untuk memfotocopykan proposal yang sudah mereka tanda tangani. Sambil menunggu kedatangan pelayan, kami mengobrol ringan, Dewi melihat suaminya sudah agak mabok akibat pengaruh Wine yang mereka minum saat makan malam tadi.
Kira-kira lima belas menit kemudian bel pintu berbunyi, Erwin beranjak dari duduknya untuk membukakan pintu, Nampak oleh Dewi pelayan hotel berjumlah 2 orang masuk sambil membawa bucket (ember dari stainless steel), disetiap bucket itu terisi oleh botol, nampaknya waktu menyuruh pelayan datang itu Erwin sekalian memesan Champagne, pelayan itu meletakkan pesanan Erwin di meja Bar, kemudian Erwin menyerahkan proposal dan meminta mereka untuk memfotocopykannya.
“Pak Hen, bagaimana kalau kita merayakan kerjasama ini sambil minum Champagne,” tawar Erwin.
“OK, pak, hal ini memang wajib untuk dirayakan agar kerjasama kita semakin baik,”sambut suaminya semangat.
Dewi sedikit khawatir melihat keadaan suaminya, ia takut nanti suaminya mabok dan tertidur disini, tidak mungkin dia harus memapahnya kalau sampai hal itu terjadi, tapi dalam hatinya membatin biar kalau nanti suaminya tertidur dia akan meminta pelayan untuk memapahnya ke mobil, sementara pikirannya sedang memikirkan hal itu, Erwin sedang berjalan kearah mereka sambil membawa gelas berisi Champagne di kedua tangannya.
“Mari kita bersulang semoga kerjasama kita ini akan sukses, minumnya harus sekaligus habis, karena dengan itu menandakan bahwa tidak akan ada penundaan dalam hal kerja sama kita ini”kata Erwin setelah menyerahkan gelas kepada Dewi dan suaminya.
“Beres, pak, ‘Bottom Up’,” kata suaminya, Dewi sendiri hanya membalas dengan senyuman.
Mereka bertiga langsung menenggak habis minuman masing-masing, setelah habis Erwin mengambil gelas kosong itu dan kembali beranjak ke Bar untuk mengisi lagi gelas kosong tersebut.
“Satu kali lagi kita bersulang,” sahut Erwin setelah menyerahkan gelas yang sudah terisi oleh Champagne ke Dewi dan suaminya.
“OK, once more,”kata suaminya sambil terkekeh-kekeh, Dewi melihat keadaan suaminya dan ia tahu bahwa suaminya sudah semakin dipengaruhi oleh alcohol.
Mereka kembali menegak minuman itu kembali dalam satu tegukan gelas mereka kembali kosong, kemudian Erwin beranjak ke Bar untuk mengambil botol champagne, setelah itu ia kembali mengisi gelas-gelas mereka yang sudah kosong tadi, sekarang ini Erwin tidak mengajak untuk bersulang, Erwin dan Dewi meminum satu teguk saja dan menaruh gelas mereka di meja, sementara Hendro meminum Champagne tersebut sampai habis dengan sekali teguk saja, dan tanpa menunggu Erwin untuk mengisi kembali gelasnya yang sudah kosong, ia mengambil sendiri botol Champagne itu dan menuangkannya ke gelasnya yang sudah kosong, saat itu bel pintu kembali berbunyi, Erwin beranjak menuju kepintu dan membukanya, Nampak oleh Dewi salah satu pelayan yang tadi datang menyerahkan dokumen ke Erwin, sambil mengucapkan terimakasih Erwin menyelipkan tip ketangan pelayan tersebut, dan menutup pintu kamarnya.
Yang tidak disadari oleh Dewi dan suaminya adalah ketika Erwin menuangkan minuman yang pertama dan kedua, saat itu Erwin memberikan campuran kedalam minuman mereka, cairan itu berasal dari dua botol kecil yang berbeda. Nampaknya Erwin sudah merencakan hal ini saat dia menelpon dari dalam kamarnya, cairan yang dia masukkan kedalam gelas Dewi adalah cairan perangsang sementara yang dimasukkan kedalam gelas suaminya adalah cairan obat tidur.
“OK, pak terimakasih, akan saya suruh anakbuah saya untuk merevisi proposal sesuai dengan kesepakatan kita, sekarang kami pamit pulang dulu,”kata Hendro dengan mata hampir terpejam, saat ia menerima dokumen tersebut dari Erwin.
“OK, sampai ketemu besok dikantor bapak,” balas Erwin.
Dewi dan suaminya berdiri, kemudian melangkah menuju kepintu, tetapi baru sekitar enam langkah tubuh Hendro mulai limbung, untung Erwin yang berada disampingnya sempat meraih tubuh tersebut, kelihatannya Hendro sudah betul-betul tumbang akibat pengaruh alKohol dan pengaruh obat tidur yang dicampurkan oleh Erwin tadi, bukan hanya suaminya saja yang sudah terpengaruh, tapi Dewi sendiri yang berjalan dibelakang juga sudah dipengaruhi oleh obat perangsang yang dicampurkan oleh Erwin tadi, Dewi merasakan keganjilan ditubuhnya terutama di daerah sensitifnya seperti dipayudara dan divaginanya, ia merasakan gatal dan geli yang aneh dan ia menginginkan daerah-daerah tersebut disentuh, dibelai, dan diremas, sementara lubang kemaluannya menginginkan sodokan-sodokan batang kemaluan lelaki. Dewi berusaha untuk menutupi hal tersebut tetapi semakin ia lawan semakin kuat hasratnya.
Sambil berusaha untuk melawan hasrat tersebut, Dewi membantu Hendro untuk memegangi suaminya, yang ia lihat sudah tertidur, kemudian Dewi mendengar Erwin berkata untuk membaringkan sebentar suaminya ditempat tidur, tanpa membantah Dewi mengikuti gerakan Erwin yang memapah suaminya keruangan tidur, setelah merebahkan suaminya ditempat tidur Dewi meminta ijin kepada Erwin untuk menggunakan kamar mandinya, Erwinpun mempersilahkan Dewi untuk menggunakan kamar mandinya.
Dewi tidak melihat Erwin saat ia keluar dari kamar mandi, setelah melihat keadaan suaminya yang Nampak tertidur dengan lelapnya, Dewipun beranjak kearah ruang tamu dan ia melihat Erwin sedang berada di Bar sedang membuka botol Champagne yang satunya lagi dan ia melihat botol Champagne yang pertama sudah kosong, melihat kedatangan Dewi, Erwin menawarkan minuman lagi, yang dijawab dengan anggukan oleh Dewi, sambil berjalan kearah Bar.Cerita Sex Terbaru
Setelah menuangkan minuman kedalam gelas, Erwin berjalan kearah Dewi yang sudah berdiri di meja Bar, diserahkannya gelas yang berisi Champagne ke Dewi, kemudian Erwin mengadukan bibir gelasnya ke bibir gelas Dewi, merekapun meminum satu teguk minuman itu kemudian menaruh gelas mereka di meja Bar, mereka kemudian terlibat perbincangan ringan, saat itu Dewi baru menyadari posisi berdiri Erwin yang sangat dekat dengan dirinya, aroma tubuhnya yang harum tercium oleh Dewi dan menambah rangsangan aneh kepada dirinya.
Tiba-tiba dengan lembut Erwin membalikkan tubuh Dewi, wajah mereka begitu berdekatan, Dewi merasakan nafas yang keluar dari hidung Erwin menerpa wajahnya, dengan lembut Erwin mengangkat dagu Dewi lalu Erwin mengecup perlahan bibir Dewi, Dewi merasakan getaran aneh yang mengalir saat bibirnya tersentuh oleh bibir Erwin, matanya terpejam mulutnya sedikit terbuka, Erwin yang melihat ini tersenyum, kemudian ia mengecup kembali bibir Dewi dengan lembut, dilanjutkan dengan jepitan bibirnya kebibir bagian bawah Dewi, dihisapnya bibir bagian bawah Dewi sehingga membuat Dewi mendesah.
“Ohhhh…,” Dewi mendesah.
Erwin melanjutkan aksinya dengan melumat seluruh bibir Dewi, lidahnya mulai menerobos masuk ke dalam rongga mulut Dewi, kemudian lidahnya menari didalam rongga mulut Dewi, Dewi membalas dengan menyentuhkan lidahnya kelidah Erwin, lidah mereka menari bersentuhan didalam rongga mulut Dewi.
Sambil tetap mencumbu mulut Dewi, tangan Erwin mulai beraksi, diraihnya ikatan tali gaun Dewi lalu ia tarik, dan ia lepaskan ikatannya, dengan perlahan tapi pasti gaun yang dikenakan oleh Dewi mulai meluncur perlahan kebawah kakinya, saat ini hanya CD hitam yang masih melekat ditubuh Dewi, kedua tangan Erwin perlahan-lahan mulai turun dari leher Dewi yang jenjang ke arah kedua bukit kembar Dewi, setelah kedua bukit kembar Dewi berada dalam genggamannya Erwin mulai meremas-remas kedua payudara Dewi, yang kadang-kadang ditingkahi oleh pilinan-pilinan lembut di kedua puting susunya.
“Hhhmpp…ssshhh…oohh…,”desah Dewi merasakan nikmatnya sentuhan dan remasan tangan Erwin di kedua payudaranya, pikiran sehatnya sudah terpengaruh oleh rangsangan obat dan belaian jemari Erwin, ia tidak memperdulikan bahwa suaminya sedang tertidur diruangan sebelah dan mungkin saja bisa bangun kapan saja.
Aksi Erwin semakin menjadi, ia tahu bahwa Dewi sudah dalam pengaruh obat perangsang yang ia berikan tadi, dan ia juga tidak takut akan suaminya yang bisa bangun kapan saja, karena ia tahu bahwa suaminya tidak akan bangun sampai besok pagi, obat tidur yang ia berikan tadi cukup membuat orang akan tertidur sampai 20jam, jadi ia akan punya kesempatan untuk menikmati tubuh indah istri clientnya ini sampai puas.
Ciuman Erwin berpindah ke leher Dewi, membuat Dewi semakin menggeliat, lalu menurun kearah dada Dewi, dengan lembut putting susu sebelah kanan Dewi dikecup oleh Erwin, dilanjutkan dengan jilatan-jilatan diputing tersebut dan kadang-kadang dihisap-hisapnya susu Dewi, tangan kirinya masih aktif dengan remasan dan pilinan disusu dan puting sebelah kiri, sementara tangan kanannya mulai meluncur kearah selangkangan Dewi, dengan gerakan perlahan tapi pasti tangan kanan Erwin menyelusup kedalam CD Dewi, terasa oleh Erwin kemaluan Dewi sudah basah, jemari Erwin menggesek-gesek klitoris Dewi dengan lembut, kombinasi aksi yang dilakukan Dewi membuat Dewi semakin mendesah, rintihan nikmatnya meluncur tanpa henti dari mulut Dewi.
“Oohh..enak..terus..kamu hebat oohh..melayang aku jadinya…puaskan aku..ohh..,”rintih Dewi.

