Photografer

Cerita Sex Terbaru Photografer

Cerita Sex Terbaru | Diusiaku yang sudah 35 tahun ini aku masih belum merit,aku bukanlah tipe cewek cantik tapi kata sahabat sahabatku aku memiliki tubuh seksi,dengan rambut lurus hitam panjang sampai sebahu tubuhku yang berisi menyebabkan payudaraku kencang keatas.

Tubuhku yang selalu ku rawat ini sehingga setiap seminggu sekali aku mencukur bulu vaginaku agar terlihat bulu bulu tipis yang hinggap di sekitar vaginaku, kedua payudaraku aku bungkus dengan BH ukuran 36B, saat ini aku tinggal sendiri di rumahku yang terletak di surabaya, aku ingat pada hari sabtu keponakan yang bernama Angga menelponku, dia masih muda umur 18tahun.
Halo, tante Stella,Gimana kabar tante .. ?, katanya dari seberang telepon.
Iya, Ini siapa ya .. ?, tanyaku.
Angga tante ..
Oh..ada apa , Angga ?
Tante, kalau boleh Angga mau minta bantuan tante nich…
Bantuan apa yang bisa Tante bantuin ?
Mau gakkk kalau tante jadi model untuk Angga foto ?
Emang untuk apa kamu foto fotoin tante ?
gak hanya iseng iseng aja kok.

Aku mengerti apa yang diinginkannya ini. Angga sedang menekuni hobi fotografi sehingga tentu saja dia mencari-cari apa saja yang bisa di foto olehnya.

Boleh sih….kataku.
Makasih yang tante…aku akan datang sebentar lagi. kira kira 15 menit lagi aku sampai. kita fotonya di rumah tante saja.
Oke sipz dech,kalau gitu. Tante tunggu ya…

Aku langsung menutup telepon dan segera menuju ke kamar tidurku untuk mengambil pakaian agar aku dapat menutupi tubuhku yang saat ini hanya sedang memakai celana dalam berwarna putih saja. Jika aku sendirian di rumah, aku memang biasanya selalu dalam keadaan setengah telanjang atau telanjang bulat.

Bila ada yang mau datang, baru aku mencari pakaian untuk menutupi tubuhku itu. Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak aku berumur 27 tahun yaitu sejak aku tinggal sendirian di rumah itu. Di dalam kamar tidurku, aku tidak langsung menuju lemari pakaian. Aku memutuskan untuk membubuhkan sedikit make up ke wajahku sebab Angga akan memakaiku sebagai model untuk fotonya dan aku ingin tampil sedikit menarik di depan kameranya.

Setelah seusai memakai make up, dari dalam lemari pakaian aku mengambil sebuah rok terusan tanpa lengan berwarna putih dengan strip biru yang panjangnya sedikit di atas lututku. Tanpa memakai bra lagi, aku segera memakai rok itu dan merapikannya sebelum akhirnya aku mengikatkan ikat pinggang putih yang menjadi bagian dari rok itu.

Baru saja saat aku selesai mengenakan pakaianku, aku mendengar bel pintu berbunyi. Dengan melangkah sedikit cepat, aku keluar dari kamar tidurku dan segera menuju pintu depan untuk membuka pintu. Rupanya Angga sudah ada depan di rumahku. Halo tante.. Tante kelihatan seksi, katanya sambil tersenyum. Tentu saja. Kan mau jadi model.. ayo, masuk.. , kataku sambil tersenyum pula.

Angga segera melangkah masuk ke rumahku. Aku segera menutup pintu depan dan kemudian mengajaknya ke ruang tengah. Sesampainya kami di ruang itu, Angga berkata,

Apakah uda bisa di mulai tante ?
Oh,uda mau di mulai ya,oke yuks silahkan,kamu mau dimana ? ,tanyaku.
Bagaimana kalau di taman belakang rumah tante ?
ok dech…

Aku dan Angga langsung menuju ke taman belakang rumahku. Taman belakang rumahku termasuk cukup luas dan memiliki tatanan yang cukup bagus serta dikelilingi oleh pagar tembok yang cukup tinggi sehingga tidak ada orang yang bisa melihat ke dalam tamanku ini.Cerita Sex Terbaru

Sesampainya kami di taman ini, Angga mulai mengeluarkan kamera digitalnya dan memulai kegiatannya. Angga bertindak sebagai fotografer sekaligus pengarah gaya. Setelah beberapa lama, akhirnya kami hampir selesai.

Tante, ini foto yang terakhir. Aku minta tante berdiri membelakangiku. Saat aku memberikan aba-aba, tolong tante berputar menghadapku. Tolong jangan berputar terlalu cepat. Biasa saja.. , katanya.
Aku melakukan apa yang seperti dia katakan dan dia menjepretku.

Akhirnya kegiatan kami sudah selesai dan kami tinggal melihat hasilnya. Angga segera memindahkan foto-foto tersebut dari memory card ke dalam laptop yang dibawanya. Setelah selesai, aku dan Angga bersama-sama memeriksa hasil fotonya.

Foto yang terakhir membuatku agak terkejut, sebab di dalam foto itu terlihat bahwa ternyata saat aku berputar, rokku tersibak dan celana dalamku yang berwarna putih terlihat dengan jelas. Selain itu, tanpa aku sadari ternyata bagian dada dari bajuku menjadi longgar karena beberapa kali bergaya sehingga sebagian payudaraku terlihat tidak tertutup, bahkan puting payudaraku telihat samar-samar dari baliknya. Saat aku melihat keponakanku, wajahnya terlihat datar saja. Rupanya dia sudah tahu kalau hasilnya bakal begini. Foto ini paling bagus, katanya.

Tapi celana dalam tante kelihatan .., kataku.
Justru di sini bagusnya. Tante kelihatan seksi sekali..
Aku tersenyum saja. Walaupun sedikit merasa malu, aku menyukai fotoku yang terakhir itu juga.
Den, tante minta copy dari file gambar yang terakhir ini.., kataku
Oke tante.., katanya.

Setelah kegiatan kami berakhir, Angga tidak langsung pulang. Kami kembali ke ruang tengah dan duduk di sofa untuk berbincang-bincang. Selama berbincang-bincang, Angga terus memandang bagian dadaku yang sejak tadi menampakan sebagian payudaraku seperti di dalam foto karena aku lupa untuk membetulkannya. Saat aku menyadari hal itu, aku tidak berusaha untuk menutupinya. Ada perasaan senang yang menjalari tubuhku. Setelah beberapa lama, akhirnya aku berkata,

Den kenapa memandang dada tante terus ?
Angga langsung terkejut ,Dia langsung memandang ke tempat lain sambil menjawab..
Ngak kenapa kenapa koq tante…
Aku tersenyum melihat tingkahnya. Aku sangat suka kalau dia melihatku seperti itu.
Den, kalau kamu suka,kamu boleh koq memandang terus…kataku

Tanpa menunggu tanggapan dari Angga, aku melebarkan bagian dada bajuku sehingga kali ini kedua payudaraku dapat terlihat dengan jelas. Angga yang mendapat pemandangan seperti itu segera saja melotot dan melahap kedua payudaraku dengan pandangan yang penuh minat. Aku yang melihatnya seperti itu tersenyum dan membiarkan Angga untuk menjelajahi dadaku dengan pandangannya. Akhirnya Angga menjadi tidak tahan. Dia bertanya kepadaku,

Tante, boleh gak Angga menyetuh sebentar aja ?

Aku mengangguk sambil tersenyum.Tanpa membuang waktu lagi, Angga segera menggapai kedua payudaraku dengan tangannya dan mulai meremas-remas serta mempermainkan putingnya. Kontan saja aku menjadi terangsang. Kubaringkan tubuhku ke atas sofa dan kupejamkan mataku untuk menikmati sentuhan dari Angga. Setelah agak lama, tanpa permisi lagi Angga mulai menciumi dan menjilati kedua payudaraku. Aku terus saja memejamkan mata dan menikmati setiap rangsangan di payudaraku.
Tubuhku ikut memberikan reaksi terhadap rangsangan itu. Aku merasakan cairan kewanitaanku mulai mengalir dan membasahi vaginaku. Setelah beberapa lama, tanganku mulai membuka pakaian Angga. Sambil terus menciumi dan menjilati kedua payudaraku, Angga membantuku membuka bajunya sehingga dalam sekejab Angga berada dalam keadaan telanjang bulat. Penisnya terlihat berdiri tegak karena sudah pasti dia juga dalam keadaan terangsang.

Untuk sementara, dia melampiaskan nafsunya kepada kedua payudaraku. Aku tidak mau ketinggalan. Kujulurkan tanganku untuk menggapai penisnya. Setelah penisnya berada di dalam genggamanku, aku mulai memainkan penisnya pula. Setelah beberapa saat lamanya, Angga melepaskan bibirnya dari payudaraku dan berkata,

Tante, kalau boleh aku juga ingin melihat memek tante.

Mendengar permintaannya ini aku segera berdiri dan mengangkat rokku dengan tanganku sehingga sekali lagi aku memamerkan celana dalam putihku kepadanya.

Kamu buka sendiri celana dalam tante, kataku.

Angga segera berjongkok di depanku dan dengan tangan yang agak gemetar meraih celana dalamku. Dengan perlahan-lahan namun pasti, celana dalamku melorot turun dan sedikit demi sedikit memperlihatkan rambut vaginaku sampai akhirnya keseluruhan vaginaku tidak lagi ditutupi oleh celana dalam putihku. Vaginaku terlihat sedikit basah oleh karena cairan kewanitaaanku. Angga membiarkan celana dalam putihku tersangkut di bagian lututku dan mulai meraba vaginaku.

Tante, ini indah sekali, katanya sambil membelai rambut vaginaku dengan lembut.

Aku diam saja dan kembali merasakan rangsangan yang kali ini berpindah dari payudara ke vaginaku. Dengan jarinya, Angga menyentuh liang vaginaku sehingga jarinya dibasahi oleh cairan kewanitaanku. Setelah Angga menjilati jari-jarinya itu sampai semua cairan kewanitaanku yang menempel di jarinya habis, dia kembali Dengan menyodok-nyodokan jarinya di liang vaginaku lagi.

Dia melakukan hal itu berkali-kali . Kelihatannya dia sangat menikmati cairan kewanitaanku. Sambil menusuk-nusuk liang vaginaku, jari-jarinya yang lain memainkan klitorisku. Rangsangan yang aku rasakan menjadi semakin hebat. Di saat aku merasakan tubuhku menjadi semakin lemas, aku segera membaringkan diriku di atas sofa karena rangsangan menjadi semakin kuat. Tak henti-hentinya mulutku mendesah-desah karena merasa nikmat.

Setelah puas meraba vaginaku, Angga mulai menciumi dan menjilati vaginaku. Kali ini rangsangan terasa semakin dashyat. Aku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mendesah dan meremas-remas kedua payudaraku sendiri sementara Angga terus saja menciumi dan menjilati vaginaku.

Aku yang sudah dalam keadaan sangat terangsang akhirnya mulai tidak tahan.
Den, buka pakaian tante sampai tante telanjang bulat .., kataku sambil mendesah-desah.
Angga tidak menjawab, tetapi tangannya mulai membuka ikat pinggang rokku dan tidak lama kemudian aku sudah berada dalam keadaan telanjang. tidak lupa Angga meloloskan celana dalam putihku yang dari tadi tergantung di kedua lututku sehingga tidak ada selembar benangpun yang tersisa di tubuhku. Angga terdiam sejenak dan memandangi tubuhku yang dalam keadaan polos tanpa pakaian.

Tante cantik sekali. Tubuh tante bagus dan sexy, katanya.
Aku tersenyum dan berkata,
Kalau kamu suka, kamu boleh koq menyetubuhi tante. Tante mau berhubungan intim dengan kamu, koq..

Dengan tersenyum, Angga kemudian membuka kedua kakiku dan memposisikan penisnya di depan vaginaku. Dengan satu hentakan lembut, seluruh penisnya terbenam ke dalam vaginaku yang diikuti oleh teriakan tertahanku karena merasakan kenikmatan. Setelah itu, Angga mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur sehingga penisnya menyodok-nyodok di dalam lubang vaginaku.Cerita Sex Terbaru

Cairan kewanitaanku turut memberikan andil dalam membantu penis Angga agar meluncur maju mundur dengan mudah dalam liang vaginaku ini. Kami berdua mendesah-desah karena nikmat. Dalam posisi ini, aku mengalami orgasme berkali-kali sambil diiringi erangan-erangan dari bibirku. Setelah beberapa saat, Angga menarik penisnya dan memberikan isyarat agar aku menungging. Aku menurut saja. Kuputar badanku dan kutunggingkan pantatku di depannya. Sedetik kemudian, aku merasakan penisnya masuk kembali ke dalam liang vaginaku dan mulai menyodok-nyodok lagi.

Rupanya Angga melakukan doggy style kali ini. Sekali lagi aku terjebak dalam dashyatnya kenikmatan berhubungan intim. Beberapa kali aku merasakan orgasme yang luar biasa sebelum akhirnya aku mendengar erangan kenikmatan dari bibir Angga yang disertai dengan semburan spermanya di dalam rahimku yang menandakan bahwa akhirnya Angga telah mencapai kenikmatan puncak pula.

Sperma Angga terasa hangat di dalam rahimku. Setelah menyemburkan spermanya, Angga mencabut penisnya. Aku merasa bahwa ada sedikit sperma yang meleleh keluar dari liang vaginaku dan membasahi vaginaku bagian luar saat penisnya tercabut. Segera saja aku menjulurkan jari-jariku ke vaginaku dan mengambil lelehan sperma yang mengalir turun. Setelah jari-jariku berlumuran sperma Angga, aku membersihkan jari-jariku dengan menjilat-jilat sperma yang melekatinya.

Rasa sperma yang khas selalu membuat aku senang. Setelah itu, Aku membalikkan badanku yang dalam keadaan telanjang menghadapnya terlentang. Sisa sperma Angga yang sudah tinggal sedikit masih terlihat menempel di vaginaku bagian luar. Angga kemudian merebahkan dirinya di atas badanku dan memelukku. Aku segera membalas pelukannya. Sambil berpelukan dalam keadaan telajang bulat, kami saling berciuman bibir dengan mesra untuk beberapa saat lamanya. Perasaan yang nikmat masih tersisa di antara kami.

Akhirnya setelah beberapa saat, kami memperoleh kekuatan kami kembali. Kami segera bangkit dari pembaringan dan mulai memunguti pakaian kami yang tercecer di mana-mana. Aku segera mengenakan kembali celana dalam putih dan rokku. Setelah selesai berpakaian, kami kembali duduk di sofa dan berbincang.

Tante, tadi enak sekali. Tante memang nikmat, katanya.
Aku tersenyum saja dan lalu berkata,
Kamu juga hebat. Kamu belajar dari mana ? Usiamu kan baru mau menuju 20 tahun, tapi kok kayaknya kamu sudah sering melakukan hubungan seks ?
Ah, tante. Angga ini sudah sering melakukannya sama mama di rumah..

Aku sangat terkejut mendengarnya. Rupanya selain aku, kakakku juga melakukan incest dengan anaknya sendiri. Tapi hal ini membuat aku sedikit lega sebab setidaknya kakakku tidak akan mempermasalahkan hubungan seksku dengan anaknya bila dia sendiri juga melakukannya. Terus, mana yang lebih enak ? Mamamu atau tante ini ?

Baca JUga Cerita Seks Tante Muontok

Angga tersenyum sambil berkata,
Kalian berdua sama-sama enak, kok.. tapi kalau disuruh memilih, Angga masih lebih suka melakukannya dengan tante soalnya tante lebih cantik dari mama, sih..
Apa kamu sering melakukan dengan mamamu ?
Kalau papa ngak ada di rumah aja
Aku diam saja kali ini. Beberapa saat kemudian Angga berkata,
Tante, Angga mau pamit dulu.
Sudah mau pulang ?
Iya, tante.
Ya, sudah kalau gitu. Hati-hati di jalan, ya..
Ok.. Oh ya, lain kali Angga masih di perbolehkan gak memotret tante ?
Aku mengangguk sambil tersenyum.
Tentu saja, kalau mau pose yang agak nakal tante bersedia koq, kataku.
Bayarannya pakai itu ya ..
Kali ini aku tertawa.
Apa saja, deh..

Angga melangkah pergi sambil melambaikan tangannya. Aku membalas lambaiannya dan memandang dia mengendarai mobilnya sampai menghilang dari pandanganku sebelum akhirnya aku menutup pintu rumahku dan menguncinya. Hari ini merupakan hari yang sungguh menggembirakan bagiku karena aku memperoleh satu cara lagi untuk memuaskan hasratku.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Susu Maya

Cerita Sex Terbaru | Begitu rasanya malas sekali karena pagi itu aku berangkat ke kantor pagi seklai karena banyak kerjaan
yang menumpuk dan yang tidak enaknya saat berangkat di tengah jalan hujan turun deras sekali, karena
tidak ingin basah kuyup jadinya aku berteduh di sekitar warung terdekat.
Ibu permisi numpah berteduh Entah gak tau aku siapa namanya saat itu, hujan mendadak turun tanpa ada
pertanda mendung.

Cerita Sex Terbaru Susu Maya

“Gak apa apa dik silahkan berteduh nunggu hujan reda kalau di lanjut perjalanannya malah basah kuyup,
jawab ibu pemilik warung tersebut.

“Saya pesan kopi susunya Bu, jangan banyak-banyak gulanya ya,” pintaku setelah mengambil duduk dalam
warung itu. Sambil menunggu pesananku, kuamati pemandangan sekeliling warung itu.

Warung tempat kuberteduh terlihat sangat rapi dan bersih, walaupun ukurannya kecil. Sungguh, aku baru
kali itu singgah disana, meskipun sehari-hari kerab melintasi jalan di depannya. Pagi itu, ada tiga
orang yang turut berteduh sambil sarapan,

Kelihatannya mereka itu sopir dan kenek angkot yang pangkalannya tak seberapa jauh dari warung itu.
Belum lagi kopi susu yang kupesan tiba dihadapanku, kulihat dua wanita muda masuk ke warung.

“Uhh, gila hujannya ya Fin.., untung sudah sampai sini,” kata yang berbadan agak gemuk pada temanya
yang lebih langsing.

Dari penampilan mereka aku bisa menebak kalau mereka adalah sales promotion girl (SPG), dibelakang
baju kaos yang mereka pakai ada sablonan bertulis Susu Siip (sengaja disamarkan), produk susu baru
buatan lokal. Keduanya langsung duduk dibangku panjang tepat di depanku.

“Ini Dik kopi susunya, apa nggak sekalian pesan sarapan Dik?” ibu pemilik warung membawakan pesananku.

“Makasih Bu, ini saja cukup. Saya sudah sarapan kok,” jawabku, Ibu itu pun berlalu, setelah sempat
menawarkan menu pada dua wanita muda dihadapanku.

“Hm maaf Mas, apa tidak mau coba susu kami?” sebuah suara wanita mengejutkan aku.

Hampir saja aku tersedak kopi yang sedang kuseruput dari cangkirnya, sebagian kopi malah tumpah
mengotori lengan bajuku.

“Duh maaf, kaget ya Mas. Tuh jadi kotor bajunya,” wanita yang agak gemuk menyodorkan tisue kepadaku.

“Ohh, nggak apa Mbak, makasih ya,” kuterima tisue pemberiannya dan membersihkan lengan bajuku.

“Maaf, susu apa maksud Mbak?” aku bertanya.

“Hik.. Hik.. Mas ini rupanya kaget dengar susu kita Fin,” canda sigemuk, si langsing tersenyum saja.

“Ini loh Mas, susu siip. Susu baru buatan lokal tapi oke punya. Harganya murah kok, masih promosi Mas,
ada hadiahnya kalau beli banyak,” si langsing menjelaskan, ia juga menerangkan harga dan hadiahnya.

Sebenarnya aku ingin lebih lama diwarung itu supaya bisa lebih lama bersama dua wanita SPG susu itu,
tapi nampaknya hujan sudah mulai berhenti dan aku harus melanjutkan perjalanan karena waktunya sudah
mepet & Pekerjaan dikantor masih menunggu tuk diselesaikan.

“Saya tertarik Mbak, tapi kayaknya saya harus lanjutkan perjalanan nih, tuh hujannya sudah berhenti.
Emm, gimana kalau saya kasih alamat saya, ini kartu nama saya dan kalau boleh Mbak berdua tulis
namanya disini ya,” kusodorkan selembar kartu namaku sekaligus meminta mereka menulis namanya dibuku
saku yang kubawa.

