Ketagihan Kontol Lain

Cerita Sex Terbaru | Malam itu tidak biasanya aku yang bisa menjemput istriku yang sehabis mengajar , karena jadwalnya mundur satu jam awalnya jam 10 malam menjadi jam 11 malam istriku baru pulang, malam itu suasana di perumahan sungguh sepi, tapi aku sudah berniat untuk menjemput istriku, aku lewat pintu belakang rumah.

Cerita Sex Terbaru Ketagihan Kontol Lain
Dimana memang agak rimbum saat aku buka pintu sedikit ternyata istriku sudah berada dibelakang tapi yang aku herankan istriku seolah olah berbicara kepada seoarang ternyata dia sedang bersama penjaga malam komplek namanya Pak Latif dia pria tua yang berumuran 60 an tahun.

“Terima kasih, Pak Latif….!!! ” kata istriku pelan

“Aah, nggak papa, saya senang, kok tolongin, ibu….!!!!! ,” kata Pak Latif sambil cengar cengir dan tak kunyana tangan kiri Pak Latif memegang tangan istriku dan mengarahkan ke selangkangan nya yang menyembul, sedang tangan kanan Pak Latif langsung meremas remas payudara kanan istriku.

Akupun teringat omongan Pak Latif saat awal-awal aku berkenalan. dimana Pak Latif pernah bercerita sering wanita yang sudah bersuami di desanya dibuatnya kelenger oleh batang kemaluan, dan nama Latif adalah nama olok-oloknya kepanjangan Besar Anunya sebesar punya kuda, dan Pak Latif tak punya tempat tinggal tetap sehingga tidurnya berpindah-pindah di rumah teman-teman se desa nya yang ada di kotaku dan ia juga pernah bercerita padaku, istri temannya sering dia setubuhi saat suaminya tidur pulas.

Esok malamnya aku bersembunyi beberapa meter sebelum jalan masuk perumahanku dan beberapa saat kemudian dari kejauhan kulihat Pak Latif tengah membonceng istriku dengan sepeda bututnya dan aku mengambil posisi yang terlindung tapi dapat melihat dari dekat.

Hatikupun berdegup kencang saat kulihat istriku bergayut menempelkan payudara kanannya ke pinggang Pak Latif dan kakiku hampir tak dapat berdiri saat kulihat kedua tangan istriku sedang mengocok dan mengelus-elus batang kemaluan Pak Latif yang sebesar batang kemaluan kuda itu sehingga aku sempat melihat jari-jari tangan istriku tak dapat menggenggam batang kemaluan Pak Latif.

Beberapa saat Pak Latif dan istriku berlalu, aku sedikit berlari agar aku sampai di rumah sebelum istriku dan Pak Latif sampai dengan mengambil jalan pintas, tetapi karena kurang hati-hati aku terperosok dan kurasakan kakiku terkilir, sehingga aku tak dapat berjalan cepat.

Akupun berusaha berjalan dengan menyeret kakiku, dan akhirnya dengan susah payah aku sampai di rumah. Aku lewat pintu dapur dan kulihat sepeda Pak Latif ada di balik rerimbunan pintu samping.

Dengan perlahan aku masuk dan menuju ruang tamu dengan hati-hati dan kudengar suara “croop croop” dari ruang tamu, akupun membuka sedikit selambu yang menutup ruang tamu dan ruang tengah.

Matakupun seakan terlepas dari tempatnya saat kulihat istriku sedang berjongkok di depan Pak Latif dan tengah mengulum batang kemaluan Pak Latif yang besar panjang dan berurat-urat sebesar cacing tanah sehingga mulut istriku kesulitan mengulum batang kemaluannya yang amat besar itu.

Sedangkan tangan kanan Pak Latif menyusup di blouse kuning istriku sedang meremas-remas payudara kiri istriku dan tangan kanan Pak Latif membelaibelai rambut pendek istriku.

Punggung kaki kanan Pak Latif tengah menggosok-ngosok selangkangan istriku yang duduk jongkok terkangkang dan di atas meja tamu kulihat BH tipis cream dan celana dalam merah istriku tergeletak di dekat tas kerja istriku.

“Oooooohhhhh. …eeuuunaak Bu Mia ?!!!!!” kudengar Pak Latif mendesis, akupun benar-benar tak kuat menopang tubuhku dengan satu kaki melihat istriku tengah “membayar” kebaikan Pak Latif untuk menjemputnya dari jalan raya, sehingga akupun jatuh tersungkur dan membuat istriku dan Pak Latif kaget.

“Bu Mia, mungkin suami ibu ..????” kudengar bisikan Pak Latif. Merekapun berlari mendapatiku tersungkur. “Kenapa, mas? tanya istriku. Aku tak menjawab dan merekapun tahu kakiku terkilir karena celanaku berlepotan tanah.
Akhirnya akupun dipijat oleh Pak Latif dan memang agak berkurang sakitnya. Akupun disuruh Pak Latif beristirahat dan Pak Latif akan kembali esok pagi. Pak Latif pun berpamitan dan Kudengar istriku mendesis pelan sebelum pintu depan ditutup.

Setelah pak Latif pergi, istriku menanyakanku darimana dan kujawab aku akan menjemput nya tadi, tapi ditengah jalan terjatuh. Keesokkan paginya Pak Latif datang dan memijitku lagi dan terakhir aku tak mengerti kenapa Pak Latif menusuk-nusuk batang kemaluanku dengan sarung kerisnya dan Pak Latif memberiku ramuan untuk diminumkan kepadaku oleh istriku.

Pagi itu istriku memakai daster dari kaos yang agak ketat, daster ini kesukaanku karena mempunyai resleting di depan sampai ke perut dan aku tahu pagi itu istriku tak mengenakan BH karena kedua puting susu istriku yang besar menonjol dari daster kaos ketatnya dan istriku merias diri seperti akan berangkat kerja.

Istriku dan Pak Latif keluar dari kamar, sambil menarik pintu kamar, akan tetapi tidak tertutup rapat dan masih sedikit terbuka, setelah aku berpura-pura tidur sehingga aku masih dapat mendengar pembicaraan mereka.

“Sudah, Jeng Yati…..!!! ” terdengar kata Pak Latif menyebut istriku “Jeng”.

“Aku masih takut, Pak ……!!!!” bisik istriku

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“Ayo dicoba saja, Jeng Mia…..!!! ,” bisik lagi Pak Latif. Kemudian Istriku masuk kamar kembali dan aku sedikit kaget saat istriku mengelus elus batang kemaluanku dan aku pura-pura terbangun, sementara batang kemaluanku langsung bangun, kemudian istriku melepas celana dalam nya.

“Eeeeehhh… Diikkk, apa… Pak Latif sudah pulang….? tanyaku

“Sudah…!!! ” istriku menjawab singkat dan kini mengocok batang kemaluan ku, sambil naik keatas tempat tidur dan mengkangkangkan kedua kaki di atas tubuhku, sementara selangkangannya mendekati batang kemaluanku dan….. “Crot crot crot” tak tahan aku, air maniku lansung keluar saat menempel bulu-bulu kemaluan istriku.

“Aaaaahhhhhh. ….maaasssss. …..!!!! !,” bisik istriku yang terus mengocok batang kemaluan ku dan tak lama kemudian bisa berdiri lagi dan untuk kedua kalinya airmaniku tersenbur kembali saat masih menempel di bulu-bulu kemaluan istriku .

“Mas kok, begini terus. Sudah berapa bulan, mas. Aku sudah pingin sekali, mas. Aku pingin penyaluran.. !!” kata istriku sambil melap air maniku di bulu-bulu kemaluan nya.

Kemudian Istriku keluar kamar dan kudengar bisikan Pak Latif “nanti malam…,yaaa. . , Jeng Mia…!!!

”Siangnya aku menahan sakit di batang kemaluan dan utamanya di lubang kencingku sebelum istriku berangkat mengajar, aku tak mengatakan pada istriku dan akupun terkulai dan tertidur hingga kudengar pintu depan terbuka saat istriku pulang.

“Pak Latif saya masih takut, aahhhh…..! !” terdengar bisikan istriku “Ayo, cepat, Jeng Mia,….” suara mendesak Pak Latif berbisik.

Aku menutup wajahku berpura pura tidur saat istriku masuk kamar dan kulihat istriku merias diri dan melepas semua yang menempel tubuh sintal istriku tak terkecuali celana dalam dan BHnya pun tak lagi di tempatnya dan mengambil kaim panjang dan melilitkan ketubuh sintalnya sehingga lekuk tubuh istriku dimana kedua payudara dan kedua puting nya menonjol di bagian dada dan pantat bahenol nya.

“Mas mas ..!!!” istriku membangunkanku.

“Eeeh ? ada apa, dik….?” tanyaku “Eee ? aku eeee ?.

Pak Latif mau mijit aku mas?!!!” kata istriku terbata-bata.

“Lho, kamu sakit atau terjatuh…. ?? tanyaku.

“Eehh enggak mas, ee katanya dia bisa mengurangi nafsuku ..!!!!” kata istriku mengagetkanku. Tapi lidahku kelu, tak dapat berbicara.

“Maass kan tak bisa memuaskanku, sedangkan aku pingin sekali, Pak Latif bisa mengurangi nafsuku, mas, bolehkan…. ????” aku hanya diam dan diam, istriku pun menganggapku setuju.

“Paaakk…Pak Latif, ayoo…masuk siniii…, pak..!!!” istriku memanggil Pak Latif.

Cerita Dewasa – Pak Latif yang mengenakan sarung membawa tas plastik itupun masuk kamarku. Kemudian istriku tidur tengkurap diatas tempat tidur disampingku dengan posisinya berlawanan denganku sehingga kaki istriku di dekat kepalaku dan Pak Latif duduk dipinggir ranjang.

Serta mulai memijat betis istriku, telapak kaki dan kemudian kedua tangan istriku. Kelihatan pijatan Pak Latif wajar-wajar saja, sampai akhirnya Pak Latif memijat tengkuk istriku dan kulihat mulutnya komat kamit seperti membaca sesuatu, kemudian Pak Latif meniup tengkuk istriku dan terdengar istriku mendesis

“Eccch ?eeeeccchhhhh. …!!” 2 kali dan ke 3 kalinya istriku semakin mendesis.

“Dibalik badannya, Jeng….!!!! !!” perintah Pak Latif pada istriku dan Pak Latif memijat kedua tangan istriku dan kemudian kaki istriku.

Pak Latif akhirnya memijit punggung dan telapak kaki istriku dan istriku semakin mendesis-desis dan tubuhnya mulai meregang.

“Ini mulai, Jeng Mia,…!!!” kata Pak Latif semakin intensif memijit telapak kaki istriku dan istriku makin lama makin meregangkan kedua kakinya dan kedua lututnya semakin tertekuk. Begitu Pak Latif memijat kedua pergelangan kaki istriku, istriku langsung mengkangkangkan kedua kakinya sehingga terlihat olehku selangkangan istriku yang ditumbuhi bulu-bulu lebat.

“Wuuh Jeng Mia sangat tinggi ini..!!!” kata Pak Latif dan tangan kanannya meraih tas plastiknya dan kuingat Mbah Muklis, dan Pak Latif membuka bungkusan yang berisi sarung keris sebesar batang kemaluan orang dewasa tapi tanpa keris dan diletakkan diantara kedua kaki istriku yang terkangkang tanpa sepengetahuan istriku.

Pak Latif berdiri dan mendudukkan istriku dan Pak Latif kemudian duduk bersila di belakang istriku, Pak Latif memijat tengku istriku kembali dan meniup niup tengkuk istriku dan kulihat kedua tangan istriku lunglai dan istriku mendesis desis sedangkan sarung keris itu merayap mendekato selangkangan istriku dimana istriku semakin mengkangkangkan kedua kakinya.

Istriku semakin lunglai dan tubuh istriku rebah ke dada Pak Latif yang sudah mengkangkangkan kedua kaki di samping tubuh istriku

“Paak apa ituuuu…paaakkkk? !!!!” istriku mendesis saat sarung keris sebesar batang kemaluan dewasa menempel di selangkangannya dan pantat bahenolnya pun bergetar.

“Paaak apaaa oooooooccccchhhhh ….paaakkkk ?!!!!!!!” istriku merintih panjang.Cerita Sex Terbaru

“Biar nafsumu keluar, Jeng…..!!! !” kata Pak Latif dan kulihat sarung keris sebesar batang kemaluan dewasa bergetar dan kudengar bunyi “kecepak di selangkangan istriku, sambil pantat bahenol bergetar.

Aku hanya bisa melotot melihat sarung keris sebesar batang kemaluan dewasa mulai menguak bibir vagina istriku dan membuat istriku mengkangkangkan kedua kaki nya lebih lebar-lebar lagi.

“Paaaaak Deraaan ooooohhhhh.. ..kookkkk masuuuk?..paaakkkk. …!!!!!” istriku merintih dan kulihat sarung keris sebesar batang kemaluan dewasa itu mulai menembus masuk liang vagina istriku.

“Apanya yang masuk, Jeng …..???? tanya Pak Latif berpura pura.

“Nggak tahu paaak..iiiii. ..oooooggggghhhh hhh…… paaakkkk. ….!!!!” istriku mendesis “Lho, masuk kemana…..? ” tanya lagi Pak Latif

“EEEcccgggghhhhh. .. ke…keeee.. . amuuukuuuu?paaaakkkk ?!!!!” istriku merintih dan mulai menceracau menandakan nafsu nya sudah mulai naik.

“Anu, apa Jeng Mia….? “OOcch anuu….kuuu. … paaaak,….! !!!” istriku merintih-rintih dan kedua tangan Pak Latif mulai turun ke kedua lengan istriku dan…..

“Paaaak….jaaaa. …jaaangaannnn. ..paaaakkkkk. …aaaa.. ..aaaaaddaaa. .. ….ssuuuu.. suu….. uuuamikuuuu. .paaaakkkkkkk. ….!!!!! ” istriku mendesis panjang terputus-putus saat kedua tangan keriput Pak Latif mulai meremas-remas kedua payudaranya,

“Anu apa, Jeng Mia…..? bisik Pak Latif di telinga kanan istriku dimana kepalanya terkulai dibahu kiri Pak Latif.

Sementara itu, ujung tumpul sarung keris sebesar batang kemaluan dewasa itu berputar menggetarkan pantat bahenol istriku dan

“Toroookkuuuuuu paaaaak adaa yang….maaaaa. .. maaaasuuk toroookkuuuu? !!” istriku meracau dan

“Hhhhuuuuuaaaaggggg hhhhhh… .aaaaaaaddduuuuu uhhhhh… …beee.. beeesaaa arrrrr…… aaaammmmmaaaatttttt ….paaaakkkkkk ?..!!!!” rintih istriku dan sarung keris sebesar batang kemaluan dewasa menembus makin dalam liang vagina nya.

“Ayo….jeeengg. sambil… dilihat.. ..!!!!,” kata Pak Latif enteng sambil menyungkapkan kain panjang istriku hingga selangkangan istriku terlihat dan Pak Latif menundukkan kepala istriku yang lunglai ke selangkangan nya, yang mulai dijejali sarung keris sebesar batang kemaluan dewasa itu.

“Iiiiihhhhhhh. …aaaaappaaa iiiiniii…. paaaaaakkkkkk ?!!!!!” rintih istriku, kemudian…

“Beeeuuuuzzzaaarrrr ..aaaaammaaaaatt tt….paaaakkkkk? .ooooo hhhh…paaakkkk. …!!!!!” istriku merintih saat dia melihat sarung keris sebesar batang kemaluan dewasa itu menembus masuk ke liang vaginanya dan kulihat bibir vagina istriku menggelembung seolah-olah ditiup.

Karena desakan sarung keris besar itu di dalam liang vagina nya sehingga dia semakin mengkangkangkan kedua kaki nya lebar-lebar. Istriku mengerang-erang keras seirama dengan meluncur keluar masuknya sarung keris tersebut menembus liang vaginanya

“Nngngngaaaaaaaccch hhh ??beeezzaaaaaarrr hghghghghghhh ??!!!!!” sambil kepala nya lunglai bersandar di bahu kiri Pak Latif dan kedua tangan keriput Pak Latif menyusup ke kain panjang bagian atas istriku dan dengan gemasnya Pak Latif meremas-remas payudara istriku yang menggelinjang- gelinjang.

Sementara mulut istriku merintih-rintih, mengerang dan menggeram, dan bahkan badannya kemudian mengejan-ngejan dengan keras karena sarung keris besar tersebut mulai menghujam makin dalam keluar masuk di liang vagina nya.

Sementara itu, Pak Latif berhasil melepas ikatan kain panjang istriku dan terkuaklah kedua payudara montok istriku, lalu kedua tangan keriput Pak Latif mulai meremas remas lagi dengan ganas kedua payudara istriku dan jari-jari tangan Pak Latif memelintir sambil menarik-narik kedua puting susu istriku secara bergantian seolah Pak Latif sedang merempon sapi betina yang sudah waktunya mengeluarkan air susunya

“Paaaaaak ??oooooooohhhhh. …..paaaakkkk. ..!!!” rintih istriku saat mulut Pak Latif mencaplok payudara kanannya dan tak lama setelah itu bunyi “sreep sreep” terdengar menandakan air susu istriku telah keluar akibat jilatan lidah Pak Latif di puting susu kanan istriku.

Pak Latif membentangkan tangan kanan istriku yang lunglai agar Pak Latif mudah mengempot payudara istriku dan kulihat istriku benar- benar menikmati perlakuan Pak Latif, penjaga malam itu, sementara pantat bahenolnya bergoyang.

Berputar maju mundur akibat sarung keris yang keluar masuk di liang vagina nya dan tubuhnya terus bergetar hebat, nafas istriku mendengus-dengus oleh perbuatan Pak Latif di payudara nya dan sarung keris sebesar batang kemaluan dewasa yang menghujam keluar masuk semakin cepat di liang vagina istriku membuat ia mandi keringat dan….. “Paaaak…paaaaakkk k Deraaaaaan.. .aaaaa… .aaaaaakuuu. …..oooccccchhh hh…paaaaaak ….aaa aa….aaaakuuu nggaaaaaak taahaaaan ? aaaa…aaakuuuu. ..keee… .keeeluaaaar ?paaaaakkkkk. …..!!!! ” istriku mengerang keras dan pantat bahenol istriku tersentak sentak dengan kuat ketika dia mengalami orgasme yang dasyaattt malam itu.

Rupanya sarung keris sebesar batang kemaluan dewasa di liang vagina nya tak berhenti juga keluar masuk di liang vagina nya dan bahkan semakin cepat membuat nafas istriku semakin mendengus-dengus seperti kuda betina yang digenjot tuannya untuk berlari kencang.

Dimana pantat bahenol nya tersentak-sentak dan terangkat angkat tak karuan dan Pak Latif yang sudah menghabiskan air susu payudara kanan istriku, ceritasexterbaru.org langsung mencaplok dan mengempot dan menyedot nyedot payudara kiri istriku sementara jari-jari tangan kanan Pak Latif tak henti-hentinya mremelintir sambil menarik-narik puting susu kanan istriku dan istrikupun mengangkat pinggulnya ke atas dannnn

“Paaaaak…ooohhhhh ……… .aaaa…aaakuuuu u keluar lagiiiiiiiiii ??.paaakkkkk.. .. !!!!!” istriku mengerang mencapai orgasme keduanya.

Pak Latif rupanya sudah tak sabar lagi dan dia menidurkan istriku yang sudah mengkangkangkan kedua kaki dan mulutnya komat kamit. Selanjutnya, sarung keris sebesar batang kemaluan dewasa itu pun muncul dan keluar dari liang vagina istriku dan seolah mengerti perintah.

Sarung keris itu masuk ke tempatnya semula dan Pak Latif menutupkan sarungnya di kedua kaki istriku yang sudah kegatalan ingin disetubuhi Pak Latif, penjaga malam perumahanku dan

“Hgggggggggghhhhhh ??..aaaaaaagggghhhhhh hh……! !!!!!” kudengar suara istriku menggeram saat kulihat pantat Pak Latif mulai turun naik diantara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar seolah punggung istriku digebuk keras.

“ppppfffaaaak ?. amppffuuuuunnnn ?.beeezzzzzaaaaaarrr seeekaliiiiiii kontooolmuuu paaaaak ? hhhgggggggggghhhhhh h ?..rooobeeeeek naaatniiii liaaaangkuuuu paaaaaak hhhgggggggggghhhhhh ?.!!!!!”

Kulihat kedua jari-jari tangan istriku yang lunglai itu mencengkeram lengan Pak Latif yang menopang tubuhnya saat menggenjot batang kemaluan nya ke liang vagina istriku dan entah karena kebesaran kedua kaki istriku terkangkang lebar.

Sehingga sarung Pak Latif pun tersingkap dan betapa kagetnya aku saat kulihat batang kemaluan Pak Latif sebesar kuda itu sudah separuh menjejali liang vagina istriku, dimana bibir vagina istriku seolah-olah ditiup menggelembung besar karena desakan batang kemaluan sebesar kuda Pak Latif itu.
Pak Latif berhenti menghujamkan batang kemaluan sebesar kuda nya saat istriku melenguh keras dan pingsan. Aku mengira Pak Latif akan melepas batang kemaluannya yang sebesar kuda dari liang vagina istriku yang pingsan.

Cerita Dewasa -Tapi mulut Pak Latif komat kamit dan begitu wajah istriku ditiup oleh Pak Latif, istriku pun tersadar kembali dan Pak Latif menjejalkan kembali batang kemaluan sebesar kuda nya ke liang vagina istriku sehingga kudengar gemeletuk gigi istriku merasakan liang vagina seolah robek.

Pak Latif kini mempermainkan kelentit istriku dan istriku mulai mengerang kembali mendapatkan kenikmatan hasrat seksualnya, sehingga bunyi “cek cek” lendir vagina istriku terdengar kembali menandakan nafsu istriku mulai naik dan suara lendir vagina istriku semakin keras dan seperti tak percaya kulihat batang kemaluan sebesar kuda Pak Latif mulai masuk ke dalam liang vagina istriku perlahan namun pasti.

“kontolmu besaaar ? kontolmu besaaar paaak eeeccch aku nggak pernaaaah merasakan uuummpppfff paaaakk akuuuu oooocccch paaaaaaakk engngngngngngngng ??.”

Istriku mengejan keras saat mencapai orgasme ketiganya malam itu dan hal itu memudahkan batang kemaluan sebesar kuda Pak Latif semakin masuk ke liang vagina istriku yang berlendir karena orgasmenya sehingga tak kusangka batang kemaluan sebesar kuda Pak Latif amblas keseluruhan ke liang vagina istriku dan Pak Latif menindih tubuh istriku \.

Baca Juga Cerita Seks Birahi Liar

Kulihat kedua tangan Pak Latif meremas remas kedua payudara istriku kembali, mulutnya mengulum bibir merah istriku dan istriku meladeni kuluman Pak Latif dan kulihat lidah Pak Latif menyusup ke rongga mulut istriku dan menjilati dalam rongga istriku yang kian terangsang kembali dimana jari-jari tangan istriku meremas remas punggung Pak Latif .

Mulai menggoyangkan pantatnya dan istriku mencengkeram punggung Pak Latif disertai nafas istriku mendengus- dengus dan tak lama kemudian pantat bahenol tersentak sentak mencapai orgasmenya ke empat.

Malam itu, Pak Latif menyetubuhi istriku tanpa henti dan aku hanya dapat menghitung pantat bahenol istriku tersentak sentak lebih dari enam kali dan akhirnya Pak Latif menggenjot pantatnya naik turun semakin lama semakin cepat dan menghujam kan batang kemaluan sebesar kuda diserati erangan panjang dan bunyi “preet preeet”berulang ulang dari liang vagina istriku saat Pak Latif menumpahkan airmaninya di rahim istriku.
Keesokkan paginya Pak Latif baru pulang meninggalkan istriku yang hampir pingsan dan seharian istriku tak dapat turun dari tempat tidur karena liang vagina dan bibir vagina istriku membengkak. Hari-hari berikutnya.

Istriku menolak dengan halus saat Pak Latif mengajak istriku bersetubuh dan sebagai gantinya sering kulihat istriku mengulum batang kemaluan sebesar kuda Pak Latif dan istriku selalu berusaha menelan air mani Pak Latif saat Pak Latif ejakulasi di mulut istriku .

Rupanya istriku hampir tiap hari mengulum batang kemaluan sebesar kuda Pak Latif dan bahkan sering kulihat dua kali sehari dan hal ini merontokkan kesehatan Pak Latif yang akhirnya jatuh sakit dan pulang ke desanya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Belom Cukup Umur

Cerita Sex Terbaru | Aku anak tunggal yang menjadi kesayangan kedua orang tuaku, perkenalkan namaku Sandra umurku masih 15
tahun, dan aku tinggal bersama kedua orangtuaku di komplek Jakarta, tapi karena kesibukannya orang tua
jadi beliau jarang sekali di rumah, biar pembaca ada gambaran tentang diriku sedikit aku diskripsikan
tinggiku 150 cm beratku 43 kg aku keturunan china jadi wana kulitku putih mulus.

Cerita Sex Terbaru Belom Cukup Umur

Aku bisa di bilang kurang pergaulan karena setiap kemana aku selalu dibatasi oleh orang tuaku, aku
punya teman beberapa saja dan kebanyakan itu cewek semua, jadi untuk bergaul pun aku agak susah dan
pengetahuan untuk di kehidupan luar kurang apalagi tentang sex tidakk tahu sama sekali. Selebihnya
bayangin aja sendiri betapa “kuper”nya aku ini. Ok, aku lanjutkan ceritaku.

Dirumahku yang lumayan besar itu, hanya ada aku dan pembantu-pembantu ku. Yang 2 orang adalah pembantu
rumah tangga, yang satu bi yem, orangnya udah tua banget, sedang satunya adalah cucunya yang berumur 1
tahun dibawah umurku, 13 thn, panggilannya no, adalah kacungku.

Seorang lagi adalah tukang kebunku yang sudah tua, pak mat, umurnya sudah sekitar 65 tahun, dan
seorang lagi sopir papaku, namanya bang jun, umurnya sekitar 30 tahunan. Itulah isi rumahku saat
orangtuaku tidak dirumah.

Pada suatu hari, aku pulang dari sekolah, kedua orangtuaku udah bepergian keluar negeri lagi untuk
waktu yg tidak tentu. Sopirku minta ijin untuk pulang karena ada suatu urusan, bi yem sepagian pergi
dengan cucunya untuk menengok saudaranya di tangerang selama 1 hari. Jadilah aku dan pak mat berdua
aja.

Selesai makan siang, aku duduk-duduk di halaman belakangku yang luas. Disana pak mat sedang menyirami
kebun. Iseng-iseng aku jalan-jalan didekat pak mat, dan kugoda dia dengan menginjak selang airnya.

Bingung karena air tidak keluar, dia lihat kebelakang da ketahuan bahwa selang airnya sedang ku injak,
setelah injakkan kulepas, pak mat mengarahkan air yang telah menyembur tadi ke arahku sambil ketawa-
tawa.

Tapi apa yg terjadi, air membasahi tubuh dan kausku, pada saat itu aku hanya mengenakan kaus panjang
sebatas atas lutut, tanpa mengenakan bh, hanya celana dalam aja. Kontan, bentuk tubuhku terlihat jelas
dari balik kausku tsb. Buah dadaku yg cukup besar untuk ukuran tubuh dan umurku itu terlihat jelas
sekali menantang, bayangkan, 32b dengan tinggiku yg hanya 147cm dan agak ceking, maklum, bagaimana sih
tubuh anak perempuan yg masih smp.

Tubuhku yang masih sangat muda dan ranum belum tersentuh itu, dipandangi oleh pak mat dengan melongo.
Entah gimana mulanya, tahu-tahu pak mat telah mendekati ku dan meremas buah dadaku, aku hanya bisa
diam dan bengong krn aku tidak pernah diperlakukan seperti itu sebelumnya.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Pak mat adalah tukang kebun keluarga kami yg telah lama ikut keluargaku, bisa dibilang, dia sudah ada
sejak aku masih bayi. Jadi, keluarga kami sangat mem-percayainya. Pak mat berkata

“non, susu non besar juga yah…, enak nggak diginiin?” Sambil tangannya terus meremas-remas susuku.

Aku yg belum mengerti apa yg sedang dilakukannya menjawab

“agak geli pak, tapi koq enak ya… Pak mat sedang mijitin aku yahh?” Tanyaku manja.