Baca JUga Cerita Seks Tukeran Pasangan

Tangan kiri Erwin menghentikan aksinya dan meluncur turun kearah CD Dewi, iapun menarik keluar tangan kanannya, lalu dengan kedua tangannya CD Dewi mulai dilepas perlahan-lahan, sementara ciumannya mulai merambat turun, saat bibirnya sampai diselangkangan Dewi, CD Dewipun sudah turun sampai ke kaki Dewi, dengan lembut diangkatnya sedikit kaki kiri Dewi sehingga CD Dewi terlepas dari kaki sebelah kirinya, lalu ia meletakkan kaki Dewi di pijakan kaki kursi bar, setelah itu ia meregangkan kaki kanannya, selangkangan Dewi sedikit terbuka dengan posisi ini, Erwinpun mulai mejilati kelentit Dewi dan kadang-kadang ditingkahi dengan hisapan-hisapan lembut, dua jari tangan kanannya ia masukkan kedalam rongga kemaluan Dewi dengan perlahan, Dewi melenguh akibat double action yang dilakukan oleh Erwin.
“Ohh…Win, nikmat sekali, terus Win, hisap itilku, yach begitu, Oh..,”lenguh Dewi, merasakan nikmat yang luarbiasa, tanpa Dewi sadari panggilan bapak yang dari makan malam tadi ia lontarkan sudah berganti menjadi panggilan nama.
“Yach..terus..begitu..oh enak sekali, puaskan aku..Win,” kembali Dewi melenguh saat Erwin mulai mengocok kemaluannya dengan kedua jari tangannya dan hisapan-hisapan di kelentitnya.
Gerakan tangan Erwin yang keluar masuk di kemaluan Dewi semakin menjadi, kadang-kadang ia putar-putar jari tangannya, kadang-kadang ia pijat-pijat dinding memek Dewi oleh tangannya, sementara tangannya beraksi mulutnya tidak berhenti menjilati dan menghisap-hisap kelentit Dewi.
“Oh..aku tidak tahan lagi, aku mau keluar, oohhh…nikmaat..sekalii…aaaghhh …aaku..keluar,” Dewi mengerang saat ia mencapai puncak kenikmatannya.
Sssrrrrr….ssrrrr….sssrrrr….. tubuh Dewi mengejang, dan mengejut-ngejut saat vaginanya mengeluarkan cairan kenikmatannya, sementara tangannya meraih kepala Erwin dan menekan kepala Erwin kearah kemaluannya, pantatnya mengejut-ngejut seirama dengan kemaluannya yang menyemburkan lahar kenikmatannya, dinding vagina Dewi berkedut-kedut itu yang dirasakan oleh tangan Erwin, Erwinpun merasakan tangannya disiram oleh hangatnya cairan kenikmatan Dewi, dan cairan itu mulai mengalir keluar lewat tangan Erwin.
Erwin segera berdiri setelah badai nafsu Dewi mereda, dan kejutan-kejutan tubuh Dewi berhenti, tangan kirinya merengkuh tubuh Dewi, tangan kanannya memegangi dagu Dewi lalu diciumi dengan lembut bibir Dewi, kemudian tangan kanannya beranjak ke payudara Dewi, dengan lembut Erwin membelai-belai bulatan dan puting payudara Dewi, mendapat perlakuan tambahan ini Dewi merasakan sensasi yang berbeda daripada biasanya, sisa-sisa kenikmatan yang berhasil ia raih semakin indah ia rasakan akibat perlakuan Erwin ini.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Istriku Yang Cantik