“Oh Mas Andy toh namanya. Pulang kerjanya jam berapa Mas biar bisa ketemu nanti kalau kami
kerumahnya,” si gemuk yang ternyata bernama Maya bertanya sambil senyum-senyum padaku.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Jam empat sore juga saya sudah dirumah kok. Mbak Maya dan Mbak Wati boleh kesana sekitar jam itu,
saya tunggu ya,” jawabku. Wati yang langsing juga tersenyum.

Aku kemudian membayar kopi susu pesananku dan meninggalkan warung, untuk segera menuju ke kantor. Jam
3 sore aku sudah menyelesaikan laporanku yang menumpuk, dan aku langsung pulang kekontrakanku.

Oh ya umurku saat itu sudah menginjak 28 tahun, aku coba mandiri merantau dikota kembang ini. Kuputar
lagu-lagu melankolisnya Katon Bagaskara di VCD Player sambil kunikmati berbaring dikasur kamarku.

Foto Lusi kupandangi, pacarku itu sudah tiga minggu ini pindah ke Jakarta, bersama pindah tugas
bapaknya yang tentara. Kayaknya sulit melanjutkan tali kasih kami, apalagi jarak kami sekarang jauh.

Dan sepertinya ini takdirku, berkali-kali gagal kawin gara-gara terpisah tiba-tiba, jadi jomblo sampai
umur segitu. Membayangkan kenangan manis bersama Lusi, aku akhirnya lelap tertidur ditemani tembang
manis Katon.

Sampai akhirnya gedoran pintu kontrakan membangunkanku. Astaga sudah jam setengah 5 sore, aku segera
membukakan pintu utama kontrakanku untuk melihat siapa yang datang.

“Sore Mas Andy, duh baru bangun ya? Maaf ya mengganggu lagi,” ternyata yang datang Maya dan Wati, SPG
Susu yang kujumpai pagi tadi.

“Oh Mbak Maya dan Mbak Wati.., saya pikir nggak jadi datang. Silahkan masuk yuk, saya basuh muka
sebentar ya,” kupersilahkan mereka masuk dan aku kekamar mandi membasuh mukaku.

Sore itu Maya dan Wati tidak lagi menggunakan seragam SPG, mereka pakai casual. Maya walau agak gendut
jadi terlihat seksi mengenakan jeans ketat dipadu kaos merah ketat pula, sedangkan Wati yang langsing
semakin asyik pakai rok span mini dipadu kaos kuning ketat.

Rumah kontrakanku type 36, jadi hanya ada ruang tamu dan kamar tidur yang ukurannya kecil, selebihnya
dapur dan kamar mandi juga sangat mini dibagian belakang. Setelah basuh muka, aku menemani mereka
duduk di ruang tamu.

“Wah ternyata Mas Andy ini Kerja di Farmasi ya, boleh dong kapan-kapan kita di jelasin masalah obat
Mas?” Maya buka bicara saat aku duduk bersama mereka.

“Tentu boleh, kapan Mbak mau datang aja kesini,” jawabku.Cerita Sex Terbaru

Selanjutnya kami kembali bicara masalah produk susu yang mereka pasarkan. Bergantian bicara, Maya dan
Wati menjelaskan kalau susu yang mereka jual ada beberapa macam dengan kegunaan yang beragam.

Ada susu untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak usia sekolah, balita, bayi, orangtua, pertumbuhan
remaja, sampai susu greng untuk menambah vitalitas pria. Nah, untuk susu penambah vitalitas pria itu,
bicara mereka sudah berani agak porno dan mesum, membuat aku blingsatan mendengarnya.

“Hmm, boleh-boleh.. Saya ambil susu grengnya dua mbak, nanti kalau bagus saya tambah lagi lain kali,”
aku memotong bicara mereka yang semakin ngawur.

“Nah gitu dong Mas, biar istri Mas senang kalau suaminya greng,” Wati kembali bercanda.

“Duh.. Mbak, saya belum kawin nih. Maksud saya susu greng itu saya pakai buat kerja, supaya tetap fit
kalau kerja,” kataku.

Jawabanku itu membuat mereka saling pandang, lalu keduanya tertawa sendiri.

“Wah kita kira Mas sudah punya istri, ternyata masih bujang. Kok ganteng-ganteng belum laku sih?” Maya
menggoda.

Suasana terasa langsung akrab bersama dua SPG susu itu. Mereka pun menceritakan latar belakang mereka
tanpa malu kepadaku. Maya, wanita berumur 26 tahun, dulunya karyawati sebuah bank, lalu berhenti
karena dinikahi rekan sekerjanya.

Tapi kini dia janda tanpa anak sejak suaminya sakit dan meninggal, tiga tahun lalu. Sedangkan Wati,
bernasib sama. Wanita 24 tahun itu, pernah menikah dengan lelaki sekampungnya, tetapi kemudian jadi
janda gantung sejak suaminya jadi TKI dan tak ada kabarnya sejak 4 tahun lalu. Keduanya terpaksa
menjadi SPG untuk menghidupi diri.

“Kami malu Mas, sudah kawin masih bergantung pada orangtua, makanya kami kerja begini,” kata Wati.

“Kalau Mas mau, gimana kalau saya seduhkan susu greng itu. Sekedar coba Mas, siapa tahu Mas jadi
pingin beli lebih banyak?” Maya menawarkanku setelah obrolan kami semakin akrab.

Belum sempat kujawab dia sudah bangkit dan menanyakan dimana letak dapur, ia pun menyeduhkan secangkir
susu greng buatku. Susu buatan Maya itu kucicipi, lalu kuteguk habis, kemudian kembali ngobrol dengan
mereka.

Saat itu jam menunjuk angka tujuh malam. Lima belas menit setelah meneguk susu buatan Maya, aku
merasakan dadaku bergemuruh dan panas sekujur tubuh, agak pusing juga.

“Ohh.. Kok saya pusing jadinya Mbak? Kenapa ya? Ahh..,” aku meremasi rambutku sambil bersandar di
kursi bambu.

“Agak pusing ya Mas, itu memang reaksinya kalau pertama minum Mas. Mana coba saya pijitin lehernya,”
Wati pindah duduk kesampingku sambil memijiti tengkuk leherku, agak enakan rasanya setelah jemari
lentik Wati memijatiku.

“Nah, biar lebih cepat sembuh saya juga bantu pijit ya,” Maya pun bangkit dan duduk disampingku,
posisiku jadi berada ditengah keduanya.

Tapi, astaga, Maya bukannya memijit leherku malah menjamah celana depanku dan memijiti penisku yang
mendadak tegang dibalik celana.

“Ahh Mbaak.., mmfphh.. Ehmm,” belum selesai kalimat dari bibirku, bibir Wati segera menyumpal dan
melumat bibirku.

Gila pikirku, aku hendak menahan aksi mereka tapi aku pun terlanjur menikmati, apalagi reaksi susu sip
yang kuteguk memang mujarab, birahiku langsung naik. Akhirnya kubalas kuluman bibir Wati, kusedot
bibir tipisnya yang mirip Enno Lerian itu.

“Waduh.., gede juga Andy juniornya Mas,” ucapan Maya kudengar tanpa melihatnya karena wajah Wati yang
berpagutan denganku menutupi.

Tapi aku tahu kalau saat itu Maya sudah membuka resleting celanaku dan mengeluarkan penisku yang
tegang dari celana. Sesaat setelah itu, kurasakan benda kenyal dan basah melumuri penisku, rupanya
Maya menjilati penisku.

“Ahh.., tidak Mbak.., jangan Mbak,” kudorong tubuh Wati dan Maya, aku jadi panik kalau sampai ada
warga yang melihat adegan kami.Cerita Sex Terbaru

“Ayolah Mas.. Kan sudah tanggung. Nanti pusing lagi loh,” Maya seperti tak puas, Wati pun menimpali.

“Maksud saya jangan kita lakukan disini, takut kalau ketahuan Pak RT. Kita pindah kekamar aja yah,

” aku mengajak keduanya pindah ke kamar tidurku, setelah mengunci pintu utama kontrakanku.

Sampai di kamarku, bagaikan balita yang akan dimandikan ibunya, pakaianku segera dilucuti dua SPG itu,
dan mereka pun melepasi seluruh pakaiannya. Wah tubuh mereka nampak masih terawat, mungkin karena lama
menjanda.

Sebelum melanjutkan permainan tadi, kuputar lagi lagu Katon Bagaskara dengan volume agak keras supaya
suara kami tak terdengar keluar. Setelah itu, aku rebah dikasurku dan Maya segera mengulangi aksinya
menjilati, menghisap penisku yang semakin mengeras.

Maya bagaikan serigala lapar yang mendapatkan daging kambing kesukaannya. Sedangkan Wati berbaring
disisiku dan kami kembali berpagutan bibir, bermain lidah dalam kecupan hangat. Dalam posisi itu
tanganku mulai aktif meraba-raba susu Wati disampingku, kenyal dan hangat sekali susu itu, lebih sip
sari susu sip yang mereka jual kepadaku.
“Oh Mas, saya sudah nggak tahan Mas,” Maya mengeluh dan melepaskan kulumannya dipenisku.
“Ayo Lin, kamu duluan.. Tapi cepat yahh,” Wati menyuruh Maya.

Wanita bertubuh agak gemuk itu segera menunggangiku, menempatkan vagina basahnya diujung penisku Maya
berposisi jongkok dan bless, penisku menembusi vaginanya.

“Ohh.. Aaauhh.. Mass hengg,” Maya meracau sambil menggenjot pinggulnya naik turun dengan posisi
jongkok diatasku. Kurasakan nikmatnya vagina Maya, apalagi lemak pahanya ikut menjepit di penisku.

Wati yang turut terbakar birahinya segera menumpangi wajahku dengan posisi jongkok juga, bibir
vaginanya tepat berada dihadapan bibirku langsung kusambut dengan jilatan lidah dan isapan kecil.
Posisi mereka yang berhadapan diatas tubuhku memudahkan keduanya saling pagut bibir, sambil pinggulnya
memutar, naik turun, menekan, diwajah dan penisku.

Lima belas menit setelah itu, Maya mempercepat gerakannya dan erangannya pun semakin erotis terdengar.

“Ahh Mass.., sayaa kliimmaakss.. Ohh ammphhuunnhh,” Maya mengejang diatasku, lalu ambruk berbaring
disamping kananku. Melihat Maya KO, Wati kemudian turun dari wajahku dan segera mengambil posisi Maya,
dia mau juga memasukkan penisku ke memeknya.

“Ehh tunnggu Mbak Wati, tunggu,” kuhentikan Wati.

Aku bangkit dan memeluknya lalu membaringkannya dikasur, sehingga akulah yang kini diatas tubuhnya.

Baca Juga Cerita Sex Nyokap Kekasihku

“Mass.. Aku pingin seperti Maya Masshh.. Puasin aku ya.. Meemmppffhh.. Ouhh Mass,” Wati tersengal-
sengal kuserang cumbuan, sementara penis tegangku sudah amblas dimekinya.

“Ohh enakhhnya memekmu Watthh.. Enakhh ughh,”
“Engh.. Genjot yang kerass Mass, koontollmu juga ennahhkk.. Ohh Mass,” Wati dan aku memanjat tebing
kenikmatan kami hingga dua puluh menit, sampai akhirnya Wati pun mengejang dalam tindihanku.

“Amphhunn Mass.. Ohh nikhhmatt bangghett Masshh..,” Wati mengecup dadaku dan mencakar punggungku
menahan kenikmatan yang asyik.

“Iya Watt.. Inii untukkhhmu.. Ohh.. Oohh,” aku pun menumpahkan berliter spermaku ke dalam vagina Wati.

Setelah sama-sama puas, dua SPG susu itu pun berlalu dari rumahku, kutambahkan dua lembar ratusan ribu
untuk mereka. Aku pun kembali tidur dan menghayalkan kenikmatan tadi.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Butuh Seks

Cerita Sex Terbaru | Liburan panjang ini memang sungguh menyenangkan aku masih duduk di kelas 3 SMP beberapa minggu aku
hanya tinggal dirumah saja dan bergaul kepada tetangga, bermain main disekitar wilayah desa, aku
tinggal di peinggiran kota Surakarta Jawatengah.

Cerita Sex Terbaru Butuh Seks

Ketika itu sedang bermain kerumahnya Bulek Yati aku tidak pernah tau rumah yang satunya sudah
dikosongkan lama, dan dihuni oleh orang baru adiknya bulek Yati katanya dari jogja dan mulai menetap
didesaku.

Aku kemudian menyempatkan diri untuk mampir berkenalan dengan penghuni baru itu. Ternyata di depan
rumahnya banyak sekali anak-anak bermain dan tampak dua anak wajah baru, dan ternyata adalah kedua
anak dari warga baru itu.

Semua anak tampak tertawa-tawa menggoda salah satu dari anak itu. Mereka tertawa kegirangan karena
melihat anak itu yang ternyata bisu dengan gayanya yang nakal dan sok bisa bicara sehingga menggelikan
sekali. Akupun langsung tertawa melihat tingkahnya.

Tak berapa lama kemudian tampak seorang pria berumur tiga puluh lima tahunan keluar dan menyapaku.
Pria itu ternyata suami adik bulek Yati. Lalu tak lama kemudian mbak Aminah adik bulek Yati keluar dan
menyapaku.

“Lho kok Mas Wawan to….Sudah besar ya sekarang, kelas berapa mas?’

Banyak tetanggaku memanggilku mas biarpun mereka juga lebih dewasa dariku. Hal itu dikarenakan bapakku
adalah seorang lurah jadi mereka memanggilku demikian mungkin sebagai bentuk rasa hormat mereka
terhadap bapakku.

“Eh mbak Aminah.. iya ini, lama nggak ketemu mbak..ini sudah mau lulus SMP mbak” jawabku.
“Itu anak mbak sama mas ya?” tanyaku.

“Iya mas…Ya sudah jatah dari yang kuasa mas…Yang besar itu malah tidak bisa ngomong sampai sekarang…

Tapi ya saya syukuri saja mas”…jawab mbak Aminah dengan tetap tersenyum. Suaminya juga hanya ikut
tersenyum.

Setelah aku perhatikan dari tadi ternyata mbak Aminah semakin seksi. Dia memakai daster merah tanpa
lengan membuat tubuhnya terlihat semakin putih. Rambutnya terurai panjang lurus dengan porsi panyudara
dan pantatnya yang benar-benar proporsional.

Kemudian mereka mempersilakanku masuk namun aku menolak dan ingin ikut bermain saja dengan anak-anak.
Mulai dari sinilah aku berkenalan dengan Eko, anak mbak Aminah yang bisu itu. Eko berumur kira-kira
tiga belas tahun sepantaran adik kelasku.

Dia memang usil dan nakal sekali, namun karena ia banyak menggumam banyak omong tidak jelas karena
kebisuannya, itu membuatnya terlihat lucu sekali.

Aku senang sekali berkenalan dengan Eko dan kerap sekali aku mengajaknya main ke rumahku buat obat
stress. Aku juga sering menyuruhnya membantuku beres-beres rumah.

Mulai dari sinilah aku mengenal sosok dirinya sebagai seorang anak yang berpikiran mesum. Ternyata di
balik kebisuannya itu tersimpan pikiran mesum yang luar biasa.

Ketika itu saat anak-anak masih bersekolah Eko tidak ada teman main dan langsung menuju ke rumahku.
Aku hanya tinggal dengan ibu, bapak dan tanteku kartika sedangkan dua kakak laki-lakiku sudah kerja
merantau di Jakarta. Setelah aku kenalkan mereka dengan Eko, mereka tampak senang karena setiap
gerak-geriknya membuat tertawa.

Saat ibu memintaku untuk membersihkan kamar mandi, aku langsung mengajak Eko untuk ikut membantuku.
Aku tidak berpikiran buruk apapun tentang anak itu namun setelah di kamar mandi tidak kusangka dtengah
aku lagi menyikat kloset ia dengan tidak ada malunya terhadapku.

Sedang memain-mainkan celana dalam kotor milik tante kartika yang berada di ember cucian. Dia tampak
senang sekali dan memain-mainkannya. Melihat itu aku langsung marahin dia namun dia hanya tampak biasa
saja dan malahan tertawa. Aku berpikir kalau dia memang selain bisu, pikirannya juga tidak waras,
namun namanya juga obat stress.

Setelah selesai bersih-bersih kami balik lagi menonton televisi. Tante Kartika sedang duduk membaca
koran di ruang tamu persis sebelah kami menonton televisi. Sepintas aku amati pandangan Eko yang
mencuri-curi mengintip celana dalam tante Kartika.

Wah memang anak ini memang benar-benar berpikiran mesum. Tante kartika adalah janda dan berumur
sepantaran ibu Eko, tubuhnya pun tidak kalah dengan mbak Aminah.

Tante tinggal di rumahku karena dia tidak memiliki anak dan tidak mau tinggal sendirian di rumahnya di
Jakarta setelah bercerai dengan suaminya. Aku terkadang juga berpikiran jorok dan berniat mengintip
tante kalau sedang mandi namun sampai sekarang aku tidak berani melakukannya karena takut ketahuan dan
malu dengan bapak ibuku.

Tetapi dengan kehadiran Eko bisu yang berpikiran mesum ini, aku serasa memiliki rekan baru dalam
berfantasi mesum karena saat melihatnya curi-curi kesempatan mengintip ada perasaan lain dalam hatiku.

Aku tidak marah dengan tingkah Eko itu, malahan ketika aku membayangkan Eko bisa menyetubuhi tanteku
itu aku malah semakin bernafsu. Aku sering beronani membayangkan bersetubuh dengan tanteku namun
perasaan itu tidak senikmat ketika aku membayangkan Eko ngent0tin tanteku. Demi untuk menjaga imejku
sebagai seorang anak lurah aku tidak boleh berbuat liar apalagi jika berurusan dengan seks dan nafsu
birahi.Cerita Sex Terbaru

Untung saja aku bertemu dengan sosok Eko yang memberikanku fantasi seks baru. Aku selalu optimis kalau
anak itu urat malu dan sopan santunnya sudah putus, jadi mungkin sekali kalau ia bisa ngent0t dengan
orang dan aku bermimpi sekali untuk bisa mengintipnya langsung ngent0t.

Setelah itu aku sedikit menjauh dari Eko dan jika ada kesempatan aku membuntutinya ke manapun dia
pergi. Ketika itu keluargaku sepi dan hanya tanteku yang ada di rumah. Aku berencana membuktikan
imajinasiku itu tentang kemungkinan bahwa akan ada wanita yang akan memanfaatkan Eko untuk memuaskan
dirinya.

Aku yakin tanteku butuh sekali seks dan dia tidak mungkin berbuat nakal karena akan sangat malu dengan
ayah dan ibuku. Ketika itu aku pamit sama tante Kartika untuk main ke rumah temanku.

“Tante, aku mau main dulu ke tempat temanku ya…Aku mungkin pulang larut sore karena ada banyak hal
yang mesti aku selesaikan dengan temanku”.

“Jangan terlalu malam Gun, aku sendiri ni”

Itu jawaban yang aku nantikan, sehingga aku bisa merancang skenario dan mendatangkan Eko untuk ke
rumahku menemani tanteku.

Aku yakin pasti tante bakalan menggerayangi Eko karena ia bakalan tidak mengadu karena bisu, dan
lagian aku yakin kalau Eko malahan yang senang dikerjain mengingat otak mesumnya itu. Aku ingin sekali
melihat dari langsung mereka ngent0t dan aku akan bisa melihat tubuh bagian intim tante Kartika.

Lalu langsung saja kujawab.

“suruh aja Eko si bisu itu temenin tante kalau aku pulang terlalu malam, lumayan bisa buat obat stress
nanti tan..hehe”

“O yaudah kalau begitu…” jawab tante senyum.

Aku mengeluarkan motorlu dan berhenti tidak jauh dari desaku. Aku mampir ke sebuah bengkel milik
tetangga yang tidak terlalu jauh dari rumahku. Setelah kira-kira satu jam aku di sana aku minta
diservisin motorku, padahal kedokku hanya ingin nitip motor dan kemudian pulang. Lalu aku pulang
mengendap-endap dari belakan rumah.

Aku bersembunyi di dapur dan mengintip segala apa yang terjadi di rumah. Tante ternyata sedang nonton
video porno. Dia meremas-remas dadanya sendiri dan jarinya ia masukin ke dalam celana dalamnya.

Rumah tertutup rapat dan tante dengan leluasa menonton video bokep itu di ruang tamu. Aku bernafsu
sekali melihat pemandangan itu dan aku ingin sekali bersetubuh dengan tanteku. Namun itu hanya akan
memperkeruh suasana dan lagian itu bukanlah rencanaku.

Rencanaku hanya ingin berharap kalau Eko bisu benar-benar dipanggil tante dan dikerjainya sehingga aku
bisa sambil menontonnya langsung sambil beronani.