“iya. Kan dari kecil pak mat yg ngerawat kamu. Mau nggak pa mat ajarin sesuatu?” Tanyanya.

“ajarin apa sih, pak?” Tanyaku polos.

“setiap anak yang mau dewasa harus diajarin ini supaya nanti nggak malu ama temen-temen kamu, mau
nggak?” Desaknya.

“iya deh” sahutku.

Tanpa banyak bicara lagi, pak mat mengajakku ke biliknya di ujung halaman belakang rumahku yg besar
itu. Memang bilik untuk pegawai kami ada diujung belakang rumahku. Setelah masuk kebiliknya, dia tutup
pintunya lalu dikuncinya dari dalam.

“non tahu apa itu kont0l?” Pancingnya.

“apa sih kont0l itu, pak mat. Koq aku nggak pernah dengar sih?” Tanyaku dengan wajah serius.

Setelah itu dia melepas seluruh pakaian dan celananya sampai telanjang bulat.

Aku yang masih polos itu diam aja sambil memperhatikan dengan seksama, aku sama sekali tidak mengerti
bahwa aku akan mendapat pengalaman yg tak terlupakan sampai sekarang. Setelah telanjang, dia
menggenggam kont0lnya dan menunjukkan padaku,

“nah, ini adalah kont0l, non. Semua anak yg mau dewasa harus tahu ini. Bukan hanya tahu tapi juga
harus merasakannya. Coba non pegang, nanti aku ajarkan lagi” ujarnya sambil gemetar menahan nafsu.

Aku coba pegang kont0lnya yang besar itu, ya ampun aku hampir tak dapat memegangnya dengan kedua
tanganku.

“sekarang coba kocokkan seperti ini” sambil memberi contoh.

Aku laksanakan perintahnya, kukocok kont0lnya dengan gemas, habis makin lama makin besar dan panjang
sih.

“nah, non pernah ngemut permen kan? Coba sekarang kau lakukan seperti itu pada kont0lku” nadanya
semakin bergetar.

Dia berdiri disamping tempat tidurnya dan aku duduk disamping tempat tidurnya sambil membimbing kont0l
yg ada di genggamanku ke arah mulut ku yg mungil dan merah itu.

Aku masukkan kedalam mulutku dengan susah payah, besar sekali pikirku. Jadi kujilati dulu kepala
kont0lnya dengan seksama. Pak mat mendesah-desah sambil mendongakkan kepalanya. Kutanya

“kenapa pak, sakit ya, maafkan aku pak.”

“ah nggak koq, malah enak sekali lho, terusin, terusin, jangan berhenti, nanti kalo kau masukkan
kedalam mulutmu, kont0l ku jangan terkena gigimu yah, terusin” ujarnya sambil merem melek kenikmatan.

Aku teruskan aksiku, aku jilatin kont0lnya mulai dari kepala kont0lnya sampai ke pangkal batang, aku
terusin ke buah pelirnya, semua aku jilatin seperti aku jilatin permen kesukaan ku, sekarang aku coba
untuk memasukkan kedalam mulutku lagi, udah bisa masuk, udah licin terkena ludahku, aku mulai menyukai
ajarannya.Cerita Sex Terbaru

Pak mat memegangi kepalaku dengan satu tangannya sambil memaju-mundurkan pantatnya, seperti orang
ngent0t. Sedang tangan satunya lagi meremas susuku sebelah kanan. Gerakannya semakin lama semain
cepat, akhirnya dia berkata

“aduh non, sebentar lagi aku mau keluarin pejuh ku, nanti kau rasakan gimana rasanya yah. Setelah itu
harus kau telan” perintahnya.

Tapi belum lama dia berkata itu, aku merasakan suatu cairan keluar dari kont0lnya, rasanya aneh,
kurasakan sekali lagi lalu kutelan dengan 2 kali telan karena pejuhnya ternyata banyak sekali. Pada
saat pejuhnya keluar, terdengar suara pak mat menggeram keras dan panjang.

“ nnnnggghhh…….ggnnnnnhh….hhhkkkkhh…”

“aduh non, enak sekali mulutmu itu. Kont0l pak mat enak nggak?” Tanyanya dengan terputus-putus
kepuasan. “mmmhh, enak pak. Pejuh nya juga enak, aku nggak pernah makan seperti ini, ada lagi nggak
pak?” Tanyaku kurang puas.

“sebentar lagi non akan merasakan yag lebih enak dari tadi, mau nggak?” Tanyanya sambil melepasi kaus
dan celana dalamku.

Setelah aku telanjang, dia tidurkan aku diatas ranjangnya, sambil susuku diremasnya terus. Dia jilati
seluruh tubuhku, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dijilatinya pula seluruh bongkah susuku,
disedotnya pentilku sampai aku gemetar. Kakiku dan kedua pahaku yg mulus itu dibukanya sambil dielus-
elus dengan satu tangan masih di susuku.

Setelah itu mem3kku dijilatin dengan lidahnya yg kasar. Wuihh rasanya nggak keruan, geli banget deh,
rasanya pengen pipis. Bukan hanya bibir mem3kku aja yg dijilatinnya, tapi lidahnya juga masuk kelubang
mem3kku, aku jadi menggelinjang-gelinjang nggak terkontrol, wajahku merah sekali sambil terdongak
keatas.

Sementara itu diapun naik ke atas ranjang sambil mengarahkan kont0lnya ke wajahku, aku tahu apa yg
diinginkannya, ku pegang kont0lnya yg sudah agak mengecil. Kusedot lagi kont0lnya, masih ada sisa
pejuhnya diujung kepala kont0lnya, kujilatin. Jadi posisi ku ada dibawahnya sambil menjilati
kont0lnya, dia ada diatas ku sambil memasukkan lidahnya kelubang mem3kku.

Setelah kont0lnya sudah keras dan panjang lagi, dan mem3kku sudah banjir dengan ludahnya, dia cabut
kont0lnya dari mulutku. Dia berbalik posisi, sekarang wajahnya diatas wajahku, dan kont0lnya mengarah
ke mem3kku. Pak mat berkata

“non akan merasakan sakit sedikit, tapi setelah itu non akan merasakan kenikmatan yg luar biasa. Non
kuat menahan sakit kan?” Aku merasa tertantang dan menjawab singkat

“kuat pak”.

Setelah itu dia mulai memasukkan kont0lnya yg besar dan panjang itu ke lubang mem3kku. Pantatnya
semakin didorong dan didorong, sampai aku merem menahan sakit dan perih di mem3kku. Setelah itu dia
gerakkan kont0lnya keluar dan masuk dimem3kku yg masih sempit itu.

“wuah, non, sempit betul mem3kmu, sampai sakit kont0lku dibuatnya, ini memang rejekiku, dapat mem3k
gadis sekecil dirimu, tak pernah terbayang dibenakku aku akan menikmati tubuhmu, keperawananmu,
mem3kmu yg sempit ini, ternyata ngent0t dengan anak juragan lebih enak dari segalanya.
Ooohhhh….mmhhh…aaahhh….” Pak mat menggumam tak keruan.

Aku mulai merasakan nikmat yg tak terkatakan, luar biasa enak sekali rasanya. Secara naluri aku
gerakkan pantatku ke kanan dan ke kiri, mengikuti gerakan kont0lnya yg keluar masuk, wuihh tambah
nikmat. Kulihat wajah pak mat yg sudah tua dan kempot itu serasa menikmati sekali gesekkan kont0lnya
dilubang mem3kku itu.

Apabila ada yang melihat kejadian itu, pasti mereka bakal mengira bahwa aku sedang diperkosa oleh
orang tua itu, karena kalau dilihat fisiknya, aku lebih cocok jadi cucunya, umurnya udah 65thn, sedang
umurku baru 14thn, wajahnya dan tubuhnya udah keriput dan kempot,

Kulitnya kasar dan hitam karena sering terbakar matahari, selain itu dia juga orang pribumi. Sedang
tubuhku yg masih muda ini, putih bak pualam, karena aku seorang putri seorang boss, keturunan chinese,
terawat bersih, kulitku mulus, wajah ku yg imut ini cantik seperti anak orang jepang.

Sungguh perpaduan yg sangat berbeda, tapi bila dilihat lebih dekat, ternyata si orang tua itu tidak
memperkosaku, tubuhnya yg hitam berada di atas tubuhku yang putih mulus, bergoyang-goyang maju mundur,

Kepalanya memperhatikan kont0lnya sendiri yang sedang keluar masuk dilubang mem3k seorang anak kecil
baru berusia 14 thn, anak juragannya sendiri, seorang anak keturunan chinese, rupanya dia tidak habis
pikir bagaimana untung nasibnya mendapat kesempatan mencicipi tubuh anak juragannya yang masih perawan
itu.

Selang beberapa saat, pak mat mengajak ganti posisi, aku pasrah aja. Aku disuruhnya nungging seperti
anjing, dan dia menyodokkan kont0lnya dari arah belakang ke mem3k ku. Nikmat sekali permainan ini
pikirku.

“ennngghh… Mmhh.. Mmmhh…” Desahnya tak keruan.Cerita Sex Terbaru

Belakangan aku baru tahu bahwa pak mat telah menduda selama 7 tahun ditinggal istrinya meninggal.
Pantas saja dia melampiaskan nafsunya padaku, yang cocoknya jadi cucunya itu.cerita panas sambil
menggoyang pantatnya maju mundur, dia memegangi pinggulku dengan erat, kalian pasti tidak tahu
bagaimana enaknya rasaku pada saat itu.

Selama tubuhku dinikmatinya, aku telah mencapai puncak sampai 4 kali, sampai lemas tubuhku dibuatnya.
Tapi pak mat tidak mau tahu, dia tetap menggarap tubuhku dengan nikmat. Tidak kurang dari 15 menit di
genjot tubuhku dari belakang seperti itu, setelah itu dia cepat-cepat lepas kont0lnya dari mem3kku dan
memasukkan kemulutku sambil mengerang keras. Aku tahu apa yg diinginkannya, aku sedot keras kont0lnya,
pejuhnya muncrat didalam mulutku berulang-ulang, banyak sekali.

“crottt, croooth.., crooootttthh…” Hampir penuh oleh pejunya mulutku dibuatnya.

Aku sedot lagi sampai habis, wah enak sekali, aku makin terbiasa makan pejuhnya, dan rasanya tambah
terasa nikmat. Terutama aku sangat suka melihat reaksi nya saat pejuhnya keluar. Aku merasa mem3kku
agak membengkak akibat disodok oleh kont0l pak mat yg besar itu.

Setelah istirahat beberapa menit, dia bertanya padaku

“gimana non? Enak kan?”,

“enak sekali pak, rasanya nikmat sekali, tak dapat dilukiskan dengan kata-kata” sahutku.

“kapan-kapan ajarkan aku lagi ya, pak? Boleh kan?” Tanyaku polos, pak mat terkejut

“wah, non pengen lagi yah? Boleh, boleh, kapan saja non mau, panggil saja pak mat. Tapi non jangan
bilang siapa-siapa ya. Nanti aku tak bisa mengajarkan non yg lain lho.”

Dalam hati pak mat berpikir, wah, lumayan juga kalo aku bisa menikmati tubuhnya setiap hari, aku bisa
jadi muda lagi, nih.

Sambil memandangiku dan tubuhku, dia berkata dalam hati, tak pernah terbayangkan olehku bakal bisa
mendapatkan keperawanan dan menikmati tubuh non-ku, anak juraganku sendiri, padahal aku tahu dia dari
kecil.

BAca Juga Cerita Seks Duda Yang Perkasa

Ternyata nikmat juga tubuhnya yg mungil ini, tahu gini sudah dari umur 12 dulu seharusnya kunikmati
tubuhnya. Udah putih, mulus, tanpa cacat sedikitpun bak pualam, wajahnya yg cantik mungil, mulutnya yg
kecil dan selalu merah, hmmm, ternyata enak juga ngent0t dengan anak kecil, apalagi keturunan chinese,
kaya’an nya lebih hot deh, membuat kont0lku jadi lebih muda dan segar saja, pikirnya. Setelah
berpakaian, aku kembali kekamarku dan tertidur kelelahan.

Setelah kejadian hari itu, aku sering di ent0t pak mat, dimana saja, di kamarnya, dikamarku sendiri,
diruang tamu, digudang, di dapur, bahkan di kamar mandi sekalipun, pokoknya dimana saja dan dimana ada
kesempatan, pak mat tidak menyia-nyiakan tubuhku yg mungil itu.

Dan aku semakin lama semakin ketagihan kont0lnya. Akhir-akhir ini aku baru sadar bahwa aku telah
menyerahkan keperawananku, tubuhku dan segalanya kepada tukang kebunku sendiri. Apalagi orangnya udah
tua agak peyot, tapi kont0lnya masih boleh juga.

Sejak saat itu, aku jadi ketagihan dan ingin merasakan kont0l-kont0l orang lain, tidak pandang bulu.
Aku bahkan lebih terangsang dengan orang dari kalangan yang bukan orang berada.

Entah kenapa aku lebih suka memberikan tubuhku yang masih muda dan mungil ini untuk dinikmati mereka,
rasanya ada sesuatu didalam tubuhku yang membuatku lebih terangsang. Mungkin karena pengalaman
pertamaku dengan tukang kebunku sendiri, kali.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Kisah Penjual Jamu

Cerita Sex Terbaru | Aku sangat betah di kontrakanku yang aku tinggali sekarang walaupun harganya naik terus pertahunnya
tapi aku perpanjang dengan alasan karena memang tempatnya strategis dalam gang hanya ada rumah yang
aku tinggali, rumah temboknya tinggi jadi tidak ada orang yang bisa melihat kegiatanku didalam rumah
jadi merasa bebas.

Cerita Sex Terbaru Kisah Penjual Jamu

Setelah Mia meninggalkan diriku . aku jadi jomblo. Mau pacaran aku malas dengan basa-basi dan berbagai
tuntutan. Untuk melampiaskan libido ku, siapa saja yang kusenangi sering kubawa ke kamar yang istimewa
ini. Karena alamatnya rumit banyak lika-likunya, tidak satu pun temen cewek ku yang berhasil mencari
alamat ku.

Suatu hari saat aku baru membeli rokok di warung aku berpapasan dengan penjual jamu yang cukup
mengagetkan. Wajahnya manis dan bodynya bahenol betul.

“Nggak salah ini orang jadi tukang jamu,” kata ku membatin.

“Mbak jamu” tegurku. Dia menoleh.

“Mau minum jamu mas ?” tanyanya.

“Iya tapi jangan di sini, ke rumah” ajakku dan dia ikut dibelakang ku.

Sesampai di rumah , si mbak melihat sekeliling.

“Wah enak juga tempatnya mas ya,” ujarnya.

“Mbak jamu apa yang bagus”

“Lha mas maunya untuk apa, apa yang mau untuk pegel linu, masuk angin atau jamu kuat”

“Kuat apa” tanya ku.

“Ya kuat segalanya” katanya sambil melirik.

“Genit juga si mbak” kata ku dalam hati.

“Aku minta jamu kuat lah mbak, biar kalau malam kuat melek bikin skripsi.”

Tapi terus terang aku kurang mempunyai keberanian untuk menggoda dan mengarahkan pembicaraan ke yang
porno-porno. Sejak saat itu mbak jamu jadi sering menghampiriku.

“Mas kemarin kemana saya kesini kok rumahnya dikunci. Saya ketok sampai pegel nggak ada yang buka.”

“Oh ya kemarin ada kuliah sore jadi saya dari pagi sampai malam di kampus” kataku.

“Mas ini mas jamu kunyit asam, bagus untuk anak muda, biar kulitnya cerah dan jauh dari penyakit.”

“Mbak suaminya mana ?” tanya ku iseng.

“Udah nggak punya suami mas, kalau ada ngapain jualan jamu berat-berat.”

“Anak punya mbak ?”

“Belum ada mas, orang suami saya dulu udah tua, mungkin bibitnya udah abis.”

Kami semakin akrab sehingga hampir setiap hari aku jadi langganannya. Kadang-kadang lagi nggak punya
duit, dia tetap membuatkan jamu untuk ku. Dia pun sudah tidak canggung lagi masuk ke rumah ku. Bahkan
dia sering numpang ke WC.

Mbak Wisti, begitulah dia mengaku namanya setelah beberapa kali mengantar jamu . Dia kini memasuki
usia 27 tahun, asalnya dari daerah Wonogiri. Mbak Wisti menganggap rumah ku sebagai tempat
persinggahan tetapnya. Dia selalu protes keras jika aku tidak ada di rumah.

Semula Mbak Wisti mengunjungi ku pada sekitar pukul 13. Tapi kini dia datang selalu sekitar pukul 5
sore. Kalau dia datang ke rumah ku jamunya juga sudah hampir habis. Paling paling sisa segelas untuk
ku.

Rupanya Mbak Wisti menjadikan rumah ku sebagai terminal terakhir. Ia pun kini makin berani. Dia tidak
hanya menggunakan kamar mandiku untuk buang hajat kecil, tetapi kini malah sering mandi. Sampai sejauh
ini aku menganggapnya sebagai kakakku saja.

Karena dia pun menganggapku sebagai adiknya. Sering kali dia membawa dua bungkus mi instan lalu
direbus di rumah ku dan kami sama-sama menikmatinya.

Sebetulnya pikiran jorokku sudah menggebu-gebu untuk menikmati tubuh mbak Wisti ini. Namun keberanian
ku untuk memulainya belum kutemukan. Mungkin juga karena aku tidak berani kurang ajar jadi Mbak Wisti
makin percaya pada diri ku. Padahal wooo ngaceng.

Aku hanya berani mengintip jika Mbak Wisti mandi. Lubang yang sudah kusiapkan membuatku makin ngaceng
saja kalau menikmati intaian. Tapi bagaimana nih cara mulainya.

“Mas boleh nggak saya nginep di sini ?” tanya Mbak Wisti suatu hari.

“Saya mau pulang jauh dan sekarang sudah kesorean, lagi pula besok saya nggak jualan, capek., ”
katanya beralasan tanpa saya tanya.

“Lha Mbak, tempat tidurnya cuma satu”Cerita Sex Terbaru

“Nggak pa-pa, saya tidur di tiker aja. Mas yang tidur di kasur.”

“Bener nih,” kata ku, dengan perasaan setengah gembira.

Karena kupikir inilah kesempatan untuk menyergapnya.

“Iya nggak apa-apa koq” katanya.

Tanpa ada rasa canggung dia pun masuk kamar mandi dan mandi sepuasnya. Aku pun tidak menyia-nyiakan
kesempatan untuk kembali mengintainya. Badannya mulus walaupun kulitnya tidak putih, tetapi bentuk
tubuhnya sangat sempurna sebagai seorang wanita.

Sayang dia miskin, kalau kaya mungkin bisa jadi bintang film, pikir ku. Teteknya cukup besar, mungkin
ukuran 36, pentilnya kecil dan bulu jembutnya tebal sekali. Mungkin ada hubungannya dengan kumis tipis
yang ada di atas bibirnya itu.

Selesai mandi, kini giliranku masuk kamar mandi dan membersihkan diri. Aku nggak tahan , sehingga
kesempatan mandi juga kugunakan untuk ngloco.

“Mas mandinya koq lama sekali sih, ngapain aja” tanyanya mengagetkan.

“Ah biasa lah keramas sekalian biar seger” kata ku.

“Itu saya buatkan kopi, jadi keburu dingin deh, abis mandinya lama banget.”

Malam itu kami ngobrol ke sana-kemari dan aku berusaha mengorek informasi sebanyak mungkin mengenai
dirinya.

“Mas suka di pijet nggak” katanya tiba-tiba.

“Wah nggak, nggak nolak” kata ku bercanda.

“Sini saya pijetin mas.”

Tanpa menunggu terlalu lama aku segera menuju ke kamar dikuti mbak Wisti dan semua baju dan celana ku
ku buka tinggal celana dalam. Kumatikan lampu sehingga suasana kamar jadi agak remang-remang.

Nggak nyangka sama sekali, ternyata mbak Wisti pinter sekali memijat. Dia menggunakan cairan body
lotion yang dibawanya untuk melancarkan mengurut. Aku benar-benar pasrah. Meski ngaceng berat, tetapi
aku nggak berani kurang ajar.

Cilakanya Mbak Wisti ini tidak canggung sedikit pun merambah seluruh tubuhku sampai mendekati si
dicky. Beberapa kali malah ke senggol sedikit, membuat jadi tambah tegang aja.

“Mas celananya dibuka saja ya biar nggak kena cream.”

“Terserahlah mbak” kata ku pasrah.

Dengan cekatan dia memelorotkan celana dalam. Sehingga aku kini jadi telanjang bulat.

“Apa mbak nggak malu melihat saya telanjang” tanya ku.

“Ah nggak apa-apa, saya dulu sering memijat suami saya.”

“Dia yang ngajari saya mijet.”

Tegangan ku makin tinggi karena tangan nya tanpa ragu-ragu menyenggol kemaluan ku. Dia lama sekali
memijat bagian dalam paha ku, tempat yang paling sensitive dan paling merangsang. Mungkin kalau ada
kabel di hubungkan diriku dengan lampu, sekarang lampunya bakal menyala, orang teganganku sudah mulai
memuncak.

Aku tidur telungkup sambil berfikir, gimana caranya memulai. Akhirnya aku berketetapan tidak mengambil
inisiatif. Aku akan mengikuti kemana kemauan Mbak Wisti. Kalau terjadi ya terjadilah, kalau nggak yaa
lain kali mungkin. Tapi aku ingin menikmati dominasi perempuan atas laki-laki.

Setelah sekitar satu jam aku tidur telungkup, Mbak Wisti memerintahkan aku telentang. Tanpa ragu dan
tanpa rasa malu dan bersalah aku segera menelentangkan badan ku. Otomatis si dicky yang dari tadi
berontak, kini bebas tegak berdiri.

Celakanya si dicky tidak menjadi perhatian Mbak Wisti dia tenang saja memijat dan sedikitpun tidak
berkomentar mengenai dicky ku. Kaki kiri, kaki kanan, paha kiri, paha kanan, kepala tangan kiri,
tangan kanan, lalu perut. Bukan hanya perut tetapi si Dicky pun jadi bagian yang dia pijat. Aku
melenguh.

“Aduh mbak”

“Kenapa mas” katanya agak manja.

“Aku nggak tahan, ngaceng banget”

“Ah nggak apa-apa tandanya mas normal”

“Udah tengkurep lagi mas istirahat sebentar saya mau ke kamar mandi sebentar.”

Lama sekali dia di kamar mandi, sampai aku akhirnya tertidur dalam keadaan telungkup dan telanjang.
Tiba-tiba aku merasa ada yang menindihku dan kembali kurasakan pijatan di bahu.

Dalam keadaan setengah sadar kurasakan ada seusatu yang agak berbeda. Kenapa punggungku yang
didudukinya terasa agak geli

Kucermati lama-lama aku sadar yang mengkibatkan rasa geli itu ada bulu-bulu apa mungkin Mbak Wisti
sekarang telanjang memijatiku. Ternyata memang benar begitu. Tetapi aku diam saja tidak berkomentar.

Kunikmati usapan bulu jembut yang lebat itu di punggungku. Kini aku sadar penuh , dan dicky yang dari
tadi bangun meski aku sempat tertidur makin tegang. Wah kejadian deh sekarang, pikirku dalam hati.

“Balik mas katanya” setelah dia turun dari badan ku

Aku berbalik dan ruangan jadi gelap sekali. Ternyata semua lampu dimatikannya. Aku tidak bisa melihat
Mbak Wisti ada dimana. Dia kembali memijat kakiku lalu duduk di atas kedua pahaku. Ia terus naik
memijat bagian dadaku dan seiring dengan itu, jembutnya berkali-kali menyapu si dicky. Kadang-kadang
si dicky ditindihnya sampai lama dan dia melakukan gerakan maju mundur.

Beberapa saat kemudian aku merasa mbak Wisti mengambil posisi jongkok dan tangannya memegang batang si
dicky. Pelan-pelan di tuntun kepala si dicky memasuki lubang kemaluannya. Aku pasrah saja dan sangat
menikmati dominasi perempuan. Lubangnya hangat sekali dan pelan-pelan seluruh tubuh si dicky masuk ke
dalam lubang vagina mbak waty.

Mbak Wisti lalu merebahkan dirinya memeluk diriku dan pantatnya naik turun, sehingga si dicky keluar
masuk . Kadang-kadang saking hotnya si dicky sering lepas, lalu dituntunnya lagi masuk ke lubang yang
diinginkan. Karena aku tadi sudah ngloco dan posisiku di bawah, aku bisa menahan agar mani ku tidak
cepat muncrat. Gerakan mbak Wisti makin liar dan nafasnya semakin memburu.Cerita Sex Terbaru

Tiba-tiba dia menjerit tertahan dan menekan sekuat-kuatnya kemalauannya ke si dicky. Dia berhenti
bergerak dan kurasakan lubang vaginanya berdenyut-denyut. Mbak Wisti mencapai orgasmenya yang pertama.

Dia beristirahat dengan merebahkan seluruh tubuhnya ke tubuhku. Jantungnya terasa berdetak cepat. Aku
mengambil alih dan membalikkan posisi tanpa melepas si dicky dari lubang memiaw mabak Wisti. Ku atur
posisi yang lega dan mencari posisi yang paling enak dirasakan oleh memiaw mbak Wisti.

Aku pernah membaca soal G-spot. Titik itulah yang kucari dengan memperhatikan reaksi mbak Wisti.
Akhirnya kutemukan titik itu dan serangan terus ku kosentasikan kepada titik itu sambil memaju dan
memundurkan si dicky.

Mbak Wisti mulai melenguh-lenguh dan tak berapa lama dia berteriak, dia mencapai klimaks tertinggi
sementara itu aku juga sampai pada titik tertinggi ku. Dalam keadaan demikian yang terpikir hanya
bagaimana mencapai kepuasan yang sempurna.

Kubenamkan si dicky sedalam mungkin dan bertahan pada posisi itu sekitar 5 menit. tongkolku
berdenyut-denyut dan vaginanya mbak Wisti juga berdenyut lama sekali.

“Mas terima kasih ya, saya belum pernah main sampai seenak ini.”

“Saya ngantuk sekali mas.”

“Ya sudah lah tidur dulu.”

Aku bangkit dari tempat tidur dan masuk kamar mandi membersihkan si dicky dari mani yang belepotan.
Aku pun tidak lama tertidur. Paginya sekitar pukul 5 aku bangun dan ternyata mbak Wisti tidur di
samping ku. Kuraba memiawnya, lalu ku cium, tangan ku, bau sabun.

Berarti dia tadi sempat bangun dan membersihkan diri lalu tidur lagi. Dia kini tidur nyenyak dengan
ngorok pelan.

Kuhidupkan lampu depan sehingga kamar menjadi agak remang-remang. Kubuka atau kukangkangkan kedua
kakinya. Aku tiarap di antara kedua pahanya dan kusibakkan jembut yang lebat itu untuk memberi ruang
agar mulutku bisa mencapai memiawnya.

Lidahku mencari posisi clitoris mbak Wisti. Perlahan-lahan kutemukan titik itu aku tidak segera
menyerang ujung clitoris, karena kalau mbak Wisti belum terangsang dia akan merasa ngilu. Daerah
sekitar clitoris aku jilat dan lama-lama mulai mengeras dan makin menonjol.

“Mas kamu ngapain mas, jijik mas udah, mas” tangannya mendorong kepala ku, tetapi kutahu tenaganya
tidak sunguh-sungguh karena dia juga mulai mengelinjang.

Tangannya kini tidak lagi mendorong kepalaku, mulutnya berdesis-desis dan diselingin teriakan kecil
manakala sesekali kusentuh ujung clitorisnya dengan lidahku.

Setelah kurasakan clitorisnya menonjol penuh dan mengeras serangan ujung lidahku beralih ke ujung
clitoris. Pinggul mbak Wisti mengeliat seirama dengan gerakan lidahku. Tangannya kini bukan berusaha
menjauhkan kepalaku dari vaginanya tetapi malah menekan, sampai aku sulit bernafas.

Tiba-tiba dia menjepitkan kedua pahanya ke kepalaku dan menekan sekeras-kerasnya tangannya ke kepalaku
untuk semakin membenam. Vaginanya berdenyut-denyut. Dia mencapai klimak. Beberapa saaat kupertahankan
lidah ku menekan clitorisnya tanpa menggerak-gerakkannya.