Cerita Sex Terbaru | Perkenalkan namaku Diana Saat ini aku mengalami kebingungan dimana aku tidak tau harus berbuat apa
sebab itu untuk mengurangi rasa kebingunganku aku ingin menceritakan kisahku pada khalayak saat ini
aku berumur 26 tahun aku sudah berkeluarga dan punya satu anak, suamiku bernama Miko dia adalah tipe
orang penyayang kepada istrinya dan keluarga.

Cerita Sex Terbaru Istriku Yang Cantik

Suamiku adalah pengusaha yang sedang merintis karirnya, karena kesibukannya dalam bekerja dia sekarang
jarang dirumah dan sering keluar kota disaat dia sedang diluar kota dia selalu kepikiran sama aku dan
anakku yang masih umur 2 tahun lantas karena kepikiran terus seperti itu maka suamiku menyuruh adiknya
yang muda bernama Kholis untuk tinggal bersama kami.

Kholis adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di sebuah PTS. Kehidupan rumah tangga aku bahagia,
hingga peristiwa terakhir yang aku alami.

Selama kami menikah kehidupan seks kami menurut aku normal saja. Aku tidak tahu apa yang dimaksud
dengan orgasme. Tahulah, aku dari keluarga yang kolot. Memang di SMA aku mendapat pelajaran seks,
tetapi itu hanya sebatas teori saja.

Aku tidak tahu apa yang dinamakan orgasme. Aku memang menikmati seks. Saat kami melakukannya aku
merasakan nikmat. Tetapi tidak berlangsung lama. Suami aku mengeluarkan spermanya hanya dalam 5 menit.

Kemudian kami berbaring saja. Selama ini aku sangka itulah seks. Bahkan sampai anak kami lahir dan
kini usianya sudah mencapai dua tahun. Dia seorang anak laki-laki yang lucu.

Di rumah kami tidak mempunyai pembantu. Karenanya aku yang membersihkan semua rumah dibantu oleh
Kholis. Kholis adalah pria yang rajin. Secara fisik dia lebih ganteng dari suami aku. Suatu ketika
saat aku membersihkan kamar Kholis, tidak sengaja aku melihat buku Penthouse miliknya. Aku terkejut
mengetahui bahwa Kholis yang aku kira alim ternyata menyenangi membaca majalah ‘begituan’.

Lebih terkejut lagi ketika aku membaca isinya. Di Penthouse ada bagian bernama Penthouse Letter yang
isinya adalah cerita tentang fantasi ataupun pengalaman seks seseorang. Aku seorang tamatan perguruan
tinggi juga yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik.

Aku tidak menyangka bahwa ada yang namanya oral seks. Dimana pria me’makan’ bagian yang paling intim
dari seorang wanita. Dan wanita melakukan hal yang sama pada mereka. Sejak saat itu, aku sering secara
diam-diam masuk ke kamar Kholis untuk mencuri-curi baca cerita yang ada pada majalah tersebut.

Suatu ketika saat aku sibuk membaca majalah itu, tidak aku sadari Kholis datang ke kamar. Ia kemudian
menyapa aku. Aku malu setengah mati. Aku salting dibuatnya. Tapi Kholis tampak tenang saja. Ketika aku
keluar dari kamar ia mengikuti aku.

Aku duduk di sofa di ruang TV. Ia mengambil minum dua gelas, kemudian duduk disamping aku. Ia
memberikan satu gelas kepada aku. Aku heran, aku tidak menyadari bahwa aku sangat haus saat itu.
Kemudian ia mengajak aku berbicara tentang seks. Aku malu-malu meladeninya. Tapi ia sangat pengertian.
Dengan sabar ia menjelaskan bila ada yang masih belum aku ketahui.

Tanpa disadari ia telah membuat aku merasa aneh. Excited aku rasa. Kini tangannya menjalari seluruh
tubuh aku. Aku berusaha menolak. Aku berkata bahwa aku adalah istri yang setia. Ia kemudian memberikan
argumentasi bahwa seseorang baru dianggap tidak setia bila melakukan coitus. Yaitu dimana sang pria
dan wanita melakukan hubungan seks dengan penis pada liang kewanitaan.

Ia kemudian mencium bagian kemaluan aku. Aku mendorong kepalanya. Tangannya lalu menyingkap daster
aku, sementara tangan yang lain menarik lepas celana dalam aku. Ia lalu melakukan oral seks pada aku.
Aku masih mencoba untuk mendorong kepalanya dengan tangan aku. Tetapi kedua tangannya memegang kedua
belah tangan aku. Aku hanya bisa diam. Aku ingin meronta, tapi aku merasakan hal yang sangat lain.

Tidak lama aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku alami seumur hidup aku. Aku mengerang pelan.
Kemudian dengan lembut menyuruhnya untuk berhenti. Ia masih belum mau melepaskan aku.

Tetapi kemudian anak aku menangis, aku meronta dan memaksa ingin melihat keadaan anak aku.
Barulah ia melepaskan pegangannya. Aku berlari menemui anak aku dengan beragam perasaan bercampur
menjadi satu.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Ketika aku kembali dia hanya tersenyum. Aku tidak tahu harus bagaimana. Ingin aku menamparnya kalau
mengingat bahwa sebenarnya ia memaksa aku pada awalnya. Tetapi niat itu aku urungkan. Toh ia tidak
memperkosa aku. Aku lalu duduk di sofa kali ini berusaha menjaga jarak. Lama aku berdiam diri.

