Birahi Liar

Cerita Sex Terbaru | Tembok itu runtuh sudah, tiada lagi perintang, tiada…. murungku lah jadi tawa, resahku lah jadi lapang,
meski kadang ada tanya di hati, inikah yang kucari selama ini? Keputusan pengadilan yang mengabulkan
tuntutan ceraiku, membuat dadaku lapang. Karena sejak aku dinyatakan bukan istri Yana lagi, berarti aku
sudah menjadi wanita bebas. Memang keputusan mantan suamiku untuk menikahi gadis Lombok itu sangat
menyakitkan hatiku. Karena aku yakin bahwa biaya yang dipakai untuk menikahi gadis itu berasal dariku.

Cerita Sexs Terbaru Birahi Liar

Bukankah pada waktu menikahiku, ia tidak punya apa-apa selain tampangnya saja yang memang tampan?
Bukankah sejak menikah denganku levelnya jadi melonjak drastis, dari seorang penganggur menjadi seorang
pengusaha besar? Apakah dia tidak ingat semuanya itu? Untungnya aku lalu mendapatkan Yadi, yang tabiatnya
jauh berbeda dengan abangnya. Meski Yadi bukan suamiku, sejak statusku masih punya suami pun, rasanya
cintaku sudah beralih kepada Yadi. Namun sejak aku punya hubungan rahasia dengan Yadi, ada sesuatu yang
berkembang di dalam jiwaku. Bahwa aku jadi kecanduan sex. Rasanya sehari saja tidak disentuh oleh lelaki,
aku terpusing- pusing dibuatnya.

Tapi aku tak mau terus-terusan mengganggu Yadi. Karena ia selalu sibuk dengan usahanya. Sibuk pula
mengembangkan dana yang sudah kupercayakan padanya. Aku sudah menghadiahkan harta yang cukup besar
padanya, yaitu hasil penjualan hotelku. Aku pun mempercayakan sisa-sisa hartaku yang masih cukup
berlimpah untuk dikelolanya secara profesional. Dan ternyata Yadi sangat bisa dipercaya. Ia jujur dan
cerdas. Wawasan bisnisnya selalu tepat, tak pernah mengalami kegagalan. Dari dana yang kupercayakan
padanya, ia sudah mendirikan pabrik coklat, yang dari hari ke hari berkembang dan berkembang terus.
Sebagian lagi dana yang kupercayakan padanya, digunakan untuk bisnis property. Dalam bidang property pun
ia selalu berhasil. Keberhasilan Yadi itu bukan sekadar laporan palsu. Karena aku bisa mengeceknya
sendiri lewat audit yang teliti.

Yadi adalah sosok pria yang luar biasa bagiku. Luar biasa cemerlangnya dalam mengelola perusahaan. Bisnis
batubaranya pun berkembang terus, meski pada suatu saat ia pernah berkata, bahwa bisnis batubara itu
bukan tujuan abadinya. Pada suatu saat ia akan meninggalkan bisnis yang satu itu, karena deposit batubara
di Kalsel makin lama makin menipis. Sementara para pejabat dan konglomerat pun berebut lahan di sana. Aku
mengiyakan saja apa yang diterangkan olehnya. Yadi tak cuma berbakat dalam soal bisnis. Ia juga berbakat
untuk memuasi nafsu birahiku setiap kali aku merindukannya.

Tapi…sekali lagi…aku tak boleh terus- terusan mengganggu Yadi yang selalu sibuk melancarkan bisnisnya,
antara lain juga mengatur bisnisku yang kupercayakan padanya. Jadi, Yadi itu termasuk asset bisnisku.
Tapi gairahku selalu timbul hampir tiap malam. Sehingga diam-diam aku membeli beberapa dildo dengan
ukuran dan betntuk yang berlainan.

Lalu aku mencoba memuasi diriku sendiri dengan dildo-dildo itu. Dan selalu saja aku bisa orgasme setelah
dildo yang bervibrator itu kugunakan. Namun lama-kelamaan aku bosan juga memuasi diriku sendiri dengan
cara yang tidak normal itu (yang terkadang membuatku merasa seperti orang yang tak waras lagi). Karena
normalnya, aku harus dipuasi oleh lelaki yang hidup dan perkasa. Kalau bisa, lelaki itu tak kalah perkasa
daripada Yadi.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Lalu apa yang harus kulakukan? Haruskah aku meminta kepada Yadi agar mengirimkan salah seorang temannya
yang pernah ia lakukan tempo hari? Tidak. Aku tak mau namaku tersebar sebagai perempuan nakal yang haus
sex. Mau dikemanakan mukaku kalau berita buruk seperti itu benar-benar tersebar di kotaku? Aku
membutuhkan seseorang yang bisa memuasi hasratku, tapi sekaligus bisa menjaga rahasiaku. Maka beberapa
hari setelah aku resmi bercerai dengan suamiku, pikiranku mulai tertuju ke Aldo, anak muda yang sudah
setahun menjadi sopirku. Ya, Aldo cuma seorang sopir. Tapi ia punya bentuk yang meyakinkan. Tampan dan
keindo-indoan.

Menurut pengakuannya, ayah Aldo seorang indo Jerman. Ibunya orang Jawa. Dan sejak ayahnya meninggal,
kehidupan keluarganya serba kekurangan, sehingga ia mengambil jalan pintas untuk mencari kerja sebagai
seorang sopir, karena ijazahnya cuma SMA. Aldo menggantikan sopir lamaku yang resign, karena lebih
memilih jadi sopir bis antar kota. Tadinya aku agak sangsi menerima Aldo sebagai sopirku, karena usianya
masih sangat muda. Baru 22 tahun. Namun setelah ditest beberapa hari, aku merasa dia sangat halus
mengemudikan mobil- mobilku. Sehingga akhirnya aku menerimanya, dengan masa percobaan selama 3 bulan.

Aldo juga mau merawat kebersihan mobil- mobilku. Kalau sedang menungguku di suatu tempat, misalnya, ia
selalu menyempatkan diri untuk membersihkan mobil mahalku, sehingga keadaannya selalu mengkilap.
Sementara sopir yang dahulu, hanya mau memasukkan mobilku ke tempat cuci mobil, jarang mau membersihkan
sendiri. Setelah masa percobaan selesai, aku menyatakan Aldo lulus dan bisa menjadi sopir pribadiku.
Dengan gaji yang lumayan besar dan membuatnya tampak senang. Bentuk Aldo, mungkin terlalu bagus untuk
menjadi seorang sopir. Tubuhnya tinggi langsing, tapi tidak tergolong kurus.

Sementara tampangnya pun ganteng sekali. Sehingga kalau kuperhatikan secara diam-diam, banyak pandangan
cewek yang tampak seperti mengaguminya kalau kami sedang berada di tempat umum. Selama proses
perceraianku belum diputuskan oleh pengadilan, aku tak pernah pedulikan ketampanan Aldo. Saat itu aku
hanya menilai bahwa Aldo tak tercela dalam mengemudikan mobilku. Ia masih sangat muda, tapi tak pernah
terpancing untuk kebut-kebutan, meski berada di jalan tol sekali pun. Padahal mobilku sangat memenuhi
syarat untuk dilarikan dalam kecepatan tinggi. Menurut Aldo sendiri, mendiang ayahnya memberi nama Aldo
agar ia bijaksana. Karena nama Aldo itu berarti dewasa atau bijaksana. Pantaslah Aldo sudah memiliki
kedewasaan meski usianya masiuh sangat muda.

Beberapa hari setelah aku resmi bercerai dengan Yana, aku mulai memperhatikan Aldo secara diam-diam.
Mulai sering mencuri-curi pandang dengan sudut mataku. ceritasexterbaru.org Aku pun mempertimbangkan banyak hal mengenai
dirinya. Termasuk soal rahasia pribadiku seandainya kelak ia kujadikan target pemuas hasrat birahiku. Dan
aku merasa ia bukan seorang cowok yang bocor mulutnya. Bahkan kalau kuperhatikan dengan seksama, ia
tergolong seorang cowok yang agak tertutup jiwanya. Maka pada suatu hari aku bersiap-siap untuk istirahat
di villaku. Beberapa helai pakaian sudah kumasukkan ke dalam koper. Juga peralatan make up, peralatan
mandi dan sebagainya kusiapkan semua.

Lalu kupanggil Inah, pembantu setiaku yang sudah bertahun-tahun bekerja di rumahku.

“Panggilin Aldo, Nah,” kataku.
“Baik, Nyonya,” sahut Inah sambil mengangguk sopan.

Lalu bergegas menuju garasi. Tak lama kemudian Aldo muncul di ruang tamu.

“Selamat pagi, Bu,” katanya sambil mengangguk sopan.
“Pagi….Kita ke Puncak sekarang. Masukin koperku ke bagasi, Al,” kataku sambil menunjuk ke koper pakaianku
di dekat pintu kamarku.
“Iya Bu.” Beberapa saat kemudian, aku sudah duduk di jok belakang mobilku yang sudah dikemudikan oleh
Aldo meninggalkan pekarangan rumahku.
“Aku mau istirahat beberapa hari di villa,” kataku setelah mobilku meluncur di jalan raya.
“Iya Bu,” sahut Aldo di belakang setir.
“Tapi kamu gak bawa baju ganti ya?”
“Hehehe…gak Bu.”
“Ya udah, nanti ke mall aja dulu. Beli aja pakaian beberapa stel, sementara aku mau beli perbekalan
makanan untuk dimasak di villa nanti.”
“Baik Bu.” Setelah Aldo berlalu, aku menelepon Mang Tarman, penunggu villaku.

Minta agar villaku dibersihkan, karena aku akan datang ke sana. H ari itu kebetulan bukan hari-hari
weekend. Sehingga jalanan menuju Puncak lumayan lancar, tidak macet. Maka tak sampai dua jam, aku sudah
tiba di villaku. Aldo cepat membuka penutup bagasiku dan mengeluarkan koperku.

Kemudian membawanya ke dalam villaku yang pintunya sudah dibuka oleh Mang Tarman.

“Sudah dibersihkan semua Mang?” tanyaku kepada penunggu villaku yang setia itu.
“Sudah Bu. Semua peralatan elektriknya juga sudah dijalankan,” sahut Mang Tarman.
“Syukurlah, kami mau istirahat beberapa hari di sini,” kataku sambil memberikan beberapa lembar uang
kepada penungu villaku.
“Terima kasih…terima kasih, Bu,” Mang Tarman membungkuk-bungkuk sopan sekali waktu menerima uang dariku
yang jumlahnya cukup banyak itu.

Aku memeriksa keadaan di dalam villaku yang jarang kupakai ini. Sudah bersih dan rapi semua.

Lalu kusuruh Aldo memasukkan koperku ke kamar yang terbesar, yang biasa kupakai kalau sedang istirahat di
sini.

“Aldo, nanti kamu tidur di kamar yang itu ya,” kataku sambil menunjuk ke kamar yang berdampingan dengan
kamarku, “Supaya kalau ada apa-apa, aku gampang manggil kamu.”
“Siap Bu,” Aldo mengangguk.
“Ohya…tadi berapa stel kamu beli pakaian di mall?” tanyaku.
“Tiga stel Bu. Tiga celana dan tiga baju kaus.”
“O, baguslah. Cobain sana pakaian barunya, aku ingin lihat pilihanmu cocok apa gak?”
“Baik Bu…mau saya ambil dulu pakaian barunya, masih tertinggal di bagasi mobil.” Lalu Aldo melangkah ke
luar, menuju mobilku yang diparkir di depan pintu villaku.

Terus terang, tujuan utamaku berada di villa itu bukan untuk sekadar beristirahat, melainkan untuk meraih
Aldo ke dalam genggaman birahiku. Tapi aku harus melakukannya dengan hati-hati, dengan step by step, agar
aku tidak merusak nama baikku sendiri. Maka ketika Aldo memperlihatkan baju- baju yang baru dibelinya
dari mall tadi, diam-diam aku mengamatinya sambil mempertimbangkan beberapa hal di dalam hatiku. Bahwa
dalam pakaian-pakaian murahan itu pun Aldo selalu kelihatan tampan dan pantas.Cerita Sex Terbaru

Lalu kenapa aku tidak memikirkan dirinya saja, sebagai pemuasku? Bukankah Aldo bisa kujadikan sosok yang
aman menjaga rahasiaku kelak? Ya…bukankah Aldo demikian patuhnya pada perintah-perintahku? Maka malamnya
kuajak Aldo mencari makan di daerah Puncak Pass. Di perjalanan menuju Puncak Pass itulah aku sempat
memulai memancingnya.

Biasanya aku duduk di belakang, tapi saat itu sengaja aku duduk di depan.

“Kamu sudah punya pacar Al?” tanyaku.

Agak lama Aldo terdiam. Lalu katanya,

“Dulu pernah, waktu baru lulus SMA, Bu. Tapi yah…cewek mana yang mau bertahan pacaran sama cowok yang
belum punya kerja tetap Bu.”
“Sekarang kamu kan sudah punya pekerjaan tetap sebagai sopir pribadiku Al.”
“Iya…tapi saya harus membantu ibu saya untuk menyekolahkan adik-adik.”
“Jadi selama ini gajimu selalu diberikan kepada ibumu?”
“Iya Bu. Saya kan anak sulung.” Aku terdiam.

Sambil mempertimbangkan semuanya. Termasuk niatku untuk mengubah kehidupan Aldo, agar tidak banyak
kekurangan lagi. Pada waktu makan malam di sebuah rumah makan besar langgananku, Aldo kuajak menemaniku
makan. Itu adalah pertama kalinya Aldo kuajak makan bersama. Biasanya kalau aku sedang makan di restoran,
Aldo hanya kuberi uang makan, untuk mencari makanan sendiri. Dan belum pernah kuajak makan bareng. Pada
waktu makan bareng itu diam-diam kuperhatikan cara Aldo makan. Ternyata dia bisa makan dengan cara yang
baik. Bisa menggunakan pisau dan garpu sesuai tata cara internasional. Dan tak terdengar cipak-cipak
puila dari mulutnya.

Aku lalu teringat dari pengakuan Aldo sendiri, bahwa mendiang ayahnya bedarah campuran, indo Jerman.
Mungkin ayahnya itulah yang mengajari bagaimana cara berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
dalam soal makan. Karena semuanya memang ada aturannya. Dan makin baik pendidikan di rumah, akan makin
baik juga perilaku seorang anak di luar rumahnya. Dalam perjalanan pulang ke villa, aku terus-terusan
memutar otakku.

Dan setibanya di villa, aku berkata,

“Kamu tidur di kamarku saja Al. Aku takut tidur sendirian.”
“Di…di kamar Ibu?” Aldo tampak bingung.
“Iya. Kan bednya ada dua. Coba sini…lihat sendiri,” kataku sambil menarik pergelangan tangan Aldo.

Setibanya di dalam kamar yang memang cukup luas dan lengkap itu, kutunjuk bed yang agak kecil,

“Nah…nanti kamu tidur di situ. Aku tidur di bed yang satunya lagi.” Aldo akhirnya mengangguk sambil
menjawab, “Siap Bu.”
“Sekarang cuci kaki dulu sana gih,” kataku sambil menunjuk ke pintu kamar mandi pribadiku.

Pada waktu Aldo berada di kamar mandi, kukeluarkan laptopku. Dan kuletakkan di meja kecil dekat sofa.
Biasanya aku hanya membuka laptop itu hanya kalau mau mengecek laporan keuangan. Tapi saat itu lain dari
biasanya. Aku membuka untuk memutar koleksi video dewasa. Tak lama kemudian Aldo muncul lagi, dengan
pakaian yang sudah diganti. Kini ia mengenakan celana training hitam dengan baju kaus oblong putih.

Pada saat itu aku sudah memutar video yang baru menayangkan nama-nama pornstarnya.

“Sini Al, temani aku nonton,” kataku sambil menepuk sofa di sebelah kananku.
“Film horror Bu?” tanya Aldo sambil melangkah ke sofa yang kududuki. Dan tampak ragu waktu mau duduk di
samping kananku.
“Lihat aja sendiri nanti,” kataku sambil meraih tangannya agar duduk di samping kananku.

Meski masih canggung, akhirnya mau juga Aldo duduk di sampingku. Pandangannya pun tertuju ke layar
monitor laptopku.

Kebetulan judulnya cocok dengan keadaanku saat itu :

“Older woman and younger man” Di layar monitor laptopku tampak seorang wanita setengah baya menghampiri
seorang cowok muda yang sedang duduk di sofa.

Mereka ngobrol sebentar. Lalu si wanita melepaskan tali kimono kuningnya. Cowok itu langsung menyergap.
Menyembulkan payudara si wanita dari branya yang diturunkan sedikit.

Lalu mengemut pentil payudara wanita itu.

“Wow…bokep Bu…” komentar Aldo dengan mata hampir tak berkedip.
“Iya. Kamu gak suka nonton bokep?”
“Su…suka Bu…” “Ya udah, temenin aku nonton di sini. Aku juga suka nonton video yang hot-hot gini….pengen
pipis dulu nih….pausekan dulu ya…biar jangan ada yang kelewat…” kataku sambil bangkit dan buru-buru
melangkah ke kamar mandi.

Seolah-olah sudah kebelet pipis. Padahal di kamar mandi aku cuma melepaskan celana dalam, lalu kucuci
kemaluanku sebersih mungkin. Dan balik lagi ke depan laptopku, sementara celana dalamku sengaja
kutinggalkan di kamar mandi. Aku duduk kembali di samping kiri Aldo. Kali ini aku sengaja duduk merapat
ke Aldo yang velum berani menjalankan lagi video yang tadi kupausekan itu. Maka akulah yang mengklik
tanda play lagi. Ini adalah untuk pertama kalinya aku duduk berdampingan dengan Aldo. Dengan posisi
merapat pula. Adegan di layar monitor laptopku makin lama makin panas. Dan tanganku tak tahan lagi.

Mulanya hanya mengelus celana katun yang Aldo kenakan, pada bagian pahanya. Dan sudut mataku melihat ada
yang menggembung di celana Aldo pada bagian alat vitalnya. Meski aku meraba-raba dari luar celana Aldo,
aku bisa merasakannya…ada yang mengeras di dalam celana training hitamnya. Membuatku semakin binal.

Maka kuselinapkan tanganku ke dalam lingkaran karet celana training itu, dengan cepat aku berhasil
menangkap batang kemaluan Aldo yang memang sudah ngaceng itu.

“Bu…” Aldo seperti kaget. Tapi membiarkan tanganku menggenggam batang kemaluannya yang terasa hangat.
“Aku kalau nonton bokep senengnya sambil megangin titit. Mmm…apalagi titit yang sudah ngaceng gini,”
kataku sambil mengelus-elus moncong penis Aldo yang masih tersembunyi di dalam celana trainingnya.
“I…iya Bu…” sahut Aldo dengan pandangan tetap tertuju ke layar monitor. Sementara penisnya terasa semakin
ngaceng saja, pasti karena ulah tangan kananku ini.

Karena aku mulai meremas- remas penisnya dengan lembut, sementara jempolku mengelus-elus moncongnya.
Meski pandangan Aldo tetap tertuju ke layar monitor, aku tahu bahwa napasnya mulai tak beraturan. Maka
tanpa memikirkan siapa dia dan siapa diriku, tangan kiriku menarik tangan kiri Aldo. Kuselinapkan
tangannya ke balik bagian bawah gaunku. Telapak tangan kiri Aldo itu sengaja kutempelkan di kemaluanku
yang tak bercelana dalam lagi ini. Aldo tampak kaget.

Tapi tangannya kutahan agar tetap menempel di kemaluanku, diiringi bisikanku,

“Biar asyik nontonnya, aku mainin tititmu, kamu mainin memekku. Mainkanlah…jangan takut-takut…aku gak
marah kok…”
“I…iya Bu….” sahut Aldo sambil menggerak-gerakkan tangannya.
“Asyik kan?” tanyaku setengah berbisik, sementara tanganku memang sedang asyik meremas-remas batang
kemaluan Aldo dengan hati-hati, agar jangan membuatnya kesakitan.

Sementara jemari Aldo pun mulai asyik mengelus-elus celah kemaluanku yang belum terlihat di matanya. Maka
kurasakan kemaluanku mulai basah oleh lendir libidoku.

“Enak kan nonton bokep sambil saling sentuh gini?” cetusku sambil mengintensifkan elusan jempolku di
kepala penis Aldo.
“Iya Bu…ta…tapi…” sahut Aldo terputus.
“Tapi apa?” tanyaku sambil memperhatikan sikap Aldo.
“Ng…nggak Bu…” Aku tidak mendesaknya.

Karena aku sudah tahu jawabannya. Pasti dia sedang disiksa oleh nafsunya. Seperti yang tengah kurasakan
ini. Dan aku semakin lupa daratan. Aku sudah ingin secepatnya disetubuhi oleh anak muda itu. Maka padaq
suatu saat, kupelorotkan celana training Aldo, sehingga batang kemaluan yang sudah sangat tegang itu
tersembul di depan mataku.Cerita Sex Terbaru

“Hmmm…aku suka bentuk penismu ini, Al…kepalanya gede….pasti enak rasanya…” kataku sambil memegang penis
ngaceng itu. Aldo semakin salting ketika genggamanku bergerak-gerak seperti sedang mengocok.

Napasnya pun terdengar tak beraturan. Dan aku merasa kasihan karena sudah menyiksanya terlalu lama.
Menyiksanya dalam nafsu. Maka sambil merebahkan diri, kusingkapkan bagian bawah gaunku sampai ke
perut….sambil menarik penis Aldo dengan tangan kiri dan meraih pinggulnya agar mendekat ke tubuhku.

“Lepasin celanamu, Al,” kataku.

Tanpa membantah sedikit pun Aldo melepaskan celana trainingnya, sehingga bagian bawah tubuhnya mulai
telanjang, karena sejak tadi ia tak mengenakan celana dalam. Lalu kutarik penis Aldo sampai menyentuh
kemaluanku. Dan kucolek- colekkan kepala penis itu di mulut kemaluanku yang sudah membasah ini. Agak lama
kucolek-colekkan moncong penis Aldo di mulut kemaluanku yang sudah dibasahi lendir nafsu kewanitaanku
ini. Sementara Aldo malah memejamkan matanya, seperti tak berani beradu tatapan denganku.

“Enak Do?” tanyaku tanpa menghentikan kenakalanku, mencolek-colekkan moncong penis Aldo ke mulut vaginaku
yang semakin membasah dan licin ini.
“I…ii…iiyaaa, Buuu…” sahut Aldo terengah sambil membuang muka.

Mungkin ia tidak tahu bahwa sebenarnya aku pun sedang menikmati enaknya kemaluanku dicolek-colek oleh
puncak penis anak muda itu. Bahkan pada suatu saat aku berkata dalam hasrat yang kian bergejolak,

“Cobain dorong sedikit, Al…” Aku berkata begitu sambil memegang batang kemaluan Aldo agar arahnya ngepas
pada sasarannya.

Aldo mengikuti permintaanku. Moncong penisnya terasa mendesak perlahan. Sehingga aku mengingatkannya agar
lebih kuat lagi mendorongnya. Aldo pun melakukannya. Mendorong penisnya lebih kuat…lebih kuat…dan…
blessss….membenam separuhnya.

“Masuk Al…mmm…enaknya sih dientotin Al…coba entotin pelan-pelan dulu…udah kepalangan dalam sih masuknya.”

Meski masih bersikap canggung, Aldo mengikuti permintaanku. Dengan kedua tangan menahan tubuhnya di
kanan-kiri tubuhku, ia mulai menggerakkan penisnya, maju mundur dan maju mundur perlahan, tapi ia seperti
membatasi agar penisnya tidak sampai masuk semuanya.

“Duh enak banget, Al,” desahku sambil menarik kedua bahunya agar merapat ke dadaku,
“Ayo entot aja sampai masuk semuanya, jangan tanggung-tanggung gitu.”
“I…iya Bu…” Aldo bisa menyembunyikan ekspresinya, karena aku mendekap lehernya, sehingga pipiku
bertempelan dengan pipinya tanpa saling tatap. Tapi aku bisa menarik baju kaus Aldo ke atas sambil
berkata,
“Buka semua ah…biar lebih enak lagi.” Aldo membiarkan aku melepaskan baju kausnya, sehingga ia jadi
telanjang bulat.

Setelah itu, aku pun melepaskan kancing gaunku yang berderet di depan dari bawah ke atas, sampai
tertanggal semua. Lalu dengan mudah aku bisa melepaskan gaunku. Disusul dengan pelepasan braku, sehingga
akhirnya kami jadi sama-sama telanjang bulat.

“Ayo lanjutin lagi….entot lagi yang mantep ya…” kataku sambil memeluk leher Aldo lagi. Aldo tidak
menjawabnya dengan kata- kata, melainkan dengan tindakan.

Batang kemaluannya yang lumayan panjang gede itu mulai beraksi lagi, mengentotku dengan mantapnya. Oooh…
yang kurindukan selama ini telah kunikmati kembali !

“Kita lagi ngapain ini Al?” tanyaku sambil memegang sepasang pipi Aldo dan menatapnya dengan senyum.
“Sa…saya tidak berani nyebutinnya Bu…” sahutnya sambil menghindari tatapanku.
“Bilang aja lagi bersetubuh gitu…enak kan?”
“I..iya Bu…eee…enak sekali…”
“Tapi kamu harus merahasiakan semuanya ini ya.“
“Iii…iya Bu….”
“Sejak saat ini aku akan makin sayang sekali sama kamu. Tapi di depan orang lain, kita harus bersikap
seperti biasa ya.”
“Iii…iya Bu…sa…saya mengerti…” Lalu aku berbisik di telnganya,
“Kamu pernah nyangka bakal dikasih memekku seperti ini?”
“Ng…nggak Bu….mimpi aja belum pernah…”
“Tapi kamu senaqng dikasih memek kayak gini?”
“Sesese…senang sekali Bu…”
“Kalau gitu ayolah lanjutin…entot lagi seedan mungkin…ayo…” Aldo spontan mengayun lagi batang
kemaluannya, membuatku semakin binal, ingin menikmatinya selengkap mungkin.

Lalu kutarik kedua tangan Aldo dan kuletakkan di sepasang payudaraku sambil berkata,

“Sambil diremas Al…tetekku belum kendur-kendur banget kok…”
“I…iya…masih kenceng Bu,” komentarnya ketika tangannya mulai meremas-remas payudaraku.
“Ya iyalah…tetekku kan selalu dirawat Al….”
“Bu…oooh…Bu….” cetus Aldo terengah.
“Kenapa?”
“Gak Bu…cuma…ini…makin lama kok makin enak gini Bu…”
“Mmm…apalagi kalau pantatku digoyangin gini…pasti lebih enak lagi kan?” kataku sambil menggoyang-goyang
pinggulku dengan gerakan yang sudah terlatih.

Membentuk angka delapan. Memutar-mutar dan meliuk-liuk.

“Iii…iya Bu…dududuuuuh Bu…enak banget Bu….dududududuuuuh…” Aku tidak menanggapi desahan-desahan spontan
Aldo.