Setelah gerakannya berhenti aku duduk di antara kedua pahanya dan kumasukkan jari tengah ke dalam
memiawnya kucari posisi G-spot, dan setelah teraba kuelus pelan. Dengan irama yang tetap. Mbak Wisti
kembali menggerakkan pinggulnya dan tidak lama kemudian dia menjerit dan menahan gerakan tanganku di
dalam memiawnya. Lubang vaginanya berdenyut lama sekali.

“Aduh mas ternyata mas pinter sekali.”

“Aku kira mas nggak suka perempuan. Aku sampai penasaran mancing-mancing mas, tapi kok nggak nyerang-
nyerang aku.”

“Jadi aku bikin alasan macem-macem supaya bisa berdua sama mas.”

“Aku segen mbak, takut dikira kurang ajar. Selain itu aku juga ingin menikmati jika didului
perempuan.”

“Ah mas nakal, menyiksa aku. Tapi aku suka mas orangnya sopan nggak kurang ajar kayak laki-laki lain.”

“Mas tadi kok nggak jijik sih jilati memiaw ku. Aku belum pernah lho digituin. Rasanya enak juga ya.”
kata Mbak Wisti.

Wisti mengaku ketika berhubungan dengan suaminya yang sudah tua dulu hanya hubungan yang biasa saja
dan itu pun mbak Wisti jarang sampai puas. Dia mengaku belum pernah berhubungan badan dengan orang
lain kecuali suaminya dan diriku.

“Pantes memiawnya enak sekali, peret mbak,” kata ku.

“Wong tukang jamu koq, yo terawat toh yo.”

“Sekarang gantian mbak, barang ku mbok jilati po’o.”

“Aku ra iso he mas”

“Nanti tak ajari.”

Mbak Wisti mengambil posisi diantara kedua pahaku dan mulai memegang si dicky dan pelan-pelan
memasukkan mulutnya ke ujung tongkol.

Dia berkali-kali merasa mau muntah, tetapi terus berusaha mengemut si dicky Setelah terbiasa akhirnya
dikulumnya seluruh batang tongkol ku sampai hampir mencapai pangkalnya. Aku merasa ujung si dicky
menyentuh ujung tenggorokkannya.

Dia memaju-mundurkan batang di dalam kulumannya . Ku instruksikan untuk juga melakukannya sambil
menghisap kuat-kuat.dia menuruti semua perintahku. Bagian zakarnya juga dijilatnya seperti yang
kuminta. Dia tidak lagi mau muntah tetapi mahir sekali. Setelah berlangsung sekitar 15 menit kini aku
perintahkan dia tidur telentang dan aku segera menindihnya.

“Mas tongkole kok enak tenan, keras sampai memiaw ku rasanya penuh sekali.”

Kugenjor terus sambil kosentrasi mencari titik G. Tidak sampai 5 menit Mbak Wisti langsung berteriak
keras sekali. Dia mencapai orgasme tertinggi. Sementara aku masih agak jauh .
Setelah memberi kesempatan jeda sejenak.

Mbak Wisti kusuruh tidur nungging dan kami melakukan dengan Dogy Style. Rupanya pada posisi ini titik
G Mbak Wisti tergerus hebat sehingga kurang dari 3 menit dia berteriak lagi dan aku pun mencapai titik
tertinggi sehingga mengabaikan teriakannya dan kugenjot terus sampai seluruh maniku hambis di dalam
memiaw mbak Wisti.

Baca Juga Cerita Sex Telanjang

Dia tertidur lemas, aku pun demikian. Sekitar jam 8 pagi kami terbangun dan bersepakat mandi bareng.
Badan Mbak Wisti memang benar-benar sempurna, Teteknya besar menentang, pinggulnya besar dan
pinggangnya ramping.

Setelah malam itu mbak Wisti jadi sering menginap di kamar ku. Sampai satu hari dia datang dengan muka
sedih.

“Mas aku disuruh pulang ke kampung mau dikawinkan sama Pak lurah.”

“Aku berat sekali mas pisah sama mas, tapi aku nggak bisa nolak keinginan orang tua ku,” katanya
bersedih.

Malam itu Mbak Wisti nginap kembali di kamar ku dan kami main habis-habisan. Seingat saya malam itu
saya sampai main 7 ronde, sehingga badan ku lemas sekali.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Artis Kampus Perawan

Cerita Sex Terbaru | Jadi ini kisahku yang tejadi sekitar 3 tahun yang lalu sat aku sedang masuk kuliah. Waktu
itu aku kuliah disalah satu univerSitas terkenal dibandung. Saat aku pertama kali aku
masuk kuliah aku sendirian gak punya teman karena aku bukan asli bandung. Namun seiring
berjalannya waktu, dan sifatku yang supel aku jadi mempunyai banyak teman. Anak-anak
kampusku yang perempuan sangat cantik-cantik sekali, memang bener kalau bandung itu sering
disebut lautan bidadari.

Cerita Sex Terbaru Artis Kampus Perawan
Hingga akhirnya setelah kurang lebih 2 bulan aku kuliah disitu aku melirik satu wanita
yang terlihat begitu indah dimataku. Sebut saja namanya Sita, orangnya gak terlalu tinggi,
namun dia memilki paras yang cukup menarik buwatku. Juga bentuk lekuk tubuhnya juga sangat
indah untuk dinikmati. Bongkahan kedua payudaranya lumayan besar dan pantatnya terlihat
sangat padat sekali dibalik celana strit yang selalu dikenakannya saat dikampus.
Pandanganku ketika dikampus saat ini hanya tertuju pada Sita. Setiap jam istrirahat aku
selalu mencari keberadaan Sita dimana. Hingga aku mencari tau tentang Sita kepada teman-
temannya, tapi sekejap aku kecewa mendengar kalau sta udah mempunyai seorang cowok. Namun
dalam sekejap semangatku kembai karena ada salah satu teman Sita yang memberitahuku kalau
hubungan Sita dengan cowoknya sudah gak harmonis lagi, dan bahkan sekarang Sita juga gak
pernah bertemu dengan cowaknya. Aku langsung semringah mendengar berita dari teman dekat
Sita itu.
Dan tibalah wajtunya, saat Sita sedang duduk dikantin sendirian aku langsung saja
memberanikan diri untuk nyamperin Sita. Lalu dengan basa-basi akhirnya aku pun bisa
sedikit akrab dengan Sita hingga akhirnya ita ngobrol panjang lebar. Untung aja jadwal
perkuliahanku dengan Sita bisa sama-sama kosong, jadi aku dan Sita mempunyai waktu yang
banyak untuk ngobrol. Waduh hatiku lemas, walaupun sudah jarang ketemu tetapi statusnya
masih resmi pacaran. Saat kami berdua ngobrol, dia suka curhat tetapi saya suka mencuri
pandangan ke arah buah dadanya yang indah menawan itu.
Waduh pokoknya bulat tegap dan sedikit runcing, begitu juga kulitnya tidak satupun bekas
goresan luka, hanya putih mulus dan pantatnya bulat menantang. Kalau dilihat dari
belakang, waduh.. membuat kemaluan saya berdiri tegap dan ingin kuremas-remas dan ditancap
dari belakang. Bayangkan kalau berjalan dia berlenggang-lenggok.
Dia memiliki rambut yang indah, hitam dan panjang, berhidung mancung, berbibir tipis, alis
dan bulu mata yang lentik (tapi seperti cewek bule). Dan memang cewek ini anak seorang
yang kaya raya. Dan kami pun menjadi dekat dan akrab, tapi tidak tahu dia itu sukanya
bareng dan jalan sama saya saja. Padahal kan banyak teman cewek di kampus itu ataupun
cowok yang lain. Yaa.. tapi saya pun sangat senang sekali bisa jalan bareng sama Sita, Dia
pun sering mengajak saya main ke rumahnya. Namun itu tidak pernah terjadi, mungkin saya
tidak biasa main ke rumah cewek.
Dan akhirnya dia ingin main ke rumah saya, waduh saya juga bingung karena saya juga belum
pernah kedatangan teman cewek apalagi seperti dia, tapi dia terus memaksa saya. Suatu hari
di kampus, mata kuliah satu sudah selesai dan harus masuk lagi untuk mata kuliah yang
kedua, tapi waktunya sore hari, dan ketika sudah selesai mata kuliah satu, kami pun merasa
BT kalau di kampus saja, dan Sita memaksa saya untuk main ke rumah saya, katanya ingin
tahu tempat tinggal saya dan sekaligus ingin curhat. Ya untungnya rumah saya itu hanya ada
saudara saya (karena saya tidak tinggal bersama orang tua) dan rumah itu milik nenek saya.
Oleh karena itu kehidupan saya bebas dan saling cuek sama anggota keluarga lainnya di
rumah itu.
Tidak ada saling curiga atau hal apapun, yang penting tidak saling merugikan satu sama
lain. Kami pun berdua pergi ke rumah saya. Siang bolong, ketika sudah sampai di rumah,
Sita saya persilakan masuk ke kamar saya dan ternyata saya tidak grogi atas kedatangan
cewek cantik ini. Dan ketika baru mengobrol sebentar lalu dia bicara, Edi panas yaah hawa
di Bandung sekarang ini. Iya nih! sambil kubawakan minuman dingin yang sangat sejuk
sekali. Edi.. boleh nggak saya buka baju, kamu jangan malu Edi, saya masih pake pakaian
dalam kok, habis panass siihh.Cerita Sex Terbaru

Waduh memang saya merasa malu waktu itu dan sedikit deg-degan jantungku. Aduuh gimana kamu
ini, emang kamu nggak malu sama aku? bantahku. Tapi kan dia sudah ngomong kalau dia masih
memakai pakaian dalam. Kemudian saya keluar kamar sebentar untuk mengambil makanan ringan
di lemari es, dan ketika saya memasuki kamar lagi, ya ampun.. pakaian dalam sih pakaian
dalam tapi kalau ternyata kalau itu BH yang super tipis dan kelihatan puting susunya.

Waduh, saya sangat grogi waktu itu dan saya pun sering memalingkan wajah, tapi tidak dapat
dipungkiri, kemaluan saya pun berereksi dan aliran darah saya pun mengalir tidak karuan,
apalagi hawa sedang panas-panasnya. Ayo sekarang kamu mau curhat lagi? kataku. Nggak sih
Edi, saya udah minta putus sama dia (pacarnya-red) dan dia setuju untuk resmi putus. Ya
udah.. abis gimana lagi, katanya. Dalam hatiku, asyik dia sudah putus, dan saya pun
berpura-pura bersedih, karena memang kasihan melihat wajahnya sedikit pucat dan sedikit
menangis. Dia memelukku sambil sedikit bicara kepadaku, tapi itu lho anuku tidak bisa diam
dan semakin panas saja suhu tubuhku.

Ketika kuelus rambut dan punggungnya, eh dia menciumku dan kubalas ciumannya dan dia
membalas lagi, semakin lama kami berciuman dan dia memasukkan lidahnya ke mulutku. Waduh,
ini benar-benar mengasyikan dan terus terang ini adalah pertama kali bagiku. Dan dia pun
mengeluarkan suara desahan yang sangat lembut dan sensual, dan dituntunnya tanganku ke
buah dadanya, langsung saja kuremas-remas dan BH-nya pun kubuka.

Wow, buah dada yang sangat indah, putih, bulat berisi dan mancung serta puting yang bagus,
sedikit warna merah di seputar putingnya dan berwarna coklat di puncaknya, sekali-kali
kupelentir putingnya dan dia pun mendesah kuat. Ssstthh ha.. hah.. aahh.. okhs Edi, bagus
Edi, eenakk, suaranya yang kecil dan merdu. Dia membuka bajuku dan aku kini dibuatnya
telanjang, tapi aku hanya pasrah saja, tidak ada rasa malu lagi. Apa kamu sering melakukan
ini sama pacar kamu? kataku.

Iya Edi, tapi nggak sering.. aaksshh.. kata dia sambil mendesah, tanganku diarahkannya ke
liang kemaluannya, dan langsung kuelus-elus sambil lidahku menjilat putingnya yang indah
itu. Sedikit-sedikit kuselingi dengan gigitan ringan tepat di puncaknya, dan dia
menggeliat keenakan. Dan kemaluannya pun basah. Kubuka celananya dan celana dalamnya
secara perlahan. Oh iya, kami melakukannya di sofa kamarku tepat di depan TV dan stereo-
set. Dan kami lagi sedang mendengarkan lagu-lagu rock barat tahun 70-an, ketika kubuka
celana dalamnya, yes.. dia memiliki kemaluan yang bagus, bulu sedikit, dan memang dia
masih perawan, dengan pacarnya juga hanya melakukan oral sex.
Tetapi saya belum berani untuk menjilat kemaluannya, saya hanya mengesekkan tangan saya ke
bibir kemaluannya. Eh ternyata dia turun dari sofa dan menghisap batang kemaluanku,
Aaakshh.. hsstt oks! dia menjilati biji pelerku dan dia mengisap kemaluanku lagi sambil
dipegang dan dikocoknya. Waduuhh.. enak sekalii akkhhss.. aliran-aliran darahku mengalir
dengan serentak dan ingin kumasukkan kemaluanku ke liang kemaluannya, tapi apa dia mau?
Beberapa menit kemudian.. Edi, kamu punya barang gede enggak, kecil enggak, panjang enggak
and pendek enggak, tapi bener Edi, saya sangat suka kamu punya barang, katanya sambil
berdiri dan lubang kemaluannya dihadapkannya ke wajahku aku semakin tidak kuat saja.

Langsung saja kujilat liang kemaluannya. Wah agak bau juga nih, tapi bau yang enak.
Semakin lama semakin asyik dan sangat enak, dan dia pun merintih-rintih kecil, Uwuuhh oo..
sstt akhs.. akhs.. akhs.. oohh aahh.. sstth, sambil tubuhnya agak bergerak nggak karuan,
mungkin jilatanku belum pintar tapi kulihat dia sedang keasyikan menikmati jilatanku. Lalu
dia berdiri dan menarik tubuhku ke lantai. Di situ kami berciuman lagi, entah kenapa aku
merasakan sesuatu yang hangat di sekitar liang kemaluannya, kuingin batang kemaluanku
dimasukkannya ke lubang kemaluannya.

Soalnya aku masih ragu. Tapi saya memberanikan untuk bicara. kamu masih perawan nggak?
Iya.. aksshh.. sstt.. sstt aakhs, katanya. Ternyata dugaanku benar. Tapi sama pacar kamu
itu? Iya tapi kalau aku sama dia hanya oral aja, kata Sita. Tapi Edi, gimana kalau kita
ini sekarang.. dia tidak melanjutkan pembicaraannya.

“Okh.. ookh.. okh.. sstt..” dia mencoba untuk memasukan batang kemaluanku ke lubang
kemaluannya dengan bantuan tangannya.

Dengan begitu, aku pun berusaha untuk memasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya,
dan secara perlahan kugesekkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya dan sedikit demi
sedikit kumasukkan kemaluanku, tapi ini hanya sampai kepala aja, dan.. Ooohh aakksshh..
ahh.. ah.. aahh.. oohh.. sset, dia merintih- rintih. Aku terus menggenjot dia. Edi,
ternyata pedih juga, aahh! katanya. Tapi teruskan saja Edi… Kulihat wajahnya memang
mengkhawatirkan juga, tapi yang kurasakan adalah kenikmatan, meskipun itu masih
tersendat-sendat dan sedikit kehangatan, Ookkhhss.. sstt, aduh nikmatnya, kataku.

Dan memang ada sedikit darah di batang kemaluanku dan yes.. semua batang kemaluanku masuk,
dan benar-benar nikmat tiada tara, dan hilanglah perawannya dan perjakaku. “Ssstt..
sstt..” desahannya yang merdu dan menggairahkan apalagi didukung oleh kecantikannya dan
mulus kulitnya. Dan kami masih melakukan gaya konvensional dan terus kugenjot naik turun,
naik turun dan tumben, aku masih kuat dan menahan kenikmatan ini, karena kalau aku sedang
onani, tidak selama ini.Cerita Sex Terbaru

Di lantai itu kami melakukannya serasa di surga. Assh.. asshh.. aakss.. oohh.. aksh..
sstt, dia menjerit-jerit tapi biarlah kedengaran oleh saudaraku, yang lagi nonton TV di
ruang keluarga. Karena pasti suara jeritan Sita ini kedengaran. Terus Edi, aduhh Edi kok
enak sih.. aakss ssttss.. katanya sambil merem melek matanya dan bibirnya yang aduhai
melongo ke langit dan langsung kujilat lidahnya. Duuhh aahss sstt duh An, aku mau keluar
nih! kataku.

Uuhhss sstt jangan dulu dong Edi.. bentar lagi aja, katanya.

Tapi memang saya waktu itu sudah nggak kuat, ehh ternyata.. Sss oohh akkhhss.. oohh, duh
Edi boleh deh sekarang, kamu dikeluarinnya di sini aja, sambil ditunjukanya ke arah
payudaranya. Dan.. Creett.. crooot.. crooot.. crroooot dan air maniku yang banyak itu
menyemprot ke payudaranya dan sekitar lehernya.

Selesailah main-main sama Sita, dan waktu pun menunjukan arah jam 5 lebih dan memang kami
sudah telat untuk pergi lagi ke kampus memasuki pelajaran Mata Kuliah kedua. Kami berdua
terkulai dan ketiduran di lantai itu dalam keadaan masih telanjang, dan lagu di stereo
tape-ku pun sudah lama habis.

Baca JUga Cerita Seks Tante Muontok

Bangun-bangun sudah hampir jam 19.00, kami pun bergegas berpakaian dan aku pergi ke kamar
mandi untuk mandi, sesudah saya selesai mandi dia juga mandi, dan akhirnya kami pergi
jalan-jalan sekalian mencari makan. Kami pergi ke daerah Merdeka dan makan. Sesudah itu
kami nonton di Bioskop. Di Bandung Indah Plaza (BIP), lupa lagi waktu itu kami nonton apa.
Sesudah selesai nonton Sita tidak mau pulang dia ingin menginap di rumah saya.

Waduh celaka juga nih anak, ketagihan atau dia lagi ada masalah dengan keluarga di
rumahnya. Setelah kami berbincang-bincang, ternyata dia tinggal tidak bersama orang
tuanya, sama seperti saya. Dan kusuruh dia tidur duluan, kamipun tidur sambil berpelukan
terbuai terbawa oleh mimpi indah kami berdua. sejak saat itulah kami resmi berpacaran,
dengan begitu makin sering juga kami melakukan perbuatan nikmat seperti yang telah kami
lakukan sebelumnya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Mata Keranjang

Cerita Sex Terbaru | Gue punya sahabat namanya Olla kami jarang bertemu atau berjumpa sejak kami sudah berkeluarga hingga
anak kami bertumbuhya dewasa tapi kami selalu telpon atau sms menanyakan kabar jadi jalinan
persahabatan kami masih berlanjut sampai sekarang, ada saja yang kami bicarakan dari tanya kabar
anaknya, orang tuaya dan lain sebagainya.

Cerita Sex Terbaru Mata Keranjang
Pada hari sabtu pagi Olla menelponku katanya dia habis pulang dari Magelang kota kelahirannya dia
membawakan oleh oleh kecil untuk keluargaku.

Katanya Anaknya yang bernama Riko akan mengahantarkan oleh olehnya kerumahku kalau aku tidak keluar,

Ah terimakasih Olla sudah mengasih oleh oleh. Pasti dia membawa gethuk kesukaanku khas makanan
magelang, gue pun tidak keluar menunggu kedatangan Riko kerumahku, yang mana hampir 15 tahun aku tidak
pernah melihat Riko.

Malam itu Datanglah yang memakai mobil Jeep masuk kedalam rumahku, kuintip dari jendela. Dua orang
anak tanggung turun dari jeep itu. Mungkin si Riko datang bersama temannya. Ah, jangkung bener anak
Olla. Gue buka pintu. Dengan sebuah bingkisan si Riko naik ke teras rumah

“Selamat siang, Tante. Ini titipan mama untuk Tante Erna. Kenalin ini Bonny teman saya, Tante”. Riko
menyerahkan kiriman dari mamanya dan mengenalkan temannya padaku. Gue sambut gembira mereka.

Oleh-oleh Olla dan langsung Gue simpan di lemari es-ku biar nggak basi. Gue terpesona saat melihat
anak Olla yang sudah demikian gede dan jangkung itu. Dengan gaya pakaian dan rambutnya yang trendy
sungguh keren anak sahabatku ini.

Demikian pula si Donny temannya, mereka berdua adalah pemuda-pemuda masa kini yang sangat tampan dan
simpatik. Ah, anak jaman sekarang, mungkin karena pola makannya sudah maju pertumbuhan mereka jadi
subur. Mereka Gue ajak masuk ke rumah. Kubuatkan minuman untuk mereka.

Kuperhatikan mata si Donny agak nakal, dia pelototi bahuku, buah dadaku, leherku. Matanya mengikuti
apapun yang sedang Gue lakukan, saat Gue jalan, saat Gue ngomong, saat Gue mengambil sesuatu.

Ah, maklum anak laki-laki, kalau lihat perempuan yang agak melek, biar sudah tuaan macam Gue ini,
tetap saja matanya melotot. Dia juga pinter ngomong lucu dan banyak nyerempet-nyerempet ke masalah
seksual. Dan si Riko sendiri senang dengan omongan dan kelakar temannya. Dia juga suka nimbrung,
nambahin lucu sambil melempar senyuman manisnya.

Kami jadi banyak tertawa dan cepat saling akrab. Terus terang Gue senang dengan mereka berdua. Dan
tiba-tiba Gue merasa berlGue aneh, apakah ini karena naluri perempuanku atau dasar genitku yang nggak
pernah hilang sejak masih gadis dulu, hingga teman-temanku sering menyebutku sebagai perempuan gatal.
Dan kini naluri genit macam itu tiba-tiba kembali hadir

Mungkin hal ini disebabkan oleh tingkah si Donny yang seakan-akan memberikan celah padaku untuk
mengulangi peristiwa-peristiwa masa muda. Peristiwa-peristiwa penuh birahi yang selalu mendebarkan
jantung dan hatiku.

Ah, dasar perempuan tua yang nggak tahu diri, makian dari hatiku untukku sendiri. Tetapi gebu libidoku
ini demikian cepat menyeruak ke darahku dan lebih cepat lagi ke wajahku yang langsung terasa bengap
kemerahan menahan gejolak birahi mengingat masa laluku itu.

“Tante, jangan ngelamun. Cicak jatuh karena ngelamun, lho”. Kami kembali terbahak mendengar kelakar
Riko. Dan kulihat mata Donny terus menunjukkan minatnya pada bagian-bagian tubuhku yang masih mulus
ini.

Dan Gue tidak heran kalau anak-anak muda macam Donny dan Riko ini demen menikmati penampilanku.
Walaupun usiaku yang memasuki tahun ke 42 Gue tetap “fresh” dan “good looking”. Gue memang suka
merawat tubuhku sejak muda.

Boleh dibilang tak ada kerutan tanda ketuaan pada bagian-bagian tubuhku. Kalau Gue jalan sama Oke,
suamiku, banyak yang mengira Gue anaknya atau bahkan “piaraan”nya. Kurang asem, tuh orang.

Dan suamiku sendiri sangat membanggakan kecantikkanku. Kalau dia berkesempatan untuk membicarakan
istrinya, seakan-akan memberi iming-iming pada para pendengarnya hingga Gue tersipu walaupun dipenuhi
rasa bangga dalam hatiku.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Beberapa teman suamiku nampak sering tergoda untuk mencuri pandang padaku. Tiba-tiba Gue ada ide untuk
menahan kedua anak ini.

“Hai, bagaimana kalau kalian makan siang di sini. Gue punya resep masakan yang gampang, cepat dan
sedap. Sementara Gue masak kamu bisa ngobrol, baca tuh majalah atau pakai tuh, komputer si oom. Kamu
bisa main game, internet atau apa lainnya. Tapi jangan cari yang ‘enggak-enggak’, ya..”, Gue tawarkan
makan siang pada mereka.

Tanpa konsultasi dengan temannya si Donny langsung iya saja. Gue tahu mata Donny ingin menikmati
sensual tubuhku lebih lama lagi.

Si Riko ngikut saja apa kata Donny. Sementara mereka buka komputer Gue ke dapur mempersiapkan
masakanku. Gue sedang mengiris sayuran ketika tahu-tahu Donny sudah berada di belakangku. Dia
menanyaiku, “Tante dulu teman kuliah mamanya Riko, ya. Kok kayanya jauh banget, sih?”.

“Apanya yang jauh?, Gue tahu maksud pertanyaan Donny.

“Iya, Tante pantesnya se-umur dengan teman-temanku”.

“Gombal, ah. Kamu kok pinter nge-gombal, sih, Don”.

“Bener. Kalau nggak percaya tanya, deh, sama Riko”, lanjutnya sambil melototi pahaku.

“Tante hobbynya apa?”.

“Berenang di laut, skin dan scuba diving, makan sea food, makan sayuran, nonton Discovery di TV”.

“Ooo, pantesan”.

“Apa yang pantesan?”, sergapku.

“Pantesan body Tante masih mulus banget”.

Kurang asem Donny ini, tanpa kusadari dia menggiring Gue untuk mendapatkan peluang melontarkan kata-
kata “body Tante masih mulus banget” pada tubuhku. Tetapi Gue tak akan pernah menyesal akan giringan
Donny ini.

Dan reaksi naluriku langsung membuat darahku terasa serr.., libidoku muncul terdongkrak. Setapak demi
setapak Gue merasa ada yang bergerak maju. Donny sudah menunjukkan keberaniannya untuk mendekat ke Gue
dan punya jalan untuk mengungkapkan kenakalan ke-lelakian-nya.

“Ah, mata kamu saja yang keranjang”, jawabku yang langsung membuatnya tergelak-gelak.

“Papa kamu, ya, yang ngajarin?, lanjutku.

“Ah, Tante, masak kaya gitu aja mesti diajarin”.Cerita Sex Terbaru

Ah, cerdasnya anak ini, kembali Gue merasa tergiring dan akhirnya terjebak oleh pertanyaanku sendiri.

“Memangnya pinter dengan sendirinya?”, lanjutku yang kepingin terjebak lagi.

“Iya, dong, Tante. Gue belum pernah dengar ada orang yang ngajari gitu-gitu-an”.

Ah, kata-kata giringannya muncul lagi, dan dengan senang hati kugiringkan diriku.

“Gitu-gituan gimana, sih, Don sayang?”, jawabku lebih progresif.

“Hoo, bener sayang, nih?”, sigap Donny.

“Habis kamu bawel, sih”, sergahku.

“Sudah sana, temenin si Riko tuh, n’tar dia kesepian”, lanjutku.

“Si Riko, mah, senengnya cuma nonton”, jawabnya.

“Kalau kamu?”, sergahku kembali.

“Kalau saya, action, Tante sayang”, balas sayangnya.

“Ya, sudah, kalau mau action, tuh ulek bumbu tumis di cobek, biar masakannya cepet mateng”, ujarku
sambil memukulnya dengan manis.

“Oo, beres, Tante sayang”, dia tak pernah mengendorkan serangannya padaku.

Kemudian dia menghampiri cobekku yang sudah penuh dengan bumbu yang siap di-ulek. Beberapa saat
kemudian Gue mendekat ke dia untuk melihat hasil ulekannya.

“Uh, baunya sedap banget, nih, Tante. Ini bau bumbu yang mirip Tante atau bau Tante yang mirip
bumbu?”.

Kurang asem, kreatif banget nih anak, sambil ketawa ngakak kucubit pinggangnya keras-keras hingga dia
aduh-aduhan. Seketika tangannya melepas pengulekan dan menarik tanganku dari cubitan di pinggangnya
itu.

Saat terlepas tangannya masih tetap menggenggam tanganku, dia melihat ke matGue. Ah, pandangannya itu
membuat Gue gemetar. Akankah dia berani berbuat lebih jauh? Akankah dia yakin bahwa Gue juga
merindukan kesempatan macam ini? Akankah dia akan mengisi gejolak hausku? Petualanganku? Nafsu
birahiku?

Gue tidak memerlukan jawaban terlampau lama. Bibir Donny sudah mendarat di bibirku. Kini kami sudah
berpagutan dan kemudian saling melumat. Dan tangan-tangan kami saling berpeluk. Dan tanganku meraih
kepalanya serta mengelusi rambutnya.