Tak berapa lama kemudian tante keluar rumah tanpa mematikan tontonan bokep itu. Aku yakin dia
memanggil Eko, dan ternyata dugaanku benar. Ia datang bersama Eko dan segera mengunci rapat pintu. Eko
ngomel-ngomel tidak jelas kegirangan melihat video itu. Aku juga kegirangan sekali melihat rancangan
skenario imajinasiku itu yang ternyata menjadi kenyataan sebentar lagi.

Tanteku mengecek menyentuh celana Eko di bagian depan bermaksud mengecek kont0lnya. Ternyata baru
melototin bokep sebentar kont0l Eko sudah tegak menantang. Eko sepintas malu dan kemudian sedikit
menutupinya dengan tangan.

Tante langsung ambil tindakan. Dia langsung merenggangkan pahanya sehingga roknya tersibak, bermaksud
memamerkan celana dalamnya. Eko langsung melotot kegirangan bercampur sok tengsin melihat itu dan
jantungku berdebar keras.

Aku langsung mengendap ke pintu samping menuju kamar di sebelah ruang tamu karena aku tidak begitu
jelas melihat adegan itu. Setelah sampai di kamar sebelah aku benar-benar melihat dengan jelas adegan
itu melalui celah-celah ventilasi.

Tante membuka celana pendek Eko dan terlihat burung hitam Eko yang lumayan besar untuk anak
seumurannya sudah tegak menantang. Tante langsung melumat kont0lnya itu dan Eko menggeliat kenikmatan.

Setelah beberapa saat tante menyuruh Eko mlucuti semua pakaian tante. Tante menuntun tangan Eko
menarik cawat merahnya dan dengan naluri nafsunya Eko langsung melucuti seluruh pakaian tante sampai
tak ada benang sehelaipun menutupi.

Benar-benar indah tubuh tanteku ini. Badanya yang sedikit chubby ini dan wajahnya yang ayu sekarang
benar-benar terlihat telanjang di depan mataku. Kulitnya putih mulus, rambutnya panjang terurai dan
pantatnya semok sekali serasa pengen kuremas. Aku semakin ingin mengocok kont0lku.

Tante membuka lebar pahanya dan Eko gemetaran melihat mem3k tante yang bersih tanpa ada bulunya itu.
Ia menarik kepala Eko dan menyuruhnya menjilati mem3knya itu dan setelahnya tante menggeliat
kenikmatan. Banyak banget cairan yang keluar dari mem3knya.

Tante kurang berpengalaman untuk hal pemanasan dan variasi sex, yang ia tahu untuk anak seumurannya
hanya pengin cepat-cepat menikmati tubuh wanita.

Eko kemudian berontak dan langsung menindih tubuh tante sambil menusukkan kont0lnya ke lubang basah
puki tante. Tante kaget namun menikmati saja permainan kasar Eko itu. Takut kalau spermanya keluar di
dalam, tante langsung mendorong tubuh kecil Eko keluar.

Ia langsung mengulum kont0lnya dan tak berapa lama mulut tante dipenui sperma Eko yang bermuncratan
keluar. Eko tergeletak di kasur tipis di depan TV merasa keenakan.

Tante kemudian mengambil pelumas dan mengoleskannya ke penis Eko dan juga lubang anusnya. Mungkin
tante tidak bisa memberitahu Agar tidak mengeluarkan spermanya di dalam vaginanya. Maka dari itu tante
mencoba anal saja.

Eko kemudian disuruh memasukkan anusnya ke dalam anus tante dengan posisi doggy. Setelah sedikit
kesusahan akhirnya masuk juga penisnya dan tante merasa sedikit kesakitan tapi Eko tidak peduli. Ia
terus memompa dengan kencang dan dibarengi suara tepukan pantat tante yang membuatku jadi ingin
ejakulasi juga.

Baca Juga Cerita Sex Birahi Liar

Jari-jari tante ikut masuk ke dalam lubang vagina dan setelah beberapa saat cairan mem3knya
bermuncratan keluar. Ia mengerang lirih takut kedengaran tetangga. Eko juga semakin liar menghajar
bur1t tante sampai akhirnya ia menyemprotkan lagi spermanya di bur1t tante. Mereka terbaring puas di
depan televisi sedangkan aku sibuk membersihkan spermaku yang bermuncratan di mana-mana melihat adegan
itu.

Tante kemudian menyuruh Eko pulang dan lalu menutup lagi pintu sambil senyum-senyum menuju ke kamar
mandi membersihkan diri. Lagi-lagi pikiran menyetubuhi tanteku muncul lagi namun aku harus
menghindarinya, lagian aku sudah puas melihatnya ngent0t dan beronani sampai puas. Aku segera keluar
rumah dan bergegas pergi ke bengkel lagi.

Kejadian itu berulang sekitar lima kali sampai saat tanteku kembali ke Jakarta melanjutkan kerjanya di
sana kalau suasana rumah lagi sepi dan aku selalu merancang skenario yang sama.

Aku terus membuntuti kisah seks Eko si bisu itu demi untuk fantasi langsungku karena untuk
mewujudkannya serasa beban menanggung nama baik orang tua. Sampai ketika setelah tante pergi aku
mendapati kisah seks Eko dengan beberapa wanita di desaku termasuk dengan ibunya sendiri, mbak Aminah.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Janda Super Hot

Cerita Sex Terbaru | Perkenalkan namaku Hardian, umurku saat ini 29 tahun. Setelah lulus dari kuliahku aku
langsung bekerja disebuah rumah sakit swata terkenal karena saat kuliah aku mengambil
jurusan kedokteran. Aku bekerja sudah lebih dari 2 tahun jadi sekarang aku sudah boleh
membuka praktek dirumah sendiri. Dirumah sakit tempat aku bekerja, aku juga termasuk
dokter yang pintar dan cerdas diantara dokter-dokter yang lainnya, karena pemilik rumah
sakit juga memberikan penilaian tersendiri kepada dokter-dokter yang bekerja disitu. Di
rumah sakit aku juga terkenal dengan banyak sahabat karena aku yang mudah bergaul dan mau
berkumpul dari segala kalangan.

Cerita Sex Terbaru Janda Super Hot
Sejak aku membuka praktek dirumahku sendiri, penghasilanku semakin banyak, jadi kehidupan
ekonomiku sekarang berkembang dengan pesat. Banyak yang rela antri untuk berobat denganku.
aku sendiri juga selalu menerima panggilan untuk datang kerumah pasien yang tidak bisa
datang ketempat praktekku disebabkan karena faktor ekonomi dan prasarana. Sehingga pasien
bisa sangat akrab denganku dan sangat baik padaku. Kadang aku juga dibawakan ala makanan
apa saja dari pasienku. Sampai akhirnya aku ditugaskan oleh rumah sakit untuk berdinas di
desa selama beberapa minggu.
Aku yang gak mau mendapat komentar jelek dari pemilik perusahaan pun menjalankan tugas
tersebut dan aku sementara menutup tempat praktekku yang ada dirumah karena jarak antara
desa dan rumahku sangat jauh sekali, gak mungkin jka untuk bolak-balik dalam sehari.
Akhirnya aku berangkat kedesa yang sudah ditentukan oleh rumah sakit. Disana aku mendapat
penginapan rumah milik warga yang seadanya saja, dan aku pun menerimanya.
Suatu malam hari, aku diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah di
rumahnya. Seperti biasa, aku mengunjunginya setelah aku menutup praktek pada sekitar
setengah sepuluh malam. Ternyata sakitnya sebenarnya tidaklah parah bila ditinjau dari
kacamata kedokteran, hanya flu berat disertai kurang darah. Jadi dengan suntikan dan obat
yang biasa aku sediakan bagi mereka yang kesusahan memperoleh obat malam malam, si ibu
dapat di ringankan penyakitnya. Saat aku mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tanggul
di tepi sungai jebol, dan air bah menerjang.
Hingga mobil kijang bututku serta merta terbenam sampai setinggi kurang lebih 50 senti dan
mematikan mesin yang sempat hidup sebentar. Air di mana-mana, dan aku pun membantu
keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas. Karena kebetulan rumah petaknya terdiri dari 2
lantai dan di lantai atas ada kamar kecil satu-satunya tempat anak gadis si ibu tinggal.
Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan aku untuk menginap
sampai air surut.
Di kamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah aku
berduaan dengan anak si ibu, yang ternyata dalam sinar remang-remang, tampak manis sekali,
maklum, umurnya aku perkirakan baru sekitar awal dua puluhan. Pak dokter, maaf ya, kami
tidak dapat menyuguhkan apa apa, agaknya semua perabotan dapur terendam di bawah, katanya
dengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih mendayu
dayu.
Oh, enggak apa-apa kok Dik, sahutku. Dan untuk melewati waktu, aku banyak bertanya
padanya, yang ternyata bernama Tante Mirna. Ternyata Tante Mirna adalah janda tanpa anak,
yang suaminya meninggal karena kecelakaan di laut 2 tahun yang lalu. Karena hanya berdua
saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, maka Tante Mirna tetap menjanda. Tante Mirna
sekarang bekerja pada pabrik konveksi pakaian anak-anak, namun perusahaan tempatnya
bekerja pun terkena dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Saat aku melirik ke jam tanganku, ternyata jam telah menunjukkan setengah dua dini hari,
dan aku lihat Tante Mirna mulai terkantuk-kantuk, maka aku sarankan dia untuk tidur saja,
dan karena sempitnya kamar ini, aku terpaksa duduk di samping Tante Mirna yang mulai
merebahkan diri. Tampak rambut Tante Mirna yang panjang terburai di atas bantal. Dadanya
yang membusung tampak bergerak naik turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. Ketika
Tante Mirna berbalik badan dalam tidurnya, belahan bajunya agak tersingkap, sehingga dapat
kulihat buah dadanya yang montok dengan belahan yang sangat dalam.Cerita Sex Terbaru

Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yang tampak sangat
menantang. Aku coba merebahkan diri di sampingnya dan ternyata Tante Mirna tetap lelap
dalam tidurnya. Pikiranku menerawang, teringat aku akan Wati, yang juga mempunyai buah
dada montok, yang pernah aku tiduri malam minggu yang lalu, saat aku melepaskan lelah di
panti pijat tradisional yang terdapat banyak di kawasan aku berpraktek. Tapi Wati ternyata
hanya nikmat di pandang, karena permainan seksnya jauh di bawah harapanku. Waktu itu aku
hampir-hampir tidak dapat pulang berjalan tegak, karena burungku masih tetap keras dan
mengacung setelah selesai bergumul dengan Wati.

Maklum, aku tidak terpuaskan secara seksual, dan kini, telah seminggu berlalu, dan aku
masih memendam berahi di antara selangkanganku. Aku mencoba meraba buah dada Tante Mirna
yang begitu menantang, ternyata dia tidak memakai beha di bawah bajunya. Teraba puting
susunya yang mungil. dan ketika aku mencoba melepaskan bajunya, ternyata dengan mudah
dapat kulakukan tanpa membuat Tante Mirna terbangun. Aku dekatkan bibirku ke putingnya
yang sebelah kanan, ternyata Tante Mirna tetap tertidur. Aku mulai merasakan kemaluanku
mulai membesar dan agak menegang, jadi aku teruskan permainan bibirku ke puting susu Tante
Mirna yang sebelah kiri, dan aku mulai meremas buah dada Tante Mirna yang montok itu.

Terasa Tante Mirna bergerak di bawah himpitanku, dan tampak dia terbangun, namun aku
segera menyambar bibirnya, agar dia tidak menjerit. Aku lumatkan bibirku ke bibirnya,
sambil menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Terasa sekali Tante Mirna yang semula agak
tegang, mulai rileks, dan agaknya dia menikmati juga permainan bibir dan lidahku, yang
disertai dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya. Setalah aku yakin Tante Mirna
tidak akan berteriak, aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencoba
menyibakkan roknya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya.

Ternyata Tante Mirna sangat bekerja sama, dia gerakkan bokongnya sehingga dengan mudah
malah aku dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana dalamnya, dan saat itu kilat di
luar membuat sekilas tampak pangkal paha Tante Mirna yang mulus, dengan bulu kemaluan yang
tumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu. Kujulurkan lidahku, kususupi rambut lebat yang
tumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, ternyata clitoris Tante
Mirna sudah mulai mengeras, dan aku jilati sepuas hatiku sampai terasa Tante Mirna agak
menggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh
jilatan lidahku itu. Tante Mirna membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasa
tangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu melepaskan ikat pinggangku dan mencoba
melepaskan celanaku. Agaknya Tante Mirna mendapat sedikit kesulitan karena celanaku terasa
sempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang.
Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Tante Mirna melepaskan celana panjang dan
celana dalamku sekaligus, sehingga kini kami telah bertelanjang bulat, berbaring bersama
di lantai kamar, sedangkan ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur. Mata Tante Mirna
tampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh
rambut kemaluanku yang subur, dan Penisku yang telah membesar penuh dan dalam keadaan
tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan tampak merah
berkilat.
Kutarik kepala Tante Mirna agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku
ke arah bibirnya yang mungil. Ternyata Tante Mirna tidak canggung membuka mulutnya dan
mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus Penisku sedangkan
tangan kirinya meremas buah kemaluanku. Aku memajukan bokongku dan Penisku makin dalam
memasuki mulut Tante Mirna. Kedua tanganku sibuk meremas buah dadanya, lalu bokongnya dan
juga kemaluannya. Aku mainkan jariku di clitoris Tante Mirna, yang membuatnya
menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Tante Mirna mulai membasah, aku tahu, saatnya
sudah dekat.

Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Tante Mirna, dan kudorong Tante Mirna hingga
telentang. Rambut panjangnya kembali terburai di atas bantal. Tante Mirna mulai sedikit
merenggangkan kedua pahanya, sehingga aku mudah menempatkan diri di atas badannya. Dengan
dada menekan kedua buah dadanya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan
bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan. Aku turunkan
bokongku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Tante Mirna.

Lalu aku geserkan agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara kedua
bibir besarnya dan mulai menyentuh mulut kemaluannya. Kemudian aku dorongkan Penisku
perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Tante Mirna. Terasa agak seret majunya, Karena
Tante Mirna telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan Penis laki-laki sejak
itu. Dengan sabar aku majukan terus Penisku sampai akhirnya tertahan oleh dasar kemaluan
Tante Mirna.
Ternyata Penisku cukup besar dan panjang bagi Tante Mirna, namun ini hanya sebentar saja,
karena segera terasa Tante Mirna mulai sedikit menggerakkan bokongnya sehingga aku dapat
mendorong Penisku sampai habis. Menghunjam ke dalam Memek Tante Mirna. Aku membiarkan
Penisku di dalam Memek Tante Mirna sekitar 20 detik, baru setelah itu aku mulai menariknya
perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu aku dorongkan dengan lebih cepat sampai
habis.Cerita Sex Terbaru

Gerakan bokongku ternyata membangkitkan berahi Tante Mirna yang juga menimpali dengan
gerakan bokongnya maju dan mundur, kadangkala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerak
memutar, yang membuat kepala dan Penisku terasa di remas-remas oleh Memek Tante Mirna yang
makin membasah. Tidak terasa, Tante Mirna terdengar mendasah dasah, terbaur dengan
dengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa nafsu yang makin membubung. Untuk kali pertama
aku menyetubuhi Tante Mirna, aku belum ingin melakukan gaya yang barangkali akan
membuatnya kaget.

Baca JUga Cerita Seks Tante Muontok

Jadi aku teruskan gerakan bokongku mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, namun ini
juga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat. Sekitar 40 menit kemudian, disertai
dengan jeritan kecil Tante Mirna. Aku hunjamkan seluruh Penisku dalam dalam, kutekan dasar
kemaluan Tante Mirna dan seketika kemudian, terasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk di
dalam kesempitan Memek Tante Mirna dan memancarkan air maniku yang telah tertahan lebih
dari satu minggu.

Terasa badan Tante Mirna melamas, dan aku biarkan berat badanku tergolek di atas buah
dadanya yang montok. Penisku mulai melemas, namun masih cukup besar, dan kubiarkan
tergoler dalam jepitan Memeknya. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal
pahaku. Sambil memeluk tubuh Tante Mirna yang berkeringat, aku bisikan ke telinganya,
Tante Mirna, terima kasih, terima kasih.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

DiAjari Ngentot

Cerita Sex Terbaru DiAjari Ngentot

Cerita Sex Terbaru | Aku anak tunggal namaku Dani umruku saat ini 17 tahun aku duduk di bangku SMU swasta di kotaku, sering
aku tinggal di rumah sendirian diman Bapakku adalah pengusaha sukses yang cukup sibuk dalam mengelola
bisnisnya skadang ibuku juga ikut bersama bapak.

Aku akan berbgai pengalaman pertama hubungan seks dengan wanita dan ini untuk pertama kalinya, aku
tinggal di komplek kelas menengah di sampingku rumah di diami oleh kepala RT orangnya cukup
berpengaruh di komplek tersebut.

Umurnya sekitar 60 tahun. tapi masih kelihatan gagah. Pak RT mempunyai dua orang istri. Yang pertama
namanya Tante Is, wanita keturunan arab, kulitnya hitam manis, bodinya langsing. Meskipun usianya
sudah 40-an, Tante Is masih kelihatan cantik, dia sangat pintar merawat diri.

Dengan Tante Is, Pak RT mempunyai dua orang putri yang cantik-cantik, yang sulung namanya Erni
sedangkan adiknya namanya Ana, umur keduanya hampir sebaya denganku. Istri keduanya namanya Tante
Rena, orang Bandung, kulitnya putih bersih.

Wajahnya mirip bintang sinetron Titi Kamal. Bodynya aduhai, montok, padat berisi. Mungkin karena dia
sering fitness, apalagi Tante Rena senang berpakaian sexy yang menonjolkan lekuk-lekuk tubuhnya.
Membuat laki-laki yang memandangnya terangsang dan ngeres.

Tante Rena orangnya supel dan pintar bergaul, sering dia ngobrol-ngobrol dengan anak muda seusiaku,
termasuk aku.

Kejadian ini bermula ketika orang tuaku pergi seminggu keluar kota untuk keperluan bisnisnya. Aku
ditinggal sendirian dirumah. Sedangkan pembantuku dipecat ibuku tiga hari sebelumnya karena ketahuan
mencuri uang ibuku. aku yang sendirian merasa kesepian.

Aku duduk diruang tamu sambil berkhayal. Untuk menghilangkan kesepianku, kuputar VCD porno yang baru
aku pinjam dari temanku. Filmnya tentang seorang cewek bule yang sedang disetubuhi dua orang negro.

Satu orang negro sedang dikulum kontolnya, sedangkan yang satunya lagi sedang ngentot cewek bule itu
dari belakang dengan posisi nungging. Sekitar 20 menit mereka berganti posisi, satu orang negro sedang
rebahan diranjang sambil memasukkan kontolnya kelubang anus cewek bule itu, yang telentang diatasnya.

Sedangkan negro yang satunya lagi sedang menggenjot vagina cewek itu. Desahan dan erangan mereka
membuatku terangsang. Kuraba-raba celana pendekku (aku sudah tidak pakai celana dalam), kontolku
mengeras.

Semakin lama kuraba semakin keras. Kukocok-kocok naik turun. Birahiku memuncak ingin disalurkan, tapi
aku tidak tahu harus kemana menyalurkannya.

“Lagi ngapain Dan?” suara seorang wanita mengejutkanku.

Ternyata Tante Rena sudah berdiri disamping pintu. Dia berpakaian sangat sexy, dengan kaos ketat dan
rok super mini. Dia memandang karah celanaku. Saking terkejutnya aku lupa menaikkan celanaku, sehingga
dia dengan bebas bisa melihat kontolku yang sedang tegang penuh, mengacung-acung.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Maaf.. maaf.. Tante” sahutku terbata-bata.

“Akh, nggak apa-apa kok, kamu khan udah gede”.

“Wah, kontolmu gede banget, udah pernah dimasukkin kevaginanya cewek belum?” tanyanya cuek.

“Be.. belum pernah Tante” sahutku.

“Mau nggak dimasukin ke punya Tante?, Tante pingin nih ngerasain kontolmu” katanya meminta.
Kemudian dia menutup pintu dan menguncinya. Dia berjalan mendekat kearahku. Duduk disampingku.

“Tapi saya belum pernah Tante” jawabku.

“Tante ajarin, mau khan?” katanya sedikit memaksa.

Tanpa menunggu jawabanku, dia menaikkan kedua kakinya kepangkuanku. Tangannya meraba-raba kontolku,
aku gemetar. Baru kali ini kontolku dipegang seorang wanita. Dia mendekatkan wajahnya kewajahku,
diciumnya bibirku.

Lidahku diisapnya. Aku membalas isapannya. Lidahku dan lidahnya tumpang, tindih saling isap. sesekali
isapannya diarahkan keleherku. ditariknya tanganku, diletakannya dikedua buah dadanya yang sudah
mengeras.

Kuremas-remas buah dadanya, dia menggelinjang keenakan. Kutarik kaos ketatnya, aku terperangah, dia
tidak memakai BH, buah dadanya padat dan kenyal. Kulepaskan isapan lidahnya, kuisap buah dadanya, dia
melenguh, sambil tangannya terus mengocok-ngocok kontolku.

Beberapa menit berlalu, dia berdiri, lalu melepaskan rok mininya. Maka terpampanglah pemandangan yang
luar biasa. Aku bisa melihat dengan jelas vaginanya yang merah merekah, sangat indah. dicukur rapi dan
bersih.Cerita Sex Terbaru

Kemudian dia berlutut dilantai, dihadapanku. Wajahnya didekatkan keselangkanganku. Ditariknya celana
pendekku. Bibirnya mendekati kepala kontolku, dan mulai menjilati kepala kontolku, terus kepangkalnya.

“Akkh.. aow.. oohh.. nikmat Tante, enakk.. sekali” aku mengerang ketika dia mulai mengulum kontolku.

Hampir seluruh batang kontolku masuk kemulutnya yang sexy. Kontolku keluar masuk dimulutnya. Nikmat
sekali. Tak ketinggalan, buah pelirkupun diseruputnya. Puas mengulum kontolku, kemudian Tante Rena
berdiri dihadapanku.

Vaginanya berada pas diwajahku. Dia menarik kepalaku, mendekatkannya pada vaginanya. Aku mengerti
maksudnya, minta dijilati vaginanya. Kujulurkan lidahku. Aku mulai dengan menjilati pangkal pahanya,
terus mendekati bibir vaginanya.

“Aow.. oohh.. nikmat.. sayang, teruss.. terus” dia mendesah-desah ketika aku memasukkan lidahku ke
lubang vaginanya.

Kusedot-sedot, kugigit-gigit kelentitnya. Dijepitnya kepalaku. Hampir seluruh isi vaginanya kujilati,
vaginanya basah.

“Akkhh.. akuu.. nggak kuatt.. sayang, kita mulai aja” ajaknya. cerita hot tante

Dia menurunkan tubuhnya perlahan-lahan kepangkuanku. Dipegangnya kontolku, diarahkannya tepat kelubang
vaginanya. Dia mulai memasukkan kontolku sedikit demi sedikit. Semakin lama semakin dalam.

Sudah setengah batang kontolku masuk. Sampai disini dia berhenti sejenak mengatur posisi. Kakinya
berlutut disofa. Aku tak mau ketinggal, kuambil kesempatan. Kusodokkan kontolku.

Dia menjerit ketika kontolku amblas dilubang vaginanya. Dia mulai menaikturunkan pantatnya
dipangkuanku. Kontolku serasa dijepit dan dipijit-pijit lubang vaginanya yang sempit.

“Gimana sayang enak khan?” tanyanya.

“Enakk sekali Tante, vagina Tante sempit sekali” jawabku.

“Sudah lama sekali Tante tidak merasakannya sayang”.

“Pak RT tak pernah memberiku kepuasan” dia menggerutu.

“Emangnya Pak RT impoten Tante?” tanyaku.

“Iya, iya sayang” jawabnya singkat.

Kupeluk pinggangnya erat-erat. Bibirku menghisap-hisap buah dadanya. Kubantu gerakkannya dengan
menyodok-nyodokan pantatku keatas. Dia mengerang-erang merasakan nikmat. Matanya merem melek.

Semakin lama semakin cepat dia menggerak-gerakkan pantatnya, sesekali pantatnya diputar-putar. Aku
merasakan nikmat yang tiada tara. Kontolku serasa dipelintir vaginanya. Sudah sekitar 30 menit kami
berpacu dalam kenikmatan. Nafasnya dan nafasku saling memburu. Peluh kami bercucuran.

“Akh.. oohh.. aku tidak kuat sayang, akuu.. mauu.. keluarr” dia menjerit-jerit.

Kurasakan vaginanya berkedut-kedut.

“Akuu.. juga Tante” sahutku ngos-ngosan.

“Keluarin didalem aja sayang, aku ingin punya anak darimu” pintanya memelas.

Crott! Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma yang sangat banyak di lubang vaginanya.

“Kamu puas khan sayang?” tanyanya.

“Puas sekali Tante” sahutku pendek.

Kami beristirahat sejenak. Kemudian kekamar mandi untuk membersihkan badan. Siraman air membuat
badanku segar kembali.

“Aku pingin lagi sayang, kamu mau khan?” tanyanya meminta..Cerita Sex Terbaru

Aku tidak menjawabnya. Kubopong tubuhnya, kubawa kekamarku dan kurebahkan diranjangku. aku merangkak
diatas tubuhnya dengan posisi ssungsang. Selangkanganku berada diatas wajahnya, sedangkan wajahku
tepat diatas vaginanya.

Aku mulai menjilati dinding vaginanya. Dia menggerinjal-gerinjal dan menjepit kepalaku. Seluruh
dinding vaginanya kujilati. Kucari-cari tititnya. Kusedot-sedot dengan lidahku. Sesekali kugigit. Dia
meringis.

Dengan jari-jariku kutusuk-tusuk lubang anusnya. Sesekali kujilati lubang anusnya. Tante Rena tak mau
ketinggalan. Dia menjilati kontolku, dari kepala sampai pangkal kontolku tak luput dari jilatannya.

Sstt! Aku mendesah ketika dia mengulum kontolku. Dia sangat lihai memainkan lidahnya. Kontolku yang
tadi mengecil, sedikit demi sedikit mengeras didalam mulutnya. luar biasa kenikmatan yang kudapatkan.
Tante Rena memang benar-benar profesional. Seluruh batang kontolku dijilatinya.

“Oohh.. aku tidak tahan sayang, kita mulai aja” pintanya.

Kuturunkan tubuhku dari tubuhnya. Aku berdiri dipinggir ranjang. Kutarik tubuhnya kepinggir, hingga
kedua kakinya menjuntai. Aku mendekatkan kontolku kelubang vaginanya. Sedikit demi sedikit kontolku
masuk kelubang vaginanya.

Sstt! Dia mendesis. Sudah seluruh batang kontolku amblas ditelan lubang vaginanya yang basah dan
memerah. Kugoyang-goyangkan pantatku. Tante Rena membantuku dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya. aku
merasakan sensasi yang luar biasa. 10 menit berlalu, kuganti posisi. Kutarik kontolku. Kakinya
kunaikkan keduanya. Aku memasukkannya lagi. Dan mulai menggenjotnya.

“Akhh.. akuu.. mauu.. keluarr.. sayang” dia mengerang.

Vaginanya berkedut-kedut. Vaginanya menjepit kontolku.

“Akhh.. aku keluarr.. sayang” dia melenguh.

kurasakan vaginanya basah oleh cairan. Tante Rena telah mencapai orgasme sedangkan aku belum apa-apa.
Kubalikkan tubuhnya. Kuminta dia menungging. dia menuruti aja perintahku. Kudekatkan kontolku yang
masih tegang ke lubang anusnya.

“Kamu mau apain anusku sayang” tanyanya ketika kepala kontolku menyentuh lubang anusnya.

“Jangan, jangan di lubang itu sayang, sakit” teriaknya.

Aku tidak mempedulikannya. Kumasukkan kepala kontolku kelubang anusnya. Mulanya agak susah tapi
akhirnya masuk juga. Kutekan pelan-pelan hingga seluruh batang kontolku amblas. Aku mulai menggerakkan
pantatku maju mundur. Kutuk-tusuk lubang anusnya.

“Oohh.. enakk.. sayang, kamu pintar” pujinya ketika dia sudah mulai merasakan nikmatnya disodomi.

Sekitar 30 menit kontolku keluar masuk dilubang anusnya. Kurasakan kontolku berkedut-kedut.
“Akkhh.. aku mau keluarr.. Tante” aku berteriak histeris.

Crott! Crott! Crott! Kutumpahkan spermaku lubang anusnya. Kudiamkan beberapa saat. Lalu kutarik
kontolku. Kuarahkan ke wajahnya. Kuminta dia menjilati spermaku. Dengan lahapnya Tante Rena menjilati
sisa-sisa spermaku, sampai bersih dijilatinya. Tanpa rasa jijik sedikitpun.

Baca Juga Cerita Seks Bu Lily

“Kamu hebat sayang, aku puas sekali” pujinya.

“Kamu mau khan memberiku kepuasan seperti ini lagi?” pintanya.

Aku mengangguk aja. Menyetujui permintaannya.

“Kalo kamu pengin lagi, datang aja ke kamarku”.

“Masuknya lewat jendela ya! Kalo lampu kamarku mati, berarti Pak RT nggak di rumah”.

“Ketok kaca jendela tiga kali, akan kubukakan untukmu, OK” dia menerangkannya untukku.

Kurebahkan tubuhku disampingnya. Kami tertidur setelah mencapai puncak kenikmatan yang luar biasa.
Malam itu Tante Rena menginap dikamarku. Sampai pagi kami merengkuh kenikmatan.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Murid Nakal 1

Cerita Sex Terbaru | Hai, perkenalkan namaku Linda. Usiaku sekarang 18 tahun. Teman-temanku sering memuji wajahku yang
bulat dan manis dengan rambutku yang hitam sebahu yang menurut mereka amat serasi dengan bentuk
wajahku.

Cerita Sex Terbaru Murid Nakal 1

Tubuhku yang mungil dengan tinggi 152 cm, memberi kesan imut yang sering menjadi daya tarik tersendiri
bagi teman-temanku. Aku merupakan seorang mahasiswi keturunan Chinese dari Medan yang bisa tergolong
sebagai pendatang baru di Jakarta.

Aku merantau ke Jakarta sendirian untuk melanjutkan pendidikanku di sebuah universitas swasta di
Jakarta Barat.

Sehari-harinya aku bekerja sebagai guru les privat yang mengajar anak-anak sekolah yang pada umumnya
adalah anak-anak SMP atau SD.

Aku melakukan ini untuk membiayai uang kuliah dan segala keperluanku. Maklumlah, sebagai pendatang
baru di kota besar seperti Jakarta, aku harus bisa membiayai segala keperluanku sendiri.

Apalagi keluargaku yang berasal dari daerah juga bukan tergolong keluarga yang cukup mampu untuk
membiayaiku, maka aku memutuskan untuk mandiri sendiri di perantauanku.
Suatu hari, aku mendapat panggilan dari sebuah keluarga yang ingin agar aku mengajar les anak tunggal
mereka. Mereka menawarkan gaji yang bagiku amat tinggi dan kurasa cukup untuk membiayai kehidupanku di
Jakarta.

Tanpa pikir panjang lagi, segera kuterima tawaran keluarga itu, dan kami setuju bahwa aku akan mulai
mengajar anak mereka besok sore harinya sepulang kuliah.

Esok harinya, aku pun datang untuk mulai mengajar murid baruku itu. Sesampainya di rumah itu, aku
tertegun melihat arsitektur rumah itu yang seperti sebuah istana yang dilengkapi taman hijau dan
dikelilingi pagar terali yang tinggi.

Dibandingkan dengan rumahku di daerah yang hanya ¼ luas rumah itu, apalagi tempat kosku yang kecil dan
sumpek, tentu saja memiliki rumah seperti ini sudah menjadi impianku sejak kecil. DING-DONG!! Kutekan
bel pintu di sebelah pagar rumah itu.

“Siapa?” terdengar suara wanita di Interkom yang terletak di samping bel pintu itu.

“Saya Linda, guru les privat anak anda yang baru!” jawabku

“Oh, Linda! Ayo, silakan masuk!”

Tiba-tiba, gerbang terali rumah itu terbuka. Aku pun segera masuk kedalam. Pintu garasi itu terbuka
dan keluarlah seorang wanita paruh baya, usianya sekitar 40-an tahun. Dari penampilannya yang necis
seperti seorang business-woman, sudah jelas bahwa ia adalah pemilik rumah ini. Wanita itu segera
menyambut kedatanganku.

“Halo, Linda! Bagaimana kabarnya?”

“Baik-baik saja bu. Anda Bu Diana? Ibu Reza?” tanyaku dengan sopan.

“Ya, betul! Ayo masuk, kita bicara didalam!” ujarnya mempersilahkanku masuk.Cerita Sex Terbaru

Sambil menuju ke ruang tamu, kami berbincang-bincang sejenak. Dari situ aku tahu bahwa bu Diana adalah
pemilik Bridal Studio ternama di Jakarta sekaligus seorang desainer gaun pengantin yang sering pergi
ke luar negeri untuk melihat pameran-pameran di luar negeri.

Bahkan, di rumahnya banyak terpajang piala penghargaan bagi desainer di pameran luar negeri. Sementara
suaminya adalah kepala cabang sebuah bank multinasional yang saat ini tinggal di Jerman. Maka ia hanya
tinggal berdua saja dengan anaknya di rumah itu. Seringkali anaknya dititipkan ke kerabatnya apabila
bu Diana hendak pergi ke luar negeri.

Aku pun dipersilahkan untuk menunggu di ruang tamu sementara bu Diana mengambilkan minuman untukku.
Aku hanya terpaku melihat hiasan-hiasan indah di rumah itu. Rasa-rasanya, harga salah satu hiasan
patung ataupun lukisan itu cukup untuk membiayai uang kuliahku untuk satu semester.

“Hayo, kok malah melamun?” aku dikagetkan oleh suara bu Diana yang segera menyajikan segelas es sirop
untukku.

“Eh… tidak… maaf, Bu!” aku tergagap salah tingkah, namun bu Diana hanya tersenyum melihatku.
Bu Diana segera duduk di sofa ruang tamu didepanku.

“Nah, Linda. Kamu akan mengajar Reza mulai hari ini. Ibu harap kamu bisa memperbaiki nilai-nilainya di
sekolah.”

“Baik bu. Saya akan berusaha sebaik mungkin.”

“Saya senang melihat semangatmu. Tapi apa kamu tahan menghadapi anak-anak nakal?”

“Memangnya ada apa, bu?” tanyaku penasaran

“Reza sekarang duduk di kelas 2 SMP, usianya tahun ini 14 tahun. Kamu tahu, itu masa yang rawan bagi
anak remaja. Nilai Reza terus menurun, ia lebih sering menghabiskan waktunya buat bermain atau
menonton di kamarnya.” Bu Diana tampak menghela napas.

“Tenang saja, bu. Saya akan berusaha untuk membuatnya belajar. Saya yakin, nilai Reza pasti akan
segera membaik.”

“Bagus. Kinerjamu akan dinilai lewat nilai-nilai ujian semester mereka Juni ini.” “Berarti, 5 bulan
dari sekarang?”

“Benar. Tunggu sebentar ya, Linda? Ibu akan memanggil Reza dulu.”

Aku mengangguk menyetujui. Bu Diana lalu beranjak pergi ke lantai atas. Tak lama kemudian, Bu Diana
turun beserta seorang anak laki-laki.

Wajah anak itu cukup tampan, menurutku. Tubuhnya juga tampak besar untuk anak seusianya, bahkan lebih
tinggi dariku. Tapi mukanya tampak masam saat melihatku yang duduk dihadapannya.

“Ayo, beri salam ke Kak Linda! Mulai hari ini dia yang akan menjadi guru privatmu!”

“Reza.” Anak itu tampak acuh dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman denganku.

“Linda, salam kenal!” Aku berusaha tersenyum sambil membalas uluran tangannya.

“Baiklah, ayo antar kak Linda ke kamarmu dan mulai belajar!” perintah bu Diana, yang hanya dijawab
oleh gerutuan dari Reza. Aku tersenyum dan mengikuti Reza ke kamarnya.

Sejak hari itu, aku mulai mengajari Reza sebagai guru privatnya. Hari demi hari berlalu. Tidak terasa,
sudah 3 bulan berlalu sejak hari itu. Tiap hari Senin hingga Jumat sore, aku terus mengajari Reza
sebagai guru privatnya secara rutin.

Lama-lama aku pun semakin mengenal Reza. Reza sering bergaul dengan teman-temannya, namun sayangnya
Reza salah memilih pergaulan. Ia bergaul dengan anak-anak nakal di sekolahnya.

Aku pernah melihat teman-temannya yang nakal itu, mereka selalu saja mengajak Reza untuk membolos saat
aku mengajar, yang seringkali dituruti olehnya, belum lagi sikap mereka yang menurutku tidak sopan
maupun cara mereka bergaul yang lebih condong ke arah pergaulan bebas.

Aku selalu bersabar mengajari Reza, tapi anak itu benar-benar bandel. Setiap kali aku mengajarinya, ia
hanya mengacuhkanku ataupun bengong melamun. Semua tugas yang kuminta untuk dikerjakan tidak pernah
disentuhnya sama sekali.

Parahnya lagi, tidak jarang kulihat kepingan DVD porno yang disembunyikannya di bawah kasurnya. Aku
tidak pernah menghiraukan hal itu, karena tugasku di sini adalah untuk mengajarinya bahan pelajaran,
bukan untuk menceramahinya.

Mungkin karena pengaruh DVD itu dan pergaulannya, dia juga sering menggodaku untuk menjadi pacarnya.
Aku memang masih single, tapi pacaran dengan anak dibawah umur? Tak pernah sama sekali terlintas di
benakku untuk melakukan hal itu, apalagi Reza adalah muridku.

Sering aku nyaris kehilangan kesabaran karena ulah Reza, namun aku selalu teringat akan janjiku pada
bu Diana untuk memperbaiki nilai Reza dan mengingat biaya yang dikeluarkan bu Diana untuk membayarku,
sudah cukup untuk membuatku selalu tegar menghadapi kebandelan Reza.

Namun seberapapun aku berusaha menahan kesabaranku, rupanya kesabaran bu Diana mulai habis. Suatu
hari, ia memanggilku saat aku mengajar Reza.

“Linda, saya pikir kamu sudah tahu kalau nilai Reza selama ini sama sekali tidak membaik.” Ujarnya
agak keras

“Maaf, bu. Saya sudah berusaha, tapi Reza…”

“Saya tidak mau mendengar alasan, Linda. Kamu tahu berapa gajimu setiap bulan bukan? Saya berharap
pengeluaran itu setimpal dengan hasil yang kamu berikan. Tapi kalau begini hasilnya, saya benar-benar
kecewa…” ujarnya dengan nada agak ketus

“Tapi…”

“Begini saja. Saya akan tetap berpegang pada janji saya untuk menilaimu lewat hasil Reza pada semester
ini. Kalau nilainya masih juga belum membaik, saya terpaksa mencari pembimbing yang lebih mampu.”

“Tapi bu…” aku berusaha memberi argumen dengan Bu Diana.

“Sudahlah Linda, saya harus pergi ke studio sekarang! Saya harap, kamu bisa memperbaiki nilai Reza
secepat mungkin!” tegas bu Diana sambil berlalu pergi keluar dari rumahnya.

Kata-kata bu Diana benar-benar membuatku mulai patah arang. Bagaimana cara menggerakkan anak sebandel
itu untuk belajar? Yang kutahu ia hanya tertarik dengan game PlayStation dan koleksi film miliknya,
baginya memegang buku pelajaran pasti lebih susah daripada berenang melintasi samudra!

Rasa putus asa menyelimutiku saat aku membayangkan bagaimana membiayai kuliahku apabila bu Diana
meberhentikanku. Dengan lesu, aku kembali ke kamar Reza untuk mengajar. Namun, sesampainya di kamar,
aku melihatnya tertawa terbahak-bahak saat aku memasuki kamarnya.

“Apa yang lucu?!” ketusku dengan muka masam.

“Mau dipecat ya, Kak? Kasihaan deeeh!” ejeknya sambil tertawa.

Mendengar ejekan Reza sudah lebih dari cukup untuk membuat amarahku yang sudah lama terpendam, meledak
seketika.Cerita Sex Terbaru

“Kamu maunya apa sih?! Kakak sudah memberimu penjelasan dan latihan-latihan, tapi sama sekali tak
digubris!! Bagaimana nilaimu bisa bagus kalau kamu tidak pernah belajar!! Setiap hari yang kamu tahu
cuma main game atau bengong saja!!” bentakku pada Reza.

Aku benar-benar merasa marah dan dipermainkan oleh anak itu. Tapi Reza hanya tersenyum mendengar
bentakanku itu.

“Oke deh, kalau Kakak maunya begitu. Reza akan minta Mami untuk mencari guru baru. Kakak cari saja
murid yang mau menurut!!” Ujarnya dengan sombong.

Seketika itu juga aku ambruk ke lantai, air mataku menetes karena putus asa. Aku sudah harus membayar
biaya kuliahku bulan depan yang rencananya akan kubayar dengan gajiku bulan ini.