Karena aku sendiri sedang merasakan sesuatu. Bahwa goyang pinggulku membuat kelentitku terus- terusan
bergesekan dengan penis Aldo. Dan ini membuatku terpejam-pejam dalam nikmat yang luar biasa. Maka ketika
aku semakin hanyut di dalam arus kenikmatan, kuciumi bibir Aldo sambil mendekapnya erat-erat. Aldo belum
berani bereaksi. Namun ketika aku sudah mulai melumat bibirnya, ia pun mulai berani memelukku, sementara
penisnya makin garang menggenjot liang senggamaku. Wuih…inilah yang kuharapkan.

Maka aku pun semakin ganas menggoyang pinggulku, sehingga liang kemaluanku seolah membesot-besot dan
memilin-milin penis Aldo, sementara kelentitku semakin kencang bergesekan dengan penis perkasa itu.
Tadinya kuduga Aldo takkan bertahan lama, karena biasanya cowok semuda dia belum bisa mengontrol diri
dalam persetubuhan. Dan aku sudah menyiapkan diri, seandainya hal itu terjadi. Bahwa di ronde kedua
barulah aku akan habis-habisan mencari kepuasan. Tapi ternyata Aldo tak selemah itu. Bahkan sebaliknya.

Setelah cukup lama kemaluanku digasak oleh penis yang masih fresh itu, aku duluan tiba di puncak
kenikmatanku. Puncak yang membuatku menggeliat, mengejang dan berkelojotan…diiringi rintihan nikmatku,

“Aaaaaahhhhhh….” sambil meremas- remas rambut Aldo sampai acak-acakan.

Tapi Aldo masih mengayun batang kemaluannya di dalam liang senggamaku yang sudah sangat licin ini. Meski
masih agak ngilu, kuciumi bibir Aldo sebagai tanda terimakasihku, karena ia baru saja memberiku suatu
kepuasan yang sangat kurindukan. Mungkin karena aku menghentikan goyangan pinggulku, tak lama kemudian
Aldo pun menghentikan entotannya.Cerita Sex Terbaru

“Kenapa berhenti? Ayo entot terus sampai ngecrot,” kataku perlahan.
“I…iya Bu…” Aldo mengayun kembali batang kemaluannya. Kenikmatanku pun mulai terasa lagi.

Karena penis Aldo ngacengnya sempurna. Keras sekali. Aku pun mulai menggoyangkan pinggulku kembali,
sambil menciumi leher Aldo yang sudah dibasahi keringat. Dalam arus nikmat senggama, aku tidak merasa
jijik sedikit pun ketika lidahku menjilati keringat di leher Aldo. Karena Aldo itu bukan cuma tampan,
tapi juga pandai menjaga kebersihan. Cuma statusnya saja yang membuatku agak risih, pada mulanya. Bahwa
ia ia sopirku, sementara aku bossnya. Tapi semuanya itu kulupakan. Yang tertinggal di dalam batinku hanya
satu hal. Bahwa ia seorang lelaki tampan yang masih sangat muda dan mampu memuasi nafsu birahiku.

Dan setelah cukup lama ia mengentotku, terlihat gejala-gejala kalau ia akan mencapai puncak ejakulasinya.

Baca JUga Cerita Seks Di Pinggir Pantai Parang Tritis

“Udah mau ngecrot ya?” tanyaku.
“I…iya Bu…di mana sa…saya harus lepasinnya?” sahutnya tersengal-sengal.
“Di dalam aja…ayo kita barengin biar nikmat.”
“Iya Bu…oooh….aaaah…” Aldo mengayun batang kemaluannya dengan gerakan cepat, sementara aku pun semakin
binal menggoyang-goyangkan pinggulku.

Pada suatu saat tibalah kami pada titik yang sangat indah itu…terlalu indah untuk dilukiskan dengan kata-
kata….bahwa diiringi dengus-dengus napasnya Aldo membenamkan batang kemaluannya dalam-dalam, sementara
moncong penisnya memuncrat- muncratkan air maninya di dalam liang senggamaku yang sedang mencapai orgasme
keduaku…oooh….luar biasa nikmatnya ! Pelukanku di leher Aldo sampai bergetar- getar ketika merasakan
puncak kenikmatan yang sangat indah ini.

Air mani Aldo banyak sekali sampai terasa membludak ke luar, mengalir ke sofa. Tapi hal itu kuanggap
sebagai pertanda positif dan menyenangkan…- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Sahabatku

Cerita Sex Terbaru | Perkenalkan namaku Andi, umurku 20 tahun dan baru setahun kemarin lulus SMA. Sekarang aku lagi usaha mendaftar di beberapa Perguruan tinggi. Karena sadar untuk dapat diterima di PTS top itu nggak gampang, maka aku ikut bimbingan tes. Disitulah aku berkenalan dengan cewek bernama Nina. Umurnya 19 tahun, tetapi karena ayahnya orang Jerman, tubuhnya bongsor banget. wajahnya jelas cantik (namanya juga indo!). Tubuhnya seksi luar biasa, buah dada dan pinggulnya menonjol sedemikian rupa sehingga memaksa setiap mata laki-laki melotot memandangnya. Ditambah lagi dengan kesukaannya memakai T-shirt dan celana ketat, benar-benar membuat seluruh pria peserta kursus tersiksa karena menahan nafsu.

Cerita Sex Terbaru Sahabatku
Nina tinggal di komplek elite di kotaku, dan karena rumahnya searah dengan rumahku aku sering ikut pulang dengannya bersama beberapa teman lain yang juga rumahnya searah. Mobilnya BMW biru(ayahnya kaya banget), jadi nebeng dengan dia jauh lebih nikmat dibandingkan jika pulang sendiri naik angkot.
Pada suatu hari, kebetulan teman-teman lain berencana nonton film rame-rame setelah kursus, tetapi aku malas ikut (alasan lain, karena aku lagi nggak punya duit). akhirnya aku pulang sendirian dengan Nina. Kami ngobrol dengan hebohnya di jalan, terutama membicarakan si Rudi teman kursus kami yang beberapa hari yang lalu menikah mendadak, karena kepergok Hansip sedang “gituan” dengan pacarnya di belakang gudang gedung kursus kami.
Omomg punya omong, si Nina sambil tetap menyetir melirikku dengan mata nakal
” ‘Ndi, kamu juga pernah begituan nggak sama pacarmu? kaya si Rudi itu?” Mendengar pertanyaan itu aku ketawa ngakak
” Walah, boro-boro main. Melihat punyanya cewek saja aku belum pernah.” Nina membelalakkan matanya yang indahkecoklatan itu
” Yang bener ‘Ndi, masak kamu belum pernah lihat punyanya cewek?” Aku mengangkat dua jariku
“suer, belum pernah Nin. Paling aku cuma lihat di buku-buku porno”.
Nina menggeleng-ngeleng mendengar jawabanku itu. Dia tersenyum-senyum dan bertanya dengan nada menggoda
“Jadi, sekarang kamu pingin lihat punya cewek beneran nggak? ini tawaran serius lho!” Aku menggaruk-garuk kepala
“Yaa..jelas mau dong Nin, tapi punyanya siapa?” Nina ketawa ngakak dan dengan tangan kirinya memukul pundakku
“Ya punya gua, tahu! punya siapa lagi?”. Walah, aku terlonjak mendengar “tawaran” gila itu.
Kepalaku mendadak pusing, napasku tersengal-sengal dan suaraku jadi serak
“Kamu nggak serius kan Nin?”
Tapi Nina memandangku dan menjawab dengan enteng
“Serius! ayo kamu lihat sekarang.”
Ia tiba-tiba memarkir mobilnya di pinggir jalan.
Jalan sedang sepi sekali, maklum sudah malam. Mobil kami diparkir di bawah lampu jalan yang terang. Aku masih tertegun-tegun ketika Nina mematikan mesin, mendorong kursinya ke belakang dan dengan cepat mengangkat rok ketat yang dipakainya hingga sebatas pinggul. Dengan gerakan cepat pula ia memelorotkan celana dalamnya yang berwarna putih, sehingga bukit kemaluannya tampak dengan jelas. Aku terbelalak melihatnya. Kemaluan Nina indah sekali, hanya ditumbuhi bulu-bulu yang jarang di bagian atas sehingga kedua belah bibir kemaluannya tampak dengan nyata, berwarna kemerahan dan tampak sangat lembut.
Nina terkikik melihat mataku yang melotot
“Nih ‘Ndi, punyanya cewek. Mau lihat lebih jelas nggak?” katanya menggoda.
Bersamaan dengan itu ia dengan gerak perlahan membuka pahanya yang mulus, dan dengan jarinya membuka belahan bibir kemaluannya. Kini tampak dengan jelas kelentitnya yang berwarna merah muda, dan ketika jarinya yang lentik semakin lebar membuka bibir kemaluannya yang indah itu, aku dapat melihat lobang kemaluannya dengan jelas. Sangat indah dan merangsang, napasku sungguh tersengal-sengal, suaranya seperti kereta yang lagi langsir. “Burung”ku juga berteriak-teriak di sarangnya dalam celana, seakan minta jatah untuk ikut melihat dan merasakan benda indah yang kini terpampang jelas di depanku ini.
Tampaknya Nina memang jenis wanita ekshibisionis, yang suka memperlihatkan tubuhnya pada orang lain. Ia juga tampak terangsang sendiri, dan sambil jarinya terus mengelus bukit kemaluannya ia mulai menggerak-gerakkan pinggulnya kedepan dan kebelakang.
“‘Ndi..” suaranya merintih terdengar
“Aku sudah beri kamu pemandangan terindah yang bisa kamu lihat..sekarang maukah kamu memberikan hadiah padaku?”
Aku setengah sadar mendengar pertanyaan itu, dan menjawab sekenanya
” ya..ya..okelah..apa permintaanmu?”
Dengan lembut Nina memperlebar posisinya yang mengangkang itu, dan menjawab dengan suara serak
“Jilatin vaginaku ‘Ndi..jilatin sampai aku keluar dan minum semua air maniku.” nadanya setengah memerintah.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Dan tanpa minta ijin ia memegang kepalaku, dengan setengah memaksa menekannya sehingga aku merunduk dan wajahku menempel di kemaluannya. Posisiku agak sulit, karena terhalang setir mobil. Melihat itu Nina mengubah posisi sandaran kursinya, sehingga kini ia setengah berbaring. Tangannya tetap menekan kepalaku ke arah kemaluannya. Aku tergagap dan bingung, namun pemandangan bukit kemaluan yang hanya beberapa senti di depan mataku dan baunya yang sangat merangsang menyebabkan aku seakan lupa ingatan. ceritasexterbaru.org Dengan ganas aku menciuminya. Kujilati belahan kemaluan yang sangat indah itu, kupermainkan kelentitnya dan akhirnya mengisapnya dengan sangat bernapsu. Sambil mengisap aku tetap menggerak-gerakkan lidahku mempermainkan kelentit itu, dan jari tanganku bergerilya memasuki lobang kemaluannya.
Nina menanggapi aksiku itu dengan heboh. Ia menggoyang pantatnya dengan kuat, dan melenguh dan menceracau dengan berbagai bahasa yang dikuasainya
“ooh..mein Gott..enaak tenaan..’Ndi..cepetan dong..schnell..lidahmu goyangin terus..jangan berhenti..sekarang masukin lidahmu ke lobang..nah, gitu..terus..keluar masuk..ooh..OOH..OOHH!!”
Aku berpikir, dasar cewek bapaknya Jerman ibunya Jawa, ya bahasanya jadi campur aduk begitu. Aku makin bernafsu mencium, menjilati dan mengisap bukit kemaluannya hingga akhirnya “croot..” semburan cairan keluar dari kemaluannya dan muncrat ke mulutku. sesuai perintahnya tadi, aku bereaksi cepat dan menelan seluruh cairan itu dengan bernafsu. Gerakan Nina terhenti seketika dan ia terduduk lemas dikursinya. Aku masih tetap menunduk di kemaluannya, menciumi bibir kemaluan itu dengan lembut dan menjilati sisa cairannya yang masih menempel.
Nina mengelus kepalaku dengan lembut
” Kamu senang ya ‘Ndi..kok nggak selesai-selesai menciumnya.” Aku agak malu juga, kujawab dengan lembut
“Vaginamu indah sekali Nin..terima kasih aku telah diijinkan untuk mencium dan menikmatinya.” Nina terkikik dan memukul kepalaku
” Sudah ah, bicaramu kaya artis sinetron saja. Tuh ambil tisu, mulutmu belepotan banget”
Ia membantuku melap mulutku, dan memasang kembali CD dan membetulkan roknya.Cerita Sex Terbaru
“Vaginamu nggak kamu lap, Nin?” tanyaku.
Ia tertawa
“ngapain lagi..kan sudah kamu lap tadi pakai mulut “.
Dengan santai ia kemudian membetulkan kursinya, menstarter mobilnya dan meluncur kembali ke jalan raya.
Sejenak kami membisu. Akhirnya aku bicara
” Nin..kamu sudah aku puaskan. Apakah aku bisa minta kamu memuaskan aku sekarang, biar adil, gitu?”
Aku pancing begitu, ia memonyongkan mulutnya yang indah dan menjawab
“Memangnya kamu minta aku ngapain? menghisap penismu? atau memasukkan penismu ke vaginaku, begitu?”
Aduh, jorok banget mulut ini cewek. Tapi aku menjawab pelan
“iyaa..kira-kira begitulah Nin, mau nggak.”
Aku sungguh kaget ketika ia menjawab dengan setengah memekik
” ‘Ndi..emangnya aku perek? emangnya aku mau melakukan itu dengan sembarang lelaki? sori ya..aku nggak serendah itu!!”
Aku sungguh keheranan mendengar jawaban itu
“lha..yah kita lakukan tadi apaan..apa itu bukan making love namanya?”
Nina menggerakkan kepalanya dengan keras sehingga rambutnya yang kecoklatan berkibaran
“Nggak..nggak..itu lain..aku kan nggak melakukan apa-apa..kamu yang melakukan untukku..itu lain..”

Baca Juga Cerita Sex Suami Selipan

Wah ternyata si Nina ini punya kelainan juga, pikirku. Akhirnya aku menghela napas dan menjawab
“ya sudah..lupakan saja. Aku sudah puas kok tadi. Maaf deh atas permintaanku.”
Nina mengangguk-angguk
” Kalau kayak tadi kamu mau lagi, oke deh. tapi yang lainnya..no way ya..itu buat calon suamiku nanti”.
Tiba-tiba ia menghentikan mobilnya. Alamak, ternyata sudah di depan rumahku. Ia meminta aku segera turun dan berkata dengan nama mengancam
“awas ‘Ndi..jangan cerita siapa-siapa ya. itu tadi kan aku cuma membantu kamu yang katanya belunm pernah lihat vagina wanita.”
Sambil berkata begitu, ia memonyongkan lagi bibirnya yang indah dan BMW biru itu menderum meninggalkan rumahku.
Dasar perempuan gila!!- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Suami Selipan

Cerita Sex Terbaru | Cerita sex nyata ini kudapatkan dari seorang teman di dunia maya. Ia pernah menceritakan kisah nyata
hidupnya yang unik dan ingin agar kisahnya itu diabadikan dalam suatu kisah nyata. Aku menyanggupinya.
Dan pada suatu hari aku ketemuan dengan wanita berusia 32 tahunan itu. Ia menyerahkan sebuah flashdisk,
isinya semacam buku harian pribadinya. Ia memintaku agar mengedit catatan hariannya itu, karena kalimat-
kalimatnya belum teratur rapi. Kusanggupi permintaannya, termasuk menyembunyikan identitas semua pelaku
dan nama tempat di dalam kisah nyata ini agar tiada yang merasa dirugikan. Inilah hasilnya. Mohon maaf
atas segala kekurangannya.

Cerita Sex Terbaru Suami Selipan
Perjalanan hidupku memang aneh. Kisah demi kisah yang terjadi dalam kehidupanku, sering membuatku
bertanya-tanya,

“Kenapa aku harus mengalami semuanya ini?”

Dahulu, ketika rumah tanggaku dengan Mas Bimo sedang harmonis, aku merasa laksana wanita yang paling
bahagia di dunia ini. Kedua anakku juga lahir dengan lancar, lalu aku ikut program KB. Karena aku dan Mas
Bimo sudah mencapai target untuk memiliki anak 2 saja.

Soal kesetiaanku tak perlu diragukan. Meski aku punya wajah cantik, kulit yang putih bersih dan bentuk
tubuh yang aduahai, aku tak pernah memanfaatkannya untuk menyeleweng.

Lalu tragedi itu terjadi. Mas Bimo sangat marah ketika mengetahui bahwa aku sering mengirim uang kepada
orang tuaku, untuk membantu biaya kuliah adikku Rendi. Suamiku demikian marahnya, karena ia menganggap
aku sudah sering selingkuh dalam hal duit. Aku berusaha menerangkan, bahwa aku merasa kasihan kepada
adikku, kasihan juga kepada orang tuaku yang kelabakan mencari dana untuk biaya kuliah adikku itu. Tapi
Mas Bimo malah semakin marah. Mencercaku sebagai istri yang tidak jujur dan sebagainya.

Lalu terjadilah tragedi itu. Mas Bimo menjatuhkan talak tiga padaku! Itu pertanda bahwa kesalahanku tak
dapat diampuni lagi !

Sebagai seorang wanita, aku bisa berbuat apa? Talak tiga sudah dijatuhkan. Berarti tak mungkin aku bisa
berkumpul dengan Mas Bimo lagi.

Akhirnya kuterima saja keputusan itu, meski dengan hati yang luar biasa perihnya. Aku pulang ke rumah
orang tuaku dengan sikap seperti panglima yang kalah perang.

Berbulan-bulan aku hidup sebagai seorang janda bersama kedua anakku di rumah orang tuaku.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Sedihkah hatiku? Tentu saja aku merasa sedih dan pilu, karena tak pernah terpikirkan akan mengalami nasib
seperti ini. Tapi aku tak mau mendramatisir keadaan. Dengan uang tabungan yang masih lumayan banyak di
bank, aku bisa melanjutkan kuliahku yang dulu terputus gara-gara dipersunting oleh Mas Bimo. Aku ingin
melupakan kegagalanku dengan mencurahkan pikiran ke arah kuliahku yang cuma tinggal dua semester lagi.

Aku jadi seperti masa gadis lagi. Hampir tiap hari mengikuti kuliah di kampusku. Tapi teman-teman
seangkatanku sudah pada lulus S1, bahkan ada beberapa orang yang sudah S2. Teman-teman kuliahku sekarang
pada umumnya 7-8 tahun lebih muda dariku. Tapi aku bukan yang tertua di angkatan ini. Masih ada yang
lebih tua dariku. Ada yang mendapat tugas belajar dari tempat kerjanya, ada juga yang atas keinginannya
sendiri melanjutkan pendidikannya meski usianya sudah hampir 40 tahun.

Waktu aku mulai kuliah lagi, usiaku sudah 32 tahun. Tapi orang-orang gak percaya kalau umurku sudah 32
tahun. Pada umumnya mereka mengira usiaku di bawah 25 tahun.

Perjuanganku berhasil. Akhirnya aku diwisuda sebagai sarjana ekonomi. Tapi pada hari inilah aku
mendapatkan jabatan tangan dari seseorang yang tak kusangka akan hadir. Ia adalah Mas Bimo ! Mantan
suamiku !

“Selamat ya Hen,” bisik Mas Bimo setelah menjabat tangan dan mencium pipi kanan-kiriku.
“Makasih Mas,” sahutku dengan perasaan tak menentu.

Ia adalah satu-satunya orang yang hadir dalam wisudaku. Karena orang tua dan adik-adikku tidak kuberitahu
bahwa hari itu aku akan diwisuda. Tapi Mas Bimo malah tahu, entah dari mana dia mendapatkan beritanya.

Mas Bimo menawarkan untuk mengantarku pulang, sekalian ingin menengok anak-anak, katanya. Dan aku hanya
mengangguk dengan sikap datar.

Mas Bimo tidak langsung mengantarku pulang. Ia mengajakku makan siang dulu di sebuah rumah makan terdekat
dengan kampusku.

Di rumah makan itulah Mas Bimo meminta maaf padaku, karena sudah melakukan kesalahan besar dengan
menceraikanku. Sekaligus ia juga menyatakan keinginannya untuk rujuk lagi denganku.

“Gak bisa Mas,” kataku setelah Mas Bimo selesai mencurahkan keinginannya,
“Kan Mas sudah menjatuhkan talak tiga.”
“Iya…iya…aku tau. Tapi katanya kita bisa nikah lagi dengan syarat…kamu harus nikah dulu dengan orang
lain.”

Aku menunduk terdiam. Sebenarnya aku memang masih berat pada Mas Bimo. Masih sangat mencintainya. Tapi
keputusan menyakitkan itu sangat menyakitkan hatiku.

“Aku ingin memperbaiki diri, memperbaiki hubungan kita dan anak-anak kita. Kasian mereka kalau kita gak
berkumpul lagi kan?”
“Tapi hukumnya itu Mas….”
“Soal harus nikah dulu dengan orang lain? Gak apa-apa. Aku rela…asal sebulan kemudian cerai lagi…lalu
nikah denganku.”
“Nikah sama siapa?” tanyaku dalam bingung.
“Mmm….gini…kalau kamu gak punya calon, biar aku yang sediakan ya,” kata Mas Bimo.Cerita Sex Terbaru

Aku cuma menatapnya. Tak kuasa menanggapinya.

“Kamu tau Toni kan?” tanyanya.
“Toni? Yang suka Mas suruh-suruh itu?”
“Iya. Dia kan bawahanku di kantor.”
“Terus ?”
“Aku akan bujuk dia supaya menikah denganmu. Katakanlah menikah semu….”
“Iiih….Toni kan masih muda banget Mas.”
“Iya…yang penting bisa kita atur aja. Bagaimana? Setuju?”
“Gak tau Mas. Aku mau pikir-pikir dulu…” sahutku mengambang.
“Iya…pikirkanlah dulu baik-baik. Tapi mikirnya jangan kelamaan. Kalau bisa, dalam seminggu ini sudah ada
keputusan.”
“Emangnya Mas Bimo sudah mempertimbangkan baik buruknya?” tanyaku.
“Sudah lebih dari tiga bulan aku mempertimbangkannya, sayang. Aku menyesal…sangat menyesal, karena telah
bertindak tanpa memikirkan akibatnya….maafkan aku Hen…aku tak bisa hidup tanpamu…”

Berhari-hari aku memikirkan semuanya itu. Sebenarnya hatiku masih sakit, karena merasa telah diperlakukan
sewenang-wenang. Tapi aku harus melihat kedua anakku yang masih kecil-kecil. Yang masih sangat
membutuhkan figur seorang ayah. Dan aku sendiri merasa bahwa status janda ini seperti status yang tak
berharga. Seperti status wanita yang terbuang.

Akhirnya aku seperti biasanya wanita timur. Keputusan yang sangat penting itu kujawab dengan “terserah”.
Dan aku pun lalu menikah dengan Toni yang 7 tahun lebih muda dariku. Memang ada peringatan dari Mas Bimo,
bahwa aku dilarang melakukan hubungan sex dengan Toni.

Maka di malam-malam pertamaku bersama Toni yang sudah diresmikan sebagai suamiku, memang tak terjadi
apa-apa, meski Toni tidur sekamar denganku.

Tapi pada suatu malam, ketika aku sudah nyenyak tidur, kurasakan ada yang menyentuh dan merayap-rayap
dari betis ke pahaku.

Kubuka mataku dan mencoba bertahan,

“Toni…mau ngapain?”
“Mbak…aku kepengen nyobain….masa kita nikah secara sah tapi gak bisa ngapa-ngapain?” kataToni sambil
memelukku.
“Tapi Ton…perjanjiannya kan tidak boleh…”
“Tapi Mbak…aku sudah pengen banget…masa Mbak tega membiarkanku tersiksa begini? Lihatlah…sudah ngaceng
gini Mbak,” bisik Toni sambil menyembulkan penisnya dari balik celananya.

Dan memaksa tanganku agar menyentuh bagian vital tubuh lelaki muda itu. Bagian tubuh yang tak pernah
kulihat selama masa menjandaku. Meski cuma menyentuh sekejap, aku langsung tahu bahwa penis Toni jauh
lebih panjang dan gede daripada penis Mas Bimo. Jujur…aku jadi degdegan dibuatnya.

“Mbak…seorang istri kan berdosa kalau tidak mau melayani suaminya. Sekarang aku kan suamimu Mbak.”

Aku jadi bingung. Memang benar, aku sering mendengar bahwa berdosalah istri yang tak mau meladeni
suaminya. Sedangkan Toni sudah disahkan menjadi suamiku. Artinya aku wajib melayaninya jika ia
menghendaki hubungan seksual.

“Sudahlah,” kataku sambil meremas-remas penis tegang itu dengan lembut,
“Kukocok aja ya punyamu.”

Toni merayapkan tangannya ke pangkal pahaku,

“Tapi minimal aku harus menyentuh punya Mbak….”

Dan…oooh…jemari lelaki yang jauh lebih muda dariku itu memaksa masuk ke balik celana dalamku. Mulai
menyentuh kemaluanku. Mulai mengelus-elus, bukan cuma menyentuh….oooh…apa yang sedang terjadi ini? Kalau
kubiarkan lelaki muda ini menyetubuhiku, salahkah aku? Dan kenapa hasrat birahi ini mendadak berkecamuk
dan sulit dikendalikan?

Dan ketika tanganku meremas-remas penis Toni, aku mulai menikmati elusan jemari lelaki muda itu…yang
membuat kemaluanku mulai basah. Sehingga akhirnya aku menyerah.

“Matikan dulu lampunya, takut ada yang ngintip,” kataku agak tersendat.

Toni mengangguk dengan sikap bersemangat. Lalu turun dari tempat tidur dan melangkah ke arah sakelar di
dekat pintu. Lalu mematikan lampu penerangan, sehingga kamar ini menjadi gelap. Pada saat itulah aku
menanggalkan daster dan celana dalamku, sehingga aku menjadi telanjang bulat di gelapnya kamarku, karena
sejak tadi pun aku tak mengenakan beha.

Terdengar langkah Toni menghampiriku lagi. Lalu naik ke atas tempat tidur, menyentuh perut dan
payudaraku…pasti ia kaget campur senang setelah menyadari bahwa aku sudah telanjang bulat.

Dalam kegelapan kurasakan ia merayapi sekujur tubuhku. Dan aku merinding-rinding dalam hasrat yang
semakin sulit mengendalikannya. Bahkan akhirnya kubisiki telinganya, “Kamu juga telanjang dong Ton.”Cerita Sex Terbaru

Toni mengiyakan. Dan buru-buru menelanjangi dirinya. Kemudian rebah di sampingku, sambil merayap-rayapkan
tangannya di sekitar kemaluanku yang berbulu lebat ini. Aku pun melanjutkan kegiatan yang tadi terputus.
Kugenggam batang kemaluannya yang jauh lebih “jangkung gede” daripada penis Mas Bimo itu. Lalu kuremas-
remas dengan lembut. Sementara jemari Toni mulai menyelusup ke liang vaginaku yang mulai membasah ini.