Dan tangan Donny mulai bergeser menerobos masuk ke blusku. Dan tangan-tangan itu juga menerobosi BH-ku
untuk kemudian meremasi payudarGue. Dan Gue mengeluarkan desahan nikmat yang tak terhingga. Nikmat
kerinduan birahi menggauli anak muda yang seusia anakku, 22 tahun di bawah usiaku.

“Tante, Gue nafsu banget lihat body Tante. Gue pengin menciumi body Tante. Gue pengin menjilati body
Tante. Gue ingin menjilati nonok Tante. Gue ingin ngentot Tante”.

Ah, seronoknya mulutnya. Kata-kata seronok Donny melahirkan sebuah sensasi erotik yang membuat Gue
menggelinjang hebat. Kutekankan selangkanganku mepet ke selangkangnnya hingga kurasakan ada jendolan
panas yang mengganjal. Pasti kontol Donny sudah ngaceng banget.

Kuputar-putar pinggulku untuk merasakan tonjolannya lebih dalam lagi. Donny mengerang.Dengan tidak
sabaran dia angkat dan lepaskan blusku. Sementara blus masih menutupi kepalGue bibirnya sudah mendarat
ke ketiakku.

Dia lumati habis-habisan ketiak kiri kemudian kanannya. Gue merasakan nikmat di sekujur urat-uratku.
Donny menjadi sangat liar, maklum anak muda, dia melepaskan gigitan dan kecupannya dari ketiak ke
dadaku.

Dia kuak BH-ku dan keluarkan buah dadaku yang masih nampak ranum. Dia isep-isep bukit dan pentilnya
dengan penuh nafsu. Suara-suara erangannya terus mengiringi setiap sedotan, jilatan dan gigitannya.

Sementara itu tangannya mulai merambah ke pahaku, ke selangkanganku. Dia lepaskan kancing-kancing
kemudian dia perosotkan hotpants-ku. Gue tak mampu mengelak dan Gue memang tak akan mengelak.

Birahiku sendiri sekarang sudah terbakar hebat. Gelombang dahsyat nafsuku telah melanda dan
menghanyutkan Gue. Yang bisa kulakukan hanyalah mendesah dan merintih menanggung derita dan siksa
nikmat birahiku.

Begitu hotpants-ku merosot ke kaki, Donny langsung setengah jongkok menciumi celana dalamku. Dia
kenyoti hingga basah kuyup oleh ludahnya. Dengan nafsu besarnya yang kurang sabaran tangannya
memerosotkan celana dalamku. Kini bibir dan lidahnya menyergap vagina, bibir dan kelentitku. Gue jadi
ikutan tidak sabar.

“Donny, Tante udah gatal banget, nih”.

“Copot dong celanamu, Gue pengin menciumi kamu punya, kan”.

Dan tanpa protes dia langsung berdiri melepaskan celana panjang berikut celana dalamnya. kontolnya
yang ngaceng berat langsung mengayun seakan mau nonjok Gue. Kini Gue ganti yang setengah jongkok,
kukulum kontolnya.Cerita Sex Terbaru

Dengan sepenuh nafsuku Gue jilati ujungnya yang sobek merekah menampilkan lubang kencingnya. Gue
merasakan precum asinnya saat Donny menggerakkan pantatnya ngentot mulutku. Gue raih pahanya biar arah
kontolnya tepat ke lubang mulutku.

“Tante, Gue pengin ngentot memek Tante sekarang”. Gue tidak tahu maunya, belum juga Gue puas mengulum
kontolnya dia angkat tubuhku. Dia angkat satu kakiku ke meja dapur hingga nonokku terbuka. Kemudian
dia tusukkannya kontolnya yang lumayan gede itu ke memekku.

Gue menjerit tertahan, sudah lebih dari 3 bulan Oke, suamiku nggak nyenggol-nyenggol Gue. Yang
sibuklah, yang rapatlah, yang golflah. Terlampau banyak alasan untuk memberikan waktunya padaku.

Kini kegatalan kemaluanku terobati, Kocokkan kontol Donny tanpa kenal henti dan semakin cepat. Anak
muda ini maunya serba cepat. Gue rasa sebentar lagi spermanya pasti muncrat, sementara Gue masih belum
sepenuhnya puas dengan entotannya.

Gue harus menunda agar nafsu Donny lebih terarah. Gue cepat tarik kemaluanku dari tusukkannya, Gue
berbalik sedikit nungging dengan tanganku bertumpu pada tepian meja. Gue pengin dan mau Donny nembak
nonokku dari arah belakang. Ini adalah gaya favoritku.

Biasanya Gue akan cepat orgasme saat dientot suamiku dengan cara ini. Donny tidak perlu menunggu
permintaanku yang kedua. kontolnya langsung di desakkan ke memekku yang telah siap untuk melahap
kontolnya itu.

Nah, Gue merasakan enaknya kontol Donny sekarang. Pompaannya juga lebih mantab dengan pantatku yang
terus mengimbangi dan menjemput setiap tusukan kontolnya. Ruang dapur jadi riuh rendah.
Selintas terpikir olehku, di mana si Riko. Apakah dia masih berkutat dengan komputernya? Atau dia
sedang mengintip kami barangkali? Tiba-tiba dalam ayunan kontolnya yang sudah demikian keras dan
berirama Donny berteriak.

“Dang, Riko, ayoo, bantuin Gue .., Dang..”.

Ah, kurang asem anak-anak ini. Jangan-jangan mereka memang melakukan konspirasi untuk mengentotku saat
ada kesempatan disuruh mamanya untuk mengirimkan oleh-oleh itu. Kemudian kulihat Riko dengan tenangnya
muncul menuju ke dapur dan berkata ke Donny

“Gue kebagian apanya Don?’

“Tuh, lu bisa ngentot mulutnya. Dia mau kok”.

Duh, kata-kata seronok yang mereka ucapkan dengan kesan seolah-olah Gue ini hanya obyek mereka. Dan
anehnya ucapan-ucapan yang sangat tidak santun itu demikian merangsang nafsu birahiku, sangat eksotik
dalam khayalku. Gue langsung membayangkan seolah-olah Gue ini anjing mereka yang siap melayani apapun
kehendak pemiliknya.

Gue melenguh keras-keras untuk merespon gaya mereka itu. Kulihat dengan tenangnya Riko mencopoti
celananya sendiri dan lantas meraih kepalGue dengan tangan kirinya, dijambaknya rambutku tanpa
menunjukkan rasa hormat padaku yang adalah teman mamanya itu.

Untuk kemudian ditariknya mendekat ke kontolnya yang telah siap dalam genggaman tangan kanannya.
kontol Riko nampak kemerahan mengkilat. Kepalanya menjamur besar diujung batangnya.

Saat bibirku disentuhkannya aroma kontolnya menyergap hidungku yang langsung membuat Gue kelimpungan
untuk selekasnya mencaplok kontol itu. Dengan penuh kegilaan Gue lumati, jilati kulum, gigiti
kepalanya, batangnya, pangkalnya, biji pelernya.

Tangan Riko terus mengendalikan kepalGue mengikuti keinginannya. Terkadang dia buat maju mundur agar
mulutku memompa, terkadang dia tarik keluar kontolnya menekankan batangnya atau pelirnya agar Gue
menjilatinya.

Duh, Gue mendapatkan sensasi kenikmatan seksualku yang sungguh luar biasa. Sementara di belakang sana
si Donny terus menggenjotkan kontolnya keluar masuk menembusi nonoknya sambil jari-jarinya mengutik-
utik dan disogok-sogokkannya ke lubang pantatku yang belum pernah Gue mengalami cara macam itu. Oke,
suamiku adalah lelaki konvensional.

Saat dia menggauliku dia lakukan secara konvensional saja. Sehingga saat Gue merasakan bagaimana
perbuatan teman dan anak sahabatku ini Gue merasakan adanya sensasi baru yang benar-benar hebat
melanda Gue.

Kini 3 lubang erotis yang ada padaku semua dijejali oleh nafsu birahi mereka. Gue benar-benar jadi
lupa segala-galanya. Gue mengenjot-enjot pantatku untuk menjemputi kontol dan jari-jari tangan Donny
dan mengangguk-anggukkan kepalGue untuk memompa kontol Riko.

“Ah, Tante, mulut Tante sedap banget, sih. Enak kan, kontolku. Enak, kan? Sama kontol Oom enak mana?
N’tar Tante pasti minta lagi, nih”

Dia percepat kendali tangannya pada kepalGue. Ludahku sudah membusa keluar dai mulutku. kontol Riko
sudah sangat kuyup. Sesekali Gue berhenti sessat untuk menelan ludahku.

Tiba-tiba Donny berteriak dari belakang, “Gue mau keluar nih, Tante. Keluarin di memok atau mau
diisep, nih?”.

Ah, betapa nikmatnya bisa meminum air mani anak-anak ini. Mendengar teriakan Donny yang nampak sudah
kebelet mau muncratkan spermanya,

Gue buru-buru lepaskan kontol Riko dari mulutku. Gue bergerak dengan cepat jongkok sambil mengangakan
mulutku tepat di ujung kontol Donny yang kini penuh giat tangannya mengocok-ocok kontolnya untuk
mendorong agar air maninya cepat keluar.

Kudengar mulutnya terus meracau, “Minum air maniku, ya, Tante, minum ya, minum, nih, Tante, minum ya,
makan spermGue ya, Tante, makan ya, enak nih, Tante, enak nih air maniku, Tante, makan ya..”.

Air mani Donny muncrat-muncrat ke wajahku, ke mulutku, ke rambutku. Sebagian lain nampak mengalir di
batang dan tangannya. Yang masuk mulutku langsung Gue kenyam-kenyam dan kutelan. Yang meleleh di
batang dan tanganannya kujilati kemudian kuminum pula.Cerita Sex Terbaru

Kemudian dengan jari-jarinya Donny mengorek yang muncrat ke wajahku kemudian disodorkannya ke mulutku
yang langsung kulumati jari-jarinya itu. Ternyata saat Riko menyaksikan apa yang dikerjakan Donny dia
nggak mampu menahan diri untuk mengocok-ocok juga kontolnya.

Dan beberapa saat sesudah kontol Donny menyemprotkan air maninya, menyusul kontol Riko memuntahkan
banyak spermanya ke mulutku.

Gue menerima semuanya seolah-olah ini hari pesta ulang tahunku. Gue merasakan rasa yang berbeda,
sperma Donny serasa madu manisnya, sementara sperma Riko sangat gurih seperti air kelapa muda.

Dasar anak muda, nafsu mereka tak pernah bisa dipuaskan. Belum sempat Gue istirahat mereka mengajak
Gue ke ranjang pengantinku. Mereka nggak mau tahu kalau Gue masih mengagungkan ranjang pengantinku
yang hanya Oke saja yang boleh ngentot Gue di atasnya. Setengahnya mereka menggelandang Gue memaksa
menuju kamarku.

Gue ditelentangkannya ke kasur dengan pantatku berada di pinggiran ranjang. Riko menjemput satu
tungkai kakiku yang dia angkatnya hingga nempel ke bahunya.

Dia tusukan kontolnya yang tidak surut ngacengnya sesudah sedemikian banyak menyemprotkan sperma untuk
menyesaki memekku, kemudian dia pompa kemaluanku dengan cepat kesamping kanan, kiri, ke atas, ke bawah
dengan penuh irama.

Gue merasakan ujungnya menyentuh dinding rahimku dan Gue langsung menggelinjang dahsyat. Pantatku naik
turun menjemput tusukan-tusukan kontol legit si Riko. Sementara itu Donny menarik tubuhku agar
kepalGue bisa menciumi dan mengisap kontolnya. Kami bertiga kembali mengarungi samudra nikmatnya
birahi yang nikmatnya tak terperi.

Hidungku menikmati banget aroma yang menyebar dari selangkangan Donny. Jilatan lidah dan kuluman
bibirku liar melata ke seluruh kemaluan Donny.

Kemudian untuk memenuhi kehausanku yang amat sangat, paha Donny kuraih ke atas ranjang sehingga satu
kakinya menginjak ke kasur dan membuat posisi pantatnya menduduki wajahku. Dengan mudah tangan Donny
meraih dan meremasi susu-susu dan pentilku.

Sementara hidungku setengah terbenam ke celah pantatnya dan bibirku tepat di bawah akar pangkal
kontolnya yang keras menggembung.

Gue menggosok-gosokkan keseluruhan wajahku ke celah bokongnya itu sambil tangan kananku ke atas untuk
ngocok kontol Donny. Duh, Gue kini tenggelam dalam aroma nikmat yang tak terhingga. Gue menjadi
kesetanan menjilati celah pantat Donny.

Aroma yang menusuk dari pantatnya semakin membuat Gue liar tak terkendali. Sementara di bawah sana
Riko yang rupanya melihat bagaimana Gue begitu liar menjilati pantat Donny langsung dengan buasnya
menggenjot nonokku. Dia memperdengarkan racauan nikmatnya,

“Tante, nonokmu enak, Tante, nonokmu Gue entot, Tante, nonokmu Gue entot, ya, enak, nggak, heh?, Enak
ya, kontolku, enak Tante, kontolku?”. Gue juga membalas erangan, desahan dan rintihan nikmat yang
sangat dahsyat. Dan ada yang rasa yang demikian exciting merambat dari dalam kemaluanku.

Gue tahu orgasmeku sedang menuju ke ambang puncak kepuasanku. Gerakkanku semakin menggila, semakin
cepat dan keluar dari keteraturan. Kocokkan tanganku pada kontol Donny semakin kencang. Naik-naik
pantatku menjemputi kontol Riko semakin cepat, semakin cepat, cepat, cepat, cepat.

Dan teriakanku yang rasanya membahana dalam kamar pengantinku tak mampu kutahan, meledak menyertai
bobolnya pertahanan kemaluanku. Cairan birahiku tumpah ruah membasah dab membusa mengikuti batang
kontol yang masih semakin kencang menusukki nonokku.

Dan Gue memang tahu bahwa Riko juga hendak melepas spermanya yang kemudian dengan rintihan nikmatnya
akhirnya menyusul sedetik sesudah cairan birahiku tertumpah. Kakiku yang sejak tadi telah berada dalam
pelukannya disedoti dan gigitinya hingga meninggalkan cupang-cupang kemerahan.

Baca Juga Cerita Seks Kakak Dan adiknya

Sementara Donny yang sedang menggapai menuju puncak pula, meracau agar Gue mempercepat kocokkan
kontolnya sambil tangannya keras-keras meremasi buah dadaku hingga Gue merasakan pedihnya. Dan saat
puncaknya itu akhirnya datang, dia lepaskan genggaman tanganku untuk dia kocok sendiri kontolnya
dengan kecepatan tinggi hingga spermanya muncrat semburat tumpah ke tubuhku.

Gue yang tetap penasaran, meraih batang yang berkedut-kedut itu untuk kukenyoti, mulutku mengisap-isap
cairan maninya hingga akhirnya segalanya reda. Jari-jari tanganku mencoleki sperma yang tercecer di
tubuhku untuk Gue jilat dan isap guna mengurangi dahaga birahiku.

Sore harinya, walaupun Gue belum sempat merasakan getuk kirimannya yang kini berada dalam lemari esku
dengan penuh semangat dan terima kasih Gue menelepon Olla.

“Wah, terima kasih banget atas kirimannya, ya. Karena sudah lama Gue tidak merasakannya, huh, nikmat
banget rasanya. Ada gurihnya, ada manisnya, ada legitnya”, kataku sambil selintas mengingat kenikmatan
yang Gue raih dari Riko anaknya dan Donny temannya.

Olla tertawa senang sambil menjawab, “Nyindir, ya. Memangnya kerajinan tanduk dari Pucang (sebuah desa
di utara Magelang yang menjadi pusat kerajinan dari tanduk kerbau) itu serasa getuk kesukaanmu itu.

N’tar deh kalau Gue pulang lagi, kubawakan sekeranjang getukmu”.
Gue tersedak dan terbatuk-batuk. Mati Gue, demikian pikirku. Ternyata bingkisan dalam kulkas itu bukan
getuk kesukaanku.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Tante Vera

Cerita Sex Terbaru | Perkenalkan namaku Aris, umurku saat ini 23 tahun, aku kuliah disuatu universitas terkenal
dikotaku. Aku sendiri memilki penampilan yang kurang lebih bisa menarik perhatian kaum
wanita karena perawakanku yang atletis dan wajah ganteng yang menghiasi tubuhku. Dalam
hubungan Sex tak perlu ditanyakan lagi, aku sudah mendapat banyak pengalaman dari banyak
wanita, karena aku memulai berhubungan Sex sejak SMA sampai sekarang. Namun kali ini aku
tak menyangka kisahku ini akan terjadi, karena persetubuhan ini aku lakukan dengan tanteku
sendiri yang dimana adalah istri om ku yang adik dari ayahku. Namun mau bagaimana lagi,
jika kucing dikasih ikan asin ya mana mau nolak,hehe..

Cerita Sex Terbaru Tante Vera
Suatu pagi saat aku masih tidur, telpon HP ku berbunyi dan aku yang masih dengan mata
tertutup mengangkat HP ku, ternyata adalah Om Yudi yang menelponku. “Ris, kamu beberapa
hari ini sibuk gak??” tanya om Yudi. “Kayaknya Enggak om, emang kenapa om??” tanyaku
balik. “Om mau minta tolong niiih, bisa gak???” tanya om Yudi. “Eeeemmm….Minta tolong apa
om?? Kalau aku bisa pasti aku bantu om” jawabku. “Om minta kamu menginap dirumah om karena
om mau keluar kota selama beberapa hari, kamu temenin Tante Vera dan Tia dan Lia ya Ris,
bisa gak??” taya om Yudi. “Eeeemmm….Bisa deeh om, aku kerumah om kapan, nanti apa sekarang
om??” tanyaku. “Sekarang aja Ris, karena om sebentar lagi mau berangkat dan om juga sudah
ngomong sama tantemu kok, kalau kamu yang akan menemaninya” jawab om Yudi. “Okkee…Deeeh
om, aku mandi dulu, nanti aku terus kerumah om” jawabku. “Makasih ya Ris, kamu memang
keponakanku yang paling baik, nanti jika om sudah berangkat kamu tinggal masuk aja ya Ris”
ucap om Yudi. “Iyha om” jawabku singkat.
Setelah menutup telpon dengan mata yang masih berat, aku pun bergegas menuju kamar mandi
untuk mandi. Didalam kamar mandi aku sempat membayangkan yang tidak-tidak, aku
membayangkan tubuh bahenol tante Vera, kubayangkan pantatnya yang semok aku remas-remas,
kujilati memek tante Vera sampai tante Vera ngecrot, penisku dikulum tante Vera, membuat
penisku menegang dan Aaarrgghhh akhirnya aku membasahi tubuhku dengan air, hingga
bayanganku tentang tante Vera hilang dengan seketika. Tak lama aku selesai mandi, dan aku
pun bergegas ganti baju dan langsung menuju rumah om Yudi. Sekitar setengah jam
perjalanan, akhirnya aku sampai dirumah om Yudi. Dan ternyata om yudi sudah berangkat lalu
aku disambut oleh tante Vera. Pemandangan indah seketika pun aku dapatkan, baju ketat dan
super seksi menghiasi tubuh tante Vera sehingga bentuk lekuk-lekuk tubuh tante Vera
menjadi terlihat, dan bahkan garis-garis CD tante Vera kelihatan karena roknya yang sangat
ketat. Sejenak aku menelan ludah sebelum akhirnya tante Vera membuyarkan pemandanganku
itu.
“Ris tante minta tolong kamu antar Tia dan Lia kesekolah yaaa” pinta tante Vera. “Okkee
deeh tante” jawabku singkat. Lalu aku mengajak kedua anak tante Vera yang masih kecil
kemobil, dan aku pun mengantarkannya kesekolah. Diperjalanan aku mengantar Tia dan Lia,
kembali aku teringat kemolekan tubuh tante yang tadi aku lihat. Aku tak kuasa menahan
nafsuku hingga dalam perjalanan batang Penisku menengang sehingga kelihatan dari luar
celanaku karena penisku yang lumayan besar. Untungnya aku mengantarkan anaknya tante Vera,
jika yang kuantarkan adalah tante Vera bisa-bisa aku langsung menubruknya “pikiran kotor
itu yang terus mengganguku selama dalam perjalanan”.
Selesai sudah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke rumah tante Vera. Setelah
parkir mobil aku langsung menuju meja makan, lalu mengambil porsi tukang dan melahapnya.
Tante Vera masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras. Lalu hening agak lama,
setelah lebih kurang lima menit tidak terdengar gemericik air aku mulai curiga dan aku
hentikan makanku. Setelah menaruh piring di dapur. Aku menuju ke pintu kamar mandi,
sasaranku adalah lubang kunci yang memang sudah tidak ada kuncinya. Aku matikan lampu
ruang tempatku berdiri, lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci. Di depanku
terpampang pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Vera tanpa ada
sehelai benang yang menutupi terlihat agak mengkilat akibat efek cahaya yang mengenai air
di kulitnya.Cerita Sex Terbaru
Ternyata tante Vera sedang masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke
vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya bergantian kiri dan kanan.
Terdengar suara desahan lirih, “hmhmhmhmmmm, ohh, arhh”. Kulihat tanteku melentingkan
tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke vagina.
Rupanya tante Vera ini sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air
ke tubuhnya. Aku langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Aku tepis
pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek tante Vera, membuatku
tergila-gila. Aku jadi membayangkan tante Vera berhubungan badan denganku. “Lho Ris, kamu
lagi apa tuh kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo kamu lagi ngebayangin siapa? Nanti
aku bilang ke ibu kamu lho.” Tiba-tiba suara tante Vera mengagetkan aku.

“Kamu ini pagi-pagi sudah begitu. Mbok ya nanti malam saja, kan enak ada lawannya.”
Celetuk tante Vera sambil masuk kamar. Aku agak kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi
aku menganggap itu cuma sekedar guyonan. Setelah tante Vera berangkat kerja, aku sendirian
di rumahnya yang sepi ini. Karena masih ngantuk aku ganti celanaku dengan sarung lalu
masuk kamar tante dan langsung tidur. “hmhmhmhmmmm.. geli ah” Aku terbangun dan terkejut,
karena tante Vera sudah berbaring disebelahku sambil tangannya memegang Penis dari luar
sarung. “Waduh, maafin tante ya. Tante bikin kamu terbangun.” Kata tante sambil dengan
pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat Penis menegang 90%. “Tante minta ijin ke
atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok”, dengan alasan sakit.
Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang. Begitu alasan tante ketika aku tanya kenapa
dia tidak masuk kerja. “Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur
tante, dan sarung kamu tersingkap sehingga CD kamu terlihat. Tante jadi terangsang dan
pingin pegang punya kamu. Hmm, gedhe juga ya Penis mu” Tante terus saja nyerocos untuk
menjelaskan kelakuannya. “Sudahlah tante, gak pa pa kok. Lagian Aris tahu kok kalau tante
tadi pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku sekenanya. “Lho, jadi kamu..” Tante kaget
dengan mimik setengah marah. “Iya, tadi Aris ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marah
kan?” agak takut juga aku kalau dia marah. Tante diam saja dan suasana jadi hening selama
lebih kurang sepuluh menit.
Sepertinya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian,
dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya. Diikuti dengan lepasnya baju
tipis putih, sehingga sekarang terpampang tubuh tante yang toples sedang membelakangiku.
Aku tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang tonjolan Penis di sarungku. Bra warna
hitam juga terlepas, lalu tante berbalik menghadap aku. Aku jadi salah tingkah. “Aku tahu
kamu sudah lama pingin menyentuh ini..” dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua
bukit kembarnya. “Emm.., nggak kok tante. Maafin Aris ya.” aku semakin salah tingkah. “Lho
kok jadi munafik gitu, sejak kapan?” tanya tanteku dengan mimik keheranan. “Maksud Aris,
nggak salahkan kalau Aris pingin pegang ini..!” Sambil aku tarik bahu tante ke tempat
tidur, sehingga tante terjatuh di atas tubuhku.
Langsung aku kecup payudaranya bergantian kiri dan kanan. “Eh, nakal juga kamu ya.. ihh
geli Ris.” tante Vera merengek perlahan. “hmhmhmhmmmm..shh” tante semakin keras mendesah
ketika tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya. Rok yang
menjadi penghalang, dengan cepatnya aku buka dan sekarang tinggal CD yang menutupi
gundukan lembab. Sekarang posisi kami berbalik, aku berada di atas tubuh tante Vera.
Tangan kiriku semakin berani meraba gundukan yang aku rasakan semakin lembab. Ciuman tetap
kami lakukan dibarengi dengan rabaan di setiap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan
tante masuk ke sela-sela celana dan berhenti di tonjolan yang keras. “hmhmhmhmmmm, boleh
juga nih.
Sepertinya lebih besar dari punyanya om kamu deh.” tante mengagumi Penis yang belum pernah
dilihatnya. “Ya sudah dibuka saja tante.” pintaku. Lalu tante melepas celanaku, dan ketika
tinggal CD yang menempel, tante terbelalak dan tersenyum. “Wah, rupanya tante punya Penis
lain yang lebih gedhe.” Gila tante Vera ini, padahal Penisku belum besar maksimal karena
terhalang CD. Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan sampai akhirnya tanpa aku
sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Dan aktifitas tante terhenti. Rupanya dia
sudah berhasil melepas CD ku, dan sekarang sedang terperangah melihat Penis yang berdiri
dengan bebas dan menunjukkan ukuran sebenarnya.

“Tante.. ngapain berhenti?” aku beranikan diri bertanya ke tante, dan rupanya ini
mengagetkannya. “Eh.. anu.. ini lho, punya kamu kok bisa segitu ya..?” agak tergagap juga
tante merespon pertanyaanku. “Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. bikin tante
merinding” sambil tersenyum dia ngoceh lagi.

Tante masih terkesima dengan Penisku yang mempunyai panjang 17cm dengan diameter 6cm.
“Emangnya punya om gak segini? ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama Penisku.” Aku
ingin agar tante memulai ini secepatnya. “hmhmhmhmmmm, iya deh.” Lalu tante mulai menjilat
ujung Penis Ada sensasi enak dan nikmat ketika lidah tante mulai beraksi naik turun dari
ujung sampai pangkal Penis “Ahh.. enak tante, terusin hh.” aku mulai meracau. Lalu aku
tarik kepala tante Vera sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman lagi dengan
ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama tadi. Tanganku beraksi lagi, kali ini
berusaha untuk melepas CD tante Vera. Akhirnya sambil menggigit-gigit kecil puting
susunya, aku berhasil melepas penutup satu-satunya itu.Cerita Sex Terbaru
Tiba-tiba, tante merubah posisi dengan duduk di atas dadaku. Sehingga terpampang jelas
vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berbentuk segitiga. “Ayo
Ris, gantian kamu boleh melakukan apa saja terhadap ini.” Sambil tangan tante mengusap
vaginanya. “OK tante” aku langsung mengiyakan dan mulai mengecup vagina tante yang bersih.
“Shh.. ohh” tante mulai melenguh pelan ketika aku sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku.
“Hh.. mm.. enak Ris, terus Ris.. yaa.. shh” tante mulai berbicara tidak teratur. Semakin
dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Vera.
“Ahh..Ris..shh..Risr aku mau keluar.” tante mengerang dengan keras. “Ahh..” erangan tante
keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang. Rupanya tante sudah mencapai
puncak. Aku terus menghisap dengan kuat vaginanya, dan tante masih berkutat dengan
perasaan enaknya. “hmhmhmhmmmm..kamu pintar Ris. Gak rugi tante punya keponakan seperti
kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?” dengan
manja tante memeRis tubuhku. “Ehh, gimana ya tante..” aku ngomgong sambil melirik ke Penis
ku sendiri. “Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya” tante sadar kalau Penisku masih berdiri
tegak dan belum puas. Dipegangnya Penis ku sambil bibirnya mengecup dada dan perutku. Lalu
dengan lembut tante mulai mengocok Penis.