Ia yang kemudian memulai pembicaraan. Katanya bahwa aku adalah seorang wanita baru. Ya, aku memang
merasakan bahwa aku seakan-akan wanita baru saat itu. Perasaan aku bahagia bila tidak mengingat suami
aku. Ia katakan bahwa perasaan yang aku alami adalah orgasme. Aku baru menyadari betapa aku telah
sangat kehilangan momen terindah disetiap kesempatan bersama suami aku.

Hari kemudian berlalu seperti biasa. Hingga suatu saat suami aku pergi keluar kota lagi dan anak aku
sedang tidur. Aku akui aku mulai merasa bersalah karena sekarang aku sangat ingin peristiwa itu
terulang kembali. Toh, ia tidak berbuat hal yang lain.

Aku duduk di sofa dan menunggu dia keluar kamar. Tapi tampaknya dia sibuk belajar di kamar. Mungkin
dia akan menghadapi mid-test atau semacamnya. Aku lalu mencari akal supaya dapat berbicara dengannya.

Aku kemudian memutuskan untuk mengantarkan minuman kedalam kamar. Disana ia duduk di tempat tidur
membaca buku kuliahnya. Aku katakan supaya dia jangan lupa istirahat sambil meletakkan minuman diatas
meja belajarnya.

Ketika aku permisi hendak keluar, ia berkata bahwa ia sudah selesai belajar dan memang hendak
istirahat sejenak. Ia lalu mengajak aku ngobrol. Aku duduk ditempat tidur lalu mulai berbicara
dengannya.

Tidak aku sadari mungkin karena aku lelah seharian, aku sambil berbicara lantas merebahkan diri diatas
tempat tidurnya. Ia meneruskan bicaranya. Terkadang tangannya memegang tangan aku sambil bicara.

Saat itu pikiran aku mulai melayang teringat kejadian beberapa hari yang lalu. Melihat aku terdiam dia
mulai menciumi tangan aku. Saat aku sadar, tangannya telah berada pada kedua belah paha aku, sementara
kepalanya tenggelam diantara selangkangan aku. Oh, betapa nikmatnya. Kali ini aku tidak melawan sama
sekali. Aku menutup mata dan menikmati momen tersebut.

Nafas aku semakin memburu saat aku merasakan bahwa aku mendekati klimaks. Tiba-tiba aku merasakan
kepalanya terangkat. Aku membuka mata bingung atas maksud tujuannya berhenti. Mata aku terbelalak saat
memandang ia sudah tidak mengenakan bajunya. Mungkin ia melepasnya diam-diam saat aku menutup mata
tadi.

Tidak tahu apa yang harus dilakukan aku hanya menganga saja seperti orang bodoh. Aku lihat ia sudah
tegang. Oh, betapa aku ingin semua berakhir nikmat seperti minggu lalu. Tangan kirinya kembali bermain
diselangkangan aku sementara tubuhnya perlahan-lahan turun menutupi tubuh aku.

Perasaan nikmat kembali bangkit. Tangan kanannya lalu melolosi daster aku. Aku telanjang bulat kini
kecuali bra aku. Tangan kirinya meremasi buah dada aku. Aku mengerang sakit. Tangan aku mendorong
tangannya, aku katakan apa sih maunya. Dia hanya tersenyum.

Aku mendorongnya pelan dan berusaha untuk bangun. Mungkin karena intuisinya mengatakan bahwa aku tidak
akan melawan lagi, ia meminggirkan badannya. Dengan cepat aku membuka kutang aku, lalu rebah kembali.
Ia tersenyum setengah tertawa.

Dengan sigap ia sudah berada diatas tubuh aku kembali dan mulai mengisapi puting susu aku sementara
tangan kanannya kembali memberi kehidupan diantara selangkangan aku dan tangan kirinya mengusapi
seluruh badan aku.

Selama kehidupan perkawinan aku dengan Miko, ia tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini saat kami
melakukan hubungan seks. Seakan-akan seks itu adalah buka, mulai, keluar, selesai. Aku merasakan diri
aku bagaikan mutiara dihadapan Kholis.Cerita Sex Terbaru

Kemudian Kholis mulai mencium bibir aku. Aku balas dengan penuh gairah. Sekujur tubuh aku terasa panas
sekarang. Kemudian aku rasakan alatnya mulai mencari-cari jalan masuk. Dengan tangan kanan aku, aku
bantu ia menemukannya. Ketika semua sudah pada tempatnya, ia mulai mengayuh perahu cinta kami dengan
bersemangat.

Kedua tangannya tidak henti-hentinya mengusapi tubuh dan dada aku. Aku hanya bisa memejamkan mata aku.
Aduh, nikmatnya bukan kepalang. Tangannya lalu mengalungkan kedua tangan aku pada lehernya.

Aku membuka mata aku. Ia menatap mata aku dengan sejuta arti. Kali ini aku tersenyum. Ia balas
tersenyum. Mungkin karena gemas melihat aku, bibirnya lantas kembali memagut.
Oh, aku merasakan waktunya telah tiba.

Kedua tangan aku menarik tubuhnya agar lebih merapat. Dia tampaknya mengerti kondisi aku saat itu. Ini
dibuktikannya dengan mempercepat laju permainan. Ahh, aku mengerang pelan. Kemudian aku mendengar
nafasnya menjadi berat dan disertai erangan aku merasakan kemaluan aku dipenuhi cairan hangat.

Sejak saat itu, aku dan dia selalu menunggu kesempatan dimana suami aku pergi keluar kota untuk dapat
mengulangi perbuatan terkutuk itu. Betapa nafsu telah mengalahkan segalanya. Setiap kali akan
bercinta, aku selalu memaksanya untuk melakukan oral seks kepada aku. Tanpa itu, aku tidak dapat hidup
lagi. Aku benar-benar memerlukannya.

Dia juga sangat pengertian. Walaupun dia sedang malas melakukan hubungan seks, dia tetap bersedia
melakukan oral seks kepada aku. Aku benar-benar merasa sangat dihargai olehnya.
Ceritanya dulu suami aku Miko punya komputer.

Kemudian oleh Kholis disarankan agar berlangganan internet. Menurutnya juga dapat dipakai untuk
berbisnis. Suami aku setuju saja. Pernah Kholis melihat aku memandangi Miko saat dia menggunakan
internet, kemudian dia tanya kepada aku, apa aku kepingin tahu.