Dalam kegelapan itu aku sering terpejam-pejam dalam hasrat yang kian menggebu-gebu.

“Beneran kamu kepengen dan gak bisa nahan lagi?” tanyaku setengah berbisik.

Toni mengiyakan dengan napas tersengal-sengal.

“Ya udah…kalau gitu masukin aja,” kataku sambil meraih kuraih batang kemaluan Toni ke dekat vaginaku.

Lalu kutempelkan puncak penisnya di mulut vaginaku. Kuelus-eluskan ke celah kewanitaanku, sampai akhirnya
kuminta agar ia mendorong batang kemaluannya.

Dan…oooh….kurasakan penis tegang yang panjang gede itu mulai membenam ke dalam liang kemaluanku. Ini
sangat terasa, membuat desir nikmatku seolah menggelusur dari lutut sampai ke ubun-ubun !

Ketika Toni menjatuhkan dadanya ke atas dadaku, cepat kusambut dengan pelukan erat di lehernya, sambil
berbisik,

“Duuuh…sudah masuk Ton….punyamu gede banget sih?!”
“Iya Mbak…makasih ya…Mbak baik hati dan gak tega membiarkanku tersiksa…” kata Toni sambil mencium
pipiku.

Lalu ia mulai mengayun batang kemaluannya, maju mundur dan maju mundur dan maju mundur seperti mesin
fotocopy. Aku mulai terkejang-kejang dalam nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata. Geseran demi
geseran penisnya terasa sekali enaknya, menggesek liang kenikmatanku dengan mantap.

Barangkali kalau aku harus jujur, akan kuakui bahwa apa yang sedang kulakukan dengan pemuda tampan
bernama Toni ini, sungguh jauh lebih nikmat daripada yang sering kulakukan bersama Mas Bimo dahulu.
Apakah karena aku sudah terlalu lama tidak mengalami digauli oleh lelaki, ataukah karena ukuran penis
Toni yang jauh lebih “gagah” daripada penis Mas Bimo….entahlah. Yang jelas, aku benar-benar menikmati
persetubuhan dengan pemuda yang jauh lebih muda dariku ini.

Pada mulanya Toni terasa canggung melakukan semuanya ini. Tapi beberapa menit kemudian ia mulai mengenjot
penisnya sambil meremas-remas buah dadaku. Terkadang ia pun menciumi dan menjilati leherku. Ini membuatku
serasa melayang-layang di langit kenikmatan. Dan aku pun semakin lupa daratan. Aku jadi ingin menikmati
persetubuhan ini selengkapnya. Maka ketika penis Toni semakin gencar memompa liang kewanitaanku, aku pun
mulai memagut bibirnya. Melumatnya dengan penuh desir birahi. Bahkan tanganku juga sering meremas-remas
rambutnya, lalu kuelus dengan lembut, kuacak-acak lagi, kuelus lagi dan seterusnya. Pinggulku juga mulai
refleks bergoyang-goyang…meliuk-liuk dan menghentak-hentak…sementara keringat Toni terasa mulai
berjatuhan ke wajah dan leherku.

“Mbak Henny….ini enak banget Mbak…oooh Mbak….adududuuuh….enak sekali Mbak…” rengek Toni ketika aku
mempergila goyangan pantatku.

Harusnya aku mengatakan hal yang sama. Bahwa persetubuhan yang sedang kualami ini nikmat sekali. Tapi aku
masih berusaha agar tidak sembarangan mencetuskan kata-kata. Dan aku mencetuskannya dalam bentuk gerakan
tubuhku. Bahwa terkadang kuangkat kakiku sampai melingkari pinggang Toni, sehingga Toni bisa membenamkan
penisnya sedalam mungkin. O…ini indah sekali !

Tapi tak lama kemudian aku merasakan akan mencapai orgasme. DI puncak orgasme ini kuhentak-hentakkan
pantatku, sehingga liang kemaluanku menggesek-gesek penis Toni dengan kencangnya. Lalu….datanglah puncak
kenikmatanku….yang membuatku seperti dialiri arus dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun….arus birahi dan
kenikmatan, yang membuatku melenguh,

“Ooooh….Toni….aku keluaaaaar……..”

Tiba-tiba Toni pun mempercepat gerakan penisnya,

“Aku juga mau keluar Mbak…. ooooh…..Mbaaaak……”

Toni mendengus seperti kerbau disembelih. Lalu kurasakan moncong penisnya menyemprot-nyemprotkan cairan
hangat dan kental di dalam liang kewanitaanku. Kubiarkan semua itu terjadi, tanpa rasa takut, karena
setelah bercerai dengan Mas Bimo, alat KB tetap terpasang di dalam rahimku.

Beberapa menit kemudian kurasakan penis Toni melemas dan mengecil, lalu terlepas dari liang vaginaku.

Kukenakan dasterku, tanpa mengenakan celana dalam lagi, lalu turun dari tempat tidur. Kupijit sakelar
lampu kamarku, sehingga kamarku jadi terang lagi. Kuhampiri Toni yang terlentang dalam keadaan masih
telanjang.

Kuperhatikan pemuda yang sudah sah menjadi suamiku itu. Suami yang harus menceraikanku setelah waktu yang
ditetapkan tiba.

Entah kenapa, setelah aku digauli olehnya, timbul rasa sayangku padanya. Bahkan semakin jelas di mataku,
bahwa Toni itu tampan dan memiliki tubuh yang atletis. Tinggi tegap. Tapi…bukankah nanti dia harus
menceraikanku seperti sudah ditetapkan dalam perjanjian dengan Mas Bimo?

Bukankah hal itu berarti bahwa aku tak dapat lagi menikmati indahnya persetubuhan seperti yang barusan
kualami?

Ada kemelut di batinku. Lalu aku duduk di dekat Toni yang masih celentang telanjang. Dan entah kenapa,
aku ingin menyentuh penis yang tadi sudah memberiku kepuasan itu. Penis yang masih tergolek lemas itu.

“Puas?” tanyaku sambil meremas-remas penis Toni dan sesekali mengelus moncongnya.
“Hehehe…puas banget Mbak. Makasih,” sahutnya sambil meraih pinggangku, sehingga aku jadi sama-sama rebah
saling berhadapan.
“Tapi kita hanya dikasih waktu sebulan, Ton.”
“Iya,” sahut Ton lirih, “Kalau sudah berpisah, kita gak bisa begini lagi, ya Mbak.”
“Ya iyalah. Bahkan sekarang juga kita sudah melanggar perjanjian. Harusnya kan gak boleh melakukan
seperti yang tadi.”
“Tapi aku tersiksa sekali tadi Mbak. Soalnya Mbak begini mulusnya…lagian sebenarnya aku berhak untuk
merasakannya kan?” Toni mengelus lututku, “Untunglah Mbak penuh pengertian…”Cerita Sex Terbaru

Pada saat yang sama, kurasakan penis yang sedang kugenggam ini mulai membesar dan menegang. Dan aku tahu
persis apa yang sedang terjadi di dalam jiwa Toni. Aku juga tahu persis apa yang sedang terjadi di dalam
jiwaku sendiri….bahwa badai birahi berkecamuk lagi di dalam jiwaku !

Dan entah dari mana datangnya kekuatan ini. Kekuatan yang memaksaku untuk berlutut, dengan pinggul Toni
berada di antara kedua lututku. Lalu kugenggam penis Toni, kuarahkan ke mulut vaginaku. Saat itu aku
mengenakan daster, tapi tak mengenakan celana dalam dan beha. Sehingga dengan mudah puncak penis Toni
bisa kutempelkan ke mulut kemaluanku. Lalu kudesakkan vaginaku, menekan batang kemaluan perkasa itu.
Dan…ahhh…blessss…..penis Toni mulai terbenam lagi di liang kewaniaatnku !

Toni hanya tersenyum-senyum. Tampak senang sekali dengan perlakuanku padanya.

“Kamu mau lagi kan?” tanyaku sambil menanggalkan dasterku, sementara penis Toni sudah berada di dalam
cengkraman liang kewanitaanku.

“Iya…” sahut Toni sambil memegang kedua pahaku, “Mbak juga sama kan?”
“Telanjur basah…” sahutku sambil mulai mengayun pinggulku, sehingga liang kemaluanku jadi bergesekan
lagi dengan penis Toni.

Gesekan yang menimbulkan nikmat luar biasa buatku. Dan Toni meraih pinggangku ke dalam dekapannya,
sehingga dadaku terjerembab ke atas dadanya.

Kini aku yang aktif, menaik-turunkan pantatku, sehingga liang kemaluanku membesot-besot penis Toni.
Sementara Toni pun tak tinggal diam. Meski posisinya di bawah, ia berusaha mewnggerak-gerakkan penisnya
dengan arah yang berlawanan dengan gerakan vaginaku. Kalau vaginaku menekan, ia pun memajukan penisnya.
Kalau vaginaku ditarik, ia pun menarik penisnya. Oooh…semuanya ini terasa nikmat sekali. Nikmat yang
sulit kulukiskan dengan kata-kata. Nikmat yang seolah tak pernah kurasakan dari Mas Bimo semasa menjadi
istrinya.

Persetubuhan yang terlalu nikmat ini membuatku cepat sekali mencapai puncaknya. Aku hanya mampu bertahan
beberapa saat, kemudian aku merengek manja,

“Toni…aku mau keluar lagi, sayang…..”

Lalu kupeluk leher Toni kuat-kuat. Dan liang vaginaku terasa berdenyut-denyut di puncak orgasmeku. Oh,
puasnya hatiku….sungguh tiada bandingannya. Kepuasan yang kucapai setelah sekian lamanya tak kualami di
masa jandaku.

Aku tahu bahwa Toni belum ejakulasi. Tapi aku tak kuat lagi main di atas. Lalu aku berguling ke samping,
sehingga batang kemaluan Toni terlepas dari vaginaku. Setelah menelentang, kupersilakan Toni memasukkan
lagi penisnya ke liang vaginaku yang baru mencapai orgasme ini. Lalu kunikmati lagi ayunan surgawi ini.
Ayunan penis Toni di dalam liang kewanitaanku, yang membuatku terkejang-kejang dalam nikmat tiada
bandingannya.

Kedua pahaku sengaja kurentangkan selebar mungkin, supaya Toni leluasa membenamkan penisnya sedalam
mungkin. Dan Toni memanfaatkannya. Pada waktu penisnya maju, terasa sampai menyundul dasar liang
vaginaku, aaaaah…ini benar-benar fantastis !

Terlebih ketika Toni meremas-remas buah dadaku, mempermainkan putingnya dan terkadang menjilatinya….enak
banget !

Kenikmatan ini membuatku lupa daratan. Sehingga tanpa bisa dikendalikan lagi aku berceloteh dalam bentuk
bisikan di dekat telinga Toni,

“Duuuh…Toniiii….ini….enak sekali, Ton…..aku kan udah lama gak merasakannya….aaaah…terus enjot yang keras,
Ton…..iya….begitu…iya….oooh, enak Ton….”
“Iya Mbak….ini pengalaman terindah dalam hidupku,” sahut Toni sambil mengenjot penisnya makin lama makin
keras, dalam arti waktu dibenamkan benar-benar didorong sampai full dan menyundul dasar liang vaginaku
dengan kuatnya (karena ukuran penisnya yang dahsyat…panjang sekali).

Semuanya membuatku gila. Gila dalam nikmat yang luar biasa. Sehingga aku tak mau diam pasif. Kugoyang
pantatku seedan mungkin, dengan gerakan meliuk-liuk dan menghentak-hentak.

Semakin ganas juga Toni mengentotku sambil meremas-remas payudaraku, sambil menciumi bibirku, menjilati
leherku yang sudah dibanjiri keringat ini.

Suasananya memang berbeda dengan persetubuhan pertama tadi. Karena sekarang semuanya dilakukan dalam
keadaan terang. Tidak gelap gulita seperti tadi lagi. Sekarang aku bisa melihat dengan jelas bentuk Toni
sekujurnya. Sementara Toni pun bisa melihat dengan jelas sekujur tubuhku, bisa melihat ekspresiku pada
saat ia mengenjotku dengan gagahnya.

Meski penisnya sedang mengenjot liang kewanitaanku, masih sempat Toni membisikiku, “Punya Mbak kok enak
sekali ya……wuiiiih….beneran Mbak….enak banget…”

Aku cuma tersenyum sambil meremas-remas rambut Toni. Sekilas aku teringat keterangannya menjelang nikah
tempo hari. Bahwa ia pernah menikah dengan seorang janda. Tapi pernikahannya hanya bertahan beberapa
bulan, kemudian bercerai. Jadi, waktu nikah denganku, status Toni itu duda, meski usianya baru 25 tahun.

Lalu…mungkin Toni membandingkan diriku dengan mantan istrinya itu. Dan berkali-kali ia mencetuskan
pujiannya, disertai dengan belaian dan kecupan mesra.

Dan…lagi-lagi aku mencapai klimaks…mencapai puncak kenikmatan alias orgasme. Sungguh semuanya ini
merupakan hal baru, hal yang tak pernah kudapatkan dari Mas Bimo dahulu.

Dan ketika penis Toni ejakulasi, sebenarnya aku sudah 5 kali mencapai orgasme. Wajar kalau kukecup
pipinya sambil berkata perlahan,

“Kamu hebat sekali Ton….aku sampai lima kali keluar tadi.”
“Justru Mbak yang hebat. Sebentar lagi juga pasti aku pengen lagi…karena Mbak sangat menggiurkan,” sahut
Toni sambil mencabut batang kemaluannya dari liang vaginaku.

Terasa lendir meluap dari vaginaku, sperma Toni yang sudah bercampur dengan lendir kenikmatanku.

“Sebenarnya aku sedih juga Mbak,” kata Toni sambil merebahkan diri di sisiku.
“Sedih kenapa?”
“Aku sudah telanjur berat sama Mbak. Tapi hanya sebulan aku boleh memiliki Mbak. Lalu…lalu kita harus
berpisah….”

Batinku terhenyak. Timbul rasa haru dan sayang kepada lelaki muda yang sudah memiliki diriku ini. Tapi
aku tak bisa mengutarakan isi hatiku. Aku hanya mengelus dada Toni yang masih telanjang, sambil sesekali
meremasnya.

“Nanti, kalau Mbak sudah rujuk dengan Mas Bimo, kita gak bisa begini lagi ya Mbak,” kata Toni sambil
mengelus pentil buah dadaku.
“Ya iyalah,” sahutku dengan perasaan tak menentu, “Kalau aku sudah menjadi istri Mas Bimo lagi, hubungan
kita harus putus total.”
“Hmmm….kebayang sedihnya hatiku nanti. Kalau Mbak sudah jadi istri Mas Bimo lagi, semuanya ini hanya
akan jadi kenangan saja, ya Mbak.”
“Iya…sebaiknya kalau kita sudah pisah, jangan ingat-ingat aku lagi, Ton.”
“Wah, gak mungkin aku bisa melupakan Mbak. Apalagi kita sudah melangkah jauh begini….”

Suasana hening sesaat.

Tiba-tiba Toni menggumuliku lagi, diawali dengan kata-katanya, “Kalau begitu aku harus memanfaatkan waktu
sebaik-baiknya. Selama sebulan ini aku ingin menikmati tubuh Mbak….sesering mungkin….supaya kelak aku tak
terlalu sedih.”

Meski masih letih, kusambut Toni dengan bisikan, “Lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan, sayang….”

Dan terjadilah persetubuhan yang ketiga kalinya di malam itu. Persetubuhan yang membuatku terkapar dalam
kepuasan.

Toni membuktikan kata-katanya. Di hari-hari berikutnya ia selalu menyetubuhiku, tiap malam. Dalam semalam
ia selalu menyetubuhiku lebih dari dua ronde. Istirahatnya hanya pada waktu aku datang bulan saja. Selama
5 hari istirahat. Tapi setelah aku bersih, ia benar-benar ganas. Menyetubuhiku sampai 5 kali, dari jam
delapan malam sampai dinihari ! Luar biasa perkasanya Toni itu.

Maka ketika dekat waktunya untuk berpisah, hatiku benar-benar berat berpisah dengan Toni. Tapi aku harus
teguh pada perjanjian dengan Mas Bimo, meski hatiku merasa ingin jauh lebih lama hidup bersama lelaki
muda bernama Toni itu.

Pada malam perpisahan, ketika Toni bilang akan menyetubuhiku untuk terakhir kalinya, aku meladeninya
sambil bercucuran air mata. Lalu aku melakukannya dengan perasaan cinta. Ya…aku harus mengakuinya bahwa
aku sudah telanjur mencintai Toni. Tapi besok ia harus menceraikanku. Harus meninggalkanku, demi
perjanjiannya dengan Mas Bimo.

Oooh….mengapa aku harus mengalami kisah sepelik ini?

Bagian Kedua

Suka atau tidak suka, aku harus menikah lagi dengan Mas Bimo. Harus rujuk lagi dengan mantan suamiku,
karena aku harus menepati perjanjian dengannya. Selain daripada itu, aku juga menerima rujuk lagi dengan
Mas Bimo demi anak-anakku.

Pada awalnya perkawinan rujuk dengan Mas Bimo tak ada masalah. Syarat-syarat dariku juga dipenuhinya.
Bahwa anak-anakku dititipkan di rumah orang tuaku, karena yang sulung harus mulai masuk TK. Sedangkan di
dekat rumah orang tuaku ada TK yang kualitasnya baik sekali. Kalau kami kangen pada mereka, bisa saja
kedua anakku dibawa ke rumah kami, kapan saja kami mau. Syarat lainnya, aku diperkenankan bekerja, karena
percuma saja aku berjuang untuk mendapatkan S1 kalau tetap menganggur dan cuma berstatus ibu rumah
tangga.

Untungnya nasibku bagus. Aku diterima bekerja sebagai auditor di kantor pusat sebuah perusahaan besar,
yang punya cabang di seluruh ibu kota propinsi di Indonesia.

Sebagai auditor sebuah PT, aku sering melaksanakan perjalanan ke luar kota, untuk memeriksa keuangan di
kantor-kantor cabang yang tersebar di semua ibu kota propinsi. Dalam perjalanan-perjalanan itu aku selalu
ditemani asistenku, seorang cewek bernama Maria.

Buat seorang wanita, tugasku ini lumayan berat. Apalagi kalau tugasku ke luar Jawa. Bisa berhari-hari aku
meninggalkan suami dan anak-anakku. Untungnya Mas Bimo tak pernah cemburu. Lagian ia sangat percaya
padaku. Percaya bahwa aku ini seorang istri yang setia. Setiap aku mau tugas jauh, suamiku cuma berpesan,
“Jaga diri baik-baik ya sayang.”

Tapi pada suatu saat, Maria pindah ke bagian lain, karena sudah menikah. Mungkin suaminya berkeberatan
kalau Maria sering-sering tugas jauh. Asistenku diganti oleh seorang lelaki muda 25 tahunan bernama
Ananto.

Aku tak mau memberitahu suamiku bahwa asistenku diganti oleh cowok, karena takut dipaksa pindah bagian
atau resign sekalian. ceritaSexTerbaru.org Sedangkan aku sudah terlanjur enjoy dengan pekerjaanku sebagai auditor ini. Karena
setiap kali ditugaskan jauh-jauh, apalagi ke luar Jawa, aku dapat penghasilan yang lumayan besar. Karena
tiket pesawat, biaya hotel, uang makan dsb., semuanya ditanggung oleh perusahaan. Belum lagi bonus ini
dan itu. Sehingga waktu pulang tugas aku selalu membawa uang lebih yang cukup banyak (untuk ukuranku).

Dalam soal kecerdasan dan ketelitian, ternyata Ananto lebih baik daripada Maria. Makanya aku senang juga
mendapat asisten yang 8 tahun lebih muda dariku itu. Beberapa kali aku disertai Ananto melaksanakan tugas
mengaudit cabang-cabang di beberapa ibukota propinsi. Tanpa kendala sedikit pun.

Sampai pada suatu hari, dalam pesawat yang sedang menuju Medan, Ananto berkata padaku, “Mbak…kita kan
selalu punya jatah dua kamar di hotel bintang tiga.”

“Iya. Kalau dulu asistenku kan cewek, jadi jatahnya cuma satu kamar,” sahutku.
“Kalau kita pakai satu kamar saja, lalu kita minta kuitansinya dua kamar kan bisa Mbak. Jadi ada
kelebihan dana untuk satu kamar, kan lumayan Mbak.”
“Lho…berarti kita jadi satu kamar dong.”
“Iya. Kan gak apa-apa Mbak. Kalau sekamar kita kan sekalian bisa diskusi sebelum tidur.”

Kupikir-pikir saran Ananto boleh juga. Aku gak mikir masalah duit kelebihan yang bisa untuk jajan. Yang
kupikirkan, aku sering takut-takut juga tidur sendirian di kamar hotel yang jauh dari kotaku.

“Nantilah kita pikirkan lagi,” kataku.

Setibanya di hotel, di Medan, aku berbicara dengan resepsionis. Bisakah dia mengeluarkan kuitansi untuk
pembayaran dua kamar padahal kami mau pakai satu kamar? Ternyata bisa. So, kami pilih hotel ini.

Jujur, saat itu aku tidak berpikir yang aneh-aneh, selain ingin mengikuti saran Ananto (biasa kupanggil
Anto), karena mungkin ia butuh duit lebih untuk beli rokok.

Malamnya, tiada sesuatu yang aneh. Aku tidur nyenyak dan merasa aman karena ada cowok yang kuanggap bisa
melindungiku. Ananto yang tidur di bed lain, juga tampak nyenyak sekali tidurnya. Esok paginya kami
memakai taksi, menuju kantor cabang yang akan diaudit. Di kantor cabang, ternyata banyak sekali yang
harus diaudit, sehingga aku putuskan untuk dilanjutkan keesokan harinya.

Pada malam kedua inilah aku dan Ananto ngobrol di kamar, di atas bed masing-masing.Cerita Sex Terbaru

“Kalau lagi tugas jauh gini, Mbak gak suka kangen sama keluarga?” tanyanya setelah selesai membicarakan
masalah audit tadi siang.

“Ya iyalah. Terutama kangen sama anak-anak. Masih kecil-kecil sih.”
“Sama ayahnya anak-anak gak kangen?”
“Kangen juga. Tapi lebih kangen sama anak-anak.”
“Aku sih belum punya anak. Jadi kangen sama istri doang. Kalau udah kangen berat…kadang-kadang ngabisin
sabun di kamar mandi. Hihihihi.”
“Woooi…ngawur kamu To. Ngabisin sabun dipakai apa? Dipakai ngocok?”
“Hihihi…iya Mbak. Aku sih jujur aja. Soalnya kalau lagi kepengen, susah nahannya.”

Aneh. Darahku jadi tersirap-sirap mendengar pengakuan asistenku yang tujuh tahun lebih muda dariku itu.

“Istrimu kerja juga?” tanyaku berusaha mengalihkan topik pembicaraan, karena jujur aja aku jadi bayangin
yang satu itu.
“Nggak Mbak. Ngurusin anak-anak aja di rumah.”
“Lho…katanya belum punya anak.”
“Memang belum punya. Tapi punya anak tiri dua orang.”
“Ooo…jadi waktu nikah, istrimu udah janda?”
“Iya. Umurnya juga udah tigapuluh tujuh, Mbak.”
“Ohya?”
“Aku suka sama yang lebih tua Mbak. Heheheee…”

Ucapan Ananto itu membuatku membayangkan sesuatu lagi. Maklum aku baru bersih dari menstruasi. Berarti
sepuluh hari aku tak dapat jatah dari suamiku.

“Kenapa suka sama cewek yang lebih tua?” tanyaku.
“Gak tau Mbak…pokoknya kalau sama yang lebih tua, saya cepat terangsang. Sama cewek yang lebih muda sih
kurang daya rangsangnya.”

Gila. Ucapan Ananto membuatku makin membayangkan yang satu itu.

“Wah, gawat dong. Berarti sama aku juga bisa terangsang hebat, karena umurku sudah tigapuluhdua.”
“Sama Mbak sih gak berani lah. Aku kan asisten Mbak. Kecuali…”
“…Kecuali apa?”
“Kecuali kalau…kalau Mbak mau…”
“Emang kalau aku mau, bakal ngapain?”
“Hehehe…gak berani nyebutinnya ah. Takut Mbak ngambek.”

Lalu kami sama-sama terdiam. Tapi aku semakin digoda oleh sesuatu itu.

Kemudian, entah apa yang membuat pikiranku jadi binal. Aku turun dari tempat tidurku, menghampiri tempat
tidur Ananto (sebenarnya ganteng juga asistenku itu). “To,” kataku, “Aku pengen liat kalau kamu ngocok
itu diapain?”

“Ah, Mbak…ada-ada aja…”
“Ayo dong…aku serius nih…aku pengen tau kalau cowok masturbasi itu kayak apa? Ayo dong, To…aku pengen
liat.”

Ananto memandangku dengan sorot ragu-ragu. Tapi tak lama kemudian ia menyembulkan penisnya dari balik
celana pendeknya. Gila ! Batang kemaluan asistenku itu gede banget !

“Ya diginiin aja Mbak…tapi harus pakai pelumas…bisa sabun, bisa cream, bisa juga baby lotion…”

Mungkin libidoku lagi bergolak-golak, sehingga aku tak bisa lagi mengendalikan diri. Mendekatkan tanganku
ke penis panjang gede itu. Lalu memegangnya. Terasa hangat penis asistenku itu.

Ananto diam saja. Cuma sesaat ia menatapku, lalu menatap tanganku yang sedang menggenggam penisnya.
Genggaman yang bergerak ke bawah dan ke atas, disusul dengan tanyaku, “Kalau ngocok dibeginiin kan?”

“Iii…iya Mbak….tapi harus pakai pelumas, biar licin…” sahut Ananto pada saat penisnya terasa semakin
tegang.
“To…sebenarnya aku juga lagi kepengen,” kataku tanpa ragu lagi, “Tapi aku gak mau ML. Kita saling kocok
aja yok. Aku ngocok punyamu, kamu mainin punyaku. Mau?”
“Mau Mbak. Mauuu…” Ananto tampak bersemangat.

Aku pun merebahkan diri di samping asistenku, sambil menurunkan celana dalamku sampai terlepas dari
kakiku. Lalu kusingkapkan dasterku tinggi-tinggi, sehingga kemaluanku yang berjembut agak jarang ini tak
tertutup apa-apa lagi.

“Waaah….kemaluan Mbak indah sekali….sangat merangsang, Mbak,” kata Ananto sambil melepaskan celana
panjang dan celana dalamnya, lalu merangkak di antara kedua pahaku.
“Lho, kok punyamu malah jadi jauh ? Kamu mau ngapain To? Awas…jangan dimasukin !” cetusku takut-takut.
“Mau jilatin punya Mbak sambil ngocok punya saya. Boleh Mbak?” sahut Ananto dengan mulut sudah berada di
dekat kemaluanku.

Baru mendengarnya saja aku sudah terangsang. Karena aku tahu vagina dijilatin itu terkadang lebih enak
daripada ML yang sebenarnya (penetrasi).

“Iya,” sahutku sambil merenggangkan jarak kedua belah pahaku.