Apabila aku diberhentikan sekarang, bagaimana caraku untuk membayar uang itu? Tidak mungkin meminta
kiriman uang dari keluargaku, aku tidak memiliki kerabat di Jakarta dan lagipula mana mungkin teman-
temanku mau meminjamkan uang untuk mahasiswi miskin sepertiku ini?

Sebenarnya banyak mahasiswa yang tertarik padaku dan mau menjadi pacarku. Bisa saja aku meminjam uang
dari mereka, namun aku tak mau kalau harus berhutang budi pada mereka, bisa saja itu menjadi alasan
mereka untuk memaksaku menjadi pacar mereka.

Pikiran bahwa aku harus berhenti kuliah membuatku galau dan putus asa. Aku pun menangis terisak di
hadapan Reza.

“Waah, malah nangis… Dasar cengeng!” ejek Reza saat melihatku menangis, namun itu tidak menghentikan
isak tangisku.

“Oke, oke. Aku mau belajar, tapi kakak harus menuruti permintaanku, Oke?!” Reza mulai membujukku.

“A…apa yang kamu mau?!” jawabku sambil terisak.

“Pertama, kakak berdiri dulu ya?” Reza memegang tanganku dan membantuku berdiri.
Aku pun segera beranjak bangun. Kulihat mata Reza tampak menggerayangi lekuk tubuhku. Ia lalu berjalan
berputar-putar mengelilingiku. Aku pun mulai risau melihat gelagat anak itu.

“Sudah! Jangan putar-putar melulu! Kepala kakak pusing tahu!! Kamu maunya apa sih?!” bentakku tidak
sabaran.

“Kak, Reza penasaran deh…” ungkap Reza.

“Apanya?!”

“Kakak itu cewek kan?”

“Lalu kenapa? Bukannya sudah jelas kan?!” jawabku kesal.

“Kalau begitu, kakak punya memek juga doong…” balas Reza dengan nada mengejek.

“Reza penasaran nih… Memek kakak mirip nggak ya, dengan memek cewek-cewek yang sering kulihat di
film-film porno?” sambungnya dengan santai.

Oh, astaga! Bagai tersambar petir, aku benar-benar marah mendengar ucapan Reza itu. Moral anak ini
benar-benar sudah hancur sama sekali!! Bagaimana bisa dia menanyakan hal seperti itu didepan seorang
gadis dengan santainya? Anak ini benar-benar sudah kelewat batas!

PLAAK… Tanpa sadar kutampar pipi kiri Reza hingga anak itu terjatuh ke lantai. Reza pun merintih
kesakitan.

“Aduh, sakiit…” rintihnya pelan.

Ya ampun! Apa yang telah kulakukan? Sesaat aku sontak tersadar, namun sudah terlambat. Tamparanku
sudah keburu mendarat di pipi Reza. Melihat Reza yang terjatuh, aku pun merasa semakin panik. Segera
kuhampiri Reza yang masih merintih di lantai.

“Reza, Reza! Kamu nggak apa-apa kan?! Maaf ya, kakak tak sengaja. Maaf…” tanyaku cemas.
Aku berusaha menggenggam tangan Reza, namun ia segera menepis tanganku.

“Pergi sana! Reza akan laporkan kakak ke Mami!! Biar nanti kakak dituntut ke polisi!!” teriaknya.
“Reza… Kakak minta maaf ya? Kakak benar-benar tak sengaja…” aku benar-benar panik mendengar ancaman
Reza, yang sangat mungkin menjadi kenyataan mengingat keluarganya yang cukup terpandang.

“Nggak mau! Pergi sana!! Tunggu saja sampai Mami pulang, Kakak pasti kulaporkan!” ancam Reza sekali
lagi.

Reza segera beranjak, hendak keluar dari kamarnya. Aku benar-benar putus asa dan kebingungan. Masalah
yang datang menghampiriku silih berganti.

Bagaimana ini? Sebelumnya, ancaman pemecatanku sudah diambang mata dan sekarang malah aku terancam
dituntut oleh keluarga kaya ini. Pikiranku pun mulai buntu dan tanpa pikir panjang lagi, kutarik
tangan Reza untuk mencegahnya keluar kamar.

“Tunggu Reza!! Kakak akan menuruti permintaan Reza! Apapun! Tapi tolong jangan laporkan kakak ke bu
Diana!” bujukku pada Reza.

Langkah kaki Reza terhenti sebentar. Reza lalu melirik melihatku.

“Benar nih? Kakak nggak bohong kan?” tanyanya tidak percaya.

“Iya, iya! Kakak janji! Tapi cuma sekali ini saja ya!” jawabku putus asa.

“Oke deh kalau begitu. Reza mau lihat memek kakak sekarang.” Perintahnya padaku.

“Tapi cuma lihat saja ya! Jangan macam-macam!”

“Iya, deeh…” jawab Reza puas.

Aku lalu berdiri didepan Reza, perlahan-lahan kunaikkan rok putihku yang selutut dihadapan anak itu.
hingga akhirnya rokku mencapai pinggul, menampakkan pahaku dan celana dalam pink berendaku dengan
jelas. Reza tampak takjub saat melihat celana dalamku yang masih menutupi selangkanganku.

“Tunggu Kak! Jangan bergerak dulu!” perintah Reza mendadak.

Aku pun tak punya pilihan lain selain memamerkan celana dalamku dihadapan Reza.

Perasaanku campur aduk saat melihat mata Reza yang tampak berbinar-binar takjub melihat celana
dalamku. Aku pun bisa mendengarnya menelan ludah.

Pasti ini pengalaman pertamanya melihat celana dalam seorang gadis yang asli. Kurasa selama ini dia
hanya melihat celana dalam wanita lewat film pornonya saja.

Ia tampak gugup sekaligus senang melihat celana dalamku. Sementara jantungku berdegup kencang sekali
saat mengingat seorang anak kecil sedang mengamati celana dalamku dengan seksama. Wajahku sekarang
pasti sudah lebih merah dari buah tomat yang matang karena malu.

Reza menoleh sejenak ke belakang sambil menghela nafas. Kurasa ia juga amat gugup karena dari tadi
mengamati celana dalamku tepat didepan wajahnya.

Tapi, ia segera kembali menoleh melihat celana dalamku dan kali ini kulihat sorot matanya yang secara
khusus mengamati bayangan vaginaku dibalik celana dalamku. Sorot matanya yang mengamati dengan seksama
memberiku sensasi yang aneh. Belum pernah kulihat sorot matanya seserius itu.

Semakin lama, kepalanya semakin maju hingga memasuki rokku dan tampaknya ia benar-benar menikmati saat
mengamati celana dalamku.Cerita Sex Terbaru

Aku dapat merasakan dengan sangat jelas detak jantungku yang berdegup semakin kencang. Aku merasa
bingung mengapa jantungku bisa berdetak sekencang itu hanya karena Reza sedang mengamati celana
dalamku? Aduuh… andai saja aku tidak menamparnya tadi, sesalku dalam hati.

“Reza, sudah ya… Kakak sudah capek nih…” bujukku pada Reza.

“Belum kak. Kakak masih belum menepati janji kakak!” protesnya padaku.

“Apa lagi, sih, Reza?!”

“Aku mau melihat memek kakak! Bukannya tadi kakak berjanji untuk menuruti keinginanku? Ayo, buka
celana dalamnya dong kak!” pintanya padaku.

“Tapi… tapi…” aku berusaha mencari alasan untuk menolak permintaan Reza, namun pikiranku buntu sama
sekali.

Memang benar tadi Reza sempat berkata bahwa ia ingin melihat kewanitaanku. Tapi bagaimanapun, aku
merasa amat keberatan kalau seorang anak kecil melihat vaginaku yang selalu kujaga baik-baik untuk
suamiku di masa depan.

“Ayo, kak! Kalau tidak aku akan melaporkan kakak ke Mami lho!!” ancamnya sekali lagi.

Aku sadar, aku tidak mungkin meloloskan diri dari permintaan Reza.

“Iya deh! Tapi cuma sebentar saja ya!” gerutuku.

Saat mendengar kata ‘melapor ke Mami’, aku sudah kalah telak tanpa bisa membantah atau menolak
permintaan anak ini.

“Oke deh!!” serunya dengan riang setelah mendapat izin dariku.

Tanpa menunggu lama, ia segera melorotkan kedua sisi celana dalamku dan menurunkan celana dalamku
hingga celana dalamku tergulung di pahaku. Sekarang, tanpa pelindung apapun, kewanitaanku terpampang
jelas dihadapan Reza yang kini mengalihkan perhatiannya ke vaginaku.

Pikiran dalam hatiku berkecamuk. Apa yang sebenarnya kulakukan? Bukankah bu Diana membayarku untuk
mengajar les privat anaknya? Namun kenyataannya sekarang, celana dalamku sudah ditarik turun oleh
muridku sendiri yang kini sedang sibuk mengamati kewanitaanku.

Kalau bu Diana mengetahui hal ini, aku tidak tahu apa yang akan dilakukannya padaku. Paling tidak aku
agak beruntung karena bu Diana tidak berada di rumah saat ini, jadi aku tidak perlu khawatir akan
kepergok olehnya.

“Waah, beda sekali dengan memek cewek-cewek di film porno. Memek kakak bersih ya! Nggak ada rambut-
rambutnya!” puji Reza padaku.

Tentu saja! Aku paling menjaga dan merawat daerah kewanitaanku sebaik mungkin. Aku selalu teratur
membersihkan vaginaku dan mencukur rambut kemaluanku. Mana mungkin vaginaku disamakan dengan vagina
para perempuan di video porno yang pasti tidak dirawat dengan teratur! Pikirku kesal.

“Hei, Reza. Sudah cukup ya?” pintaku pada Reza.

“Sebentar lagi, ya. Kak!”

Ampuun! Aku benar-benar terjebak! Memamerkan kewanitaanku didepan anak SMP sudah lebih dari cukup
untuk membuatku malu seumur hidup! Aku tak berani membayangkan kalau ada orang yang melihat hal ini.

Badanku terasa panas dan keringatku mulai mengucur deras hanya karena kewanitaanku diamati oleh Reza.
Apalagi mengingat kalau aku seharusnya mengajarinya dalam pelajaran, bukan malah memberinya tontonan
yang tidak pantas seperti ini.

“Waah… kok memek kakak makin lama makin basah sih?!” tanya Reza tiba-tiba.

“Ah… Eh?!” mendadak aku tersadar dari lamunanku, saat itulah aku baru menyadari kalau jari telunjuk
Reza sudah menyentuh bibir vaginaku.

Ujung jari Reza sudah mulai masuk sedikit kedalam liang vaginaku dan mulai menggosok-gosok bibir
vaginaku yang sudah basah karena luapan cairan cintaku tanpa sadar.

“AAH!!! Hei!! Hentikan, Reza!!!” aku benar-benar panik melihat jari Reza di vaginaku itu.

Aku takut kalau keperawananku malah terenggut oleh jari-jari Reza. Namun Reza tidak berhenti.

“Reza! Sudah cukup, hei!! Bukannya kamu berjanji hanya melihat saja?!” protesku pada Reza.

“Aargh! Berisik! Diam saja! Kalau tidak, kutusukkan jariku kedalam memek kakak dalam-dalam,
mengerti?!” bentak Reza padaku.

Aku benar-benar takut. Reza memang memegang kendali saat ini, apalagi dengan jarinya yang masih sibuk
memainkan bibir vaginaku, mudah saja baginya untuk memperawaniku dengan jarinya. Aku berpikir daripada
aku diperawani jari-jari Reza, mungkin lebih baik kalau aku menuruti kemauannya.

Aku kembali menangis terisak, namun Reza tidak menghiraukan tangisanku, ia malah menggosok-gosokkan
jarinya di sela vaginaku dengan pelan. Saat itulah aku tersentak sesaat merasakan kenikmatan gosokan
jari Reza di vaginaku.

Jujur saja, ini merupakan pengalaman pertama bagiku merasakan kenikmatan seperti itu karena aku tidak
pernah beronani sebelumnya. Aku pun merasa tenagaku untuk berontak lenyap seketika.
“Ah… ohh… aakh…” tanpa sadar, aku mendesah nikmat karena gosokan jari Reza.

“Ada apa, Kak?!” tanya Reza padaku.

“Aahh… hentikan… Reza… jangan… auuch…” Suaraku sudah mulai bercampur dengan lenguhanku.

“Lho, kok kakak mau berhenti? Bukannya rasanya enak Kak?” balasnya setengah mengejek.

“Eegh… itu… itu…” tanpa sadar, aku pun melepaskan rokku yang dari tadi kupegang, tapi Reza segera
menyibakkan rokku kembali.

Reza terus mengamati wajahku untuk melihat reaksiku, aku berusaha tidak menatap wajahnya, walaupun
sesekali dapat kulihat ia tersenyum dengan reaksiku. Badanku terasa limbung ke belakang, tempat meja
belajar Reza berada.

Aku pun menyandarkan diri di meja belajar itu dan kedua tanganku memegang bibir meja itu agar aku
tidak jatuh. Reza sekarang memegangi rokku dan menekannya di perutku, sehingga rokku tersibak dan
vaginaku terpampang semakin jelas.

“Nah, kita mulai sekarang ya, Kak?” ujarnya padaku dan ia mulai mempercepat gosokannya di bibir dan
celah-celah vaginaku.

Aku pun tidak lagi menolak. Lagipula, aku tidak ingin Reza menghentikan aktivitasnya saat ini, aku
sudah terlanjur dikuasai kenikmatan yang melanda tubuhku

“Ouchhh… aahh… aahhh…” desahku menahan kenikmatan di vaginaku, akal sehatku sudah lenyap dan aku
sepenuhnya dikuasai oleh kenikmatan di kewanitaanku.

Entah mengapa, fakta bahwa yang mengocok vaginaku adalah muridku sendiri yang masih SMP malah
membuatku semakin bernafsu.

“Aduuh… aw… aw… aww…” rintihan-rintihan kenikmatan keluar dari mulutku setelah 3 menit berlalu sejak
bibir kewanitaanku dilayani oleh jari-jari Reza.

Baca Juga Cerita Seks Cewek Hot

Aku pun sudah tidak tahan lagi, aku merasa akan segera mencapai orgasmeku untuk pertama kalinya.

Namun, tiba-tiba terdengar suara decitan mobil di halaman rumah. Bu Diana telah pulang! Aku dan Reza
segera menghentikan aktifitas kami, dan aku segera merapikan celana dalam dan rokku kembali. Kami lalu
bergegas kembali ke meja belajar untuk melanjutkan les.

Walaupun aku merasa agak kecewa karena nyaris saja mencapai orgasme, namun aku tetap melanjutkan
mengajari Reza walaupun suasana hatiku amat galau saat itu. Akhirnya aku pun selesai mengajar Reza
hari itu. tapi harus kuakui,

Reza tampak lebih bersemangat menyimak penjelasanku sehabis kejadian itu. Hanya saja aku tampak kacau
karena banyak hal yang terjadi hari itu. Tapi bagaimanapun aku juga masih bersyukur karena selaput
daraku tidak sampai robek akibat ulah Reza tadi.

Sebelum pulang, Reza sempat meminjam Handphoneku. Alasannya, ia mau mengirimkan lagu-lagu baru
untukku, aku pun hanya mengiyakan saja permintaan Reza itu. Setelah Reza mengembalikan Handphoneku,
aku pun segera pamit kepada bu Diana dan kemudian pulang ke tempat kosku. Aku berharap semua kejadian
hari ini hanyalah mimpi buruk semata.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Bersambung….

Gurih

Cerita Sex Terbaru | Aku seorang sarjana malah aku kuga memeliki ijizah S2, tapi aku tidak pandai untuk memanfaatkannya
dimana aku malah lebih senang menjadi teknisi handpone awalnya si memang iseng iseng tapi lama
kelamaan aku menikmati pekerjaanku walaupun jurusanku tidak ada sangkut pautnya dengan teknisi.

Cerita Sex Terbaru Gurih

Aku bersyukur bisa mengahasilkan teknisi handal, saat ini aku sudah berkeluarga dan sedang
mengembangkan usahaku, dimana aku dibantu oleh istriku dan adik iparku yang masih SMA, dia kami suruh
untuk jaga ruko yang kami sewa dengan alasan sehabis pulang sekolah, Bertha adik iparku dibilang
montok karena pantatnya yang behenol dan payudaranya yang menggunung.

Tapi dia masih tidak mau menggunakan yang namanya bra.. katanya malu, padahal aku kakak iparnya sering
sekali menggoda bahkan sempat beberapa kali sengaja ku senggol buah dada yang baru tumbuh itu, tapi
dia tetap saja masih belum mau menggunakan BH.

Siang itu seperti biasa aku baru mau mandi dan ternyata mesin air tidak mau hidup, dari pada menunggu
sampai sore dan yang pasti istriku bakal ngomel kalau mau mandi airnya gak ada terpaksa aku
memanggilnya

“ mah tadi pagi mesin air hidup gak..?”

“Belum ngidupin mesin dari pagi, kan baru kemarin sore torn di isi!”

“Bertha udah pulang belum? Ngebantu naikin mesin”

“udah paling lagi ganti baju”Bertha bantu kakakmu naikin mesin air

Akupun kebelakang membuka tutup sumur dan menyiapkan peralatan!, buatku memperbaiki semua peralatan
rumah aku anggap gampang karna memang hobyku sejak kecil utak atik mesin
cerita mesum perselingkuhan
“kenapa kak mesinnya” Bertha menggunakan kaos lengan pendek ketat dengan setelan celana leging
menunjukkan seluruh bentuk tubuhnya dan memang seperti itulah dia yang masih polos..

“rusak makanya di naikin mau di betulin, dah yuk bantu” kami mengangkat pengait mesin air yang aku
buat dari besi jadi gampang untuk menaik turunkan kalau ada kerusakan akupun men cek apanya yg rusak
sementara Bertha jongkok di depanku.
Sesekali kulirik bagian selangkangannya yg menunjukkan belahan vagina tercetak begitu jelas, spontan
si dedek di dalam celana menggeliat, dan dia hanya terus memperhatianku yang sibuk memperbaiki mesin
tanpa merubah posisi jongkoknya meskipun tanpa di sadari aku selalu melirik selangkangannya.

“udah Bertha, coba tes hidupin dulu saklarnya” aku menyuruhnya

“ok.. udah matiin lagi”

“udah bisa lagi kak?”

“udah yuk turunin lagi”

“udah Bertha ambilin air pake ember “ setelah ku anggap semua beres aku menyuruhnya mengambil air di
bak mandi untuk mancing biar gak kemasukan angin.. dia berjalan ke kamar mandi belakang saat itu
kembali ku lihat bongkahan pantatnya yg begitu menantang membuat adek di selangkanganku semakin
mengeras tapi otak warasku tetap bertahan, sekembalinya dia menenteng ember yang penuh dengan air aku
menyuruhnya memegangi pralon dan ku isi dengan air, setelah penuh ku hidupkan mesin tapi air belum
bisa naik.

“ini harus tutup dulu pralonnya pake tanganmu”

“gimana kak”

“gini” akupun tak sengaja seperti memeluknya dari belakang karna posisi saklar di belakangnya karna
ingin cepat dan otomatis pada saat itu si dedek menempel ketat di belahan pantatnya.

Tanpa dia sadari dan akupun tanpa sengaja menggesekan dedekku yg sudah tegang beberapa kali dan dengan
buka tutup buka tutup telapak tangan pada pralon akhirnya air menyembur dan membasahi dia..

“aduh kak aku jadi basah semua nih!”

“gak papa sekalian mandi” sambil aku menuju ke saklar untuk mematikannya

Akupun menujun ke sebelah dia untuk menyambung peralon tapi aku ternyata mendapat rejeki saat melihat
bagian depan Bertha yg basah, teteknya yg tumbuh seukuran genggaman tanganku terlihat jelas karna kain
t-shirt tipis dan singlet yg di gunakan tak mampu menyembunyikannya saat basah
Aku yang sudah sangat terangsang sejak melihat belahan yang tercetak di selangkangannya sejak tadi
langsung berusaha untuk menjaili dia.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Bertha itu pentilnya kok masih kecil banget si?”dia tidak menyangka aku akan menekan pentil susunya
yg sedari tadi di suguhkan untukku

“ih kakak jahat banget sih”di kaget setelah aku berhasil menekan pentilnya

“makanya pake BH dong biar kalo basah kayak gini gak nyeplak gitu”

“bodo amat wek” dia mencibirkan bibirnya karna malu dan aku semakin gemas ingin menggesekkan kontol ke
pantatnya..

Akupun mengatur siasat agar dia terangsang saat itu aku menggunakan celana boxer dan aku melangkah
menuju kamar mandi dan melapaskan sempakku.