Setelah lebih kurang 15 menit tante berhenti mengocok. Ris, kok kamu belum keluar juga.
Wah selain besar ternyata kuat juga ya.” tante heran karena belum ada tanda-tanda mau
keluar sesuatu dari Penisku. Tante bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke
lantai. Aku tanggap dengan bahasa tubuh tante Vera, lalu turun dari tempat tidur. Aku
jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus. Bergantian kiri-kanan, sampai akhirnya
dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot.
Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa
nikmat yang aku berikan. Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya. Aku
berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung Penis ke vaginanya dari
atas ke bawah dengan pelan. Perlakuanku ini membuat tante semakin bergerak dan meracau
tidak karuan. “Tante siap ya, aku mau masukin Penis” aku memberi peringatan ke tante.
“Cepetan Ris, ayo.. tante sudah gak tahan nih.” tante langsung memohon agar aku secepatnya
memasukkan Penis. Dengan pelan aku dorong Penis ke arah dalam vagina tante Vera, ujung
kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan aku dorong lagi hingga separuh Penis
sekarang sudah tertancap di vaginanya. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment
yang sangat enak.

Pembaca cobalah lakukan ini dan rasakan sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akan merasakan
sebuah kenikmatan yang baru. Ris, kok rasanya nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh” tante
berbicara sambil merasa keenakan. “Ahh.. shh mm, tante ini cara Aris agar tante juga
merasa enak” Aku membalas omongan tante. Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong semua
sisa Penis ke dalam vagina tante. “Ahh..” kami berdua melenguh. Kubiarkan sebentar tanpa
ada gerakan, tetapi tante rupanya sudah tidak tahan. Perlahan dan semakin kencang dia
menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan
sodokan ke depan. Vagina tante Vera ini masih kencang, pada saat aku menarik Penis bibir
vaginanya ikut tertarik. “Plok.. plok.. plokk” suara benturan pahaku dengan paha tante
Vera semakin menambah rangsangan.
13 menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras “Ahh..
Ris tante nyampai lagi” Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke
depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua payudaranya. dengan Penis masih menancap dan
dijepit Vagina yang berkedut dengan keras. Dengan posisi memangku tante Vera, kami
melanjutkan aksi. Lima belas menit kemudian aku mulai merasakan ada desakan panas di
Penis. “Tante, aku mau keluar nih, di mana?” aku bertanya ke tante. “Di dalam aja Ris,
tante juga mau lagi nih” sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun. Urutan
vaginanya yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol. “Arghh..
tante aku nyampai”. “Aku juga Ris.. ahh” tante juga meracau. Aku terus semprotkan cairan
hangat ke vagina tante.

Baca JUga Cerita Seks Tante Muontok

Setelah delapan semprotan tante dan aku bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami
berciuman dengan mesra. Ris, kamu hebat.” puji tante Vera. “Tante juga, vagina tante rapet
sekali” aku balas memujinya. Ris, kamu mau kan nemani tante selama om pergi” pinta tante.
“Mau tante, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam?” aku
balik bertanya. “Gak apa-apa Ris, tante masih ikut KB. Jangan kuatir ya sayang” Tante
membalas sambil tangannya mengelus dadaku. Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan
berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan
kami raih.

Lalu kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi. Itulah
pengalamanku dengan tante Vera. Ternyata enak juga bermain dengan wanita yang berumur
empat puluhan-an. Semenjak itu aku sering dapat telepon ajakan untuk berkencan dengan
tante-tante. Rupanya tante Vera menceritakan hal kehebatanku kepada teman-temannya ,
karena teman tante Vera pada penasaran dengan diriku seringkali aku di kejar kejar dengan
cara yang berbeda beda.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Di Dalem

Cerita Sex Terbaru | Namaku Totok aku seorang karyawan di bank swasta aku akan menceritakan kisahku yang terjadi saat aku
di bangku 3 SMU kira kira 5 tahun kemarin, tinggiku 173 cm saat itu badanku berotot karena pada saat
itu aku hobi mengangkat barbel 3 kg sering shit up dan bangun pagi pagi untuk lari kecil di sekitar
komplekku.

Cerita Sex Terbaru Di Dalem

Karena penampilan saat itu menarik banyak cewek yang perhatian denganku, saat itu aku juga sudah punya
pacar, dan dalam ceritaku ini tidak aku bahas dengan pacarku karena aku belum pernah ngesex dengan
pacarku ini, tetapi aku akan menceritakan kisah cintaku dengan pembantuku namanya Ijah

Seorang wanita desa yang Ndeso dan lugu. Dia hanya lulusan SD dan pengetahuan sexnya sangat rendah.
Masa artinya perawan saja tidak tahu, dia mengira perawan itu susunya kencang dan pantatnya kencang,
dan yang tidak perawan itu susuny6a kendor dan pantatnya gantung. masih ada aja yang percaya begituan
di era globalisasi.

Umurnya masih 19 tahun, masa keemasan. Tingginya hanya 160-an cm dan beratnya sekitar 45 kg. Kulitnya
putih dan halus seperti wanita jawa lainya. Wajahnya pun bisa dibilang lumayan karena putih mulus tak
berjerwat.

Toketnya ukuran jumbonya itu membuat pria didesanya sering menggodanya. Akupun tertarik dengan ukuran
besarnya. Ukuran yang bisa dibilang kebesaran, 36B, itu adalah nomor yang aku dapatkan ketika
mengobok-obok lemarinya ketika dia ke pasar.

BH murahan itu kadang aku cium dan hisap aromanya. Oh wanginya BH ini dan kadang-kadang aku juga
mencium CD nya dan sesekali menumpahkan mani aku di celananya yang kemudian langsung aku bersihkan
agar tidak ketahuan.

Dan kalau anda melihatnya naik sepeda ontelnya dan melewati jalan berbatu atau polisi tidur, toketnya
goyang dengan indah. Pria mana yang tidak ngaceng melihat pemandangan ini.

Dan apabila mandi, aku sering melihatanya dengan one way mirror yang aku taruh di kamar mandinya.
melihat dia dengan rambut basah atau penuh busa serta melihat dia menyabuni payudaranya dan vaginanya
yang dipenuhi bulu tipis yang dicukur membuat aku berfantasi tidur denganya.

Sesekali aku juga melihat dia menyukur jembutnya atau mencukur bulu kakinya di kamar mandi juga
membuat junior aku tegang, atau melihatnya menyuci mobil, oh alangkah seksinya dia ketika aku
melihatnya dengan baju yang ngeplat BH dan putingnya karena basah dan tentunya aku lanjutkan dengan
choli atau ngocok.

Tidur denganya?, tidak aku tidak berani karena takut hamil. tetapi karena aku perkembangan teknologi
yang memungkinkan tidak bisa hamil maka niat aku tidur denganya hidup lagi.

Suatu hari, Orang tuaku beserta adikku pergi ke luar kota untuk mengahadiri resepsi pernikahan.
Sedangkan aku tidak ikut karena aku ada ulangan di sekolah. Tetapi ibu aku ingin aku ikut dengan minta
ujian susulan. Tapi aku menolak dengan pelbagai alasan karena kalau ujian susulan nggak bisa nyontek.

Akhirnya ortuku beserta adikku meninggalkanku. Kemudian aku belajar dan langsung tidur. Kemudian aku
mengerjakan ulangan dengan contekan dan setelah pulang sekolah aku langsung pulang ke rumah. Setelah
itu aku main PS2 sampai malam bersama teman aku dan setelah selesai teman aku langsung pulang.

Tidak terasa sudah malam. Aku meminta Ijah untuk masak.

“Ijah…Ijah…” aku teriak memanggil Ijah.

Mungin karena terlalu keras dia lari terbirit-birit dari ruang tv ke hadapan aku. pada saat lari.
Susunya bergoyang kemana-mana di balik baju kekecilanya otomatis membuat aku ngaceng. Aku langsung
mengambil koran dan menutup penis aku dibalik celana pendek yang aku pakai.
“Ijah, sudah masak nasi belum?”

“waduh aku lupa”

“masak nasi tuh kan lama, bisa setengah jam, gimana sih kamu?”

“Maaf mas Totok, aku lupa”

“makanya dikurangin nonton sinetronya”

“sekali lagi maaf mas…”

“ya udah, gapapa kok, lauknya apa”

“terserah mas”

“kalo gitu, nugget aja yang di kulkas”

“oke mas”

“kalau gitu aku mandi dulu, nanti kalo udah selesai aku dipanggil ya”

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

“nggih mas”

itu adalah percakapan pendek aku dengan Ijah. Kemudian aku mandi dengan bersih dan menggunakan baju
sepak bola dan celana pendek.

“mas, makananya sudah selesai”, itu suara Ijah memanggil aku.cerita ngentot pembantu

Kemudian aku langsung makan. “mbak makannya sudah selesai” suaraku dengan lantang.
Dia datang dan membersihkan meja dan menyuci piring dan aku ke ruang keluarga dan sekilas melihat tv
yang sudah hidup yang ditonton oleh nya.

Ternyata sebuah sinetron, ah,mengapa orang suka menonton junk ini. Kemudian aku gonta ganti channel,
ternyata semuanya sinetron karena lagi “prime timenya”

“mas, kok diganti sih?” katanya yang aku tidak ketahui sudah duduk dibawah

“mbak masih nonton yang tadi?, itu kan jelek”

“bagus lo mas, itu episode terakhir lo mas”

“plis mas” kata itu diulang berkali kali

“ya udah deh”

Aku mengembalikan ke channel semula dan aku mengambil majalah olahraga karena aku anti-sinetron. Kami
sering bincang-bincang ringan. ya seputar kehidupan aku di sekolah dan cerita dia.

Beberapa menit kemudian sinetron itu di ending dan sepasang manusia berciuman yang tentunya disensor
seperti hanya keliatan punggungya.

“yah, kok cuma punggungnya sih?”

“namanya juga di indonesia, nggak boleh diliatin”

“iya mas, sinetron lain juga begitu”

kemudian aku melenceng dari topik

“emang mbak nggak tau ciuman”

“nggak pernah mas, takut hamil”

“duh ini orang goblog banget ciuman kok hamil” kataku dalam hati

“mbak, ciuman itu nggak bikin hamil”

“emang mas pernah nyium mbak dina ya?” pertanyaanya malah balik ke aku. Dina adalah pacar aku

“nggak pernah, dina kan solehah”, kataku.Cerita Sex Terbaru

Pacarku memang solehah, akupun kalau berpacaran selalu disuruh membawa adikku. pas nembak diapun
setengah mati, dia setuju, tetapi kedua orang tua juga harus setuju. itu permintaan. tapi saking
cintanya. maka aku menurutinya.

“Ooooo” katanya “masak mbak nggak pernah?”

“betulan nih nggak pernah sama mas jay”. jay adalah mantan pacarnya di desa. aku mendapatkan informasi
ini dari mengorek Hpnya

“nggak, aku cuma dicium pipi sama mas jay”

“oooo, mbak pijatin dong” kemudian aku telungkup di sofa dan Ijah memijat aku.

“Ijah, kamu kok nggak punya pacar sih”

“nggak tau mas”

“loh, kok nggak tau sih”

“iya nih”

“padahal kamu itu cantik”, rayuan gombalku keluar

“ah mas bisa aja”

“kok kamu putus sih sama mas jay”

“dulu mas jay ngajak begituan, tapi aku malu kemudian kami putus”

“loh kok malu” “mmmm”, dia bergumam

“jawab dong”

“aku malu buka baju”

“loh kok buka baju takut?, mbak ini aneh”

“mmmm” dia bergumam lagi, lama sekali

“mbak, jawab dong, budek ya”

“mmmm”

“oi jawab dong”, kataku kesal

“anu mas, aku mau jawab tapi jangan bilang sapa-sapa ya”, ucapanya lirih

“oke deh”

“janji ya mas”

“IYA!”, ucapan aku dengan nada menekan

“aku malu dengan susu aku” ucapan ini membuat aku ngaceng plus rangsangan darinya merijat pada
dalamku. otomatis penis aku tertekan “aduh”

“kenapa mas?” aku bingung harus menjawab apa

“di situ sakitnya, dipijitnya disitu terus aja” berarti aku menambah kesakitan penisku.

kemudian aku melanjutkan pembicaraan yang tadi terputus “kenapa?”

“kata teman aku, kegedean, terus aku juga risih kalau naik sepeda sering diliat orang mas, aku isin
mas”

“kataku payudaramu bagus kok”

“ah mas ini bisa aja. coba ada opersi negecilin susu”

“ada tapi harganya selangit, kamu kuat?, nanti operasi di luar negeri”

“aku nggak kuat mas kalo segitu”

“bagus kok susumu Ijah, wanita-wanita itu pada ingin dibesarin kok kamu dikecilin” kataku memuji

“terus susu kamu bikin tambah kamu jadi sexy loo”, kataku memuji lagi

“ah mas ini”, mukanya merah tersipu malu-malu

“terus muka kamu kan cantik”, pujianku menjadi-jadi

“tapi kan aku tetep gadis desa mas, kampungan, ndeso”, katanya merendahkan diri

“kamu bisa kok jadi gadis kota, gadis yang ada di sinetron-sinetron itu”

“ah yang bener mas, gimana caranya?”, katanya

“ya dari baju sikap dll”

“baju, kayak gimana mas?”

“kalo ini kamu harus percaya diri, kamu pake tanktop atau rok mini”

“malu mas”

“udah, kamu coba dulu, aku beliin deh”

“duh, nggak enak mas”

“udah, gak papa kok”

kemudian dia ke kamarnya dan mengambil uang

“nggak papa nih mas, masak aku nyuruh majikan beliin baju”

“oh nggak papa kok, ini kan demi kamu juga, lagipula aku juga ingin keluar”

“makasih ya mas, jadi nggak enak nih”

“udah tenang saja kok”

Kemudian aku keluar dengan naik sepeda motor aku dan pergi ke toko pakaian yang terkemuka. Mumpung
lagi sale, aku memilih tang top pink, rok jeans mini dan sebuah G-string.

Tapi masalahnya aku risih membawa pakaian perempuan, apalagi membawa g-string. oleh karena itu, aku
mencuri pakaian daripada diketawain sama kasirnya.

Aku memasukan barang tersebut di balik jaket aku yang seharusnya tadi dititipkan penitipan barang,
tapi, karena orangnya nggak ada, aku nyelonong aja. Dengan perasaan santai aku keluar dan langsung
mengendarai motor ke rumah.

“kemudian agar keliatan beli, aku diam-diam ke dapur dan mengambil kantong kresek yang ada logo sebuah
toko baju “ini Ijah bajunya” “waduh, makasih banget mas, aku harus ganti brapa?” “nggak usah ganti,
gratis kok”

tetapi wajah senang itu 360 derajat menjadi malu setelah melihat pakaian yang ada di dalam kantong
tersebut”

“mas, nggak salah nih?”

“betul kok, kamu pasti seksi dan cantik pake itu”

“kamu mandi dulu, terus baru pake itu, biar tambah cantik”

“tapi mas, nanti paha sama belahan susu aku kelihatan lo mas”

“nggak papa kok, kan susu kamu gede terus kulit kamukan putih jadi cantik kok”

“tapi kan aku jadi malu”

“tenang, kan cuma ada aku dan kamu doang, jadi nggak usah malu”

“iya deh mas, tapi cuma semalam saja ya”

“iya, tapi nanti kamu jangan pake beha”

“loh mas, kok nggak pake beha?”

“kamu tahu nggak kalo pake beha bisa bikin kanker payudara nanti matinya cepat kayak artis yang
diinfotaiment itu”, kataku menakutinya

“aku jadi takut mas”

“makanya kamu nggak usah pake beha aja terus, buang aja behamu, terus kamu pake CD yang aku
beliin,”cerita ngentot pembantu

“iya mas”

“Sabunanya yang banyak ya”

Aku menunggu beberapa menit dan akhirnya keluar juga. waduh, cantik bener, terlihat Ijah dengan
tanktop V-neck sehingga putingnya ngeplat dan belahan dadanya yang besar serta terlihat kakinya dan
pahanya mulus yang ingin aku raba-raba.

Betul-betul membuat aku ngaceng sampai sakit yang kemudian menyembul dibalik celanaku, dengan cepat
aku duduk dan langsung mengambil bantal yang kemudian aku taruh diatas paha.

“gimana mas Totok” katanya berusaha menutupi bagian dadanya

“waduh Ijah kamu seksi dan cantik banget”

“makasih mas Totok”

“mas jay pasti nyesel mutusin kamu kalo liat kamu kayak begini”

“ah mas Totok bisa aja deh”

“kamu itu aslinya cantik dan seksi lo Ijah”

“mas tapi ada yang nyelip”

“nyelip?”

“iya mas”

“apaan?”

Dengan malu dia berkata” anu mas, kolor tali yang mas beliin”

“oh nggak papa kok, ayo duduk disofa”

kemudian dia duduk di hadapan aku “gimana, enak nggak?”

“nggak enak mas, yang bawah nyelip, terus yang atas ngetat mas, nggak pake beha lagi mas, puting aku
kelihatan ya mas?,aku malu sekali mas, ternyata jadi gadis kota itu susah”

“puting kamu keliatan bikin kamu jadi tambah seksi kamu kayak di film-film lo, kamu jadi model aja
Ijah”

“ah, mas ini bisa aja, nanti kalau Ijah jadi model, nanti yang ngurus mas siapa?”

“udah Ijah, nggak usah ditutup-tutupin susumu, santai aja, kan yang liat cuma aku, kalo kamu kecilin
susumu, mungkin kamu nggak jadi seksi lagi lo”

“tenang, cuma aku dan aku, aku nggak gigit kok, aku jaga rahasia kita berdua”

“hihihi” akhirnya senyumnya mengembang juga.Cerita Sex Terbaru

“mas, aku boleh salin ndak?”

“jangan ganti, nanti aku ajarin biar tambah seksi dan naughty”

“mas Totok, kok kayak lagunya tata yang”

“nanti biar kamu seksi kaya tata young”

Kemudian aku memutar VCD tata young, kemudian lagu sexy, naughty & bitchy keluar keluarlah keluar tata
young yang seksi itu “tata young aja berani diliatin didunia malah, kok kamu dihadapan aku aja kok
malu” “tata young kan cantik, kalo aku apanya cantik’

“udah, sekarang kamu menutup mata, bayangkan kamu tata young” “iya mas”

Kemudian dia meniru gerakan tata young sambil nyanyi, meskipun englishnya kagok, tapi gerakanya sangat
sensual. Kedua tanganya meraba pahanya, payudaranya dan tentu saja membuat aku ngaceng. Setelah
bernyanyi, Ijah menjadi percaya diri, dia tidak menutupi tubuhnya lagi.

Tanpa aku sadari, rupanya dia terangsang, terlihat dari putingnya sudah berkembang. Aku menganggap ini
kesempatan emas untuk ML denganya

“mbak, kalo udah nyanyi ayo duduk disini”

“iya mas” Ijah langsung duduk di sampingku

“mbak haus kan, aku juga haus”

“kok tau sih mas Totok ini, aku ambil jus jeruk di kulkas ya”

“udah, bia aku yang ambil, mbak kan capek abis joget”

Kemudian aku langsung mengambil jus jeruk dikulkas dan mengambil gelas di dapur. Diam-diam aku
mengambil obat perangsang milik kedua orang tua aku di kotak obat.

Aku menelan 2 obat perangsang sekaligus dan 1 obat aku tumbuk menjadi bubuk dan aku masukan ke dalam
jeruknya. Aku langsung ke ruang keluarga, dengan siotong yang terus ngaceng karena pengaruh obat
perangsang tersebut, dan tidak aku tutupi yang mungkin bisa menambah rangsangan dia juga. cerita
ngentot pembantu

“ini mbak jus jeruknya”

“slruupp” jus jeruk itu langsung diminum sampai habis kemudian efek obat itu bekerja. terlihat Ijah
mengipas-ipas tubuhnya dan puting susunya membengkak.

Kemudian kami mulai ngobrol lagi “mbak, masa sama mas jay cuman cium pipi?”
“iya, mas”

“mbak, pengin tau nggak rasanya mulut mbak dicium? kayak disinetron?”

“mau, kayaknya enak” “kalo aku ajarin cium mulut orang mau nggak?”

“aku takut mas”

“katanya tadi mau, kok sekarang takut sih?”

“mmmm” dia bergumam lagi

“udah, gini aja, kamu aku cium, kalo nggak enak nggak usah dilanjutin”

Kemudian aku suruh menutup mata, kemuadian aku mendekatkan bibir aku dan kami saling berciuman sekitar
10 detik

“gimana mbak, enak?”cerita ngentot pembantu

“enak ya mas”

“ini ada satu ciuman lagi tapi kamu harus juga aktif, nanti lidah kamu ke lidahku dan lidahku ke
lidahkmu

Kemudian kepalaku sedikit di miringkan dan kami melakukan french kiss cukup lama sekali. Bibirku
berpindah kekupingnya dan kucium kupingnya dan aku julurkan lidahku ke lubang telinganya
“uhh.. geli mas”

Aku cium lehernya yang wangi “enak mas enak lagi mas ohh..” dan kuberikan tanda merah di lehernya.

Aku turunkan tali tank topnya “jangan mas, malu” tetapi kuteruskan saja dan terlihatlah kedua bukit
kembar yang putingnya sudah menonjol keras,

aku remas-remas kedua bukitnya “mas, pelan saja” kuturunkan temponya dan ku cubit-cubit kecil
payudaranya.

Setelah itu aku pilin-pilin putingnya. dia mendesah menggelinjang “ohh…ahh… geli mas” sungguh
indah pemandangan ini.

Aku emut-emut payudaranya kananya dia teriak-teriak “ohh yea yess ahhh” dan tanganya meremas payudara
kiri.

Setelah beberapa menit aku pindah dan beberapa menit kemudian aku menjulurkan lidah aku ke pusarnya
yang bersih itu dan kedua tangan aku aktif meremas kedua payudaranya. Posisi ini susah karena perut
Ijah bergoyang terus saking nikmat yang kuberikan untuknya.

Kedua tangan aku turun ke roknya dan pelorotkan roknya.

“mas jangan mas ahh jangan mas malu ohh”

Pada saat ini masih sempet-sempetnya dia untuk bilang tidak.

Kemudian munculah G-string biru muda, warna kesukaanku kemudian kuraba, rupanya sudah basah.

Aku raba bibir vaginaya yang sudah merah merekah.”ahh enak”

Kemudian aku pelorotkan juga g-stringnya sehingga terlihat Ijah si toket gede bugil dengan payudara
yang mungkin sudah bertambah besar 25% dengan puting mengeras dan vagina basah yang sudah merekah siap
untuk ditidur.

Aku menyuruh Ijah untuk membuka bajuku. setelah itu dia memelorotkan celanaku sehingga terlihatlah CD
ku yang menyembul.

“Ijah, kamu sudah siap ntuk melihat penis aku sayang?”.cerita ngentot pembantu

“sudah siap mas” dia melorot kan celanaku dan “toing” penis ku menyembul keluar, penis dengan jembut
keriting dan penis kokoh sekitar 18 cm dengan diameter 3 cm.

“emut donk say…”

“diemut?!”

“iya diemut, dijilat”

“nggak brani ya say?”

“iya mas…”

Rupanya dia rada ngeri dengan penisku, kemudian aku ke dapur dan mengambil susu kental manis dan
mengambil ceres. Aku oleskan susu kental manis coklat itu sampai memenuhi penis ku dan dan kuberi
ceres warna-warni di penisku.

“biar mbak nggak takut, ini aku beri coklat biar enak oralnya, emut sampai habis”

“iya mas”

“jangan lupa, jangan sampe burung mas kena gigi, nanti lecet”

Dia mulai menjilat penis aku, awalnya menjilat tapi kelama-lamaan mengemut “ah enak sekali Ijah terus
ahh yess” Lama kelamaan sampai mulutnya penuh dan aku menjambak rambutnya. hisapanya seperti orang
yang sudah sering nyepong.

Beberapa menit kemudian “croot-croot” aku melepaskan mani aku pertama dimulutnya. Anehnya penis aku
tidak mengkerut, mungkin ini efek dari obat tersebut.

“mas kok buang pejunya di mulut mabak sih?”,

“kamu tau nggak mani itu mempunyai protein yang banyak?,telan aja”

Dia menurut dan cairan putih kental itu dia telan sampai habis.

Sekarang giliran aku menjilat vaginanya. Kuraba vaginanya dan kucari clitorisnya. dia mendesah “ahh
enak mass lanjut mass” dan kemudian keluar juga dan kubersihkan dari mulutku.

Sekarang mungkin saatnya penis aku menerobos vaginanya.

“mbak, mungkin ini rada sakit, tapi setelah itu nikmatnya keluar”, Aku bersiap memasukanya.
Tangan aku dipegang, “mas, nanti kalo hamil gimana mas?”, dengan nada khawair.

“kalo kamu hamil aku tanggung jawab”. jawabku berusaha menenangkan Ijah.

Dia akhirnya percaya dan aku mulai lagi memasukan penis perlahan-lahan, rupanya penisku masih terlalu
besar untuk vaginanya yang sempit.

“uhh, perih mas” erangnya menahan kesakitan

Kemudian aku memasukan penis 1 cm dan keluar lagi, kemudian aku masukan penis 2 cm dan keluar lagi dan
terus-terus menerus dan akhirnya aku merasakan ada dinding

“duh mas perih sekali,

“udah kamu siap-siap ya say”. kemudian aku menekan dengan keras.Cerita Sex Terbaru

“Aaaaa…” Ijah teriak dengan keras.

kemudian aku mulai gerakan maju-mundur dengan posisi missionaris dan sesekali aku minta agar penis aku
dijepit diantara pahanya.

“ah-ah-ah-ah” muka kesakitan Ijah berubah menjadi muka penuh kenikamatan

“oh oh oh lebih cepat mas”

kemudian aku mempercepat gerakan penis aku

“nikmat mas terus mas uhhh ahhh yes yess” desahan Ijah yang membuatku bersemangat.

setelah itu kami berganti posisi favorit (katanya) doggy style. aku menyuruh Ijah membentuk seperti
****** dan kemudian aku mulai menyodok vagina Ijah.

“ah ah mas terus mas ah ah” sedangkan aku memukul pantanya sampai merah dan setelah itu aku jambak
rambutnya seperti cowgirl. tetapi rasa sakit itu sepertinya ditutupi oleh sodokan maut penis ku.

dan beberapa menit kemudian Ijah

“mass mau pipis ahh”,

“udah keluarin aja”.

dan kemudian dia menegeluarkan cairan kental dan beberapa menit kemudian

“croot…croot…”

aku juga mengeluarkan cairan hangat yang kental di vaginanya. setelah itu kami french kiss dan tidur
bersama di kamar tidur ortuku sambil bugil.

Tidak terasa sudah pagi rupanya. Ijah masih teridur pulas dan aku membanguninya.

“Mbak, bangun mbak udah jam 9 pagi mbak” kemudian dia bangun dengan tubuh lemas

“loh, kok sudah jam 9 pagi”

“laper mbak” “mas Totok mau makan apa”

“roti selai aja deh, gimana mbak permainan semalam?, enak nggak?”

“enak banget mas, besok-besok lagi ya mas”

“iya” “mas, tapi nanti kalo aku hamil gimana mas”

“udah tenang aja, nanti beli pil anti hamil aja”

“mas nakal deh” katanya mencubit putingku

“kamu nakal juga deh” kemudian aku mencubit payudaranya

“kamu jangan pake baju dulu yach” pintaku

“iya, tapi mas juga”

kemudian Ijah pergi ke dapur dan aku pergi ke kamarku untuk mengambil CD BF pinjeman temanku untuk
memberikan pendidikan macam posisi ngeseks. kemudian terdengar suara dari dapur
“mas Totok, selainya rasa apa?, stroberi,coklat,nanas apa kacang?”

kemudian muncul lagi pikiran ngeresku untuk menidurinya “bawa aja semua selainya. sekalian bawa ceres
sama madu akunk”

“buat apa?”

“liat aja nanti deh”

kemudian kami berkumpul lagi di ruang keluarga. aku menyetel film biru kualitas DVD. terlihat dari
kover disknya dengan judul hardcore xxx yang kata teman aku katanya ngeseks di bermacam posisi dan di
berbagai tempat seperti di kantor,rumah sakit, hutan, lapangan, air terjun dll dan orangya bermacam
seperti chinesse,arabian,india dan lokal ,dll.

sedangkan Ijah sudah menaruh roti dan barang yang aku inginkan. kemudian kami menonton film tersebut
bersama Ijah sabil makan roti. wah rupanya film ini berdurasi 45 menit. Ternyata benar kata sohibku
ini film ini memberi pengetahuan posisi macam-macam dan tempat settingannya keren.