Ananto dengan sigap menyibakkan bulu kemaluanku yang menutupi mulut vagina dan clitorisku. Lalu ia
menempelkan mulutnya di vaginaku. Menjulurkan lidahnya dan mulai menjilati labia mayoraku, terkadang agak
masuk ke dalam sampai menyentuh labia minoraku.

Aku pun mulai terkejang-kejang dalam nikmat. Gila, dalam mengoral kemaluanku, Ananto jauh lebih pandai
daripada suamiku ! Terlebih waktu ia mulai menjilati clitorisku. Menyedot-nyedot dan mengelus-eluskan
ujung lidahnya di clitorisku. Oh, ini nikmatr sekali. Membuatku lupa daratan. Membuat nafasku tertahan-
tahan saking nikmatnya.

Tapi sekilas tampak Ananto melakukan semuanya ini sambil memegang dan meremas-remas batang kemaluannya
dengan tangan kiri. Kasihan juga melihatnya, karena seolah-olah hanya aku yang merasakan nikmatnya,
sementara ia harus berjuang sendiri. Maka ketika aku merasa seakan melayang-layang di langit kenikmatan,
aku berusaha untuk mengendalikannya sesaat.

“To…” kataku sambil mengangkat kepala asistenku agar menjauh dari kemaluanku,
“Kepala penismu colek-colekin aja ke kelentitku. Mungkin kamu juga akan ikut merasakan enaknya. Tapi
awas….jangan coba-coba memasukkan ke lubangnya ya.”
“Iya Mbak,” sahut Ananto sambil berlutut di antara sepasang pahaku, kemudian mengikuti saranku.

Moncong penisnya dielus-eluskan ke kelentitku. Ooooh….ini membuatku makin tenggelam di dalam lautan
birahi.

“Agak kuat gesekinnya To…oooh…enak To….” rintihku tanpa canggung-canggung lagi.

Ananto pun mengikuti permintaanku. Moncong penisnya digesek-gesekkan ke kelentitku dengan agak uat.
Membuatku terpejam-pejam dalam nikmat.

Tapi nafsuku semakin menuntut lebih. Membuatku semakin lupa daratan. Sehingga pada satu saat aku berkata
terengah,Cerita Sex Terbaru

“To…masukin aja punyamu…tapi sedikit aja…kepalanya aja ya…awas…jangan dimasukin semuanya.”
“Iya Mbak,” lagi-lagi cuma “iya” yang terlontar dari mulut asistenku yang sebenarnya lumayan ganteng
itu.

Dan Ananto mulai berusaha memasukkan kepala penisnya ke dalam liang kemaluanku. Oooh…mulai masuk dengan
sesaknya, karena penis Ananto memang lebih gede daripada penis suamiku.

Lalu terasa Ananto menggerak-gerakkan penisnya, tapi hanya gerakan-gerakan pendek, mungkin karena takut
kebablasan masuk semuanya.

“Duuuh To…gimana ya? Coba masukin setengahnya To…nanggung nih…” kataku tanpa malu-malu lagi.
“I…iya Mbak…”sahut Ananto sambil mendorong batang kemaluannya lebih dalam lagi…blessssss……
“To…kok dimasukin semuanya?” tanyaku ketika merasa dasar liang vaginaku disundul oleh moncong penis
asistenku.
“I…i…iya maaf Mbak…gi…gimana ya? Susah ngaturnya…jadi ma…masuk semuanya…”
“Ya udah, biarin aja, udah kepalangan masuk semuanya…entot aja semaumu…malah enak kok…” kataku sambil
menarik pinggang Ananto dan kulingkarkan lenganku di pinggangnya itu.

Ananto tak menjawab dengan kata-kata, melainkan dengan gerakan maju mundur penisnya yang sudah telanjur
membenam sekujurnya.

Ananto pun terjerembab ke atas dadaku yang masih berdaster ini. Dan ia mulai benar-benar menyetubuhiku.
Ini untuk pertama kalinya aku disetubuhi lelaki yang bukan suamiku. Dan gilanya, malah lebih enak
daripada disetubuhi suamiku sendiri !

Dan aku yang merasa sudah telanjur seperti ini, lalu ingin sekalian menikmatinya. Maka kusuruh Ananto
melepaskan baju kausnya, sementara aku pun menanggalkan daster dan behaku. Semua itu kami lakukan tanpa
melepaskan penis Ananto dari jepitan liang kewanitaanku.

Kini kami sama-sama bertelanjang bulat, seperti Adam dan Hawa waktu baru diturunkan ke bumi.

Dalam keadaan sudah sama-sama telanjang begini, Ananto mulai leluasa menyetubuhiku. Apalagi setelah aku
membisikinya agar ia melakukan apa pun yang ia inginkan, seperti waktu menggauli istrinya.

Aku pun membisikinya meski nafasku sedang tersengal-sengal, “To…ini pertama kalinya aku di….disetubuhi
o…oleh lelaki yang…yang bukan suamiku.”

“Iya Mbak, aku percaya,” sahutnya,
“karena selama ini Mbak kan gak pernah keliatan ramah kepada siapa pun. Makanya aku juga gak nyangka
bakal mendapat kesempatan ini….”

Aku pun mulai mendekap leher Ananto, lalu mencium bibirnya, sementara ia mulai mengayun penisnya
bermaju-mundur di dalam liang meqiku.

Geseran-geseran penis Ananto membuatku ngoceh tak keruan (seperti biasanya, kalau digauli suamiku juga
begini):

“Aduh To…enjotanmu kok enak banget sih? Tooo…….. duuuh…Toooo….” Lalu aku seperti orang kepedasan…
mendesah-desah tiada henti.

Gila, gak nyangka aku bakal mengalami peristiwa ini. Peristiwa yang tak pernah kurencanakan sebelumnya…
memikirkannya pun tidak.

Saking enaknya genjotan penis Ananto ini, baru belasan menit saja aku mulai merasakan mau mencapai
orgasme. Sehingga aku tergetar-getar dalam nikmat. Lalu terkejang-kejang dalam yang lebih nikmat
lagi….makin lebih nikmat lagi dan settttt….aku merasa seolah melesat ke langit yang tinggi, lalu aku
menjambak rambut Ananto, karena merasa seperti takut jatuh….berbarengan dengan pekik nikmatku,

“Antooooooooooooo….”

Ananto seperti tahu bahwa aku sudah orga. Karena ia mulai mempercepat ayunan batang kemaluannya.

“Mbak…boleh lepasin di dalam?” tanya asistenku sambil memperlambat gerakan penisnya.
“Boleh,” sahutku,
“aku ikut KB kok.”
“Asyik…” kata Ananto sambil mempercepat lagi pompaan batang kemaluannya. Maju,mundur,maju,mundur……dan
akhirnya ia menancapkan penisnya sedalam-dalamnya, sehingga aku tergetar lagi, karena terasa puncak
penisnya menyodok ujung liang kewanitaanku.

Wuih…ini enak sekali. Terlebih ketika kurasakan ada cairan kental hangat yang menyemprot-nyemprot liang
kenikmatanku.

“Uuuu….ughhhhhhhhhhhhh….” Ananto mendengus lalu terkulai di atas perutku.

Setelah penisnya melemas, Ananto mencabutnya dari jepitan liang vaginaku yang sudah banjir ini.

Cepat aku bangkit sambil menutup kemaluanku dengan telapak tangan kiri, karena takut sperma Ananto
membludak ke seprai. Bergegas aku masuk kamar mandi. Di situ aku melihat sperma Ananto bukan cuma
membasahi telapak tangan kiriku, tapi juga meleleh ke pahaku.

Banyak benar air mani asistenku yang disemburkan ke meqiku tadi.

Entah kenapa, tiba-tiba saja aku teringat pada Toni yang pernah menjadi suami selinganku selama sebulan
itu. Dan…ah…rasanya gairahku jadi bangkit lagi. Lalu kubuka pintu kamar mandi, “Toooo….”

“Ya Mbak…?” Ananto bergegas menghampiriku.
“Mandi bareng yuk…biar kamu bisa menyabuni punggungku. Mau kan?”
“Mau Mbak…mau !” kata asistenku dengan sikap bersemangat.

Ananto menelanjangi dirinya lagi tanpa ragu-ragu, karena aku pun masih telanjang.

Kuputar kran shower ke air panas. Shower yang kupegang sudah memancarkan air hangat, kusemprotkan ke
kepalaku, ke dadaku dan bahkan ke kemaluanku. Di sini agak lama aku menyemprotkan air hangat, sampai
terasa menyembur ke dalam lubang kemaluanku.

“Aku sabunin ya Mbak,” tawar Ananto yang sudah memegang botol sabun cair punyaku.
“Iya,” sahutku sambil mengangguk.

Ananto mulai menyabuni punggungku.

Bayangan Toni merajalela lagi di dalam ingatanku. Masalahnya usia Toni sebaya dengan Ananto ini.

Maka aku pun memutar badan, jadi menghadap ke arah Ananto, “Sabunin semuanya aja ya To…kamu kan asistenku
yang baik…” kataku sambil memperhatikan penis asistenku yang tampak terkulai lemas.

“Iya Mbak…ini tugas yang sangat menyenangkan,” kata Ananto sambil menyabuni betisku, lalu pahaku dan
akhirnya kemaluanku.

Tampaknya ia senang sekali menyabuni kemaluanku. Jemarinya trerasa menyelinap-nyelinap ke dalam mulut
meqiku, terkadang juga menyelusup ke dalam liang kenikmatanku. Aku pun tak mau kalah. Kutuangkan sabun
cair ke telapak tangan kiriku, sementara tangan kananku meraih shower. Lalu kusemprotkan air hangat
shower ke penis Ananto yang tampak mulai agak membesar itu. Dan sabun cair di tangan kiriku diusap-
usapkan ke penis itu. Lalu kugenggam penis berlumuran sabun cair itu. Genggaman ini kugerak-gerakkan
seperti tangan pria pada waktu bermasturbasi.Cerita Sex Terbaru

Dalam tempo singkat saja batang kemaluan Ananto sudah tegang dan menunjuk ke depan.

Aku yang sudah dikuasai nafsu ini benar-benar sudah lupa segalanya. Yang aku ingat, aku jadi terangsang
hebat ketika merasakan batang kemaluan yang kugenggam ini sudah tegang sekali. Lalu aku menyandar ke
dinding kamar mandi sambil menarik batang kemaluan Ananto.

Kuletakkan puncak penis asistenku itu tepat di mulut vegyku yang masih licin oleh air sabun ini.
Kutekan-tekankan sedikit ke mulut vegyku sambil memegang leher penis Ananto, lalu kataku, “AYo…dorong
lagi To. Kamu kepengen lagi kan?”

“I…iya Mbak…” terasa moncong penis Ananto mendesak…dan…blessssss….mudah saja melesak masuk ke dalam
lubang kewanitaanku, karena licin sekali oleh air sabun itu.

Tanpa kusuruh lagi, Ananto mulai memompakan penisnya di dalam liang senggamaku. Aku pun memeluk lehernya
erat-erat, agar dadanya merapat ke payudaraku.

“Enak mana sama ngocok, To?” tanyaku.
“Waduh, punya Mbak mah enak banget. Sama punya istriku juga enakan punya Mbak.”
“Masa sih? Tapi emang…ternyata selingkuh itu enak ya?”
“Iya Mbak. Yang penting asal rapi aja. Hhhh…hhhh…hhhh…”

Ananto seperti tak bisa bicara lagi, karena mulai gencar mengenjot liang kewanitaanku.

“Duuuh…ooooh….sam…sambil berdiri gini….enak juga ya To….” celotehkku sambil menempelkan pipiku ke pipi
Ananto.
“Iii…iya Mbak…ini sih lu…luar biasa enaaaaknyaaa….”

Ketika penis Ananto makin garang memompa liang kemaluanku, terdengar bunyi kecrak-kecrok dari dalam
kemaluanku. Crak…crek…crak…crek…crak..crek….

Mungkin keadaan di dalam liang kemaluanku seperti di dalam mesin cuci miniatur…berbusa-busa di sana-sini.
Biar aja, sekalian mencuci liang kenikmatanku. Nanti akan kubilas dengan air hangat kalau senggama ini
sudah selesai.

Dan pada suatu saat, Ananto terlalu bersemangat memompakan batang kemaluannya, sehingga ia terlalu jauh
menariknya…plok…terlepas dari liang meqiku.

Di detik itu aku punya ide untuk ganti posisi. Aku membungkuk dan memegang bak washtafel sambil berkata,

“Nyobain masukin dari belakang To.”

Ananto pun mengerti. Menghadap ke arah pantatku yang sedikit menungging, lalu mencari-cari celah
kemaluanku. Dan blessss….penisnya terasa melesak masuk lagi.

Sambil berpegangan ke tekukan pangkal pahaku, Ananto mulai memompakan penisnya kembali.

Gilanya, pompaan tombak kejantanan Ananto luar biasa enaknya, meski dalam posisi berdiri seperti ini.
Sehingga aku menganggap asistenku itu akan menjadi orang yang sangat dibutuhkan.

Dan setelah Ananto mengguyurkan cairan maninya di dalam lubang surgawiku, sebenarnya aku sudah dibikin
dua kali orgasme olehnya. Maka wajar kalau kemudian aku memeluknya erat-erat. Menciuminya dengan batin
mulai menyayanginya. Dan bisikku,

“Mulai saat ini, kalau kamu mau lagi lakukanlah sepuasmu. Tapi kamu harus bisa merahasiakannya, ya
sayang.”
“Iya Mbak cantik.”
“Satu lagi, kita harus tetap profesional dalam pekerjaan kita. Jadi…pada waktu menghadapi pekerjaan,
lupakan dulu hasrat birahi kita.”
“Iya Mbak.Kita tak boleh mengecewakan pihak yang menggaji kita.”

Lalu kami mandi lagi. Membersihkan sisa-sisa air sabun di tubuh kami, juga lelehan air mani Ananto dari
meqiku.

Selesai mandi, untuk pertama kalinya kuizinkan Ananto tidur bersamaku. Bahkan kami tertidur sambil
berpelukan dengan suasana yang sudah berubah.

Baca JUga Cerita Seks Emak Tiri

Tapi sekitar jam 5 pagi, aku terbangun karena ada sesuatu yang membuat darahku berdesir-desir lagi. Apa
yang sedang terjadi ini? Oh, rupanya Ananto sedang menjilati kemaluanku ! Membuat diriku berdesir-desir
lagi…deisr-desir yang mengalir dari ujung kaki sampai ke ubun-ubunku. Tentu saja aku tak menolak
“kebaikan” asistenku itu. Bahkan ketika terasa lubang kewanitaanku diterobos oleh penis Ananto yang sudah
keras lagi itu, kusambut dengan dekapan hangat di leher asistenku itu.

Tiada kata-kata yang terlontar dari mulut kami. Cuma alat vital kami yang berbicara. Saling gesek dan
saling gesek terus…..

Dinginnya pagi tak lagi kami rasakan. Bahkan terasa tubuh kami mulai berkeringat. Oh asistenku yang
ganteng, tak kusangka semuanya ini akan terjadi di antara kita berdua.

Sayup-sayup kudengar kokok ayam jantan mulai bersahutan di luar sana.

Dan aku yakin, ini bukan akhir dari kisahku bersama Ananto. Aku yakin, ini adalah awal dari kisahku
bersama asistenku itu.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Doggie Style

Cerita Sex Terbaru | Cerita ini adalah sebuah pengalaman saya yang terjadi sekitar 1 tahun yang lalu. Ini adalah pengalaman
yang tidak akan pernah saya lupakan bersama Tante Yossie. Umur saya sekarang adalah 23 tahun, saya
(Donnie) baru saja menyelesaikan kuliah saya di sebuah perguruan swasta yang terkenal di Jakarta.

Cerita Sex Terbaru Doggie Style

Dulu ketika saya masih sekolah SMA, saya mempunyai teman bermain yang cukup akrab, dia namanya Jessy.
Dia adalah teman dekat saya sejak perkenalan pertama kali ketika masih duduk di bangku SMP. Karena
hubungan kami sangat dekat, maka saya sering bermain ke rumahnya di kawasan Menteng. Hampir tiap minggu
pasti saya bermain ke rumahnya, entah untuk mengajaknya pergi atau hanya bermain di rumahnya saja.
Karena hubungan kami yang dekat, maka hubungan saya dengan keluarganya cukup dekat pula. Apalagi dengan
Tante Yossie, yang tidak lain adalah ibu kandung Jessy. Perlu anda ketahui, Tante Yossie menikah di usia
yang sangat muda dengan Om Anwar. Tante Yossie melahirkan Jessy ketika masih berumur 18 tahun. Selain
Jessy, Tante Yossie juga mempunyai anak lagi yaitu George yang baru berumur 2 tahun saat itu. Memang
perbedaan umurnya dengan Jessy sangat jauh, apakah mungkin Tante Yossie memang ingin mempunyai anak lagi
ataukah..? Setiap hari Tante Yossie hanya di rumah saja, sedangkan Om Anwar-nya adalah seorang karyawan
perusahaan asing yang cukup sukses.

Pada akhirnya ketika baru menginjak SMA tahun ke-2 hubungan saya dan Jessy serta dengan keluarganya
putus, ketika ternyata mereka sekeluarga harus pindah ke Jerman untuk mengikuti Om Anwar yang mendapat
pekerjaan di Jerman.

Namun kira-kira setahun yang lalu saya mendapat berita bahwa Jessy sedang liburan ke Jakarta. Tentu saja
saya senang sekali karena bisa bertemu teman lama saya. Ketika sudah berada di Jakarta, Jessy menelepon
saya dan dia menyuruh saya datang ke apartmentnya di kawasan Kuningan. Dan akhirnya saya pun datang
bertemu dengan dia di apartmentnya.
Ketika datang saya sangat kaget, karena ternyata Tante Yossie sudah tinggal kembali di Jakarta. Tante
Yossie ternyata tidak terlalu betah dengan suasana di Jerman, kira?kira setelah 1 tahun di Jerman dia
memutuskan bersama George untuk kembali ke Jakarta. Sedangkan Om Anwar dan Jessy tetap tinggal di sana.
George sekarang sudah sekolah pada sebuah SD swasta terkenal di kawasan Lippo Karawaci.

Ketika bertemu dengan Jessy maupun dengan anggota keluarganya yang lain, saya sangat senang sekali,
karena sudah lama sekali saya tidak berjumpa dengan mereka semua. Namun setelah kira?kira 2 minggu
berada di Jakarta untuk liburan, akhirnya Jessy harus kembali ke Jerman untuk meneruskan studinya. Namun
setelah 1 minggu Jessy balik ke Jerman, tiba?tiba saya mendapat telepon dari nomor HP yang biasa dipakai
Jessy ketika dia berada di Jakarta, dan ternyata setelah saya ingat nomor tersebut adalah nomor HP Tante
Yossie.

“Don.. Tante nih, kamu lagi dimana?” tanya si Tante.
“Saya baru saja habis makan siang tuh sama teman saya Tante, ada apa memangnya?” tanyaku kembali.
“Gini.. ada yang aneh sama TV di rumah Tante, kamu bisa tolong kemari tidak?” tanyanya.
“Yah.. bisa deh Tante, cuman kira-kira 2 jam lagi deh yah,” jawab saya.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Akhirnya saya datang juga ke apartmentnya untuk membantunya. Setelah sampai di apartmentnya alangkah
kagetnya saya, ternyata Tante Yossie memakai baju yang sangat seksi. Yah, memang badannya cukup seksi
bagiku, karena walaupun sudah mulai berumur, Tante Yossie masih sempat menjaga tubuhnya dengan melakukan
senam “BL” seminggu 3 kali. Tubuhnya yang ideal menurut saya mempunyai tinggi sekitar 168 cm, dan berat
sekitar 48 kg, ditambah ukuran payudaranya kira?kira 36B.

Ketika saya mengecek TV-nya ternyata memang ada yang rusak. Waktu saya sedang berusaha mengeceknya
tiba?tiba Tante Yossie menempel di belakang saya. Mula?mula saya tidak menaruh curiga sama sekali
mungkin karena dia ingin tahu bagian mana yang rusak, namun lama?lama saya merasakan ada sesuatu yang
menempel di punggung saya, yaitu payudaranya yang montok. Setelah TV berhasil saya benarkan, kami berdua
akhirnya duduk di ruang keluarganya sambil menonton acara TV dan berbicara tentang kabar saya.

“Don, kamu masih seperti yang dulu saja yah?” tanya Tante Yossie.
“Agh.. Tante bisa aja deh, emang nggak ada bedanya sama sekali apa?” jawabku.
“Iyah tuh.. masih seperti yang dulu saja, cuman sekarang pastinya sudah dewasa dong..” tanyanya.

Lalu belum saya menjawab pertanyaannya yang satu itu, tiba?tiba tangan Tante Yossie sudah memegang
tangan saya duluan, dan tentu saja saya kaget setengah mati.

“Don.. mau kan tolongin Tante?” tanya si Tante dengan manja.
“Loh.. tolongin apalagi nih Tante?” jawabku.
“Tolong memuaskan Tante, Tante kesepian nih..” jawab si Tante.

Astaga, betapa kagetnya saya mendengar kalimat itu keluar dari mulut Tante Yossie yang memiliki rambut
sebahu dengan warna rambut yang highlight, saya benar?benar tidak membayangkan kalau ibu teman dekatku
sendiri yang meminta seperti itu. Memang tidak pernah ada keinginan untuk “bercinta” dengan Tante Yossie
ini, karena selama ini saya menganggap dia sebagai seorang ibu yang baik dan bertanggung jawab.

“Wah.. saya harus memuaskan Tante dengan apa dong?” tanyaku sambil bercanda.
“Yah.. kamu pikir sendiri dong, kan kamu sudah dewasa kan..” jawabnya.

Lalu akhirnya saya terbawa nafsu setan juga, dan mulailah memberanikan diri untuk memeluknya dan kami
mulai berciuman di ruang keluarganya. Dimulai dengan mencium bibirnya yang tipis, dan tanganku mulai
meremas?remas payudaranya yang masih montok itu. Tante Yossie juga tidak mau kalah, ia langsung
meremas?remas alat kelaminku dengan keras. Mungkin karena selama ini tidak ada pria yang dapat memuaskan
nafsu seksnya yang ternyata sangat besar ini, apalagi setelah kepulangannya dari Jerman.

Akhirnya setelah hampir selama setengah jam kami berdua bercumbu seperti di atas, Tante Yossie menarik
saya ke kamar tidurnya. Sesampainya di kamar tidurnya dia langsung melucuti semua baju saya, pertama?
tama dia melepas kemeja saya kancing perkancing sambil menciumi dada saya. Bukan main nafsunya si Tante,
pikirku. Dan akhirnya sampailah pada bagian celana. Betapa nafsunya dia ingin melepaskan celana Levi’s
saya. Dan akhirnya dia dapat melihat betapa tegangnya batang kemaluan saya.Cerita Sex Terbaru

“Wah.. Don, gede juga nih punya kamu..” kata si Tante sambil bercanda.
“Masa sih Tante.. perasaan biasa?biasa saja deh,” jawabku.

Dalam keadaan saya berdiri dan Tante Yossie yang sudah jongkok di depan saya, dia langsung menurunkan
celana dalam saya dan dengan cepatnya dia memasukkan batang kemaluan saya ke dalam mulutnya. Aghh,
nikmat sekali rasanya. Karena baru pertama kali ini saya merasakan oral seks. Setelah dia puas melakukan
oral dengan kemaluan saya, kemudian saya mulai memberanikan diri untuk bereaksi.

Sekarang gantian saya yang ingin memuaskan si Tante. Saya membuka bajunya dan kemudian saya melepaskan
celana panjangnya. Setelah melihat keadaan si Tante dalam keadaan tanpa baju itu, tiba?tiba libido seks
saya menjadi semakin besar. Saya langsung menciumi payudaranya sambil meremas?remas, sementara itu Tante
Yossie terlihat senangnya bukan main. Lalu saya membuka BH hitamnya, dan mulailah saya menggigit?gigit
putingnya yang sudah mengeras.

“Oghh.. saya merindukan suasana seperti ini Don..” desahnya.
“Tante, saya belum pernah gituan loh, tolong ajarin saya yah?” kataku.

Karena saya sudah bernafsu sekali, akhirnya saya mendorong Tante jatuh ke ranjangnya. Dan kemudian saya
membuka celana dalamnya yang berwarna hitam. Terlihat jelas klitorisnya sudah memerah dan liang
kemaluannya sudah basah sekali di antara bulu?bulu halusnya. Lalu saya mulai menjilat?jilat kemaluan si
Tante dengan pelan?pelan.

“Ogh.. Don, pintar sekali yah kamu merangsang Tante..” dengan suara yang mendesah.
“Wah.. natural tuh Tante, padahal saya belum pernah sampai sejauh ini loh..” jawabku.

Tak terasa, tahu?tahu rambutku dijambaknya dan tiba?tiba tubuh tante mengejang dan aku merasakan ada
cairan yang membanjiri kemaluannya, wah.. ternyata dia orgasme! Memang berbau aneh sih, cuma berhubung
sudah dilanda nafsu, bau seperti apapun tentunya sudah tidak menjadi masalah.

Setelah itu kami merubah posisi menjadi 69, posisi ini baru pertama kalinya saya rasakan, dan nikmatnya
benar?benar luar biasa. Mulut Tante menjilati kemaluan saya yang sudah mulai basah dan begitupun mulut
saya yang menjilat-jilat liang kemaluannya. Setelah kami puas melakukan oral seks, akhirnya Tante Yossie
sekarang meminta saya untuk memasukan batang kemaluan saya ke dalam lubang kemaluannya.

“Don.. ayoo dong, sekarang masukin yah, Tante sudah tidak tahan nih,” minta si Tante.
“Wah.. saya takut kalo Tante hamil gimana..” tanyaku.
“Nggak usah takut deh, Tante minum obat kok, pokoknya kamu tenang?tenang aja deh,” sambil berusaha
meyakinkanku.

Benar?benar nafsu setan sudah mempengaruhi saya, dan akhirnya saya nekad memasukan kemaluan saya ke
dalam lubang kemaluannya. Oghh, nikmatnya. Walaupun sakitnya juga lumayan. Setelah akhirnya masuk, saya
melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan, karena masih terasa sakit.

“Ahh.. dorong terus dong Don..” minta si Tante dengan suara yang sudah mendesah sekali.

Mendengar desahannya saya menjadi semakin nafsu, dan saya mulai mendorong dengan kencang dan cepat
walaupun rasa sakit juga terasa. ceritasexterbaru.org Akhirnya saya mulai terbiasa dan mulai mendorong dengan cepat.
Sementara itu tangan saya asyik meremas?remas payudaranya, sampai tiba?tiba tubuh Tante Yossie mengejang
kembali. Astaga, ternyata dia orgasme yang kedua kalinya.

Dan kemudian kami berganti posisi, saya di bawah dan dia di atas saya. Posisi ini adalah idaman saya
kalau sedang bersenggama. Dan ternyata posisi pilihan saya ini memang tidak salah, benar?benar saya
merasakan kenikmatan yang luar biasa dengan posisi ini. Sambil merasakan gerakan naik-turunnya pinggul
si Tante, dan tangan saya tetap sibuk meremas payudaranya lagi.