Hanya dengan menggunakan celana boker aku kembali tapi Bertha tidak melihat kontolku yang sudah tegang
karna tertutup kaosku yang panjang, pralon yang sudah kusambung meskipun lemnya belum kering sengaja
agar terlepas saat ada air meyembur, ku suruh Bertha menghidupkan mesinnya

“Bertha udah coba mesinnya hidupin “

Beberapa saat mesin menyala tanpa ada masalah dan akhirnya rencanaku berhasil, sambungannya terlepas
dan menyembur ke arahku membuatku basah semua

“Hia ha ha sukurin.” Dia meledekku karna aku tersembur

“udah dong cepetan matiin aku basah nih”

“biarin biar tau rasa” dia meledekku dan pada saat itu istriku membuka pintu belakang

“ lho kok nyembur kemana mana gini sih pah?”

“ini sambungan peralonnya lepas, udah Bertha matiin mesinnya, eh depan jangan di tinggal dong”

“iya iya bawel amat sih” istriku meninggalkan kami kembali sambil menggerutu

Sementara Bertha hanya tersenyum senyum melihatku yang basah kuyup.

Dan pura pura sibuk kembali menyambung peralon aku jongkok sedemikian rupa untuk memamerkan besarnya
kontolku ke Bertha, dia yg awalnya hanya melihatku menyambung peralon akhirnya berhasil terperangkap
melihat selangkanganku sambil melongo.

Aku yang mengetahuinya tertawa dalam hati sambil terus pura pura sibuk setelah beberapa saat
sepertinya dia tidak berkedip akupun mengagetkannya

“Bertha kamu melongo liat apaan” sambil kulirik selangkanganku yang aku kedut kedutkan

“ah.. emhhh enggak kok kak” dia nampak gugup dan mukanya memerah

“ tolong itu dong kunci di bawahmu”

Aku kembali pura pura sibuk sambil sesekali kulirik dia yang diam diam melihat selangkanganku terus.

“tadi lemnya belum kering jadi lepas sambungannya” aku menjelaskan ke dia tapi dia seperti tidak
mendengar

“eh kamu ngeliatin ini ya” sambil ku genggam kontolku dari luar celana.Cerita Sex Terbaru

“iya eh enggak kok” dia berkelit dan mukanya semakin merah

“gak usah malu, kamu mau liat? Nih liat” aku mengeluarkan kontolku yang tegang dihadapannya

“ih kak Deny porno banget sih, serem tau”

“kamu belom tau sih, ini tuh rasanya enak banget! Kalo kamu udah pernah ngerasain pasti ketagihan
deh!” aku menggoyang goyangkan kontolku sementara meskipun dia melengos tapi kadang dia melirik

“akukan suka nyolek tetek kamu Bertha! Sekarang kalo kamu mau nyolek punya kakak silahkan aja, mumpung
mbakmu di depan sibuk” aku menggapai tangannya untuk memegang kontolku tapi dia menolak.

“nggak ah kak, serem, takut”

“kalo gak mau ya udah” akupun memasukkan kontolku kedalam celana dan aku tau dia melirik..

“ya udah kita terusin kerjaannya dulu Bertha” dia menggangguk dan meneruskan memperhatikanku yang
merapikan sambungan peralon yang tadi sudah kuberi lem

Mukanya masih merah dan sesekali dia melirik selangkanganku yang dengan sengaja terus ku kedut
kedutkan.

“ok Bertha dah selesai” akupun membereskan peralatanku dan dia ikut membereskan ember dan membawanya
ke kamar mandi setelah dia menghidupkan mesin air untuk mengisi tower.

Bertha tidak langsung keluar kamar mandi dia menunggu air untuk mencuci tangannya yang kotor aku yang
masih bernafsu menyusulnya pura pura ingin melihat airnya sudah bening apa belum

“Bertha coba buka krannya airnya udah butek gak?” dia sedikit menungging saat itu aku dengan cepat
menempelkan kontolku ke pantatnya sambil ku kedut kedutkan seolah olah ingin ikut melihat ke dalam bak
air yang di bukanya.

“ ih kak roy nempel nempelin gini sih” dia meng goyang goyangkan pantatnya

“nggak sengaja Bertha, tapi kok pantatmu anget banget sih”aku semakin menekan merapat ke beongkahan
pantatnya

“kak udah dong geli nih” dia ingin beranjak

“eh ntar dulu tanggung enak banget nih”

“ih enaknya dimana lagi” dia mencibir”

“loh mosok kamu belum tau kalo bisa enak” aku diam diam mengeluarkan kontolku dari celana boxerku

“dari tadi gak enak tapi kak Deny berat”

aku mulai menjepitkan kontolku di tengah tengah selangkangannya, sambil ku gesek gesekan terus
kontolku tanpa di ketahuinya kalau kontolku sudah diluar celana

“kalo sekarang gimana Bertha?” dia sedikit melebarkan selangkangannya dan nampak sudah mulai merasakan
lain

“ehm.. geli kak”

“tapi gelinya enak kan?” aku terus menggesek gesek lembut dan sudah terasa lembab di selangkangannya

“ihhh.. ya kak. Ehh” dengan nafas yang mulai berat dan tanganku yang sedari tadi nganggur mulai ku
gunakan untuk meraba perutnya dengan lembut sambil sedikit sedikit bergeser naik dan sudah mulai
berada di atas teteknya meskipun hanya dari luar tapi sangat terasa kalau putingnya yang kecil mulai
menegang, dan aku terus meraba lembut teteknya sampai sedikit meremasnya

“ehmm kak enak kak..ssssst” dia mendesis, aku perlahan menurunkan tanganku mencari pingiran leging
yang di kenakan, dan dengan cepat ku tarik legingnya turun dan langsung kembali ku jepitkan kontolku
ke selangkangannya

“aihhhh kak” dia kaget dan menjepit kontolku, tapi justru sangat nikmat kurasakan dan kembali kugesek
gesekan, terasa sangat licin karna dia ternyata sudah melelehkan banyak cairan dari memeknya.

“kenapa Bertha? Lebih enak ginikan?” aku terus mengesek gesekan kontolku

“ehhhhh iya kak sst. aduh ehhhnaka.. ka”, aduh aku di apain sih kak kok ennnnak ginhnih..”

“aku ngajarin kamu yang enak enak tapi kamu jangan bilang bilang mbakmu ya sayang” aku membisikan
lembut sambil ku remas lembut teteknya

“iyyaaaaa khhhaaaaaak aduh kak” dia menegang melonjak dan berdiri semakin merapatkan kakinya
menandakan dia telah mencapai puncak pendakian.

Spontan saat itu kontolku terjepit kencang di selangkangannya dan akupun tak mampu menahan hingga
hanya hitungan detik saat dia mencapai orgasmenya akupun memuncratkan pejuhku

“ohhh Bertha enak banget Bertha” crot crococot crot. sekitar 5 tembakan keluar melewati depan jika
dilihat orang seperti dia yang sedang kencing.

Akupun lemas sama seperti Bertha, dan aku mengembalikan celananya yang tadi kuturunkan sampai ke lutut

“inget ya Bertha rahasia jangan sampe ada yang tau” dia tersenyum meninggalkanku sementara aku
langsung mandi di kamar mandi bawah.

Sambil mandi aku merasa senang telah berhasil orgasme dengan bantuan adik iparku yang montok meskipun
tidak sampai melakukan penetrasi tapi aku cukup puas meskipun hanya dengan menggesekkan di luar
vaginanya yang basah dan licin itu.

Setelah kejadian siang itu Bertha jadi lebih genit di depanku tentunya saat istriku sedang tidak di
dekatku, tapi kalau istriku di dekatku dia seperti biasa saja

Malam itu seperti biasa setelah toko tutup aku tetap masih sibuk di ruang kerjaku, karna memang
seperti itulah aktiBerthasku, di depan komputer dan mengerjakan handphone handphone yang ku anggap
rusak berat pada malam hari rasanya lebih tenang, dan setelah adzan subuh biasanya aku baru tidur.

Kalau jenuh aku browsing, berforum dan download film bokep terbaru. Istriku seperti biasa sebelum
tidur membuatkanku kopi dan menemaniku ngobrol sambil facebookan menggunakan laptopku sementara Bertha
biasanya berinternet menggunakan komputer depan alias komputer yang aku sediakan untuk konter

Saat aku sedang spaneng memikirkan permasalahn handpnone di depanku Bertha masuk ke ruang kerjaku yang
tidak di tutup oleh istriku, “kak komputer depan kok eror terus sih?”

“paling kena virus! Dah nanti aku instal ulang” sementara istriku tidak menoleh sedikitpun karna
spaneng sedang main poker dan Berthapun menyusul istriku.

“de serius banget si mbak? Pinjem laptopnya dong!”

“eit nanti dong lagi tanggung nih, yah kalah deh! Kamu punya chip gak Bertha”

“punya dong, tapi pinjem dulu!”

Aku hanya mendengarkan mereka sambil terus kerja

“pelit banget sih nih anak..”

“udah deh kak yang penting besok udah aku transfer deh”

“awas lo ya janji”

“iya suer” Bertha menunjukkan jari tengah dan jari telunjuknya.Cerita Sex Terbaru

Dan istriku berdiri mendekatiku digantikan Bertha yang mengutak atik laptopku
Sekita jam sebelas istriku pamit “mas aku tidur ya”

“he eh” dia pergi setelah mencium pipiku

“eh kamu gak tidur Bertha?” istriku mendorong pelan bahu adiknya

“ntar dulu mbak baru juga mulai” istriku langsung keluar kamar kerjaku dan naik ke kamar, dia tidak
mempermaslahkan adiknya yang memang selalu tidur malam

Karena suntuk memikirkan kerjaan aku berniat memperbaiki komputer konter tapi stelah berdiri dari
kursiku timbul niat untuk menjaili kembali adik iparku yang montok ini

Aku kembali duduk dan kurapatkan kursiku kedekatnya..

“menang gak?”

“belum kak”

Aku memperhatikannya bermain poker dan perlahan tanpa di ketahuinya kuremas teteknya

“ihhh” dia terperanjat dan menepis tanganku

“idih masih belum juga mau pake BH! Ntar kalo kebasahan kayak kemarin gimana?”seperti biasa kalau di
ingatkan untuk menggunakan BH dia hanya menjulurkan lidahnya meledek

Akupun merubah posisi kebelakangnya karna kursiku menggunakan roda sementara dia hanya menggukan kursi
plastik yang kami sediakan untuk pelanggan konter

“eh Bertha di laptop itu ada film bagus bagus kamu pengen liat gak?”

“film jorok ya kak”

“bukan, aku bosen sama film gituan!” akupun maju mendorongnya untuk menggapai mouse yang ku pasang di
laptop, dan aku memutarkan film semi action, beberapa saat film berjalan dia terus memperhatikan, dan
mungkin karna capek dia sedikit bersandar padaku

“duduk sini sama aku Bertha” dia tidak berkata apa apa dan langsung duduk merapat padaku, dan spontan
kontolku bergeliat di dalam celana, dan kursi yang dia duduki di jadikan tumpangan kakinya.

Sampai adegan romatisnya pun keluar dia tetap bersandar padaku tanganku pu mulai meraba pahanya, karna
saat itu dia menggunakan celana pendek kain model hawai yang longgar, dia seperti terhipnotis saat
melihat adegan adegan mesra di layar laptopku sehingga membiarkan tanganku yang mulai mengelus ngelus
memeknya, nafasnya sudah mulai berat.

“Bertha kita kayak kemarin yuk” dia diam tapi saat ku bimbing untuk berdiri dia menurut akupun
menurunkan celanaku dan kuturunkan celananyahingga terlepas, dan suruh dia kembali duduk tapi kali ini
dia duduk di pangkuanku dengan menindihi kontolku yang ngaceng berat.. akupun menggoyang goyangkan
pantatnya agar maju mundur dengan ku bimbing pinggulnya.

Hanya sebentar dia sudah menggesek gesekkan sendiri bibir luar memeknya ke batang kontolku, aku hanya
menikmati sambilku masukkan tanganku kedalam tshirtnya meremas teteknya yang baru tumbuh.

“enak ya Bertha?”

“banget kak ehmmm”

“Kalo di masukin kayak di film itu lebih enak lagi Bertha” mendengar kata kataku dia sedikit
mengangkat pantatnya dan mencari agar kontolku masuk

“eh jangan gila kamu, nanti perawanmu ilang, aku gak mau merawanin kamu sayang” sambil ku kembalikan
posisinya agar menggesek gesekkan memeknya saja, meskipun aku sangat ingin tapi aku tak ingin merusak
masa depannya.

Akupun seperti kurang puas dan ku suruh dia berdiri dan kujepitkan kontolku ke selangkangannya, dengan
terjepitnya kontolku antara kedua belah paha dan mendapat pelumas dari dalam memeknya membuatku merem
melek memaju mundurkan pantatku.

Tiba tiba aku sangat ingin menjilati memek adik iparku yang montok itu dan tanpa di ketahuinya aku
jongkok di belakangnya dan ku renggangkan kakinya lebar kemudia ku jilati lubang memeknya yang sudah
banjir

“Sssssssssssuuuuuuuuuhhhhhhhhh kak aku di apai in enak banget ehhhhhh”dia seperti kepedesan saat itu
akupun membalikkannya dan mengangkat satu kakinya dan kuteruskan mengoral memeknya itilnya tak luput
dari lidahku dan hanya dalam waktu singkat dia memekik dan seperti kehilangan keseimbangan saat dari
dalam memeknya menyembur aku menadahi cairan kental dan asin tersebut dengan mulutku seketika itu juga
kutelan diapun ngos ngosan sambil memejamkan matanya menikmati orgasmenya dan ku biarkan dia beberapa
saat sambil duduk di kursiku dan mengocok kontolku sendiri, setelah dia membuka mata melihatku
mengocok dia menggigit bibirnya
“jangan senyum dong gantian”

Dia tanpa banyak bicara jongkok di hadapanku dan memasukan kontolku yang hanya berukuran 17cm dan
berdiameter 3,5 kedalam mulutnya, aku merem melek di buatnya, dia cepat sekali belajar dari film yang
barusan ku setel untuknya, meskipun sesekali terasa terkena giginya tapi aku membiarkan

Sampai akhirnya maniku mendesak ingin keluar dan ku tekan kepalanya saat maniku menyemprot, dia
tersedak dan terbatuk tapi dia menelannyaCerita Sex Terbaru

“ih kaka jahat asin tau..!”

“punya kamu juga asin, tapi gurihkan sayang?” dia tersenyum sambil duduk di pangkuanku
Hari hari berikutnya kami selalu menikmati permainan tanpa di ketahui siapapun dan tanpa aku merusak
keperawanannya, meskipun dia sangat ingin menikmati dan rela perawannya di jebol olehku tapi aku
selalu memberi pengertian kepadanya bahwa jangan sampai nantinya suamimu mempermasalahkan
keperawanannya.

Dalam hatiku toh untuk menikmati lobang2 memek aku sudah memiliki kakakmu dan ibu mertuaku yang sejak
istriku hamil tua sering menginap di ruko kami dan aku sudah berhasil menyodok memeknya yang legit

Menginjak kelas 2 SMU adik iparku semakin mekar dan menggiurkan saja terlebih karna hamper setiap
harinya dia kulatih bercinta meskipun hanya mengesek gesekan batang kontolku ke bibir memeknyada belum
pernah sekalipun kumasukan kepala kontolku kedalam memeknya yang merah dan sempit itu.

Sore itu istriku sedang di bawah dan aku sudah sangat kebelet ingin buang air besar akupun menuju
kamar mandi di lantai atas, tapi ternyata ada adik iparku di dalam. cerita ngesek perselingkuhan

“Bertha masih lama gaak.? Udh kebelet nih..”

“masih kak, baru juga aku masuk..”

“aduh udah deh bukain aku mau be’ol dulu” diapun membuka kunci pintu dna ku langsung nyerobot masuk
dan langsung duduk di closed

“ih kakak gak sabaran banget sih, aku masih telanjang gini juga..!”

“udah kamu terusin aja mandinya aku be’ol juga gak gak ganggu”

“ogah ah bau..” dia menutup hidungnya sambil meraih handuk, karna pada saat aku nyerobot masuk tadi
dia sudah bugil dan baru kusadari saat dia mengenakan handuk ternyata dia mecukur bulu jebutnya hingga
bersih polos plontos, dan akupun jadi sedikit konak

“loh kapan nyukurnya tuh.. kok botak..?”

“barusan..! bagus gak..?” di membuka kembali handuknya dan menunjukkan padaku

“botak lucu”

“yey punya kakak tuh yang botak” dia mendorongku, akupun tersenyum dan memutar handle untuk menyiram
kotoran di closed dan meneruskan hajatku

“eh Bertha coba sini ku pegang rasanya gimana..?

“emang kak dian gak pernah di cukur ya kak.?” Aku menggeleng bohong padahal istriku selalu mencukur
bersih jembutnya, dan niatku hanya ingin menjaili dia, aku meraba permukaan memekya dari atas sampai
ke bibir memek bawah terus dan

“shhhhhhhhhh ahhhhhh kk..aaaak ehhnnakh”

Saat aku memainkan memek Bertha perlahan kontolku menggeliat dan berdiri, akupun segera cebok dan
menyiram closed sementara Bertha melihatku dengan wajah memerah menahan nafsu, aku langsung membuka
seluruh pakaianku dan ikutan bugil seperti dia.

“kita mandi bareng yuk Bertha..!” dia hanya diaam saat aku menariknya ke bawah siraman shower dan
kuraba seluruh tubuhnya sambil menyabuni.

“ssshhhh kak geli” dia mendesis seperti ular saat aku meremas teteknya yang montok itu

“kamu juga sabunin aku dong Bertha” smbil ku tuntun tangannya agar menyabuni kontolku yang berdiri
kokoh dan siap perang.

“kak udah tegang banget nih aku jepit kayak biasanya ya biar gak kelamaan nanti ketauan mbak dian” aku
hanya mengangguk dan dia membelakangiku dan langsung menjepit kontolku di selangkangannya seperti
biasa yang kami sering lakukan hanya menggesek pada bibir memeknya dan tidak sampai melakukan
penetrasi

“okhhhh Bertha memek kamu dah basah banget licin anget ekhhhh” sambil kuremas teteknya yang sangat
kenyal dan sekarang berukuran 34B

Selama ini hamper satu tahun kami selalu menikmati gesekan gesekan tpi masih tetap menjaga agar adikku
tidak kehilangan keperawanannya tapi saat itu aku seperti tak juga dapat menemukan orgasmeku akhirnya
kusuruh dia nungging.

“Bertha kamu nugging yah aku mau ngajarin kamu yang baru” diapun langsung menurutiku dank u tempelkan
kepala kontolku ke bibir memeknya dan kumasukkan kepalanya.

“ookhhhhsssssssss kak enak banget.!” Dia semakin mendesis tapi tujuanku hanya memasukkan kepalanya
meskipun dia sudah seringkali berusaha untuk dapat merasakan kontolku masuk kedalam memeknya, tapi aku
selalu bertahan dan saat itu aku menggapai sabun dan melumuri pantatnya dan perlahan kutuntun kepala
kontolku ke lubng anusnya.

“ihhh kak jangan ah jorok”

“gak papa sayang, dari pada perawan kamu ilang, ini juga enaak kok coba aja dulu ya ntar kalo gak enak
kamu bilang” sambl terus ku tekan dan kutarik kepala kontolku yang sudah membuka pintu lobang
pantatnya diapun diam dan mendesis dan

“ekkkkhhhhmm kak sakit” dia terlonjak saat aku sudah memasukkan setengah batang kontolku kedalam
memeknya, aku hanya mendiamkan dan menikmati empotan pantatnya yang masih merasa sakit sambil kuremas
lembut teteknya dan ku mainkan pentilnya yang mengacung tegang.

Saat kurasa dia sudah mulai relax kupun mengayun pantatku menarik kontolku dan memasukkannya lagi
secara perlahan dan lembut sambil tanganku berusaha memainkan clietorisnya dan akhirnya seluruh batang
kontolku sudah mampu di terima seluruhnya oleh lubang anus adik iparku.

“ssssssssshhhh enak banget pantat kamu Bertha.. ekhhhhngempot nghheeeemmpot”

“aduh kak akkhhuuuu juga ngerasain eeehhhhnakkkkkk kkhhakh.. mahhuu keluar nih kakkkk”

Baca Juga Cerita Seks Kakak Dan adiknya

“aku juga Bertha barreengg yahekhhhh” aku semakin cepat menyodokkan kontolku yang hanya 16cm kedalam
anusnya sambil terus ku mainkan memeknya sampai akhirnya
cerita mesum perselingkuhan
“ookkkkkkkkhhhhhhhhhhhh Bertha kakak keluar crot crot..”kepala kontolku menembakkan mani sekitar enam
kali didalam pantatnya yag saat itu juga dia mengalami orgasme yang dahsyat sampai mengalam squirt,
akupun tidak menyangka hanya dengan mengentot anusnya dik iparku mengalami orgasme yang sedahsyat itu.

“aduh kak aku enak banget sampe lemesgk kuat diri.”

“ya udah kamu pakeanduk aku anter kekamartrus istirahat, nantiaku bilang ke mbakmu kalo kamu sakit”

Dia mengangguk dan setelah aku berpakaian ku tuntun dia ke dalam kamarnya
“tadi enak banget kak..” sambil dia mencium pipiku sementara aku hanya tersenyum karna aku juga puas.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Tante Gisel

Cerita Sex Terbaru | Berawal dari keterbatasan ekonomi keluargaku, akhirnya aku menemukan sensasi Sex dengan
tanteku sendiri. Ini memang pengalaman Sex yang paling gila sendiri, tapi mau gimana lagi,
aku juga gak bsa berbuat apa-aoa karena tante Gisel yang merangsangku dan akhirnya aku pun
melayani tante Gisel selayaknya suaminya sendiri dengan maksudku untuk membalas budi
karena tante Gisel yang dulu pernah membiayai sekolahku.

Cerita Sex Terbaru Tante Gisel
Setelah aku lulus sekolah aku ditarik oleh tante Gisel untuk bekerja dikantornya. Dikantor
Aku ditempatkan diposisi yang gak rendah. Tante Gisel sendiri juga mempunyai suami yang
namanya om Tanto yang sehari-hari juga sibuk sendiri dengan pekerjaanya. Karena perusahaan
om Tanto baru merintis dan baru juga berkembang maka om Tantosangat sibuk. Maka om tanto
memintaku untuk mengantarkan tante Gisel kemana saja. saat berangkat kerja pun aku juga
satu mobil dengan tante Gisel. Aku dibuat tak berdaya dengan tubuh seksi tante Gisel saat
ke kantor. Tante Gisel selalu menggunakan rok pendek dan kemeja super ketat, jadi aku
dapat melirik paha putih, mulus, seksi dan tonojlan buah dadab tante Gisel yag besar
setiap hari.
Karena hobiku yang suka nonton film porno disela-sela pekerjaanku, aku sering berimajinasi
dengan membayangkan tubuh tante Gisel. Karena dikantor tidak ada lagi wanita cantik dan
seksi selain tante Gisel. Umur tante Gisel juga belum tua baru 31 tahun. Saat libur kerja
aku juga sering mengantarkan tante Gisel kesalon, ke spa dan kemana saja yang tante Gisel
inginkan. Seiring waktu aku yang selalu bersama tante Gisel, aku menyimpan hasrat
tersendiri dengan tante Gisel, aku sering mengocok penisku sndiri sambil menonton film
porno dengan membayangkan aku dan tante Gisel yang ada di adegan film porno tersebut.
Namun aku menahan hasratku untuk memiliki tubuh tante Gisel karena gak mungkin terjadi.
Dan dengan mengocoklah saja aku melampiaskan hasrat terpendamku bersama tante Gisel.
Sampailah pada suatu hari, saat aku lagi asik sambil mengocok penisku sendiri dan
membayangkan tante Gisel, dengan tiba-tiba tante Gisel masuk didalam kamarku. Aku pun
spontan terkaget dengan kedatangan tante Gisel. Dan “Nanti berangkat agak siangan ya Ded”
kata tante Gisel. “Iyha tante” jawabku singkat sambil tanganku masih didalam celana
memegang penisku. “Kamu ngapain Ded, kamu pasti bayangin tante sambil nonton film porno
itu kan??” tanya tante Gisel. Aku pun terdiam tak berkata-kata mendengar pertanyaan dari
tante. Sambil menunduk tiba-tiba tante Gisel.
“Ded keluarin aja Penisnya biar tante yang kocokin” pintanya manja. Spontan aku tersentak
kaget.
“udah kamu gak perlu malu sama tante, tante juga lagi horny karena udara pagi ini dingin
banget.” tante Gisel mendekatiku dan duduk dikasurku sambil tangannya menarik celana dalam
ku dan Penisku mencuat keluar karena udah tegang sedari tadi.

“jangan tante nanti ketauan om…!!”, ujarku..

“gpp Ded, om tidak ada dirumah, dia tadi jam 5 berangkat ke papua untuk urusan kantornya”
Tanpa banyak bicara lagi tante Gisel langsung mengulum Penis aku..disedot-sedot kepala
Penis aku…dijilati dari testis, batang dan kepala Penisnya…uggghhhh bigini yakk rasanya
dioral…nikmat banget. Melihatku merem melek keenakan permainan lidah tante Gisel makin
belingsatan..dia sangat nafsu banget kulumin Penisku..dihisapnya dalam-dalam Penisku…
aaakkkkhhhh…gila nikmat banget banget tante…ujarku.. tak mau kalah dengan permainan tante
Gisel.

Tanganku mulai berani memegang payudara tante Gisel yang berukuran 34b, tidak terlalu
besar tp masih padat berisi dan kenyal.. kuselipkan tanganku masuk dalam piyama yang tante
Gisel kenakan..rupanya dia tidur tidak mengenakan bra. Kuusap-usap puting
kanannya..tanganku yang 1 lagi membelai rambutnya yang halus dan lembut sebahu panjangnya.
kupilin-pilin putingnya yang mulai mengeras dan kuremas dengan lembut… aku semakin
bergairah dibuatnya dan kuangkat tubuhnya agar aku bisa mencium bibirnya yang tipis.Cerita Sex Terbaru

Kukulum bibirnya, kuhisap-hisap lidahnya.. eehhmmmm…hmmm..gumam tanteku.. tanganku terus
bergerilya kali ini kedua payudaranya bisa kuremas-remas..kujepit kedua putingnya dan
kugesek-gesek dengan ujung jariku.. aaahhhh…desahnya menggoda…terus Dednn…enak banget,
katanya…kuciumi lehernya telinganya terus turun ke payudaranya… aku hisap kuat putingnya.
Sssssllllluuuurrrrppppp….ssssshhhhh….begitu terdengar suara hisapanku..
aaaaakkkkhhhhhhh….nikmat banget vaaannnn….kamu hebat banget!! lengkuhnya..sambil matanya
terpejam menikmati jilatanku…tangan kiriku kuselipkan masuk celana dalam tante
Gisel,kucari itilnya, rupanya tante Gisel udah sangat terangsang.

Memeknya basah banget.. foreplay kamu hebat…terusin Ded, puasin tante hari ini..ujarnya
manja.. tanpa ragu kupijit-pijit lembut itilnya yang mungil..kutekan kebawah keatas..tante
Gisel jd belingsatan.. tubuhnya mengeliat. Jariku kumainkan disekeliling itilnya..sesekali
kumasukan jari tengahku keliang memeknya yang udah basah banget…kulepasin semua piyama
tante Gisel dan celana dalam nya hingga telanjang bulat, kubuka kakinya lebar-lebar lalu
kujilatin memeknya.

Itilnya kutekan dengan lidahku..kulumat tanganku membelai jembutnya yang tipis dan lurus…
vvvaaaannnnnn…jangan siksa tante lagi cepet masukin Penis kamu, tante gak tahan..!!
pintanya dengan mata terpejam dan kedua tangannya menekan kepalaku kememeknya. Tanpa
bicara lagi kujulurkan lidahku masuk lubang memeknya..kutekan dalam-dalam sampe hidungku
mentok di itilnya..kuputar-putar lidahku didalem memek tante Gisel yang sangat basah.

Aaahhh…aaaaahhhhh…tubuh tante Gisel mengelinjang gak karuan…Dednn tante mau keluar…
aaaaaaaaaahhhhhhh…….tante Gisel melengkuh hebat. Tbuhnya menegang dan ssseeerrrr.. cairan
hangat memeknya tumpah dalam mulutku..tante orgasme…. kujilat habis cairan memeknya dan
kuminum… kupeluk tubuh tante Gisel sambil kubelai-belai rambutnya, kutunggu sampai
nafasnya teratur kembali. Ded gila yah kamu bisa bikin tante orgasme cuma dengan
foreplay?!! ucapnya..dan aku hanya tesenyum. kukecup keningnya..tanganku membelai
pantatnya yang kenyal..sekarang telinganya aku kulum..hhmmm.. kubisikan. “sekarang akan
kumasukan Penisku..” dia membalas ciumanku dengan ciuman penuh nasfu dileherku.
Kujilat dan kuciumi lehernya..sambil kugesek-gesekan bulu dadaku dikedua payudaranya..
aaaahhhh desahnya. Kuselipkan jari tengahku dalam memeknya, kukocok-kocok, sesekali
kumentokin dan kugesek-gesek bagian atas memeknya..kukenyot putingnya. Tangan tante ga mau
kalah dia memegang Penisku yang tegang banget..sambil dikocok-kocok Penisku… aaaahhh…
aaaakkkhhhh…ku jadi makin horny….jariku mulai basah lagi oleh cairan memek tante Gisel.
Kumasukan jari manisku, kubuat gesekan memutar dlm memeknya..

hhhhhhhhhhmmmmm….aaahhhhh…tante Gisel mengerang trs menggigit pundakku,,,,Dednn ayooo
cepet masukin Penis kamu…tante gak tahan banget memeknya pengen digenjot Penis kamu…
pintanya.. kuangkat tubuh tante Gisel yang mungil.

Karena aku lumayan gede badannya jadi enteng angkat tubuh tante Gisel,,,kugendong tante
Gisel dan kupinta ML nya pake “monkey style” kusuruh dia melingkarkan tanganya dileherku
dan kakinya menjepit pinggangku. Aku tekan Penisku masuk pelan-pelan dalam memek tante
Gisel…oooohhhhh dengan mudah Penisku masuk lubang memek tante Gisel karena memeknya udah
basah lagi…perjakaku ilang….

Kutekan makin dalam sampe mentok… lalu pantatku mulai kugoyang maju mundur…sambil kupegang
pantatnya untuk mengimbangi kocokan Penis aku.. mulutku gak bisa biarkan puting tante
Gisel menganggur,sambil goyang aku sedotin puting tante Gisel bergantian. Kadang aku gigit
pelan putingnya. vaannn yang kenceng lagi goyangnya, lengkuh tante Gisel….aaaaahhhh…
ooohhhh enak banget Ded posisi kaya gini Penis kamu mentok sekaligus neken-neken itil
tante…enaknya double, rancu mulut tante Gisel.. kugoncang tubuh tante Gisel lebih keras
dan lebih cepat lagi kocokan Penisku… dannn…..kurasakan kenikmatan yang tiada taranya.Cerita Sex Terbaru

Tubuhku mulai mengejang….rasanya sebentar lagi mau keluar spermaku…mulut tante Gisel
meracu gak karuan…melengkuh… mendesah, Dan sesaat kemudian kurasakan jepitan memek tante
Gisel makin kuat..membuatku makin gak tahan. Sumpah nikmat
banget,,,,,,hhhhhhhhhhhhaaaaaa,,,,,aaaaaahhhhhhhhhh aku gak tahan banget tante…. mau
muncrat nih,,,

Cabut aja tante…..ucapku…tapi tante Gisel tak menhiraukan ucapanku…dia terus menggenjot
Penis aku….dan oooooooooooohhhhhhhhhhhh… Spermaku keluar…sesaat kemudian tante pun
mengejang dan kakinya makin erat menjepit pinggangku dia mendesah dengan keras…
Aaaaaaaaaahhhhh….aaaaakkkkkhhhhhh….aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhh… Cairan memeknya mengalir
membasahi pahaku… kita berdua rebah dikasur dengan posisi Penisku masih menancap di
memeknya..kubiarkan tante Gisel tiduran diatas tubuhku..matanya masih terpejam menikmati
orgasmenya.

Baca JUga Cerita Seks Tante Muontok

Memeknya pun masih berdenyut-denyut…..kupeluk erat tubuhnya… Ded makasih banget udah
puasin tante…capek banget Ded, kita tiduran dulu sejam dua jam,kata tante Gisel.. balasku.

Tapi tante kita udah terlambat masuk kerja?!! gpp Ded tenang aja kmu ga usah takut nanti
aku yang bilang sama HRDnya kalo kamu aku kasih tugas jadi kamu ga akan kena SP.. pagi itu
sangat tak terlupakan…dan menjadi awal mula kisah seks ku.. kalau suami tante Gisel sedang
tidak ada, aku sering diminta untuk memuaskan hasrat menggebu tante Gisel.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Mantan

Cerita Sex Terbaru | Sebut saja namanya Venti. Perempuan biasa-biasa saja namun sangat menggairahkan. Masalah
ranjang Venti tak perlu diragukan lagi, dia sangat binal sekali. Kadang jika kondisiku
sedang tidak fit, Venti mengalahkanku hanya dalam beberapa ronde saja. Namun Venti juga
puas dengan penisku yang ukurannya sangat besar yaitu panjangnya 19cm dengan diameter 6cm.
begitulah sekilas tentang hubungan Sex ku dengan Venti yang sangat berkesan dalam hidupku
dan mungkin juga dalam hidup Venti.

Cerita Sex Terbaru Mantan
Venti sudah kupacari sejak kami kuliah bersama hingga akhirnya dia meninggalkanku begitu
sajatanpa alasan yang jelas. Aku mencoba mencari tau tentang keberadaannya namun tak
kunjung juga ketemu sampai akhirnya aku putuskan untuk menikah dengan seorang wanita yang
dijodohkan oleh orang tuaku. Dalam pernikahanku aku dikaruniai 3 orang anak sampai
sebelumnya Venti kembali datang dalam kehidupanku yang sekarang.
Malam itu aku sedang makan berdua dengan istriku karena anak-anak sudah tidur. Aku
berusaha memanfaatkan waktu berdua dengan istriku ketika anak-anak sudah tidur. Namun
ketika sedang enak-enaknya ngobrol sambil makan dengan istriku, tiba-tiba HP ku berbunyi.
Aku lihat gak ada namanya, kemudian aku berpura-pura mengambil minum berniat mengangkat
telpon tadi. Dan “Jika masih ingat sama aku datanglah di wisma kamar nomer 9 sekarang, aku
tunggu” ucap seorang yang telpon. “Ini siapa??” tanyaku. “Pokoknya datang aja, nanti kamu
akan tau sendiri” katanya. Lalu wanita itu menutup telponnya.
Setelah wanita yang menelponku tadi mematikan telponnya, aku kembali di meja makan bersama
istriku, dan aku pun langsung minta izin untuk keluar karena ada pertemuan mendadak yang
diminta oleh bosku. Setelah aku menyakinkan istriku, akhirnya istriku percaya dan
mengijinkanku untuk pergi. Namun aku dipesan untuk pulang, tapi aku kembali berpesan, jika
harus menginap aku harus menginap dan kunci saja pintunya. Dan aku pun langsung beres-
beres dan langsung meluncur ke wisma kamar no 7. Di perjalanan aku mengingat suara manis
yang tadi telpon, aku sudah berpikiran kalau itu Venti, namun darimana dia mendapatkan
nomer telponku dan mengetahui keberadaanku. Aku bertanya-tanya karena aku dan Venti sudah
gak ketemu hampir 10 tahun. Setelah aku tiba dan menanyakan kamar Venti di Wisma itu, aku
lalu diantar oleh salah seorang pelayan laki-laki Wisma itu. Kamar Venti ternyata tidak
tertutup menunggu kedatanganku.
“Hei, jam berapa kamu tiba di kota ini dan ada urusan apa sampai ngingap segala di Wisma
ini. Nampaknya ada urusan penting yah? Kenapa tidak langsung ke rumah saja?” serentetan
pertanyaan itu aku lontarkan pada Venti ketika aku sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

Ia nampak kebingunan menjawabnya satu persatu, sehingga ia hanya tersenyum sambil
melambaikan tangannya ke arahku memanggilku masuk.

“Mari masuk Kak, aku sangat merindukanmu. Sudah lama kucari alamatmu dan ingin bertemu
denganmu, tapi baru kali ini aku sempat. Maklum daerah tempat tinggalku terlalu jauh dari
sini, sehingga sulit sekali kita saling bertemu” katanya sambil tersenyum seolah gembira
sekali.Cerita Sex Terbaru
Aku langsung duduk di tepi rosban yang dilapisi kasur empuk, sementara sambil ia teruskan
pembicaraannya, Venti berjalan ke arah pintu lalu menutup serta menguncinya dengan rapat
seolah ia tidak membiarkan aku kembali dengan cepat atau mungkin ia inginkan aku
menemaninya terus dalam kamar itu sampai segala urusannya selesai.
“Tadinya aku ragu dan takut meneleponmu karena jangan sampai istrimu marah dan curiga,
sehingga malah menghalangi pertemuan kita. Tapi tetap aku coba siapa tahu bisa berhasil,
ternyata betul berhasil” katanya sambil duduk sekitar 30 cm dari tempat di mana aku duduk.

“Akupun tadi kaget dan merasa takut ketahuan istri ketika kuterima teleponmu. Untung aku
masih bisa buat alasan yang bisa yakinkan dia” kataku menceritakan kegiatan kami di rumah
saat ia menelpon tadi.

“Kamu betul-betul bersifat ular dan masih licik seperti dulu. Kukira kamu sudah insaf dan
banyak berubah karena sudah beristri yang cantik, malah sudah punya 3 orang anak lagi.
Ternyata sifatmu tidak banyak berubah, meskipun usiamu sudah lanjut. Apa jadinya kira-kira
jika istrimu tahu soal pertemuan kita di wisma ini.

Aku tidak mau nanggung resikonya dan tidak tega melihat rumah tanggamu hancur seperti yang
kami alami saat ini” komentarnya panjang lebar sambil mencubit pinggangku lalu sedikit
bersedih, bahkan sempat keluar air matanya.
“Maaf Venti, aku tidak dapat dan tidak mungkin melupakan peristiwa bersejarah kita yang
penuh kenikmatan 20 tahun yang lalu itu. Sayang nasib yang memisahkan kita sehingga kita
tidak berjodoh. Tapi sudahlah semua itu adalah takdir yang harus kita terima. Sekarang
kita lupakan saja semua itu, kita memikirkan dan menikmati pertemuan kita ini”.

“Kak, aku sangat merindukanmu. Jauh-jauh aku datang dari Banjarmasin tempat aku
berdomisili saat ini hanya untuk bertemu denganmu” katanya sambil merapatkan tubuhnya ke
tubuhku, bahkan bersandar di bahuku.

“Aku juga demikian sayang. Makanya apapun resikonya, aku tetap berusaha menemuimu di
tempat ini.

Aku sama sekali tidak bisa merasakan kebahagiaan dan kenikmatan yang sama ketika kita
belajar bersama di rumahmu tempo hari” sambungku sambil memeluk tubuhnya, malah membelai
rambutnya yang agak panjang dan terasa harum. Ia tidak hanya bersandar dibahuku, tapi kali
ini ia berbaring di atas kedua pahaku, sehingga aku mengelus-elus pipi dan kelopak matanya
yang terasa sedikit basah. Entah karena sedih atau bahagia, tapi yang jelas air mata itu
terasa hangat. Untuk membuktikan kasih sayang dan kerinduanku, aku mencoba mengecup
pipinya yang putih bersih itu, sehingga ia menarik kepalaku lebih rapat lagi seolah ia
tidak ingin aku menarik kecupanku itu.
“Kak, aku telah mengetahui seluruh keadaanmu sekarang ini dari mamaku di kampung, termasuk
no. teleponmu. Apa kamu tidak ingin atau tidak mau ketahui keadaanku saat ini Kak?”
tanyanya tiba-tiba sambil mengangkat kepalanya dan menatap wajahku.

“Oh yah, sempat kudengar tadi dari ucapanmu bahwa kamu tidak ingin melihat rumah tanggaku
hancur seperti rumah tanggamu. Kapan kamu berumah tangga dan apa memang kamu kurang
harmonis?” tanyaku padanya.

“Itulah Kak nasib buruk yang menimpaku. Tak lama setelah kuketahui bahwa kamu telah
beristri, akupun frustrasi dan bergaul dengan banyak lelaki. Hingga akhirnya seorang
lelaki seusiamu melamarku lalu aku terima menjadi suamiku.
3 Bulan kemudian kuketahui bahwa ia ternyata sudah memiliki istri sebelumku, malah sudah
punya seorang anak. Aku tinggalkan dia dan menuntut cerai, tapi ia tetap tidak mau
ceraikan aku. Aku lalu ke Banjarmasin dan tinggal di rumah sepupuku. Enam Bulan kemudian,
tanpa bekal surat cerai aku menerima lamaran seorang pria yang usianya jauh lebih mudah di
bawah usiaku” ulasannya panjang lebar. Aku sangat tertarik mendengar pengalamannya itu,
sehingga belum aku sempat mengomentari penjelasannya itu, ia terus cerita pengalamannya.
“Sialnya Kak, belum cukup satu tahun perkawinan kami itu, pria yang jadi suamiku itu kawin
lagi dengan wanita Banjar sesukunya karena dipaksa oleh keluarganya dan tidak direstui
perkawinannya denganku. Aku sakit sekali dan ingin rasanya bunuh diri, tapi tiba-tiba aku
teringat dengan kebahagiaan yang pernah kualami 10 tahun lalu bersama Kak, sehingga aku
bertekat untuk menemui Kakak dengan harapan kalau-kalau kebahagaian dan kasih sayang itu
masih bisa kunikmati kembali sebelum aku meninggalkan dunia yang fana ini. Itulah yang
mendorongku ke sini Kak” ceritanya panjang lebar sambil meneteskan airmata di pangkuanku.

“Sabar sayang, jangan putus asa. Masih banyak kebahagiaan dan kenikmatan hidup yang bisa
kita alami jika kita masih hidup. Semua itu adalah ujian yang tak bisa dihindari. Buktinya
kan aku ini masih menyayangimu, mencintaimu, merindukanmu dan..” belum aku selesaikan
ucapanku, ia tiba-tiba menutup mulutku dengan tangannya, lalu

“Jangan diteruskan Kak, aku takut menyakiti hati istrimu dan merusak kebahagiaan rumah
tanggamu. Biarlah aku yang mengalami nasib buruk ini” katanya menyadarkanku kalau aku
selama ini hidup rukun bersama istri.

“Kalau memang tujuanmu satu-satunya ke sini hanya untuk bertemu denganku, maka bersyukur
dan berbahagialah sekarang karena kita sudah ketemu dan marilah kita saling melepaskan
kerinduan kita mumpung masih sempat dan masih pagi” kataku sambil membelai tubuhnya dan
mengangkat kedua kakinya yang terjulur ke bawah lalu membaringkannya di atas kasur yang
empuk, kemudian aku berbaring di sampingnya sambil memeluk tubuhnya dalam satu bantal
dengan tetap meneruskan pembicaraan kami.Cerita Sex Terbaru

Entah siapa yang memulai, tapi kini kami sudah saling merangkul dan berciuman dan bermain
lidah, malah tanpa kusadari pula siapa yang lebih duluan, yang jelas tanganku sudah
mempermainkan dua buah dada yang terselip di balik baju dan BH yang dikenakan Venti,
sementara tangan Venti sudah meraba-raba dan menggocok-gocok sebuah rudah yang berdiri
tegak di balik CDku, padahal kami sama-sama masih berpakaian lengkap. Tanpa terdengar
suara sepata katapun, tangan kami sangat aktifnya mempermainkan alat vital yang dulunya
pernah kami permainkan.

“Aku buka bajunya yah sayang, biar aku lebih leluasa menikmati seluruh tubuhmu yang pernah
jadi pusat kenikmatanku” kataku berbisik sambil mempreteli baju dan celana panjang yang
dikenakannya.
Venti hanya mengangguk, namun tanpa minta izin ia juga ikut membuka kancing bajuku satu
demi satu yang diteruskan dengan membuka ikat pinggang, resteling dan melorotkan celana
panjangku.
Kini kami berpelukan dan berpagutan dalam keadaan setengah bugil sambil bergulingan.
Kadang Venti berbaring di kiri dan di kananku, bahkan di atas dan di bawahku. Kami sudah
sama-sama sangat terangsang sehingga tanpa aba-aba lagi, aku langsung melepas BH-nya,
sehingga nampak di depan mata saya dua benda putih tergantung yang tidak terlalu besar
tapi montok, halus dan sedikit menonjol akibat rangsangan meskipun tak semungil ketika
pertama kali kupegang dulu.

Kujulurkan ujung lidahku keputingnya yang mulai agak keras dan warna coklat. Kujilati
seluruh permukaannya, kuhisap dan kadang sedikit kugigit. Ia nampak menikmatinya, bahkan
untuk mengimbangi kenikmatannya itu, ia bergerak menggelinjang, lalu memutar tubuhnya
sehingga arah kami berlawanan. Dalam keadaan menyamping, ia mendorong CD-ku hingga turun
sampai ke lutut, lalu meraih isinya yang sedang mengacung itu dan memasukkannya ke dalam
mulutnya dan memainkan dengan lidahnya, bahkan memutar-mutar dalam mulutnya, sehingga aku
terasa mau muncrat.

“Terus Kak, aku nikmat sekali auh..uhh..aahh..usstt..” katanya sambil berdesis dengan
nafas terputus-putus ketika aku memainkan lidahku dengan cepatnya ke dalam lubang
vaginanya yang basah dan masih mulus tanpa bulu selembarpun seperti ketika pertama kali
aku jamah di rumahnya tempo hari. Iapun seolah mengikuti gerakan mulutku dengan
mempercepat gocokan mulutnya pada rudalku yang terasa hampir muncrat.

“Aduh, aku sudah tidak mampu lagi menahan sayang, aahh..uuhh” kataku sambil mendorong
kepalanya agar ia menghentikan gocokannya.

Bersamaan dengan itu pula, Venti tiba-tiba berdiri dan segera mengangkangi tubuhku yang
terbaring terlentang di bawahnya. Nampaknya ia sudah tidak sabaran lagi. Ia dengan
cepatnya membuka kedua bibir vaginanya sehingga kulihat sedikit menganga dan nampak
berwarna merah pada kedua bibirnya, lalu menurunkan pantatnya sehingga lubang kemaluannya
pas ketemu dengan ujung penisku yang memang sejak tadi berdiri. Tanpa dipegang dan
diarahkan, penisku itu dapat masuk dengan mudah ke lubangnya meskipun tidak langsung
amblas seluruhnya melainkan setelah kami bantu dengan beberapa kali gerakan pinggul ke
kiri dan ke kanan seperti orang ngebor.

“Hmm..aahh..” itulah suara kecil bersama nafas keluar dari mulut kami secara bergantian
ketika Venti berpegangan di atas kedua pahanya sambil mempercepat gerakan pinggulnya ke
bawah dan ke atas seiring dengan gerakan pinggulku. Bahkan saking keras dan lamanya
gerakannya itu, sampai-sampai ia capek dan berhenti sejenak lalu kedua tangannya bertumpu
di atas dadaku lalu di atas kasur kemudian dengan leluasanya menggerakkan pinggulnya yang
menyebabkan terdengarnya bunyi “Ciprat..ciprot” secara berirama dari persenggolang kelamin
kami.

“Aku mau keluaar sayang, berhennti duluu” kataku ketika terasa ada lahar panas mulai
mengalir dari dalam batang kemaluanku. Karena permintaanku itu, Venti berhenti bergoyang
sejenak, lalu terlentang di sampingku dengan membuka kedua pahanya. Akupun mengerti
maksudnya, lalu aku yang mengangkanginya dan dengan mudah menusukkan kembali rudalku ke
lubangnya dan menggocok-gocoknya terus.
Sambil aku gocokkan penisku ke dalam vaginanya, Venti meraih bantal guling dan mengganjal
pinggulnya lalu membuka lebar-lebar kedua pahanya sehingga batangku bisa masuk lebih
dalam, bahkan terasa kedua biji pelerku masuk ke lubangnya, sehingga suara dan bunyi khas
itu sulit dihindari, malah kali ini semakin besar dan ribut. Tidak puas dengan gaya itu,
Venti mendorong pinggulku ke atas lalu mengangkat kedua kakinya tinggi-tinggi hingga
ujungnya menyentuh bahuku. Akupun menekannya dengan keras dan memompanya secepat mungkin,
terutama setelah ada tanda-tanda Venti juga sudah hampir mencapai puncak seiring yang
kurasakan.

Ternyata benar, dalam posisi terakhirku itu, kami secara bersamaan memuntahkan lahar panas
tanpa izin dari siapa-siapa dan tanpa aba-aba. Hal ini amat terasa ketika aku muncrat ke
dalam vaginanya. Ventipun memelukku erat sekali, malah sedikit mencakar punggungku dan
menarik- narik rambutku yang ditandai pula dengan denyut-denyut yang menjepit ujung
penisku.

Lalu kami secara bersamaan lemas lunglai sambil berbaring dengan nafas yang terputus-putus
tanpa suara, gerakan dan pandangan yang berartri lagi. Kami bagaikan mayat telanjang yang
terbaring berdampingan di atas tempat tidur. Kami baru sadar jika kami betul-betul sempat
tertidur sekitar 30 menit setelah terdengar ada orang yang mengetuk-ngetuk pintu kamar
dari luar. Kami secara bersamaan bangkit dan merapikan pakaian lalu kubuka pintu, ternyata
petugas Wisma mau tanya apa aku mau bermalam atau mau pulang, sebab ia mau kunci pintu
pagarnya.

Hampir bersamaan kami menjawabnya dengan kata “iya” setelah melihat jarum jam dinding
sudah menunjuk pukul 12.30, lalu petugaspun berlalu dan aku kembali mengunci pintu.
Setelah itu kami berbarik sejenak sambil berpelukan lalu melepaskan pakaian masing-masing
secara total seperti sedia kala lalu kugendong Venti masuk ke kamar mandi untuk
membersihkan badan, terutama tentunya bekas cairan dari mulut dan kemaluan kami.Cerita Sex Terbaru

Sesampai di kamar mandi, kami saling menyirami dan menggosok seluruh badan, sehingga
gairah dan nafsu sex kami kembali bangkit dan ingin rasanya melanjutkan ronde kedua di
dalam kamar mandi biar gaya dan kesannya agak lain lagi. Kami memang sempat melakukan
dengan bermacam-macam posisi, gaya dan metode sex di kamar mandi itu sehingga kami sempat
mencapai puncak kenikmatan 3 kali, bahkan kami lanjutkan di atas tempat tidur hingga
menjelang pagi. Kami tidak mampu lagi menghitung berapa kali kami muncrat selama pertemuan
kami dalam kamar wisma itu.

Baca JUga Cerita Seks Tante Muontok

Pertemuan kami di kamar wisma itu, betul-betul suatu pertemuan yang luar biasa berkesan.
Seumur hidupku mungkin sulit kami alami kembali pertemuan seperti itu. Kerinduan kami
selama 10 tahun betul-betul terobati malam itu, bahkan kami mencetak sejarah hidup yang
sulit terlupakan lagi. Sayang Venti hanya sempat bermalam 1 malam di kotaku karena takut
menimbulkan masalah baru pada rumah tanggaku, sementara aku masih siap menemaninya selama
beberapa malam sekiranya ia mau bertahan. Oh Venti sayang, kapankah kita bisa lagi
mengulangi pertemuan seperti itu. Mungkinkah hal ini bisa terulang sebelum ajal kita
dicabut. Alangkah nikmat dan bahagianya perasaanku malam itu. Rasanya aku tak mau malam
itu berlalu dengan cepat, tapi itulah hidup dan fitrah yang harus diterima oleh setiap
insan.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Keluarga Aneh

Cerita Sex Terbaru | Keingat jaman dulu waktu kecil aku sering melihat kedua orang tuaku menonton film porno di ruang
keluarga, saat itu siang malam di putar terus film pornonya mereka cuek walaupun ada anak anaknya di
sekitarnya, sempat juga aku menemui orang tuaku saat dia nonton filmdan terangsang mereka langsung
bersetubuh di tempat itu.

Cerita Sex Terbaru Keluarga Aneh

Semua pembantu yang ada di rumah sudah paham sifat nyonya dan tuan jadi tidak heran bila ayah dan
ibuku sedang ngentot pembantu masuk di ruangan, pembatu yang ada di rumahku ada 4 yang mana kesemuanya
adalah wanita. Karena aku dan adiku sewaktu masih usia SD karena masih polos menganggap itu adalah hal
yang wajar dilakukan oleh seorang ayah dengan ibu.

Ketika aku pulang sekolah (aku sudah kls 1 SMP sedangkan adikku kls 6 SD )aku melihat kontol ayahku
sedang dihisap oleh salah seorang pembantuku dan disamping ayahku ada ibuku yang bertelanjang dada
memperhatikan sambil kadang-kadang berciuman dengan ayahku. Aku agak sedikit heran tapi.. ah mungkin
hal yang biasa pikirku.

“Pa.. kok sudah pulang dari kantor” kataku.

Ayah dan ibuku kaget. “Eh.. sayang sudah pulang… bagaimana ujiannya?” tanya ibuku.

“Lumayan lah.. ngga jelek” kataku.

Aku langsung duduk di samping ibuku yang sedang bertelanjang dada itu.

“Sana makan dulu Ted” kata ayahku.

“Sudah Pah… tadi ada temen yang nraktir” kataku sambil tetap menatap pembantu kami yang bernama Dewi
sedang menghisap kontol ayahku.

“Lagi ngapain sih ma..?” tanya ku.

Ibuku hanya tersenyum saja.

“Sudah Tuan..?” tanya si Dewi mungkin dia agak canggung diperhatikan olehku.

“Belum dong Dewi….. sampe keluar maninya.. kamu ini ngga pernah beres kalo kerja” tegur ibuku.
Kulihat ayah ku.. beliau sedang merem melek sambil berdesis-desis… Ssshh.. hhhss.. ahh.. terus wi..
ahh.. shh. Aku jadi penasaran bagaimana sih rasanya.. kok seperti yang nikmat betul.

“Ma Teddy mau donk digituin kaya Papa” pintaku pada Mama.

Mama tersenyum “Sini buka celanamu” perintah Mama.

Aku langsung membuka celana dan menyodorkan kontolku pada Mama. Mama langsung menhisap kontolku dengan
lembut dan tangannya kirinya memegang biji pelerku. Aku kontan merasakan nikmat2 geli.

“Ahh… sshh.. Ma geli Ma… ssh ahh” tapi Mamaku tetap saja menghisap kontolku lebih dalam lagi. Aku
melihat Papaku sedang berusaha memasukan kontolnya ke dalam memek si Dewi.

“Lho kok Papa keterusan sih..” kata ibuku sambil tersenyum dan tangannya masih saja mengocok-ngocok
kontolku.

“Tanggung sih ma…” Kata Papaku.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Kulihat si Dewi merem melek menerima hujaman kontol Papaku sambil sesekali menggoyangkan pantatnya.
Tiba-tiba si Dewi memeluk erat pingang Papaku dan Papaku mencengkram bahu si Dewi “…aduh tuan udah
mau keluar nih” erang si Dewi.

“Bapak juga mau ke…luarrr…” kata Papaku dan Crott.. crott.. crot.. air mani Papaku di semburkan ke
rahim si Dewi…. setelah itu mereka terkulai lemas dan tergolek bersama di karpet depan TV.

“Teddy mau ngga masukin anunya ke memek Mama..?” tanya Mamaku sambil tangannya tetap mengocok
kontolku, belum selesai dia bicara tiba-tiba.. Ahh.. ahh…… kontolku menyemburkan maninya sendi-
sendi ini terasa lemas jadinya.

“Yaaa… udah keluar… Mama kan belum di entot siang ini..” kata Mamaku kecewa.

Papaku tertawa..” nanti malem aja.. kamu dapat giliran penuh…” kata Papaku.

“Mammaa…” adiku ternyata sudah pulang diantar oleh Mang Ikin supir keluarga. Tenny langsung di sun
pipinya oleh Mama.

“Ma kok ngga pada pake baju sih?” tanya adiku itu.

“Ngga apa-apa.. cuma gerah aja” kata Papaku menimpali.

Malamnya ketika kami berempat sedang menonton sinetron aku dan adiku duduk dikarpet depan TV, sedang
Papa dan Mamaku di atas sofa panjang. Ketika aku menoleh ke belakang, kulihat Mamaku sedang duduk di
pangkuan ayahku sambil menyingkapkan dasternya dan terlihat jelas kontol Papaku diduduki oleh Mama.

Pantat Mamaku naik turun dengan disertai goyangan yang erotis. Lalu mereka pindah ke karpet dan
posisinya yaitu… ayahku berbaring sedangkan Mamaku di atas kontol Papa sambil menghadap ke arah
Papa.

Lalu Mamaku menaik turunkan pantatnya sambil disertai goyangan…. “ahh.. sshhh… ahh…” slleep..
sleep Sllepp…” Terus goyang Ma.. ahh.. sshh…”.

Aku dan adiku saling berpandangan…. memang hal seperti ini sudah tidak asing lagi dipertontonkan
kepada kami, tapi kami berdua sepertinya mempunya pikiran yang sama…. rasa penasaran akan rasanya.

Tiba-tiba si Emi salah satu pembantu masuk ke ruang keluarga… melihat tuan dan nyonyanya sedang
entotan tidak membuat si Emi canggung.

“Nyonya.. makan malam nya sudah siap” kata si Emi.

“Iya.. sebhen… thar.. sshh.. ahh” jawab ibuku.

Aku hanya tersenyum saja. Tiba-tiba aku ada ide.. aku mengeluarkan kontolku dari balik celana… lalu
minta si Emi untuk menghisap kontolku.

Si Emi kaget… “nanti Nyonya dan Tuan marah lho Den” jawab si Emi.Cerita Sex Terbaru

“Ngga ah.. saya harus menyiapkan dulu minum buat makan nanti..” kata si Emi sambil ngeloyor pergi
kebekalang. “Huh..” Aku bersungut-sungut. Tak habis akal.. aku menyodorkan kontolku ke mulut Mama yag
sekarang posisinya menunggin dan Papaku sedang menusuknya dari belakang.

Mamaku manyambut kontolku dengan mulutnya… aku merasa keenakan. Setelah kontolku memerah aku
mencabutnya dari mulut Mamaku dan posisi merekapun berubah lagi…. Mamaku kembali menduduki kontol
Papaku.

Papaku memegang pinggul Mama sambil sesekali meremas buah dada Mama.Mama lalu membungkukan badannya
untuk mencium bibir Papa.mereka berciuman dengan heboh…. hmmmpp… cpot.. cpot.. hmmp ashhh
…sssshhh… ahhh.. ashhh… aough…..

Aku bingung apa yang mesti dikerjain nih. lalu aku melihat lubang anus Mama.”Wah.. ada lobang yang
masih nganggur nih..” pikirku. Aku lalu memasukan kontpolku di anus Mama. Mama kaget.. tapi..” pelan-
pelan sayang …Ahhh… Sshh..” erang Mama.

Aku langsung saja mengocokan kontolku dilubang anus Mama. Ahh sshh… ahh….. terus sayang.. masukan
kontolmu… aahhh….. mmmhhh…

Mama terlihat menikmati tentu saja akupun enjoy banget. Tapi Papa tampaknya terganggu dengan gerakan
ku.

“Ted.. jangan masukin kontol di situ… Papa jadi kagok nih” Akupun mencabut kontolku dengan kecewa.

“Kak.. masukin di sini saja”. Tiba-tiba terdengar suara Tenny adiku dan diapun telah menyingkapkan
dasternya dan membuka celana dalamnya. Aku tersenyum… “Makasih ya Ten.. kamu adik yang paling
pengertian” kataku.

Sebelum sempat aku Mamasukan kontolku ke lobang memeknya Tenny Papa dan Mama menghentikan kegiatannya.

“Sini Mama bantuin” kata Mamaku, lalu dia mebimbing kontolku masuk ke memek Tenny.
“Tahan sedikit ya sayang..” kata Mamaku kepada Tenny. Lalu kontolku masuk perlahan-lahan .”Ahh..
Agh…. sakit ma..” jerit Tenny tertahan.

“Tenang sayang nanti juga enak..” hibur Mama, lalu Mama meremas-remas toket adiku itu yang masih
sekepal tangan.

“Gimana enak..?” tanya Mamaku ke Tenny. Adiku tidak menjawab hanya bibirnya mendesis ssshh..
aahhhh…. sshhh…. terus kak.. ssshhh.

Papaku tertawa.. “Wah udah keenakan dia” kata Papa.

Baca Juga Cerita Sex Duda Yang Perkasa

“Ted..gantian donk..” pinta Papa.

“Waduh Papa.. ngeganggu aja nih” jawabku, lalu kita pun bergantian. Papa memasukan kontolnya ke memek
Tenny. Tenny menahan nafas ketika kontol Papa masuk ke lobang memeknya, ada sensasi yang luar biasa
memeknya dimasuki kontol yang lebih besar. Aku lalu tanpa buang waktu lagi kembali memasukan kontolku
ke anusnya Mama.

“Aaahhh….. ssshh…. terus sayang…… aahhhhh… ahhh….” erang Mamaku.

Lima belas menit kemudian kami berempat mengeluarkan air surgawi kami bersama. “aaaahhh………”

Sejak saat itu kami sering melakukan hubungan sex. Itu bisa terjadi antar aku dan Mama, aku dan Tenny,
Mama dan Papa, Papa dan Tenny. tidak jarang aku dan Papa menggarap para pembantu bersama.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.