Baru menonton adegan buka baju penis aku bengkak lagi. sedangakan Ijah masih santai-santai saja. para
model yang digunakan betul-betul pro dan cakep-cakep dan cantik-cantik. dan aku paling suka melihat
salah satu adegan 1 tante-tante girang yang luar biasa cantiknya serta tubuh yang sangat sempurna
dientot 3 orang.

Aku juga suka melihat orang india yang mukanya seperti aiswarya rai yang toketnya ukuran jumbo, aku
taksir 39c ditiduri oleh pria india perkasa. dan kemudian film itu selesai

“mas Totok, minta jatah lagi dong, aku melihat Ijah yang waow payudaranya betul-betul membengkak,
tidak seperti kemarin. putingnya pun lebih besar.

Kemudian aku menumpahkan semua sirup dan selai aku oleskan ke tubuh aku dan tidak lupa untuk
memberikan ceres ke tubuh aku kemudian aku menyuruh membersihkan tubuhku dengan lidah.

kemudian dia menjilat tubuhku dengan ganas dan terakhir mengemut penis aku. mungkin karena kelewat
nafsu yang membara. Ijah menngemut dengan sangat pintar dan kemampuan sedotanya kayak mesin pompa
betul betul enak sekali tidak kaya kemarin. sedotanya mungkin bisa membuat penis aku panjang,

“uh-ah alamak enaknya terus ah sedot trus yess ahhh uhhh” desahanku sambil menjambak rambutnya

beberapa menit kemudian aku menumpahkan mani di mulutnya dan dia langsung mengemutnya, tapi kali ini
penis aku mengekrut.

“loh mas, kok ini mengkerut sih nggak kayak kemarin?”

“kan ini nggak pake obat sayang kayak kemarin”

“kalo ukuranya segini gimana masukinya dong?”

“semua laki-laki tuh kayak gini kalo abis keluarin peju, kamu harus bikin aku rangsangan biar ngaceng
lagi” “rangsangan apaan?”

“pokoknya sesuatu yang bikin aku ngaceng seperti menari bugil atau lainnya”

oh kamu tiru ini aja, lebih gila juga boleh”

sebetulnya penis aku dipijit-pijit juga udah ngaceng tapi aku mencari cara untuk mengulur waktu.

kemudian aku ke kamarku mengambil DVD porno lagi yang ceritanya seorang wanita super eksibisionis
membuat pria horny. kemudian aku menyetelnya untuk Ijah. sedangkan aku kamar tidur untuk merenggangkan
otot.

setelah selesai aku melihat Ijah masih menonton film itu dan beberapa menit kemudian film itu selesai.
kemudian Ijah menggunakan bajunya lagi.

loh kok pake baju lagi”,tanyaku.

“buat pertunjukan, nanti juga copot lagi”.

dia menyuruhku untuk duduk di sofa agar aku bisa menikmatinya. rupanya dia ingin meniru yang ada di
film barusan. setelah selesai pakai baju dia bilang action maka akting nya di mulai.

Dia berjalan berjalan seperti peragawati dan matanya selalu melirik padaku dengan kedipan nakal.
kemudian dia stop di depanku. kemudian dia jong kok dengan paha terbukan lebar memamerkan vaginaya
karena tidak menggunakan kolornya kehadapanku kemudian berdiri lagi.

Kemudian dia mengambil botol air mineral dan menumpahkan di rambut bajunya seperti tidak sengaja.
kemudian terlihatlah kedua putingnya yang menambah keseksianya.

kemudian dia kelihatan seperti megusap bajunya. yang kemudian kedua tangan itu mengusap dadanya yang
basah karena air itu. kemudian dia dia seperti ketagihan mengusap payudaranya dan memegang pyudaranya.

Spontan burungku sudah berdiri tapi belum maksimal. kemudian dia memilin-milin putingnya yang rupanya
terangsang sendiri. dia memuntir muntir putingnya dan tentu desahanya

“ah-uh ohhh” yang membuat aku horny maksimal.

kemudian setelah memuntir dia kemudian dia duduk berhadapan di kursi. dia terlihat membuka pahanya
yang spontan sudah membuat jatah. tapi rupanya belum berakhir. Ijah kemudian mengusap-usap pahanya dan
mulai meraba-raba bibir vaginanya.

Kemudian diamulai memasukan 3 jari sekaligus ke dalam vaginanya. kemudian dia mulai mengocok jarinya
di vaginaya.

pertunjukan panas ini sangat mendebarkan yang dimana ini kejadian “live show” yang sangat panas.
eranganya ketikan memaskuan jarinya

“ah-uh ahhh” membuat pria manapun ngaceng. kemudian setelah berselang berapa menit, Ijah
meng akhiri mastur basinya. cairan kental sudah ada di jarinya.cerita ngentot pembantu

kemudian aku tepuk tangan dan sebuah ciuman di jidat.

“Wah rupanya Ijah pintar berakting”

“ah bisa aja mas Totok, aku kan cuma meniru yang ada di tv”

“karena kamu berhasil membuat aku ngaceng ayo kita bertTotokng”

“Ijah, boleh nggak aku anal sex?”

“Anal sex, apaan tuh?”

“Anu,ngesex tapi di pantatmu”

“MMMM” Ijah

“plis, mungkin rada perih, tapi aku ingin coba”

“boleh mas”

Baca Juga Cerita Sex Berbagi Istri

kemudian Ijah telungkup dan aku beri bantal di pantanya serta penis aku sudah pas ke pantatnya.
“aku masukin ya, sakitnya ditahan ya” kemudian aku memasukan penis aku, setiap aku masukin, Ijah
mendesis kesakitan. aku suruh untuk masturbasi. kemudian aku menaikan temponya. ternyata benar.

dijepit pantat itu enak rupanya.

“ahh….uhh….” semakin lama semakin cepat,

“ahh…uhhh…” erangganku.

“ahh nikmat sekali dijepit pantatmu Ijah !”.

dan beberapa menit kemudian aku menghentikan aksi ini. aku kasihan Ijah merasa kesakitan. kemudian
aku suruh untuk berbalik badan. rupanya dia sudah berlinagan air mata. kemudian aku mengecup matanya.

“sudah Ijah”

“loh mas kok nggak sampai puncak”

“aku kasihan sama kamu Ijah”

“ah nggak papa kok mas sampai selesai, yang penting mas Totok senang”

“udah nggak aku terusin analnya, sekarang gini aja, kamu diatas aku dibawah, kamu pasti senang”

kemudian kita bertTotokng dengan posisi woman on top atau wanita diatas. dengan posisi ini aku melihat
wajah Ijah berubah 360 derajat.

“ahhhh…uhhhh…..”desahan ini selalu keluar apabila Ijah memasukan penisku.

semakin lama desahanya semakin jadi “wow, yess ah yess”, semakin lama temponya semakin cepat.
dan akhirnya “mas, Ijah mau keluar”

“mas Totok juga keluar, kita keluar sama-sama yuk”

“kita hitung ya 3…”

“dua…”

“satu…”

“croot” akhirnya kami langsung lemas bersama

“ayo Ijah, kita bikin penutupan”

“iya mas”

“sekarang kamu pijit-pijit penis aku biar berdiri lagi”

kemudian Ijah memijit batang kemluanku dan akhirnya ngaceng lagi

“sekarang kita bertTotokng di kamar mandi sambil mandi biar bersih”

“mau di kamar mandi, di dapur siapa takut!”

aku heran dengan ini cewek kok nggak capek ngesex ya, mungkin gara-gara pengalaman pertama.

kemudian aku gotong dia ke kamar mandi dan aku setel air hangat kemudian kami saling menyabuni dan
membilas satu dengan lainya. setelah itu kami sikat gigi dengan cara unik. aku sikat gigi dengan odol
yang banyak sekali. kemudian aku sikat sehinngga busanya bertumpahan.

Kemudian busa itu aku tranfer lewat french kiss yang lama dan aku begitu juga kumur kumur tapi airnya
air bersih maksudnya air yang dari keran aku masukan ke mulut aku langsung aku beri ke Ijah jadi tidak
aku gunakan kumur dahulu.

setelah itu kita ngesex posisi stTotokng yaitu Ijah aku senderkan di tembok kemudian kinya ditekuk ke
atas dan aku menembus vaginanya. rupanya posisi ini membuat aku menguras banyak energi dan bikin capek
tetapi tertutupi oleh kenikmatan duniawi dan setelah beberapa menit aku menegeluarkan mani terakhir
aku di vaginanya dan kami saling mengeringkan badan dan memakai baju kembali dan setelah ini Ijah
merapihkan rumah.

Sejak peristiwa ini kami sering melakukan hubungan sumai istri apabila dirumah hanya kami berdua. dan
karena sex ini mendongkrak nilai raport aku lebih bagus. dan kalau ulangan nilai aku menjadi lebih
bagus dan tanpa menyontek.

Bahkan nilai UAN aku 100 besar sejawa timur bahkan aku bisa masuk universitas terkemuka di bandung.
meskipun jauh dengan kampung halaman sesekali kami masih berhubungan badan apabila aku pulang kampung.
dan apabila aku dibandung, aku selalu menyuruh Ijah untuk merawat payudaranya dan meminum jamu perapet
vaginanya.

tetapi sayang, ketika aku sudah semester II, dia mengundurkan diri dengan alasan ingin menikah. Tapi
rupanya dia ke surabaya kata ibunya.

Kata ibunya juga dia mengubah nama menjadi Aini, mungkin ingin menghilangkan image kedesaannya. kata
ibunya dia kesana menjadi perawat katanya tetapi aku kurang percaya keran dia tidak bersekolah
keperawatan. entah tidak tahu kenapa dia ke surabaya mungkin mendapatkan pekerjaan baru disana apa
jual diri di lokalisasi Dolly. selamat tinggal Ijah si toket gede.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

2 Suster Montok

Cerita Sex Terbaru | Aku terbangun dipagi hari dengan perasaan sakit yang luar biasa. Kepala Aku terasa berat,
badan Aku panas sekali, dan badan tidak terasa bertenaga. Aku mencoba bangun dan sarapan.
Setelah makan, Aku malah terasa semakin lemas. Akhirnya Aku SMS sekretaris Aku untuk
bilang tidak masuk kantor karena sakit. Jam 11 siang Aku terbangun, kepala terasa semakin
berat dan lemas sekali.

Cerita Sex Terbaru 2 Suster Montok

Aku minta pembantu Aku untuk panggil taksi. Setelah taksi tiba, Aku berangkat dan minta
diantar ke rumah sakit swasta yang besar di daerah kuningan, Jakarta. Aku langsung masuk
ke unit gawat darurat dan tim medis langsung menangani Aku. Darah Aku diambil untuk dites
dan sebuah infus dipasang dilengan kiri Aku. Sejam kemudian, dokter memberitahukan hasil
lab yang menyatakan trombosit darah Aku jauh dibawah normal. Aku diminta untuk diopname.
Sambil mengisi registrasi rumah sakit, Aku minta kamar VIP dan menelepon orang tua Aku
bahwa Aku diopname dan minta dibawakan baju ganti dari rumah Aku. Setelah urusan beres,
Aku langsung diantar ke kamar VIP. Selesai makan siang dan obat, Aku langsung tidur dengan
pulas. Sore hari, orang tua Aku datang membawa baju ganti, dsb. Aku wanti-wanti mereka
untuk tidak memberitahu kakak atau saudara Aku karena tidak mau diganggu selama diopname.

Selasa Jam 5:45 pintu kamar Aku terbuka, seseorang membawa sarapan disusul oleh seorang
pria yang membawa kotak putih, rupanya ia perlu mengambil darah Aku untuk dibawa ke lab.
Kepala Aku masih sakit, badan masih panas dan masih tak bertenaga. Selesai sarapan kembali
Aku tertidur. Jam 6:30, seorang suster masuk.

“Selamat pagi Pak Arthur, Aku mandikan ya supaya segar” kata suster.

Aku membuka mata sedikit dan mengangguk. Si suster dengan cekatan membuka baju dan celana
tidur Aku. Seluruh tubuh Aku dioleskan dengan sabun cair lalu digosok setelah itu dilap
dengan handuk basah. Selama dimandikan, Aku menutup mata Aku karena masih pusing. Sesekali
Aku membuka mata, Aku perhatikan si suster bernama Utha (bukan nama asli). Tubuhnya
langsing, rambutnya pendek, dadanya terlihat membusung dibalik baju seragam
perawatnya.Cerita Dewasa

“Pak, mau dibersihkan daerah selangkangan?” suster Utha bertanya. “Ya boleh aja” jawab Aku
malas-malasan.Cerita Sex Terbaru

Celana dalam Aku dibuka dan kembali suster Utha mengoleskan sabun cair dan membersihkan
daerah selangkangan lalu dilap dengan handuk basah. Selama dibersihkan didaerah
selangkangan, penis Aku terkulai dengan lemas. Ternyata urat mesum Aku sedang tidak
beraksi sama sekali, hahahaha. Setelah beres, suster Utha membantu Aku memakai pakaian
yang bersih dari tas Aku lalu Aku mengucapkan terima kasih. Jam 8, dokter datang untuk
memeriksa kondisi Aku kemudian Aku melanjutkan tidur.

Rabu – Rutinitas pagi hari kembali terulang, sarapan diantar lalu datang si pria yang
meminta darah Aku (udah kayak drakula minta darah) dan kembali suster Utha datang untuk
memandikan Aku. Kepala Aku masih sakit walaupun tidak separah kemarin dan badah masih
hangat. Kali ini sambil dimandikan, mata Aku terbuka lebar dan tertuju pada TV walaupun
sekali-sekali melirik ke tubuh suster Utha. Wajahnya Aku perhatikan, ternyata cantik juga
dia. Jika dilihat sepintas mirip Wanda Hamidah. Kalau tersenyum, maka sebuah lesung pipit
akan terlihat di pipi sebelah kanan.

Kembali suster Utha menawarkan untuk membersihkan daerah selangkangan, Aku perbolehkan.
Penis Aku masih terkulai lemas. Rupanya badan lemas memang tidak akan mampu membuat penis
berdiri. Aku melewati hari ini dengan lebih banyak tidur supaya cepat sehat. Sekali-sekali
Aku nonton TV tapi setelah itu kembali tidur.

Kamis – Pagi ini Aku merasa cukup segar, kepala sudah tidak lagi sakit, temperatur badan
sudah kembali normal dan tenaga tubuh terasa sudah membaik. Tidak sabar Aku menunggu
dimandikan suster Utha. Selesai sarapan dan pengambilan darah, suster Utha datang.

“Halo selamat pagi, kelihatannya sudah segar Pak Arthur” kata Utha dengan tersenyum.
“Panggil Arthur saja, enggak usah pakai Pak. Iya, sudah jauh lebih baik” kata Aku dengan
tersenyum. “Wah kalau begitu enggak perlu ya dimandikan, bisa mandi sendiri” goda Utha.
“Kalau Aku sehat, Aku tidak ada disini, suster” jawab Aku sambil tertawa. “Hahaha, bisa
saja Arthur” kata Utha.

Utha membuka baju dan celana tidur Aku. Saat mengoles dada dan punggung Aku dengan sabun
cair, Aku melirik kearah dadanya, wah besar juga! Utha menggosok dada, punggung dan lengan
Aku. Bibir Utha yang merah terasa dekat sekali saat itu membasuh dada Aku dengan handuk
basah. Ingin rasanya menciumnya. Lalu Utha melanjutkan membersihkan paha dan kaki Aku.
Tangannya yang lembut saat menyentuh paha Aku tiba-tiba membangunkan urat mesum Aku dan
langsung penis Aku berdiri, hore! Utha tetap melanjutkan membasuh paha dan kaki walaupun
sekali-sekali Aku menangkap matanya melirik kearah penis Aku.
“Mau dibersihkan selangkangannya?” tanya Utha. “Boleh, silakan” kata Aku sok cuek.

Tangan Utha meraih celana dalam Aku dan perlahan ia menariknya kebawah. Penis Aku langsung
terayun kearahnya. Utha lalu membalur sabun cair di daerah selangkanganku. Tangannya
terasa lembut sekali dan penis Aku terasa semakin mengeras.

“Maaf ya kalau ereksi” jawa Aku sedikit malu. “Tidak apa-apa kok, normal kok” jawab Utha
sambil tersenyum.

Duh senyumannya membuat jantung Aku berdegup dengan kencang. Utha kelihatannya hati-hati
untuk tidak sampai menyenggol penis Aku. Selesai mandi, Utha membantu Aku memakai baju
lalu Aku nonton TV sambil menunggu dokter datang.

Jum’at – Aku sudah merasa sehat sekali. Aku kembali membayangkan kenikmatan dimandikan
oleh si cantik suster Utha. Sarapan dan tukang palak darah pun datang, dan sekarang
saatnya mandi. Pintu kamar Aku terbuka dan tiba-tiba yang muncul bukan Utha melainkan
suster lain yang sama sekali tidak menarik.

“Aarggh, shit, who the hell are you?, I want Utha” jerit Aku dalam hati.

Suster itu menawarkan untuk dimandiin. Serta merta Aku menolak, Aku bilang Aku cukup kuat
untuk mandi sendiri. Suster itu membantu Aku ke kamar mandi setelah itu meninggalkan kamar
Aku. Selesai mandi, dokter datang dan membawa hasil lab terbaru. Trombosit darah Aku sudah
kembali normal. Nanti siang Aku diijinkan untuk membuka infus dan kalau segala sesuatu
baik maka hari Sabtu boleh pulang. Aku agak sedih tidak ketemu Utha, seharian Aku
melewatkan waktu dengan nonton TV dan menanyakan ke sekretaris keadaan di kantor.

Malam hari setelah makan malam, orang tua Aku pamit untuk pulang. Aku masih nonton TV
untuk menunggu suster shift malam datang. Biasanya suster itu hanya akan memantau kondisi
sebelum Aku tidur. Tangan kiri Aku sudah kembali bebas setelah jarum infus dicabut. Jam
21:30, pintu terbuka dan suster Utha muncul.Cerita Sex Terbaru

“Selamat malam Arthur, sudah sehat?” Utha bertanya dengan tersenyum. “Halo Utha, Aku sudah
merasa sehat. Kok sekarang datangnya malam?” tanya Aku. “Biasa, rotasi jam kerja” kata
Utha. “Senang melihat Utha lagi” kata Aku sedikit merayu, tanpa Aku sadari Aku menyentuh
lengan Utha. Utha tersenyum dan membiarkan tangan Aku memegang lengannya. “Gimana
kabarnya? Masih lemas?” tanya Utha. “Sudah sehat, kan tadi sudah Aku jawab” kata Aku
sedikit bingung. “Bukan kamu, tapi adik kamu” kata Utha dengan pandangan menggoda. “Coba
saja kamu tanya sendiri” kata Aku sambil tersenyum.

Dengan mata yang tetap tertuju pada mata Aku, Utha mengulurkan tangannya ke arah penisku.
Ia meremas penis Aku dari balik selimut.

“Besar ya, Arthur” kata Utha. “Buka aja celananya” kata Aku.

Utha membuka celana piyama dan celana dalamku. Penis Aku langsung digenggam. Utha
membungkukkan dadanya kearah Aku dan Aku langsung mencium bibirnya, Aku buka kancing baju
seragamnya lalu Aku tarik BHnya kebawah. PayudaraUtha cukup besar, berukuran 34B.
Putingnya berwarna coklat muda dan payudaranya terlihat sedikit menurun. Dengan gemas, Aku
cium bibir Utha sambil meremas dan memelintir puting Utha. Utha membalas dengan meremas
dan mengocok penis Aku. Setelah berciuman agak lama, Utha melepaskan dirinya dan menghisap
penis Aku. Lidahnya menyapu seluruh kepala penis lalu ke batang penis dan biji. Hmm,
nikmatnya.
Aku mengangkat rok putih Utha dan terlihat celana dalamnya berwarna putih. Aku remas
pantatnya yang tidak terlalu besar lalu Aku elus vaginanya dari belakang pantatnya. Utha
menggelinjang kegelian. Aku menyelipkan jari Aku kebalik celana dalamnya dan mengelus-elus
vaginanya. Terasa bulu-bulu kemaluan Utha disekitar vaginanya. Vagina Utha sendiri terasa
basah dan licin. Wah kelihatannya Utha sudah orgasme, mungkin saat kita ciuman dia
mengalami orgasme. Jari Aku sibuk mengelus vagina dan memainkan klitorisnya. Nafas Utha
mendengus-dengus dan ia menghisap penis Aku semakin keras.

Tiba-tiba terdengar suara orang berjalan di gang. Utha langsung tersentak dan membetulkan
bajunya. Ia berjalan ke pintu dan mengintip keluar, rupanya hanya orang yang keluar dari
kamar selesai membesuk. Utha tersenyum dan berkata

“Arthur, Aku enggak berani melakukannya disini, takut supervisor Aku lewat” “Sebentar
saja, enggak ketahuan kok asalkan kita tidak berisik” ujar Aku. “Hari Senin saja ya
ditempat Aku” kata Utha dengan wajah yang memelas. “Sebentar saja Akung, 10 menit deh”
ujar Aku dengan nafsu yang sudah naik ke ubun-ubun.

Aku turun dari tempat tidur Aku dan menghampiri Utha. Aku cium bibirnya dan Utha membuka
baju, Aku praktis telanjang bulat. Utha lalu membuka baju seragamnya dan menurunkan BHnya
lalu mengangkat roknya dan celana dalamnya ditarik kebawah kakinya. Kami berciuman dengan
penuh gairah. Aku menuntun Utha ke sofa, Aku duduk disofa dan Utha duduk dipangkuanku
menghadap Aku. Aku mencium buah dadanya yang besar.

Utha mendesah dengan nikmat. Ia mengangkat pantatnya dan menuntun penis Aku kearah
vaginanya. Vaginanya yang sudah basah membuat penis Aku masuk dengan mudah. Utha mendongak
sambil memejamkan matanya menikmati penis Aku. Ia menggoyangkan pinggulnya naik turun dan
memutar-mutarnya. Penis Aku terasa seperti ditarik dan diremas bersamaan. Nikmat sekali.
Payudara Utha bergoyang-goyang dimuka Aku dan langsung Aku sambar putingnya dengan gigiku
dan menggigitnya.

Dengan penuh gairah Utha memainkan penisku dalam vaginanya. Bibirnya ia gigit agar tidak
sampai berteriak. Aku sendiri berusaha menutup mulut Aku dengan membenamkan kepala Aku di
buah dada Utha.

“Sshh.. Enak Arthur, enak sekali” ujar Utha mendesis.

Bagaikan kuda liar, Utha terus mengayun-ayunkan pantatnya. Keringat menetes dengan di
kening dan dadanya. Wajahnya yang cantik terlihat semakin cantik meluapkan gairah didalam
dirinya. Aku melirik ke bagian bawah perutnya, terlihat bulu kemaluannya yang agak lebat.
Biasanya Aku sedikit turn-off melihat wanita yang bulu kemaluannya lebat tapi kali ini
gairah Aku tidak padam malah semakin membara.

Tanpa mengeluarkan penis Aku atau mengubah posisi ML, Aku mengangkat Utha. Utha memeluk
Aku dan kakinya melingkar di pinggang Aku. Aku baringkan Utha di sofa, Utha menekuk
kakinya lalu merapatkannya sehingga penis Aku terasa semakin rapat di vaginanya. Aku mulai
menggenjot vagina Utha. Aku condongkan dada Aku sehingga menyentuh dengkul Utha. Mata Utha
tidak lepas dari mata Aku. Tangan kanan Aku meremas payudara Utha sedangkan tangan kiri
Aku meraih ke anus Utha dan memainkannya. Utha mendelik saat Aku memasukkan jari tengah
Aku ke anusnya, perlahan tangan kanannya meraih jari Aku danmenariknya keluar

“Jangan Akung, sakit” ujar Utha.

Aku terus menggenjot Utha dengan penuh gairah. Utha meremas-remas payudaranya sendiri
sambil memejamkan matanya. Tak lama kemudian Aku merasakan akan ejakulasi.

“Mau keluar Utha”

Utha langsung menurunkan kakinya sehingga penis Aku tercabut dari vaginanya, ia duduk lalu
meraih penis Aku. Penis Aku langsung diremas dengan gemas dan dimasukkan ke mulutnya.
Tangan kanannya meremas-remas biji sedangkan tangan kirinya memegang batang penisku. Aku
memegang kepala Utha dan menekan-nekan kepalanya sehingga penis Aku terasa masuk lebih
dalam kedalam mulut Utha.
Penis Aku langsung memuntahkan peju kedalam mulut Utha yang mungil. Peju Aku terlihat
memenuhi mulut Utha sehingga ia terpaksa mengeluarkan penis Aku dari mulutnya dan menelan
peju Aku kemudian menjilat sisa peju yang turun di batang penis. Penis Aku langsung bersih
dijilat. Aku sebenarnya masih penasaran belum menjilat vagina Utha, tetapi Utha cepat-
cepat memakai bajunya dan membereskan rambutnya. Keringat di dahinya ia lap dengan tissue.
Kemudian ia mengambil bolpen dan menulis alamat dan nomor handphonenya.Cerita Sex Terbaru

“Aku off-duty hari Senin. Kamu pasti boleh pulang besok. Tapi nanti dokter akan minta kamu
istirahat beberapa hari. Datang aja ya ke kost Aku hari Senin” kata Utha. Aku cium bibir
Utha dan Utha bergegas keluar.

Hari Sabtu Aku akhirnya boleh pulang dan persis seperti yang dibilang Utha, Aku diminta
untuk istirahat dirumah sampai hari Rabu.

Senin Jam 9 pagi Aku sudah tiba di tempat kost Utha, sebelumnya Aku sudah menelepon Utha
untuk datang kesana. Utha telah menunggu diruang tamu tempat kostnya. Ia mengenakan celana
pendek warna coklat dengan kaos lengan buntung yang ketat.

“Hai, akhirnya datang” seru Utha dengan senang. Utha langsung mengajak Aku ke kamarnya.
“Kangen dengan Utha” kata Aku sambil mencium bibirnya. “Iya, Aku kangen juga, masih
penasaran dengan penis kamu” jawab Utha sambil ciuman.

Aku membuka kaos dan celana pendek Utha. Tampak celana dalam model g-string berwarna hitam
dikenakan Utha. Utha lalu gantian membuka baju dan celana panjang serta celana dalam.
Kemudian Utha jongkok didepan Aku lalu mulai menghisap penisku. Selang beberapa menit
menghisap penis, Aku meminta Utha berdiri lalu Aku baringkan ditempat tidur. Aku cium
payudaranya sambil tangan kanan Aku mengelus vaginanya dari balik celana dalam. Utha
memejamkan matanya menikmati kenikmatan yang Aku berikan. Putingnya secara gantian Aku
hisap dan gigit lalu Aku turun ke perut Utha. Utha menjerit geli saat Aku gigit perutnya.

Dengan tak sabar Aku mulai mencium vaginanya dari balik celana dalamnya, kemudian Aku
tarik celana dalamnya sampai ke dengkulnya. Wah ternyata Utha telah mencukur bulu
kemaluannya sehingga terlihat tipis dan rapih, beda dengan malam sebelumnya yang bulu
kemaluannya terlihat lebat. Aku jilat vaginanya yang berwarna merah, klitorisnya yang
besar tidak luput dari gigitan Aku. Utha menjerit-jerit kecil menerima gigitan-gigitan di
klitorisnya. Aku membalikkan tubuh Utha lalu membuat posisi doggy style. Utha nungging
didepan Aku, pantatnya yang mungil Aku remas dengan keras lalu Aku minta Utha membungkuk
lebih dalam sehingga anusnya terlihat. Aku jilat anusnya, Utha menggelinjang kegelian.
Kemudian Aku mulai mengarahkan penis kedalam vagina Utha.

“Aahh, enak Arthur, enak sekali. Terus Akung. Lebih keras” pinta Utha.

Vagina Utha terasa hangat dan basah. Aku memegang pantatnya dan menggenjot vagina Utha
dengan penuh nafsu. Utha mendesis-Agathas sambil memutar-mutar pantatnya. Setiap kali Utha
memutar pantatnya, penis Aku terasa seperti ditarik lebih dalam divaginanya. Entah
bagaimana caranya dia bisa melakukan itu. Aku memejamkan mata menikmati pijitan penis Aku
dalam vagina Utha. Utha kemudian meluruskan kakinya sehingga tubuhnya rata dengan kasur,
Aku terpaksa harus menurunkan badan Aku dan menindih tubuh Utha dari belakang. Tapi dengan
gaya ini, penis Aku terasa semakin sempit memasuki vagina Utha karena dihimpit oleh paha
Utha.