“Oh.. oh.. nikmat sekali Donniie..!” teriak si Tante.
“Tante.. saya kayaknya sudah mau keluar nih..” kata saya.
“Sabar yah Don.. tunggu sebentar lagi dong, Tante juga udah mau keluar lagi nih..” jawab si Tante.

Akhirnya saya tidak kuat menahan lagi, dan keluarlah cairan mani saya di dalam liang kemaluan si Tante,
begitu juga dengan si Tante.

“Arghh..!” teriak si Tante Yossie.

Tante Yossie kemudian mencakar pundak saya sementara saya memeluk badannya dengan erat sekali. Sungguh
luar biasa rasanya, otot?otot kemaluannya benar?benar meremas batang kemaluanku. Setelah itu kami berdua
letih dan langsung tidur saja di atas ranjangnya. Tanpa disadari setelah 3 jam tertidur, saya akhirnya
bangun. Saya memakai baju saya kembali dan menuju ke dapur.

Ketika di dapur saya melihat Tante Yossie dalam keadaan telanjang, mungkin dia sudah biasa seperti itu.
Entah kenapa, tiba?tiba sekarang giliran saya yang nafsu melihat pinggulnya dari belakang. Tanpa
bekata?kata, saya langsung memeluk Tante Yossie dari belakang, dan mulai lagi meremas?remas payudaranya
dan pantatnya yang bahenol serta menciumi lehernya. Tante pun membalasnya dengan penuh nafsu juga. Tante
langsung menciumi bibir saya, dan memeluk saya dengan erat.

“Ih.. kamu ternyata nafsuan juga yah anaknya?” kataya sambil tertawa kecil.
“Agh Tante bisa aja deh,” jawabku sambil menciumi bibirnya kembali.

Saking nafsunya, saya mengajak untuk sekali lagi bersenggama dengan si Tante, dan si Tante setuju-setuju
saja. Tanpa ada perintah dari Tante Yossie kali ini saya langsung membuka celana dan baju saya kembali,
sehingga kami dalam keadaan telanjang kembali di dapurnya. Karena keadaan tempat kurang nyaman, maka
kami hanya melakukannya dengan gaya doggie style.

”Um.. dorong lebih keras lagi dong Don..” desahnya.

Semakin nafsu saja aku mendengar desahannya yang menurut saya sangat seksi. Maka semakin keras juga
sodokanku kepada si Tante, sementara itu tanganku menjamah semua bagian tubuhnya yang dapat saya
jangkau.

“Don.. mandi yuk?” mintanya.
“Boleh deh Tante, berdua yah tapinya, terus Tante mandiin saya yah?” jawab saya.

Akhirnya kami berdua yang telanjang menuju ke kamar mandi. Di kamar mandi saya mendudukkan Tante Yossie
di atas wastafel, dan kemudian saya kembali menciumi kemaluannya yang mulai basah kembali. Dan Tante
mulai terangsang kembali.Cerita Sex Terbaru

“Hm.. nikmat sekali jilatanmu Don.. agghh..” desahnya.
“Don.. kamu sering?sering ke sini dong..” katanya dengan nafas memburu.
“Tante, kalo tahu ada service begini mah saya tiap hari kalau bisa juga mau,” jawabku sambil tersenyum.

Setelah puas menjilatinya, saya memasukkan batang kemaluan saya kembali ke lubang kemaluan Tante Yossie.
Kali ini, dorongan saya sudah semakin kuat, karena rasa sakit saya sudah mulai berkurang ataukah saya
sudah mulai terbiasa yah? Bosan dengan gaya tersebut, saya duduk di atas kloset dan Tante Yossie saya
dudukkan di atas saya, dan batang kemaluan saya kembali dibimbingnya masuk ke dalam lubang kemaluannya.

Kali ini saya sudah mulai tidak terlalu merasakan sakit sama sekali, namun rasa nikmat lebih banyak
terasa. Goyangan si Tante yang naik-turun yang makin lama makin cepat membuat akhirnya saya “KO”
kembali, saya mengeluarkan air mani ke dalam lubang kemaluannya. Tante Yossie kemudian menjilati
kemaluan saya yang sudah berlumuran dengan air mani, dihisapnya semua sampai bersih. Setelah itu kami
mandi bersama.

Baca JUga Cerita Sex Perawatan Wajah

Setelah selesai mandi, Tante Yossie memasakkan makan malam untuk kami berdua, dan setelah itu saya
pamitan untuk balik ke rumah. Setelah kajadian itu saya baru tahu bahwa kesepian seorang Tante dapat
membawa nikmat juga kadang?kadang. Sampai sekarang kami masih sering bertemu dan melakukan bersetubuhan.
Kami biasanya melakukan di apartmetnya di kala anaknya George sedang sekolah atau les. Dan sering juga
Tante mem-booking hotel berbintang dan kami bertemu di kamar.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Haus Sex

Cerita Sex Terbaru | Aku memang saja selalu dinaungi oleh dewi fortuna bagaimana tidak dihari yang tidak pernah aku duga aku
bisa merasakan Memek Tante Girang yang boleh dikatakan adalah dari kalangan jetset berikut kisah
lengkapnya. Pada saat aku sedang melihatlihat makanan ringan tiba tiba aku ditabrak oleh seorang wanita
cantik yang usianya kira kira 31 tahun sehingga barang barang yang berada di tanganku jatuh semua lalu
wanita itu minta maaf kepadaku dan aku hanya tersenyum karena menurutku nggak masalah karena yang
menabrakku adalah wanita cantik dan seksi.

Cerita Sex Terbaru Haus Sex
Lalu aku jongkok untuk mengambil barang barangku yang jatuh tadi tapi wanita itu jongkok juga sehingga
kepala kami saling berbenturan tanpa disengaja sekarang giliranku yang minta maaf tapi wanita tersebut
hanya tersenyum saja. Sendirian mbak tanyaku dan dia menjawab sebenarnya berdua tapi teman saya lagi ke
toilet dulu borong nih tanyaku lagi.

Dengan tersenyum wanita tadi menjawab ahhh nggak juga kemudian wanita tadi bertanya lagi dimana adik
tinggal Tempat Wisata Di Banjarmasin jawabku dengan singkat tapi pandanganku terarah pada wajah wanita
tadi kebetulan kita sama sama satu arah saya juga tinggal disana bagaimana kalau kita sama sama
pulangnya nanti tanya wanita tersebut.

Aku diam saja namun dalam hati ada juga rasa senang diajak oleh wanita cantik tanpa diduga wanita itu
membawa barang barangku ke kasir sekalian dengan miliknya untuk dibayar.Di situ aku bertemu dengan
temannya yang ke toilet tadi yang ternyata bernama Asti usianya sekitar 1 tahun lebih muda dari mbak
yang satunya sudah jeng tanya Asti ke pada mbak tadi sudah hanya sedikit kok lalu kami pergi ke basement
untuk pulang.

Singkat cerita kami sudah dalam perjalanan pulang ngobrol di mobil dari kenalan sampai dengan masalah
yang sangat pribadi ternyata mbak tersebut bernama Nuri mereka adalah Tante Girang Kelas Borju yang
suaminya bekerja sebagai pengusaha yang jarang pulang ke rumah hari itu kurasakan sangat indah di dalam
mobil mewah bersama 2 orang wanita cantik apalagi Asti yang memakai rok mini dan baju transparan
sehingga BH dan pahanya jelas terlihat Nuri sambil menyetir terus berusaha menggodaku.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Tanya pacar segala tak terasa aku hampir sampai di tempat aku tinggal tapi Asti yang berada di sampingku
mencegah jangan dik lebih baik main dulu ke villa kami di Kumpulan Foto Bugil Tante Girang ajaknya ntar
pulangnya diantar lagi Nuri pun ikut nimbrung iyaaa dik kebetulan di rumah sepi dan juga kami butuh
teman untuk ngobrol. Asti yang mengenakan rok mini selalu bikin aku ngiler apalagi dia sengaja menaikkan
rok mininya sehingga pahanya yang putih mulus terlihat jelas aroma wewangian yang dipakai oleh Asti
semakin menambah indahnya suasana dik ngantuk nggak tanya Asti terus dia mengalihkan pertanyaannya.

Kalau ngantuk tidur aja di sini sambil membuka lebar pahanya sehingga terlihat jelas bagian yang sangat
disukai oleh pria belum lagi aku menjawab dia sudah menarik kepalaku ke pahanya.Aku tak kuasa menolaknya
lagi pula aku senang untung kaca mobilnya gelap sehingga hanya Nuri dan aku yang mengetahui apa yang
diperbuat oleh Asti kepadaku dik kok kamu diam saja aku pura pura bego padahal aku sudah mengerti What
The Hell She Wanted.

Kemudian dia menyuruhku untuk mengerjai bagian memeknya dan kuturuti saja kemauannya dia kini duduknya
sudah tidak karuan seperti orang ambeyen saja tiada keraguan lagi di dalam benakku untuk mengerjainya
pertama tama kuraih kedua payudaranya yang sebesar buah mangga lalu kuremas dengan mesra dan dilanjutkan
dengan meraba pahanya yang mulus sehingga dia terengah engah.

Tidak puas dengan meraba maka kulanjutkan dengan menjilat bagian pahanya jilatanku semakin panjang saja
mulai dari lutut sampai ke paha lalu ke arah bukit surganya yang masih terbungkus celana dalamnya.Tanpa
perintah langsung kulepaskan celana dalamnya dan kini terlihat bukit memeknya yang berwarna merah muda
yang dikelilingi oleh rambut yang tidak begitu lebat kerongkonganku tiba tiba kering tatkala melihat
pemandangan yang begitu indah Asti merebahkan tubuhnya sambil membuka pahanya lebar lebar diatas jok.

Tanpa buang waktu lagi kulanjutkan permainan setan ini Kujilati Kuciumi dan Kumasukkan Telunjukku ke
Lubang Memek Asti menggeliat geliat bagaikan cacing kepanasan sambil menjambak rambutku dan mendesakkan
wajahku ke arah memeknya.

Nuri hanya melihat perbuatan kami berdua sambil bersiul menirukan suara musik dari tape mobil seakan
tidak mempedulikanku yang bercumbu dengan Asti ntar juga dia kebagian. Sambil terus menjilat mencium
menyedot sambil kumasukkan jariku Asti pun seperti orang kesurupan menggeliat ke sana sini ooh indah
sekali hari ini sekarang kugunakan telunjukku untuk mengutak atik onderdil yang ada di dalam liang
memeknya dan ibu jariku kutekan tekan ke kelentitnya.

Lalu jilatan jilatan kuarahkan ke sekitar belahan belahan memeknya cara ini semakin membuat dia tersiksa
kegelian tapi membawa kenikmatan yang luar biasa rasa bau amis mual dan asin bersatu dalam kenikmatan
aku memainkan dan Menjilati Lubang Memek Asti yang indah itu. Hampir lima belas menit aku bermain di
daerah memek Asti sudah dulu diiik aku sudah tidak kuat.Kemudian Asti bangkit dan memintaku supaya
mengeluarkan batang kontolku dengan susah payah kukeluarkan milikku dan akhirnya keluarlah kontol
andalanku yang sudah ereksi sejak pertama naik mobil dipegang dengan mesra oleh Asti lalu dimasukkan ke
dalam mulutnya sambil menjilati.Cerita Sex Terbaru

Busyettt nikmat benget Mbak terus Mbak oughh itulah kata kata yang keluar dari mulutku Asti yang sedang
kesetanan terus menerus memainkan senjataku yang berkepala botak itu.Lendir yang keluar dari lubang
pipisku pun terus dia jilati enakkk sekail tapi kalau aku konsentrasi ke sini terus lama kelamaan aku
bisa keluar maka kualihkan perhatianku pada persoalan yang lain. Sekitar dua belas menit Asti bermain
dengan kontolku dan tak terasa kami sudah sampai di villa milik Nuri yang mewah.

Asti merapikan rok dan rambutnya yang acak acakan tapi celana dalamnya di masukkan ke dalam tas gerbang
terbuka secara otomatis lalu mobil masuk ke garasi kami pun keluar dari mobil dan masuk ke villanya Asti
terus saja memelukku dari belakang sambil menjilati leherku kemudian Asti membawaku ke kamar Nuri yang
luas.Di dalam kamar tersebut Asti langsung membuka seluruh pakaiannya begitu pula aku membuka seluruh
pakaianku Asti pun kini merebahkan tubuhnya yang telah polos tanpa selembar benang pun di atas kasur
yang empuk lalu dia menginginkan agar posisiku di atas tubuhnya dimana dia akan mengerjai alat vitalku
begitu juga sebaliknya kemudian kami pun beraksi yyess nikmat enak oughh itulah kata-kata yang keluar
dari mulut kami berdua diserta desisan.

Tak lama kemudian Nuri pun masuk sambil membawa segelas air susu segelas kuning telur bebek yang entah
berapa jumlahnya dan dua botol kratingdaeng minum dulu dik kata Nuri lalu kita lanjutkan kemudian aku
mengambil segelas air susu setelah itu gelas yang berisi kuning telur bebek setelah habis baru satu
botol kratingdaeng. Walaupun perut ini sudah penuh tapi demi lancarnya daya dobrakku ya kupaksakan
karena ini untuk kepuasan kita bertiga kemudian Nuri memujiku wuuiihh kamu mirip dengan aktor Kumpulan
Film Bokep Indonesia kesukaan mbak pasti kamu mainnya juga hebat.

Mbak Nuri yang berparas ayu bibir agak tebal dan mata sayu memandangiku dari wajah sampai ke arah
kontolku lalu kuraih kepalanya dan kuarahkan ke wajahku dan bibir kami saling berpagutan aku yang duduk
telanjang di tepi ranjang sedangkan Nuri berdiri Asti yang sudah telanjang di belakangku tidak tinggal
diam Dia pun lalu menghampiri kontolku.

Oooocckhh desahanku pun terdengar sambil bibir Nuri bertautan dengan bibirku tanganku pun bergerilya
melepaskan pakaian yang dikenakan Nuri. ceritasexterbaru.org Sesudah pakaian terbuka kutarik bh nya dan terlihat buah dada
Nuri lebih besar dibandingkan milik Asti dan kini Asti Sedang Melumat Kontolku sementara tangan kanannya
meremas remas biji pelirku dan tangan kirinya memegang celana dalamku benar benar pengalaman yang
fantastik bisa bercinta dengan dua wanita sekaligus.

Nuri yang kini setengah telanjang meronta ronta saat kujamah payudaranya dan meremasnya mesra ini benar
benar hebat suara gemercik air ludah Asti yang mengulum kontolku dan desahan Nuri kini mewarnai nuansa
di kamar yang terhitung luas jauh bila dibandingkan dengan kamarku.Andai aku tinggal di sini mungkin aku
akan sangat berbahagia ditemani dua Wanita Cantik Binal dan Haus Sex payudara besar milik Nuri kuremas
remas dan yang satu kujilat kulum dan kusedot sedot sambil tanganku berusaha melepaskan celana jeans
Nuri yang ketat.

Akhirnya Nuri membuka celana jeansnya sendiri sedangkan celana dalamnya aku lepas dengan menggunakan
gigiku astagaaa indah sekali barang milik Nuri dan dia meronta ronta tanganku mulai nakal bersamaan
lidah tanganku pun ingin bermain dengan memek Asti desah Nuri pun terdengar begitu memburu sementara itu
Asti pun masih sibuk bermain dengan kontolku rupanya Asti pun sudah tak tahan ingin suatu proses
pengakhiran ganti posisi dong bisik Nuri sambil naik ke atas ranjang.

Please dik masukin dong udah nggak kuat nich pengin ngerasain kontolmu desah Asti tertahan sambil
membimbing batang kontolku menuju liang memeknya sementara itu Nuri pun tidak ketinggalan dia
mengangkangkan pantatnya kemudian dia dekatkan pada wajahku sungguh pemandangan yang indah tatkala liang
memek Nuri tepat beradadi wajahku.Kesempatan ini tidak kusia siakan Kujilat Mesra Lubang Memek Nuri yang
membuat Nuri menggelinjang tanpa ampun Tak lama kemudian Asti pun mengikuti langkah Nuri mengarahkan
lubang memeknya ke wajahku aku berada di bawah dua cewek yang haus seks Asti terlihat merem melek
tatkala Nuri mengangkat pantatnya untuk berubah arah dia yang tadi membelakangi Asti kini mereka saling
berhadapan.

Kemudian Nuri pun menurunkan pantatnya ke arah wajahku memeknya seakan tersenyum kepadaku desisnya pun
terdengar busyettt indah sekali nikmat enak. Dengan tenaga yang masih tersisa saya menawarkan pada Asti
supaya berganti posisi lima menit kemudian Asti dengan tenaga sisa berusaha bangkit lagi kemudian dia
menggoyangkan pinggulnya kini Nuri dan Asti saling berhadapan di atas tubuhku yang di banjiri peluh lalu
mereka saling berpelukan dan saling menjulurkan lidah masing masing.

Mereka Nuri dan Asti Adalah Kalangan Bisex tapi tidak masalah bagiku ini merupakan pengalaman baru
bagiku Asti kini menggeliat dan seluruh tubuhnya kejang kejang pertanda Asti akan mencapai orgasme untuk
yang kedua kalinya dan dia pun berbaring di samping kiriku.Cerita Sex Terbaru

Sekarang bagianmu Nuri kamu maunya posisi yang gimana bisikku mesra rupanya Nuri menginginkan posisi
doggy style sambil mengangkat kaki kirinya Kupandangi Lubang Memek Nuri kupermainkan dulu liang
kewanitaannya itu dengan jariku ooukh desahannya pun terdengar dan aku senang pertanda di sedang dalam
keadaan siap tempur Nuri yang kini menungging semakin membuatku tak sabar kemudian kuarahkan batang
kejantananku ke lubang memeknya Nuri dan jebbbreeett tanpa halangan yang berarti kejantananku menembus
liang kemaluan Nuri sambil sesekali menyentakkan pantatku kumainkan jariku di lubang pantatnya Nuri
mengeliat geliat rupanya letak kelemahannya terdapat pada lubang yang mirip sumur itu Asti yang terkulai
lemas hanya senyum senyum saja dia mengakui bahwa aku yang terbaik dari lawan lawan yang pernah dia
pakai.

Baca Juga Cerita Sex Binalnya Sahabatku

Kurang lebih sembilan belas menit kukerjai milik Nuri rupanya Nuri pun sudah merasakan jenuh dengan
permainan ini dan sekarang dia memintaku untuk memasukkan kontolku ke lubang pantatnya.Lalu Kuarahkan
Kontolku ke Arah Lubang Pantatnya tapi sebelumnya kujilati dulu untuk melicinkan jalannya penetrasiku
pertama belum berhasil kemudian aku meminta bantuan Asti yang sedang terkapar di sampingku untuk
melumasi kontol yang belum berhasil mendobrak lubang pantat Nuri lalu asti pun melakukannya dia melumat
rudalku dengan lidahnya kemudian dia mengulum dan menjilati batanganku sampai terlihat licin lalu kucoba
melakukan penetrasi lagi kutekan pantatku akhirnya aku berhasil menerobos lubang sumur Nuri dan dia
merem melek bagaikan anak yang sedang mengorek kupingnya dengan bulu ayam ini benar benar luar biasa
untung aku jalan jalan kalau tidak mungkin yah takkan pernah merasakan gimana asyiknya bermain dengan
dua wanita sekaligus.

Sekitar tujuh belas menit kami melakukan anal seks sampai akhirnya kami berada pada puncaknya dan
setelah itu kami pun tak berdaya.Aku dan Nuri terkapar lemas setelah menyemprotkan cairan nikmatku yang
sangat banyak ke lubang pantat Nuri aku pun tertidur sambil memeluk kedua Wanita Setengah Baya tersebut
sambil memulihkan stamina untuk melanjutkan di ronde berikutnya.Mungkinkah ini yang dinamakan nasib
mujur yang dalam sehari bisa merasakan memek dari wanita kelas atas.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Di POm Bensin

Cerita Sex Terbaru Di POm Bensin

Cerita Sex Terbaru | Oke, Sempat bingung juga mau mulai dari mana. Panggil aja aku Nana, atau paling gak aku memang sering
dipanggil demikian. Kata orang-orang aku cantik sexy hot. Dan aku tau pasti itu, karna itulah aku tak
segan berbagi dengan tiap mata orang-orang yang memandangku. Mengapa demikian ? jangan tanya dulu. Baca
ceritaku ini sampai selesai

Aku wanita paruh baya, umurku 34 tahun tinggiku 164 cm beratku 55, cukup chubby menurutku terutama di
bagian yang paling disuka para laki-laki. dadaku 36c ukuranya. Ukuran yang cukup fantastis dilihat di
indonesia apalagi untuk wanita chinese seperti aku ( sengaja aku cerita kalo aku chinese dibelakang )
kenapa ? kadang cowok pribumi begitu baca cerita cewek chinese selalu langsung tegak tongkolnya. betul g
?? ngaku aja deh… gini sudah banyak menaklukkan banyak pria. Hi.hi.hi Back to laptop….

Aku sadar aku sexy dan cenderung ke arah hot. Kenapa hot ? Aku memiliki hobby yang cukup aneh utuk orang
indonesia, hobby yang sebenernya banyak dipikirkan wanita indonesia tapi mereka malu untuk
mengungkapkanya. Hoby memamerkan tubuh, eksibisionis, dan segala macam julukannya. Semoga dengan ceritaku
ini banyak wanita terbuka pikiranya bahwa eksibis adalah suatu seni, g ada yang salah hanya karna kita
berada di negeri timur. Berikut ini salah satu ceritaku……

Sore itu agak mendung dan nampaknya gerimis kecil sudah mulai turun. Aku masih berada di toko
perlengkapan bayi dan wanita miliku. Rumahku emang g jauh dari toko, sekitar 4 KM. tapi kalo ujan deras
ya cukup membuatku basah kalo naik motor pulang. Mmmmm….. tapi ide nakalku untuk pamer keseksian malah
muncul. Aku tutup toko dan masuk ke dalam mengganti kemeja tebal yang kupakai dengan kaos putih tipis dan
berleher lebar serta celana jeansku kuganti dengan legging hitam yang berumur 1 tahun sehingga sudah agak
tipis kainnya menampakkan pahaku yang putih mulus.

“Mmmmm…. Cukup seksilah” pikirku dalam hati Apalagi setelah kulihat di cermin kaosku hanya menggantung di
atas pantat sehingga tercetak jelas bulatan pantat dan memiawku, g ada garis celana dalam karna aku emang
sengaja melepasnya.
“ok siap berbagi kesenangan, mmmmm…. Siapa yang beruntung sore ini ya”, pikirku dalam hati.

Setelah siap dengan kostum eksibku aku menembus gerimis dengan “mio pink” kesayanganku. Hujan bertambah
deras, membasahi seluruh bajuku karna sengaja aku g pake jas hujan. “Show segera dimulai” pikirku dalam
hati.
Mendekati lampu merah sengaja aku memperlambat laju “mio” ku.

“Yes pas merah”, sengaja aku tunggu lampu merah. Pas aku berhenti di barisan paling depan.

Sesaat kemudian berhenti di sebelahku 2 anak sma naik motor. Nampak mereka berbisik, dan aku sedikit
mendengar.

“Gus liat tu susu cewek yang naik mio”, kata pengendara yang depan.
“Anjrit…. Montok banget… , ra nganggo BH maneh”. Kata si pembonceng dengan logat jogjanya.
“masa sih..??, wuhh iyo…pentile (putting:dalam bahasa jawa) ketok nembus, gede tenan susune cah….”,
tambah temanya.

Sengaja aku tengok keduanya

“ngomongke aku yo ?”, kataku.
“Anu g ci, kita ngomongin hujan-hujan enaknya nyusu eh minum susu anget”, jawab anak sma yang duduk di
belakang. “susu susu opo ? susune mbokmu ?, nek mo liat susuku liat aja, ra sah isin2”,kataku.

Ketika mereka masie bengong liatin tetekku, aku langsung tancap gas karna lampu udah ijo. Ku lirik lewat
spion ternyata motor mereka mati karna gugup.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Yes… berhasil” dalam hati.

G jauh dari rumah aku belok ke pom bensin.

“Yes , ini show sebenernya”, hatiku besorak.

Pom bensin sepi. Hanya ada 2 orang cowok jaga di pompa premium. Aku berhenti tepat di depanya. Sempat
liat expresi wajah mereka yang kaget. Dasar cowok kalo liat cewek muka tertutup helm pasti liat ke arah
tetek duluan. Apalagi kaos putih tipisku dah basah sempurna. Pembaca bisa bayangkan pemandangan indah
yang di dapat penjaga pom bensin??.

“mas isi full tank ya ! sekalian numpang berteduh ya…”, kataku dengan nada menggoda.
“iiiiya mbak eh ci…”, jawab petugas yang umurnya lebih muda sekitar 20 tahunan.

Sambil mengisi dia melirik tetekku yang besar dan terbungkus kaos tipis yang basah.

“ujan-ujanan nie ci ?? kok g pake jas ujan ??”, tanya penjaga yang udah agak tua.

Sambil merapikan uang di tanganya tapi matanya g lepas dari tetekku.

“iya nie pak, jadi basah gini”, kataku sambil mengusap-usap dadaku yang membuat tetek makin tercetak
jelas.
“mampus lo liat nie tetek gue mantep kan…”,pikiran nakalku muncul.
“Berteduh disini dulu aja ci nunggu ujan reda”, kata yang muda dengan nada agak gemetar.
“Dasar berani juga dia ngomong gitu, akal mesum”, pikirku.
“Iya deh…., oh ya saya nana tinggal di palem hijau situ panggil aja ci nana atau cici saja”, kataku
memperkenalkan diri.Cerita Sex Terbaru
“abdullah ….. “,kata penjaga tua sambil mengusap genit tanganku.
“ahmad….”, si pemuda mengulurkan tangannya sambil gemetaran.
“Saya parkir mionya di sini aja ya”, kataku memarkir motor agak kedepan.
“ya g papa”,kata pak abdul. Matanya g berhenti melihat tetekku dan seolah pengen meremasnya dan menjilat
putingnya yang tegak karna aku mulai kedinginan.

Aku duduk di dekat mesin besin

“kok sepi ya ??”,kataku.
“maklum ujan “ kata pak abdul.
“ada apa sie pak kok liatin saya terus gitu ?” kataku sambil menegakkan dudukku jadi tetekku makin tegas
menantang. “ anu ci, tapi jangan marah ya…, anu apa cici g pake baju dalem atau BH ya ?? kok pentilnya
keliatan??”, kata pak abdul lagi.

Nampaknya dia berani juga.

“hehe. Iya pak… maaf ya kalo jadi mengganggu bapak, abisnya saya Cuma bawa BH sama CD 1 aja pas kerja, eh
daripada basah mending saya copot.

Kalo baju ganti c saya bawa di bagasi”, mampus lo kena perangkap gue.