Miko yang mendengar lalu menyuruh Kholis untuk mengajari aku menggunakan komputer dan internet.
Pertama-tama aku suka karena banyak yang menarik. Hanya tinggal tekan tombol saja. Bagus sekali.
Tetapi aku mulai bosan karena aku kurang mengerti mau ngapain lagi.

Saat itulah Kholis lalu menunjukkan ada yang namanya Newsgroup di internet. Saat pertama kali baca aku
terkejut sekali. Banyak berita dan pendapat yang menarik. Tetapi waktu aku tidak terlalu banyak. Aku
harus mengurus anak aku. Dia baru dua tahun. Aku akung sekali kepadanya. Kalau sudah tersenyum dapat
menghibur aku walaupun dalam keadaan sedih.

Aku tidak mengerti program ini. Hanya Kholis ajarkan kalau mau menulis tekan tombol ini. Terus begini,
terus begini, dan seterusnya. Tetapi aku tidak cerita-cerita sama dia kalau kemarin aku sudah kirim
berita ke Newsgroup. Takut dia marah sama aku.

Aku hanya bingung mau cerita sama siapa. Masalahnya aku benar-benar sudah terjerumus. Aku tidak tahu
bagaimana harus menghentikannya.

Kini aku bagaikan memiliki dua suami. Aku diperlakukan dengan baik oleh keduanya. Aku tahu suami aku
sangat mencintai aku. Aku juga sangat mencintai suami aku. Tetapi aku tidak bisa melupakan kenikmatan
yang telah diperkenalkan oleh Kholis kepada aku.

Suami aku tidak pernah curiga sebab Kholis tidak berubah saat suami aku ada di rumah. Tetapi bila Miko
sudah pergi keluar kota, dia memperlakukan aku sebagaimana istrinya.

Dia bahkan pernah memaksa untuk melakukannya di kamar kami. Aku menolak dengan keras. Biar bagaimana
aku akan merasa sangat bersalah bila melakukannya ditempat tidur dimana aku dan Miko menjalin hubungan
yang berdasarkan cinta.

Aku katakan dengan tegas kepada Kholis bahwa dia harus menuruti aku. Dia hanya mengangguk saja. Aku
merasa aman sebab dia tunduk kepada seluruh perintah aku. Aku tidak pernah menyadari bahwa aku salah.
Benar-benar salah.

Suatu kali aku disuruh untuk melakukan oral seks kepadanya. Aku benar benar terkejut. Aku tidak dapat
membayangkan apa yang harus aku lakukan atas ‘alat’nya. Aku menolak, tetapi dia terus memaksa aku.
Karena aku tetap tidak mau menuruti kemauannya, maka akhirnya ia menyerah.

Kejadian ini berlangsung beberapa kali, dengan akhir dia mengalah. Hingga terjadi pada suatu hari
dimana saat aku menolak kembali dia mengancam untuk tidak melakukan oral seks kepada aku. Aku bisa
menikmati hubungan seks kami bila dia telah melakukan oral seks kepada aku terlebih dahulu.

Aku tolak, karena aku pikir dia tidak serius. Aku berpikir bahwa dia masih menginginkan seks
sebagaimana aku menginginkannya. Ternyata dia benar-benar melakukan ancamannya. Dia bahkan tidak mau
melakukan hubungan seks lagi dengan aku.

Aku bingung sekali. Aku membutuhkan cara untuk melepaskan diri dari kerumitan sehari-hari. Bagi aku,
seks merupakan alat yang dapat membantu aku menghilangkan beban pikiran.
Selama beberapa hari aku merasa seperti dikucilkan. Dia tetap berbicara dengan baik kepada aku. Tetapi
setiap kali aku berusaha mengajaknya untuk melakukan hubungan seks dia menolak. Aku tidak tahu harus
berbuat apa. Aku berusaha semampu aku untuk merayunya, tetapi dia tetap menolak.

Aku bingung, apa aku tidak cukup menarik. Wajah aku menurut aku cukup cantik. Pada masa-masa kuliah,
banyak sekali teman pria aku yang berusaha mencuri perhatian aku. Teman wanita aku bilang bibir aku
sensual sekali. Aku tidak mengerti bibir sensual itu bagaimana. Yang aku tahu aku tidak ambil pusing
untuk hal-hal seperti itu.

Aku tidak diijinkan terlalu banyak keluar rumah oleh orang tua aku kecuali untuk keperluan les ataupun
kursus. Aku orangnya supel dan tidak pilih-pilih dalam berteman. Mungkin hal ini yang (menurut aku
pribadi)menyebabkan banyak teman pria yang mendekati aku.

Sesudah melahirkan, aku tetap melanjutkan aktivitas senam aku. Dari sejak masa kuliah aku senang
senam. Aku tahu aku memiliki tubuh yang menarik, tidak kalah dengan yang masih muda dan belum menikah.
Kulit aku putih bersih, sebab ibu aku mengajarkan bagaimana cara merawat diri.

Bila aku berjalan dengan suami aku, selalu saja pria melirik kearah aku. Suami aku pernah mengatakan
bahwa dia merasa sangat beruntung memiliki aku. Aku juga merasa sangat beruntung memiliki suami
seperti dia.

Miko orangnya jujur dan sangat bertanggung jawab. Itu yang sangat aku sukai darinya. Aku tidak hanya
melihat dari fisik seseorang, tetapi lebih dari pribadinya.

Tetapi Kholis sendiri menurut aku sangatlah ganteng. Mungkin itu pula sebabnya, banyak teman wanitanya
yang datang kerumah.

Katanya untuk belajar. Mereka biasa belajar di teras depan rumah kami. Kholis selain ganteng juga
pintar menurut aku. Tidaklah sulit baginya untuk mencari wanita cantik yang mau dengannya.

Aku merasa aku ditinggalkan. Kholis tidak pernah mengajak aku untuk melakukan hubungan seks lagi. Dia
sekarang bila tidak belajar dikamar, lebih banyak menghabiskan waktunya dengan teman-teman wanitanya.
Aku kesepian sekali dirumah. Untung masih ada anak aku yang paling kecil yang dapat menghibur.

Hingga suatu saat aku tidak dapat menahan diri lagi. Malam itu, saat Kholis masuk ke kamarnya setelah
menonton film, aku mengikutinya dari belakang.

Aku katakan ada yang perlu aku bicarakan. Anak aku sudah tidur saat itu. Dia duduk di tempat tidurnya.
Aku bilang aku bersedia melakukannya hanya aku tidak tahu apa yang harus aku perbuat.
Dengan gesit dia membuka seluruh celananya dan kemudian berbaring.