Tidak lama kemudian Aku ejakulasi. Aku melenguh dengan keras dan tubuh Utha ikut mengejang
pertanda ia juga orgasme. Aku lalu menindih tubuh Utha tanpa mengeluarkan penis Aku. Utha
kemudian memutar tubuhnya lalu gantian menindih dada Aku. Kami saling berciuman dan
istirahat.

“Arthur, mau nggak kalau ada variasi?” tanya Utha. “Variasi seperti apa?” tanya Aku balik.
“Ada orang ketiga” sahut Utha. “Siapa?” “Namanya Agatha, dia suster juga tapi kerjanya di
lantai 2 dirumah sakit yang sama” “Boleh aja, sekarang?” “Bisa, tinggal telepon dan nanti
dia datang dari kamar sebelah” “Hah? Dia disebelah? Cantik nggak?” tanya Aku bertubi-tubi.
Kalau nanti yang datang suster yang mau mandiin Aku waktu hari Jum’at pagi kan repot,
pikir Aku dalam hati. “Cantik, jangan takut deh. Dia satu kost dengan Aku” jawab Utha
sambil meraih handphonenya.

Rupanya Utha telah bercerita kepada temannya mengenai persetubuhan kita di rumah sakit.
Dan lebih mengejutkan lagi, Agatha ini juga sering bersetubuh atau setidaknya oral sex
dengan pasien. Hmm, nakal juga suster-suster ini, pikir Aku dalam hati. Dalam waktu kurang
dari semenit, Agatha mengetuk kamar Utha dan dibukakan oleh Utha. Wajah Agatha boleh juga
walaupun tidak secantik Utha. Agatha memakai daster bercorak bunga-bunga dengan warna
mencolok khas dari Bali. Dari balik dasternya tampak buah dadanya yang tidak disangga BH.
Aku masih berbaring di tempat tidur dengan telanjang dan mata Agatha langsung tertuju ke
penis Aku.

“Halo Agatha” kata Aku untuk menghilangkan kecanggungan. “Halo Arthur” sahutnya dengan
sedikit malu.

Utha berdiri dibelakang Agatha lalu membuka daster Agatha. Agatha langsung telanjang
bulat. Agatha tersenyum malu lalu mendekat kepada Aku. Aku meremas payudaranya yang tidak
sebesar Utha tapi bulat dan kencang. Pantat Agatha sedikit lebih besar dari Utha, bulu
kemaluannya terlihat tercukur tipis dan rapih. Agatha meraih penis Aku dan mengelusnya.
Kemudian ia membungkukkaan tubuhnya dan mulai menghisap penis Aku, Aku raih pantatnya dan
menariknya kearah muka Aku sehingga kita dalam posisi 69.

Utha tampak mengambil handycam dan mulai merekam adegan Aku dan Agatha. Dengan gemas Aku
jilat vagina Agatha, tercium bau sabun yang wangi. Agatha membalas dengan menghisap penis
Aku sambil meremas bijiku. Puas ber-69, Aku minta Agatha tetap nungging lalu Aku masukkan
penis Aku ke vaginanya. Vaginanya tidak sesempit Utha tetapi begitu penisku masuk langsung
terasa vaginanya berdenyut-denyut di kepala penisku. Agatha Aku genjot dengan penuh
gairah. Utha merekam setiap adegan sambil tangan kirinya mengelus vaginanya sendiri.
Agatha mengikuti irama goyangan Aku dengan menekan pinggulnya dengan keras kepinggul Aku
sehingga penis Aku masuk lebih dalam ke vaginanya.Cerita Sex Terbaru

Utha kemudian meletakkan handycamnya di meja dengan posisi lensa mengarah kami, kemudian
ia berlutut dibelakang Aku lalu memelukku. Tangan kanannya meremas-remas biji Aku.
Rangsangan yang diperoleh dari Utha membuat Aku menggenjot Agatha semakin keras.

“Oohh.. Terus Arthur, terus Arthur.. Aku mau keluar” jerit Agatha dengan keras.

Tubuh Agatha mengejang dan terasa vaginanya Agatha menjadi sangat becek. Agatha langsung
tengkurap dengan lemas dikasur. Wah belum apa-apa udah lemas, Aku berkata dalam hati.

Baca JUga Cerita Seks Rayuan Mami

Langsung Aku tarik si Utha dan masukkan penisku ke vaginanya. Utha membuka kedua kaki
dengan lebar dan menerima penis Aku dalam vaginanya. Aku meremas-remas buah dadanya dengan
nafsu sambil menggenjot penisku yang belum tuntas tugasnya. Aku melirik ke Agatha dan ia
kelihatannya kembali bergairah. Ia jongkok diatas muka Utha dan Utha langsung melahap
vagina Agatha.

Agatha melenguh setiap kali lidah Utha menyapu vaginanya. Aku mencium bibir Agatha dan
kita saling berpagutan. Setelah menyetubuhi Utha selama 10 menit, peju Aku terasa mau
keluar. Langsung Aku cabut penis Aku dan menyodorkannya ke mulut Agatha. Agatha menerima
dengan senang dan menghisap dan menelan peju Aku. Utha sendiri masih asyik menjilat vagina
dan anus Agatha.

Aku terkulai ditempat tidur, Agatha rebahan disebelah kiri dan Utha disebelah kanan. Utha
memutar video adegan seks tadi. Sepanjang hari, kami bertiga terus bersetubuh dengan
posisi yang berbeda. Kadang-kadang gantian Aku yang meng-handycam Agatha dan Utha yang
ber-69 dan berciuman. Three-some yang sangat eksotis. Tubuh Aku langsung terasa sehat dan
segar.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Bu Guru

Cerita Sex Terbaru | Kejadian itu bermula saat remidi tugas sekolah maklum lah karena otakku pas pasan dalam menerima ilmu
hehe, kali ini pelajaran yang aku remidi adalah bahasa inggris, guru yang mengajar adalah ibu Rahma
dia mempunyai sepasang tetek yang gede hehe..hari selasa tepatnya aku mendatangai ruangan ibu Rahma
pukul 3 sore.

Cerita Sex Terbaru Bu Guru

Ibu aku saat ini mau remidi pelajaran bhs inggris kapan bisanya” tanyaku

Karena hari ini ada acara mendadak jadi ibu Guru tidak bisa sekarang nak” jawab Ibu Rahma

Ya udah setelah saya tanya lagi kita sepakat untuk remidi di rumah ibu Rahma, Perlu diketahui juga nih
kalo Bu Rahma tuh masih single dan umurnya udah 30 an.

Tepat jam 5 sore, Saya segera menuju TKP ke rumah Bu Rahma. Wah, ternyata rumah Bu Rahma tuh gede
bener. Tapi kenapa kok ga ada orang yang pengen kawin ama doi (pikir Saya dalem hati). Akhirnya Saya
nge bell pintu rumahnya.

Setelah beberapa menit kemudian, keluar lah bu Rahma memakai daster doank tanpa bra. Jadinya Saya bisa
ngelihat puting susunya dengan jelas. Ya udah, Saya masuk aja ke ruang tamunya. Di sono, Saya dikasih
soal-soal tentang bahasa inggris.

Setelah Saya selesaiin tuh soal ama sudah di cek, ternyata masih aja Saya harus remidi. Huff, susahnya
nasib Saya. Lalu Bu Rahma bingung harus ngapain biar Saya dapet nilai bagus. Akhirnya Saya bernaikan
diri untuk berkata “Gimana kalo dikasih video bahasa inggris aja? Saya tuh bisa kalau soalnya tentang
film” gitu”.

Akhirnya Bu Rahma kembali ke kamarnya sambil mengajak Saya untuk minta mau di lihatkan film apa. Saat
Saya cari” di kamar Bu Rahma, akhirnya Saya nemuin video Bokep. Ya udah, Saya minta disetelin video
bokep aja maskipun Bu Rahma sempat menolak.

Ternyata isi dari video itu adalah seorang wanita berdada besar sedang mengocok penis seorang lelaki
menggunakan kedua payudaranya. Saat Saya lihat kebelakang, ternyata Bu Rahma sedang masturbasi. Karena
Saya ga tahan, ya udah Saya peluk Bu Rahma.

Terus Saya ciumi seluruh tubuhnya. Lalu Saya buka dasternya sehingga akirnya Bu Rahma udah tanpa
busana alias bugil. Lalu Bu Rahma membuka celana Saya serta Saya bantu membukakan baju Saya sendiri
sehingga kami berdua pun tanpa sehelai benang pun.

Lalu Saya pergi ke payudaranya dan menghisap putingnya yang sudah ngacung tersebut. Lalu Bu Rahma
mendesah” ke enakan. Setelah itu, Bu Rahma menghisap penis Saya yang panjangnya 17 cm itu. Ternyata,
Bu Rahma jago banget tuh BJ nya.

Lalu Saya jilat” memek sempitnya dan kami bergaya 69. Setelah 30 menitan, Saya pengen muncrat.

“Bu, Dedek pengen muncrat nih, di muncratin di mana ya?” , lalu Bu Rahma menjawab “ Ibu juga pengen
muncrat nih, kita muncratin bareng-bareng ya.

Lalu Saya muncratin dah sperma Saya di mulut Bu Rahma dan air surga Bu Rahma juga dimuncratin di mulut
Saya. Saya langsung jilat” ampe bersih tuh cairan, begitu pula Bu Rahma. Lalu Bu Rahma menuntun penis
Saya untuk masuk ke lubang vaginanya yang Saya bilang masih sempit itu.

Setelah beberapa menit, akhirnya enis Saya masuk semua ke vagina Bu Rahma. Clep clep clep itulah bunyi
yang terdengar dari sodokan penis Saya ke vagina Bu Rahma. Setelah 30 menitan, Bu Rahma dan Saya pun
pengen keluar dan akhirnya Saya keluarin bareng” di vagina Bu Rahma.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Tanpa Saya sadari, ternyata saat Saya melakukan permainan tadi, Saya lihat Bu Ida dan Bu Ajeng suda
mengintip permainan kami. Bu Ida tuh umurnya 30 an dan udah punya anak. Payudara Bu Ida tuh sekitar 36
B, sedangkan Bu Ajeng tuh payudaranya sekitar 34 B dan masih belom punya suami dan maish umur 20 an.

Akhirnya, Saya ajak mereka baerdua dan ternyata mereka langsung membuka baju merka masing” sampai
akhirnya mereka bugil tanpa busana. Lalu dengan cepat mereka naik ke ranjang dan bergabung dengan kami
berdua.Cerita Sex Terbaru

Lalu Saya bertanya “Bu, gimana sih kok bisa sampe disini? Padahal tadi kan tidak ada” , lalu Bu Ajeng
menjawab “Tadi saya dan Bu Ida lagi di lantai 2 kok.” Saya jawab “ Pantesan, tadi waktu Saya masuk kok
tidak ada. Ow…”.

Tanpa banyak omong, Bu Ajeng langsung mengemut penis Saya, sedangkan Bu Ida berciuman mesra dengan
Saya dan Bu Rahma menjilat-jilat anus Saya. Terus terang aja, Saya kewalahan melayani nafsu mereka
berdua yang luar biasa banget itu.

Lalu mereka ganti posisi yaitu Bu Ajeng menjilati anus saya, Bu Rahma bercumbu dengan saya dengan
mesra sedangkan Bu Ida mengulum penis saya. Lalu, Saya minta ganti posisi yaitu doggy. Saya doggy sama
Bu Ajeng.

Sedangkan Bu Rahma dan Bu Ida saling menjilati memek masing”. Setelah itu, Saya minta ganti doggy sama
Bu Ida. Sedangkan Bu Ajeng mengemut puting dada saya. Ah, akhirnya saya pengen orgasme. Lalu Bu Ajeng
menuntun saya untuk masuk ke memeknya.

Baca Juga Cerita Seks Nyokap Kekasihku

Meskipun agak susah, tetapi akhuirnya semua nya masuk juga. Lalu Saya muncratkan seluruh sperma saya
ke vagina bu Ajeng. Lalu saya menjilati memek Bu Ajeng dan akhirnya Bu Ajeng orgasme dan memuncratkan
cairan kewanitaannya ke muka saya.

Lalu Bu Ajeng terkulai lemas. Lalu target saya selanjutnya adalah Bu ida. Saya masukan penis saya ke
vagina Bu Ida dan melakukan MoT dengan kecepatan yang cepat. Hehhehe… Lalu saya juga melakukan WoT
sehingga akhirnya saya dan Bu Ida muncrat bareng-bareng di vagina Bu Ida.

Setelah itu, permainan kami selesai dan saya langsung mandi ke kamar mandi. Ternyata, saat di kamar
mandi, Bu Rahma ingin mengulum penis saya. Setelah 15 menitan, saya melakukan doggy dengan Bu Rahma di
kamar mandi sampai akhirnya saya muncratkan sperma saya di vagina Bu Rahma di bathub.

Ah, permainan hari ini begitu melelahkan. Lalu saya kembali pulang dengan rasa gembira dan saya
berjanji kapan” akan saya lakukan lagi.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.

Vagina Yang Sempit

Cerita Sex Terbaru | Rosa yang sedang mabok matanya memerah agak pusing setelah meminum sebotol wine bareng aku kita bercandaan ketawa ketiwi, kemudian aku ceritakan kisahku tentang petualanganku akan seks, Rosa mempunyai wajah yang imut umur dia 27 tahun tinggi penampilannya menarik dia belum mempunyai anak.

Cerita Sex Terbaru Vagina Yang Sempit
Waktu pertama kali kenal dengannya, Rosa cenderung tertutup dan pendiam. Tak heran kalau aku sebelumnya tak tahu kalau dia sebenarnya adalah tetanggaku sendiri, soalnya dia bisa dikatakan tak pernah keluar rumah kalau tidak ada urusan penting kecuali pergi ke Gereja tentunya.

Aku mengenalnya saat ada acara di kantor suamiku yang melibatkan para Istri dan Suami karyawannya. Kedua Suami kami sama-sama bekerja di perusahaan swasta tetapi pada bagian yang berlainan.

Dari perkenalan pertama itulah kemudian kami semakin bertambah akrab, aku jadi tahu kebiasaan kebiasaannya, apa yang dia suka dan dibencinya.

Dan dari situlah aku paham kalau dia mempunyai rasa ketertarikan yang tinggi saat aku berbicara soal sex, meskipun wajahnya sering jadi bersemu kemerahan karenanya.

Percakapan kami sore ini, yang telah dipengaruhi oleh beberapa gelas wine mengarah pada hal sex, atau pada deskripsi yang lebih sempit, kekurangan dalam kehidupan sexnya.

Meskipun dia sangat-sangat naif, dalam hal ini sangat mengejutkan, ternyata Rosa lebih tertarik dari apa yang kuduga sebelumnya. Selalu bertanya dengan rasa ingin tahu yang sangat besar tentang bagaimana rasanya menjalani apa yang disebutnya dengan istilah ‘pesta liar’.

Telah dia ceritakan padaku seluruh kehidupan sexualnya, termasuk masa sekolah hingga bersuami (yang tak lebih dari hanya sekitar ciuman saja).

Sex yang normal saja, mungkin hanya sekali dalam seminggu dengan menu utama tak lebih dari persetubuhan yang biasa saja. Aku sangat yakin bahwa dia belum pernah mengalami orgasme pada kehidupan sex-nya.

Setelah dia menceritakan padaku tentang itu semua, aku memutuskan untuk mengajaknya bergabung dalam petualangan sex-ku.
Dengan wajah yang merona merah karena malu, dia memintaku untuk menceritakan semuanya dari awal.

“Setelah suamiku berangkat kerja”, aku mengawalinya,

“Ada teman suamiku yang ‘berkunjung’ ke rumah dan bertanya padaku apakah bisa singgah sejenak untuk sekedar… yah, kamu pasti sudah bisa menduga apa yang terjadi kemudian kan?”.

“Dia datang saat suamimu tak di rumah?” tanyanya. Dia kelihatan sangat terkejut dan itu membuatku ingin tertawa saja.

Keteruskan ceritaku padanya, setelah beberapa jam kemudian teman suamiku itu menelpon dua temannya untuk diajak bergabung.

“Kamu bersetubuh dengan tiga orang sekaligus pada waktu yang sama?!”

Kata persetubuhan yang keluar dari mulutnya benar benar mengejutkanku. Aku tertawa dan bilang padanya itu semua tak pernah direncanakan sebelumnya, itu terjadi begitu saja.

Mungkin saja karena kami sudah telalu bergairah dan aku sendiri memenuhi pikiran mereka dengan hal-hal yang membuat mereka terangsang. Aku menceritakan pada Rosa secara detail tentang orgasme yang kudapat, dan tentang betapa menggairahkannya tubuh tubuh mereka, khususnya dengan Rai.

“Dalam tiga puluh lima tahun kehidupanku, belum pernah aku menjumpai penis seperti punyanya Rai.” kataku. Wajahnya makin memerah, nafasnya berubah jadi berat sewaktu kuceritakan dengan rinci tentang pengalamanku.

“Rai benar-benar sangat membuatku tergila-gila, sosok pejantan perkasa yang akan selalu memberimu kepuasan abadi” kataku padanya.

“Penisnya yang paling besar dan keras yang pernah kulihat. Kepala penisnya sangat besar bisa menyemprotkan sperma dengan kuat dan sangat indah”.

Rosa tak mampu mengucapkan sepatah kata. Aku lihat situasi ini menyiksanya dengan kenikmatan, dan aku tahu hal ini sangat tabu baginya.

Mengetahui dia tak pernah benar-benar terpuaskan dalam hidupnya, aku bersumpah kalau sekarang dia telah orgasme tanpa menyentuh dirinya sendiri.

“Yang bener…, kamu sangat… sangat nakal” dia mengambil nafas. “Aku tak akan pernah bisa melakukan hal itu pada Paulus”. katanya menjelaskan.

Aku tertawa seraya bilang padanya, “Bukan untuk Paulus, kamu perlu memperhatikan dirimu sendiri”. pengaruh situasi membuatku lebih mudah untuk mengatakannya.

“Kamu tahu Nanda, selangkanganku sudah jadi sangat basah hanya dengan menceritakan semua ini padamu”. Aku menggodanya.

Dari mulutnya terdengar lenguhan lirih, kedua kakinya bergerak maju mundur dengan pelan diatas kursinya. Setelah beberapa pertanyaan lagi, aku katakan padanya kalau aku harus segera pulang dan membiarkannya mempertimbangkan usulanku untuk lebih memberi perhatian pada kebutuhan dirinya sendiri.

Aku mempunyai dua hal yang harus kukerjakan, pertama melepaskan gairah dalam vaginaku dan kedua, menelpon. Aku orgasme tiga kali sore itu, orgasme terakhir kuperoleh hanya dengan membayangkan wajah Rosa yang sedang mengalami orgasme lewat permainan mulutku pada vaginanya.

Aku tidak melihat dan mendengar kabarnya selama seminggu ini. Aku pikir dia telah kembali pada kebiasaanya dan bergaul dengan teman-temannya yang alim untuk menghapus pikirannya dari dosa yang kutebarkan padanya.

Kunjungi Juga CeritaSexDewasa.Org

Aku menelponnya pada Sabtu kemudian dan menanyakan apakah dia dapat membantuku merapikan beberapa hal yang sulit. Saat aku menemuinya di depan pintu rumahku, dia kelihatan malu-malu.

“Masuklah” sambutku, “Akan kutuangkan segelas minuman untuk mengusir grogimu”.

Awalnya dia hendak menolak minuman yang kusuguhkan padanya, yah, memang ’sedikit beralkohol’ sih. Dan memang dia belum pernah meminumnya selama ini. Tetapi setelah aku bujuk, akhirnya dia mau meminumnya juga.

Dia hanya diam saja hingga gelas ketiga yang kemudian membuatnya jadi lebih terbuka. Dia kelihatan begitu manis waktu menanyakan apakah aku pernah bertemu Rai lagi.

“Maunya sih begitu” ku lanjutkan “Tapi James sedang dalam perjalanan kemari sekarang” dia kelihatan terkejut.

Tangannya nampak gemetar menghabiskan sisa minumannya, “Sedang kemari? James? Pria pertama yang kamu ceritakan padaku itu ?”.

“Ya”, aku tertawa “Dia pasti akan tiba sebentar lagi”.

Benar saja tak lama setelah kata terakhirku, terdengar bunyi bell dan James masuk dengan membawa sebotol anggur, memelukku, dan memandang dengan cermat pada Rosa. Setelah sedikit ngobrol-ngobrol, Rosa sudah bisa akrab dengan James.

“Aku menceritakan tentang kisah kita pada Rosa, James” kami berdua dikejutkan oleh suara gelas yang djatuhkan Rosa.

“Oh tidak…, aku jadi sangat malu” kata Rosa.

“Jangan sayang, itu adalah hal yang indah, kita sama-sama dewasa dan kita menikmatinya, bukan begitu Yanna ?” kata James menjelaskan.

“Tentu saja” jawabku sambil menuju ke pintu karena terdengar belnya berbunyi. Setelah kembali lagi pada mereka aku berkata, “Rosa, ini Rai, Rai, ini Rosa”.

“Apa yang sedang kalian rencanakan” tanyanya.

Keduanya mengangkat bahu dan bertanya padaku, “Yanna ?”.

“Kita semua adalah teman yang sedang berkumpul menikmati senja yang indah ini” kataku.
Aku tak tahu bagaimana atau kapan semua ini berawal, tapi yang jelas suasana menjadi bertambah hangat dan menggairahkan.

James belakangan bersumpah padaku kalau Rosalah yang pertama kali berusaha mendekatinya. Kita duduk pada meja minum di dapur, James dan Rosa pada sisi yang satu, sedangkan aku dan Rai di sisi yang satunya lagi

Galas yang ada dalam tanganku hampir saja terjatuh karena terkejut saat Rosa bertanya pada James “Bagaimana bisa lebih dari satu orang pria melakukannya dengan seorang wanita?”. Rai tertawa dan bilang padanya kalau kita akan senang sekali menunjukkan caranya pada Rosa.

Aku menjadi sangat terangsang karena situasi ini. Rai menyuruhku untuk memandang ke seberang meja, mata Rosa terpejam rapat, nafasnya memburu. James telah bergeser lebih mendekat pada Rosa, akhirnya kami sadar kalau tangannya bergerak maju mundur dengan pelan di bawah meja.

“Ya Nanda” ucapku.

James terus melanjutkan manipulasinya atas vagina Rosa dengan jarinya, tangan yang satunya lagi telah menyusup dibalik baju Rosa, menyentuh payudaranya. James menutup mulut Rosa dengan ciuman yang dalam. Sedangkan tangan Rai telah berada dalam rokku untuk mencumbu vaginaku yang telah basah.

“Ayo kita pindah ke ruang kelurga” usulku. James menghentikan ciumannya dan menarik tangannya dari dalam rok Rosa. Rosa terlihat sangat mempesona, payudaranya bergerak turun naik seirama dengan nafasnya, orgasmenya sudah hampir dekat.

Kami berjalan menuju ke ruang keluarga. Rai segera melucuti pakaianku, sementara kami berdua melihat James melepaskan atasan Rosa melewati kepalanya. Dia mengenakan setelan bra dan celana dalam biru muda yang cocok sekali dengan warna kulitnya, vaginanya tercetak jelas dibalik celana dalamnya yang telah berubah warnanya menjadi biru tua karena basah.Cerita Sex Terbaru

Aku telah telanjang dan berlutut untuk melepaskan celan Rai dan membebaskan penisnya yang sudah amat tegang.

Aku berhenti sejenak untuk menyaksikan payudara Rosa yang terlepas dari bra nya, begitu kencang, penuh dan puting besar yang telah keras. Nafasku terhenti dan nafsuku melonjak tinggi begitu James menarik turun celana dalam Rosa yang telah basah dengan pelan-pelan.

Kami sama sama telanjang sekarang. Rambut kemaluanku yang selalu kucukur rapi membentuk huruf ‘V’, sedangkan milik Rosa walaupun masih ‘alami’ tapi tetap terlihat lebat dan indah.

Tangan James segera bergerak mencumbui klitoris Rosa, mengexpose lebih luas labia majoranya. Penis Rai yang ereksi penuh tercetak jelas pada celana yang masih dikenakannya.

Kami berdua terpaku memandang Rosa yang terlihat begitu sexy kala James mendudukkannya bertumpu pada kedua lututnya. James menurunkan celanya, penisnya terlontar keluar, mengacung ke atas ke bawah tepat di depan wajah Rosa.

“Oh…tidak, punyamu sungguh besar”, gumam Rosa sambil menggenggam penis James. James memang memiliki penis yang indah, yang paling menonjol adalah bentuk kepala penisnya yang besar yang akan terasa menakjubkan saat itu menembus dalam vaginamu. Tapi dibandingkan dengan milik Rai, punya James tidaklah seberapa.

“Jilat”, perintah James. Rosa kelihatan ragu ragu untuk membuka mulutnya. James bergerak sedikit ke atas membuat Rosa mengangkat sedikit pantat indahnya untuk selanjutnya tak mau jauh dari penis di hadapannya.

Aku benar benar menjadi terbakar saat Rosa tetap terpaku lalu aku mulai mengendus vaginanya dari belakang, dan mulai menjilati dari klitoris hingga lubang anusnya yang rapat. Rai bergerak ke belakangku dan melesakkan kepala penisnya yang besar ke dalam vaginaku.

Aku begitu bernafsu menjilati vagina Rosa, terpacu oleh lenguhannya yang tertahan penis James yang memenuhi rongga mulutnya.

Penis Rai terasa penuh dalam vaginaku. Rai yang melihatku begitu bernafsu menjilati vagina Rosa menjadikannya menghentakkan pinggulnya dengan seluruh kekuatannya, membuat wajahku menampari pantat Rosa.

Selang beberapa waktu kemudian “Ohhhh….Rai, Aku…”, Rosa menggeram seiring orgasmenya mengaliri lidahku. Aku mengangkat wajaku dari vaginanya. Begitu dia menoleh ke belakang, seulas senyuman terkembang di wajahnya.

“Yanna, ternyata kamu yang melakukannya?” tanyanya terkejut.

Aku hanya mampu menjawab, “Ya, sayang” seiring Rai yang menyetubuhiku tak hentinya dengan bebas dari belakang. Vaginaku coba beradaptasi dengan ukurannya, orgasmeku mulai merangkak, kepalaku terayun begitu Rai mulai melepaskan spermanya dalam diriku. Gerakan pinggangnya begitu dalam dan cepat.

Rai mencabut penisnya dari tubuhku, dia menyemprotkan sisa sperma terakhirnya pada vaginaku yang terbuka dan diatas perutku.

Nafasnya yang memburu laksana seekor banteng di arena matador, melepaskan tekanan birahinya yang baru saja meledak. James sekarang berada di belakang Rosa dan mulai melesakkan batang penisnya pada vaginanya.

Rosa meringis kesakitan, memohon pada James untuk begerak pelan saat James mendorong dengan cepat seluruh batang penisnya menyeruak dalam vagina Rosa. James mulai bergerak pelan, tangannya mencengkeram pinggul Rosa dan menggerakkannya berlawanan dengan ayunan pinggangnya sendiri, mengubur batang penisnya dalam vaginanya yang rapat. Ekspresi yang tergambar pada wajah James sungguh tak terkira, dia menggeram melampiaskan perasaan yang menggempur dirinya.

Rai memposisikan dirinya hingga penisnya tepat di hadapan wajah Rosa. Dia menggerakkan kepala Rosa sampai menyentuh penisnya yang basah berkilat oleh campuran sperma kami. Rosa mulai bergerak menjilati batangnya, menjilati cairanku dan sperma Rai.

Aku langsung mempermainkan vaginaku dengan jemariku karenanya. Penis Rai mulai membesar begitu dia melihat temannya yang sibuk menyetubuhi Rosa dari belakang. Rosa mengocok penis Rai dengan kedua belah telapak tangannya, lalu mencoba membuka lebar lebar mulutnya agar muat menampung kepala penis Rai.

James benar benar menikmati apa yang tengah dirasakannya, memukuli bongkahan pantat Rosa, mendorong pantatnya lebih ke depan lagi dan lagi agar penisnya bisa menyeruak lebih ke dalam vagina Rosa lagi.