“Apa g risih susunya cici diliat cowok di jalan, dan kita berdua disini ??”, kata si ahmad memberanikan
diri.
“Yah kalian berdua kayak g pernah liat tetek cewek aja ?? paling bapak dah sering liat tetek istri bapak,
masnya juga paling dah pernah liat punya ceweknya”, kataku memancing.
” Yah tapi g semontok dan seputih itu, tetek eh susu eh apalah namanya , punya cici bagus montok seksi,
ya g pak abdul ?”, kata si ahmad.
“Wah makasi pak…., tapi saya bukan cewek murahan lo hanya karna saya g sengaja berdandan gini ( padahal
sengaja )”, tegasku.
“iya saya tau kok ci, cici orang terhormat”, jawab pak abdul.
“Eh ci saya punya jas hujan di motor belakang, cici bisa ganti baju kering di belakang trus pulang pake
jas hujan saya”, kata si ahmad menawarkan pertolongan.
“bener nie mas ahmad ??, boleh deh wah makasih banget”, kataku.

Lalu aku berlari ke mioku dan mengambil kemeja, jeans , dan pakaian dalamku.

“Pak abdul anter ci nana aja, biar saya yang jaga”, kata ahmad memberi kesempatan pada pak abdulah.
“iya ci mari saya antar, sebelumnya maaf kamar mandinya g bisa dipake kalo mau ganti di belakang kantor
aja, aman kok, motor ahmad juga disana”, kata pak abdul tanpa risih lagi sambil melihat tetekku.Cerita Sex Terbaru

Akupun mengikuti pak abdul ke belakang kantor SPBU, belakang kantor merupakan lorong sempit antara gedung
SPBU dan tembok pembatas area SPBU.

“pak abdul tolong temenin saya ganti, saya takut ada orang ngintip”, kataku menggoda.
“Bener nie ci ??”, katanya gembira.
“Iya pak abdul kan orang baik-baik saya percaya”, kataku .

Aku mulai membuka baju, dengan gerakan perlahan seolah stripsis.

Mata pak abdul g berkedip melihat tetekku yang besar dan montok menggantung bebas kini tanpa penghalang
apapun. Aku berusaha tambah menggodanya dengan mengusap sisa-sisa air hujan di tetekku.

“Ci boleh saya….”, kata pak abdul sambil tanganya maju hendak meremas tetekku.

Plak…. Aku tampar pak abdul

“mampus loe, emang loe kira bisa ngent*t gratis “, dalam hati pikirku.
“maaf pak abdul, saya g bisa melayani nafsu pak abdul, tapi…. Karna pak abdul sudah baik dan menjaga
sikap pak badul boleh mengocok tongkol pak abdul sambil liat saya seperti ini, kasian tongkolnya pak
itu”, kataku sambil malu-malu menunjuk tongkolnya.
“Bener ci ???”, katanya.

Tanpa menunggu konfirmasi dikeluarkanya tongkolnya yang coklat panjang. Mmmmmmmm……. Sebenernya aku pengen
ngemut juga c, walau aku doyan ngent*t tapi ya pilih2 jangan-jangan pak abdul suka main sama perek kan
bisa ketularan penyakit aku. Pak abdul terus mengocok tongkolnya sambil mengerang, aduh… lama bgt lagi.
Akupun mendekatinya dan menarik salah satu tanganya ke tetekku.

“Aaaaaaaaa………, pelan pak”, teriakku, karna pak abdul meremasnya kuat sekali. Sial bandot tua ini.
“Uhhhhhhhhh……. Ahhhhhhhhhhhh sssshhhhhhhhh…… ciiiiiii…….. jepit dunk di paha cici aja g usah di memiaw, g
bisa keluar nie nanggung “, katanya.

Akupun nungging memposisikan diri doggy style dengan legging yang masi aku pake. Aku jepit tongkolnya di
pahaku, dia beregerak maju mundur. Tanganya bergerak ke depan meremas tetekku.

“ohhh………. Ci…. Nikmat ngent*tin ci*a…. uhhhh……”,desahnya.

Dan crot….crot…crot…. tongkolnya menyembur membasahi leggingku. Sial nie bandot, g tau legging
keayanganku di kotorin lagi. Setelah beristirahat sesaat aku berkata “panggilin ahmad dunk pak, saya juga
mau makasie sama dia”.

Saat pak abdul sudah pergi aku turunin leggingku sampai buah pantat. Aku emang sudah horny berat karna
eksibisku berhasil dan karna memiawku tergesek-gesek saat pak abdul ngent*tin pahaku.

“sssssssssshhhhhhhhhh………. ohhhhhhhhh………… sssssssssshhhhhhhhhh………. ohhhhhhhhh………… sssssssssshhhhhhhhhh……….
ohhhhhhhhh………… sssssssssshhhhhhhhhh………. ohhhhhhhhh………… sssssssssshhhhhhhhhh………. ohhhhhhhhh………… ”, desahku
sambil tanganku mainin memiaw sementara tetek masie kebuka, meski udara dingin badanku hangat karna
nafsu. “mmmmmmmmpppppppp……….”, g sadar ahmad mengamatiku entah berapa lama.
“eh ahmad… makasi jas hujanya ya…, sini…sini, aku mau ucapin terima kasih…, kamu mau minta apa ???”,
kataku menggodanya.
“anu kata pak abdul g boleh ngent*tin cici ya….??, kalo gitu saya mau tongkol saya di jepit susu cici
dunk, saya sering sama pacar saya, tapi punya dia g gede kaya punya cici, g putih lagi ”, katanya lugu
sambil meraba tetekku tanpa malu-malu.
”Ok…. permintaanmu aku kabulkan….. “ aku maju mendekatinya dan menjepit tongkolnya di tetekku.

Aku bergerak naik turun jadi tongkolnya serasa dikocok. G ada 3 menit dia dah keluar…. Dasar anak muda.
Diapun tersenyum puas. Aku mulai berkemas melepas semua legging yang tinggal menempel satu-satunya di
tubuhku. Mengelap peju ahmad di tetekku dengan leggingku.

Baca JUga Cerita Sex Ummi Sayang

Ahmad bangun dari duduknya dan membantuku berpakaian, kekagumanya belum habis pada tubuhku, pantat,
tetek, memiaw ( yang belum waktunya dia rasakan ) semua dia raba dan pegang. Sambil membantuku memkai CD
dia mengusap-usap memiawku dan saat aku memakai BH ku dia meremas-remasnya dengan alasan biar pas
posisinya, dasar anak muda yang aneh. Setelah berpakaian lengkap akupun pulang dengan jas hujan pinjaman.

Sampai di rumah Cuma ada keponakanku doni yang setia menungguku, Akhirnya aku ngent*t dengan doni seperti
biasa saat suamiku pergi. Kami bergumul sangat hebat karna aku udah foreplay duluan dengan hobi eksibis
kesukaanku.
Untuk salam buat pak abdul dan ahmad ( petugas salah satu pom bensin di jalan godean ).- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Di Pinggir Pantai Parang Tritis

Cerita Sex Terbaru | Sebuah kisah ngentot yang menggairahkan. Suntuk! Satu kata yang membawaku melarikan motor kesayanganku membelah dinginnya malam bulan Agustus, menuju ke pusat keramaian kota Yogyakarta, Maliboro. Terus terang fikiranku kacau, wanita yang aku sayangi sore tadi pergi tanpa pamit bersama temannya ke luar kota. Padahal sudah lima hari ini tak diberinya jatah sex, dengan alasan sedang ujian tengah semester. Mau meledak rasanya kepala ini, harus kusalurkan nafsu ini bila tak ingin uring-uringan terus. Terbayang di benak semua rencana tuk malam ini memberi kepuasan dirinya dan pelampiasan nafsuku, sebutir obat kuat telah kusiapkan disaku calana. SIAL! makiku dalam hati…

Cerita Sex Terbaru Di Pinggir Pantai Parang Tritis

Warung itu terlihat sepi. Sebetulnya bukan warung, lebih mirip gerobak dorong makanan yang terparkir di pinggir jalan seberang toko Ramai Malioboro. Kuparkir motor di depan gerobak makanan itu, kupesan segelas jahe tape untuk mengusir dinginnya malam. Kulirik jam baru setengan sembilan malam, tinggal setengah
jam lagi bubaran toko-toko sepanjang Malioboro, dimana pelayan-pelayan toko berhamburan keluar toko untuk pulang. Kuraih rokok di saku jaket yang tinggal tiga batang, kunyalakan dan kuhisap kuat sambil kuhembuskan keras ke udara. Dinginnya malam tak cukup untuk mendinginkan hati ini, terlebih dalam calanaku yang menginginkan jatah. Fikiranku melayang mencari cara memenuhi hasrat ini.

Waktu pun berjalan, fikiranku terus berkecamuk, terdengar suara wanita memesan segelas teh hangat di sampingku. Kugeser letak dudukku, kulirik dia, hmm lumayan juga nih cewek. “Permisi mas numpang duduk” sapanya. “Oh monggo, silahkan-silahkan” jawabku memberi tempat kepadanya. “Kok belum pulang mbak?” tanyaku membuka percakapan. “Iya mas, tunggu jemputan, tapi kok belum kelihatan ya” jawabnya sambil menengok kiri dan kanan. “Biasanya dah jemput dari tadi lho mas” tambahnya. Tiba-tiba Hp di tas wanita itu berbunyi, kulihat dia menjawab telepon itu, kuperhatikan wajahnya. Alamak! wajah itu tertekuk marah, menambah manis wajah ayunya. “Kurang ajar” katanya sambil menutup pembicaraan teleponnya. “Kenapa mbak, kok marah-marah?” tanyaku padanya. “Dasar cowok gak tahu di untung, minggat sana sama gendaknya” maki dirinya kepada cowok di telepon tadi. Tiba-tiba dia menelungkupkan wajah ayunya ke atas meja sambil menangis. Wah kacau nih, pikirku. “Sudahlah mbak, nggak usah dipikirin, laki-laki emang begitu” rayuku sambil tak kusadari bahwa aku juga laki-laki yang mungkin lebih berengsek dari cowoknya tadi.

“Gimana kalau saya saja yang mengantar embak?” kutawari diriku untuk mengantar. Wanita itu menengadah, terlihat air mata yang masih mengalir dari kedua boal matanya. Oh My God, ayu tenan gumam hatiku, wajahnya itu lho lucu, imut, kasihan diterpa cahaya lampu tempel di meja gerobak dagangan makanan. “Mas nggak papa? Nanti ada yang marah? tanyanya sambil menatap lekat padaku. “Kita senasib kok mbak, Anton” kataku memperkenalkan diri sambil meraih tangannya menuju motor. Setelah kubayar minuman kita, kuulurkan helm kepadanya. Motor kustarter, dia duduk dibelakangku. “Aku Ika mas. Senasib bagaimana sih mas?” tanyanya padaku. “Aku juga ditinggal cewekku sore tadi, dia pergi sama teman-temannya tanpa pamit padaku” jawabku. “Tinggalmu di daerah mana mbak?” tanyaku. “Apa” tanyanya sambil mendekatkan kepalanya ke samping kepalaku, seerrr… payudara yang bulat kencang, sekarang nempel merapat di punggungku, terjadilah pemberontakan di dalam celana dalamku. Sial… aku lupa mencukur bulu bawahku, sekarang terasa perih menggigit terdesak pisang ambonku yang perlahan serta pasti mengeras. “Kenapa mas?” tanyanya sekali lagi padaku. Wajah gadis itu di sebelah kanan agak kebelakang arah wajahku, kutengok ke samping kanan, persis yang kuduga sebelumnya, begitu menengok, kucium lembut dan menyentuh pipi serta sedikit mulutnya, “iiiihhh, nakal ya masnya ini” katanya sambil mencubit pinggangku. Haa haa haa… “Kostmu daerah mana adik manis?” tanyaku menahan perih di pinggang akibat cubitannya. “Enggak tau, aku lagi males pulang” cemberutnya sambil terus mencubit pinggangku. Kuhentikan motorku di tepi jalan. “Kok berhenti mas?” tanyanya. “Habis kamu nyubit terus dan gak di lepas-lepas sih… nanti gimana jalan motornya?” candaku. “Habis masnya juga genit sih, pake ngesun segala” ujarnya. “Nah gitu dong, jangan sedih terus, ntar ilang lho manisnya” kataku cengengesen. “Tu kan… mulai lagi” ketusnya sambil bersiap untuk mencubit pinggangku lagi. Kutangkap tangan lembut itu, kugenggam mesra sambil bertanya “Trus kita mau ke mana cah ayu?” Ditundukkannya wajahnya “Terserah mas aja lah. pokoknya aku males pulang ke kostan”. “Ya oke deh, kita nikmatin malam ini berdua aja ya” jawabku. “He eh” sambutnya sambil melendot manja, ah dasar wanita dirayu sedikit, keluar deh manjanya. Kulaju motorku ke arah selatan Yogya. Namanya rejeki gak lari ke mana, sorak hatiku.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Sampailah kita di daerah pantai Parang Tritis, angin laut selatan menyambut kita disertai dinginnya musim kemarau bulan Agustus. Kulepas jaketku dan kukenakan kepadanya yang hanya berkaus ketat berlengan pendek. Kuparkir motor di atas pasir pesisir pantai, kurengkuh bahunya untuk duduk di pasir, dia diam saja, pandangan jauh menatap kelamnya lautan. “Kenapa, kok ngelamun” tanyaku. “Tauk nih, kita kan baru beberapa jam lalu kenalan, kok udah akrab ya” jawabnya. “Emang kenapa? nggak boleh? Aku suka dari pandangan pertama tuh” kataku ngawur. ceritasexterbaru.org “Iiiiih, ngawur lagi deh” sergahnya sambil mulai mencubitku lagi. Sebelum tangan itu sampai, aku bangkit berlari menghindar, terjadilah kejar-kejaran diantara kami, sampai suatu saat kakiku tersandung lobang dan jatuh. Karena jarak kami tidak terlalu jauh, dia pun ikut terjatuh, sebelum sempat kusadari, reflek tanganku meraih tubuhnya, berpelukanlah kami berdua. Dia terdiam, akupun menahan nafas, perlahan kusorongkan wajahku mendekati wajahnya, kucium lembut bibirnya, ia pun membalas sambil memejamkan matanya, kami berdua terhanyut, melayang tinggi dengan latar belakang deburan ombak pantai selatan.

Malampun semakin larut, kami memutuskan untuk menginap di salah satu losmen yang berada i sekitar pantai. “Kok kamu mau menginap dengan cowok yang baru kamu kenal sih” bisikku ketelinganya. “Habis mas baik sih, mau nemenin Ika yang lagi sebel” katanya manja. Kuraih wajahnya, kepagut bibir mungil Ika, kami berdua berciuman mesra. Tangan kananku memeluk pinggang, tangan kiriku bergerilya masuk ke dalam kaus Ika. Cumbuan kualihkan ke leher jenjang Ika, dia mendesis dipeluknya tubuhku. “Sss…mass… enaaakk” erang Ika. Tangan kiriku berusaha masuk melalui bra yang agak ketat, sedang tangan kananku berusaha membuka kaitan bra di punggung Ika. “Mas Ann… ton… Ika lee.. messs nih… sambil tiduran yuk…?” pintanya. Kurebahkan diri Ika ke atas ranjang, kumainkan kedua belah payudara Ika, Ika terpejam kembali dengan mengerang perlahan… sss… sss… yang keras mas remasnya… sss…

Kubungkukkan bandan, mendekat ke arah payudara Ika, ku kulum puting sebelah kiri sementara tangan kananku meremas sebelah kanan. Tangan ika menjambak rambutku… Sss… enaaakk… masssss… hisap yang kuat sayang… Jilatanku kuteruskan menelusuri sampai ke pusar, kumainkan lidahku di lubang pusar Ika. Malam kian larut, deburan ombak terdengar sampai ke dalam kamar losmen, seakan musik mengiringi deru nafas memburu kami berdua. Kupandangi tubuh Ika, kuusap mesra wajahnya, Ika memandangku pasrah, kubelai perutnya dengan tangan kanan, terus turun hingga ke celana panjang Ika. Kubuka kancing celana Ika, kuturunkan resluiting dan kubelai dengan punggung tanganku.

“Mas Anton… jangan siksa Ika dong… cepet copot baju dan celana mas juga” pinta Ika seperti memelas. “Sebentar sayang, mas mau buang air kecil dulu ya” kataku sambil berlalu ke kamar mandi. Aku mencopot baju dan celanaku serta celana dalamku sambil mengelus penisku “sabar ya sayang, nanti kukenalkan pasanganmu” kataku bergumam senang. Ika terpekik tertahan melihat kondisiku yang bugil, sambil menutup mulutnya. “Mas Anton… kok gede banget penisnya? kira-kira muat gak ya unya saya?” tanyanya. “Kamu masih perawan Ka?” tanyaku mendekatinya. “Udah enggak sih… cuman dah lama gak kemasukan, apalagi segede punya emas?” jawabnya senyum dikulum. “Ya udah nikmatin dulu deh punya emas ini ya” kataku sembari menyodorkan penisku ke wajahnya. Ikapun bangkit dan menyentuh penisku sembari dijilatinya, kemudian memasukkan batang penisku ke dalam mulutnya, terlihat sesak tatkala dia memasukkan batangku.

Aku tersenyum melihatnya terbelalak-belalak. “Cape nih mas mulut Ika, pegel!” protesnya. “Ya udah, sekarang giliran emas mau cium vegi Ika ya” kataku meredakan protes Ika. Kemudia Ika kembali tiduran sembari mengangkangkan kedua pahanya, kudekatkan kepalaku di selangkangan Ika yang memang luar biasa bersihnya kemaluan ika dengan rambut sedikit dirapikannya, kumulai mengulum kemaluan Ika. Kedua tangan Ika menjambak rambut di kepalaku. “Achhh… terus masss… yesss… gigit masss…” erang Ika seperti cacing kepanasan. Gila aja cowok goblok itu, barang sebagus ini disia-siakan bathinku berkata sembari terus menjilat dan sesekali kumasukkan lidahku kedalam liang vegi Ika. “Maasss… aaakkkuu… nyammpeee…!” jerit Ika sembari menekan kepalaku ke dalam vaginanya. Tubuh Ika bergetar hebat, dari lubang kemaluan Ika keluar lendir orgasme yang lansung tak kusia-siakan untuk menyedotnya ternyata gurih sekali cairan orgasme Ika. Setelah beberapa saat Ika tergolek lemas seperti tak bertenaga, kudekati Ika dan berbaring di sisinya, kukecup keningnya dan kubelai rambut Ika, “Gimana rasanya sayang?” tanyaku. Ika tak menjawab, hanya tatapan sendu serta senyuman Ika yang mewakili sejuta kata-kata yang mewakili dirinya mencapai puncak kenikmatan.

Kemudian aku bangkit, melumuri penisku dengan air ludah, agak kuangkat Ika untuk agak menepi dari ranjang. Perlahan aku arahkan penisku ke tengah selangkangan Ika. “Pelan-pelan ya mas…” pinta Ika memohon. Pertama ku sibak bibir vagina Ika, kemudian kutempelkan kepala helm penisku di tengah vaginanya, perlahan-lahan kudorong masuk ke dalam. Dengan orgasmenya Ika tadi, seolah telah siap untuk menerima kedatangan penisku, tetapi tetap saja agak sempit.

Kulihat Ika agak meringis, “Kenapa Ka?, sakit ya?” tanyaku. “Sedikit mas, tapi gak pa pa kok, Ika tahan”. Aku gak mau buru-buru, sedikit demi sedikit kukeluar masukkan batang penisku ke dalam vagina Ika. Setelah masuk setengah, kudiamkan sejenak untuk memberi waktu vagina Ika menyesuaikan dengan batang penisku, kulihat Ika menatapku, “Kenapa berhenti mas? aku dah mulai merasa enak kok rasanya” kata Ika sedikit protes atas perbuatanku. Memang aku penjahat kelamin, kata teman-temanku, sebetulnya aku sendiri gak setuju karena menurut diriku sendiri aku adalah penyayang kelamin, gak mau asal aja make love dan wanita merasa sakit, karena prinsipku hubungan sex itu adalah kepuasan antara dua insan berlainan jenis.Cerita Sex Terbaru

Setelah kulihat Ika sudah terbiasa dengan penisku, mulailah kumaju mundurkan senjataku tersebut, sambil melirik Ika. Ternyata Ikapun sudah menikmati keluar masuknya penisku di vaginanya. Sekitar lima menit kemudian Ika kontraksi, rupanya dia sudah mau mencapai orgasme lagi. Massssss…akkkuuu… nyammmppeee… erangnya sambil memeluk erat tubuh serta menjepit keras pinggulku. Aku imbangi orgasme Ika dengan menancapkan batang penisku dalam-dalam.

“Gimana sayang?” tanyaku. “Waduh mas luar biasa deh” jawabnya sambil terengah-engah. Kemudian Ika aku suruh telentang di atas rajang, kemudian aku naik di atas tubuh Ika, kujilati sekitar payudara Ika yang memang sudah basah oleh keringatnya. Kemudian kusuruh kedua tangan Ika untuk menjepit kedua payudaranya, setelah itu batang penisku aku tusukkan di tengah jepitan payudaranya. Ika tersenyum paham dengan perbuatanku dan bertanya “Kenapa gak dikeluarin di dalam vagina Ika aja mass?” tanyanya. “Enggaklah, nanti kamu hamil lagi” jawabku. Ikapun tersenyum manis. Kukocok kemaluanku di jepitan payudara Ika, tak berapa lama terasa ada sesuatu yang akan meledak dari ujung kemaluanku, Ika menengadah ke arah payudaranya, “Kaaa… masss mau sammmpe juga nihhh…” erangku. Kulihat Ika membuka mulutnya, seolah mau menampung muncratan orgasme ku. Melihat hal itu buru-buru ku copot penisku dari jepitan payudara Ika dan kumasukkan ke mulut Ika, disambutnya penisku dan di kulumnya. Meledaklah semua spermaku di mulut Ika sampai tetes mani terakhir. “Enak kok mas, gurih… Ika seneng sama sperma emas?” kata Ika sambil tersenyum. Akupun seperti habis berlari berpuluh-puluh meter, nafasku tersengal tetapi senyumku masih bisa kupaksakan untuk Ika. Kupeluk tubuh bugil Ika, kuciumi wajah, pipi, dan kamipun beciuman mesra, kamipun tertidur pulas hingga pagi tanpa sehelai benang nempel di kedua tubuh bugil kami.

Pagi pun merangkak ke siang, aku terjaga dan kulihat di sebelahku Ika sudah tidak ada. Dengan perasaan malas aku bangun dan menuju ke kamar mandi. Sesampai di sana kulihat Ika membelakangi pintu dan sedang menyikat gigi, perlahan kudekati dan kupeluk dari belakang, tak lupa tanganku mampir di kedua buah dada Ika.

“Eh dah bangun ya mas?” sapa Ika. Kurasakan penisku menegang lagi, dengan posisi demikian kurenggangkan kedua kaki Ika dan perlahan kumasukkan penisku dari belakang. Ika mengerang lirih dan berpegangan pada tepi bak mandi, sampai akhirnya Ika mencapai orgasmenya.

Setelah itu ia jongkok di depanku dan mulai mengulum penisku sampai mencapai orgasme yang ditelan Ika sampai habis.

Setelah mandi dan sarapan, kami berdua bersantai di teras depan losmen. Kemudian Ika bertanya dengan perasaan sedih, “Mass, kira-kira besok-besok gimana ya hubungan kita..” tanyanya sedih. “Mau kamu gimana Ka? balasku bertanya lagi. “Mau Ika kita gak buru-buru putus mas, setelah peristiwa semalam sampai hari ini, kayaknya Ika suka deh sama mas Anton?” katanya sambil mulai meneteskan air mata. Aku bangkit dan memeluk dirinya, ku elus punggung dan rambutnya. “Mas juga sama kok perasaannya dengan kamu sayang” kataku menghibur. “Kita lihat besok aja ya, dan aku janji selalu menghubungi kamu ya Ka.” kataku kemudian. Ika hanya mengangguk lemah.

Baca Juga Cerita Sex Kades Kena Karma

Sejak itu sesuai dengan janjiku, aku selalu mengunjunginya dan kami masih berhubungan intim terus, bila tidak di kostanku ya di kostnya Ika. Sampai suatu saat dia bilang kalau dilamar oleh cowoknya yang dulu, dimana cowoknya telah mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan menyakiti Ika lagi. Aku pun agak goncang, tetapi gimana lagi, aku sendiri masih kuliah, masih nodong orang tua, sementara cowok si Ika telah bekerja, akhirnya kuihklaskan kepergian Ika. Sebelum berpisah Ika kuajak ke Tawangmangu selama dua hari, berdua memuaskan hasrat sebelum berpisah. Memang Ika sendiri tidak bisa menolak cowok tersebut yang masih terhitung famili jauhnya, setelah kunasihati akhirnya Ika mau mengerti dan menerima lamaran cowoknya.

Kini aku jomblo lagi, sementara cewekku dulu sudah aku putus kemarin-kemarin, yah semoga bro-bro masih mau membaca kisah petualanganku yang lain di lain cerita.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Cewek Pecandu

Cerita Sex Terbaru | Kehidupanku amatlah nikmat dan glamour. Uang, mobil mewah, handphone semuanya disediakan. Aku juga kos
di tempat yang megah dengan kamar ber-AC.
Tapi kehidupan Jakarta yang penuh godaan membuatku terjerumus. Semua hal yang buruk pernah kujalani di
Jakarta. Dan yang paling parah aku sering berjudi. Karena hobi berjudi itulah, aku kena batunya.

Cerita Sex Terbaru Cewek Pecandu

Waktu itu pertandingannya ada pertandingan bola Chelsea vs Tromso, aku pasang pertama 10 juta, setengah
permainan aku pasang lagi 10 juta. Seperti yang kalian tahu Chelsea membantai Tromso 7-1 dan aku kalah
sekitar 30 jutaan.

Dengan perasaan takut aku segera telepon ortuku. Seketika itu juga mereka mengirimkan uang dan segera
menarikku dengan paksa dari Jakarta kembali ke Solo.
Di Solo aku menjadi pengangguran. Tiap hari dimarahi oleh orang tuaku. Dalam hatiku, aku ingin sekali
berubah dan melanjutkan studiku kembali. Kusampaikan keinginanku dan kedua orang tuaku menerimanya.
Mereka mengusulkan agar aku kuliah saja di UKSW Salatiga karena deket dengan Solo.

Akhirnya aku kuliah di Salatiga, kota kecil yang sepi. Kehidupan Jakarta yang ramai dan ceria berubah
menjadi suram dan sepi. Tapi apa mau dikata, aku harus mengembalikan kepercayaan orang tuaku. Aku
mengambil jurusan Pariwisata atau setara dengan D2. Aku disana mempunyai pacar sebut saja namanya Mila,
anak Semarang.

Kadang-kadang rasa sepi menghantui diriku. Kehidupan kota metropolitan yang serba nikmat membuatku
ketagihan. Kadang aku ke diskotik di kota Solo, Legend atau Nirwana dan tripping di sana. Mila tentu
saja tidak mengetahuinya karena aku selalu pergi setelah kosnya tutup.