Dia katakan bahwa aku harus menjilati penisnya dari atas hingga bawah. Walaupun masih ragu-ragu, aku
lakukan seperti yang disuruh olehnya. Penisnya mendadak ‘hidup’ begitu lidah aku menyentuhnya.
Kemudian aku disuruh membasahi seluruh permukaan penisnya dengan menggunakan lidah aku.Cerita Sex Terbaru

Dengan bantuan tangan aku, aku jilati semua bagian dari penisnya sebagaimana seorang anak kecil
menjilati es-krim. Tidak lama kemudian, aku disuruh memasukkan penisnya kedalam mulut aku. Aku
melonjak kaget. Aku bilang, dia sendiri tidak memasukkan apa apa kedalam mulutnya saat melakukan oral
seks kepada aku, kenapa aku harus dituntut melakukan hal yang lebih.
Dia berkata bahwa itu disebabkan karena memang bentuk genital dari pria dan wanita berbeda. Jadi bukan
masalah apa-apa. Dia bilang bahwa memang oral seks yang dilakukan wanita terhadap pria menuntut wanita
memasukkan penis pria kedalam mulutnya. Sebenarnya aku juga sudah pernah baca dari majalah-majalah
Penthouse miliknya, aku hanya berusaha menghindar sebab aku merasa hal ini sangatlah tidak higienis.

Karena khawatir aku tidak memperoleh apa yang aku inginkan, aku menuruti kemauannya. Kemudian aku
disuruh melakukan gerakan naik dan turun sebagaimana bila sedang bercinta, hanya bedanya kali ini,
penisnya berada di dalam mulut aku, bukan pada liang senggama aku.

Selama beberapa menit aku melakukan hal itu. Aku perlahan-lahan menyadari, bahwa oral seks tidaklah
menjijikkan seperti yang aku bayangkan. Dulu aku membayangkan akan mencium atau merasakan hal-hal yang
tidak enak. Sebenarnya hampir tidak terasa apa-apa. Hanya cairan yang keluar dari penisnya terasa
sedikit asin. Masalah bau, seperti bau yang umumnya keluar saat pria dan wanita berhubungan seks.

Tangannya mendorong kepala aku untuk naik turun semakin cepat. Aku dengar nafasnya semakin cepat, dan
gerakan tangannya menyebabkan aku bergerak semakin cepat juga. Kemudian menggeram pelan, aku tahu
bahwa dia akan klimaks, aku berusaha mengeluarkan alatnya dari mulut aku, tetapi tangannya menekan
dengan keras. Aku panik.

Tidak lama mulut aku merasakan adanya cairan hangat, karena takut muntah, aku telan saja dengan cepat
semuanya, jadi tidak terasa apa-apa.

Saat dia sudah tenang, dia kemudian melepaskan tangannya dari kepala aku. Aku sebenarnya kesal karena
aku merasa dipaksa. Tetapi aku diam saja. Aku takut kalau dia marah, semua usaha aku menjadi sia-sia
saja.

Aku bangkit dari tempat tidur untuk pergi berkumur. Dia bilang bahwa aku memang berbakat. Berbakat
neneknya, kalau dia main paksa lagi aku harus hajar dia.

Sesudah nafasnya menjadi tenang, dia melakukan apa yang sudah sangat aku tunggu-tunggu. Dia melakukan
oral seks kepada aku hampir 45 menit lebih. Aduh nikmat sekali. Aku orgasme berulang-ulang. Kemudian
kami mengakhirinya dengan bercinta secara ganas.

Sejak saat itu, oral seks merupakan hal yang harus aku lakukan kepadanya terlebih dahulu sebelum dia
melakukan apa-apa terhadap aku. Aku mulai khawatir apakah menelan sperma tidak memberi efek samping
apa-apa kepada aku.

Dia bilang tidak, malah menyehatkan. Karena sperma pada dasarnya protein. Aku percaya bahwa tidak ada
efek samping, tetapi aku tidak percaya bagian yang ‘menyehatkan’. Hanya aku jadi tidak ambil pusing
lagi.

Tidak lama berselang, sekali waktu dia pulang kerumah dengan membawa kado. Katanya untuk aku. Aku
tanya apa isinya. Baju katanya. Aku gembira bercampur heran bahwa perhatiannya menjadi begitu besar
kepada aku.

Saat aku buka, aku terkejut melihat bahwa ini seperti pakaian dalam yang sering digunakan oleh wanita
bila dipotret di majalah Penthouse. Aku tidak tahu apa namanya, tapi aku tidak bisa membayangkan untuk
memakainya.

Dia tertawa melihat aku kebingungan. Aku tanyakan langsung kepadanya sebenarnya apa sih maunya. Dia
bilang bahwa aku akan terlihat sangat cantik dengan itu. Aku bilang “No way”. Aku tidak mau dilihat
siapapun menggunakan itu. Dia bilang bahwa itu sekarang menjadi ’seragam’ aku setiap aku akan bercinta
dengannya.

Karena aku pikir toh hanya dia yang melihat, aku mengalah. Memang benar, saat aku memakainya, aku
terlihat sangat seksi. Aku bahkan juga merasa sangat seksi. Aku menggunakannya di dalam, dimana ada
stockingnya, sehingga aku menggunakan pakaian jeans di luar selama aku melakukan aktivitas dirumah
seperti biasa. Efeknya sungguh di luar dugaan aku. Aku menjadi, apa itu istilahnya, horny sekali.

Aku sudah tidak tahan menunggu waktunya tiba. Dirinya juga demikian tampaknya. Malam itu saat aku
melucuti pakaian aku satu persatu, dia memandangi seluruh tubuh aku dengan sorot mata yang belum
pernah aku lihat sebelumnya. Kami bercinta bagaikan tidak ada lagi hari esok.

Sejak saat itu, aku lebih sering lagi dibelikan pakaian dalam yang seksi olehnya. Aku tidak tahu dia
mendapatkan uang darimana, yang aku tahu semua pakaian ini bukanlah barang yang murah. Lama-kelamaan
aku mulai khawatir untuk menyimpan pakaian ini dilemari kami berdua (aku dan Miko) sebab jumlahnya
sudah termasuk banyak.

Karenanya, pakaian ini aku taruh di dalam lemari Kholis. Dia tidak keberatan selama aku bukan
membuangnya. Katanya, dengan pakaian itu kecantikan aku bagai bidadari turun dari langit.

Pakaian itu ada yang berwarna hitam, putih maupun merah muda. Tetapi yang paling digemari olehnya
adalah yang berwarna hitam. Katanya sangat kontras warnanya dengan warna kulit aku sehingga lebih
membangkitkan selera.

Aku mulai menikmati hal-hal yang diajarkan oleh Kholis kepada aku. Aku merasakan semua bagaikan
pelajaran seks yang sangat berharga. Ingin aku menunjukkan apa yang telah aku ketahui kepada suami
aku. Sebab pada dasarnya, dialah pria yang aku cintai. Tetapi aku takut bila dia beranggapan lain dan
kemudian mencium perbuatan aku dan Kholis.

Aku tidak ingin rumah tangga kami hancur. Tetapi sebaliknya, aku sudah tidak dapat lagi meninggalkan
tingkat pengetahuan seks yang sudah aku capai sekarang ini.

Suatu ketika, Kholis pulang dengan membawa teman prianya. Temannya ini tidak seganteng dirinya, tetapi
sangat macho. Pada mukanya masih tersisa bulu-bulu bekas cukuran sehingga wajahnya sedikit terlihat
keras dan urakan. Kholis memperkenalkan temannya kepada aku yang ternyata bernama Bari.

Kami ngobrol panjang lebar. Bari sangat luas pengetahuannya. Aku diajak bicara tentang politik hingga
musik. Menurut penuturannya Bari memiliki band yang sering main dipub. Ini dilakukannya sebagai hobby
serta untuk menambah uang saku.

Aku mulai menganggap Bari sebagai teman. Bari semakin sering datang kerumah. Anehnya, kedatangan Bari
selalu bertepatan dengan saat dimana Miko sedang tidak ada dirumah. Suatu ketika aku menemukan mereka
duduk diruang tamu sambil meminum minuman yang tampaknya adalah minuman keras. Aku menghampiri mereka
hendak menghardik agar menjaga kelakuannya.
Ketika aku dekati ternyata mereka hanya minum anggur. Mereka lantas menawarkan aku untuk mencicipinya.
Sebenarnya aku menolak. Tetapi mereka memaksa karena anggur ini lain dari yang lain. Akhirnya aku coba
walaupun sedikit. Benar, aku hanya minum sedikit. Tetapi tidak lama aku mulai merasa mengantuk. Selain
rasa kantuk, aku merasa sangat seksi.

Karena aku mulai tidak kuat untuk membuka mata, Kholis lantas menyarankan agar aku pergi tidur saja.
Aku menurut. Kholis lalu menggendong aku ke kamar tidur. Aku heran kenapa aku tidak merasa malu
digendong oleh Kholis dihadapan Bari. Padahal Bari sudah tahu bahwa aku sudah bersuami. Aku tampaknya
tidak dapat berpikir dengan benar lagi.

Kata Kholis, kamar aku terlalu jauh, padahal aku berat, jadi dia membawa aku ke kamarnya. Aku menolak,
tetapi dia tetap membawa aku ke kamarnya. Aku ingin melawan tetapi badan rasanya lemas semua.
Sesampainya dikamar, Kholis mulai melucuti pakaian aku satu persatu. Aku mencoba menahan, karena aku
tidak mengerti apa tujuannya. Karena aku tidak dalam kondisi sadar sepenuhnya, perlawanan aku tidak
membawa hasil apa apa.

Kini aku berada diatas tempat tidur dengan keadaan telanjang. Kholis mulai membuka pakaiannya. Aku
mulai merasa bergairah. Begitu dirinya telanjang, lidahnya mulai bermain-main didaerah selangkangan
aku. Aku memang tidak dapat bertahan lama bila dia melakukan oral seks terhadap aku. Aku keluar hanya
dalam beberapa saat. Tetapi lidahnya tidak kunjung berhenti. Tangannya mengusapi payudara aku.
Kemudian mulutnya beranjak menikmati payudara aku.

Kini kami melakukannya dalam ‘missionary position’. Begitulah istilahnya kalau aku tidak salah ingat
pernah tertulis dimajalah-majalah itu. Ah, nikmat sekali. Aku hampir keluar kembali. Tetapi ia malah
menghentikan permainan. Sebelum aku sempat mengeluarkan sepatah katapun, tubuh aku sudah dibalik
olehnya. Tubuh aku diangkat sedemikian rupa sehingga kini aku bertumpu pada keempat kaki dan tangan
dalam posisi seakan hendak merangkak.

Sebenarnya aku ingin tiduran saja, aku merasa tidak kuat untuk menopang seluruh badan aku. Tetapi
setiap kali aku hendak merebahkan diri, ia selalu mengangkat tubuh aku. Akhirnya walaupun dengan susah
payah, aku berusaha mengikuti kemauannya untuk tetap bangkit.

Kemudian dia memasukkan penisnya ke dalam liang kewanitaan aku. Tangannya memegang erat pinggang aku,
lalu kemudian mulai menggoyangkan pinggangnya. Mm, permainan dimulai kembali rupanya.

Kembali kenikmatan membuai diri aku. Tanpa aku sadari, kali ini, setiap kali dia menekan tubuhnya
kedepan, aku mendorong tubuh aku kebelakang. Penisnya terasa menghunjam-hunjam kedalam tubuh aku tanpa
ampun yang mana semakin menyebabkan aku lupa diri.
Aku keluar untuk pertama kalinya, dan rasanya tidak terkira. Tetapi aku tidak memiliki maksud
sedikitpun untuk menghentikan permainan. Aku masih ingin menggali kenikmatan demi kenikmatan yang
dapat diberikan olehnya kepada aku. Kholis juga mengerti akan hal itu. Dia mengatur irama permainan
agar bisa berlangsung lama tampaknya.

Sesekali tubuhnya dibungkukkannya kedepan sehingga tangannya dapat meraih payudara aku dari belakang.
Salah satu tangannya melingkar pada perut aku, sementara tangan yang lain meremasi payudara aku. Saat
aku menoleh kebelakang, bibirnya sudah siap menunggu. Tanpa basa-basi bibir aku dilumat oleh dirinya.Cerita Sex Terbaru

Aku hampir mencapai orgasme aku yang kedua saat dia menghentikan permainan. Aku bilang ada apa, tetapi
dia langsung menuju ke kamar mandi.

Aku merasa sedikit kecewa lalu merebahkan diri aku ditempat tidur. Jari tangan aku aku selipkan
dibawah tubuh aku dan melakukan tugasnya dengan baik diantara selangkangan aku. Aku tidak ingin’mesin’
aku keburu dingin karena kelamaan menunggu Kholis.

Tiba-tiba tubuh aku diangkat kembali. Tangannya dengan kasar menepis tangan aku. Iapun dengan langsung
menghunjamkan penisnya kedalam tubuh aku. Ah, kenapa jadi kasar begini. Belum sempat aku menoleh
kebelakang, ia sudah menarik rambut aku sehingga tubuh aku terangkat kebelakang sehingga kini aku
berdiri pada lutut aku diatas tempat tidur.

Rambut aku dijambak kebelakang sementara pundaknya menahan punggung aku sehingga kepala aku menengadah
keatas. Kepalanya disorongkan kedepan untuk mulai menikmati payudara aku.

Dari mulut aku keluar erangan pelan memintanya untuk melepaskan rambut aku. Tampaknya aku tidak dapat
melakukan apa-apa walaupun aku memaksa. Malahan aku mulai merasa sangat seksi dengan posisi seperti
ini.

Semua ini dilakukannya tanpa berhenti menghunjamkan dirinya kedalam tubuh aku. Aku merasakan bahwa
penisnya lebih besar sekarang. Apakah ia meminum semacam obat saat dikamar mandi? Ah, aku tidak
peduli, sebab aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat.

Yang membuat aku terkejut ketika tiba-tiba dua buah tangan memegangi tangan aku dari depan. Apa apaan
ini? Aku mulai mencoba meronta dengan sisa tenaga yang ada pada tubuh aku. Kemudian tangan yang
menjambak aku melepaskan pegangannya. Kini aku dapat melihat bahwa Kholis berdiri diatas kedua
lututnya diatas tempat tidur dihadapan aku.

Jadi, yang saat ini menikmati aku adalah… Aku menoleh kebelakang. Bari! Bari tanpa membuang kesempatan
melumat bibir aku. Aku membuang muka, aku marah sekali, aku merasa dibodohi. Aku melawan dengan
sungguh-sungguh kali ini.

Aku mencoba bangun dari tempat tidur. Tetapi Bari menahan aku. Tangannya mencengkeram pinggang aku dan
menahan aku untuk berdiri. Sementara itu Kholis memegangi kedua belah tangan aku. Aku sudah ingin
menangis saja.

Aku merasa diperalat. Ya, aku hanya menjadi alat bagi mereka untuk memuaskan nafsu saja. Sekilas
teringat dibenak aku wajah suami dan anak aku. Tetapi kini semua sudah terlambat. Aku sudah semakin
terjerumus.

Kholis bergerak mendekat hingga tubuhnya menekan aku dari depan sementara Bari menekan aku dari
belakang. Dia mulai melumat bibir aku. Aku tidak membalas ciumannya. Tetapi ini tidak membuatnya
berhenti menikmati bibir aku. Lidahnya memaksa masuk kedalam mulut aku. Tangan aku dilingkarkannya
pada pinggangnya, sementara Bari memeluk kami bertiga.

Aku mulai merasakan sesak napas terhimpit tubuh mereka. Tampaknya ini yang diinginkan mereka, aku
bagaikan seekor pelanduk di antara dua gajah. Perlahan-lahan kenikmatan yang tidak terlukiskan
menjalar disekujur tubuh aku.

Perasaan tidak berdaya saat bermain seks ternyata mengakibatkan aku melambung di luar batas imajinasi
aku sebelumnya. Aku keluar dengan deras dan tanpa henti. Orgasme aku datang dengan beruntun.

Tetapi Kholis tidak puas dengan posisi ini. Tidak lama aku kembali pada ‘dog style position’. Kholis
menyorongkan penisnya kebibir aku. Aku tidak mau membuka mulut. Tetapi Bari menarik rambut aku dari
belakang dengan keras. Mulut aku terbuka mengaduh. Kholis memanfaatkan kesempatan ini untuk memaksa
aku mengulum penisnya.

Kemudian mereka mulai menyerang tubuh aku dari dua arah. Dorongan dari arah yang satu akan menyebabkan
penis pada tubuh mereka yang berada diarah lainnya semakin menghunjam. Aku hampir tersedak. Kholis
yang tampaknya mengerti kesulitan aku mengalah dan hanya diam saja. Bari yang mengatur segala gerakan.

Tidak lama kemudian mereka keluar. Sesudah itu mereka berganti tempat. Permainan dilanjutkan. Aku
sendiri sudah tidak dapat menghitung berapa banyak mengalami orgasme. Ketika mereka berhenti, aku
merasa sangat lelah. Walupun dengan terhuyung-huyung, aku bangkit dari tempat tidur, mengenakan
pakaian aku seadanya dan pergi ke kamar aku.

Di kamar aku masuk ke dalam kamar mandi aku. Di sana aku mandi air panas sambil mengangis. Aku tidak
tahu aku sudah terjerumus kedalam apa kini. Yang membuat aku benci kepada diri aku, walaupun aku
merasa sedih, kesal, marah bercampur menjadi satu, namun setiap aku teringat kejadian itu, aku merasa
basah pada selangkangan aku.

Malam itu, saat aku menyiapkan makan malam, Kholis tidak berbicara sepatah katapun. Bari sudah pulang.
Aku juga tidak mau membicarakannya. Kami makan sambil berdiam diri.

Sejak saat itu, Bari tidak pernah datang lagi. Aku sebenarnya malas bicara kepada Kholis. Aku ingin
menunjukkan kepadanya bahwa aku tidak suka dengan caranya menjebak aku. Tetapi bila ada suami aku aku
memaksakan diri bertindak biasa. Aku takut suami aku curiga dan bertanya ada apa antara aku dan
Kholis.

Hingga pada suatu kesempatan, Kholis berbicara bahwa dia minta maaf dan sangat menyesali perbuatannya.
Dikatakannya bahwa ‘threesome’ adalah salah satu imajinasinya selama ini. Aku mengatakan kenapa dia
tidak melakukannya dengan pelacur. Kenapa harus menjebak aku. Dia bilang bahwa dia ingin melakukannya
dengan ’someone special’.

Aku tidak tahu harus ngomong apa. Hampir dua bulan aku melakukan mogok seks. Aku tidak peduli
kepadanya. Aku membalas perbuatannya seperti saat aku pertama kali dipaksa untuk melakukan oral seks
kepadanya.

Baca juga Cerita Sex Nyokap Kekasihku

Selama dua bulan, ada saja yang diperbuatnya untuk menyenangkan aku. Hingga suatu waktu dia membawa
makanan untuk makan malam. Aku tidak tahu apa yang ada dipikirannya. Hanya pada saat aku keluar,
diatas meja sudah ada lilin. Saat aku duduk, dia mematikan sebahagian lampu sehingga ruangan menjadi
setengah gelap.

Itu adalah ‘candle light dinner’ aku yang pertama seumur hidup. Suami aku tidak pernah cukup romantis
untuk melakukan ini dengan aku. Malam itu dia kembali minta maaf dan benar-benar mengajak aku
berbicara dengan sungguh-sungguh. Aku tidak tahu harus bagaimana.

Aku merasa aku tidak akan pernah memaafkannya atas penipuannya kepada aku. Hanya saja malam itu begitu
indah sehingga aku pasrah ketika dia mengangkat aku ke kamar tidurnya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.