Serangan dua orang pria dari depan dan belakang yang baru saja beberapa waktu lalu dikenalnya, tak ayal lagi menjadikan Rosa seperti sebuah Rollercoaster yang dengan kecepatan tinggi bergerak naik, naik dan naik menuju ke puncak kenikmatan persetubuhan baru dalam hidupnya.

Rosa meneriakkan orgasmenya seirama dengan bunyi becek yang keluar dari vaginanya. Tubuhnya terlihat menegang kaku dalam beberapa detik, matanya terpejam rapat, kepalanya mendongak keatas meresapi setiap ledakan orgasme yang didapatnya.

Wajah dan tubuhnya yang telah basah oleh keringat menjadi semakin basah dan berkilat oleh lampu dalam ruangan ini. Adegan dan suasana ini tak terbandingkan meskipun oleh film peraih puluhan Piala Oscar!!!

Kepala James mendongak ke atas dan mulai mengosongkan sperma yang memenuhi kantung bolanya ke dalam vagina Rosa. Kepala Rosa terlempar menjauh dari penis Rai begitu James untuk yang terakhir kalinya mendorong batang penisnya ke dalam vaginanya dan menghabiskan sisa spermanya.

Aku meraih orgasmeku sendiri bersamaan waktu James menarik penisnya keluar dari vagina Rosa, sebuah lubang merah jambu nan basah dan dihiasi dengan rambut kemaluan yang hitam pekat. Sperma James perlahan meleleh keluar dari vaginanya.

Rosa rebah kecapaian diatas lantai, matanya terpejam, tubuhnya berguling terlentang, pahanya terlihat masih bergetar perlahan menikmati sisa getaran kenikmatan yang ada.

Rai mengambil bantalan sofa dan menempatkannya dibawah pantat Rosa. Mata Rosa terbuka memandangnya.

“Jangan, tak mungkin aku dapat manampungmu”.

Rai tak mengacuhkannya, dia memegang kedua kaki Rosa dan menempatkannya diatas pundaknya, kemudian mulai memposisikan penisnya mengarah ke vaginanya yang sudah basah kuyup itu.

“Tidak, jangan” dia merintih begitu Rai mulai mendorong penisnya memasuki vaginanya.”Oh…nggghhh…, dia merobekku” .

Rai tak bergeming, tetap bergerak. Rintihan Rosa berubah menjadi racauan begitu Rai menggerakkan masuk keluar separuh batang penisnya. Penis Rai terlihat basah oleh sperma James karenanya. Mata Rosa terpejam rapat, dia gigit bibirnya kuat kuat.Cerita Sex Terbaru

Aku mendekatkan vaginaku ke wajah Rosa, memandang sperma dari vaginaku yang jatuh menetes pada pipinya dan mulai menggesekkan vaginaku pada mulut dan dagunya. Dengan bantuan James, Rai mengangkat kaki Rosa, membentangkannya lebar lebar dan mulai mengerjai vagina Rosa.

Kedua buah zakarnya terayun ayun menghantam pantat Rosa. Sedangkan vaginaku melumuri wajah naifnya dengan cairanku dan sperma Rai. Segera saja aku merasakan gerakan lidahnya pada vaginaku begitu aku mengesksploitasi wajahnya.

Beberapa waktu kemudian aku berhenti menggunakan lidahnya untuk memuaskanku dan duduk menyaksikan Rai memberinya persetubuhan yang selama ini didambanya.

Suara dan baunya sungguh sangat menakjubkan saat Rai menggerakkan batangnya menembus vagina Rosa berulang kali. Akhirnya Rai berteriak kalau dia tak sanggup lagi menahan lahar spermanya yang akan keluar.

Ditariknya penisnya keluar, dan mulai mengocok penisnya dengan tangannya sendiri diatas vagina Rosa. Aku segera mendekat dan meraihnya ke mulutku. Tembakan spermanya mengguyur tenggorokanku seiring denyutan demi denyutan yang mengosongkan kantung spermanya.

Aku menatap Rosa, rambut kemaluannya yang hitam pekat dan bibir kemaluannya yang kemerahan terlumuri oleh sperma Rai yang tak tertampung dalam mulutku. Kutanyakan padanya apakah dia menyukai apa yang baru saja didapatkannya, jawabannya hanya “Oh…nikkmat”.

Aku mengisi kembali gelas anggur kami. Rosa bangkit dan duduk menyilangkan kakinya, cairan yang mengalir keluar dari dalam vaginanya dengan cepat membasahi karpet.

James yang baru saja menyaksikan temannya yang telah memberikan pada Rosa sebuah persetubuhan terhebat dalam hidupnya, masih saja mengocok batang penisnya dengan pelan dan berkata “Masih ada satu hal yang kuinginkan darinya”.

Perlahan dia mendekati Rosa sambil terus mengocok penisnya. “Buka mulutmu, sekarang”, katanya.
Meskipun merasakan kekuatannya belum pulih benar, Rosa mulai menghisap habis batang penis James dalam mulutnya.

Dengan kedua tangan James memegangi belakang kepala Rosa, James menggerakkan kepalanya berlawanan dengan gerakan pinggangnya sendiri. James menahan kepala Rosa agar tidak melepaskan penisnya saat dia menggeram orgasme.

Jakunnya terlihat jelas naik turun saat dia memenuhi mulut Rosa dengan semburan spermanya hingga ada yang meleleh keluar dari samping celah mulutnya.

Untuk beberapa saat keheningan merajai ruangan ini. Hanya suara nafas yang mulai mereda saja yang terdengar lirih.

Rosa bangkit berdiri dan mulai mengenakan pakaiannya diatas kedua belah kaki yang masih gemetaran, celana dalamnya yang semula telah kering segera saja menjadi basah kembali seiring dengan warnanya yang berubah agak gelap karena cairan yang keluar dari vaginanya. Sambil mengenakan gaunnya, dia mengatakan kalau dia harus segera pulang, dia sedang menunggu telephone dari suaminya.

Para pria berbaring diatas lantai, beristirahat sejenak setelah menyirami bukit birahi Rosa yang tandus. Beberapa menit setelah Rosa berlalu dan meredakan nafas yang memburu, kualihkan perhatianku pada para pria.

“Boys, hadiah telah kalian terima, sudah puas kan?, Ayo, cepat bawa senjata kalian kemari dan urus aku!”.

“Kalau Paulus mengetahuinya, oh… mati aku!!!” seru Rosa. “Berjanjilah padaku kalau ini akan selalu menjadi rahasia antara kamu dan aku,” teriaknya.

“Tentu saja Nanda, jangan gusar gitu dong” kataku sambil membelai rambutnya.

“Gusar? Kamu bilang gusar? Benar.. Yanna, aku merasa seperti seorang pelacur. Aku mempunyai affair dibelakang suamiku dengan bukan hanya satu, tapi dengan dua orang pria dan kamu!” katanya, menpis tanganku menjauh dari rambutnya.

Kini sudah satu minggu setengah sejak terakhir kalinya aku bertemu dan bicara dengan Rosa. Aku tahu dia pasti malu atau katakanlah merasa bersalah setelah melakukan hubungan sex untuk pertama kalinya diluar ikatan perkawinannya. Dan itu merupakan pertama kali baginya dan sangat menakjubkan!.

Aku telah ‘membagi’ penis yang paling mengagumkan dari apa yang ku miliki setahun belakangan ini dengan nama Rai dan James.

Dengan tanpa sepengetahuan Rosa dan berdasar kesetiaan mereka, itu adalah sebuah rencana yang tak mungkin diskenario lebih baik lagi. Paulus, suami Rosa sedang pergi ke luar kota beberapa hari untuk keperluan Gereja.Cerita Sex Terbaru

Rai dan James mampir ke tempatku. Mereka menjumpai aku dan Rosa yang sedang berjemur di pinggir kolam renang. Rosa seperti biasanya, sangat naif saat mereka mendekat tapi sangat anggun, mempesona, tinggi dengan rambut hitam pekat, dan figur yamg mangagumkan.

Kemudian pada sore harinya mereka datang ‘berkunjung’. Obrolan hanyalah seputar bagaimana caranya agar mereka dapat menikmati keindahan tubuh Rosa sepuas puasnya. Hanya dengan memikirkannya saja telah membuatku basah dan ingin segera mendapatkan penyalurannya.

Sepanjang malam itu aku aku memperoleh rangkaian persetubuhan yang dahsyat dari mereka berdua. Mereka dengan bercanda menyampaikan padaku bahwa mereka akan membunuhku bilamana aku tidak membantu mereka untuk mendapatkan Rosa.

Kombinasi antara penis keras mereka dan mulit orgasme yang sudah tak terhitung lagi membuatku berjanji untuk melakukan apa saja yang mereka minta.

Pada hari kepergian suamiku dalam tugas luar kota berikutnya, mereka datang lagi. Kali ini mereka membawa seorang teman baru lagi, Jay. Jay adalah seorang Ambon yang pernah mereka janjikan dulu.

Aku tahu Rai dan James telah memanfaatkanku, tetapi apa yang kudapatkan dari mereka berdua benar benar dapat memuskan kebutuhan biologisku.

Rai adalah seorang pria yang sangat mencengangkan dengan penis berurat kerasnya sedangkan James tak sekeras Rai, tetapi dia mempunya kepala penis yang lebih besar. Aku menikmati mereka berdua karena ukuran tak begitu penting bagiku, yang penting mereka dapat secara rutin mengisi kehampaan vaginaku diluar percintaan dengan suamiku sendiri tentunya.

Aku tak mempunyai masalah dalam urusan ranjang dengan suamiku, kehidupan sex kami cukup panas. Tapi persetubuhan yang menyeluruh dan penuh dari mereka membuatku selalu memperoleh ledakan multi orgasme berbeda dari apa yang kudapat dari suamiku.

Mereka berdua selalu bilang padaku bahwa gadis gadis seumuran mereka tidak dapat memuaskan mereka seperti yang kulakukan. Mereka sadar kalau vaginaku adalah milik mereka dan membawa seorang teman baru untukku adalah cara mereka menunjukkan hal itu. Tak perlu dikatakan lagi, aku memperoleh persetubuhan yang panas malam itu.

Jay pamit lebih dulu sedangkan dua penis kesayanganku ‘menginap’ sampai pagi, menyetubuhiku lagi dan lagi hingga mereka pergi berselang hanya sepuluh menit sebelum kepulangan suamiku. Sekujur tubuhku penuh dengan sperma yang mereka tumpahkan barkali-kali.

Ranjang penuh noda dan basah karena sperma. Aku taruh spreinya ke mesin cuci dan segera mandi membersihkan tubuhku saat suamiku datang. Kamar tidur kami penuh dengan aroma sex dan terjadilah lagi, aku orgasme di dalam mulut suamiku dan memberinya menu cairan asin dari vaginaku.

Kembali pada Rosa…

“Aku tak percaya telah membiarkan mereka melakukan semua ini terhadapku” gumam Rosa. “Dan aku tak sanggup menatap langsung ke matamu setelah apa yang telah terjadi antara kita” sambungnya lagi.

Aku tahu apa yang diperlukan dalam percakapan ini… sebotol anggur. Satu jam berlalu setelah aku menjadi seorang pendengar yang setia dan selalu mengisi gelasnya jika telah kosong. Dapat kukatakan dari arah percakapan ini setelah waktu terus berlalu, bahwa dia di sini tidak untuk mengungkapkan betapa jalangnya dirinya tetapi lebih kepada alasan yang lain lagi!!!
Akhirnya dia bertanya ” Apakah kamu sudah ketemu sama mereka lagi sejak itu?”.

“Oh, belum” kataku berbohong,

“Oh…. sayang.., aku sangat gelisah dalam dua hari ini,” dia menambahkan, wajahnya jadi memerah.

“Aku tak pernah menyangka kalau ada yang begitu besar dan keras,” katanya dengan menghindari menyebutkan ‘kata’ itu. “Bisa aku tanya hal yang sangat pribadi Yanna?”.

Aku mengangguk dan bilang padanya bahwa dia dapat bertanya padaku segalanya.

“Apakah kamu… bisexual?. Apa kamu sering melakukannya dengan wanita?”.

Aku tertawa kecil dan mengatakan padanya kalau aku tidak menganggap demikian, tidak dalam perasaan yang sesungguhnya, tapi, ku katakan padanya bahwa melihat dirinya dalam suasana yang menggairahkan seperti kala itu menyebabkan semua itu terjadi begitu saja.

Setelah beberapa gelas anggur lagi, aku bertanya kepadanya ” Jujur saja, kamu menikmati sore itu bukan?”.

“Maksudku, itulah kenapa kamu berada disini sekarang, benar bukan?” sebelum dia dapat menjawab, aku menambahkan “Kamu mendapatkan orgasme sedikitnya selusin dengan Rai dan James dan sekali saat melakukannya denganku. Sekarang katakan padaku dengan sejujur-jujurnya, itu semua adalah kegiatan sexual yang selama ini kamu impikan bukan?”.

Pengaruh anggur telah bekerja. Nafasnya menjadi berat dan putingnya tercetak jelas pada atasan ketatnya. Dia menganggukkan kepalanya. Rambut hitam panjangnya tergerai menutupi payudaranya yang penuh.

Aku lebih menyudutkannya lagi dengan kembali mengingatkan dia akan bagaimana bergairahnya James kala menyetubuhinya, dan bagaimana penis keras Rai telah mengantarkannya pada orgasme yang berkepanjangan sore itu.

“Ceritakan padaku Rosa, kamu dapat menceritakan segalanya”

“Kita berbagi rahasia”.

“Katakan padaku bagaimana kau menyukainya, bagaimana kau membutuhkannya,” aku mendesaknya.

“Sumpah…, …ya!!!” akhirnya dia mengakuinya. “Aku memang menyukainya, aku melakukan masturbasi pagi dan malam dalam mingu mingu terakhir. Semua ini begitu tabu dan penuh dosa.A

ku merasa begitu menginginkannya dan sangat ingin melakukannya lagi!”.

Aku begitu terkejut mendengarkan seorang Nyonya yang begitu alim, lugu dan tertutup akhirnya menjadi sangat ‘terbuka’.

“Maksudku, apa mereka suka melakukannya denganku” tanyanya.

“Oh ya”, aku meyakinkannya. “Aku sangat yakin kalau kamu serasa bagaikan seorang perawan bagi mereka”.

“Maksudku, aku tak ingin mereka menganggap aku seorang yang,… kamu tahu, aku sama sekali tak punya pengalaman dalam hal ini”. katanya.

Aku tertawa lagi dan mengatakan padanya kalau mereka akan rela melewati rintangan apapun hanya untuk dapat menikmati vaginanya yang rapat itu lagi. Wajahnya kembali bersemu merah dan bertanya padaku bagaimana aku bisa bersama mereka sepanjang waktu.

Kukatakan padanya bahwa mereka adalah pasangan bercintaku dalam setahun belakangan ini dan vaginaku tak bisa menampung penisnya Rai waktu pertama kali, tapi sekarang Rai dapat memasukkannya dengan lancar

“Tapi bagaimana dengan suamimu?” tanyanya keheranan. “Apakah dia tak merasakan perbedaannya dalam dirimu?”.

“Dia tak pernah menanyakan hal itu, tapi aku tahu dia pasti tak merasakannya. Begini, dia tetap rutin menggauliku, dan tebak hari apa biasanya dia melakukannya?”.

“Oh.. sayangku…,” Rosa terperanjat, tangannya menutupi mulutnya. “Kamu sungguh nakal sekali!”.

“Apakah mereka,.. mmm… maksudku para pria mau datang hari ini, mungkin sekedar untuk minum secangkir kopi”. dengan cepat dia bertanya.

“Ya, pasti mereka mau,” kataku. “Tapi suamiku Teddy akan pulang sekitar jam empat sore nanti”. aku mengamati reaksinya, wajahnya tertunduk dengan mata menatap lantai.

“Tapi kita bisa datang ke rumahmu dan aku tinggal menulis pesan untuk suamiku kalau aku sedang pergi belanja atau arisan apalah sama kamu. Bukankah katamu suamimu sedang keluar kota untuk beberapa hari sekarang ini?” kataku menghiburnya.

“Oh ya, tentu kita bisa melakukannya” jawabnya dengan nada gembira. ” Apa kamu akan menelpon mereka?”.

Dia benar-benar tak sabar dan ingin segara melakukannya. Tak mungkin lagi untuk menolaknya…

“Aku akan menelpon mereka sekarang,” kataku, melihatnya duduk dikursi. Tangannya meremas pegangan kursi dengan kuat.

Rosa segara pulang ke rumahnya untuk mandi. Aku melakukan hal yang sama dan mengatakan padanya akan langsung menelponnya begitu Rai dan James tiba nanti.

Aku tak sabar untuk melihat reaksinya nanti saat melihat Jay datang bersama kami.Cerita Sex Terbaru

Para pria datang kira-kira satu jam kemudian. Kami membuat sedikit rencana untuk’aksi’ nanti. James dan aku akan datang duluan dan Rai beserta Jay menyusul sejam kemudian.

Kami berangkat ke rumah Rosa dan mendapat sambutan yang hangat, dia kemudian memintaku untuk membantunya di dapur. Roknya yang lebar dan panjang berayun ke depan dan belakang di sela sela pinggangnya saat aku mengikutinya dari belakang.

“Mana Rai” tanyanya.

“Dia akan segera datang, kira-kira sejaman lagi deh” kataku padanya “Dia tertahan oleh pekerjaannya”.

Rosa menuangkan anggur yang kubawakan dari rumah untuk kami, tentu saja di rumahnya tak mungkin ada persediaan anggur.

Suaminya tak akan mengijinkan hal itu. Kami pergi ke ruang keluarga dan mengobrol di sana. Setelah lebih dari 45 menitan, aku minta pada Rosa untuk menunjukkan suasana rumahnya pada James.

Aku dapat mendengarnya saat dia menunjukkan ruang bawah tangga dan mereka berdua menaiki tangga untuk melihat kamar tidur utama.

Seperti yang direncanakan, aku menemui Rai dan Jay sebelum mereka membunyikan bel.
“Mereka di atas” kataku menjelaskan,

“Sudah lebih dari 45 menit yang lalu”. Kami bergandengan dan bergelak pelan layaknya pencuri berjalan keatas menuju ke kamar tidur utama.

Pintunya tidak dikunci dan sedikit terbuka sehingga kami dapat menyaksikan pemandangan paling sexy yang ku saksikan hari ini.

Rosa sedang bertumpu pada kedua siku dan lututnya di ujung tempat tidur, pantatnya mendongak tinggi, desahannya terdengar pelan. Roknya tersingkap hingga pinggang, kepalanya membelakangi kami, rata dengan kasur.

Celana dalamnya tergeletak begitu saja pada lantai di dekat tempat tidur. James berlutut, wajahnya terkubur dalam pantat Rosa, menjilat dengan kuat pada klitorisnya yang basah hingga lubang anusnya.

Aroma sexual memenuhi seluruh ruangan. Dan yang lebih tabu lagi, semua itu dilakukannya di rumahnya sendiri, bahkan diatas ranjang yang pastinya selalu dijaga kesuciannya oleh Sang Suaminya !!!

Rupanya Rosa telah berubah menjadi seseorang yang berbeda sama sekali saat sisi ‘gelapnya’ terkuak. Dia telah mempersetankan segala aturan dan larangan yang selama ini mendoktrinnya…
“Wuu-huu” teriak Rai “Saatnya pesta”

Rosa segera bangkit menyingkirkan James dari vaginanya. Kepalanya menatap lurus ke arah kami dan menatap kami bertiga satu persatu. “Oh sayangku…” katanya.

“Rosa, ini Jay teman baru kita” aku menjelaskan padanya.

“Dia hitam sekali”.

“Ya, dia seorang Ambon” sambungku. “Waah… apa nih yang sedang dilakukan James?
Kelihatannya menggairahkan bagiku”.

“Apa Nyong Ambon mencumbu vagina?” aku tanya pada Jay dengan pandangan menggoda.

“Itu salah satu favoritku sayang” jawabnya kembali.

Dengan cepat kulepaskan pakaianku kemudian menarik rok Rosa melewati kepalanya memperlihatkan payudaranya yang kini berayun bebas. “Wah, Rosa nggak pake BH hari ini” kataku, mengagumi putingnya yang sudah mengeras karena terangsang.

James menarik Rosa ke posisi semula dan aku bergabung dengan mereka bersamaan dengan Jay yang menjelajahi belahan pantatku dengan lidahnya dan mulai mencumbui vaginaku. Rai tak mau menyia-nyiakan waktu dan langsung mengincar bibirku, menyodorkan penisnya yang baru setengah ereksi ke bibirku.

Dalam posisi seperti ini aku dapat memasukkan seluruh bagian penisnya ke dalam mulutku, dan erangan kenikmatan keluar dari mulutnya menyuarakan apa yang tengah dirasakannya.

Teriakan Rosa jadi bertambah keras, aku tahu letupan orgasme akan segera menyongsongnya dan aku segera mempermainkan putingnya dengan jariku begitu dia mencapai orgasme pertamanya di wajah James.

Dia sungguh sangat cantik saat sedang dilanda orgasme!!! Kepala ranjang menjadi bergoyang maju mundur begitu James memompa vaginanya dengan penisnya. Kulepaskan mulutku dari penis Rai dan memberi semangat pada James agar menyetubuhi jiwa dan raganya.

Ini membuat James menjadi lebih terbakar lagi gairahnya, dan memuji Rosa betapa ketat dan basah vaginanya dan dia akan segera mengisinya dengan sperma panasnya. Setelah beberapa menit, dia berteriak dan melepaskan spermanya dalam vagina Rosa.

Aku mengarahkan kepala Rosa pada batang penis Rai dan dia mulai menjilatinya ke atas dan ke bawah.

Aku menghampiri James yang sedang berbaring istirahat di tepi ranjang dan segera membersihkan penisnya dari sisa spermanya yang bercampur dengan cairan kewanitaan Rosa menggunakan mulutku. Jay langsung memanfaatkan situasi ini untuk segera melesakkan penis hitamnya ke vagina Rosa.

Dia kelihatan seperti akan protes pada awalnya saat penis hitam Jay menerobos masuk ke dirinya dan langsung mengerang begitu penis Jay telah menyentuh dinding rahimnya.

Jay segera membuat gerakan memacu, mengocok vaginanya yang segera saja mengantarkan Rosa pada gerbang orgasme keduanya, sebuah klimaks yang panjang. Wajahnya mengekspresikan perpaduan antara rasa sakit dan kenikmatan tiada tara.

Seiring dengan Rosa yang tengah menikmati ledakan orgasmenya, aku tarik Jay dari tubuh Rosa, penis hitam panjangnya nampak berkilat berkilauan oleh cairan Rosa. Rai menarik Rosa, memeluknya dalam dekapan dadanya.

Menghisap dan menggigit puting Rosa kemudian menempatkan penisnya dalam vagina Rosa yang telah kosong. Rosa menurunkan pantatnya perlahan memasukkan penis Rai yang ukurannya masih terlalu besar baginya, hingga akhirnya dapat tertampung masuk seluruhnya.

Dia mulai menaik turunkan pantatnya diatas tubuh Rai. Lenguhan nikmatnya bergema di seluruh sudut kamar. Rai memegang erat pinggangnya menarik turun tubuhnya, beradu dengan tubuhnya sendiri hingga mengeksposs belahan pantat Rosa pada Rai.

Aku mengambil Baby Oil dari kamar mandi Rosa dan melumurkannya pada batang penis Jay. Jay memposisikan dirinya di belakang Rosa dan mulai memaksakan penisnya untuk masuk dalam lubang anus Rosa yang masih perawan. Dia berteriak memohon jangan dan tidak berulang ulang, mencoba melepaskan diri dari penis Jay di belakangnya.

Rai mendekapnya erat dalam pelukannya, tangannya melingkar erat di pinggang Rosa. Jay kini mulai dapat memasukkan kepala penisnya ke dalam lubang anus Rosa dan menekan perlahan lebih ke dalam.

Rosa nyaris berteriak keras begitu Jay akhirnya berhasil memasukkan seluruh batang penisnya ke dalam lubang anusnya. Bersamaan dengan penis Rai di dalam vagina Rosa, Jay mulai mengayun maju mundur penisnya dalam lubang anus Rosa dengan variasi dangkal dalam menyebabkan Rosa langsung mendongakkan kepalanya ke atas. Jay menggeram hebat begitu spermanya menyembur dalam anus Rosa.

James tiba-tiba menggantikan posisi Jay dan segera meggasak kembali lubang anus Rosa, sperma Jay meleleh keluar dari lubang anus Rosa begitu James melesakkan penisnya ke dalam.

Dia juga tak sanggup bertahan lama dan dalam menit berikutnya menanamkan penisnya dalam dalam, mencengkeram dan memukul bongkahan pantat Rosa, menariknya rapat-rapat menempel erat dengan tubuhnya. Pinggangnya bergerak cepat maju mundur mengiringi pengisian lubang anus Rosa dengan spermanya lebih banyak lagi.

Rai mengeluarkan penisnya dan mengincar lubang anus Rosa sebagai pelepasan terakhir juga. Untuk 10 menit ke depan Rai menggoyang Rosa dari belakang. Aku mendekati Rosa dan menarik rambutnya ke belakang membuat wajahnya menengadah keatas.

Langsung kuberi dia ciuman yang panjang dan dalam. Kemudian menyodorkan vaginaku ke depan wajah, hidung dan mulutnya. Kupegang kepalanya dan mendekatkannya pada bibir vaginaku, melingkarkan kedua pahaku pada lehernya memaksanya untuk membenamkan mulut dan lidahnya lebih dalam lagi pada vaginaku dengan tanganku yang mengendalikannya dari belakang kepalanya.Cerita Sex Terbaru

Dan meledaklah orgasmeku. Reflek ku himpit kuat kuat kepalanya dengan kedua belah pahaku, menekan ke depan pantatku agar semakin dalam wajahnya tenggelam dalam vaginaku. Aku menggeram hebat.

Tubuhku mengejang ngejang untuk beberapa saat, lalu lemas menyelubungiku. Rosa segera menarik kepalanya dari jepitan kedua pahaku seperti orang yang kehabisan nafas, Rai mendekatkan kepalanya ke arah vaginaku dan langsung menghisap habis cairan kenikmatanku, membuat wajahnya belepotan karenanya.

Jay dan James mengocok batang penis mereka saat Rai berteriak bahwa orgasmenya sudah dekat di dalam lubang anus Rosa. Rai menarik keluar penisnya dari anus Rosa dan segera mengocoknya di depan wajah Rosa. Teriakan Rai mengiringi tembakan spermanya pada wajah, pipi dan mulut Rosa yang terbuka menunggu.

Detik berikutnya Jay sudah berada diantara paha Rosa dan bersiap untuk memasukkan batang penisnya dalam vagina Rosa yang sudah sangat basah. Berdiri di ujung tempat tidur, dia memegangi kedua tumit kaki Rosa dan mulai menggoyang Rosa kembali.

Baca Juga Cerita Sex Lobi – Lobi

Bibir tengah vaginanya mencengkeram erat sekeliling batang penis Jay seiring tiap hentakan, kelentitnya ikut tedorong masuk begitu Jay menekan masuk penisnya. Orgasme Rosa berkesinambungan, Jay menggeram keenakan. James kemudian melumuri payudara dan perut Rosa dengan spermanya.

Jay tidak mengendorkan gerakannya sampai pada saat penisnya terasa akan meledak oleh dorongan spermanya, dan akhirnya meyirami rahim Rosa dengan guyuran sperma panasnya. Rosa berbaring terlentang dengan kaki yang masih terpentang lebar.

Sperma melumuri sekujur tubuhnya, dan meleleh keluar dari kedua lubang bawahnya. Para pria mengoles oleskan penis mereka yang basah pada wajah Rosa. Sedangkan aku juga telah mendapatkan lagi orgasmeku sendiri dengan permainan jari tanganku.

Aku pandangi Rosa, lalu mulai menjilat dan mengisap membersihkan sekujur tubuhnya dari sisa-sisa sperma. Tangannya membelai rambutku saat aku membersihkan sperma para pria yang masih tertinggal pada vaginanya.

Aku kenakan kembali pakaianku secepat aku melepasnya tadi dan bilang pada mereka kalau aku tak dapat tinggal lebih lama lagi dan harus segera pulang karena suamiku sedang ada di rumah sekarang.
Aku terbangun keesokan harinya, segera ke rumah Rosa begitu suamiku berangkat ke kantor. Aku harus mencari tahu tentang semua kejadian semalam.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Porno, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Porno, Kisah Seks.