Pada hari Selasa, aku pergi ke Solo setelah kos Mila tutup. Sudah lama aku tidak trip. Kulihat banyak
juga anak Salatiga yang juga tripping di sana. Aku juga “neken”, obatnya waktu itu Pink Love kalau tidak
salah. Memang benar-benar nikmat obat itu.

Nah, pada saat aku asyik trip, ada seorang cewek di sebelahku yang juga triping. Usianya sekitar 23-an,
tubuhnya seksi luar biasa. Kaos yang dipakainya tidak dapat menyembunyikan kebesaran buah dadanya
ditambah lagi pantat yang seksi, yang terus bergoyang sensual mengikuti irama house music. Aku cuek
saja, mencoba menikmati obatku.

Tiba-tiba saja dia terhuyung-huyung dan hampir menjatuhi aku.
Aku segera menangkapnya dan langsung BT. Sialan! Kulihat raut wajahnya pucat pasi dan nafasnya memburu.
Nih, cewek pasti over dosis! Kulihat di mejanya ada dua gelas Long Island. Kulihat keadaannya agak
gawat. Kupapah dia keluar diskotik dan kumasukkan ke mobilku. Aku segera melarikan mobilku ke Rumah
Sakit.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Eh… jangan ke Rumah Sakit… jangan!” begitu rintihnya ketika dia mengetahui bahwa aku menuju ke RS.
“Terus ke mana, kamu kan OD! Minum berapa sih?”
“Pertamanya cuma 2 tapi disodok lagi 1 sama temenku terus ditambahin Long Island.” Aku berpikir nih
cewek pasti OD sekaligus mabuk.

Setelah kubelikan susu, kami akhirnya malah jalan-jalan keliling Solo. Kami berkenalan, dia bernama
Sandra.

“Kamu sering trip, San?” terus dia jawab
“Baru tiga kali.” Aku heran banget baru tiga kali dosisnya sudah segitu banyak.
“Kamu kuliah di Salatiga kan?” tanyanya.

Aku jawab,

“Dari mana kamu tahu?”

Dia jawab,

“Siapa sih mahasiswa UKSW yang bawa…” katanya sambil menyebut merek mobilku. Aku hanya tersenyum, memang
di Salatiga cuma aku yang bawa jeep berkelas di kota sekecil ini. Rada kampungan!Cerita Sex Terbaru

Dia sebenarnya datang bersama teman-temannya tapi entah kenapa teman-temannya malah pergi ke
Balekambang. Dia mengajakku langsung ke Salatiga sekalian pulang. Tak lama kemudian aku sampai ke
Salatiga. Dia hendak kuantar ke kosnya di Jalan Diponegoro. Tapi dia menolak dengan alasan dia “on”
lagi. Memang kurasakan tangannya kembali dingin dan tubuhnya bergetar. Aduh… payah, nih! Dengan terpaksa
aku ke kosku. Kasihan kalau dia masih “on”. Waktu itu masih jam 02.30. Begitu masuk ke kontrakanku,
giginya sudah gemeretak tanda sudah tinggi. Segera saja kuputarkan house music di kamarku. Dia
menggerakkan kembali tubuhnya dengan gerakan yang sensual dan merangsang birahi. Tapi aku cuek saja. Mau
ereksi saja susah! Aku juga merasa “on” lagi. Sambil bersandar di sofa, aku mulai menggelengkan kepala.

Hentakan house music semakin meninggi, dia semakin gencar menggerakkan tubuhnya. Buah dadanya yang
menggunung bergoyang seperti kesetanan. ceritasexterbaru.org Kaos ketatnya sudah basah oleh keringat. Tiba-tiba saja Sandra
menjatuhkan tubuhnya serta merangkul tubuhku dan kurasakan buah dadanya yang montok itu menggencet
dadaku. Aduh… empuknya! lalu kubiarkankan saja, sama-sama nikmat sih! Dan seketika juga kurasakan nafas
Sandra memburu dan mempererat rangkulannya. Bagian bawah tubuhnya digeser-geserkan dengan nafsu. Sekali
lagi aduh… enaknya!

Tak disangka-sangka dia mencium bibirku dengan nafsu, aku sempat gelagapan. Tapi segera kubalas dengan
penuh nafsu pula. Entah kenapa, padahal aku sedang tidak mood! Tangannya mulai meraba kemaluanku dan
mulai diremas-remasnya. Aku pun mulai membalas meremas-remas buah dadanya yang besar itu. Aku benar-
benar merasakan kenikmatan surga dunia. Tapi anehnya kemaluanku tetap saja tidak bereaksi. Sandra
melepaskan rangkulannya dan berlutut sambil tangannya membuka paksa celana pendekku. Dikocoknya
kemaluanku dengan bernafsu. Aku merasa geli sebab kemaluanku tidak berdiri. Aku bukan pertama kali ini
senggama tapi baru kali ini kurasakan hal yang aneh seperti ini.

Dengan penuh nafsu, dihisapnya kemaluanku dari batang kepala sampai batangnya. Aku merasa terkejut dan
merasakan kenikmatan yang luar biasa. Tiba-tiba saja aku merasa detak jantungku semakin menggebu, entah
kenapa. Kulihat saja kepala Sandra maju mundur menghisap kemaluanku sambil kubelai-belai rambutnya yang
disemir pirang. Usahanya mulai menampakkan sedikit hasil. Kemaluanku mulai bangkit secara perlahan. Dia
melepaskan kaosnya dan tampaklah buah dadanya yang terbungkus BH putih. Kemudian dia melepas BH-nya dan
mataku langsung berbinar melihat pemandangan seindah itu. Buah dada yang montok menggunung dengan bentuk
yang bagus dan puting susu yang kecil berwarna kemerah-merahan.

Kepala kemaluanku diusap-usapkan ke putingnya sambil terus dikocok-kocok batangnya. Aduh… aku mulai
merasakan kemaluanku betul-betul tegang. Aku merasakan detak jantungku semakin menggila, mungkin darah
dari jantungku terpompa ke kemaluanku. Dadaku rasanya kosong dan deg-degan. Sandra tersenyum kegirangan
karena usahanya berhasil.

Dia bangkit dan melepas celana panjangnya. Aku menghempaskan tubuhku di kasur dan kulihat kemaluanku
mulai lemas lagi. Sandra melepas juga celana dalam putihnya dan kulihat bulu kemaluannya yang menghiasi
lubang vaginanya tidak begitu banyak dan jarang-jarang. Pantatnya yang putih dan seksi serta berisi
terlihat jelas. Tubuhnya putih bersih dan seksi bahkan kubilang terlalu seksi karena pantat dan buah
dadanya besar sementara pinggangnya kecil.Cerita Sex Terbaru

Karena melihat pemandangan seperti itu, kemaluanku bangkit kembali. Sambil tetap duduk di sofa,
digenggamnya kemaluanku dan digesek-gesekkan di pintu masuk lubangnya. Aku merasakan kenikmatan yang
luar biasa. Kemudian dimasukkannya kepala kemaluanku secara perlahan kevaginanya. Aku hanya merem melek
keenakan. Sandra terus menaik-turunkan tubuhnya sementara house music terus mengalun. Buah dadanya
bergoyang mengikuti gerakan naik-turun tubuhnya. Kutarik punggungnya hingga buah dadanya tepat berada di
depan mulutku dan langsung kulumat-lumat dan kuhisap-hisap. Sandra mendesah-desah keenakan. Dia terus
menduduki kemaluanku dan menggoyang-goyangkannya.

Setelah sekian lama dengan posisi naik kuda seperti itu, aku merubah posisiku di atas dan dia di bawah.
Langsung kugojlok kemaluanku sambil kupeluk dia erat-erat. Kuciumi sekujur wajahnya, telinganya,
hidungnya. Dadanya tergencet bulat dan hangat di dadaku. Kupacu terus pantatku sampai aku merasa pegal
semua. Keringatku terus mengucur dari seluruh pori-poriku tapi aku tak peduli. Sandra hanya meringis-
ringis keenakan. Kami sudah tidak mempedulikan keadaan sekitar. Suara dengusan dan rintihan bercampur
menjadi satu.

Aku terus berjuang agar aku bisa mencapai puncak. Sudah tidak terhitung berapa kali batang kemaluanku
mengobel lubang vaginanya. Aku terus mengocok vaginanya sambil memegang kedua belah kakinya. Aku harus
tetap berkonsentrasi dengan memandang wajahnya sebab bila aku menutup mataku sebentar saja maka segera
kurasakan batang kemaluanku mengecil. Kadang-kadang dengan posisi seperti itu, aku memegangi sepasang
buah dadanya yang berayun. Sandra memintaku untuk menusuknya dari belakang, aku pun oke-oke saja.

Keinginanku untuk mencapai kenikmatan sudah menggebu-gebu. Langsung kumasukkan saja kemaluanku dari
belakang dan kumaju-mundurkan dengan agak kasar. Terus kukeluar-masukkan sambil kupegangi pinggulnya.
Dia hanya merintih dan mendesah saja sambil memegangi kedua buah dadanya. Aku tanya kenapa dan dia jawab

“Biar nggak kendor…” Aku gemas mendengar jawabannya itu.

Dari belakang kupegangi buah dadanya yang bergoyang mengikuti gerakan pantatku. Saat itu tidak lagi
kurasakan kenikmatan bersenggama tapi yang ada adalah keinginan untuk mencapai klimaks.

Setelah beberapa saat, kami berganti posisi lagi. Kami bersenggama dengan posisi miring. Agak susah
memang karena ukuran kemaluanku tidak sepanjang milik orang-orang bule. Satu kaki kuangkat dan begitu
celah kewanitaannya merekah langsung kusumbat dengan kejantananku. Aku mencium bibirnya dengan nafsu
sambil terus kugoyangkan pantatku. Sampai suatu saat aku benar-benar kelelahan dan kuhentikan gerakanku.

Sandra yang menyadari hal itu dan merasakan kemaluanku mulai mengecil langsung mencabutnya dan
dikocoknya.

“Jangan lemas dulu… dong! Aduh…!” Dia membimbingku duduk dan dia memaksa kemaluanku untuk masuk ke
vaginanya.

Sambil duduk, dia yang menaik-turunkan pantatnya. Dia memeluk tubuhku erat-erat sehingga wajahku
tergencet buah dadanya. Aku merasa kemaluanku bangkit kembali bahkan lebih perkasa. Kukonsentrasikan
perhatianku.

Terpaksa cerita ini kusingkat sebab kami bertempur seperti kesetanan dan kalau diceritakan akan panjang
sekali. Fight to the death, man!Cerita Sex Terbaru

Suatu saat aku merasakan bendunganku hampir jebol,

“San… San… aku mau keluar nih.. San… Sandra…!”

Begitu dia mendengar begitu, dia langsung menggoyang-goyangkan pinggulnya

“Ya… ya… keluarin saja… aku juga sudah capek!”

Dan jruooot… jrooot… Aku bergetar hebat ketika air maniku keluar. Sukmaku melayang ke langit yang paling
tinggi. Nyawaku seakan-akan dicabut dari tempatnya. Benar-benar dapat dikatakan banjir karena banyak
sekali. Mungkin ada 30 sendok makan. Air maniku seperti ceret yang dituang ke cangkir, gluk… gluk… dan
seperti berebutan keluar. Semua bagian tubuhku lemas dan seperti mati rasa. Benar-benar nikmat, Sandra
hanya memejamkan mata ketika air maniku membanjiri vaginanya.

Kami berdua segera berbaring kelelahan.

Benar-benar suatu pengalaman yang menyakitkan. Kulihat jamku sudah menunjukkan 5.30! Berarti kami
bersetubuh hampir 3 jam. Setelah pengaruh ecstasy mulai terasa habis, aku merasa kemaluanku perih dan
sakit semua. Kulihat batang dan kepalanya lecet-lecet dan luka. Dan kulihat juga vagina Sandra memerah
dan seperti terbakar. Ternyata kami berdua terpengaruh ecstasy jenis yang sama, yang memang mencegah
ereksi tapi begitu sekali ereksi wah bisa tahan berjam-jam. Apalagi kata teman-teman, Pink Love memang
pada akhirnya menjurus ke arah seks.

Sandra ketika kutanya bahkan mengaku orgasme sampai 34 kali dan itu bisa diaturnya. Ejekulasi kalau lagi
“on” amat berbeda rasanya. Enak dan nikmat dan lain sebagainya. Malam itu benar-benar pengalaman yang
tak terlupakan. Aku hampir seminggu sekali pasti trip dengan Sandra dan setelah pulang langsung bermain
seks sampai pagi.

Dan semua itu berakibat fatal karena pada saat kami pertama kali bersetubuh spermaku telanjur masuk
sehingga pada akhirnya Sandra hamil dan aku akhirnya mengawininya. Kuliahku berhenti di tengah jalan
padahal hanya kurang 1 semester. Papa dan mamaku sebenarnya tidak setuju kalau aku mengawini Sandra tapi
apa mau dikata. Mereka mengatakan kalau Sandra wanita murahan, pelacur, perek dan lain sebagainya. Tapi
aku yakin dia tidak seperti itu.

Baca Juga Cerita Sex Galak Tapi Seksi

Dia memang pernah melakukan hubungan seks sebelumnya dengan pacar lamanya. Tapi yang paling penting dia
mengandung bayiku! Semua ini gara-gara ecstasy, pil kecil seharga Rp 35.000, yang nikmat. Pil kecil itu
pula yang membuyarkan semua cita-citaku dan memutuskan hubunganku dengan Mila.

Sungguh hancur hati Mila ketika mendengar aku menghamili Sandra. Sampai sekarang Mila tidak mau bicara
atau bertemu denganku. Aku merasa sedih sekali kalau mengingat masa lalu yang indah dengannya. Saat kami
berdua jalan-jalan di sepanjang jalan Diponegoro atau surfing Internet bersama-sama. Ah… nggak mungkin
hal tersebut terulang lagi. Biarlah!

Semuanya telah terjadi, sekarang kami hidup dengan tenang di Solo dan aku meneruskan usaha ayahku di
bidang angkutan.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Janda

Cerita Sex Terbaru | Ditinggal mati oleh isteri di usia 39 tahun bukan hal yang menyenangkan. Namaku Ardy, berasal dari
kawasan Timur Indonesia, tinggal di Surabaya. Isteriku Lia yang terpaut lima tahun dariku telah
dipanggil menghadap hadirat penciptanya. Tinggal aku seorang diri dengan dua orang anak yang masih
membutuhkan perhatian penuh.

Cerita Sex Terbaru Janda
Aku harus menjadi ayah sekaligus ibu untuk mereka. Bukan hal yang mudah. Sejumlah teman menyarankan
untuk menikah lagi agar anak-anak memperoleh ibu baru. Anjuran yang bagus, tetapi saya tidak ingin
anak-anak mendapat seorang ibu tiri yang tidak menyayangi mereka. Karena itu aku sangat hati-hati.

Kehadiran anak-anak jelas merupakan hiburan yang tak tergantikan. Anita kini berusia 10 tahun dan Marko
adiknya berusia 6 tahun. Anak-anak yang pintar dan lucu ini sangat mengisi kekosonganku. Namun kalau
anak-anak lagi berkumpul bersama teman-temannya, kesepian itu senantiasa menggoda. Ketika hari telah
larut malam dan anak-anak sudah tidur, kesepian itu semakin menyiksa.
Sejalan dengan itu, nafsu birahiku yang tergolong besar itu meledak-ledak butuh penyaluran. Beberapa
teman mengajakku mencari wanita panggilan tetapi aku tidak berani. Resiko terkena penyakit mengendurkan
niatku. Terpaksa aku bermasturbasi. Sesaat aku merasa lega, tetapi sesudah itu keinginan untuk
menggeluti tubuh seorang wanita selalu muncul di kepalaku.

Tidak terasa 3 bulan telah berlalu. Perlahan-lahan aku mulai menaruh perhatian ke wanita-wanita lain.
Beberapa teman kerja di kantor yang masih lajang kelihatannya membuka peluang. Namun aku lebih suka
memiliki mereka sebagai teman. Karena itu tidak ada niat untuk membina hubungan serius. Di saat
keinginan untuk menikmati tubuh seorang wanita semakin meningkat, kesempatan itu datang dengan
sendirinya.

Senja itu di hari Jumat, aku pulang kerja. Sepeda motorku santai saja kularikan di sepanjang Jalan
Darmo. Maklum sudah mulai gelap dan aku tidak terburu-buru. Di depan hotel Mirama kulihat seorang wanita
kebingungan di samping mobilnya, Suzuki Baleno. Rupanya mogok. Kendaraan-kendaraan lain melaju lewat,
tidak ada orang yang peduli. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan, tidak tahu apa yang hendak dilakukan.
Rupanya mencari bantuan. Aku mendekat.

“Ada yang bisa saya bantu, Mbak?” tanyaku sopan.

Ia terkejut dan menatapku agak curiga. Saya memahaminya. Akhir-akhir ini banyak kejahatan berkedok
tawaran bantuan seperti itu.

“Tak usah takut, Mbak”, kataku.”Namaku Ardy. Boleh saya lihat mesinnya?”

Walaupun agak segan ia mengucapkan terima kasih dan membuka kap mesinnya. Ternyata hanya problema
penyumbatan slang bensin. Aku membetulkannya dan mesin dihidupkan lagi. Ia ingin membayar tetapi aku
menolak. Kejadian itu berlalu begitu saja. Tidak kuduga hari berikutnya aku bertemu lagi dengannya di
Tunjungan Plaza. Aku sedang menemani anak-anak berjalan-jalan ketika ia menyapaku. Kuperkenalkan dia
pada anak-anak. Ia tersenyum manis kepada keduanya.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Sekali lagi terima kasih untuk bantuan kemarin sore”, katanya,”Namaku Mei. Maaf, kemarin tidak sempat
berkenalan lebih lanjut.”
“Aku Ardy”, sahutku sopan.

Harus kuakui, mataku mulai mencuri-curi pandang ke seluruh tubuhnya. Wanita itu jelas turunan Cina.
Kontras dengan pakaian kantor kemarin, ia sungguh menarik dalam pakaian santainya. Ia mengenakan celana
jeans biru agak ketat, dipadu dengan kaos putih berlengan pendek dan leher rendah. Pakaiannya itu jelas
menampilkan keseksian tubuhnya. Buah dadanya yang ranum berukuran kira-kira 38 menonjol dengan jujurnya,
dipadu oleh pinggang yang ramping. Pinggulnya bundar indah digantungi oleh dua bongkahan pantat yang
besar.

“Kok bengong”, katanya tersenyum-senyum,”Ayo minum di sana”, ajaknya.

Seperti kerbau dicocok hidungnya aku menurut saja. Ia menggandeng kedua anakku mendahului. Keduanya
tampak ceria dibelikan es krim, sesuatu yang tak pernah kulakukan. Kami duduk di meja terdekat sambil
memperhatikan orang-orang yang lewat.

“Ibunya anak-anak nggak ikut?” tanyanya.

Aku tidak menjawab. Aku melirik ke kedua anakku, Anita dan Marko. Anita menunduk menghindari air mata.

“Ibu sudah di surga, Tante”, kata Marko polos. Ia memandangku.
“Isteriku sudah meninggal”, kataku. Hening sejenak.
“Maaf”, katanya,”Aku tidak bermaksud mencari tahu”, lanjutnya dengan rasa bersalah.

Pokok pembicaraan beralih ke anak-anak, ke sekolah, ke pekerjaan dan sebagainya. Akhirnya aku tahu kalau
ia manajer cabang satu perusahaan pemasaran tekstil yang mengelola beberapa toko pakaian. Aku juga
akhirnya tahu kalau ia berusia 32 tahun dan telah menjanda selama satu setengah tahun tanpa anak. Selama
pembicaraan itu sulit mataku terlepas dari bongkahan dadanya yang menonjol padat. Menariknya, sering ia
menggerak-gerakkan badannya sehingga buah dadanya itu dapat lebih menonjol dan kelihatan jelas
bentuknya. Beberapa kali aku menelan air liur membayangkan nikmatnya menggumuli tubuh bahenol nan seksi
ini.

“Nggak berpikir menikah lagi?” tanyaku.
“Rasanya nggak ada yang mau sama aku”, sahutnya.
“Ah, Masak!” sahutku,
”Aku mau kok, kalau diberi kesempatan”, lanjutku sedikit nakal dan memberanikan diri.”Kamu masih cantik
dan menarik. Seksi lagi.”
“Ah, Ardy bisa aja”, katanya tersipu-sipu sambil menepuk tanganku. Tapi nampak benar ia senang dengan
ucapanku.

Tidak terasa hampir dua jam kami duduk ngobrol. Akhirnya anak-anak mendesak minta pulang. Mei, wanita
Cina itu, memberikan alamat rumah, nomor telepon dan HP-nya. Ketika akan beranjak meninggalkannya ia
berbisik,Cerita Sex Terbaru

“Saya menunggu Ardy di rumah.”

Hatiku bersorak-sorak. Lelaki mana yang mau menolak kesempatan berada bersama wanita semanis dan seseksi
Mei. Aku mengangguk sambil mengedipkan mata. Ia membalasnya dengan kedipan mata juga. Ini kesempatan
emas. Apalagi sore itu Anita dan Marko akan dijemput kakek dan neneknya dan bermalam di sana.

“OK. Malam nanti aku main ke rumah”, bisikku juga, “Jam tujuh aku sudah di sana.” Ia tersenyum-senyum
manis.

Sore itu sesudah anak-anak dijemput kakek dan neneknya, aku membersihkan sepeda motorku lalu mandi.
Sambil mandi imajinasi seksualku mulai muncul. Bagaimana tampang Mei tanpa pakaian? Pasti indah sekali
tubuhnya yang bugil. Dan pasti sangatlah nikmat menggeluti dan menyetubuhi tubuh semontok dan selembut
itu. Apalagi aku sebetulnya sudah lama ingin menikmati tubuh seorang wanita Cina. Tapi apakah ia mau
menerimaku? Apalagi aku bukan orang Cina. Dari kawasan Timur Indonesia lagi. Kulitku agak gelap dengan
rambut yang ikal. Tapi.. Peduli amat. Toh ia yang mengundangku. Andaikata aku diberi kesempatan, tidak
akan kusia-siakan. Kalau toh ia hanya sekedar mengungkapkan terima kasih atas pertolongaku kemarin, yah
tak apalah. Aku tersenyum sendiri.

Jam tujuh lewat lima menit aku berhasil menemukan rumahnya di kawasan Margorejo itu. Rumah yang indah
dan mewah untuk ukuranku, berlantai dua dengan lampu depan yang buram. Kupencet bel dua kali. Selang
satu menit seorang wanita separuh baya membukakan pintu pagar. Rupanya pembantu rumah tangga.

“Pak Ardy?” ia bertanya, “Silahkan, Pak. Bu Mei menunggu di dalam”, lanjutnya lagi.

Aku mengikuti langkahnya dan dipersilahkan duduk di ruang tamu dan iapun menghilang ke dalam. Selang
semenit, Mei keluar. Ia mengenakan baju dan celana santai di bawah lutut. Aku berdiri menyambutnya.

“Selamat datang ke rumahku”, katanya.

Ia mengembangkan tangannya dan aku dirangkulnya. Sebuah ciuman mendarat di pipiku. Ini ciuman pertama
seorang wanita ke pipiku sejak kematian isteriku. Aku berdebaran. Ia menggandengku ke ruang tengah dan
duduk di sofa yang empuk. Mulutku seakan terkunci. Beberapa saat bercakap-cakap, si pembantu rumah
tangga datang menghantar minuman.

“Silahkan diminum, Pak”, katanya sopan, “Aku juga sekalian pamit, Bu”, katanya kepada Mei.
“Makan sudah siap, Bu. Saya datang lagi besok jam sepuluh.”
“Biar masuk sore aja, Bu”, kata Mei, “Aku di rumah aja besok. Datang saja jam tiga-an.”

Pembantu itu mengangguk sopan dan berlalu.

“Ayo minum. Santai aja, aku mandi dulu”, katanya sambil menepuk pahaku.

Tersenyum-senyum ia berlalu ke kamar mandi. Di saat itu kuperhatikan. Pakaian santai yang dikenakannya
cukup memberikan gambaran bentuk tubuhnya. Buah dadanya yang montok itu menonjol ke depan laksana
gunung. Pantatnya yang besar dan bulat berayun-ayun lembut mengikuti gerak jalannya. Pahanya padat dan
mulus ditopang oleh betis yang indah.

“Santai saja, anggap di rumah sendiri”, lanjutnya sebelum menghilang ke balik pintu.

Dua puluh menit menunggu itu rasanya seperti seabad. Ketika akhirnya ia muncul, Mei membuatku terkesima.
Rambutnya yang panjang sampai di punggungnya dibiarkan tergerai. Wajahnya segar dan manis. Ia mengenakan
baju tidur longgar berwarna cream dipadu celana berenda berwarna serupa.

Tetapi yang membuat mataku membelalak ialah bahan pakaian itu tipis, sehingga pakaian dalamnya jelas
kelihatan. ceritasexterbaru.org BH merah kecil yang dikenakannya menutupi hanya sepertiga buah dadanya memberikan pemandangan
yang indah. Celana dalam merah jelas memberikan bentuk pantatnya yang besar bergelantungan. Pemandangan
yang menggairahkan ini spontan mengungkit nafsu birahiku. Kemaluanku mulai bergerak-gerak dan
berdenyut-denyut.

“Aku tahu, Ardy suka”, katanya sambil duduk di sampingku,
“Siang tadi di TP (Tunjungan Plaza) aku lihat mata Ardy tak pernah lepas dari buah dadaku. Tak usah
khawatir, malam ini sepenuhnya milik kita.”

Ia lalu mencium pipiku. Nafasnya menderu-deru. Dalam hitungan detik mulut kami sudah lekat berpagutan.
Aku merengkuh tubuh montok itu ketat ke dalam pelukanku. Tangaku mulai bergerilya di balik baju tidurnya
mencari-cari buah dadanya yang montok itu. Ia menggeliat-geliat agar tanganku lebih leluasa bergerak
sambil mulutnya terus menyambut permainan bibir dan lidahku. Lidahku menerobos mulutnya dan bergulat
dengan lidahnya.

Tangannya pun aktif menyerobot T-shirt yang kukenakan dan meraba-raba perut dan punggungku. Membalas
gerakannya itu, tangan kananku mulai merayapi pahanya yang mulus. Kunikmati kehalusan kulitnya itu.
Semakin mendekati pangkal pahanya, kurasa ia membuka kakinya lebih lebar, biar tanganku lebih leluasa
bergerak. Peralahan-lahan tanganku menyentuh gundukan kemaluannya yang masih tertutup celana dalam
tipis. Jariku menelikung ke balik celana dalam itu dan menyentuh bibir kemaluannya. Ia mengaduh pendek
tetapi segera bungkam oleh permainan lidahku. Kurasakan badannya mulai menggeletar menahan nafsu birahi
yang semakin meningkat.

Tangannyapun menerobos celana dalamku dan tangan lembut itu menggenggam batang kemaluan yang kubanggakan
itu. Kemaluanku tergolong besar dan panjang. Ukuran tegang penuh kira-kira 15 cm dengan diameter sekitar
4 cm. Senjata kebanggaanku inilah yang pernah menjadi kesukaan dan kebanggaan isteriku. Aku yakin
senjataku ini akan menjadi kesukaan Mei. Ia pasti akan ketagihan.

“Au.. Besarnya”, kata Mei sambil mengelus lembut kemaluanku.

Elusan lembut jari-jarinya itu membuat kemaluanku semakin mengembang dan mengeras. Aku mengerang-ngerang
nikmat. Ia mulai menjilati dagu dan leherku dan sejalan dengan itu melepaskan bajuku. Segera setelah
lepas bajuku bibir mungilnya itu menyentuh puting susuku. Lidahnya bergerak lincah menjilatinya. Aku
merasakan kenikmatan yang luar biasa. Tangannya kembali menerobos celanaku dan menggenggam kemaluanku
yang semakin berdenyut-denyut. Aku pun bergerak melepaskan pakaian tidurnya. Rasanya seperti bermimpi,
seorang wanita Cina yang cantik dan seksi duduk di pahaku hanya dengan celana dalam dan BH.

“Ayo ke kamar”, bisiknya, “Kita tuntaskan di sana.”

Aku bangkit berdiri. Ia menjulurkan tangannya minta digendong. Tubuh bahenol nan seksi itu kurengkuh ke
dalam pelukanku. Kuangkat tubuh itu dan ia bergayut di leherku. Lidahnya terus menerabas batang leherku
membuat nafasku terengah-engah nikmat. Buah dadanya yang sungguh montok dan lembut menempel lekat di
dadaku. Masuk ke kamar tidurnya, kurebahkan tubuh itu ke ranjang yang lebar dan empuk. Aku menariknya
berdiri dan mulai melepaskan BH dan celana dalamnya.

Ia membiarkan aku melakukan semua itu sambil mendesah-desah menahan nafsunya yang pasti semakin
menggila. Setelah tak ada selembar benangpun yang menempel di tubuhnya, aku mundur dan memandangi tubuh
telanjang bulat yang mengagumkan itu. Kulitnya putih bersih, wajahnya bulat telur dengan mata agak sipit
seperti umumnya orang Cina. Rambutnya hitam tergerai sampai di punggungnya. Buah dadanya sungguh besar
namun padat dan menonjol ke depan dengan puting yang kemerah-merahan. Perutnya rata dengan lekukan pusar
yang menawan. Pahanya mulus dengan pinggul yang bundar digantungi oleh dua bongkah pantat yang besar
bulat padat. Di sela paha itu kulihat gundukan hitam lebat bulu kemaluannya. Sungguh pemandangan yang
indah dan menggairahkan birahi.

“Ngapain hanya lihat tok,” protesnya.
“Aku kagum akan keindahan tubuhmu”, sahutku.
“Semuanya ini milikmu”, katanya sambil merentangkan tangan dan mendekatiku.

Tubuh bugil polos itu kini melekat erat ditubuhku. Didorongnya aku ke atas ranjang empuk itu. Mulutnya
segera menjelajahi seluruh dada dan perutku terus menurun ke bawah mendekati pusar dan pangkal pahaku.
Tangannya lincah melepaskan celanaku. Celana dalamku segera dipelorotnya. Kemaluanku yang sudah tegang
itu mencuat keluar dan berdiri tegak. Tiba-tiba mulutnya menangkap batang kemaluanku itu. Kurasakan
sensai yang luar biasa ketika lidahnya lincah memutar-mutar kemaluanku dalam mulutnya. Aku mengerang-
ngerang nikmat menahan semua sensasi gila itu.Cerita Sex Terbaru

Puas mempermainkan kemaluanku dengan mulutnya ia melepaskan diri dan merebahkan diri di sampingku. Aku
menelentangkannya dan mulutku mulai beraksi. Kuserga buah dada kanannya sembari tangan kananku meremas-
remas buah dada kirinya. Bibirku mengulum puting buah dadanya yang mengeras itu. Buah dadanya juga
mengeras diiringi deburan jantungnya. Puas buah dada kanan mulutku beralih ke buah dada kiri. Lalu
perlahan tetapi pasti aku menuruni perutnya. Ia menggelinjang-linjang menahan desakan birahi yang
semakin menggila. Aku menjilati perutnya yang rata dan menjulurkan lidahku ke pusarnya.

“Auu..” erangnya, “Oh.. Oh.. Oh..” jeritnya semakin keras.

Mulutku semakin mendekati pangkal pahanya. Perlahan-lahan pahanya yang mulus padat itu membuka,
menampakkan lubang surgawinya yang telah merekah dan basah. Rambut hitam lebat melingkupi lubang yang
kemerah-merahan itu. Kudekatkan mulutku ke lubang itu dan perlahan lidahku menyuruk ke dalam lubang yang
telah basah membanjir itu. Ia menjerit dan spontan duduk sambil menekan kepalaku sehingga lidahku lebih
dalam terbenam. Tubuhnya menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan. Pantatnya menggeletar hebat sedang
pahanya semakin lebar membuka.

“Aaa.. Auu.. Ooo..”, jeritnya keras.

Aku tahu tidak ada sesuatu pun yang bakalan menghalangiku menikmati dan menyetubuhi si canting bahenon
nan seksi ini. Tapi aku tak ingin menikmatinya sebagai orang rakus. Sedikit demi sedikit tetapi sangat
nikmat. Aku terus mempermainkan klitorisnya dengan lidahku. Tiba-tiba ia menghentakkan pantatnya ke atas
dan memegang kepalaku erat-erat. Ia melolong keras.

Pada saat itu kurasakan banjir cairan vaginanya. Ia sudah mencapai orgasme yang pertama. Aku berhenti
sejenak membiarkan ia menikmatinya. Sesudah itu mulailah aku menjelajahi kembali bagian tersensitif dari
tubuhnya itu. Kembali erangan suaranya terdengar tanda birahinya mulai menaik lagi. Tangannya terjulur
mencari-cari batang kejantananku. Kemaluanku telah tegak sekeras beton. Ia meremasnya. Aku menjerit
kecil, karena nafsuku pun sudah diubun-ubun butuh penyelesaian.

Kudorong tubuh bahenon nan seksi itu rebah ke kasur empuk. Perlahan-lahan aku bergerak ke atasnya. Ia
membuka pahanya lebar-lebar siap menerima penetrasi kemaluanku. Kepalanya bergerak-gerak di atas
rambutnya yang terserak. Mulutnya terus menggumam tidak jelas. Matanya terpejam. Kuturunkan pantatku.
Batang kemaluanku berkilat-kilat dan memerah kepalanya siap menjalankan tugasnya. Kuusap-usapkan
kemaluanku di bibir kemaluannya. Ia semakin menggelinjang seperti kepinding.

“Cepat.. Cepat.. Aku sudah nggak tahan!” jeritnya.

Kuturunkan pantatku perlahan-lahan. Dan.. BLESS!

Kemaluanku menerobos liang senggamanya diiringi jeritannya membelah malam. Tetangga sebelah mungkin bisa
mendengar lolongannya itu. Aku berhenti sebentar membiarkan dia menikmatinya. Lalu kutekan lagi pantatku
sehingga kemaluanku yang panjang dan besar itu menerobos ke dalam dan terbenam sepenuhnya dalam liang
surgawi miliknya. Ia menghentak-hentakkan pantatnya ke atas agar lebih dalam menerima diriku. Sejenak
aku diam menikmati sensasi yang luar biasa ini. Lalu perlahan-lahan aku mulai menggerakkan kemaluanku.
Balasannya juga luar biasa.

Dinding-dinding lubang kemaluannya berusaha menggenggam batang kemaluanku. Rasanya seberti digigit-
gigit. Pantatnya yang bulat besar itu diputar-putar untuk memperbesar rasa nikmat. Buah dadanya
tergoncang-goncang seirama dengan genjotanku di kemaluannya. Matanya terpejam dan bibirnya terbuka,
berdesis-desis mulutnya menahankan rasa nikmat. Desisan itu berubah menjadi erangan kemudian jeritan
panjang terlontar membelah udara malam. Kubungkam jeritannya dengan mulutku. Lidahku bertemu lidahnya.
Sementara di bawah sana kemaluanku leluasa bertarung dengan kemaluannya, di sini lidahku pun leluasa
bertarung dengan lidahnya.

“OH..”, erangnya, “Lebih keras sayang, lebih keras lagi.. Lebih keras.. Oooaah!”Cerita Sex Terbaru

Tangannya melingkar merangkulku ketat. Kuku-kukunya membenam di punggungku. Pahanya semakin lebar
mengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir kemaluannya seirama dengan gerakan pantatku. Di saat itulah
kurasakan gejala ledakan magma di batang kemaluanku. Sebentar lagu aku akan orgasme.

“Aku mau keluar, Mei”, bisikku di sela-sela nafasku memburu.
“Aku juga”, sahutnya, “Di dalam sayang. Keluarkan di dalam. Aku ingin kamu di dalam.”

Kupercepat gerakan pantatku. Keringatku mengalir dan menyatu dengan keringatnya. Bibirku kutekan ke
bibirnya. Kedua tanganku mencengkam kedua buah dadanya. Diiringi geraman keras kuhentakkan pantatku dan
kemaluanku membenam sedalam-dalamnya. Spermaku memancar deras. Ia pun melolong panjang dan menghentakkan
pantatnya ke atas menerima diriku sedalam-dalamnya. Kedua pahanya naik dan membelit pantatku. Ia pun
mencapai puncaknya. Kemaluanku berdenyut-denyut memuntahkan spermaku ke dalam rahimnya. Inilah orgasmeku
yang pertama di dalam kemaluan seorang wanita sejak kematian isteriku. Dan ternyata wanita itu adalah
Mei yang cantik bahenol dan seksi.

Sekitar sepuluh menit kami diam membatu mereguk semua detik kenikmatan itu. Lalu perlahan-lahan aku
mengangkat tubuhku. Aku memandangi wajahnya yang berbinar karena birahinya telah terpuaskan. Ia
tersenyum dan membelai wajahku.

“Ardy, kamu hebat sekali, sayang”, katanya,
“Sudah lebih dari setahun aku tidak merasakan lagi kejantanan lelaki seperti ini.”
“Mei juga luar biasa”, sahutku,
“Aku sungguh puas dan bangga bisa menikmati tubuhmu yang menawan ini. Mei tidak menyesal bersetubuh
denganku?”
“Tidak”, katanya,
“Aku malah berbangga bisa menjadi wanita pertama sesudah kematian isterimu. Mau kan kamu memuaskan aku
lagi nanti?”
“Tentu saja mau”, kataku, “Bodoh kalau nolak rejeki ini.” Ia tertawa.
“Kalau kamu lagi pingin, telepon saja aku,” lanjutnya,
“Tapi kalau aku yang pingin, boleh kan aku nelpon?”
“Tentu.. Tentu..”, balasku cepat.
“Mulai sekarang kamu bisa menyetubuhi aku kapan saja. Tinggal kabarkan”, katanya.

Hatiku bersorak ria. Aku mencabut kemaluanku dan rebah di sampingnya. Kurang lebih setengah jam kami
berbaring berdampingan. Ia lalu mengajakku mandi. Lapar katanya dan pingin makan.

Baca Juga Cerita Sex Tante Yang Haus

Malam itu hingga hari Minggu siang sungguh tidak terlupakan. Kami terus berpacu dalam birahi untuk
memuaskan nafsu. Aku menyetubuhinya di sofa, di meja makan, di dapur, di kamar mandi dalam berbagai
posisi. Di atas, di bawah, dari belakang. Pendek kata hari itu adalah hari penuh kenikmatan birahi.
Dapat ditebak, pertemuan pertama itu berlanjut dengan aneka pertemuan lain. Kadang-kadang kami mencari
hotel tetapi terbanyak di rumahnya. Sesekali ia mampir ke tempatku kalau anak-anak lagi mengunjungi
kakek dan neneknya. Pertemuan-pertemuan kami selalu diisi dengan permainan birahi yang panas dan
menggairahkan.

Satu malam di kamar tidurnya. Setelah beberapa kali orgasme iseng aku menggodanya.

“Mei”, kataku,
“Betapa beruntungnya aku yang berkulit gelap ini bisa menikmati tubuhmu bahenol, seksi, putih dan mulus
seorang wanita Cina.”- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.

Menyalurkan Hasratku

Cerita Sex Terbaru Menyalurkan Hasratku

Cerita Sex Terbaru | nilaiku semester ini tetap diangka tiga. dan ini sudah biasa kudapatkan. ya, karena aku adalah seorang
mahasiswi yang bisa dibilang pandai dalam bidang akademis. aku Bella (nama samaran), mahasiswa tingkat
tiga disebuah universitas swasta di ibukota ini. teman-teman menyukaiku karena aku mahir di semua bidang
studi perkuliahan.
Namun dalam pergaulan aku bukanlah seorang supel. Bisa dibilang pergaulanku di kampus sangatlah sempit.
Tak ada pria yang mau mendekatiku. Aku pun tak tahu kenapa ini terjadi kepadaku. Mungkin saja dalam soal
fashion aku ketinggalan. Dengan kacamata minus agak tebal dan rambut yang selalu ku kuncir, serta pipi
penuh jerawat. Bisa dibilang aku adalah seorang wanita cupu. Namun aku tak pernah menyerah mendapatkan
seorang pangeran. Aku sangat ingin mempunyai seorang kekasih. Ya, pacar tentunya.

Aku sangat iri dengan Kirana (nama samaran), teman satu kamar kost-ku yang tiap bulan gonta-ganti
pasangan. Jelas, tubuhnya yang indah dan kulitnya yang putih membuat pria jatuh hati. Terlebih wajahnya
yang cantik dan bersih dari jerawat, membuat ia selalu dipuja pria kampus. Serta gayanya rambutnya yang
stylish dan fashoinnya yang selalu update, membuat semua pria dikampus klepek-klepek. Sedangkan aku,
gadis dengan rambut kuncir kuda dan berkacamata besar serta jerawat di pipi membuatku makin tak dilirik
oleh pria dikampus.

Hari ini aku pulang lebih awal dari biasanya, karena dosen mata kuliah ekonomi sedang keluar kota. Aku
pun agak malas ke perpus hari ini. Biasanya, perpustakaan adalah sarang-ku dikampus. Tempat paling
tenang dan bermanfaat tentunya. Hari ini aku berencana mengerjakan tugas akuntansi dikost. Sendiri.
Cukup sendiri saja. Rumah kost dengan tiga kamar di dalamnya masih sangat sepi. Karena memang semua
penghuni rumah ini adalah mahasiswi yang kuliah dikampusku juga. Aku sendiri. Ku buka kamarku yang
letaknya di pojok rumah dan agak belakang.

Sudah sejam ku kerjakan tugas akuntansi. Tiduran diranjang empuk mengistirahatkan tubuh dan otak. Agak
penat bergulat dengan neraca dan jurnal. Melihat langit-langit ruang kamarku dan aku tergoda untuk
melihat video yang bisa mambuatku melayang. Video porno. Sebagai wanita remaja dan beranjak dewasa aku
sangat senang menonton video porno. Bukan karena aku wanita yang “tidak-tidak”. Tapi menurutku ini
adalah sebuah kebutuhan. Kadang hasrat ingin disentuh oleh pria sangatlah memuncak. Aku butuh seorang
pria. Aku haus belaian pria. Aku ingin seorang pacar.
Kunyalakan video yang selalu kusimpan rapat-rapat dalam laptopku. Adegan peradegan kuperhatikan dengan
seksama.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Adegan wanita melumat batang penis pria. Ah, sangat ingin kulakukan. Adegan pria menggenjot penisnya
yang masuk kedalam lubang vagina wanita. Membuat vaginaku bergetar seketika. Tanganku mulai nakal
menggesek-gesek vagina sendiri. Menggairahkan adegan dalam video ini. Hasratku naik. Makin kencang ku
gesek-gesek vagina. Aku merasakan kenikmatan. Kubuka kancing kemeja kotak-kotak berwarna biru milikku.
Kupilin-pilin putingku yang sedikit demi sedikit mengeras. Kurogoh celana dalamku.

Makin bernafsu kugesek-gesek vaginaku. Sesekali kumasukkan jariku kedalam vagina. Aahh, nikmat namun
agak nyeri. Kuremas-remas payudaraku berukuran sedang. Kini kancing baju telah terlepas semua.
Berantakan kemeja dan bra-ku. Aku menggeliat kenikmatan diatas ranjang. Vaginaku sedikit basah. Makin
dalam kumasukkan jari kedalam vagina. Satu jari. kemudian dua jari kumasukkan. Aaahh, makin nikmat. Aku
makin kenikmatan. Vaginaku makin basah dan payudaraku sudah mengeras.

“aahh..” perlahan kumerintih merasakan nikmat.
“aahh..” perlahan kumendesah menikmati permainan jariku sendiri.

Sampai pada akhirnya…

“hayoooooo..!!!!” suara seseorang mengagetkanku.

Astaga, Reza (nama samaran). Darimana dia? Kenapa dia bisa disini? Sedang apa dia?dan kenapa? Kenapa?
Aku kikuk. Kurapikan kemeja dan bra-ku yang berantakan dan terbuka. Kututupi payudaraku yang tak lagi
mengeras dengan tanganku. Aku bingung harus berbuat apa. Aku malu. Menahan malu. Reza memergoki
perbuatanku. Apa ia melihat semua perbuatanku?Cerita Sex Terbaru

“nga..nga..ngapain lo?” tanyaku gagap.

Aku menahan malu. Pipiku yang penuh jerawat memerah. Aku tak berani menatap mata Reza. Matilah aku. Pria
paling famous dikampusku ini memergokiku sedang berbuat anal dikamar kost. Apa yang harus ku perbuat?
Aku membayangkan, seluruh mahasiswa di kampus mencibir perbuatanku. Tamatlah riwayatku. Esok hari akan
ada berita dikampus “gadis cupu berbuat anal dikamar kost”.

“gue harusnya yang tanya. Lo lagi ngapain?” ia hanya senyum-senyum meledekku.
“lo..lo..lo nggak liat kan?” tanyaku makin gugup.
“ngeliat apa Bella?”
“ya, liat gue itu.. itu tuh..” aku makin tak karuan. Perlahan dia masuk kedalam kamarku. Tepat
didepanku ia berdiri.
Aku makin kikuk. Seraya membenarkan posisi kacamata, aku berpaling dari hadapannya.

Hal yang sangat tak kusangka terjadi. Reza memelukku dari belakang.

“kalo hasrat lo mau tersalurkan, gue siap bantu kok Bel” katanya berbisik ditelingaku, seraya tangannya
menjamah payudaraku.

Aku makin tak bisa berbuat apa-apa. Kemudian remasan penuh hasrat ia lemparkan. Aku bergidik menahan
nikmat. Leherku diciuminya. Seketika bulu roma-ku berdiri. Dijilatnya leherku. Aku merangsang. Tubuhku
menggeliat dalam pelukan Reza. Hangat. Penuh hasrat.

“aahh..” desahanku membuat Reza makin kuat meremas payudaraku.
“ja..ja..jangan Za!” pintaku. Sedikit kumeronta. Namun Reza makin kuat memelukku. Makin buas ia menciumi
leherku.

Aku pun tergoda dan terangsang.

Kini tangan kanannya menggarap vaginaku. Dirogohnya celanaku yang sedari tadi telah terbuka. Kancingnya
telah lepas sedari tadi. Gesekan jari jemarinya membuatku luluh. Hasrat bercintaku makin kuat. Belum
pernah kurasakan sebelumnya. Bulu-bulu halus disekitar vaginaku meregang. Berdiri. Kini dua jarinya
masuk melesak kedalam vaginaku.Cerita Sex Terbaru

Sedikit perih. Namun saat ia goyangkan jemarinya, rasa nikmat kembali kurasakan. Aku ketagihan.

“aah..Rezaaa” desahku.
“nikmatin aja Bel” suaranya berbisik ditelingaku. Kembali ia jilati leherku. Basah. Aku menikmatinya.

Semua pakaianku ia tanggalkan. Telanjang bulat aku terbaring diatas ranjang. Payudara bulatku sedikit
mengeras. Reza melepas semua pakaiannya. Ia pun telanjang bulat. Sembari tengkurap, ia membuka lebar
pahaku. Terlihat vagina dengan bulu-bulu halus mengiasi kelaminku. Dengan nafsu, kembali ia masukkan dua
jarinya kedalam vaginaku. Mataku terpejam merasakan nikmat sekaligus terangsang. Badanku makin bergetar.
Kuremas sprei diranjangku. Kuat. Sangat kuat.
Vaginaku basah. Aku klimaks dengan cepat. Reza menggesek kuat dua jemarinya dalam vaginaku. Puas
memainkan vaginaku dengan jemarinya. Kini mulut dan lidahnya yang beraksi. Dijilatinya vaginaku.
Sesekali disedot dalam-dalam.

“aaahhh..” aku hampir teriak kenikmatan. Namun Reza segera membekap mulutku dengan tangannya.
“aaahh..nikmat Za” kataku. Kulihat senyum dari Reza yang terpancar dari wajahnya. Entah apa artinya,
namun tak kugubris. Kembali ia melancarkan jilatan-jilatan dahsyat di vaginaku.

Kali ini aku dituntun untuk melumat penisnya. Penisnya mengeras. Tegang. Terlihat sedikit urat yang
menghiasi penisnya. Besar. Dan berbulu lebat. Dengan dua testikel yang juga besar menggelantung di bawah
batang penisnya. Aku melumat penis Reza. ceritasexterbaru.org Meluncur deras dalam mulutku. Aku hampir tersedak. Reza
memjamkan mata. Kepalaku didorongnya kuat-kuat. Makin dalam penisnya masuk kedalam mulutku. Benda aneh
ini baru pertama kalinya masuk kedalam mulutku. Pinggulnya maju mundur. Penis pun masuk dan keluar.
Masih dalam mulutku.

“enak Bel.. terus Bel” gumam Reza disela-sela kumelumat penisnya.
“aahh..” ia mendesah.

Reza menuntunku untuk menyedot kepala penisku. Aku pun mengiyakan. Kusedot kepala penisnya. Ia sedikit
mengerang. Ia kenikmatan. Sedikit mendesah. Video porno di laptopku masih menyala. Makin buas kulumat
penisnya. Reza makin kejang. Penisnya menari-nari dalam mulutku. Reza mencabut penisya dari mulutku.

Pintu kamarku telah tertutup rapat dan terkunci. Gordyn pun telah rapat tertutup dan tak ada celah
sedikit pun. AC masih menderu-deru. Semburan anginnya menambah syahdu suasana.

Pahaku masih terbuka lebar. Posisiku mengangkang. Vaginaku terbuka lebar. Reza mengarahkan penisnya
untuk masuk kedalam vaginaku. Aku sangat gugup. Aku gemetaran. Belum pernah terjadi sebelumnya. Mataku
terpejam.

“udah siap Bel?” tanya Reza. Aku mengangguk ragu.
“gue masukin ya?” tanyanya kembali. Dengan hati-hati ia menggiring penisnya masuk kedalam vaginaku.
“Za. Tunggu bentar” sanggahku. Ia menghentikan gerakannya.
“kenapa Bel? Takut?” tanya Reza kembali. Aku pun mengangguk.
“lo bakal tau rasanya kalo udah nyoba. Gue masukin ya?”

Aku kembali mengangguk. Dan kali ini, tanpa ragu ia membenamkan dengan perlahan penisnya kedalam
vaginaku. Sakit. Perih. Ada benda tumpul masuk kedalam vaginaku. Perasaan yang tabu. Aku meringis
kesakitan. Reza tetap hati-hati. Perlahan penis pun masuk. Dalam. Sangat dalam. Kemudian digoyangkan
pinggulnya dengan perlahan. Maju mundur. Masuk kedalam vaginaku. Aku masih meringis kesakitan. Namun
perasaan sakit itu sirna, ketika ia sedikit kuat menggoyang pinggulnya.

“aaahh..” aku mendesah. Lebih nikmat dari permainan jemari Reza. Lebih terasa daripada lidah Reza.

Dengan seksama Reza makin dalam dan makin kuat membenamkan penisnya kedalam vaginaku. Aku sangat
terangsang. Makin kuat kumeremas sprei. Mataku terpejam. Reza dengan lihai memainkan penisnya. Sesekali
dicabut penisnya, kemudian dimasukkan kembali. Saat dimasukkan kembali penisnya, aku kembali merasakan
perih. Namun saat pinggulnya digoyangkan dan penisnya kembali bermain ria didalam vaginaku, mataku
kembali terpejam. Kenikmatan yang luar biasa.

“aaahh..aaahh..” aku kembali mendesah. Reza tetap memainkan penisnya, sesekali meremas payudaraku.
Putingku dijilat dengan buas. Digigit perlahan. Dan kembali mengeras dengan jelas payudaraku. Ini
kenikmatan yang sangat indah. Kini Reza menambah kecepatan goyangannya. Vaginaku sedikit mengeras.
Urat-uratku sedikit kaku. Badanku bergetar hebat. Seluruh bulu romaku melambai-lambai, berdiri ikut
merasakan nikmat. Aku meremas payudaraku sendiri. Reza mencabut penisnya, memelukku dengan kuat. Tubuhku
diangkat. Kini kami dalam posisi duduk. Reza bersandar pada dinding, melonjorkan kakinya. Aku diatas
dalam posisi jongkok. Dengan perlahan penisnya kembali masuk dalam vaginaku. Dipegang erat pantatku,
diremas dan dipandu naik turun. Penis Reza makin aktif. aku pun makin kesenangan.Cerita Sex Terbaru

“aahh..aahh..” desahanku makin kuat.

Reza makin liar menjamah tubuhku. vaginaku dilahap penisnya. payudaraku didera kenikmatan. dan aku
hampir klimaks. seiring kuatnya goyangan penis Reza, vaginaku makin terangsang.

“aaahh.. bentar lagi gue keluar Zaa”
“hah..hah..hah..gu..gu..gue juga Bel” sambung Reza dengan sedikit terengah-engah.

vaginaku menyemburkan cairan hangat. kenikmatanku sampai pada puncaknya. badanku bergetar hebat.
keringatku mengalir deras. dahiku dipenuhi titik-titik keringat yang mengucur dari pori-poriku. vaginaku
basah. namun Reza tetap menggenjot vaginaku. membenamkan penisnya dalam-dalam. sampai pada akhirnya…

Baca Juga Cerita Sex Selingkuh DI Warteg

“aaahhh..”

Reza mencabut penisnya. cairan maninya yang hangat membanjiri payudaraku. ia menyemburkannya di tubuhku.
ia terus memompa penisnya. memuntahkan cairan maninya diatas tubuhku. hangat. kesat. ia terlihat
menikmati semburan maninya. kemudian merebahkan tubuhnya disampingku. mencium pipiku yang dipenuhi
jerawat tanpa ragu. dan memelukku tanpa terganggu cairan maninya yang membasahi tubuhku. pengalaman seks
pertamaku dengan Reza sungguh menakjubkan.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru.